POLA PEMBINAAN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI JURU PELIHARA CAGAR BUDAYA DI BPCB MOJOKERTO Oleh : Drs. Aris Soviyani, SH, M.Hum KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA MOJOKERTO WILAYAH KERJA PROVINSI JAWA TIMUR 2015
66
Embed
POLA PEMBINAAN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI JURU … · - Alur Koordinasi Pemeliharaan Internal BPCB Mojokerto - Pemeliharaan Cagar budaya oleh Juru Pelihara - Pelaporan Kegiatan oleh
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
POLA PEMBINAAN,
PEMANTAUAN, DAN
EVALUASI JURU PELIHARA
CAGAR BUDAYA
DI BPCB MOJOKERTO
Oleh :
Drs. Aris Soviyani, SH, M.Hum
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA MOJOKERTO WILAYAH KERJA PROVINSI JAWA TIMUR 2015
1 - Definisi Cagar Budaya
- Pelestarian Cagar Budaya
- Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah dalam Pelestarian CB
- Kewajiban Pemilik Yang menguasai CB
- Alur Pelestarian Cagar Budaya
- Definisi Pemeliharan Cagar Budaya
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
2 - Teknis Pemeliharaan Cagar Budaya
- Definisi Juru Pelihara
- Standar Kompetensi Juru Pelihara
- Kewajiban Juru Pelihara
- Hak Juru Pelihara
- Potensi Cagar Budaya dan Juru Pelihara di Jawa Timur
- Landasan Hukum Pengangkatan Juru Pelihara Honorer tahun 2015 di Jawa Timur
Juru Pelihara A. Pemeliharaan Benda, Bangunan, Struktur Cagar Budaya
dilaksanakan dengan :
- teknik mekanis kering
- teknik mekanis basah
B. Pemeliharaan Situs Cagar Budaya dilaksanakan dengan :
- pembersihan situs,
- pemotongan rumput,
- pemotongan pohon yang berpotensi menimpa dan menutup/
membuat lembab CB.
C. Pemeliharaan Taman dilaksanakan dengan :
- Penanaman tanaman hias.
- Pembentukan pola taman yang sesuai konsep / latar CBnya
- Penyiraman dan pemupukan tanaman hias.
D. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
- Pengecekan kondisi sarana-prasarana
- Perawatan sarana-prasarana
- Perbaikan sarana sarana-prasarana
E. Pengontrolan Keamanan Cagar Budaya
- Pengontrolan dilaksanakan setiap hari
- Waktu pengontrolan secara acak
- Pengontrol adalah Jupel yang bersangkutan. Jika lebih dari satu
dilaksanakan secara bergantian, baik berstatus PNS maupun
honorer.
- Mengisi daftar isian keamanan CB dari hasil pengontrolan.
- Selalu berkoordinasi antara Pokja Pemeliharan dengan Pokja
Pengamanan dan Penyelamatan.
- Menyerahkan laporan hasil pengontrolan CB secara rutin setiap
bulan.
a. Waktu
- Pelaporan terhadap hasil kerja Juru Pelihara dilaksanakan setiap
bulan.
- Pelaporan Juru Pelihara berstatus PNS setiap tanggal 1-2 / awal
bulan, sedangkan berstatus Honorer setiap tanggal 10.
b. Variabel yang dilaporkan : Menyerahkan berkas-
berkas telah diisi, terdiri:
- Daftar Isian Absensi yang diketahui dan ditandatangani oleh
Kepala Disbudpar Kabupaten / Kota di masing-masing wilayah.
- Daftar Isian Keterawatan Cagar Budaya yang diketahui dan
ditandatangani oleh Kepala Disbudpar Kabupaten / Kota di
masing-masing wilayah.
- Daftar Isian Pengontrolan Keamanan Cagar Budaya,
- Daftar Isian Data Pengunjung,
- Daftar Isian Pengontrolan Tiap Catur Wulan (untuk KORWIL).
Pelaporan Juru Pelihara
- Menyerahkan foto keterawatan objek Cagar Budaya yang
dipeliharanya selama satu bulan, baik secara soft maupun hard
copy. Hal ini agar diketahui perkembangan keterawatan dan
untuk pengarahan teknis pemeliharaan selanjutnya.
- Menyerahkan buku harian hasil kerja selama satu bulan. Hal ini
untuk mengetahui kegiatan dan hasil kerja Juru Pelahara
selama satu bulan.
- Tiap-tiap situs harus mempunyai Buku Album Objek Cagar
Budaya yang dipeliharanya, berisi:
Foto-foto objek Cagar Budaya yang dipeliharanya.
Dimensi / ukuran Cagar Budaya yang dipeliharanya.
Denah keletakan objek Cagar Budaya yang dijaganya.
c. Pelaporan dapat dilakukan secara lisan dan
konsultasi terhadap permasalahan yang dihadapi di
situs kepada pimpinan.
DAFTAR ISIAN ABSENSI
Contoh Daftar Isian
Juru Pelihara di
BPCB Mojokerto
DAFTAR ISIAN KETERAWATAN CB
Contoh Daftar Isian
Juru Pelihara di
BPCB Mojokerto
DAFTAR ISIAN KENGONTROLAN KEAMANAN CAGAR BUDAYA
Contoh Daftar Isian Juru Pelihara di BPCB Mojokerto
Contoh Daftar Isian Juru Pelihara di BPCB Mojokerto
DAFTAR ISIAN PENGONTROLAN
OLEH KORWIL
Contoh Daftar Isian
Juru Pelihara di
BPCB Mojokerto
Pemantauan Keterawatan Cagar
Budaya dan Kinerja Juru Pelihara
Program Kerja Subpok Perawatan dan Pertamanan
a. Pemantauan keterawatan cagar budaya dan kinerja juru pelihara
secara rutin,
Sasaran : Cagar Budaya yang berada di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Waktu pelaksananaan: setiap minggu.
Pelaksana : Koordinator Pokja Pemeliharaan; Kasubpok dan staf
Perawatan dan Pertamanan.
b. Pemantauan keterawatan cagar budaya dan kinerja juru pelihara
secara periodik
Sasaran : keterawatan cagar budaya dan kinerja juru pelihara di
semua wilayah kabupaten di Jawa Timur.
Pelaksana Kegiatan : Koordinator Pokja Pemeliharaan; Kasubpok dan
staf Perawatan dan Pertamanan
Waktu Pelaksanaan : dilaksanakan empat tahap dalam tahun anggaran
Variabel Pemantauan
Beberapa variabel yang dipantau yaitu:
- Data historis
- Data arkeologis
- Data Kondisi eksisting yang meliputi:
Kondisi struktural
Kondisi arsitektural
Kondisi keterawatan CB, berkaitan dengan jasad biotis
pada CB.
Kelengkapan dan kondisi sarana-prasarana yang ada di
situs.
Kondisi situs dan lingkungan.
Sejauh mana pengembangan dan pemanfaatan terhadap
kelestarian CB.
Kinerja Juru Pelihara yang ditunjukkan dari tingkat
keterawatan CB saat pemantauan dilaksanakan.
Metode Pemantauan
- Observasi ke semua situs.
- Pendokumentasian:
Pendokumentasian verbal dengan pencatatan.
Pendokumentasian visual dengan pemotretan
terhadap semua variabel pemantauan.
Pemetaan situs secara digital dengan GPS.
Pembinaan dan Pengarahan Teknis di Lapangan
- Pembinaan kepada Jupel berkaitan peningkatan kinerja
dan etika.
- Pengarahan teknis pemeliharaan CB.
Pelaporan dan Rekomendasi
- Pelaporan terhadap hasil kegiatan pemantauan.
- Rekomendasi terhadap permasalahan dan usulan solusi
penanganan permasalahan
Tindak Lanjut
- Hasil pemantauan dapat dijadikan program kerja
pelestarian CB baik Pokja Pemeliharaan maupun lintas
Pokja di lingkungan BPCB Mojokerto.
c. Pemantauan di setiap wilayah (kabupaten)
- Dilaksanakan oleh Koordinator Wilayah.
- Pemantauan dilaksanakan secara periodik yaitu setiap
empat bulan (catur wulan).
- Pelaporan dilaksanakan setiap empat bulan (catur wulan).
Pemantauan Keterawatan Cagar
Budaya dan Kinerja Juru Pelihara
Pengontrolan sarana dan prasarana serta kondisi
keterawatan situs di Kab. Situbondo
Pengontrolan sarana dan prasarana serta kondisi
keterawatan situs di Kab. Jember
Pemantauan Keterawatan Cagar
Budaya dan Kinerja Juru Pelihara
Pengontrolan sarana dan prasarana serta kondisi
keterawatan situs di Kab. Banyuwangi, Probolinggo dan
Lumajang
Pemantauan Keterawatan Cagar
Budaya dan Kinerja Juru Pelihara
Paguyuban Juru Pelihara
a. BPCB Mojokerto menganjurkan pembentukan Paguyuban Juru
Pelihara di setiap wilayah kabupaten, utamanya di wilayah
kabupaten yang mempunyai Cagar Budaya dengan Juru Pelihara
cukup banyak.
b. Beberapa kabupaten yang sudah terbentuk Paguyuban Juru
Pelihara yaitu Kabupaten Blitar, Malang, Pacitan, Lamongan,
Jember, Tuban, Ngawi.
c. Tujuan pembentukan Paguyuban Juru Pelihara yaitu sebagai
wadah komunikasi Juru Pelihara di setiap wilayah.
d. Kegiatan Paguyuban:
- Saling silaturahmi antar Juru Pelihara maupun Juru Pelihara
dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di masing-masing
wilayah.
- Arisan antar Jupel.
- Diskusi pemecahan masalah dalam pemeliharaan CB.
- Kerja bakti pembersihan situs bersama-sama.
- Pengarahan teknis Korwil kepada Korsit (Koordinator Situs)
dan Jupel.
- Pengontrolan Korwil di wilayahnya.
- Pembinaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di masing-
masing wilayah.
Paguyuban Juru Pelihara
e. Kerja sama
Paguyuban Juru Pelihara di setiap wilayah menjalin hubungan
dan kerja sama dengan :
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Aparat dari dinas tersebut turut memantau, membina, dan
mengevaluasi Juru Pelihara di wilayahnya.
- Yayasan/ Pengelola Cagar Budaya.
Diharapkan yayasan / lembaga pengelola Cagar Budaya
berpartisipasi dalam pelestarian dan tidak semata-mata
mengeksploitasi Cagar Budaya.
- Masyarakat sekitar
Diharapkan tumbuh rasa memiliki dan turut serta dalam
melestarikan Cagar Budaya.
e. Kerja sama
Paguyuban Juru Pelihara di setiap wilayah menjalin hubungan dan kerja sama dengan :
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Aparat dari dinas tersebut turut memantau, membina, dan mengevaluasi Juru Pelihara di wilayahnya.
- Yayasan/ Pengelola Cagar Budaya.
Diharapkan yayasan / lembaga pengelola Cagar Budaya berpartisipasi dalam pelestarian dan tidak semata-mata mengeksploitasi Cagar Budaya.
- Masyarakat sekitar
Diharapkan tumbuh rasa memiliki dan turut serta dalam melestarikan Cagar Budaya.
- LSM, Komunitas Pelestari Cagar Budaya
Saat ini di setiap kota, kabupaten mulai bermunculan kelompok pelestari Cagar Budaya yang ingin terlibat dalam pelestarian.
- Kelompok-kelompok Keagamaan
Kelompok-kelompok keagamaan ingin terlibat dalam pelestarian Cagar Budaya yang menjadi tempat / sarana religinya.
- Putra dan Putri (Gus dan Yuk/Ning) Duta Wisata
Diharapkan mereka dapat mengkampanyekan dan menumbuhkan rasa cinta, partisipasi generasi muda dalam pelestarian Cagar Budaya
a. Nama paguyuban : PAGUYUBANPELESTARI CAGAR BUDAYA
BLITAR
b. Tanggal berdiri : 25 Februari 2012 di Candi Bacem, Kec.
Sutojayan, Kab. Blitar.
c. Visi : Terwujudnya pemahaman sejarah dan makna pelestarian
Cagar Budaya untuk memperkokoh jati diri bangsa.
d. Misi :
- Meningkatkan pelestarian Cagar Budaya di Kab. Blitar.
- Meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap Cagar
Budaya bagi Jupel di Kab. Blitar.
- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian
Cagar Budaya di Kab. Blitar.
- Meningkatkan kerja sama antar Jupel Kab. Blitar dalam
mewujudkan Cagar Budaya di Blitar yang lestari, bersih,
aman, menarik.
Contoh Profil Paguyuban Pelestarian
Cagar Budaya
e. Sekretariat : Jl. Penataran No 1. Ds. Penataran, Kec. Nglegok,
Kab. Blitar.
f. Anggota Paguyuban:
- Juru Pelihara Blitar : 51 orang.
- Pensiunan Jupel Blitar : 2 orang.
- Masyarakat Pecinta Cagar Budaya : 15 orang.
g. Ketua : Koordinator Wilayah Blitar.
h. Kegiatan selama tahun 2015
Bulan Januari 25 Januari 2015
Lokasi pelaksanaan : di Candi Penataran.
Kegiatan yang dilakukan :
Sosialisasi tentang Uji Kompetensi, dimana jupel kita beri
informasi tentang SKKNI Kompetensi umum dan untuk Juru
Pelihara. Hal tersebut untuk mempersiapkan juru pelihara
dalam menghadapi Uji Kompetensi.
Mengenali penyakit pada batu
Juru Pelihara diajak untuk mengamati dinding bangunan induk Candi Penataran, teknis pelaksanaan dilakukan secara berkelompok untuk mengidentifikasi penyakit batu candi yang menjadi tugasnya, dan dipandu oleh Korwil.
Diskusi tentang hasil pengamatan kelompok
Praktek mengkonservasi batu yang benar
Diskusi kelompok
Hal tersebut diharapkan Juru pelihara dapat memahami kompetensinya sesuai dengan SKKNI
Bulan Februari 25 Februari 2015
Lokasi pelaksanaan : di Candi Selo Tumpuk
Tema : Juru Pelestari Sehat dan Pintar.
Kegiatan : semua anggota untuk bisa naik ke Candi Selo Tumpuk yang terletak dipuncak bukit sulit dan dijangkau. Kegiatan yang dilakukan yaitu: kerja bakti pembersihan CB, menanam bunga, memperbaiki lingkungan dan tamannya.
Kegiatan lain : sosialisasi kesehatan keluarga dari Dinas Kesehatan Kab. Blitar. Diharapkan juru pelihara dan keluargannya sehat sehingga dapat bekerja dengan baik.
Bulan Maret 2015 di Situs Gadungan
Kerja bakti
Sosialisasi tentang cara mengisi SKP Juru Pelihara yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
Kegiatan Paguyuban
Juru Pelihara di Kab. Blitar
Kegiatan penanganan pasca bencana erupsi Gunung Kelud
oleh Paguyuban Juru Pelihara di Kab. Blitar
Kegiatan Paguyuban
Juru Pelihara di Kab. Blitar
Kegiatan diskusi oleh Paguyuban Juru Pelihara di Kab.
Blitar dilakukan di Candi Rambut Monte, membahas
teknis-teknis pemeliharaan cagar budaya
Kegiatan Paguyuban
Juru Pelihara di Kab. Blitar
Kegiatan diskusi sekaligus pembersihan situs oleh
Paguyuban Juru Pelihara di Kab. Blitar dilakukan di
Candi Tapan
Kegiatan Paguyuban
Juru Pelihara di Kab. Blitar
Kegiatan arisan juru pelihara untuk mempererat kekeluarga antar juru
pelihara dilanjutkan pembersihan situs dan perbaikan sarana-prasarana oleh
Paguyuban Juru Pelihara di Kab. Blitar dilakukan di Arca Warak
3 Kerjasama Eksternal Pemeliharaan Cagar Budaya
Koordinasi dan Kerjasama
A. KOORDINASI INTERNAL
Koordinasi internal di lingkungan kantor BPCB Mojokerto
dengan dua arah yaitu top-down dan bottom-up
B. KOORDINASI LINTAS SEKTORAL
a. Koordinasi dilakukan kepada: Pemprov, Pemkab,
Pemkot melalui dinas yang kompeten, dan pengelola
CB.
b. Pemberitahuan dan kerja sama
Setiap tahun BPCB Mojokerto mengirim surat kepada
Pemkab, Pemkot melalui dinas yang kompeten, dan
pengelola CB tentang:
- Pemberitahuan nama-nama Jupel di wilayahnya
- Kerja sama dalam pembinaan, pemantauan,
dan evaluasi Juru Pelihara.
C. KERJA SAMA LINTAS SEKTORAL
a. Kerja sama pemeliharaan Cagar Budaya dilaksanakan dengan
Pemprov, Pemkab, Pemkot melalui dinas yang kompeten, dan
pengelola CB.
b. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi secara
rutin mengadakan kerja sama dengan BPCB Mojokerto dalam:
- Pembinaan Juru Pelihara honorer.
- Bimbingan teknis konservasi Cagar Budaya untuk Juru
Pelihara dan Pengelola Museum Cagar Budaya di Jawa Timur.
c. Pemberian tambahan honor kepada Juru Pelihara berstatus honorer
- Disbudpar Pemprov Jawa Timur memberikan tambahan
honor kepada 200 orang Juru Pelihara berstatus honorer,
tiap-tiap Jupel mendapat honor sebesar Rp. 350.000; per
bulan.
- Disbudpar Pemkab di Jatim yang memberikan tambahan
honor kepada Juru Pelihara berstatus honorer yaitu:
Kantor Dinas Budparpora Pemkab Jember sebesar Rp.
350.000; per bulan.
Disbudpar Pemkab Kediri sebesar Rp. 200.000; per bulan.
4 Permasalahan, Saran dan Harapan
Permasalahan
a. Masih banyak Cagar Budaya di Jawa Timur bernilai penting
sejarah, budaya, ilmu pengetahuan, religi, pariwisata yang
belum ada Juru Pelihara.
b. Penambahan Juru Pelihara tidak dilaksanakan karena adanya
keterbatasan anggaran dana untuk honor dan quota Juru
Pelihara Honorer yang terbatas 240 orang.
c. Belum ada Standar Operasional Prosedure (SOP)
Pemeliharaan Cagar Budaya secara terpadu di lingkungan
Direktorat Cagar Budaya dan Permuseuman.
d. Terdapat beberapa kasus Juru Pelihara tidak dapat
melaksanakan pemeliharaan secara maksimal karena adanya
benturan dengan kepentingan pengelola Cagar Budaya.
e. Rasa memiliki Cagar Budaya sebagian dari masyarakat yang
masih rendah sehingga belum mendukung sepenuhnya upaya
pemeliharaan Cagar Budaya
Saran a. Perlu penambahan Juru Pelihara untuk pemeliharaan Cagar
Budaya di Jawa Timur yang mempunyai nilai penting sejarah,
budaya, ilmu pengetahuan, religi, pariwisata.
b. Standar Operasional Prosedure (SOP) Pemeliharaan Cagar Budaya
secara terpadu di lingkungan Direktorat Cagar Budaya dan
Permuseuman.
c. Perlu peningkatan koordinasi dalam pelestarian Cagar Budaya
lintas sektoral.
d. Perlu peningkatan sosialisasi pelestarian Cagar Budaya kepada