Top Banner
Porellales Pleuroziales Metzgeriales Fossombroniales Pelliales Marchantiales Sphaerocarpales Blasiales Haplomitriales Treubiales Pallavicinaceae Hymenophytaceae Moerckiaceae Phyllothalliaceae Sandeothallaceae Blasiaceae Sphaerocarpaceae Monocarpaceae Riellaceae Neohodgsoniaceae Pelliaceae Noterocladaceae Fossombroniaceae Petalophyllaceae Allisoniaceae Calyculariaceae Makinoaceae Talus roset atau berbatang; Sumbu: bersayap atau berlobus menyerupai daun Ruang udara –, sel berlendir –, pori-pori – Arkegonium dan sporofit dalam involukrum bentuk pear (dorsal pada talus) Rizoid +, licin Seta sangat pendek. Kapsul kleistocarpus. Elater – Leiosporocerotales Dendrocerotales Phymatocerotales Notothyladales Leiosporocerotaceae (Leiosporoceros) Anthocerotales Tumbuhan berpembuluh lihat Poster Filogeni Trakeofita dan Angiosperma Lumut Hati Lumut Tanduk Jungermanniales Neohodgsoniales Pallaviciniales Treubiaceae Haplomitriaceae Aytoniaceae Cleveaceae Conocephalaceae Corsiniaceae Cyathodiaceae Dumortieraceae Exormothecaceae Lunulariaceae Marchantiaceae Monosoleniaceae Oxymitraceae Ricciaceae Targioniaceae Percabangan lateral, eksogen Daun incubous, tidak sama 2-/3 lobus, seringnya 2 lobus konduplikatif, lobula umumnya berupa kantung air rata Amfigastria +/–. Sporofit ditutupi oleh perian dan kaliptra atau kaliptra kuncup atau batang periginium Perkecambahan endosporik Gema + (jarang). Endosimbion dengan jamur – Percabangan exogen atau endogen, ventral atau lateral. Daun succubous, incubous atau melintang Tidak bertoreh atau lobus bervariasi, terkadang berlobus dua, konduplikat, tetapi kemudian biasanya dengan lobus yang lebih kecil Lobus, atau lobule, dorsal (jarang terdapat kantung air pipih); amfigastria +/– Sporofit ditutupi oleh perian atau batang periginium. Perkecambaahan dengan spora biasanya eksosporik Gema +/–, EndosImbion dengan jamur + Jubulaceae Frullaniaceae Lejeuneaceae Lepidolaenaceae Porellaceae Radulaceae Pleuroziaceae Aneuraceae Metzgeriaceae Anthocerotaceae (Anthoceros s.l., incl. Sphaerosporoceros and Folioceros) Dendrocerotaceae (Dendroceros, Megaceros, Nothoceros, Phaeomegaceros) Phymatocerotaceae (Phymatoceros) Notothyladaceae (Notothylas, Mesoceros, Phaeoceros, Paraphymatoceros) Talus atau helaian Rizoid + Tubuh minyak + Sel penghantar air berpori Mikotalus dengan Glomeromycota endofit Struktur pelindung gametangia + Ontogeni gametangial tanpa sel apikal Blefaroplas: mitokondria plastid dan posterior terkait yang terletak pada ujung sel pembelahan zigot secara melintang: Sel epi- dan hipobasal Tutup tanpa columella Elater (sel tunggal) Stomata – Asam lunularik sekitar 5,000 spp. Talus bundar atau seperti sabuk, biasanya roset Nostoc pada schizogen, rongga berlendir (biasanya ventral melalui cangap yang berlendir) Kloroplas biasanya 1/sel dengan pirenoid Tetes minyak + Sel penghantar air – AN 1-banyak, berasal dari endogen AR tunggal, terbenam pada permukaan talus bagian dorsal Blefaroplas: tonjolan dari 12 microtubula (bertingkap), helaian lamella berbentuk jajaran genjang, tubuh basal 2 berukuran sama, bersebelahan Pembelahan zygot membujur, embryo terdiri atas 3 tingkat Seta – Sporofit berklorofil, umumnya seperti tanduk Tumbuh dari bagian basal dengan tubuh meristem yang tidak berdiferensiasi di bagian intercalary Kolumela dapat dibedakan dengan baik atau kurang Stomata pada sporofit Pseudoelater (umumnya multisel) Produksi spora terus menerus Lignans +, flavonoid – sekitar 200 spesies Talus bersayap (“berdaun”), 2 baris sisik ventral. Berruang udara –, gametangiofor – Auricula ventral dengan alga Nostoc. Diesis. Anteridium dorsal, tersendiri. Arkegonium dorsal, dibelakang apex Blefaroplas: marchantial. Kapsul terdiri atas 4(-6)-katup Elater 2 ulir. Elaterofor basal, rudimenter Wadah gema bentuk labu (bentuk unik di lumut hati) Anakroginus. Daun tersusun dalam tiga baris (2 lateral, succubus, 1 lobul dorsal) Tubuh minyak tersebar. Lendir pada permukaan ventral Untaian parenkim tengah, dengan jamur Glomeromycota Diesis atau monoesis. Sporofit tunggal per ginesium. Gema di ketiak lobul dorsal Sumbu di dalam tanah. Daun umumnya isofil. Rizoid – Unting sentral +, sel memiliki dinding tipis, berpori Diesis atau monoesis. Gametangia di lateral, braktea –. Seta masif Blefaroplas: lamela berlajuran dan melengkung < 90 mikrotubular, membuka pada sisi kiri Beberapa sporofit/ ginesium terdiri atas 4 katup; dindingnya satu lapis Elaterofor di basal. Elater berfilamen. Repro. aseks. – Ruang udara +, filamen berklorofil – Rizoid licin Sisik ventral +, apendiks + Arkegoniofor bercabang Gema Talus terdiferensiasi Ruang udara +, pori-pori udara +/–, filamen berklorofil +, parenkima penyimpan + Sisik ventral +. Rizoid +, bercoak atau licin Diesis atau monoesis. Anteridiofor +, arkegoniofor +. Arkegonium berpembalut +/– Pseudoperian biasa –. Seta pendek. Elater biasanya tersusun atas 2-3 ulir atau – Gema; kadang berumbi Bertalus, seperti daun lobus succubus, dimasukkan secara miring Rizoid berwarna keunguan (jarang coklat muda) Anteridium dan Arkegonium dalam urutan akropetal yang sederhana Spora dilindungi oleh kaulokaliks; dinding kapsul 2-6 lapis. Spora seperti terukir Repro. aseks. oleh batang segar (stolon), umbi di bawah tanah, gema endogen Talus atau berdaun, pipih, tegak atau serupa pohon Deretan sel di bagian tengah +, sel berdinding tebal dan berpori Anteridium/Arkegonium mengelompok di bagian dorsal talus Sporofit dilindungi oleh involukrum bagian dalam atau kaliptra kuncup Seta massif. Kapsul terdiri atas 2-14 katup, dinding dua lapis Pelliaceae: Talus. Percabangan dikotom semu. Diesis atau monoesis. Individu Anteridium terdapat dalam suatu ruangan tertutup (dorsal) Arkegonium dalam kelompok yang berbeda (dorsal), involukrum +, pendek-berbentuk tabung atau seperti lipatan Kapsul memiliki 4 katup. Elaterofor basal. Repro. aseks. sangat jarang Noterocladaceae: talus berupa daun. Daun succubus. Percabangan lateroventral Anteridium dalam ruang osteolet. Arkegonium mengelompok, involukrum + Kapsul membulat. Seta <10 cm. Spora besar (<100 μm), multiselular, perkecambahan endosporik +/–. Elaterofor basal Berupa daun. Sel apicalnya zigomorf (unik pada daun lumut hati berdaun) Daun berlobus dua, lobus daun yang berukuran kecil biasanya menyerupai kantung air; trigonanya besar Terbukti bisa dimakan binatang. Amfigastria – Gametangiofor terletak pada cabang pendek di tepi-ketiak, ginesium sebagian steril. Perian memanjang Kapsul bulat hingga menyerupai oval pendek. Perkecambahan endosporik. Epifit (pada umumnya) Talus memita, bersayap; percabangan dikotomus; tulang daun terlihat jelas (Metzgeriaceae) atau talus tidak beraturan atau bercabang menyirip seperti pada Aneuraceae. Deretan sel tengah –. Rambut bersel tunggal +/– Tubuh minyak +/– atau sangat kecil. Diesis atau autoesis Gametangia terletak pada cabang yang pendek muncul pada tulang daun atau pada cabang samping yang terreduksi Kaliptra kuncup +, Pseudoperian –. Kapsul terdiri atas 4 katup, elaterofor di ujung Elater 1- atau tidak berulir. Repro. aseks. – atau dengan gema/talus adventatif/cabang luruh Seludang anteridium terdiri atas 4 lapis Nostoc pada saluran longitudinal. Pirenoid – Spora kuning, licin, tanda monolet + Pseudoelater panjang, biasanya bersel tunggal Seludang anteridium teridri atas 4 lapis Talus diselubungi dengan rongga skizogen berlendir Spora coklat tua/kehitaman, ditandai trilete +, berduri Pseudoelater berulir penebalan sebagian ada Anteridium terdiri atas 2-8 per ruang Sporofit dengan atau tanpa stomata Spora kuning kehitaman, tanda trilete +, gelang ekuator + Pseudoelater kadang-kadang – Anteridium satu per ruang Sporofit dengan atau tanpa stomata Spora transparan atau kuning Pseudoelater dengan penebalan ulir Anteridium 1-3 per ruang Talus sempit, membentuk seperti lidah. Pirenoid + atau – Diesis. Spora kuning, akhirnya lebih gelap Pseudoelater tanpa penebalan ulir Bertalus atau berhelai Daun berasal dari 3 initial utama Berupa helaian daun Daun berasal dari 2 initial utama M A R C H A N T I O P H Y T A kaliptra kuncup + © The Authors 2021 ( CC-BY ) Poster Filogeni Lumut Sistematika dan Ciri-ciri Tumbuhan Darat Tak Berpembuluh (Lumut Sejati, Lumut Hati, Lumut Tanduk) COLE TCH, HILGER HH, GOFFINET B, HAERIDA I, WIDJAJA EA (2021) POSTER FILOGENI LUMUT Bahasa Indonesian versi: Bryophyte Phylogeny Poster • Pohon hipotesa berdasarkan data filogeni molekular (2021) • Panjang cabang disengaja, tidak mengungkapkan skala waktu aktual • Posisi banyak ciri pada pohon tidak jelas • Beberapa ordo/suku minoritas dihilangkan • Sifat ciri tidak selalu berlaku untuk semua anggota ‘clade’ • Filogeni: Cox dkk. 2010, Dong dkk. 2021,Flores dkk. 2018, Knoop 2010, Liu dkk. 2019, Long dkk. 2016, Puttick dkk. 2018, Shaw dkk. 2011, Söderström dkk. 2016, Sousa dkk. 2018, Villarreal dkk. 2010, 2012, 2016 • Sifat ciri: Crandall-Stotler dkk. 2009, Frey dkk. 2009, Goffinet/Shaw 2009, Ligrone dkk. 2012 • Singkatan: + ada, – tidak ada, +/– kadang ada/kadang tidak ada, ± kurang lebih, Repro. aseks. Reproduksi aseksual * Diversifikasi awal pada Dicranidae menunjukkan kenaikan pada garis keturunan yang lain, seperti suku pada Protohaplolepidae yang tidak formal, atau Pseudoditrichales, Scouleriales dan Bryoxiphiales. Garis keturunan ini tidak termasuk disini, karena hubungan kekerabatannya masih belum jelas. Ucapan terima kasih untuk Harald Kürschner, Dietmar Quandt, Juan Carlos Villarreal, Misha Ignatov untuk saran-dan konsultasi yang sangat berharga. seta + Timmiales Funariales Bartramiaceae Bryales Bartramiales Sphagnales Takakiales Tetraphidaceae Polytrichaceae Andreaeaceae Sphagnaceae Flatbergiaceae Ambuchananiaceae Lumut Sejati Hookeriales Hypnales Hypnodendrales Ptychomniales Orthotrichales Hedwigiales Takakiaceae Andreaeales Andreaeobryales Andreaeobryaceae Tetraphidales Polytrichales Diphysciales Diphysciaceae B R Y O P H Y T A Disceliaceae Encalyptaceae Funariaceae Timmiaceae Bruchiaceae Calymperaceae Catoscopiaceae Dicranaceae Ditrichaceae Fissidentaceae Leucobryaceae Rhabdoweisiaceae Hedwigiaceae Helicophyllaceae Rhacocarpaceae Orthotrichaceae Bryaceae Mniaceae Plagiomniaceae Braithwaiteaceae Hypnodendraceae Pterobryellaceae Racopilaceae Daltoniaceae Hookeriaceae Leucomiaceae Pilotrichaceae Saulomataceae Schimperobryaceae Amblystegiaceae Anomodontaceae Brachytheciaceae Calliergonaceae Cryphaeaceae Hypnaceae Hylocomiaceae Lembophyllaceae Leskeaceae Meteoriaceae Miyabeaceae Neckeraceae Plagiotheciaceae Pterobryaceae Pylaisiaceae Pylaisiadelphaceae Sematophyllaceae Thuidiaceae Trachylomataceae Aulacomniales Orthodontiales Orthodontiaceae Aulacomniaceae Buxbaumiales Gigaspermales Buxbaumiaceae Pleurokarpid Gigaspermaceae Pleurocarpus homokosta Protonema berupa talus Berdaun Sel-sel daun berparenkim Rizoid multiselular Mikoriza – Gametangial ontogeni Terdapat sel apikal Blefaroplas: plastid dan berhubungan dengan mitokondria posterior terletak sepanjang permukaan inti bagian dalam terdapat mikrotubulus liar Kapsul dilengkapi dengan peristom dan kolumela Elater – Terdapat stomata pada sporofit sekitar 13.000 spesies Inti pleurokarpid Hanya pleurokarpus Sel-sel daun prosenkimatous Peristom bertype-Bryum Protonema filamen di dalam kloronema dan kaulonema Akro- carpus Peristom (nemato- dontus) hidroid Peristom haplo- lepidus Peristom berseling diplolepidus Pottiaceae Ephemeraceae Dicranales Pottiales Beberapa klado- karpus FUNARIIDAE Oedipodiales Oedipodiaceae artro- dontus Meesiaceae Splachnaceae Splachnales Grimmiaceae Seligeriaceae Grimmiales Rhizogoniales Calomniaceae Cyrtopodaceae Mitteniaceae Rhizogoniaceae Spiridentaceae Hypopterygiales Hypopterygiaceae TIMMIIDAE GIGASPERMIDAE DIPHYSCIIDAE BUXBAUMIIDAE Protonema –. Rizoid –. Sistem sumbu rhizome kompleks, kuncup daun tegak Sistem sel pengangkutan air berlubang Diesis. Anteridium 1-2 pada ketiak daun dari (3-)4 lobus daun. Arkegonium soliter dan tersebar (terdapat 1-4 per kuncup) Sporofit (hanya pada T. ceratophylla, jarang ditemui) terminal; stomata pada sporofit –. Seta berkanjang Kapsul terpuntir, merekah sepanjang celah tunggal. Kaliptra + Repro. aseks. dilakukan dengan daun atau kuncup yang mudah gugur Kladocarpus. Batang utama memiliki kapitulum: parenkim sentral, silinder internal, korteks Percabangan berupa fasikula, jarang –; sel retor +/–. Daun mengandung hialosis dan klorosis Diesis, terkadang autoesis. Anteridium single, agak bulat, batang panjang pada ketiak daun Arkegonium di ujung pada cabang pendek di dalam kapitulum. Kantung spora berbentuk kubah Spora tetrad, bertanda trilete +. Kaliptra +. Ditemukan di rawa bog dan rawang (lumut gambut) Protonema berumur pendek, mencorong. Unting sentral – Daun 2(-3)-lapisan. Tulang daun +. Diesis. Daun pericetal bersilia di bagian atas, tulang daun panjang luar biasa. Seta sangat pendek. Kapsul asimetris, stomata faneropor. Cincin +. Operkulum + Peristom dengan type-Buxbaumia (eksostom-atau rudimenter, endostom +, parastom –) Kaliptra kecil, mitrat Unting sentral –. Sel-sel daun (bundar-) menyegi empat. Kosta +/– homogen atau – Autoesis, jarang sinoesis atau diesis. Anteridium tanpa kapsul khusus. Seta – Kapsul memiliki pseudopodium; katup 4-10, menempel pada bagian apex Kantung spora berbentuk kubah. Perkecambahan endosporik. Kaliptra kecil, biasanya dua lapis Umumnya tumbuh di daerah beriklim sedang yang dingin dan pegunungan tropis; saksikola Unting sentral –. Sel daun (bundar-) menyegi empat. Tulang daun + Diesis. Periketia terbentuk setelah pembuahan. Anteridium tanpa penutup khusus Seta pendek, masif. Katup kapsul tidak beraturan 4-8, juga yang lebih pendek), juga terpisah di ujungnya Kantung spora berbentuk kubah Perkecambahan endosporik. Kaliptra menutupi semua kapsul Unting sentral +/–. Sel-sel pada daun bersifat parenkim. Costa +, homogen Autoesis. Kapsul tegak, simetris, silindris, stomata +/–. Cincin – Operkulum +. Peristom terdiri atas 4 gigi. Kaliptra kecil, halus, tidak berbulu. Gema + (Tetraphis) Umumnya tumbuh di Kawasan sub tropis bagian utara, pada berbagai macam substrat di tempat lembab Protonema berumur pendek atau berkanjang. Berada di bawah permukaan tanah dengan perakaran menyerupai rizom Unting sentral hidroid atau leptoid. Tulang daun kompleks (type-Polytrichum), seringkali melebar, dengan lamela adaksial Diesis, jarang autoesis. Perigonia umumnya jelas (cangkir pencar) Kapsul tegak hingga horisontal, bulat atau bersudut 2-4; stomata + Peristom terdiri atas 32 atau 64 gigi, atau setandan bulu kejur. Kapsul dengan epifragma. Spora kecil (hingga 60 x 10 6 /kapsul) Kaliptra mitrat atau menudung, berambut atau gundul umumnya menutupi kapsul. Lumut sejati darat yang terbesar Protonema berkanjang. Ginoecium mereduksi. Bunga betina dari satu daun menyelubungi Anteridium tunggal Daun ekostatus. Diesis Kapsul umumnya tidak simetris, memipih pada bagian atas. Cincin +. Operkulum + Peristom bertype-Buxbaumia; eksostom + (giginya pendek dalam 1-4 lingkaran); endostom + (menyelaput); parastom + Kaliptra kecil, mitrat atau menudung Unting sentral +. Daun tersusun dalam 8 baris, pangkalnya berseludang Sel-sel daun dalam seludang yang memita, di bagian anggota menyegi-empat hingga heksagonal, mamilus. Tulang daun + Diesis atau autoesis. Kapsul tercondong masuk hingga menggantung, stomata faneropor. Cincin +. Operkulum + Peristom +, eksostom bergigi besar 16, endostom terdiri atas 64 filamen yang bersasal dari membran pangkal Kaliptra menudung, biasanya berkanjang Protonema berumur pendek (jarang berkanjang). Unting sentral + Sel-sel helaian daun menyegiempat atau segi enam. Tulang daun + (jarang –) Autoesis atau paroesis, kadang-kadang sinoesis atau polioesis Kapsul terbenam pada beberapa suku, simetris atau asimetris, berkatup atau kadang kleistokarpus. Cincin +/–. Operkulum + Peristom bertype-Funaria atau –. Kaliptra besar, menudung atau mitrat, biasanya berlobus (mitrat-menggenta pada enkalip) Protonema berumur pendek. Batang utama pendek dan berada di bawah permukaan tanah. Unting sentral – Kladokarpus. Sel-sel daun biasanya menyerupai kolenkim. Tulang daun + (pada Gigaspermum –) Paroesis atau sinoesis. Seta sangat pendek Kapsul terbenam pada beberapa suku; gimnostomus atau kleistocarpus. Stomata memiliki 2 sel kawal Spora besar. Kaliptra kecil, mitrat, cepat hilang. Gema + Protonema berumur pendek atau terkadang berkanjang Unting sentral +/– Sel daun kuadrat, menyegi-empat, atau lebih jarang memanjang Sel Alar biasanya terdiferensiasi Tulang daun + (type-Dicranum, leukobrioid atau mereduksi). Peristom +/– Protonema membulat atau berfilamen Unting sentral –. Sel daun biasanya berpapil, rambut hialin biasa + Pseudoparafilia +. Tulang daun biasanya –. Kapsul terbenam atau muncul Cincin –. Peristom umumnya –. Perkecambahan spora eksospora atau endospora Kaliptra menudung, licin, gundul Batang menggimbal, unting sentral +. Daun umumnya berselubung, lambai sempit Sel daun bermamila atau berpapila. Tulang daun +. Diesis, sinoesiss, paroesis atau autoesis Perigonia biasanya seperti cangkir pencar. Kapsul bulat (lumut apel) Peristom bertype-Bryum +/–. Cincin –. Operkulum + Kaliptra biasanya kecil, menudung. Repro. aseks. dengan cabang yang mudah luruh dan siungan Unting sentral + Sel-sel daun biasanya berbentuk belah ketupat. Tulang daun +. Diesis atau autoesis Leher kapsul biasanya berdiferensiasi menjadi hipofisis yang lebar dan berwarna Peristom biasanya + Koprofit (kebanyakan), spora tersebar Pseudoparafilia biasanya – Sel-sel daun berbelah ketupat-segi enam Tulang daun + Kapsul biasanya mengavokad, menggantung (lumut pear) Peristom +/– (type-Bryum) Repro. aseks. dengan siungan dan umbi rizoid Unting sentral –. Sel-sel daun bagian atas membulat kadang memanjang, dinding tebal, biasanya berpapil Tulang daun +. Goniesis atau kladautesis, diesis dan filodiesis Kapsul terbenam atau muncul, licin atau 8- (kadang 16-) rusuk, stomata faneropor atau kriptopor Peristom + (type Orthotrichum) atau mereduksi. Cincin – atau rudimenter. Operkulum + Kaliptra +, seringnya berambut Gema +/–. Saksikola, korticola Unting sentral +. Tulang daun + Autoesis, paroesis atau diesis kadang heteroesis Kapsul tegak hingga horisontal, stomata faneropor Cincin –. Operkulum +. Peristom tereduksi Kaliptra menudung. Propagula aksiler atau gema rizoid Beberapa pleurokarpus. Unting sentral + Sel daun membulat- menyegi-enam. Tulang daun +. Diesis, autoesis atau sinoecis Periketia bagian dasar menggimbal. Seta pendek atau panjang Kapsul melebar pada orifis. Peristom +/–. Kaliptra menudung Sebagian dominan di tropik umumnya di lantai hutan Tumbuhan menggimbal Unting sentral +. Sel-sel daun membulat-menyegi-enam, licin atau berpapil Tulang daun +. Diesis atau autoesis. Periketia lateral Kapsul biasanya bergoresan hingga beraluran. Cincin +. Operkulum +. Kaliptra menudung Muncul gema berpseudopodia (Aulacomnium) Umumnya tumbuh dominan di Kawasan sub-tropik Unting sentral –. Parafilia +/– Daun berlipatan atau konduplikatif, sel-sel pada bagian laminanya ± tebal Tulang daun +, ganda atau –. Diesis atau filodiesis. Kapsul stomata +/–. Cincin +/– Perkecambahan kadang mengalami pendewasaan sebelum waktunya Kaliptra biasanya menudung (atau mitrat). Gema + Tumbuh di Kawasan tropis hingga sub-tropik selatan. Umumnya epifit Unting sentral +/– Parafilia (–). Pseudoparafilia jarang Sel-sel daun biasanya besar, renggang Tulang daun +, tunggal/ganda, jarang – Operkulum +. Kaliptra biasanya mitrat Unting sentral +/– Pseudoparafilia biasanya + Sel alar biasanya + Kaliptra menudung > 4200 spesies (sekitar 1/3 nya jenis lumut sejati) Tumbuhan biasanya stipitat (dendroid) Lapisan sentral +/–. Pseudoparafilia +, berdedaunan Tulang daun +/–. Operkulum +. Peristom +/– Umumnya tumbuh dominan di kawasan tropik Protonema berumur pendek atau jarang berkanjang Lapisan sentral biasanya +. Sel daun umumnya berpapil, sering terdapat rambut hialin + Sel Alar kadang terdiferensiasi Tulang daun + atau mereduksi, type-Pottia. Peristom biasanya + (pottioid) atau – Biasanya xerofit dari lingkungan yang keras Protonema berumur pendek Unting sentral biasanya + Sel daun biasanya menebal, berliku-liku, biasa terdapat rambut-rambut hialin. Sel Alar +/– Tulang daun + (type-Dicranum). Peristom biasanya + Saksikola (umumnya) Protonema berbentuk talus berasal dari kloronema berfilamen. Tumbuhan tersebar atau renggang, seperti rumput hijau pucat Unting sentral –. Rambut-rambut ketiak menggada Daun membundar telur sungsang- menyundip hingga membundar, tepi daun bagian basal bersilia panjang. Tulang daun tunggal, melebar, homogen Autoesis atau sinoesis. Seta lurus, sukulen Kapsul tegak, simetris; apofisis meruncing, membengkak, menggelembur; stomata banyak. Operkulum berbentuk kerucut Cincin dan peristom –. Kaliptra menudung. Repro. aseks. menggunakan gema di ketiak Dendroid Gondwana Modul: stolon prostat, batang berdaun tegak Simpel atau bercabang; menyirip, mengipas atau dendroid Unting sentral biasanya +. Pseudoparafilia +/–. Tulang daun +, tunggal Biasanya diesis. Seta lurus atau melengkung, licin atau bermamila Kapsul muncul, agak bulat hingga lonjong-membulat telur; stomata + Kaliptra mitrat atau menudung Garovagliaceae Ptychomniaceae Orthorrhynchiaceae Rhabdodontiaceae Acrobolbaceae Anastrophyllaceae Balantiopsaceae Calypogeiaceae Cephaloziaceae Cephaloziellaceae Geocalycaceae Gymnomitriaceae Jungermanniaceae Lepidoziaceae Lophocoleaceae Lophoziaceae Plagiochilaceae Scapaniaceae Trichocoleaceae Sel-sel yang menyelubungi anteridium tersusun secara tidak beraturan S E T A P H Y T A * Theodor C. H. Cole, Dipl. Biol. Prof. Dr. Hartmut H. Hilger Institute of Biology – Botany Freie Universität Berlin Altensteinstr. 6 D-14195 Berlin, Germany Bernard Goffinet, Ph.D. Dept. of Ecology and Evolutionary Biology University of Connecticut 75 North Eagleville Road Storrs CT, 06269-3043, USA Elizabeth A. Widjaja, Ph.D. Kp. Cimoboran Ds. Sukawening, Dramaga 16680 Bogor, Indonesia SIKAS GINKGO EPHEDRA WELWITSCHIA GNETUM CONIFERA PAKU (tmsk. PAKU EKOR KUDA) TUMBUHAN BERBIJI LYCOPHYTA GRADE ANA ASTERIDA MAGNOLIDA MONOKOT GIMNOSPERMA ANGIOSPERMA FABIDA MALVIDA LAMIDA CAMPANULIDA LUMUT TANDUK LUMUT SEJATI LUMUT HATI ROSIDA TUMBUHAN VASKULAR LUMUT SETAPHYTA Ida Haerida, M.Si. Herbarium Bogoriense, Botany Division Research Center for Biology, LIPI Cibinong Science Center 16911 Bogor, Indonesia Repro. aseks. dengan daun luruh atau ujung cabang, atau gema membenang JUNGERMANNIIDAE PELLIIDAE METZGERIIDAE Angiosperm Phylogeny Poster Tracheophyte Phylogeny Poster Bryophyte Phylogeny Poster MARCHANTIIDAE D I C R A N I D A E H Y P N A N A E B R Y I D A E A N T H O C E R O T O P H Y T A Ptilidiales Ptilidiaceae Herzogianthaceae Neotrichocoleaceae Kauloid dengan 1-3 sirip. Rizoid jarang Daun tersusun incubus, masuk secara melintang, berlobus dua (dan seterusnya semi terbelah); tepi daun bersilia Tubuh minyak terdiri atas 15-40/ sel daun. Amfigastria +, berlobus dua, bersilia Diesis. Gametangiofor terletak di ujung pada kuncup. Perian berbentuk botol, periginium – Kapsul terdiri atas dinding 4-7 lapis. Perkecambahan ekso-/endosporik
1

Poster Filogeni Lumut - biologie.fu-berlin.de

Oct 27, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Poster Filogeni Lumut - biologie.fu-berlin.de

Porellales

Pleuroziales

Metzgeriales

Fossombroniales

Pelliales

Marchantiales

Sphaerocarpales

Blasiales

Haplomitriales

Treubiales

Pallavicinaceae Hymenophytaceae Moerckiaceae Phyllothalliaceae Sandeothallaceae

Blasiaceae

Sphaerocarpaceae Monocarpaceae Riellaceae

Neohodgsoniaceae

Pelliaceae Noterocladaceae

Fossombroniaceae Petalophyllaceae Allisoniaceae Calyculariaceae Makinoaceae

Talus roset atau berbatang; Sumbu: bersayap atau berlobus menyerupai daunRuang udara –, sel berlendir –, pori-pori –

Arkegonium dan sporofit dalam involukrum bentuk pear (dorsal pada talus)Rizoid +, licin

Seta sangat pendek. Kapsul kleistocarpus. Elater –

Leiosporocerotales

Dendrocerotales

Phymatocerotales

Notothyladales

Leiosporocerotaceae (Leiosporoceros)

Anthocerotales

Tumbuhan berpembuluh lihat Poster Filogeni Trakeofita dan Angiosperma

Lumut Hati

Lumut Tanduk

Jungermanniales

Neohodgsoniales

Pallaviciniales

Treubiaceae

Haplomitriaceae

Aytoniaceae Cleveaceae Conocephalaceae Corsiniaceae Cyathodiaceae Dumortieraceae Exormothecaceae Lunulariaceae Marchantiaceae Monosoleniaceae Oxymitraceae Ricciaceae Targioniaceae

Percabangan lateral, eksogenDaun incubous, tidak sama 2-/3 lobus, seringnya 2 lobus konduplikatif, lobula umumnya berupa kantung air rata

Amfigastria +/–. Sporofit ditutupi oleh perian dan kaliptra atau kaliptra kuncup atau batang periginiumPerkecambahan endosporik

Gema + (jarang). Endosimbion dengan jamur –

Percabangan exogen atau endogen, ventral atau lateral. Daun succubous, incubous atau melintangTidak bertoreh atau lobus bervariasi, terkadang berlobus dua, konduplikat,

tetapi kemudian biasanya dengan lobus yang lebih kecilLobus, atau lobule, dorsal (jarang terdapat kantung air pipih); amfigastria +/–

Sporofit ditutupi oleh perian atau batang periginium. Perkecambaahan dengan spora biasanya eksosporikGema +/–, EndosImbion dengan jamur +

Jubulaceae Frullaniaceae Lejeuneaceae Lepidolaenaceae Porellaceae Radulaceae

Pleuroziaceae

Aneuraceae Metzgeriaceae

Anthocerotaceae (Anthoceros s.l., incl. Sphaerosporoceros and Folioceros)

Dendrocerotaceae (Dendroceros, Megaceros, Nothoceros, Phaeomegaceros)

Phymatocerotaceae (Phymatoceros)

Notothyladaceae (Notothylas, Mesoceros, Phaeoceros, Paraphymatoceros)

Talus atau helaian Rizoid + Tubuh minyak +Sel penghantar air berporiMikotalus dengan Glomeromycota endofitStruktur pelindung gametangia +Ontogeni gametangial tanpa sel apikalBlefaroplas: mitokondria plastid dan posterior terkait yang terletak pada ujung selpembelahan zigot secara melintang:Sel epi- dan hipobasalTutup tanpa columellaElater (sel tunggal)Stomata – Asam lunulariksekitar 5,000 spp.

Talus bundar atau seperti sabuk, biasanya rosetNostoc pada schizogen, rongga berlendir (biasanya ventral melalui cangap yang berlendir)Kloroplas biasanya 1/sel dengan pirenoidTetes minyak +Sel penghantar air –AN 1-banyak, berasal dari endogen AR tunggal, terbenam pada permukaan talus bagian dorsalBlefaroplas: tonjolan dari 12 microtubula (bertingkap), helaian lamella berbentuk jajaran genjang, tubuh basal 2 berukuran sama, bersebelahanPembelahan zygot membujur, embryo terdiri atas 3 tingkat Seta –Sporofit berklorofil, umumnya seperti tandukTumbuh dari bagian basal dengan tubuh meristem yang tidak berdiferensiasi di bagian intercalaryKolumela dapat dibedakan dengan baik atau kurangStomata pada sporofitPseudoelater (umumnya multisel) Produksi spora terus menerusLignans +, flavonoid –sekitar 200 spesies

Talus bersayap (“berdaun”), 2 baris sisik ventral. Berruang udara –, gametangiofor –Auricula ventral dengan alga Nostoc. Diesis. Anteridium dorsal, tersendiri. Arkegonium dorsal, dibelakang apex

Blefaroplas: marchantial. Kapsul terdiri atas 4(-6)-katupElater 2 ulir. Elaterofor basal, rudimenter

Wadah gema bentuk labu (bentuk unik di lumut hati)

Anakroginus. Daun tersusun dalam tiga baris (2 lateral, succubus, 1 lobul dorsal)Tubuh minyak tersebar. Lendir pada permukaan ventral

Untaian parenkim tengah, dengan jamur GlomeromycotaDiesis atau monoesis. Sporofit tunggal per ginesium. Gema di ketiak lobul dorsal

Sumbu di dalam tanah. Daun umumnya isofil. Rizoid –Unting sentral +, sel memiliki dinding tipis, berpori

Diesis atau monoesis. Gametangia di lateral, braktea –. Seta masifBlefaroplas: lamela berlajuran dan melengkung < 90 mikrotubular, membuka pada sisi kiri

Beberapa sporofit/ ginesium terdiri atas 4 katup; dindingnya satu lapis Elaterofor di basal. Elater berfilamen. Repro. aseks. –

Ruang udara +, filamen berklorofil –Rizoid licin

Sisik ventral +, apendiks +Arkegoniofor bercabang

Gema

Talus terdiferensiasi Ruang udara +, pori-pori udara +/–, filamen berklorofil +, parenkima penyimpan +

Sisik ventral +. Rizoid +, bercoak atau licinDiesis atau monoesis. Anteridiofor +, arkegoniofor +. Arkegonium berpembalut +/–

Pseudoperian biasa –. Seta pendek. Elater biasanya tersusun atas 2-3 ulir atau – Gema; kadang berumbi

Bertalus, seperti daun lobus succubus, dimasukkan secara miringRizoid berwarna keunguan (jarang coklat muda)

Anteridium dan Arkegonium dalam urutan akropetal yang sederhanaSpora dilindungi oleh kaulokaliks; dinding kapsul 2-6 lapis. Spora seperti terukir

Repro. aseks. oleh batang segar (stolon), umbi di bawah tanah, gema endogen

Talus atau berdaun, pipih, tegak atau serupa pohonDeretan sel di bagian tengah +, sel berdinding tebal dan berpori

Anteridium/Arkegonium mengelompok di bagian dorsal talusSporofit dilindungi oleh involukrum bagian dalam atau kaliptra kuncup

Seta massif. Kapsul terdiri atas 2-14 katup, dinding dua lapis

Pelliaceae: Talus. Percabangan dikotom semu. Diesis atau monoesis. Individu Anteridium terdapat dalam suatu ruangan tertutup (dorsal) Arkegonium dalam kelompok yang berbeda (dorsal), involukrum +, pendek-berbentuk tabung atau seperti lipatan

Kapsul memiliki 4 katup. Elaterofor basal. Repro. aseks. sangat jarangNoterocladaceae: talus berupa daun. Daun succubus. Percabangan lateroventral

Anteridium dalam ruang osteolet. Arkegonium mengelompok, involukrum +Kapsul membulat. Seta <10 cm. Spora besar (<100 μm), multiselular, perkecambahan endosporik +/–. Elaterofor basal

Berupa daun. Sel apicalnya zigomorf (unik pada daun lumut hati berdaun)Daun berlobus dua, lobus daun yang berukuran kecil biasanya menyerupai kantung air; trigonanya besar

Terbukti bisa dimakan binatang. Amfigastria –Gametangiofor terletak pada cabang pendek di tepi-ketiak, ginesium sebagian steril. Perian memanjang

Kapsul bulat hingga menyerupai oval pendek. Perkecambahan endosporik. Epifit (pada umumnya)

Talus memita, bersayap; percabangan dikotomus; tulang daun terlihat jelas (Metzgeriaceae) atau talus tidak beraturan atau bercabang menyirip seperti pada Aneuraceae. Deretan sel tengah –. Rambut bersel tunggal +/–

Tubuh minyak +/– atau sangat kecil. Diesis atau autoesis Gametangia terletak pada cabang yang pendek muncul pada tulang daun atau pada cabang samping yang terreduksi

Kaliptra kuncup +, Pseudoperian –. Kapsul terdiri atas 4 katup, elaterofor di ujung Elater 1- atau tidak berulir. Repro. aseks. – atau dengan gema/talus adventatif/cabang luruh

Seludang anteridium terdiri atas 4 lapisNostoc pada saluran longitudinal. Pirenoid –

Spora kuning, licin, tanda monolet +Pseudoelater panjang, biasanya bersel tunggal

Seludang anteridium teridri atas 4 lapisTalus diselubungi dengan rongga skizogen berlendirSpora coklat tua/kehitaman, ditandai trilete +, berduri

Pseudoelater berulir penebalan sebagian ada

Anteridium terdiri atas 2-8 per ruangSporofit dengan atau tanpa stomata

Spora kuning kehitaman, tanda trilete +, gelang ekuator +Pseudoelater kadang-kadang –

Anteridium satu per ruangSporofit dengan atau tanpa stomata

Spora transparan atau kuningPseudoelater dengan penebalan ulir

Anteridium 1-3 per ruangTalus sempit, membentuk seperti lidah. Pirenoid + atau –

Diesis. Spora kuning, akhirnya lebih gelapPseudoelater tanpa penebalan ulir

Bertalus atau berhelaiDaun berasal dari

3 initial utama

Berupa helaian daunDaun berasal dari

2 initial utama

Marchantiophyta

kaliptra kuncup +

© T

he A

utho

rs 2

021

( CC

-BY)

Poster Filogeni LumutSistematika dan Ciri-ciri Tumbuhan Darat Tak Berpembuluh (Lumut Sejati, Lumut Hati, Lumut Tanduk)

COLE TCH, HILGER HH, GOFFINET B, HAERIDA I, WIDJAJA EA (2021) POSTER FILOGENI LUMUT Bahasa Indonesian versi: Bryophyte Phylogeny Poster• Pohon hipotesa berdasarkan data filogeni molekular (2021)• Panjang cabang disengaja, tidak mengungkapkan skala waktu aktual • Posisi banyak ciri pada pohon tidak jelas• Beberapa ordo/suku minoritas dihilangkan• Sifat ciri tidak selalu berlaku untuk semua anggota ‘clade’• Filogeni: Cox dkk. 2010, Dong dkk. 2021,Flores dkk. 2018, Knoop 2010, Liu dkk. 2019, Long dkk. 2016, Puttick dkk. 2018, Shaw dkk. 2011, Söderström dkk. 2016, Sousa dkk. 2018, Villarreal dkk. 2010, 2012, 2016• Sifat ciri: Crandall-Stotler dkk. 2009, Frey dkk. 2009, Goffinet/Shaw 2009, Ligrone dkk. 2012 • Singkatan: + ada, – tidak ada, +/– kadang ada/kadang tidak ada, ± kurang lebih, Repro. aseks. Reproduksi aseksual * Diversifikasi awal pada Dicranidae menunjukkan kenaikan pada garis keturunan yang lain, seperti suku pada Protohaplolepidae yang tidak formal, atau Pseudoditrichales, Scouleriales dan Bryoxiphiales. Garis keturunan ini tidak termasuk disini, karena hubungan kekerabatannya masih belum jelas. Ucapan terima kasih untuk Harald Kürschner, Dietmar Quandt, Juan Carlos Villarreal, Misha Ignatov untuk saran-dan konsultasi yang sangat berharga.

seta +

Timmiales

Funariales

Bartramiaceae

Bryales

Bartramiales

Sphagnales

Takakiales

Tetraphidaceae

Polytrichaceae

Andreaeaceae

Sphagnaceae Flatbergiaceae AmbuchananiaceaeLumutSejati

Hookeriales

Hypnales

Hypnodendrales

Ptychomniales

Orthotrichales

Hedwigiales

Takakiaceae

Andreaeales

Andreaeobryales Andreaeobryaceae

Tetraphidales

Polytrichales

Diphysciales Diphysciaceae

Bryophyta

Disceliaceae Encalyptaceae Funariaceae

Timmiaceae

Bruchiaceae Calymperaceae Catoscopiaceae Dicranaceae Ditrichaceae Fissidentaceae Leucobryaceae Rhabdoweisiaceae

Hedwigiaceae Helicophyllaceae Rhacocarpaceae

Orthotrichaceae

Bryaceae Mniaceae Plagiomniaceae

Braithwaiteaceae Hypnodendraceae Pterobryellaceae Racopilaceae

Daltoniaceae Hookeriaceae Leucomiaceae Pilotrichaceae Saulomataceae Schimperobryaceae

Amblystegiaceae Anomodontaceae Brachytheciaceae Calliergonaceae Cryphaeaceae Hypnaceae Hylocomiaceae Lembophyllaceae

Leskeaceae Meteoriaceae Miyabeaceae Neckeraceae Plagiotheciaceae Pterobryaceae Pylaisiaceae Pylaisiadelphaceae

Sematophyllaceae Thuidiaceae Trachylomataceae

Aulacomniales

Orthodontiales Orthodontiaceae

Aulacomniaceae

Buxbaumiales

Gigaspermales

Buxbaumiaceae

Pleurokarpid

Gigaspermaceae

Pleurocarpus homokosta

Protonema berupa talusBerdaun

Sel-sel daun berparenkimRizoid multiselular

Mikoriza –Gametangial ontogeni

Terdapat sel apikalBlefaroplas: plastid dan berhubungan dengan mitokondria posterior terletak

sepanjang permukaan inti bagian dalamterdapat mikrotubulus liar

Kapsul dilengkapi dengan peristom dan kolumela

Elater –Terdapat stomata pada sporofit

sekitar 13.000 spesies

Inti pleurokarpidHanya pleurokarpus

Sel-sel daun prosenkimatousPeristom bertype-Bryum

Protonema filamen

di dalam kloronema

dan kaulonema

Akro-carpus

Peristom (nemato-dontus)hidroid

Peristomhaplo-

lepidus

Peristom berseling

diplolepidus

Pottiaceae Ephemeraceae

Dicranales

PottialesBeberapa

klado-karpus

Funariidae

Oedipodiales Oedipodiaceae

artro-dontus

Meesiaceae Splachnaceae Splachnales

Grimmiaceae Seligeriaceae Grimmiales

Rhizogoniales Calomniaceae Cyrtopodaceae Mitteniaceae Rhizogoniaceae Spiridentaceae

Hypopterygiales Hypopterygiaceae

tiMMiidae

GiGasperMidae

diphysciidae

BuxBauMiidae

Protonema –. Rizoid –. Sistem sumbu rhizome kompleks, kuncup daun tegakSistem sel pengangkutan air berlubang

Diesis. Anteridium 1-2 pada ketiak daun dari (3-)4 lobus daun. Arkegonium soliter dan tersebar (terdapat 1-4 per kuncup)Sporofit (hanya pada T. ceratophylla, jarang ditemui) terminal; stomata pada sporofit –. Seta berkanjang

Kapsul terpuntir, merekah sepanjang celah tunggal. Kaliptra + Repro. aseks. dilakukan dengan daun atau kuncup yang mudah gugur

Kladocarpus. Batang utama memiliki kapitulum: parenkim sentral, silinder internal, korteksPercabangan berupa fasikula, jarang –; sel retor +/–. Daun mengandung hialosis dan klorosis

Diesis, terkadang autoesis. Anteridium single, agak bulat, batang panjang pada ketiak daunArkegonium di ujung pada cabang pendek di dalam kapitulum. Kantung spora berbentuk kubah

Spora tetrad, bertanda trilete +. Kaliptra +. Ditemukan di rawa bog dan rawang (lumut gambut)

Protonema berumur pendek, mencorong. Unting sentral –Daun 2(-3)-lapisan. Tulang daun +. Diesis. Daun pericetal bersilia di bagian atas, tulang daun panjang luar biasa.

Seta sangat pendek. Kapsul asimetris, stomata faneropor. Cincin +. Operkulum +Peristom dengan type-Buxbaumia (eksostom-atau rudimenter, endostom +, parastom –)

Kaliptra kecil, mitrat

Unting sentral –. Sel-sel daun (bundar-) menyegi empat. Kosta +/– homogen atau –Autoesis, jarang sinoesis atau diesis. Anteridium tanpa kapsul khusus. Seta –

Kapsul memiliki pseudopodium; katup 4-10, menempel pada bagian apexKantung spora berbentuk kubah. Perkecambahan endosporik. Kaliptra kecil, biasanya dua lapis

Umumnya tumbuh di daerah beriklim sedang yang dingin dan pegunungan tropis; saksikola

Unting sentral –. Sel daun (bundar-) menyegi empat. Tulang daun +Diesis. Periketia terbentuk setelah pembuahan. Anteridium tanpa penutup khusus

Seta pendek, masif. Katup kapsul tidak beraturan 4-8, juga yang lebih pendek), juga terpisah di ujungnyaKantung spora berbentuk kubah

Perkecambahan endosporik. Kaliptra menutupi semua kapsul

Unting sentral +/–. Sel-sel pada daun bersifat parenkim. Costa +, homogenAutoesis. Kapsul tegak, simetris, silindris, stomata +/–. Cincin –

Operkulum +. Peristom terdiri atas 4 gigi. Kaliptra kecil, halus, tidak berbulu. Gema + (Tetraphis)Umumnya tumbuh di Kawasan sub tropis bagian utara, pada berbagai macam substrat di tempat lembab

Protonema berumur pendek atau berkanjang. Berada di bawah permukaan tanah dengan perakaran menyerupai rizom Unting sentral hidroid atau leptoid. Tulang daun kompleks (type-Polytrichum), seringkali melebar, dengan lamela adaksial

Diesis, jarang autoesis. Perigonia umumnya jelas (cangkir pencar)Kapsul tegak hingga horisontal, bulat atau bersudut 2-4; stomata +

Peristom terdiri atas 32 atau 64 gigi, atau setandan bulu kejur. Kapsul dengan epifragma. Spora kecil (hingga 60x106/kapsul)Kaliptra mitrat atau menudung, berambut atau gundul umumnya menutupi kapsul. Lumut sejati darat yang terbesar

Protonema berkanjang. Ginoecium mereduksi. Bunga betina dari satu daun menyelubungi Anteridium tunggal Daun ekostatus. Diesis

Kapsul umumnya tidak simetris, memipih pada bagian atas. Cincin +. Operkulum +Peristom bertype-Buxbaumia; eksostom + (giginya pendek dalam 1-4 lingkaran); endostom + (menyelaput); parastom +

Kaliptra kecil, mitrat atau menudung

Unting sentral +. Daun tersusun dalam 8 baris, pangkalnya berseludangSel-sel daun dalam seludang yang memita, di bagian anggota menyegi-empat hingga heksagonal, mamilus. Tulang daun +

Diesis atau autoesis. Kapsul tercondong masuk hingga menggantung, stomata faneropor. Cincin +. Operkulum +Peristom +, eksostom bergigi besar 16, endostom terdiri atas 64 filamen yang bersasal dari membran pangkal

Kaliptra menudung, biasanya berkanjang

Protonema berumur pendek (jarang berkanjang). Unting sentral + Sel-sel helaian daun menyegiempat atau segi enam. Tulang daun + (jarang –)

Autoesis atau paroesis, kadang-kadang sinoesis atau polioesis Kapsul terbenam pada beberapa suku, simetris atau asimetris, berkatup atau kadang kleistokarpus. Cincin +/–. Operkulum + Peristom bertype-Funaria atau –. Kaliptra besar, menudung atau mitrat, biasanya berlobus (mitrat-menggenta pada enkalip)

Protonema berumur pendek. Batang utama pendek dan berada di bawah permukaan tanah. Unting sentral –Kladokarpus. Sel-sel daun biasanya menyerupai kolenkim. Tulang daun + (pada Gigaspermum –)

Paroesis atau sinoesis. Seta sangat pendekKapsul terbenam pada beberapa suku; gimnostomus atau kleistocarpus. Stomata memiliki 2 sel kawal

Spora besar. Kaliptra kecil, mitrat, cepat hilang. Gema +

Protonema berumur pendek atau terkadang berkanjangUnting sentral +/–

Sel daun kuadrat, menyegi-empat, atau lebih jarang memanjangSel Alar biasanya terdiferensiasi

Tulang daun + (type-Dicranum, leukobrioid atau mereduksi). Peristom +/–

Protonema membulat atau berfilamenUnting sentral –. Sel daun biasanya berpapil, rambut hialin biasa +

Pseudoparafilia +. Tulang daun biasanya –. Kapsul terbenam atau munculCincin –. Peristom umumnya –. Perkecambahan spora eksospora atau endospora

Kaliptra menudung, licin, gundul

Batang menggimbal, unting sentral +. Daun umumnya berselubung, lambai sempitSel daun bermamila atau berpapila. Tulang daun +. Diesis, sinoesiss, paroesis atau autoesis

Perigonia biasanya seperti cangkir pencar. Kapsul bulat (lumut apel)Peristom bertype-Bryum +/–. Cincin –. Operkulum +

Kaliptra biasanya kecil, menudung. Repro. aseks. dengan cabang yang mudah luruh dan siungan

Unting sentral +Sel-sel daun biasanya berbentuk belah ketupat. Tulang daun +. Diesis atau autoesis

Leher kapsul biasanya berdiferensiasi menjadi hipofisis yang lebar dan berwarnaPeristom biasanya +

Koprofit (kebanyakan), spora tersebar

Pseudoparafilia biasanya –Sel-sel daun berbelah ketupat-segi enam

Tulang daun +Kapsul biasanya mengavokad, menggantung (lumut pear)

Peristom +/– (type-Bryum)Repro. aseks. dengan siungan dan umbi rizoid

Unting sentral –. Sel-sel daun bagian atas membulat kadang memanjang, dinding tebal, biasanya berpapilTulang daun +. Goniesis atau kladautesis, diesis dan filodiesis

Kapsul terbenam atau muncul, licin atau 8- (kadang 16-) rusuk, stomata faneropor atau kriptoporPeristom + (type Orthotrichum) atau mereduksi. Cincin – atau rudimenter. Operkulum +

Kaliptra +, seringnya berambutGema +/–. Saksikola, korticola

Unting sentral +. Tulang daun +Autoesis, paroesis atau diesis kadang heteroesis

Kapsul tegak hingga horisontal, stomata faneroporCincin –. Operkulum +. Peristom tereduksi

Kaliptra menudung. Propagula aksiler atau gema rizoid

Beberapa pleurokarpus. Unting sentral +Sel daun membulat- menyegi-enam. Tulang daun +. Diesis, autoesis atau sinoecis

Periketia bagian dasar menggimbal. Seta pendek atau panjangKapsul melebar pada orifis. Peristom +/–. Kaliptra menudung

Sebagian dominan di tropik umumnya di lantai hutan

Tumbuhan menggimbalUnting sentral +. Sel-sel daun membulat-menyegi-enam, licin atau berpapil

Tulang daun +. Diesis atau autoesis. Periketia lateralKapsul biasanya bergoresan hingga beraluran. Cincin +. Operkulum +. Kaliptra menudung

Muncul gema berpseudopodia (Aulacomnium) Umumnya tumbuh dominan di Kawasan sub-tropik

Unting sentral –. Parafilia +/–Daun berlipatan atau konduplikatif, sel-sel pada bagian laminanya ± tebal

Tulang daun +, ganda atau –. Diesis atau filodiesis. Kapsul stomata +/–. Cincin +/–Perkecambahan kadang mengalami pendewasaan sebelum waktunya

Kaliptra biasanya menudung (atau mitrat). Gema +Tumbuh di Kawasan tropis hingga sub-tropik selatan. Umumnya epifit

Unting sentral +/–Parafilia (–). Pseudoparafilia jarang

Sel-sel daun biasanya besar, renggangTulang daun +, tunggal/ganda, jarang –Operkulum +. Kaliptra biasanya mitrat

Unting sentral +/–Pseudoparafilia biasanya +

Sel alar biasanya + Kaliptra menudung

> 4200 spesies (sekitar 1/3 nya jenis lumut sejati)

Tumbuhan biasanya stipitat (dendroid)Lapisan sentral +/–. Pseudoparafilia +, berdedaunan

Tulang daun +/–. Operkulum +. Peristom +/–Umumnya tumbuh dominan di kawasan tropik

Protonema berumur pendek atau jarang berkanjangLapisan sentral biasanya +. Sel daun umumnya berpapil, sering terdapat rambut hialin +

Sel Alar kadang terdiferensiasiTulang daun + atau mereduksi, type-Pottia. Peristom biasanya + (pottioid) atau –

Biasanya xerofit dari lingkungan yang keras

Protonema berumur pendekUnting sentral biasanya +

Sel daun biasanya menebal, berliku-liku, biasa terdapat rambut-rambut hialin. Sel Alar +/–Tulang daun + (type-Dicranum). Peristom biasanya +

Saksikola (umumnya)

Protonema berbentuk talus berasal dari kloronema berfilamen. Tumbuhan tersebar atau renggang, seperti rumput hijau pucat Unting sentral –. Rambut-rambut ketiak menggada

Daun membundar telur sungsang- menyundip hingga membundar, tepi daun bagian basal bersilia panjang. Tulang daun tunggal, melebar, homogenAutoesis atau sinoesis. Seta lurus, sukulen

Kapsul tegak, simetris; apofisis meruncing, membengkak, menggelembur; stomata banyak. Operkulum berbentuk kerucutCincin dan peristom –. Kaliptra menudung. Repro. aseks. menggunakan gema di ketiak

Dendroid Gondwana Modul: stolon prostat, batang berdaun tegak

Simpel atau bercabang; menyirip, mengipas atau dendroidUnting sentral biasanya +. Pseudoparafilia +/–. Tulang daun +, tunggal

Biasanya diesis. Seta lurus atau melengkung, licin atau bermamilaKapsul muncul, agak bulat hingga lonjong-membulat telur; stomata +

Kaliptra mitrat atau menudung

Garovagliaceae Ptychomniaceae Orthorrhynchiaceae Rhabdodontiaceae

Acrobolbaceae Anastrophyllaceae Balantiopsaceae Calypogeiaceae Cephaloziaceae Cephaloziellaceae Geocalycaceae Gymnomitriaceae Jungermanniaceae Lepidoziaceae Lophocoleaceae Lophoziaceae Plagiochilaceae Scapaniaceae Trichocoleaceae

Sel-sel yang menyelubungi

anteridium tersusun secara tidak beraturan

setaphyta

*

Theodor C. H. Cole, Dipl. Biol. Prof. Dr. Hartmut H. Hilger

Institute of Biology – BotanyFreie Universität Berlin

Altensteinstr. 6D-14195 Berlin, Germany

Bernard Goffinet, Ph.D. Dept. of Ecology and Evolutionary Biology

University of Connecticut75 North Eagleville Road

Storrs CT, 06269-3043, USA

Elizabeth A. Widjaja, Ph.D. Kp. Cimoboran

Ds. Sukawening, Dramaga 16680 Bogor, Indonesia

sikas GinkGo

ephedra WelWitschia GnetuM coniFera

paku (tmsk. paku ekor kuda)

tuMBuhan BerBiji

lycophyta

Grade ana

asterida

MaGnolida

Monokot

GiMnosperMa

anGiosperMa

FaBida

Malvida

laMida

caMpanulida

luMut tanduk

luMut sejati

luMut hati

rosida

tuMBuhan vaskular

luMut

setaphyta

Ida Haerida, M.Si. Herbarium Bogoriense,

Botany Division Research Center for Biology, LIPI

Cibinong Science Center 16911 Bogor, Indonesia

Repro. aseks. dengan daun luruh atau ujung cabang,

atau gema membenang

junGerManniidae

pelliidae

MetzGeriidae

AngiospermPhylogeny

Poster

TracheophytePhylogeny

Poster

BryophytePhylogeny

Poster

Marchantiidae

di c r a n i d ae

h y pnan a e

B r y id a e

anthocerotophyta

Ptilidiales Ptilidiaceae Herzogianthaceae Neotrichocoleaceae

Kauloid dengan 1-3 sirip. Rizoid jarangDaun tersusun incubus, masuk secara melintang, berlobus dua (dan seterusnya semi terbelah); tepi daun bersilia

Tubuh minyak terdiri atas 15-40/ sel daun. Amfigastria +, berlobus dua, bersiliaDiesis. Gametangiofor terletak di ujung pada kuncup. Perian berbentuk botol, periginium –

Kapsul terdiri atas dinding 4-7 lapis. Perkecambahan ekso-/endosporik