SINTESIS SENYAWA 2-(4'-HIDROKSIBENZILIDENA) SIKLOHEKSANA-1,3-DION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4- HIDROKSIBENZALDEHID DENGAN KATALIS KALIUM HIDROKSIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Farmasi Diajukan oleh: Melly Indah Setiawati NIM : 08 8114 092 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei sintesis senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena) sikloheksana-1,3-dion dari sikloheksana-1,3-dion dan 4-hidroksibenzaldehid dengan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SINTESIS SENYAWA 2-(4'-HIDROKSIBENZILIDENA)SIKLOHEKSANA-1,3-DION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-
HIDROKSIBENZALDEHID DENGAN KATALIS KALIUMHIDROKSIDA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:Melly Indah Setiawati
NIM : 08 8114 092
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
SINTESIS SENYAWA 2-(4'-HIDROKSIBENZILIDENA)SIKLOHEKSANA-1,3-DION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-
HIDROKSIBENZALDEHID DENGAN KATALIS KALIUMHIDROKSIDA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:Melly Indah Setiawati
NIM : 08 8114 092
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Persetujuan Pembimbing
SINTESIS SENYAWA 2-(4'-HIDROKSIBENZILIDENA)
SIKLOHEKSANA-1,3-DION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-
HIDROKSIBENZALDEHID DENGAN KATALIS KALIUM
HIDROKSIDA
Skripsi yang diajukan oleh:
Melly Indah Setiawati
NIM : 088114092
telah disetujui oleh
Pembimbing
(Jeffry Julianus, M. Si.) tanggal 20 Januari 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Pengesahan Skripsi Berjudul
SINTESIS SENYAWA 2-(4'-HIDROKSIBENZILIDENA)
SIKLOHEKSANA-1,3-DION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-
HIDROKSIBENZALDEHID DENGAN KATALIS KALIUM
HIDROKSIDA
Oleh:
Melly Indah Setiawati
NIM : 088114092
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada Tanggal : 26 Januari 2012
Panitia penguji :
1. Jeffry Julianus, S. Farm, M. Si.
2. Dra. M. M. Yetty Tjandrawati, M. Si.
3. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kerjakan bagian kita dengan setia dan lihatlah,
Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya dengan
sempurna
Karya ini kupersembahkan kepada :
Mama & Papa tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung aku;
Fang2, adikku tersayang dengan segala kecerewetannya;
segenap keluarga besar Tjioe & Liem;
Teman2 dan almamaterku
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kerjakan bagian kita dengan setia dan lihatlah,
Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya dengan
sempurna
Karya ini kupersembahkan kepada :
Mama & Papa tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung aku;
Fang2, adikku tersayang dengan segala kecerewetannya;
segenap keluarga besar Tjioe & Liem;
Teman2 dan almamaterku
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kerjakan bagian kita dengan setia dan lihatlah,
Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya dengan
sempurna
Karya ini kupersembahkan kepada :
Mama & Papa tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung aku;
Fang2, adikku tersayang dengan segala kecerewetannya;
segenap keluarga besar Tjioe & Liem;
Teman2 dan almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Melly Indah Setiawati
Nomor mahasiswa : 08 8114 092
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
SINTESIS SENYAWA 2-(4'-HIDROKSIBENZILIDENA)
SIKLOHEKSANA-1,3-DION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-
HIDROKSIBENZALDEHID DENGAN KATALIS KALIUM
HIDROKSIDA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 19 Januari 2012
Yang menyatakan
(Melly Indah Setiawati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan kasih dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“SINTESIS SENYAWA 2-(4'-HIDROKSIBENZILIDENA)
SIKLOHEKSANA-1,3-DION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-
HIDROKSIBENZALDEHID DENGAN KATALIS KALIUM
HIDROKSIDA”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama proses penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ipang Djunarko, M. Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
2. Jeffry Julianus, M. Si., selaku dosen pembimbing atas kesediaannya dalam
memberikan arahan, dukungan, dan saran dalam penelitian serta penyusunan
skripsi ini.
3. Dra. M. M. Yetty Tjandrawati, M. Si., selaku dosen penguji atas masukan
kritik dan saran selama proses penelitian.
4. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt., selaku dosen penguji atas masukan kritik dan
saran selama proses penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
5. Rini Dwi Astuti, M. Si., Apt., selaku kepala laboratorium Farmasi atas ijin
yang diberikan kepada penulis dalam penggunaan laboratorium.
6. Bu Christine dan Bu Phebe, atas masukan kritik dan saran dalam penyusunan
proposal.
7. Mas Parlan, Mas Kunto, Mas Bimo, Mas Wagiran, dan segenap laboran
Fakultas Farmasi yang telah membantu selama proses pengerjaan penelitian
di laboratorium.
8. Staf Laboratorium Instrumentasi Terpadu Fakultas Farmasi Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta.
9. Ko Fandri, Mbak Anin, Ko Ardi, atas bantuan dan dukungan selama proses
penelitian dan penyusunan skripsi ini.
10. Cynthia, atas kerjasamanya selama proses pengerjaan di laboratorium.
11. Kenny, atas doa, dukungan semangat, perjuangan dan kerjasama, serta
persahabatan selama ini.
12. Bapak dan Ibu Gatot, atas doa dan semangat yang diberikan kepada penulis.
13. Thok2, atas perjuangan dan kerjasamanya dalam berbagai kesempatan.
14. Arum, Edward, Filbert, dan Pandu, atas doa dan semangat yang diberikan
serta kesediaanya menjadi tempat bercerita.
15. Teman-teman FST 2008, atas kebersamaannya selama kuliah dan praktikum.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangunn dari semua
pihak. Semoga skripsi inii dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 11 Januari 2012
Penulis,
(Melly Indah Setiawati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................v
PRAKATA............................................................................................................. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ ix
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvii
INTISARI........................................................................................................... xviii
ABSTRACT......................................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................................1
Gambar 22. Rangkaian Alat Refluks Selama 5 Jam.............................................57
Gambar 23. Pengontrolan Suhu Selama Proses Refluks (90-95˚C) .....................57
Gambar 24. Larutan yang Diperoleh Setelah Proses Refluks...............................57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Penimbangan Bahan dan Perhitungan Berat Senyawa
Hasil Sintesis secara Teoritis .........................................................55
Lampiran 2. Data Penimbangan Crude Product dan Perkiraan Rendemen ........56
Lampiran 3. Dokumentasi Proses Sintesis .........................................................57
Lampiran 4. Perhitungan Kepolaran Fase Gerak................................................58
Lampiran 5. Perhitungan Nilai Rf Senyawan Hasil Sintesis ..............................59
Lampiran 6. Perhitungan Nilai Rf Hasil Replikasi .............................................60
Lampiran 7. Kondisi Alat Kromatografi Gas–Spektrometer Massa ..................61
Lampiran 8. Kromatogram GC Senyawa Hasil Sintesis ....................................62
Lampiran 9. Spektra Massa Senyawa Target .....................................................63
Lampiran 10. Spektra Massa Senyawa Antara (Senyawa Target yang
Belum Terdehidrasi).......................................................................64
Lampiran 11. Spektra Infrared Senyawa Hasil Sintesis dengan KBr Pelet ..........65
Lampiran 12. Spektra Inframerah Sikloheksana-1,3-dion dengan KBr Pelet ......66
Lampiran 13. Spektra Inframerah 4-Hidroksibenzaldehid dengan KBr Pelet......67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
INTISARI
Senyawa turunan kurkumin dalam bentuk enon dan dienon aromatismemiliki aktivitas sebagai inhibitor angiogenesis. Salah satunya adalah senyawa2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion yang berdasarkan pengujiansecara komputasi memiliki interaksi yang lebih baik terhadap protein MetAP2.Oleh karena itu, senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion layakdisintesis.
Sintesis 2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion dilakukandengan mereaksikan sikloheksana-1,3-dion sebanyak 3 mmol dan 4-hidroksibenzaldehid sebanyak 3 mmol dengan katalis kalium hidroksidaberdasarkan reaksi kondensasi aldol silang. Senyawa hasil sintesis dianalisisdengan uji organoleptis, kelarutan, titik lebur, KLT dengan fase diam silika gelGF254 dan fase gerak n-heksan : etil asetat (3:2), kromatografi gas, serta elusidasistruktur dengan spektrofotometri inframerah dan spektroskopi massa.
Senyawa hasil sintesis berupa serbuk kuning berbau khas denganrendemen sebesar 1,374%; 1,428%; dan 1,545%, mudah larut dalam metanol,etanol, dan etil asetat; sangat sukar larut dalam kloroform; praktis tidak larutdalam air dan n-heksan. Hasil uji KLT menunjukkan adanya senyawa baru denganRf 0,030; 0,073; 0,113; dan 0,153. Uji kemurnian dengan kromatografi gasmenunjukkan kemurnian senyawa hasil sintesis sebesar 5,66% dengan titik lebur158–170˚C. Hasil elusidasi struktur dengan spektroskopi massa dan inframerahmenujukkan bahwa senyawa hasil sintesis adalah 2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion.
Kata kunci : 2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion, inhibitorangiogenesis, reaksi kondensasi aldol silang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
ABSTRACT
The curcumin derivates in the form of enone and dienone aromatic havean activity as angiogenesis inhibitor. One of them is 2-(4'-hydroxybenzilidene)cyclohexane-1,3-dione. Based on the computational test, it has better interactionwith MetAP2 protein. That’s why 2-(4'-hydroxybenzilidene)cyclohexane-1,3-dioneis proper to be synthesized.
The synthesis of 2-(4'-hydroxybenzilidene)cyclohexane-1,3-dione arecarried out by reacting 3 mmol of cyclohexane-1,3-dione and 3 mmol of 4-hydroxybenzaldehyde with potassium hydroxide as catalyst based on cross-aldolecondensation. The product result was analyzed by organoleptic, solubility,melting point, TLC with silica gel GF254 as stationary phase and n-hexane : ethylacetate (3:2) as mobile phase, and also structure elucidation with infraredspectroscopy and mass spectroscopy tests.
The product resulting from the reaction was yellow powder with specificsmell. Its yield value were 1.374%; 1.428%; and 1.545%. It’s easily soluble inmethanol, ethanol, and ethyl acetate; very difficult soluble in chloroform;practically insoluble in water and n-hexane. The TLC result showed the newproducts at Rf 0.030; 0.073; 0.113; and 0.153. The purity test by gaschromatography showed 5.66% purity. The melting point was 158–170˚C. Thestructure elucidation by infrared spectroscopy and mass spectroscopy showedthat the compound synthesized is 2-(4'-hydroxybenzilidene)cyclohexane-1,3-dione.
Key words : 2-(4'-hydroxybenziliden)cyclohexane-1,3-dione, inhibitorangiogenesis inhibitor, cross-aldole condensation reaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Angiogenesis merupakan proses pembentukan pembuluh darah baru pada
jaringan yang sedang tumbuh. Pada kondisi normal, proses ini sangat penting
peranannya untuk memproduksi sel, membantu pengembangan dan penyembuhan
luka. Namun, angiogenesis juga berperan penting dalam pertumbuhan dan
metatesis suatu tumor. Pada tumor, terjadi pembentukan pembuluh darah baru
yang tidak terkontrol akibat adanya penyediaan darah pada jaringan yang sedang
tumbuh tersebut. Oleh sebab itu, proses angiogenesis dalam tubuh perlu dihambat.
Angiogenesis dipengaruhi oleh ekspresi berlebih dari Vascular
Endothelial Growth Factor (VEGF) dan protein Methionine Aminopeptidase 2
(MetAP2). VEGF merupakan protein yang diproduksi oleh sel-sel tubuh untuk
merangsang pembentukan pembuluh darah baru sedangkan MetAP2 merupakan
suatu protein golongan Methionyl Aminopeptidase yang mengikat dua atom kobalt
atau mangan. Faktor lain yang dapat memicu pertumbuhan tumor adalah
terjadinya kerusakan sel akibat radikal bebas dalam tubuh sehingga proliferasi sel
menjadi tidak normal (Anonim, 2004). Senyawa inhibitor angiogenesis yang akan
dikembangkan, idealnya dapat berperan sebagai antiangiogenesis dan juga
menangkap radikal bebas.
Menurut penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa proses
angiogenesis dapat dihambat oleh senyawa analog kurkumin dalam bentuk enon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
aromatik dan dienon aromatik. Senyawa yang diduga memiliki aktivitas sebagai
inhibitor angiogenesis adalah senyawa 2-benzilidensikloheksana-1,3-dion
(Istyastono, Yuniarti, dan Jumina, 2009) dan senyawa 2-(4'-
klorobenzilidena)sikloheksana-1,3-dion (Christy, 2010). Pada dasarnya senyawa
2-benzilidensikloheksana-1,3-dion dan 2-(4'-klorobenzilidena)sikloheksana-1,3-
dion dapat berfungsi sebagai inhibitor angiogenesis karena memiliki atom C-beta
(β) yang bermuatan positif akibat pengaruh dari adanya gugusan karbonil (C=O).
Kedua senyawa yang telah disintesis sebelumnya hanya bekerja dengan
menekan ekspresi dari VEGF melalui struktur α,β-unsaturated carbonil, belum
dapat menghambat pertumbuhan tumor yang disebabkan oleh adanya aktivitas
radikal dalam tubuh. Dengan dimodifikasi menjadi senyawa 2-(4'-
hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion diharapkan dapat meningkatkan
fungsinya sebagai inhibitor angiogenesis. Adanya penambahan gugus hidroksil
pada posisi para akan dapat menangkap radikal bebas sehingga mencegah
kerusakan sel. Gugusan hidroksil tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan
interaksi polar senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion dengan
reseptor Methionine Aminopeptidase 2 karena semakin banyak interaksi yang bisa
dibentuk dengan reseptor, maka senyawa tersebut akan memiliki aktivitas yang
lebih baik.
O
O
Enadion
Gambar 1. Struktur senyawa 2-benzilidensikloheksana-1,3-dion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
O
O
Enadion
HO
Gambar 2. Struktur senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion
Interaksi yang dihasilkan antara senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena)
sikloheksana-1,3-dion dengan reseptor di dalam tubuh dapat diperkirakan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar 6. Mekanisme reaksi sintesis senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion
Pada pencampuran sikloheksana-1,3-dion dan 4-hidroksibenzaldehid,
pencampuran harus dilakukan segera setelah serbuk sikloheksana-1,3-dion larut
dalam KOH. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya self condensation
pada sikloheksana-1,3-dion. Self condensation pada sikloheksana-1,3-dion bisa
terjadi karena sikloheksana-1,3-dion juga memiliki gugus karbonil yang
bermuatan parsial positif sehingga dapat diserang oleh ion enolat yang merupakan
suatu nukleofil.
Setelah sikloheksana-1,3-dion dan 4-hidroksibenzaldehid dicampur,
maka sistem tersebut akan direfluks selama 5 jam dengan suhu 90 – 95˚C. Pada
proses refluks, uap dari starting material yang direaksikan akan terkondensasi
menjadi cairan dan turun kembali untuk bereaksi. Digunakan sistem refluks untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
mempertahankan kondisi sistem termodinamika sehingga reaksi dapat berjalan
dengan sempura. Adanya pemanasan juga bertujuan untuk mempermudah proses
dehidrasi produk antara (senyawa beta hidroksi karbonil) menjadi senyawa 2-(4'-
hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion karena pada suhu tinggi, reaksi akan
lebih mudah terjadi. Pada penelitian ini digunakan aquades sebagai pelarut karena
aquades dapat melarutkan kedua starting material. Selain itu, aquades cenderung
netral untuk tidak bereaksi dengan gugusan karbonil.
Dari proses refluks selama 5 jam, diperoleh cairan bening berwarna
kuning pekat dengan pH sekitar 7-9. Untuk memperoleh senyawa hasil sintesis
dalam bentuk serbuknya, maka dilakukan kristaliasi dengan menambahkan HCl
2N. Proses kristalisasi dilakukan dengan pengasaman karena adanya pembentukan
garam dari senyawa hasil sintesis akibat keberadaan KOH dalam larutan (Gambar
7). Penambahan HCl 2N menghasilkan larutan yang asam pada sekitar pH 1.
Dalam suasana asam, maka akan terjadi pendesakan oleh ion H+ dari asam
terhadap garam yang terbentuk sehingga struktur senyawa hasil sintesis akan
kembali ke bentuk awalnya. Pengasaman dilakukan untuk mengubah garam
kalium-4-((2,6-dioksosikloheksilidena)metal)fenolat menjadi bentuk asamnya
kembali sehingga dapat mengendap karena jika masih dalam bentuk garamnya,
senyawa hasil sintesis akan terlarut dalam air. Endapan berupa serbuk yang
terbentuk kemudian disaring dengan kertas saring dan dicuci dengan aquades
untuk menghilangkan sisa asam dari HCl yang ditambahkan. Setelah itu,
dikeringkan dalam desikator selama 2 hari. Pengeringan selama 2 hari adalah
supaya pengeringan optimal dan diperoleh serbuk kering senyawa hasil sintesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gambar 7. Pembentukan garam dari senyawa hasil sintesis
Perhitungan rendemen hasil sintesis (crude product) dilakukan
berdasarkan serbuk hasil sintesis yang telah dikeringkan dalam desikator selama 2
hari. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jumlah senyawa yang dihasilkan dari
3 kali replikasi adalah 0,159g; 0,163g; dan 0,178g dengan rendemen crude
product masing-masing adalah 24,27%; 25,23%; dan 27,26%. Rendemen hasil
sintesis yang diperoleh relatif kecil. Dari hasil sintesis tersebut perlu dilakukan
analisis lebih lanjut untuk mengetahui apakah serbuk yang didapat merupakan
serbuk dari senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion atau bukan.
B. Analisis Pendahuluan
1. Pemeriksaan Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis dilakukan berdasarkan tampilan dari
serbuk senyawa hasil sintesis. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui
sifat fisik dari senyawa hasil sintesis. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi
bentuk, warna, dan bau. Uji ini dilakukan dengan membandingkan senyawa
hasil sintesis dengan starting material yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel II. Hasil pemeriksaan organoleptis senyawa hasil sintesis danstarting material-nya
Pengamatan Senyawa HasilSintesis
Sikloheksana-1,3-dion
4-Hidroksibenzaldehid
Bentuk
Serbuk Serbuk halus Serbuk halus
Warna Kuningkecoklatan Putih kekuningan Putih
Bau Khas(menyengat) Khas Khas
Dari hasil pemeriksaan organoleptis di atas dapat diketahui bahwa
senyawa hasil sintesis telah memiliki profil tampilan yang berbeda dengan
starting material yang digunakan. Perbedaan tampak nyata pada bentuk dan
warna. Sedangkan dari segi bau, masing-masing senyawa memiliki bau yang
khas dan berbeda satu dengan yang lainnya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis adalah suatu senyawa baru dan
bukan merupakan starting material.
2. Pemeriksaan Kelarutan
Pemeriksaan kelarutan senyawa hasil sintesis dilakukan untuk
mengetahui kelarutan dari senyawa hasil sintesis pada berbagai pelarut yang
memiliki sifat polar maupun non polar. Pemeriksaan ini juga dilakukan
dengan membandingkan senyawa hasil sintesis dengan starting material-nya.
Hasil dari pengujian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih
pelarut yang akan digunakan pada pengujian dengan kromatografi gas-
spektroskopi massa (GC-MS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Pada pemeriksaan kelarutan ini dilakukan dengan menggunakan
aquades, metanol, etanol, kloroform, etil asetat, dan n-heksan. Hasil dari
pemeriksaan kelarutan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel III. Hasil pemeriksaan kelarutan senyawa hasil sintesis dan starting material-nya
Pelarut Senyawa HasilSintesis
Sikloheksana-1,3-dion
4-Hidroksibenzaldehid
Aquades praktis tidak larut larut agak sukar larutMetanol mudah larut mudah larut LarutEtanol mudah larut mudah larut Larut
Kloroform sangat sukar larut larut agak sukar larutEtil asetat mudah larut mudah larut mudah larutn-heksan praktis tidak larut praktis tidak larut praktis tidak larut
Pemeriksaan kelarutan dilakukan pada suhu kamar. Dari data hasil
pemeriksaan kelarutan tersebut, dapat diketahui bahwa senyawa hasil sintesis
memiliki profil kelarutan yang berbeda dengan starting material yang
digunakan. Senyawa hasil sintesis cenderung larut dalam pelarut yang kurang
polar (metanol, etanol, dan etil asetat), sedangkan dalam pelarut yang sifatnya
polar (aquades) dan non polar (n-heksan) justru tidak larut. Sifat senyawa
hasil sintesis yang cenderung kurang polar dipengaruhi oleh keberadaan
gugusan polar maupun non polar yang dimiliki. Walaupun sebagian besar
komponen penyusun dari senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-
1,3-dion adalah kerangka karbon yang sifatnya cenderung non polar, namun
keberadaan gugus –OH fenolik dan dua gugus keton yang dimiliknya
mempengaruhi keseluruhan sifat dari senyawa hasil sintesis. Hasil
pemeriksaan kelarutan tersebut semakin memperkuat bahwa senyawa hasil
sintesis bukan merupakan starting material. Untuk pelarut yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
digunakan dalam pengujian dengan GC-MS, dipilih pelarut etanol karena
senyawa hasil sintesis larut baik dalam etanol dan etanol merupakan pelarut
yang umumnya digunakan dalam pengujian dengan GC-MS.
3. Pemeriksaan Titik Lebur
Pemeriksaan titik lebur dilakukan untuk mengetahui kemurnian
senyawa hasil sintesis. Hasil pemeriksaan ini juga akan dibandingkan dengan
titik lebur dari starting material sehingga dapat digunakan untuk memastikan
bahwa senyawa hasil sintesis berdeda dengan starting material. Dari hasil
pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa jarak lebur senyawa hasil sintesis
adalah 158–170˚C. Jarak lebur sebesar 12˚C menunjukkan dengan jelas
bahwa senyawa hasil sintesis belum murni. Namun, jarak lebur tersebut
membuktikan bahwa senyawa hasil sintesis bukan starting material. Senyawa
hasil sintesis memiliki titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan
sikloheksana-1,3-dion dan 4-hidroksibenzaldehid karena ukuran molekul dari
senyawa hasil sintesis yang lebih besar dibandingkan starting material.
Semakin besar ukuran molekul, titik leburnya semakin tinggi.
Tabel IV. Titik lebur senyawa hasil sintesis dan starting material-nya
Senyawa Jarak lebur (̊ C)
Senyawa hasil sintesis 158–170
Sikloheksana-1,3-dion 100–108(Anonim, 2012)
4-hidroksibenzaldehid 112–116(Anonim, 2011a)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4. Pemeriksaan Kemurnian dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Pemeriksaan senyawa hasil sintesis dengan kromatografi lapis tipis
ditujukan sebagai identifikasi awal yang menunjukkan secara kualitatif bahwa
senyawa hasil sintesis bukan starting material. Hasil pemeriksaan ini juga
dapat menunjukkan kemurnian senyawa hasil sintesis. Parameternya adalah
nilai Rf dari masing-masing bercak yang muncul pada lempeng KLT dan
jumlah bercak yang muncul untuk setiap tototal senyawa. Masing-masing
senyawa memiliki nilai Rf yang spesifik sesuai dengan interaksinya dengan
fase diam dan fase gerak yang digunakan. Pemeriksaan dengan KLT pada
penelitian ini dilakukan menggunakan fase diam silika gel GF254 yang akan
berfluoresensi hijau jika dilihat di bawah sinar UV254. Fase gerak yang
digunakan adalah n-heksan : etil asetat (3:2). Berdasarkan fase diam dan fase
gerak yang digunakan, sistem KLT ini disebut normal phase dimana fase
diam yang digunakan relatif lebih polar dibandingkan fase geraknya. Hasil
pemeriksaan dengann KLT dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 8. Kromatogram KLT dengan fase gerak n-heksan : etil asetat (3:2)dimana A (sikloheksana-1,3-dion), B (4-hidroksibenzaldehid), C (senyawa hasil sintesis)
Dari hasil pemeriksaan tersebut dapat dilihat bahwa masing-masing
totolan akan menghasilkan bercak yang memadamkan fluoresensi (berwarna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
hitam). Totolan yang dari kedua starting material (bercak A dan B)
menghasilkan bercak tunggal yang berarti bahwa senyawa yang digunakan
adalah murni. Sedangkan pada totolan dari senyawa hasil sintesis
menghasilkan empat bercak. Hal tersebut menyatakan bahwa senyawa hasil
sintesis bukan merupakan senyawa tunggal. Oleh karena itu perlu adanya
pemisahan melalui kromatografi gas untuk dapat mengidentifikasi lebih lanjut
senyawa hasil sintesis.
Ditinjau dari bercak yang muncul, dapat diidentifikasi secara
kualitatif bahwa senyawa hasil sintesis bukan merupakan starting material
karena bercak yang muncul dari totolan senyawa hasil sintesis memiliki nilai
Rf yang berbeda dengan sikloheksana-1,3-dion maupun 4-
hidroksibenzaldehid. Bercak yang dihasilkan dari totolan senyawa hasil
sintesis berada pada bagian bawah lempeng KLT karena senyawa hasil
sintesis memiliki interaksi yang lebih kuat dengan fase diam (relatif lebih
polar) dibandingkan dengan fase gerak (relatif kurang polar).
Tabel V. Nilai Rf senyawa hasil sintesis dan starting material
Senyawa Nilai Rf
Sikloheksana-1,3-dion Cenderung tidakterelusi
4-hidroksibenzaldehid 0,300
Senyawa hasil sintesis
0,0330,0730,1130,153
Pemeriksaan ini juga dilakukan pada senyawa hasil replikasi dengan
tujuan untuk mengetahui reprodusibilitas dari metode sintesis yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
digunakan. Dari hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa senyawa hasil
replikasi memiliki nilai Rf yang cenderung sama. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa senyawa hasil replikasi merupakan senyawa yang sama dengan
senyawa hasil sintesis sebelumnya dan metode sintesis yang digunakan dapat
disebut reprodusibel.
Gambar 9. Kromatogram pemeriksaan KLT hasil replikasi senyawa hasil sintesis
5. Kromatografi Gas
Pada penelitian ini, pemeriksaan kemurnian senyawa hasil sintesis
dilakukan dengan instrumen kromatografi gas yang dikombinasikan dengan
spektrometer massa (GC-MS). Keuntungan instrumen ini adalah adanya
pemisahan terhadap campuran senyawa hasil sintesis. Hal ini penting karena
dari hasil pengujian titik lebur dan KLT menunjukkan bahwa senyawa hasil
sintesis bukan merupakan senyawa tunggal.
Gambar 10. Kromatogram GC dari senyawa hasil sintesis
40
digunakan. Dari hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa senyawa hasil
replikasi memiliki nilai Rf yang cenderung sama. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa senyawa hasil replikasi merupakan senyawa yang sama dengan
senyawa hasil sintesis sebelumnya dan metode sintesis yang digunakan dapat
disebut reprodusibel.
Gambar 9. Kromatogram pemeriksaan KLT hasil replikasi senyawa hasil sintesis
5. Kromatografi Gas
Pada penelitian ini, pemeriksaan kemurnian senyawa hasil sintesis
dilakukan dengan instrumen kromatografi gas yang dikombinasikan dengan
spektrometer massa (GC-MS). Keuntungan instrumen ini adalah adanya
pemisahan terhadap campuran senyawa hasil sintesis. Hal ini penting karena
dari hasil pengujian titik lebur dan KLT menunjukkan bahwa senyawa hasil
sintesis bukan merupakan senyawa tunggal.
Gambar 10. Kromatogram GC dari senyawa hasil sintesis
40
digunakan. Dari hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa senyawa hasil
replikasi memiliki nilai Rf yang cenderung sama. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa senyawa hasil replikasi merupakan senyawa yang sama dengan
senyawa hasil sintesis sebelumnya dan metode sintesis yang digunakan dapat
disebut reprodusibel.
Gambar 9. Kromatogram pemeriksaan KLT hasil replikasi senyawa hasil sintesis
5. Kromatografi Gas
Pada penelitian ini, pemeriksaan kemurnian senyawa hasil sintesis
dilakukan dengan instrumen kromatografi gas yang dikombinasikan dengan
spektrometer massa (GC-MS). Keuntungan instrumen ini adalah adanya
pemisahan terhadap campuran senyawa hasil sintesis. Hal ini penting karena
dari hasil pengujian titik lebur dan KLT menunjukkan bahwa senyawa hasil
sintesis bukan merupakan senyawa tunggal.
Gambar 10. Kromatogram GC dari senyawa hasil sintesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dari kromatogram yang diperoleh tampak jelas bahwa senyawa hasil
sintesis memang tidak murni. Ada 25 senyawa yang berbeda dalam serbuk
hasil sintesis. Tampak adanya beberapa puncak yang dominan dengan luas
area tertentu. Namun terbentuknya senyawa target belum dapat diidentifikasi
berdasarkan data kromatogram tersebut sehingga perlu adanya elusidasi
struktur untuk mengetahui perkiraan struktur dari senyawa yang dihasilkan.
C. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis
Eludasidasi struktur penting dilakukan untuk mengetahui struktur dari
senyawa hasil sintesis. Terutama jika senyawa hasil sintesis bukan merupakan
senyawa tunggal. Elusidasi struktur yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis dengan Spektroskopi Massa
Pengujian spektroskopi massa dari senyawa hasil sintesis dilakukan
dengan alat yang dikombinasikan dengan kromatografi gas (GC-MS).
Keuntungan dari penggunaan GC-MS adalah adanya pemisahan satu senyawa
dengan senyawa yang lain sehingga spektra massa yang dihasilkan tidak
terganggu dengan spektra massa dari senyawa yang lain. Hasil pemisahan
dari kromatografi gas selanjutnya dianalisis spektra massanya. Dari 25
senyawa, diketahui ada dua spektra yang diperkirakan merupakan spektra
massa dari senyawa target, yaitu pada peak nomor 12 dan 25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 11. Spektra massa senyawa hasil sintesis pada peak nomor 12 dengan wakturetensi 12,258 menit
Dari spektra tersebut diketahui peak terakhir merupakan ion
molekuler dari senyawa hasil sintesis yang muncul pada m/z = 216 sedangkan
angka yang muncul di sebelah kanannya merupakan bias yang timbul pada
alat. Peak tersebut sesuai dengan bobot molekul dari senyawa target. Hal ini
semakin mendukung bahwa dari hasil sintesis telah terbentuk senyawa target,
yaitu senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion karena bobot
molekul dari senyawa tersebut adalah 216 g/mol sesuai dengan rumus
kimianya C13H12O3. Peak lain yang muncul di sebelah kirinya merupakan
hasil fragmentasi senyawa target.
Ion C13H12O3•+ mengalami 3 jalur fragmentasi. Jalur pertama adalah
dengan melepaskan molekul C3H3O+ yang muncul pada peak dengan m/z =
55. Jalur yang kedua adalah pelepasan molekul CO dan COC3H6 sehingga
menghasilkan fragmen dengan m/z = 119. Jalur yang ketiga yaitu adanya
resonansi pada senyawa target sebelum senyawa tersebut terfragmentasi.
Fragmentasi melalui jalur ini akan menghasilkan suatu fragmen senyawa
aromatik yang tersubstitusi alkil yang dapat mengalami penataulangan sesuai
dengan McLafferty rearrangement dan menghasilkan fragmen dengan m/z =
91. Usulan mekanisme fragmentasi dapat dilihat pada Gambar 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
HO
O
O
H
HO
O
O
HO O
O
C
HC
CH2
m/e = 55
m/e = 91
m/z = 216
HO
O
O EI-MS70 evEI-MS
70 ev
HO
O
O
m/z = 216
HO
O
O
-CO
HO O
-COC3H6
HO
m/z = 119
HO
O
O
HO
O
O
HO
O
O
HO
O
O
O
O
-OH
I
III
II
m/z = 216
m/z = 111
rearrangement
Gambar 12. Usulan mekanisme fragmentasi pada senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion
Data tersebut mendukung pernyataan bahwa pada senyawa hasil
sintesis telah terbentuk senyawa target, yaitu senyawa 2-(4'-
hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion. Namun, hasil tersebut perlu
didukung adanya spektra inframerah untuk melihat gugus-gugus fungsi yang
terdapat dalam senyawa tersebut. Dengan asumsi bahwa peak nomor 12
merupakan senyawa target, dapat diketahui pula bahwa kemurnian senyawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
target adalah 5,66% sehingga rendemen bersih yang dihasilkan dari hasil
replikasi berturut-turut adalah 1,374%; 1,428%; dan 1,531%. Rendemen hasil
sintesis yang diperoleh relatif kecil karena pada sikloheksana-1,3-dion
terdapat 6 hidrogen alpha sehingga memungkinkan terjadinya reaksi
samping, yaitu hidrogen alpha yang terkondensasi bukan yang diapit oleh 2
gugus keton. Selain itu tidak menutup kemungkinan bahwa produk yang
terbentuk belum mengalami dehidrasi dan masih berada dalam bentuk
antaranya, yaitu senyawa α,β-unsaturated carbonil.
Pada hasil spektra massa yang diperoleh diketahui juga adanya
spektra yang memiliki kemiripan dengan spektra senyawa hasil sintesis, yaitu
pada peak nomor 25 (Gambar 10).
Gambar 13. Spektra massa senyawa hasil sintesis pada peak nomor 25 dengan wakturetensi 16,296 menit
Dari spektra tersebut dapat dilihat bahwa peak terakhir muncul pada
m/z = 234. Molekul yang diperkirakan sesuai dengan hasil tersebut adalah
molekul C13H14O4 yang bobot molekulnya adalah 234 g/mol. Senyawa ini
merupakan senyawa target yang belum mengalami peristiwa dehidrasi
(hilangnya molekul air) dan masih berada dalam bentuk senyawa antaranya,
yaitu senyawa β-hidroksi karbonil. Struktur dari molekul ini dapat dilihat
pada gambar berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar 14. Struktur molekul target yang belum mengalami dehidrasi
Ion C13H14O4•+ akan terfragmentasi menghasilkan dua fragmen yang
muncul pada m/z = 123 dan m/z = 111. Molekul dengan m/z = 123 dapat
mengalami penataulangan ataupun mengalami fragmentasi lanjutan
menghasilkan molekul yang lebih kecil dengan m/z = 93 (Gambar 15).
Gambar 15. Usulan mekanisme fragmentasi pada senyawa target yang belummengalami dehidrasi (senyawa antara)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Mekanisme fragmentasi lain dari senyawa antara adalah bahwa ion
C13H14O4•+ akan melepaskan molekul C3H3O+ yang muncul pada m/z = 55.
Fragmen ini sama dengan fragmen pada senyawa target. Mekanisme
fragmentasi tersebut dapat dilihat pada jalur III.
2. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis dengan Spektroskopi
Inframerah
Spektroskopi inframerah (IR) digunakan untuk mengetahui gugus-
gugus fungsional yang terdapat dalam senyawa hasil sintesis. Spektra
inframerah dari senyawa hasil sintesis ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 16. Spektra inframerah dari senyawa hasil sintesis dengan KBr pelet
Dari hasil spektra inframerah tersebut terdapat 5 pita representatif
yang menunjukkan gugus-gugus yang terdapat pada struktur senyawa hasil
sintesis. Interpretasi dari kelima pita representatif tersebut adalah sebagai
berikut:
46
Mekanisme fragmentasi lain dari senyawa antara adalah bahwa ion
C13H14O4•+ akan melepaskan molekul C3H3O+ yang muncul pada m/z = 55.
Fragmen ini sama dengan fragmen pada senyawa target. Mekanisme
fragmentasi tersebut dapat dilihat pada jalur III.
2. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis dengan Spektroskopi
Inframerah
Spektroskopi inframerah (IR) digunakan untuk mengetahui gugus-
gugus fungsional yang terdapat dalam senyawa hasil sintesis. Spektra
inframerah dari senyawa hasil sintesis ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 16. Spektra inframerah dari senyawa hasil sintesis dengan KBr pelet
Dari hasil spektra inframerah tersebut terdapat 5 pita representatif
yang menunjukkan gugus-gugus yang terdapat pada struktur senyawa hasil
sintesis. Interpretasi dari kelima pita representatif tersebut adalah sebagai
berikut:
46
Mekanisme fragmentasi lain dari senyawa antara adalah bahwa ion
C13H14O4•+ akan melepaskan molekul C3H3O+ yang muncul pada m/z = 55.
Fragmen ini sama dengan fragmen pada senyawa target. Mekanisme
fragmentasi tersebut dapat dilihat pada jalur III.
2. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis dengan Spektroskopi
Inframerah
Spektroskopi inframerah (IR) digunakan untuk mengetahui gugus-
gugus fungsional yang terdapat dalam senyawa hasil sintesis. Spektra
inframerah dari senyawa hasil sintesis ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 16. Spektra inframerah dari senyawa hasil sintesis dengan KBr pelet
Dari hasil spektra inframerah tersebut terdapat 5 pita representatif
yang menunjukkan gugus-gugus yang terdapat pada struktur senyawa hasil
sintesis. Interpretasi dari kelima pita representatif tersebut adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel VI. Interpretasi spektra inframerah dari senyawa hasil sintesis
BilanganGelombang
(cm-1)Intensitas Literatur Gugus Fungsional
1611,17 Medium, tajam (Sastrohamidjojo,2001)
C=OGugus karbonil
1661,99 Medium (Sastrohamidjojo,2001)
C=CAlkena
2950,50 Medium (Sitorus, 2009) C–HAlkil alifatis alkena
3424,16 Kuat, melebar (Sitorus, 2009) –OHFenol
1173,90 Medium, tajam (Sitorus, 2009) C–OIkatan pada alkohol
Berdasarkan hasil interpretasi tersebut dapat diketahui adanya
gugusan karbonil pada senyawa hasil sintesis. Hal tersebut ditunjukkan
dengan munculnya pita serapan dengan bilangan gelombang 1611,17 cm-1
dengan intensitas sedang dan puncak yang tajam (Sastrohamidjojo, 2001).
Pada umumnya, pita serapan untuk karbonil memiliki intensitas kuat. Namun,
pada senyawa hasil sintesis, pita serapan karbonil muncul dengan intensitas
sedang. Hal ini disebabkan karena karbonil yang terdapat pada senyawa hasil
sintesis mengalami konjugasi dengan ikatan rangkap pada alkena sehingga
intensitas pita serapan tidak terlalu kuat.
HO
O
O HO
O
O
HO
O
O
Gambar 17. Gugus karbonil pada senyawa hasil sintesis dapat mengalami resonansidengan ikatan rangkap pada alkena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Jika dibandingkan dengan spektra inframerah dari starting material
yang diperoleh dari literatur, akan tampak perbedaan pita serapan yang
muncul dimana serapan karbonil pada sikloheksana-1,3-dion tampak pada
bilangan gelombang 1570 cm-1 dengan intensitas kuat dan melebar. Bentuk
peak yang melebar disebabkan karena sikloheksana-1,3-dion memiliki
hidrogen alpha yang diapit oleh dua gugus keton sehingga mudah dilepaskan.
Spektra tersebut diperkuat dengan adanya serapan –OH bentuk enol yang
melebar pada bilangan gelombang 2550 cm-1 (Pretsch, 2009). Sedangkan
pada spektra senyawa hasil sintesis, tidak ditemukan adanya peak di daerah
bilangan gelombang 2500 cm-1. Maka dapat disimpulkan bahwa senyawa
hasil sintesis tidak lagi memiliki hidrogen alpha yang diapit dua gugus keton.
Gambar 18. Spektra inframerah senyawa sikloheksana-1,3-dion dengan KBr pelet(Kinugasa, Tanabe, dan Tamura, 2009a)
Serapan pita karbonil dari senyawa hasil sintesis memiliki profil
yang berbeda jika dibandingkan dengan 4-hidroksibenzaldehid. Pada 4-
hidroksibenzaldehid serapan karbonil muncul pada bilangan gelombang 1649
cm -1 dengan intensitas yang kuat. Pita serapan tersebut didukung oleh pita
serapan lemah pada bilangan gelombang 2789 cm-1 yang merupakan serapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
C–H aldehid. Sedangkan pada spektra senyawa hasil sintesis tidak ditemukan
adanya serapan pada 2850-2750 cm-1. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa gugus karbonil pada senyawa hasil sintesis bukan merupakan suatu
karbonil aldehid.
Gambar 19. Perbedaan gugus karbonil pada 4-hidroksibenzaldehid (A) dan senyawahasil sintesis (B)
Pita serapan lain dari senyawa hasil sintesis adalah munculnya
serapan pada bilangan gelombang 3424,16 cm-1 dengan puncak yang melebar
dan intesitas kuat. Pita serapan tersebut merupakan serapan khas dari gugusan
–OH fenol. Adanya struktur –OH yang merupakan alkohol/fenol akan
memberikan serapan pada bilangan gelombang di atas 3000 cm-1 dengan
intensitas yang kuat dan puncak melebar. Hal tersebut ditegaskan dengan
adanya ikatan C–O yang muncul pada bilangan gelombang 1173,90 cm-1
dengan intensitas sedang (Sitorus, 2009). Intensitas sedang dari pita serapan
C–O adalah karena tidak ada gugusan karbonil di sekitar ikatan C–O. Jika
dibandingkan dengan spektra dari 4-hidroksibenzaldehid, akan memberikan
hasil yang berbeda. Pada 4-hidroksibenzaldehid pita serapan –OH muncul
dengan intensitas yang lebih lemah (dibanding senyawa hasil sintesis). Hal ini
disebabkan oleh keberadaan gugus karbonil yang bisa menyebabkan adanya
resonansi. Gugus karbonil akan cenderung menarik elektron sehingga gugus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
–OH akan menyumbangkan elektronnya untuk menstabilkan. Sedangkan pita
serapan ikatan C–O muncul pada bilangan gelombang 1291 cm-1.
Gambar 20. Resonansi pada senyawa 4-hidroksibenzaldehid
Gambar 21. Spektra inframerah senyawa 4-hidroksibenzaldehid dengan KBr pelet(Kinugasa, Tanabe, dan Tamura, 2009b)
Pita representatif lain yang muncul pada senyawa hasil sintesis
adalah pada bilangan gelombang 1661,99 cm-1 dengan intensitas sedang yang
menunjukkan adanya ikatan rangkap C=C. Intensitas serapan yang sedang
menunjukkan bahwa ikatan rangkap yang ada bukanlah senyawa aromatis
melainkan suatu alifatis (rantai lurus). Hal tersebut dipertegas dengan
munculnya pita serapan dengan intensitas sedang pada bilangan gelombang
2950,50 cm-1 yang menunjukkan adanya alkil alifatis (ikatan C–H pada
senyawa alifatis). Kedua pita serapan tersebut merupakan ciri khas dari
senyawa target, yaitu menunjukkan adanya ikatan C=C alifatis yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
merupakan hasil dehidrasi produk antara sehingga menghasilkan senyawa
α,β-unsaturated carbonil.
Tabel VII. Perbedaan interpretasi spektra inframerah senyawa hasil sintesis denganstarting material
Data-data tersebut mendukung pernyataan bahwa dari hasil sintesis
telah terbentuk senyawa target, yaitu senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena)
sikloheksana-1,3-dion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion
dapat disintesis dari sikloheksana-1,3-dion dan 4-hidroksibenzaldehid dengan
menggunakan katalis kalium hidroksida (KOH) berdasarkan prinsip reaksi
kondensasi aldol silang. Jumlah rendemen dari senyawa 2-(4'-
hidroksibenzilidena)sikloheksana-1,3-dion adalah 1,374%; 1,428%; dan 1,545%.
B. Saran
Perlu dilakukan optimasi suhu pemanasan, waktu sintesis dan urutan
pencampuran supaya dapat diperoleh senyawa 2-(4'-hidroksibenzilidena)
sikloheksana-1,3-dion dengan rendemen yang lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2004, Antioxidants and Cancer Prevention : Fact Sheethttp://www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/prevention/antioxidants,diakses tanggal 12 Januari 2012
Anonim, 2008, 4-hydroxybenzaldehide,http://www.chemicalbook.com/ProductMSDSDetailCB6446138_EN.htm, diakses tanggal 2 Mei 2011
Anonim, 2011a, 4-Hydroxybenzaldehydehttp://www.sigmaaldrich.com/catalog/ProductDetail.do?lang=en&N4=144088|ALDRICH&N5=SEARCH_CONCAT_PNO|BRAND_KEY&F=SPEC, diakses tanggal 5 Januari 2012
Anonim 2011b, Methionyl Aminopeptidase 2,http://www.ncbi.nlm.nih.gov/gene/10988, diakses tanggal 7 Januari 2012
Anonim, 2012, 1,3-Cyclohexanedione, https://www.nacalai.co.jp/ss/ec/EC-srchdetl.cfm?Dum=1&syohin=1013852&syubetsu=3, diakses tanggal 5Januari 2012
Anwar, C., Pranowo, H. D., dan Wahyuni, T. D., 1994, Pengantar PraktikumKimia Organik, UGM Press, Yogyakarta, 73, 189.
Bradstatter, M. K., 1971, Thermomicroscopy’s Analysis of Pharmaceutical,Pergamon Press, London, 1-10.
Bresnick, S. D., 2004, Intisari Kimia Organik, Hipokrates, Jakarta, 96-97, 101-107.
Bruice, P. Y., 1998, Organic Chemistry, 2nd edition, Prentice Hall Inc., USA, 953.Budavari, S., O’Neil, M. J., Smith, A., Heckelmann, P. Z., 1989, The Merck Index
: an Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals, 11th edition,Merck and Co., Inc., USA, 501.
Christy, A. M., 2010, Sintesis Senyawa 2-(4'-klorobenzilidena)sikloheksanadiondari 1,3-Sikloheksanadion dan 4-Klorobenzaldehid dengan KatalisKalium Hidroksida, Skripsi, Program Sarjana Fakultas FarmasiUniversitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Cotton and Wilkinson, 1989, Neoplasma, Departemen Patologi Anatomi FakultasKedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, 2-6.
Dean, J. A., 1995, Analytical Chemistry Handbook, McGraw-Hill, Inc., NewYork, 13, 26.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1979, FarmakopeIndonesia, jilid III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 689.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, FarmakopeIndonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, l.
Fessenden, R. J., and Fessenden, J. S., 1982, Kimia Organik, jilid 1,diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A. H., Penerbit Erlangga, Jakarta, 4-7.
Fessenden, R. J., and Fessenden, J. S., 1986, Kimia Organik, jilid 2,diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A. H., Penerbit Erlangga, Jakarta, 179-183.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gasparic, J., and Churacek, J., 1978, Laboratory Handbook of Paper and Thin-Layer Chromatography, Ellis Horwood Limited, England.
Istyastono, E. P., Yuniarti, N., Jumina, 2009, Sintesis Senyawa Berpotensi sebagaiInhibitor Angiogenesis : 2-benzilidenasikloheksana-1,3-dion, MajalahFarmasi Indonesia, 20(1-8).
Jenkins, G. L., Knevel, A. M., Digangi, F. E., 1965, Quantitative PharmaceuticalChemistry, 6th edition, McGraw-Hill Book Company, New York.
Kinugasa, S., Tanabe, K., and Tamura, T., 2009a, 1,3-cyclohexanedione,http://riodb01.ibase.aist.go.jp/sdbs/cgi-bin/cre_frame_disp.cgi?sdbsno=10165, diakses tanggal 5 januari 2012
Kinugasa, S., Tanabe, K., and Tamura, T., 2009b, p-hydroxybenzaldehyde,http://riodb01.ibase.aist.go.jp/sdbs/cgi-bin/direct_frame_top.cgi, diaksestanggal 5 januari 2012
Martin, A., and Bustamante, P., 1993, Physical Pharmacy Chemical Principles inthe Pharmaceutical Sciences, 4th edition, Lea and Febriger, Philadelphia.
Pretsch, T. P., Ehlers, T., Hubbard IV, R. B., Bai, Xianhe, Arbiser, J. L.,Goldsmith, D. J., and Bowen, J. P., 2003, Design, Synthesis, andBiological Evaluation of Angiogenesis Inhibitos : aromatic Enone andDienone Analogues of Curcumin, Bioorg. Med. Chem. Lett., 13,115-117.
Reksohadiprojo, S., 1996, Seri Kimia Fisika Organik : Kuliah dan Praktika KimiaFarmasi Preparatif, volume 07, Universitas Gadjah Mada Press,Yogyakarta, 15, 33-38.
Robinson, T. P., Ehlers, T., Hubbard IV, R. B., Bai, Xianhe, Arbiser, J. L.,Goldsmith, D. J., and Bowen, J. P., 2003, Design, Synthesis, andBiological Evaluation of Angiogenesis Inhibitors : Aromatic Enone andDienone Analogues of Curcumin, Bioorg. Med. Chem. Lett., 13, 115-117.
Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 323.Sastrohamidjojo, H., 2001, Spektroskopi, edisi kedua, Liberty, Yogyakarta, 45-96,
102-158, 163-213.Sastrohamidjojo, H., 2005, Kromatografi, edisi kedua, Liberty, Yogyakarta, 41.Silverstein, R. M., and Webster, F., M., 1998, Spectrometric Identification of
Organic Compounds, 6th edition, John Wiley & Sons, Inc., New York.Sitorus, M., 2009, Spektroskopi : Elusidasi Struktur Molekul Organik, Graha
Ilmu, Yogyakarta. 29-49.Williams, D. H., and Fleming, I., 1997, Spectroscopic Methods in Organic
Chemistry, 5th edition, The McGraw-Hill Companies, London.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Penimbangan Bahan dan Perhitungan Berat Senyawa
Hasil Sintesis secara Teoritis
Awal : 3 mmol 3 mmol -
Reaksi : 3 mmol 3 mmol 3 mmol
Sisa : - - 3 mmol
Data penimbangan sikloheksana-1,3-dion
Replikasi I Replikasi II Replikasi IIIBerat kertas 0,426 gram 0,422 gram 0,422 gramBerat kertas + zat 0,770 gram 0,765 gram 0,766 gramBerat kertas + sisa 0,427 gram 0,430 gram 0,424 gramBerat zat 0,343 gram 0,335 gram 0,342 gramJumlah dalam mmol 3,0625 mmol 2,991 mmol 3,054 mmol
Data penimbangan 4-hidroksibenzaldehid
Replikasi I Replikasi II Replikasi IIIBerat kertas 0,432 gram 0,422 gram 0,425 gramBerat kertas + zat 0,802 gram 0,792 gram 0,797 gramBerat kertas + sisa 0,432 gram 0,424 gram 0,428 gramBerat zat 0,370 gram 0,368 gram 0,369 gramJumlah dalam mmol 3,033 mmol 3,0164 mmol 3,0246 mmol