Top Banner
KONTRIBUSI HARGA BAHAN BAKU, UPAH TENAGA KERJA DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI TERHADAP HASIL PRODUKSI BATA MERAH DI KABUPATEN CILACAP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi oleh: ARI DWIDADI (051324001) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

Oct 30, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

KONTRIBUSI HARGA BAHAN BAKU, UPAH TENAGA KERJA DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI TERHADAP

HASIL PRODUKSI BATA MERAH DI KABUPATEN CILACAP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

oleh: ARI DWIDADI

(051324001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

i

KONTRIBUSI HARGA BAHAN BAKU, UPAH TENAGA KERJA DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI TERHADAP

HASIL PRODUKSI BATA MERAH DI KABUPATEN CILACAP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

oleh: ARI DWIDADI

(051324001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

iv

PERSEMBAHAN

 

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia

memberikan kekekalan dalam hati mereka.

Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan

yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."

(Pengkotbah 3: 11)

Hasil karya berupa skripsi ini kupersembahkan pada.

Bapak Thomas Saino Cipto Suwarno dan Ibu Yustina Sujinah yang tercinta

Kakakku Anastasia Atin Purwaningsih yang terkasih

Istriku tercinta Nian Putriana yang terkasih

Jagoan kecilku Mauro Efrata yang tersayang

Almamaterku

Teman-teman seperjuangan angkatan 2005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

v

Motto “Segeralah beranjak dari masa lalu menuju masa depan dengan semangat dan harapan baru, patahkan semua keraguan “

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juli 2012 Penulis

Ari Dwidadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Ari Dwidadi

Nomor Mahasiswa : 051324001

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “KONTRIBUSI

HARGA BAHAN BAKU, UPAH TENAGA KERJA DAN PENGGUNAAN

TEKNOLOGI TERHADAP HASIL PRODUKSI BATA MERAH DI

KABUPATEN CILACAP” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan

demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak

untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 18 Juli 2012

Yang menyatakan

Ari Dwidadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

viii

ABSTRAK

KONTRIBUSI HARGA BAHAN BAKU, UPAH TENAGA KERJA DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI TERHADAP HASIL PRODUKSI BATA

MERAH DI KABUPATEN CILACAP

Ari Dwidadi

Universitas Sanata Dharma

2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi: harga bahan baku bata merah, upah tenaga kerja, penggunaan teknologi terhadap hasil produksi bata merah di Kabupaten Cilacap.

Penelitian dilaksanakan di Desa Penggalang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap pada bulan maret 2012. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, kuisioner, dan dokumentasi. Populasi penelitian adalah 110 pengrajin bata merah. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 pengrajin bata merah yang diambil dengan menggunakan rumus Krijicie dan Morgan. Kemudian dilakukan uji asumsi klasik, uji hipotesis, uji F, regresi linear berganda, dan uji t dengan menggunakan sofware SPSS versi 17.00.

Hasil pengujian menunjukan bahwa: (1) harga bahan baku berkontribusi signifikan terhadap hasil produksi bata merah; (2) upah tenaga kerja berkontribusi signifikan terhadap hasil produksi bata merah; (3) penggunaan teknologi berkontribusi signifikan terhadap hasil produksi bata merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan teknologi sedangkan 18,7 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

ix

ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF RAW MATERIAL PRICES, WAGES AND

THE APPLICATION OF TECHNOLOGY IN PRODUCING RED BRICK

IN THE DISTRICT OF CILACAP

Ari Dwidadi

Sanata Dharma University

2012

This study aims to determine the contribution: red brick raw material prices, labor wages, the application of technology for producing of red brick in Cilacap.

The study was conducted in Penggalang village, Adipala Sub-district, Cilacap District in March 2012. Data collected by using the method of observation, questionnaires, and documentation. The population of this study were 110 craftsmen of red brick. The number of samples were 83 craftsmen of red brick which were taken by Krijicie’s and Morgan’s formula. Then they were tested by the classic assumption test, hypothesis test, F test, multiple linear regression, and the t test using SPSS software version 17.00.

The results show that: (1) raw material prices contributed significantly to the production of red brick, (2) labor wages contributes significantly to the production of red brick, (3) the application of technology contributes significantly to the production of red brick. The amount of R2 0.805 means 80.5% of the red brick production is explained by the price of raw materials, labor, and the application of technology, while 18.7% is explained by other variables which are not included in the research model.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis

dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi. Penulis menyadari bahwa proses

penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari dukungan dan

dorongan dari berbagai pihak, yang telah memberikan semangat, saran, kritik,

ide, dan penghiburan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama

kepada:

1. Bapak Rohadi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikaan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S selaku Dosen Pembimbing I yang telah

banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan kritik dan

saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

xi

5. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan kritik dan

saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan, nasehat, dan selalu

berdoa untuk penulis.

7. Mbak Atin Purwaningsih yang selalu memberikan dukungan untuk penulisan

skripsi ini.

8. Mas Ardi yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk penulisan

skripsi ini.

9. Istriku Nian Putriana yang senantiasa menemani serta memberikan semangat

dalam penulisan skripsi ini.

10. Jagoan kecilku Mauro Efrata yang selalu menghibur serta memberi semangat

dalam penulisan skripsi ini.

11. Sepupuku tercinta Kasianto yang selalu memberikan semangat serta memberi

dukungan.

12. Teman-teman seperjuangan Darwis Alfonsus, Hendrikus Prastoko Hadi, Rinto

Cahyadi, Jojo, Ibu Nia, Ibu Lelly, Ibu Lia, Bapak Anton dan teman-teman

angkatan 2005 yang selalu memberikan dukungan kepada penulis untuk

segera menyelesaikan kuliah ini.

13. Teman-teman Grinjink Comunity Bang Fides, Kak Felix, Kak Clouse, Rinto,

Entok, Mas Yudha, Yanu, Doni, Pak Sutris, Pak Guru Petrus, Andi Setiawan,

Wawan Satriadi, Heri Istanto, Fajar Jipox, Endar Mahardika, dan teman-teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

xii

grinjink lainnya yang telah memberi dukungan serta menjadi sahabat yang

baik.

14. Teman-teman di Ngapak Riki Peluppesy, Roeland Tulaks Borong, Ricads

Situmorang, Andika Borong, Febrio Ratri Putra, Made Radyka, Surip, Alwee

Wijayanto, Windy, Yetti, Ifah, Yulli Encil dan teman-teman lain terima kasih

atas dukungan kalian semua.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi siapa saja yang berkepentingan terhadap skripsi ini.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................. ii

HALAMAN PENGESAHAAN.. .......................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAAN.. ....................................................... iv

MOTTO................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................ viii

ABSTRACT ......................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................ xviii

DAFTAR GAMBAR................................................................ ............... xix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Batasan Masalah ........................................................................ 7

D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 10

A. Pengertian Produksi ................................................................... 10

B. Fungsi Produksi ........................................................................ 12

1. Teori produksi dengan satu faktor berubah ........................... 13

2. Teori produksi dengan dua faktor berubah ............................ 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

xiv

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah produksi .................. 26

1. Harga bahan baku ................................................................ 26

2. Upah tenaga kerja ................................................................ 29

3. Teknologi ............................................................................ 34

D. Usaha Kecil .............................................................................. 40

E. Penelitian Terdahulu .................................................................. 44

F. Kerangka Berpikir .................................................................... 46

G. Hipotesis .................................................................................. 49

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 50

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 50

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 50

a. Tempat Penelitian ................................................................ 51

b. Waktu Penelitian .................................................................. 51

C. Subjek dan Obyek Penelitian .................................................... 52

1. Subjek Penelitian ................................................................. 52

2. Objek Penelitian .................................................................. 52

D. Populasi, Sampel, dan Pengambilan Sampel .............................. 52

1. Populasi ............................................................................... 52

2. Sampel ………………………………………………… ........ 52

3. Pengambilan Sampel ............................................................ 54

E. Variabel Penelitian .................................................................... 54

1. Variabel bebas ...................................................................... 54

a.Harga bahan baku (X1) ...................................................... 54

b.Upah tenaga kerja (X2) ...................................................... 55

c.Penggunaan teknologi (X3) ............................................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

xv

2. Variabel terikat .................................................................... 43

F. Data yang Dicari ....................................................................... 44

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 48

1. Observasi ............................................................................. 48

2. Kuisioner ............................................................................. 56

3. Dokumentasi…………………………………………............ 57

H. Teknik Analisis Data ................................................................ 58

BAB IV GAMBARAN UMUM ................................................. 67

A. Kondisi Geografis ............................................................. 67

B. Perekonomian Desa Penggalamg ....................................... 69

C. Kondisi Sosial Budaya ....................................................... 71

D. Visi dan Misi Desa Penggalang ........................................ 62

E. Strategi Pembangunan Desa .............................................. 75

F. Arah Kebijakan Keuangan Desa ........................................ 77

G. Program/kegiatan Pembangunan Desa………………….. .. 79

H. Industri Bata Merah di Desa Penggalang………………… 84

I. Gambaran Pembuatan Bata Merah……………………….. 88

J. Hambatan-hambatan dalam Proses Pembuatan Bata Merah. 89

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................... 90

A. Deskripsi Data Responden ................................................. 91

B. Deskripsi Variabel Penelitian............................................. 95

1. Harga bahan baku ........................................................ 95

2. Upah tenaga kerja …………………………………….. . 96

3. Penggunaan teknologi…………………………………. 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

xvi

4. Produksi bata merah …………………………………. .. 98

C. Hasil Analisis Data……………………………………….. 99

D. Pembahasan………………………………………………. 111

BAB VI PENUTUP ..................................................................... 115

A. Kesimpulan ...................................................................... 115

B. Saran ................................................................................ 116

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi ..... 15

Tabel II.2 Gabungan tenaga kerja dan modal ................................ 21

Tabel III.1 Instrument penelitian .................................................. 56

Tabel III.2 Kisi-kisi pengukuran penelitian ................................... 57

Tabel VI.1 Data penduduk menurut usia ....................................... 71

Tabel IV.2 Data penduduk berdasarkan mata pencaharian ............ 72

Tabel V.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin…. . 91

Tabel V.2 Karakteristik responden berdasarkan usia .................... 92

Tabel V.3 Karakteristik responden berdasarkan jumlah pegawai... 94

Tabel V.4 Harga bahan baku ........................................................ 95

Tabel V.5 Upah tenaga kerja ......................................................... 96

Tabel V.6 Penggunaan teknologi ................................................... 97

Tabel V.7 Produksi bata merah ..................................................... 98

Tabel V.8 Uji heterokedastisitas .................................................... 102

Tabel V.9 Hasil uji autokorelasi .................................................... 103

Tabel V.10 Nilai variance inflation factor (VIF) ........................... 105

Tabel V.11 Hasil uji F-test ............................................................ 106

Tabel V.12 Hasil regresi linear berganda ....................................... 107

Tabel V.13 Koefisien determinasi berganda…………………… ... 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kurva produksi total, produksi rata-rata, marjinal. .... . 18

Gambar II.2 Kurva produksi sama ................................................. 22

Gambar II.3 Kurva garis biaya sama ............................................. 24

Gambar II.4 Meminimumkan biaya/memaksimumkan keuntungan 25

Gambar II.5 Bagan kerangka berpikir ........................................... 48

Gambar V.1 Uji normalitas dengan normal P-Plot ......................... 101

Gambar V.2 Uji Durbin Wartson test (D-W test)…. ...................... 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perekonomian negara berkembang seperti Indonesia, sektor

industri merupakan sektor yang sedang dikembangkan oleh pemerintah saat

ini. Beralihnya sektor agraris ke industri ini diyakini sebagi sektor yang dapat

memimpin sektor lainnya. Selain itu beralihnya sektor agraris ke sector

industri diharapkan mampu mengangkat bangsa ini menuju perekonomian

yang lebih maju dan berkembang. Selain itu beralihnya sektor agraris ke

industri negara Indonesia akan dapat bersaing dengan negara-negara lainya

yang industrinya maju, dimana dalam perkembangan global saat ini area pasar

bebas sudah sangat meningkat dan nantinya mampu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dalam perekonomian suatu negara sektor industri dapat menjadi dasar

tukar yang tinggi (term of trade) atau lebih menguntungkan serta menciptakan

nilai tambah yang lebih besar dibandingkan produk-produk lain. Hal tersebut

terjadi karena sektor industri memiliki variasi yang beranekaragam dan

mampu memberi manfaat yang marginal yang tinggi terhadap pemakainya,

serta bagi produsen memberikan margin keuntungan yang menarik. Sektor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

2  

 

industri juga dalam penanganan produknya lebih bisa dikendalikan oleh

manusia.

Industri dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Salah satunya

adalah industry kecil. Industri kecil sangat bermanfaat bagi perekonomian

suatu negara terutama negara berkembang seperti Indonesia, karena industri

kecil lebih menghasilkan produksi yang murah, dan sederhana. Industri kecil

juga mampu menyerap tenaga kerja. Apalagi industri kecil berada

dipedesaaan, pertumbuhan industri kecil dapat menimbulkan dampak yang

positif terhadap peningkatan tenaga kerja, pengurangan jumlah kemiskinan,

pemerataan dalam distribusi pendapatan. Dari sisi kebijakan industri kecil

harus diperhatikan karena tidak hanya memberikan penghasilan bagi sebagian

angkatan kerja, tetapi juga ujung tombak dalam upaya pemberantasan

kemiskinan.

Keberadaan industri dalam suatu negara yang berkembang dijadikan

tulang punggung perekonomian masyarakat karena kegiatan utama dari

industri kecil adalah menyentuh langsung terhadap kebutuhan masyarakat

yang langsung terjun didalamnya. Namun dalam hal tersebut industri kecil

dilihat sebagai suatu kegiatan usaha yang kurang profesional, modal terbatas,

manajemen sederhana, kemampuan dan ketrampilan terbatas, menggunakan

teknologi yang sederhana serta kerapuhan usahanya.

Menurut Kuncoro ( 2007:278) hambatan atau masalah dasar yang

dihadapi industri kecil atau usaha kecil dalam mengkembangkanya yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

3  

 

pertama kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar

pangsa pasar. Kedua, kelemahan dalam memperoleh modal dan keterbatasan

untuk memperoleh jalur-jalur permodalan. Ketiga kelemahan dibidang

organisasi dan sumber daya manusia. Keempat, keterbatasan usaha dan

jaringan kerja sama antar pengusaha kecil (sistem informasi pemasaran).

Kelima, iklim usaha yang kurang kondusif karena persaingan yang saling

mematikan. Keenam, pembinaan yang dilakukan masih kurang terpadu dan

kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat terhadap industri kecil.

Data yang ada menyebutkan, saat ini jumlah UMKM di Kabupaten

Cilacap sebanyak 184.859 buah yang tersebar di 24 kecamatan. Dari jumlah

tersebut, sekitar 6.251 diantaranya atau 3,3 persen yang saat ini baru tersentuh

pembinaan oleh dinas terkait termasuk para BUMN. Menurut Bupati Bapak

Tato Suwarto Pamuji dalam sambutannya menyampaikan, tiga permasalahan

saat ini dihadapi oleh kalangan UMKM. Masing-masing persoalan yang

terkait dengan keterbatasan modal. Lainnya masalah kualitas kemasan produk

yang belum memenuhi standar dan soal pemasaran

(http://www.cilacapkab.go.id). 

Oleh karena itu industri kecil perlu mendapat perhatian dari berbagai

pihak terutama pemerintah. Pemerintah seharusnya lebih banyak memberikan

kemudahan baik dalam perizinan, permodalan, pemasaran, pemasaran,

ketrampilan, pembinaan maupun pembinaan manajamen organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

4  

 

Kabupaten Cilacap memiliki berbagai potensi salah satunya adalah

industri bata merah. salah satu daerah pusat industri bata merah terdapat di

Desa Penggalang, kecamatan Adipala, kabupaten Cilacap. Banyak bata merah

yang di pasok dari desa penggalang untuk pembangunan perumahan untuk

kawasan kabupaten Cilacap dan sekitarnya. Faktor pendukung terwujudnya

sentra industi bata merah diantaranya ketersediaan bahan baku. Sumber bahan

baku yang melimpah di desa Penggalang dengan lokasi yang strategis yang

terletak di jalan antarkota dalam provinsi memungkinkan usaha ini semakin

berkembang.

Pada tahun 2011 jumlah industri bata merah di desa Penggalang

mencapai 110 unit. Jumlah pengrajin industry bata merah ini rata-rata dalam

sehari dapat menghasilkan bata merah hingga 7.000 buah-10.000 buah per

hari bata merah. Permintaan bata merah bukan hanya dari daerah kabupetan

Cilacap saja melainkan dari kabupetan sekitar Cilacap antara lain Banyumas,

Banjarnegara, Purbalingga, dan Ciamis. Dengan tingginya permintaan dari

daerah sekitar desa Penggalang dan kabupaten Cilacap membuat industri ini

menjadi suatu industri yang terus berkembang diwilayah Cilacap (data, primer

pra penelitian).

Tenaga kerja merupakan segala kegiatan manusia baik jasmani

maupun rohani yang ditujukan untuk kegiatan produksi. Faktor tenaga kerja

memegang peranan penting dalam berbagai macam dan jenis serta tingkatan

kegiatan produksi. Dalam kegiatan produksi tidak lepas dari tenaga kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

5  

 

karena yang sangat dominan untuk melancarkan kegiatan produksi hingga

memperoleh hasil produksi dari suatu kegiatan produksi adalah tenaga kerja.

Dengan tenaga kerja kegiatan produksi itu akan cepat terselesaikan dengan

baik. Apabila tenaga kerja itu dididik dengan baik hingga menjadi tenaga

kerja yang professional yaitu tenaga kerja yang memiliki ketrampilan dan

kemampuan sehingga mampu bekerja lebih produktif pasti hasil produksi

yang diperoleh akan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Dalam memproduksi bata merah tenaga yang banyak digunakan

adalah tenaga manusia. Di Desa Penggalang dalam proses produksi bata

merah kebanyakan tenaga kerja yang digunakan berasal dari warga sekitar

industri bata merah. Tenaga kerja yang bekerja pada setiap industri bata

merah ini sekitar 5-10 orang. Para pekerja bekerja hingga 6-8 jam per hari

dengan upah atau bayaran Rp 100.000, 00 per hari. Mereka bekerja dari jam 6

pagi sampai jam 2 siang(data primer prapenelitian).

Bahan baku pembuatan batu bata merah didapat dari daerah sekitar

atau dari tetangga desa. Bahan baku bata merah antara lain tanah liat, tanah

merah, serta pasir sawah sebagai campuran. Bahan-bahan tersebut biasanya

dibeli oleh pengrajin batu bata merah. Pada saat membeli bahan baku bata

merah para pengrajin biasanya menyewa truk untuk mengangkut bahan baku

tersebut ada juga yang mengangkut sendiri dengan truk milik pribadi. Harga

bahan baku sangat bervariasi. Misalkan harga pasir untuk memproduksi 1000

bata merah mencapai Rp 18.000,00, untuk tanah harga bahan baku untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

6  

 

memproduksi 1000 bata merah mencapai Rp 22.000,00, untuk tanah liat harga

untuk memproduksi 1000 bata merah mencapai Rp 22.000,00, untuk tanah liat

merah harga untuk memproduksi 1000 bata merah mencapai Rp 22.000,00.

Dalam sehari biasanya pengrajin bata merah dapat memproduksi bata merah

mencapai 20.000 bata merah(data prapenelitian).

Berdasarkan latar belakang yang peneliti sampaikan maka produksi

batu bata merah merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat yang

harus terus dikembangkan dan membuka lapangan kerja baru bagi penduduk

sekitar maka peneliti mengambil judul Kontribusi Harga Bahan Baku,

Upah Ternaga Kerja dan Penggunaan Teknologi terhadap Hasil

Produksi Bata Merah di Kabupaten Cilacap.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar kontribusi harga bahan baku terhadap hasil produksi batu

bata merah di Kabupaten Cilacap?

2. Seberapa besar kontribusi upah tenaga kerja terhadap hasil produksi batu

bata merah di Kabupaten Cilacap?

3. Seberapa besar kontribusi penggunaan teknologi terhadap hasil produksi

batu bata merah di Kabupaten Cilacap?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

7  

 

4. Seberapa besar kontribusi harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan

penggunaan teknologi terhadap hasil produksi bata merah di kabupaten

Cilacap?

C. Batasan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini dimaksudkan untuk

mengetahui kontribusi harga bahan baku, upah tenaga kerja dan penggunaan

teknologi terhadap hasil produksi bata merah. Berkaitan dengan semakin

meningkatnya permintaan bata merah sebagai bahan untuk pembangunan

rumah, ketersediaan bahan baku di sekitar desa Penggalang, serta untuk

mengurangi tingkat pengangguran maka penelitian ini memfokuskan pada

harga bahan baku, upah tenaga kerja dan penggunaan teknologi.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kontribusi harga bahan baku bata merah terhadap hasil

produksi batu bata merah di Kabupaten cilacap.

2. Untuk mengetahui kontribusi upah tenaga kerja terhadap hasil produksi

batu bata merah di Kabupaten Cilacap.

3. Untuk mengetahui kontribusi penggunaan teknologi terhadap hasil

produksi batu bata merah di Kabupaten Cilacap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

8  

 

4. Untuk mengetahui kontribusi harga bahan baku bata merah, upah tenaga

kerja dan penggunaan teknologi bata merah terhadap hasil produksi bata

merah di Kabupaten Cilacap.

E. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini nantinya dapat memberikan manfaat yang cukup berarti

bagi pihak – pihak antara lain:

1. Untuk Pemerintah

Memberikan masukan dan informasi tambahan yang berguna bagi

perkembangan industi batu bata merah di Kabupaten Cilacap, khususnya

di Desa Penggalang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

2. Untuk Peneliti

Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuaan yang

berhubungan harga bahan baku, upah tenaga kerja dan penggunaan

teknologi terhadap produksi batu bata merah sehingga dapat menjadi suatu

kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori yang diperoleh selama

perkuliahan sebagai syarat selesainya studi jenjang Strata 1 (S1).

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil Penelitian ini dapat menambah referensi koleksi perpustakaan

Sanata Dharma Yogyakarta, yang berguna bagi para Mahasiswa/i Sanata

Dharma serta pihak-pihak yang membutuhkan dalam rangka

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

9  

 

berhubungan dengan kontribusi harga bahan baku, upah ternaga kerja

dan penggunaan teknologi terhadap hasil produksi batu bata merah di

kabupaten Cilacap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

10 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Produksi

Menurut Manullang (2000 : 179) produksi adalah proses koordinasi

berbagai faktor produksi atau sumber daya untuk mentransformasi bahan

menjadi barang (produk) atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Produk adalah hasil proses produksi dengan penggunaan berbagai sumber

daya untuk menciptakan penambahan faedah, baik faedah bentuk, faedah

waktu, faedah tempat, atau faedah pemilikan. Dalam suatu perusahaan

penambahan faedah merupakan suatu proses produksi yang bertujuan untuk

memaksimumkan keuntungan.

Menurut Gilarso (2004:83) produksi adalah kegiatan manusia untuk

menghasilkan barang atau jasa yang secara langsung dan tidak langsung

berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kemampuan barang/jasa untuk

memenuhi kebutuhan manusia disebut kegunaan/faedah, manfaat atau utility.

Kegunaan yang ditimbulkan atau ditambah dalam proses produksi dapat

dirinci sebagai berikut :

1. Barang harus diadakan. Misalkan minyak bumi yang masih terpendam

didalam tanah tidak banyak gunanya, supaya dapat dimanfaatkan maka

harus dilakukan proses penambangan terlebih dahulu. Usah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

11  

 

mengadakan barang tersebut disebut dengan menciptakan kegunaan dasar

(elementary utility).

2. Barang harus mempunyai bentuk tertentu. Minyak harus disuling terlebih

dahulu agar dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Usaha

mengolah barang dan memberikan bentuk yang sesuai menimbulkan

kegunaan bentu (form utility).

3. Barang harus berada pada tempat dimana dibutuhkan. Misalkan bensin

tidak ada gunanya bila masih di pelabuhan, sementara bensin tersebut

dibutuhkan di daerah kota. Usaha produksi untuk menyalurkan barang

ketempat dimana dibutuhkan itu menimbulkan kegunaan tempat (utility of

place).

4. Barang harus tersedia pada waktu dibutuhkan. Misalkan bensin tersedia

pada waktu akan pergi dengan menggunakan mobil, atau dalam

perjalanan pada waktu kehabisan bensin. Makan tersedia pada waktu kita

lapar. Kegiatan produksi yang usahanya menyediakan barang/jasa pada

waktu dibutuhkan ini menciptakan kegunaan waktu ( utility of time).

5. Barang harus sewaktu-waktu dapat digunakan untuk yang memerlukan.

Misalkan untuk rumah untuk pondokan atau kos yang bukan milik

sendiri, dapat disewakan untuk jangka waktu tertentu. Usaha produksi

yang menyediakan kegunaan jasa (utility of possession, atau service

utility) diselenggarakan oleh perdagangan dan produksi jasa-jasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

12  

 

B. Fungsi produksi

Menurut Sukirno (2006 : 193 ) fungsi produksi adalah hubungan

diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakanya.

Faktor-faktor produksi dapat dibedakan menjadi empat golongan antara lain :

tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian berwirausaha. Dalam ilmu ekonomi

didalam menganalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor

produksi yang dinyatakan (tanah, modal, keahlian kewirausahaan) adalah

tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja yang dipandang sebagai faktor produksi

yang berubah-ubah jumlahnya.

Faktor produksi juga dikenal dengan istilah input dan jumlah produksi

selalu juga disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dengan

bentuk rumus :

Q = f(K,L,R,T)

Keterangan : K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan

ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan., R adalah

kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknologi. Sedangkan Q adalah jumlah

produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi., yaitu

secara bersama dugunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis

sifat produksinya.

Persamaan tersebut merupakan persamaan matematis yang pada

dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung kepada

jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

13  

 

teknologi yang digunakan. Dengan membandingkan berbagai gabungan

faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu dapatlah

ditentukan gabungan faktor produksi yang paling ekonomis untuk

memproduksi sejumlah barang tersebut.

Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada

dua pendekatan yaitu :

1. Teori produksi dengan satu faktor berubah

Teori produksi yang sederhana mengambarkan hubungan diantara

tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja untuk

menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis

tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainya adalah tetap

jumlahnya, yaitu modal dan tanah dianggap jumlahnya tidak mengalami

perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya

adalah tenaga kerja.

a. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang.

Hukum hasil yang semakin berkurang merupakan suatu hal yang

tidak dapat dipsahkan dari teori produksi. Hukum ini menjelaskan sifat

pokok dari hubungan diantara tingkat produksi dan tenaga kerja yang

digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut. Hukum ini

menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah

jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit,

pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

14  

 

tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan

semakin berkurang dan akhirnya akan mencapai nilai negatif. Sifat

pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi

total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum

dan kemudian menurun. Dengan demikian pada hakekatnya hukum

hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa hubungan

diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan

dapat dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu :

1) Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan yang

semakin cepat.

2) Tahap kedua : produksi total pertambahanya semakin lambat.

3) Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.

Dalam tabel 2.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi

barang pertanian diatas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi

umlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukan

bahwa produksi total yang ditunjukan pada kolom 3 mengalami

penambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1

menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan

memproduksi mencapai tahap pertama. Dalam hal ini setiap tambahan

tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari

yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan

tersebut dinamakan dengan produksi marginal pekerja yang semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

15  

 

bertambah. Data dalam kolom 4 yaitu data produksi pada tahap

pertama, mengambarkan keadaan tersebut.

Tabel II.1

Hubungan Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Produksi

Tanah

(hektar)

(1)

Tenaga kerja

(orang)

(2)

Produksi

Total (unit)

(3)

Produksi

Marginal

(4)

Produksi

rata-rata

(5)

Tahap

(unit)

(6)

1

1

1

1

2

3

150

400

810

150

250

410

150

200

270

pertama

1

1

1

1

1

4

5

6

7

8

1080

1290

1440

1505

1520

270

210

150

65

15

270

258

240

215

180

kedua

1

1

9

10

1440

1300

-80

-140

160

130

ketiga

Sumber : Sadono Sukirno 2006

Apabila tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi

5, kemudian 5 menjadi 6, dan selanjutnya 6 menjadi 7, produksi total

tetap bertambah, tetapi jumlah pertambahanya semakin lama semakin

sedikit. Maka dalam keadaan ini produksi mencapai tahap kedua, yaitu

keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang. Maksudnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

16  

 

setiap pertambahan pekerja akan menghasilkan tambahan produksi

kurang daripada tambahan produksi pekerja sebelumnya.

Pada tahap tiga pertambahan tenaga kerja tidak akan

menambah produksi total, yaitu produksi total berkurang. Pada waktu

tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih

mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila

satu lagi tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9, produksi totalnya

menurun. Produksi total lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.

b. Produksi total, produksi rata-rata dan produksi marjinal.

Kolom (4) menunjukan nilai produksi marjinal, yaitu tambahan

produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang

digunakan. Apabila ∆TP adalah pertambahan tenaga kerja, ∆TP adalah

pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat

dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

MP = ∆TP/∆L

Sebagai contoh perhitungan, perhatikan keadaan yang berlaku apabila

tenag kerja bertambah dari 4 menjadi 5 orang. Table 2.1 menujukan

bahwa produksi bertambah dari 1080 menjadi 1290 (kolom3), yaitu

pertambahan sebanyak 210 (ditunjukan kolom 4). Maka produksi

marjinal adalah 210/1=210 pada waktu tenaga kerja bertambah dari 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

17  

 

menjadi 2 dan tahap kedua produksi marjinal meningkat sebanyak 410

apabila pekerja bertambah dari 2 menjadi 3. Pada tahap kedua

produksi marjinal semakin menurun besarnya. Ini berarti hukum hasil

lebih yang semakin berkurang mulai berlaku semenjak permulaan

tahap kedua. Pada tahap ketiga produksi marginal adalah negatif.

Besarnya produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata

dihasilkan oleh setiap pekerja, ditunjukan pada kolom (5). Apabila

produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi

rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai

berikut :

AP = TP/L

Ketika tenaga kerja yang digunakan adalah 2 orang, produksi total

adalah 400. Dengan demikian produksi rata-rata adalah 400/2 = 200.

Angka-angka pada kolom (5) menunjukan bahwa dalam tahap pertama

jumlah produksi rata-rata semakin bertambah besar. Apabila 2 pekerja

saja digunakan seperti ditunjukan diatas, produksi rata-rata hanya 200.

Produksi rata-rata mencapai jumlah yang paling tinggi pada waktu

jumlah tenaga kerja adalah 3 dan 4, yaitu pada permulaan tahap kedua

atau pada batas tahap pertama dan tahap kedua). Jumlah produksi rata-

rata yang paling tinggi ini adalah 270. Sesudah tahap ini produksi rata-

rata semakin lama semakin kecil jumlahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

18  

 

c. Kurva produksi total, produksi rata-rata dan produksi marginal.

Kurva TP merupakan kurva produksi total. Kurva ini

menunjukan hubungan antara jumlah produksi dengan jumlah tenaga

kerja yang digunakan dalam menghasilkan produksi. Bentuk TP

cekung ke atas apabila tenaga kerja yang masih digunakan masih

sedikit (yaitu apabila tenaga kerja kurang dari 3). Ini berarti tenaga

kerja adalah masih kekurangan kalu dibandingkan sengan faktor

produksi (dalam contoh faktor lain tersebut adalah tanah) yang

dianggap tetap jumlahnya. Dalam keadaan yang seperti itu produksi

marginal bertambah tinggi, dan sifat ini dapat dilihat pada kurva MP

(yaitu kurva produksi marjinal) yang menaik.

Gambar II.1

Kurva produksi total, produksi rata-rata, produksi marjinal

Sumber : Sadono Sukirno 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

19  

 

Setelah menggunakan 4 tenaga kerja, pertambahan tenaga kerja

selanjutnya tidak akan menambah produksi total secepat sebelumnya.

Keadaan ini digambarkan oleh kurva produksi marjinal (kurva MP)

yang menurun, dan kurva produksi total (kurva TP) yang mulai

cembung ke atas.

Sebelum tenaga kerja yang digunakan melebihi 4, produksi

marjinal adalah lebih tinggi daripada produksi rata-rata. Maka kurva

produksi rata-rata, yaitu kurva AP, akan bergerak keatas atau

horizontal. Keadaan ini mengambarkan bahwa produksi rata-rata

bertambah tinggi atau tetap. Pada waktu 4 tenaga kerja digunakan

kurva produksi marjinal memotong kurva produksi rata-rata. Sesudah

perpotongan tersebut kurva produksi rata-rata menurun kebawah yang

menggambarkan bahwa produksi rata-rata semakin merosot.

Perpotongan diantara kurva MP dan kurva AP menggambarkan

permulaan dari tahap kedua. Pada keadaan ini produksi rata-rata

mencapai tingkat yang lebih paling tinggi.

Tahap ketiga dimulai pada waktu 9 tenaga kerja digunakan.

Pada tingkat tersebut kurva MP memotong sumbu datardan

sesudahnya kurva tersebut berada dibawah sumbu datar. Keadaan ini

mengambarkan bahwa produksi marginal mencapai angka yang

negatif. Kurva produksi total (TP) mulai menurun pada tingkat ini,

yang mengambarkan bahwa produksi total semakin berkurang apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

20  

 

lebih banyak tenaga kerja digunakan. Keadaan dalam tahap ketiga ini

menunjukan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh melebihi

daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi

tersebut secara efisien.

2. Teori produksi dengan menggunakan dua faktor berubah.

Dalam analisis ini terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah

jumlahnya. Misalkan faktor yang dapat diubah adalah jumlah modal dan

tenaga kerja. Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi dapat berubah

ini dapat dipertukar-tukarkan pengunaannya, yaitu tenaga kerja dapat

mengantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga

tenaga kerja dan pembayaran perunit kepada modal diketahui, analisis

bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk

mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukan.

a. Kurva produksi sama (Isoquant)

Misalkan seorang penguasaha ingin memproduksi suatu barang

sebanyak 1000 unit. Untuk memproduksi barang tersebut ia harus

menggunakan tenaga kerja dan modal penggunanya dapat ditukar.

Dalam tabel 2.2 digambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modal

yang akan menghasilkan produksi 1000 unit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

21  

 

Tabel II.2

Gabungan tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan 1000

unit produksi

Gabungan Tenaga kerja (unit) Modal (unit)

A

B

C

D

1

2

3

6

6

3

2

1

Sumber : Sadono Sukirno 2006

Gabungan A menunjukan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit

modal dapat menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut.

Gabungan B menunjukan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit tenaga

kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukan yang diperlukan

adalah 3 unit tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D

menunjukan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1

unit modal.

Kurva IQ pada gambar 2.2 dibuat berdasarkan gabungan tenaga

kerja dan modal yang terdapat pada tabel 2.2. kurva tersebut

dinamakan kurva produksi sama atau kurva isoquant. Kurva ini

menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan

menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Dalam contoh akan dibuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

22  

 

tingkat produksi tersebut adalah 1000 unit. Disamping itu didapati

kurva IQ1, IQ2, dan IQ3 yang terletak diatas kurva IQ.

Gambar II.2 Kurva Produksi Sama

Sumber : Sadono Sukirno 2006

Ketiga-ketiga kurva lain tersebut mengambarkan tingkat produksi

yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit, 3000 unit

dan 4000 unit (semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva, semakin tinggi

tingkat produksi yang ditunjukan). Masing-masing kurva yang baru

tersebut menunjukan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang

diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

23  

 

b. Garis biaya sama (isocost)

Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan

keuntungan, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi.

Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi

aelulah dibuat garis biaya sama atau isocost. Garis ini

mengambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat

diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Untuk

dapat membuat garis biaya sama data berikut diperlukan (1) harga

faktor-faktor produksi yang digunakan, (2) jumlah uang untuk

membeli faktor-faktor produksi. Misalkan upah tenaga kerja

adalah Rp 10000 dan biaya modal perunit Rp 20000 sedangkan

jumlah uang yang tersedia Rp 80000. Garis tC dalam gambar 2.3

menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang

dapat diperoleh dengan menggunakan uang Rp 80000 apabila upah

tenaga kerja dan biaya modal perunit adalah seperti yang

dimisalkan diatas. Kemudian titik A pada TC menunjukan dana

sebesar 80000 dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal

dan 4 pekerja. Dalam gambar 2.3 ditunjukkan gambar beberapa

garis biaya sama yang lain yaitu TC1, TC2, dan TC3. Garis-garis

itu menunjukan garis biaya sama apabila jumlah uang yang

tersedia adalah Rp 10000, Rp 120000 dan Rp 140000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

24  

 

Gambar II.3 Kurva garis biaya sama

Sumber : Sadono Sukirno 2006

c. Memaksimumkan produksi

Dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli per

unit modal adalah Rp 15000, upah tenaga kerja adalah Rp 10000,

dan biaya yang disediakan produsen adalah Rp 30000. Dengan uang

sebayak Rp 30000 produsen dapat sekiranya ia membeli satu jenis

faktor produksi saja memperoleh 20 unit modal atau 30 unit tenaga

kerja. Garis biaya sama dengan TC3 menggambarkan gabungan

tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan

uang yang tersedia. Untuk menentukan gabungan yang dapat

menghasilkan produksi paling maksimum maka terdapat 5 titik yang

terletak pada berbagai kurva produksi yang sama yang merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

25  

 

titik perpotongan atau titik persinggungan dengan garis TC2 yaitu A,

B, C, D, E. dari kelima titik ini , titik E terletak di kurva produksi

yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama pada tingkat produksi

sebanyak 2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik

E akan memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh

uang sebanyak Rp 30000. Gabungan tersebut terdiri dari 12 unit

modal dan 12 tenaga kerja.

Gambar II.4

Meminimumkan biaya atau memaksimumkan keuntungan

Sumber : Sadono Sukirno 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

26  

 

d. Meminimumkan Biaya

Dalam gambar 2.3 menjelaskan tentang gabungan-gabungan

tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan

produksi yang diinginkan. Dari gambar tersebut biaya paling

minimum adalah gabungan yang ditunujkan oleh titik yang terletak

pada garis biaya sama yang paling rendah. Titik P adalah pada garis

biaya sama ( yang menyinggung kurva produksi yang sama IQ)

yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini

mengambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan

membutuhkan biaya yang apaling minimum untuk menghasilkan

1500 unit.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah produksi

1. Harga bahan baku

a. Pengertian bahan baku

Salah satu dari input produksi adalah bahan baku. Bahan baku

merupakan dasar untuk proses produksi suatu barang, keberadaan

bahan baku ini akan mempengaruhi kelangsungan dari proses produksi

yang nantinya akan berpengaruh pad a output. Karena bahan baku

merupakan unsure yang aktif dalam proses produksi. Bahan baku bisa

lansgung dapat diperoleh dari alam, bahan baku lebih ditekankan pada

bahan secara fisik langsung berhubungan dengan proses produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

27  

 

Tanpa ada bahan baku , maka tidak akan pernah ada barang yang akan

diproduksi.

Menurut Assauri (2004:171) bahan baku adalah semua bahan

yang digunakan dalam pabrik dalam produksi, kecuali bahan-bahan

yang secara fisik digabungkan dengan produk yang dihasilkan oleh

perusahaan pabrik tersebut.

Demikian bahan baku yang merupakan barang-barang

berwujud yang digunakan perusahaan dalam proses produksi dimana

barang ini dapat diperoleh dari sumber-sumber yang berada dialam

atau dibeli dari pemasok ataupun dari perusahaan lain yang

menghasilkan bahan baku bagi perusahaan yang menggunakan barang

tersebut.

Menurut Mulyadi ( 2005:118) bahan baku adalah bahan yang

membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku yang diperoleh

bisa berasal dari pembelian local, pembelian import dan pembuatan

sendiri.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

bahan baku adalah bahan utama atau bahan dasar dalam rangka

membuat sesuatu produk. Biasanya bahan baku diperoleh dari alam

langsung. Bahan baku dala hal ini ditekankan bahan baku secara fisik

langsung berhubungan dengan kegiatan produksi. Tidak tersedianya

bahan baku utuk produksi berarti akan mengakibatkan berhentinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

28  

 

aktivitas produksi. Dengan kata lain bahan baku merupakan suatu

keharusan dalam setiap proses produksi yang akan menentukan

kelangsungan hidup industry tersebut.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi bahan baku

Menurut M Nafarin (2004: 83-84) besar kecilnya harga bahan

baku yang dimiliki perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor, antara

lain :

1) Anggaran produksi

Semakin besar produksi yang dianggarkan semakin besar pula

bahan baku yang disediakan. Sebaliknya semakin kecil produksi

yang dihasilkan semakin kecil pula bahan baku yang digunakan.

2) Harga beli bahan baku

Semakin tinggi harga bahan baku, semakin tinggi persediaan

bahan baku yang direncanakan. Sebaliknya semakin rendah bahan

baku yang dibeli semakin rendah persediaan bahan baku yang

direncanakan.

3) Biaya penyimpanan bahan baku digudang

Apabila biaya penyimpanan bahan baku digudang lebih kecil

dibandingkan dengan biaya ekstra yang dikeluarkan sebagai akibat

kehabisan persediaan maka diperlukan persediaan bahan baku

yang lebih besar ataupun sebaliknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

29  

 

4) Ketepatan standar bahan baku digudang

Semakin cepat standar bahan baku dipakai yang dibuat.semakin

kecil persediaan bahan baku yang direncanakan. Sebaliknya bila

standar bahan baku yang dipakai yang dibuat sulit mendekati

ketepatan, maka persediaan bahan baku yang ditetapkan akan

sedikit besar.

5) Ketepatan pemasok( penjual bahan baku) dalam menyerahkan

bahan baku yang dipesan.

Apabila pemasok terlambat dalam menyediakan bahan baku yang

dipesan maka persediaan bahan baku yang direncanakan

jumlahnya besar. Sebaliknya jika pemasok tepat dalam

menyerahkan bahan baku maka bahan baku yang direncankan

jumlahnya kecil.

6) Jumlah bahan baku setiap bulan.

Bila bahan baku tiap kali pesan jumlahnya besar, maka persediaan

yang direncanakan juga besar. Sebaliknya jika bahan baku yang

dipesan jumlahnya kecil maka persediaan yang direncanakan

kecil.

2. Upah tenaga kerja

a. Pengertian Upah

Menurut Soediyono (1990:96) gaji atau upah adalah

pendapatan yang diperoleh rumah tangga keluarga sebagai imbalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

30  

 

terhadap penggunaan jasa sumber tenaga kerja yang mereka gunakan

dalam pembentukan produksi nasional. Pengertian gaji dan upah

tersebut dipakai dalam arti luas, yaitu meliputi juga didalamnya

berbagai macam penerimaan karyawan dalam bentuk lainnya, seperti

tunjangan keluarga, tunjangan perumahan, tunjangan perawatan sakit

dan sebagainya.

Menurut Gilarso (2003:211) upah adalah balas karya untuk

faktor produksi tenaga kerja manusia. Upah dibedakan menjadi dua

yakni upah nominal yaitu jumlah yang diterima dan upah riil yaitu

jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli dengan upah uang tersebut.

Tingkat upah adalah taraf balas karya rata-rata yang berlaku secara

umum dalam masyarakat untuk segala macam pekerjaan. Tingkat upah

ini dapat diperhitungkan per jam, per hari, per minggu bulan atau

tahun.

Upah atau balas karya tenaga kerja ada dua segi yang penting

untuk pihak produsen (majikan), upah merupakan biaya produksi yang

mesti ditekan serendah mungkin. Tetapi pihak pekerja upah

merupakan sumber penghasilan bagi dirinya dan keluarganya, dan

dengan demikian juga merupakan sumber pembelanjaan masyarakat,

harga diri, dan statusnya dalam masyarakat.

Upah ditentukan paling sedikit ada lima hal yang ikut

menentukan tingkat upah yang berlaku dalam masyarakat, antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

31  

 

1) Tingkat Harga

Dalam masyarakat modern tingkat upah terutama berhubungan

dengan tingkat harga. Apabila kebutuhan hidup naik maka para

pekerja akan menutut untuk kenaikan gaji disesuaikan dan upah

akan naik. Kenaikan upah akan mengakibatkan kenaikan inflasi.

Hal tersebut terjadi karena kenaikan upah menaikan biaya

produksi., berate menaikan harga, dan untuk para konsumen

keanikan upah akan memperbesar penghasilan dan pembelanjaan

masyarakat.

2) Produktivitas kerja

Dari pihak pengusaha pertimbangan terpenting dalam menetukan

upah gaji adalah prestasi kerja atau produkstivitas. Bila

produktivitas tinggi maka upah akan tinggi, namun bila

produkstivitas rendah maka upah akan rendah. Produkstivitas

kerja sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya faktor-faktor

produksi lain yang membantu.

3) Struktur ekonomi nasional

Struktur ekonomi ikut mempengaruhi tingkat upah. Misalka

pertambahan penduduk yang tidak dapat ditampung lagi dalam

sector pertanian, masih kurangnya sector industry, banyaknya

pengangguran, bersamaan dengan berkurangnya tenaga ahli,

masih sulitnya alat transportasi dan komunikasi, perbedaan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

32  

 

perbedaan local, daerah dan kota. Dan perbedaan swasta dan

negeri antara pribumi dan non pribum, antara perusahaan nasional

dan asing.

4) Peraturan pemerintah

Banyak hal yang diatur oleh pemerintah dari peraturan perundang-

undangan, misalkan peraturan upah minimum, keharusan

membayar upah lembur dan terutama peraturan gaji pegawai

negeri yang menjadi patokan untuk banyak perusahaan swasta.

5) Keadilan dan perikemanusiaan

Upah hendaknya sesuai dengan tenaga yang diberikan oleh

pekerja yang sekurang-kurangnya mencukupi untuk hidup layak

dengan keluarganya. Hal tersebut untuk memenuhi inti dari

keadilan. Di dalam perusahaan upah uang (nominal) dilengkapi

dengan tunjangan-tunjangan (beras, pakaian kerja, perumahan)

dan fasilitas lain.

b. Sistem upah

Ada berbagai cara atau system untuk memperhitungkan

besarnya upah atau balas karya. Yang terpenting adalah

1) Upah menurut prestasi (upah potongan)

Balas jasa dikaitkan dengan prestasi kerja karena besarnya upah

tergantung dari banyak sedikitnya hasil yang dicapai dalam waktu

tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

33  

 

2) Upah waktu

Besarnya upah ditentukan berdasarkan lama waktunya pekerjaan

yang diselesaikan oleh pekerja. Bisa dihitung perjam, perhari,

perminggu, perbulan. Biasanya system ini digunakan untuk jenis

pekerjaan yang hasilnya sukar dihitung perpotong.

3) Upah borongan

Upah borongan adalah balas jasa yang dibayar untuk suatu

pekerjaan yang diborongkan.

4) Upah premi

Cara ini merupakan kombinasi dari waktu dan upah potongan.

Upah dasar untuk prestasi normal berdasarkan waktu atau jumlah

hasil.

5) Upah bagi hasil

Bagi hasil merupakan cara yang biasa di bidang pertanian dan

dalam usaha keluarga, tetapi juga dikenal diluar kalangan itu.

c. Perbedaan-perbedaan upah

Terdapat perbedaan yang mencolok dalam tinggi rendahnya upah.

Perbedaan tersebut ada yang wajar bahkan tak adil. Perbedaan-

perbedaan yang wajar disebabkan oleh :

1) Perbedaan prestasi kerja, karena bakat, pendidikan, pengalaman,

keahlian, kreativitas.

2) Perbedaan dalam berat tanggung jawab yang harus dipikul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

34  

 

3) Perbedaan dalam beratnya pekerjaan dan besarnya resiko.

4) Sebagian juga terjadi karena perbedaan daerah dan lapisan social.

d. Upah adil

Upah dipandang adil kalau memenuhi 4 syarat :

1) Sesuai dengan prestasi kerja.

2) Sesuai dengan kebutuhan karyawan, artinya cukup untuk

memenuhi kebutuhan hidup para pekerja berserta keluarganya.

3) Sesuai dengan kemampuan perusahaan. Bila perusahaan tidak

sanggup membayar upah cukup tinggi, maka upah yang rendah

pun cukup adil.

4) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Misalkan gaji

dijakarta umumnya lebih tinggi, tetapi biaya hidup sehari-hari

(makanan, perumahan, pengangkutan umum, dan sebagainya) juga

jauh lebih mahal.

3. Teknologi

Perkembangan teknologi saat ini mengalami kemajuan yang sangat

pesat. Pengertian teknologi tidak hanya mencakup penemuan alat-alat

baru, tetapi juga termasuk cara-cara baru dalam mengerjakan suatu

pekerjaan.

Menurut Sumaryadi dalam Agus (2005 : 31) teknologi diartikan

sebagai berikut : teknologi berasal dari kata teknik atau technique dari

kata Yunani teknikos yang bearti kesenian atau ketrampilan dan logos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

35  

 

yaitu ilmu atau asas utama (fundamental principles) yang berate teknologi

adalah ilmu dibelakang ketrampilan atau asas-asa utama daripada suatu

ketrampilan.

Menurut Manullang (2000:43) pengertian teknologi adalah cara baru

mengerjakan sesuatu dapat berarti mendesain, menghasilkan,

mendistribusikan, atau menjual barang dan jasa. Pengertian tersebut

terlihat hubungan antara bisnis dengan teknologi.

Menurut Sukirno (2005 : 59 – 60) menjelaskan bahwa dalam jangka

panjang dua faktor penting yang dapat meningkatkan kemampuan

masyarakat untuk memproduksi barang adalah pertambahan faktor-faktor

produksi dan kemajuan teknologi. Dengan faktor produksi yang lebih

banyak dan tingkat teknologi yang lebih baik maka produksi maksimum

masyarakat dapat dinaikan, hal tersebut menunjukan bahwa dengan

adanya teknologi diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi.

Berkaitan dengan teknologi, menurut Garperzs (2001:36)

mengemukaan lima sifat pokok teknologi yang perlu dipahami yaitu :

a. Ilmu pengetahuan dan praktek merupakan prasyarat untuk tumbuh dan

berkembangannya teknologi.

b. Teknologi dapat berupa kompetensi yang melekat pada diri manusia (

human embedded technology ) dapat berwujud fisik yang melekat

pada mesin dan peralatan ( object embedded technology ), serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

36  

 

informasi yang diwadahi oleh sistem dan organisasi ( document

embedded technology).

c. Teknologi tidak dapat menciptakan nilai guna bila tidak diterapkan.

d. Sebagai salah satu asset perusahaan teknologi dapat ditemukan,

dikembangkan, dibeli, dijual, dicuri atau tidak bernilai guna bila

teknologi yang dimiliki sudah kadaluarsa.

e. Umumnya teknologi diciptakan untuk kesejahteraan masyarakat atau

meningkatkan kualitas hidup manusia.

Menurut Garperzs (2001:38 ) pada dasarnya aspek teknologi

mencakup empat komponen utama yang terintegrasi, diantaranya sebagai

berikut :

b. Teknologi yang terkandung pada manusia yang terdiri atas

pengetahuan, sikap, perilaku, budaya dan lain-lain.

c. Teknologi yang terkandung dalam barang, berupa mesin-mesin,

peralatan, produk (barang/jasa). Teknologi ini membantu manusia

dalam melakukan aktivitas.

d. Teknologi yang terkandung dalam kelembagaan atau organisasi dan

manajeman. Teknologi ini membantu manusia dalam bekerja secara

efektif dan efisien .

e. Teknologi yang terdapat pada dokumen-dokumen berupa informasi

yang dihasilkan manusia dalam melakukan pekerjaan. Dokumen ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

37  

 

tersimpan dalam dokumen-dokumen paten, rumus-rumus, majalah,

disket, flashdisk, buku-buku dan lain-lain.

Dengan adanya keempat teknologi diatas selalu ada dalam sitem industri.

Dimana komposisinya berada dalam keseimbangan yang sesuai dengan

keperluan sistem industri itu serta berpengaruh positif untuk

meningkatkan output dalam industri itu. Kemudian Ladislav Tondl dalam

The Liang Gie (1996:18) membedakan tiga ragam dasar teknologi yang

sekaligus menunjukan perkembangan historis yang berlainan yaitu :

a. Alat

Sesuatu alat misalkan kapak, pengungkit, obeng atau pisau. Alat ini

bergerak semata-mata berdasarkan tenaga dari otot manusia. Pada

umumnya manusialah yang membimbing dan dan mengendalikan alat-

alat, dengan demikian manusia menjadi sumber informasi.

b. Mesin

Mesin adalah suatu alat yang tidak menggunakan tenaga manusia

melainkan sumber-sumber tenaga diluar manusia seperti misalkan

hewan peliharaan, tenaga angin, atau arus air. Mesin yang lebih tinggi

ragamnya menggunakan tenaga yang merupakan perubahan bentuk

dari suatu sumber daya alam, misalkan air mendidih bias menjadi

tenaga uap. Mesin-mesin itu masih membutuhkan manusia untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

38  

 

membimbing dan mengendalikannya. Jadi manusia masih menjadi

sumber informasi walaupun tidak menjadi sumber tenaganya.

c. Automatom

Automatom adalah perlengkapan teknologi yang palin tinggi dan

paling canggih. Perlengkapan ini dapat mebuat keputusan dan

mengatur sendiri. Misalkan lemari es bila terdapat udara dingin yang

terlampau tinggi didalam lemari es maka mesin pendingin akan mati

dengan sendirinya, bila lemari e situ sering dibuka sehingga udara

dingin berkurang maka dengan sendirinya mesin pendingin pada

lemari es akan bekerja kembali.

Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam

pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau

perwujudan sesuatu. Kecendrungan inipun mempunyai suatu akibat

dimana kalau teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu

pengetahuan, dalam perwujudan tersebut maka dengan sendirinya

setiap jenis teknologi/ bagian ilmu pengetahuan dapat ada tanpa

berpasangan dengan ilmu pengetahuan dan pengetahuan tentang

teknologi perlu disertai oleh pengetahuan akan ilmu pengetahuan yang

menjadi pasangannya. Adapun tiga macam teknologi yang sering

dikemukakan oleh para ahli, yaitu:

a. Teknologi Modern

Jenis teknologi modern ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

39  

 

1) Padat modal

2) Mekanis elektris

3) Menggunakan bahan import

4) Berdasarkan penelitian mutakhir dan lain-lain

b. Teknologi Madya

Jenis teknologi madya ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1) Padat karya

2) Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat

3) Menggunakan alat setempat

4) Berdasarkan alat penelitian

c. Teknologi Tradisional

Teknologi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1) Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)

2) Menggunakan keterampilan setempat

3) Menggunakan alat setempat

4) Menggunakan bahan setempat

5) Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan

Dengan demikian teknologi adalah segenap keterampilan manusia

menggunakan sumber-sumber daya alam untuk memecahkan masalah-

masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara lebih umum

dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

40  

 

berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis

yang ditentukan.

D. Usaha Kecil

Menurut ketentuan dalam undang-undang No.9 Tahun 1995. Kriteria

usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki kekayaan bersih

paling banyak Rp 200 juta ( tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)

atau memeliki hasil penjualan setahun paling banyak Rp 1 milyar.

Usaha kecil memang mempunyai keuntungan tertentu mudah dimulai

dan dijalankan sendiri, tidak membutuhkan modal besar, dan dapat

memberikan lapangan pekerjaan kepada banyak orang sampai jauh kepelosok.

Disamping itu usaha kecil juga mempunyai kelemahan: lemah tidak

hanya dalam hal modal, tetapi lebih lemah dalam hal manajemen. Beberapa

kelemahan yang masih banyak terdapat dan bisa menyebabkan gagalnya

usaha adalah:

1. Kurang adanya administrasi dan pembukuan, bahkan pencatatan

sederhana pun kerap kali tidak ada.

2. Kurang adanya kalkulasi harga pokok yang teliti, atau ada biaya-biaya

yang tidak ikut diperhitungkan sehingga harga jual ditetapkan terlalu

rendah dan usaha kurang rendabel.

3. Kurang ada usaha dan perhatian untuk pemasaran hasil produksi,

termasuk kurang pelayanan yang baik kepada pelanggan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

41  

 

4. Terlalu mudah mau pinjam uang tanpa merencanakan untuk apa (tujuan

produktif) dan bagaimana atau kapan uang itu akan dikembalikan.

5. Terlampau mudah memberikan kredit kepada pelanggan sehingga timbul

kesulitan liquiditas.

6. Kurang perhatian terhadap pemeliharaan yang dipakai.

7. Cara kerja tradisional, berpegang terhadap cara-cara zaman dahulu, tanpa

cukup control dan cara kerja efisien.

8. Meremehkan saingan, terutama dalam hal mutu barang.

Sementara itu pengertian usaha kecil menurut UU No 20 (pasal 1) Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha

ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan

atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang

memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang ini.

Kriteria yang dapat dipergunakan sebagai ukuran untuk menetapkan

besar kecilnya seorang pengusaha atau suatu perusahaan tergantung dari

sudut pandang penilai. Dari berbagai literatur kriteria untuk menentukan besar

kecilnya suatu perusahaan antara lain besarnya modal yang dimiliki, kapasitas

produksi, banyaknya tenaga buruh yang dipekerjakan, dan seberapa jauh

dominasi perusahaan tersebut pada pasar untuk produk sejenis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

42  

 

sebagainya. Industri kecil dan menengah telah tumbuh dan berkembang

dengan cepat dari waktu ke waktu. Perkembangan industri kecil yang pesat

berdampak pada kompetisi yang semakin meningkat. Kompetisi yang

semakin ketat akan cenderung menyebabkan tingkat keuntungan (rate of

return) yang diperoleh usaha kecil dan menengah mengarah pada

keseimbangan. Bahkan pada kondisi tertentu, industri kecil yang tidak mampu

berkompetisi akan kalah dari persaingan usaha, atau mengalami

kebangkrutan.

Tujuan dari adanya pembangunan industri antara lain sebagai berikut:

1. Memperluas kesempatan kerja

Dengan adanya pembangunan industri kecil semakin bertambah pula

jumlah industri kecil maka akan semakin banyak tenaga kerja yang

terserap oleh karena itu kesempatan kerja akan semakin bertambah.

2. Meratakan kesempatan berusaha

Dengan adanya pembangunan industri kecil maka semakin besar pula

kesempatan bagi masyarakat untuk membuka usaha sesuai dengan

keahlian mereka masing-masing.

3. Menunjang pembangunan daerah

Dengan adanya pembangunan industri kecil maka dapat membantu

pembangunan daerah. Angka pengangguran berkurang dan pendapatan

masyarakat menjadi meningkat yang menyebabkan Produk Domestik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

43  

 

Bruto (PDB) turut serta meningkat dimana hal ini dapat menyebabkan

dana untuk pembangunan daerah bertambah.

4. Memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang ada.

Dengan adanya pembangunan industri kecil maka SDA maupun SDM

yang ada dapat lebih memiliki nilai guna, misalnya batu dari letusan gunung

berapi yang semula hanya untuk bahan bangunan setelah ada para pengrajin

batu, maka nilai batu menjadi semakin bertambah.

Selain itu UU No 20 (pasal 4) Tahun 2008 menjelaskan prinsip dan

pemberdayaan usaha kecil sebagai berikut :

1. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan usaha

mikro, kecil, dan menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri.

2. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan

berkeadilan.

3. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar

sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

4. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

5. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara

terpadu.

Selain itu dalam UU No 20 tahun 2008 juga dijelaskan tentang tujuan

pemberdayaan UMKM adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

44  

 

1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,

berkembang, dan berkeadilan.

2. Mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

3. Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah,

penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan

ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.

E. Penelitian Terdahulu

a. Subekti (2009) “Pengaruh Upah, Nilai Produksi, Nilai Investasi Terhadap

Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Genteng di Kabupaten

Banjarnegara” Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Semarang.

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa nilai produksi dan nilai

investasi mampu menerangkan dengan baik variable penyerapan tenaga

kerja. Perhitungan secara parsial menerangkan bahwa variable upah, nilai

produksi dan nilai investasi memberikan pengaruh secara signifikan

terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil genteng di

Kabupaten Banjarnegara.

Hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa factor yang

paling dominan memberikan sumbangan terhadap penyerapan tenaga

kerja pada industri kecil genteng di Kabupaten Banjarngara adalah nilai

produksi. Melihat hal ini maka sebaiknya pengusaha lebih meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

45  

 

lagi mutu produknya yang disertai juga dengan peningkatan teknologi

modern sehingga nilai produksi genteng dapat terus meningkat.

b. Ayu Mutiara (2011) “Analisis Pengaruh Bahan Baku, Bahan bakar, dan

Tenaga kerja terhadap Produksi Tempe dikota Semarang” (studi kasus di

kelurahan Krobokan).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui menganalisis pengaruh

bahan baku industri terhadap produksi tempe, menganalisis pengaruh

bahan bakar terhadap produksi tempe, menganalisis pengaruh tenaga

kerja terhadap produksi tempe. Populasi dalam penelitian ini adalah

industri tempe di Kelurahan Krobokan Kota Semarang yang berjumlah

49 industri tempe. Jumlah sampel industri tempe yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 30 industri tempe.

Data dikumpulkan melalui metode kuesioner dengan teknik purposive

sampling. Kemudian dilakukan metode yang meliputi uji asumsi klasik,

uji hipotesis, uji F dan uji t, analisi koefisien determinasi (R2), Untuk

menaganalis data menggunakan soft ware SPSS versi 10.0.

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan uji t variabel

bahan baku berpengaruh signifikan terhadap variabel produksi tempe.

Kemudian melalui uji t dapat diketahui bahwa variabel bahan bakar

berpengaruh signifikan terhadap produksi tempe dan tenaga kerja

berpengaruh signifikan terhadap produksi tempe. Sedangkan berdasarkan

uji simultan (uji F) bahan baku, bahan bakar dan tenaga kerja memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

46  

 

pengaruh terhadap produksi tempe di Kelurahan Krobokan Kota

Semarang. Besarnya R2 sebesar 0,960 artinya 96,0 persen variasi

produksi tempe dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas (bahan

baku, bahan bakar dan tenaga kerja), dan sisanya sebesar 4,0 persen

dijelaskan variabel lain di luar model.

Dari penelitian yang dilakukan peneliti bagi para produsen tempe

harus lebih memperhatikan kualitas bahan baku (Kedelai) yang akan

digunakan dalam proses produksi. Juga untuk lebih memperhatikan

bahan bakar yang digunakan selama proses produksi.

F. Kerangka Berpikir

1. Kontribusi harga bahan baku terhadap jumlah produksi bata merah.

Bahan baku merupakan dasar untuk proses produksi suatu barang,

keberadaan bahan baku ini akan mempengaruhi kelangsungan dari proses

produksi yang nantinya akan berpengaruh pada output. Karena bahan baku

merupakan unsure yang aktif dalam proses produksi. Bahan baku bisa

lansgung dapat diperoleh dari alam, bahan baku lebih ditekankan pada

bahan secara fisik langsung berhubungan dengan proses produksi. Tanpa

ada bahan baku , maka tidak akan pernah ada barang yang akan

diproduksi.

Besar kecilnya harga bahan baku dalam suatu industri ditentukan oleh

beberapa factor antara lain : anggaran produksi, harga bahan baku,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

47  

 

ketepatan pemasok dalam menyediakan bahan baku, ketepatan standar

bahan baku digudang, jumlah persediaan bahan baku di gudang.

2. Kontribusi upah tenaga kerja terhadap jumlah produksi bata merah.

Upah sangat penting bagi para pekerja disuatu industry. gaji atau upah

adalah pendapatan yang diperoleh rumah tangga keluarga sebagai

imbalan terhadap penggunaan jasa sumber tenaga kerja yang mereka

gunakan dalam pembentukan produksi nasional. Pengertian gaji dan

upah tersebut dipakai dalam arti luas, yaitu meliputi juga didalamnya

berbagai macam penerimaan karyawan dalam bentuk lainnya, seperti

tunjangan keluarga, tunjangan perumahan, tunjangan perawatan sakit dan

sebagainya.

Dengan pemberian upah yang diberikan oleh pemilik industry

diharapakan tingkat produktivitas akan meningkat dan dapat

meningkatkan kinerja industry dalam menghasilkan barang hasil

produksi.

3. Kontribusi penggunaan teknologi terhadap jumlah produksi bata merah.

Menurut Sukirno (2005 : 59 – 60) menjelaskan bahwa dalam jangka

panjang dua faktor penting yang dapat meningkatkan kemampuan

masyarakat untuk memproduksi barang adalah pertambahan faktor-faktor

produksi dan kemajuan teknologi. Dengan faktor produksi yang lebih

banyak dan tingkat teknologi yang lebih baik maka produksi maksimum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

48  

 

masyarakat dapat dinaikan, hal tersebut menunjukan bahwa dengan

adanya teknologi diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi.

Gambar II.5

Bagan kerangka pemikiran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Harga bahan baku (X1)

Upah Tenaga Kerja (X2)

Hasil Produksi Bata Merah (Y)

Penggunaan teknologi (X3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

49  

 

G. Hipotesis

Dari uraian permasalahan dan dasar teori yang telah dijabarkan di atas, maka

hipotesis penelitian yang dapat ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Harga bahan baku berkontribusi terhadap hasil produksi bata merah.

2. Upah tenaga kerja berkontribusi terhadap hasil produksi bata merah.

3. Penggunaan teknologi berkontribusi terhadap hasil produksi bata merah.

4. Harga bahan baku, upah tenaga kerja, penggunaan teknologi berkontribusi

terhadap hasil produksi bata merah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

50 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatif. Jenis

penelitian eksplanatif digunakan untuk menguji hubungan antar variabel yang

dihipotesiskan. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang akan diteliti

kontribusi harga bahan baku, upah tenaga kerja dan penggunaan teknologi

terhadap hasil produksi bata merah.

Peneliti melakukan observasi secara langsung dan melakukan

wawancara dengan pihak-pihak yang berkompeten dalam penelitian ini.

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di Desa Penggalang, Kecamatan Adipala,

Kabupaten Cilacap. Penelitian ini dilaksanakan di desa Penggalang

dengan alasan sebagai berikut :

a. Di desa Penggalang merupakan salah satu penghasil bata merah yang

terdapat di Kabupaten Cilacap. Hampir di setiap warga mendirikan

usaha produksi bata merah sebagai mata pencaharian selain bertani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

51  

  

b. Letak desa Penggalang yang sangat strategis yaitu di jalan antar kota

dalam provinsi yang terletak di Kabupaten Cilacap.

c. Bahan baku untuk membuat bata merah yang mudah didapat di daerah

sekitar Desa Penggalang.

d. Warga desa penggalang selain bekerja sebagai petani, mereka juga

bekerja sebagai pekerja pembuat bata merah.

e. Tenaga kerja banyak berasal dari lingkungan tempat produksi bata

merah.

2. Waktu penelitian : Maret 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah warga masyarakat Desa Penggalang,

khususnya warga yang mempunyai usaha produksi bata merah. Pengrajin

bata merah yang memberikan informasi tentang usaha produksi bata

merah.

2. Objek penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah jumlah modal, harga bahan baku, , dan

upah tenaga kerja untuk memproduksi bata merah yang terdapat di Desa

Penggalang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

52  

  

D. Populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah seluruh warga Desa

Penggalang yang mempunyai usaha produksi bata merah. Jumlah populasi

pemilik usaha bata merah di Desa Penggalang mencapai 110 orang

pengrajin.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili dari populasi yang

akan diteliti secara keseluruhan. Dalam penelitian ini yang dimaksud

adalah industri kecil bata merah yang berada di Desa Penggalang,

Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang akan diambil adalah sebanyak

83 pengrajin bata merah. Jumlah sampel dari populasi dapat diketahui

dengan menggunakan rumus Krejcie dan Morgan sebagai berikut :

n = X2. N.P(1-P)

(N- 1).d2 + X2.P(1-P)

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

X 2 = nilai Chi kuadrat

P = proporsi populasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

53  

  

d = galat pendugaan

keterangan :

a. Asumsi tingkat kendala 95% karena menggunakan nilai X2 = 3,841

yang artinya memakai α = 0,05 pada derajat bebas 1.

b. Asumsi beragam populasi yang dimasukkan dalam perhitungan adalah

P ( P-1 ), dimana P = 0,5.

c. Asumsi nilai galat pendugaan 5% ( d = 0,05 )

Dengan demikian, berdasarkan rumus Krejcie dan Morgan dapat

diketahui sampel dalam penelitian ini, dari populasi sejumlah 83 adalah

sebagai berikut :

. . 11 . . 1

3,481 110 0,5 0,5110 1 . 0,05 3,481 0,5 0,5

3,481 110 0,025109 0,25 0,87925

95,72751,15175

83,11482527

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

54  

  

3. Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel di mana semua

individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama

diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Dikatakan simpel (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi tersebut. Pengambilan sampel acak sederhana dilakukan

dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak.

E. Variabel penelitian

Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Varibel bebas

a. Harga bahan baku (X1)

Input bahan baku merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk

produksi batubata merah per minggu dengan satuan rupiah. Skala

pengukuran dengan menggunakan satuan besarnya jumlah yaitu rupiah

bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi per satu kali

produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

55  

  

b. Upah tenaga kerja (X2)

Upah yang diberikan kepada pekerja dalam proses produksi bata

merah. Skala pengukuran menggunakan satuan rupiah yang diberikan

kepada pekerja dalam satu kali produksi.

c. Penggunaan teknologi (X3)

Penggunaan teknologi yang berupa peralatan yang digunakan untuk

proses produksi bata merah. Peralatan produksi yang digunakan antara

lain : mesin giling, mesin cetak bata merah, alat angkut. Peralatan

tersebut mengunakan skala pengukuran dengan satuan rupiah.

2. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil produksi batu bata

merah. Hasil produksi yang dihasilkan dihitung secara per minggu. Skala

pengukuran produksi batu batamerah dengan menggunakan satuan rupiah.

F. Data yang dicari

Data yang dicari adalah :

1. Harga bahan baku

2. Besarnya upah tenaga kerja

3. Jumlah pembelian peralatan

4. Hasil produksi bata merah

5. Hambatan dan kendala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

56  

  

Table III.1 Instrument yang diperlukan untuk mengukur kontribusi harga bahan baku, upah tenaga kerja, penggunaan teknologi terhadap

jumlah produksi bata merah

Variabel penelitian Indikator Data yang dicari Harga bahan baku (X1)

Jumlah total pembelian bahan baku.

- Jumlah total pembelian bahan baku. (satuan rupiah)

Upah tenaga kerja (X2)

Jumlah total upah yang diberikan kepada pekerja.

- Jumlah total pemberian upah terhadap pekerja (satuan rupiah)

Penggunaan teknologi (X3)

Jumlah total pembelian peralatan.

- Jumlah total pembelian peralatan (satuan rupiah)

Hasil produksi bata merah (Y)

Jumlah total produksi yang dihasilkan.

- Jumlah total produksi yang dihasilkan dalam kurun waktu satu minggu (satuan rupiah)

G. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Observasi yaitu metode pengumpulan data secara sistematis melalui

pengamatan langsung terhadap subyek yang diteliti. Dengan metode ini

peneliti akan mengamati secara langsung pada para pengrajin bata merah

di Desa Penggalang untuk memperoleh gambaran tentang keadaan fisik

yang sesungguhnya seperti untuk mengamati proses pembuatan bata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

57  

  

merah , melihat banyaknya tenaga kerja yang bekerja, dan banyaknya

sentra-sentra industri bata merah yang ada di desa Penggalang.

2. Kuisioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner ini digunakan untuk

mengumpulkan data tentang penggunaan teknologi, upah tenaga kerja,

harga bahan baku.

Tabel III.2

Kisi-kisi instrument yang diperlukan untuk mengukur kontribusi harga bahan baku, upah tenaga kerja, penggunaaan teknologi

terhadap jumlah produksi bata merah No. Data yang dicari Jumlah item No. Item kuisioner

1. Identitas responden A 3

1,2,3

2. Jumlah total harga bahan baku

B 1

1

3. Jumlah total upah tenaga kerja

1 2

4. Jumlah total pembelian peralatan untuk produksi (penggunaan teknologi)

1 3

5. Jumlah total produksi yang dihasilkan dalam kurun waktu satu minggu.

1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

58  

  

3. Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan menyalin data yang relevan

dengan penelitian. Data yang diperoleh adalah data tentang gambaran

umum yang berhubungan dengan objek penelitian. Dari dokumentasi ini

akan diperoleh data mengenai jumlah kepala keluarga, letak geografis,

keadaan penduduk, dan kondisi fisik daerah penelitian.

H. Teknik analisis data

Adapupun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi

berganda. Analisis regresi yang melibatkan lebih dari dua variabel

independen. Data ini akan dianalisis dengan SPSS versi 17.00. Sebelum

menganalisis maka perlu adanya pengujian terlebih dahulu dengan uji

normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dengan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan uji normalitas dengan Normal P-P Plot. Suatu variable

dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang

menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah

mengikuti garis diagonal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

59  

  

2. Uji heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk mendeteksi adanya penyebaran

atau pancaran dari variabel-variabel. Selain itu juga untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari

residual dari pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji

heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan Uji korelasi

Spearman Rank. Metode ini dapat digunakan untuk sampel besar maupun

sampel kecil.

Prosedur melakukan uji ini adalah :

a. Dari hasil regresi suatu model regresi, diperoleh nilai-nilai

residual (ei)

b. Tanpa melihat tanda residual (+/-), susunan nilai residual ini

berdampingan dengan variabel bebas yang ada dalam model

regresi yang ditaksir. Nilai r yang tinggi antara residual dengan

variabel penjelas menunjukan adanya heteroscedasticity.

Cara menghitung Spearman Rank adalah sebagai berikut (Sudjana 2005) :

6 ∑ bi 2

ρ = 1 - n ( n 2 - 1 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

60  

  

Keterangan :

ρ = koefisien korelasi Spearman

∑ bi 2 = jumlah kuadrat antara variabel yang satu

dengan variabel yang lain

n = banyaknya sampel

Untuk mengetahui terjadi tidaknya heteroskedastisitas,

digunakan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika probabilitas hitung > 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas

b. Jika probabilitas hitung < 0,05 maka terjadi

heteroskedastisitas.

3. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode tertentu dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang

dapat mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan uji Durbin-

Watson.

Uji Darbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat

satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

61  

  

dan tidak ada variabel lain diantara variabel independent. Hipotesis yang

akan diuji adalah:

Ho: r = 0 (tidak ada autokorelasi)

Ha: r ≠ 0 (ada autokorelasi)

n ∑ (et – et-1)2

t=2 Statistika uji: d =

n ∑ e2t t=1

Dalam penelitian uji autokorelasi dilakukan dengan uji statistika d

Durbin-Watson (DW) dengan kriteria sebagai berikut:

a. 0 < dw < dL = Ho ditolak dan terdapat autokorelasi positif

b. dI,< dw < dV = tidak ada keputusan

c. 4 - dL< dw < 4 = Ho ditolak dan terdapat autokorelasi negative

d. 4-dV <dw<4-dL = tidak ada keputusan

e. dV<dw< 4 - dV = Ho diterima dan tidak terdapat autokorelasi

4. Uji Multikolinieritas

Multikolineritas adalah hubungan variabel-variabel bebas diantara satu

dengan yang lainnya. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah dengan model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi multikolinieritas (Firdaus,

2004) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

62  

  

N∑XY – (∑X) (∑Y)

rxy = √{N∑X 2 - (∑X) 2} {N∑ r 2 - (∑ r) 2}

Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas, digunakan

ketentuan sebagai berikut :

Jika VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas

Jika VIF < 5, maka tidak terjadi multikolineritas

5. Uji F

Uji ini untuk menguji apakah model regresinya dapat digunakan untuk

memprediksi variabel dependent. Namun sebelum pengujian terhadap

hipotesis dilakukan, ditentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya

dahulu.

Ho : Model regresi dengan variabel harga bahan baku, upah tenaga

kerja, penggunaan teknologi tidak dapat memprediksi variabel hasil

produksi bata merah.

Ha : Model regresi dengan variabel harga bahan baku, upah tenaga

kerja, penggunaan teknologi dapat memprediksi variabel hasil produksi

bata merah.

Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat

menggunakan uji F dengan rumus (Sudjana 2005) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

63  

  

R2 / k

F =

(1 – R2) / (n – k – 1)

Keterangan :

F = koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel independen

n = banyaknya anggota sampel

Hasil pengujian adalah :

Ho diterima (tidak signifikan) jika F hitung < F tabel

df = (n1 = k-1), ( n2 = n – k)

Ho ditolak (signifikan) jika F hitung > F tabel

df = (n1 = k-1), (n2 = n – k)

Dimana :

K : Jumlah variabel

N : Jumlah sampel

6. Analisis Regeresi Berganda

Analisis regresi berganda merupakan analisis regresi yang melibatkan

lebih dari dua variabel independen. Untuk mencari persamaan regresi

adalah sebagai berikut (Algifari 2000:65) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

64  

  

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Keterangan :

Y = nilai estimasi

a = nilai Y pada perpotongan antara garis linier sumbu vertikal Y

b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang di dasarkan pada variabel

independen.

X1 = Harga bahan baku bata merah.

X2 = Upah tenaga tenaga kerja.

X3 = Penggunaan teknologi.

Sedangkan untuk menguji Signifikansi koefisien regresi berganda

digunakan uji t dengan rumus (Algifari, 2000 : 19) :

t =

Keterangan:

t = nilai t hitung yang di cari

b = koefisien regresi

Sb = Simpangan baku

1. Pembuktian hipotesis ini dengan menggunakan teknik regresi dengan

bantuan komputer program SPSS versi 17.

a. Kontribusi antara harga bahan baku dengan hasil produksi.

Hipotesis Penelitian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

65  

  

Ho : tidak ada kontribusi yang signifikan antara harga bahan baku

bata merah dengan hasil produksi.

Ha : ada kontribusi yang signifikan antara harga bahan baku bata

merah dengan hasil produksi

b. Kontribusi antara upah tenaga kerja dengan hasil produksi.

Ho : tidak ada kontribusi yang signifikan antara upah tenaga kerja

dengan hasil produksi.

Ha : ada kontribusi yang signifikan antara upah tenaga kerja

dengan hasil produksi.

c. Kontribusi antara penggunanaan teknologi dengan hasil produksi.

Ho : tidak ada kontribusi yang signifikan antara penggunaan

teknologi dengan hasil produksi.

Ha : ada kontribusi yang signifikan antara penggunaan teknologi

dengan hasil produksi.

2. Menentukan level of significant ( α ) = 5% dengan nilai level of

confidance sebesar 95% dengan degree of freedom ( df ) = n-k.

3. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis.

Kriteria penerimaan, yaitu :

Ho diterima jika = T hitung < (T tabel ) T α, n-k

Ha ditolak jika = T hitung < (T tabel ) T α, n-k

4. Menarik kesimpulan dengan membandingakan hasil dari T hitung

dan T tabel, kemudian tentukan daerah penerimaan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

66  

  

penolakannya. Apabila Ho ditolakharga bahan baku, upah tenaga

kerja dan penggunaan teknologi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap hasil produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

67 

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DESA

A. Kondisi Geografis

Lokasi penelitian ini dilakukan pada industri kerajinan gerabah yang

berlokasi di Desa Penggalang. Desa Penggalang terletak di Kecamatan

Adipala, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Desa Penggalang terletak

pada arah timur dari pusat kota Kabupaten Cilacap. Jarak Desa Penggalang

dengan pusat kota Kabupaten Cilacap kurang lebih 20 km. Letak Desa

Penggalang 6 km kearah barat dari pusat Kecamatan Adipala. Secara

administratif Desa Penggalang mempunyai batas-batas wilayah sebagai

berikut :

1. Letak Geografis dan Batas Adminstrasi

Desa Penggalang memiliki batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah utara : Desa karang Sari

b. Sebelah selatan : Desa Wlahar

c. Sebelah timur : Desa Adipala

d. Sebelah barat : Sungai Serayu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

68  

 

 

2. Kondisi Fisik

a. Topografi

Kondisi topografi Desa Penggalang yang dibagi menjadi 6 (enam)

wilayah. Adapun pembagian wilayah tersebut sebagai berikut :

1) Kadus I : Penggalang

2) Kadus II : Wijahan

3) Kadus III : Lancar

4) Kadus IV : Jati Kemplang

5) Kadus VI : Mandarasa

Secara keseluruhan wilayah Desa Penggalang tergolong datar dengan

kemiringan 2-15 % dan ketinggian ±5 meter di atas permukaan laut.

b. Klimatologi

Berdasarkan kondisi iklimnya, Desa Penggalang dapat di golongkan

sebagai wilayah dengan karateristik tropis dengan curah hujan 1132

mm/pertahun dan jumlah bulan kering 8 bulan.

c. Jenis tanah

Desa Penggalang memiliki jenis tanah lempungan, jenis tanah ini

cukup sesuai untuk kegiatan pertanian namun cukup labil, sehingga

mengakibatkan banyak jalan di Desa Penggalang cepat rusak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

69  

 

 

d. Kondisi Lingkungan

Desa Penggalang memiliki karakteristik lingkungan yang berupa

dataran rendah yang terdiri dari tanah darat dan tanah sawah,

sebagaian besar penduduknya bermatapencaharian petani sawah.

B. Perekonomian Desa

1. Stastitik Perekonomian Desa

Pertumbuhan Ekonomi Desa Penggalang Kecamatan Adipala

Kabupaten Cilacap pada prinsipnya selalu meningkat atau naik. Hal ini

terdorong akan adanya program-program pemerintah yang selalu

mengedepankan (program pro rakyat) yakni antaranya program OP. beras

(raskin), Jamkesmas, Bantuan langsung tunai (BLT), bantuan untuk

pemugaran rumah dari KK miskin dan sebagainya, sehingga mampu

menurunkan angka kemiskinan daerah didaerah pedesaan khususnya

untuk Desa Penggalang.

2. Pelayanan pemerintah Desa Bidang Ekonomi berikut kebijakan

Pengembangan Ekonomi Desa dan Indikator Pembangunannya.

Pelayanan pemerintah desa dibidang kegiatan dan pengembangan

ekonomi mengacu pada prinsip pelaksanaan ekonomi kerakyatan

mengingat masyarakat Desa Penggalang mayoritas mata pencahariaannya

sebagai petani maka pemerintah desa banyak berkonsentrasi pada sector

pertanian walaupun upaya tersenut tidak mutlak, karena banyak para usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

70  

 

 

pasangan muda yang produkstif diarahkan biasa

membuka/mengembangkan usaha-usaha kecil menengah sehingga mampu

turut mengairahkan perkembangan ekonomi desa.

Adapun bentuk indikator pembangunan tercermin dalam beberapa

jenis bidang kegiatan.

a. Bidang pertanian

1) Meningkatkan panca usaha tani dalam peningkatan mutu produksi

pertanian.

2) Mengikutsertakan anggota kelompok tani dalam program SLPHT

(Sekolah Latihan Pembrantasan Hama Terpadu ) dalam rangka

peningkatan Sumber Daya Manusia.

3) Mengembangkan budidaya tanaman hortikultura

4) Rehabilitasi sarana dan prasarana penunjang terutama jaringan

irigasi.

5) Peningkatan disektor pertanian melalui intensifikasi, ekstensifikasi

dan difersifikasi yang memelihara kelestarian sumber alam dan

lingkungan hidup.

b. Bidang usaha kecil dan menengah

Memberikan modal pinjaman lunak kepada bakulan sayur keliling dan

warungan. Selain itu pemerintah desa berfokus pada pembenahan

infrastruktur yang berupa pembuatan jembatan, perbaikan jalan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

71  

 

 

sarana-sarana lainnya sehingga mampu memperlancar jalannya roda

perekonomian desa.

C. Sosial Budaya

1. Kependudukan

a. Penduduk menurut usia

Berikut ini adalah data penduduk Desa Penggalang. Penduduk yang

paling banyak adalah antara umur 26 tahun – 55 tahun yang jumlahnya

3490 jiwa.

Tabel IV.1 Data penduduk menurut usia

No. umur jumlah 1. 0 – 5 tahun 1072 jiwa 2. 6 – 16 tahun 1748 jiwa 3. 17 – 25 tahun 1576 jiwa 4. 26 – 55 tahun 3490 jiwa 5. 56 tahun ke atas 871 jiwa

Data sekunder penduduk menurut usia 2011

Kebanyakan penduduk di Desa Penggalang adalah usia yang produktif.

Usia produktif antara umur 17 tahun- 60 tahun. Kebanyakan penduduk

di Desa Penggalang sudah bekerja dari umur 17 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

72  

 

 

b. Penduduk menurut mata pencaharian.

Berikut ini adalah data penduduk berdasarkan mata pencaharian.

Tabel IV.2 Data penduduk berdasarkan mata pencaharian

D

a

t

a

  Data sekunder penduduk berdasarkan matapencaharian 2011

Jumlah penduduk yang bermatapencaharian sebagai perternak sangat

mendominasi. Perternak yang ada di Desa Penggalang adalah perternak

sapi biasa sebesar 53 ekor, kambing 431 ekor, dan ayam 6000 ekor.

Sementara untuk jumlah petani berjumlah 2947 orang yang terdiri dari

pemilik tanah berjumlah 1598 orang dan buruh tani berjumlah 1349

orang. Kemudian untuk penduduk yang bermatapencaharian sebagai

pengusaha bata merah masuk dalam kategori pengusaha besar/kecil

yang berjumlah 110 orang.

No. Mata Pencaharian Penduduk Jumlah 1. Petani 2947 jiwa 2. Nelayan 100 jiwa 3. Pengusaha besar / kecil 165 jiwa 4. Pengrajin 10 jiwa 5. Buruh Industri 50 jiwa 6. Buruh bangunan 275 jiwa 7. Pedagang 254 jiwa 8. Pengangkutan 5 jiwa 9. Pegawai negeri sipil 47 jiwa 10. ABRI 5 jiwa 11. Pensiunan ABRI / PNS 23 jiwa 12. Perternak 6484 jiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

73  

 

 

D. Visi dan Misi Desa Penggalang

1. Visi Desa Penggalang

Terwujudnya masyarakat Desa Penggalang yang tertib, sehat, kondusif,

dalam tata kehidupan yang demokratis, cerdas, mandiri, kreatif, dan

produktif yang dilandasi dengan akhlak mulia dalam rangka

mencapai/menuju terwujudnya Desa Penggalang Tersenyum (tertib, rapi,

sehat, nyaman untuk masyarakat), mampu meningkatkan pelayanan dan

kesejahteraan lahir batin berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. Misi Desa Penggalang

a. Untuk menumbuh kembangkan keinginan masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari sesuai dengan situasi dan

kondisi Sumber Daya Alam (SDA) Desa Penggalang.

b. Menjadikan Desa Penggalang sebagai desa (sentra pertanian), desa

yang mampu mewujudkan pertanian yang modern dengan

mengembangkan penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan.

c. Menjadikan masyrakat Desa Penggalang berbudi pekerti luhur,

tangguh, sehat jasmani dan rohainya, cerdas, patriotik, berdisiplin,

kreatif, produktif, berjiwa iman dan bertakwa serta demokratis demi

terciptanya SDM yang berkualitas.

d. Meningkatkan upaya pemerataan pembangunan disegala bidang pada

semua lapisan masyarakat yang profesional, berdaya guna dan berhasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

74  

 

 

guna dan berhasil guna, sehingga terwujud pemerintah desa yang

bersih dab berwibawa.

e. Mewujudkan aparat pemerintah desa yang berfungsi sebagai pelayan

masyarakat yang profesional, berdaya guna, dan berhasil guna,

sehingga mewujudkan pemerintahan desa yang bersih dan berwibawa.

f. Meningkatkan inisiatif perencanaan pembangunan, pemberdayaan

masyarakat, dan peranan wanita serta generasi muda yang

menegakkan supremasi hukum bagi masyarakat.

g. Meningkatkan persatuan dan kesatuan serta tolerasi beragama demi

berwujudnya kedamaian, ketentraman, keamanan, kenyamanan, dan

ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

3. Tujuan dan Sasaran.

Rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMdes) Desa

Penggalang dimaksudkan untuk memberi arah kebijakan program serta

prioritas pembangunan, sebagai landasan dan pedoman kebijakan

operasional pemerintah desa.

a. Tujuan

1) Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya alam untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.

2) Meningkatkan produktifitas pertanian yang bermutu tinggi dan

peningkatab penggunaan pupuk organik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

75  

 

 

3) Mengoptimalkan pembentukan generasi muda yang betul-betul

mempunyai intelektual, sikap, dan ketrampilan yang tinggi

dilandasi dengan iman dan takwa sehingga benar-benar terbentuk

SDM desa yang berkualitas.

4) Mensinergikan pelaksanaan pembanguna desa untuk kemakmuran

masyarakat sesuai dengan skala prioritas yang telah ditetapkan.

5) Peningkatan pelayanan masyarakat yang benar-benar profesional.

6) Peningkatan pemberdayaan mayarakat dan peranan wanita atau

persamaan gender serta generasi muda.

7) Umat beragama di Desa Penggalang merasa aman, terlindungi, dan

nyaman dalam beribadah serta mampu mewujudkan rasa persatuan

dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

E. Strategi pembangunan desa

Berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan, operasionalnya memerlukan

strategi pokok, agenda-agenda, prioritas-prioritas dan program pembangunan

desa.

1. Strategi pokok pembangunan desa.

Terdapat beberapa strategi pokok yang ditempuh sebagai

pengejawantahan visi dan misi yang ditetapkan yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

76  

 

 

a. Penataan kembali manajemen pemerintahan desa yang dinamis , bersih

dan berwibawa serta demokratis untuk mengoptimalkan kinerja

penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, kompeten dan

proporsional dengan semangat kebersamaan yang berdasarkan jiwa

yang berkualitas tinggi, ulet, cerdas, sehat dan berdisiplin untuk tetap

tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa yang berjiwa Pancasila dan

UUD 1945.

Strategi ini dimaksudkan untuk mengembangkan sistem sosial politik

yang tangguh sehingga sistem dan kelembagaan yang terbangun tahan

menghadapi berbagao goncangan sebagai suatu sistem sosial politik

yang berkelanjutan. Atas dasar tersebut dikembangkan sistem

peningkatan dan kemampuan masyarakat yang merupakan bagian

penting dari stategi pembangunan tersebut.

b. Hasil penerapan strategi pertama yang diharapkan pada masa

mendatang:

1) Seluruh peraturan yang dihasilkan pemerintah Desa Penggalang

dijiwai Pancasila dan UUD 1945 serta sejauh mungkin melalui

partisipasi publik.

2) Seluruh peraturan yang dihasilkan tidak bertentangan dengan

peraturan yang hirarkinya lebih tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

77  

 

 

3) Dihindarkan peraturan daerah yang diskriminatif baik isi maupun

penerapanya.

4) Terjaganya dan terhormatinya hak azazi masyarakat.

c. Strategi merupakan penjabaran dari visi dan misi sbagai berikut:

1) Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang bersih dan

berwibawa.

2) Pengembangan kepemimpinan desa.

3) Pengembangan kemampuan adminitrasi, komunikasi, dan

informasi pemerintahan pmbangunan desa.

4) Pemberdayaan lembaga-lembaga ataupun aparatur desa.

5) Pembinaan dan pengembangan manajemen desa administrasi

pemerintahan desa.

F. Arah kebijakan keuangan desa.

Kondisi perekonomian Desa Penggalang pada prisipnya tidak bisa lepas dari

kondisi ekonomi makro yang ditandai dengan beberapa masalah antara lain

melemahnya ekonomi nasional ataupun ekonomi global yang secara lambat

atau cepat mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat pedesaan.

1. Arah pengelolaan pendapatan desa.

Beberapa arah yang akan dilakukan dalam pengelolaan pendapatan desa

yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

78  

 

 

a. Meningkatkan pendapatan desa melalui usaha intensifikasi, efisiensi

dan efektifitas pungutan desa dan sumber pendapatan desa lainnya

yaitu pengelolaan kas desa.

b. Mendorong usaha-usaha kecil menengah, pertenakan, dan kelompok

tani sebagai andalan matapencaharian masyarakat Desa Penggalang,

sehingga suatu usaha tersebut diharapkan akan berdampak positif

berupa peningkatan pendapatan perkapita penduduk dan secara tidak

langsung akan meningkatkan pendapatan desa dari penarikan pungutan

desa.

2. Arah pengelolaan belanja desa.

Kebijakan pengelolaan belanja desa akan diarahkan pada:

a. Peninjauan kredit desa dengan skala prioritas pada pengadaan barang

dan jasa yang langsung menyentuh kepentingan kebutuhan

masyarakat.

b. Meningkatkan proporsi belanja modal yang dapat memberikan dampak

besar dalam peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat

pedesaan.

c. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas belanja desa melalui standart

harga serta intensifikasi pengawasan baik oleh aparatur pengawas,

fungsional, maupun masyarakat.

d. Meningkatkan akuntabilitas dan pengelolaan keuangan desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

79  

 

 

G. Program/kegiatan pembangunan desa

Sebagai penjabaran visi dan misi maka berdasarkan agenda dan prioritas yang

telah ditetapkan, kemudian disusun program-program pembangunan dan

kegiatan pokok strategi/cara untuk mencapai visi dan misi yang telah

ditetapkan tersebut:

1. Prioritas peningkatan komitmen persatuan dan kesatuan nasional.

a. Program peningkatan komitmen persatuan dan kesatuan nasional.

b. Program penataan hubungan pemerintah dan masyarakat.

2. Peningkatan keamanan, ketertiban, dan pencegahan kriminalitas.

a. Program pemeliharaan keamanan masyarakat.

b. Program pemeliharaan ketertiban masyarakat.

c. Program pengembangan hubungan antara pemerintah, masyarakat, dan

aparat keamanan.

d. Program penerapan hukum dan penegakan hukum.

e. Program pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

f. Program peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap terjadinya

bencana.

g. Program bantuan dan penanganan korban bencana serta jaminan

kesejahteraan sosial.

3. Program pembenahan sistem politik dan hukum serta penegakan hak asasi

manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

80  

 

 

a. Program penyusunan dan penyempurnaan produk-produk hukum desa.

b. Program pengembangan budaya tertib hukum dan HAM.

c. Program pelayanan bantuan hukum.

d. Program pengembangan sarana dan prasarana hukum.

4. Program penciptaan sistem. pemerintahan yang lebih bersih, lebih

berwibawa, dan lebih efektif.

a. Program pengembangan kepemimpinan desa.

b. Program peningkatan koordinasi, konsolidasi, revitalisasi,

refungsionalisasi, dan profesionalisasi pemerintahan.

c. Program peningkatan pengawasan dan akuntibilitas.

d. Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan.

e. Program peningkatan pengelolaan SDM aparatur.

f. Program peningkatan kualitas pelayanan publik.

g. Program peningkatan sistem informasi pemerintah desa.

h. Program pengembangan sistem perencanaan pembangunan.

i. Program peningkatan kualitas arsip negara.

j. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur desa.

5. Peningkatan kualitas kehidupan dan peranan perempuan, kesejahteraan

dan perlindungan anak serta kepemudaan.

a. Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan.

b. Program peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

81  

 

 

c. Program peningkatan mutu dan perilaku dan moral generasi muda.

6. Penanggulangan kemiskinan.

a. Pemenuhan hak atas pangan.

b. Pemenuhan hak atas kesehatan.

c. Pemenuhan hak atas pendidikan.

d. Pemenuhan haka atas pekerjaan dan usaha.

e. Pemenuhan hak atas perumahan.

f. Pemenuhan hak atas air bersih.

g. Pemenuhan hak atas lingkungan hidup SDA.

h. Pemenuhan hak atas rasa aman.

i. Pemenuhan hak berpartisipasi.

j. Perwujudan keadilan dan kesejahteraan gender

7. Program prioritas revitalisasi pertanian, perternakan, dab perikanan.

a. Program peningkatan ketahanan pangan.

b. Program pengembangan agribisnis.

c. Program peningkatan kesejahteraan petani.

d. Program pengembanan usaha ternak.

e. Program peningkatan kesejahteraan perternak.

f. Program pengembangan sumber daya perikanan.

g. Program pengembangan kawasan budiadaya perikanan.

h. Program pembangunan pemasaran dan nilai tambah produk perikanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

82  

 

 

i. Program pembangunan /rehabilitasi sarana dan prasarana perikanan.

j. Program pengembangan iptek dan peninkatan mutu dan SDM

perikanan.

8. Program peningkatan koperasi dan UKM.

a. Program pengembangan pendukung permodalan UKM dan koperasi.

b. Program pengembangan keunggulan kompetitif UKM dan koperasi.

c. Program peningkatan produktifitas UKM.

d. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

9. Program peningkatan akses masyarakat terhadap kesehatan yang

berkualitas.

a. Program pendidikan usia dini.

b. Program wajib belajar pendidikan dasar.

c. Program pendidikan menengah.

d. Program pendidikan non formal.

e. Program pembinaan dan pengembangan pemuda dan olahraga.

10. Program peningkatan akses masyarakat terhadap kesehatan yang

berkualitas.

a. program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

b. Program lingkungan sehat.

c. Program usaha kesehatan peroragan.

d. Program upaya kesehatan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

83  

 

 

e. Program pencegahan dan pembrantasan penyakit.

f. Program perbaikan gizi masyarakat.

g. Program sumber daya kesehatan.

h. Program obat dan pembekalan kesehatan.

11. Program peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial.

a. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial.

b. Program pemberdayaan fakir miskin dan penyandan masalah

kesejahteraan sosial lainnya.

c. Program peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pelayanan sosial.

d. Program bantuan, penanganan korban bencana serta jaminan

kesejahteraan sosial.

12. Program pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas.

a. Program keluara berencana (KB)

b. Program kesehatan reproduksi remaja.

c. Program ketahanan dan pemberdayaan keluarga.

d. Program penuatan kelembagaan keluarga kecil berkualitas.

e. Program penataan adminitrasi kependudukan.

13. Program peningkatan kualitas hidup beragama.

a. Program peningkatan pemahaman, penghayatan, pengamalan, dan

pengembangan nilai-nilai keagamaan.

b. Program peningkatan pelayanan hidup beragama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

84  

 

 

c. Program pengembangan lembaga-lembaga sosial keagamaan dan

lembaga pendidikan keagamaan.

d. Program peningkatan kerukunan beragama.

14. Program pengelolaan keuangan daerah yang berorientasi kepentinan dan

kebutuhan masyarakat.

a. Program intensifikasi dan ektensifikasi pendapatan desa.

b. Program peninkatan kualitas pengelolaan keuangan desa.

15. Program pengembangan pembangunan infrastruktur.

a. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan-jalan dan jembatan.

b. Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan.

c. Program pembangunan sarana dan prasarana lalu lintas jalan.

H. Industri bata merah

1. Bahan baku pembuatan batamerah.

Bahan baku dalam suatu industri sangatlah penting. Tampa adanya

bahan baku suatu industri tidak dapat berjalan dengan baik. Di Desa

Penggalang kebanyakan indutri bata merah mengambil bahan baku berasal

dari daerah sekitar Desa Penggalang. Bahan baku yang digunakan antara

lain : tanah laiat, tanah merah, pasir, abu sisa pembakaran bata merah,

merang sebagai bahan untuk membakar bata merah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

85  

 

 

Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap narasumber yang

bernama Ibu Rasiwen menjelaskan bahwa harga bahan baku pembuatan

bata merah di Desa Penggalang perinciannya antara lain sebagai berikut :

harga tanah liat untuk proses produksi bata merah dalam seminggu bisa

mencapai Rp 600.000,00, kemudian untuk tanah merah untuk bahan

campuran mencapai sekitar Rp 250.000,00, harga pasir untuk campuran

pembuatan batamerah mencapai Rp 100.000,00 dan merang untuk proses

pembakaran sebesar Rp 300.000,00.

Sementara menurut narasumber lain mengatakan bahwa bahan baku

tidak hanya berasal dari Desa Penggalang saja, melainkan dari Desa

disekitar Desa Penggalang. Desa tersebut antara laim : Desa Adipala, Desa

Bunton, Desa Wlahar, Desa Karangsari. Harga bahan baku batamerah yang

berasal dari luar Desa Penggalang tidak terlalu jauh berbeda dengan harga

bahan baku di Desa Penggalang. Harga saru rit tanah liat sekitar Rp

650.000,00, tanah merah Rp 300.000,00, pasir Rp 200.000,00.

Kemudian untuk membakar batamerah, para pengusaha batamerah

kebanyakan menggunakan sekam padi sebagai bahan untuk membakar

batamerah. Menurut Ibu Darsem penggunaan sekam padi memiliki

keunggulan antara lain panas yang dihasilkan lebih merata, batamerah

cepat matang, hasil batamerah lebih berwarna merah cerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

86  

 

 

Sekam yang digunakan biasanya didatangkan dari Kecamatan Kroya,

Kecamatan Nusawungu, Kecamatan Binangun, dan ada pula pengusaha

yang mencari hingga Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen. Harga

sekam menurut Ibu Darsim mencapai Rp 1.000.000,00 per satu truk. Bila

dibeli perkarung harga sekam mencapai sekitar Rp 5.000,00.

2. Upah tenaga kerja.

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses

suatu produksi batamerah. Tanpa adanya tenaga kerja maka proses

pembuatan batamerah tidak dapat berjalan dengan baik. Tenaga kerja yang

bekerja di Desa Penggalang kebanyakan berasal dari warga sekitar. Hal ini

menyebabkan tingkat penggangguran dapat berkurang. Untuk para pekerja,

pemilik usaha batamerah tidak memandang para pekerja dari pendidikan,

usia, ataupun jenis kelamin.

Kebanyakan para pekerja yang dipekerjakan pada proses pembuatan

batamerah rata-rata jumlah pekerjanya lima orang dan ada juga yang

menggunakan pekerja paling sedikit tiga orang. Upah yang diberikan

kepada pekerja perharinya bisa mencapai Rp 100.000,00 dalam seharinya.

3. Penggunaan teknologi.

Teknologi merupakan salah satu faktor lain yang mempengaruhi

produksi batamerah di Desa Penggalang. Penggunaan teknologi sangat

membantu dalam mengoptimalkan produksi batamerah. Kebanyakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

87  

 

 

pengusaha batamerah di Desa Penggalang telah menggunakan teknologi

yamg cukup maju. Walaupun masih ada pengusaha batamerah yang

menggunakan alat produksi yang masih relatif sederhana antara lain :

cangkul, sekop, alat cetak manual.

Dalam produksi batamerah di Desa Penggalang penggunaan teknologi

cukup maju, hal tersebut terlihat dari penggunaan alat cetak yang bermesin

diesel, serta alat untuk menggiling yang juga menggunakan mesin diesel.

Menurut narasumber yang peneliti temui, salah satunya adalah Ibu Darsim

menjelaskan bahwa untuk membeli alat giling, beliau mengeluarkan uang

sebesar Rp 15.000.000,00. Beliau juga menjelaskan alat penggilingan yang

beliau miliki kadang juga disewakan untuk mengiling bahan baku

batamerah kepada pengusaha batamerah lain. Dalam sekali menggiling

bahan baku Ibu Darsim menerima uang sebesar Rp 200.000,00.

Kemudian menurut Ibu Darsim alat cetak batamerah juga sering

digunakan oleh para pengusaha batamerah. Harga alat cetak batamerah

berkisar Rp 8.000.000,00. Apabila ada yang menyewa alat cetak para

pengusaha batamerah dikenai biaya sebesar Rp 100.000 per 5.000

batamerah. Kemudian untuk alat cetak penyewaan dilakukan biasanya

dilakukan pada saat musim panen padi tiba. Hal tersebut dilakukan karena

sebagian besar pekerja yang bekerja adalah para buruh tani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

88  

 

 

I. Gambaran pembuatan batamerah

Proses pembuatan batamerah cukup mudah dan terlihat cukup

sederhana. Proses pembuatan batamerah dilakukan setiap hari oleh pengusaha

batamerah. Proses pembuatan batamerah adalah sebagai berikut:

1. Penggadaan bahan baku berupa tanah liat, tanah merah, pasir, abu bekas

pembakaran.

2. Semua bahan dimasukan kedalam mesin giling yang sudah disiapkan,

kemudian dicampur dengan air secukupnya.

3. Setelah digiling bahan baku yang sudah terbentuk adonan dicetak dengan

alat pencetakan atau dicetak dengan manual.

4. Kemudian dikeringkan dengan panas matahari sekitar selama ± 3-4 hari

proses pengeringan.

5. Setelah kering batamerah disusun ditempat yang sudah disediakan.

6. Setelah penyusunan selesai kemudian batamerah selesai, selanjutnya proses

pembakaran dengan menggunakan sekam sebagai bahan untuk proses

pembakaran yang dilakukan di tobong. Pembakaran dilakukaan ±48 jam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

89  

 

 

J. Hambatan-hambatan dalam proses pembuatan batamerah.

Berdasarkan wawancara dengan responden diperoleh keterangan

bahwa perkembangan produk industri batamerah di Desa Penggalang

mengalami beberapa hambatan, antara lain :

1. Cuaca, kendala yang paling berpengaruh adalah cuaca. Sebab apaila cuaca

tidak baik seperti hujan maka mereka tidak bisa cepat menyelesaikan

produksi batamerah. Sebab batamerah tersebut perlu dikeringkan beberapa

hari. Beda bila cuaca baik atau panas, maka mereka akan dengan cepat

menyelesaikan produksi tepat waktu. Sebab mereka tidak perlu beberapa

hari untuk mengeringkan batamerah tersebut.

2. Permodalan yang minim yang dimiliki oleh para pengrajin. Kebanyakan

para pengrajin menggunakan modal dari kantong pribadi.

3. Tak ada lembaga yang mengontrol perkembangan pengrajin bata merah

yang memberi cara-cara manajemen yantg baik dalam pengelolaan industri.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

90 

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Kabupaten Cilacap memiliki berbagai potensi salah satunya adalah

industri bata merah. salah satu daerah pusat industri bata merah terdapat di Desa

Penggalang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. Banyak bata merah yang

di pasok dari desa penggalang untuk pembangunan perumahan untuk kawasan

kabupaten Cilacap dan sekitarnya. Faktor pendukung terwujudnya sentra industi

bata merah diantaranya ketersediaan bahan baku. Sumber bahan baku yang

melimpah di desa Penggalang dengan lokasi yang strategis yang terletak di jalan

antarkota dalam provinsi memungkinkan usaha ini semakin berkembang.

Dari gambaran tersebut, dalam penelitian ini akan diuraikan sampai sejauh

mana pengaruh dari harga bahan baku, upah tenaga kerja dan penggunaan

teknologi terhadap produksi batu bata merah di Kabupaten Cilacap, yang mana

didaerah ini terkenal dengan kota upah tenaga kerja dan tempat-tempat

pariwisata. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat membantu pemerintah

daerah Kabupaten Cilacap dalam rangka pengambilan keputusan khususnya yang

berhubungan dengan produksi batu bata merah. Alat analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda beserta pengujian hipotesisnya

baik secara simultan (uji F) maupun secara parsial (uji t). Agar diperoleh model

yang memenuhi asumsi metode Best Linear Unbias Estimator (BLUE) dilakukan

pengujian asumsi klasik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

91

  

A. Deskripsi Data Responden

Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran data penelitian,

berikut deskripsi data penelitian terhadap warga masyarakat Desa Penggalang,

Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan dari 83 responden

diperoleh data tentang jenis kelamin  responden penelitian. Karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin dapat di lihat pada Tabel 4.1.

Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Usia Jumlah Persentase

Laki-laki 69 83,1% Perempuan 14 16,9% Jumlah 83 100%

Sumber : Data primer diolah, 2012.

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 83 responden yang

menjadi sampel penelitian mayoritas warga masyarakat yang memiliki

usaha produksi batu bata merah di Desa Penggalang, Kecamatan Adipala,

Kabupaten Cilacap adalah laki-laki yaitu sebanyak 69 orang atau sebesar

83,1%, sedangkan sisanya yang memiliki usaha produksi batu bata merah

adalah perempuan yaitu sebanyak 14 orang atau sebesar 16,9%.

Kebanyakan pengrajin batamerah didominasi kaum laki-laki dan

sisanya oleh kaum perempuan, mereka disamping sebagai pengrajin

batamerah juga mempunyai pekerjaan lain sebagai petani. Kebanyakan para

pengrajin batamerah di Desa Penggalang mendirikan usaha batamerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

92

  

sebagai usaha keluarga yang didirikan secara turun temurun dan sebagai

usaha yang menjadi prioritas utama disamping bertani.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden

Berdasarkan kuisioner yang dikumpulkan dari 83 responden

diperoleh data tentang tingkat usia responden penelitian. Karakteristik

responden berdasarkan usia dapat di lihat pada Tabel V.2.

Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

< 30 Tahun 9 10,8% 30 – 40 Tahun 16 19,3% 41 – 50 Tahun 25 30,1% > 50 Tahun 33 39,8% Jumlah 83 100%

Sumber : Data primer diolah, 2012.

Berdasarkan Tabel V.2 menunjukkan bahwa dari 83 responden yang

menjadi sampel penelitian mayoritas warga masyarakat yang memiliki

usaha produksi batu bata merah di Desa Penggalang, Kecamatan Adipala,

Kabupaten Cilacap berusia diatas 50 tahun sebanyak 33 orang atau sebesar

39,8%, sedangkan warga masyarakat yang berusia dibawah 30 tahun

merupakan warga yang paling sedikit memiliki usaha produksi batu bata

merah.

Kebanyakan dari mereka usia tidak menjadi halangan untuk terus

berusaha memproduksi batamerah. Bahkan kebanyakan dari mereka adalah

pengrajin yang bisa dibilang sudah lanjut usia. Namun karena demi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

93

  

mencukupi kebutuhan ekonomi dan untuk memperbesar usaha. Mereka rela

untuk setiap hari memproduksi batamerah.

Menurut salah satu narasumber yang bernama Pak Harjo, dengan

usia yang sudah tidak muda lagi bukan menjadi halangan untuk berinovasi

serta berproduksi menghasilkan uang. Beliau juga berpendapat bahwa

dengan memproduksi batamerah disamping menghasilkan uang beliau juga

berolah raga.

Dari penelitian yang ada dilapangan juga terdapat pengrajin yang

relative masih muda. Usia 27 tahun sudah bisa berwirausaha dengan skala

usaha yang cukup besar, dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Salah satunya adalah Mas Warto, beliau mendirikan

usaha batamerah sejak 4 tahun yang lalu.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pegawai

Berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan dari 83 responden

diperoleh data tentang jumlah pegawai responden penelitian. Adapun secara

lengkap deskripsi responden berdasarkan jumlah pegawai ditunjukkan pada

Tabel V.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

94

  

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pegawai

Jumlah pegawai Jumlah Persentase

3 orang 5 6,0% 4 orang 10 12,0% 5 orang 23 27,7% 6 orang 16 19,3% 7 orang 13 15,7% 8 orang 9 10,8% 9 orang 7 8,4% Jumlah 83 100%

Sumber : Data primer diolah, 2012.

Tabel V.3 menunjukkan jumlah responden atau warga masyarakat

yang memiliki usaha produksi batu bata merah di Desa Penggalang,

Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap menunjukkan mayoritas memiliki

jumlah pegawai sebanyak 5 orang, kemudian rata-rata jumlah pegawai

paling sedikit sebanyak 3 orang.

Kebanyakan para pegawai berasal dari daerah sekitar tempat

produksi batamerah. Para pegawai bekerja dari jam 5 pagi sampai jam 11

siang. Kadang ada pula yang bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang

Jumlah pegawai biasanya disesuaikan dari jumlah batamerah yang akan

diproduksi oleh pengrajin bata merah serta ketersediaan bahan baku yang

disediakan oleh pengrajin bata merah. Apabila bahan baku yang disediakan

dalam jumlah yang banyak, biasanya pengrajin batamerah akan menambah

jumlah pegawai untuk memproduksi batamerah. Jumlah pegawai yang

digunakan oleh pengrajin batamerah biasanya mempunyai tugas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

95

  

relative sama. Para pegawai ada yang bertugas mencetak batamerah,

menjemur batamerah,serta mengantar batamerah ketempat pembakaran.

B. Deskripsi Variabel Penelitian

Berikut akan dijelaskan hasil penelitian tentang variabel-variabel yang

diteliti, yang meliputi harga bahan baku, upah tenaga kerja, penggunaan

teknologi dan produksi batu bata merah di Desa Penggalang, Kecamatan

Adipala, Kabupaten Cilacap. Penjelasan dari variabel-variabel yang diteliti

adalah sebagai berikut :

1. Harga bahan baku

Input bahan baku merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk

produksi batubata merah per minggu dengan satuan rupiah. Berikut

besarnya bahan baku yang digunakan dalam produksi perminggunya :

Tabel V.4 Harga Bahan Baku

Bahan Baku Jumlah Persentase

Rp. 250.000 - Rp. 500.000 2 2.4 Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 58 69.9 Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 21 25.3 > Rp. 2.000.000 2 2.4

Total 83 100.0 Sumber : Data primer diolah,2012.

Berdasarkan besarnya bahan baku yang digunakan dalam produksi

batubata merah per minggunya, maka dapat dijelaskan mayoritas besarnya

bahan baku yang mereka gunakan adalah antara Rp. 500.000 -

Rp. 1.000.000. Sedangkan sedikit dari mereka yang menggunakan bahan

baku diatas Rp. 2.000.000 dan antara Rp. 250.000 - Rp. 500.000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

96

  

Bahan baku yang digunakan untuk produksi batamerah di Desa

Penggalang berupa tanah liat, tanah merah, pasir, abu bekas

pembakaran.Untuk harga bahan baku adalah sebagai berikut : harga tanah

liat untuk proses produksi bata merah dalam seminggu bisa mencapai Rp

600.000,00, kemudian untuk tanah merah untuk bahan campuran mencapai

sekitar Rp 250.000,00, harga pasir untuk campuran pembuatan batamerah

mencapai Rp 100.000,00 dan sekam untuk proses pembakaran sebesar Rp

300.000,00.

2. Upah tenaga kerja

Upah yang diberikan kepada pekerja dalam proses produksi bata

merah. Skala pengukuran menggunakan satuan rupiah yang diberikan

kepada pekerja dalam satu kali produksi. Berikut besarnya upah tenaga kerja

yang digunakan dalam produksi perminggunya :

Tabel V.5 Upah Tenaga Kerja

Upah Tenaga Kerja Jumlah Persentase

Rp. 250.000 - Rp. 500.000 23 27.7 Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 25 30.1 Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 28 33.7 > Rp. 2.000.000 7 8.4

Total 83 100.0 Sumber : Data primer diolah, 2012.

Berdasarkan besarnya upah tenaga kerja yang digunakan dalam

produksi batubata merah per minggunya, maka dapat dijelaskan mayoritas

besarnya upah tenaga kerja yang mereka keluarkan adalah antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

97

  

Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000. Sedangkan sedikit dari mereka yang

menggunakan upah tenaga kerja diatas Rp. 2.000.000.

Kebanyakan para pekerja yang dipekerjakan pada proses pembuatan

batamerah rata-rata jumlah pekerjanya 5 orang dan ada juga yang

menggunakan pekerja paling sedikit 3 orang. Upah yang diberikan kepada

pekerja perharinya bisa mencapai Rp 100.000,00 dalam seharinya atau

sesuai dengan jumlah produksi batamerah perharinya. Ada beberapa

pengusaha yang memberikan upah borongan kepada para pekerjanya, upah

borongan tersebut bisa mencapai Rp 1.200.000 perminggunya.

3. Penggunaan teknologi

Penggunaan teknologi yang berupa peralatan yang digunakan untuk

proses produksi bata merah. Peralatan tersebut mengunakan skala

pengukuran dengan satuan rupiah.. Berikut besarnya penggunaan teknologi

yang digunakan dalam produksi perminggunya :

Tabel V.6 Penggunaan Teknologi

Penggunaan teknologi Jumlah Persentase

Rp. 250.000 - Rp. 500.000 0 0.0 Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 8 9.6 Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 33 39.8 > Rp. 2.000.000 42 50.6

Total 83 100.0 Sumber : Data primer diolah, 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

98

  

Berdasarkan besarnya penggunaan teknologi yang digunakan dalam

produksi batubata merah per minggunya, maka dapat dijelaskan mayoritas

besarnya penggunaan teknologi yang mereka gunakan adalah diatas

Rp. 2.000.000. dan tidak ada yang menggunakan penggunaan teknologi

sebesar antara Rp. 250.000 - Rp. 500.000.

Dalam memproduksi batamerah, teknologi yang digunakan antara lain

: mesin giling, mesin cetak, dan alat angkut (mobil pickup, gerobak). Untuk

memproduksi batamerah, pengrajin mengeluarkan biaya untuk mengiling

mencapai Rp 200.0000,00 per satu kali giling, untuk memcetak bata merah

pengrajin batamerah bisa mencapai sekitar Rp. 100.000,00 per 5000 biji

batamerah. Sementara untuk menyewa alat angkut sebesar Rp.200.000,00-

Rp 500.000,00 atau sesuai dengan besarnya jumlah batamerah yang

diangkut dari tempat produksi ke tempat pembakaran.

4. Produksi batubata merah.

Produksi batubata merah adalah hasil produksi batu bata merah. Hasil

produksi yang dihasilkan dihitung secara per minggu. Skala pengukuran

produksi batu batamerah dengan menggunakan satuan rupiah. Berikut

besarnya produksi batubata merah yang digunakan dalam produksi

perminggunya :

Tabel V.7 Produksi batubata merah

Produksi batubata merah Jumlah Persentase

Rp. 250.000 - Rp. 500.000 0 0.0 Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 0 0.0 Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 1 1.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

99

  

> Rp. 2.000.000 82 98.7 Total 83 100.0

Sumber : Data primer diolah, 2012.

Berdasarkan besarnya produksi batubata merah yang digunakan dalam

produksi batubata merah per minggunya, maka dapat dijelaskan mayoritas

besarnya produksi batubata merah yang mereka hasilkan adalah di atas Rp.

2.000.000 dan tidak ada yang produksi batubata merah yang hasilkan

antara Rp. 250.000 - Rp. 500.000 dan Rp. 500.000 – Rp 1.000.000.

Jumlah produksi batamerah rata-rata pengrajin dapat menghasilkan

per minggunya mencapai 10.000 buah bata merah. pengrajin batamerah

memproduksi batamerah seminggunya sebanyak 3 kali. Jika cuaca

mendung/ hujan batamerah diproduksi seminggunya hanya 1 kali atau 2 kali

produksi.

C. Hasil Analisis Data

Pada pengujian ini digunakan untuk menganalisis suatu masalah agar

dapat memberikan gambaran secara konkrit yang dinyatakan dalam satuan

angka dengan perhitungan statistik terhadap variabel yang diteliti, sehingga

keputusan dapat diambil secara lebih pasti. Dalam penelitian ini digunakan

analisis regresi linier berganda yang berguna untuk mengetahui pengaruh dari

dari harga bahan baku, penggunaan teknologi, dan upah tenaga kerja terhadap

produksi batu bata merah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

100

  

1. Hasil uji asumsi klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil

estimasi regresi yang dilakukan berdistribusi normal dan benar-benar bebas

dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala

autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak

bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (best linear unbiased estimator)

yakni tidak terdapat heteroskedastistas, tidak terdapat multikolinearitas, dan

tidak terdapat autokorelasi. Jika terdapat heteroskedastisitas, maka varian

tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standar error. Jika

terdapat multikolinearitas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-

pengaruh individual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisien

regresi menjadi rendah. Dengan adanya autokorelasi mengakibatkan

penaksir masih tetap bias dan masih tetap konsisten hanya saja menjadi

tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi klasik perlu dilakukan. Berikut

hasil uji asumsi klasik adalah sebagai berikut :

a. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2002). Hasil uji normalitas dengan Normal P-P Plot dengan

regresi dapat ditunjukkan pada Gambar V.1 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

101

  

Gambar V.1 Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot

                                Sumber : Data primer diolah, 2012. 

 

Hasil uji normalitas dengan Normal P-P Plot menunjukkan bahwa

angka probabilitas disekitar garis linier atau lurus. Artinya bahwa seluruh

variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki random data yang

berdistribusi normal, sehingga pengujian statistik selanjutnya dapat

dilakukan baik uji F maupun uji t.

b. Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.

Metode yang digunakan untuk menguji heteroskedastisitas dalam

penelitian ini dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Bila

nilai probabilitas (sig) > 0,05 maka dinyatakan tidak terjadi gejala

Heterokedastisitas. Hasil perhitungan dapat dilihat dalam tabel berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

102

  

Tabel V.8 Uji Heteroskedastisitas

Variabel Bebas

p-value

Keterangan Kesimpulan

Harga bahan baku 0.196 Tidak Signifikan Tidak Terjadi heterokedastisitas

Upah tenaga kerja 0,589 Tidak Signifikan Tidak Terjadi heterokedastisitas

Penggunaan teknologi

0,704 Tidak Signifikan Tidak Terjadi heterokedastisitas

Sumber: Data primer diolah, 2012.

Dari tabel di atas diperoleh bahwa seluruh variabel bebas

mempunyai nilai probabilitas yang lebih besar dari taraf signifikan 0,05,

sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak

terjadi Heterokedastisitas.

c. Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui terdapat

tidaknya korelasi berantai diantara faktor-faktor pengganggu secara

berurutan berdasarkan urutan waktu, dalam penelitian ini metode

pengujian dengan menggunakan nilai statistik Durbin Watson (DW).

Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, dilakukan pengujian

terhadap nilai DW dan dibandingkan nilai dU dan dL dari tabel Durbin

Watson. Hasil perhitungan dengan SPSS, diperoleh nilai statistik Durbin

Watson sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

103

  

Tabel V.9

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .901a. .813 .805 6.07824E5 1.933

a. Predictors: (Constant), Penggunaan teknologi (X3, Harga bahan baku (X1), Upah

tenaga kerja (X2)

b. Dependent Variable: Produksi batu bata merah (Y) Sumber : Data sekunder diolah, 2012.

Berdasarkan tabel Durbin-Watson, diperoleh nilai DW pada k = 3

dan n = 83 serta α = 5%, diperoleh nilai kritis dari persamaan model:

Nilai dL = 1,706 dan 4 – dL = 2,294

Nilai du = 1,760 dan 4 - du = 2,240

Hasil pengujian DW test tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar V.2 Uji Durbin Watson Test (D-W test)

Menolak Ho Daerah Daerah Menolak Ho* bukti keragu- keragu- bukti autokorelasi raguan raguan autokorelasi

positif negatif

Tidak ada autokorelasi

1.933

DW 

0 4  1,760   2,2401,706  2,294 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

104

  

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa nilai DW-test

berada pada daerah dU < dw < 4-dU dengan nilai DW-test sebesar 1,933

atau berada diantara 1,760 – 2,240, sehingga disimpulkan tidak ada

autokorelasi.

d. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

korelasi antar variabel independent dalam sebuah model regresi

berganda. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem

multikolinieritas. Sebuah model regresi yang baik, seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independent secara kuat. Untuk dapat

mendeteksi ada tidaknya problem multikolinieritas pada sebuah model

regresi, dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor

(VIF) dimana nilai VIF harus di bawah nilai 10. Jika nilai Variance

Inflation Factor (VIF) hasil regresi lebih besar dari 10 maka dapat

dipastikan ada multikolinieritas di antara variabel bebas tersebut. Berikut

adalah hasil perhitungan dengan bantuan statistical software SPSS 17

lewat pengujian regresi berganda untuk mencari nilai Variance Inflation

Factor (VIF) pada model regresi yang digunakan dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

105

  

Tabel V.10

Nilai Variance Inflation Factor (VIF)

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Harga Bahan baku (X1) .792 1.262

Upah Tenaga Kerja (X2)

.737 1.356

Penggunaan Teknologi (X3)

.858 1.165

a. Dependent Variable: Hasil Produksi Batamerah (Y)

Sumber : Data primer diolah, 2012.

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa tidak terdapat variabel

yang memiliki nilai VIF yang melebihi nilai 10 pada model regresi. Hal

ini menunjukan bahwa tidak terjadi problem multikolinieritas dalam

model regresi tersebut.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi yang diestimasikan memiliki data yang berdistribusi

normal, dan model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas sehingga hasil

ini tidak bias. Tidak terdapat multikolinearitas, maka masing-masing

variabel tidak saling berkorelasi. Dan terakhir tidak adanya autokorelasi

yang mengakibatkan penaksir masih tetap bias. Oleh karena itu, uji asumsi

klasik perlu dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

106

  

2. Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel terikat. Hasil uji F-test dengan menggunakan program

SPSS sebagai berikut:

Tabel V.11 Hasil Uji F-test

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.265E14 3 4.218E13 114.163 .000a

Residual 2.919E13 79 3.694E11

Total 1.557E14 82

a. Predictors: (Constant), Penggunaan Teknologi (X3), Harga Bahan baku (X1), Upah Tenaga

Kerja (X2)

b. Dependent Variable: Hasil Produksi Batamerah (Y)

Sumber : Data primer diolah, 2012.

Dari Tabel V.12 diatas di dapat F hitung sebesar 114.163 dengan taraf

signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung lebih besar dari

nilai Ftabel yaitu sebesar 2,720, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini

menunjukkan bahwa variabel harga bahan baku, penggunaan teknologi,

dan upah tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap produksi batu bata merah. Berdasarkan hasil ini, maka hipotesis

keempat yang menyatakan bahwa terdapat kontribusi harga jual produk,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

107

  

harga bahan baku, upah tenaga kerja terhadap hasil produksi bata merah

dapat diterima atau terbukti.

3. Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini, dalam menganalisis regresi linear berganda

penulis menggunakan seri program statistik SPSS. Hasil analisis regresi

linier berganda dapat ditunjukkan seperti pada Tabel V.8.

Tabel V.12 Hasil Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 337382.603 230330.360 1.465 .147

Harga Bahan baku (X1)

1.391 .170 .447 8.178 .000

Upah Tenaga Kerja (X2)

1.001 .163 .349 6.145 .000

Penggunaan Teknologi (X3)

.906 .119 .400 7.610 .000

a. Dependent Variable: Hasil Produksi Batamerah (Y) Sumber : Data primer diolah, 2012.

Pada Tabel V.8 diatas perhitungan regresi linier berganda dengan

menggunakan program SPSS didapat hasil sebagai berikut:

Y = 337382,603 + 1,391 X1 + 1,001 X2 + 0,906 X3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

108

  

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa :

a. Konstanta

Nilai konstanta sebesar 337382,603 yang berarti bahwa jika tidak ada

variabel bebas yang terdiri dari variabel harga bahan baku, penggunaan

teknologi, dan upah tenaga kerja sama dengan nol, maka besarnya hasil

produksi batu bata merah adalah sebesar Rp 337382,603, 00

b. Kontribusi harga bahan baku (b1)

Kontribusi upah tenaga kerja terhadap hasil produksi bata merah di

Kabupaten Cilacap sebesar Rp 1.391,00 dari keseluruhan hasil produksi

bata merah. Artinya harga bahan baku berkontribusi positif dan searah

terhadap hasil produksi bata merah dengan nilai signifikan sebesar 0,000.

c. Kontribusi upah tenaga kerja (b2)

Kontribusi upah tenaga kerja terhadap hasil produksi bata merah di

Kabupaten Cilacap sebesar Rp 1.001,00 dari keseluruhan hasil produksi

bata merah. Artinya upah tenaga kerja berkontribusi positif dan searah

terhadap hasil produksi bata merah dengan nilai signifikan sebesar 0,000.

d. Kontribusi penggunaan teknologi (b3)

Kontribusi penggunaan teknologi terhadap hasil produksi bata merah di

Kabupaten Cilacap sebesar Rp 906,00 dari keseluruhan hasil produksi bata

merah. Artinya penggunaan teknologi berkontribusi positif dan searah terhadap

hasil produksi bata merah dengan nilai signifikan sebesar 0,000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

109

  

4. Hasil uji t

Pada pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh variabel-variabel harga bahan baku, penggunaan

teknologi, dan upah tenaga kerja secara parsial terhadap produksi batu bata

merah. Untuk mengetahui apakah hipotesis didukung atau tidak dengan

membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel, jika thitung lebih besar dari nilai

ttabel maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian didukung (terbukti

secara signifikan). Berdasarkan Tabel V.8 dapat dijelaskan pengaruh

masing-masing variabel terhadap produksi batu bata merah, yaitu sebagai

berikut:

a. Kontribusi harga bahan baku terhadap hasil produksi batu bata merah

Uji ini untuk mengetahui apakah harga bahan baku berkontribusi

terhadap produksi batu bata merah. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan tingkat signifikan sebesar α = 5%. Berdasarkan Tabel

V.12 diperoleh nilai thitung sebesar 8,178 dengan signifikan sebesar 0,000.

Dengan demikian nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel yaitu sebesar

1,9897 atau (8,178 > 1,9897), maka dapat dinyatakan bahwa variabel

harga bahan baku berkontribusi terhadap hasil produksi batu bata merah.

Berdasarkan hasil ini, maka hipotesis pertama yang menyatakan bahwa

terdapat kontribusi harga bahan baku terhadap hasil produksi bata merah

dapat diterima atau terbukti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

110

  

b. Kontribusi upah tenaga kerja terhadap hasil produksi batu bata merah

Uji ini untuk mengetahui apakah upah tenaga kerja berpengaruh

terhadap hasil produksi batu bata merah. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan tingkat signifikan sebesar α = 5%. Berdasarkan Tabel

V.12 diperoleh nilai thitung sebesar 6,145 dengan signifikan sebesar 0,000.

Dengan demikian nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel yaitu sebesar

1,9897 atau (6,145 > 1,9897), maka dapat dinyatakan bahwa variabel

upah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produksi batu bata

merah. Berdasarkan hasil ini, maka hipotesis ketiga yang menyatakan

bahwa terdapat kontribusi penggunaan teknologi terhadap hasil produksi

bata merah dapat diterima atau terbukti.

c. Kontribusi penggunaan teknologi terhadap hasil produksi batu bata

merah

Uji ini untuk mengetahui apakah penggunaan teknologi

berpengaruh terhadap hasil produksi batu bata merah. Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar α = 5%.

Berdasarkan Tabel V.12 diperoleh nilai thitung sebesar 7,610 dengan

signifikan sebesar 0,000. Dengan demikian nilai thitung lebih besar dari

nilai ttabel yaitu sebesar 1,9897 atau (7,610 > 1,9897), maka dapat

dinyatakan bahwa variabel penggunaan teknologi berpengaruh signifikan

terhadap produksi batu bata merah. Berdasarkan hasil ini, maka hipotesis

kedua yang menyatakan bahwa terdapat kontribusi upah tenaga kerja

terhadap hasil produksi bara merah dapat diterima atau terbukti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

111

  

5. Analisis Koefisien Determinasi Berganda

Untuk mengetahui besarnya pengaruh harga bahan baku,

penggunaan teknologi , dan upah tenaga kerja terhadap produksi batu bata

merah digunakan koefisien determinasi berganda (RSquare). Hasil koefisien

deteminasi berganda dapat ditunjukkan pada Tabel berikut :

Tabel V.13 Koefisien Determinasi Berganda

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .901a .813 .805 6.07824E5

a. Predictors: (Constant), Penggunaan teknologi (X3, Harga bahan

baku (X1), Upah tenaga kerja (X2) Sumber : Data primer diolah, 2012.

Dari Tabel V.13 dapat diketahui besarnya koefisien determinasi

berganda (Adjusted R²) sebesar 0,813, maka dapat diartikan bahwa 81,3%

produksi batu bata merah dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas yang terdiri

dari harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan teknologi.

Sedangkan sisanya sebesar 18,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian.

D. Pembahasan

Dari temuan di atas dapat dinyatakan bahwa harga bahan baku

berkontribusi signifikan terhadap hasil produksi batu bata merah sebesar Rp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

112

  

1.391,00. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa bahan baku adalah

bahan utama atau bahan dasar dalam rangka membuat sesuatu produk. Tidak

tersedianya bahan baku untuk produksi berarti akan mengakibatkan

berhentinya aktivitas produksi. Dengan kata lain bahan baku merupakan suatu

keharusan dalam setiap proses produksi yang akan menentukan kelangsungan

hidup industri tersebut, sehingga jika mengalami kenaikan pun produsen tetap

akan menggunakan bahan baku tersebut sebagai input produksinya. Seperti

pendapat dari Assauri (2004:171), yang menyatakan bahwa bahan baku

merupakan bahan yang digunakan dalam proses produksi perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan upah tenaga kerja berkontribusi

signifikan terhadap produksi batu bata merah sebesar Rp 1.001,00. Hal ini

menjelaskan bahwa tingginya upah tenaga kerja akan menjadikan jumlah

produksinya dari batu bata merah juga makin meningkat, kondisi ini

merupakan bagian dari strategi untuk menutup kebocoran dari penggunaan

biaya tenaga kerja. Dengan berproduksi banyak, tentunya keuntungan yang

akan diberikan juga banyak, sehingga upah tenaga kerja dapat diatasi dengan

tingginya produksi tersebut. Besar kecilnya upah ini mau tidak mau harus

dikeluarkan oleh perusahaan guna membayar atau sebagai imbalan atas jasa

dari tenaga yang diberikan oleh para pekerja, seperti pendapat Soediyono

(2005), menyatakan bahwa gaji atau upah adalah pendapatan yang diperoleh

rumah tangga keluarga sebagai imbalan terhadap penggunaan jasa sumber

tenaga kerja yang mereka gunakan dalam pembentukan produksi nasional.

Dalam pelaksanaanya, perusahaan berharap dalam menetukan upah gaji dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

113

  

sesuai/cocok dengan prestasi kerja atau produkstivitas. Bila produktivitas

tinggi maka upah akan tinggi, namun bila produkstivitas rendah maka upah

akan rendah. Produktivitas kerja sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya

faktor-faktor produksi lain yang membantu.

Penggunaan teknologi berkontribusi signifikan terhadap produksi batu

bata merah sebesar Rp 906,00. Hasil ini menjelaskan bahwa makin tingginya

penggunaan teknologi oleh warga masyarakat akan mempengaruhi warga

masyarakat dalam memproduksi batu bata merah. Penggunaan teknologi yang

tinggi dapat meningkatkan hasil produksi batu bata merah. Untuk itu

perusahaan perlu menerapkan penggunaan teknologi, tujuan utama

pengadaan/penggunaan teknologi ini dalam rangka meningkatkan produksi

guna memenuhi target produksi dan dilain pihak juga pesanan, serta

meminimalkan biaya produksi yaitu makin berkurangnya waktu dalam proses

produksi. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Sukirno (2005 : 59 –

60), menjelaskan bahwa dalam jangka panjang dua faktor penting yang dapat

meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memproduksi barang adalah

pertambahan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi. Dengan faktor

produksi yang lebih banyak dan tingkat teknologi yang lebih baik maka

produksi maksimum masyarakat dapat dinaikan, hal tersebut menunjukan

bahwa dengan adanya teknologi diharapkan mampu meningkatkan hasil

produksi. Kemudian menurut Garperzs (2001:38 ), dengan adanya keempat

teknologi diatas selalu ada dalam sistem industri. Dimana komposisinya berada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

114

  

dalam keseimbangan yang sesuai dengan keperluan sistem industri itu serta

berpengaruh positif untuk meningkatkan output dalam industri itu.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat dinyatakan bahwa

keberadaan bahan baku ini akan mempengaruhi kelangsungan dari proses

produksi yang nantinya akan berpengaruh pada output. Karena bahan baku

merupakan unsure yang aktif dalam proses produksi. Kemudian upah sangat

penting bagi para pekerja disuatu industri. Gaji atau upah adalah pendapatan

yang diperoleh rumah tangga keluarga sebagai imbalan terhadap penggunaan

jasa sumber tenaga kerja yang mereka gunakan dalam pembentukan produksi

nasional. Dan selanjutnya penggunaan teknologi dapat meningkatkan

kemampuan masyarakat untuk memproduksi barang dengan adanya kemajuan

teknologi. Dengan faktor produksi yang lebih banyak dan tingkat teknologi

yang lebih baik maka produksi maksimum masyarakat dapat dinaikan, hal

tersebut menunjukan bahwa dengan adanya teknologi diharapkan mampu

meningkatkan hasil produksi dan pendapatan para warga/masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

115 

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini yang diperoleh dari penyebaran daftar

pertanyaan kepada 83 responden serta dengan analisis data dan pembahasan

yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Harga bahan baku berkontribusi terhadap produksi batu bata merah, hal ini

menjelaskan bahwa bahan baku merupakan suatu keharusan dalam suatu

proses produksi yang akan menentukan kelangsungan hidup industry

tersebut, sehingga jika mengalami kenaikan produsen tetap akan

menggunakan bahan baku tersebut sebagai input produksinya.

2. Upah tenaga kerja berkontribusi terhadap hasil produksi batamerah, kondisi

ini menjelaskan bahwa makin tingginya upah tenaga kerja memberikan

kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan produksi bata merah.

3. Penggunaan teknologi berkontribusi terhadap hasil produksi batamerah, hal

ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi menjadikan hasil atau output

dari produksi batu bata merah makin meningkat.

B. Keterbatasan dan Saran Penelitian Selanjutnya

1. Penelitian ini terbatas pada tiga variabel berkontribusi terhadap hasil

produksi batu bata merah. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

116

variabel lain yang diprediksikan berperanan besar dalam kontribusi terhadap

hasil produksi bata merah, antara lain tingkat keuntungan yang diperoleh.

2. Bagi para pengrajin batamerah dengan meningkatnya harga bahan baku,

diharapkan para pengrajin batamerah agar lebih efisien dan efektif dalam

mengunakan bahan baku yang tersedia sehingga bisa mendapatkan

keuntungan yang lebih besar.

3. Bagi pemerintah hendaknya ada lembaga seperti Koperasi yang bisa

memantau dan memberikan bantuan berupa kredit atau peminjaman modal

untuk mengembangkan pengrajin batamerah.

4. Adanya manajemen yang baik, khususnya dalam hal pembukuan.

Pembukuan yang baik akan mempermudah pemilik industri pengrajin

batamerah melihat perkembangan industri tersebut.

5. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas di Kabupaten

Cilacap, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada

perusahaan lain yang tentunya memiliki karakter yang berbeda pula.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

117 

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. (2000). Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Edisi 2. Yogyakarta:

BPFE

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Assauri, Sofjan (2004) Manajemen Pamasaran : dasar, konsep, dan strategi. Jakarta

: Raja Grafindo Persada.

Ayu Mutiara (2011). “Analisis Pengaruh Bahan Baku, Bahan bakar, dan Tenaga

kerja terhadap Produksi Tempe dikota Semarang” Sumber diakses dari:

http://elibrary.ub.ac.id

Bayu swasta Dharmesta dan Irawan. (2005). Manajemen Pemasaran Modern,

cetakan keempat. Yogyakarta:Liberty

Gazpers, Vincent. (2001). Ekonomi Manajerial Pembuatan Keputusan Bisnis. Jakarta

: PT. Gramedia.

Gilarso .T (2003) Teori Pengantar Ekonomi Mikro. Yogyakarta : Kanisius

Kuncoro. Mudrajat (2007). Ekonomika Industri maju (menuju negara industry maju) .

Yogyakarta:Andi

Manullang. M. (2000) Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mudrajad, Kuncoro. (2007) Ekonomika Industri Maju (Menuju Negara Industri Baru

2030?). Yogyakarta : ANDI

Mulyadi (2005) Akuntansi Biaya Penentuan Harga pokok dan Pengendalian Biaya,

Edisi ketiga, cetakan ketiga. Jakarta:BPFE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

118 

 

Nafarin. M..( 2004 ) Penganggaran perusahaan. Jakarta: Salemba Empat

Nugroho. Agung (2005) Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan

SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi

Rencana Pembangunan Desa Jangka Menengah (RPJM desa) Penggalang 2011

Riduwan. (2003) Skala pengukuran Variabel-variabel Penelitian Bandung:Alfabeta

Sastradipoera. Komarudin (2003). Manajemen marketing suatu pendekatan ramuan

Marketing. Bandung: kappa sligma

Soediyono (1990). Ekonomi Makro : Pengantar Analisis Pendapatan Nasional,

Yogyakarta : Liberty

Subekti (2009). Pengaruh Upah, Nilai Produksi, Nilai Investasi Terhadap

Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Genteng di Kabupaten

Banjarnegara. Sumber diakes dari : http://repository.ipb.ac.id

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sukirno. Sadono (2005) Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Undang-undang No 9 Tahun 1995 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Undang-undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

BAGIAN I

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret salah satu)

3. Umur :............Tahun

4. Alamat :

5. Jumlah pegawai :

BAGIAN II

PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

1. Mohon dengan hormat bantuan/ketersediaan bapak/ibu/sdr untuk

menjawab semua pertanyaan yang ada .

2. Berilah tanda ( ) untuk pilihan jawaban yang paling Saudara anggap

sesuai dengan keadaan Saudara pada kotak yang disediakan.

BAGIAN III

DAFTAR PERTANYAAN

1. Berapa besar total uang yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku

untuk pembuatan bata merah dalam kurun satu minggu yang

dikeluarkan oleh Bapak/Ibu/sdr.

Antara Rp 250 ribu s.d Rp 500 ribu.

Antara Rp 500 ribu s.d Rp 1 juta

Antara Rp 1 juta s.d Rp 2 juta.

Lebih dari Rp 2 juta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

2. Berapa besar upah total yang diberikan oleh bapak/ibu/sdr kepada

pekerja dalam meproduksi bata merah dalam waktu satu minggu.

Antara Rp 250 ribu s.d Rp 500 ribu.

Antara Rp 500 ribu s.d Rp 1 juta

Antara Rp 1 juta s.d Rp 2 juta.

Lebih dari Rp 2 juta.

3. Berapa jumlah total uang yang dikeluarkan oleh Bapak/Ibu/Sdr untuk

penggunaan teknologi untuk produksi bata merah.

Antara Rp 250 ribu s.d Rp 500 ribu.

Antara Rp 500 ribu s.d Rp 1 juta

Antara Rp 1 juta s.d Rp 2 juta.

Lebih dari Rp 2 juta.

4. Berapa jumlah total produksi bata merah yang dipeoleh Bpak/Ibu/Sdr

bila dihitung dengan satuan rupiah dalam kurun waktu satu minggu.

Antara Rp 250 ribu s.d Rp 500 ribu.

Antara Rp 500 ribu s.d Rp 1 juta

Antara Rp 1 juta s.d Rp 2 juta.

Lebih dari Rp 2 juta.

-TERIMA KASIH-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

REKAPITULASI DATA DENGAN JUMLAH SAMPEL 83

No. Nama Harga bahan baku (X1) Upah tenaga kerja (x2) Penggunaan teknologi (X3) Hasil produksi bata merah (Y) 1 Pak Marta 900000 1100000 2100000 57000002 Pak Unso 1400000 1200000 2400000 59000003 Ibu Kusni 900000 400000 2200000 35000004 Pak Darsono 1700000 650000 2100000 49000005 Pak Sagino 1700000 400000 2400000 45000006 Ibu Warjiem 900000 600000 800000 25000007 Pak Darmo 750000 600000 1100000 25000008 Pak Kusno 700000 600000 2250000 42000009 Pak Bagio 875000 1150000 2100000 4500000

10 Pak Maryanto 1000000 1200000 2400000 470000011 Pak Mulhadi 800000 450000 1200000 270000012 Pak Sarjono 1600000 1350000 2300000 650000013 Pak Mairin 800000 600000 1400000 320000014 Pak Karto 1700000 1100000 1500000 550000015 Pak Saino 800000 1100000 1400000 450000016 Pak Martono 1750000 1400000 2100000 750000017 Ibu Warti 800000 1200000 1600000 390000018 Pak Wagimin 950000 600000 1400000 320000019 Pak Harjo 1900000 1200000 2300000 650000020 Pak Warto 900000 1100000 2050000 460000021 Mas Nandar 900000 1300000 2000000 480000022 Ibu Robitum 1800000 1400000 2200000 730000023 Pak Mikun 1800000 2100000 2400000 700000024 Pak Kuat 850000 1200000 2300000 460000025 Mas Warto 800000 550000 1300000 350000026 Pak Tarsim 1800000 1300000 1500000 430000027 Pak Makun 1500000 450000 1500000 380000028 Pak Wartam 900000 1300000 2100000 480000029 Pak Basino 700000 1200000 600000 270000030 Ibu Warsiah 450000 250000 450000 150000031 Pak Sukimin 950000 1000000 1200000 380000032 Pak Timan 800000 1000000 2150000 500000033 Pak Saleh 800000 1100000 600000 3300000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

34 Pak Hadi 1800000 400000 1300000 300000035 Pak Kasnowo 1900000 1200000 2200000 670000036 Pak Hendro 900000 600000 2000000 400000037 Pak Hadi Gino 800000 1200000 2100000 525000038 Pak Taid 850000 400000 2200000 430000039 Pak Bangun 950000 600000 2300000 370000040 Mas Supyan 850000 450000 2250000 380000041 Pak Kartadimeja 900000 600000 1100000 460000042 Pak Solikun 1800000 1100000 1600000 600000043 Mas Kamdi 900000 300000 1500000 280000044 Pak Rasiwan 850000 1100000 1400000 320000045 Pak Kartejo 950000 1300000 1200000 350000046 Ibu Siti 1800000 2200000 2300000 720000047 Pak Aminudin 800000 250000 1100000 290000048 Ibu Parti 950000 650000 1500000 310000049 Mas Puji 750000 450000 2150000 400000050 Pak Waluyo 850000 300000 2100000 430000051 Ibu Rohimah 970000 350000 2300000 350000052 Pak Walidi 1700000 650000 2300000 500000053 Mas Daslam 800000 1125000 2150000 420000054 Pak Marno 900000 1300000 2300000 480000055 Mas Iqbal 850000 300000 2200000 370000056 Pak Wage 960000 450000 1300000 435000057 Ibu Darsim 2500000 1100000 2500000 700000058 Pak Ponirin 775000 1100000 2100000 470000059 Pak Nartoutomo 1890000 2300000 2600000 630000060 Pak Dulnaryo 850000 400000 2500000 400000061 Mas Sabar 950000 250000 1400000 260000062 Pak Tukiman 865000 250000 600000 250000063 Pak Satiwan 950000 1200000 1300000 387000064 Pak Warjito 1500000 450000 675000 340000065 Ibu Khasanah 760000 600000 1300000 360000066 Pak Roil Muhamad 975000 550000 1250000 300000067 Pak Satro 900000 700000 1450000 340000068 Pak Hadikarno 750000 525000 2250000 378000069 Ibu Purwarti 900000 550000 1300000 2750000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

70 Pak Subagio 2300000 2100000 1200000 670000071 Pak Hadikiswanto 750000 400000 1100000 330000072 Pak Arjosuwito 950000 650000 750000 290000073 Ibu Tugiem 1000000 250000 650000 280000074 Pak Parjo 975000 550000 550000 320000075 Mas Anwar 800000 250000 550000 190000076 Pak Watam 1500000 275000 650000 250000077 Ibu Sailah 1950000 210000 1100000 650000078 Pak Solatun 800000 545000 1200000 300000079 Pak Ibnu 500000 600000 650000 230000080 Ibu Robandi 800000 550000 2000000 450000081 Pak Wandi 750000 250000 2200000 400000082 Mas Abdullah 900000 520000 1500000 350000083 Mas Sudi 950000 550000 1600000 3000000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

 

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Penggunaan

Teknologi (X3),

Harga Bahan

baku (X1), Upah

Tenaga Kerja

(X2)a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Hasil Produksi Batamerah (Y)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .901a .813 .805 6.07824E5

a. Predictors: (Constant), Penggunaan Teknologi (X3), Harga Bahan

baku (X1), Upah Tenaga Kerja (X2)

b. Dependent Variable: Hasil Produksi Batamerah (Y)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.265E14 3 4.218E13 114.163 .000a

Residual 2.919E13 79 3.694E11

Total 1.557E14 82

a. Predictors: (Constant), Penggunaan Teknologi (X3), Harga Bahan baku (X1), Upah Tenaga

Kerja (X2)

b. Dependent Variable: Hasil Produksi Batamerah (Y)

Model Summaryb

Model

Change Statistics

Durbin-Watson

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .813a 114.163 3 79 .000 1.933

a. Predictors: (Constant), Penggunaan Teknologi (X3), Harga Bahan baku (X1), Upah Tenaga Kerja

(X2)

b. Dependent Variable: Hasil Produksi Batamerah (Y)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 337382.603 230330.360 1.465 .147

Harga Bahan baku (X1) 1.391 .170 .447 8.178 .000

Upah Tenaga Kerja (X2) 1.001 .163 .349 6.145 .000

Penggunaan Teknologi (X3) .906 .119 .400 7.610 .000

a. Dependent Variable: Hasil Produksi Batamerah (Y)

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Harga Bahan baku (X1) .792 1.262

Upah Tenaga Kerja (X2) .737 1.356

Penggunaan Teknologi (X3) .858 1.165

a. Dependent Variable: Hasil Produksi Batamerah (Y)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

Correlations

Harga Bahan

baku (X1)

Upah Tenaga

Kerja (X2)

Penggunaan

Teknologi (X3)

Unstandardized

Residual

Spearman's rho Harga Bahan baku (X1) Correlation Coefficient 1.000 .293** .235* -.143

Sig. (2-tailed) . .007 .032 .196

N 83 83 83 83

Upah Tenaga Kerja (X2) Correlation Coefficient .293** 1.000 .342** .060

Sig. (2-tailed) .007 . .002 .589

N 83 83 83 83

Penggunaan Teknologi (X3) Correlation Coefficient .235* .342** 1.000 -.042

Sig. (2-tailed) .032 .002 . .704

N 83 83 83 83

Unstandardized Residual Correlation Coefficient -.143 .060 -.042 1.000

Sig. (2-tailed) .196 .589 .704 .

N 83 83 83 83

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

Bata Merah dalam proses penjemuran

Bata merah yang siap untuk dibakar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

Bata merah yang siap untuk di kirim ke konsumen.

Bata merah yang sedang di jajakan bagi konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

Alat giling bata merah

Seorang pekerja yang sedang mencetak bata merah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

Seorang pekerja sedang mencetak bata merah

Mesin cetak bata merah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · merah. Besarnya R2 sebesar 0,805 artinya 80,5 % produksi bata merah dijelaskan oleh harga bahan baku, upah tenaga kerja, dan penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI