Top Banner
Pneumokoniosis Nama : Frasucia Aquaviva MS Nim : 1307122915 Teknik Kimia S-1 (A) TUGAS PRESENTASI KESELAMATAN INDUSTRI
18

pneomokiniosis

Oct 09, 2015

Download

Documents

Uci Sianipar

frasucia aquaviva
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PneumokoniosisNama : Frasucia Aquaviva MSNim : 1307122915Teknik Kimia S-1 (A)TUGAS PRESENTASI KESELAMATAN INDUSTRI

  • Defenisi Pneumoconiosis adalah penyakit paru-paru kronis yang disebabkan karena menghirup berbagai partikel debu, khususnya ditempat kerja industri, untuk jangka waktu yang lama. Oleh karena itu juga dikatakan penyakit paru kerja, yang merupakan bagian tertentu dari penyakit terkait kerja, yang terkait terutama untuk yang terkena zat berbahaya.

    Pneumoconiosis adalah penyakit yang disebabkan oleh menghirup debu organik dan merupakan subset dari penyakit paru kerja, yang juga termasuk gangguan yang disebabkan oleh menghirup gas, uap dan bahan organik.

  • Pneumoconiosis adalah sekelompok penyakit yang disebabkan karena inhalasi debu anorganik dan organic tertentu. Beberapa jenis debu yang terinhalasi dalam kadar yang cukup banyak kedalam paru akan menimbulkan reaksi fibrosis, sedangkan debu lainnya tidak mempunyai pengaruh apa-apa. Pneumoconiosis yang paling umum adalah silikosis dan asbestosis.

  • Penyebab Pneumokoniosis adalah inhalasi debumineral. Pneumokoniosis digunakan untuk menyatakanberbagai keadaan berikut :

    a. Kelainan yang terjadi akibat pajanan debu anorganik seperti silika (silikosis), asbes (asbestosis) dan timah (stannosis). b. Kelainan yang terjadi akibat pekerjaan seperti pneumokoniosis batubara. c. Kelainan yang ditimbulkan oleh debu organik seperti kapas (bisinosis).

    Dan gejala sering yang sering kali timbul sebelumKelainan radiologis seperti : batuk produktif yangmenetap dan sesak nafas saat beraktifitas.Penyebab Pneumokoniosis

  • Jenis-jenis Debu yang Masuk :Yang berukuran 5 10 mikron akan ditahan oleh jalan nafas bagian atas.

    Sedangkan yang berukuran 3 5 mikron ditahan dibagian tengah jalan nafas.

    Partikel-partikel yang berukuran 1 3 mikron akan ditempatkan langsung di permukaan jaringan dalam paru-paru.

  • Faktor utama yang berperan pada patogenesispneumokoniosis adalah partikel debu dan respons tubuhkhususnya saluran napas terhadap partikel debu tersebut. Patogenesis pneumokoniosis dimulai dari respons makrofag alveolar terhadap debu yang masuk ke unitrespirasi paru. Terjadi fagositosis debu oleh makrofag danproses selanjutnya sangat tergantung pada sifat toksisitaspartikel debu.

    Reaksi jaringan terhadap debu bervariasi menurutAktivitas biologi debu. Jika pajanan terhadap debuanorganik cukup lama maka timbul reaksi inflamasi awal.

    Patogenesis

  • Sebagian debu seperti debu batubara tampak relatifinert dan menumpuk dalam jumlah relatif banyak diparu dengan reaksi jaringan yang minimal. Debu inertakan tetap berada di makrofag sampai terjadi kematianoleh makrofag karena umurnya, selanjutnya debu akankeluar dan difagositosis lagi oleh makrofag lainnya,makrofag dengan debu di dalamnya dapat bermigrasike jaringan limfoid atau ke bronkiolus dan dikeluarkanmelalui saluran napas.

    Pada debu yang bersifat sitoktoksik, partikel debuyang difagositosis makrofag akan menyebabkanKehancuran makrofag tersebut yang diikuti denganfibrositosis.

  • Sitokin telah terbukti berperan dalam patogenesispneumokoniosis. Sitokin ini terdiri atas faktor fibrogenesisseperti TNF-, PDGF, IGF-1 dan fibronektin serta faktorproinflamasi seperti LBT4, IL-8, IL-6, MIP1a.

    Sifat toksisitas debu menentukan reaksi jaringanyang terjadi pada pneumokoniosis. Debu silika danasbes mempunyai efek biologis yang sangat kuat.

    Reaksi parenkim dapat berupa fibrosis nodular yaitucontoh klasik dari silikosis, fibrosis difus pada asbestosisdan pembentukan makula dengan emfisema fokal akibatdebu batubara.

  • Etilogi Pneumokoniosis bisa disebabkan oleh terhirupnyadebu logam besi, perak/kaleng dan barium. Siderosisterjadi sebagai akibat dari terhirupnya oksida besi,baritosis terjadi karena menghirup barium danstannosis terjadi karena terhisapnya unsur-unsurperak. Adapun jenis-jenis dari pneumoconiosis adalah:

    SilikosisSilikosis adalah penyakit paru kronis yang disebabkanmenghirup debu silica (partikel silicon dioksida).Pemajanan terhadap silikon dan silikat terjadi padahampir semua kegiatan pertambangan, penggalian danpengeboran. Pemotongan batu, pabrik pengamplas danbahan tembikar serta pengecoran logam adalahpekerjaan lain dengan pemajanan bahaya.

  • Penyakit Asbestosis Penyakit Asbestosis adalah penyakit akibat kerja yangdisebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemariudara. Asbes adalah campuran dari berbagai macam silikat,namun yang paling utama adalah Magnesium silikat. Debuasbes banyak dijumpai pada pabrik dan industri yangmenggunakan asbes, pabrik pemintalan serat asbes, pabrikberatap asbes dan lain sebagainya. Debu asbes yang terhirupmasuk ke dalam paru-paru akan mengakibatkan gejala sesaknapas dan batuk-batuk yang disertai dengan dahak. Ujung-ujung jari penderitanya akan tampak membesar / melebar.

    Apabila dilakukan pemeriksaan pada dahak maka akantampak adanya debu asbes dalam dahak tersebut. Pemakaianasbes untuk berbagai macam keperluan kiranya perlu diikutidengan kesadaran akan keselamatan dan kesehatanlingkungan agar jangan sampai mengakibatkan asbestosis ini.

  • Penyakit BisinosisPenyakit Bisinosis adalah penyakit pneumoconiosis yangdisebabkan oleh pencemaran debu napas atau seratkapas di udara yang kemudian terhisap ke dalam paru-paru.Debu kapas atau serat kapas ini banyak dijumpai pada pabrikpemintalan kapas, pabrik tekstil, perusahaan dan pergudangankapas serta pabrik atau bekerja lain yang menggunakan kapasatau tekstil; seperti tempatpembuatan kasur, pembuatan jokkursi dan lain sebagainya.

    Penyakit AntrakosisPenyakit Antrakosis adalah penyakit saluran pernapasanyang disebabkan oleh debu batubara. Penyakit ini biasanyadijumpai pada pekerja-pekerja tambang batubara atau padapekerja-pekerja yang banyak melibatkan penggunaanbatubara, seperti pengumpa batubara pada tanur besi,lokomotif (stoker) dan juga pada kapal laut bertenaga batubara,serta pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap berbahanbakar batubara. Masa inkubasi penyakit ini antara 2 4 tahun.

  • Penyakit BeriliosisUdara yang tercemar oleh debu logam berilium,baik yang berupa logam murni, oksida, sulfat, maupundalam bentuk halogenida, dapat menyebabkanpenyakit saluran pernapasan yang disebut beriliosis.Debu logam tersebut dapat menyebabkannasoparingtis, bronchitis dan pneumonitis yangditandai dengan gejala sedikit demam, batuk keringdan sesak napas. Penyakit beriliosis dapat timbul padapekerja-pekerja industri yang menggunakan logamcampuran berilium, tembaga, pekerja pada pabrikfluoresen, pabrik pembuatan tabung radio dan jugapada pekerja pengolahan bahan penunjang industrinuklir.

  • Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang yang penting untukmeningkatkan diagnosis dan menilai kerusakan yangdiakibatkan oleh penyakit pneumoconiosis adalah :

    1.Pemeriksaan RadiologisPemeriksaan foto thorax sangat berguna untukmelihatkelainan yang ditimbulkan oleh debu padaPneumokoniosis.Klasifikasi Standar menurut ILOdipakai untuk menilai kelainan yang timbul. Pembacaan foto Thorax pneumokoniosis perludibandingkan,dengan foto standar untuk menentukanklasifikasi kelainan. Kualitasfotoharus baik atau dapatditerima untuk dapatmenginterpretasikan kelainan parulewat foto Rontgen.

  • 2.Pemeriksaan faal paru dengan spirometriPemeriksaan faal paru yang sederhana, cukupsensitive dan reprodusibel serta digunakan secara luasadalah Pemeriksaan Kapasitas Vital Paru dan VolumeEkspirasi Paksa pada detik pertama. Selain bergunauntuk menunjang diagnosis juga perlu untuk melihatlaju penyakit, efektivitas pengobatan dan menilaiprognosis. Pemeriksaan sebelum seseorang bekerjadan pemeriksaan berkala setelah bekerja dapatmengidentifikasi penyakit dan perkembangannya, padapekerja yang sebelumnya tidak memiliki gejala.

    3.Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang lain yang bisa digunakanuntuk keperluan penegakan diagnosis adalah CT Scan, Broncho Alveolar Lavage.

  • Pelaksanaan PneumokoniosisPelaksanaan medik dari penyakit pneumoconiosis, yaitu sebagaiberikut :1.Pengobatan ditujukan untuk mengurangi permasalahan lebih lanjut dan factor aktif lain, seperti merokok2.Pencegahan dan pengobatan untuk komplikasi misalnya pneumonia dengan antibiotic juga perlu dilakukan3.Penekanan debu dengan pengendalian teknis, dimana pekerja harus memakai masker, tutup kepala bertekanan4.Pemberian oksigen jika terjadi komplikasi lebih lanjut5.Bila terjadi gagal napas, berikan nutrisi dengan kalori yang cukup6.Terapi umum yang dilakukan yaitu : a)Istirahat : tidak selalu perlu dirawat inap b)Diet : cairan harus cukup7.Obat pertama yang digunakan yaitu Kartimoksazol + asam folat obat pilihan 14 21 hari8.Obat alternatif yang digunakan yaitu : a)Pentamidin parenteral b)Klidamisin parenteral + primakuin c)Trimtreksat + leukovorin.

  • Pencegahan PneumokoniosisPencegahan merupakan tindakan yang paling penting.Regulasi dalam pekerjaan dan kontrol pajanan debu telahdilakukan sejak lama terutama di negara industri dan terusdilakukan dengan perbaikan-perbaikan. Pada bentuk pneumokoniosis sub akut dengan manfaat yang didapat untukEfek jangka panjangnya terutama jika bahan penyebab masihada di paru. Menjaga kesehatan dapat dilakukan dengan cara:

    a. Berhenti merokok b. Pengobatan dilakukan bila dicurigai terdapat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)c. Gunakan APD seperti Maskerd. Pencegahan infeksi dengan vaksinasi dapat dipertimbangkan

  • Pengobatan Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini,selain untuk mengobati komplikasinya (gagal jantungkanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguanpernapasan, maka diberikan bronkodilator danekspektoran.

  • Thank you