PLENO TUTORIAL MUSKULOSKELETAL “NYERI SENDI” Kelompok : II (Dua) Pendamping Tutorial : Ns. Sri Susanti, M. Kes KONSENTRASI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015 NEUROGL14
NEUROGL14
PLENO TUTORIAL
MUSKULOSKELETAL“NYERI SENDI”
Kelompok : II (Dua)Pendamping Tutorial : Ns. Sri Susanti, M. Kes
KONSENTRASI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI
2015
NEUROGL14
KELOMPOK IINama Nim
Esra Lasganda Sitorus K1A2 14 023Arni AyuK1A2 14 025Muh. Ikhsan Fadli Nanlohy K1A2 14 027Harnia K1A2 14 017Maharuni Nurqadriasti Djuddawi K1A2 14 007Moh. Afriandi K1A2 14 009Trisnawati Sainal K1A2 14 029Hasriani K1A2 14 011Asriani K1A2 14 005Inggit Pratiwi K1A2 14 015Devi Amika Angraeni K1A2 14 003Dewi Suciani K1A2 14 031Popy Asmayanti K1A2 14 019Reski Amalia Pratiwi K1A2 14 013Randa Pratama Putra Aditia K1A2 14 021Runi Septianti Ode Murhum K1A2 14 001
NEUROGL14
Kasus
Perempuan umum 53 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada kedua lutut, sulit menggerakan lututnya, nyeri meningkat saat lutut digerakkan. Keluhan lain yang dirasakan adalah terdapat krepitasi saat lutut bergerak dan terasa kaku jika banyak beraktivitas. Klien mengatakan kurang tidur. Klien mengalami kesulitan berjalan utamnya naik dan menuruni tangga dan banyak dibantu oleh anaknya dalam perawatan diri.
NEUROGL14
Klarifikasi Kata - Kata Sulitkrepitasi merupakan gemeratak yang timbul pada sendi yang sakit. Gejala ini umum dijumpai pada pasien OA lutut. Pada awalnya hanya berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter yang memeriksa. Seiring dengan perkembangan penyakit, krepitasi dapat terdengar hingga jarak tertentu.Kaku adalah hubungan antara tulang yang hanya sedikit memungkinkan terjadinya gerakan.
NEUROGL14
Definisi Nyeri Sendi
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan.
NEUROGL14
Patofisiologi Terjadinya Nyeri SendiNyeri sendi biasanya bermula dari kelainan pada sel-sel yang membentuk komponen tulang rawan, seperti kolagen (serabut protein yang kuat pada jaringan ikat), dan proteoglikan (bahan yang membentuk daya lenting pada tulang rawan). Akibat dari kelainan pada sel-sel tersebut, tulang rawan akhirnya menipis dan membentuk retakan-retakan pada permukaan sendi. Rongga kecil akan terbentuk di dalam sumsum dari tulang di bawah tulang rawan tersebut, sehingga tulang yang bersangkutan menjadi rapuh. Tubuh kita akan berusaha untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Tetapi perbaikan yang dilakukan oleh tubuh mungkin tidak memadai, mengakibatkan timbulnya benjolan pada pinggiran sendi (osteofit) yang terasa nyeri. Pada akhirnya permukaan tulang rawan akan berubah menjadi kasar dan berlubang-lubang sehingga sendi tidak lagi bisa bergerak secara halus. Semua komponen yang ada pada sendi (tulang, kapsul sendi, jaringan sinovial, tendon, dan tulang rawan) mengalami kegagalan dan terjadi kekakuan sendi
NEUROGL14
Penyebab Terjadinya Krepitasi
Krepitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang. Krepitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan lainnya. Secara medis, Krepitasi adalah bunyi retakan yang menyerupai bunyi "keretak-keretak" yang keras, ditimbulkan oleh gesekan bersamaan dari dua ujung tulang yang patah.
NEUROGL14
Factor Yang Mempengaruhi Terjadinya Krepitasi
Usia, Obesitas, Herediter atau faktor bawaan, Trauma pada sendi dan kerusakan pada sendi sebelumnya, Kesegarisan tungkai, Pekerjaan dan aktivitas sehari-hari, Olahraga yang berat, terutama sepak bola, Faktor hormonal dan penyakit metabolik, Arthritis yang berlangsung lama.
NEUROGL14
Hubungan Krepitasi Dengan Nyeri Sendi
Tulang mengalami pengikisan yang berlebihan di pinggiran sendi dan menyebabkan benjolan (osteofit), yang bisa dilihat dan bisa dirasakan sebagai krepitasi. Benjolan ini mempengaruhi fungsi sendi yang normal dan menyebabkan nyeri. Pada akhirnya, permukaan tulang rawan yang halus dan licin berubah menjadi kasar dan berlubang-lubang, sehingga sendi tidak lagi dapat bergerak secara halus. Semua komponen sendi (tulang, kapsul sendi, jaringan sinovial, tendon dan tulang rawan) mengalami kegagalan dan terjadi kelainan sendi.
NEUROGL14
Kemungkinan Penyakit Yang Terjadi Pada Kasus
Trauma, fraktur, Arthritis yang diinduksi Kristal (gout, pseudogout, hidroksiapatit, kalsium oksalat), Artritis septic (bakteri, jamur, virus), Artritis psoariatika, Artritis reaktif (demam rematik, arthritis post-streptokokus), Penyakit autoimun: lupus eritematosus sistemik (SLE), arthritis rheumatoid, Osteonekrosis, Hemartrosis, Osteoartritis (OA), Sindrom Sjorgen, Charcot arthritis, Artritis juvenile idiopatik, Keganasan.
NEUROGL14
Pemeriksaan Penunjang Yang Dilakukan Pada Kasus
Banyak jenis pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk menunjang diagnosis, menyingkirkan diagnosis banding, serta menentukan derajat penyakit pasien dengan keluhan nyeri sendi. Hal penting yang harus diperhatikan yaitu bahwa pemeriksaan penunjang ini digunakan sesuai indikasi, dinilai kasus per kasus sehingga harus dihindari pemeriksaan penunjang yang berlebihan atau yang sebenarnya tidak begitu penting. Sebelum melakukan pemeriksaan penunjang, harus dipahami dahulu mengenai jenis pemeriksaan tersebut. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk keluhan nyeri sendi:
Darah perifer lengkap dan hitung jenis leukositLaju endap darahC-reaktif proteinAsam urat darahAspirasi dan analisis cairan sendi, bila perlu kultur cairan sendiRheumatoid faktor (RF)Anti CCP (cyclic citrullinated peptide)ANA (anti nuclear antibody)ANA profile (Anti Sm, anti SS-A, anti SS-B, anti Scl-70, anti DsDNA, anti nukleosome, anti histone, anti Rib.P)Komplemen C3, C4Rontgen sendiCT scanMRIBiopsi sinovia
NEUROGL14
Asuhan Keperawatan Pada Kasus
NEUROGL14
Pengkajian1. Anamnesa :
Perempuan, umur 53 tahunNyeri pada kedua lututTerdapat krepitasi saat lutut bergerakTerasa kaku jika beraktivitasKlien kurang tidurKlien tidak puas tidurKlien mengalami kesulitan berjalanKlien dibantu dalam perawatan diri
2. Pemfis :-3. Pemeriksaan diagnostic:-
NEUROGL14
Analisa DataData Etiologi Masalah
Ds :Nyeri pada kedua lutut, sulit menggerakan lututnya, nyeri meningkat saat lutut di gerakanTerasa kaku jika beraktivitasKlien kurang tidur, mudah terbangun, sulit tidur kembaliKlien tidak puas tidurDo :Terdapat krepitasi saat lutut bergerakKlien mengalami kesulitan berjalanKlien dibantu dalam perawatan diri
Berdasar asal penyebabnya OA dibedakan menjadi dua yaitu OA primer dan OA sekunder. Osteoartritis primer disebut juga OA idiopatik yaitu OA yang kasusnya tidak diketahui kausanya dan tidak ada hubungannya dengan penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi. Osteoarthritis sekunder adalah OA yang didasari oleh adanya kelainan endokrin, inflamasi, metabolic, pertumbuhan, herediter, jejas makro maupun mikro. OA primer labih sering ditemukan dibanding OA sekunder
Nyeri kronikHambatan mobilitas fisiskGangguan pola tidurDeficit perawatan diriResiko injury
NEUROGL14
Diagnose Keperawatan
Nyeri kronis berhubungan kerusakan integritas jaringan sekunder terhadap OAHambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian dan imobilitasGangguan pola tidur berhubungan dengan tidak adekuatnya kualitas tidurDefisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan moskuloskeletalResiko injury berhubungan dengan hambatan melakuakan aktivitas
NEUROGL14
Aktivitas KeperawatanDiagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri kronis berhubungan kerusakan integritas jaringan sekunder terhadap OA
NOC:❖ Pain controlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. nyeri kronis pasien berkurang dengan kriteria hasil:❖ Tidak ada gangguan tidur❖ Tidak ada gangguan konsentrasi❖ Tidak ada gangguan hubungan
interpersonal❖ Tidak ada ekspresi menahan nyeri dan
ungkapan secara verbal❖ Tidak ada tegangan otot
NIC :Pain Manajemen- Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri- Tingkatkan istirahat dan tidur yang adekuat- Kelola anti analgetik ...........- Jelaskan pada pasien penyebab nyeri- Lakukan tehnik nonfarmakologis (relaksasi, masase punggung)
NEUROGL14
Aktivitas KeperawatanDiagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian dan imobilitas
NOC :❖ Self care : ADLsSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama….gangguan mobilitas fisik teratasi dengan kriteria hasil:❖ Klien meningkat dalam aktivitas fisik❖ Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas❖ Memverbalisasikan perasaan dalam
meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah
❖ Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker)
NIC :Exercise therapy : ambulation▪ Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat respon pasien
saat latihan▪ Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai
dengan kebutuhan▪ Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah
terhadap cedera▪ Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi▪ Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi▪ Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
kemampuan▪ Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.▪ Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.▪ Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan
NEUROGL14
Aktivitas KeperawatanDiagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan pola tidur berhubungan dengan tidak adekuatnya kualitas tidur
NOC:❖ Sleep : Extent ang PatternSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. gangguan pola tidur pasien teratasi dengan kriteria hasil:❖ Jumlah jam tidur dalam batas normal❖ Pola tidur,kualitas dalam batas
normal❖ Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat❖ Mampu mengidentifikasi hal-hal yang
meningkatkan tidur
NIC :Sleep Enhancement
- Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur- Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat- Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (membaca)- Ciptakan lingkungan yang nyaman- Kolaburasi pemberian obat tidur
NEUROGL14
Aktivitas KeperawatanDiagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan moskuloskeletal
NOC :❖ Self care : Activity of Daily Living (ADLs)Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Defisit perawatan diri teratas dengan kriteria hasil:❖ Klien terbebas dari bau badan❖ Menyatakan kenyamanan terhadap
kemampuan untuk melakukan ADLs❖ Dapat melakukan ADLS dengan bantuan
NIC :Self Care assistane : ADLs▪ Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.▪ Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri,
berpakaian, berhias, toileting dan makan.▪ Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan
self-care.▪ Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai
kemampuan yang dimiliki.▪ Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien
tidak mampu melakukannya.▪ Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.
▪ Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.▪ Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-
hari.
NEUROGL14
Aktivitas KeperawatanDiagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil IntervensiResiko injury berhubungan dengan hambatan melakuakan aktivitas
NOC : Safety BehaviorSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama…. Klien tidak mengalami injury dengan kriterian hasil:❖ Klien terbebas dari cedera❖ Klien mampu menjelaskan
cara/metode untukmencegah injury/cedera
❖ Klien mampu menjelaskan factor risiko dari lingkungan/perilaku personal
❖ Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injury
❖ Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
❖ Mampu mengenali perubahan status kesehatan
NIC : Environment Management (Manajemen lingkungan)▪ Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien▪ Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan
kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
▪ Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)
▪ Memasang side rail tempat tidur▪ Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih▪ Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah
dijangkau pasien.▪ Membatasi pengunjung▪ Memberikan penerangan yang cukup▪ Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.▪ Mengontrol lingkungan dari kebisingan▪ Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan▪ Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.
NEUROGL14