i OPTIMASI FORMULA KRIM SUNSCREEN EKSTRAK KERING POLIFENOL TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) DENGAN ASAM STEARAT DAN MINYAK WIJEN SEBAGAI FASE MINYAK: APLIKASI DESAIN FAKTORIAL HALAMAN SAMPUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Blasius Budi Cahyono NIM : 048114048 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filei optimasi formula krim sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau (camellia sinensis l.) dengan asam stearat dan minyak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
OPTIMASI FORMULA KRIM SUNSCREEN EKSTRAK KERING
POLIFENOL TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) DENGAN ASAM STEARAT
DAN MINYAK WIJEN SEBAGAI FASE MINYAK: APLIKASI DESAIN
FAKTORIAL
HALAMAN SAMPUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh: Blasius Budi Cahyono
NIM : 048114048
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
OPTIMASI FORMULA KRIM SUNSCREEN EKSTRAK KERING
POLIFENOL TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) DENGAN ASAM STEARAT
DAN MINYAK WIJEN SEBAGAI FASE MINYAK: APLIKASI DESAIN
FAKTORIAL
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh: Blasius Budi Cahyono
NIM : 048114048
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Skripsi
OPTIMASI FORMULA KRIM SUNSCREEN EKSTRAK KERING
POLIFENOL TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) DENGAN ASAM STEARAT
DAN MINYAK WIJEN SEBAGAI FASE MINYAK: APLIKASI DESAIN
FAKTORIAL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Yang diajukan oleh:
Blasius Budi Cahyono
NIM : 048114048
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
C.M. Ratna Rini Nastiti, S.Si, Apt.
tanggal ………………………………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Pengesahan Skripsi Berjudul
HALAMAN PENGESAHAN
OPTIMASI FORMULA KRIM SUNSCREEN EKSTRAK KERING
POLIFENOL TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) DENGAN ASAM STEARAT
DAN MINYAK WIJEN SEBAGAI FASE MINYAK: APLIKASI DESAIN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Punya mimpi dan potensi yang luar biasa, tetapi kita cuma berdiam diri saja, percuma. Kita justru hanya akan menjadi penghayal berat...
Mari berkarya sebelum menjadi tua dan tidak berguna
Karya ini kupersembahkan kepada Tuhan
beserta titisan-titisan-Nya di dunia...
(keluarga dan komunitas, bakat dan kekayaan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Blasius Budi Cahyono Nomor Mahasiswa : 048114048
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : OPTIMASI FORMULA KRIM SUNSCREEN EKSTRAK KERING POLIFENOL TEH HIJAU DENGAN ASAM STEARAT DAN MINYAK WI-JEN SEBAGAI FASE MINYAK : APLIKASI DESAIN FAKTORIAL beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun mem-berikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 27 Januari 2008 Yang menyatakan (Blasius Budi Cahyono)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas semua
berkat dan penyertaanNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan akhir ini dengan baik. Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Ilmu Farmasi
(S.Farm).
Penulis banyak mengalami kesulitan-kesulitan dan masalah dalam
menyelesaikan laporan akhir ini. Tetapi dengan adanya bantuan dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih atas segala bantuan
yang telah diberikan kepada :
1. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. C.M. Ratna Rini Nastiti, S.Si, Apt., selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dengan penuh totalitas
dan pengertian.
3. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. dan Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt.,
selaku dosen penguji yang telah menguji sekaligus memberi saran dan kritik yang
membangun bagi penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ika, Rinta, dan Tere) buat kerjasama dan kebersamaan kita.
8. Teman-teman angkatan 2004 (terutama kelas sains dan teknologi) dan teman-
teman dolan’erz atas duka dan suka bersama.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan akhir ini banyak
kesalahan dan kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak. Akhir kata semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Desember 2007
Penulis
Blasius Budi Cahyono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
INTISARI
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi polifenol teh hijau (dengan nilai SPF yang dapat diterima dalam penelitian ini) yang digunakan dalam formula, mendapatkan faktor dominan dalam formula, dan mendapatkan formula optimal. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental yang bersifat eksploratif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah level rendah dan level tinggi asam stearat dan minyak wijen. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah respon sifat fisis (viskositas dan daya sebar) dan respon stabilitas fisik (pergeseran viskositas setelah penyimpanan selama 1 bulan). Faktor dominan di dalam formula ditentukan menggunakan desain faktorial. Tingkat signifikansi pengaruh setiap faktor (asam stearat, minyak wijen, interaksi keduanaya) terhadap respon (viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas) dianalisis menggunakan analisis statistik Yate’s treatment dengan taraf kepercayaan 95%. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi polifenol teh hijau 0,022 % b/b memiliki nilai SPF yang dapat diterima yaitu 5,89. Asam stearat merupakan faktor dominan dalam menentukan respon daya sebar dan viskositas. Minyak wijen merupakan faktor dominan dalam menentukan pergeseran viskositas. Diperoleh area optimal formula krim sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau dengan asam stearat dan minyak wijen sebagai fase minyak berdasarkan superimposed contour plot respon daya sebar, viskositas dan pergeseran viskositas pada level yang diteliti.
Kata kunci : polifenol, teh hijau, asam stearat, minyak wijen, sunscreen, desain
faktorial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
ABSTRACT The research aimed to determine polyphenol concentration which showed an acceptable value of SPF used in the formula, to investigate the dominant factor in the formula and to obtain the optimum cream formula. Explorative experimental design was employed in this research. The independent variable involved the low and the high level of stearic acid and sesame oil. Physical characteristics responses (viscosity and spreadibility) and physical stability response (viscosity shift after a month-storage) were determined as dependent variables. The factorial design was applied to determine the dominant factor in the formula. Yate’s treatment statistic analysis was carried out to analyze the significant level of the effect of the factors (stearic acid, sesame oil, and the interaction both sesame oil and stearic acid) to the responses (viscosity, spreadibility, and viscosity shift). The result show that the polyphenol concentration of 0,022 % b/b showed the SPF of 5,87 which was acceptable. Stearic acid has the dominant effect in determining the response of the viscosity and spreadibility while sesame oil was dominant in determining the response of the viscosity shift. The area of optimal cream formula was obtained based on the superimposed counter plot of viscosity, spreadibility, and the viscosity shift response on the observed level. Key words : polyphenol, green tea, stearic acid, sesame oil, sunscreen, factorial
design
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i
Menurut Food and Drug Administration (1999), nilai SPF ekstrak kering
polifenol teh hijau dengan konsentrasi 18,1 mg% termasuk kedalam kategori
perlindungan minimal dan dipilih sebagai nilai konsentrasi bahan aktif yang
digunakan dalam penelitian ini.
D. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas
Sifat fisis dan stabilitas merupakan faktor yang sangat penting dalam sediaan
cair-semipadat (dalam hal ini krim). Kedua sifat tersebut akan mempengaruhi efikasi
dan penerimaan konsumen. Pada penelitian ini, parameter sifat fisis yang diamati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
adalah respon daya sebar dan respon viskositas sedangkan parameter stabilitas
diamati menggunakan respon pergeseran viskositas.
Di dalam penelitian ini minyak wijen juga mengandung asam stearat sebesar
4,3%. Oleh karena kadar asam stearat tersebut relatif kecil, kontribusi respon yang
ditimbulkan oleh asam stearat tersebut diasumsikan tidak ada.
Respon daya sebar dihitung menggunakan metode lempeng paralel menurut
Arvoute-Grand et al. (cit., Garg et al., 2002) sedangkan viskositas dihitung secara
langsung mengguakan alat viscotester seri VT 04. Nilai viskositas dihitung 2 kali,
yaitu 48 jam setelah pembuatan dan 1 bulan setelah penyimpanan. Pengukuran
viskositas pertama menunjukkan respon viskositas sedangkan pengukuran kedua
digunakan untuk mengetahui respon pergeseran viskositas. Semakin kecil nilai
pergeseran viskositas, sediaan krim disebut semakin stabil.
Hasil penghitungan sifat fisis dan stabilitas krim sunscreen ekstrak kering
polifenol teh hijau ditampilkan pada tabel VIII.
Tabel VIII. Hasil pengukuran sifat fisis dan stabilitas krim sunscreen ekstrak kering
polifenol teh hijau
Formula Level asam stearat
Level minyak wijen
Daya sebar (cm)
Viskositas (d Pa.s)
Pergeseran viskositas
(%) 1 rendah rendah 5,89 ± 0,038 33,67 ±0,516 7,92 ± 3,597 a tinggi rendah 3,5 ± 0,055 179,17±6,646 10,69 ± 4,992 b rendah tinggi 6,1 ± 0,071 28,08 ± 0,492 12,17 ± 4,361 ab tinggi tinggi 3,58 ± 0,093 155 ± 8,367 17,74 ± 1,767
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Analisis data yang dilakukan meliputi penghitungan nilai efek setiap faktor
(asam stearat, minyak wijen dan interaksi keduanya) terhadap sifat fisis dan stabilitas
sediaan krim menggunakan metode desain faktorial, interpretasi grafik pengaruh
masing-masing faktor secara individu terhadap sifat fisis dan sediaan krim, dan
analisis statistik Yate’s treatment.
Perhitungan nilai efek menggunakan metode desain faktorial digunakan
untuk menentukan faktor yang paling berpengaruh (dominan) terhadap sediaan krim
sunscreen. Perhitungan nilai efek akan didukung dengan interpretasi grafik pengaruh
masing-masing faktor secara individu terhadap sifat fisis sediaan krim sunscreen.
Analisis desain faktorial kemudian dilanjutkan dengan analisis statistik Yate’s
treatment dengan tujuan untuk mengetahui apakah pengaruh yang ditimbulkan oleh
masing-masing faktor bermakna secara statistik.
Respon rata-rata masing-masing faktor digunakan dalam perhitungan nilai
efek untuk menentukan faktor yang paling dominan menentukan sifat fisis dan
stabilitas sediaan. Pada Tabel IX ditampilkan hasil perhitungan nilai efek setiap
faktor menggunakan metode desain faktorial.
Tabel IX. Hasil perhitungan nilai efek menggunakan metode desain faktorial
Faktor daya sebar viskositas pergeseran viskositas
asam stearat |-2,455| 136,21 4,17 minyak wijen 0,145 |-14,88| 5,65
Interaksi |-0,065| |-9,29| 1,4 = dominan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Apabila nilai hasil perhitungan efek adalah positif maka faktor tersebut
bersifat menaikkan respon, misalnya asam stearat menaikkan respon viskositas.
Tetapi apabila hasil perhitungan bernilai negatif, faktor tersebut bersifat menurunkan
respon, misalnya asam stearat menurunkan respon daya sebar. Faktor dengan nilai
angka efek paling besar adalah faktor yang dominan dalam menentukan respon sifat
fisis dan stabilitas sediaan krim secara keseluruhan.
Analisis statistik menggunakan metode Yate’s treatment digunakan untuk
menentukan apakah faktor-faktor yang diperhitungkan mempengaruhi respon sifat
fisis dan stabilitas secara bermakna menurut statistik. Hipotesis alternatif (H1)
menyatakan faktor (asam stearat, minyak wijen, atau interaksinya) mempunyai
pengaruh bermakna dalam menentukan respon, sedangkan hipotesis nol (H0)
menyatakan faktor mempunyai pengaruh tidak bermakna dalam menentukan respon.
Nilai F yang diperoleh (Fhitung) dari perhitungan dengan analisis Yate’s treatment
dibandingkan dengan nilai Ftabel. Dalam penelitian ini dipilih derajat kepercayaan
sebesar 95%. Sebagai numerator (v1) adalah faktor dan interaksi dengan derajat bebas
1. Sebagai denominator (v2) adalah kesalahan percobaan (experimental error) dengan
derajat bebas 15. Nilai F 0,05 (1,15) adalah 4,5431. H1 diterima dan H0 ditolak apabila
nilai Fhitung lebih besar daripada nilai Ftabel, yang berarti bahwa faktor tersebut
memberikan pengaruh yang bermakna dalam menentukan suatu respon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
1. Daya sebar
Berdasarkan hasil perhitungan nilai efek pada tabel IX, pada respon daya
sebar, asam stearat bersama interaksi asam stearat dan minyak wijen menyebabkan
penurunaan nilai daya sebar (nilai efek adalah negatif), dengan asam stearat menjadi
faktor yang lebih dominan. Berbeda dengan minyak wijen, faktor ini mempunyai
pengaruh menaikkan nilai daya sebar sediaan krim (nilai efek adalah positif). Dari
ketiga faktor tersebut, asam stearat adalah faktor yang paling dominan dalam
menentukan respon daya sebar secara umum. Profil pengaruh asam stearat terhadap
daya sebar (gambar 6a) dan profil pengaruh minyak wijen terhadap daya sebar
(gambar 6b) ditampilkan pada grafik di bawah ini.
6a 6b Gambar 6. Profil pengaruh asam stearat dan minyak wijen terhadap respon daya sebar
Pada gambar 6a terlihat bahwa baik pada level rendah maupun level tinggi
dari minyak wijen, asam stearat menyebabkan penurunan nilai daya sebar tetapi
penurunan nilai daya sebar lebih besar terjadi pada level tinggi minyak wijen. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
gambar 6b terlihat bahwa minyak wijen, baik pada level rendah maupun level tinggi
asam stearat, menyebabkan kenaikan pada nilai daya sebar. Besarnya nilai pengaruh
minyak wijen terhadap daya sebar tidak jauh berbeda pada level rendah asam stearat
dan level tinggi asam stearat.
Analisis statistik menggunaka Yate’s treatment dapat ditampilkan pada tabel
X. Dari tabel tersebut didapatkan kesimpulan bahwa semua faktor (asam stearat,
minyak wijen dan interaksinya) memiliki pengaruh bermakna secara statistik terhadap
respon daya sebar. Hal tersebut dikarenakan nilai Fhitung semua faktor lebih besar
daripada nilai Ftabel (yaitu: 4,5431).
Tabel X. Perhitungan Yate’s treatment respon daya sebar
sumber variansi Derajad bebas SumSquare
mean square Fhitung F(0,05)
Replikasi 5 0,01 0,002 Treatment 3 36,41 4,5431
Asam stearat 1 36,26 36,26 7.252,00 PB Minyak wijen 1 0,12 0,12 24,00 PB Interaksi 1 0,03 0,03 6,00 PB
experimental eror 15 0,08 0,005 Total 23 PB= pengaruh bermakna
Dari analisis desain faktorial dan Yate’s treatment faktor yang dominan
mempengaruhi respon daya sebar pada penelitian ini adalah asam stearat. Penurunan
suhu sediaan pada saat penyimpanan (dari suhu pembuatan ke suhu ruangan)
menyebabkan asam stearat mengalami proses kristalisasi. Proses tersebut membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
asam stearat menjadi lebih kaku sehingga mempengaruhi konsistensi dan gaya gesek
sediaan krim pada permukaan substrat (alat uji).
2. Viskositas
Pada respon viskositas, menurut analisis desain faktorial, asam stearat
menjadi faktor dominan dibandingkan dengan kedua faktor lainnya (Tabel IX). Asam
stearat meningkatkan nilai viskositas sedangkan minyak wijen dan interaksi antara
minyak wijen dengan asam stearat bersifat menurunkan nilai viskositas, dengan
minyak wijen menjadi faktor yang lebih dominan dibandingkan dengan interaksi
antara asam stearat dengan minyak wijen.
Profil pengaruh asam stearat dan minyak wijen terhadap respon viskositas
ditampilkan berturut –turut pada gambar 7a dan 7b. Pada gambar 7a terlihat bahwa
kenaikan jumlah asam stearat menyebabkan kenaikan nilai viskositas. Nilai kenaikan
viskositas lebih besar terjadi pada level rendah minyak wijen dibandingkan pada level
tinggi minyak wijen. Pada gambar 7b terlihat bahwa kenaikan jumlah minyak wijen
akan menurunkan nilai respon viskositas. Penurunan nilai viskositas yang terjadi pada
level tinggi asam stearat lebih besar dibandingkan dengan penurunan nilai viskositas
pada level rendah asam stearat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
7a 7b Gambar 7. Profil pengaruh asam stearat dan minyak wijen terhadap respon viskositas
Pada perhitungan statistik menggunakan Yate’s treatment didapatkan hasil
bahwa semua faktor (asam stearat, minyak wijen, dan interaksinya) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap respon viskositas. Hal tersebut terlihat pada nilai F
hitung masing-masing faktor melebihi Ftabel dengan tingkat kepercayaan 95%.
Tabel XI. Perhitungan Yate’s treatment respon viskositas
Asam Stearat 1 104,67 104,67 6,49 PB Minyak Wijen 1 191,08 191,08 11,84 PB Interaksi 1 11,70 11,70 0,72 TB
experimental eror 15 242,11 16,14 Total 23
PB= pengaruh bermakna TB= tidak bermakna Pergeseran viskositas diakibatkan oleh berkurangnya rigiditas dari lapisan
batas antarmuka droplet. Adanya tumbukan, flocculation dan coalescence
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menyebabkan ukuran droplet semakin besar dan lapisan emulgator menjadi rusak.
Lapisan emulgator menjadi renggang dan tidak rigid/kaku. Penurunan rigiditas
lapisan antarmuka droplet tersebut merupakan penyebab terjadinya penurunan
viskositas sediaan krim (Salager J.L., 2000).
Dari analisis menggunakan desain faktorial dan analisis Yate’s treatment
dapat disimpulkan bahwa asam stearat dan minyak wijen mempengaruhi pergeseran
viskositas dengan minyak wijen sebagai faktor dominan. Asam stearat di dalam
formula ini merupakan senyawa penyusun emulgator sehingga komposisinya akan
mempengaruhi kualitas emulgator. Semakin banyak jumlah emulgator yang
terbentuk, lapisan antarmuka droplet semakin rigid/kaku. Jumlah minyak wijen (fase
internal) juga mempengaruhi kestabilan emulsi. Dengan jumlah emulgator yang
sama, semakin banyak fase internal yang didispersikan, droplet yang terbentuk
semakin besar dan lapisan antarmuka droplet menjadi tidak rigid/kaku sehingga
rentan terjadi flocculation dan coalescence.
E. Hasil Subjective Assesment
Dua puluh responden dipilih secara acak untuk mengisi kuisioner. Dari hasil
kuisioner diperoleh data penerimaan masyarakat terhadap sediaan krim sunscreen
ekstrak kering polifenol teh hijau (pertanyaan nomor 8) sebagai berikut:
Tabel XIII. Hasil Subjective Assesment
Formula 1 Formula a Formula b Formula ab Penerimaan
konsumen (%) 40 50 10 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
F. Optimasi Formula
Krim yang diinginkan adalah krim yang memiliki penampilan yang menarik,
tidak terlalu kental, mudah dioleskan, terasa halus dan lembut ketika diaplikasikan ke
kulit, dan tidak rusak selama penyimpanan. Untuk mendapatkan sifat-sifat tersebut
dilakukan optimasi sifat fisis (daya sebar dan viskositas) dan stabilitas (pergeseran
viskositas krim selama penyimpanan 1 bulan).
Optimasi formula menggunakan contour plot persamaan regresi desain
faktorial. Contour plot persamaan regresi sifat fisis dan stabilitas digunakan untuk
menentukan area respon sifat fisis dan stabilitas krim yang kita kehendaki, terbatas
pada jumlah bahan yang diteliti. Masing-masing area dalam contour plot sifat fisis
dan stabilitas tersebut kemudian digabungkan untuk mendapatkan superimposed
contour plot yang akan menunjukkan area optimal formula krim yang memiliki
karakteristik sifat fisis dan stabilitas seperti yang kita kehendaki.
Dari data pengukuran respon daya sebar, dibuat persamaan regresi hubungan
antara asam stearat dengan minyak wijen menggunakan metode desain faktorial.
Hasil perhitungan persamaan regresi desain faktorial dari respon daya sebar adalah
Y= 6,2669 – 0,4669.X1 + 0.0337X2 +0,00371.X1.X2, dengan Y adalah respon daya
sebar, X1 adalah jumlah asam stearat, dan X2 adalah jumlah minyak wijen. Dari
persamaan regresi tersebut dihasilkan contour plot pada gambar 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Gambar 9. Contour plot respon daya sebar
= area optimal yang dipilih
Dari contour plot persamaan regresi desain faktorial respon daya sebar, area
optimal respon daya sebar yang kita kehendaki dapat dipilih, terbatas pada jumlah
bahan yang diteliti. Daya sebar krim yang baik memungkinkan krim dioleskan
dengan mudah dan merata pada kulit. Menurut Garg et al. (2002) krim dengan sifat
semifluid memiliki respon daya sebar antara 5 – 7 cm. Berdasarkan Subjective
assessment yang telah dilakukan pada 20 orang, 40 % konsumen dapat menerima
formula 1 (daya sebar = 5,8 cm). Tetapi formula b (daya sebar 6,1 cm) hanya diterima
oleh 10 % responden. Dari kedua pertimbangan tersebut dipilih respon daya sebar
antara 5 – 6 cm. Karena kurva respon daya sebar 6 cm tidak berada di kuadran I
(tidak tampak dalam grafik), area optimal yang didapatkan adalah area yang dibatasi
oleh sumbu x, sumbu y, dan kurva daya sebar 5 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Dari data pengukuran respon viskositas, dibuat persamaan regresi hubungan
antara asam stearat dengan minyak wijen menggunakan metode desain faktorial.
Hasil perhitungan persamaan regresi desain faktorial dari respon viskositas adalah
Y=5,3731+ 30,6926X1 -0,2677X2 -0,5309X1.X2, dengan Y adalah respon viskositas,
X1 adalah jumlah asam stearat, dan X2 adalah jumlah minyak wijen. Dari persamaan
regresi tersebut dihasilkan contour plot pada gambar 10.
Dari contour plot persamaan regresi desain faktorial respon viskositas
(gambar 6) dapat ditentukan area optimal yang menghasilkan respon viskositas yang
kita kehendaki, terbatas pada jumlah bahan yang diteliti. Viskositas sediaan
mempengaruhi penampilan sediaan secara umum dan kemudahan dalam pengolesan
krim pada kulit. Sediaan dengan viskositas yang tinggi akan sulit diaplikasikan dan
menghasilkan lapisan yang tidak merata. Demikian sebaliknya, sediaan yang
memiliki viskositas yang rendah tidak diinginkan karena pada saat pengaplikasian
banyak sediaan akan hilang. Berdasarkan subjective assessment, 40% konsumen
dapat menerima formula 1 (viskositas = 33, 67 dPa.s ) dan 50% konsumen menerima
formula a (viskositas = 179 dPa.s). Karena sediaan sunscreen ini diindikasikan untuk
penggunaan tubuh (area luas) maka dipilih viskositas rendah. Empat puluh persen
(40%) konsumen menerima formula 1 sedangkan formula b (viskositas = 28,08
dPa.s) hanya diterima 10% konsumen sehingga diambil nilai tengahnya (30 dPa.s)
sebagai batas bawah respon viskositas. Pada penelitian ini dipilih range area optimal
respon viskositas yang tidak terlalu besar sehingga diambil asumsi bahwa area respon
viskositas optimal dalam penelitian ini adalah nilai viskositas antara 30 – 60 dPa.s.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 10. Contour plot respon viskositas
= area optimal yang dipilih
Persaman regresi desain faktorial dari respon pergeseran viskositas adalah
Y=5,7846+ 0,314X1 +0,5271X2 -0,08X1.X2, dengan Y adalah respon pergeseran
viskositas, X1 adalah jumlah asam stearat, dan X2 adalah jumlah minyak wijen. Dari
persamaan regresi diatas dihasilkan contour plot pada gambar 11.
Data formula desain faktorial menunjukkan bahwa semua formula
mengalami pergeseran viskositas. Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa sistem emulsi merupakan sistem yang tidak stabil secara termodinamika
sehingga stabilitas sediaan sulit dipertahankan. Oleh karena itu penurunan stabilitas
emulsi merupakan sesuatu yang tidak terhindarkan. Penurunan stabilitas pada
percobaan ini diamati menggunakan parameter pergeseran viskositas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Dari contour plot respon pergeseran viskositas (gambar 11) dapat dipilih
area optimal dengan pergeseran viskositas yang kita kehendaki, terbatas pada bahan
yang diteliti. Sejauh penelusuran penulis, belum ditemukan referensi yang
menyatakan parameter pergeseran viskositas untuk menggambarkan kestabilan sistem
emulsi. Dengan demikian pada penelitian ini digunakan pergeseran viskositas < 10%
sebagai parameter terjadinya ketidakstabilan emulsi.
Gambar 11. Contour plot respon pergeseran viskositas = area optimal yang dipilih
Dengan mempertimbangkan sifat fisis (daya sebar dan viskositas) dan
stabilitas krim (pergeseran viskositas) dapat dilakukan optimasi formula krim ekstrak
kering polifenol teh hijau untuk mendapatkan karakteristik sediaan krim seperti yang
kita inginkan. Formula optimal tersebut dapat diperoleh dengan menggabungkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
ketiga area optimal yang telah dipilih dalam masing-masing contour plot respon
membentuk superimposed contour plot .
Area superimposed contour plot formula krim sunscreen polifenol teh hijau,
dengan batas jumlah bahan yang diteliti dapat diamati pada gambar 12. Respon yang
dipilih untuk menentukan formula optimal tersebut adalah daya sebar lebih dari 5 cm,
viskositas antara 30 – 60 dPa.s, dan pergeseran viskositas kurang dari 12%. Dari
gambar tersebut dapat dilihat bahwa jumlah asam stearat sangat mempengaruhi
karakteristik dari krim sehingga range penggunaanya relatif lebih kecil dibandingkan
dengan minyak wijen. Penggunaan minyak wijen memiliki range relative cukup lebar
dalam formula optimal.
Gambar 12 Superimposed contour plot krim sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau = area optimal yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Konsentrasi polifenol teh hijau yang digunakan dalam sediaan krim sunscreen
ekstrak kering teh hijau adalah 0,022 % b/b dengan nilai SPF 5,87
2. Asam stearat merupakan faktor dominan dalam menentukan respon daya
sebar dan viskositas sedangkan minyak wijen merupakan faktor dominan
dalam menentukan respon pergeseran viskositas setelah penyimpanan selama
1 bulan.
3. Diperoleh area formula optimal yang digunakan untuk memperkirakan
komposisi formula sediaan krim dengan sifat fisis dan stabilitas yang baik
dalam superimposed contour plot desain faktorial?
B. Saran
1. Pada penelitian ini asam stearat yang digunakan sebagai penyusun fase
minyak (faktor yang dioptimasi) juga berfungsi sebagai penyusun emulgator.
Disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk menggunakan emulgator
eksternal sehingga faktor yang dioptimasi tidak mengalami bias.
2. Sifa fisis sediaan krim dipengaruhi oleh kekuatan dan durasi agitasi
pencampuran. Disarankan adanya penelitian optimasi proses pada pembuatan
sediaan krim sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pengaruh durasi dan kekuatan agitasi proses pencampuran terhadap sifat fisis
dan stabilitas.
3. Sediaan yang baik harus memenuhi syarat efikasi dan keamanan. Di dalam
penelitian ini hanya dilakukan uji efikasi secara in vitro (penentuan nilai SPF
in vitro) sehingga disarankan adanya penelitian uji iritasi dan uji efikasi in
vivo sediaan krim sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau.
4. Penetapan nilai SPF ekstrak kering polifenol teh hijau dan bahan-bahan lain
yang memiliki tren profil absorbansi sinar UV yang menurun tajam
menggunakan metode Petro (1981) membutuhkan spesifikasi alat yang dapat
mendeteksi absorbansi lebih dari 3,00. Disarankan dilakukan penelitian
menggunakan alat yang mampu mendeteksi absorbansi lebih dari 3,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
DAFAR PUSTAKA
Anonim, 2001, Gale Encyclopedia of Alternative Medicine: Sesame oil, Gale Group,
http://www.w3.org/ diakses tanggal 5 Oktober 2007. Anonim, 1999, Food and Drug Administration, 2007, Sunscreen Drug Products for
Over-The-Counter Human Use, an up date, www.fda.gov/cder/otcmonograph/Sunscreen/sunscreen (352).pdf, diakses tanggal 24 Oktober2007
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 6, Departemen Kesehatan Indonesia,
Jakarta. Anonim, 1987, Emulgator Dalam Bidang Farmasi, 123 – 124, Fakultas Matemetika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, institute Teknologi Bandung. Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 1-16, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta. Anonim, 1983, Handbook of Pharmaceutical Excipient, 241 – 242, American
Pharmaceutical Association, Washington DC. Boltons, 1997, Pharmaceutical Statistic Practical and Clinical Application, 3 rd ed,
326 – 353, 591 – 601, Marcel Dekker Inc, New York. Friberg, S.E., Quencer, L.G., Hilton, M.L., 1996, Theory of emulsions, in Lieberman,
H. A., Lachman, L., and Schwatz, J. B., Pharmaceutical Dosage Forms : Dysperse System, Vol. 2, 2nd Ed, 399-417, Marcell Dekker, Inc., New York
Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., dan Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid
Formulation: An Update, Pharmaceutical Tecnology, September 2002, 84-105.
Hartoyo, A., 2003, Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan Sebuah Tinjauan Ilmiah,
Kanisius, Yogyakarta. Katiyar, S.K., Afaq, F., Perez, A., dan Mukhtar, H., 2001, Green tea polyphenol (-)-
epigallocatechin-3-gallate treatment of human skin inhibits ultraviolet radiation- induced oxidative stress, Carcinogenesis, 22(2), 287-294.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Korhonen, M., 2003. Rheological properties of pharmaceutical creams containing sorbitan fatty acid ester surfactants, disertasi, 14 – 15, University of Helsinki, Finlandia
Lindhorst, K., 1998, Antioxidant activity of phenolic fraction of plant products
ingested by the maasai, Thesis, 13-20, School of Dietetics and Human Nutrition McGill University, Montreal.
Robinson, T., 1991, The Organic Constituents of Higher Plants, 6th edition,
diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, 208, Penerbit ITB, Bandung Singleton, V.L. dan Rossi, J.A., 1965, Colorimetri of Total Phenolics with
Marriot, J.F., Wilson, K.A., Langley, C. A., Belcher, D., 2006, Pharmaceutical
Compounding and Dispensing, 147, Pharmaceutical Press,New York. Martin, A., Swarbrick, J., Cammarata, A., 1990, Dasar - Dasar Farmasi Fisik dalam
Ilmu Farmasetik, penerjemah Yoshita, Cetakan 1, 1143 – 1183, UI Press, Jakarta.
Mukhtar, H. dan Ahmad, N., 1999, Green tea in chemoprevention of cancer, Toxicol.
Sci., 52, 111-117. Murray Berdick, 1972, The role of fats and oils in cosmetics, Journal of the American
Oil Chemists' Society, 49, 406-408. Nagayama, K., Iwamura, Y., Shibata,T., Hirayama , I., dan Nakamura, T., 2002,
Bactericidal activity of phlorotannins from the brown alga Ecklonia kurome, JAC, 50, 889-893.
Ostle, Bernard, 1956, Statistics in research:basic consept and techniques for research
workers, The Iowa State College Press, Iowa. Petro, A.J., 1981, Correlation of spectrophotometric data with sunscreen protection
factors, International Journal of Cosmetic Science, 3, 185-196. Salager J.L., 2000, Emulsion Properties and Related Know-how to Attain Them, in
Nielloud, F. dan Marti-Mestres G., (ed.), Pharmaceutical Emulsions and Suspensions, 73 – 126, Marcell Dekker Inc., New York.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Stanfield, J.W., 2003, Sun Protectans: Enhancing Product Functionality with Sunscreen, in Schueller, R. dan Romanowski, P., (ed.), Multifunctional Cosmetics, 145 – 148, Marcell Dekker Inc., New York.
Strianse, S., J., 1957, Hand Cream and Lotion dalam Cosmetics Science and
Technology, 172 – 178, Interscience Publishing, Inc., New York. Svobodova, A., Psotova, J., dan Walterova, D., 2003, Natural Phenolics in Prevention
Of UV-Induced Skin Damage (A review), Biomed. Papers, 147(2), 137-145. Vayalil, P.K., Elmets, C.A., Katiyar, S.K., 2003, Treatment of green tea polyphenols
in hydrophilic cream prevents UVB-induced oxidation of lipids and proteins, depletion of antioxidant enzymes and phosphorylation of MAPK proteins in SKH-1 hairless mouse skin, Carcinogenesis, 24(5), 927 – 936.
Voigt,R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, penerjemah Dr.
SoendaniNoegroho, edisi ke-5, 414 – 415, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Wilkinson, J.B. dan Moore, R. J., 1982, Harry’s Cosmeticology, 7th ed., 55, 241,
Chemical Publishing Company, Inc., New York. Young, Anne, 1972, Practical Cosmetic Science, 56, Mills & Boon Limited, London.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 1. Data penetapan kadar air serbuk teh hijau dengan Metode Karl
Fischer
Cek kebocoran = 25µg per menit sesuai dengan standar (10 - 50)
Standarisasi
Berat spuit awal = 7,7436 g
Berat spuit akhir = 7,7329 g
Air = 0,0107 g
Kesetaraan air = 5 mL titran setara dengan 25,960 mg air
Kertas dan zat (g) 1,49441 1,47681 1,44231 Kertas dan sisa (g) 0,48905 0,47212 0,43715
Berat zat (g) 1,00536 1,00469 1,00513 Berat zat (mg) 1005,36 1004,69 1005,13
nilai pada alat 29,14 28,55 29,02
Replikasi I
Penimbangan = 1005,36 mg
Kadar air = 29,14 mg – 20,89 mg
= 8,25 mg dalam 1 mL sampel
= 82,5 mg dalam 10 mL sampel
Persentase kadar air = %10036,10055,82
×mg
mg = 8,206%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Replikasi II
Penimbangan = 1004,69 mg
Kadar air = 28,55 mg – 20,89 mg
= 7,66 mg dalam 1 mL sampel
= 76,6 mg dalam 10 mL sampel
Persentase kadar air = %10069,10046,76
×mg
mg = 7,624%
Replikasi III
Penimbangan = 1005,13 mg
Kadar air = 29,02 mg – 20,89 mg
= 8,13 mg dalam 1 mL sampel
= 81,3 mg dalam 10 mL sampel
Persentase kadar air = %10013,1005
10)29,151,5(×
×− = 8,089%
Hasil perhitungan kadar air serbuk the hijau
Replikasi Kadar air (%) 1 8,206 2 7,624 3 8,089
Rata-rata 7,973 Standar Deviasi 0,308
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 2. Perhitungan kadar polifenol
1. Penimbangan kuersetin untuk larutan stok 50 mg/50 ml (1 mg/ml) Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 Kertas (g) 0,1944 0, 1947 0, 1999 Kertas dan zat (g) 0,24490 0,24525 0,25096 Kertas da sisa (g) 0,19530 0,19396 0,20065 Berat zat (g) 0,04960 0,05129 0,05031 Berat zat (mg) 49,60 51,29 50,31
Scaning Operating Time Operating time antara 40 – 120 menit Scaning Panjang gelombang absorbansi maksimal kuersetin Panjang gelombang maksimal 733,7 nm Data kadar-absorbansi kurva baku quersetin
KURVA BAKU KUERSETIN REPLIKASI 1 REPLIKASI 2 REPLIKASI 3
Contoh perhitungan kadar Replikasi 1 x = absorbansi sampel = 0,342 y = kadar sampel uji
Jadi kadar sampel uji replikasi 1 adalah 0,237 mg/100mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Kadar sebelum pengenceran = kadar sampel uji x faktor pengenceran = 0,237 x 5.000 =1.184,984 mg/100mL = 296,246 mg/25mL
Jadi kadar polifenol dalam fraksi replikasi 1 adalah 58,998%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 3. Perhitungan nilai SPF
a. pembuatan larutan stok polifenol
Berat kertas = 0,1921 g Berat kertas + ekstrak = 0,24260 g Berat kertas + sisa = 0,19225 g Berat ekstrak = 0,05035 g = 50,35 mg Berat polifenol = 50,35 mg x 59,926% = 30,17 mg Konsentrasi stok polifenol = 30,17 mg/ 100 ml = 30,17 mg %
b. contoh perhitungan nilai SPF konsentrasi 18,1mg% replikasi 3
290
logλλ −
=tertinggi
AUCSPF
290410
65,92log−
=SPF
log SPF = 0,772 SPF = 5,917 c. konversi konsentrasi polifenol 18,1 mg% (b/v) menjadi % b/b
Hasil perhitungan desain faktorial NOTASI Level tinggi : + Level rendah : - Interaksi : interaksi antara asam stearat dengan minyak wijen 1. Daya sebar
Formula Asam stearat Minyak wijen Interaksi Respon (1) - - + 5,89 a + - - 3,50 b - + - 6,10 ab + + + 3,58
Perhitungan efek masing-masing faktor terhadap respon daya sebar
Asam stearat dominan mempengaruhi respon penurunan daya sebar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Viskositas
Formula Asam stearat Minyak wijen Interaksi Respon (1) - - + 33,67 a + - - 179,17 b - + - 28,08 ab + + + 155
Perhitungan efek masing-masing faktor terhadap respon viskositas
Asam stearat dominan mempengaruhi respon peningkatan viskositas 3. Pergeseran viskositas
Formula Asam stearat Minyak wijen Interaksi Respon (1) - - + 7,92 a + - - 10,69 b - + - 12,17 ab + + + 17,74
Perhitungan efek masing-masing faktor terhadap respon pergeseran viskositas
Minyak wijen dominan mempengaruhi respon peningkatan pergeseran viskositas Hasil perhitungan desain faktorial
Respon Daya sebar viskositas Pergeseran viskositas
asam stearat |-2,455| 136,21 4,17 minyak wijen 0,145 |-14,88| 5,65
Interaksi |-0,065| |-9,29| 1,4 = dominan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 6. Perhitungan Yate’s treatment
A. Daya sebar FORMULA
minyak wijen rendah minyak wijen tinggi stearat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Eyy = experimental error sum of squares = Σy2 – Ryy – Tyy = 113.735,24 – 81,55 – 113.161,86 = 491,82 Ayy = sum of squares associated with the different levels of a
= 24
)5,2375(12
)2005()50,370( 222
−+
= 111.316,26 Byy = sum of squares associated with the different levels of b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tyy = treatment sum of squares
= 24
)16,291(6
)44,106()00,73()20,64()52,47( 22222
−+++
= 307,45 Eyy = experimental error sum of squares = Σy2 – Ryy – Tyy = 607,51– 57,94 – 307,45 = 242,11 Ayy = sum of squares associated with the different levels of a
= 24
)16,291(12
)64,170()52,20( 222
−+
= 104,67 Byy = sum of squares associated with the different levels of b