Sas Wahid H. Bogor, 07 Agustus 2012 1 PLOT FUNGSI A. PEMAHAMAN FUNGSI Suatu fungsi dapat didefinisikan sebagai suatu aturan yang membuat korespondensi antara dua himpunan bilangan sehingga hubungan dari dua himpunan bilangan tersebut menjadi tidak ambigu. Pada umumnya suatu fungsi dinotasikan dalam bentuk aljabar. Sebagai contoh jika ada fungsi = 2 maka merupakan variable dependen, sedangkan adalah variable independent. Kita bisa mengatakan bahwa bergantung pada karena adalah variable bebas yang bisa kita ganti dengan nilai berapapun. Fungsi dengan sebuah variable independen biasanya akan menghasilkan garis tunggal atau kurva ketika digambar pada koordinat kartesian, sedangkan fungsi dengan dua variable independen atau lebih akan menghasilkan suatu permukaan (surface) ketika digambar. Himpunan bilangan atau titik dimana suatu fungsi didefinisikan disebut sebagai domain fungsi. Sebagai contoh, fungsi = 3 terdefinisi untuk semua bilangan real karena kita bisa mengganti dengan nilai berapapun, lalu menhitung pangkat tiga nya. Himpunan bilangan yang dihasilkan oleh suatu fungsi disebut sebagai range yang merupakan bagian dari co- domain. Dengan kata lain, domain adalah bilangan – bilangan yang bisa kita inputkan ke dalam fungsi, sedangkan range adalah bilangan – bilangan hasil keluaran suatu fungsi. Lebih jelasnya lihat gambar berikut : =2+1 ∶ 1, 2, 3, 4 − ∶ 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 ∶ 3, 5, 7, 91 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Sas Wahid H. Bogor, 07 Agustus 2012
1
PLOT FUNGSI
A. PEMAHAMAN FUNGSI
Suatu fungsi dapat didefinisikan sebagai suatu aturan yang membuat korespondensi
antara dua himpunan bilangan sehingga hubungan dari dua himpunan bilangan tersebut
menjadi tidak ambigu. Pada umumnya suatu fungsi dinotasikan dalam bentuk aljabar.
Sebagai contoh jika ada fungsi 𝑦 = 𝑥2 maka 𝑦 merupakan variable dependen, sedangkan 𝑥
adalah variable independent. Kita bisa mengatakan bahwa 𝑦 bergantung pada 𝑥 karena 𝑥
adalah variable bebas yang bisa kita ganti dengan nilai berapapun.
Fungsi dengan sebuah variable independen biasanya akan menghasilkan garis
tunggal atau kurva ketika digambar pada koordinat kartesian, sedangkan fungsi dengan dua
variable independen atau lebih akan menghasilkan suatu permukaan (surface) ketika
digambar.
Himpunan bilangan atau titik dimana suatu fungsi didefinisikan disebut sebagai domain
fungsi. Sebagai contoh, fungsi 𝑦 = 𝑥3 terdefinisi untuk semua bilangan real karena kita bisa
mengganti 𝑥 dengan nilai berapapun, lalu menhitung pangkat tiga nya. Himpunan bilangan
yang dihasilkan oleh suatu fungsi disebut sebagai range yang merupakan bagian dari co-
domain. Dengan kata lain, domain adalah bilangan – bilangan yang bisa kita inputkan ke
dalam fungsi, sedangkan range adalah bilangan – bilangan hasil keluaran suatu fungsi.
Lebih jelasnya lihat gambar berikut :
𝑥 𝑦 = 2𝑥 + 1
𝐷𝑜𝑚𝑎𝑖𝑛 ∶ 1, 2, 3, 4
𝐶𝑜 − 𝐷𝑜𝑚𝑎𝑖𝑛 ∶ 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 ∶ 3, 5, 7, 9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
Sas Wahid H. Bogor, 07 Agustus 2012
2
B. FUNGSI PADA KOORDINAT KARTESIAN
Secara tradisional, system koordinat kartesian dibangun dari dua sumbu atau tiga
sumbu yang saling tegak lurus satu sama lain, yang umumnya sumbu – sumbu tersebut
disimbolkan sebagai sumbu 𝑥, sumbu 𝑦, dan apabila dalam bentuk tiga dimensi, maka akan
terdapat sumbu 𝑧. Fungsi pada koordinat kartesian tiga dimensi bisa memuat dua variable
independen, dengan bentuk 𝑦 = 𝑓(𝑥, 𝑧) atau 𝑧 = 𝑔(𝑥, 𝑦). Untuk koordinat kartesian kita tidak
perlu membahasnya lebih panjang karena sudah sangat familiar.
C. FUNGSI PADA KOORDINAT POLAR
Dalam matematika, system koordinat polar adalah system koordinat dua dimensi
dimana suatu titik dalam bidang ditentukan oleh jarak titik tersebut ke titik pusat, dan sudut
yang dibentuk dengan garis acuan (lazimnya adalah searah dengan garis sumbu 𝑥 +).
Untuk lebih jelasnya lihat gambar sebagai berikut :
Gambar pertama menunjukkan titik dalam koordinat polar dengan titik pusat 0 dan
sumbu polar 𝐿. Titik dengan garis hijau memiliki koordinat radial sebesar 3, dan koordinat
angular sebesar 60° (3, 60°), sedangkan titik dengan garis biru menunjukkan (4, 210°).
Ingatlah bahwa besaran sudut tidak selalu ditulis dalam satuan derajat, namun juga radian.
Gambar kedua menunjukkakn acuan besaran sudut pada koordinat polar, dan gambar
ketiga menunjukkan hubungan antara koordinat kartesian dan koordinat polar.
Untuk mengkonversi dari koordinat kartesian ke koordinat polar, digunakan persamaan
– persamaan sebagai berikut :
𝑃𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑘𝑒 𝐾𝑎𝑟𝑡𝑒𝑠𝑖𝑎𝑛 ∶ 𝑥 = 𝑟 cos 𝜃 , 𝑦 = 𝑟 sin 𝜃
𝐾𝑎𝑟𝑡𝑒𝑠𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑃𝑜𝑙𝑎𝑟 ∶ 𝑟 = 𝑥2 + 𝑦2 , 𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 𝑡𝑎𝑛𝑦
𝑥
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal berikut :
Konversikan posisi titik (2, 2) ke koordinat polar
Jawab : 𝑟 = 22 + 22 = 2 2
𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 tan2
2=
𝜋
4= 45°
= (2 2,𝜋
4)
Sas Wahid H. Bogor, 07 Agustus 2012
3
Konversikan posisi titik (6,𝜋
3) ke koordinat kartesian
Jawab : 𝑥 = 6 cos𝜋
3= 3
𝑦 = 6 sin𝜋
3= 3 3
= (3, 3 3)
D. MENGGAMBAR PLOT FUNGSI DENGAN MATLAB
Secara mendasar, untuk menggambar suatu fungsi kita memerlukan fungsi yang akan
digambar, dan domain fungsi yang keduanya harus kita definisikan terlebih dahulu.
Plot Garis 2D Koordinat Kartesian
Untuk melakukan plot 2D dari suatu fungsi, kita tuliskan perintah sebagai berikut :
≫ 𝑝𝑙𝑜𝑡(𝑑𝑜𝑚𝑎𝑖𝑛, 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖)
Contoh kita akan melakukan plotting untuk fungsi 𝑦 = 𝑥2 dengan domain −4 ≤ 𝑥 ≤ 4, maka
kita tuliskan perintah sebagai berikut :
≫ 𝑥 = −4 ∶ 4 ↲
≫ 𝑦 = 𝑥. ^2 ↲
≫ 𝑝𝑙𝑜𝑡(𝑥, 𝑦) ↲
Plot yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Sas Wahid H. Bogor, 07 Agustus 2012
4
Jika kita lihat sekilas, grafik diatas tidaklah smooth, dikarenakan MATLAB menggambar
dengan korespondensi sebagai berikut
≫ 𝑥 = −4 − 3 − 2 − 1 0 1 2 3 4
≫ 𝑦 = 16 9 4 1 0 1 4 9 16
Posisi titik – titik diatas lalu dihubungkan dengan garis lurus sehingga menghasilkan plot
yang kurang smooth dikarenakan peningkatan nilai = 1 . Untuk mengatasi hal ini maka
peningkatan nilai 𝑥 haruslah sangat kecil, taruhlah peningkatan nilai 𝑥 = 0.001 sehingga kita
perlu mengubah syntax sebagai berikut :
≫ 𝑥 = −4 ∶ 0.001 ∶ 4 ↲
≫ 𝑦 = 𝑥. ^2 ↲
≫ 𝑝𝑙𝑜𝑡(𝑥, 𝑦) ↲
Plot yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Untuk memberikan label pada sumbu 𝑥, sumbu 𝑦, maupun judul grafik, kita tambahkan
perintah sebagai berikut :
≫ 𝑥𝑙𝑎𝑏𝑒𝑙(′𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑥′) ↲
≫ 𝑦𝑙𝑎𝑏𝑒𝑙(′𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑦′) ↲
≫ 𝑡𝑖𝑡𝑙𝑒(′𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑦 = 𝑥^2′) ↲
Sas Wahid H. Bogor, 07 Agustus 2012
5
Untuk mengganti properties pada kurva/garis kita dapat melengkapi syntax 𝑝𝑙𝑜𝑡 menjadi