Top Banner
10
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PMMC News Edisi 21 Mei 2014 Lowres

PMMC newsVol. XXIV Mei - Juni 2014

1e-mail:[email protected] Pharma Materials Management Club

Page 2: PMMC News Edisi 21 Mei 2014 Lowres

PMMC news Vol. XXIX Mei - Juni 2014

2 Pharma Materials Management Club e-mail:[email protected]

Tajuk uTama 1- 3memasuki Era BPjS, Terobosan Dunia Farmasiangin Segar meniup Dunia Farmasi di IndonesiaGallery Photo, CPHI SEa 2014:CPHI SEa 2014 “VVIP ROOm “.

INFO aNGGOTa 4 - 5PEmBukaaN CPHI SEa 2014 kuNjuNGaN PESERTa PamERaN CPHI SEa 2014

INFO kITa 6 - 8IklaN DISPlaYIklaN kOmERSIal

Tajuk uTama

PMMCm E D I a k O m u N I k a S I P E N j u a l & P E m B E l I F a R m a S I

TEROBOSaN DuNIa FaRmaSI

www.pmmc.or. id

News

Edisi , 21 Mei 2014PT. mERINDO makmuRPerkantoran kencana NiagaJl. Taman Aries Blok D1 - 2K & L, Kembangan, Jakarta 11620 IndonesiaT +62 21 5858581 (hunting), 58906030, F +62 21 585 8570

jakarta, Mei 2014 – Berbagai terobosan yang dilakukan dunia Farmasi di Indonesia. Semua itu tidak lain memenuhi produk farmasi yang dibutuhkan masyarakat di Tanah Air.

Namun dari tahun-ketahun Indonesia berusaha menekan produk impor, terutama dalam segi bahan baku. Semua itu tidak lain untuk meningkatkan kemandirian agar bisa memproduksi sendiri, meski kadarnya relatif kecil.

“Tidak ada negara yang mampu

memproduksi sendiri bahan Farmasi yang dibutuhkan. Namun tentunya dengan cara menekan impor, maka dari tahun ke tahun bisa diturunkan

kapasitasnya. Seperti halnya impor bahan baku farmasi di tahun sebelumnya mencapai 96 persen. Pada tahun kelima diharapkan bisa ditekan menjadi 90 persen,”jelas Maura Linda Sitanggang, Direktur General Pharmaceutical dan Medical Devices dalam sambutannya di Convention of Pharmaceutical Ingredients South East Asia (CPhl SEA) ketiga di Jakarta International Expo, Selasa (20/5).

Linda mengatakan, penekanan impor bahan produk farmasi bisa mencapai dibawah 90 persen lebih bagus lagi. Semua itu merupakan usaha keras agar bisa mandiri, meski tidak bisa meninggalkan dunia impor

mEmaSukI ERa BPjS

Page 3: PMMC News Edisi 21 Mei 2014 Lowres

PMMC newsVol. XXIV Mei - Juni 2014

3e-mail:[email protected] Pharma Materials Management Club

Pemimpin Umum: kendrariadi, Pemimpin Redaksi: Teguh Pramono HerlambangRedaktur Pelaksana: SuwarsoFotografer: Tri Hertanto kurniawan

Publisher: [email protected] : www.pmmc.or.id Susunan Redaksi

PmmC News

Memasuki Era BPJS Terobosan Dunia Farmasi, lanjutan hal 1.

dari negara lain. Penekanan bahan baku farmasi bisa dilakukan berbagai cara, baik melalui peningkatan atau pertumbuhan Industri Farmasi yang ada di Indonesia maupun pertumbuhan bahan herbal.

Obat-obatan melalui bahan alam seperti tumbuh-tumbuhan sebagai bahan baku herbal juga mengalami peningkatan pesat di Indonesia.

Kondisi seperti itu sangat membanggakan dalam dunia farmasi dengan kemandirian yang terus ditingkatkan. Pemerintah mengalokasikan dana cukup besar dalam pengadaan dunia farmasi. Bahkan tahun 2013 mencapai Rp 52 triliun mencakup segmen. Sementara untuk bahan baku Farmasi (obat-obatan) sendiri mencapai Rp 1,5 triliun.

Linda mengatakan, tahun 2014 kebutuhan farmasi menyangkut obat-obatan mengalami peningkatan dua kali lipat. Dengan begitu, dana yang dibutuhkan juga meningkat bisa mencapai Rp 3 triliun. Apalagi dengan adanya peluncuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan dari pemerintah. Sudah tentu kebutuhan obat-obatan yang diperlukan cukup besar.

Untuk itu Linda menghimbau, agar bahan baku obat-obatan impor bisa diturunkan di tahun 2014 dan selanjutnya hingga lima tahun mendatang. Dengan harapan, pengeluaran dana yang besar bisa diperkecil lagi hingga mencapai target yang diharapkan pemerintah. Meski untuk memenuhi kebutuhan dunia farmasi ada beberapa kesulitan, terutama mengadaan bahan baku dari alam dan juga dari kimia.

Namun ia optimis semua kendala yang dihadapi dunia farmasi dalam memperkecil fatkor impor bisa dipenuhi. Dengan cara menigkatkan kemandirian dengan pengadaan bahan baku sumber alam maupun kimia melalui industri farmasi yang terus tumbuh dan berkembang di Indonesia. (warso)

Jakarta, Mei 2014 – Berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai awal Januari 2014, membuat angin segar bagi peningkatan dunia farmasi di Indonesia. Melalui Jaminan kesehatan tersebut, sudah tentu belanja obat-obatan pemerintah akan bertambah mencapai 15 persen dibanding tahun sebelumnya. Demikian ditegaskan, Darodjatun Sanusi seusai memberikan sambutan dalam Convention of Pharmaceutical Ingredients South East Asia (CPhl SEA) 2014 di Jakarta International Expo, Senin (20/5).

“Belanja kesehatan pemerintah di tahun 2013 mencapai 2 persen dari jumlah anggaran APBN. Anggaran kesehatan tersebut diharapkan meningkat dua kali lipat setelah

JKN berjalan dengan lancar. Dengan begitu anggaran yang dikeluarkan pemerintah bisa mencapai 5 persen dari jumlah APBN,”jelas Darodjatun dengan semangat.

Darodjatun melanjutkan, dalam masa transisi program sebelumnya menjadi JKN sudah tentu harapan pemerintah ingin memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia terutama dalam segi kesehatan. Guna memenuhi semua itu, tentunya obat-obatan yang dibutuhkan otomatis meningkat. Kondisi seperti itu memberikan

suasana yang menarik bagi dunia farmasi di Indonesia.

Bila JKN sudah berjalan sesuai harapan masyarakat dan pemerintah, maka kebutuhan obat-obatan akan terpenuhi. Begitu juga dalam segi pelayanan kesehatan baik yang dilakukan tim medis maupun dokter nantinya. Peningkatan kesehatan seperti itu katanya, diprediksikan dana yang dikeluarkan pemerintah bisa menjadi tiga kali lipat.

Peningkatan dunia farmasi seperti itu dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh investor yang bergerak dalam obat-obatan dan dunia kesehatan. Kendati begitu, ia tetap berharap investor asing yang mengimpor obat-obatan ke Indonesia tidak hanya mencari keuntungan saja. Namun tentunya menularkan ilmu, terutama dalam segi pengadaan bahan baku.

Pengadaan bahan baku dalam segi obat-obatan

sangat penting artinya dalam menekan pengeluaran dana pemerintah. Melalui bahan baku yang ada di Indonesia bisa diolah menjadi obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat di Tanah Air. Kondisi seperti itu pernah dilakukan Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya. Namun karena minimnya industri farmasi, maka akhirnya Indonesia mengimpor kembali bahan baku tersebut.

Darodjatun berharap, besarnya kebutuhan farmasi setelah JKN berjalan lancar hendaknya pemerintah memberikan kelunakan perijinan masuknya obat-obatan ke Indonesia. Begitu juga dengan ijin mendirikan industri farmasi di Tanah Air. Melalui dua unsur yang saling energik itu, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat di Tanah Air, terutama dalam segi obat-obatan dan pelayanan kesehatan.(warso)

aNGIN SEGaR mENIuP DuNIa FaRmaSI DI INDONESIa

Page 4: PMMC News Edisi 21 Mei 2014 Lowres

PMMC news Vol. XXIX Mei - Juni 2014

4 Pharma Materials Management Club e-mail:[email protected]

CPHI SEa 2014 “VVIP ROOm “di JIExpo Kemayoran Jakarta, 20 Mei 2014

Page 5: PMMC News Edisi 21 Mei 2014 Lowres

PMMC newsVol. XXIV Mei - Juni 2014

5e-mail:[email protected] Pharma Materials Management Club

PEmBukaaN CPHI SEa 2014 di JIExpo Kemayoran Jakarta, 20 Mei 2014

Page 6: PMMC News Edisi 21 Mei 2014 Lowres

PMMC news Vol. XXIX Mei - Juni 2014

6 Pharma Materials Management Club e-mail:[email protected]

kuNjuNGaN PESERTa PamERaN CPHI SEa 2014 di JIExpo Kemayoran Jakarta, 20 Mei 2014

Page 7: PMMC News Edisi 21 Mei 2014 Lowres

PMMC newsVol. XXIV Mei - Juni 2014

7e-mail:[email protected] Pharma Materials Management Club

KANTOR PUSATKawasan Niaga Ruko Cempaka Mas Blok B1 No.1 Jalan Letjen Suprapto,

Cempaka Putih Jakarta Pusat - Indonesia

Page 8: PMMC News Edisi 21 Mei 2014 Lowres

PMMC news Vol. XXIX Mei - Juni 2014

8 Pharma Materials Management Club e-mail:[email protected]

Page 9: PMMC News Edisi 21 Mei 2014 Lowres

PMMC newsVol. XXIV Mei - Juni 2014

9e-mail:[email protected] Pharma Materials Management Clube-mail:[email protected] Pharma Materials Management Club 7

Jl. Tanah Abang II No.37Jakarta Pusat 10160 - INDONESIAPhone : 62-21-3508980, 81, Fax : 62-21-3861847Website: www.pttdp.com

pharmaceutical, food & feedpersonal care & cosmetics

pt tigaka distrindo perkasa

delivering the goods supplying market ideas

PT. aVESTa CONTINENTal

PaCkJl. Raya Bekasi km 28,5 Bekasi

Bekasi-West Java 17133, Jawa Barat, Indonesia

phone (021) 8841088 (hunting)fax (021) 8841545 / 8893625

www.avesta.co.id

PT. Tunggaljaya PlasTic

indusTry

Jl. Raya Karanggan Muda Kav.A, Kec. Gunung Putri

Kab. Bogor 16963 West JavaINDONESIA,

PO BOX 37 CBI 16900Phone: 62-21-8677888,

Fax : [email protected]

www.tunggaljaya.co.id

PT. PamERaN NIaGa INDONESIa3/F Aquarius Building,

7, Jalan Sultan Iskandar Muda Pondok Indah, Jakarta 12240, Indonesia

Tel: +62 21 729 2662 Fax: +62 21 729 3539website :www.ubmindonesia.com

Puri Sentra NiagaBlok B No. 25

Jl. Wira Loka - Cipinang MelayuKalimalang, Jakarta

Telp.: +6221 8660 7760 - 8660 7762Website: dianciptaperkasa.com

supplier of raw materials of chemicalsPharmaceutical, Food additives and

Feed additives

PT dian cipta Perkasa

Page 10: PMMC News Edisi 21 Mei 2014 Lowres

PMMC news Vol. XXIX Mei - Juni 2014

10 Pharma Materials Management Club e-mail:[email protected]