i POMPA AIR ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN DUA EVAPORATOR PARALEL DENGAN VOLUME 110 CC TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Di Program Studi Teknik Mesin Diajukan Oleh: ALUISIUS KRIS MARTANTO NIM : 065214008 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010
73
Embed
POMPA AIR ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN DUA …repository.usd.ac.id/29968/2/065214008_Full[1].pdfpenelitian ini, yaitu dapat mengetahui debit pemompaan, daya pompa dan efsiensi pompa air
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
POMPA AIR ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN
DUA EVAPORATOR PARALEL DENGAN VOLUME 110 CC
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Di Program Studi Teknik Mesin
Diajukan Oleh:
ALUISIUS KRIS MARTANTO
NIM : 065214008
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
THERMAL ENERGY WATER PUMP USING TWO PARALLEL EVAPORATOR WITH VOLUME 110 CC
Final Project
Presented as a partial fulfillment to obtain
the Sarjana Teknik degree
In Mechanical Engineering study program
by
ALUISIUS KRIS MARTANTO
NIM : 065214008
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2010
iii
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini Saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di
sepanjang pengetahuan Saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 11 Agustus 2010
Penulis
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta:
Nama : Aluisius Kris Martanto
Nim : 065214008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul :
POMPA AIR ENERGI TERMAL MENGGUNAKAN
DUA EVAPORATOR PARALEL DENGAN VOLUME110 CC
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 11 Agustus 2010
Aluisius Kris Martanto
vii
INTISARI
Air sangat penting bagi kehidupan masyarakat pada umumnya, tetapi tempat sumber
air biasanya lebih rendah dari tempat pemakaiannya sehingga diperlukan pompa
untuk mengalirkannya. Pompa air pada umumnya digerakkan dengan energi minyak
bumi (dengan motor bakar) atau energi listrik (motor listrik). Tetapi belum semua
daerah di Indonesia terdapat jaringan listrik atau belum memiliki sarana transportasi
yang baik sehingga bahan bakar minyak tidak mudah didapat. Alternatif lain yang
dapat digunakan untuk penggerak pompa air adalah energi termal,untuk simulasi
penelitian menggunakan bahan bakar spirtus. Tetapi unjuk kerja pompa air energi
surya di indonesia belum banyak sehingga perlu dilakukan banyak penelitian untuk
menjajagi kemungkinan pemanfaatannya. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh
penelitian ini, yaitu dapat mengetahui debit pemompaan, daya pompa dan efsiensi
pompa air energi termal menggunakan dua evaporator parallel dengan volume 110 cc.
Pompa air energi termal terdiri dari 4 (empat) komponen utama, (1) evaporator, (2)
Kotak pemanas/pembakar dengan bahan spirtus, (3) Direct valve (katup satu arah)
dan (4) tuning pipe (selang osilasi). Variabel-variabel yang diukur pada pengujian
pompa adalah temperatur sisi uap (T1) dan (T2), temperatur sisi dibawah pemanas
pada sambungan tee (T3), temperature udara lingkungan (T4), V out dan t out
pemompaan Variasi yang dilakukan pada pengujian pompa adalah ketinggian head
(1,5m, 1,8m dan 2,5m), selang osilasi (1/2 inci dan 3/8 inci). Hasil penelitian
menunjukkan debit maksimum (Q) 98,79 (mililiter/menit), daya pompa maksimum
Tabel 4.16 Data ke-1 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 75cc
dikanan yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci ..................................................................................................
Tabel 4.17 Data ke-2 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 75cc
dikanan yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci ...............................................................................................
27
27
28
28 29 29
30 30
xvii
Tabel 4.18 Data ke-3 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 75cc
dikanan yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci .....................................................................................................
Tabel 4.19 Data ke-1 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 35cc
dikiri yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8
Tabel 4.22 Data ke-1 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 35cc
dikanan yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci .....................................................................................................
Tabel 4.23 Data ke-2 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 35cc
dikanan yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci .....................................................................................................
Tabel 4.24 Data ke-3 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 35cc
dikanan yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci .....................................................................................................
31 31 32
32
33 33
34
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan dan sumber daya alam yang tidak akan
pernah tergantikan untuk kebutuhan hidup manusia sehari –hari .Pada umumnya
air digunakan oleh masyarakat untuk minum, memasak, mencuci dan untuk
keperluan lainnya. Ketersediaan air di Indonesia sangat melimpah namun pada
umumnya sumber air terletak lebih rendah dari tempat dimana air tersebut akan
digunakan sehingga diperlukan pompa air untuk mengalirkan air dari sumber air
ke tempat yang memerlukan.
Pompa air pada umumnya digerakkan dengan energi minyak bumi (dengan
motor bakar) atau energi listrik (motor listrik). Tetapi belum semua daerah di
Indonesia terdapat jaringan listrik atau belum memiliki sarana transportasi yang
baik sehingga bahan bakar minyak tidak mudah didapat, disamping itu efek dari
hasil pembakaran bahan bakar minyak selalu menimbulkan polusi udara dan
pencemaran lingkungan yang dapat menimbulkan global warming, oleh sebab itu
energi terbarukan yang ramah lingkungan menjadi alternatif lain yang sangat
penting dalam mengatasi masalah tersebut.
Untuk kondisi daerah seperti itu umumnya penyediaan air dilakukan dengan
tenaga manusia yaitu membawanya dengan ember, menimba atau dengan pompa
tangan. Jika penyediaan air dilakukan dengan tenaga manusia maka bukan hanya
2
tenaga tetapi waktu untuk melakukan kegiatan lain yang lebih produktif akan
berkurang.
Alternatif lain adalah memanfaatkan sumber energi terbarukan untuk
memompa air, tergantung potensi yang ada di daerah tersebut.Maka sumber-
sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan untuk memompa air adalah
energi air, angin atau energi surya. Pemanfaatan energi surya untuk memompa air
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan sel surya atau
menggunakan kolektor termal plat parabolik jenis tabung. Sel surya masih
merupakan teknologi yang tinggi dan mahal bagi masyarakat terutama
masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia sehingga penerapannya
sangat terbatas. Disisi lain kolektor termal plat parabolik jenis tabung
merupakan teknologi yang sederhana dan murah sehingga mempunyai peluang
dimanfaatkan masyarakat untuk memompa air. Informasi tentang unjuk kerja
kolektor termal untuk memompa air atau yang lebih sering disebut pompa air
energi surya termal di Indonesia belum banyak dijumpai sehingga perlu
dilakukan banyak penelitian untuk menjajagi kemungkinannya. Sebagai simulasi
pompa air energi surya termal, panas yang digunakan adalah panas dari api.
I.2 Rumusan Masalah
Unjuk kerja pompa air energi termal tergantung pada lama waktu penguapan
fluida kerja dan lama waktu pengembunan uap. Waktu yang diperlukan untuk
penguapan tergantung pada efisiensi pompa dalam mengumpulkan energi termal
dan mengkonversikannya ke fluida kerja, juga tergantung pada sifat-sifat dan
3
jumlah awal fluida kerja dalam sistem. Pada penelitian ini model pompa air
energi termal yang digunakan yaitu dengan evaporator paralel 110cc, ketinggian
head (2.5 m,1.8 m dan 1.5m), diameter selang osilasi (3/8 inci) dan ( 1/2 inci )
untuk head 1.8 m. Diameter selang osilasi bertujuan untuk mengetahui debit (Q),
daya pompa (Wp) dan efisiensi pompa (η pompa), waktu pemompaan (t out) dan
besarnya volume keluaran yang dihasilkan (V).
I.3 Tujuan Penelitian
a. Membuat model pompa air energi termal jenis pulsajet air (Water Pulse Jet)
variasi dua evaporator paralel dengan volume fluida kerja 110 cc.
b. Mengetahui debit, daya, dan efisiensi pompa yang dapat dihasilkan.
I.4 Batasan Masalah
a. Pompa air tenaga termal dengan membran menggunakan panas dari api
kompor.
b. Fluida kerja yang digunakan adalah air.
c. Ketinggian head pemompaan (2.5 m,1.8 m dan 1.5 m)
d. Diameter selang osilasi (3/8 inci dan 1/2 inci untuk head 1.8 m)
4
I.5 Manfaat
a. Menambah kepustakaan teknologi pompa air energi termal.
b. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan untuk membuat
prototipe dan produk teknologi pompa air dengan energi termal yang dapat
diterima masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
c. Mengurangi ketergantungan penggunaan minyak bumi dan listrik.
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Penelitian yang pernah dilakukan
Penelitian pompa energi panas berbasis motor stirling dapat secara efektif
memompa air dengan variasi head antara 2 – 5 m (Mahkamov, 2003), Penelitian
pompa air energi panas oleh Smith menunjukkan bahwa ukuran kondenser yang
sesuai dapat meningkatkan daya output sampai 56% (Smith, 2005).
Penelitian pompa air energi panas surya memperlihatkan bahwa waktu
pengembunan uap dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin masuk
kondensor (Sumathy et. al., 1995).
Penelitian secara teoritis pompa air energi panas surya dengan dua macam
fluida kerja, yaitu n-pentane dan ethyl ether memperlihatkan bahwa efisiensi pompa
dengan ethyl ether 17% lebih tinggi dibanding n-pentane untuk tinggi head 6 m
(Wong, 2000).
Analisa termodinamika untuk memprediksi unjuk kerja pompa air energi panas
surya pada beberapa ketingian head memperlihatkan bahwa jumlah siklus/ hari
tergantung pada waktu pemanasan fluida kerja dan waktu yang diperlukan untuk
pengembunan uap. Waktu pemanasan tergantung pada jumlah fluida awal dalam
sistem. Waktu pengembunan tergantung pada luasan optimum koil pendingin (Wong,
2001).
6
Pemodelan pompa air energi surya dengan kolektor pelat datar, dari gerafik data
diketahui suhu tertinggi mencapai 60 0C dengan demikian diperlukan fluida kerja
yang memiliki titik didih dibawah 60 0C, unjuk kerja wash benzene yang titik
didihnya 40 0C bisa deterapkan sebagai fluida kerja ( Triyono setiyo nugroho, V.
Erwan widyarto. W, Bima tambara putra, 2009 )
Pompa air energi termal dengan evaporator 26 cc dan pemanas 78 watt,
menunjukkan daya pompa (Wp) maksimum adalah 0.119 watt pada variasi
ketinggian head 1,75 m, bukaan kran 0 ºC dan pendingin udara, efisiensi pompa
(ηpompa) maksimum 0,152 % padavariasi ketinggian head 1,75 m, bukaan kran 0 ºC
dan pendingin udara, debit (Q) maksimum 0,417 (liter/menit) pada variasi ketinggian
head 1,75, bukaan kran 0 ºC dan pendingin udara (Widagdo, 2009).
Pompa air energi termal dengan evaporator 44 cc dan pemanas 78 watt, dari
data yang diperoleh menunjukkan daya pompa (Wp) maksimum adalah 0.167 watt
pada variasi ketinggian head 1,75 m, bukaan kran 0 ºC dan pendingin udara, efisiensi
pompa (ηpompa) maksimum 0,213 % pada variasi ketinggian head 1,75 m, bukaan
kran 0 ºC dan pendingin udara, debit (Q) maksimum 0,376 (liter/menit) pada variasi
ketinggian head 1,75, bukaan kran 0 ºC dan pendingin udara (Triyono Setiyo
Nugroho, 2009).
7
2.2.Dasar Teori
Pompa air energi termal umumnya adalah pompa air energi termal dengan jenis
pulsajet air (water pulse jet), pompa air energi termal dengan jenis fluidyn pump dan
pompa air energi termal dengan jenis nifte pump. Pada penelitian ini dibuat pompa
energi termal jenis pulsa jet air (water pulse jet) dengan menggunakan fluida kerja
spirtus karena merupakan jenis pompa air energi termal yang paling sederhana
dibandingkan yang lain.
Untuk jenis-jenis pompa air dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Keterangan :
1. Fluida air
2. Sisi uap
3. Sisi panas
4. Sisi dingin
5. Tuning pipe
6. Katup hisap
7. Katup buang
Gambar 2.1 Pompa Air Energi Termal Jenis pulsajet Air (Water Pulse Jet)
8
Keterangan :
1. Displacer
2. Penukar panas
3. Pemicu regenerasi
4. Penukar panas
5. Tuning pipe
6. Katup hisap
7. Katup buang
8. Sisi volume mati
9. Pengapung
Gambar 2.2 Pompa Air Energi Termal Jenis Fluidyn Pump
Keterangan :
1. Kekuatan piston
2. Beban
3. Silinder displacer
4. Evaporator
5. Kondenser
6. Katup
7. Saturator
8. Difusi kolom
9. Perpindahan panas
Gambar 2.3 Pompa Air Energi Termal Jenis Nifte Pump
9
Keterangan :
1. Tuning pipe
2. Kran osilasi
3. Gelas ukur
4. Tangki hisap
5. Katup hisap satu arah
6. Katup buang satu arah
7. Selang keluaran
8. vaporator
9. Pendingin
10. Kran pengisi fluida
11. Rangka
Gambar 2.4 Pompa air energi termal jenis water pulse jet.
Gambar 2.5 Evaporator Tegak Pompa Air Energi Termal Jenis water pulse jet.
10
Gambar 2.6 Fluidyne Pompe Dehari
Keterangan
1. water level in open tube
2. cold section
3. hot section
4. connecting tube and regenerator
5. displacer tube
6. tuning
Gambar 2.7 Feedback Fluidyne Engine Concept
11
Debit pemompaan yaitu jumlah volume yang dihasilkan tiap satuan waktu (detik)
dapat dihitung dengan persamaan:
tVQ = (2.1)
dengan:
v : volume air tiap satuan waktu (ml)
t : waktu yang diperlukan (detik)
Daya pemompaan yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan:
HQgPW ...ρ= (2.2)
dengan:
ρ : massa jenis air (kg/m3)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
Q : debit pemompaan (m3/s)
H : head pemompaan (m)
Daya spritus yang dihasilkan dapat dihitung dengan persamaan :
tTcm
W pspirtus
∆=
.. (2.3)
12
dengan :
mair : massa air (kg)
Cp : panas jenis air (J/kg oC)
∆ T : kenaikan temperatur (oC)
t : waktu yang diperlukan untuk pemanasan (detik)
Efisiensi pompa didefinisikan sebagai perbandingan antara daya pemompaan yang
dihasilkan selama waktu tertentu dengan besarnya daya fluida yang dihasilkan .
Efisiensi pompa dapat dihitung dengan persamaan :
(2.4)
dengan :
Wp : daya pemompaan (watt)
Wspritus : daya spritus (watt)
WspritusW P
pompa =η
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Deskripsi Alat
Gambar 3.1 Skema Alat Penelitian
1
2
3
4
5
6
78
9 10
11
12
14
Keterangan pompa :
1. Evaporator 7. Katup hisap satu arah
2. Kotak Pemanas (spritus) 8 Tangki hisap
3. Corong Air Keluaran 9. Selang Osilasi 1/2 inci
4. Gelas ukur 10. Selang Osilasi 3/8 inci
5. Selang air keluaran 11. Kran Osilasi
6. Katup buang satu arah 12. Kerangka
Evaporator :
Bahan : pipa tembaga,
Gambar 3.2 Detail Evaporator
30 cm
5cm
11,5 cm
18,5 cm
5cm
2,54cm 1,3cm
1,3cm 1,3cm
15
Pompa air energi termal pada penelitian ini terdiri dari 4 komponen utama:
1. Dua buah evaporator dengan panjang masing-masing 30 cm.
2. Kotak pemanas/pembakar dengan bahan spirtus.
3. Pompa termal evaporator parallel dilengkapi 2 katup satu arah pada sisi
masuk dan sisi keluar.
4. Dua buah selang osilasi dengan diameter 3/8 inci dan 1/2 inci.
3.2 Prinsip Kerja Alat
Prisip kerja pompa dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pompa air yang digunakan adalah pompa air jenis pulsa jet (water pulse
jet pump) dengan evaporator paralel. Evaporator mula-mula disisi dengan air
sebagai fluida kerja kemudian evaporator dipanaskan dengan pemanas bahan
bakar spritus. Evaporator ini berfungsi untuk penguapan dan pengembunan fluida
kerja air sehingga terjadi osilasi. Pada saat menerima uap bertekanan yang cukup,
air dalam sistem terdorong keluar melelui saluran buang, kemudian uap
mengalami pengembunan dikarenakan adanya penurunan tekanan didalam pompa
(dibawah tekanan atmosfir atau vakum), sehingga air dari sumber masuk / terhisap
mengisi sistem, dan proses langkah tekan hisap pompa akan terjadi kembali,
karena uap yang baru dalam evaporator mendorong air masuk ke dalam pompa.
Setiap satu langkah tekan pompa (karena uap bertekanan mendorong air masuk
pompa) dan satu langkah hisap (karena uap mengembun yang disebabkan oleh
pendinginan) disebut satu siklus namun siklus ini berlangsung cepat dengan
hentakan (pulse). Pompa dilengkapi dengan dua katup satu arah masing-masing
16
pada sisi hisap dan sisi tekan. Fungsi katup adalah agar pada langkah tekan air
mengalir ke tujuan dan tidak kembali ke sumber.
3.3 Variabel Yang Divariasikan
Variabel yang divariasikan dalam pengujian yaitu:
1. Variasi ketinggian head ( 1.5, 1.8 dan 2.5 m ) dengan selang osilasi
(3/8 inci).
2. Variasi diameter selang osilasi (1/2 inci untuk Head 1.8 m).
3. Variasi letak evaporator volume fluida kerja yang berbeda dengan
selang osilasi 3/8 inci dan hanya dinyalakan satu evaporator untuk
mengetahui kerja masing-masing pompa..
Berikut ini adalah skema gambar variabel yang divariasikan
;
Gambar 3.3 Variasi Head
2,5 m
1,8 m
1,5 m
17
Gambar 3.4 Variasi Diameter Selang Osilasi
Gambar 3.5 Variasi Letak Evaporator
Selang Osilasi 1/2 inci
Selang Osilasi 3/8 inci
Kran Selang Osilasi
18
Variabel yang Diukur
Variabel-variabel yang diukur antara lain :
- Temperatur pipa sisi uap (T1 dan T2 )
- Temperatur pada sambungan tee (T3)
- Temperatur udara lingkungan (T4)
Untuk selanjutnya dari variabel-variabel tersebut dilakukan
perhitungan untuk mendapatkan debit (Q), daya pompa (Wp) dan efisiensi
pompa (η pompa) serta daya spirtus (W spirtus).
Gambar 3.6 Posisi Termokopel Pada Pompa
T2 T1
T3
T4 Lingkungan
19
3.4 Metode dan Langkah Pengambilan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara memperoleh data melalui
percobaan alat. Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data yaitu
menggunakan metode langsung. Penulis mengumpulkan data dengan menguji
langsung alat yang telah dibuat.
Langkah – langkah pengambilan data pompa :
1. Alat diatur pada ketinggian head 1.5,1.8 dan 2.5 m.
2. Mengatur penggantian diameter selang osilasi yang akan dipakai.
3. Mengatur penggantian jumlah volume spritus ( volume spritus, masing-
masing 100 cc ).
4. Mengisi fluida kerja evaporator dan sistem.
5. Memasang termokopel dan alat ukur yang digunakan.
6. Mengisi bahan bakar spirtus.
7. Mulai penyalaan pemanas evaporator.
8. Mencatat suhu T1, T2, T3,T4, waktu, serta volume air yang dihasilkan
pompa.
9. Pengambilan data dilakukan sebanyak 3 data tiap 3 menit.
10. Ulangi no 1 – 8 pada pengujian selanjutnya.
20
3.5 Analisa Data
Data yang diambil dan dihitung dalam penelitian pompa yaitu : temperatur sisi
uap (T1) dan (T2), temperatur sambungan tee (T3), temperature udara lingkungan
sekitar (T4),volume output air (V) dan waktu pemompaan (t) untuk menghitung
debit aliran air (Q) pada variasi tertentu. Tinggi head (H) dan hasil perhitungan
debit aliran (Q) untuk menghitung daya pompa (Wp) dan efisiensi pompa (η pompa).
Analisa akan lebih mudah dilakukan dengan membuat grafik hubungan : waktu vs
daya pemompaan dan efisiensi pompa.
3.6 Peralatan Pendukung
Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah :
a. Stopwatch
Alat ini digunakan untuk mengukur waktu air mengalir.
b. Gelas Ukur
Gelas ukur dipakai untuk mengukur banyaknya air yang keluar dari
pompa air setelah jangka waktu tertentu.
c. Ember
Ember digunakan untuk menampung air yang akan dihisap. Air
didalam ember ini juga dijaga ketinggiannya agar sama dari waktu ke
waktu dengan cara diisi secara terus menerus.
21
d. Thermo Logger
Alat ini digunakan untuk mengukur suhu pada kolektor, dan suhu air
kondensor per menit.
e. Adaptor
Alat ini digunakan untuk merubah arus AC menjadi arus DC. Adaptor
yang digunakan memiliki tegangan 12 Volt
f. Termokopel
Digunakan untuk mendeteksi suhu dan menghubungkan ke display
g. Kerangka
Kerangka digunakan sebagai tempat dimana pompa dipasang dan juga
untuk mengatur head.
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Penelitian
Dari penelitian ini diperoleh data pompa seperti pada tabel 4.1 sampai dengan
tabel 4.24
Tabel 4.1 Data ke-1 penelitian pompa air energi termal dengan dua evaporator , Head: 1,5 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci.
Tabel 4.13 Data ke-1 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 75cc dikiri yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci.
Tabel 4.14 Data ke-2 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 75cc dikiri yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci.
Tabel 4.15 Data ke-3 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 75cc dikiri yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci.
Tabel 4.16 Data ke-1 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 75cc dikanan yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci.
Tabel 4.17 Data ke-2 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 75cc dikanan yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci.
Tabel 4.18 Data ke-3 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 75cc dikanan yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci.
Tabel 4.19 Data ke-1 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 35cc dikiri yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci.
Tabel 4.20 Data ke-2 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 35cc dikiri yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci.
Tabel 4.21 Data ke-3 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 35cc dikiri yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci.
Tabel 4.22 Data ke-1 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 35cc dikanan yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci.
Waktu (menit) T1 (°C) T2 (°C) T3 (°C) T4 (°C) Debit (ml) 0 45 43 40 26 0
Tabel 4.24 Data ke-3 penelitian pompa air energi termal dengan evaporator 35cc dikanan yang dinyalakan, Head: 1,8 m dan Diameter Selang Osilasi 3/8 inci.
Waktu (menit) T1 (°C) T2 (°C) T3 (°C) T4 (°C) Debit (ml)