Top Banner

of 24

Post Partum Hemorrhage Et Causa Atonia Uteri

Nov 04, 2015

Download

Documents

Nichole Cook

BLOK 25 SISTEM REPRODUKSI
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Post Partum Hemorrhage et causa Atonia Uteri

Post Partum Hemorrhage et causa Atonia UteriCristomi Thenager 102011449Skenario 2Jam 15.30 seorang perempuan berusia 28 tahun melahirkan seorang bayi laki-laki yaitu anaknya yang ketiga. Persalinannya berjalan lancar. Jam 16.10 ketika perawat memeriksanya, pasien berada dalam keadaan kurang sadar dan pucat.

Identifikasi Istilah-Rumusan MasalahSeorang perempuan berusia 28 tahun melahirkan seorang bayi laki-laki yaitu anaknya yang ketiga, pasien berada dalam keadaan kurang sadar dan pucat. HipotesisSeorang perempuan berusia 28 tahun ini diduga mengalami Post Partum Hemorrhage Mind MapSeorang perempuan berusia 28 tahun melahirkan seorang bayi laki-laki yaitu anaknya yang ketiga, pasien berada dalam keadaan kurang sadar dan pucatanamnesisEpidemiologiPrognosis Diferensial DiagnosisEtiologiKomplikasi PemeriksaanWorking DiagnosisPencegahan penatalaksanaanPatogenesis FisikPenunjang Anamnesis Identitas: Seorang perempuan berusia 28 tahunKU: pasien berada dalam keadaan kurang sadar dan pucatRPS: melahirkan bayi laki-laki anaknya yang ketigaRPDRPKRPSosEk

Pemeriksaan Fisik

Tingkat Kesadaran

Pemeriksaan GinekologiPemeriksaan Obstetri

TTVPemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Radiologi

Diferensial Diagnosis (DD)Robekan Jalan LahirRetensio PlasentaInversi UterusPerdarahan karena Gangguan Pembekuan Darah

(Lanjutan)Gejala dan TandaPenyulitDiagnosis KerjaUterus tidak berkontraksi dan lembek.Perdarahan segera setelah anak lahir Syok Bekuan darah pada serviks atau posisi telentang akan menghambat aliran darah keluar Atonia uteri Darah segar mengalir segera setelah bayi lahir Uterus berkontraksi dan kerasPlasenta lengkap Pucat Lemah Menggigil Robekan jalan lahir Plasenta belum lahir setelah 30 menit Perdarahan segera Uterus berkontraksi dan keras Tali pusat putus akibat traksi berlebihanInversio uteri akibat tarikan Perdarahan lanjutan Retensio plasenta Plasenta atau sebagian selaput tidak lengkap Perdarahan segera Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang Retensi sisa plasenta Uterus tidak teraba Lumen vagina terisi massaTampak tali pusat (bila plasenta belum lahir) Neurogenik syokPucat dan limbung Inversio uteri Hasil pemeriksaan hemostasis abnormalBT & CT memanjang, trombositopenia, hipofibrinogenemia, FDP +, Pt & APTT memanjangAnemia Perdarahan karena Gangguan pembekuan darahWorking Diagnosis (WD)PPH adalah perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir.Berdasarkan saat terjadinya PPH dapat dibagi menjadi PPH primer: terjadi dalam 24 jam pertama dan biasanya disebabkan oleh atonia uteri, berbagai robekan jalan lahir dan sisa sebagian plasenta.Dalam kasus yang jarang, bisa karena inversion uteri. PPH sekunder: terjadi setelah 24 jam persalinan, biasanya oleh karena sisa plasenta.Atonia uteri: keadaan lemahnya tonis / kontraksi rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayi dan plasenta lahir. (Lanjutan)Faktor PredisposisiUmur Paritas Partus lama dan partus terlantar Obstetri operatif dan narkosa Uterus terlalu regang dan besar misalnya pada gemelli, hidramnion atau janin besarKelainan pada uterus seperti mioma uteri, uterus couvelair pada solusio plasenta Faktor sosio ekonomi malnutrisi

Epidemiologi Amerika Serikat: 7 10/100.000 kelahiran hidup 8% perdarahan post Negara berkembang: 1000/100.000 25% perdarahan post partumIndonesia: Mochtar, R. Dkk (1965-1969) di R.S. Pirngadi Medan 5,1% dari seluruh persalinanEtiologi: atonia uteri (50 60 %), sisa plasenta (23 24 %), retensio plasenta (16 17 %), laserasi jalan lahir (4 5 %), kelainan darah (0,5 0,8 %).

EtiologiOverdistensi uterusLemahnya kontraksi miometrium Plasenta letak rendahToksin bakteri (korioamnionitis, endomiometritis, septikemia) Hipoksia akibat hipoperfusiUterus couvelaire pada abruptio plasenta dan Hipotermia akibat resusitasi masif. Patogenesis Manifestasi Klinis

Perdarahan pervaginam Konsistensi Rahim lunakTanda-tanda syok Fundus Uterus naik

Penatalaksanaan Penanganan umumSikap Trendelenburg, memasang venous line dan memberikan oksigen.Merangsang kontraksi uterus:masase fundus uteri dan merangsang puting susupemberian oksitosin dan turunan ergot secara im, iv atau sc.Memberikan derivat prostaglandin F2 (carboprost tromethamine)Pemberian misoprostol 800 1000 ug per-rektal

(Lanjutan)Non Surgical

Bimanual Uterine Compressions

Internal Uterine Tamponade(Lanjutan)Surgical

B-Lynch

Vaso-Occlusive Meassures

Angiographic arterial embolizationHysterectomy

(Lanjutan)Tindakan PreventifMenyuntikan Oksitosin Peregangan Tali Pusat TerkendaliMengeluarkan plasentaMasase UterusMemeriksa kemungkinan adanya perdarahan pasca persalinan

Komplikasi AnemiaSindrom SheehanSyok hemoragikPrognosis PPH baikEdukasi dan fasilitas RS

Pencegahan Mengatasi semua penyakit kronik.Mengenal faktor predisposisiPersalinan harus selesai dalam waktu 24 jamKehamilan risiko tinggi fasilitas rumah sakit rujukan.Kehamilan risiko rendah tenaga kesehatan terlatih dan menghindari persalinan dukun.Menguasai langkah-langkah pertolongan pertama

KESIMPULANPenyebab dari perdarahan yang terjadi harus segera diidentifikasi sehingga perdarahan bisa dihentikan. Penanganan kasus ini harus cepat untuk menghindari shock

TERIMA KASIH SUDAH MENYIMAKAPAKAH ADA PERTANYAAN?24