Pola SulamPolaSulamPOLA HIASAN BUSANAPOLA HIASANDari berbagai
pola hias yang dapat kita jumpai dalam desain hiasan baik untuk
busana maupun untuk lenan rumah tangga, terdapat beberapa di
antaranya sudah merupakan bentukbentuk baku. Dalam pembuatan desain
pola (motif) hias, perlu diperhatikan mengenai garis-garis dan
warna yang digunakan. Gunakan garis tebal tipis untuk memberikan
kesan selesai dan garis lengkung untuk memperoleh kesan lembut,
luwes dan tidak kaku. Bentuk pola hias mencakup bentukbentuk
sebagai berikut : pola serak atau pola tabur, pola berangkai, pola
pinggiran, pola bentuk bebas dan pola hiasan bidang.A. Pola serak
atau pola tabur Pola serak adalah bentuk pola hias yang diperoleh
dengan cara mengulang-ulang suatu motif hias yang ditempatkan
secara teratur pada jarakjarak tertentu. Pola serak biasanya
motifnya kecil, penempatan motif dapat menghadap ke satu arah, dua
arah atau ke semua arah.
B. Pola berangkaiPola berangkai bentuknya hampir sama seperti
pola serak, hanya pada pola berangkai motif hiasnya antara motif
satu motif dengan motif lainnya saling berhubungan (ada garis
penghubung). Garis yang menghubungkan motifnya dapat berupa garis
vertikal, garis horizontal atau garis diagonal. Motif pada pola
berangkai dapat diulang ke bagian atas, bagian bawah, bagian kiri
atau kanan.
C. Pola pinggiranPola pinggiran adalah bentuk pola hias yang
diperoleh dengan cara menjajarkan motif hias yang dibuat secara
berulang-ulang. Pengulangan motif hias dapat dilakukan mengarah ke
sebelah kiri, ke kanan, ke atas atau bawah.Ada enam macam pola
pinggiran, yaitu pinggiran simetris, berjalan, tegak, bergantung,
memanjat, dan menurun.1. Pinggiran simetris, motif pinggiran
simetris, jika dibelah tengah, akan terdapat dua bagian yang sama.
Motif bentuk simetris dapat diulang ke bagian atas, ke bawah, ke
kanan atau ke kiri dengan motif yang sama.
2. Pinggiran berjalan, motif hiasnya disusun agak condong ke
kiri atau ke kanan sehingga motifnya tampak berjalan atau saling
berkejaran. Bentuk motif dapat diulang ke sebelah kanan atau ke
kiri.
3. Pinggiran tegak, penyusunan motif hias untuk pinggiran tegak,
motifnya pada bagian bawah lebih berat (besar) dan bagian atas
lebih ringan. Motif dibuat tegak dan dapat diulang ke bagian kiri
atau ke bagian kanan.
4. Pinggiran bergantung, kebalikan dari motif tegak, yaitu motif
bagian atas berat (besar) dan motif bagian bawahnya ringan. Motif
ini tampak seperti menggantung.
5. Pinggiran memanjat, motif dari bentuk pinggiran ini tersusun
seperti memanjat ke atas. Motif pada bagian bawah lebih berat dari
motif pada bagian puncak lebih ringan. Pinggiran menurun, merupakan
kebalikan dari pinggiran memanjat, bentuk motif seperti meluncur ke
bawah. Motif bagian atas lebih berat dan makin bawah makin
ringan.
D. Pola bentuk bebasPola bentuk bebas disusun menurut kebutuhan
atau bidang yang akan dihias. Pola bentuk bebas rangkaian motifnya
dapat dibentuk dan diletakkan sesuai dengan bentuk bidang yang akan
dihias.E. Pola Hiasan BidangBerbagai benda lenan rumah tangga
maupun busana, mempunyai bidang yang berbedabeda bentuknya. Untuk
mendapatkan hiasan yang serasi, dalam arti sesuai dengan bidang
atau bentuk bendanya, maka pola hias yang didesain perlu
memperhatikan bentuk bidang maupun penempatannya.Penempatan hiasan
untuk bidang segi empat berbeda dengan penempatan untuk bidang
berbentuk bundar atau oval. Di samping itu ukuran suatu motif hias
harus disesuaikan pula dengan bidang yang akan dihias.Pola hiasan
untuk suatu bidang dapat dikelompokkan menjadi : pola hiasan batas,
hiasan sudut, hiasan pusat, tengah sisi, hubungan pusat dengan
tengah sisi, hubungan pusat dengan sudut, hubungan sudut dengan
batas, hiasan kitiran, hiasan istimewa.1. Hiasan batas merupakan
pola hiasan yang membentuk batas pada suatu bidang.Hiasan batas
pada umumnya ditempatkan pada sekeliling tepi bidang, baik bidang
berbentuk bundar, oval, segi empat dan sebagainya
2. Hiasan sudut merupakan motif hias yang ditempatkan pada sudut
suatu bidang. Bentuk motif hiasan sudut hendaknya serasi dengan
bentuk sudut bidang tersebut.
3. Hiasan pusat merupakan pola hiasan yang ditempatkan pada
tengahtengah suatu bidang. Motif hias hendaknya menyebar atau
menutup semua latar belakang bidangnya.
4. Hiasan tengah sisi dapat ditempatkan pada kedua sisi bagian
tengah suatu bidang atau ke empat sisinya. Motif pada kedua sisi
yang berhadapan sebaiknya sama.
5. Hubungan pusat dengan tengah sisi merupakan bentuk pola hias
yang ditempatkan di bagian pusat dan tengah sisi. Motif tidak harus
sama, tetapi merupakan satu kesatuan yang serasi.
6. Hubungan pusat dengan sudut, merupakan kombinasi bentuk motif
hias yang ditempatkan pada bagian pusat dan sudut suatu bidang.
Motif ini misalnya dirancang untuk hiasan bantal kursi. Kedua
rangkaian motif tentunya masih satu bentuk rangkaian motif yang
saling terkait.
7. Hubungan sudut dengan batas, merupakan pola hias yang
ditempatkan bersama sama dan saling mengisi pada bidang suatu
sudut. Motif ini merupakan satu rangkaian motif yang terdiri dari
motif untuk hiasan batas dan satu rangkaian motif untuk ditempatkan
di bagian sudut berdekatan dengan hiasan batas.
8. Hiasan kitiran, merupakan motif hias yang membentuk putaran
(seperti kincir), motifnya seperti berkejaran.
9. Hiasan arah istimewa ialah pola hiasan yang dirancang sesuai
dengan bentuk atau bidang yang akan dihias, misalnya motif hias
mengikuti bentuk kerah.
HOME DAFTAR ISI CHAT ROOM DOWNLOADMotif Anyaman Anyaman adalah
serat yang dirangkaikan hingga membentuk benda yang kaku, biasanya
untuk membuat keranjang atau perabot (wikipedia). Menurut KBBI
menganyam berarti mengatur (bilah, daun pandan,dsb) tindih menindih
dan silang-menyilang. Ketika kita membuat anyaman agar tampak indah
maka anyaman itu dapat dibentuk dengan mengikuti pola motif
tertentu. Di bawah ini ada beberapa contoh motif anyaman yang dulu
pernah penulis pelajari waktu duduk di bangku SMP. Semoga
bermanfaat bagi pembaca semua :)
Motif Gringsing
Motif Kembang Jeruk
Motif Kembang Tiba
Motif Mata Walik Gedhe
Motif Udan Riris II
Motif Wajikan I
Read more:
http://setyonug.blogspot.com/2012/04/motif-anyaman.html#ixzz3CWOpJUjhGambar
motif batik di setiap daerah Indonesia dengan beragam jenisnya kami
sajikan untuk anda. Bagi para pecinta batik nusantara, jika ingin
mengetahui motif dan corak batik setiap daerah maka disinal
tempatnya. Karena blog ini memberikan koleksi gambar dan foto batik
nusantara yang banyak dikoleksi pada setiap daerah Nusantara.
Gambar batik daerah Solo, Aceh, Bandung, Solo, Yogyakarta, Malang,
Surabaya, Cirebon, Banten, Banyumas, Bayuwangi, Probolinggo,
Manado, Bantul, Bengkulu, Bojonegoro, Jambi, Ciamis, Surakarta,
Papua, Pekalongan, Semarang, dan Sulawesi Selatan, semuanya
dikoleksi disini dalam satu album batik. - See more at:
http://gambardanfoto.com/gambar-motif-batik-daerah.html#sthash.lLqbS317.dpuf
Gambar motif batik Aceh
Gambar motif batik Bandung
Gambar motif batik Banten
Gambar motif batik Bantul
Gambar motif batik Banyumas
Gambar motif batik Banyuwangi
Gambar motif batik Bengkulu
Gambar motif batik Manado
Gambar motif batik Bojonegoro
Gambar motif batik bungo keladi Jambi
Gambar motif batik Ciamis
Gambar motif batik Cirebon
Gambar motif batik halus Surakarta
Gambar motif batik Indramayu
Gambar motif batik Indramayu serumpun jahe
Gambar motif batik jalak harupat Bandung
Gambar motif batik Jogja
Gambar motif batik kainpangm Solo
Gambar motif batik kawung picis Jogja
Gambar motif batik Madura
Gambar motif batik Malang
Gambar motif batik Manado
Gambar motif batik mawar merah Yogyakarta
Gambar motif batik Papua
Gambar motif batik parangrusak Jogja
Gambar motif batik pettern Solo
Gambar motif batik Pekalongan
Gambar motif batik Probolinggo
Gambar motif batik ragen panganten Bandung
Gambar motif batik Semarang
Gambar motif batik Solo
Gambar motif batik seragam Solo
Gambar motif batik sprei Jogja
Gambar motif batik Sulawesi Selatan
Gambar motif batik Surabaya
Gambar motif batik truntum Jogja- See more at:
http://gambardanfoto.com/gambar-motif-batik-daerah.html#sthash.lLqbS317.dpuf
1. Batik Pekalongan Pekalongan adalah salah satu daerah produksi
utama batik dengan desain utara Jawa pesisir. Walaupun Pekalongan
bukan penghasil batik pesisir tertua, namun paling halus dan sampai
sekarang penghasil batik utama. Ragam hias Hindu-Jawa melekat namun
tidak seperti Solo-Yogya yang terikat peraturan-peraturan keraton.
Pembatik santri di Pekalongan pun menerapkan seni hias dari nuansa
Islam. Pengaruh dominannya datang dari Cina dan Belanda, dan akibat
paparan dengan berbagai budaya, sangat berbeda dengan batik di
pedalaman Jawa. Warna lebih beraneka dan ragam hiasnya
naturalistis. . Ada lebih dari 100 desain Batik yang sudah
dikembangkan sejak 1802, dan beberapa yang populer Batik Pekalongan
antara lain batik Jlamprang diilhami India dan Arab, batik Encim
dan Klangenan dipengaruhi peranakan Cina, batik Belanda, batik Pagi
Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan
Jepang.Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju
pesat. Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan
terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang lebih bebas.
Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos,
sutera juga menjadi andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar
negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat, atau motif khas lainnya,
menjadi berkelas ketika dituangkan dalam bahan baku
sutera.Contoh-contoh motif batik pekalongan
2. Batik CirebonBatik Cirebon menampilkan 2 kategori motifnya
yaitu: Menampilkan motif keratonan yang diambil dari
ornamen-ornamen keraton baik dari unsur bangunan maupun benda-benda
yang ada di sekitar keraton dan warnanya cenderung pada warna sogan
dan babar mas. Selain keratonan, juga menampilkan motif pesisiran
yang berisi flora dan fauna baik dari darat maupun laut yang
warnanya lebih terang, misal biru,merah, dll.Adapun Bahan yang
digunakan adalah dari sutra, katun, katun primisima dan prima.Motif
batik Cirebon yang paling diingat orang sekaligus dijadikan lambang
kota tersebut adalah motif awan Mega Mendung. Motif ini banyak
dipengaruhi oleh budaya China. Garis-garis awan dalam motif mega
mendung diinspirasi dari motif China. Meski demikian, mega mendung
ala Cirebon tetap memiliki ciri khas sendiri yakni bentuk
garis-garis awan yang berbentuk lonjong, lancip dan segitiga yang
berbeda dengan garis awan motif China yang umumnya berbentuk
bulatan atau lingkaran. Sentuhan budaya China pada batik Cirebon
itu pada akhirnya melahirkan motif batik baru khas Cirebon.Mega
mendung Cirebon sarat makna religius dan filosofi. Garis-garis
gambarnya merupakan simbol perjalanan hidup manusia, dari lahir,
anak-anak, remaja, dewasa hingga menemui akhir hayatnya. Rangkaian
kehidupan, dari lahir sampai temui ajal ini merupakan simbol
kebesaran Sang Ilahi. Selain perjalanan manusia, corak mega mendung
juga melukiskan kepemimpinan yang mengayomi dan juga perlambang
keluasan serta kesuburan.Selain motif Mega Mendung, Batik Cirebon
juga memiliki motif khas, yaitu motif Kompeni. Motif ini konon
dulunya diciptakan oleh pengusaha Belanda di Cirebon pada saat
jaman penjajahan dulu.Adapun ciri motif kompeni adalah biasanya
tentang kehidupan tentara kompeni jaman dulu dengan ciri khas
membawa bedil/senapan, ada juga tentang kehidupan petani, pedagang.
Intinya ciri motif batik kompeni ialah bercerita tentang kehidupan,
baik jaman dulu waktu semasa penjajahan Belanda ataupun jaman
sekarang. Contoh Motif batik Cirebon 3. Batik Tegal Batik Tegalan
didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan
adalah berwarna-warni. Batik tulis Tegal atau Tegalan itu dapat
dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan besar atau
melebar. Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga tampak
eksklusif. Motifnya banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna
disekitar kehidupan masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda)
dengan warna terang yang mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung
garuda dan motif Gribigan dengan bentuk khas anyaman bambu dalam
warna agak gelap.Dalam perkembangannya, batik Tegalan dapat
dibedakan dalam dua motif dasar, yakni motif klasik dan motif
pengembangan. Motif klasik dibedakan lagi menjadi dua macam, yakni
motif klasik irengan yang didominasi warna hitam, coklat dan biru
serta motif klasik bangjo yang dipengaruhi tradisi Batik Lasem yang
didominasi warna kuning, coklat, merah, hijau dan biru. Motif yang
dikategorikan sebagai motif klasik irengan diantaranya motif
gribikan, jahe-jahenan, kawung mlinjo, sidomukti ukel, udan liris,
ukel wit-witan, kopi pecah, parang, parang angkik, putihan, sawat
candra atau sawat ireng, rujak sente, welut gumbel, kecubungan,
buntat, kawung endog, manggaran, cempaka putih, cempaka mulya, ukel
pyur, semut runtung, serta sidomukti putihan. Sedang motif yang
termasuk motif klasik bangjo adalah motif wadas gempal, jamblangan,
gribikan, kawungjenggot, cecek kawe, unian, sokaraja, blarakan,
kopi pecah, gribikan, galaran, buntut bajing, semut runtung, beras
mawur, tumbar bolong, dan tambangan.Motif Pengembangan merupakan
motif yang dipengaruhi tradisi batik lain dalam pembuatan Batik
Tegalan. Meski demikian modifikasi Motif Pengembangan ini tidak
mengubah karakteristik Batik Tegalan dengan warna-warna terang dan
motif flora fauna yang banyak ditemui di Tegal. Motif Pengembangan
ini diantaranya motif gedong kosong, manuk emprit, sotong, manuk
surwiti, kipas-kipasan, juga kembang kertas.Contoh motif batik
tegalan :
4. Batik BantenMotif batik banten yang paling terkenal dan
menjadi ciri khas batik Banten adalaha Motif Datulaya. Datulaya
berarti tempat tinggal pangeran. Dasarnya belah ketupat berbentuk
bunga, dan lingkaran yang dibingkai sulur-sulur daun. Warna
dasarnya biru, divariasikan dengan sulur daun abu dan dasar kainnya
berwarna kuning.Pangeran yang dimaksud adalah Sultan Hasanuddin.
Motifnya diambil dari ruang keluarga kesultanan tersebut.Warna
batik Banten sangat meriah. Itu merupakan hasil perpaduan
warna-warna pastel yang ceria namun lembut. Warna ini konon sulit
ditiru perajin batik dari daerah lain karena menggunakan air Banten
asli yang kabarnya menguatkan warna.Kombinasi warna ini juga
dipengaruhi tanah. Ketika dicelup, warna-warna terang tadi berubah
menjadi nuansa pastel yang lebih kalem. Warna-warna tersebut
mencerminkan karakter orang Banten yang bersemangat, ekspresif
tetapi rendah hati.Semangat kesultanan dan sejarah semakin terlihat
pada nama-nama motif batik Banten kebanyakan. Ada Sabakingking
(dari gelar Sultan Hasanuddin), Kawangsan (ada hubungannya dengan
Pangeran Wangsa), Kapurban (ada kaitan dengan gelar Pangeran
Purba), serta Mandalikan (berhubungan dengan Pangeran Mandalika).
Ada lagi motif Srimanganti yaitu tempat raja bertatap muka dengan
rakyat dan motif Surosowan, yaitu ibukota kesultanan Banten.
Semuanya merupakan ragam hias dari karya seni abad ke-17 yang
dibangkitkan kembaliContoh Motif batik banten
5. Batik IndramayuBatik Indramayu sering disebut juga dengan
batik dermayon, memiliki ciri khas motif berupa gambar datar flora
dan fauna, dengan borgol dan banyak garis lengkung yang lancip
(riritan), latar belakang putih dan warna gelap dan banyak
titik-titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, dan bentuk
dari isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Ragam hias batiknya
dipengaruhi mata pencaharian penduduk kota ini yang merupakan
nelayan. Selain itu, kebudayaan Cina, seni dan kepercayaan Hindu
berperan dalam bentuk-bentuk yang tampak sampai sekarang. Sifatnya
cenderung dinamis dan bermacam-macam. Tidak mengherankan,
kebanyakan produk seni budaya merupakan bagian akulturasi dan
asimilasi atau perbauran budaya yang berlainan.Beberapa contoh
motif batik dermayon antara lain : motif Banji Tepak salah satu
yang dihasilkan di Indramayu. Secara umum, banji sendiri adalah
simbol keadilan dan kemakmuran. Banji Tepak terdiri dari 38
submotif, di antaranya semen, kembang gempol, dan sawat suri. Tepak
adalah kotak untuk menyimpan perhiasan dan diletakkan di bagian
dalam tembok, di bawah ubin tepatnya, dalam kondisi terkunci. Motif
Obar-abir berbentuk dasar segitiga. Terinspirasi peristiwa ombak
besar disertai angin kencang. Motif Etong, menggambarkan berbagai
satwa laut yang dibawa pulang oleh setelah ikan laut seperti ikan,
udang, cumi, ubur-ubur dan kepiting. motif Kembang Gunda adalah
tanaman yang tinggal di pesisir pantai dan bisa menjadi lauk pecel.
Motif Perang Teja, yang menggambarkan kisah peperangan rakyat
Indramayu dengan serdadu Belanda sepanjang tepi kali Cimanuk. Motif
Srintil. Srintil adalah sejenis burung yang hidup dan beterbangan
di kawasan pantai Indramayu. Sering kali burung Srintil tersangkut
jala nelayan.Ada lagi motif Jendral Pesta, dahulu dikenakan oleh
Gubernur Hindia Belanda ketika menghadiri pesta penobatan Ratu
Wilhelmina. Selain itu, ada motif Puyong. Puyong adalah burung
berparuh besar dan berleher panjang yang bentuknya menyerupai
merpati. Burung ini hidup bebas di hutan, kebanyakan di Pulau Nila.
Konon di pulau tersebut, para nelayan asal Paoman kerap
bersembunyi.Contoh Batik Indramayu
6. Batik SoloSolo adalah salah satu daerah yang harus disebut
ketika kita membahas tentang batik. Batik Solo terkenal dengan
corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam
batik tulisnya. Ragam motif batik asal Solo dipengaruhi dengan
makna-makna simbolis yang berasal dari kebudayaan Hindu. Dari
kesemuanya, secara umum corak batik Solo merupakan perpaduan dari
bentuk-bentuk geometris yang berukuran kecil-kecil. Selain itu,
ciri khas yang terdapat pada batik Solo adalah terletak dalam
pewarnaannya. . Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih
tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa
yang sudah terkenal sejak dari dahulu.Warna soga (kecokelatan)
menjadi ciri khas batik Solo, dan kemudian disebut sebagai batik
Sogan ,ini memiliki arti kerendahan hati, bersahaja menandakan
kedekatan dengan bumi, alam, yang secara sosial bermakna dekat
dengan rakyat. Batik Solo menguarkan aura megah dan kesan anggun.
Tidak semata-mata karena paduan warna dan lekuk motifnya, melainkan
makna yang terkandung di balik setiap motif itu. Dalam sejarah,
hanya di wilayah Jawa, tepatnya di Solo dan Jogjakarta, batik masuk
ke ranah kekuasaan. Motif-motif batik khusus dibuat untuk raja dan
kalangan keraton.Beberapa motif batik solo antara lain motif Wahyu
Tumurun, artinya restu dari Tuhan Yang Maha Esa. Diharapkan berkat
datang sehingga pangkat naik, atasan memberikan penghargaan,
kehidupan membaik, dan rezeki pun melimpah. Motifnya terbilang
simpel, seperti juga Sidomulyo. Sido dalam bahasa Jawa berarti
jadi, sedangkan mulyo berarti mulia. Singkatnya, pola Sidomulyo
mengandung harapan untuk memperoleh kebahagiaan dan ketenteraman
dari Tuhan. Untuk perkawinan, ada yang namanya motif Semen Rante.
Dalam motif ini, gambar rantai dipadukan dengan bunga kantil. Bunga
tersebut terkenal sebagai simbol panjang umur. Biasanya kain batik
bermotif Semen Rante dijadikan bingkisan lamaran supaya hubungan
kedua calon mempelai semakin erat.Contoh Batik Solo :
7. Batik YogyakartaBatik Yogyakarta adalah salah satu dari batik
Indonesia yang pada awalnya dibuat terbatas hanya untuk kalangan
keluarga keraton saja. Warna batik tradisionalnya adalah
biru-hitam, serta soga cokelat dan putih dari pewarna alam.
Biru-hitam diambil dari daun tanaman indigofera yang disebut juga
nila atau tom yang difermentasi. Sementara warna soga atau cokelat
diambil dari campuran kulit pohon tinggi warna merah, kulit pohon
jambal warna merah cokelat, dan kayu tegeran warna kuning.Sered
atau pinggiran kain diusahakan tidak kemasukan soga atau pewarna.
Oleh sebab itu, pinggiran batik Yogyakarta berwarna kain
latar.Karakter motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit
kaku, dan patuh pada pakem. Konon, karakter ini berhubungan dengan
keraton Yogya yang anti-kolonial.Ragam hias batik Yogyakarta ada
yang geometris seperti lereng atau garis miring lerek, garis silang
atau ceplok, kawung, anyaman, dan limaran. Ragam hias yang
nongeometris seperti semen, lung-lungan, dan boketan. Ada juga
ragam hias yang bersifat simbolis misalnya meru melambangkan gunung
atau tanah (bumi), naga melambangkan air, burung melambangkan angin
atau dunia atas, dan lain-lain. Ragam motif batik Yogyakarta sangat
banyak dan semuanya sangat indah, mulai dari motif bunga, tumbuhan
air, tumbuhan menjalar, satwa, dan lain-lainAda ratusan jenis batik
Yogya di antaranya telah dipatenkan. Motif Batik Yogya tidak
sembarang motif. Setiap motif yang tergores di atas batik sarat
akan filosofi. Setiap motif yang tergores di atas batik sarat akan
filosofi.Motif tersebut antara lainMotif parang rusak barong,
memiliki filosofi Parang menggambarkan senjata, kekuasaan. Ksatria
yang menggunakan batik ini bisa berlipat kekuatannya.Sido Asih
bermakna si pemakai selalu diliputi kasih sayang dalam berumah
tangga. Truntum berarti cinta yang bersemi. Ratu Ratih dan Semen
Roma melambangkan kesetiaan seorang isteri. Parang Kusumo, memiliki
arti bunga yang mekar, diharapkan pemakainya terlihat indah.Cuwiri,
memiliki filosofi pengharapan pemakainya terlihat pantas dan
dihormatiContoh Motif Batik Yogyakarta :
8. Batik MaduraKarakteristik Batik Madura adalah dalam warna dan
desain. Seperti Batik dari pantai utara dari Jawa, Disain batik
Madura memiliki warna cerah dan lebih banyak kebebasan dalam
aplikasi desain. Warna utama batik Madura umumnya merah, merah tua
atau jingga, biru tua, hijau tua, hitam dan putih. Di daerah
Pamekasan, batik Madura kemudian juga mulai menggunakan warna
seperti biru muda, cokelat muda mengikuti perkembangan zaman. .
Selain warna yang mencolok, batik Madura juga memiliki
perbendaharaan motif yang beragam.Ragam hias batik madura bersifat
naturalistis., apa yang dilihat di alam sekitar, itulah yang
digambar. Contohnya, ayam bekisar, udang, kepiting maupun
tumbuh-tumbuhan Ragam hias batik Madura juga tidak mengenal
stilisasi. Semua bentuk diwujudkan secara utuh, tidak membentuk
simbol-simbol tertentu. Coraknya biasanya digambarkan besar-besar
sehingga motif yang kecil-kecil tidak menonjol. Ini erat
hubungannya dengan sifat alamnya yang keras, dan watak orang Madura
yang berani dan tegas.Salah satu batik terkenal dari Madura adalah
Batik Gentongan, yang memiliki karakteristik tertentu dalam
mewarnai, yang dihasilkan dari pengolahan yang berbeda dibandingkan
dengan batik lainnya. Pada tahap pertama dari proses tersebut,
kapas (mori) didicuci dan direndam dalam tong air yang dicampur
dengan minyak khusus dari residu kayu. Pada langkah terakhir dari
pengolahan kain diletakkan kembali ke dalam tong selama sedikitnya
dua bulan untuk membuat efek yang selalu awet dan perbedaan
warna.Contoh motif batik Madura
9. Batik TubanBatik Tuban termasuk ke dalam batik pesisir.
Kebanyakan orang menyebut motif dari Batik Tuban mirip dengan Batik
Cirebon. Selain warna yang mencolok, Batik tuban memiliki ciri khas
motif batik pesisir yang didominasi oleh kebudayaan Jawa, Cina, dan
Islam. . Misalnya, gambar-gambar burung pada motif batik tulis
Tuban terpengaruh dari budaya tiongkok. Hal ini bisa dilihat dari
gambar burung yang dimotifkan pada batik tulis tersebut, burung
Hong. Sedang pada motif bunga jelas terlihat adalah motif-motif
tradisional yang sejak lama dibuat dihampir seluruh wilayah pulau
Jawa. Sedangkan pengaruh islam pada motif batik tulis tubanterlihat
pada motif dengan nama yang religious seperti kijing miring.Dalam
hal tata warna, pada mulanya batik Tuban dibatasi pada warna biru
indigo, merah mengkudu, hitam, dan putih serta kekuning-kuningan
yang berasal dari akar mengkudu.Namun belakangan mulai muncul tata
warna putihan, yaitu latar putih dengan corak hiasan berwarna biru
tua dan hitam; tata warna pipitan, yaitu latar putih corak berwarna
merah atau biru tua, dan tata warna bangrod, yaitu latar putih
dengan motif berwarna merah.Batik tuban sering dikenal dengan
istilah batik Gedog. Proses pembatikannya dimulai dari bahan kain
yang digunakan untuk membatik dipintal langsung dari kapas. Jadi
gulungan kapas dipintal menjadi benang, lalu ditenun, dan setelah
jadi selembar kain lalu dibatik. Hal ini lah yang membuat batik
Tuban menjadi batik yang paling khas di jawa timur.Salah satu
contoh motif batik tuban adalah Motif kawung merupakan penggambaran
dari daun kelapa yang bentuknya disusun silang, yang menjelaskan
struktur dari jagad raya. Pusat persilangannya diartikan sebagai
sumber energi. Apabila ditemukan motif memanjang yang letaknya
tepat di tengah kain, maka motif ini disebut dengan motif suluran
dan masih masuk dalam keluarga motif kawung Cirebon, dan biasa
disebut dengan motif dudo.