Top Banner

of 15

plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

Feb 24, 2018

Download

Documents

Melani Hidayati
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    1/15

    Page | 1

    1

    DAMPAKLIMBAH

    TERHADAPKERUSAKAN

    LINGKUNGAN

    DISUSUN OLEH

    1.

    ALMIRA SETYANINGTYAS (01)

    2.

    ANDIKA WGN (02)

    3. DIAN TRI UTAMI (05)

    4. MELANI HIDAYATI (19)

    DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

    SMAN 1 JATIROGO

    JALAN RAYA BADER NO.20 JATIROGO TUBAN

  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    2/15

    Page | 2

    2KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah yang telah memberikan Ridanya kepada kami untuk

    menyelesaikan pembuatan makalah ini, sehingga kami dapat membuat makalah ini

    dengan usaha yang maksimal.

    Makalah ini berisi tentang informasi yang akurat berdasarkan sumber-sumber

    yang dapat dipastikan kebenarannya, dan disajikan kepada pihak pembaca agar bisa

    menjadi sumber informasi yang mudah dipahami. Tak lupa disajikan pula gambar

    yang dapat memudahkan pembaca agar lebih mudah dan menyenangkan dalam

    mendalami ilmu yang telah kami siratkan di dalamnya.

    Kami berharap agar makalah ini mampu menjadi salah satu penambah

    wawasan pembaca sekalian.

    Tak luput dari semua itu, kami sebagai pembuat makalah memohon maaf jika

    adanya salah ketik, karena pada dasarnya kami juga manusia.

    Pada akhirnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

    pihak sumber referensi (blogger, dan penulis) yang telah membantu pembuatan

    makalah bertemakan Lingkungan Hidup ini.

  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    3/15

    Page | 3

    3DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1

    LATAR BELAKANG................................................................. 041.2RUMUSAN MASALAH..................................... ...................... 04

    1.3TUJUAN..................................... ..................................... .......... 04

    1.4MANFAAT..................................... ........................................... 04

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 DEFINISI..................................... ........................ ....... ........... 05

    2.2 KARAKTERISTIK LIMBAH..................................... ... ....... 06

    2.3 JENIS-JENIS LIMBAH INDUSTRI..................................... ... 06

    2.4DAMPAK LIMBAH..................................... ... ....... ....... ....... 07

    2.5 PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH B3 09

    BAB IV PENUTUP

    4.1KESIMPULAN..................................... ................................... 15

    4.2SARAN..................................... ................................... ....... ... 15

    BAB V DAFTAR PUSTAKA 16

  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    4/15

    Page | 4

    4BAB I PENDAHULUAN

    1.1LATAR BELAKANG

    Limbah industri ialah hal yang tak dapat dipungkiri dari kehidupan di

    masyarakat era ini maupun era mendatang, hampir semua yang

    dikonsumsi manusia merupakan barang industri baik itu tekstil, makanan,

    maupun perabotan rumah tangga, sehingga telah menjadi hal pasti jika

    limbah industri memiliki siklusnya sendiri dan akan selalu ada.

    Kurang sadarnya masyarakat serta keegoisan pihak-pihak tak bertanggung

    jawab dalam mengolah limbah menyebabkan adanya masalah berupa

    pencemaran lingkungan, setidaknya tanah, air, udara menjadi korban dari

    limbah industri ini.

    Tanah sebagai tempat injaknya makhluk hidup, mengalami degradasi

    akibat limbah industri ini, apabila tanah ini semakin rusak hingga sangat

    tidak layak bagi manusia mau tinggal di mana kita?.

    1.2RUMUSAN MASALAH

    1. Apa itu limbah industri?

    2.

    Apa saja kerusakan yang ditimbulkan oleh limbah industri3. Bagaimana cara mengolah limbah industri bagi rumah tangga?

    4. Bagaimana cara memperbaiki tanah yang telah mengalami degradasi

    akibat limbah industri?

    1.3TUJUAN

    1. Untuk mengetahui apa itu limbah industri

    2. Untuk mengetahui apa saja kerusakan yang ditimbulkan oleh limbah

    industri

    3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengolah limbah industri bagi

    rumah tangga

    4. Untuk mengetahui bagaimana cara memperbaiki tanah yang telah

    mengalami degradasi akibat limbah industri

    1.4MANFAAT

    1.

    Menyadarkan pembaca untuk aktif dalam menjaga lingkungan

    2. Menyadarkan pembaca akan pentingnya mengolah limbah dengan

    baik dan benar

    BAB II PEMBAHASAN

  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    5/15

    Page | 5

    52.1 DEFINISI

    Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi

    baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat

    bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah,

    ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas

    domestik lainnya (grey water).

    Limbah Industri adalah sisa buangan yang dihasilkan dari proses

    produksi pada suatu industri. Tentu saja karena sifatnya industri, maka

    jumlahnya lebih besar daripada limbah skala domestik atau rumah tangga.

    Diperlukan penanganan yang serius untuk limbah industri karena dampaknya

    pada lingkungan lebih besar daripada limbah domestik. Ada dua macamlimbah industri, yakni limbah dalam bentuk cair dan juga limbah dalam

    bentuk padat yang biasa disebut sampah. Kedua jenis limbah industri ini tentu

    saja tidak sedikit yang mengandung bahan berbahaya dan beracun.

    Pengertian B3 Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud

    dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang

    mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau

    konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak

    langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau

    membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia

    serta mahluk hidup lain.

    Intinya adalah setiap materi yang karena konsentrasi dan atau

    sifat dan atau jumlahnya mengandung B3 dan membahayakan manusia,

    mahluk hidup dan lingkungan, apapun jenis sisa bahannya.

    Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan

    sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan

    berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity,

    dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung

    maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau

    membahayakan kesehatan manusia.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah_hitamhttps://id.wikipedia.org/wiki/Limbah_hitam
  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    6/15

    Page | 6

    62.2 KARAKTERISTIK LIMBAH

    1. Berukuran mikro

    2. Dinamis

    3. Berdampak luas (penyebarannya)

    4. Berdampak jangka panjang

    2.3 JENIS-JENIS LIMBAH INDUSTRI

    Limbah industri digolongkan menjadi empat jenis yaitu

    Limbah cair. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan

    padat. Limbah, bahan sampah organik, dan bahan limbah anorganik.

    Limbah padat.

    Limbah gas dan partikel. Polusi udara proses semua spesies kimia yang

    dimasukkan atau masuk ke atmosfer adalah bersih disebut kontaminan.

    kontaminan pada konsentrasi cukup tinggi untuk menimbulkan dampak

    negatif pada penerima (reseptor), ketika hal ini terjadi, kontaminan disebut

    kontaminan (polutan) udara .pencemaran diklasifikasikan menjadi dua

    kategori menurut bagaimana kontaminan masuk atau dimasukkan ke atmosfer,

    yaitu: Sumber kontaminasi dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah

    kendaraan bermotor, fasilitas, pabrik, instalasi atau kegiatan yang

    memancarkan polutan udara ke atmosfer.

    2.4 DAMPAK LIMBAH

    Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika

    tidak ada pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat

    didalam lingkungan hidup maka dapat menimbulkan pencemaran seperti:

    Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3),

    methan (CH4), C02dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat

    ditimbun dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim

    hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri

    penghancur dalam suasana aerob/anaerob.

    Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang

    ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane

    yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia.

    Gas H2S 50 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.

  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    7/15

    Page | 7

    7 Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang

    dalam perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan dapat

    menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun berubah.

    Kerusakan permukaan tanah. Dari sebagian dampak-dampak limbah padat

    diatas, ada beberapa dampak limbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek

    yang berbeda secara umum.

    Dampak Terhadap Kesehatan

    Lokasi dan pengelolaan sampah yang tidak memadai pembuangan sampah

    yang tidak terkontrol cocok untuk beberapa organisme dan menarik bagi

    berbagai binatang dapat menularkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yangdapat timbul adalah sebagai berikut :

    Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang

    berasal dari pengelolaan limbah yang tidak tepat dapat dicampur

    dengan air.

    Dengue (demam berdarah) juga dapat meningkatkan pesat di bidang

    pengelolaan sampah tidak memadai.

    Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).

    Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan.

    Salah satu contoh adalah penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita

    (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang

    melalui makanan berupa makanan limbah/sampah.

    Telah dilaporkan bahwa di Jepang sekitar 40.000 orang meninggal

    akibat mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri (Hg). Merkuri

    ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang

    memproduksi baterai dan akumulator.

    Terdapat juga Limbah korosif yang menyebabkan hal berikut:

    Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.

    Menyebabkan korosi pelat baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih

    besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 C.

    Memiliki pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah asam dan sama atau

    lebih besar dari 12,5 untuk alkaline.

    Limbah reaktif adalah limbah yang memiliki salah satu sifat berikut:

    Sampah yang dalam keadaan normal tidak stabil dan dapat

    menyebabkan perubahan tanpa peledakan.

    Limbah yang dapat bereaksi dengan air

  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    8/15

    Page | 8

    8 Limbah yang apabila dicampur dengan air berpotensi menimbulkan

    ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang

    membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

    Sianida merupakan limbah, sulfida atau amonia yang pada kondisi pH

    antara 2 dan 12,5 dapat menghasi1kan gas, uap atau asap beracun dalam

    jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

    Dapat dengan mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan

    standar 25C, 760 mmHg.

    Kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau peroksida

    organik limbah yang tidak stabil pada suhu tinggi.

    Dampak Terhadap Lingkungan

    Rembesan cairan limbah yang masuk ke dalam drainase atau sungai

    akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati

    sehingga beberapa spesies akan hilang, hal ini mengakibatkan

    perubahan ekosistem perairan biologis. Dekomposisi sampah yang

    dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair

    organik, seperti metana. Selain kurang bau gurih, gas ini dalam

    konsentrasi tinggi dapat meledak.

    Dampak Terhadap Sosial dan Ekonomi Keadaan

    Pengelolaan limbah yang buruk akan membentuk lingkungan yang

    kurang menguntungkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan

    pemandangan yang buruk karena sampah berserakan di mana-mana.

    Sebuah dampak negatif pada pariwisata

    Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya

    tingkat kesehatan masyarakat. Yang penting di sini adalah pembiayaanmeningkat langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan tidak

    langsung (absensi, produktivitas yang rendah).

    Pembuangan limbah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir

    dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti

    jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain

  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    9/15

    Page | 9

    92.5 PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH B3

    Pengelolaan limbah meliputi kegiatan pengumpulan, pengangkutan,

    pemanfatan, pengolahan dan penimbunan.

    Setiap kegiatan pengelolaan limbah harus mendapatkan perizinan dari

    Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan setiap aktivitas tahapan pengelolaan

    limbah B3 harus dilaporkan ke KLH. Untuk aktivitas pengelolaan limbah B3 di

    daerah, aktivitas kegiatan pengelolaan selain dilaporkan ke KLH juga ditembuskan

    ke Bapedalda setempat.

    Pengolahan limbah B3 mengacu kepada Keputusan Kepala Badan

    Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Nomor Kep-03/BAPEDAL/09/1995

    tertanggal 5 September 1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan

    Berbahaya dan Beracun (www.menlh.go.id/i/art/pdf_1054679307.pdf)

    Pengolahan limbah B3 harus memenuhi persyaratan:

    o LOKASI PENGOLAHAN

    Pengolahan B3 dapat dilakukan di dalam lokasi penghasil limbah atau di luar

    lokasi penghasil limbah. Syarat lokasi pengolahan di dalam area penghasil harus:

    daerah bebas banjir;

    jarak dengan fasilitas umum minimum 50 meter;

    jarak dengan jalan utama/tol minimum 150 m atau 50 m untuk jalan lainnya;

    jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan aktivitas umum minimum 300

    m;

    jarak dengan wilayah perairan dan sumur penduduk minimum 300 m;

    dan jarak dengan wilayah terlindungi (spt: cagar alam,hutan lindung)

    minimum 300 m.

    o FASILITAS PENGOLAHAN

    Fasilitas pengolahan harus menerapkan sistem operasi, meliputi:

    sistem kemanan fasilitas;

    sistem pencegahan terhadap kebakaran;

    sistem pencegahan terhadap kebakaran;

    sistem penanggulangan keadaan darurat;

    sistem pengujian peralatan;

    dan pelatihan karyawan.

    http://www.menlh.go.id/i/art/pdf_1054679307.pdfhttp://www.menlh.go.id/i/art/pdf_1054679307.pdf
  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    10/15

    Page | 10

    10

    Keseluruhan sistem tersebut harus terintegrasi dan menjadi bagian yang tak

    terpisahkan dalam pengolahan limbah B3 mengingat jenis limbah yang ditangani

    adalah limbah yang dalam volume kecil pun berdampak besar terhadap lingkungan.

    o

    PENANGANAN LIMBAH B3 SEBELUM DIOLAH

    Setiap limbah B3 harus diidentifikasi dan dilakukan uji analisis kandungan

    guna menetapkan prosedur yang tepat dalam pengolahan limbah tersebut. Setelah uji

    analisis kandungan dilaksanakan, barulah dapat ditentukan metode yang tepat guna

    pengolahan limbah tersebut sesuai dengan karakteristik dan kandungan limbah.

    o PENGOLAHAN LIMBAH B3

    Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari karakteristik dan

    kandungan limbah. Perlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapat dilakukan

    dengan proses sbb:

    proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan,

    stabilisasi, adsorpsi, penukaran ion dan pirolisa.

    proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas, pemisahan cairan dan

    penyisihan komponen-komponen spesifik dengan metode kristalisasi, dialisa,

    osmosis balik, dll.

    proses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangi potensi racun

    dan kandungan limbah B3 dengan cara membatasi daya larut, penyebaran,

    dan daya racun sebelum limbah dibuang ke tempat penimbunan akhir

    proses insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materi limbah

    menggunakan alat khusus insinerator dengan efisiensi pembakaran harus

    mencapai 99,99% atau lebih. Artinya, jika suatu materi limbah B3 ingin

    dibakar (insinerasi) dengan berat 100 kg, maka abu sisa pembakaran tidakboleh melebihi 0,01 kg atau 10 gr

    Tidak keseluruhan proses harus dilakukan terhadap satujenis limbah B3,

    tetapi proses dipilih berdasarkan cara terbaik melakukan pengolahan sesuai dengan

    jenis dan materi limbah.

    o HASIL PENGOLAHAN LIMBAH B3

    Memiliki tempat khusus pembuangan akhir limbah B3 yang telah diolah dan

    dilakukan pemantauan di area tempat pembuangan akhir tersebut dengan jangkawaktu 30 tahun setelah tempat pembuangan akhir habis masa pakainya atau ditutup.

    http://limbahb3.com/index.php/jenis-limbah-b3.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/jenis-limbah-b3.html
  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    11/15

    Page | 11

    11

    Perlu diketahui bahwa keseluruhan proses pengelolaan, termasuk penghasil

    limbah B3, harus melaporkan aktivitasnya ke KLH dengan periode triwulan (setiap 3

    bulan sekali).

    o TEKNOLOGI PENGOLAHAN

    Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang

    paling populer di antaranya ialah chemical conditioning,solidification/Stabilization,

    dan incineration.

    1. Chemical Conditioning

    Salah satu teknologi pengolahan limbah B3 ialah chemical conditioning.

    TUjuan utama dari chemical conditioningialah:

    menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam

    lumpur

    mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur

    mendestruksi organisme patogen

    memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioningyang

    masih memiliki nilai ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan

    pada proses digestion

    mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam

    keadaan aman dan dapat diterima lingkungan

    Chemical conditioningterdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

    a) Concentration thickening

    Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan

    diolah dengan cara meningkatkan kandungan padatan. Alat yang

    umumnya digunakan pada tahapan ini ialahgravity thickenerdan

    solid bowl centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan

    awal sebelum limbah dikurangi kadar airnya pada tahapan de-

    wateringselanjutnya. Walaupun tidak sepopulergravity thickenerdan

    centrifuge, beberapa unit pengolahan limbah menggunakan proses

    flotationpada tahapan awal ini.

    b) Treatment, stabilization, and conditioning

    Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan senyawa organik dan

    menghancurkan patogen. Proses stabilisasi dapat dilakukan melaluiproses pengkondisian secara kimia, fisika, dan biologi. Pengkondisian

    secara kimia berlangsung dengan adanya proses pembentukan ikatan

    bahan-bahan kimia dengan partikel koloid. Pengkondisian secara

    fisika berlangsung dengan jalan memisahkan bahan-bahan kimia dan

  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    12/15

    Page | 12

    12

    koloid dengan cara pencucian dan destruksi. Pengkondisian secara

    biologi berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan bantuan

    enzim dan reaksi oksidasi. Proses-proses yang terlibat pada tahapan

    ini ialah lagooning, anaerobic digestion, aerobic digestion, heat

    treatment,polyelectrolite flocculation, chemical conditioning, dan

    elutriation.

    c) De-watering and drying

    De-watering and dryingbertujuan untuk menghilangkan atau

    mengurangi kandungan air dan sekaligus mengurangi volume lumpur.

    Proses yang terlibat pada tahapan ini umumnya ialah pengeringan dan

    filtrasi. Alat yang biasa digunakan adalah drying bed,filter press,centrifuge, vacuum filter, dan belt press.

    d) Disposal

    Disposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3. Beberapa proses

    yang terjadi sebelum limbah B3 dibuang ialahpyrolysis, wet air

    oxidation, dan composting. Tempat pembuangan akhir limbah B3

    umumnya ialahsanitary landfill, crop land, atau injection well.

    2. Solidification/StabilizationDi samping chemical conditiong, teknologisolidification/stabilizationjuga

    dapat diterapkan untuk mengolah limbah B3. Secara umum stabilisasi dapat

    didefinisikan sebagai proses pencapuran limbah dengan bahan tambahan

    (aditif) dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah

    serta untuk mengurangi toksisitas limbah tersebut. Sedangkan solidifikasi

    didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan

    penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkait sehingga sering

    dianggap mempunyai arti yang sama. Proses solidifikasi/stabilisasi

    berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:

    a) Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam

    limbah dibungkus dalam matriks struktur yang besar

    b) Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation

    tetapi bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal

    pada tingkat mikroskopik

    c) Precipitationpengendapan

    d) Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara

    elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi.

  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    13/15

    Page | 13

    13

    e) Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan

    menyerapkannya ke bahan padat

    f) Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun

    menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau

    bahkan hilang sama sekali

    g) Teknologi solidikasi/stabilisasi umumnya menggunakan semen, kapur

    (CaOH2), dan bahan termoplastik. Metoda yang diterapkan di

    lapangan ialah metoda in-drum mixing, in-situ mixing, danplant

    mixing. Peraturan mengenai solidifikasi/stabilitasi diatur oleh

    BAPEDAL berdasarkan Kep-03/BAPEDAL/09/1995 dan Kep-

    04/BAPEDAL/09/1995.

    3.Incineration

    Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang menarik dalam

    teknologi pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa

    limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini

    sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena

    pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata

    ke bentuk gas yang tidak kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan energidalam bentuk panas. Namun, insinerasi memiliki beberapa kelebihan di mana

    sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat dihancurkan dan limbah

    berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan yang relatif

    kecil.

    Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating

    value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan

    berlangsungnya proses pembakaran, heating value juga menentukan

    banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi. Jenis

    insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah padat B3

    ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit, single chamber,

    multiple chamber, aqueous waste injection, danstarved air unit. Dari semua

    jenis insinerator tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan karena alat

    tersebut dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan.

    Proses Pembakaran (Inceneration) Limbah B3

    Limbah B3kebanyakan terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen. Dapat juga

    mengandung halogen, sulfur, nitrogen dan logam berat. Hadirnya elemen lain

    dalam jumlah kecil tidak mengganggu proses oksidasi limbah B3. Struktur

    molekul umumnya menentukan bahaya dari suatu zat organic terhadap

    http://limbahb3.com/index.php/limbah-b3.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah-b3-2.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah-b3-2.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah-b3.html
  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    14/15

    Page | 14

    14

    kesehatan manusia dan lingkungan. Bila molekul limbah dapat dihancurkan

    dan diubah menjadi karbon dioksida (CO2), air dan senyawa anorganik,

    tingkat senyawa organik akan berkurang. Untuk penghancuran dengan panas

    merupakan salah satu teknik untuk mengolah limbah B3.

    Inceneration adalah alat untuk menghancurkan limbah berupa pembakaran

    dengan kondisi terkendali. Limbah dapat terurai dari senyawa organik

    menjadi senyawa sederhana seperti CO2dan H2O.

    Incenerator efektif terutama untuk buangan organik dalam bentuk padat, cair,

    gas, lumpur cair dan lumpur padat. Proses ini tidak biasa digunakan limbah

    organik seperti lumpur logam berat (heavy metal sludge) dan asam anorganik.

    Zat karsinogenik patogenik dapat dihilangkan dengan sempurna bilainsenerator dioperasikan I

    Incenerator memiliki kelebihan, yaitu dapat menghancurkan berbagai

    senyawa organik dengan sempurna, tetapi terdapat kelemahan yaitu operator

    harus yang sudah terlatih. Selain itu biaya investasi lebih tinggi dibandingkan

    dengan metode lain dan potensi emisi ke atmosfir lebih besar bila

    perencanaan tidak sesuai dengan kebutuhan operasional.

    http://limbahb3.com/index.php/limbah.htmlhttp://limbahb3.com/index.php/limbah.html
  • 7/25/2019 plh-dampak limbah thd kerusakan tanah.pdf

    15/15

    Page | 15

    15

    BAB III PENUTUP

    4.3KESIMPULAN

    Limbah adalah sisa proses produksi atau bahan yang tidak

    mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama

    dalam pembuatan atau pemakaian.

    Tindakan mengabaikan limbah oleh pihak produsen maupun

    konsumen dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan, oleh karena itu

    diperlukan upaya tegas untuk mengelolanya

    4.4SARAN

    Limbah perlu dikelola dengan baik dan benar oleh berbagai pihak

    dan kalangan, bagi produsen, konsumen maupun pemerintah agar

    lingkungan tetap terjaga hingga generasi jutaan tahun mendatang,

    Karena manusialah yang membuat limbah jadi semestinya manusia

    bertanggung jawab pula dalam memastikan bahwa limbah yang mereka

    adakan tak merusak lingkungan.

    Kita generasi penerus haruslah menjadi pejuang dalam menjaga

    lingkungan kita, bumi kita, demi siapa? Bukan siapa-siapa melainkan kita

    sendiri raga kita, spesies kita. Manusia.Mari kita jaga bumi kita.

    BAB V DAFTAR PUSTAKA

    o http://limbahb3-limbahb3.blogspot.co.id/

    o http://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-

    berbagai-dampak-bagi-kehidupan-manusia/

    o https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah

    http://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2009/03/pencemaran-

    lingkungan.html

    http://limbahb3-limbahb3.blogspot.co.id/http://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-berbagai-dampak-bagi-kehidupan-manusia/http://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-berbagai-dampak-bagi-kehidupan-manusia/https://id.wikipedia.org/wiki/Limbahhttp://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2009/03/pencemaran-lingkungan.htmlhttp://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2009/03/pencemaran-lingkungan.htmlhttp://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2009/03/pencemaran-lingkungan.htmlhttp://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2009/03/pencemaran-lingkungan.htmlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Limbahhttp://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-berbagai-dampak-bagi-kehidupan-manusia/http://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-berbagai-dampak-bagi-kehidupan-manusia/http://limbahb3-limbahb3.blogspot.co.id/