Postural Drainage
Postural drainage merupakan salah satu intervensi untuk
melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru-paru dengan
menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Waktu terbaik untuk melakukan
fisioterapi dada postural drainage yaitu sekitar 1 jam sebelum
sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari.
Postural drainage harus sering dilakukan jika lendir klien berubah
warna menjadi kehijauan dan kental atau ketika klien menderita
demam (Asmadi, 2009).
Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan fisioterapi dada
postural drainage antara lain:
Batuk dua atau tiga kali berurutan setelah setiap kali bergnti
posisi.
Minum air hangat setiap hari sekitar 2 liter.
Jika harus menghirup bronkodilator, lakukan lah 15 menit sebelum
melakukan postural drainage.
Lakukan latihan napas dan latihan lain yang dapat membantu
mengencerkan lendir.
Peralatan kesehatan yang digunakan dalam fisioterapi dada
postural drainage antara lain:
Bantal 2 atau 3
Papan pengatur posisi
Tisu wajah
Segelas air
Sputum pot
Prosedur keperawatan fisioterapi dada postural drainage (Asmadi,
2009):
Cuci tangan
Pilih area yang tersumbat yang akan di drainage berdasarkan
pengkajian semua area paru, data klinis dan chest X-ray
Baringkan pasien dalam posisi untuk me-drainage area yang
tersumbat.
Mintalah klien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15
menit.
Selama 10-15 menit drainage pada posisi tersebut, lakukan
perkusi dan vibrasi dada di atas area yang di-drainage.
Setelah drainage pada posisi pertama, mintalah klien duduk dan
batuk. Bila tidak bisa batuk lakukan suction. Tampung sputum di
sputum pot.
Minta klien istirahat sebentar bila perlu.
Anjurkan klien minum sedikit air.
Ulangi langkah 3-8 samapai semua area tersumbat telah
ter-drainage.
Ulangi pengkajian dada pada semua bidang paru.
Cuci tangan.
Dokumentasikan.
Ada beberapa posisi untuk fisioterapi dada postural drainage ini
akan dibahas dalam artikel selanjutnya.
Leni Farida, SKep. Ners.Keperawatan.Org2012
Daftar PustakaAsmadi. 2009. Teknik Prosedural Keperawatan:
Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
Medika.
Lubis, Helmi M. 2005. Fisioterapi Pada Penyakit Paru Anak. Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Mahabi, Azis dkk. 1978. Fisioterapi dan Rehabilitasi pada
Penderita Bronchitis Menahun. Simposiun Bronkitis Menahun ha.
23-37MAKALAH POSTRURAL DRAINAGE PADA ANAK
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBeberapa bayi dan anak-anak
mengalami kesulitan mengeluarkan lendir dari paru-paru
olehmekanisme pembersihan normal. Dalam kasus tersebut, maka perlu
untuk melonggarkanlendir oleh perkusi melakukan dan drainase
postural. Sebelum debit, dokter anak Anda akanmengkaji teknik untuk
perkusi dan drainase postural.Drainase postural adalah pembersihan
secret jalan nafas segmen brongkus dengan pengaruh gravitasi.
Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu
atau kurang lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Drainase
postural menggunakan posisi spesifik yang memungkinkan gaya
gravitasi untuk membentu dalam membuang secret brongkial. Sekresi
mengalir dari brongkuolus yang terkena ke dalam bronki dan trakea
dan membuengnya dengan membatukkan atau pengisapan. mencegah
obstruksi bronchial yang disebabkan oleh akumulasi sekresi.Karena
pasien biasanya duduk dengan posisi duduk yang tegak, makia sekresi
sepertinya akan bertumpuk pada bagian yang lebih rendah dari
paru-paru. Jika drainase portural digunakan, maka pasien
dibaringkan secara bergantian dalam posisi yang berbeda, sehingga
gravitasi akan membentu untuk mengalirkan sekresi dari jalan nafas
bronkial yang lebih kecil kebronki yang besar dan trakea. Sekresi
kemudian dibuang dengan membatukkan, dengan meminta pasien
menghirup agans mukolitik dan bronkodilator yang diresepkan sebelum
drainase postural membantu dalam mengalirkan percabangan
bronchial.Latihan drainase postural dapat diarahkan pada semua
segmen paru. Bronki lobus yang lebih rendah dan lobus segmen paru.
Bronki lobus yang lebih rendah dan lobus tengah mengalir lebih
efektif jika kepala lebih rendah, bronki lobus yang atas akan
mengalir lebih efektif jika kepala tegak. Sehingga pasien
dibaringkan dalam lima posisi, satu posisi untuk mendrainase setiap
lobus; kepala lebih rendah, pronasi, lateral kanan dan kiri dan
duduk tegak.B.Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan drainase
postural2. Apakah tujuan dari tindakan yang dilakukan pada drainase
postural3. Teknik apa yang diperlukan pada drainase posturalC.
Tujuan1. mengerti apa yang dimaksud dengan drainase postural.2.
mengetahui tujuan dari tindakan drainase postural3. Mengetahui
teknik-teknik pada drinase postural.
BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Drainase Postural adalah
pembersihan secret jalan nafas segmen bronkus dengan pengaruh
gravitasi.Waktu yang terbaik untukmelakukannya adalah sekitar satu
jam sebelum sarapan pagi dan sekitar satu jam sebelumtidur malam.
Postural drainase dilakukan tiga sampai empat kali sehari dan lebih
efektifjika dilanjutkan dengan terapi pernapasan lainnya, seperti
pengobatan bronkodilatordan/atau nebulisasi.Drainase postural
merupakan tindakan dengan menempatkan pasiendalam berbagai posisi
untuk mengalirkan sekret di saluran pernapasan. Tindakan
drainasepostural diikuti dengan tindakan clapping (penepukan) dan
vibrasiB.Indikasi1. Klien dengan jalan nafas tidak efektif2. Klien
dengan pola nafas tidak efektif3. Kerusakan atau gangguan
pertukaran gasC. Kontra IndikasiKeputusan untuk menggunakan terapi
drainase postural membutuhkan penilaian potensimanfaat versus
resiko potensial. Terapi harus disediakan tidak lebih dari yang
diperlukanuntuk mendapatkan hasil terapi yang diinginkan. Terdaftar
kontraindikasi relatif kecualiditandai sebagai absolut (A).5.1
Positioningkontraindikasi pada semua posisi :-tekanan intrakranial
> 20 mmHg- cedera kepala dan leher-perdarahan aktif dengan
ketidakstabilan hemodinamiD. Tujuan1. Untuk mengeluarkan secret
pada jalan nafas2. Untuk menurunkan akumulasi secret pada klien
tidak sadar atau lemah3. Klien akan berventilasi dengan jalan nafas
bersih, yang dibuktikan dengan frekuensi pernafasan klien dalam
batas normal dan bunyi nafas pada semua lobus bronkusE.Persiapan1.
Persiapan Alat stetoskop Tisu wajah Segelas air hangat bantal Kursi
Bengkok 2. Persiapan Perawat Mencuci tangan dengan sabun dan air
bersih yang mengalir atau disiramkan Perawat harus mengetahui
prosedur kerja dari postural drainase Menggunakan sarung tangan3.
persiapan pasien Identifikasi pasien yang jelas untuk memastikan
pasien yang memperoleh obat Pasien dan keluarga diberikan
penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan Pasien diatur dalam
posisi senyaman mungkin.F.Prosedur dan RasionalTeknik yang
diperlukan pada postural drainase1. Menungkupkan tangan ( perkusi )
Posisi tangan seperti ketika menampung cairan atau bedak, kemudian
balikkan. Pada saat anak pada posisi drainase, lakukan masase
dengan cepat pada dada anak dengan tangan anda. Keseluruhan
lengkungan tangan harus menyentuh dada anak. Selama kira-kira 1
menit posisi tangan ditungkupkan pada setiap posisi. Minta anak
menggunakan kaos sehingga tangan tidak menyentuh kulit anak. Ingat
menungkupkan tangan tidak sama dengan memukul. Apabila dilakukan
dengan benar tindakan ini tidak akan menyakiti anak atau
menyebabkan kulit anak menjadi merah.2.VibrasiMempelajari vibrasi
memerlikan sedikit latihan. Pertama tempatkan tangan anda diatas
tangan anda yang lain. kemudian kencangkan dan kendorkan otot
tangan bawah anda dengan cepat (gbr 2). Tindakan ini akan
menimbulkan vibrasi yang bila dilakukan pada kulit, maka vibrasi
akan melewati paru untuk melepaskan mukus, sekarang minta anak
untuk menarik nafas dalam dan ketika ia mengeluarkan udara,
tempatkan tangan anda diatas segmen paru untuk melakukan drainase
dan vibrasi.Berikut macam-macam posisi postural drainage :
INTERVENSI DAN RASIONAL1. Tempatkan anak pada posisi semi
fowler2. Beri tahu anak untuk menarik nafas dalam, anak juga dapat
menggunakan botol tiup khusus, coba untuk meniup balon dan meniup
gelembung 3. Tungkupkan tangan ditempat yang diberi tanda gelap
pada gambar selama kira-kira 1 menit4. Kemudian minta menarik nafas
dalam dan vibrasikan area tersebut saat ia mengeluarkan udara,
ulangi sampai 3 kali pernafasan. Bila anak terlalu kecil untuk
memahami bagaimana bernafas dalam dan perlahan, vibrasi saja selama
beberapa menit. 5. Beri tahu anak untuk batuk karena mungkin ia
tidak dapat batuk bila berbaring, bantu ia untuk duduk agar batuk
dalam dapat dilakukan dengan baik6. Ulangi langkah 1 - 5 untuk
setiap posisi yang berbeda 7. Meskipun hanya satu sisi yang
diperlihatkan diatas, tetapi ingatlah bahwa prosedur tersebut harus
diulangi untuk kedua sisi, sisi kana dan sisi kiri.8. Perhatikan
anak dengan cermat untuk adanya tanda-tanda kelelahan. Drainase
postural harus dihentikan sebelum anak menjadi lelah. Tindakan ini
dapat dilanjutkan setelah anak istirahat.Posisi khusu dipilih untuk
mendrainase setiap area yang terkena.Hal ini dapat membantu anak
menarik nafas dalam dan dapat menyebabkan anak batuk.Memposisikan
tangan yang tepat untuk area yang akan dilakukan vibrasi.Memberikan
dorongan mekanik yang bertujuan utuk memobilisasi secret jalan
nafas.Untuk membuang secret yang bergerak kejalan nafasDrainase
postural digunakan hanya untuk mengalirkan area yang
tersumbat.Memungkinkan anda mengkaji kebutuhan drainase
selanjutnya, dan drainase postural digunakan berdasarkan pengkajian
individualPeriode istirahat diantara prosedur dapat membantu
toleransi terapi lebih baik
G. Kemungkinan yang dapat terjadi Spasme bronkus dapat terjadi
pada beberapa klien yang menerima postural drainase. Spasme bronkus
ini oleh imobilisasi sekret kedalam jalan nafas pusat yang besar,
yang meningkatkan kerja nafas, untuk menghadapi risiko spasme
bronkus. Perawat dapat meminta mulai memberikan terapi
bronkodilator pada klien selama 20 menit sebelum drainase
posturalH.Kewaspadaan perawata. Terapi ini tidak dianjurkan selam
eksaserbasi asma akutb. Jangan melakukan perkusi atau vibrasi
diatas area yang yang iritasi atau kerusakan kulit, jaringan luka
tulang belakang, atau dibagian mana pun yang terasa nyeri.c.
Tindakan ini tidak boleh dilakukan setelah anak makan karena
latihan dan batuk dapat menyebabkan anak muntah, lakukan tindakan
ini 11/2 jam sebelum makan.BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan1. Drainase
postural adalah Drainase Postural adalah pembersihan secret jalan
nafas segmen bronkus dengan pengaruh gravitasi2. Tujuan
dilakukannya drinase postural yaitu untuk mengeluarkan secret pada
jalan nafas, untuk menurunkan akumulasi secret pada klien tidak
sadar atau lemah, klien akan berventilasi dengan jalan nafas
bersih, yang dibuktikan dengan frekuensi pernafasan klien dalam
batas normal dan bunyi nafas pada semua lobus bronkus3. Teknik
drainase postural dapat dilakukan dengan perkusi, clapping, dan
vibrasi4. Pasien yang dilakukan postural drainase adalah Klien
dengan jalan nafas tidak efektif, klien dengan pola nafas tidak
efektif,kerusakan atau gangguan pertukaran gasB. Saran1. Dalam
memberikan tindakan drainase postural harus mengkaji keadaan pasien
terlebih dahulu agar tepat sehingga tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan2. Jangan lakukan drainase postural pada pasien
tekanan intrakranial > 20 mmHg, cedera kepala dan leher,
perdarahan aktif dengan ketidakstabilan hemodinami1. Latar
Belekang
Postural drinase adalah pembersihan secret jalan nafas segmen
brongkus dengan pengaruh gravitasi. Pembersihan dengan cara ini
dicapai dengan melakukan salah satu atau kurang lebih dari 10
posisi tubuh yang berbeda. Drainase postural menggunakan posisi
spesifik yang memungkinkan gaya gravitasi untuk membentu dalam
membuang secret brongkial. Sekresi mengalir dari brongkuolus yang
terkena ke dalam bronki dan trakea dan membuengnya dengan
membatukkan atau pengisapan. mencegah obstruksi bronchial yang
disebabkan oleh akumulasi sekresi.
Karena pasien biasanya duduk dengan posisi duduk yang tegak,
makia sekresi sepertinya akan bertumpuk pada bagian yang lebih
rendah dari paru-paru. Jika drainase portural digunakan, maka
pasien dibaringkan secara bergantian dalam posisi yang berbeda,
sehingga gravitasi akan membentu untuk mengalirkan sekresi dari
jalan nafas bronkial yang lebih kecil kebronki yang besar dan
trakea. Sekresi kemudian dibuang dengan membatukkan, dengan meminta
pasien menghirup agans mukolitik dan bronkodilator yang diresepkan
sebelum drainase postural membantu dalam mengalirkan percabangan
bronchial.
Latihan drainase postural dapat diarahkan pada semua segmen
paru. Bronki lobus yang lebih rendah dan lobus segmen paru. Bronki
lobus yang lebih rendah dan lobus tengah mengalir lebih efektif
jika kepala lebih rendah, bronki lobus yang atas akan mengalir
lebih efektif jika kepala tegak. Sehingga pasien dibaringkan dalam
lima posisi, satu posisi untuk mendrainase setiap lobus; kepala
lebih rendah, pronasi, lateral kanan dan
1. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah
2. Agar mahasiswa dapat memahami tentang postural drainase
BAB II
PEMBAHASAAN
1. Pengertian Postural Drainase
Postural Drainase adalah Postural drainase merupakan salah satu
intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru
dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Mengingat kelainan pada
paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka postural drainase
dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya.
Waktu yang terbaik untuk melakukan postural drainase yaitu sekitar
1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada
malam hari dengan tujuan untuk mengeluarkan sekresi dalam napas
menurunkan akumulasi sekresi pada pasien yang tidak sadar atau
lemah dan pasien akan berventilasi dengan napas bersih , yang di
buktikan dengan frekuensi pernapasan pasien dalam batas normal dan
bunyi napas pada semua lobus bronku.
Postural drainage dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya
sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran
sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan
produksi sputum yang banyak postural drainase lebih efektif bila
disertai dengan clapping dan vibrating.
Postural darinase merupakan cara klasik untuk mengeluarkan
sekret dari paru dengan mempergunakan gaya berat dan sekret itu
sendiri. Postural drainase dapat dilakukan untuk mencegah
terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi mempercepat
pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi ateletaksis. Pada
penderita dengan produksi sputum yang banyak, lebih efektif bila
disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.
1. Persiapan postural drainse
Dalam melaksanakan postura drainse ada persiapan yang harus di
lakukan, persiapan tersebut antara lain :
1. Persiapan alat :
Bantal dua atau tiga
Papan pemiring atau pendongak ( bila drainase dilakukan dirumah
)
Segelas air
Tisu wajah
Wadah dari kaca
Dan kursi
1. Persiapan perawat :
Mencuci tangan Perawat harus mengetahui prosedur kerja dari
postural drainase
Menggunakan sarung tangan
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Evaluasi respon pasien
Mengatur posisi pasien sesuai dengan area paru yang akan di
drainage
1. Persiapan pada pasien
Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan
pinggang
Terangkan cara pengobatan kepada pasien secara ringkas tetapi
lengkap
Periksa nadi dan tekanan darah
Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau memerlukan suction
untuk mengeluarkan secret.
Pasien diatur dalam posisi senyaman mungkin
1. Prosedur dan rasional postural drainase
Adapun teknik-teknik yang diperlukan dalam melaksanakan postural
drainase antara lain :
1. Menungkupkan tangan ( perkusi )
Posisi tangan seperti ketika menampung cairan kemudain balikan.
Pada saat posisi drainase, lakukan masase dengan cepat pada dada
dengan tangan anda. Keseluruhan lengkungan tangan harus menyentuh
dada anak. elama kira-kira 1 menit posisi tangan ditungkupaskan
pada setiap posisi. Minta menggunakan kaos sehingga tangan tidak
menyentuh kulit . Ingat menungkupkan tangan tidak sama dengan
memukul apa bila dilakukan dengan benar tindakan ini akan menyakiti
anak atau menyebabkan kulit menjadi merah.
1. Vibrasi
Mempelajari vibrasi memerlukan sedikit latihan pertama tangan
anda di atas tangan anda yang lain. kemudian kencangkan dan
kendorkan otot tangan bawah anda dengan cepat tindakan ini akan
menimbulkan vibrasi yang bila dilakukan pada kulit, maka vibrasi
akan melewati paru untuk melepaskan mukus, sekarang minta untuk
menarik nafas dalam dan ketika ia mengeluarkan udara, tempatkan
tangan anda diatas segmen paru untuk melakukan drainase dan
vibrasi
1. Intervensi dan rasional pada postural drainase
12. Beri tahu untuk menarik nafas dalam, kjuga dapat menggunakan
botol tiup khusus, coba untuk meniup balon dan meniup gelembung3.
Tungkupkan tangan ditempat yang diberi tanda gelap pada gambar
selama kira-kira 1 menit
4. Kemudian minta menarik nafas dalam dan vibrasikan area
tersebut saat ia mengeluarkan udara, ulangi sampai 3 kali
pernafasan. Bila terlalu kecil untuk memahami bagaimana bernafas
dalam dan perlahan, vibrasi saja selama beberapa menit.
5. Beri tahu anak untuk batuk karena mungkin ia tidak dapat
batuk bila berbaring, bantu ia untuk duduk agar batuk dalam dapat
dilakukan dengan baik
6. Ulangi langkah 1 - 5 untuk setiap posisi yang berbeda.
7. Meskipun hanya satu sisi yang diperlihatkan diatas, tetapi
ingatlah bahwa prosedur tersebut harus diulangi untuk kedua sisi,
sisi kana dan sisi kiri.
8. Perhatikan dengan cermat untuk adanya tanda-tanda kelelahan.
Drainase postural harus dihentikan sebelum anak menjadi lelah.
Tindakan ini dapat dilanjutkan setelah anak istirahat.Hal ini dapat
membantu menarik nafas dalam dan dapat menyebabkan anak
batuk.Memposisikan tangan yang tepat untuk area yang akan dilakukan
vibrasi.
Memberikan dorongan mekanik yang bertujuan utuk memobilisasi
secret jalan nafas.
Untuk membuang secret yang bergerak kejalan nafas
Drainase postural digunakan hanya untuk mengalirkan area yang
tersumbat.
Memungkinkan anda mengkaji kebutuhan drainase selanjutnya, dan
drainase postural digunakan berdasarkan pengkajian individual
Periode istirahat diantara prosedur dapat membantu toleransi
terapi lebih baik
1. Kemungkinan yang terjadi dan kewaspadaan perawat
Spasme bronkus dapat terjadi pada beberapa klien yang menerima
postural drainase. Spasme bronkus ini oleh imobilisasi sekret
kedalam jalan nafas pusat yang besar, yang meningkatkan kerja
nafas, untuk menghadapi risiko spasme bronkus. Perawat dapat
meminta mulai memberikan terapi bronkodilator pada klien selama 20
menit sebelum drainase postural
Kewaspadaan perawat dalam Postural drainase terapi ini tidak
dianjurkan selama eksaserbasi asma akut tidak di anjurkan untuk
melakukan tindakan setelah selesai makan karena latihan dapat
menyebabkan muntah, tindakan postural drainase ini di lakukan
selama 11 atau 12 jam
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Postural drainase merupakan hal yang penting untuk menghilangkan
atau melepaskan suatu sekreksi dari segmen paru dengan menggunakan
pengaruh gaya gravitasi.
1. Saran
Di harapkan untuk mahasiswa dan mahasiswi jurusan keperawatan
mampu untuk memeahami tentang maknadari drainse postural dan tak
lupa kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca demi kelancaran perbaikan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, luchi nur.2009.
http://luchinurfitri.blog.friendster.com/2009/01/fisioterapi-dada/
.diakses pada 04 Juli 2009, 19.15
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.
Jakarta: EGCPOSTURAL DRAINAGE
Postural Drainage (PD) merupakan cara klasik untuk mengeluarkan
sekret dari paru dengan mempergunakan gaya berat dari sekretnya itu
sendiri . Tahun 1953 Palmer dan. Sellick telah menunjukkan manfaat
PD yang disertai dengan perkusi dada untuk mencegah terjadinya
atelektasis paru setelah pembedahan . Sejak itu pula PD telah
diterapkan secara intensif pada perawatan penderita-penderita
penyakit paru akut maupun kronik .Mengingat kelainan pada paru bisa
terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi
disesuaikan dengan kelainan parunya. Dengan PD dapat dilakukan
pencegahan terkumpulnya sekret dalam saluran nafas terutama pada
mereka yang tergolong "high risk" , disamping untuk mempercepat
pengeluaran cairan patologik lainnya yang berasal dari saluran
nafas maupun perenkhim paru yang viskositasnya kental Keberhasilan
dari PD sering segera dapat dirasakan oleh penderitanya, yaitu
dengan adanya perbaikan ventilasi.
PATOFISIOLOGIPada PD posisi penderita ditempatkan sedemikian
rupa sehingga dari lokasi kelainan paru terjadi pengeluaran secret
dengan bantuan gaya beratnya. Pada umumnya dalam keadaan demikian,
juga dilakukan perkusi dan vibrasi. Perkusi dan vibrasi merupakan
energi gelombang mekanik yang diterapkan pada dinding dada dan
diteruskan kedalam paru. Dengan gelombang energi mekanik tersebut
sekret akan bergetar dan turun. Dengan demikian diharapkan
bertambahnya pembersihan sputum dari saluran nafas oleh pengaruh
gaya beratnya serta pengaruh perkusi dan vibrasi. Setelah dilakukan
PD, dalam jangka pendek diharapkan sputum bertambah banyak
"expiratory flow rate" bertambah, ventilasi bertambah, tahanan
aluran nafas berkurang, kapasitas vital bertambah serta terjadi
perbaikan oksigenisasi. Dan dalam angka panjang diharapkan pula
perbaikan tanda-tanda klinik dan foto toraks bertambah cepat,
adanya perbaikan faal paru dan pertukaran gas pada alveoli. Namun
Peterson dkk dan Graham mengatakan bahwa pada kasus-kasus seperti
pneumonia atau eksaserbasi akut dari bronkhitis kronik, adanya
perbaikan hal-hal tersebut diatas tidak selalu terjadi. Dari
penyelidikan mereka pada kasus-kasus seperti diatas ternyata tidak
terjadi kenaikan volume sputum, maupun hal-hal seperti pertambahan
"flow rate" , resolusi yang bertambah cepat pada foto toraks,
perbaikan faal paru dan pertukaran gas.Para sarjana mengemukakan
bahwa tujuan dari penerapan PD pada kasus-kasus penyakit paru akut
maupun kronik perlu dijelaskan lebih dahulu, sebab volume,
viskositas dan karakteristik dari sputum merupakan faktor yang
sangat penting. Frownfelter berpendapat bahwa PD tidak saja bisa
dilakukan pada mereka yang produksi sputumnya banyak tetapi juga
pada penderita yang sputumnya sedikit PD dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya akumulasi sekret agar tidak terjadi
atelektasis. Dan pada penderita dengan produksi sputum yang banyak
PD lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.
Maka dari itu PD sebagai bentuk pengobatan mempunyai tujuan
mencegah akumulasi sekret dan mengeluarkan sekret/cairan patologik
yang tertampung.
GAMBAR LOBUS DAN SEGMEN
CARA MELAKUKAN POSTURAL DRAINAGE
Untuk melakukan PD, tidak ada persiapan khusus dari penderita.
Yang penting adalah perlu diketahui lokasi kelainan pada paru serta
keadaan umum penderita. Untuk mengetahui dengan cepat perubahan
klinik penderita yang mungkin terjadi selama dilakukan PD maka
sebaiknya kita yang mengerjakan PD berada di muka penderita. PD
dilakukan dengan mengatur penderita pada posisi tertentu yaitu pada
posisi supaya terjadi pengeluaran (drainage) sputum yang cepat
karena pengaruh gaya beratnya disertai pengaruh perkusi dan vibrasi
dada . Posisi penderita yang diharapkan terjadi drainage sesuai
dengan lokasi kelainan paru adalah sebagai berikut :1. Tidur dengan
beberapa bantal, kepala letak tinggi untuk drainage kedua lobus
atas dari segmen apikal.2. Tidur dengan satu bantal bawah kepala
dan satu bantal bawah lutut untuk drainage lobus atas kanan segmen
anterior, dan beberapa bantal tanpa bantal bawah lutut untuk
drainage lobus atas kiri segmen anterior.3. Tidur menelungkup pada
bantal untuk drainage lobus atas segmen posterior.4. Tidur pada
sisi kiri dengan 3/bagian badan tidur, untuk drainage lobus tengah
kanan dan lobus bawah kanan segmen anterior. Kepala lebih bawah
dari bagian tubuh lainnya.5. Tidur pada sisi kanan dengan bagian
badan tidur, untuk drainage lingula dan lobus bawah kiri segmen
anterior. Letak kepala sama seperti No. 4.6. Tidur dengan satu
bantal bawah kepala dan satu bantal bawah lutut dengan letak kepala
seperti no. 4, untuk drainage kedua lobus bawah segmen anterior.7.
Tidur pada sisi kiri, letak kepala sama seperti no. 4, untuk
drainage lobus bawah kanan segmen lateral.8. Tidur pada sisi kanan
dengan letak kepala sama seperti no. 4, untuk drainage lobus bawah
kiri segmen lateral dan lobus bawah kanan segmen kardiak.9. Tidur
menelungkup dengan satu bantal dibawah perut dengan letak kepala
atau beberapa bantal di bawah perut untuk drainage kedua lobus
bawah.10. Tidur pada sisi kiri dengan bagian badan miring, letak
kepala sama seperti no. 4, untuk drainage lobus bawah kanan segmen
posterior.
Untuk penderita dengan kelainan paru pada beberapa tempat PD
dapat dilakukan pada beberapa posisi. Setiap posisi sebaiknya
dilakukan selama 5 -- 10 menit. Keadaan ini bisa diperpanjang bila
penderita tahan lama, sekret/cairan patologik jumlahnya banyak atau
kental sehingga drainage memerlukan waktu yang lebih lama. Bila PD
dilakukan pada beberapa posisi, maka seluruh waktu untuk melakukan
PD sebaiknya tidak lebih dari 40 menit supaya tidak melelahkan
penderita. Setiap hari dapat dilakukan dua kali. Pada umumnya bila
PD dilakukan untuk tujuan mengeluarkan sekret yang tertampung, maka
perkusi dan vibrasi dada serta latihan nafas termasuk didalamnya
(3, 10). Perkusi atau lebih cocok dengan istilah penepukan dan
vibrasi dilakukan pada dinding dada diatas daerah paru yang
diharapkan terjadi drainage yang cepat. Penepukan dikerjakan dengan
kedua telapak tangan yang dicekungkan (seperti sedang menampung
air), dilakukan bergantian kiri dan kanan, dengan kekuatan yang
sama. Kekuatan diatur supaya tidak melelahkan dan tidak menimbulkan
rasa sakit pada penderita. Vibrasi dilakukan dengan menggetarkan
telapak tangan yang diletakkan pada dinding dada, dilanjutkan
dengan penekanan sewaktu penderita mengeluarkan nafas (11).
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
Untuk tujuan mencegah akumulasi sekret, PD dapat dilakukan pada
penderita-penderita berikut (3) : yang melakukan tirah baring yang
lama, khususnya pada mereka yang tergolong "high risk" yaitu
penderita penyakit paru kronik, penderita pasca bedah yang
mengalami imobilisasi dan mereka yang telah dilakukan sayatan pada
toraks dan abdomen yang sputumnya banyak, seperti bronkhoektasis
atau fibrosis.
Berikut macam-macam posisi postural drainage :
Kedua lobus atas - segmen apikal
Lobus atas kanan - segmen anterior
Lobus atas kiri - segmen anterior
Lobus atas kanan segmen posterior ( dipandang dari depan )
Lobus atas kanan segmen posterior dipandang dari belakang
Lobus atas kiri segmen posterior
lobus atas kiri - segmen posterior ( posisi lain )
Lobus tengah kananPerhatikan : pasien bagian badannya
terlentang.
Lingula ( dipandang dari belakang )
Kedua lobus bawah segmen anterior
Lobus bawah kanan segmen lateral
Lobus bawah kiri segmen lateral dan Lobus bawah kanan segmen
kardiak ( medial )
Kedua lobus bawah segmen posteriorPerhatikan : bantal di bawah
perut dan lutut, kepala tanpa bantal
Lobus bawah kanan segmen posterior ( Posisi dimodifikasi untuk
penekanan khusus )
Kedua lobus bawah segmen posterior ( Dengan beberapa bantal di
bawah perut )
PROSEDUR FISIOTERAPI DADA/POSTURALDRAINAGE
Posted on September 21, 2013 by nesyanurma
A. PengertianFisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan
dengan melakukan drainase postural, tepukan dan vibrasi pada pasien
yang mengalami gangguan sistem pernafasan.B. TujuanTindakan ini
bertujuan meningkatkan efisiensi pola pernafasan dan membersihkan
jalan nafas.ProsedurAlat dan bahan:1. Tempat duduk atau kursi2.
Handuk kecil 1 buah3. Tempat sputum tertutup berisi cairan
desinfektan4. Bengkok5. Kom berisi tissue 1 buah6. Stetoskop dan
spygnomanometer7. Jam tangan8. Perlak dan alas9. Bantal 2 buah10.
Botol untuk bahan pemeriksaan sputumPelaksanaan:1. Cuci tangan2.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan3. Ukur TTV4. Lakukan
auskultasi pada daerah dada dan punggung kiri dan kanan untuk
menentukan letak penumpukan secret (ronchi)5. Anak diposisikan
sesuai dengan bagian mana ronchi yang terdengar6. Posisi postural
drainage: RUL (right upper lung = lobus kanan atas paru)Posisi :
duduk bersandar ke belakang dengan sudut 30(Clapping : tangan
diletakkan pada clavikula dan scapula kanan LUL (left upper lung =
lobus kiri atas paru)Posisi : duduk bersandar ke belakang bagian
depan memeluk bantal dengan sudut 30(Clapping : tangan diletakkan
antara klavikula dan scapula kiri RUL Anterior (right upper lung
anterior = segmen kanan atas anterior paru)Posisi : tidur miring
dengan telapak tangan kanan sedikit rotai menjauh dari punggung kea
rah dada kiri sehingga klavikula kanan terangkatClapping : sebelah
dada atas kanan di bawah klavikula antara iga ke 2 dan ke 4 kiri
LLL Posterior basal (left lower lung posterior basal)Posisi :
seperti tengkurap kepala ke bawah 30( kedua paha diganjal dengan
bantalClapping : hanya pada iga kiri belakang ke 11 dan 12 RLL
Posterior basal (right left lung posterior basal)Posisi : sedikit
tengkurap turun kepala 30( kedua paha diganjal bantalClapping :
hanya pada iga kanan belakang ke 11 dan 12 RLL Superior (right left
lung)Posisi : seperti tengkurap kedua tangan di bawah dada kedua
paha di bawah bantalClapping : disudut scapula kanan bagian bawah7.
Pasang perlak dan alas8. Pasang handuk di atas dada lateral
kemudian tangan kanan pasien di ke ataskan memegang tempat tidur9.
Perawat melakukan clapping dengan lembut di daerah dada lateral 1-2
menit10. Lakukan vibrasi pada saat akhir inspirasi dan awal
ekspirasi11. Anjurkan anak untuk batuk efektif dengan cara menarik
nafas 3 kali kemudian batukkan dan dahak ditampung, bila sputum
akan diperiksa masukkan ke botol yang telah disediakan12. Setelah
selesai posisikan anak senyaman mungkin13. Cek tanda-tanda vital14.
Alat-alat dibereskan15. Cuci tangan16. Dokumentasikan jumlah
sputum, warna, bau, dan konsistensi
3. Postural Drainage (Drainase Posisi)a. Pengertian;Merupakan
cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret.Pembersihan dengan
cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11
posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan secret dari
pohon trakheobronkhial ke dalam trachea.Batuk penghisapan kemudian
dapat membuang secret dari trachea.Pada penderita dengan produksi
sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai
dengan perkusi dan vibrasi dada.Drainase postural merupakan posisi
spesifik yang memungkinkan gaya gravitasi untuk membantu dalam
membuang sekresi bronkial. Dengan tindakan ini sekresi akan
mengalir dari bronkiolus yang terkena kedalam bronki dan trakea dan
membuangnya dengan membatukkan atau penghisapan. Drainase postural
digunakan untuk menghilangkan atau mencegah obstruksi bronkial yang
disebabkan oleh akumulasi seret.Drainase postural biasanya
dilakukan dua sampai empat kali sehari; sebelum makan (mencegah
mual dan muntah) dan saat menjelang tidur.Jika diresepkan
bronkodialtor, air atau salin dapat dinebulisasikan dan dihirup
sebelum drainage postural untuk mendilatasi bronkiolus, mengurangi
bronkospasme, menurunkan kekentalan lender dan sputum, dan
mengatasi edema dinding bronkial.Terdapat 10 macam posisi drainage
(postural drainage)1) Kiri dan kanan atas lobus anterior apical
bronkusPasien duduk di kursi, perkusi dan vibrasi pada bahu dan
bawah tulang selangka dilakukan secara bersamaan.Perawat berdiri
dibelakang dengan siku dan lutut ditekuk.2) Kiri dan kanan atas
lobus posterior apical bronkusPasien duduk dikursi dengan mendekap
bantal, kepala merunduk, perkusi dan vibrasi pada bahu dan dibawah
tulang selangka secara bersamaan.3) Depan lobus bronkusPasien tidur
terlentang, perkusi dibawah tulang selangka pada kedua belah
sisi.4) Belakang lobus bronkusPasien tidur tengkurap dengan kepala
menengok ke kiri atau ke kanan, perkusi dan vibrasi pada kanan dan
kiri punggung.5) Tengah anterior lobus bronkusPosisi tidur
terlentang seperti posisi trendelenberg dengan atas kaki setinggi
30 cm, kaki kanan ditekuk dan punggung kanan tidak menempel ke
pengalas, perkusi dan vibrasi pada kanan dada.6) Tengah posterior
lobus bronkusPosisi tidur miring kesamping kiri dengan kaki kanan
ditekuk atau dapat diberikan pengganjal bantal / guling dengan
pinggang terangkat dan alas kaki setinggi 30 cm, perkusi dan
vibrasi pada bagian punggung kanan.7) Bawah anterior lobus
bronkusPosisi trendelenburg dengan perut menempel pada pengalas,
kaki lurus dengan alas kaki setinggi 30 cm, perkusi dan vibrasi
pada kanan dan kiri dada.8) Bawah posterior lobus bronkusPosisi
trendelenburg dengan perut menempel pada pengalas dengan alas kaki
setinggi 30 am, perkusi dan vibrasi pada kanan dan kiri punggung.9)
Bawah tepi lobus bronkusPosisi trendelenburg miring kekiri atau ke
kanan dengan tangan bagian atas dinaikkan ke atas kepala, perkusi
dan vibrasi punggung.10) Bawah atas lobus bronkusTidur tengkurap /
perut menempel ke pengalas, kaki lurus.Perkusi da vibrasi kiri dan
kanan punggung.Pada orang dewasa, pengaliran tiap area memerlukan
waktu. Pada anak -anak, cukup 3 sampai 5 menit.Memberikan dorongan
mekanik yang bertujuan memobilisai sekret jalan napas.Setiap sekret
yang dimobilisasi ke dalam jalan napas pusat, harus di keluarkan
melalui batuk atau penghisapan sebelum klien di baringkan pada
posisi drainase selanjutnya. Batuk paling efektif bila klien duduk
dan bersandar ke depan.Periode istirahat sebentar di antara postur
dapat mencegah kelelahan dan membantu klien mentoleransi terapi
lebih baik.Menjaga mulut tetap basah sehingga membantu dalam
ekpektorasi sekret.Drainase postural digunakan hanya untuk
mengalirkan area yang tersumbat dan berdasarkan pengkajian
individual.b. Tujuan:Tujuan dilakukannya teknik postural drainage
adalah: Untuk mengeluarkan secret yang tertampung Untuk mencegah
akumulasi secret agar tidak terjadi atelektasis Mencegah dan
mengeluarkan secret.
c. Indikasi untuk Postural Drainage :1. Profilaksis untuk
mencegah penumpukan sekret yaitu pada :( Pasien yang memakai
ventilasi( Pasien yang melakukan tirah baring yang lama( Pasien
yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik atau
bronkiektasis( Pasien dengan batuk yang tidak efektif .2.
Mobilisasi sekret yang tertahan :( Pasien dengan atelektasis yang
disebabkan oleh secret( Pasien dengan abses paru( Pasien dengan
pneumonia( Pasien pre dan post operatif( Pasien neurologi dengan
kelemahan umum dan gangguan menelan atau batukd. Kontra indikasi
untuk postural drainage :1. Tension pneumotoraks2. Hemoptisis3.
Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi,
infark miokard kutrd infark dan aritmia.4. Edema paru5. Efusi
pleura yang luas
b. KONDISI YANG MENGIZINKAN FISIOTERAPIo Dokter menyarankan anak
menjalani fisioterapi. o Batuk-pilek ringan (tidak disertai demam
dan lamanya belum lebih dari 3 hari).
c. HINDARI FISIOTERAPI BILA: o Kondisi batuk pilek yang dialami
anak tergolong berat atau disertai demam. o Anak mengalami sesak
yang parah karena dengan fisioterapi malah bisa menambah sesaknya.
o Anak baru saja menghabiskan makannya karena dapat mengakibatkan
muntah.
d. SYARAT FISIOTERAPIo Sebelumnya, anak sudah banyak minum air
putih.o Pakaian yang dikenakan harus longgar.o Ruangan yang dipakai
tidak banyak berdebu, tidak lembap, ventilasi udara baik.o Tersedia
perlengkapan yang dibutuhkan:( bantal ( tempat tidur dan kursi (
alat nebulizer
e. Aspek Keamanan dan Keselamatan Perkusi tidak boleh dilakukan
pada daerah yang mudah terjadi cedera,seperti mammae, sternum, dan
ginjal Saat melakukan tindakan perkusi dan vibrasi pada anak harus
diperhatikan tekanannya jangan sampai menimbulkan fraktur Sebelum
melakukan fisioterapi dada sebaiknya apabila anak belum minum air
hangat anjurkan untuk minum air hangat untuk membantu mengencerkan
sekretnya
Posisi Postural Drainage
Sebelumnya telah dijelaskan mengenai pengertian dan prosedur
keperawatan postural drainage. Berikut ini adalah posisi-posisi
yang digunakan pada saat melakukan postural drainage:
1. Bronkhus apikal lobus anterior kanan dan kiri atas dengan
klien duduk di kursi, bersandar pada bantal (Gambar 1).
1. Bronkhus apikal anterior lobus atas
2. Bronkhus apikal lobus posterior kanan dan kiri atas dengan
klien duduk di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau meja
(Gambar 2).
2. Bronkhus apikal posterior lobus atas
3. Bronkhus lobus anterior kanan dan kiri atas dengan klien
berbaring datar pada bantal kecil di bawah lutut (Gambar 3).
3. Bronkhus lobus atas anterior
4. Bronkhus lobus lingual kiri atas dengan klien berbaring
miring ke kanan dan lengan di atas kepala pada posisi
trendelenberg, dengan kaki tempat tidur ditinggikan 30 cm. Letakan
bantal di belakang punggung dan klien digulingkan seperempat
putaran ke atas bantal (Gambar 4).
4. Bronkhus lingual lobus atas kiri
5. Bronkhus lobus kanan tengah klien berbaring miring ke kiri
dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm. Letakan bantal di belakang
punggung dan klien digulingkan seperempat putaran ke atas bantal
(Gambar 5).
5. Bronkhus lobus tengah kanan
6. Bronkhus lobus anterior kanan dan kiri bawah klien berbarig
terlentang dengan posisi trendelenberg, kaki tempat tidur
ditinggikan 45-50 cm. Biarkan lutut menekuk di atas bantal (Gambar
6).
6. Bronkhus lobus bawah anterior
7. Bronkhus lobus lateral kanan bawah klien berbaring miring ke
kiri pada posisi trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan
45-50 (Gambar 7).
7. Bronkhus lateral lobus bawah kanan
8. Bronkhus lobus lateral kiri bawah klien berbaring miring ke
kanan pada posisi trendelenberg dengan kaki tempat tidur
ditinggikan 45-50 cm (Gambar 8).
9. Bronkhus lobus superior kanan dan kiri bawah klien berbaring
tengkurap dengan bantal di bawah lambung (Gambar 8).
8. Bronkhus lateral lobus bawah kiri & Bronkhus superior
lobus bawah
10. Bronkhus basalais posterior kanan dan kiri klien berbaring
tengkurap dalam posisi trendelenberg dengan kaki tempat tidur
ditinggikan 45-50 cm (Gambar 9).
10. Bronkhus basal posterior
Leni Farida, SKep. Ners.Keperawatan.Org2012
Daftar PustakaAsmadi. 2009. Teknik Prosedural Keperawatan:
Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
Medika.
Medical Review Board. 2010. Positions Used for Postural
Drainage.
http://copd.about.com/od/copdtreatment/ig/Postural-Drainage-Positions/.
Diakses pada tanggal 25 Desember 2012.
Share