-
IPEMBANGKITPENGENALAN
L|STR|K TENAGA NUKLTR (PLTN)
_ Sampai saat ini nuklir khususnya zat radioaktif telah
dipergunakan secara
luas dalam berbagai bidang seperti industri, kesehatan,
pertanian, peternakan,sterilisasi produk farmasi dan alat
kedokteran, pengawetan bahan makanano danbidang hidrologi, aplikasi
tersebut adalah dalam bidang non energi.
Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang energi saat
ini sudahberkembang dan dimanfaatkan secara besar-besaran dalam
bentuk PembangkitListrik Tenaga Nuklir (PLTN), dimana tenaga nuklir
digunakan untukmembangkitkan tenaga listrik yang relatif murah,
aman dan tidak mencemarilingkungan.
Pemanfaatan teknik nuklir dalam bentuk PLTN mulai dikembangkan
secarakomersial sejak tahun 1954.Pada waktu itu di Uni Sovyet
(USSR), dibangun dandioperasikan satu unit PLTN air ringan
bertekanan tinggi (WER=PWR) yangsetahun kemudian mencapai daya 5
Mwe. Di Amerika Serikat juga telah
-
dioperasikan jenis reaktor yang sama dengan daya 60 Mwe. Pada
tahun 1956 di Inggris dikembangkanjenis Gas Cooled Reactor (GCR =
reaktor berpendingin gas) dengan daya 100 Mwe.
Hingga tahun 2010 di seluruh dunia baik di negara maju maupun
berkembang telah dioperasikansebanyak 438 unit PLTN tersebar di 30
negara dengan kontribusi sekitar 18 7o dari pasokan tenagalistrik
dunia dengan total pembangkitan dayanya mencapai 314Mwe. Sementara
itu 143 PLTN dalamtahap konstruksi di 24 negara, dengan negara yang
sedang membangun PLTN terbanyak adalahChina 36 unit, India 20 unit
dan Rusia 16 unit. Selain yang memasuki tahap konstruksi344 unit
PLTNlainnya di dunia sedang dalam tahap perencanaan.
. ; : : t
Perbedaan Pembangkit Listrik Konvensional (PLK) dengan PLTNDalam
pembangkit listrik konvensional, air diuapkan di dalam suatu ketel
melalui pembakaran
bahan fosil (minyak, batubara, dan gas). Uap yang dihasilkan
dialirkan ke turbin uap yang akanbergerak apabila ada tekanan uap.
Perputaran turbin selanjutnya digunakan untuk
menggerakkangenerator, sehingga akan menghasilkan tenaga
listrik.
Pembangkit l istrik dengan bahan bakar batubara, minyak dan gas
mempunyai potensimenimbulkan dampak negatif ke lingkungan serta
masalah transportasi bahan bakar dari tambangmenuju lokasi
pembangkitan. Dampak lingkungan akibat pembakaran bahan fosil
tersebut dapatberupa CO, (karbon dioksida), SO, (sulfur dioksida)
dan NO, (nitrogen oksida), serta debu yangmengandung logam berat.
Kekhawatiran terbesar dalam pembangkitan listrik dengan bahan
bakarfosil adalah dapat menimbulkan hujan asam dan peningkatan
pemanasan global.
PLTN beroperasi dengan prinsip yang sama seperti PLK, hanya
panas yang digunakan untukmenghasilkan uap tidak dihasilkan dari
pembakaran fosil, tetapi dihasilkan dari reaksi pembelahaninti
bahan fisil (uranium) dalam suatu reaktor nuklir. Tenaga panas
tersebut digunakan untuk
. - ' . ;
Desain PLTN tipe ACR-1000 (Advance Candu Reactor)
-
Bahan bakar(uranium)
Moderator Reaktorneutron
l i
J",;;;"''*Air dingin darisungai/danau/[aut
Transmisi
Transformer
Skema Pembangkit Listrik Tenagct Nuklir eLfN)
membangkitkan uap di dalam sistem pembangkit uap (Steam
Generator) dan selanjutnya sama sepertiPLK, uap digunakan untuk
menggerakkan turbin-generator sebagai pembangkit tenaga listrik.
Sebagaipemindah panas digunakan air yang disirkulasikan secara
terus menerus selama PLTN beroperasi.
Proses pembangkitan listrik ini tidak membebaskan asap atau debu
yang mengandung logamberat yang dibuang ke lingkungan atau
melepaskan partikel yang berbahaya seperti CO2, SO2, NO^ke
lingkungan, sehingga PLTN ini merupakan pembangkit listrik yang
ramah lingkungan. Limbahradioaktif yang dihasilkan dari
pengoperasian PLTN adalah berupa elemen bakar bekas dalam
bentukpadat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan
di lokasi PLTN sebelum dilakukanpenyimpanan secara lestar i .
Pembelahan Inti
Panas yang dipergunakan untuk membangkitkan uap diproduksi dari
pembelahan inti atomyang dapat diuraikan sebagai berikut:
Apabila satu neutron (dihasilkan dari sumber neutron) tertangkap
oleh inti atom U-235, intiatom akan terbelah menjadi 2 atau3
bagian/fragmen. Energi yang semula mengikat fragmen tersebutdiubah
menjadi energi kinetik sehingga mereka bergerak dalam kecepatan
tinggi. Karena fragmen-fragmen itu berada dalam struktur kristal
uranium maka gerakannya akan diperlambat.
Dalam proses perlambatan inilah energi kinetik dikonversi
menjadi energi panas (energi termal).Energi termal pembelahan 1 kg
U-235 murni sekitar 17 milyar kkal atau setara dengan energi
termalyang dihasilkan dari pembakaran 2,4 jutakg (2.400 ton)
batubara.
Selain fragmen-fragmen tersebut reaksi pembelahan inti juga
menghasilkan 2 atau 3 neutronyang dilepaskan dengan kecepatan
10.000 km/detik. Neutron-neutron ini disebut neutron cepat
-
yang mampu bergerak bebas tanpa dirintangi oleh atom-atom
uranium atau atom-atom kelongsongnya.Agar mudah ditangkap oleh inti
atom uranium guna menghasilkan reaksi pembelahan, maka
kecepatanneutron ini harus diperlambat. Zatyang dapat memperlambat
kecepatan neutron disebut moderator.
Panas yang dihasilkan dari reaksi pembelahan didinginkan oleh
air yang bertekanan 160 atmdan suhu 300'C secara terus menerus
dipompakan ke dalam reaktor melalui saluran pendingin reaktor.Tidak
hanya sebagai pendingin air ini juga berfungsi sebagai moderator,
yaitu medium yangmemperlambat neutron. Neutron cepat akan
kehilangan energinya selama menumbuk atom-atomhidrogen, setelah
kecepatannya turun sampai 2000 m/s atau sama dengan kecepatan
molekul gaspada suhu 300'C barulah ia mampu membelah inti atom
U-235, neutron yang telah diperlambat inidisebut neutron termal dan
menvebabkan teriadinva reaksi berantai.
Skema reaksi berantai yanp dikendalikan oleh batanp kendali
Reaksi Berantai Terkendali
Reaksi berantai dapat berlangsung dalam waktu singkat dan
menghasilkan energi yang sangatbesar. Untuk dapat dimanfaatkan
tenaga panasnya reaksi berantai yang berlangsung di reaktor
nuklirharus dikendalikan sehingga dihasilkan energi yang sesuai
dengan kebutuhan.
Pengendalian ini dilakukan dengan menggunakan batang kendali
yang mampu menyerapneutron. Batang kendali dibuat dari bahan yang
dapat menyerap neutron seperti Boron atau Cadmium.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam reaksi nuklir pada
PLTN:o Reaksi pembelahan berantai hanya dimungkinkan apabila ada
moderatoro Kandungan U -235 di dalam bahan bakar nuklir maksimum
adalah 3,27o. Katdungan ini kecil sekali
dan terdistribusi secara merata dalam isotop U-238, sehingga
tidak mungkin terjadi reaksipembelahan berantai secara tidak
terkendali di dalamnya.
-
Beherapa tipe PLTN diantaranya:
ReaktorAir Mendidih (Boiling Water Reactor)Reaktor jenis ini
memanfaatkan air (HrO) sebagai pendingin reaktor dan moderator.
Panas yang
dihasilkan oleh reaksi fisi dalam elemen bakar akan diserap oleh
air, sehingga air akan mendidih danberubah menjadi uap. Uap yang
dihasilkan akan dimanfaatkan untuk menggerakkan
turbin-generatorsehingga dihasilkan listrik. Uap yang telah
menggerakkan turbin kemudian didinginkan sehinggaberubah menjadi
air kembali dan dipompa kembali ke dalam reaktor. Dalam reaktor BWR
hanyaterdapat satu sistem sirkulasi pendingin.
Reaktor Air Bertekanan (Pressurized Water Reactor)Reaktor PWR
menggunakan air (HrO) sebagai pendingin. Reaktor ini memiliki dua
sistem sirkulasi
pendingin, yaitu pendingin primer dan pendingin sekunder.
Sirkulasi pendingin primer berisi airyang berhubungan langsung
dengan sumber panas. Air pendingin sekunder dibuat bertekanantinggi
sehingga tidak akan mendidih walaupun berada dalam temperatur yang
sangat tinggi. Panasdari sistem pendingin primer kemudian akan
dipindahkan ke sistem pendingin sekunder. Air dalamsistem sekunder
ini akan berubah menjadi uap dan kemudian dimanfaatkan untuk
menggerakkanturbin-generator dan menghasilkan listrik.
Reaktor Air Berat Bertekanan (Pressurized Heavy Water
Reactor)Reaktor ini prinsip kerjanya mirip dengan jenis PWR. Letak
perbedaan adalah pendingin yang
digunakan adalah air berat (DrO). Penggunaan air berat membuat
reaktor jenis ini bisa menggunakanuranium alam yang tidak diperkaya
sebagai bahan bakar.
Reaktor Berpendingin Gas (Gas Cooled Reactor, GCR)Gas CO, yang
disirkulasikan ke dalam bahan bakar reaktor berfungsi sebagai
pendingin siklus
primer. Gas panas yang keluar dari reaktor kemudian masuk ke
dalam steam generator untuk
PLTN Vattenfall Jerman di malam hari
-
Desain PLTN portabel generasi baru Ruang kendali PLTN
membangkitkan uap pada siklus sekunder yang menggunakan air
sekaligus mendinginkan gas COztersebut sebelum kembali masuk ke
dalam reaktor. Pada tipe ini, grafit dipergunakan sebagai
moderatorsehingga bisa mempergunakan uranium alam tidak diperkaya
sebagai bahan bakar.
Reaktor Grafit Berpending in Air (Light Water Graphite Reactor,
LWGR)Reaktor ini mempergunakan grafit sebagai moderator dan air
sebagai pendingin. Air pendingin
dibiarkan mendidih di dalam reaktor dan uapnya kemudian
dipisahkan dari air dalam steam drum.Uap kemudian dipergunakan
untuk menggerakkan turbin. Reaktor yang mengalami kecelakaan
diChernobyl termasuk ke dalam reaktor tipe ini.
Reaktor Pembiak Cepat (Fast Breeder Reactor, FBR)Reaktor ini
mempergunakan plutonium (Pu-239) sebagai bahan bakar plutonium
ditempatkan di
bagian tengah inti reaktor, kemudian disebelah luarnya
dikelilingi oleh U-238. Uranium-238 inimenyerap neutron yang
berasal dari reaksi hasil fisi di bagian tengah reaktor, sehingga
berubahmenjadi Pt-239. Produksi Pu-239 inilah yang dikenal sebagai
pembiakan bahan bakar. Dengan tanpaadanya moderator di dalam
reaktor untuk menurunkan energi neutron membuat reaktor ini
disebutpembiak cepat. Sebagai pendingin dipakai logam cair sodium
(Na) yang tidak bersifat memoderasidan tahan terhadap temperatur
ekstrim di dalam reaktor.
Reaktor Pebble Bed (Pebble Bed Reactor)Reaktor ini mempergunakan
bahan bakar keramik uranium (U), plutonium (Pu) dan thorium
(Th)
berbentuk bola (pebble). Bola-bola diletakkan ke dalam silinder
reaktor yang bagian bawahnyaberbentuk seperti corong sebagai tempat
keluarnya bahan bakar yang sudah habis terpakai. Gashelium yang
dialirkan di sela-sela tumpukan bola-bola keramik berfungsi sebagai
pendingin yangmenyerap panas hasil reaksi fisi untuk kemudian
dipindahkan ke air pendingin melalui steqm generator.Grafit pada
struktur bahan bakar atau bola-bola grafit yang dicampur dengan
bola-bola bahan bakarberfungsi sebagai moderator. Aliran tipikal
dari pebble ini adalah satu pebble setiap menit.
Pusat Diseminasi lptek NuklirGedung Perasten :Jl. Lebak Bulus
Raya No.49, PasarJum'at, Jakarta 12440Kotak Pos :4390, Jakarta
12043, Indonesia, Telp. : (021 ) 7659a01,7659402
Fax. : (02 1 ) 7591 3833, Email : pdin @ batan.go.id, infonuk @
jkt.bozz.comwww.batan.oo.id. www.infonuklir.com