i SWAMEDIKASI BATUK-PILEK PADA IBU-IBU PKK DI KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN (KAJIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Novisa NIM : 088114105 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · SWAMEDIKASI BATUK -PILEK PADA IBU-IBU PKK DI KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN (K AJIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP) SKRIPSI Diajukan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
SWAMEDIKASI BATUK-PILEK PADA IBU-IBU PKK DI KECAMATAN MLATIKABUPATEN SLEMAN (KAJIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Novisa
NIM : 088114105
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur selalu penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
segala berkat, kasih, penyertaan dan perlindungan yang tak berkesudahan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi berjudul
“Swamedikasi Batuk-pilek pada Ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten
Sleman (Kajian Pengetahuan dan Sikap)” dengan tepat pada waktunya.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Proses penyusunan skripsi ini tidaklah mudah, banyak dukungan dan
bantuan yang penulis dapatkan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes. selaku dosen pembimbing utama
skripsi ini atas segala bimbingan, arahan, saran, kesabaran dan
dukungannya selama penelitian dan penyusunan skripsi.
2. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing pendamping
yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran, kesabaran dan
dukungannya selama proses penelitian dan penyusunan skripsi.
3. Phebe Hendra, Ph.D., Apt. selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah
meluangkan waktu, memberi saran dan arahan.
4. Maria Wisnu Donowati M.Kes., Apt. selaku Dosen Penguji Skripsi
yang telah meluangkan waktu, memberi saran dan arahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu M.Kes., Apt. yang telah banyak
membantu dan memberi masukan dalam menyusun kuesioner sebagai
instrumen dalam penelitian ini.
6. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma.
7. Ibu Camat, sekretaris PKK dan ibu-ibu PKK Kecamatan Mlati yang
telah banyak membantu penulis dalam proses penelitian skripsi ini.
8. Papa yang selalu ada didalam hati penulis (Alm. Stevanus Aliansyah),
terima kasih atas semangat yang diajarkan kepada penulis sehingga
penulis tidak mudah putus asa.
9. Mama (Stevani Mawarni), atas doa dan dukungannya.
10. Kakak-kakakku, atas doa, dorongan semangat dan dukungannya
selama ini. Terutama untuk kakakku Catharina Indah, S.S. atas
bantuannya dalam menulis intisari dalam bahasa inggris.
11. Teman seperjuangan dalam penelitian skripsi ini : Ermen, Ivon, Nitha,
Lia dan Stefi.
12. Teman-teman FKK-B 2008, atas doa, semangat dan kebersamaannya
selama ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah
membantu dalam pembuatan skripsi ini dengan doa dan dukungannya
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini juga dapat
memberikan menfaat dalam perkembangan ilmu kefarmasian dan bagi
semua pembaca.
Yogyakarta, Mei 2012
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................................ vi
PRAKATA ........................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
INTISARI ............................................................................................................. xvii
ABSTRACT ........................................................................................................... xviii
BAB I. PENGANTAR
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
4. Pengambilan data ............................................................................... 32
5. Pengolahan data ................................................................................. 32
H. Analisis Data ......................................................................................... 33
I. Kelemahan Penelitian ............................................................................... 35
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden .......................................................................... 37
B. Swamedikasi Batuk-pilek pada Ibu-ibu PKK di Kecamatan MlatiKabupaten Sleman (Kajian Pengetahuan) ................................................ 41
1. Usia .................................................................................................... 43
2. Tingkat pendidikan ............................................................................. 44
3. Status pekerjaan ................................................................................. 44
4. Informasi mengenai batuk-pilek yang pernah diperoleh .................... 45
C. Swamedikasi Batuk-pilek pada Ibu-ibu PKK di Kecamatan MlatiKabupaten Sleman (Kajian Sikap) ............................................................ 46
1. Usia .................................................................................................... 47
2. Tingkat pendidikan ............................................................................. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Status pekerjaan ................................................................................. 49
4. Informasi mengenai batuk-pilek yang pernah diperoleh .................... 49
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 51
B. Saran ......................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 52
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................. 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Golongan obat batuk ......................................................................... 20
Tabel II. Golongan obat pilek .......................................................................... 21
Tabel III. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner terkait swamedikasibatuk-pilek pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman(kajian pengetahuan) ......................................................................... 30
Tabel IV. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner terkait swamedikasibatuk-pilek pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman(kajian pengetahuan) ......................................................................... 30
Tabel V. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati KabupatenSleman ............................................................................................... 38
Tabel VI. Distribusi sumber informasi swamedikasi batuk-pilek di KecamatanMlati Kabupaten Sleman ................................................................... 39
Tabel VII. Persentase ketepatan penggunaan obat batuk-pilek oleh ibu-ibu PKKdi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman ............................................ 40
Tabel VIII. Distribusi tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasibatuk-pilek di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman.......................... 41
Tabel IX. Distribusi rata-rata jawaban ibu-ibu PKK Kecamatan Mlati KabupatenSleman terhadap kriteria pada bagian pengetahuan terkaitswamedikasi batuk-pilek ................................................................... 42
Tabel X. Distribusi tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasibatuk-pilek berdasarkan usia di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman............................................................................................................ 43
Tabel XI. Distribusi tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasibatuk-pilek berdasarkan tingkat pendidikan di Kecamatan MlatiKabupaten Sleman.............................................................................. 44
Tabel XII. Distribusi tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasibatuk-pilek berdasarkan status pekerjaan di Kecamatan MlatiKabupaten Sleman ............................................................................. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel XIII. Distribusi tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasibatuk-pilek berdasarkan informasi yang pernah diperoleh diKecamatan Mlati Kabupaten Sleman................................................. 45
Tabel XIV. Distribusi sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilek diKecamatan Mlati Kabupaten Sleman ................................................ 46
Tabel XV. Persentase sikap ibu-ibu PKK Kecamatan Mlati Kabupaten Slemanpada setia kriteria terkait swamedikasi batuk-pilek .......................... 47
Tabel XVI. Distribusi sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilekberdasarkan usia di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman ................ 48
Tabel XVII. Distribusi sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilekberdasarkan tingkat pendidikan di Kecamatan Mlati KabupatenSleman ............................................................................................... 48
Tabel XVIII. Distribusi sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilekberdasarkan status pekerjaan di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman............................................................................................................ 49
Tabel XIX. Distribusi sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilekberdasarkan informasi yang pernah diperoleh di Kecamatan MlatiKabupaten Sleman ............................................................................. 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ................................ 56
Lampiran 2. Hasil uji validatas dan reliabilitas kuesioner ................................ 60
Lampiran 3. Data diri responden di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman ..... 64
Lampiran 4. Data penggunaan obat batuk-pilek oleh responden di Kecamatan
Mlati Kabupaten Sleman .............................................................. 66
Lampiran 5. Daftar nilai variabel pengetahuan respoden di Kecamatan MlatiKabupaten Sleman ........................................................................ 68
Lampiran 6. Daftar nilai variabel sikap respoden di Kecamatan Mlati KabupatenSleman .......................................................................................... 70
Lampiran 7. Surat ijin penelitian dari Fakultas Farmasi Universitas SanataDharma Yogyakarta ...................................................................... 72
Lampiran 8. Surat ijin penelitian dari BAPPEDA ............................................ 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
INTISARI
Menurut Departemen Kesehatan RI, sebanyak 63% masyarakat akanmemakai obat yang dijual bebas untuk mengatasi gejala penyakit ringan yangtimbul. Dengan demikian, persentase masyarakat yang melakukan swamedikasicukup besar. Swamedikasi adalah tindakan pemilihan dan penggunaan obat olehmasyarakat untuk mengatasi keluhan penyakit ringan secara aman dan rasional.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengetahuan dan sikap ibu-ibuPKK terkait swamedikasi batuk-pilek di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasionaldeskriptif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Pengukuran pengetahuandan sikap responden dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Respondendalam penelitian ini digunakan sebanyak 46 ibu-ibu aktif PKK dan telah menikahdi Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman. Instrumen yang digunakan adalahkuesioner dengan pengukuran pengetahuan (meliputi definisi swamedikasi,definisi batuk, jenis batuk, penyebab, faktor resiko, gejala, penatalaksanaan danpencegahan) dan sikap (meliputi swamedikasi, penatalaksanaan, pencegahan dankondisi yang mengharuskan pemeriksaan ke dokter).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar respondenberusia diatas 30 tahun, lulus pendidikan lanjutan, tidak bekerja dan sebagianbesar pernah mendapat informasi mengenai penyakit batuk-pilek. Ibu-ibu PKK diKecamatan Mlati Kabupaten Sleman memiliki tingkat pengetahuan cukup(56,5%) serta sikap cukup (41,3%) terkait swamedikasi batuk-pilek.
Kata kunci : swamedikasi, batuk-pilek, pengetahuan, sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRACT
According to Department of Health RI, there are 63% of societies usingfreely sold medicine to overcome appearing ailment symptoms. Therefore, thepercentage of society who does self medication is quite high. Self ,edication is theact of choosing ang using medicines to overcome ailment symptomps safely andrationally. This research aims at measuring the knowledge level and attitude ofmembers in related to cough-cold self medication.
The used research type is descriptive observational research with cross-sectional research plan. The measurement of respondents’ knowledge and attitudeis done by using questionnaire. Respondents used in this research are 46 PKKmembers who are active and got married in Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman.The used instrument is the questionnaire with knowledge measurement (includingself medication definition, cough definition, types of cough, etiology, risk factor,symptoms, implementation and prevention) and attitude (including selfmedication, implementation, prevention and condition that requires doctor’sexamination).
The result of this research shows that most of respondents’ age is above 30years old, high school graduation, not jobless and most of them had gotinformation about cough-cold disorder. PKK members in Kecamatan MlatiKabupaten Sleman have enough knowledge level (56,5%) and enough attitude(41,3%) in related to cough-cold self medication.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Dewasa ini, kondisi perekonomian Indonesia yang pasang surut telah
membawa dampak yang besar pada perubahan perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi barang dan jasa. Dalam pemenuhan kebutuhan di bidang
kesehatan, masyarakat mulai sadar untuk lebih mandiri untuk mengobati beberapa
penyakit yang ringan. Mahalnya biaya dokter mengakibatkan masyarakat
cenderung memilih pengobatan sendiri (swamedikasi) sebagai alternatif
penanganan pertama ketika sakit (Kurniawati dan Atmoko, 2009).
Riset penelitian perilaku masyarakat terhadap timbulnya gejala penyakit
yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI, menyatakan bahwa sebanyak
63% akan menggunakan obat yang dijual bebas. Dengan demikian, persentase
penderita sakit yang melakukan pengobatan sendiri cukup besar (Sartono, 2000).
Berdasarkan data Profil Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta tahun 2007, jumlah
penduduk yang memanfaatkan fasilitas kesehatan puskesmas di Kabupaten
Sleman pada tahun 2006 adalah 968.855 pengunjung, dengan jumlah tenaga
kesehatan yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan sebanyak 383 orang (Dinas
Kesehatan DIY, 2007). Belum memadainya jumlah tenaga kesehatan dan
tersedianya tempat-tempat untuk melakukan pengobatan sendiri seperti warung,
toko obat atau apotek, akan semakin memberi kesempatan pada masyarakat
Kabupaten Sleman untuk melakukan swamedikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan
obat-obatan sederhana yang dapat dibeli di apotik atau toko obat, dan merupakan
inisiatif sendiri tanpa nasihat dokter (Tan dan Rahardja, 2010). Swamedikasi
dilakukan terutama untuk mengobati beberapa penyakit ringan yang bisa diobati
dengan jenis-jenis obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek
(Kurniawati dan Atmoko, 2009). Salah satu penyakit ringan yang dapat diobati
melalui swamedikasi adalah batuk-pilek.
Pemilihan topik batuk-pilek di dalam penelitian ini berdasarkan tingginya
kasus batuk-pilek yang terjadi di Kabupaten Sleman. Berdasarkan data dari profil
kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2010 tentang pola penyakit yang sering terjadi
di puskesmas untuk semua golongan umur, kasus penyakit yang paling tinggi
adalah kasus common cold (pilek) yakni sebanyak 68.763 kasus sedangkan untuk
batuk sebanyak 10.366 kasus. (Dinas Kesehatan DIY, 2010). Common cold atau
pilek merupakan infeksi pada hidung yang biasa disebabkan oleh virus yang biasa
disertai dengan batuk dan bersin (Bowman and Rand, 2010). Batuk-pilek apabila
tidak segera diobati akan menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, sehingga
perlu dilakukan pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit batuk-pilek yang
salah satunya dengan melakukan swamedikasi batuk pilek yang aman dan
rasional.
Penelitian ini dilakukan terhadap ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman yang memenuhi kriteria
inklusi yaitu berjenis kelamin wanita yang telah menikah dan aktif di
perkumpulan ibu-ibu PKK tingkat kecamatan setiap bulannya. Pemilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
responden berupa ibu-ibu PKK dikarenakan merupakan kumpulan dari ibu-ibu
rumah tangga dan merupakan kader masyarakat. Seorang ibu dalam keluarga
merupakan sosok yang dapat merawat anggota keluarga sedangkan kader
memiliki peran aktif dalam kegiatan masyarakat sehingga secara tidak langsung
ibu-ibu PKK adalah panutan dalam melakukan swamedikasi batuk-pilek yang
aman dan rasional bagi keluarganya maupun masyarakat sekitar.
Penelitian ini merupakan penelitian payung yang dilakukan di tiga
kecamatan Kabupaten Sleman yaitu Kecamatan Mlati, Ngaglik dan Pakem dengan
kajian penyakit yang berbeda. Kabupaten Sleman terdiri dari 17 kecamatan yang
kemudian diambil salah satu kecamatan secara acak. Kecamatan yang terpilih
yaitu Kecamatan Mlati dijadikan sebagai model dalam penelitian ini untuk
mengetahui profil pengetahuan dan sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-
pilek di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman, yang diharapkan dapat menjadi
acuan dalam melakukan tindakan swamedikasi batuk-pilek dan memberikan
informasi kesehatan yang sesuai terkait swamedikasi batuk-pilek pada ibu-ibu
PKK sebagai upaya mewujudkan swamedikasi yang aman dan rasional.
1. Permasalahan
a. Seperti apakah karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten
Sleman?
b. Seberapa tinggi tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasi
batuk-pilek di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman?
c. Seperti apakah sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilek di
Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Keaslian Penelitian
Sejauh penelusuran penulis, penelitian untuk mengetahui tingkat
pengetahuan dan sikap ibu-ibu PKK mengenai swamedikasi batuk-pilek belum
pernah dilakukan. Beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan adalah
sebagai berikut ini.
a. Penelitian berjudul “Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Produktif
di Kecamatan Berbah, Sleman, DIY Mengenai Kista Endometrium
pada Tahun 2011” yang dilakukan oleh Kristanti (2011). Penelitian
ini mengukur tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia produktif di
Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman mengenai kista
endrometrium. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan
wanita usia produktif di Kecamatan Berbah yang digunakan sebagai
responden mengenai kista endometrium yaitu sebanyak 70,68%
mempunyai tingkat pengetahuan rendah dan 27,07% mempunyai
tingkat pengetahuan sedang.
b. Penelitian berjudul “Perilaku Pengobatan Sendiri yang Rasional
pada Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkringan Kabupaten
Sleman” yang dilakukan oleh Kristina, Prabandari dan Sudjaswadi
(2008). Penelitian ini mengetahui pengaruh sosiodemografi terhadap
pengetahuan dan sikap tentang pengobatan sendiri yang rasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan paling
berpengaruh terhadap perilaku pengobatan sendiri yang rasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
c. Penelitian berjudul ”Hubungan antara Karakteristik Responden,
Keadaan Wilayah dengan Pengetahuan, Sikap terhadap HIV/AIDS
pada Masyarakat Indonesia” yang dilakukan oleh Oktarina, Hanafi
dan Budisuari (2009). Penelitian ini mengukur tingkat pengetahuan
dan sikap masyarakat Indonesia terhadap HIV/AIDS dan melihat
hubungannya dengan karakteristik responden dan keadaan wilayah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan HIV/AIDS
dipengaruhi oleh faktor keadaan wilayah, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan. Tingkat pengetahuan juga mempunyai hubungan penting
dengan sikap dari responden.
Penelitian ini terfokus pada pengukuran pengetahuan dan sikap ibu-ibu
PKK terkait swamedikasi batuk-pilek di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman.
Perbedaan dengan penelitian sejenis terletak pada hal subyek penelitian, lokasi
penelitian, waktu penelitian dan tujuan penelitian. Sepengetahuan peneliti,
penelitian dengan judul “Swamedikasi Batuk-pilek pada Ibu-ibu PKK di
Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman (Kajian Pengetahuan dan Sikap)” belum
pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan terkait
swamedikasi batuk-pilek.
b. Manfaat praktis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai acuan untuk melakukan tindakan swamedikasi batuk-pilek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengetahuan dan sikap ibu-ibu
PKK terkait swamedikasi batuk-pilek di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden di Kecamatan Mlati Kabupaten
Sleman.
b. Mengukur pengetahuan ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilek di
Kecamatan Mlati.
c. Mengukur sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilek di
Kecamatan Mlati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Perilaku
Perilaku kesehatan merupakan segala bentuk pengalaman dan interaksi
individu dengan lingkungannya, yang secara khusus mencakup pengetahuan dan
sikap tentang kesehatan serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan.
Pada dasarnya perilaku kesehatan merupakan suatu respon seseorang terhadap
stimulus (rangsangan). Respon dapat berbentuk pasif yakni seperti persepsi,
berpikir, sikap dan pengetahuan, serta berbentuk aktif yaitu berupa tindakan
nyata. Sedangkan stimulus atau rangsangan dapat berupa sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan (Sarwono, 2007;
Notoatmodjo, 2007a).
Perilaku seseorang atau individu dipengaruhi oleh faktor-faktor baik dari
dalam maupun dari luar. Menurut teori Lawrence Green, terdapat tiga faktor yang
dapat mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, yakni sebagai berikut.
1. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors) yaitu faktor-faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain
pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai dan tradisi.
2. Faktor pendukung (enabling factors) adalah faktor-faktor yang menjadi sarana
dan prasarana ataupun fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan, seperti
lingkungan fisik, ketersediaan fasilitas atau sarana kesehatan.
3. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factors) adalah faktor-faktor yang
mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku, seperti sikap dan perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
petugas kesehatan sebagai kelompok referensi perilaku masyarakat
(Notoatmodjo, 2007b).
Dari uraian dapat disimpulkan bahwa perilaku berawal dari adanya
pengalaman-pengalaman seseorang serta didukung oleh faktor luar (lingkungan)
baik fisik maupun non fisik, kemudian pengalaman dan lingkungan diketahui,
dipersepsikan, diyakini, sehingga menimbulkan motivasi, niat untuk bertindak
yang pada akhirnya terjadilah perwujudan niat yang berupa melakukan perilaku.
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut ini.
1. Perilaku tertutup, yaitu respon seseorang terhadap stimulus yang masih belum
dapat diamati oleh orang lain secara jelas. Respon terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan dan sikap yang terjadi yang
belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
2. Perilaku terbuka, yaitu respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka yang dapat diamati oleh orang lain (Notoatmodjo,
2010b).
Dalam penelitian Rogers (1974), mengungkapkan bahwa sebelum
seseorang mengadopsi perilaku baru, didalam diri orang tersebut akan terjadi
peristiwa yang berurutan, yakni sebagai berikut ini.
1. Awareness (kesadaran), seseorang akan menyadari arti mengetahui terlebih
dahulu terhadap suatu objek (stimulus).
2. Interest (ketertarikan), seseorang akan merasa tertarik pada objek (stimulus)
dan sikap orang tersebut telah timbul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya objek (stimulus)
tersebut bagi dirinya, sehingga sikap seseorang sudah lebih baik lagi.
4. Trial, seseorang akan mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
dikehendaki stimulus.
5. Adoption, seseorang telah berperilaku baru sesuai pengetahuan, kesadaran dan
sikapnya terhadap stimulus.
Apabila penerimaan perilaku baru melalui proses tersebut, dimana didasari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan
bertahan lama (Notoatmodjo, 2007a).
Perilaku memiliki tiga domain yang berbeda, yaitu ranah kognitif, ranah
afektif dan ranah psikomotor. Ranah kognitif adalah representasi dari apa yang
dipercayai individu pemilik sikap. Komponen ini berisi kepercayaan seseorang
mengenai apa yang berlaku bagi objek sikap. Untuk ranah afektif sendiri
menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap
(Azwar, 2005).
Reaksi emosional banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang
kita percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek. Sedangkan ranah psikomotor
merupakan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan
dengan objek sikap yang dihadapi, banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dan
perasaan terhadap suatu objek. Ranah psikomotor meliputi bentuk perilaku yang
dapat dilihat secara langsung, tetapi juga bentuk perilaku pernyataan atau
perkataan yang diucapkan seseorang mengenai suatu objek (Azwar, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Dalam perkembangannya, perilaku kesehatan seseorang dapat diukur
melalui pengetahuan, sikap dan tindakan.
1. Pengetahuan
Menurut Kamus Besar Indonesia, pengetahuan adalah segala sesuatu
yang diketahui. Pengetahuan merupakan hasil penginderaan manusia atau hasil
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
sebagainya). Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh dari mata dan
telinga (Alwi, 2003; Notoatmodjo, 2007a).
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat,
seperti dibawah ini.
a. Tahu (know) merupakan kemampuan seseorang dalam mengingat suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya. Seseorang dikatakan tahu
apabila dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan
dan lain sebagainya tentang apa yang telah ia pelajari.
b. Memahami (comprehension) diartikan suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar. Seseorang yang telah paham harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan lain sebagainya.
c. Aplikasi (application) merupakan kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
d. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
e. Sintesis (synthesis) menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
f. Evaluasi (evaluation) berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadapa suatu materi atau objek
(Notoatmodjo, 2007a).
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan
seperangkat alat tes kuesioner tentang objek pengetahuan yang ingin diukur.
Selanjutnya dilakukan penilaian dimana setiap jawaban benar dari masing-masing
pertanyaan diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0 (Notoatmodjo, 2003).
Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban
dengan skor tertinggi yang kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa
persentase dengan rumus yang digunakan sebagai berikut:
= × 100%Keterangan:P = persentasef = frekuensi dari seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan yang telahdipilih responden atas pertanyaan yang diajukann = jumlah frekuensi seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan respondenselaku peneliti (Sabarguna, 2008).
Menurut Nursalam (2003), persentase jawaban kemudian
diinterpretasikan dalam kalimat kualitatif dengan acuan sebagai berikut ini.
a. Tingkat pengetahuan baik, apabila jawaban responden benar 76-100%
b. Tingkat pengetahuan cukup, apabila jawaban responden benar 56-75%
c. Tingkat pengetahuan kurang, apabila jawaban responden benar < 56%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Sikap
Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk
berespon (secara positif atau negatif) terhadap orang, objek atau situasi tertentu.
Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, akan tetapi hanya dapat ditafsirkan
terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap merupakan kesiapan atau
kesediaan untuk bertindak (Notoatmodjo, 2007a; Sarwono, 2007).
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap terdiri dari beberapa tingkatan,
yaitu menerima (receiving) yaitu kemauan untuk memperhatikan stimulus yang
diberikan, kemudian menghargai (valuing) seperti memberikan jawaban apabila
ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan serta yang terakhir
adalah bertanggung jawab (responsible) atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala resiko (Notoatmodjo, 2007a).
Pembentukan sikap pada seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, yakni sebagai berikut ini.
a. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi menjadi dasar dari pembentukan sikap seseorang.
Sikap juga mudah terbentuk jika melibatkan faktor emosional.
b. Kebudayaan
Pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat seseorang
tersebut dibesarkan. Misalnya, sikap orang kota dan desa akan berbeda
terhadap kebebasan dalam pergaulan.
c. Orang lain yang dianggap penting (significant others)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Umumnya seseorang akan memiliki sikap yang searah dengan orang
yang ia anggap penting, karena tidak ingin memiliki konflik dengan
orang yang dianggap penting tersebut.
d. Media massa
Penyampaian pesan melalui media massa adalah bersifat sugestif
sehingga akan dapat mempengaruhi opini seseorang yang nantinya dapat
terbentuk sikap tertentu.
e. Lembaga pendidikan dan agama
Lembaga pendidikan dan agama berfungsi meletakkan dasar pengertian
dan konsep moral dalam diri seseorang. Pemahaman baik dan buruk,
salah atau benar, yang menentukan sistem kepercayaan seseorang
sehingga ikut berperan dalam menentukan sikap seseorang.
f. Faktor emosional
Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi dapat bersifat sementara ataupun
menetap. Sikap seperti ini sebagai penyalur rasa frustasi atau bentuk
mekanisme pertahanan ego (Azwar, 2005).
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap
seseorang. Pernyataan sikap adalah serangkaian kalimat yang mengatakan sesuatu
mengenai objek sikap yang ingin diungkap. Pernyataan sikap dapat bersifat positif
maupun negatif. Pernyataan positif (favourable) adalah suatu kalimat yang
bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap. Sedangkan pernyataan
negatif (unfavourable) adalah kalimat yang bersifat tidak mendukung maupun
kontra terhadap objek sikap. Suatu sikap diusahakan agar terdiri atas pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
negatif dan positif yang seimbang. Dengan demikian pernyataan yang disajikan
tidak memihak atau tidak medukung sama sekali objek sikap (Azwar, 2005).
Pengukuran sikap dapat dilakukan berdasarkan sistem skoring seperti
halnya pada pengukuran tingkat pengetahuan. Menurut Nursalam (2003),
persentase jawaban pernyataan sikap diinterpretasikan dalam kalimat kualitatif
dengan acuan sebagai berikut ini.
a. Sikap baik apabila jawaban responden benar 76-100%
b. Sikap cukup apabila jawaban responden benar 56-75%
c. Sikap kurang apabila jawaban responden benar < 56%
B. Swamedikasi
Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan
obat-obatan sederhana yang dapat dibeli di apotik atau toko obat, dan merupakan
inisiatif sendiri tanpa nasihat dokter. Swamedikasi atau pengobatan mandiri
adalah kegiatan atau tindakan mengobati diri sendiri dengan obat tanpa resep
secara tepat dan bertanggung jawab. Makna swamedikasi adalah bahwa penderita
sendiri yang memilih obat tanpa resep untuk mengatasi penyakit yang dideritanya
(Tan dan Rahardja, 2010; Djunarko dan Hendrawati, 2011).
Keuntungan swamedikasi atau pengobatan sendiri yaitu aman bila
digunakan sesuai dengan petunjuk, efektif untuk menghilangkan keluhan, dapat
menghemat biaya karena biaya pembelian obat relatif lebih murah daripada biaya
pelayanan kesehatan. Hemat waktu karena tidak perlu mengunjungi fasilitas atau
profesi kesehatan. Kekurangan swamedikasi yakni obat membahayakan kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bila tidak digunakan sesuai dengan aturan pakai, kemungkinan dapat timbul reaksi
obat yang tidak diinginkan, kesalahan penggunaan obat karena informasi yang
kurang lengkap dari iklan obat, tidak efektif akibat salah diagnosis dan pemilihan
obat, sulit bertindak objektif karena pemilihan obat dipengaruhi oleh pengalaman
menggunakan obat di masa lalu dan lingkungan sosialnya, kurangnya nasihat dari
profesional kesehatan dan pengawasan penyakit kroni, serta tidak adanya catatan
mengenai riwayat penggunaan obat (Davidson, 2008; Holt and Hall, 1990).
Obat yang digunakan dalam swamedikasi adalah obat tanpa resep (OTR),
yang meliputi obat wajib apotek (OWA) atau obat keras yang dapat diserahkan
oleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter, obat bebas terbatas
(obat yang aman dan manjur apabila digunakan sesuai petunjuk penggunaan dan
peringatan yang ada pada label), dan obat bebas (obat yang relatif aman
digunakan tanpa pengawasan) (Djunarko dan Hendrawati, 2011).
C. Batuk-Pilek
1. Batuk
Batuk adalah mekanisme yang berguna untuk membersihkan jalan napas
dari iritan atau benda asing dan lendir yang berlebih. Batuk merupakan
mekanisme yang sangat penting untuk menjaga jalan napas tetap terbuka dengan
cara menyingkirkan iritan yang masuk dan hasil sekresi lendir yang menumpuk
berupa dorongan udara yang kuat dari dalam paru untuk mengeluarkan iritan atau
lendir tersebut (Bowman and Rand, 2010; Djojodibroto, 2009; Djunarko dan
Hendrawati, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Batuk dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu batuk kering (batuk
nonproduktif) dan batuk berdahak (batuk produktif), batuk produktif
mengeluarkan sekresi dari saluran napas bawah. Batuk produktif dapat menjadi
efektif (sekresi mudah dikeluarkan) atau tidak efektif (ada sekresi tapi sulit untuk
dikeluarkan). Sekresi bisa saja jelas (contohnya bronkitis), bernanah (contohnya
infeksi bakteri), berubah warna (contohnya kekuningan dengan peradangan), atau
berbau tak sedap (contohnya infeksi bakteri anaerob). Batuk nonproduktif
disebabkan infeksi saluran pernapasan oleh virus, penyakit jantung, alergi
terhadap benda-benda tertentu, makanan, udara, dan obat-obatan (Tietze, 2006;
Djunarko dan Hendrawati, 2011).
Batuk dapat dikelompokan sebagai akut (kurang dari 3 minggu), subakut
(3 sampai 8 minggu), atau kronis (lebih dari 8 minggu. Batuk akut biasa
disebabkan oleh infeksi virus pada saluran napas atas. Batuk subakut umumnya
disebabkan oleh infeksi, sinusitis yang disebabkan bakteri, dan asma. Penyebab
paling umum batuk kronis pada orang dewasa bukan perokok adalah sindrom
postnasal drip, asma, dan penyakit gastroesophageal reflux (Tietze, 2006).
Menurut Djunarko dan Hendrawati (2011) batuk dapat disebabkan oleh
beberapa hal berikut ini.
a. Iritan yang terhirup (asap atau debu)
b. Semua gangguan yang menyebabkan radang, penyempitan dan
penekanan saluran pernapasan
c. Alergi (udara dingin, debu dan bulu hewan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Penyakit-penyakit seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),
TBC, Kanker paru dan gagal jantung
e. Penggunaan obat-obat tertentu seperti obat tekanan darah tinggi golongan
penghambat angiotensin converting enzym (captopril dan enalapril)
Gejala-gejala batuk yang dapat diamati adalah tenggorokan sakit dan
gatal, pengeluaran udara secara kuat dari saluran pernapasan (yang mungkin
disertai pengeluaran dahak), sakit otot perut bila batuk terus-menerus (Sutanto,
2011).
2. Pilek
Pilek atau common cold merupakan infeksi rongga hidung dan saluran
pernapasan atas oleh virus. Pilek merupakan suatu gejala berupa gangguan
pernapasan karena terjadi sumbatan pada hidung dan terdapat sekresi lendir yang
meningkat dimana bertindak sebagai stimulus mekanis dan merangsang batuk dan
bersin. Pilek juga merupakan pertanda bahwa ada benda asing masuk ke saluran
pernapasan sehingga tubuh berusaha mengeluarkannya dengan bersin dan
menghasilkan banyak lendir atau ingus. Selain itu, jika pilek disebabkan oleh
alergi terhadap sesuatu atau karena radang akan terjadi pelebaran pembuluh darah
di sekitar hidung yang biasa disebut sebagai hidung tersumbat (Tietze, 2004;
Bowman and Rand, 2010; Djunarko dan Hendrawati, 2011).
Beberapa hal berikut yang mungkin menyebabkan pilek:
a. virus, yang sebagian besar adalah rhinovirus
b. alergi: cuaca dingin, debu dan bulu hewan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. menghirup benda asing atau sifatnya iritan, seperti asap dan debu (Tietze,
2004; Djunarko dan Hendrawati, 2011).
Rangkaian gejala pilek diprediksi muncul antara 1 sampai 3 hari setelah
infeksi. Radang tenggorokan adalah gejala awal yang diikuti dengan tersumbatnya
hidung, rhinorrhea, bersin, dan batuk. Pasien mungkin menggigil, sakit kepala,
tidak enak badan, mialgia, atau deman ringan. Gejala pilek rhinovirus
berlangsung selama 7 hari. Tanda-tanda dan gejala-gejala common cold dapat
tercampur dengan influenza dan penyakit pernapasan lainnya (Tietze, 2004).
3. Penatalaksanaan batuk-pilek
a. Penatalaksanaan non-farmakologis
1) Minum banyak cairan (air putih atau sari buah), jangan minum soda
atau kopi
2) Berhenti merokok atau hindari asap rokok
3) Menghirup uap air panas untuk melegakan jalan napas
4) Hindari makanan yang merangsang batuk (berminyak atau dingin)
5) Hindari penyebab-penyebab alergi (udara dingin, minuman dingin dan
debu)
6) Tutup dengan tisu atau sapu tangan apabila batuk atau bersin
7) Istrahat yang cukup (Djunarko dan Hendrawati, 2011; Tietze, 2004;
Tietze, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Penatalaksanaan farmakologis
1) Batuk
Pemilihan obat batuk didasarkan pada jenis batuk yang dialami,
apakah berdahak atau tidak berdahak (kering). Berikut adalah obat-
obat yang dapat digunakan untuk pengobatan batuk.
a) Bromhexin
Bromhexin termasuk golongan mukolitik yang bekerja
mengencerkan dahak sehingga dahak mudah dikeluarkan.
b) Gliseril Guaiakolat
Gliseril guaiakolat atau guaifenesin termasuk golongan
ekspektoran yang bekerja dengan merangsang batuk sehingga
dahak dapat dikeluarkan dari saluran pernapasan. Sering kali
obat ini dikombinasikan dengan obat-obat pengencer dahak
sehingga lebih membantu mengeluarkan dahak.
c) Dekstrometorphan HBr
Dekstrometorphan HBr merupakan obat antitusif yang bekerja
dengan menekan pusat batuk di otak. Obat ini dapat membantu
meringankan batuk kering (Djunarko dan Hendrawati, 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tabel I. Golongan obat batukNo Golongan Zat aktif Contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Sikap adalah kesiapan atau kesediaan bertindak responden untuk
melakukan pencegahan dan tindakan swamedikasi batuk-pilek
secara aman dan rasional serta kesediaan responden untuk
melakukan pemeriksaan ke dokter pada kondisi tertentu yang
diukur melalui kuesioner.
c. Swamedikasi adalah tindakan pemilihan dan penggunaan obat yang
dapat dibeli secara bebas di apotek atau toko obat untuk mengatasi
batuk-pilek oleh responden di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman.
d. Ibu-ibu aktif PKK adalah ibu-ibu rumah tangga dan kader
kesehatan yang aktif dalam mengikuti kegiatan PKK tingkat
kecamatan. Dikatakan aktif apabila ibu-ibu rumah tangga dan kader
kesehatan hadir pertemuan PKK terhitung dari bulan April 2011
sampai April 2012.
e. Karakteristik demografi adalah karakteristik yang diamati
berdasarkan usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, sumber
informasi yang diperoleh terkait swamedikasi batuk-pilek dan
penggunaan obat batuk-pilek yang sudah tepat atau belum.
f. Usia dibagi menjadi 2 kelompok yaitu dibawah 30 tahun dan diatas
30 tahun.
g. Status pekerjaan. Ibu-ibu PKK dikatakan bekerja jika mendapat
upah atas hasil kerjanya. Status tidak bekerja jika tidak mendapat
upah atas hasil kerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
h. Tingkatan pendidikan adalah tingkat pendidikan terakhir yang
diikuti oleh ibu-ibu PKK kecamatan, yang dibagi menjadi 2
kelompok yaitu kelompok dasar dan kelompok lanjutan. Kelompok
dasar meliputi SD dan SMP sederajat, sedangkan kelompok
lanjutan meliputi SMA atau Perguruan tinggi sederajat.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian pada penelitian ini yaitu ibu-ibu PKK di Kecamatan
Mlati Kabupaten Sleman. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu aktif
PKK dan telah menikah di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman yang mengisi dan
mengembalikan kuesioner. Setelah diperoleh responden yang memenuhi kriteria
inklusi kemudian dilihat karakteristik responden berdasarkan usia, tingkat
pendidikan, status pekerjaan dan sumber informasi yang pernah diperoleh
responden sebelum penelitian. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah ibu-
ibu yang tidak bisa membaca dan menulis, responden yang tidak lengkap mengisi
kuesioner dan responden yang tidak mengisi kuesioner sendiri. Dalam penelitian
ini responden yang digunakan sebanyak 46 orang.
D. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini yaitu ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati
Kabupaten Sleman yang berjumlah 50 orang. Dalam penelitian ini responden
yang digunakan 46 orang yang memenuhi kriteria inklusi.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
terdiri dari tiga bagian yaitu seperti dibawah ini.
1. Karakteristik demografi yang terdiri dari usia, status, pendidikan,
pekerjaan, penggunaan obat responden dan skala tingkat pengenalan.
Selain itu, di akhir pertanyaan karakteristik demografi dilengkapi dengan
tanda tangan dari responden.
2. Bagian pengetahuan yang pernyataannya merupakan tipe closed ended
dengan skala pengukuran Guttman. Pilihan jawaban pada skala ini terdiri
dari 2 pilihan, untuk angka tertinggi diberi skor (1) dan angka terendah
diberi skor (0).
3. Bagian sikap yang pernyataannya merupakan tipe closed ended dengan
skala pengukuran Likert. Skala Likert memiliki dua tipe pernyataan yaitu
favorable dan unfavorable. Pilihan jawaban pada skala Likert dengan
tipe pernyataan favorable terdiri dari 4 pilihan yaitu sangat setuju diberi
skor (4), setuju diberi skor (3), tidak setuju diberi skor (2), sangat tidak
setuju (1) sedangkan penilaian untuk tipe unfavorable merupakan
kebalikan dari tipe favorable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
G. Tata Cara Penelitian
1. Perijinan
Perijinan dimulai meminta surat ijin penelitian dari Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma yang nantinya diserahkan kepada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan ke kantor kecamatan yang nantinya
dijadikan sebagai tempat penelitian.
2. Penelusuran data populasi
Penelusuran data populasi di kecamatan dilakukan untuk mengetahui
jumlah ibu-ibu PKK yang aktif di kecamatan.
3. Pembuatan kuesioner
Penyusunan dan pembuatan kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini
disusun sebagai alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi data
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga
bagian. Bagian pertama mengenai karakteristik responden yang meliputi: nama,
usia, alamat, status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan, informasi
mengenai batuk-pilek yang pernah di dapat sebelumnya atau tidak dan obat yang
biasa digunakan ketika mengalami batuk-pilek.
Bagian kedua dalam kuesioner merupakan bagian pengetahuan. Kriteria
dan nomor pernyataan dalam kuesioner bagian pengetahuan ditunjukkan pada
tabel III berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel III. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner terkait swamedikasibatuk-pilek pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman (kajian
pengetahuan)Bagian pengetahuan
Kriteria Nomor pernyataanDefinisi swamedikasi 1 dan 2Definisi batuk 3 dan 4Jenis batuk 5Penyebab 6, 7, 8, 9 dan 14Faktor resiko 10Gejala 11, 12 dan 13Penatalaksanaan 15Pencegahan 16
Pernyataan benar terdapat pada nomor pernyataan 2, 3, 5, 7, 10, 12, 13,
14, 15, dan 16. Pernyataan salah terdapat pada nomor pernyataan 1, 4, 6, 8, 9 dan
11. Bagian ketiga dalam kuesioner merupakan bagian sikap yang terdiri dari tipe
favorable dan unfavorable. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner
bagian sikap ditunjukkan pada tabel IV berikut ini.
Tabel IV. Kriteria dan nomor pernyataan dalam kuesioner terkait swamedikasibatuk-pilek pada ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman (kajian
sikap)Bagian sikap
Kriteria Nomor pernyataanSwamedikasi 1, 2, 3, 10, 11, 12 dan 13Penatalaksanaan 14 dan 15Pencegahan 4, 5, 6,7, 8 dan 9Kondisi yang mengharuskanpemeriksaan ke dokter
16
Tipe favorable terdapat pada nomor pernyataan1, 2, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 14,
dan 16. Tipe unfavorable terdapat pada nomor pernyataan 3, 4, 7, 11, 13 dan 15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pengujian terhadap kuesioner.
1) Uji validitas
Uji validitas terhadap kuesioner dalam penelitian ini
berdasarkan uji validitas konstruk yang menggunakan judgement
experts. Setelah dilakukan pengujian konstruk dari ahli dilanjutkan
dengan uji pemahaman bahasa pada 32 orang. Selanjutnya
dilakukan analisis pernyataan dengan menghitung korelasi antara
skor butir instrumen dengan skor total dengan bantuan komputer.
Parameter dari hasil uji ini dikatakan valid apabila besarnya r
hitung pada tiap nomor pernyataan pernyataan > 0,349 (Sugiyono,
2010; Riwidikdo, 2010).
Uji pemahaman bahasa dilakukan di Kecamatan Depok
dengan menyebarkan kuesioner pada orang di luar responden yang
digunakan dalam penelitian ini. Diperoleh hasil dari 28 pernyataan
pengetahuan dan 28 pernyataan sikap masing-masing hanya 16
pernyataan yang valid.
2) Uji reliabilitas
Uji reliabilitas terhadap kuesioner dilakukan
menggunakan analisis statistik dengan komputer. Kuesioner
dikatakan reliabel jika memiliki nilai α ≥ 0,75 yang diukur
menggunakan model Alpha Cronbach (Riwidikdo, 2010).
Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan dengan mengunakan
komputer terhadap pernyataan kuesioner yang telah valid,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
diperoleh nilai koefisien Alpha Cronbach yaitu sebesar 0,764 untuk
variabel pengetahuan dan 0, 763 untuk variabel sikap. Hal ini
menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan telah reliable atau
dalam arti dapat dipercaya, memiliki konsistensi dan layak
digunakan dalam penelitian.
4. Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan pada pertemuan rutin ibu-ibu PKK di
Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman pada bulan Mei 2012.
5. Pengolahan data
Manajemen data terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut ini.
a. Editing. Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan terhadap berbagai
hal meliputi kelengkapan jawaban kuesioner hasil penelitian, penyeleksian
kuesioner yang memenuhi kriteria inklusi sampel, serta melihat apakah ada
responden yang harus dieksklusi. Tahap editing ini dilakukan sesaat setelah semua
kuesioner terkumpul di lokasi penelitian.
Berdasarkan hasil editing, kuesioner yang telah diterima sebanyak 46
kuesioner tidak terdapat kuesioner atau responden yang dieksklusi karena semua
kuesioner telah terisi lengkap dan kriteria sampel telah sesuai dengan kriteria
inklusi penelitian.
b. Processing. Pada tahap ini dilakukan dengan mengkategorikan
item pernyataan pada kuesioner berdasarkan pengetahuan dan sikap. Selanjutnya
memindahkan hasil yang diperoleh dari kuesioner ke program komputer dan
menjumlahkan skor dari item pernyataan yang dijawab oleh responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c. Cleaning. Tahap cleaning dilakukan dengan memeriksa kembali
kebenaran data yang sudah dimasukkan ke program komputer serta memastikan
kelengkapan seluruh komponen yang dibutuhkan untuk keperluan analisis data.
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan taraf kepercayaan
95%.
H. Analisis Data
Gambaran karakteristik responden dalam penelitian ini diketahui dengan
mempersentasekan karakteristik tiap responden berdasarkan usia, tingkat
pendidikan, status pekerjaan, informasi yang pernah diperoleh mengenai batuk-
pilek dan obat yang digunakan ketika mengalami batuk-pilek. Persentase per
karakteristik responden diperoleh dengan rumus:
persentase per karakteristik responden = jumlah responden per karakteristiktotal responden × 100 %Analisis tingkat pengetahuan dan sikap dapat diketahui dengan
menghitung persentase nilai jawaban responden dengan menggunakan rumus:
= × 100%Keterangan:P = persentasef = frekuensi dari seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan yang telahdipilih responden atas pertanyaan yang diajukann = jumlah frekuensi seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan respondenselaku peneliti (Sabarguna, 2008).
Apabila persentase jawaban responden diperoleh antara 76-100 % (13-
16 pernyataan) maka dapat dikatakan bahwa responden memiliki pengetahuan
yang baik. Apabila persentase jawaban responden diperoleh antara 56-75 % (9-12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pernyataan) maka dapat dikatakan bahwa responden memiliki pengetahuan yang
maka dapat dikatakan bahwa responden memiliki pengetahuan yang kurang.
Sikap responden diketahui dengan menghitung skor akhir responden,
apabila persentase jawaban responden diperoleh antara 76-100 % (skor akhir
responden 49-64) maka dapat dikatakan bahwa responden memiliki sikap yang
baik. Apabila persentase jawaban responden diperoleh antara 56-75 % (skor akhir
responden 36-48) maka dapat dikatakan bahwa responden memiliki sikap yang
cukup. Apabila persentase jawaban responden diperoleh < 56 % (skor akhir
responden 16-35) maka dapat dikatakan bahwa responden memiliki sikap yang
kurang.
Nilai dan persentase per kriteria responden terhadap kriteria dalam
kuesioner bagian pengetahuan dengan rumus:
Nilai per kriteria = total jawaban responden per kriteriajumlah pernyataan per kriteriaPersentase per kriteria = Nilai per kriteriatotal responden × 100 %
Nilai dan persentase per kriteria responden terhadap kriteria dalam
kuesioner bagian sikap diketahui dengan rumus:
A = BCKeterangan:A = rata-rata responden yang memiliki sikap positif/negatif per kriteriaB = jumlah responden yang memiliki sikap positif/negatif per kriteriaC = jumlah pernyataan per kriteria
Persentase per kriteria = rata − rata responden yang memiliki sikap positif/negatif per kriteriatotal responden × 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
I. Kelemahan Penelitian
Kelemahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. kuesioner yang digunakan dalam penelitian kurang dapat menggali secara
detail pengetahuan dan sikap responden karena tidak semua kriteria terkait
swamedikasi batuk-pilek tercantum dalam kuesioner.
2. skala tingkat pengenalan dalam kuesioner tidak dapat secara rinci mengukur
ketepatan penggunaan obat batuk-pilek oleh responden.
3. hasil penelitian yang diperoleh tidak dapat mewakili Kabupaten Sleman hanya
dapat menggambarkan kondisi Kecamatan Mlati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengetahuan dan sikap
ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilek di Kecamatan Mlati Kabupaten
Sleman. Profil pengetahuan dan sikap responden terkait swamedikasi batuk-pilek
dapat diketahui dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner.
Kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga bagian yaitu karakteristik responden,
bagian pengetahuan dan sikap. Karakteristik responden terdiri dari nama, usia,
alamat, status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan, informasi mengenai
batuk-pilek yang pernah di dapat sebelumnya atau tidak dan obat yang digunakan
ketika mengalami batuk-pilek.
Bagian kedua dalam kuesioner adalah pernyataan bagian pengetahuan
yang disusun berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya yaitu
meliputi definisi swamedikasi, definisi batuk-pilek, jenis batuk, penyebab, faktor
resiko, gejala, patofisiologi, penatalaksanaan dan pencegahan sebanyak 30
pernyataan. Sedangkan bagian ketiga dalam kuesioner adalah pernyataan bagian
sikap yang disusun berdasarkan kriteria yang ditentukan yaitu meliputi
swamedikasi, penatalaksanaan, pencegahan dan kondisi yang mengharuskan
pemeriksaan ke dokter sebanyak 30 pernyataan.
Uji validitas yang meliputi validitas konstruk menggunakan judgement
experts dan uji pemahaman bahasa dilakukan sebelum kuesioner digunakan. Pada
saat dilakukan validitas konstruk, terdapat 2 pernyataan yang dianggap kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tepat oleh ahli sehingga tidak dapat digunakan dan jumlah pernyataan berkurang
menjadi 28 pernyataan.
Uji pemahaman bahasa dilakukan pada 32 orang diluar responden yang
digunakan dalam penelitian ini yang berlokasi di Kecamatan Depok Kabupaten
Sleman. Hasil uji pemahaman bahasa diperoleh 16 pernyataan yang valid dari 28
pernyataan yang diberikan. Dari 16 pernyataan yang valid terdapat satu kriteria
yang tidak valid yaitu patofisiologi batuk-pilek. Selain itu, kuesioner yang telah
divalidasi belum dapat sepenuhnya mengukur sikap terutama dalam hal pemilihan
dan penggunaan obat batuk-pilek oleh responden, karena pernyataan sikap dalam
kuesioner sebagian besar berisi tentang self-care. Oleh karena itu perlu dilakukan
perbaikan kuesioner pada penelitian selanjutnya.
A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang telah ditentukan dalam penelitian ini adalah
ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman yang telah menikah serta
aktif di perkumpulan PKK tingkat kecamatan setiap bulannya. Sebagian besar
responden memiliki usia > 30 tahun (91,3%), pendidikan terbesar adalah tingkat
pendidikan lanjutan (lulus SMA atau perguruan tinggi) (80,4%), tidak memiliki
pekerjaan (63%) dan sebanyak 63% responden pernah mendapat informasi
mengenai batuk-pilek sebelumnya. Tabel V memuat distribusi karakteristik
responden di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel V. Distribusi karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan MlatiKabupaten Sleman
Variabel Jumlah Persentase (%)Usia≤ 30 tahun> 30 tahun
442
8,791,3
Tingkat pendidikanDasar (SD, SMP)Lanjutan (SMA, Perguruan tinggi)
937
19,680,4
Status pekerjaanBekerjaTidak bekerja
1729
3763
Informasi mengenai batuk-pilek yang diperolehPernahTidak Pernah
2917
6337
Pada penelitian ini, usia responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu
usia dibawah sama dengan 30 tahun dan usia diatas 30 tahun. Pembagian
kelompok usia ini berdasarkan pada pernyataan Kristina, Prabandari dan
Sudjaswadi (2008), yang menyatakan bahwa kelompok usia dibawah sama
dengan 30 tahun secara fisiologis masih sehat sehingga kemungkinan
menggunakan obat-obatan masih sedikit dan peluang terjadinya permasalahan
dalam pengobatan juga kecil. Sebaliknya, kelompok usia diatas 30 tahun mulai
merasakan kesehatan yang tidak optimal atau mulai mengalami tanda-tanda
penyakit degenaratif. Hal ini menyebabkan meningkatnya penggunaan obat dan
peluang untuk terjadinya permasalahan dalam pengobatan juga semakin besar,
sehingga dapat menyebabkan ketidakrasionalan penggunaan obat.
Tingkat pendidikan responden juga dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok pendidikan dasar dan lanjutan. Tingkat pendidikan dasar meliputi SD
dan SMP sederajat, sedangkan pendidikan lanjutan meliputi SMA dan Perguruan
tinggi sederajat. Pembagian ini berdasarkan pernyataan Oktarina, Hanafi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Budisuari (2009), yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang
akan semakin tinggi pula pengetahuannya sehingga akan lebih berhati-hati dalam
memilih obat yang akan digunakan.
Status pekerjaan responden dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
kelompok yakni bekerja dan tidak bekerja. Hal ini berdasarkan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 pasal 1 ayat 3 yang menyatakan bahwa
pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk lain. Dengan demikian, ibu rumah tangga dikategorikan dalam
kelompok yang tidak bekerja.
Informasi mengenai batuk-pilek yang pernah diperoleh reponden dibagi
menjadi dua kelompok yaitu pernah dan tidak pernah. Pada penelitian ini
respoden sebagian besar pernah mendapatkan informasi mengenai swamedikasi
batuk-pilek. Sumber informasi yang diperoleh responden ditunjukkan pada tabel
VI.
Tabel VI. Distribusi sumber informasi swamedikasi batuk-pilek diKecamatan Mlati Kabupaten Sleman
Sumber informasi Jumlah responden Persentase (%)Instansi kesehatan
Media massa245
82,817,2
Total 29 100
Berdasarkan tabel VI, sumber informasi mengenai batuk-pilek sebagian
besar diperoleh dari instansi kesehatan seperti dinas kesehatan, puskesmas, dokter
dan bidan. Persentase responden yang memperoleh informasi dari instansi
kesehatan adalah 82,8%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini juga mengukur skala
tingkat pengenalan yaitu terkait ketepatan penggunaan obat batuk-pilek.
Ketepatan penggunaan obat dinilai berdasarkan obat yang biasa diminum oleh
responden ketika mengalami batuk kering, batuk berdahak, pilek dan batuk-pilek.
Kemudian nama obat yang digunakan responden dicocokan kembali dengan nama
obat yang tercantum pada pustaka yaitu MIMS Indonesia tahun 2009, apakah obat
yang digunakan sudah tepat atau belum.
Peneliti kesulitan dalam mengkategorikan ketepatan penggunaan obat
pilek dikarenakan kuesioner yang digunakan tidak dapat secara rinci mengukur
penyebab dari pilek yang dialami oleh responden. Sehingga ketepatan penggunaan
obat pilek hanya dilihat dari kandungan obat yang digunakan, apabila obat yang
digunakan mengandung obat golongan antihistamin maupun dekongestan maka
dikatakan penggunaan obat pilek oleh responden sudah tepat.
Persentase ketepatan penggunaan obat batuk-pilek oleh responden dapat
dilihat pada tabel VII berikut ini.
Tabel VII. Persentase ketepatan penggunaan obat batuk-pilek oleh ibu-ibuPKK di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman
Berdasarkan tabel VII dapat diamati bahwa sebagian besar responden
tepat dalam menggunakan obat batuk berdahak dan pilek, namun tidak tepat
dalam menggunakan obat batuk kering dan kombinasi obat batuk-pilek. Sebanyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
76,1% responden tidak tepat dalam menggunakan obat untuk mengatasi batuk
kering yang dialami, seperti menggunakan obat batuk berdahak atau
menggunakan kombinasi obat batuk-pilek untuk mengobati batuk kering.
Kemudian sebanyak 89,1% responden tidak tepat dalam menggunakan obat pilek
dimana sebagian besar responden menggunakan obat pilek yang dikombinasikan
dengan obat lain serta sebanyak 58,7% responden juga tidak tepat menggunakan
obat untuk mengatasi penyakit batuk-pilek yang diderita, seperti hanya
menggunakan obat batuk atau pilek saja (tanpa kombinasi) dan menggunakan obat
dengan kelas terapi antipiretik. Dengan demikian perlu dilakukan pemberian
informasi mengenai penggunaan obat batuk-pilek yang tepat, terutama
penggunaan obat batuk sesuai dengan jenis batuk yang diderita, penggunaan obat
pilek dan penggunaan obat kombinasi yang tepat untuk mengatasi batuk-pilek.
B. Swamedikasi Batuk-pilek pada Ibu-ibu PKK di Kecamatan MlatiKabupaten Sleman (Kajian Pengetahuan)
Hasil uji tingkat pengetahuan responden mengenai swamedikasi batuk-
pilek dapat dilihat pada tabel VIII.
Tabel VIII. Distribusi tingkat pengetahuan Ibu-ibu PKK terkaitswamedikasi batuk-pilek di Kecamatan Mlati Kabupaten SlemanPengetahuan Jumlah Persentase (%)
BaikCukupKurang
11269
23,956,519,6
Total 46 100
Pada tabel VIII dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden
mengenai swamedikasi batuk-pilek paling banyak pada kategori cukup, yakni
sebanyak 26 orang (56,5%), yang diikuti dengan kategori baik yakni sebanyak 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
orang (23,9%) dan kategori kurang sebanyak 9 orang (19,6%). Berdasarkan hasil
pengukuran tersebut, perlu dilakukan analisis pada tiap kriteria pernyataan
pengetahuan yang diberikan pada responden agar dapat diketahui jenis informasi
mengenai swamedikasi batuk-pilek apa yang belum banyak diketahui oleh
responden. Data distribusi rata-rata jawaban responden terhadap kriteria pada
bagian pengetahuan terkait swamedikasi batuk-pilek beserta persentasenya dimuat
pada tabel IX.
Tabel IX. Distribusi rata-rata jawaban ibu-ibu PKK Kecamatan MlatiKabupaten Sleman terhadap kriteria pada bagian pengetahuan terkait
Berdasarkan tabel XV, diketahui bahwa kriteria mengenai pencegahan
masuk dalam kategori baik karena sebanyak 85,2% responden memiliki sikap
positif terhadap kriteria tersebut. Sedangkan kriteria mengenai swamedikasi dan
penatalaksanaan masuk dalam kategori cukup karena responden yang memiliki
sikap positif terhadap kriteria tersebut berkisar antara 66,7-69,6%. Adapun kriteria
mengenai kondisi yang mengharuskan pemeriksaan ke dokter masuk dalam
kategori kurang karena responden yang memiliki sikap positif terhadap kriteria
tersebut < 56% yakni sebesar 43,5%. Dengan demikian, perlu dilakukan
peningkatan kesadaran responden untuk berkonsultasi dengan dokter apabila
penyakit batuk-pilek yang diderita melebihi tiga hari, karena dampak penyakit
batuk-pilek yang berkelanjutan dapat menyebabkan infeksi pada saluran
pernapasan.
1. Usia
Distribusi hasil uji sikap responden mengenai swamedikasi batuk-pilek
berdasarkan usia dapat diamati pada tabel XVI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel XVI. Distribusi sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilekberdasarkan usia di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman
Sikap
UsiaBaik Cukup Kurang
n % n % n %≤ 30 tahun 2 50 1 25 1 25> 30 tahun 18 42,8 17 40,5 7 16,7
Berdasarkan tabel XVI dapat dilihat bahwa bahwa proporsi responden
yang memiliki sikap baik paling besar pada usia ≤ 30 tahun yaitu sebesar 50%.
Untuk sikap cukup paling besar pada usia > 30 tahun yaitu sebesar 40,5% dan
sikap kurang pada usia > 30 tahun yaitu sebesar 25%. Hasil ini sesuai dengan
hasil penelitian Kristanti (2012), yang menyatakan usia tidak mempengaruhi sikap
responden. Namun tidak sejalan dengan penelitian Ramadona (2011), yang
mengatakan usia dapat mempengaruhi sikap responden.
2. Tingkat pendidikan
Distribusi hasil uji sikap responden mengenai swamedikasi batuk-pilek
berdasarkan tingkat pendidikan dapat diamati pada tabel XVII.
Tabel XVII. Distribusi sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilekberdasarkan tingkat pendidikan di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman
Sikap
Tingkat pendidikanBaik Cukup Kurang
n % n % n %Dasar 1 11,1 2 22,2 6 66,7
Lanjutan 19 51,4 16 43,2 2 5,4
Berdasarkan tabel XVII dapat dilihat bahwa proporsi responden yang
memiliki sikap baik paling besar pada kelompok dengan tingkat pendidikan
lanjutan yaitu sebesar 51,4%. Untuk sikap cukup paling besar pada kelompok
dengan tingkat pendidikan yaitu sebesar 43,2% dan sikap kurang pada kelompok
dengan tingkat pendidikan dasar yaitu sebesar 66,7%. Hasil penelitian ini sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dengan hasil penelitian Kristanti (2012) dan Ramadona (2011), yang menyatakan
tingkat pendidikan dapat merubah dan mempengaruhi sikap seseorang.
3. Status pekerjaan
Distribusi hasil uji sikap responden mengenai swamedikasi batuk-pilek
berdasarkan status pekerjaan dapat diamati pada tabel XVIII.
Tabel XVIII. Distribusi sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilekberdasarkan status pekerjaan di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman
Sikap
Status pekerjaanBaik Cukup Kurang
n % n % n %Tidak bekerja 12 41,4 13 44,8 4 13,8
Bekerja 8 47,1 5 29,4 4 23,5
Berdasarkan tabel XVIII dapat dilihat bahwa proporsi responden yang
memiliki sikap baik paling besar pada kelompok dengan status bekerja yaitu
sebesar 47,1%. Untuk sikap cukup paling besar pada kelompok dengan status
tidak bekerja yaitu sebesar 44,8% dan sikap kurang pada kelompok dengan status
bekerja yaitu sebesar 23,5%. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Kristanti
(2012), yang menyatakan status pekerjaan tidak mempengaruhi sikap responden.
4. Informasi mengenai batuk-pilek yang pernah diperoleh
Distribusi hasil uji sikap responden mengenai swamedikasi batuk-pilek
berdasarkan informasi yang pernah diperoleh sebelumnya dapat diamati pada
tabel XIX.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel XIX. Distribusi sikap ibu-ibu PKK terkait swamedikasi batuk-pilekberdasarkan informasi yang pernah diperoleh di Kecamatan Mlati
Kabupaten SlemanSikap
Informasi yang diperolehBaik Cukup Kurang
n % n % n %Tidak pernah 4 23,5 9 53 4 23,5
Pernah 16 55,2 9 31 4 13,8
Berdasarkan tabel XIX dapat dilihat bahwa proporsi responden yang
memiliki sikap baik paling besar pada kelompok yang pernah menerima informasi
yaitu sebesar 55,2%. Untuk sikap cukup paling besar pada kelompok yang tidak
pernah menerima informasi yaitu sebesar 53% dan sikap kurang pada kelompok
yang tidak pernah menerima informasi yaitu sebesar 23,5%. Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristanti (2012), yang menyatakan adanya
informasi yang pernah didapat responden tidak mempengaruhi sikap responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati yang digunakan sebagai
responden yaitu sebagian besar berusia diatas 30 tahun, lulus pendidikan SMA
atau Perguruan tinggi sederajat, sebagian besar tidak bekerja dan sebagian
besar pernah mendapat informasi mengenai penyakit batuk-pilek.
2. Tingkat pengetahuan ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati mengenai swamedikasi
batuk-pilek berada dalam kategori cukup, yaitu sebesar 56,5%.
3. Sikap ibu-ibu PKK di Kecamatan Mlati mengenai swamedikasi batuk-pilek
berada dalam kategori cukup, yaitu sebesar 41,3%.
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan melakukan sampling pada 17
kecamatan di Kabupaten Sleman agar dapat mewakili kondisi Kabupaten
Sleman terkait swamedikasi batuk-pilek.
2. Perlu adanya pemberian edukasi kesehatan pada ibu-ibu PKK Kecamatan Mlati
terkait definisi swamedikasi, faktor resiko batuk-pilek dan kondisi yang
mengharuskan pemeriksaan ke dokter serta penggunaan obat batuk-pilek yang
tepat.
3. Perlu dilakukan perbaikan kuesioner dengan menambahkan kriteria terkait
patofisiologi pada bagian pengetahuan dan jumlah pernyataan terkait
swamedikasi batuk-pilek pada bagian sikap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H., 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hal. 587.
Azwar, S., 2005, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, edisi 2, Rineka Cipta, Jakarta.
Bowman, W.C., and Rand, M.J., 2010, Textbook of Pharmacology, 2nd Ed., BlackwellScientific Publication, London, pp. 24.11.
Davidson, S., 2008, Implications of Self Medication,http://www.carpin.org/events08/3rdScConf/1-1_ImplicationsSelfMedication.pdf,diakses tanggal 27 Mei 2012.
Dinas Kesehatan DIY, 2007, Profil Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta tahun 2007,http://dinkes.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2011/07/profil-2007-propinsi-diy07-.pdf, diakses tanggal 08 Januari 2012.
Dinas Kesehatan DIY, 2010, Profil Kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2010,http://dinkes.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2011/07/profil-2010-kab-sleman-.pdf, diakses tanggal 08 Januari 2012.
Djojodibroto, D., 2009, Respirologi, EGC, Jakarta, hal. 53.
Djunarko, I., dan Hendrawati, Y.D., 2011, Swamedikasi yang Baik dan Benar, Citra AjiParama, Yogyakarta, hal. 6-7, 34-41.
Hadi, S., 2004, Metodologi Research Jilid 2, Ed. II, Andi Offset, Yogyakarta, hal. 181.
Holt, G. A., and Hall, L., 1990, The Self-Care Movement, dalam Handbook of NonPrescription Drugs, 9th ed., American Pharmaceutical Association, Washington DC,pp. 8.
Kristanti, D., 2012, Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Produktif di Kecamatan Berbah,Sleman, DIY Mengenai Kista Endometrium pada Tahun 2011, Skripsi, 42-63,Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Kristina, S.A., Prabandari, Y.S., dan Sudjaswadi, R., 2008, Perilaku Pengobatan Sendiri yangRasional pada Masyarakat Kecamatan Depok dan Cangkringan Kabupaten Sleman,Majalah Farmasi Indonesia, Vol. 19 No. 1, 32-40.
Kurniawati, I., dan Atmoko, W.B., 2009, Swamedikasi: Sebuah Respon Realistik PerilakuKonsumen di Masa Krisis, http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/2309233247.pdf, diakses tanggal 08 Januari 2012.
Notoatmodjo, S., 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip Dasar), Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, S., 2007(a), Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, Jakarta, hal.109, 116-122, 135-137, 143-150.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Notoatmodjo, S., 2007(b), Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta, hal.178.
Notoatmodjo, S., 2010(b), Promosi Kesehatan: Ilmu dan Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta, hal.27-28, 44.
Nurhayati, 2009, Pengetahuan Ibu-ibu PKK tentang Kanker Payudara di Desa ArapayungKecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010, Skripsi, 15,Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.
Nursalam, 2003, Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisipertama, Salemba Medika, Jakarta, hal.124.
Oktarina, Hanafi, F., dan Budisuari, M.A., 2009, Hubungan antara Karakteristik Responden,Keadaan Wilayah dengan Pengetahuan, Sikap terhadap HIV/AIDS pada MasyarakatIndonesia, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 12, 362-369.
Pramudianto A., dan Evaria, 2009, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Ed. 9, PT BhuanaIlmu Populer, Jakarta, hal. 89-105, 381-388.
Ramadona, A., 2011, Pengaruh Konseling Obat Terhadap Kepatuhan Pasien DiabetesMellitus Tipe 2 di Poliklinik Khusus Rumah Sakit Umum Pusat DR. M. DjamilPadang, Tesis, 11-14, Universitas Andalas, Padang.
Riwidikdo, H., 2009, Statistik Kesehatan, Mitra Cendikia Press, Yogyakarta, hal. 151-160.
Riwidikdo, H., 2010, Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R danSPSS, Pustaka Rihama, Yogyakarta, hal. 149-151.
Sabarguna, B.S., 2008, Analisis pada Penelitian Kualitatif, edisi Revisi, UniversitasIndonesia Press, Jakarta.
Sartono, 2000, Apa yang sebaiknya anda ketahui tentang OWA, edisi III, Gramedia PustakaUtama, Jakarta.
Sarwono, S.W., 2007, Sosiologi Kesehatan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta,hal.1-2, 31-38.
Siregar, S., 2010, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Rajawali Press, Jakarta, hal. 132-134,138-140.
Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, hal. 74, 352.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Sutanto, Teguh, 2011, Cara Cerdas memilih Obat Untuk Anak, KataHati, Yogyakarta, hal.114-116.
Tan, H.T., dan Rahardja, K., 2010, Obat-obatan Sederhana Untuk Gangguan Sehari-hari(Cara-cara Menangani Sendiri Gangguan Sehari-hari dengan Terutama Obat-obatBebas Sederhana (Self-care)), PT Elex Media Komputindo, Jakarta, hal. 02.
Tietze, K.J., 2004, Disorder Related to Cold and Allergy dalam Handbook of NonPrescription Drugs, 14th ed., American Pharmaceutical Association, WashingtonDC, pp. 239-240.
Tietze, K.J., 2006, Cough dalam Handbook of Non Prescription Drugs, 15th ed., AmericanPharmaceutical Association, Washington DC, pp. 229-231.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 1. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU-IBU PKK TERKAITSWAMEDIKASI BATUK-PILEK DI KECAMATAN MLATI
KABUPATEN SLEMAN
I. DATA DEMOGRAFI RESPONDEN
Nama :
Umur :…………tahun
Status : menikah / belum menikah*
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan : bekerja / tidak bekerja*
Obat yang biasa diminum pada waktu:
1. Batuk kering :
2. Batuk berdahak :
3. Pilek :
4. Batuk-pilek :
SKALA TINGKAT PENGENALAN
1. Pernahkah anda memperoleh informasi mengenai batuk-pilek:pernah / belum pernah*
2. Jika pernah, informasi tersebut anda peroleh dari: ...
Keterangan :* lingkari jawaban yang tepat
Tanda Tangan
Responden
(………………………)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
II. Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyatan di bawah ini di tempat yang
telah disediakan dengan memberi tanda centang ( √ ).
KUESIONER
NO Pernyataan BENAR SALAH
1. Membeli obat di apotek tanpa resep dokter disebut swamedikasi
2. Mengenali gejala, memilih, membeli dan menggunakan obat batuk-
pilek tanpa bantuan tenaga medis disebut swamedikasi
3. Batuk merupakan dorongan udara yang kuat dari dalam paru-paruuntuk mengeluarkan asap atau debu dari saluran pernapasan
4. Usaha tubuh untuk mengeluarkan udara dari saluran cerna disebutbatuk
5. Jenis batuk dibedakan menjadi batuk kering dan batuk berdahak
6. Pilek hanya dapat disebabkan oleh virus
7. Batuk-pilek dapat disebabkan oleh asap, debu, bulu binatang danudara dingin
8. Batuk-pilek dapat disebabkan hanya dengan adanya asap atau debu
9. Makan berlebih merupakan penyebab batuk-pilek.
10. Batuk dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti TBC dan asma
11. Gejala utama dari batuk-pilek adalah mual dan muntah
12. Gejala dari batuk-pilek adalah hidung tersumbat, bersin, sakittenggorokan, batuk, demam, dan sakit kepala
13. Dahak atau lendir yang berwarna hijau kekuningan menunjukkanadanya bakteri yang masuk dalam saluran pernapasan
14. Batuk-pilek terjadi karena adanya asap atau debu yang masuk kedalam saluran pernapasan
15. Minum banyak cairan dapat membantu mengencerkan dahak ataulendir pada saluran pernapasan
16. Batuk-pilek dapat dicegah dengan menjaga jarak dengan orang yangterkena batuk-pilek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
III. Pilihlah jawaban dari pernyataan-pernyatan di bawah ini di tempat yang
telah disediakan dengan memberi tanda centang ( √ ) .
Keterangan :
SS : Sangat Setuju (bila saya setuju dengan pernyataan yang
diajukan)
S : Setuju (bila saya cenderung setuju dengan peryataan yang
diajukan)
TS : Tidak Setuju (bila saya cenderung tidak setuju dengan
pernyataan yang diajukan)
STS : Sangat Tidak Setuju (bila saya sangat tidak setuju dengan
pernyataan yang diajukan).
KUESIONER
No PernyataanJawaban
SS S TS STS
1.Saya lebih suka membeli obat batuk-pilek di apotekdaripada di warung
2.
Saya meminum obat batuk-pilek ketika mengalamibersin-bersin, hidung tersumbat, tenggorokan yangsakit dan gatal
3.Saya meminum obat batuk tanpa melihat jenisbatuknya
4.Saya lebih memilih langsung makan dibandingkanharus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan
5.Saya olah raga teratur dan istirahat cukup untukmencegah batuk-pilek
6.Saya menghindari debu atau asap untuk mencegahbatuk-pilek
7.Saya memakan makanan berminyak dan dingin ketikamengalami batuk-pilek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
8.Saya menjaga jarak dengan orang yang terkena batuk-pilek agar tidak tertular
9.Saya menggunakan masker ketika mengalami batukpilek agar orang lain tidak tertular
10.Saya mengkonsultasikan obat batuk-pilek yangdigunakan pada dokter atau apoteker
11.
Saya lebih suka mendapat informasi obat batuk-pilekdari penjual obat di warung dibandingkan dariapoteker
12.Saya tidak mengendarai kendaraan setelah meminumobat batuk-pilek yang dapat menyebabkan kantuk
13.Saya meminum obat batuk-pilek setiap dua jam sekalijika batuk-pilek tidak kunjung sembuh
14.Saya menghirup uap panas untuk melegakan hidungtersumbat
15.Saya meminum banyak soda atau kopi untukmengobati batuk-pilek
16.Saya pergi ke dokter apabila batuk-pilek tidak sembuhlebih dari tiga hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 2. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner
Uji Validitas
Variabel No. r Status
PENGETAHUAN
1 -0,010 Tidak valid2 0,691 Valid3 0,582 Valid4 0,681 Valid5 0,580 Valid6 0,777 Valid7 0,301 Tidak valid8 0,643 Valid9 0,183 Tidak valid10 0,724 Valid11 0,712 Valid12 0,734 Valid13 0,681 Valid14 0,050 Tidak valid15 0,192 Tidak valid16 0,769 Valid17 0,723 Valid18 0,345 Tidak valid19 0,744 Valid20 0,520 Valid21 0,219 Tidak valid22 0,205 Tidak valid23 0,436 Valid24 0,309 Tidak valid25 0,282 Tidak valid26 0,063 Tidak valid27 0,254 Tidak valid28 0,818 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Variabel No. r Status
SIKAP
1 -0,058 Tidak valid2 0,088 Tidak valid3 0,692 Valid4 0,165 Tidak valid5 0,325 Tidak valid6 0,663 Valid7 0,587 Valid8 0,342 Tidak valid9 0,877 Valid10 0,791 Valid11 0,061 Tidak valid12 0,508 Valid13 0,591 Valid14 0,582 Valid15 0,558 Valid16 0,859 Valid17 0,826 Valid18 0,150 Tidak valid19 0,078 Tidak valid20 0,500 Valid21 0,062 Tidak valid22 0,654 Valid23 -0,043 Tidak valid24 0,109 Tidak valid25 0,379 Valid26 0,814 Valid27 0,676 Valid28 0,155 Tidak valid
Uji Reliabilitas
1. Variabel pengetahuan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 32 100.0
Excludeda 0 .0
Total 32 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.764 17
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 19.1875 114.996 .696 .749
p2 19.1562 116.523 .557 .753
p3 19.1875 115.383 .659 .750
p4 19.2500 116.323 .565 .752
p5 19.1562 114.201 .781 .746
p6 19.1562 115.233 .681 .749
p7 19.0312 115.128 .759 .749
p8 19.0938 114.797 .749 .748
p9 19.0938 114.668 .762 .747
p10 19.1250 115.210 .693 .749
p11 19.0312 114.612 .813 .747
p12 19.1250 114.565 .757 .747
p13 19.1250 114.306 .782 .747
p14 19.1562 116.910 .520 .754
p15 19.0938 118.668 .368 .758
p16 19.1562 113.943 .806 .746
jumlah 9.8750 30.694 1.000 .933
2. Variabel sikap
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 32 100.0
Excludeda 0 .0
Total 32 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.763 17
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 101.3750 196.435 .725 .751
p2 101.5312 191.870 .771 .745
p3 101.5000 197.097 .570 .752
p4 101.4375 189.931 .911 .741
p5 101.3438 193.975 .800 .747
p6 101.5938 197.926 .559 .754
p7 101.4688 195.418 .607 .750
p8 101.6562 196.426 .529 .752
p9 101.8125 194.544 .524 .750
p10 101.4062 191.217 .902 .743
p11 101.3750 191.790 .861 .744
p12 101.5312 195.741 .491 .752
p13 101.3438 194.555 .692 .749
p14 102.2500 202.000 .288 .760
p15 101.3750 190.694 .855 .742
p16 101.5938 191.023 .789 .743
JUMLAH 52.4062 51.733 1.000 .929
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 3. Data diri responden di Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman
No.Nama Usia
Tingkatpendidikan
Statuspekerjaan
Informasibatuk-pilekyang pernah
diperoleh
Sumber
informasi
1. S 55 SD Bekerja PERNAH Dokter
2. SS 57 SMA Bekerja PERNAH Dokter
3. AL 30 SMK Bekerja PERNAH Dokter
4. TN 38 SMA Bekerja PERNAH Dokter
5. M 50 SD Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
6. A 30 SMP Tidak bekerja PERNAHDinas
kesehatan
7. G 58 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
8. SM 45 SMA Bekerja PERNAHMedia
massa
9. W 43 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
10. K 59 SD Bekerja Belum pernah -
11. T 42 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
12. NN 36 SMP Tidak bekerja Belum pernah -
13. SN 46 D2 Bekerja Belum pernah -
14. SML 49 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
15. SA 37 SMP Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
16. TS 46 SMA Tidak bekrja PERNAH Puskesmas
17. SD 51 SMA Tidak bekerja PERNAHMedia
massa
18. H 55 SMP Bekerja Belum pernah -
19. YW 34 SMP Tidak bekerja Belum pernah -
20. PS 42 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
21. SW 30 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
22. SR 36 D2 Tidak bekerja PERNAH Dokter
23. EW 44 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No. Nama UsiaTingkat
pendidikan
Status
pekerjaan
Informasi
batuk-pilek
yang pernah
diperoleh
Sumber
informasi
24. NW 32 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
25. EH 26 SMA Bekerja Belum pernah -
26. N 57 S1 Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
27. I 42 SMA Bekerja PERNAH Bidan
28. R 58 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
29. AS 40 D3 Bekerja Belum pernah -
30. SK 55 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
31. SH 48 SMA BEKERJA PERNAHMedia
massa
32. KW 49 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
33. NS 40 SMA Tidak bekerja PERNAH Penyuluhan
34. HS 47 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
35. SMN 53 SMA Bekerja PERNAHMedia
massa
36. O 43 SMA Bekerja PERNAH Puskesmas
37. YY 34 S1 Bekerja PERNAH Dokter
38. S 53 SMA Bekerja PERNAH Puskesmas
39. N 35 D3 Bekerja Belum pernah
40. S 57 SMP Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
41. SJ 45 SMA Tidak bekerja Belum pernah --
42. M 46 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
43. UW 40 SMA Tidak bekerja PERNAH Bidan
44. MH 32 SMA Tidak bekerja PERNAH Puskesmas
45. SW 43 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
46. BS 47 SMA Tidak bekerja Belum pernah -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 4. Data penggunaan obat batuk-pilek oleh responden diKecamatan Mlati Kabupaten Sleman
No. NamaObat yang digunakan
Batuk kering Batuk berdahak Pilek Batuk-pilek
1. S Vicks formula 44® OBH combi® Neozep®Tidak tahu obatyang digunakan
2. SS OBH combi® OBH tropica® Neozep® OBH combi®
3. AL OBH combi®Tidak tahu obatyang digunakan
Ultraflu®Vicks formula
44®4. TN OBH combi® OBH combi® Neozep® Biogesics®5. M Komix® Decadryl® Neozep® Ultraflu®6. A Komix® Actifed® (hijau) Intunal® Intunal®
7. G Vicks formula 44®Vicks formula
44®Parasetamol Decolgen®
8. SM Vicks formula 44®Vicks formula
44®Parasetamol Bodrex®
9. W OBH combi® OBH combi®Tidak tahuobat yangdigunakan
OBH Nelco®
10. K OBH combi® Konidin® Trifet® OBH Nelco®11. T OBH Nelco Actifed Neozep® Decolgen12. NN OBH Nelco Actifed Neozep® Decolgen
13. SN SilexVicks formula
44®Neozep®
Bodrexflu&batuk®
14. SML Vicks formula 44® Konidin® Ultraflu® Ultraflu®
flu&batuk®38. S OBH combi® Ambroxol Paracetamol Gliceril39. N Silex Silex Silex Silex40. S OBH combi® OBH combi® Ultraflu® Decolgen®41. SJ OBH combi® OBH combi® Neozep® Actifed®
42. M OBH combi® OBH combi® Neozep®Bodrex
flu&batuk®
43. UW OBH combi®Vicks formula
44®Neozep® Parasetamol
44. MH Komix®Vicks formula
44®Neozep® Decolgen®
45. SW OBH combi®Vicks formula
44®Neozep®
Bodrexflu&batuk®
46. BS OBH combi®Vicks formula
44®Parasetamol OBH NELCO®
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 5. Daftar nilai variabel pengetahuan responden di KecamatanMlati Kabupaten Sleman
No. Nama Total Skor Presentase (%) Kategori1. S 11 68,7 CUKUP2. SS 13 81,2 BAIK3. AL 14 87,5 BAIK4. TN 13 81,2 BAIK5. M 13 81,2 BAIK6. A 11 68,7 CUKUP7. G 11 68,7 CUKUP8. SM 12 75 CUKUP9. W 10 62,5 CUKUP10. K 7 43,7 KURANG11. T 7 43,7 KURANG12. NN 8 50 KURANG13. SN 12 75 CUKUP14. SML 13 81,2 BAIK15. SA 6 37,5 KURANG16. TS 11 68,7 CUKUP17. SD 12 75 CUKUP18. H 7 43,7 KURANG19. YW 7 43,7 KURANG20. PS 12 75 CUKUP21. SW 9 56,2 CUKUP22. SR 12 75 CUKUP23. EW 6 37,5 KURANG24. NW 12 75 CUKUP25. EH 10 62,5 CUKUP26. N 13 81,2 BAIK27. I 10 62,5 CUKUP28. R 11 68,7 CUKUP29. AS 10 62,5 CUKUP30. SK 10 62,5 CUKUP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No. Nama Total Skor Presentase (%) Kategori31. SH 14 87,5 BAIK32. KW 11 68,7 CUKUP33. NS 11 68,7 CUKUP34. HS 14 87,5 BAIK35. SMN 11 68,7 CUKUP36. O 13 81,2 BAIK37. YY 12 75 CUKUP38. S 9 56,2 CUKUP39. N 13 81,2 BAIK40. S 6 37,5 KURANG41. SJ 9 56,2 CUKUP42. M 12 75 CUKUP43. UW 12 75 CUKUP44. MH 11 68,7 CUKUP45. SW 6 37,5 KURANG46. BS 14 87,5 BAIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 6. . Daftar nilai variabel sikap responden di Kecamatan MlatiKabupaten Sleman
No. Nama Total Skor Presentase (%) Kategori1. S 35 54,7 KURANG2. SS 54 84,4 BAIK3. AL 57 89,1 BAIK4. TN 51 79,7 BAIK5. M 34 53,1 KURANG6. A 34 53,1 KURANG7. G 50 78,1 BAIK8. SM 48 75 CUKUP9. W 49 76,6 BAIK10. K 44 68,7 CUKUP11. T 40 62,5 CUKUP12. NN 35 54,7 KURANG13. SN 35 54,7 KURANG14. SML 48 75 CUKUP15. SA 35 54,7 KURANG16. TS 54 84,4 BAIK17. SD 50 78,1 BAIK18. H 35 54,7 KURANG19. YW 43 67,2 CUKUP20. PS 52 81,2 BAIK21. SW 41 64,1 CUKUP22. SR 58 90,6 BAIK23. EW 43 67,2 CUKUP24. NW 46 71,9 CUKUP25. EH 52 81,2 BAIK26. N 56 87,5 BAIK27. I 47 73,4 CUKUP28. R 49 76,6 BAIK29. AS 49 76,6 BAIK30. SK 46 71,9 CUKUP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No. Nama Total Skor Presentase (%) Kategori31. SH 52 81,2 BAIK32. KW 51 79,7 BAIK33. NS 52 81,2 BAIK34. HS 48 75 CUKUP35. SMN 46 71,9 CUKUP36. O 57 89,1 BAIK37. YY 48 75 CUKUP38. S 51 79,7 BAIK39. N 35 54,7 KURANG40. S 50 78,1 BAIK41. SJ 45 70,3 CUKUP42. M 49 76,6 BAIK43. UW 48 75 CUKUP44. MH 42 65,6 CUKUP45. SW 47 73,4 CUKUP46. BS 47 73,4 CUKUP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 7. Surat ijin penelitian dari Fakultas Farmasi UniversitasSanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 8. Surat ijin penelitian dari BAPPEDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BIOGRAFI PENULIS
Novisa, penulis skripsi berjudul “Swamedikasi Batuk-pilek pada Ibu-ibu PKK di Kecamatan MlatiKabupaten Sleman (Kajian Pengetahuan danSikap)” dilahirkan di Sambas pada tanggal 27November 1989.Penulis merupakan putri bungsu dari pasangan StevanusAliansyah (Alm) dan Stevani Mawarni. Penulis telahmenyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri No.19 Sejangkung pada tahun 1996-2002, SLTP Negeri 2Sejangkung pada tahun 2002-2005, dan SMA BopkriSatu Yogyakarta pada tahun 2005-2008. Pada tahun2008, penulis melanjutkan pendidikan sarjana diFakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta hingga dapat selesai pada tahun 2012. Selama di bangku kuliah,penulis pernah menjadi anggota Paduan Suara Farmasi (PSF), mengikutikepanitiaan Kampanye Informasi Obat (KIO) sebagai seksi konsumsi dalamrangka Pharmacist Goes to Elementary School dan Kegiatan Program HibahPHK-APM DIKTI ISMAFARSI Distrik Yogyakarta tahun 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI