UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOLIK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav) TERHADAP KULTUR SEL RAJI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Eva Dwi Kusumaningtyas NIM : 048114147 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Grafik hubungan log konsentrasi ekstrak terhadap harga probit pada ... Grafik hubungan log konsentrasi ... Pengobatan terhadap kanker dapat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOLIK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav)
TERHADAP KULTUR SEL RAJI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Eva Dwi Kusumaningtyas
NIM : 048114147
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOLIK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav)
TERHADAP KULTUR SEL RAJI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Eva Dwi Kusumaningtyas
NIM : 048114147
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2008
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOLIK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav)
TERHADAP KULTUR SEL RAJI
Yang diajukan oleh :
Eva Dwi Kusumaningtyas
NIM : 048114147
telah disetujui oleh
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul
UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOLIK
DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav) TERHADAP KULTUR SEL RAJI
Oleh :
Eva Dwi Kusumaningtyas
NIM : 048114147
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma pada tanggal : 28 Juni 2008
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Aku menanti datangnya pagi
Dan aku temui Aku menanti bergantinya hari
Dan aku temui Aku menanti musim berganti
Dan aku temui Aku mencari hati Dan aku dapati
Tiada kata yang bisa terucap selain terimakasih Dan tiada hal yang dapat kuingat selain KASIH
Skripsi Ini kupersembahkan Untuk : Papa dan Mamaku tercinta.... Kakakku terkasih.... Saudara dan teman – temanku.... Almamaterku...
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Eva Dwi Kusumaningtyas Nomor Mahasiswa : 048114147
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav) terhadap Kultur Sel Raji” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 18 Juli 2008 Yang menyatakan
( Eva Dwi Kusumaningtyas )
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas semua
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penulisan skripsi yang berjudul “Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih
Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav) terhadap Kultur Sel Raji.” Skripsi ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm).
Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Rita Suhadi, M.Si., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma.
2. Drs. A. Yuswanto S.U., Ph.D., Apt. selaku dosen pembimbing atas
kesediaannya dalam memberikan arahan, dukungan dan masukan dalam
penelitian dan penulisan skripsi ini.
3. Drs. Mulyono., Apt. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
masukan kepada penulis.
4. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan masukan kepada penulis.
5. Ibu Tri Yuliani dan segenap karyawan LPPT Universitas Gadjah Mada yang
telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
6. Ign. Y. Kristio Budiasmoro, M.Si., dan Romo Sunu yang telah membantu
penyelesaian skripsi ini.
7. Papa dan Mamaku tercinta, Kakakku Petra, Mbak Dwi, dek Pasha, Andreas
Bob Dwi Putra dan segenap keluarga besar atas semua dukungan, kasih
sayang dan semangat yang diberikan.
8. Anggota team sirih merah : Ririt, Meri, Siska dan Nur, terimakasih untuk
kerjasama dan bantuannya, serta suka dan duka dalam masa ‘penantian’.
9. Rike, Bu Novi dan temen – temen GTY, Mbak Darti sekeluarga, Bapak
Narkoyo sekeluarga yang selalu memberikan dukungan.
10. Teman - teman kosku Yanti, Dewi, Ayu, Wulan, teman – teman kelas C dan
praktikum golongan F, Vina, Syamsi, Mas Adi, Robert, Finza, Budiaji, Maria,
Siska, Evi, Dhita, Mas Ary, Yusak, Hendrat, Kornel untuk pengertian dan
dukungan yang diberikan serta persahabatan kita.
11. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
penelitian dan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang menyempurnakan. Semoga penulisan skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak serta mendukung perkembangan ilmu
pengetahuan.
Yogyakarta, Mei 2008
Penulis
Eva Dwi Kusumaningtyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Mei 2008 Penulis
Eva Dwi Kusumaningtyas
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Di Indonesia, kanker merupakan salah satu penyakit yang masih berpotensi tinggi dalam menyebabkan kematian. Secara empiris, tanaman sirih merah (Piper crocatum) telah digunakan oleh masyarakat sebagai obat antikanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi efek sitotoksik dan nilai LC50 ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap kultur sel Raji.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan lengkap pola satu arah. Ekstrak etanolik daun sirih merah dibuat dalam delapan konsentrasi yaitu 250; 500; 750; 1000; 1250; 1500; 1750; 2000 µg/ml. Uji sitotoksisitas ekstrak etanolik daun sirih merah dilakukan dengan metode direct counting. Perolehan hasil perhitungan merupakan persen kematian sel yang kemudian dilakukan analisis statistik menggunakan Anova satu arah dan analisis probit untuk menentukan nilai LC50.
Melalui uji sitotoksisitas yang dilakukan dapat diketahui bahwa ekstrak etanolik daun sirih merah mempunyai efek sitotoksik terhadap kultur sel Raji, dengan nilai LC50 395,5 µg/ml. Kata kunci : sitotoksisitas, ekstrak etanolik, daun sirih merah, LC50, sel Raji
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
In Indonesia, cancer is a kind of the disease that might cause death.
Empiricaly, Piper crocatum Ruiz & Pav has been used for cancer treatment. The objective of this research is to identify the cytotoxicity potential and the LC50 of ethanolic extract of Piper crocatum Ruiz & Pav against Raji Cell Culture.
This research was pure experimental with one way completely randomized design. Ethanolic extract of Piper crocatum Ruiz & Pav was made on eight concentration, that were 250; 500; 750; 1000; 1250; 1500; 1750 and 2000 µg/ml. The cytotoxicity test have been done with the direct counting method. Cytotoxicity of ethanolic extract of Piper crocatum Ruiz & Pav were analyzed with one way Anova and the LC50 value were analyzed with probit statistic.
The result showed that the extract of Piper crocatum Ruiz & Pav have cytotoxicity effect on Raji cell culture with LC50 value of 395.5 µg/ml.
sumuran. Sebagai kontrol, digunakan 200 μl suspensi sel dalam media penumbuh.
Selanjutnya 96-well plate diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 37°C, dalam
inkubator dengan aliran CO2 5% dari udara. Pada akhir masa inkubasi, tiap
sumuran sel diresuspensi bersama 50 μl trypan blue, diambil sebanyak 10 μl dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dimasukkan dalam haemocytometer, diletakkan di bawah mikroskop kemudian
dihitung jumlah sel hidup dan mati menggunakan cell counter.
E. Analisis Hasil
Prosentase kematian sel hasil perlakuan dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut : % Kematian sel = %100A
×Β−Α
Keterangan : A = Jumlah sel hidup pada sumuran kontrol media
B = Jumlah sel hidup pada sumuran yang telah diberi perlakuan
Distribusi data diuji menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Untuk mengetahui
perbedaan antara kontrol dan perlakuan digunakan one-way Anova dengan taraf
kepercayaan 95%. Nilai LC50 dihitung dengan menggunakan analisis probit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Determinasi Tanaman
Tujuan dari determinasi ini adalah untuk memberikan kepastian terhadap
kebenaran tanaman yang hendak diuji yaitu sirih merah, sehingga menghindari
kekeliruan penggunaan bahan dengan tanaman lain. Determinasi dilakukan di
Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta menggunakan acuan baku Backer dan Brink (1965). Hasil yang
didapatkan dari determinasi menyatakan kebenaran tanaman yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav).
B. Pengumpulan Daun Sirih Merah
Pada penelitian ini digunakan daun sirih merah yang diambil dari daerah
Desa Mantenan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa
Tengah, pada bulan September 2007. Pemanenan dilakukan pada tanaman di
tempat dan waktu yang sama, hal ini dimaksudkan untuk penyeragaman
kandungan kimia atau meminimalkan variasi kandungan kimia. Daun sirih merah
dipilih pada keadaan tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yaitu pada tanaman
yang berumur 4 bulan dan daunnya berumur 1 bulan, dengan tujuan mendapatkan
kandungan senyawa yang optimal. Untuk menjaga kualitas daun yang dipakai
maka dipilih daun yang tebal, segar dan berwarna terang kemudian dicuci di
bawah air mengalir untuk memastikan daun sirih merah bersih dari kotoran seperti
debu dan serangga yang menempel.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. Pembuatan Serbuk Daun Sirih Merah
Hasil pencucian daun sirih merah kemudian ditiriskan dan dikeringkan
menggunakan oven pada suhu 60 – 70 °C sehingga kadar air yang terkandung
dalam simplisia berkurang, dengan demikian reaksi enzimatis dan tumbuhnya
mikroorganisme dapat diminimalkan. Dipilih pengeringan menggunaan oven
karena memiliki keuntungan dibandingkan dengan pengeringan menggunakan
sinar matahari yaitu tidak tergantung cuaca serta suhu yang digunakan dapat
ditentukan selain itu waktu yang dibutuhkan relatif lebih singkat. Penyerbukan
dilakukan untuk memperkecil ukuran partikel dari daun sirih merah. Dalam
bentuk serbuk, luas permukaan partikel yang dapat kontak langsung dengan cairan
penyari menjadi lebih besar sehingga kandungan kimia yang terkandung dapat
tersari secara maksimal. Untuk memperoleh derajat halus yang optimal digunakan
ayakan 0,75 mm. Derajat halus perlu diperhatikan karena jika digunakan nomor
mesh yang terlalu besar ukuran serbuk yang dihasilkan akan semakin kecil dan
cenderung menggumpal sehingga cairan penyari akan sulit untuk masuk diantara
serbuk, sedangkan nomor mesh yang terlalu kecil akan menghasilkan ukuran
serbuk yang besar dan memperkecil luas permukaan partikel yang akan kontak
dengan cairan penyari.
D. Pembuatan Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah
Dalam pembuatan ekstrak etanolik daun sirih merah, pada penelitian ini
digunakan etanol sebagai cairan penyari. Pemilihan etanol sebagai cairan penyari
didasarkan pada kandungan senyawa di dalam daun sirih merah yaitu flavonoid,
alkaloid, polifenolat, minyak atsiri dan tanin yang dapat larut ke dalam etanol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Keuntungan lain dari penggunaan etanol adalah mikroorganisme sulit tumbuh
sehingga terjadinya kontaminasi dapat dicegah selain itu panas yang diperlukan
pada proses pemekatan ekstrak lebih sedikit.
Maserasi dipilih sebagai metode pembuatan ekstrak daun sirih merah
karena prosesnya yang sederhana sehingga mudah dilakukan dan cepat. Pada
proses ekstraksi dengan metode maserasi tidak digunakan panas, hal ini sangat
menguntungkan karena dapat menghindari penguapan minyak atsiri dan
kerusakan senyawa tidak tahan panas yang terkandung pada daun sirih merah.
Untuk menghindari penguapan baik senyawa yang mudah menguap seperti
minyak atsiri maupun cairan penyari maka digunakan bejana tertutup. Keadaan
tertutup juga dimaksudkan agar tidak terjadi kontaminasi dari luar serta
pencegahan reaksi oksidasi karena ekstrak mengalami kontak dengan oksigen
yang terkandung di udara.
Pada saat terjadi kontak antara cairan penyari dan serbuk simplisia maka
cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang
mengandung zat aktif karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif
di dalam sel dan di luar sel sehingga larutan yang terpekat akan didesak keluar.
Proses maserasi dihentikan pada saat terjadi keseimbangan konsentrasi antara
larutan di luar sel dan di dalam sel. Proses pengocokan selama maserasi
dimaksudkan agar cairan penyari dapat masuk pada bagian dalam serbuk simplisia
sehingga semua bagian serbuk dapat tersari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
E. Sterilisasi Alat
Proses diawali dengan pencucian menggunakan deterjen dan dibilas di
bawah air mengalir agar pengotor dan kontaminan (sebagai contoh adalah debu
dan sisa – sisa bahan kimia) yang menempel pada alat – alat yang akan digunakan
dalam penelitian dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu proses dan hasil
penelitian. Sterilisasi dilakukan menggunakan autoklaf dengan prinsip penetrasi
uap air panas ke dalam sel mikroorganisme. Keadaan ini mengakibatkan
terjadinya koagulasi dan denaturasi protein mikroorganisme yang pada akhirnya
mengakibatkan kematian mikroorganisme. Metode ini menguntungkan karena
proses sterilisasi yang dilakukan relatif cepat, mempunyai daya tembus dan
menghasilkan kelembapan yang tinggi.
F. Pembuatan Medium Pencuci dan Penumbuh
Medium pencuci yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPMI 1640
yang kemudian ditambahkan bahan buffer yaitu natrium bikarbonat dan hepes.
Untuk medium penumbuh sel Raji digunakan complete medium atau disebut
dengan RPMI 1640 – serum. Komposisi dari medium ini antara lain FBS (Foetal
Bovine Serum) yang merupakan serum berisi kandungan nutrisi yang diperlukan
dalam pertumbuhan sel, penisilin – streptomisin sebagai antibiotik berfungsi
mencegah tumbuhnya bakteri dan fungison sebagai antifungi untuk mencegah
pertumbuhan jamur. Bentuk sterilisasi yang dilakukan pada pembuatan medium
pencuci dan medium penumbuh adalah filtrasi dengan menggunakan suatu
membran filter berdiameter 0,22 μm. Penggunaan diameter pori membran yang
berukuran kecil bertujuan agar dapat menyaring virus, bakteri dan fungi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mungkin mengkontaminasi selama proses pembuatan medium berlangsung.
Dengan suatu sistem yang terkendali maka pertumbuhan sel dapat dikontrol
sehingga permasalahan seperti kematian sel dan kontaminasi dapat dihindari.
G. Preparasi Kultur Sel Raji
Proses preparasi meliputi propagasi dan pemanenan sel Raji. Propagasi
dilakukan dengan mengambil sel Raji dari tangki nitrogen cair dalam keadaan
beku sehingga tidak merubah kondisi sel dari bentuk aslinya. Sesaat setelah
pencairan, ampul disemprot dengan etanol sehingga kontaminasi dari luar dapat
dicegah. Pencucian sel dilakukan dengan memindahkan sel Raji ke dalam medium
RPMI kemudian disentrifugasi, proses ini dilakukan berulang untuk
menyesuaikan sel Raji terhadap medium penumbuh. Sel Raji ditumbuhkan dengan
medium penumbuh dalam inkubator pada suhu 37 °C untuk mengkondisikan
seperti keadaan sel di dalam tubuh manusia.
Pemanenan sel Raji dilakukan pada saat keadaan konfluen tercapai, yaitu
kondisi dimana populasi sel menempati seluruh atau hampir seluruh permukaan
medium penumbuh. Untuk memastikan keadaan sel maka dilakukan pengamatan
di bawah mikroskop inversi terhadap sel Raji yang telah diresuspensi. Dari hasil
pengamatan sel menggunakan mikroskop inversi menunjukkan penampakan
morfologi sel Raji berupa sel berbentuk lingkaran, terdapat sel yang tunggal
maupun menggerombol, tidak melekat pada dinding flask dan melayang pada
medium penumbuh. Sel Raji kemudian ditempatkan dalam medium RPMI yang
baru dan diresuspensikan menggunakan pipet pasteur sehingga sel terlepas antara
satu dengan yang lain. Sentrifugasi sel dilakukan untuk membantu proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
pemisahan antar sel dan memperoleh pelet sel yang terpisah dari medium. Pelet
sel yang diperoleh disuspensikan kedalam medium penumbuh untuk selanjutnya
dihitung konsentrasi sel pada suspensi menggunakan haemocytometer.
H. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah
Pengujian sitotoksisitas dalam penelitian ini tidak menggunakan metode
MTT karena ekstrak etanolik daun sirih merah berwarna coklat tua yang ikut
memberikan serapan sehingga dapat mempengaruhi hasil pengukuran absorbansi
menggunakan ELISA reader. Metode uji sitotoksisitas yang dipilih adalah
menggunakan metode direct counting yaitu perhitungan sel secara langsung di
bawah mikroskop dengan menggunakan bantuan haemocytometer. Sebagai
penanda untuk membedakan sel yang hidup dan sel yang mati digunakan trypan
blue. Zat penanda ini hanya dapat menembus masuk membran sel yang mati
karena pada sel yang telah mati membran sel akan kehilangan integritasnya
sehingga dapat ditembus dan sel berwarna biru tua. Pada saat suspensi sel
diberikan trypan blue, sel yang hidup akan tetap kecil, bulat dan bersinar hal ini
dikarenakan sel yang hidup masih terdapat sitoplasma secara utuh.
i
ii
Gambar 1. Sel Raji yang hidup pada kontrol (i) dan sel Raji yang mati dengan pemberian ekstrak etanolik daun sirih merah konsentrasi 2000 µg/ml (ii) setelah pemberian trypan blue,
pada bilik haemocytometer di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Dibuat berbagai konsentrasi ekstrak etanolik daun sirih merah untuk melihat
respon yang diberikan terhadap kematian sel uji. Pada penelitian ini digunakan
delapan seri konsentrasi ekstrak yaitu 250, 500, 750, 1000, 1250, 1500, 1750 dan
2000 µg/ml. Metode direct counting memiliki subyektifitas tinggi oleh karenanya
perhitungan sel dilakukan dengan penetapan sebanyak tiga kali.
Tabel II. Hasil Perhitungan Sel Raji Secara Direct Counting pada perlakuan masing – masing konsentrasi ekstrak etanolik
daun sirih merah setelah inkubasi 24 jam Penetapan
Kultur sel Raji yang hidup berbentuk hampir bulat sempurna dan
bersinar. Sedangkan pada kultur sel Raji yang mati tampak kusam.
i
ii
Gambar 2. Sel raji yang mati seluruhnya pada pemberian ekstrak dengan konsentrasi 2000 µg/ml (a) ; sel raji hidup (i) dan mati (ii) pada pemberian ekstrak
dengan konsentrasi 250 µg/ml (b), pada perbesaran 100x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Kontrol yang digunakan berupa sel Raji dalam medium penumbuh tanpa
diberikan perlakuan. Fungsi dari kontrol adalah untuk memberikan perbandingkan
antara sel yang diberikan perlakuan dengan kondisi sel tanpa adanya perlakuan.
Gambar 3. Kontrol Pada Perbesaran 100x, tidak terdapat kematian sel Raji
Hasil penelitian menunjukkan semakin besar konsentrasi ekstrak etanolik
daun sirih merah yang diberikan maka semakin besar jumlah kematian sel uji.
Konsentrasi terendah dari ekstrak telah dapat menimbulkan kematian dari sel Raji
dan pada konsentrasi tertinggi mengakibatkan kematian seluruh sel Raji.
0102030405060708090
100
0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250
konsentrasi kadar ekstrak etanolik daun sirih merah (µg/ml)
kem
atia
n se
l (%
)
penetapan 1penetapan 2penetapan 3
Gambar 4. Grafik pengaruh konsentrasi ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap persentase kematian sel Raji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Melalui jumlah sel yang diperoleh dari metode direct counting dapat
dilakukan perhitungan terhadap persentase kematian sel Raji. Berdasarkan pada
persentase kematian sel maka dapat diketahui harga probit pada masing – masing
konsentrasi ekstrak.
Tabel III. Persentase kematian sel Raji dan harga probit setelah pemberian ekstrak etanolik daun sirih merah dan inkubasi 24 jam
Untuk mengetahui efek sitotoksisitas dari ekstrak etanolik daun sirih
merah maka dilakukan analisis statistik Anova satu arah. Analisis ini bertujuan
untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak etanolik daun sirih merah dalam
berbagai konsentrasi pada sel raji, memiliki perbedaan bermakna terhadap kontrol.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam analisis menggunakan Anova satu
arah adalah distribusi data yang diuji adalah normal. Pengujian distribusi data
digunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji menunjukkan data yang
diperoleh dalam penelitian ini memiliki distribusi normal. Dari uji Anova satu
arah dengan taraf kepercayaan 95% diketahui bahwa persentase kematian sel pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kelompok perlakuan berbeda bermakna dengan kontrol, dengan demikian ekstrak
etanolik daun sirih merah memiliki efek sitotoksik terhadap sel Raji.
Potensi sitotoksisitas dari ekstrak digambarkan melalui LC50. Harga LC50
ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel Raji dihitung menggunakan analisis
probit yang merupakan analisis regresi antara log konsentrasi ekstrak terhadap
harga probit dari persentase kematian sel Raji setelah perlakuan pada masing -
masing konsentrasi ekstrak.
Gambar 5. Grafik hubungan log konsentrasi ekstrak terhadap harga probit pada penetapan I
Untuk penetapan I diperoleh hubungan yang linier (r hitung > r tabel) antara
log konsentrasi ekstrak terhadap nilai probit dari persentase kematian sel Raji
setelah perlakuan dan inkubasi 24 jam. Pada perhitungan diperoleh nilai r sebesar
0,971 sedangkan nilai r pada tabel untuk taraf kepercayaan 95% adalah 0,811.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 6. Grafik hubungan log konsentrasi ekstrak terhadap harga probit pada penetapan II
Pada penetapan II diperoleh hubungan yang linier (r hitung > r tabel) antara
log konsentrasi ekstrak terhadap nilai probit dari persentase kematian sel Raji.
Dari perhitungan diperoleh nilai r sebesar 0,968 sedangkan nilai r pada tabel
untuk taraf kepercayaan 95% adalah 0,811.
Gambar 7. Grafik hubungan log konsentrasi ekstrak terhadap harga probit pada penetapan III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Pada penetapan III juga diperoleh hubungan yang linier (r hitung > r tabel)
antara log konsentrasi ekstrak terhadap nilai probit dari persentase kematian sel
Raji. Untuk perhitungan diperoleh nilai r sebesar 0,962 sedangkan nilai r pada
tabel untuk taraf kepercayaan 95% adalah 0,811.
Melalui analisis probit yang dilakukan pada tiap penetapan maka
didapatkan harga LC50 ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap sel Raji sebesar
395,5 µg/ml. Menurut NCI (National Cancer Institute) suatu bahan dapat
dikatakan berpotensi sitotoksik apabila memiliki nilai LC50 < 1000 µg/ml, dengan
demikian ekstrak etanolik daun sirih merah bersifat sitotoksik terhadap sel Raji
dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Ekstrak etanolik daun sirih merah juga memberikan efek sitotoksik
terhadap kultur sel kanker yang lain seperti pada sel SiHa yaitu sel kanker serviks
dengan nilai LC50 sebesar 200,6 µg/ml (Nur’aniyah, 2008), terhadap kultur sel
Mieloma yaitu sel kanker sumsum tulang dengan nilai LC50 sebesar 434,1 µg/ml
(Meri, 2008), terhadap kultur sel T47D yaitu sel kanker payudara dengan nilai
LC50 sebesar 587,7 µg/ml (Neritika, 2008) dan terhadap kultur sel Hela yaitu sel
kanker serviks dengan nilai LC50 yang dihasilkan sebesar 1143,1 µg/ml
(Atmaningsih, 2008). Perbedaan nilai LC50 pada masing – masing sel kanker
dikarenakan perbedaan karakteristik dari sel. Selain itu dimungkinkan terdapat
perbedaan reseptor pada masing – masing sel yang dapat berikatan dengan
senyawa yang bersifat sitotoksik dari ekstrak etanolik daun sirih merah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah ekstrak etanolik
daun sirih merah bersifat sitotoksik terhadap kultur sel Raji dengan harga LC50
sebesar 395,5 µg/ml.
B. Saran
Saran yang dapat dikemukakan dari penelitian ini adalah :
1. Perlu dilakukan uji sitotoksisitas ekstrak etanolik daun sirih merah terhadap
kultur sel normal.
2. Dilakukan pengujian sitotoksisitas terhadap fraksi dari daun sirih merah.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adamo, D., 2006, Diet Sehat Golongan Darah untuk Mencegah dan Mengobati
Kanker, 26-27, PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, Jakarta Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 17, 25-26, Direktorat POM, Jakarta Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, edisi IV, 7, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, cetakan
pertama, 1 – 38, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta Anonim, 2007a, Piper ornatum,
http://toptropicals.com/catalog/uid/Piper_ornatum.htm, diakses tanggal 10 Mei 2008
Anonim, 2007b, Kanker, http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker diakses tanggal 7
September 2007 Anonim, 2007c, Position Statement of the ZKBS on Risk Assessment
of the Recipient Cell Lines COS, 239 and Raji, BVL, http://www.bvl.bund.de/nn_1115098/EN/06__Genetic__Engineering/ZKBS/01__Allg__Stellungnahmen/05__zellbiologischeThemen/COS-293-Raji.html diakses tanggal 10 September 2007
Atmaningsih, F. R., 2008, Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah
(Piper crocatum Ruiz & Pav) terhadap Kultur Sel Hela, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Backer, C. A., and Backuizen van den Brink, R. C.,1965, Flora of Java, Volume
I dan II, N. V. Noordhoff, Graningen Dalimartha, S., 2006, Ramuan Obat Tradisional untuk Pengobatan Kanker, 1, 5,
7, Penebar Swadaya, Jakarta De Muth, J.E., 1999, Basic Statistics and Pharmaceutical Statistical Applications,
585, Marcel Dekker, Inc., New York Doyle, A., and Griffiths, J.B., 2000, Cell and Tissue Culture for Medical
Research, 12 -16, 47-50, 402 – 415 John Willey and Sons Ltd, New York