PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW BAB I PENDAHULUAN Bab 1.1 KONSEP SEDERHANA BOILER Boiler adalah seperangkat alat konversi energi, dari energi panas menjadi energi tekanan dengan memanfaatkan perubahan wujud zat cair (fluida) menjadi uap. Secara sederhana dapat di gambarkan dalam diagram sebagai berikut : Gambar 1 Konsep sederhana Boiler Dalam diagram tersebut dapat di pahami, air yang telah memenuhi standart boiler melalui proses demineralisasi (Water treatment) sebagai material inputan dengan proses pemanasan, yang memanfaatkan By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia” [email protected]/home/website/convert/temp/convert_html/ 55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc 1 To Cerobong (Chimney) Input Air (fluida) demin Proses Pemanasan dlm Furnace Output Steam (uap) Material Bahan bakar : Batu bara dan oil (solar) Udara (FDF) Output Flue Gas To Turbin superheat er Economixe r Air preheater superheat er Economize r Air preheater
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
BAB IPENDAHULUAN
Bab 1.1 KONSEP SEDERHANA BOILER
Boiler adalah seperangkat alat konversi energi, dari energi panas menjadi energi tekanan dengan memanfaatkan perubahan wujud zat cair (fluida) menjadi uap. Secara sederhana dapat di gambarkan dalam diagram sebagai berikut :
Gambar 1 Konsep sederhana Boiler
Dalam diagram tersebut dapat di pahami, air yang telah memenuhi standart boiler melalui proses demineralisasi (Water treatment) sebagai material inputan dengan proses pemanasan, yang memanfaatkan bahan bakar berupa batu bara dan solar (sebagai proses awal start) di tambah dengan suplay udara dengan komposisi yang tepat (kandungan oksigen dalam Excess air 5-6%) sebagai hasil proses pembakaran dalam furnace. Kemudian air akan mengalami perubahan wujud dari zat cair menjadi uap (steam) sebagai output, dengan tekanan kerja 3.1Mpa – 3.7Mpa untuk menggerakkan Turbin.
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
1
To Cerobong (Chimney)
InputAir (fluida)
demin
Proses Pemanasan dlm
Furnace
OutputSteam (uap)
Material Bahan bakar :
Batu bara dan oil (solar)
Udara (FDF)
OutputFlue Gas
To Turbin
superheater
Economixer
Air preheater
superheater
Economizer
Air preheater
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
Bab 1.2 KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA DALAM BOILER
A. WATER SYSTEM Economizer : adalah peralatan pada system boiler yang di
gunakan untuk pemanasan awal air dari BFWP (Boiler Feed Water Pump) sebelum masuk kedalam siklus pemasakan air dalam boiler.
Steam drum : adalah tempat penampung siklus pemanasan air dalam boiler system, yang digunakan untuk memisahkan wujud fluida, antara yang berwujud air dengan yang berwujud uap (steam).
Down Comer : adalah pipe dari steam drum yang di gunakan untuk mengalirkan air ke water wall dalam siklus pemanasan air boiler.
Header : adalah pipa penampung pipa-pipa yang lebih kecil penampangnya.
Water Wall : adalah dinding yang berupa deretan pipa tegak yang mengelilingi ruang bakar (furnace), sebagai tempat pemanasan air boiler.
B. AIR AND FLUE GAS FLOW SYSTEM Furnace : adalah ruangan tempat berlangsungnya
pembakaran bahan bakar (batu bara atau solar). Air Preheater : adalah alat penukar panas yang
memanfaatkan flue gas (gas hasil pembakaran), yang digunakan untuk memanaskan udara dari FDF “Forced Draft Fan” sebelum di gunakan untuk proses pembakaran dalam furnace.
ESP : “Electro-static Presipitator” adalah alat yang di gunakan untuk menangkap debu-debu batu bara yang terikut dalam hasil pembakaran di furnace batu bara sebelum di buang ke udara bebas.
Cerobong : adalah alat untuk membuang gas hasil pembakaran ke udara bebas.
C. FUEL SYSTEM
Coal system Coal Bunker : adalah tempat penampungan batu bara
sebelum di masukkan ke proses penggilingan. Feeders : adalah tempat masuknya batu bara, dengan
kapasitas yang telah di tentukan. Fan mill : adalah alat yang digunakan untuk proses
penggilingan batu bara. Separator : adalah tempat yang digunakan untuk
memisahkan antara ukuran batu bara yang dapat di masukkan ke furnace dengan, batu bara yang tidak dapat
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
2
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
terbawa hembusan udara panas sehingga akan tergiling kembali di fan mill.
Oil System Oil gun : adalah alat yang di gunakan untuk menembakkan
solar dengan cara dikabutkan ke dalam furnace. Ignition Gun : adalah alat yang di gunakan untuk
memantikkan api pada kabut solar dalam proses pembakaran awal.
D. STEAM SYSTEM Superheter : adalah tempat berupa jalur pipa-pipa sebagai
proses lanjut dalam pengolahan steam yang memanfaatkan flue gas hasil pembakaran, sehingga di dapat steam untuk proses ke turbin yang sesuai dengan standard yang telah di tentukan.
First Superheter : adalah langkah awal proses pengolahan steam.
Spraying Water Desuperheater : adalah alat yang di gunakan untuk mengabutkan air dalam proses pengolahan steam, agar di peroleh temperature steam yang sesuai dengan ketentuan.
Secondary Superheater : adalah proses lanjut pengolahan steam setelah di semprot dengan air di spraying water desuperheater. sehingga di dapatkan temperatur yang disyaratkan suply ke turbin yaitu pada temperatur 420 - 440 0C.
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
3
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
BAB IIPEMBAHASAN
Bab 2.1 DESAIN BOILER PLTU CAHAYA FAJAR KALTIM 2X25 MW
A. Parameter Desain
No Item Satuan Nilai1 Kapasitas Steam T/h 1302 Pressure kerja Steam Drum Mpa 4,223 Pressure Steam di Outlet Superheater Mpa 3,824 Temperature Steam di Superheater 0C 4505 Temperature Feed Water 0C 1706 Temperature udara di inlet preheater 0C 307 Temperature udara di outlet preheater 0C 3008 Temperature Exhaust-Gas 0C 142
B. Volume Water di Boiler
No KomponenVolume (M3)
Hydro Test
Normal Operasi
1 Steam Drum 20 8,412 Down Comer 8,158 8,1583 Front-Back Water Wall 18,71 18,714 Top Conection pipe di Water wall 2,914 2,9145 Top Conection pipe di Superheater 1,38 -6 Secondary Superheater 5,01 -7 Primary Superheater 2,93 -8 Desuperheater 0,41 -9 Upper Economizer 2,73 2,7310 Lower Economizer 3,69 3,69
Total 65,864 44,544
C. Specification Auxiliary Equipment (Spesifikasi Peralatan Pembantu)
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
4
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
Bab 2.2 WATER SYSTEM PROCESS
Proses air pada boiler yang terjadi di PLTU Cahaya Fajar Kaltim adalah Natural Circulation, yaitu water/steam bersirkulasi secara natural (alami) dengan perbedaan density antara cairan (fluida) bertemperatur lebih tinggi (yang mempunyai density lebih rendah/lebih ringan) dengan cairan (fluida) bertemperatur lebih rendah (yang mempunyai density lebih tinggi/lebih berat). Sehingga fluida yang bertemperatur lebih rendah akan cenderung terdorong ke bawah/turun dan yang bertemperatur tinggi akan cenderung naik, dan terjadilah siklus berputar secara terus menerus (Thermodynamis).
Proses water system terjadi seperti pada gambar sebagai berikut :
Gambar 2 Proses water System
Secara sederhana dapat di pahami air dari BFWP (Boiler Feed Water Pump) melewati economizer masuk ke steam drum, selanjutya karena perbedaan density air yang lebih rendah temperaturnya akan turun melalui Down Comer, kemudian akan di sebarkan melalui Header-header bawah dan ke seluruh Water wall yang akan terkena proses pemanasan dalam ruang bakar dengan temperatur ±8000C, sehingga air akan mengalami perubahan dengan temperatur yang lebih tinggi, dengan begitu air akan mempunyai density lebih rendah dan akan naik dengan membawa kandungan steam masuk kembali ke steam drum, dalam steam
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
5
Down Comer
Inlet Water Suplay from economizer
Water Wall
Ruang Furnace
Header water wall
Cold Side
Hot Side
water
Water +
steam
Steam
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
drum akan di pisahkan air dan steam melalui separator, yang mengalami perubahan menjadi steam akan keluar melalui steam outlet. Dan yang menjadi air akan terikut dalam siklus proses pemasakan kembali.
Gambar 3 Siklus steam dan air dalam steam drum serta bagain-bagiannya
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
6
SECONDARY SEPARATOR
RISER TUBES
DRYER
BAFFLE PLATES
DOWNCOMER
STEAM OUTLET
FEED WATER INLET
PRIMARY SEPARATOR
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
Bab 2.3 AIR AND FLUE GAS FLOW SYSTEM PROCESS
Gambar 4 proses Flow flue Gas
Efisiensi pada pembangkit sangat di perhatikan sehingga aliran pada gas buang hasil pembakaran tetap akan di pergunakan pada siklus proses boiler.
Dengan melihat gambar di atas proses terjadinya aliran gas hasil pembakaran pada furnace secara beruntun adalah sebagai berikut :
a. Gas akan keluar melalui Secondary Superheater yang di gunakan untuk proses pengeringan lanjut steam setelah melalui pengeringan pada First Superheater dan Spraying water desuperheater. Temperatur pada Secondary Superheter mencapai ± 700 0C
b. Kemudian melalui ruang First Superheater yang di gunakan untuk proses awal pengeringan steam. Dengan temperatur mencapai ± 600 0C.
c. Selanjutnya melewati Superior Ekonomixer yang di fungsikan untuk memanaskan air lanjut, setelah air melalui Subordinat Economixer terlebih dahulu. Sebelum air masuk pada steam drum di harapkan air sudah dalam kondisi panas. Temperatur pada Superior ekonomixer mencapai ± 500 0C
d. Kemudian melalui Superior Air Preheater yang difungsikan untuk pemanasan lanjut udara segar dari FDF, setelah melalui Subordinat Air Preheater, sebelum di suplay ke Furnace dan ke Fan Mill untuk proses pengeringan batu bara. Superior Air Preheter temperaturnya mencapai ± 350 0C.
e. Subordinat Economixer dengan temperature ± 270 0C di fungsikan untuk pemanasan awal air setelah keluar dari BFWP “Boiler Feed Water Pump”.
f. Subordinat Air Preheater mempunyai temperature ± 150 0C adalah untuk pemanasan awal udara segar yang keluar dari FDF.
Gas akan melewati ESP “Electro Static Presipitator” yang merupakan alat untuk membersihkan gas buang dari debu-debu yang terikut dengan gas sebelum di buang ke udara melalui cerobong atau di
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
7
Furnace
Secondery Superhiter
First Superheater
Superior EconomizerSuperior Air Preheater
Subordinat Economizer
Subordinat Air Preheater
IDF A
IDF B
CGF
To High temp. gas pipe B
To High temp. gas pipe C
To High temp. gas pipe A
ESP
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
manfaatkan kembali yang di hisap oleh CGF “Cooling Gas Fan” untuk proses pengeringan batu bara di Fan Mill.
Gambar 5 Aliran gas dalam economizer dan airpreheater
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
8
Superior Economizer
Superior Air Preheater
Subordinat Economizer
Subordinat Air Preheater
Flow Gas menuju ke ESP “Electro Static Presiptator
Udara From FDF
Outlet air preheater to Furnace and Fan mill
Flow Gas from outletSuperheater
Water outlet to steam drum
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
Bab 2.4 ESP “ElectroStatic Precipitator”1
ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap debu dengan effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan rentang partikel yang didapat cukup besar. Dengan menggunakan electro static precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 % (efektifitas penangkapan debu mencapai 99,84%).
Untuk melakukan kerjanya, boiler membutuhkan adanya panas yang digunakan untuk memanaskan air. Panas ini disuplai dari bagian yang disebut dengan ruang bakar atau furnace, dimana pada ruang bakar ini dilengkapi dengan alat pembakaran atau burner. Hasil pembakaran di ruang bakar tersebut mengandung banyak debu mengingat bahan bakar yang digunakan adalah batubara, dan debu tersebut akan terbawa bersama gas buang menuju cerobong. Sebelum gas buang tersebut keluar melalui cerobong, maka gas buang tersebut akan melewati kisi-kisi suatu electrostatic precipitator (ESP).
Gambar 6. Electrostatic precipitator overview.
Gambar 7. Persentase penangkapan partikel debu pada ESP.
Cara Kerja ElectroStatic Precipitator
Cara kerja dari electro static precipitator (ESP) adalah :1. Melewatkan gas buang (flue gas) melalui suatu medan listrik yang
terbentuk antara discharge electrode dengan collector plate, flue gas yang mengandung butiran debu pada awalnya bermuatan netral dan pada saat melewati medan listrik, partikel debu tersebut
1 Diambil dari http://dunia-listrik.blogspot.com
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
9
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
akan terionisasi sehingga partikel debu tersebut menjadi bermuatan negatif (-).
2. Partikel debu yang sekarang bermuatan negatif (-) kemudian menempel pada pelat-pelat pengumpul (collector plate), lihat gambar 4. Debu yang dikumpulkan di collector plate dipindahkan kembali secara periodik dari collector plate melalui suatu getaran (rapping). Debu ini kemudian jatuh ke bak penampung (ash hopper), lihat gambar 6 dan 7, dan ditransport (dipindahkan) ke flyash silo dengan cara di vakum atau dihembuskan.
Gambar 8. Bagian-bagian dari electrostatic precipitator.
Gambar 9. Proses ionisasi.
Proses Pembentukan Medan Listrik
Proses pembentukan medan listrik; 1. Terdapat dua jenis electrode, yaitu discharge electrode yang
bermuatan negatif dan collector plate electrode bermuatan positif. 2. Discharge electrode diletakkan diantara collector plate pada jarak
tertentu (memiliki jarak antara discharge electrode dengan collector plate).
3. Discharge electrode diberi listrik arus searah (DC) dengan muatan minus (lihat gambar 3), pada level tegangan antara 55 – 75 KvDC (sumber listrik awalnya adalah 380 volt AC, kemudian dinaikkan oleh transformer menjadi sekitar 55 – 75 Kv dan dirubah menjadi
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
10
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
listrik DC oleh rectifier, diambil hanya potensial negatifnya saja). Collector plate ditanahkan (di-grounding) agar bermuatan positif.
4. Dengan demikian, pada saat discharge electrode diberi arus DC maka medan listrik terbentuk pada ruang yang berisi tirai-tirai electrode tersebut dan partikel-partikel debu akan tertarik pada pelat-pelat tersebut, Gas bersih kemudian bergerak ke cerobong asap.
Electrostatic precipitator merupakan salah satu cara agar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ataupun industri lainnya yang berpotensi menghasilkan limbah debu menjadi ramah lingkungan, setidaknya dapat mengurangi kandungan polutan yang dibuang melalui cerobong.
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
11
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
Bab 2.5 FUEL SYSTEM PROCESSSebelum kita memahami bagaimana cara pengoprasian
pada DCS ”Distribution Control System” fan mill, alangkah baiknya terlebih dulu memahami rangkaian proses yang terjadi di lapangan. Yaitu bagaimana jalur pemipaan gas maupun udara yang di manfaatkan dan proses masuknya batu bara pada fan mill.
Gambar 10 Rangkaian ducting/pemipaan aliran gas dan udara yang terjadi pada fan mill.
Dalam gambar dapat kita pahami antara lain :
Pemipaan inlet Gas dan Udara pada fan mill.1. Temperatur gas pipe : adalah ducting utama yang terhubung
dengan furnace secara langsung dan gas masuk dengan bebas, temperatur gas yang masuk akan mendekati temperatur dalam furnace ≥500 0C,
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
12
CGF
Superior Air Preheater
From IDF A & B
From mill A 1
From mill B 1
From mill C 1
Temperatur gas pipe
Udara from Atmosfer
Hot Air
Fan mill C
Batu Bara Masuk From Coal Feeder
To C1
To C2
To C3
To C4
Heat SA
To Mill A
To Mill B
Subordinat Air Preheater
Udara from FDF
12
4
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
2. CGF ”Colling Gas Fan”, perhatikan pada gambar, ducting dari CGF terhubung menjadi tiga bagian langsung dengan temperatur gas pipe. Ini dapat kita pahami apabila kita mengatur bukaan damper pada CGF akan mempengaruhi proses pada semua Fan Mill. Temperatur dari CGF ≥250 0C.
3. Hot Air : adalah merupakan jalur yang bersumber dari udara FDF yang sudah melalui Air preheater. Jika kita melihat gambar akan ada damper yang di gunakan untuk mengontrol seberapa besar udara yang di manfaatkan untuk mendinginkan flue gas dari temperature gas pipe. Sehingga mencapai temperatur gas inlet fan mill yang di inginkan (440-500 0C).
4. Udara From Atmosfer : adalah penggunaan udara segar dari atmosfer untuk proses pendinginan gas yang masuk dengan bebas dari ducting utama (temperature gas pipe). Jika kita lihat dalam gambar ada damper yang dapat kita kontrol, di maksudkan apabila pada fan mill yang beroperasi damper ini akan di tutup sampai 0% sedangkan jika kondisi stop damper ini di buka 100% sehingga temperatur yang masuk dalam fan mill tidak terlalu panas.
Pemipaan Outlet Fan Mill :Out let dari masing-masing fan mill akan terbagi menjadi 4 bagian :
1. to A1, to B1, dan seperti terlihat dalam gambar adalah C1 : ini maksudnya adalah Fan mill C yang terhubung dengan sudut Furnace ke-1
2. to A2, to B2, dan seperti terlihat dalam gambar adalah C2 : ini maksudnya adalah Fan mill C yang terhubung dengan sudut Furnace ke-2
3. to A3, to B3, dan seperti terlihat dalam gambar adalah C3 : ini maksudnya adalah Fan mill C yang terhubung dengan sudut Furnace ke-3
4. to A4, to B4, dan seperti terlihat dalam gambar adalah C4 : ini maksudnya adalah Fan mill C yang terhubung dengan sudut Furnace ke-4
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
13
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
Bab 2.6 STEAM SYSTEM PROCESSPada boiler, steam yang akan di suplay ke turbin melalui beberapa tahapan proses. Seperti yang terlihat pada gambar sebagai berikut :
Gambar 11 flow steam system
Terlihat pada gambar bahwa steam dari steam drum, akan mengalir menuju First Superheater inlet header, di sini steam menerima Pemanasan dari flue gas sebesar ±7000C yang akan menghasilkan steam dengan temperatur ±2500C. Kemudian akan mengalir menuju first superheater outlet header, steam kembali menerima pemanasan dari flue gas sebesar ±5700C, yang menghasilkan steam dengan temperatur ±3500C, pada outlet menghasikan temperatur lebih tinggi karena setelah melewati first superheater inlet, kandungan air pada steam telah berkurang.
Kemudian steam akan melalui Spraying water desuperheter, di sini akan dilakukan penambahan kadar air dengan cara di spray untuk mendapatkan temperatur yang sesuai dengan standart konsumsi ke turbin yaitu 4200C-4400C dalam akhir proses steam system.
Dari spraying steam bertambah kandungan airnya sehingga akan di panasi kembali melalui secondary superheater, dari inlet header temperature ±2700C, karena menerima Pemanasan dari flue gas sebesar ±7000C, maka temperatur pada outlet header dapat dicapai sesuai standart konsumsi yaitu 4200C-4400C.
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
14
First Superheater Inlet Header
First Superheater outlet Header
Secondary Superheater Inlet Header
Secondary Superheater
Outlet Header
Spraying water desuperheater
Aliran flue gas
Water inlet
High temperature superheater steam
Header Steam to turbin
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENGOPRASIANDan DISTRIBUTION CONTROLL SYSTEM ”DCS”
Bab 3.1 SMOKE SYSTEM
Gambar 12 Control View Smoke System
Langkah-langkah Pengoprasiana. Langkah-langkah pengamanan di local Area saat akan
ber operasi:1. Pastikan air pendingin motor bearing dalam keadaan jalan,
Cek juga oil bearing lubrication. 2. Pastikan local area dalam kondisi aman, tidak ada benda-
benda di sekitar motor fan area yang dapat mengganggu pengoprasian dan tidak ada orang yang sedang berkerja di area tersebut.
3. Jika telah di pastikan aman informasikan ke operator di DCS bahwa local siap di jalankan.
4. Stand by lah di Emergency switch selagi akan di jalankan dari DCS untuk memastikan aman saat di jalankan.
b. Langkah-langkah pengoprasian di DCS 1. Pastikan motor control valve damper semua fan dalam posisi 0%
(tertutup) untuk menghindari over load pada saat awal start.2. Hidupkan IDF terlebih dahulu, klik IDF A atau IDF B kemudian klik
Start.
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
15
Furnace
IDF A
IDF B
CGF
To High temp. gas pipe B
To High temp. gas pipe C
To High temp. gas pipe A
-50
Keterangan :Secondery Superhiter
First SuperhiterSuperior EconomixerSuperior Air PreheaterSubordinat EconomixerSubordinat Air PreheaterESP “Electro-static Presiptator
1 2 3 4 5 6 7
30 %
30 %
10 %
-50
799 0C
750 0C
6 %
6 %
199 A
189 A
34 A
40 %
FDF
36 A
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
3. Kemudian hidupkan FDF, klik FDF dan klik start.4. Perhatikan terus perubahan pressure dalam furnace. Buka sedikit-
sedikit damper IDF A dan IDF B (untuk membuat pressure negatif) dan imbangi dengan membuka damper FDF (menambah tekanan udara). Hingga tercipta pressure standart -50 Pa.
Bab 3.2 AIR SYSTEM
Gambar 13 Skema Air System at DCS view
Air system adalah merupakan line-line suplay udara dari FDF menuju proses pembakaran dalam furnace. Ada beberapa ketentuan dalam me-ngajasd motor-motor control damper (SA Damper dan Cooling air damper)
1. Jika normal operational temperature furnace ≤ 1000 0C
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
16
70 %
70 %
70 %
70 %
25 %
30 %
35 %
55 %
75 %
40 %
50 %
25 %
30 %
35 %
55 %
75 %
40 %
50 %
30 %
40 %
50 %
25 %
35 %
55 %
75 %
30 %
40 %
50 %
25 %
35 %
55 %
75 %
40 %
30%30%30%
A1A4
B1B4
C1C4
C21
C3
B2B3
A2A3
AA3
AB3
BC3
CC3
BC2
AB2
AA2
CC2
AA1
AB1
BC1
CC1
AA4
AB4
BC4
CC4
FDF
2.74 Kpa
2.74 Kpa279 0C
279 0C2.74 Kpa
2.74 Kpa279 0C
279 0C
1
2
4
3
Front
Back
Furnace
To mill ATo mill BTo mill C
Cooling Air
Cooling Air
48000 m3/h
36 A
3.1 Kpa
3.1 Kpa
3.1 Kpa
25%
Kecil
Besar
Pembukaan SA damper
35%
55%
75%
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
2. Jika temperature normal operatioanl Furnace ≥ 1000 0C
Pengoperasian at DCS :1. Pastikan damper-damper motor control valve to mill (A,B,C)
tertutup. Karena akan di fungsikan jika Fan mill ber-operasi.2. Buka Hot SA damper Control, untuk awal start ± 40%. Selanjutnya
pembukaan di atur dengan memperhatikan pressurenya ± 2.7 Kpa.3. Buka semua SA damper dan Cooling Air Damper dengan mengikuti
ketentuan di atas.
Bab 3.3 MILL SYSTEM
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
17
Kecil
Besar
Pembukaan SA damper
25%35%
55%
75%
To A2
M
MM
To A1 To A3 To A4
Coal Bunker A
Coal Feeder A
From Heat SA
Separator A
Bearing Box AMill A Temp.
From Hot Air
From Cold Gas fan
From Temperature gas pipe
Mill A Temp
3 m
7 t/h
92 0C
440 0C
450 0C
30 %
From Atmosfer
0 %
17 A
PROTECTION SW
Interlock Switch
PROTECTION SW
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
Gambar 14 Control View Fan mill
Langkah-langkah pengoprasian fan mill Langkah-langkah pengamanan di local Area saat akan ber-operasi :
1. Perhatikan valve-valve air pendingin dalam kondisi open, dan air pendingin mengalir.
2. Perhatikan level oil bearing Lubrication, pastikan dalam kondisi terisi.
3. Salah satu Operator harus stand by di local area dan siaga pada tombol Emergency sementara, menunggu start dari DCS untuk memastikan kondisi di lapangan.
Langkah-langkah Pengoprasian Digital Control System “DCS”
Start Fan Mill pada control view DCS :1. Jalankan CGF ”Coling Gas Fan”2. Jalankan Motor mill, perhatikan nilai amper pada motor.3. Buka damper coal Inlet.4. Start coal feeder 5. Tutup damper from atmosfer sampai 0 %6. Kemudian buka damper from hot air, bukaan awal ±25%, dengan
pertimbangan temperatur pada fan mill inlet ±440 – 500. dan temperatur pada separator di pertahankan 75 – 90 0C.
7. Jalankan motor speed control di coal feeder secara perlahan, dengan memperhatikan flow batu bara yang tertera, sesuai dengan kebutuhan.
8. Klik Coal feeder interlock switch on (OK) dan Mill Dev. Protection Switch on (OK).
Stop Fan Mill pada control view DCS :1. Turunkan speed control di coal feeder secara perlahan, hingga
betul-betul 0 %.2. Turunkan bukaan damper from hot air secara perlahan, di ikuti
dengan membuka damper udara from atmosfer 100 %. Dengan tujuan untuk mendinginkan temperatur pada separator outlet.
3. Matikan coal feeder.4. Tutup damper coal inlet. 5. Matikan motor Fan mill.6. Klik Coal feeder interlock switch off (OK) dan Mill Dev. Protection
Switch off (OK).
Catatan : pada saat kita ingin menambah dan mengurangi suplay batu bara ke dalam furnace, selalu perhatikan perubahan nilai prosentase pada Flue Gas Oxygen. Untuk kesempurnaan dan efisiensi pembakaran di Furnace pertahankan nilainya antara 5-6%, jika prosentasi di bawah 5% maka indikasi kelebihan pemakaian batu bara sehingga kecenderungan temperatur furnace akan naik yang akan di ikuti kenaikan pressure, sebaliknya jika bergerak di atas 6% maka
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
18
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
indikasi kekurangan batu bara kecenderungan temperature akan turun dan diikuti turunnya pressure.
Trouble dan indikasi pada control view.1. Batu Bara tidak mau turun (Menggantung).
Indikasi : Amper motor bertahan pada ±14.5 A dan Flow batu bara 0t/h Pressure separator outlet turun ≤ 2.0 Kpa (sampai 1.4 Kpa) Prosentasi kandungan oksigen akan melebihi standart (5-
6%) bisa mencapai 12%. Temperatur Separator outlet melonjak tinggi diatas 110 0C Steam pressure turun secara drastis dengan cepat.
2. Damper from hot air ngejem (diam) tidak mau mengikuti setingan. Indikasi :
Bukaan damper semula tidak mau bergerak mengikuti setingan baru, terlihat pada analog input.
Dampak : Kita tidak dapat mengontrol dengan mudah temperature inlet
440-5000C dan separator outlet 75-900C, Kita dapat menggunakan udara from atmosfer akan tetapi dapat mengurangi efisiensi. dengan Cold gas fan akan mempengaruhi proses semua fan mill yang running.
Bab 3.4 OIL SYSTEM
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
19
Return Oil(to return oil header)
3.2 Mpa
To each flame detectorCooling Air Fan A
Ignition Gun A
Ignitor B
Front Boier
Ignitor C
Ignitor AIgnitor D
Ignition Gun A
Ignition Gun A
Ignition Gun A
Oil Gun A
Oil Gun BOil Gun C
Oil Gun D
Cooling Air Fan B
Oil Supplay(from oil supplay header)
5 %
Air(from air compressor)
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
Gambar 15 Control View Oil SystemLangkah-langkah pengoprasian oil system :
Persiapan running :1. jalankan pompa solar, sebelumnya perhatikan keadaan
pendingin dan oil lubrikasi pada pompa.2. Setting valve manual return sehingga mendapatkan pressure
oil di atas 3.2 Mpa. Untuk mempermudah pengontrolan pressure melalui motor control valve return oil.
3. Cek semua valve-valve manual pada line sebelum motor valve pada setiap oil gun pastikan dalam kondisi open. Sedangkan valve manual line kompressor dalam kondisi tertutup untuk lebih amannya. Karena jika ada kesalahan membuka motor purge (pembersihan) valve of burner solar tidak sampai masuk ke pipa line Kompresor, dikarenakan tekanan solar jauh lebih tinggi.
Pengoprasian control view DCS :1. Start Cooling air fan, sebelum menyalakan burner. karena udara dari
fan ini di gunakan juga untuk mendinginkan flame detector. 2. Open oil trip valve header jalur utama oil suplay, pastikan valve manual
by passnya tertutup.3. klik Oil gun – open, klik Ignition gun – Open, buka motor oil valve of
burner, secara bersamaan klik Ignitornya dan klik OK.4. Perhatikan flame detectornya akan berwarna merah apabila api
berhasil menyala dalam furnace. 5. Tutup/close kembali ignition gunnya.6. perhatikan pressurenya apabila turun maka, klik close motor valve
pada line return oil, sehingga di dapat pressure yang kita inginkan.
Catatan :1. Pada saat mengopreasikan oil gun dan ignition gun sebaiknya
salah satu operator harus melihat kondisi di lapangan, berhasil tidaknya solar yang di spraykan tersebut menyala.
2. jika akan menutup ignition gun perhatikan box commandnya sebelum di close apakah betul-betul ignition gun, karena di khawatirkan keliru Oil gun karena letaknya yang berdekatan.
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
20
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
Bab 3.5 STEAM SYSTEM
Gambar 16 Control View Steam System
Langkah-langkah pengoperasian
Tindakan-tindakan Awal start :1. Buka semua drain-drain valve superheater. Pastikan valve di drain
collector superheater juga terbuka.2. Buka valve by pass main steam. 3. Pastikan manual valve Exhaust steam dalam keadaan terbuka4. Tutuplah kembali semua drain-drain valve superheater jika
temperature di High temperature superheater steam header sudah mencapai 4200C.
Pengoperasian di DCS1. Pada awal start bukalah sedikit demi sedikit valve open-close main
steam.2. Manfaatkan valve open-close Exhaust steam untuk mengontrol
pressure steam. Untuk awal start pressure yang dibutuhkan adalah
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
21
M
From attemperating water
From drum
From drum
From Another boiler
To no 1 Turbin
To no 2 Turbin
Back Wash
Exhaust Steam
1 2 3 4 5 6
Ket :First Superheater Inlet headerFirst Superheater Outlet headerSpraying Water desuperheater Secondary Superheater Inlet headerSecondary Superheater Outlet headerHigh Temperatur Superheater Steam header
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
3 Mpa. Selanjutnya normal operasi pressure di jaga stabil 3.7 Mpa sampai ±4.0 Mpa
Bab 3.6 WATER SYSTEM
Gambar 17 Control View Water System
Langkah-langkah pengoperasian :
Tindakan-tindakan Awal Start :1. Cek semua valve-velve
Open semua valve-valve venting di steam drum. Open Valve dossing pump. Open valve blow down continous left and right. Open valve manual emergency, pastikan juga valve manual
emergency di drain Collector juga terbuka. Open valve sirkulasi
2. Koordinasikan dengan operator turbin untuk pengisian air dalam steam drum, sehingga operator turbin akan men-start BFWP ”Boiler Feed Water Pump”.
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
22
1 2 3 4
5 6
M M
M
M
M
MMMM
MM
MM
M
To Intermitent
To Continous
To Superheater inlet header
To Superheater inlet header
Condensor
distributing
To Spraying water desuperheater
From HP Heater Outlet
To Continous
To deaeratorfrom Continous right
from Continous left
from drum emergency
from blow down colector Keterangan :
Superior Economixer Inlet headerSuperior Economixer outlet headerSubordinate Economixer Inlet HeaderSubordinate Economixer Outlet HeaderContinous blow down flash tankIntermitent blow down flas tank
1 2 3 4
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
Pengoprasian DCS :Pengontrolan Air
1. Buka semua valve motor Open-close (untuk awal start sebaiknya melalui jalur by pass), kemudian buka juga semua motor control valve pada jalur yang akan di gunakan, sedikit demi sedikit. Hingga flow air terlihat ±20 t/h, Isi air dalam Steam drum 25% dalam level glass
2. Jika sudah mencapai level yang kita inginkan, Close semua Valve motor open-close. Dan control valve 0%.
3. Pada saat proses pemasakan pantaulah terus : Level air pada TV monitor Level Glass di steam drum atau
level air di panel. Pressure dalam steam drum, jika mencapai 0.2 Mpa lakukan
penutupan semua fenting steam drum. Jika akan melakukan pengisian air kembali, close valve
manual sirkulasi sehingga semua air inlet akan melewati economizer.
4. Untuk awal start pertahankan pressure 3.0 Mpa, koordinasikan dengan operator turbin berkaitan beban yang akan di set.
5. Naikkan pressure menjadi 3.7 – 4.0 Mpa jika normal operasi.
Catatan : Perhatikan selalu flow air dan steam di monitor, usahakan
setingan flow air seimbang dengan flow steam yang keluar sehingga kondisi level akan stabil.
Lakukan tindakan emergency jika level terlalu tinggi di atas +300 mm. Buka valve motor open-close emergency, jangan terlalu lama posisi valve open, karena akan menurunkan pressure steam drum dengan cepat, Secepatnya di tutup dan di buka kembali hingga level air terlihat di level glass dan bisa dipastikan aman.
Pengontrolan Temperatur Steam :Standart temperature steam yang di kirim ke turbin adalah 420-4400C,
untuk mengontrolnya lakukan langkah sebagai berikut :1. Perhatikan pada gambar view Water System ada line menuju To
Sepraying Water Desuperheater dari line inlet water from HP heater. Sebagai langkah awal bukalah semua valve manual pada line tersebut.
2. Bukalah valve motor open-close3. Bukalah Motor Control Valve, sehingga flow meter tertera ±4 T/h.
Catatan : Perhatikan selalu nilai perubahan temperature steam, nilai tersebut berbanding lurus dengan keadaan temperature dalam furnace dan pressure steam drum. jika terjadi ketidakstabilan temperature dalam furnace dan pressure steam drum akan di ikuti pula ketidakstabilan temperature steam di High Superheater Steam Header yang akan di supplay ke turbin. Lakukan penurunan flow water spray jika temperature cenderung turun dan naikkan flow jika
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
23
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
cenderung naik, sehingga range temperature yang di syaratkan terjaga. Hindari temperature naik di atas 4400C dan turun di bawah 4200C secara drastis.
Bab 3.7 PARAMETER CONTROL PADA VIEW DCS
Ada beberapa parameter yang terus harus di Pantau dan di control yang berkaitan dengan proses di boiler system, seperti yang terlihat pada gambar sebagai berikut :
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
24
25,0 MW 3.7 Mpa 3.4 Mpa
425 0C
425 0C 128 mm 82.23 t/h
83.93 t/h
3.85 Mpa -40 Pa-57 Pa 6 %
6 %
853.2 0C
753.3 0C 105.8 0C
105.8 0C2.78 Mpa
Generator Active Power
Drum Pressure
High Superheater
Steam Header Steam Press.
High Superheater
steam header steam tempt. B
High Superheater
steam header steam tempt. A
Drum Level
Main Steam Compensation
Flow
Feed water Flow
Feed Water Pressure
Flue Gas Oxigen B
Furnace Pressure
B
Furnace Pressure
AFlue Gas Oxigen A
Furnace outlet gas temp. A
Furnace outlet gas temp. B
Flue gas tem. Leaving air preheater B
Flue gas tem. Leaving air preheater A
Fuel oil header
pressure
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
Bab 3.8 INTERLOCK SYSTEM
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc
25
Mill A Bearing TMP HI
Mill A Coil TMP HI
Mill A Motor Bearing TMP HI
Mill B Bearing TMP HI
Mill B Coil TMP HI
Mill B Motor Bearing TMP HI
Mill C Bearing TMP HI
Mill C Coil TMP HI
Mill C Motor Bearing TMP HI
IDF A Bearing TMP HI
IDF A Vibration HI
IDF B Bearing TMP HI
IDF B Vibration HI
FDF Bearing TMP HI
FDF coil TMP HI
IDF A B Stop
PROTECT
PROTECT
PROTECT
PROTECT
PROTECT
PROTECT
PROTECT
PROTECT
PROTECT
PROTECT
PROTECT
PROTECT
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCKPROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
PROTECT
INTERLOCK
Drum Level HHH
Drum Level LLL
Missing All Flame
Missing all fuel
Furnace Pressure HH
Furnace Pressure LL
IDF A B Stop
FDF Stop
Cooling AB fan Stop
Cooling Air Outlet Prs L
FDF Outlet Air Flow low
Mill A Stop
Coal Feeder A Coal Blocked
Coal Feeder A Chain Broken
Mill B Stop
Coal Feeder B Coal Blocked
Coal Feeder B Chain Broken
Mill C Stop
Coal Feeder C Coal Blocked
Coal Feeder C Chain Broken
Stop coal feeder A
CL. Oil Header trip Valve
CL. Burn Oil Valves
Stop coal feeder B
Stop coal feeder C
Stop coal feeder A
Stop coal feeder B
Stop coal feeder C
Stop Mill A
Stop Mill B
Stop Mill C
B
A
D
C
OR
OR
OR
OR
OR
OR
OR
OR
OR
OR
OR
AND
INTERLOCKMFT CONDITION
MFT
PLTU Cahaya Fajar Kaltim 2X25 MW
By : Nur Ali Said Opr. Boiler CPI “China Power Indonesia”[email protected]/tt/file_convert/55cf9d38550346d033acbdd9/document.doc