Top Banner
Kemenkes Pastikan Saat Ini Indonesia Bersih dari Ancaman Ebola Yulida Medistiara - detikHealth Jumat, 07/11/2014 15:15 WIB Jakarta, Ancaman masuknya Ebola ke Indonesia memang perlu diwaspadai. Namun untuk saat ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) memastikan tidak ada ancaman Ebola di tanah air. Kekhawatiran sempat muncul saat akhir bulan lalu 2 orang di Jawa Timur dinyatakan sebagai suspek Ebola. Keduanya adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari negara terjangkit, yakni Liberia. Sampel keduanya telah diperiksa Balitbangkes dan hasilnya negatif. "Ada 12 sampel dari sebelumnya 8 sampel, di mana 2 orang sebelumnya hasilnya negatif," kata Prof Tjandra Yoga Aditama, Kepala Balitbangkes dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jumat (7/11/2014). Prof Tjandra mengaku masuk ke laboratorium untuk ikut memeriksa sendiri sampel pasien. Setelah mendapatkan hasil negatif pada sampel hari pertama dan kedua, Prof Tjandra langsung mengumumkannya kepada wartawan melalui pesan elektronik. Pada hari ketiga, Prof Tjandra juga menjalani pemeriksaan. Seperti diberitakan sebelumnya, Prof Tjandra berada satu pesawat dengan kedua pasien dalam perjalanan dari Abu Dhabi ke Indonesia. "Pada hari ketiga saya sendiri diperiksa dan hasilnya negatif. Jadi tidak mungkin menular kepada orang lain," imbuhnya. Sementara itu di Jenewa, Swiss berlangsung pembahasan tentang dua vaksin dari Kanada dan Amerika Serikat yang akan segera diteliti. Diperkirakan vaksin Ebola akan tersedia lebih awal dibandingkan obatnya. (up/up) Sumber: http://health.detik.com/read/2014/11/07/150930/2742085/763/kemenkes-pastikan-saat-ini- indonesia-bersih-dari-ancaman-ebola
43

Portfolio Yulida Medistiara

Jan 24, 2017

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Portfolio Yulida Medistiara

Kemenkes Pastikan Saat Ini Indonesia Bersih dari

Ancaman Ebola

Yulida Medistiara - detikHealth

Jumat, 07/11/2014 15:15 WIB

Jakarta, Ancaman masuknya Ebola ke Indonesia memang perlu diwaspadai. Namun untuk saat ini,

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) memastikan tidak ada ancaman Ebola

di tanah air.

Kekhawatiran sempat muncul saat akhir bulan lalu 2 orang di Jawa Timur dinyatakan sebagai suspek

Ebola. Keduanya adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari negara terjangkit, yakni

Liberia. Sampel keduanya telah diperiksa Balitbangkes dan hasilnya negatif.

"Ada 12 sampel dari sebelumnya 8 sampel, di mana 2 orang sebelumnya hasilnya negatif," kata Prof

Tjandra Yoga Aditama, Kepala Balitbangkes dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jumat

(7/11/2014).

Prof Tjandra mengaku masuk ke laboratorium untuk ikut memeriksa sendiri sampel pasien. Setelah

mendapatkan hasil negatif pada sampel hari pertama dan kedua, Prof Tjandra langsung

mengumumkannya kepada wartawan melalui pesan elektronik.

Pada hari ketiga, Prof Tjandra juga menjalani pemeriksaan. Seperti diberitakan sebelumnya, Prof Tjandra

berada satu pesawat dengan kedua pasien dalam perjalanan dari Abu Dhabi ke Indonesia.

"Pada hari ketiga saya sendiri diperiksa dan hasilnya negatif. Jadi tidak mungkin menular kepada orang

lain," imbuhnya.

Sementara itu di Jenewa, Swiss berlangsung pembahasan tentang dua vaksin dari Kanada dan Amerika

Serikat yang akan segera diteliti. Diperkirakan vaksin Ebola akan tersedia lebih awal dibandingkan

obatnya.

(up/up)

Sumber: http://health.detik.com/read/2014/11/07/150930/2742085/763/kemenkes-pastikan-saat-ini-

indonesia-bersih-dari-ancaman-ebola

Page 2: Portfolio Yulida Medistiara

Dukung Program KIS, LSM Desak Pemerintah

Segera Ratifikasi FCTC

Yulida Medistiara - detikHealth

Selasa, 11/11/2014 19:02 WIB

Jakarta, Sampai saat ini, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang belum meratifikasi

Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Apalagi jumlah perokok di Indonesia makin

meningkat tiap tahunnya. Oleh karena itu beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Indonesia

mendesak di bawah kepemimpinan Jokowi-JK, FCTC bisa segera diratifikasi.

Pada prinsipnya Aliansi Masyarakat Korban Rokok Indonesia (AMKRI), Komnas Pengendalian

Tembakau (Komnas PT), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan Lembaga Demografi UI

mengapresiasi adanya program KIS yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Namun, patut

diperhatikan kebijakan ini bukan merupakan kebijakan preventif untuk mencegah penduduk berpenyakit

tetapi mendorong masyarakat yang sakit dapat berobat gratis, demikian dikatakan Tulus Abadi, ketua

YLKI.

"Dengan demikian perokok akan merasa tenang bahwa jika sakit akan dapat diobati menggunakan KIS

atau BPJS. Maka dari itu kami mendesak Pak Jokowi untuk segera meratifikasi Framework Convention

on Tobacco Control (FCTC) sehingga tidak ada lagi seseorang yang terjangkit penyakit dikarenakan

rokok," kata Tulus ditemui di kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa

(11/11/2014).

Jika konsumsi rokok menurun, diharapkan indikator kesehatan masyarakat meningkat kemudian

penderita kanker, stroke, dan jantung akan berkurang 10%. Meskipun, dampak seperti itu dikatakan

Tulus baru bisa dirasakan setelah 10 tahun. Dalam kesempatan yang sama, Fuad Baradja dari Komnas

PT menekankan pentingnya pemberian pengertian pada masyarakat soal bahaya merokok.

"Kami juga sedang melakukan regulasi kepada pemerintah untuk melindungi dan menanggulangi

dampak rokok pada masyarakat lewat peningkatan cukai dan harga rokok supaya tidak terjangkau anak-

anak dan rakyat miskin. Pelarangan iklan rokok, picture health warning, dan pemberlakuan kawasan

tanpa rokok adalah contoh pemberian hak pada orang yang tidak merokok," papar Fuad.

Misalnya saja di Thailand, regulasi pengendalian rokok yang kuat membuat jumlah perokoknya menurun.

Fuad mengatakan pada dasarnya ratifikasi FCTC berfungsi untuk mengendalikan produk tembakau.

Apalagi konsumsi rokok Indonesia adalah yang terbesar ketiga setelah Tiongkok dan India.

Page 3: Portfolio Yulida Medistiara

Menurut survei nasional yang diperoleh dari Global Adult Tobacco Survey tahun 2011, terjadi

peningkatan jumlah perokok dewasa berumur lebih dari 15 tahun sejak tahun 1995 hingga tahun 2011.

Pada tahun 2011 sejumlah 36% (61,4 juta) dari penduduk dewasa berumur lebih dari 15 tahun di

Indonesia merupakan perokok. Padahal, di tahun 1995, jumlah perokok dewasa sebesar 27%.

(rdn/vit)

Sumber: http://health.detik.com/read/2014/11/11/190227/2745537/763/dukung-program-kis-lsm-desak-

pemerintah-segera-ratifikasi-fctc

Page 4: Portfolio Yulida Medistiara

Jika KIS Tanggung Biaya Obat Penyakit Akibat Rokok,

Negara Dinilai Bisa Rugi

Yulida Medistiara - detikHealth

Rabu, 12/11/2014 13:45 WIB

Foto: Feri/detikHealth

Jakarta, Konsumsi rokok di Indonesia yang mencapai rata-rata 1 bungkus per hari menurut Riskesdas

2013 pastinya makin meningkatkan risiko terjadinya penyakit terkait merokok seperti kanker paru dan

pneumonia. Tak hanya itu, kerugian negara yang diakibatkan konsumsi rokok tinggi di masyarakat pun

semakin melambung.

Misalnya saja, pada tahun 2012 diperoleh data bahwa total kerugian makroekonomi terkait konsumsi

rokok sebesar Rp 245,4 triliun. Sementara, pajak yang diterima dari cukai hasil tembakau tahun 2010

hanya sebesar Rp 56 trilliun, demikian dikatakan Abdillah Ahsan, Wakil Kepala Lembaga Demografi

FEUI.

Maka, ia menyimpulkan pada tahun 2010 kerugian makroekonomi akibat konsumsi rokok 4 kali lebih

besar dari penerimaan pajak cukai hasil tembakau. Berkaca pada kondisi saat ini, Abdillah menekankan

program bantuan dana kesehatan seperti JKN harus tepat sasaran.

"Kalau saja program-program seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak tepat sasaran, hanya akan

merugikan negara jika tidak dibarengi dengan upaya peningkatan dan pencegahan penyakit terutama

akibat rokok. Sebab banyak orang merasa tenang karena ketika sakit dapat berobat gratis, padahal

sakitnya karena merokok," tegas Abdillah, ditemui di kantor IDI, Menteng, Jakarta Pusat dan ditulis pada

Rabu (12/11/2014).

Abdillah mencontohkan, jika satu bungkus rokok berharga Rp 10 ribu, dalam satu tahun dana yang

dihabiskan sebanyak Rp 3,65 juta, itu pun jika yang bersangkutan mengonsumsi satu bungkus rokok

sehari. Dengan demikian, menurut Abdillah jika dilakukan selama bertahun-tahun, konsumsi rokok bisa

mengurangi pendapatan yang dapat dibelanjakan.

"Itulah salah satu penyebab kemiskinan. Konsumsi rokok adalah perangkap kemiskinan. Padahal uang

sebanyak itu dapat digunakan untuk biaya sekolah, makan sehari-hari, pendidikan, dan kebutuhan hidup

lainnya," ucap Abdillah.

Abdillah menambahkan, pada tahun 2012, studi yang dilakukan Soewarta Kosen menunjukan kerugian

ekonomi akibat hilangnya waktu produktif terkait meningkatnya kematian, kesakitan dan disabilitas yang

Page 5: Portfolio Yulida Medistiara

disebabkan merokok sebesar Rp 105,3 triliun. Biaya tersebut belum termasuk biaya rawat inap sebesar

Rp 1,85 triliun dan biaya rawat jalan sebesar Rp Rp 260 miliar.

(rdn/vit)

Sumber: http://health.detik.com/read/2014/11/12/134531/2746191/763/jika-kis-tanggung-biaya-obat-

penyakit-akibat-rokok-negara-dinilai-bisa-rugi

Page 6: Portfolio Yulida Medistiara

Pola Hidup Sehat untuk Cegah Kanker Hendaknya

Dimulai Sejak Dini

Yulida Medistiara - detikHealth

Kamis, 05/02/2015 13:28 WIB

Jakarta, Meski banyak kasus kanker dialami oleh orang dewasa namun bukan berarti pola hidup sehat

untuk pencegahan kanker baru dimulai saat dewasa. Justru sebaiknya pola hidup sehat dilakukan sejak

dini agar anak terbiasa menjalani gaya hidup sehat.

Seperti diketahui, kanker bukan hanya disebabkan permasalahan medis seperti adanya mutasi sel, tetapi

juga disebabkan makanan berpengawet, kebiasaan merokok, dan faktor lain sehingga perlu adanya

awareness sejak dini. Pola hidup sehat di sekolah misalnya dengan membiasakan anak membeli

makanan sehat di kantin yang bersih, serta ketersediaan akses air bersih untuk minum dan cuci tangan.

Baca juga: Jupe Sebut Kanker Seperti Arisan, Siapa Saja Bisa Kena

"Itu yang kami akan lakukan edukasi," ucap Menkes Nila ditemui di Kantor Kemenkes, Jl HR Rasuna

Said, Jakarta Selatan dan ditulis Kamis (5/2/2015).

Upaya preventif perlu berjalan beriringan dengan deteksi dini kanker. Karena dengan deteksi dini, kanker

akan lebih cepat diketahui dan ditangani. Dengan demikian peluan sembuhnya menjadi lebih besar.

Sedangkan kanker pada anak, masih belum diketahui dengan pasti penyebabnya. Namun jika sudah

diketahui, maka bisa segera dilakukan upaya untuk memutus mata rantai kanker.

"Kita bisa langsung membuat vaksinnya atau kalau ada bakteri bisa dibuat antibiotiknya, ini kan tidak.

Tetapi ada faktor-faktor risiko lain yang menyebabkan mutasi sel. Ada perubahan sel yang menyebabkan

pertumbuhan progresif yang bisa disebabkan virus, bahan kimia dan pengawet seperti boraks, formalin,

radiasi. Jadi memang kita harus hindari faktor pemicunya," ucap Menkes.

Baca juga: Benjolan Belum Tentu Kanker, Tapi Harus Tetap Waspada

Pemerintah juga telah menggelar pelatihan untuk tenaga medis sejak tingkat puskesmas. Sementara

tingkat kesembuhan paling baik pada kasus kanker anak adalah pada pasien leukemia limfoblastik akut

sebesar 60-70 persen dari seluruh rumah sakit.

<b>Soal Rokok</b>

Page 7: Portfolio Yulida Medistiara

Salah satu kebiasaan buruk yang ditengarai sebagai penyebab kanker dan penyakit serius lainnya

adalah merokok. Nah, edukasi terhadap pendidikan dasar mengenai peringatan bahaya rokok juga

dilakukan Kemenkes.

Diakui Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, dr

HM Subuh, MPPM, bahwa poster peringatan bahaya rokok saja tidak cukup tapi juga dilakukan dengan

tindakan.

"Kita sedang gencarkan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS), tapi kan sulit juga kalau lingkungan teman-

teman sebayanya mengatakan rokok itu keren dan macho. Sehingga harus ada pengawasan dari

pimpinan sekolah. Kalau perlu buat peraturan saja seperti Gubernur DKI kalau PNS yang ketahuan

merokok di perkantoran akan dikenakan denda walau digaji besar," ucap dr Subuh.

Baca juga: Bikin Perokok Kapok, Tiongkok Bikin Iklan Paru-paru Rusak

Menurut dr Subuh, sebenarnya larangan untuk tidak merokok di tempat umum sudah baik, tapi perlu

pengawasan ketat. Tidak hanya itu, Kemenkes juga masih memperjuangkan ratifikasi FTCT agar diterima

beberapa kementerian supaya produsen tembakau tidak beriklan di media massa.

"Kita sudah berkali-kali melarang produsen rokok beriklan di televisi dan media. Ratifikasi FTCT masih

dalam proses dan kita perjuangkan ke berbagai kementerian untuk bisa menyakini bahwa pelarangan

tersebut tidak ada efeknya dari sisi produsen. Karena dibeberapa negara penghasil tembakau terbesar

saja keuntungan produsen rokok tetap tidak berpengaruh. Tapi dengan adanya pelarangan ini kita bisa

melindungi generasi muda," tutup dr Subuh.

(vit/vit)

Sumber: http://health.detik.com/read/2015/02/05/132841/2824529/763/pola-hidup-sehat-untuk-

cegah-kanker-hendaknya-dimulai-sejak-dini

Page 8: Portfolio Yulida Medistiara

Pujian Dokter Paru Kepada Menteri Susi yang Ingin

Berhenti Merokok

Yulida Medistiara - detikHealth

Senin, 10/11/2014 09:34 WIB

dok. Detikfinance

Jakarta, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti menjadi sosok yang kontroversial ketika

tertangkap kamera sedang merokok di Istana Merdeka beberapa waktu lalu. Begitu menyatakan ingin

berhenti merokok, Menteri Susi banjir pujian.

Salah satunya datang dari dokter paru senior di RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan, SpP(K). Dr Erlina

menilai, posisi Menteri Susi sebagai tokoh ternama sekaligus idola banyak orang dapat menjadikan

setiap perilakunya sebagai inspirasi.

"Kalau beliau (Menteri Susi) sampai berhenti merokok, itu bagus sekali karena akan banyak fansnya

yang mengikuti dan bagus sekali untuk meningkatkan perkembangan kesehatan Indonesia," kata dr

Erlina, seperti ditulis pada Senin (10/11/2014).

Asap rokok meningkatkan risiko berbagai penyakit mematikan, salah satunya kanker paru dan

tenggorokan. Bukan hanya pada perokok aktif, melainkan juga second hand smoker atau orang lain di

sekitar yang ikut menghirup asapnya.

Terkait dengan infeksi tuberkolusis (TB atau TBC), para perokok mempunyai kecenderungan pertahanan

respirasi (pernapasan) yang menurun. Kuman apapun yang masuk lebih mudah menimbulkan penyakit.

Termasuk kuman TB.

"Bagus kalau semua menteri yang lain ikut mendeklarasikan berhenti merokok karena akan menjadi

panutan bagi masyarakat," tambah Dr Erlina.

(up/up)

Sumber: http://health.detik.com/read/2014/11/10/093407/2743499/763/pujian-dokter-paru-kepada-

menteri-susi-yang-ingin-berhenti-merokok

Page 9: Portfolio Yulida Medistiara

Melihat Puskesmas Lebih Dekat

Mendadak Kena Serangan Jantung? Puskesmas Pasar

Rebo Siap Menangani

Yulida Medistiara - detikHealth

Kamis, 04/12/2014 18:07 WIB

Puskesmas Pasar Rebo (Dok: Tiara / detikHealth)

Jakarta, Serangan jantung sering muncul ketika sedang beraktivitas maupun sedang istirahat.

Puskesmas menjadi layanan kesehatan yang paling mudah diakses pada kondisi gawat darurat seperti

ini.

dr U.R. Firdaus, dokter jaga UGD di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Selatan mengungkap,

tenaga dokter di puskesmas sudah mendapat pelatihan Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu

(SPGDT) khusus jantung. Pelatihan ini merupakan kerja sama dengan RS Jantung Harapan Kita.

"Pasien yang datang dengan nyeri dada yang akan dilakukan pemeriksaan rekam riwayat jantungnya

menggunakan alat EKG, setelah itu kami akan mengirim fotonya ke RS Harapan Kita dan menelepon

SPGDT untuk mengetahui apakah pasien akan di rujuk ke RS yang dapat menangani jantung atau cukup

dikonsultasikan ke poli jantung di rumah sakit terdekat," papar dr U.R. Firdaus, Kamis (4/12/2014).

Menurut Dr Firdaus, sebenarnya pasien tanpa harus pergi ke Puskesmas dapat menghubungi hotline

SPGDT jika hotline tidak sibuk agar ambulans datang ke rumahnya untuk menjemput. "Karena hotline ini

bukan untuk jantung saja. Fungsinya seperti 911 di Amerika, sedangkan di Indonesia 119," ungkapnya

dalam menanggapi call center 119 yang sibuk.

Ia menambahkan, pasien yang datang ke puskesmas akan ditanyakan kapan awal mula terjadinya gejala

nyeri yang misalnya dikeluhkaan saat aktivitas.

"Apakah nyeri tersebut berlangsung lama, tambah hebat, ada penjalaran di daerah organ lain misalnya

bahu dan leher, rasa nyeri seperti terhimpit, dan seperti tertimpa beban berat," papar dr Firdaus.

Penanganan Kegawatdaruratan Jantung Dasar di Puskesmas ini meliputi pemeriksaan rekam jantung

memakai alat EKG di 12 sadapan pada bagian jantung atas, bawah, samping jantung, setelah itu

Puskesmas juga akan memberikan obat yang berguna untuk mencairkan bagian jantung yang tersumbat.

Tindakan yang pertama ialah diberi oksigen untuk menjaga sirkulasi udara ke seluruh tubuh, dan

Page 10: Portfolio Yulida Medistiara

pemasangan kateter pada bagian yang tersumbat juga dilakukan untuk melapangkan sumbatan yang

ada di jantung.

"Bagian yang tersumbat tadi dihancurkan, dilonggarkan kateternya supaya darahnya lancar lagi dan

mencegah agar bagian yang tersumbat tidak lagi tersumbat," papar dr Firdaus.

(up/up)

Sumber: http://health.detik.com/read/2014/12/04/180755/2768132/763/mendadak-kena-serangan-

jantung-puskesmas-pasar-rebo-siap-menangani

Page 11: Portfolio Yulida Medistiara

Penyandang Disabilitas Juga Ikut Meriahkan Lomba

Lari The Color Run

Yulida Medistiara - detikHealth

Minggu, 23/11/2014 13:22 WIB

Jakarta, The Color Run mewarnai Gelora Bung Karno, Senayan. Lomba lari sejauh 5 km ini berbeda dari

lomba lari lainnya, sebab ada keceriaan lebih disemprotkannya bubuk warna-warni kepada para peserta

yang mencapai 13.000 orang.

"Peserta yang datang dari berbagai kalangan dan profesi ini merupakan salah satu tujuan diadakannya

acara ini dan diharapkan dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat Jakarta," ucap Arwin

Arsyad Presiden Direktur CIMB Niaga, Minggu (23/11/2014).

Ia menambahkan, acara ini menggandeng masyakat bagi yang muda untuk menggandeng yang tua

untuk menikmati kebersamaan berlari santai karena kami mendukung gerakan melawan pikun. Komitmen

CIMB Niaga diwujudkan dengan mendonasikan 10.000 dari setiap pendaftar The Color Run yang

digenapkan menjadi Rp 150 juta yang diserahkan secara simbolis kepada Alzheimer Indonesia.

"Tujuannya untuk pengembangan program pendidikan dan pengetahuan mengenai alzheimer di tanah

air," imbuh Arwin.

Sementara Jun De Dios, Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints

Indonesia) yang berperan sebagai salah satu sponsor mengaku senang mendukung acara ini karena

memiliki kesamaan dengan visi, misi, kepribadian, persona, daya tarik, dan sasaran brand.

"Para penyandang disabilitas yang mengikuti acara ini sangat menginspirasi saya karena mereka adalah

komunitas yang didalamnya terdapat orang-orang yang bertahan hidup meskipun menggunakan kursi

roda. Mereka dapat menginspirasi peserta lain yang mengikuti The Color Run," imbuh Jun.

Ia menambahkan, hal ini sesuai dengan misi Dulux salah satunya untuk menyatukan berbagai kalangan,

termasuk penyandang disabilitas.

(up/up)

Sumber: http://health.detik.com/read/2014/11/23/132244/2756537/763/penyandang-disabilitas-juga-ikut-

meriahkan-lomba-lari-the-color-run

Page 12: Portfolio Yulida Medistiara

Home » Lomba Opini HUT RI ke 69 » [Opini] Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh

[Opini] Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh

Posted by: Yulida Medistiara in Lomba Opini HUT RI ke 69 11 August, 2014 , 00:02 6 Comments 2,627 Views

Oleh: Yulida Medistiara

Indonesia melewati rentetan perjalanan pelik selama pemilu 2014. Jauh hari sebelum pemilu digelar,

fenomena pencitraan dan kampanye hitam telah dipropagandakan di berbagai media. Akibatnya, rakyat

ada yang termakan kampanye hitam dan terkena efek pencitraan beberapa elit partai. Hal ini tentu

karena merebaknya media massa partisan. Pers yang semestinya menjunjung tinggi 4 fungsi pers

akhirnya terkena dampak kapitalisme empunya. Rakyat semakin dibodohi akan berita yang tidak

berimbang dan memihak suatu kubu.

Kemajuan teknologi membuat simpatisan partai semakin merajalela membela kubu yang diunggulkan di

manapun, termasuk media sosial. Kampanye yang identik dengan iring-iringan sekelompok orang

memakai atribut partai, kini tidak hanya dilakukan dengan berkonvoi di jalanan. Namun, meluas hingga

media sosial. Maraknya situs jejaring sosial digunakan beragam kubu sebagai “lahan tempur” untuk

menaikan elektabilitas politisi di panggung politik. Masyarakat awam yang menyaksikan fenomena ini

semakin jenuh karena maraknya kampanye hitam dan pencitraan setiap hari. Karakter masyarakat yang

multikultural dan memiliki berbagai kepentingan sangat memungkinkan bentrokan terjadi. Oleh karena itu,

pemerintah dengan tegas menyatakan kepada dua kubu untuk melakukan seruan “pemilu damai” kepada

simpatisannya. Karena sebelumnya dalam perhelatan pilpres ini disinyalir akan berulangnya peristiwa

bentrokan ’98.

Tampaknya, masyarakat telah dewasa sebagaimana demokrasi Indonesia yang diyakini beberapa pakar

politik semakin mendewasa. Bentrokan pun tidak terjadi pada tanggal 22 juli. Namun, muncul peristiwa

baru bahwa pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta mengundurkan diri. Sebab, koalisi Merah Putih

menampik proses rekapitulasi perhitungan suara tetap dilanjutkan karena kubunya mengaku telah

menemukan sejumlah kecurangan yang dilakukan KPU. Rakyat menjadi bingung atas pernyataan

tersebut, mereka telah menunggu-nunggu pemimpin baru yang akan disambut dengan sukacita. Bukan

hasil seperti itu yang rakyat harapkan mengingat proses pilpres sangat panjang dan berawal dari pileg.

Kini, koalisi Merah Putih beserta kuasa hukumnya sedang mengajukan gugatan ke MK dimana disinyalir

terdapat kecurangan masif –begitu mereka menyebut– pada pilpres kali ini. Kita doakan dan awasi kerja

9 hakim konstitusi agar dapat bekerja professional, mampu menunjukan kredibilitasnya, dan

bersikap independent menangani kasus ini. Rakyat Indonesia pun seharusnya mengikuti proses sidang

Page 13: Portfolio Yulida Medistiara

secara tertib. Sangat disayangkan terjadinya peristiwa bentrokan seusai sidang pertama di Surabaya.

Negara Indonesia adalah negara demokrasi yang berlandaskan hukum. Sebagai warga negara yang baik

dan berintelektual seharusnya kita menunggu dan memantau, bila perlu mengkritisi proses sidang yang

sedang berlangsung. Sementara bagi pihak yang dinyatakan menang, dianjurkan untuk menjaga

kedamaian Indonesia. Rakyat Indonesia pun semestinya semakin cerdas dan sadar agar tidak

terprovokasi paham-paham yang tidak sesuai dengan amanat konstitusi dan demokrasi.

Hawa panas antara kubu pro dan kontra juga masih mengerubungi forum diskusi di internet yang tak

mampu diredam semua oleh Kominfo. Kominfo semestinya mampu memblokir situs atau akun jejaring

sosial yang meningkatkan suhu panas di tengah masyarakat, sehingga perpecahan masyarakat tidak

terjadi sebagai pencegahan terpecahnya kerukunan masyarakat. Bukan bermaksud membatasi pendapat

masyarakat di ruang publik, tetapi untuk mencegah hal yang tidak diinginkan seperti kekerasan antar

kubu. Pihak Kominfo pun sebenarnya telah memfasilitasi rakyat yang ingin memblokir suatu situs dengan

mengirimkan aduan ke email Kominfo. Tampaknya informasi ini belum tersebar luas, maka dari itu

sungguh dibutuhkan peran media massa untuk menyampaikan informasi penting ini.

Yang terpenting adalah persatuan dan kesatuan Indonesia pasca pemilu tetap kondusif setelah beberapa

kejadian yang kita lewati. Semua kalangan baik pers, politisi, badan pemerintah maupun pihak swasta,

badan hukum, ormas, hingga elemen masyarakat harus saling bersinergi membentuk hubungan yang

harmonis antarpihak. Kita lah yang bertanggung jawab atas nasib Indonesia kedepannya, tanggung

jawab akan keutuhan Republik Indonesia sesuai amanat pancasila nomor 3. Persatuan Indonesia, itulah

yang terkandung dalam pancasila urutan ketiga. Para pendiri bangsa, khususnya Bung Karno dan Bung

Hatta telah menyadari sulitnya mengatur masyarakat multikultural setelah Indonesia merdeka. Maka dari

itu, dalam dasar negara, persatuan Indonesia harus dijunjung tinggi bangsa setanah air agar tidak

tercerai berai. Bukankah kita sering mendengar pepatah bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh? Mari

kita jaga amanah konstitusi dan makna pepatah tersebut sampai ke anak cucu kita. Serta kita tunjukan

keragaman bangsa Indonesia yang tetap menyatukan kita, bukan malah sebaliknya.

Negara Inggris pun mulai belajar dari Indonesia mengenai keragaman. Oleh sebab itu, mari kita bersatu

kembali membangun negeri. Siapapun presidennya rakyatlah yang memimpin, sesuai amanah konstitusi

kedaulatan berada di tangan rakyat, bukan kapitalis maupun birokrat. Rakyat harus berfikir kritis dan

menuntut hak-haknya yang mulai dijajah kaum kapitalis, bukan menjadi golongan yang memiliki beragam

kepentingan bak politisi. Bersatulah memperjuangkan hak rakyat kecil, dimana memilih pemimpin yang

amanah dengan cara demokratis.

Masyarakat Indonesia yang multikultural

digambarkan mampu hidup berdampingan

dan tidak saling menyerang atau bercerai

berai membentuk negara sendiri.

Page 14: Portfolio Yulida Medistiara

Komunitasnya Tetap Eksis Meski Grup Musik MCR Telah

Bubar Oleh Yulida Medistiara Posted: 15/09/2013 15:18

TOPIK #Citizen6 #Komunitasku Keren #My Chemical Romance

My Chemical Romance

Citizen6, Jakarta: Meski grup band asal New Jersey, My Chemical Romance (MCR) telah membubarkan

diri, pengagum mereka di Indonesia masih sering bertukar informasi di media sosial maupun melakukan

kopi darat. Pecinta MCR di seluruh dunia menyebut dirinya The Armies, Killjoys maupun MCRmy.

Berbeda nama, namun pada dasarnya penggemar band yang sama.

Komunitas MCRmy Indonesia pada awalnya berisi kumpulan penggemar My Chemical Romance yang

berkumpul menyaksikan Watchmen dimana terdapat lagu MCR sebagai soundtrack film tersebut. Sejak

pertemuan saat itu, berbagai gathering terus berlanjut hingga sekarang. Perkumpulan biasanya dilakukan

setahun dua kali, misalnya pada Ieroween (31 Oktober) untuk merayakan hari lahir Frank Iero dan pada

International MCR Day tanggal 23 Juli.

Tidak hanya berasal dari Jabodetabek, anggota komunitas ini berasal dari berbagai daerah, seperti

Bandung, Surabaya, Medan, Lampung, Ngawi, Yogyakarta, Batam dan lain-lain.Bagi pecinta MCR yang

berdomisili di Jabodetabek, @MCRmy_Indonesia sering menyelenggarakan kopi darat di Senayan, TMII,

Monas, Seven Eleven dan di berbagai foodcourt pusat perbelanjaan. Pertemuan komunitas selanjutnya

terselenggara pada 6 oktober 2013 yang bertempat di Senayan pukul 10.00 WIB. Ditentukan pula dress

code “The Black Parade” karena merayakan rilisnya 7 tahun album ketiga sekaligus merayakan ulang

tahun sang gitaris MCR.

Grup musik bergenre rock ini sangat menginspirasi pendengarnya, segelintir acara yang dilakukan saat

Page 15: Portfolio Yulida Medistiara

mereka berkumpul diantaranya, membuat karya gambar dan tulisan membentuk kalimat “Happy

International MCR Day 23 July”, ada kuis berhadiah seputar My Chemical Romance, bernyanyi akustik

lagu-lagu MCR dan pertukaran ide antar penggemar. Selain bertukar informasi, mereka juga mengajak

para fans membuat proyek tentang band kesayangannya. Proyek yang pernah mereka lakukan antara

lain promo album Danger Days, vidio 10 tahun hari jadi MCR, MCR poster give away bekerja sama

dengan musik plus yang hadiahnya berupa poster MCR dari Warner Musik Singapura, project pengiriman

surat dan fan art kepada Gerard dalam rangka hari lahirnya.

Komunitas ini telah terdaftar dalam situs officialmcrmy.tumblr.com/gangs, yaitu akun

@MCRmy_Indonesia dan grup facebook MCRmy Indonesia. Situs tersebut merupakan situs yang

diresmikan mychemicalromance.com untuk memudahkan penggemar menemukan fanbase-nya yang

tersebar di seluruh dunia.

Penikmat musik MCR masih antusias walaupun band yang mereka gemari telah bubar dan sang gitaris

membentuk band baru. Terbukti saat perayaan International MCR Day pada tanggal 23 Juli lalu, masih

banyak orang-orang di dunia terutama MCRmy Indonesia, mengenang MCR dengan cara mendengarkan

karya mereka dan membuat fan art. Menjadikan mereka kreatif seperti idolanya.

Meskipun belum ada keterangan jelas mengenai sebab bubarnya MCR dan segala kontroversi yang

muncul, para fans tetap setia mendengarkan musik mereka dan yakin bahwa MCR tidak akan pernah

mati. Sebab, pesan-pesan yang MCR tinggalkan dalam musiknya tetap hidup selama MCRmy masih

ada. Seperti yang Gerard katakan, “It can never die”. (Yulida Medistiara/kw)

Yulida Medistiara adalah pewarta warga

Sumber: http://news.liputan6.com/read/693312/komunitasnya-tetap-eksis-meski-grup-musik-mcr-telah-

bubar

Page 16: Portfolio Yulida Medistiara

Kisah Edison, Pita Suara Hilang dan Berobat Habis-

habisan Gara-gara Rokok

Yulida Medistiara - detikHealth

Rabu, 12/11/2014 12:17 WIB

Edison (Foto: Tiara/detikHealth)

Jakarta, Sakit itu mahal harganya. Inilah yang dirasakan Edison Poltak Siahaan (76). Gara-gara ngebul

sejak usia 15 tahun, Edison terkena kanker laring (kotak suara) dan harus kehilangan pita suara. Untuk

berobat, Edison sampai habis-habisan karena dirinya harus menjual harta benda yang dimiliki. Ah,

seandainya waktu dapat diputar. Agar penyesalan tak datang terlambat....

Dalam jumpa pers di Kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan ditulis pada Rabu (12/11/2014), Edison

menuturkan dulu dirinya sanggup menghabiskan 3 bungkus rokok dalam sehari. Hingga suatu kali dokter

mendiagnosis flek di paru-parunya. Edison pun berhenti merokok untuk menjalani pengobatan selama

setahun. Namun setelah dinyatakan sembuh, dia kembali ke kebiasan merokoknya.

Sekitar 50 tahun ia menjadi pecandu rokok, dia didiagnosis dokter menderita kanker laring pada tahun

1995. Edison pun berupaya sembuh. Tak hanya medis, pengobatan alternatif juga ditempuhnya. Untuk

keperluan ini, Edison harus merogoh dompetnya berkali-kali. Guna membiayai pengobatan, Edison

sampai menjual mobilnya.

Dokter menyarankan Edison untuk operasi. Namun takut tidak bisa bicara, Edison enggan dioperasi.

Nah, suatu hari dia mengalami pembengkakan yang menyebabkan dirinya tidak bisa bernapas, sehingga

ia bersedia dioperasi.

Operasi yang dilakukan terdiri dari 2 tahap. Pertama melubangi bagian tengah leher sebagai pengganti

fungsi hidung untuk bernapas. Sebab hidungnya sudah tidak berfungsi lagi untuk bernapas. Bila duduk di

sampingnya Anda bisa mendengar suara seperti hembusan angin yang ternyata berasal dari lubang di

lehernya.

Lubang di tengah leher itu ditutup menggunakan kain putih. Sebab lubang itu tidak boleh kemasukan air,

benda asing, bahkan polusi udara sekalipun. Pada operasi tahap kedua, pita suara diambil sehingga

menyebabkan Edison tidak bisa berbicara lagi.

"Semua yang saya cari habis, mobil saya jual. Saya jadi memberatkan keluarga untuk mengantar saya ke

mana pun saya berobat, biaya operasi ratusan juta, uang transportasi bolak-balik, perawatan dan

Page 17: Portfolio Yulida Medistiara

pengobatan saya berbulan-bulan di rumah sakit sangat mahal," ungkap Edison dengan suara yang

terdengar hilang timbul. Suara yang ia hasilkan berasal dari saluran makan esofagus yang dilatih agar

bisa mengeluarkan suara.

Kemampuan itu didapatnya setelah mendapat beasiswa ke Jepang untuk belajar bicara selama 3 bulan.

Setelah itu, Edison pun bergabung dengan organisasi Asian Laringtomi Society.

Kini, Edison sangat menyesal karena 'diperbudak' rokok. Tak ingin pengalaman kelamnya dialami orang

lain, Edison pun berpesan agar menjauhi rokok. Dirinya kini bahkan kerap menegur kerabat dekat dan

keluarnya yang merokok agar menghentikan kebiasaannya itu.

"Jangan coba-coba merokok sebab merokok dapat menyebabkan kanker," pesan Edison.

(vit/vit)

Sumber: http://health.detik.com/read/2014/11/12/121715/2746075/763/kisah-edison-pita-suara-hilang-

dan-berobat-habis-habisan-gara-gara-rokok

Page 18: Portfolio Yulida Medistiara

Perdarahan Hebat Seperti Keguguran, Ternyata Susan

Kena Kanker Serviks

Yulida Medistiara - detikHealth

Kamis, 05/02/2015 20:02 WIB

Jakarta, Pada Juni 2011, Susan Budiman mengalami perdarahan hebat, di mana darah yang keluar

begitu banyak sampai seperti orang yang keguguran. Ia segera dibawa ke rumah sakit. Ternyata Susan

terkena kanker serviks.

"Saya tidak ada keturunan, tetapi diketahui dari gejala pendarahan secara terus-menerus dan berlanjut

pada pendarahan hebat seperti orang keguguran. Saya di-pap smear dan dilakukan pemeriksaan

patologi, setelah hasilnya keluar dokter bilang saya terkena karsinoma (kanker) dan dokter menyuruh

saya berobat ke rumah sakit spesial kanker," ucap Susan di kantor Kemenkes, Jl HR Rasuna Said,

Kuningan, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Kamis (5/2/2015).

Selama melakukan pengobatan di RS Kanker Dharmais, ia mengaku tidak pernah mengetahui kanker

yang diidapnya stadium berapa. Susan hanya mau mendengar jawaban dokter bahwa ia bisa sembuh.

"Kalau saya tahu stadium saya, itu menjadi beban pikiran saya dan akhirnya depresi. Yang penting saya

diobati sembuh," ucap Susan.

Rangkaian perawatan kanker serviks yang dialaminya tidak mengharuskan tindakan operasi karena

menurut dokter kanker tersebut hanya lokal dan tidak ada penyebaran sebesar 5 cm. Sehingga

diperlukan terapi sinar 25 kali, kemoterapi 6 kali, dan terapi sinar dalam 3 kali.

Baca juga: Menkes: Kanker Serviks adalah Kanker yang Paling Mudah Dicegah

"Waktu itu saya masih sehat, masih bisa berdiri dan jalan sendiri. Berselang 3 bulan, ada dampak yang

terasa dari terapi sinar, saraf belakang saya ada penyempitan. Jadi saya tidak bisa berjalan sama sekali

selama 8 bulan, kaki saya lumpuh total dan tidak bisa berdiri. Aktivitas saya hanya kursi roda, meski

anggota badan lain bisa digerakkan," ucap Susan yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang

sembako.

Saat melakukan pengobatan kanker serviks di tahun 2011, ia masih menggunakan sistem SKTM di mana

kebijakan tersebut berlaku di zaman Gubernur DKI Fauzi Bowo dengan surat rujukan 50%, tetapi saat ini

ia melakukan kontrol dengan Kartu Jakarta Sehat. Susan yang terkena kanker serviks pada usia 48

Page 19: Portfolio Yulida Medistiara

tahun mengimbau semua perempuan yang pernah melakukan hubungan intim untuk melakukan deteksi

dini (dengan pap smear atau IVA) secara berkala.

"Semua perempuan bisa berisiko, jadi walaupun saya tidak berganti-ganti pasangan tetap bisa terkena

kanker serviks. Yang terpenting, kalau seseorang sudah terkena kanker serviks jangan berobat ke

alternatif, tapi langsung perawatan medis. Hindari pula makanan tidak sehat yang mengandung

pengawet, pewarna, pemanis, soft drink, dan karsinogen," ucap Susan, yang tinggal di Kebon Kacang,

Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ia juga berpesan untuk perempuan yang sedang menjalani pengobatan kanker supaya tidak menyerah

dan takut terhadap stigma masyarakat akan efek dari kemoterapi. Intinya, harus ada keyakinan, percaya

diri, dan semangat tinggi untuk sembuh.

Baca juga: Ini Pesan Jupe untuk Para Pasien Kanker

(vit/vit)

Sumber: http://health.detik.com/read/2015/02/05/195854/2825108/763/perdarahan-hebat-seperti-

keguguran-ternyata-susan-kena-kanker-serviks

Page 20: Portfolio Yulida Medistiara

Kepoin Mantan Termasuk Kepribadian Posesif dan

Picu Cyber bully

Yulida Medistiara - detikHealth

Sabtu, 14/02/2015 12:05 WIB

Illustrasi: Thinkstock

Jakarta, Pernahkah seseorang merasa dikuntit? Dengan kemajuan teknologi saat ini, menguntit bisa

dilakukan melalui akun media sosial orang yang dituju. Sehingga, apapun yang dibagikan orang

bersangkutan di akun media sosialnya bisa menjadi sumber informasi yang dapat disalahgunakan si

penguntit.

Menurut Ratih Zulhaqqi, M.Psi, psikolog anak dan remaja dari Universitas Indonesia, seseorang yang

cenderung menguntit aktivitas orang lain tergolong berkepribadian posesif. Biasanya kegiatan 'kepo' ini

dilakukan orang yang sangat mencintai orang lain atau yang membenci orang lain dan ingin mengetahui

aktivitas orang yang bersangkutan.

Berdasarkan rasa ingin tahunya itu, tak jarang ia menelusuri status, foto, teman-temannya, hingga lokasi

yang sering dikunjungi orang yang dimaksud. Menurut Ratih, kepribadian posesif ini bisa memicu

tindakan cyber bully.

"Walau orang yang disukai tidak dikenal, itu pun termasuk cyber bully. Yang termasuk cyber bully itu

kalau orang yang bersangkutan sangat mencintai atau membenci orang lalu menguntitnya (menelusuri

aktivitasnya), sampai mengancam, mengganggu, dan mengata-ngatai orang yang dituju," tutur Ratih

kepada detikHealth, seperti ditulis Sabtu (14/2/2015).

Baca juga: Ini Saran Psikolog Biar Tak Berlebihan Kepoin Mantan

Ia menambahkan, rasa penasaran yang memicu rasa ingin tahu kebiasaan orang lain dan 'mengkepoin

mantan' pun tergolong tindakan cyber bully. "Cyber bully itu memunculkan perasaan-perasaan negatif, di

mana si penguntit sangat terobsesi dengan objeknya. Menasehati penguntit pun belum tentu bisa karena

kan semua orang bebas berkomentar di dunia maya. Jadi, seseorang harus siap ketika membagikan

informasi di akunnya, misal dampak dari mengunggah foto pakai bikini yang kemudian disalahgunakan

orang lain," ucap Ratih.

Nah oleh sebab itu, untuk menghindari perilaku cyber bully ini seseorang perlu mengontrol postingan

Page 21: Portfolio Yulida Medistiara

yang akan disebar luaskan. Bisa dengan menerima beberapa teman yang hanya dikenal dekat, selain itu

bila ingin tetap eksis bisa hanya mengunggah foto peristiwa tertentu tanpa ada keterangan lokasi.

Karena, bila ada keterangan lokasi, seorang penguntit bisa hapal aktivitas orang tersebut dan dapat

menemui orang yang dimaksud di tempat yang sering dikunjungi.

Baca juga: Hobi Kepoin Mantan? Hati-hati, Ini Dampak Psikologisnya

" Hindari juga informasi yang terlalu detail yang sifatnya privasi. Kalau sampai ada penguntit yang

mengikuti sampai ke rumah, korban perlu ambil sikap seperti melapor ke warga, ke RT - RW, sampai ke

polisi. Kalau sampai ia mengikuti kita 1 x 24 jam atau lebih ini harus waspada," saran Ratih.

Ia berkata, walau ia menguntit dari jarak jauh atau jarak dekat, seseorang perlu waspada karena bisa

saja orang tersebut bermaksud jahat. "Biasanya seorang penguntit bisa dikatakan punya gangguan

ketika dalam menatap orang lain matanya tak berkedip, seperti orang mengancam. Cara berkenalannya

pun aneh," tutup Ratih.

Baca juga: Batas Wajar Kepoin Mantan: 1 Bulan!

(up/up)

Sumber: http://health.detik.com/read/2015/02/14/115924/2833070/763/kepoin-mantan-termasuk-

kepribadian-posesif-dan-picu-cyber-bully

Page 22: Portfolio Yulida Medistiara

Waspada, Telalu Eksis di Sosial Media Bisa Picu Tindak

Kriminal

Yulida Medistiara - detikHealth

Sabtu, 14/02/2015 10:05 WIB

Illustrasi: Thinkstock

Jakarta, Beberapa orang di media sosial selalu ingin terlihat eksis dengan kebiasaan mengunggah foto.

Baik mengumbar foto selfie atau sekadar membagikan update di lokasi mana ia berada. Jika dilakukan

terlalu sering, kedua aktivitas itu nyatanya berpotensi membahayakan jiwa orang yang bersangkutan lho.

Dikatakan Ratih Zulhaqqi, M.Psi, psikolog anak dan remaja dari Universitas Indonesia, informasi yang

terlalu detail dengan mengunggah foto beserta tempat yang sedang dikunjungi saat itu bisa

membahayakan jiwa seseorang. Karena, informasi yang telah tersebar dalam dunia maya bisa saja

dimanfaatkan oleh banyak orang, termasuk mengundang kejahatan.

"Kemarin teman saya kejadian, ia sedang mengunggah foto selfienya di rumah. Dikatakan dalam

captionnya bahwa rumah tersebut sedang sepi, ia juga menshare lokasi rumahnya yang bisa ditelusuri

orang lewat aplikasi Maps. Setelah itu beberapa orang justru merampok rumahnya," ucap Ratih dalam

perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Sabtu (14/2/2015).

Nah, dikatakan Ratih, sebaiknya bila seseorang ingin membagikan informasi yang bersifat personal atau

privasi lebih baik membagikannya melalui jalur pribadi (japri) saja. "Kalau mau tetap terkesan eksis bisa

juga hanya mengunggah fotonya, jangan disertakan lokasinya. Karena kalau ada orang yang berniat

buruk, dia bisa dengan mudah menemukan kita di lokasi yang paling sering kita kunjungi," saran Ratih.

Baca juga: Tak Pernah Dipuji Saat Kecil, Anak Bisa Jadi Narsis Saat Dewasa

Ia berkata, sebaiknya informasi yang diumbar di dunia maya seharusnya bersifat yang informatif dan

edukatif. Bisa juga dengan membatasi pertemanan yang ada di akun media sosial. Jadi, perlunya

mengontrol siapa saja yang bisa mengakses akun pribadi dengan tidak sembarangan menerima

permintaan teman di media sosial.

"Selain itu, bisa juga meningkatkan keamanan akun dengan menentukan circle atau mengatur postingan

kita yang mengatur sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihatnya," tutur Ratih.

Page 23: Portfolio Yulida Medistiara

Nah, kebiasaan orang yang suka berfoto selfie ini tergolong perilaku narsis, yaitu orang yang butuh

diperhatikan. Sementara orang yang selalu mengumbar seluruh aktivitas kesehariannya di media sosial

tergolong berkepribadian narsisistik.

"Membedakannya gini, orang tergolong narsisistik kalau orang selalu mengumbar semua aktivitasnya di

media sosial termasuk kegiatan dia selesai makan, selesai mandi, pokoknya apapun kegiatan dia mau

ngapa-ngapain deh yang sebenarnya menurut orang lain tidak penting. Sementara pribadi narsis itu

ketika orang mengunggah foto selfienya atau sekadar lokasinya saja ke media sosialnya," tutur Ratih.

Bagaimana dengan kebiasaan orang yang hobi mengunggah foto makanan dan mengunggahnya ke

media sosial? Menurut Ratih kebiasaan itu bisa dikatakan seni kalau tujuannya untuk seni fotografi.

Tetapi, jika seluruh makanan yang akan disantap diposting itu termasuk perilaku narsis.

Jadi, apakah Anda tergolong kepribadian narsistik atau berprilaku narsis?

Baca juga: Narsis Itu Pertanda Diri Mengalami Gangguan Mental

(rdn/up)

Sumber: http://health.detik.com/read/2015/02/14/100043/2833021/763/waspada-telalu-eksis-di-

sosial-media-bisa-picu-tindak-kriminal

Page 24: Portfolio Yulida Medistiara

Berkat Lampu Flash Kamera, Bocah Ini Selamat dari

Retinoblastoma Yulida Medistiara - detikHealth

Senin, 09/02/2015 20:14 WIB

Jakarta, Orang tua tentu ingin mengenang momen bersama buah hati dengan mendokumentasikan foto

balitanya saat masih bayi. Namun, siapa sangka ketika seorang ibu bernama Tina Treadwell memotret

anaknya menggunakan flash kamera, Tina melihat sinar tidak normal di mata putranya yang ternyata

adalah gejala kanker.

Ya, cahaya yang muncul di mata Taylor Treadwell nyatanya adalah gejala retinoblastoma yang dialami

Taylor. Awalnya, Tina berasumsi cahaya tersebut muncul karena flash kamera. Namun, setelah diperiksa

dokter mengatakan Taylor memiliki 3 tumor kecil di mata kiri dan tumor yang lebih besar di mata

kanannya.

Baca juga: Inilah Jenis Kanker yang Paling Banyak Menyerang Anak-anak

Retinoblastoma merupakan kanker mematikan yang sering terjadi pada anak kecil. Kanker tersebut

tumbuh dengan cepat dan bisa dideteksi dini sehingga anak lebih mungkin mendapatkan pengobatan

dengan segera dan risiko kehilangan mata pun bisa diminimalisir.

"Tumor yang semakin besar telah merobek retina dan menyebabkan matanya buta. Saat ini, Taylor

sudah menjalani kemoterapi selama empat bulan untuk mengecilkan tumor di RS Great Ormond Street,"

kata Tina, dikutip dari Mirror dan ditulis pada Senin (9/2/2015).

"Taylor kehilangan berat badannya dan menjadi lesu, tetapi pengobatannya telah berhasil. Saya tidak

suka melihat kondisinya memburuk, tapi tumor di mata kanannya telah menyusut. Salah satu tumor di

mata kirinya tidak lagi aktif. Meski begitu, kanker bisa saja muncul lagi sehingga Taylor harus rutin kontrol

ke dokter," imbuh Tina.

Setelah sembuh dari retinoblastoma, Taylor kini menjadi model kampanye yang mensosialisasikan

deteksi dini kanker hanya menggunakan kamera smartphone. Ia dan keluarganya dikontrak Childhood

Eye Cancer Trust yang menampilkan poster foto close up kedua mata Taylor yang telah dicetak dengan

tinta cahaya reflektif.

Baca juga: Mata Anak Seperti Mata Kucing? Waspadai Retinobalstoma

Page 25: Portfolio Yulida Medistiara

Sehingga, bila orangtua mengambil foto anaknya menggunakan flash kamera dan menemukan sebuah

tanda 'cahaya abnormal', diharapkan para orang tua waspada karena hal itu bisa jadi tanda

Retinoblastoma.

"Sulit dipercaya bahwa sebuah foto menyelamatkan hidup anak saya, dokter mengatakan bahwa darah

telah mengalir ke retina Taylor, jadi mudah-mudahan itu bisa menyelamatkannya dan itu yang saya

harapkan. Namun, apapun yang terjadi, ia masih akan menjadi bintang di mata saya," tutup Tina.

(rdn/vit)

Sumber: http://health.detik.com/read/2015/02/09/201435/2828188/763/berkat-lampu-flash-kamera-bocah-

ini-selamat-dari-retinoblastoma

Page 26: Portfolio Yulida Medistiara

Dokumentasikan Program Diet Lewat SelfieBisa Picu

Gangguan Makan

Yulida Medistiara - detikHealth

Senin, 09/02/2015 09:40 WIB

ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Inggris, Selfie alias memotret diri sendiri sering kali dilakukan kaum pria dan wanita untuk sekadar

menunjukan kenarsisannya. Namun, saat ini makna selfie menjadi berubah. Sebab, sebagian orang

menggunakan selfie sebagai motivasi agar mendapat berat badan yang lebih kurus.

Ya, caranya dengan mengabadikan foto diri setiap hari seolah menjadi seperti 'buku harian'. Sehingga,

orang tersebut bisa memantau bentuk tubuhnya melalui foto selfie yang diperbarui setiap hari.

Menurut Dr Alex Yellowlees, direktur dan konsultan psikiater di Priory Hospital Glasgow,

mendokumentasikan penurunan berat badan yang dilakukan wanita muda saat ini memicu gangguan

makan berbahaya atau anoreksia nervosa, bullimia nervosa, dan binge-eating disorder.

"Mereka ingin mengabadikan perkembangan bentuk tubuhnya agar bisa diamati sendiri, seolah-olah

terdapat kemajuan, tapi sebenarnya lebih menunjukan gejala anoreksia. Dengan bangganya, mereka

membagikan foto 'perkembangan' tersebut ke media sosial," ucap Dr Alex.

Ia menambahkan, tren ini didukung blog thinspiration yang menampilkan beberapa orang dengan diet

ekstrem yang sukses mendapatkan bentuk tubuh 'idealnya'. Menurut Dr Alex, hal ini justru

menggambarkan situs pro-anoreksia dengan menampilkan foto kaki wanita kurus dengan tulang rusuk

yang menonjol, sebagai motivator yang sangat berbahaya.

Foto-foto tersebut mengilustrasikan bahwa 'makanan sebagai musuh' dan 'kelaparan layak diperjuangkan

untuk tubuh yang sempurna'. The Priory Group, lembaga yang berkonsentrasi pada perawatan gangguan

makan di Inggris mencatat terjadi peningkatan 15% jumlah penderita gangguan makan dari 463 kasus

pada tahun 2013, menjadi 535 tahun 2014.

"Situs ini masih aktif. Namun, memang prevalensinya tidak begitu terlihat, tapi mereka masih

berkomunikasi aktif," ucap Dr Alex kepada The Herald, ditulis pada Senin (9/2/2015).

Ia menambahkan, masyarakat perlu menyadari bahwa dalam pergaulan sebenarnya ukuran pakaian

yang dikenakan tidak terlalu penting. Pasalnya, kualitas pribadi dan hubungan dengan orang lain

Page 27: Portfolio Yulida Medistiara

dikatakan Dr Alex memegang peranan lebih penting dalam kehidupan sosial seseorang.

"Obsesi kurus dan diet ekstrem ini dikhawatirkan akan menjadi sebuah tren. Apalagi, pada orang dewasa

fenomena berkaitan dengan risiko depresi," tutup Dr Alex.

Baca juga: Studi: Orang yang Hobi Selfie Justru Merasa Kurang Percaya Diri

(rdn/up)

Sumber: http://health.detik.com/read/2015/02/09/094048/2827141/1410/dokumentasikan-program-diet-

lewat-selfie-bisa-picu-gangguan-makan

Page 28: Portfolio Yulida Medistiara

5 Manfaat Musik untuk Kesehatan Yulida Medistiara - detikHealth

Rabu, 04/02/2015 10:36 WIB

Index Artikel Ini Klik "Next" untuk membaca artikel selanjutnya1 dari 6 Next »

Foto: Ilustrasi (Thinkstock)

Jakarta - Musik telah lama digunakan orang untuk mengekspresikan diri. Mendengarkan musik juga bisa

digunakan sebagai penyemangat diri selama belajar atau berolahraga. Ahli saraf menemukan aktivitas

mendengarkan musik dapat menstimulasi emosi positif yang terdapat di pusat otak. Hal itu karena

hormon domapin terangsang dan menimbulkan rasa senang.

Ahli saraf musik (music's neurological) mengatakan bahwa musik memiliki peran historis dalam proses

penyembuhan dan ritual budaya. Hal itu yang membuat para ahli mempertimbangkan cara musik

meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan. Misalnya dapat membantu pasien selama

pemulihan pasca operasi atau dapat meningkatkan hasil bagi penderita alzheimer. Dalam beberapa

kasus, dampak positif musik terhadap kesehatan lebih kuat daripada obat-obatan.

Nah, berikut ini merupakan dampak positif musik bagi kesehatan dikutip dari jurnal Greater Good Science

Center, UC Berkeley, dan ditulis pada Rabu (4/2/2015)

.

1. Mengurangi Stres dan Gangguan Kecemasan

Musik dapat mencegah gangguan kecemasan yang biasanya ditandai dengan peningkatan denyut

jantung dan tekanan darah sistolik. Serta, dapat menurunkan kadar kortisol (seluruh tanda biologis akibat

stres). Dalam sebuah studi, peneliti menemukan penurunan kadar kortisol plasma pada salah satu pasien

pasca operasi perbaikan hernia yang mengengarkan musik setelah operasi. Sehingga penggunaan

morfin yang dipakai untuk mengatasi rasa sakit dikurangi secara signifikan.

Baik memainkan musik atau mendengarkannya, kedua aktivitas ini menimbulkan efek relaksasi atau

ketenangan. Hal ini terjadi dalam suatu penelitian pada 272 bayi prematur. Hasilnya, bayi mengalami

perkembangan yang baik. Orang tua bayi pun mengalami penurunan stres saat bayi didengarkan musik

instrumental atau mereka menyanyikan lagu nina bobo selama tiga kali seminggu selama perawatandi

NICU.

Page 29: Portfolio Yulida Medistiara

Meski ada faktor lain yang memengaruhi, misalnya efek positif dari kontak sosial, setidaknya penelitian ini

menemukan musik sebagai cara yang unik dalam mengurangi kecemasan dan stres selama anak berada

di rumah sakit dan tidak memiliki banyak interaksi sosial.

2. Mengurangi Rasa Sakit

Studi tahun 2013 menemukan bahwa mendengarkan musik sekali sehari selama empat minggu bisa

mengurangi rasa sakit pada pasien fibromyalgia, yaitu penyakit yang ditandai dengan nyeri

muskuloskeletal. Nah, jika dibandingan dengan kelompok yang tidak mendengarkan musik, kelompok

orang yang rutin mendengarkan musik mengalami pengurangan rasa sakit dan menunjukan tingkat

depresi yang lebih sedikit.

Pada penelitian lain, pasien yang akan menjalani operasi tulang belakang ditugaskan mendengarkan

musik yang dipilih sendiri pada malam sebelum operasi. Aktivitas itu terus dilakukan sampai hari kedua

setelah operasi. Hasilnya, kelompok yang mendengarkan musik merasakan rasa sakit yang lebih sedikit

daripada kelompok yang tidak mendengarkan musik.

Meskipun, sampai saat ini belum diketahui secara jelas mengapa musik dapat mengurangi rasa sakit,

musik disebut memiliki peranan penting dalam pelepasan dopamin. Sehingga, musik dapat mengurangi

tingkat stres dan rasa sakit akibat operasi tersebut.

3. Meningkatkan Fungsi Kekebalan Tubuh

Peneliti di Universitas Wilkes menemukan bahwa musik meningkatkan IgA (antibody utama sistem imun

dalam pertahanan terhadap penyakit). Studi tersebut meneliti kadar IgA mahasiswa program S1 sebelum

mendengarkan salah satu musik dari 4 kondisi, yaitu mendengarkan nada klik, siaran radio, musik yang

menenangkan, dan tidak mendengarkan musik sama sekali.

Pada mahasiswa yang mendengarkan musik berirama tenang mengalami peningkatan IgA secara

signifikan daripada keempat kondisi lain. Sehingga penelitian ini menunjukan bahwa paparan musik

Page 30: Portfolio Yulida Medistiara

(bukan suara lain) dapat meningkatkan sistem imun.

Penelitian lain yang dilakukan Massachusetts General Hospital menunjukan bahwa mendengarkan

mozart piano sonatas dapat mengurangi tingkat hormon stres dan menenangkan pasien kritis karena

efeknya bisa mengurangi tingkat hormon stres dan mengurangi tekanan darah pada kadar interleukin 6.

Interluekin 6 adalah protein yang menyebabkan penyebab kematian lebih tinggi seperti diabetes dan

gangguan jantung.

4. Membantu Meningkatkan Ingatan

Penelitian yang terbit di jurnal Memory & Cognition tahun 2014, menganalisa mahasiswa yang sedang

mempelajari bahasa Hungaria. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengucapkan bahasa

tanpa irama (bicara biasa), berbicara sambil berirama, dan berbicara sambil menyanyikan frasa dalam

bahasa asing. Setelah itu ketika mereka diminta untuk mengingat, pada kelompok yang menghafal

sambil bernyanyi menunjukan hasil yang lebih baik daripada dua kelompok lain.

Nah para peneliti juga meneliti kelompok yang menderita kehilangan memori karena sakit seperti

alzheimer dan stroke. Pada pasien stroke mereka didengarkan musik atau sebuah rekaman isi buku yang

diteliti moodnya, kualitas hidup, dan perkembangan kognitif selama tiga hingga enam bulan pasca stoke.

Hasilnya menunjukan musik secara signifikan meningkatkan fungsi verbal memori dan menurunkan

tingkat depresi.

Sementara pada penelitian lain, ilmuwan meneliti beberapa penyandang dementia secara acak yang

diberikan latihan menyanyi selama 10 minggu. Dalam 10 minggu atau lebih, hasilnya dapat mengubah

mood, ingatan, peningkatan fokus pada atensi, dan manfaat lain.

5. Bersemangat Dalam Berolahraga

Peneliti Inggris meneliti 30 partisipan yang dibagi menjadi 2 kelompok, ada yang mendengarkan lagu

bersifat motivasi dan ada pula yang tidak mendengarkan lagu motivasi atau tidak sama sekali tidak

mendengarkan lagu selama berjalan di treadmill. Hasil penelitian itu menunjukan durasi yang lebih lama

dalam berolahraga pada kelompok orang yang mendengarkan musik, terutama yang mendengarkan

musik motivasi.

Page 31: Portfolio Yulida Medistiara

Nah, pada studi yang berbeda, para peneliti mengukur tingkat konsumsi oksigen pada orang yang

mendengarkan musik dengan tempo berbeda saat bersepeda. Penelitian itu menunjukan, ketika

pengendara sepeda mendengar musik beat mereka mengayuh sepeda dengan cepat yang

tersinkronisasi pada pergerakan tubuhnya. Nah saat mendengarkan musik beat, oksigen yang dihasilkan

lebih banyak daripada saat mendengarkan musik dengan tempo pelan.

"Musik berfungsi untuk memfokuskan atensi, semangat hidup, membangkitkan emosi, mengubah mood,

meningkatkan pekerjaan, dan mendorong gerakan selama berolahraga," tutur Peter terry dan Costas

Karageorghis, peneliti di bidang olahraga.

Sumber: http://health.detik.com/read/2015/02/04/103620/2822930/763/6/5-manfaat-musik-untuk-

kesehatan

Page 32: Portfolio Yulida Medistiara

Mengatasi Asam Lambung yang Naik ke Kerongkongan

Yulida Medistiara - detikHealth

Selasa, 03/02/2015 18:02 WIB

ilustrasi (Foto: thinkstock)

Jakarta, Gastro Esophagial Reflux Disease (GERD) atau naiknya asam lambung ke kerongkongan

menimbulkan rasa mual. Menyiksa memang, karena mengurango konsentrasi seseorang. Pada saat

asam lambung naik, apa yang harus dilakukan?

Menurut dr Etra Ariadno SpPD, untuk mengatasi GERD, hal pertama yang dilakukan ialah menetralkan

kandungan asam di lambung. "Kalau masih belum terlalu sakit coba makan nasi, nasi kan nggak asam.

Lalu kalau masih sakit, bisa diberikan obat-obatan untuk memompa lambung," ucap dr Etra yang

berpraktik di RSAL Dr Mintohardjo.

Hal itu disampaikan dia dalam kunjungannya bersama ASRIM ke kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat

Raya, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Selasa (3/2/2015).

Baca juga: Makanan Pantangan Bagi Penderita Asam Lambung

Selain itu, hindarilah mengonsumsi makanan asam pada saat perut masih kosong. Makanan yang dicap

asam oleh indra pengecap, artinya asam juga bagi lambung. Beberapa jenis kopi dan buah tertentu

memiliki kadar asam yang tinggi, sehingga hati-hati saat mengonsumsinya. Hindari makanan atau

tersebut sebelum makan utama.

Menurut dr Etra, ada pula pasien mengeluhkan mual yang tidak juga sembuh meskipun telah diberi obat.

Ternyata kemudian diketahui pencernaannya terkena bakteri. Sebenarnya, saat seseorang dalam kondisi

sehat, bakteri yang masuk ke tubuh bisa mati. Namun jika kekebalan tubuh seseorang sedang tidak

bagus, maka memungkinkan bakteri 'lolos' menyerang tubuh.

Baca juga: Segar Sih, Tapi Berbuka dengan Minuman Dingin Justru Bikin Lambung Keok

"Jadi, beberapa kasus orang itu sudah diobati berulang kali dan datang dengan kondisi hiperasiditas.

Sudah menggunakan obat pompa lambung, tapi tidak juga sembuh. Ternyata setelah dilakukan

endoskopi dan diambil jaringannya ditemukan bakteri Helicobacter pylori. Bakteri itu adalah satu-satunya

bakteri yang hidup di dalam lambung yang asam," tutur dr Etra.

Ia berpesan, bagi orang yang telah sakit lambung selama 2 minggu dan sudah diberi obat pompa

lambung, tapi tidak membaik maka harus memeriksakan diri ke dokter. "Artinya kondisi mual dan sakit

lambung tidak bisa dianggap remeh karena mengaggu kualitas hidup kita," tutup dr Etra.

Page 34: Portfolio Yulida Medistiara

Ulat Hong Kong Bisa Bantu Stabilkan Kadar Gula Darah?

Ini Kata Dokter

Yulida Medistiara - detikHealth

Kamis, 13/11/2014 17:01 WIB

Ilustrasi (Foto: Thinkstock)

Jakarta, Penggunaan bahan-bahan alami untuk mengobati berbagai penyakit kerap dipraktikkan

masyarakat. Lantas, bagaimana dengan konsumsi semut jepang atau ulat hong kong yang disebut-sebut

bisa menstabilkan kadar gula darah bagi penyandang diabetes?

"Sampai saat ini belum ada data penelitian yang menunjukan pemakaian bahan-bahan alami tersebut

berhasil digunakan untuk mengobati pasien dalam jumlah besar. Jadi belum dapat diputuskan bahwa

penggunaan bahan alami seperti itu dapat mengurangi kadar gula darah," ucap Prof Dr dr Achmad

Rudijanto, SpPD-KEMD

Ia menambahkan, jika ada satu kasus misalnya saja diabetes dapat ditangani dengan ulat hongkong

pada seorang pasien, belum tentu keberhasilan itu juga dialami oleh pasien diabetes lainnya.

"Obat yang bisa digunakan untuk menyembukan pasien adalah obat yang berhasil setelah digunakan

oleh berpuluh ribu pasien," imbuh Prof Rudi, begitu ia akrab disapa saat ditemui di Hotel JW Marriot,

Kuningan, Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Ia menerangkan, bila ternyata 90% obat tersebut memberikan hasil yang baik kepada pasien, maka obat

tersebut umumnya akan digunakan. Diakui Prof Rudi, saat ini Indonesia memang mulai menstandarisasi

bahan-bahan herbal yang bisa dimanfaatkan dalam bidang farmasi.

Namun, Prof Rudi menekankan pengembangan bahan-bahan herbal untuk bidang farmasi pastinya

membutuhkan proses cukup lama dan biaya yang tidak sedikit. Dicontohkan Prof Rudi, awalnya akan

dilakukan pengujian kandungan herbal pada hewan. Setelah dinyatakan aman, baru kemudian dilakukan

uji coba kepada volunteer.

"Setelah data lengkap dan dosis ditemukan penggunaannya yang tepat, baru dilakukan uji klinik terhadap

puluhan ribu sampel yang biaya laboratoriumnya tidak murah dan ditanggung oleh perusahaan,"

tutupnya.

(rdn/vit)

Sumber: http://health.detik.com/read/2014/11/13/170141/2747642/763/ulat-hong-kong-bisa-bantu-

stabilkan-kadar-gula-darah-ini-kata-dokter

Page 35: Portfolio Yulida Medistiara

Wah, Aplikasi Ini Bisa Bantu Orang Patuh Saat Jalani

Program Diet

Yulida Medistiara - detikHealth

Kamis, 29/01/2015 07:40 WIB

Jakarta, Apakah Anda telah melakukan beragam jenis diet tetapi belum menunjukan hasil yang

memuaskan? Selain berolahraga dan mengatur pola makan yang benar, kesuksesan diet bisa diraih

dengan memanfaatkan smartphone Anda lho.

Adalah sebuah aplikasi bernama CARROT Hunger yang disebut dapat membantu orang menurunkan

berat badannya dengan cara yang unik. Sistem kerja CARROT Hunger ini menyerang psikologi

seseorang di mana robot di aplikasi ini memperingatkan seseorang agar tidak kelebihan kalori.

Caranya, dengan melemparkan kata-kata penghinaan seperti 'bakso' atau 'bangkai' yang dapat membuat

orang mengurungkan niat untuk makan. Mulanya, pengguna memasukkan target berat badan yang ingin

dicapai, setelah itu pelaku diet akan memasukkan makanan yang di konsumsi pada hari itu. Kemudian,

setelah pelaku diet hampir mencapai batas kalori harian, aplikasi tersebut mengeluarkan peringatan.

Baca juga: Diet Mayo di Indonesia, Masih 'Belok' dari Versi Aslinya

Peringatan itu misalnya kalimat berbunyi 'Silahkan buka lemari es jika Anda berani menambah berat

badan, saya bisa menghukum Anda secara finansial, estetis, dan sosial'. Namun, untuk 'suap' kecil Anda

dapat membayar aplikasi ini untuk melakukan sedikit kecurangan saat berdiet.

"Kebanyakan orang, ketika melihat berat badannya naik akan mengalami badmood sepanjang hari dan

merasa tertekan. Sehingga, aplikasi ini diprogram dengan pendekatan keras apabila seseorang

menyerah pada godaan tersebut maka akan mendapat penghinaan dari teman-teman di media sosialnya.

Karena aplikasi ini terhubung dengan media sosial yang akan membagikan perlakuan ngemil tersebut,"

ucap pengembang aplikasi ini, Brian Mueller.

Ia menambahkan, CARROT Hunger mensupport pelaku diet dengan pengalaman yang lebih positif

karena terhubung dengan karakter yang seolah-olah hidup. Sehingga, mereka benar-benar termotivasi

untuk berbuat lebih baik lagi pada keesokan harinya.

Baca juga: Ditinggal Kekasih karena Dianggap Gemuk, Dian Terpacu Turunkan Bobot 20 Kg

Page 36: Portfolio Yulida Medistiara

"Dalam aplikasi ini, Anda tidak merasan bosan dan kering seperti aplikasi yang 'tak bernyawa' lain di luar

sana," imbuh Brian dikutip dari The Daily Express, Kamis (29/1/2015).

Selain mengatur kalori, CARROT Hunger juga bisa membantu penggunanya berolahraga dengan aplikasi

CARROT Fit. "Saya akhirnya menerima banyak permintaan CARROT Hunger untuk menghitung jumlah

kalori berikutnya pada tiap individu," kata Brian.

Saat ini, CARROT Hunger dapat diunduh secara gratis di AppStore. Ke depannya, pengembang aplikasi

ini berharap CARROT Hunger bisa segera diunduh di perangkat Android.

(rdn/up)

Sumber: http://health.detik.com/read/2015/01/29/074035/2817115/763/wah-aplikasi-ini-bisa-bantu-orang-

patuh-saat-jalani-program-diet

Page 37: Portfolio Yulida Medistiara

Bisa Menginfeksi Otak, Cacing Pita pada

Daging Babi Harus Lebih Diwaspadai

Yulida Medistiara - detikHealth

Jumat, 23/01/2015 11:01 WIB

ilustrasi (Foto: thinkstock)

Jakarta, Parasit berbentuk hewan seperti cacing pita sangatkah berbahaya. Sebab, ketika sudah masuk

ke tubuh manusia, cacing tersebut bisa menyerang otak manusia. Di antara tiga jenis cacing pita, ada

satu jenis yang patut untuk diwaspadai.

"Yang patut diwaspadai ialah cacing pita yang terdapat di dalam daging babi karena dapat menginfeksi

organ otak," ucap Helena Helmby dari London School of Hygienie and Tropical Medicine dikutip

dari CNN, Jumat (23/1/2015).

Menurut Helmby dan dr Effrossyni Gkrania-Klotsas dari Addenbrookes Hospital, Cambridge,

meningkatkan kewaspadaan terhadap cacing pita yang terdapat di daging babi harus dilakukan karena

makin banyaknya produk makanan impor dan ekspor. Helmby mengatakan kondisi daging babi yang

terinfeksi disebut sebagai Taenia Solium.

Taenia Solium ini dapat menginfeksi manusia melalui dua cara, yaitu melalui konsumsi daging babi yang

telah terinfeksi dan mengakibatkan taeniasis (cacing dewasa yang berada di usus menginfeksi organ

lain). Kemudian, melalui kontak langsung dengan larva yang kemudian dapat menginfeksi jaringan tubuh

pada babi atau manusia.

Jika larva cacing mengenai sistem saraf manusia dan otak, dapat menyebabkan neurocysticercosis yang

umumnya disebabkan sanitasi dan kebersihan yang buruk. Berdasarkan data WHO, infeksi ini sering kali

menimbulkan kejang-kejang atau epilepsi.

"Anda dapat menginfeksi diri sendiri, misalnya ketika salah melakukan gerakan cuci tangan sehingga

telur cacing pita yang menempel di tangan bisa masuk ke tubuh dan menginfeksi usus. Self-infection ini

sering terjadi," ungkap Helmby.

Menurut data WHO, infeksi cacing pita yang ada pada daging babi makin meluas sehingga prevalensinya

meningkat terutama di Amerika Latin, Afrika, dan Asia. Berdasarkan pengalaman dr Gkrania-Klotsas, ia

belum pernah menangani pasien yang terinfeksi cacing pita karena perjalanan ke luar negeri.

Sebab, menurutnya seseorang bisa saja terinfeksi cacing pita lewat makananyang dikonsumsi, tanpa ia

harus pergi ke luar negeri. Sehinga, hal itu menjadi tantangan para peneliti untuk menemukan

Page 38: Portfolio Yulida Medistiara

pengobatan tepat bagi infeksi tersebut.

"Kami akan terus berusaha untuk menemukan pengobatan tepat bagi penyakit ini. Untuk sementara

waktu, infeksi cacing pita pada daging babi bisa diobati dengan obat antihelminthic yang menargetkan

sasarannya pada cacing tersebut," ucap Helmby.

(rdn/rdn)

Sumber: http://health.detik.com/read/2015/01/23/110135/2811723/763/bisa-menginfeksi-otak-cacing-pita-

pada-daging-babi-harus-lebih-diwaspadai

Page 39: Portfolio Yulida Medistiara

Puisi

Jeladri Pemimpin Yang Mengaku Nasionalis

Karya: Yulida Medistiara

Indonesia kini sakit,

paceklik semakin meniruskan daging.

Banyak orang mengaku cinta tanah air.

Lalu mereka saling bersaing atau bersekutu,

mengatupkan kepentingan terselubung.

Mereka berdalih akan mewujudkan impian dan harapan bangsa

yang telah lama menghitam dalam hati rakyat,

tertanda luka yang mendalam.

Jantung pun terlanjur sakit,

urat nadi tercekik

rakyat morat marit

mengumpulkan sisa-sisa kepercayaan

yang telah dikelabui kebijakan dan janji pemerintah terdahulu.

Janji-janji bermuncratan dari bibir penuh gincu

Yang tersolek manis, tersenyum ramah pada calon pemilih.

Raunganmu menggetarkan pesta demokrasi,

bukan apa-apa

Page 40: Portfolio Yulida Medistiara

rakyat perlu waspada akan investasi masa depannya bila kau terpilih.

Kilahmu membutakan rakyat

yang dielu-elukan sejumlah pendukungmu

demi kursi yang akan dibagi-bagi.

Kilahmu menutupi segala kekurangan pada diri

Bak malaikat tak berdosa

Kau sengaja singgah dan menengok keadaan rakyat,

menampung rasa penat akan keluh kesah

susahnya menjadi rakyat jelata.

Orang kecil mulai terpengaruh perkataanmu

yang mengaku mencintai tanah air.

Kesangsianku terus mendarah daging

Sebab, masih kulihat praktik kapitalisme dan neopolitik

di tanah air yang kucinta.

Sementara kau tergiur

akan rayuan maut para penjajah

yang mencoba menguasai negeri,

seolah tak terngiang di telingamu

akan rintihan rakyat jelata yang sawah dan rumahnya tergusur.

Sebab, sawah dan perkebunannya

dijadikan gedung pencakar langit

yang mematikan hunian dan mata pencahariannya.

Tak punya gelar, tak punya pendidikan.

Gelandangan di negeri sendiri

Bagai lebah kehilangan sebongkah madu.

Sepatu larsmu menderap-derap

Page 41: Portfolio Yulida Medistiara

Seperti otomobil yang menderu

Aku pun terkesiap

Akan penguasa hukum yang sibuk berseteru

Rakyat pun berharap

Akan keadilan setegas peluru

Jangan kau gerogoti hak rakyat

Sebab, janjimu tempo dulu bagai peluru

yang telah ditarik dari pelatuk.

Mereka akan datang menagih.

Sumber: http://sprintyara.tumblr.com/post/93196023000/jeladri-pemimpin-yang-mengaku-nasionalis

Catatan: Puisi ini penulis tulis untuk mengikuti lomba Pekan Seni Mahasiswa Daerah Provinsi DKI

Jakarta 2014

Page 42: Portfolio Yulida Medistiara

Puisi

Diantara jari-jari yang Melingkar di Cangkir

Oleh:Yulida Medistiara

Aku melingkarkan jari-jemari ini ditubuh cangkir yang tak ramping.

Merabanya,

hmmm kuhirup aroma wangi yang menyembul dari cangkir yang masih mengebul.

Sambil menggerakan kedua jempol dengan gerakan saling berpadu,

sepasang mata ini terus menatap sepasang mata lain, terus berpaut.

Kupandangi sekitar lekat-lekat,

terdapat rentetan peristiwa terjadi dengan aktor berbeda pada tiap episodenya..

Timpal menimpal kata dan umpatan-umpatan lain yang bising, hilir mudik masuk ke telinga kanan dan

keluar di bagian kiri.

Terus begitu, hingga hampir lupa batas

dan hampir mengabaikan waktu.

Beberapa kejadian sendu mulai merangkak dan beradu diantara sela-sela jari yang melingkari cangkir,

Tepi-tepi mulut yang biasanya tiada henti berucap pun kian mengatup.

Keduanya saling merekat, kata demi kata enggan meluap.

Sepi.

Diam.

Kaku.

Sunyi.

Layu.

Dingin.

Hanya ada sepasang indera penangkap suara yang menjadi saksi bisu kata-kata dari bibir penuh gincu.

Oh, jemari ini semakin rekat memeluk mesra cangkir yang tak lagi harum

Dada penuh sesak karena penuh dengan isi hati yang tak mau mengaum.

“Apa yang terjadi?” bisikku dalam diri.

Kemudian batinku menyiratkan, raga kami saling dekat, tapi jiwa kami tak sedang disini, jauh.

Sumber: http://sprintyara.tumblr.com/post/118279938790/diantara-jari-jari-yang-melingkar-di-cangkir

Page 43: Portfolio Yulida Medistiara