Top Banner
i POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA DUSUN PESISIR TIMUR KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN ANAMBAS NASKAH PUBLIKASI Oleh YENI NIM : 120569201037 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
54

POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

Nov 10, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

i

POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA DUSUN

PESISIR TIMUR KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN ANAMBAS

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

YENI

NIM : 120569201037

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

ii

POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN

DESA DUSUN PESISIR TIMUR KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN

ANAMBAS

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Sosiologi

SKRIPSI

OLEH

YENI

NIM : 120569201037

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 3: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

iii

POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA DUSUN PESISIR

TIMUR KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN ANAMBAS

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji tentang pola sosialisasi dalam keluarga nelayan

Fokus kajian penelitian ini melihat seperti apa pola sosialisasi dalam keluarga

nelayan desa dusun pesisir timur kecamatan siantan kabupaten anambas.

Pentingnya pola sosialisasi disebabkan, adanya bentuk hukuman dan imbalan,

sehingga didalam penerapan bentuk sosialisasi dalam keluarga nelayan perlu

adanya sosialisasi penerapan nilai-nilai dan norma dalam keluarga.

Pola sosialisasi tersebut sangat diperlukan dalam keluarga desa dusun

pesisir timur, karena keluarga merupakan agen perubahan dimana orang tua yang

menjadi cermin bagi anaknya, dari mulai, ia sejak lahir sampai ia beranjak

dewasa, mulai mengikuti arah apa yang di lakukan orang tuanya sendiri, disini

peniliti mengunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriftif

kualitatif, imforman dalam penelitian ini dipilih dengan teknik purposeful

sampling. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang, yang terdiri

dari 5 orang remaja yang berumur 20-29 tahun, sedangakan informan dewasa

yang berumur 42-50 tahu merupakan orang tua dari kelima informan remaja diatas

Dari hasil penelitian ini, peneliti melihat adanya sebuah kebiasaan dari

masyarakat nelayan yang sering membiasakan anaknya sejak kecil untuk

mengikuti aktifitas orangtua nya kelaut, sehingga sampai ia beranjak dewasa

mulailah mempunyai pemikiran lebih ingin bekerja dari pada melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi, dari pada bekerja di sektor formal. Sehingga dari bentuk

sosialisasi yang diterapkan orangtua beragam bentuk ada yang memberi hukuman

jika melakukan kesalahan berupa ( tidak diberikan uang jajan, memarahi, serta

disuruh mencuci pompong ) sedangkan dari bentuk imbalan orangtua memberikan

( uang, pujian, nasehat, serta motipasi ). Agar anak menjadi peribadi yang lebih

baik, bisa di lihat dari lingkungan dan pola pergaulan sehari-hari dengan siapa

mereka bergaul, maka akan berpengaruh degan pola pikirnya, serta kebebasan

yang diberikan orangtua, sehingga anak lebih bekerja mengikuti garis keturunan

orang tua nya sebagai nelayan.

Saran untuk pola sosialisasi di desa Dusun Pesisir Timur di harapkan dapat

memberikan wawasan seputar tentang pentingnya sosialisasi dalam keluarga,

supaya terbentuk pola pikir yang maju dan meningkatkan derajat sosial orantua

dan sebaiknya, pihak keluarga jangan terlalu mendorong, perkembangan pola

pikir anak degan hal-hal yang menjadi kebiasaan nantinya, dalam keluarga

orangtua sangat dibutuhkan agar bisa merubah pemikiran anak, penelitian ini

dijadikan kajian yang berkaitan dengan permasalahan yang sama, sehingga dapat

menyempurnakan hasil penelitian, bagaimana pola sosialisasi keluarga.

Kata Kunci: pola sosialisasi, dalam keluarga nelayan

Page 4: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

iv

PATTERNS OF DISSEMINATION IN THE FAMILY FISHING VILLAGE

EAST COAST SUB DUSUN SIANTAN ANAMBAS

ABSTRACT

This study reviews patterns of socialization in the family fishing

The focus of this research study to see what the patterns of socialization in the family

fishing village hamlet east coast districts Siantan Anambas. Due to the importance of

socialization patterns, their form of punishment and reward, resulting in the

implementation of socialization in the family fishing needs socialization application of

the values and norms in the family.

Socialization patterns that are indispensable in the family village hamlet east

coast, because the family is an agent of change in which parents who becomes the mirror

of his son, from the start, he was born until he was growing up, began to follow the

direction of what is done in their own parents, here reseachers using qualitative research

methods with qualitative descriptive approach, imforman in this study were selected by

purposeful sampling technique. The number of informants in this study of 10 people,

consisting of five teenagers aged 20-29 years, while the informant adults aged 42-50

knew the parents of adolescents above the five informants.

From these results, the researchers saw a habit of fishing communities which

often accustom his son since childhood to follow the activities of his parents to the sea, so

that until he got older begin to have thought more wantid work than proceed to a higher

level, than at work in formal sector. So from a form of socialization that parents apply

diverse forms of punishment if anyone made a mistake in the form (not given pocket

money, scolded and told to wash pompong) while on parental leave of remuneration

(money, praise, advice, and motipasi). In order for children to become personal the better,

can be viewed from the environment and the pattern of daily life with whom they

associate, it will affect degan patterns of thought, and freedom from parents, so the child

is more work to follow the lineage of her parents as a fisherman.

Suggestions for socialization patterns in rural hamlet east coast expected to provide

insight into the importance of socialization in the family, in order to form a mindset that

forward and increase the degree of social Parental and preferably, the families do not be

too encouraging, the development of child's mindset whit things becomes a habit later,

the family of the parents is needed in order to change their thinking, this study used as

research relating to the same issue, so as to enhance research results, how family

socialization patterns.

Keywords: Patterns Of Dissemination In The Family Fishing

Page 5: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

ABSTRAK BAHASA INDONESIA .................................................................... ii

ABSTRAK BAHASA INGGRIS……………………………………………… . iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................. 10

C. Tujuan dan Kegunaan penelitian ......................................................... 10

D. Konsep operasional ............................................................................. 11

E. Metode Penelitian ................................................................................ 13

1. Jenis Penelitian .............................................................................. 13

2. Lokasi penelitian ........................................................................... 14

3. Sumber Data .................................................................................. 15

4. Informan ........................................................................................ 15

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Sosialisasi ........................................................................................... 20

B. Masyarakat nelayan ............................................................................ 23

Page 6: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

vi

C. Keluarga nelayan ................................................................................. 33

D. Proses sosialisasi ................................................................................. 33

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................... 35

A. Kondisi geografis ............................................................................... 35

B. Keadaan geografis ............................................................................... 35

C. Aspek kehidupan masyrakat ............................................................... 41

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Identitas informan ............................................................................... 44

1. Umur informan .............................................................................. 44

2. Profil informan anak ..................................................................... 44

3. Profil informan orang tua .............................................................. 46

4. Pendidikan formal informan ......................................................... 48

5. Jumlah angota keluarga ................................................................. 49

6. Jumlah anak sekolah dan putus sekolah ........................................ 50

B. Pola sosialisasi .................................................................................... 51

1. Pola sosialisasi Refresif (refressive socialization) ........................ 52

a. Menekan pada pengunaan hukuman ....................................... 53

b. Kepatuhan anak kepada orang tua........................................... 58

2. Pola sosialisasi partisipatif (particivative socialization) ............... 63

a. Membari imbalan .................................................................... 64

b. Sikap orang tua terhadap profesi nelayan ............................... 71

c. Pola pergaulan anak nelayan ................................................... 76

Page 7: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

vii

d. Sosialisasi pendidikan dalam keluarga nelayan ...................... 80

e. Kebebasan menentukan pilihan memilih sekolah ataupun

bekerja ..................................................................................... 85

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 90

B. Saran ................................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 92

DOKUMENTASI ................................................................................................. 93

Page 8: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 keadaan sosial ekonomi penduduk masyarakat desa dusun .................... 36

Tabel 2 Penduduk menurut usia desa dusun pesisir timur Pendidikan ............... 37

Tabel 3 Penduduk menurut agama ...................................................................... 38

Tabel 4 Mata pencharian masyarakat desa dusun pesisir timur ............................ 39

Tabel 5 usia informan desa dusun pesisir timur .................................................... 48

Tabel 6 pendidikan ayah/ ibu informan ................................................................ 49

Tabel 7 jumlah anggota keluarga informan .......................................................... 50

Tabel 8 jumlah anak informan yang sekolah dan putus sekolah ........................... 51

Page 9: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

i

Page 10: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

i

POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA DUSUN

PESISIR TIMUR KECAMATAN SIANTAN KABUPATEN ANAMBAS

A. Latar Belakang

Sosialisasi merupakan sebuah

cara yang dilakukan setiap keluarga

guna menerapkan nilai-nilai dan

norma kepada anak. Keluarga

merupakan kelompok sosial pertama

dalam kehidupan manusia, dimana

manusia belajar dan menyatakan

dirinya sebagai manusia sosial

didalam hubungan dengan

kelompoknya. Keluarga pada

hakekatnya merupakan wadah

pembentukan sikap atau kepribadian

masing-masing dari anggotanya,

terutama pada anak-anak yang masih

berada dalam bimbingan dan

tanggung jawab orang tuanya. Anak

tumbuh dan berkembang dibawah

asuhan dari orang tua melalui orang

tua,anak beradaptasi dengan

lingkungannya dan mengenal dunia

sekitarnya serta pola pergaulan hidup

yang berlaku dilingkungannya. Ini

disebabkan oleh orang tua

merupakan dasar pertama bagi

pembentukan pribadi anak.

Sosialisasi dalam keluarga

sangat penting sekali, karena kita

akan sering berinteraksi dengan

keluarga, maka dari itu kita harus

bisa bersosialisasi dengan keluarga

guna mengenal lingkungan dalam

keluarga itu seperti apa,

contoh:“Seorang bayi lahir ke dunia

sebagai satu organisme kecil yang

egois dan diktator yang penuh

dengan kebutuhan fisik dan

mengatur segenap aktivitas orang

tuanya”. Ia lahir dalam keadaan tidak

mengetahui apa-apa oleh karena itu

Page 11: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

2

seseorang perlu banyak belajar

tentang segala sesuatu agar

kehidupan menjadi lebih maju.

Salah satu yang harus

dipelajari oleh seseorang anggota

baru dari satu masyarakat ialah

mempelajari sikap, nilai, dan norma

yang berlaku dalam masyarakat.

Proses inilah yang disebut

“sosialisasi”. Proses sosialisasi

merupakan proses pembelajaran

yang dilakukan individu dalam

menyesuaikan diri dengan

lingkungannya, agar dirinya dapat

berperan dalam lingkungan tersebut.

Serta tujuan sosialisasi itu sendiri

juga perlu diterapkan dalam

kehidupan. Guna untuk memberikan

keterampilan dan pengetahuan

kepada anak agar bisa hidup

bermasyarakat serta membangun

kemampuan anak untuk

berkomunikasi secara efektif dan

efisien, membuat anak mampu

mengembalikan fungsi-fungsi

melalui intropeksi diri yang tepat.

Serta menanamkan nilai-nilai dan

kepercayaan, kepada anak yang

mempunyai tugas dalam masyarakat

dan keluarga khususnya orang tua.

Sangat berperan dalam pembentukan

kepribadian untuk anaknya,

merekalah orang yang pertama yang

harus memberikan nilai-nilai dan

norma yang baik dan dasar pergaulan

hidup yang benar sebelum terjun ke

masyarakat oleh karena itu, orang tua

sangat berperan untuk selalu dekat

dengan anak-anaknya.

Memberikan pengendalian

dan pengawasan yang wajar,

sehingga jiwa anak tidak merasa

tertekan mendorong anak untuk bisa

membedakan sesuatu yang perilaku

baik dan perilaku buruk, sebagai

orang tua seperti, ibu dan ayah harus

Page 12: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

3

dapat membawakan peran sebagai

orang tua. Untuk mewujudkan semua

itu, maka orang tua perlu

menjalankan fungsi mereka dalam

keluarga antara lain: keluarga

berfungsi sebagai miniatur

masyarakat yang mensosialisasikan

nilai-nilai atau peran-peran hidup

dalam masyarakat yang harus

dilaksanakan oleh para anggotanya.

Dalam keluarga orang tua

mencurahkan perhatian untuk

mendidik anaknya, agar anak

tersebut memperoleh dasar-dasar

pola pergaulan hidup yang benar

melalui penanaman disiplin sehingga

membentuk kepribadian si anak.

Sebuah pepatah mengatakan bahwa

perjalanan dimulai dari langkah

pertama dan tradisi yang

ditumbuhkan dalam keluarga

merupakan langkah awal yang sangat

penting, pepatah ini memberi

gambaran bahwa keluarga

merupakan media pertama dalam

menanamkan nilai-nilai. Jadi,

keluarga adalah orang pertama yang

mengajarkan hal-hal yang berguna

bagi perkembangan dan kemajuan

hidup manusia. Oleh karena itu,

keluarga dikatakan tempat pertama

dan utama dalam sosialisasi. Untuk

mewujudkan sosialisasi yang

sempurna juga perlu menerapkan

tujuan dari sosialisasi itu. Sendiri

guna untukmemberikan keterampilan

dan pengetahuan, kepada anak agar

bisa hidup bermasyarakat

membangun kemampuan anak untuk

berkomunikasi.

Secara efektif dan efisien membuat

anak mampu mengembalikan fungsi-

fungsi melalui intropeksi diri yang

tepat dan bukan hanya itu saja, selain

pola sosialisasi keluarga juga pola

sosialisasi dalam pendidikan karena

Page 13: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

4

pada dasarnya pendidikan juga

mendukung diartikan sebagai, alat

kegiatan membimbing peserta didik

sehingga memiliki bekal dasar untuk

bekerja. Pembekalan dasar berupa

pembentukan sikap, pengetahuan dan

ketrampilan kerja pada calon luaran.

Para orang tua tahu pendidikan

itu penting bagi anaknya tetapi, para

orang tua di Desa Dusun Pesisir

Timur Kecamatan Siantan

Kabupaten Anambas ini

mengharuskan anaknya untuk ikut

kelaut, dengan catatan akan

diberikan uang jajan. Secara tidak

langsung kebiasaan yang seperti ini

sudah mendarah daging, didalam diri

anak sehingga ketika anak yang

sudah mempunyai pendidikan

Sekolah Lanjut Tinggi Atas (SLTA),

untuk bekerja disektor informal

timbullah pemikiran lebih ingin

meneruskan profesi orangtuanya

dibandingkan bekerja disektor formal

mereka lebih memilih menjadi

nelayan dari pada meneruskan

kejenjang yang lebih tinggi.

Menurut Ary H Gunawan

(2000:99) “kewajiban orang tua pada

proses sosialisasi dimasa kanak-

kanak ini adalah untuk membentuk

kepribadian anak-anaknya”. Apa

yang dilakukan orang tua pada anak

di masa awal pertumbuhannya sangat

menentukan kepribadian anak-anak

tersebut. Sosialisasi selain sebagai

proses belajar dan mewariskan suatu

kebudayaan dari satu generasi

kegenerasi berikutnya, juga sebagai

sarana untuk memgembangkan diri

sendiri yang berarti membangun diri

untuk membentuk keperibadianya,di

dalam sosialisasi dikenal dua

macam pola sosialisasi yaitu

sosialisasi refresip (refressve

socializatin) dan sosialisasi

Page 14: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

5

partisipatoris (pertisipatory

socialization) Pola sosialisasi

represip (refressve socializatin) lebih

kepada penghukuman kepada anak,

apabila anak melakukan perkelahian

dan hukumanya dikurung atau

dipukul. Pola solsialisasi

refresipadalah pola yang memiliki

ciri-ciri hukuman atas kesalahan

yang diterapkan keluarga, yaitu

dimana orang tua membatasi anak

untuk bermain ke rumah temanya

yang jauh dan keluarga juga

mempunyai peraturan yang

mengharuskan anaknya untuk solat

tepat waktu (hanya saja tidak terlalu

ketat).

Sedangkan pola sosisialisasi

partisipatory adalah pola dimana

anak diberi imbalan atas perlakuan

baiknya. dalam keluarga sendiri

partisipatori dari orang tua adanya

dorongan dari orang tua untuk

anaknya memberi perhatian dan

berdiskusi anak diberikan

kesempatan untuk memberikan saran

atau usul terkait masalah mereka

diberi kepercayaan dan karyanya

juga dihargai sehingga anak

termotivasi untuk maju disini pola

sosialisasi orang tua sangat penting,

karena secara langsung ataupun tidak

orangtua melalui tindakannya akan

membentuk watak anak dan

menentukan sikap anak serta

tindakannya akan mempengaruhi dan

menentukan anak serta tindakan

yang akan diperbuat oleh anak

dikemudian hari.

Khususnya seorang ibu yang

bisa dikatakan sebagai arsitektur

dalam rumah tangga, ia dituntut agar

bisa mengatur suasana dalam rumah

dan menjadi kunci utama dalam

membentuk pribadi anak-anaknya.

Ibu mempunyai tanggung jawab

Page 15: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

6

yang besar terhadap pembentukan

pola tingkah laku dan penanaman

moral pada anak. Sudah menjadi

tradisi bahwa tiap kali seorang anak

bertindak salah, maka masyarakat

pertama kali akan menimpakan

kesalahan tersebut pada ibunya,

bagaimana cara ibunya mendidik

anak. memang dari gambaran diatas

terlihat jelas bahwa tugas seorang ibu

cukup berat, dan lebih berat lagi

apabila anak-anak yang telah

menginjak dewasa. Dari itu orang tua

mempunyai peranan yang sangat

penting memberi perhatian dan

mengemban tangung jawab yang

sangat besar terhadap semua

anggota keluarga yang menjadi

tangung jawabnya. Khususnya

seorang ibu yang bisa dikatakan

sebagai arsitektur dalam rumah

tangga,

Ibu dituntut bisa mengatur

suasana dalam rumah dan menjadi

kunci utama dalam membentuk

pribadi anak-anaknya, ibu

mempunyai tanggung jawab yang

besar terhadap pembentukan pola

tingkah laku dan penanaman moral

pada anak. Dengan kata lain orang

tua nelayan mempunyai peranan

yang dominan (menguasai) dalam

keluarganya sebagaimana yang

terjadi di keluarga nelayan Desa

Dusun Kecamatan Siantan seorang

ibu disana rata-rata berpendidikan

rendah dan di dalam memberikan

sosialisasi kepada anak sangat

kurang hanya dengan kemampuan

seadanya sehingga hasilnyapun tidak

sesuai yang diharapkan. Sosialisasi

keluarga sangat berpengaruh

terhadap perkembangan pola pikir

anak terutama masyarakat yang

berprofesi sebagai nelayan. pengaruh

Page 16: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

7

sosialisasi dalam keluarga sangat

besar sehingga membentuk cara

berpikir anak lebih memilih jadi

nelayan dari pada bersekolah, bahkan

ada yang belum tamat Sekolah Dasar

(SD) sudah mengikuti ayahnya

kelaut dibandingkan harus pergi

kesekolah dan ada juga yang sudah

tamatan Sekolah Lanjutan Tinggi

Atas (SLTA) kembali lagi menjadi

nelayan seperti apa sosialisasi

diterapkan didalam keluarga

sehingga membentuk cara pikir anak

nelayan.

Dari hasil pengamatan

ditemukan ada sebagaian besar anak

nelayan, lebih memilih mengikuti

ayahnya menjadi nelayan, dari pada

belajar disekolah, malah ada juga

yang masih sekolah lebih memilih

berhenti sekolah dan kembali

menjadi nelayan dari pada harus

bersekolah seperti anak lainya Ini

sudah jelas sekali data dari tahun

ketahun ada peningkatan angka putus

sekolah tidak terpenuhi wajib belajar

9 tahun dan ada yang sengaja

berhenti hanya untuk bekerja

sebagai nelayan. itu semua terbukti

Setelah dilihat dari data yang di

peroleh info dari seorang kades

bernama Maisitah Selaku Kepala

Desa Dusun pesisir timur Kecamatan

Siantan Kabuparen Kepulauan

Anambas Tahun 2016 ada 44 orang

yang tamatan SLTA.

Khususnya anak laki-laki

yang putus sekolah dan sengaja

berhenti berasal dari keluarga

nelayan profesi sebagai nelayan

seakan sudah menjadi kebiasaan

turun temurun, meskipun seharusnya

di usia 10-12 tahun masih diwajibkan

belajar. tetapi kenyataanya waktu

yang seharusnya dihabiskan untuk

sekolah mereka gunakan untuk

Page 17: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

8

bekerja sebagai nelayan hal-hal

seperti inilah yang sudah tertanam

didalam diri anak nelayan terutama,

pada anak laki-laki dan seharusnya

sebagai orang tua harus bisa

mensosialisasikan pentingnya

pendidikan, bukan malah sebaliknya

mengizinkan anak mereka untuk

mengikuti ayahnya bekerja hingga

menomorduakan pendidikan.

kebiasaan yang sudah tertanam sulit

untuk dihilangkan meskipun ada juga

dari sebagian dari anak nelayan ini

yang sudah tamatan SLTA dan S1

profesi sebagai nelayan ini

dibuktikan .

Dari data lapangan diperoleh

44 orang anak nelayan yang sudah

tamatan SLTA 25 diantaranya

khusus anak laki-laki yang bekerja

sebagai nelayan dan juga ada yang

sudah tamatan S1 berjumlah 1 orang

juga lebih memilih profesi sebagai

nelayan dibandingkan bekerja

disektor formal, seakan fropesi

nelayan lebih menjamin masa depan

mereka, bahkan ada yang masih

sekolah memilih berhenti, memilih

untuk bekerja karena pendapatan

yang cukup besar bagi masyarakat

desa dusun pesisir timur.

Dibandingkan dengan desa

lain antara desa dusun, Desa

Temburun dan desa Genting juga

sama-sama Desa yang jauh dari

akses pendidikan bahkan untuk

mengakses pendidikan butuh waktu

1 jam mengunakan transportasi laut

(pompong) untuk mengakses

pendidikan, butuh perjuangan yang

sangat luar biasa hujan, panas, ribut

semua itu dilewati. Tetapi beda

sekali dengan desa dusun pada

umumnya, mereka lebih memilih

berhenti sekolah demi untuk bekerja

jadi nelayan.

Page 18: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

9

Meskipun mereka tergolong

orang-orang yang mampu untuk

melanjutkan pendidikan yang lebih

tinggi tetapi mereka lebih memilih

jadi nelayan walaupun sama-sama

susah mengakses pendidikan tetapi

mereka melanjutkan pendidikan yang

lebih tinggi dan bahkan ada yang

sudah S1 bekerja disektor formal

begitu juga dengan yang tamatan

SMA mereka yang berada di desa

temburun dan desa genting ,namun

lebih memilih melanjutkan

pendidikan bagi yang tamatan SMA

dan yang telah memiliki pendidikan

tinggi S1 bekerja disektor formal

contohnya: guru honor ,pegawai

tidak tetap (PTT) dan Dinas

perhubungan (DISHUB) walaupun

masih honor.

Berdasarkan latarbelakang

diatas dengan ini penulis tertarik

membahas permasalahan ini sesuai

dengan fakta yang diperoleh dengan

judul: “Pola Sosialisasi dalam

Keluarga Nelayan” ( Studi Kasus

Desa Dusun Pesisir Timur

Kecamatan Siantan Kabupaten

Anambas).

-Penelitian terdahulu

No Judul Peneliti Teori &

Konsep

Ringkasan

1. Sosialisasi Anak

Pada Keluarga

Nelayan (Studi

Kasus 9 Istri

Nelayan Kelurahan

Patingaloang

Kecamatan Ujung

Tanah).

Anggi Yus

Susilowati

(E 411 09

260)

Menurut Tim

Sosiologi

(2004:64)

tentang

sosialisasi

Pada keluarga

nelayan di

Kelurahan

Pattingalloang

orang tua

dalam hal ini

ibu (istri

nelayan)

memiliki cara

masing-masing

dalam

mengasuh.

Page 19: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

10

2. Pola pengasuhan

anak pada keluarga

Nelayan Pandhiga

Indriani

Kurnia Putri

Menurut Vander

Zanden tentang

sosialisasi

Adanya

pembagian

peran antara

ayah dan ibu

nelayan, dan

keterbatasan

ekonomi.

3. Pola Sosialisasi

dalam Keluarga

sebagai Upaya

untuk Mengatasi

Perilaku

Meyimpang

(Kenakalan

Remaja Kelurahan

Sei.Jang

Tanjungpinang)

Della Sriziana

080569201042

Teori Sosialisasi

menurut Jaeger

(Sunarto,

2004:31)

Pola sosialisasi

anak dalam

keluarga upaya

untuk

mengatasi

kenakalan

remaja.

Sedangkan dalam peneliti

yang saya teliti berbeda dengan

penelitian terdahulu, yaitu ada

beberapa poin diantaranya:

1. Penelitian ingin melihat

anak yang sudah

mengenyam pendidikan,

namun mereka mau

berprofesi sebagai

nelayan.

2. Tingkat ekonomi mereka

sudah memadai 80 % dari

jumlah 188 kk. 150 kk

ekonomi menegah keatas,

38 kk ekonomi menegah

kebawah

3. Tingkat pendidikan dari

681 jiwa mencapai 355

orang 52% yang

berpendidikan sedangkan

yang tidak sekolah 326

jiwa 48%

A. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di

atas maka permasalahan yang akan

diteliti adalah:

“Bagaimana pola sosialisasi keluarga

nelayan sehingga membentuk pola

pikir memilih profesi sebagai

nelayan di Desa Dusun Pesisir Timur

Kecamatan Siantan Kabupaten

Kepulauan Anambas”?

Page 20: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

11

C. Tujuan dan Kegunaan

penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian

merupakan tujuan yang

bersesuai dengan lokasi dan

keinginan peneliti untuk

meneliti disini:

a. Untuk mengetahui Pola

Sosialisasi Keluarga Nelayan

Desa Dusun Pesisir Timur

Kecamatan Siantan Kabupaten

Kepulauan Anambas.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini

merupakan untuk memperoleh

wawasan dan ilmu bagi penliti

sebagai pendukung hasil dari

studi akhir. sehingga akan

dikaitkan dengan kegunaan

penelitian.

Kegunaan penelitian ini adalah .

a. Secara Teoritis, Penelitian ini

diharapkan bisa menambah

wawasan pengetahuan tentang

pola sosialisasi keluaraga

nelayan desa dusun pesisir

timur kecamatan siantan

kabupaten kepulauan anambas

b. Secara Praktis, penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan

sebagai informasi tentang

pola sosialisasi di keluarga

nelayan, memberi masukan

Bagi Jurusan Sosiologi dan

instansi terkait untuk bisa

memperhatikan masalah

pendidikan anak dikeluarga

nelayan adalah untuk mende

skripsikan sosialisasi yang

dilakukan keluarga Nelayan Desa

Dusun pesisir timur

Kecamatan,Siantan Kabupaten

Anambas.

Page 21: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

12

D. KONSEP OPERASIONAL

Konsep oprasional ialah

mendevinisikan variabel secara

oprasional berdasarkan

karakteristik yang diamati,

sehingga memungkinkan

penelitian, untuk melakukan

observasi atau wawancara, serta

dapat mengukur secara cermat

terhadap suatu objek atau suatu

fenomena. Penelitian ini hanya

melibatkan suatu variabel yaitu:

pola sosialisasi dalam keluarga

nelayan.

Sosialisasi adalah sebuah

proses belajar dan mewariskan

suatu adat kebiasaan yang sudah

menjadi kebudayaan dari satu

generasi kegenerasi berikutnya,

sosialisasi juga sebagai sarana

untuk mengembangkan diri

sendiri yang berarti membangun

diri sendiri untuk membentuk

kepribadiannya. Dalam sosialisasi

dikenal dua macam sosialisasi

Pola sosialisasi represif

(repressive socialization) yaitu

proses sosialisasi yang ditandai

dengan adanya hukuman terhadap

individu-individu yang melakukan

pelanggaran terhadap norma dan

nilai-nilai kepada anak nelayan,

dan juga Pola Sosialisasi

Partisipatif (partisipatory

socialization) pada interaksi anak

yang menjadi pusat sosialisasi.

Dalam pola ini, bahasa merupakan

sarana yang paling baik sebagai

alat untuk membentuk hati nurani

seseorang dan sebagai perantara

dalam pengembangan diri.

Melalui bahasa, seseorang

dan sebagai perantara dalam

pengembangan diri. Namun tidak

hanya itu pengembaga diri bisa

dilihat dari ,sebuah kebiasaan yang

Page 22: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

13

diterapkan orangtua sehingga

menimbulkan pemikiran dan

kecendrungan lebih memilih sesuatu

berdasarkan sesuatu yang dilihat dan

jadi kebiasaan sehingga

menimbulkan rasa untuk mengambil

keputusan yaitu memilih bekerja

dibandingkan bersekolah dan

memilih putus sekolah

Putus sekolah adalah proses

berhentinya siswa secara terpaksa

dari suatu lembaga pendidikan

tempat dia belajar. Artinya adalah

terlantarnya anak dari sebuah

lembaga pendidikan formal, yang

disebabkan oleh berbagai faktor,

salah satunya kondisi ekonomi

keluarga yang tidak memadai

(Musfiqon, 2007: 19). dan bukan

hanya masalah ekonomi saja yang

menyebabkan putus sekolah factor

kebiasaan yang yang sudah tertanam

yang membuat sebuah cerminan di

dalam keluarga sehingga lama-lama

jadi sebuah keingginan untuk bekerja

dibandingkan bersekolah.

Profesi adalah pekerjaan,

namun tidak semua pekerjaan adalah

profesi. Profesi mempunyai

karakteristik sendiri yang

membedakannya dari pekerjaan

lainnya. contoh profesi nelayan,

dagang dan sector formal.profesi ini

juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaan

yang diterapkan dalam keluarga

nelayan, yang membuat sang anak

menjadi terpengaruh dan membentuk

pola pikir yang sudah menjadi

kebudayaan turun temurun .

Keluarga nelayan merupakan

keluarga yang mengantungkan

hidupnya dengan hasil melaut dan

keluarga nelayan ini tidak

mempunyai profesi lain selain

mencari ikan dan apabila tidak bisa

melaut maka mereka hanya bisa

Page 23: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

14

berdiam diri dirumah, bertahan hidup

dengan uang yang mereka dapatkan

selama mereka melaut. Dan didalam

keluarga nelayan juga tidak terlalu

menuntut anaknya untuk bersekolah,

dan angapan nelayan ini sekolah pun

dan pada akhirnya jadi nelayan juga,

mereka tidak mementingkan

pendidikan terhadap anak nelayan

tersebut.

Perguruan Tinggi adalah

satuan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan tinggi

dan dapat berbentuk akademi,

politeknik, sekolah tinggi, institut,

atau universitas. Perguruan tinggi

berkewajiban menyelenggarakan

pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

merupakan jenjang pendidikan

setelah pendidikan menengah yang

mencakup program pendidikan

diploma, sarjana, magiester dan

spesalis serta dokter,dan kesatuan

pendidikan menyelengarakan

pendidikan tinggi, berbentuk

akademi, politeknik, dan sekolah

tinggi insitut atau universitas.

E. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini bersifat

kualitatif dengan pendekatan

deskkiptif, dimana dalam penelitian

ini bertujuan membuat gambaran

dan lukisan secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai fakta dan sifat

serta hubungan antara fenomena

objek yang diselidiki .Sebagaimana

yang dikemukakan oleh Sugiyono

(2012:11) “Bentuk deskriptif adalah

penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri,

baik satu variabel atau lebih

(indepeden) tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan

antara variabel satu dengan variabel

Page 24: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

15

yang lain. Didalam penelitian pola

sosialisasi dalam keluarga nelayan

Desa Dusun Pesisir Timur

Kecamatan Siantan Kabupaten

Kepulauan Anambas, didalam

penelitian kualitatif tidak mengenal

populasi, sehingga sampel dalam

penelitian ini. tidak mewakili

populasi tetapi diperlakukan sebagai

kasus yang memiliki ciri khas

tersendiri .

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan difokuskan

dan dilaksanakan di desa Dusun RT

2 RW 3 Kecamatan Siantan

Kabupaten Anambas. Karena ada

beberapa poin yang berkaitan dengan

peneliti: alasan dipilihnya Daerah ini

adalah salah satu wilayah pesisir

pantai dibandingkan dengan desa

yang lain desa Dusun merupakan

desa yang terpencil sama halnya

dengan desa Temburun, desa

Genting juga sama-sama susah

mengakses transfortasi, serta sulit

mengakses pendidikan tapi

umumnya mereka yang bertempat

tinggal di desa Temburun dan juga

desa Genting ini. Walaupun mereka

yang bertempat tinggal didesa yang

susah mengakses pendidikan namun

setelah lulus SLTA mereka lebih

memilih melanjutkan sekolah dan

bekerja disektor formal beda halnya

dengan masyarakat desa dusun ini

mereka tidak mau melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi, serta yang

sudah memiliki pendidikan lebih

memilih profesi nelayan

dibandingkan bekerja dissector

formal bahkan ada yang masih

sekolah memilih berhenti sekolah

dan kembali mengikuti orang tuanya

bekerja sebagai nelayan.

Page 25: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

16

3. Sumber Data

Untuk memperoleh data yang

relevan atau yang sesuai dengan

tujuan penelitian ini, maka

penelitian mengambil dari dua

sumber data yaitu data primer dan

data skunder.

a. Data primer

Menurut Sugiono (2011:137)

Data primer adalah sumber data

yanglangsung memberikan data,

kepada pengumpul data. Data

primer dalam penelitian ini adalah

data yang diperoleh dari hasil

wawancara dan observasi yang

diambil atau dikumpulkan langsung

dari responden yang menjadi

informan sebagai data untuk

menganalisis penelitian dan

diperoleh melalui tanya jawab

secara langsung yang diperoleh dari

responden. Data primer ini

meliputi data sosiaisasi masyrakat

nelayan itu sendiri.

b. Data skunder

Menurut Sugiono (2011:137)

Data skunder data tidak langsung

memberikan data kepada

pengumpul data”.Data skunder yaitu

data yang diperoleh atau

dikumpulkan oleh peneliti.tidak

langsung yang dapat ditemui

diperpustakaan arsip, buku-buku,

arsip, artikel-artikel serta majalah.

Dari informasi-informasi dari pola

sosialisasis dalam keluarga nelayan

yang ada di Desa Dusun Pesisir

Timur Kecamatan Siantan Kab

Anambas.

4. Populasi dan Sampel

Didalam penelitian ini tidak

menggunakan populasi dan sampel

tetapi mengunakan informan.

Menurut Arikunto (2010:88)

“Informan adalah orang yang

Page 26: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

17

memberikan informasi”. Dalam

penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling, teknik

penentuan sampel memngunakan

teknik karna merasa menunjukan

kepada orang yang memiliki

keterkaitan dengan permasalahan

penelitian, dengan demikian sampel

peneliti ditetapkan sebanyak 10

orang antara lain 5 orang sudah

tamatan SLTA dan S1 serta orang

tua para nelayan yang sudah

memiliki pendidikan ayah /ibu yang

ada di Desa Dusun pesisir timur

Kecamtan Siantan Kabupaten

Anambas.

Adapun kriteria informan

dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: Karakteristik Informan

Tahun 2016

1. Nelayan yang memiliki

pendidikan minimal tamatan SMA

dan tidak

melanjutkan ke jenjang yang lebih

tinggi.

2. Nelayan yang sudah sarjana (s1)

memilih profesi nelayan

dibandingkan bekerja disektor

formal.

3. Orang tua yang mempunyai

anak sebagai nelayan.

Karakteritik informan lima

orang anak yang berprofesi

sebagai nelayan minimal sudah

tamatan SLTA dan sarjana serta

orang tua dari anak yang menjadi

nelayan ayah ataupun ibu.

5. Teknik dan alat pengumpulan

data

a. Observasi.

Observasi merupakan metode

pengumpulan data yang dilakukan

dengan pengamatan secara

langsung agar mendapatkan data

yang lebih lengkap, mengenai

fenomena-fenomena yang terjadi di

Page 27: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

18

lapangan, untuk mempermudah

dan ingatan peneliti mengunakan

perlengkapan, seperti: pena, buku

dan telepon seluler untuk merekam

dan mendokumentasikan apa yang

terjadi dilapangan . Untuk

menyempurnakan,aktivitas

pengematan maka harus lebih

dahulu melakukan survey terhadap

situasi dan kondisi sasaran

penelitian, mengamati langsung

hal yang berkaitan langsung

dengan focus penelitian seperti

,melihat kehidupan sehari-hari dari

mulai sosialisasi dalam

keluarganya sehinga bisa

menciptakan pola pikir mereka

yang mempunyai pendidikan tapi

lebih memilih jadi nelayan

dibandingkan bekerja di sektor

formal. dan kemudian

mempertanyakan informasi yang

menari seputar tentang timbulnya

minat terhadap propesi nelayan .

b. Wawancara

Wawncara,adalah

percakapan yang dilakukan

dengan maksud tertentu

.percakapan itu dilakukan oleh

dua pihak yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancarai

(interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu (

Sugiono 2012:145 ) Wawancara

digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti

melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan masalah yang

harus diteliti dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal

dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil dan

juga wawancara merupakan tanya

Page 28: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

19

jawab bertatap muka langsung

dengan informan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data

pendukung dari penelitian berupa

poto / gambar yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian

yaitu tentang pola sosialisasi dalam

keluarga nelayan“ Desa Dusun

pesisir timur Kecamatan Siantan

Kabupaten Anambas”alat

pendukung dokumentasi yaitu

kamera, perekam suara dan alat

tulis.surat-surat catatan lain yang

berhubungan dengan penelitian,

dokumentasi ini merupakan sebuah

gambaran umum desa dusun pesisir

timur kecamatan siantan, dapat

dilihat dari monografi desa, surat

izin penelitian, dan gambar yang

berkaitan dengan penelitian .

6. Analisis data

Bersama dengan proses

pengumpulan data dilakukan

analisis data, dimana analisis data

dimulai sejak penelitian

pengumpulan data dilapangan,

sejak awal turun lapangan, dalam

lapangan dan diluar lapangan,

analisis dilakukan untuk

memeperjelas bagaimana pola

sosialisasi dalam keluarga nelayan

membentuk pola pikir anak

nelayan memilih profesi sebagai

nelayan dibandingkan kekerja

disektor formal .

Data yang telah dikumpulkan

akan dianalisis dengan pendekatan

kualitatif, sebagaimana diajukan

oleh miles dan hubermas, mereka

menyebut analisis data yang

disebutnya sebagai model

intraktif model interaktif ini

terdiri dari tiga hal utama, yaitu :

Page 29: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

20

(1) reduksi data ; (2) penyajian

data ; dan (3) penarikan

kesimpulan)/vertifikasi. Ketiga

kegiatan tersebut merupakan

kegiatan yang saling berhubungan

sebelum,selama menjalankan, dan

desudah pengumpulan data dalam

bentuk yang sejajar, unrtuk

membangun wawasan yang

disebut analisis ( Miles Dan

Huberman,1992)

Reduksi data dapat diartikan

sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan

dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan

tertulis dari lapangan, Langkah

berikutnya setelah proses reduksi

data berlangsung adalah

penyajian data, yang dimaknai

oleh Miles dan Huberman

sebagai sekumpulan informasi

tersusun dan memberikan

kemungkinan memberikan

kesimpulan dan tindakan yang

harus dilakukan.

Dalam penelitian kualitatif

,penarikan kesimpulan dapat saja

berlangsung saat proses

pengupulan data berlangsung,

baru kemudian dilakukan reduksi

dan penyajian data.hanya saja

perlu diketahui, bahwa

kesimpulan yang dibuat bukan

kesimpulan yang mutlak, Hal ini

bisa saja setelah proses

penyimpulan tersebut peneliti

dapat saja melakukan vertifikasi

penemuan ini dilapangan,

kesimpulan yang diambil bisa

sebagai pemicu untuk

memperdalam observasi dan

wawancara dilapanganmengenai

pola sosialisasi anak dalam

keluarga nelayan desa Dusun Kec

Page 30: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

21

Siantan Kabupaten Kepulauan

Anambas

BAB II LANDASAN TEORI

A. SOSIALISASI

Didalam penelitian ini

menggunakan teori Sosialisasi

dibahas dibawah ini:

Menurut Robert M.Z.Lawang,

Sosialisasi (2004:74) Sosialisasi

merupakan proses mempelajari

norma, nilai, peran dan semua

persyaratan lainya yang diperlukan

untuk memungkinkan partisipasi

yang efektif dalam kehidupan sosial

dimana seseorang mempelajari pola-

pola hidup Jarantentang nilai, aturan,

dan norma yang berlaku dalam

masyarakat. pembelajaran ini akan

menghasilkan daya kreatif seseorang

untuk berpartisipasi dalam usahanya

memahami lingkungan.

Sosialisasi sangat penting

bagi seseorang Menurut Charlotte

Buehler karena proses sosialisasi itu

berguna untuk mengenal keadaan

lingkungan sekitar dan penyesuaian

diri bagaimana cara hidup dan

perpikir kelompoknya agar ia dapat

berperan dan berfungsi dalam

kelompoknya.

1. Pola sosialisasi represif

(repressive socialization)

Pola sosialisasi represif yaitu

proses sosialisasi yang ditandai

denganadanya hukuman terhadap

individu-individu yang melakukan

pelanggaran terhadap norma. Proses

sosialisasi represif menekankan pada

pengawasan yang ketat dan

pemberian hukuman kepada setiap

orang yang melanggar peraturan atau

Page 31: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

22

norma yang berlaku. Dilingkungan

keluarga mengutamakan ketaatan

anak kepada orang tua.

Dilihat dari contoh sosialisasi

refresip yang pada masyarakat

nelayan, misalnya memukul anak

yang tidak mau ikut melaut, atau

mengunci anak dikamar mandi

karena berkelahi dengan teman

bermain. Ini yang merupakan terapan

orang tua dalam proses sosialisasi

represif. Sosialisasi represif

umumnya dilakukan oleh orang tua

yang otoriter, sikap otoriter dapat

menghambat pembentukan

kepribadian seorang anak karena

tidak dapat membentuk sikap

mandiri dalam bertindak sesuai

dengan perannya, layaknya seorang

anak harusnya mengenyam

pendidikan, namun anak-anak

nelayan yang ada di Dusun

Kecamatan Siantan Kabupaten

Anambas.“ seorang anak yang sejak

kecil selalu dikendalikan secara

beerlebihan oleh orang tuanya,

setelah dewasaia tidak akan berani

mengembangkan diri, tidak dapat

mengambil keputusan dan akan

selalu bergantung pada orang lain.

Kata - kata harus, jangan, dan tidak

boleh ini dan itu akan selalu

terngiang - ngiang di pikirannya.

2. Pola Sosialisasi Partisipatif

(partisipatory socialization)

Pola ini lebih menekankan pada

interaksi anak yang menjadi pusat

sosialisasi. Dalam pola ini, bahasa

merupakan sarana yang paling baik

sebagai alat untuk membentuk hati

nurani seseorang dan sebagai

perantara dalam pengembangan diri.

Melalui bahasa, seseorang dan

sebagai perantara dalam

pengembangan diri. Melalui bahasa,

seseorang belajar berkomunikasi,

Page 32: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

23

belajar berpikir, dan mengenal diri,

danorang tua lebih menekankan

memberikan anaknya imbalan atau

hadiah ketika anaknya berperilaku

baik. Dalam proses sosialisasi ini

anak diberi kebebasan untuk

berinteraksi dan komunikasi dan

mengenal diri.

Didalam sosialisasi partisipatori

ini anak diberikan kebebasan untuk

mengeluarkan pendapat, anak bisa

berkerativitas bersama-sama dengan

teman bermainnya,sehingga yang

dirasakan oleh anak nelayan di desa

Dusun bisa mengenyam pendidikan,

sehingga tidak ada beban untu

mereka didalam hal mencari ikan

dilaut.

Dalam keluarga sendiri

partisipatori dari orang tua adanya

dorongan dari orang tua untuk

anaknya memberi perhatian dan

berdiskusi anak diberikan

kesempatan untuk memberikan saran

atau usul terkait masalah mereka

diberi kepercayaan dan karyanya

juga dihargai sehingga anak

termotivasi untuk maju.

A. A, Nelayan

Untuk menjelaskan nelayan

menurut Ralph Linton (Soekanto,

2007:166) Nelayan merupakan mata

pencaharian yang bekerja dilaut untuk

mendapatkan ikan .masyarakat

merupakan setiap kelompok yang

telah cukup lama hidup dan

bekerjasama, sehingga mereka dapat

mengorganisasikan dirinya berfikir

tentang dirinya sebagai suatu kesatuan

sosial dengan batas-batas sosial

tertentu.

Nelayan juga merupakan orang-

orang yang sehari-harinya bekerja

menangkap ikan dan hewan laut

lainnya yang hidup di dasar ,maupun

Page 33: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

24

permukaan perairan. Perairan yang

menjadi daerah aktivitas nelayan ini

dapat merupakan perairan tawar,

payau maupun laut.di negara-negara

berkembang, masih banyak nelayan

yang menggunakan peralatan yang

sederhana dalam menangkap ikan.

Nelayan di negara-negara maju

biasanya menggunakan peralatan

modern dan kapal yang besar yang

dilengkapi teknologi canggih

B. B. Masyarakat nelayan

Masyarakat nelayan

merupakan masyarakat yang tinggal

dipesisir pantai dan mengantungkan

hidupnya terhadap laut dimana laut

sebagai sebuah tempat yang mereka

gunakan untuk mencari sumber

pendapatan ,guna untuk memenuhi

kebutuhan hidup seharian dan

masyarakat nelayan juga ,sebuah

kelompok masyarakat yang

,memanfaatkan sumberdaya laut

untuk kebutuhan hidupnya.

Menurut Elly Setiadi Kholip

dan kawan-kawa (2004:54), dalam

buku pengantar sosiologi. Untuk

mewujudkan potensi ini manusia

perlu belajar, yaitu mempelajari cara

hidup dalam masyarakat agar ia

memiliki kemampuan menyesuaikan

diri dengan apa yang dilihat dan

didengar dalam masyarakatnya.

Seseorang yang lahir sebagai makhluk

sosial yang hidup ditengah pergaulan

dengan manusia dengan tata kelakuan

yang menjadi pedoman kelakuan yang

baik dan yang tidak .

C. keluarga nelayan

Keluarga nelayan merupakan

keluarga yang mengantungkan

hidupnya dengan hasil melaut dan

keluarga nelayan ini tidak

mempunyai profesi lain selain

mencari ikan dan apabila tidak bisa

melaut maka mereka hanya bisa

Page 34: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

25

berdiam diri dirumah, bertahan hidup

dengan uang yang mereka dapatkan

selama mereka melaut. Dan didalam

keluarga nelayan juga tidak terlalu

menuntut anaknya untuk bersekolah,

dan angapan nelayan ini sekolah pun

dan pada akhirnya jadi nelayan juga,

mereka tidak mementingkan

pendidikan terhadap anak nelayan

tersebut.

D. Proses Sosialisasi

Sosialisasi merupakan sebuah proses

seumur hidup dimana seorang

individu mempelajari kebiasaan-

kebiasaan yang meliputi cara-cara

hidup, nilai-nilai, dan norma-norma

social yang terdapat dalam

masyarakat agar dapat diterima dan

berpartisipasi efektif dalam

masyarakat.

BAB lll GAMBARAN UMUM

LOKASI PENELITIAN

A. KONDISI GEOOGRFIS

1. Letak wiayah

Wilayah Desa dusun Pesisir

Timur dilihat dari topografi secara

umum merupakan daerah kepulauan

dengan kondisi daerah pegunungan

yang tinggi secara keseluruhan. Secara

administrasi Desa dusun Pesisir Timur

terletak di wilayah kecamatan Siantan,

Kabupaten Kepulauan Anambas.

Desa dusun Pesisir Timur terdiri

dari daerah daratan tinggi yang berada

dalam satu kawasan penggunungan

Tarempa, Antang dan Temburun.

Pemungkiman Masyarakat semuanya

berada pada pesisir pantai atau lereng

bukit. Dengan luas total wilayah Desa

dusun Pesisir Timur mencapai 5000

KM. Desa dusun Pesisir Timur terdiri

dari empat RW dan Delapan RT.

2. Luas dan batas wilayah

Page 35: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

26

Luas wilayah Desa dusun

Pesisir Timur mencapai 5000 KM,

batas wilayah kelurahan tarempa

3. Keadaan alam

Musim angin dan curahan

hujan di Desa dusun Pesisir Timur

pada umumnya sama dengan wilayah

dikawasan Kecamatan Siantan,

munsim angin kencang terjadi pada

munsim Utara yakni pada bulan

Desember sampai bulan Februari,

dan Selatan terjadi pada bulan Juni

sampai bulan Agustus. Curah hujan

lebat terjadi pada munsim Barat

antara bulan Oktober sampai bulan

Desember. Munsim panas terjadi

pada munsim Ulu Timur yang terjadi

sekitar bulan Maret sampai Mei

B. KEADAAN DEMOGRAFIS

1. Keadaan sosial ekonomi

penduduk desa Dusun Psisir

Timur

Berdasarkan data monografi desa,

jumlah penduduk di desa Dusun

berjumlah 681 jiwa dengan 188

kepala keluarga. jumlah penduduk

yang terdiri dari 321 jiwa penduduk

laki-laki dan 360 jiwa. Penduduk

perempuan. untuk lebih rinci dapat

meliha table 3.1

Tabel 3.1 jumlah penduduk desa dusun Pesisir Timur

No Jenis kelamin Jumlah

1 Laki-laki 321

2 Perempuan 360

Total 681

Sumber :

monografi desa

dusunn tahun 2016

Page 36: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

27

1. Penduduk Menurut Usia

Desa Dusun Pesisir Timur

Mayoritas pendudduk didesa

dusun didominasi oleh para

remaja yaitu yang berumur

antara 19 sampai 20 tahun

sebanyak 51 orang, sedangkan

penduduk yang paling sedikit

yaitu usia tua antara 75 tahun

sebanyak 5 orang. untuk lebih

rinci dapt dilihat pada table 3.2

Tabel 3.2. Penduduk Menurut

Usia Desa Dusun Pesisir Timur

No Usia Jumlah

1 0-4 25

2 5-9 30

3 10-14 45

4 15-19 51

5 20-24 82

6 25-29 72

7 30-34 81

8 35-39 62

9 40-44 59

10 45-49 71

11 50-54 45

12 55-59 21

13 60-64 10

14 65-69 13

15 70-74 9

16 >75 5

Total 681

Sumber : monografi desa dusun

tahun 2016

F. 2. Penduduk Menurut Agama

Desa Dusun Pesisir Timur

Mayoritas penduduk desa

dusun pada umumnya beragama

islam yang sebanyka 681 orang.

Dan hubungan keagamaan berjalan

dengan baik, antara umat yangsatu

dengan yang lain saling tolernsi

kegiatan apa seperti upacara

perkawinan dan kematian, serta

kegiatan lainya menunjukan

kebersamaan. untuk lebih jelas lihat

tabel 3.3

Tabel 3.3. Penduduk menurut agama didesa Dusun Pesisir Timur

No Agama jumlah

1. Islam 681

2. Khatolik -

3 Protestan -

Page 37: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

28

4. Hindu -

5. Budha -

6. konghucu -

Total 681

Sumber : monografi desa dusun

pesisir timur tahun2016

G. Tingkat Pendidikan Desa

Dusun Pesisir Timur

Tingkatpendidikan

penduduk desa dusun pesisir timur

tingkat pendidikan masih tergolong

tinggi. ini terlihat jelas, karena

lebih banyak penduduk yang

hanya menamatkan pendidikan

tinggkat SD, yaitu mencapai, 272

orang, sedangkan yang tamat

sampai SLTA mencapai 44 dan

penduduk yang tidak tamat SD

sebanyak 97 orang mereka yang

tamatan seperti ini kebanyakan

para orang tua 65-69 orang dan

anak muda yang berumur 19-24

orang waktu yang dimilki juga

lebih banyak digunakan membantu

orang tua, mereka yang memiliki

jumlah keluarga yang banyak

tidak cukup banyak untum

menyekolahkan anak, dan sebagian

besar dari mereka sudah

mempunyai kemampuan untuk

menulis dan membaca serta

menulis untuk lebih jelas dapat

dilihat dari tabel berikut. 3.4

Page 38: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

29

Tabel 3.4. Tingkat pendidikan desa dusun pesisir timur

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Tidak / belum sekolah 229

2 Tidak Tamat SD sederajat 97

3 Tamat SD sederajat 272

4 Tamat sltp sederajat 31

5 Tamat SLTA sederajat 44

6 Tamat diploma 1/s.muda 5

7 Akademik diploma lv/s1 3

Total 681

Sumber

:monografi desa dusun pesisir timur

2016

Pada tabel di atas yang tidak atau

belum bersekolah berjumlah 229

orang baik dari balita maupun orang

tua yang memang dari kecil tidak

bersekolah, ada juga yang sekolah

SD tapi tidak tamat berjumlah 97

orang baik tergolong dari keluarga

tidak mampu, dan ada yang malas

maupun sengaja berhenti demi untuk

bekerja, sedangkan yang tamat SD

dan tidak melanjutkan sekolah lagi

berjumlah 272 orang mereka

berangapan tamatan SD sudah

cukup, mereka berangapan nanti

akan jadi nelayan juga, ada juga

yang tamatan SLTP berjumlah 31

orang mereka berangap wajib belajar

9 tahun sudah cukup, sedangkan

yang tamatan SLTA berjumlah 44

orang, disini di lihat keterbatasan

ekonomi keluarga, kurangnya

motifasi dalam keluarga, pengaruh

dari teman-teman,lingkungan, dan

factor inggin mendapatkan

penghasilan sendiri, sedangkan yang

tamatan 1/s muda berjumlah 5 orang,

mereka sudah memiliki pekerjaan

tetap PNS, bergitu juga yang tamatan

akademik diploma /1v/s1 berjumlah

Page 39: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

30

3 orang, mereka juga sudah

mempunyai jaminan sebagai PNS.

2. Mata Pencaharian Desa Dusun

Pesisir Timur

Mata pencharian merupakan

cara yang digunakan memperoleh

nafkah guna memperoleh

penghasilan guna untuk kebutuhan

untuk bertahan hidup dan mendapat

kesejahteraan, mata pencharian

masyarakat desa dusun pesisir timur

cukup beragam, meskipun pesisir

timur termasuk wilayah yang dekat

dengan pesisir pantai karena

sebagian besar masyarakat berfropesi

sebagian nelayan. Untuk lebih jelas

dapat dilihat pada tabel 3.5

Tabel 3.5 Mata Pencarian Masyarakat Desa Dusun Pesisir Timur

NO Mata

pencaharian

jumlah

1 Petani 36

2 Nelayan 92

3 Tukang

Bengkel

1

4 Pns 7

5 Penganguran

/Pencari

Kerja

139

6 Kedai, Kios,

Warung

13

total 288

Page 40: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

31

C. ASPEK KEHIDUPAN

MASYARAKAT

1. Kondisi sosial budaya

Desa dusun pesisir timur

dikepalai oleh seorang kepala desa

atau kades yang mana kades

merupakan seorang kepala

pemerintah yang ada di desa dusun

pesisir timur, dalam menjalankan

pemerintahan, kades dibantu oleh

sekdes dan para staf yang terdiri

dari bagian pemerintahan, bagian

pembangunan, bagian umum,

kependudukan dan beberapa ketua

RW dan RT sarana yang ada di desa

dusun pesisir timur ada Gedung TK

/Lokal, Gedung Sd/Lokal, Gedung

Smp/Lokal, Gedung SMA/Lokal,

Labor Bahasa SMA, Gedung Paud,

serta rumah ibadah masjid, babul

khairat ,kantor desa, kantor BPD.

Mayoritas masyarakat desa dusun

pesisir timur beragama islam dan

bahasa keseharianya pun sangatlah

daerah sekali yaitu bahasa melayu

yang masuih kental .

2. Gambaran umum masyarakat

yang berprofesi sebagai

nelayan

Sebagaimana yang kita ketahui

profesi sebagai nelayan

merupakan profesi yang bisa

dilakukan setiap orang yang

awam pada umumnya meski

tidak mengenyam pendidikan

pun mereka bisa jadi nelayan,

dan juga penghasilan yang

mereka dapatkan tergantung hasil

dan musim yang dilihat pada

umumnya

BAB lV ANALISIS DATA

A. INDENTITAS INFORMAN

1. Umur informan

Data yang diperoleh

dilapangan, dari segi umur

Page 41: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

32

informan rata-rata menunjukan

umur diusia produktif bekerja. hal

ini sangat nampak sekali dilihat

dari umur 19-68 umur dalam usia

produktif dalam usia bekerja. Ada

2 pandangan dalam melihat

batasan usia penduduk usia

produktif. Pandangan pertama

adalah 15-59 tahun dan

pandangan kedua adalah 15-64

tahun. Kesepakatan secara

internasional sekarang ini adalah

untuk Negara berkembang dipakai

15-59 tahun dan untuk Negara

maju dipakai 15-64 tahun. Untuk

Indonesia seringkali memakai

keduanya ada yang memakai

ukuran 15-59 tahun dan ada yang

memakai 15-64 tahun. Konsep

dasar angkatan kerja adalah

langkah dalam menentukan

pekerja dalam melakukan

pekerjaan. hal ini nampak dari

tabel 4.1 dimana diusia 25-52

masih bisa dikatakan usia

produktif bekerja, ini dibuktikan

dari profil informan dibawah in:

2. Profil Informan

Dalam penelitian ini

informan pertama merupakan

anak pertama dari kedua orang

tua bernama ibuk Asenah dan juga

Bapak hanapi pernikahan

campuran antara orang jawa dan

melayu yang tinggal di wilayah

desa Dusun Pesisir Timur.

Adapun profil informan dalam

penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Nama informan pertama yaitu

azandi pendidikan terahir

Smk, umur 20 tahun,

pekerjaan nelayan alamat

Desa dusun Rt 2 Rw 3.

Informan kedua merupakan

anak pertama dari kedua orang tua

Page 42: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

33

bernama ibuk ugayah dan juga

Bapak hasanudin pernikahan sama-

sama suku melayu yang tinggal di

wilayah desa Dusun Pesisir Timur.

Adapun profil informan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

2. Nama informan kedua suker,

pekerjaan nelayan, umur 20

tahun pendidikan terahir

SMK alamat desa Dusun RT

2 RW 3.

Informan ketiga juga anak

pertama dari kedua orang tua

bernama ibuk sartinah dan juga

Bapak iskandar pernikahan sama-

sama suku melayu yang tinggal di

wilayah desa Dusun Pesisir Timur.

Adapun profil informan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

3. Nama informan ketiga azwan

pekerjaan nelayan, umur 25

tahun pendidikan terahir

SMA alamat desa Dusun

RT 2 RW 3.

Informan keempat merupakan

anak pertama dari kedua orang tua

bernama ibuk patimah dan juga Bapak

nazarudin pernikahan sama-sama

suku melayu yang tinggal di wilayah

desa Dusun Pesisir Timur. Adapun

profil informan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

4. Nama informan keempat arifin

pekerjaan nelayan umur 29

tahun pendidikan terahir: S1

(arsitek) alamat Dusun RT 2

RW 3.

Informan kelima merupakan

anak kedua dari kedua orang tua

bernama adijah dan juga Bapak

junaidi pernikahan sama-sama suku

melayu yang tinggal di wilayah desa

Dusun Pesisir Timur. Adapun profil

informan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 43: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

34

5. Nama informan kelima salim

pekerjaan nelayan umur 25

tahun pendidikan terahir SMA

alamat dusun RT 2 RW 3.

3.Profil Informan orang tua nelayan

Dibawah ini merupakan profil orang

tua dari sodara azandi yang

merupakan informan pertama

bersuku melayu yang tinggal di

wilayah desa Dusun Pesisir Timur.

Adapun profil orang tua informan

dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

6. Nama informan keenam

asenah pekerjaan IRT umur

41 Tahun pendidikan terahir

tidak tamat Sd, alamat dusun

RT 2 RW 3.

Dibawah ini merupakan profil

orang tua dari sodara suker yang

merupakan informan kedua bersuku

melayu yang tinggal di wilayah desa

Dusun Pesisir Timur. Adapun profil

orang tua informan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

7. Nama informan ketujuh ugayah

pekerjaan Irt umur 42 tahun

pendidikan terahir tamat Sd alamat

Dusun RT 2 RW 3.

Dibawah ini merupakan profil

orang tua dari sodara azwan yang

merupakan informan ketiga

bersuku melayu yang tinggal di

wilayah desa Dusun Pesisir Timur.

Adapun profil orang tua informan

dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

8. Nama informan kedelapan

sartinah pekerjaan Irt umur 42

tahun Pendidikan terahir tidak

tamat Sd alamat Dusun RT 2

RW 3.

Dibawah ini merupakan profil

orang tua dari sodara Arifin yang

merupakan informan keempat

bersuku melayu yang tinggal di

Page 44: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

35

wilayah desa Dusun Pesisir Timur.

Adapun profil orang tua informan

dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

9. Nama informan kesembilan

nazarudin pekerjaan, nelayan

umur 50 tahun Pendidikan

terahir: tamat Sd alamat

Dusun RT 2 RW 3.

Dibawah ini merupakan

profil orang tua dari sodara salim

yang merupakan informan kelima

bersuku melayu yang tinggal di

wilayah desa Dusun Pesisir Timur.

Adapun profil orang tua informan

dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

10. Nama informan kesepuluh

junaidi pekerjaan nelayan

umur 45 tahun Pendidikan

terahir tamat Sd alamat Dusun

RT 2 RW 3.

Berikut tabel informan berdasarkan

usia dan pendidikan, serta profesi

Dari data tabel diatas

tersebut dapat dilihat umur

informan yang masih produktif

bekerja terbanyak adalah di usia 20

dan 50 tahun, dimana informan yang

baru berumur 20 -25 tahun sebanyak

4 orang dan yang berumur 29

sebanyak 1 orang yang berumur 41-

42 senbanyak 3 orang dan yang 45-50

sebanyak 2 orang jumlah keseluruhan

informan 10 orang.

4. pendidikan formal

Meskipun pekerjaan nelayan

kebanyakan adalah pekerjaan yang

ditekuni sudah menjadi kebiasaan

atau kebudayaan turun temurun dari

nenek monyang sampai orang tua

mereka, namun sangat berkaitan

dengan pendidikan mereka yang

sebagian besar berpendidikan rendah

tetapi sangat berbeda sekali dengan

Page 45: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

36

masyarakat desa dusun pesisir timur

yang, sudah memiliki pendidikan

tapi lebih memilih profesi sebagai

nelayan, bisa dilihat dari pola

sosialisasinya yang membuat mereka

menjadi keenakn dan terbisa untuk

bekerja dan lebih malas dari keluar

dari zona amanya mereka.

berdasarkan dari data penelitian yang

ditemukan dilapangan tinggkat

pendidikan mereka sangat cukup

untuk bekerja di sector formal. bisa

dilihat dari data tabel 4.2 berikut

.informan

Tabel 4.2 pendidikan ayah/Ibu informan

tingkat pendidikan Ayah /ibu

Tamat tamat SD 2

Tidak Tamat SD 3

TOTAL 5

Sumber : Data Primer

Dilihat Dari Data Diatas

bahwa dimana terlihat jelas bahwa

pendidikan mereka hampir seimbang

tidak beda jauh dengan pendidikan

istrinya,dan bisa dikatakan dalam

peran mendidik anak cukup

membuat mereka kualahan apalagi

dengan pengetahuan terbatas apalagi

dengan penegetahuan yangsangat

sedikit dengan terebatasn informasi

yang menjadikan bahan acuan untuk

mendidik anak sehinga terkesan

biasa saja dalam mendidik anak.

5. Jumlah Angota Keluarga

Keluarga merupakan sebuah

kelompok kecil yang terdiri dari

ayah, ibu dan anak, yang tinggal

didalam suatu wadah yang sama,

dan dalam keluarga juga terdapat

nilai-nilai, serta aturan yang harus

diikutu dan juga dalam keluarga.

kebiasaan yang sudah diterapkan

Page 46: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

37

sudah menjadi kebudaayaan yang

terus dan terus mendarah daging

dalam diri anak. semakin banyak

anggota keluarga semakin berat

pula tangung jawab orang tua

salah satunya menerapkan pola-

pola sosialisasi dalam diri anak

ini dilihat berdasarkan data

penelitian, jumlah informan

dengan angota keluarga dapat

dlihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 jumlah anggota keluagra informan

Anggota keluarga

No Nama orang

tua

Jumlah anak

1 Asenah 2 orang

2 Sartinah 2 orang

3 Ugayah 3 orang

4 Junaidi 2 orang

5 Nazarudin 5 orang

Total 14 orang

Sumber : data primer

Dari tabel 4.3 diatas

menunjukan jumlah keluarga

informan mempunyai jumlah

anggota keluarga yang cukup, itu

dilihat dari jumlah anak dalam

suatu keluarga yaitu ada mencapai 5

orang dari banyaknya anak membuat

peran orang tua menjadi lebih berat,

yang mana mereka harus merawat

dan mendidik anggota keluarga

secara baik guna mendapatkan

sosialisasi yang sempurna.

6. Jumlah anak sekolah dan

putus sekolah

Pasangan suami istri yang

dikatakan masih subur fakta ini

dilihat dari usia sekolah anak mereka

Page 47: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

38

yang masih tergolong muda, jumlah

anak nelayan anak yang berenti dan

masih sekolah

Tabel 4.4 jumlah anak

No

Nama

Orang tua

Jumlah anak tamat dan

putus sekolah

Masih

sekolah/putus

sekolah

Tamat

SLTA

& S1

1 Asenah 1 orang 1

orang

2 Sartinah 1 orang 1

orang

3 Ugayah 2 orang 1

orang

4 Junaidi 1 orang 1

orang

5 Nazarudin 4 orang 1

orang

TOTAL 9 5

Sumber: data primer

Pada tabel 4.4 diatas

menunjukan, dimana dari jumlah

anak-anak ada sebagian yang sudah

duduk dibangku sekolah bahkan ada

yang sudah tamatan SLTA tapi

memilih jadi nelayan, sedangkan

orang tua tau pentingnya pendiikan,

tapi merekah malah memberikan

wawasan yang lebih disektor

profesi, ada beberapa bagaimacam

alasan yang dikemukakan oleh

orang tua, keterbatasan dana dan

serta kurangnya motifasi dari orang

tua dan didorong oleh factor minat

anak terhadap pendidikan. serta

budaya yang sudah jadi turun

temurun, yang lebih diminati anak,

serta penggaruh dari orang tua dan

Page 48: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

39

lebih inggin membantu orang tua

bekerja

B. Pola sosialisasi

Sosialisasi juga dapat dimaknai

sebagai suatu proses di mana

individu mulai menerima dan

menyesuaikan diri dengan unsur-

unsur kebudayaan (tradisi, perilaku,

bahasa, dan kebiasaan-kebiasaan)

masyarakat, yang dimulai dari

lingkungan keluarganya dan

kemudian meluas pada masyarakat

luas. lambat laun dengan

keberhasilan penerimaan atau

penyesuaian tersebut, maka individu

akan merasa menjadi bagian dari

keluarga atau masyarakat.

Pada dasarnya, setiap

manusia melakukan proses

sosialisasi dari lahir hingga

meninggalnya. Manusia sebagai

makhluk sosial yang senantiasa

mempunyai kecenderung an untuk

hidup bersam a dalam suatu bentuk

pergaulan hidup yang disebut

masyarakat. Di dalam kehidupan

masyarakat, manusia dituntut untuk

mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungan sosialnya melalui suatu

proses. Proses penyesuaian diri

terhadap masyarakat dalam sosiologi

dinamakan proses sosialisasi.

Di dalam proses sosialisasi

terbagi menjadi dua refresip dan

partisitori Pola sosialisasi represif

yaitu proses sosialisasi yang ditandai

denganadanya hukuman terhadap

individu-individu yang melakukan

pelanggaran terhadap norma. Proses

sosialisasi represif menekankan pada

pengawasan yang ketat dan

pemberian hukuman kepada setiap

orang yang melanggar peraturan

atau norma yang berlaku.

Dilingkungan keluarga

mengutamakan ketaatan anak

Page 49: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

40

kepada orang tua. Dilihat dari

contoh sosialisasi refresip yang pada

masyarakat nelayan, misalnya

memukul anak yang tidak mau ikut

melaut, atau mengunci anak dikamar

mandi karena berkelahi dengan

teman bermain.

1. Pola Sosialisasi Refresif

(repressive socialization)

Pola sosialisasi represif yaitu

proses sosialisasi yang ditandai

dengan adanya hukuman terhadap

individu. dilihat dari contoh

sosialisasi refresip yang pada

masyarakat nelayan, menghukum

anak jika tidak mau sekolah maka

disuruh pergi ikut orang tua melaut,

dan kemudian tidak memberi uang

jajan kepada anak apabila, anak tidak

naik kelas dan memarahi serta

disuruh berenti sekolah. ikut melaut,

dan apabila juga tidak, naik kelas

maka apabila anak meminta sesuatu

kepada orang tua maka, dari orang

tua tersebut menyuruh anak untuk

bekerja mengikuti ayahnya kelaut.

2. Pola Sosialisasi Partisipatoris

Sosialisasi partisipatoris

merupakan atau pun pola dimana

anak diberi imbalan ketika berprilaku

baik. Selain itu, hukuman dan

imbalan bersipat simbolik. Dalam

peroses sosialisasi ini anak diberi

kebebasan. penekana diletakan pada

interaksi dan komunikasi bersifat

lisan, yang menjadi pusat sosialisasi

anak dan keperluan anak.

Orang tua yang menerapkan

Pola sosialisasi partisipatoris ini

lebih menekankan pada interaksi

anak yang menjadi pusat sosialisasi.

Dalam pola ini, bahasa merupakan

sarana yang paling baik sebagai alat

untuk membentuk hati nurani

seseorang dan sebagai perantara

dalam pengembangan diri. Melalui

Page 50: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

41

bahasa, seseorang dan sebagai

perantara dalam belajar

berkomunikasi, belajar berpikir, dan

mengenal diri, dan orang tua lebih

menekankan memberikan anaknya

imbalan atau hadiah ketika anaknya

berperilaku baik. Dalam proses

sosialisasi ini anak diberi kebebasan

untuk berinteraksi dan komunikasi

dan mengenal diri. Didalam

sosialisasi partisipatori ini anak

diberikan kebebasan untuk

mengeluarkan pendapat, anak bisa

berkerativitas bersama-sama dengan

teman bermainnya, sehingga yang

dirasakan oleh anak nelayan di Desa

Dusun pesisir timur bisa mengenyam

pendidikan, sehingga tidak ada beban

untu mereka didalam hal mencari

ikan dilaut

BAB V P E N U T U P

A. Kesimpulan

Pola sosialisasi merupakn

sebuah cara orang tua menerapkan

serta menanamkan nilai-nilai norma

dalam keluarga tidak hanya

sosialisasi itu saja maka sosialisasi

pendidikan juga merupakan hal

terpenting guna untuk dijadikan

acuan dan pandangan hidup dimasa

depan didalam keluarga nelayan pola

sosiaisasi yang ditanamkan sejak

kecil kepada anak-anak nelayan

mulai terbiasa dengan sebuah

imbalan yang diberikan orang tua.

Disini adanya pola sosialisasi refresi

yang menekankan hukuman kepada

anak jika memang anak melakukan

kesalahan dengan bentuk, tidak

memberikan uang jajan, dan juga

dengan omelan serta disuruh

membersihkan pompong, selain

hukuman juga ada imbalan jika

berprilaku baik, itu yang dinamakan

pola sosialisasi pertisitoris.

Page 51: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

2

Dimana pola sosialisasi

partisitoris memberikan imbalan

berupa uang jika memang berprilaku

baik serta pujian dan dorongan

dimana anak terus memberiakan

motivasi agar anak bisa menjadi baik

dan penurut, dalam hal segi apapun

itu, disuruh sekolah ataupun

mengikuti orang tuanya bekerja,

apalagi orang tua yang mempunyai

pemikiran yang tidak selalu

menuntut anaknya untuk sekolah,

lebih kepada membawa anaknya

untuk bekerja apalagi, orang tua

mengangap pekerjaan nelayan

merupakan pekerjaan yang baik

dimata mereka santai dan

penghasilanya besar, otomatis orang

tua membiasakan anaknya untuk

melakukan itu, apalagi pola

pergaulan yang mayoritas

masyarakat nelayan keseharianya

bergaul sesama nelayan serta sikap

yang ditanamkan orang tua yang

selalu membawa anak mereka kelaut

dan berangapan bekerja disektor

formal tidak mencukupi disamping

itu saat orang tua di desa dusun

pesisir timur , tidak menyukai

pilihan yang anak ambil maka,

berhak orang tua memberikan hukan,

karena itu hak orang tua dalam

memndidik anak, jika memang anak

memilih bekerja tidak bisa

disalahkan, karena dari bentuk

hukuman saja sudah mengarah

mereka untuk memilih harus seperti

apa mereka kedepanya tentu sudah

terpola dan terngiang-ngiang

dikepala mereka penghasilan nelayan

lebih besar, mudah tidak butuh

waktu lama langsung mendapatkan

hasil. Dari hukuman sudah

membentuk pola pikir apalagi anak-

anak, jarang menurut perintah orang

tuanya apalagi sebagian anak laki-

Page 52: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

3

laki, lebih inggin orang tua menuruti

kesengan mereka, dibandingkan

keingginan orang tuanya.

B. Saran

Berdasarkan dari latar

belakang yang telah diungkapkan

diatas tentang permasalahn tentang

bagaimana pola sosialisasi keluarga

nelayan sehingga membentuk pola

pikir memilih profesi sebagai

nelayan Didesa Dusun Pesisir Timur

Kecamatan Siantan kabupaten

Kepulauan Anambas.maka ada

beberapa saran yang dapat diberikan.

1. Untuk memberikan wawasan

seputar tentang pentingnya

sosialisasi dalam keluarga,

supaya terbentuk pola pikir yang

maju dan meningkatkan derajat

sosial orang tua.

2. Sebaiknya pihak keluarga jangan

terlalu mendorong, berkembangnya

pola pikir anak dengan hal-hal

yang menjadi sebuah kebiasaan

nantiny

3. Untuk penelitian lainya dapat

dijadikan kajian, yang berkaitan

dengan permasalahan yang sama,

sehingga dapat menyem purnakan

hasil penelitian, bagaiman pola

sosialisasi keluarga nelayan

sehingga membentuk pola pikir

memilih profesi sebagai nelayan .

Page 53: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

4

DAFTAR PUSTAKA

Nasution .2010. Sosiologi Keluarga. Makassar: Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Pujosuwarno Sayekti .1994. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga, Gelora Aksa

Pratama.

Setiadi,Elly .Kholip,Usman .2010 pengantar sosiologi. Bandung kencana prenada

group.

Shochib, M. 2000. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta : Rinneka Cipta.

Singgih, Yulia 1989. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK

Gunung Mulia

2000. Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Soekanto, Soerjono. 2004.Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwah Remaja Anak Pt

Rineka Cipta:Jakarta

Sugiyono , 2011, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R & D

Bandung: Alfabeta

Idi Abdulah, Hd Syafarina.2011. Sosilogi Pendidikan, Individu , Masyarakat Dan

Pendidikan.

Jakarta: rajawali pers

Jurnal

Rosmita, Sri. 2006. Peranan Orang tua dan Proses Sosialisasi (Studi Kasus Pada

Keluarga Anak Jalanan di Kota Makassar). Jurusan Sosiologi FISIP

Universitas Hasanuddin.

Nurcholis.2015.Pengaruh Pola Sosialisasi Keluarga Terhadap Perilaku

Menyimpang Anak (asus pada anak di kota semarang ). Jurusan Sosiologi

FISIP Universitas Hasanuddin.

internet

http://www.artikelsiana.com/2015/09/ pengertian- konsep operasional-menurut-

para-ahli.htm

http://informasiana.com/pola-sosialisasi-dan-penjelasan-sosialisasi-represif-dan-

sosialisasi-part

Page 54: POLA SOSIALISASI DALAM KELUARGA NELAYAN DESA …

5

https://rikaarba.wordpress.com/2012/10/21/keluarga-dan-fungsi-keluarga.

http://www.kompasiana.com/lalugigirgilazpristiwa/peran-keluarga-dalam-proses-

sosialisasi_54f968b4a3331148548b4589

http://isdik.semarangkota.go.id/v15/main/read/6/pnfi/117/sosialisasi-penguatan-

pelaku-pendidikan-keluarga-di-satuan-pendidikan-tingkat-kota-semarang

http://learniseasy.com/2015/09/proses-pelaksanaan-sosialisasi-proses-

sosialisasi.html

http:// falah- kharism a.blogspot.co.id/2016/01/pola sosialisasi .html (8/5/2016).