7/23/2019 Polimer5
1/55
Teknik Polimerisasi1.Polimerisasi Ruah (Bulk)
dilakukan dengan cara mereaksikan monomer-monomernya ke dalamkeadaan murni baik gas maupun cairan dengan bantuan inisiator.
2.Polimerisasi Larutan
dilakukan dengan cara melarutkan monomer-monomer ke dalam pelarutyang sesuai sebelum polimerisasi berlangsung.
4. Polimerisasi Emulsi
dilakukan dengan pembuatan emulsi ke dalam pelarut dibantu dengan
emulsifier untuk memantapkan tetesan-tetesan monomer.
3.Polimerisasi Suspensi
dilakukan dengan cara membuat suspensi monomer yang akan
direaksikan dalam suatu pelarut dengan bantuan pengadukan sehinggaterbentuk tetesan-tetesan monomer.
7/23/2019 Polimer5
2/55
Teknik Polimerisasi
1. Teknik polimerisasi Bulk, dilakukan dengan cara mereaksikan
monomer-monomernya ke dalam keadaan murni baik gas
maupun cairan dengan bantuan inisiator.
Monomer
Inisiator
ditambahkan
kemudian
Terminator
ditambahkan
terakhir
Keuntungan :-Tanpa solvent
-Tak perlu separasisolvent-Baik diterapkan padasystemyang langsung dicetak
Kerugian : Ada kenaikanviskositas yang besar,sehingga perlu modifer,
misal pakai chain
Menghindari
Gell effect
7/23/2019 Polimer5
3/55
Monomer
Inisiator
ditambahkan
kemudian
Terminator
ditambahkan
terakhir
7/23/2019 Polimer5
4/55
2. Teknik polimerisasi larutan, yaitu dengan melarutkanmonomer-monomer ke dalam pelarut yang sesuai sebelum
reaksi polimerisasi berlangsung dan memisahkan pelarut dari
polimer yang terbentuk pada proses akhir.
Monomer +
solvent
Inisiator
ditambahkan
kemudian
Terminator
ditambahkan
terakhir
7/23/2019 Polimer5
5/55
Bentuk produk dengan solution, and bulkpoly
7/23/2019 Polimer5
6/55
3. Suspension polymerization
Monomer droplets dispersed in aqueous phase
Suspension aent (P!")
Monomer#solu$le initiator
Pol%mer insolu$le in monomer
Bat&h#'ise in auto&lae
Monomer +
initiator
Air
Terminator
ditambahkan
terakhir
7/23/2019 Polimer5
7/55
7/23/2019 Polimer5
8/55
7/23/2019 Polimer5
9/55
7/23/2019 Polimer5
10/55
Mekanisme Polimerisasi EmulsiMekanisme Polimerisasi EmulsiMekanisme Polimerisasi EmulsiMekanisme Polimerisasi Emulsi
7/23/2019 Polimer5
11/55
7/23/2019 Polimer5
12/55
7/23/2019 Polimer5
13/55
HLB (Hydrophile-Lipophile Balance)is an empirical expression for the relationship of the
hydrophilic (water-loving) and hydrophobic (water-
hating) groups of a surfactant
The higher the HLB value, the more water-soluble the surfactant.
!ater-in-oil (w"o)# water is dispersed
in oil
$il-in-water (o"w)# oil is dispersedin a%ueous phase
HLB system identify surfactants for oil and water emulsification.
low HLB surfactants.
require higher HLB surfactants.
7/23/2019 Polimer5
14/55
HLB &roperty 'xamples of elected urfactant
*+ $il soluble
,*+ !ater oluble
-. /ntifoaming agent 0'1230$L *4--5
6-** !ater-in-oil emulsifier 0'1230$L *4--4
*7-*8 $il-in-water emulsifier 0'1230$L *4--69 *4--:9 *4--*79 *4--*4
**-* !etting agent 0'1230$L *4--69 *4--:
*7-*4 ;etergent 0'1230$L *4--69 *4--:9 *4--*7
*8-7+ tabili
7/23/2019 Polimer5
15/55
Glass transition temperature, Tg
Melting temperature, Tm
Tgadalah temperature transisi yang menandai bahanpolymer akan berubah men"adi keras seperti gelas biladidinginkan diba#ah temperature ini, dan men"adi lunakbila dipanaskan di atasnya.
$unak dan%e&ible
PS dan PMMA iunakan pada keadaan las (padat*keras)
!aret polyisoprene
dan polyisobutyleneiunakan pada keadaan lunak (ru$$er%)
7/23/2019 Polimer5
16/55
Melting temperature, Tm adalah :temperature transisi %an ter+adi padapolymer berkristal
'elting(pelelehan ter"adi manakala strukturkristal yang terbentuk dari rantai)rantaipolymer yang terikat kuat rdan teraturruntuh, sehingga men"adi dapat mengalir
!lass transition temperature ter"adi padapolymer dengan susunan struktur kristalyang tak teratur dan terikta tidak sekuatpolymer berkristal. Tapi bentuk polimermasih solid, #alau keadaannya lunak.
Tak ada polimer yang "## $ berkristal sa%a.
Polimer terdiri dari bagian berkristal dan bagian
tak berkristal &amorf'
7/23/2019 Polimer5
17/55
7/23/2019 Polimer5
18/55
*erhatikan proses pemanasan plastik
Gambaran pemanasan dan perubahan temperaturedari material plastik dengan 100 % berkristal (kiri)dan 100 % amorf (kanan)
Pada pemanasan( temperature meningkat( tapi pada Tm( pemberian energi berlan%ut
tanpa diikuti perubahan suhu( lalu meningkat dengan slope tertentu lagi
Pada pemanasan( temperature meningkat( tapi pada Tgter%adi perubahankebutuhan panas untuk meningkatkan temperature plastik &slope semakin ta%am'
Perubahan fase
Perubahan kapasitasPanas( )p
7/23/2019 Polimer5
19/55
Molecular *actors and Tg
*ree ,olume
ackbone Stiffness
Steric effects &side groups'
et/ork structure &thermosets'
Anything /hich makes movement moredifficult /ill increase Tg
7/23/2019 Polimer5
20/55
0lass Transition Temp.
". reakdo/n of ,an 1er 2aals *orces
3. 4nset of large scale molecular
motions5. Polymer goes from 0lassy67igid to
rubbery behavior
8. 9pper service temperature inamorphous polymers
7/23/2019 Polimer5
21/55
ackbone 7igidity : Tg
7/23/2019 Polimer5
22/55
Side 0roup Symmetry : Tg
7/23/2019 Polimer5
23/55
7/23/2019 Polimer5
24/55
Side 0roup Polarity : Tg
* kt f kt b h d T
7/23/2019 Polimer5
25/55
*aktor-faktor berpengaruh pada Tg
7/23/2019 Polimer5
26/55
7/23/2019 Polimer5
27/55
7/23/2019 Polimer5
28/55
7/23/2019 Polimer5
29/55
*actors Influencing )rystallinity
ackbone stiffness
ackbone symmetry
Absence or presence of branches
Pendant group si;e
Pendant group polarity
Pendant group regularity
7/23/2019 Polimer5
30/55
7/23/2019 Polimer5
31/55
Polyethylene ,arieties
igh 1ensity P = almost no branching(
long molecules
7/23/2019 Polimer5
32/55
1egree of )rystallinity : Properties
7/23/2019 Polimer5
33/55
DataPVT(PressureVolumeTemperature)
7/23/2019 Polimer5
34/55
+pecifc volumenya tergantung "uga terhadap se"arah
pemrosesansebelumnya, eek panasdan tekananturutmempengaruhi struktur kristalan di dalamnya.
Data PVT (Pressure Volume Temperature)
-dapat diprediksi bentuk akhir produk cetak-*erubahan volume dari material karena eek
tekanan dan temperatur selama pemrosesan) ukuran dari produk dengan teliti) compressibility, bulk modulus, thermal e&pan
) dan lain)lain
Dari data ini :
7/23/2019 Polimer5
35/55
,am$ar -. Peru$ahan P! dari plastik $erkirstal/ PP dan 0PE.
Melting temperature , Tm :
PP tidak terlalu $an%ak $eru$ah pada $er$aai tekanan
0PE ada peru$ahan %an siniikan
7/23/2019 Polimer5
36/55
,am$ar . Peru$ahan P! dari plastik amor P/ dan peru$ahan 5 m pada PE
?@.#@.#
7/23/2019 Polimer5
37/55
0as terlarut Bmg 36g PPC D
Tm
7/23/2019 Polimer5
38/55
Kelarutan gas : 4,95 mg N2/g PP
PP-N2
7/23/2019 Polimer5
39/55
1ata yang menun%ukkan adany
diskontinuity yang tak dapatdiapresiasi sebagai Tg.
7/23/2019 Polimer5
40/55
Perhitungan perubahan volume karena proses pelelehan
dapat dilakukan dengan persamaan berikutD
VmTm
Vm3EF
"E.#=
RTg
TPV
m
n
O
'"&
'"&
E83".#
#"3#.#+
+
=
y
x
P
Tg
TKV
=
, ( cm56gG P( atmG T( !G
Tg pada atmospheric(
7 gas const( atm cm56mol !G
,g6cm5pada room : " atm
>arga H dan y dapat dilihat
pada gambar berikutD
7/23/2019 Polimer5
41/55
7/23/2019 Polimer5
42/55
7/23/2019 Polimer5
43/55
7/23/2019 Polimer5
44/55
7/23/2019 Polimer5
45/55
+pecifc heat Cp- dan thermal conductivity, k
uniue untuk setiap palstik. +ehingga dapat
diperhitungkan beban energi dan metodepemanasan untuk suatu la"u massa pemrosesanyang dikehendaki.
Panas Specifik dan Konduktivitas Thermal
6edua siat thermal ini $erhu$unan denan keperluan
perhitunan eneri $alan&e/ %an diperlukan dalam prosespelelehan plastik/ sampai siap dikeluarkan dari mold.
hermal &ondu&tiit% (k) merupakan $esaran
%an men%atakan da%a hantar panas dari suatu
material.
Plastik umumn%a memiliki hara %an le$ih
rendah di$andinkan metal/ terle$ih oam
plastik dimana hara k#n%a le$ih rendah dari
solid plastik.
7/23/2019 Polimer5
46/55
Menurut prinsip thermodinamika kapasitas panas dinyatakan
dalam volume konstan &)v' dan tekanan konstan &)p'. !apasitas
panas dalam tekanan konstan &)p' selalu lebih besar dari pada
volume konstan &)v'. >al ini dapat dipahami karena panas yang
ditambahkan %uga dipakai untuk energi eHpansi dari material.
>ubungan kedua besaran kapasitas panas ditun%ukkan dalamD
&"'
esaran &96,'Tsangat berarti untuk solid atau lelehan palstik.>al ini berhubungan dengan perubahan sifat gaya saling terik-
menarik antar molekul dalam palstik yang direpresentakan padaperubahan density &volume' pada temperature konstan. !arena
harga dari &,6T'Puntuk plastik kecil( maka persamaan di atasdapat dianggap men%adiD
)p )v &3'
+=
TV
VUP
PT
CvCp
Pada tekanan specific heat dari palstik amorf solid meningkat dengan
7/23/2019 Polimer5
47/55
Perubahan harga )p pada berbagai temperatur dari P)
kenaikan temperatur. Di sekitar Tg terjadikenaikan mendadaksebagaitanda adanya gerakan dari rantai dalam polymer. Pada daerah lelehan,laju kenaikanC
prelatif kecil.
7/23/2019 Polimer5
48/55
Pada plastik $erkristal/ Cpmeninkat
sampai sekitar meltin point/ dan
mendadak mem$entuk hara
ma7imum lalu turun lai sampai haradi $a'ah hara se$elum meltin point
0ara Cpdari $e$erapa
&ontoh material plasti&.
7/23/2019 Polimer5
49/55
/arga dari012-
dan012-
adalah harga Cppada
012 K yang dapat diambil untuk beberapa
polymer pada Tabel 3. /arga Cp semicrystalline- dapatdihitung dengan kaidah pembobotan sebagaiberikut:
( )
( )T
K
T
C
CSP
S
P ##5.#"#@.#3EF
+=
( )( )
TK
T
CC
l
P
l
P ##"3.#@8.#3EF
+=
CS
PCl
P
"pa$ila data Cpdari suatu pol%mer tak ditemukan
maka dapat menunakan persamaan empiris untuk
solid ($erkristal/ Csp
) atau liquid (amor/ Clp) $erikut
( ) ( ) ( )( )xxC CC l
P
S
Pllinesemicrystap += "
1imananxadalah dera%at kekristalan
a$el -. 0ara(289)
dan(289)
untuk $e$erapa pol%merCS
Cl
P
7/23/2019 Polimer5
50/55
a$el -. 0ara(289)
dan(289)
untuk $e$erapa pol%merCP CP
7/23/2019 Polimer5
51/55
!onduktivitas thermal dari berbagai %enis plastik telah banyak di%umpai di dalam
literature. Apabila ternyata tidak ditemukan( maka kita dapat memperkirakan
dengan mengestimasinya dengan persamaan korelasi. Sebagai contoh kasus( untuk
polymer di atas titik Tg( maka harga k dapat dihitungD
a' Solid amorf
dimana D k konduktivitas thermal &kal6cm s o)'
M berat mer &error J 3$'
b'
7/23/2019 Polimer5
52/55
gaimana kalau sistemnya tidak homogen( seperti adanya filler(
blend dan lain-lainK 9ntuk sistem semacam ini maka
perlakuannya mirip dengan fluida homogen dengan menggunakan
istilah konduktivitas efektif( keD
dimana D
ke, kp, dan kf masing-masing adalah konduktivitas thermal
efektif( polymer dan filler
xv fraksi volume komponen minor &filler'
( )
( )
++
+=
ff
ff
p kk3
k3k3k
pvp
pvp
e kxk
kxkk
7/23/2019 Polimer5
53/55
Penaruh : kristal
terhadap kpada
$er$aai temperature
dari PE (di $a'ah m)(;
7/23/2019 Polimer5
54/55
thermal diusiit% serin le$ih $eruna dari pada k/ karena $esaran ini lansun menun+ukkan
kemampuan suatu pol%mer dipenetrasi oleh eneri panas. ampak $ah'a hara thermal
diusiit% menurun denan kenaikan temperatur.
0ambar "3. !etergantungan thermal diffusivity dari PI
&'( PS* &'( dan SA &' &kiri'( dan sebelah kanan adalah
untuk P) &'( PI &'( dan PS &' &kiri'.
7/23/2019 Polimer5
55/55
hermal diusiit% dipenaruhi $erat molekul pada $er$aai temperature.
Penaruh $erat molekul tern%ata $erpenaruh &ukup siniikan