OPTIMASI SUHU DAN LAMA PENDINGINAN DALAM PROSES KRISTALISASI STEVIOSIDA DARI DAUN TANAMAN Stevia rebaudiana Bertonii DENGAN FACTORIAL DESIGN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Fransisca Romana Dyah Kuswantari NIM : 058114043 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · menthol. Fraksinasi dan ... Proses kristalisasi terjadi pada larutan supersaturated. ... lama pendinginan dalam proses kristalisasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
OPTIMASI SUHU DAN LAMA PENDINGINAN DALAM PROSES KRISTALISASI STEVIOSIDA DARI
DAUN TANAMAN Stevia rebaudiana Bertonii DENGAN FACTORIAL DESIGN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh : Fransisca Romana Dyah Kuswantari
NIM : 058114043
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
OPTIMASI SUHU DAN LAMA PENDINGINAN DALAM PROSES KRISTALISASI STEVIOSIDA DARI
DAUN TANAMANStevia rebaudiana Bertonii DENGAN FACTORIAL DESIGN
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi
Oleh : Fransisca Romana Dyah Kuswantari
NIM : 058114043
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“APAPUN yang kita lakukan dan yakini... selama hal itu BENAR
dan selama kita BERUSAHA DENGAN CARA YANG BENAR....
disertai dengan DOA... segalanya akan menjadi mungkin
dan suatu saat akan terjadi KEAJAIBAN
yang akan membuktikan keyakinan kita.....”
Karya ini saya persembahkan untuk:
Keluarga kecil dan Keluarga besarku yang tercinta....
Teman-temanku yang kusayangi.... dan Almamaterku......
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul
“Optimasi Suhu dan Lama Pendinginan dalam Proses Kristalisasi Steviosida
dari Daun Tanaman Stevia Rebaudiana Bertonii dengan Factorial Design”
ini. Skripsi ini merupakan penelitian yang dibiayai oleh Hibah A3.
Penelitian ini dapat terlaksana dengan baik karena adanya dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang bersangkutan, antara lain:
1. Ibu Rita Suhardi M.Si., Apt., selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta
2. Ibu Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. dan Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si,
selaku dosen pendamping dan dosen penguji yang telah memberikan
kesempatan, bimbingan, dan dukungannya.
3. Ibu Christine Pramurti, S.Si, Apt. dan yang telah memberikan kemudahan
sarana dan prasarana kepada kami.
4. Ibu Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt dan Bapak Jeffry Julianus,
M.Si, atas ketersediaannya sebagai dosen penguji.
5. Ibu Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si., Bapak Ign. Y. Kristio Budiasmoro,
M.Si, Romo Drs. Petrus Sunu Hardiyanta, S.J, S.Si., Drs. Antonius Tri
Priantoro, M.For. Sc, yang telah memberi pencerahan dalam pelaksanaan
penelitian ini.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Para Dosen, Laboran, serta Karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma yang secara langsung maupun tak langsung membantu
terlaksananya penelitian ini.
7. Keluargaku tercinta, Bapak, Ibu, Mbak Sari atas pengorbanan, cinta, doa
dan dukungannya.
8. Sahabatku : Nia Detta, Aya, Paulina. Terima kasih atas persahabatan yang
Retha, Natalia, Tyas. Terima kasih atas kerjasama, dan kebersamaannya.
10. Seluruh teman-teman Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.
Terima kasih atas perhatian dan dukungannya dalam upaya keberhasilan
penelitian ini.
11. Seluruh pihak yang ikut serta dan membantu pelaksanaan penelitian ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga memahami masih terdapat kekurangan dalam penelitian ini,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran guna kesempurnaan penelitian ini
ini. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang
menggunakannya.
Yogyakarta, Januari 2009
Penulis
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Tumbuhan stevia (Stevia rebaudiana Bertonii) mengandung steviosida yang berpotensi sebagai pemanis alternatif nonnutritif. Penelitian ini tentang optimasi suhu dan lama pendinginan dalam proses kristalisasi steviosida dari stevia dengan factorial design. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui faktor yang dominan serta berat kristal dan kandungan steviosida dalam kristal yang optimum dari kombinasi suhu dan lama pendinginan dalam kristalisasi steviosida.
Penelitian eksperimental ini dengan metode factorial design dua faktor, yaitu suhu pendinginan dan lama pendinginan, dengan dua level yaitu level tinggi dan level rendah. Tiap level kemudian ditetapkan berat kristal dan kandungan steviosida dalam kristal. Contour plot superimposed persamaan factorial design, digunakan untuk memilih kombinasi yang optimal antara suhu dan lama pendinginan.
Penelitian ini menghasilkan persamaan factorial design kandungan steviosida adalah Y = 74,61322 + 0,972842X + 0,462996X – 0,09092X X2 1 2 1dan dari perhitungan Yate’s treatment dihasilkan suhu merupakan faktor dominan dan terdapat interaksi. Persamaan factorial design berat kristal adalah Y = 0,2845812+0,0490953X + 0,0539127X – 0,00336558X X1 2 1 2 dan dari perhitungan Yate’s treatment dihasilkan bahwa tidak ada faktor yang mempengaruhi berat kristal. Kombinasi antara suhu dan lama penyimpanan dapat menghasilkan kristal dengan berat kristal melebihi 1,2%b/b terhadap serbuk stevia, dengan kandungan steviosida dalam kristal melebihi 80% b/b. Kata kunci : Stevia rebaudiana Bertonii, steviosida, suhu pendinginan, lama pendinginan, kristal, factorial design.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii) is plant contain stevioside which potential as nonnutritive alternative sweeteners. This research is about optimization of temperature and cooling time in stevioside’s crystallization from stevia by factorial design. The aim of research are to know primary factor and the optimum respons from temperature and cooling time combination in stevioside’s crystallization.
This experimental research with factorial design two factor, that cooling temperature dan cooling time with two level, high and low level. Each level determine the crystal weight and stevioside content in crystal. Contour plot superimpossed from factorial design comparison used to decide the optimal combination of temperature and cooling time.
The result of this research is factorial design comparison of stevioside content in crystal, Y = 74,61322 + 0,972842X + 0,462996X1 2 – 0,09092X X1 2 and result Yate’s treatment calculations that cooling temperature was primary factor dan interaction can be evaluated. Factorial design comparison of crystal weight is Y = 0,2845812+0,0490953X1 + 0,0539127X – 0,00336558X X2 1 2 and result Yate’s treatment calculations that no primary factor. The optimal combination of temperature and cooling time give crystal weight more than 1,2%w/w of stevia powder, and the stevioside content in crystal more than 80%w/w. Keyword : Stevia rebaudiana Bertonii, stevioside, cooling temperature, cooling time, crystal, factorial design.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv PRAKATA ...................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAAN KARYA .................................................. viii INTISARI ................................................................................................. ix ABSTRACT ...................................................................................................x DAFTAR ISI ................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xv BAB I PENGANTAR ....................................................................................1 A. Latar Belakang...........................................................................................1 B. Perumusan Masalah ...................................................................................2 C. Keaslian Penelitian.....................................................................................2 D. Manfaat ...................................................................................................3 E. Tujuan ...................................................................................................3 BAB II PENELAAHAN PUSTAKA .............................................................4 A. Stevia ...................................................................................................4 B. Steviosida...................................................................................................5 C. Defatisasi ...................................................................................................7 D. Maserasi ...................................................................................................8 E. Elektrokoagulasi ........................................................................................9 F. Kristalisasi ................................................................................................10 G. Kromatografi Lapis Tipis ........................................................................13 H. ImageJ .................................................................................................15 I. Factorial Design .......................................................................................16 J. Landasan Teori..........................................................................................17 K. Hipotesis .................................................................................................18
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................19 A. Jenis Rancangan Penelitian......................................................................19 B. Variabel dan Definisi Operasional...........................................................19 1. Variabel Penelitian .............................................................................19 2. Definisi Operasional............................................................................20 C. Alat Penelitian..........................................................................................21 D. Bahan Penelitian ......................................................................................21 E. Jalan Penelitian.........................................................................................22 1. Defatisasi simplisia..............................................................................22 2. Ekstraksi ..............................................................................................22 3. Deklorofilasi ........................................................................................22 4. Klarifikasi dan kristalisasi ...................................................................22 5. Penetapan kandungan steviosida .........................................................23 F. Analisis Data ............................................................................................24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................25 A. Defatisasi Sampel ....................................................................................25 B. Ekstraksi .................................................................................................25 C. Deklorofilasi ............................................................................................26 D. Klarifikasi dan kristalisasi .......................................................................26 E. Penentuan respon dan factorial design ....................................................27 F. Contour plot .............................................................................................37 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................41 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................42 LAMPIRAN .................................................................................................45 BIOGRAFI PENULIS..................................................................................64
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Jenis percobaan ................................................................................16 Tabel II. Hasil luas bercak seri baku menggunakan program ImageJ..........29 Tabel III. Kandungan steviosida dalam kristal .............................................30 Tabel IV. Hasil Yate’s treatment kandungan steviosida dalam kristal.........32 Tabel V. Berat kristal....................................................................................34 Tabel VI. Hasil Yate’s treatment berat kristal ..............................................35
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Tanaman stevia ...........................................................................4 Gambar 2. Kandungan glikosida steviol dalam stevia .................................6 Gambar 3. Contoh dampak impurities........................................................13 Gambar 4. KLT seri baku dan sampel ........................................................28 Gambar 5. Kurva baku steviosida...............................................................29 Gambar 6. Hubungan suhu pendinginan terhadap kadar steviosida dalam
kristal. .......................................................................................31 Gambar 7. Hubungan lama pendinginan terhadap kadar steviosida dalam
kristal. .......................................................................................31 Gambar 8. Hubungan suhu pendinginan terhadap berat kristal..................36 Gambar 9. Hubungan lama pendinginan terhadap berat kristal .................36 Gambar 10. Contour plot suhu dan lama pendinginan terhadap kandungan steviosida dalam kristal ........................................38 Gambar 11. Contour plot suhu dan lama pendinginan terhadap berat kristal.......................................................................................39 Gambar 12. Contour plot superimposed kandungan steviosida dan berat kristal.......................................................................................40
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat keterangan determinasi ...................................................46 Lampiran 2. Hasil tahapan untuk memperoleh kristal steviosida.................48 Lampiran 3. Penentuan luas bercak menggunakan program ImageJ ...........49 Lampiran 4. Penentuan kandungan steviosida dalam kristal........................52 Lampiran 5. Perhitungan factorial design : kandungan steviosida dalam
kristal .......................................................................................55 Lampiran 6. Konversi berat kristal ...............................................................61 Lampiran 7. Perhitungan factorial design : berat kristal ..............................63
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii) adalah tumbuhan herba famili
Asteraceae. Tumbuhan stevia ditemukan di Paraguay. Indonesia merupakan
salah satu produsen tanaman selain Brazil, Korea, Meksiko, USA, Tanzania
dan Kanada (Megeji, Kumar, Singh, Kaul, dan Ahuja, 2005). Stevia telah
dimanfatkan sebagai pemanis oleh masyarakat Paraguay, Jepang, Brasil,
secara tradisional dimanfaatkan sebagai terapi diabetes oleh masyarakat
Paraguay (Leung, A.Y dan Foster,S., 1996).
Daun stevia mengandung glikosida steviol meliputi steviosida,
rebaudiosida, dan dulcosida. Total kandungan glikosida bisa mencapai 10%
berat kering daun (Bruneton, J., 1999). Steviosida dan rebaudiosida
merupakan jenis glikosida steviol yang paling banyak (Gardana, Simonetti,
Canzi, Zanchi, dan Pietta, 2003). Glikosida steviol berwujud kristal
berwarna putih atau kekuningan, berbau lemah, dan berpotensi sebagai
pemanis dengan tingkat kemanisan sampai hingga 300 kali berbanding
sukrosa (Wallin H., 2004,).
Steviosida secara organoleptik memiliki aftertaste pahit dan berasa
menthol. Fraksinasi dan isolasi glikosida steviol dari ekstrak stevia ternyata
dapat menurunkan aftertaste steviosida. Penurunan aftertaste ini karena
terdapat komponen glikosida steviol yang lain, terutama rebaudiosida yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
memiliki karakter rasa manis yang lebih baik sehingga menutupi aftertaste
steviosida. Sampai saat ini steviosida belum dapat dipisahkan dengan
komponen glikosida steviol yang lain, sehingga melalui isolasi glikosida
steviol dari daun stevia dapat menghasilkan kristal dengan karakter rasa
manis lebih baik dan aftertaste yang minimum (Anonim, 1986a).
Proses kristalisasi terjadi pada larutan supersaturated. Kondisi
supersaturated ini mempengaruhi tingkat kelarutan. Kristal mulai terbentuk
ketika terjadi penurunan kelarutan sehingga tingkat kelarutan sangat
mempengaruhi kristalisasi. Tingkat kelarutan suatu senyawa menurun
seiring dengan penurunan suhu dan peningkatan lama pendinginan
(Cartensen, 2001). Oleh karena itu, perlu dilakukan studi mengenai optimasi
suhu dan lama pendinginan dalam proses kristalisasi steviosida dari daun
stevia.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dideskripsikan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah faktor suhu pendinginan atau lama pendinginan yang lebih
dominan dalam proses kristalisasi steviosida dari daun tanaman stevia?
2. Apakah diperoleh kombinasi antara suhu dan lama pendinginan untuk
memperoleh kristal steviosida yang baik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
C. Keaslian Penelitian
Berdasar studi literatur yang dilakukan penulis, tidak ditemukan
penelitian tentang pengaruh suhu dan lama pendinginan dalam proses
kristalisasi steviosida dari daun tanaman Stevia Rebaudina Bertonii dengan
metode factorial design, sehingga penulis melakukan penelitian ini.
D. Manfaat
Berdasarkan latar belakang di atas, manfaat penelitian ini antara lain:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi mengenai
kombinasi secara optimal antara suhu dan lama pendinginan dalam
proses kristalisasi steviosida.
2. Manfaat metodologis
Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian eksperimen proses
kristalisasi sejenis.
E. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian ini antara
lain:
1. Untuk mengetahui faktor yang dominan di antara suhu pendingian dan
lama pendinginan dalam proses kristalisasi steviosida dari daun stevia.
2. Untuk mengetahui kombinasi yang optimum antara suhu dan lama
pendinginan untuk memperoleh kristal steviosida yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Stevia
Gambar 1. Tanaman stevia (Brandle dan Rosa, 1992).
Stevia (Stevia rebaudiana Bertonii) adalah herba dari Famili
Asteraceae. yang dapat tumbuh hingga mencapai 80 cm. Stevia memiliki
sinonim Eupatorium rebaudianun Bertonii atau dikenal dengan nama
sweet herb (Leung, A.Y dan Foster, S., 1996). Stevia ditemukan di
pegunungan Amambay, Paraguay dengan lebih dari 200 varian (Elkins,
R., 1997).
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan stevia yaitu,
1. Air untuk irigasi, kandungan air yang terlalu banyak dapat
menginduksi kematangan prematur dan menurunkan produksi daun.
2. Suhu, stevia tumbuh dengan baik pada suhu 20 0C hingga 350C.
3. Tanah, stevia tumbuh lebih baik pada tanah yang sedikit asam.
(Rank, A.H., dan Midmore, D.J., 2006).
Stevia sangat berpotensi sebagai pemanis karena tingkat
kemanisannya 300 kali sukrosa, dan aman bagi penderita diabetes, non
kalori, tidak mempengaruhi kadar gula darah, non toksik, menghambat
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pembentukan plak dan caries. Stevia mengandung glikosida, protein,
serat, karbohidrat, fosfor, zat besi, kalsium, kalium, natrium, magnesium,
rutin (flavonoid), zat besi, vitamin C dan vitamin A (Elkins, R., 1997).
Stevia berpotensi sebagai pemanis karena mengandung glikosida.
Kandungan glikosida ini meningkat sesuai dengan usia tanaman dan
berkorelasi dengan ukuran dan tebal daun. Stevia dapat menghasilkan
kandungan glikosida yang tinggi ketika berada di lingkungan tropis.
Kandungan glikosida menurun drastis ketika daun mulai menguning atau
mati (Rank, A.H., dan Midmore, D.J.,2006).
B. Steviosida
Daun stevia mengandung glikosida steviol yang meliputi
steviosida, rebaudiosida, dan dulcosida (Bruneton, J., 1999). Steviosida
dan rebaudiosida merupakan jenis glikosida steviol yang paling banyak,
dengan kadar hingga 3-10% b/b dan 1% b/b terhadap berat daun kering
dengan perlakuan voltase 32 Volt, suhu 500C, jarak elektroda 1,5cm.
4. Klarifikasi dan kristalisasi
Ekstrak hasil deklorofilasi diatur hingga pH 3 dengan asam
sitrat. Ekstrak kemudian diklarifikasi menggunakan kaolin 3% b/v
dan disaring. Ekstrak hasil klarifikasi diatur hingga pH 10,5 dengan
CaO. Larutan disaring dan diatur hingga pH 7 dengan asam sitrat.
Filtrat diekstraksi menggunakan eter (3 tahap, masing-masing 70 ml
eter). Fase aquadest diambil dan dipekatkan hingga volume 200 ml.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Larutan sampel yang sudah pekat kemudian dibagi menjadi 8
masing-masing 25 ml dan didinginkan hingga terbentuk kristal.
Setiap larutan dikenai perlakuan pendinginan dengan suhu 20C dan
140C, selama 12 jam dan 24 jam. Kristal yang terbentuk kemudian
dikeringkan pada suhu 80 hingga 900C hingga bobot tetap dan
dilakukan penetapan kadar steviosida dalam kristal.
5. Penetapan kandungan steviosida
Penetapan kandungan steviosida menggunakan Kromatografi Lapis
Tipis (KLT), dengan
Fase diam : TLC Aluminium Sheets 20×20cm Kieselgel G F254
Fase gerak : kloroform : metanol: aquabides (30:20:4)
Deteksi : semprot iodin, kemudian semprot vanilin-asam
sulfat dan dipanaskan hingga terbentuk bercak
hitam.
a. Kurva Baku
Larutan standar steviosida 1 mg/ml dalam aquabides.
Larutan standar kemudian ditotolkan pada fase diam dengan
volume 2,4,6,8,10,14 µl, lalu dikembangkan bersamaan dengan
sampel. Analisis luas bercak dilakukan dengan program ImageJ
kemudian dilakuan penentuan persamaan kurva baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Preparasi sampel
Preparasi sampel dilakukan dengan menimbang 10 mg
kristal yang terbentuk kemudian dilarutkan dengan aquabidest
hingga volume 10 ml. Masing-masing sampel ditotolkan
sebanyak 8µl pada fase diam, lalu dikembangkan. Analisis AUC
bercak dilakukan dengan program ImageJ kemudian penentuan
kandungan steviosida dengan persamaan kurva baku.
F. Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi respon serta kondisi proses kristalisasi steviosida dari
daun stevia untuk memperoleh respon optimum. Faktor yang dimaksud
adalah suhu dan lama pendinginan. Respon yang diperoleh yaitu berat
kristal dan kandungan steviosida dianalisis dengan Yate’s treatment
untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi respon.
Persamaan faktorial dua faktor yaitu Y = βo + β1.X + β .X1 2 2 +
β12.X .X1 2 diperoleh pada masing-masing respon. Persamaan ini dibuat
contour plot untuk mengetahui kombinasi faktor dengan respon yang
diinginkan yaitu kandungan steviosida terbesar dan kristal yang terberat.
Contour plot kedua respon digabung untuk memperoleh contour plot
superimposed. Daerah yang gabungan pada contour plot superimposed
menunjukkan kondisi suhu dan lama pendinginan optimum dengan
karakter kristal steviosida yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Defatisasi Simplisia
Simplisia yang digunakan ialah daun stevia (Stevia Rebaudiana Bertonii)
berasal dari B2P2TO2T (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Obat dan Obat Tradisional), Tawangmangu, Jawa Tengah. Simplisia ini telah
dideterminasi oleh B2P2TO2T (Lampiran 1). Simplisia ini kemudian disortir
untuk memisahkan pengotor dan batang, dikeringkan dan diserbuk. Setelah
diserbuk, simplisia didefatisasi dengan soxhletasi. Defatisasi dilakukan untuk
menghilangkan senyawa non polar (lemak) karena lemak ini dapat menganggu
proses kristalisasi. Defatisasi ini menggunakan pelarut heksan karena merupakan
pelarut sangat non polar dengan polaritas 0,1 (Gandjar, 2007) sehingga
diharapkan semua senyawa non polar dapat dipisahkan.
B. Ekstraksi
Ekstraksi dilakukan untuk menarik steviosida dari daun stevia. Pemilihan
pelarut aquadest dan etanol karena steviosida sangat larut dalam aquadest dan
etanol (Anonim, 2007). Etanol 96% juga dapat meminimalkan perkembangan
mikroba sesuai dengan ketentuan Farmakope Indonesia edisi IV di mana ekstraksi
menggunakan pelarut aquadest dan etanol. Komposisi pelarut yang digunakan
adalah aquadest : etanol 96% (1:1) dengan volume 100 ml dan suhu 500C.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Deklorofilasi
Deklorofilasi bertujuan untuk menghilangkan klorofil sehingga gangguan
kristalisasi berkurang dan meningkatkan acceptabilitas kristal yang terbentuk.
Deklorofilasi dilakukan menggunakan elektrokoagulasi dengan voltase 32 cm,
jarak elektrode 1,5 cm, dan suhu 50 0C. Elektrokoagulasi bekerja dengan
mengkoagulasi bahan koloidal seperti klorofil dalam suatu larutan dengan bantuan
Al3+ sebagai koagulan. Pada proses ini terjadi reduksi H2O dan oksidasi logam
aluminium menghasilkan gas, buih dan flok logam hidroksida yaitu Al(OH)3.
Selain itu, selama proses ini logam Mg2+ di dalam klorofil tereduksi menjadi
logam Mg0 (Sunardi, 2007). Flok Al(OH)3 memiliki daya adsorbsi yang kuat
terhadap logam sehingga logam Mg (magnesium) akan teradsorbsi.
Teradsorbsinya magnesium ini mengakibatkan klorofil mengendap bersama
dengan AlOH sehingga mudah dipisahkan dari maserat. 3
D. Klarifikasi dan Kristalisasi
Pada tahap ini dilakukan klarifikasi dengan penambahan asam sitrat
hingga pH larutan menjadi 3. Pada pH 3 ini asam sitrat dapat berfungsi sebagai
agen pengkelat logam, protein dan agen pewarna, sehingga senyawa yang tidak
bisa dihilangkan pada tahap deklorofilasi dapat berkurang.
Ekstrak kemudian difiltrasi menggunakan kaolin. Kaolin dipilih karena
merupakan agen pengabsorbsi dye yang kuat karena memiliki banyak pori dan
kerja kaolin sebagai decoloring agent optimum pada pH 3 (Asmatulu, 2002).
Kaolin bekerja dengan menjerap dye pada pori-pori dalam serbuk kaolin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Setelah filtrasi dengan kaolin, filtrat ditambahkan CaO. CaO dapat
mengurangi impurities yang bersifat basa dengan mengikat senyawa basa pada
permukaan CaO sehingga senyawa basa teradsorbsi di permukaaan CaO. CaO ini
tidak larut air sehingga mudah mengendap dan dapat dipisahkan. Setelah
penambahan CaO dilakukan ekstraksi dengan eter untuk senyawa non polar yang
belum dapat dipisahkan pada proses sebelumnya. Ekstraksi ini merupakan tahap
terakhir proses klarifikasi.
Fase aquadest hasil ekstraksi kemudian diambil dan diberi perlakuan
suhu dan lama pendinginan untuk proses kristalisasi. Suhu yang digunakan adalah
20C dan 140C sedang lama pendinginan yang digunakan 12 dan 24 jam. Perlakuan
suhu dan lama pendinginan ini dipilih berdasar penelitian Kumar, S. (1986)
sehingga suhu dan lama pendinginan tersebut merupakan kondisi pembentukan
kristal steviosida.
E. Penentuan Respon dan Factorial Design
Respon yang diukur adalah berat kristal yang diperoleh dan kandungan
steviosida dalam kristal.
1. Kandungan steviosida dalam kristal
Kandungan steviosida diperoleh melalui pengukuran luas bercak hasil
KLT (gambar 4) yang diolah menggunakan program ImageJ. Bercak kurva
baku dan sampel dilakukan pada satu lempeng untuk mengendalikan faktor
yang mempengaruhi elusidasi pada plat KLT. Luas bercak tiap totolan pada
kurva baku diukur untuk menentukan persamaan kurva baku (Tabel II).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Rf
1,00
0,50
2 4 6 8 10 12 14 1 11 2 b b a a1 2 1 2 ab ab 0,00 1 2 seri baku sampel
Gambar 4. KLT seri baku dan sampel
Keterangan : Fase diam : TLC Aluminium Sheets 20×20cm Silica gel GF254 Fase gerak : kloroform : metanol: aquabides (30:20:4) Deteksi : semprot iodin, kemudian semprot vanilin-asam sulfat dan
dipanaskan. Seri baku : massa 2 µg, 4 µg, 6 µg, 8 µg, 10 µg, 12 µg, 14 µg. Sampel : 1 : suhu level rendah (20C) dan lama pendinginan level rendah (12 jam) b : suhu level rendah (20C) dan lama pendinginan level tinggi (24 jam) a : suhu level tinggi (140C) dan lama pendinginan level rendah (12 jam) ab: suhu level tinggi (140C) dan lama pendinginan level tinggi (24 jam)
: percobaan utama 1 : replikasi 1 2 Pelarut baku steviosida dan sampel kristal : aquabides
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel II. Hasil luas bercak seri baku menggunakan program ImageJ RNo. Volume totolan (μl) Massa (μg) Luas bercak f
Dari penelitian diperoleh persamaan kurva baku Y = 724,2811X –
1060,7783. Persamaan kurva baku ini dapat digunakan untuk perhitungan
kandungan steviosida dalam sampel karena memiliki nilai r : 0,9817 yang
melebihi nilai r tabel dengan α : 0,001, yaitu 0,925.
Gambar 5. Kurva baku steviosida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Persamaan kurva baku yang diperoleh kemudian digunakan untuk
perhitungan kandungan steviosida dalam kristal (Tabel III). Kandungan
steviosida dalam kristal ini kemudian digunakan untuk menentukan persamaan
factorial design (Lampiran 4).
Tabel III. Kandungan steviosida dalam kristal
Keterangan : T : suhu pendinginan.
Perlakuan % steviosida (%b/b)
Rata-rata 0 RNo Notasi % steviosida SD T ( C) t(jam) f
Y Y X X1 2
t : lama pendinginan. 1 : suhu level rendah dan lama pendinginan level rendah. b : suhu level rendah dan lama pendinginan level tinggi. a : suhu level tinggi dan lama pendinginan level rendah. ab : suhu level tinggi dan lama pendinginan level tinggi.
Persamaan factorial design yang diperoleh adalah Y = 72,2798 +
1,1395X1 + 0,5602X2 – 0,0979X1X2. Persamaan ini digunakan untuk membuat
grafik hubungan faktor dengan respon (Gambar 6 dan Gambar 7).
79,5072 0,82 1 1 2 12 78,3581 0,82
78,9327 0,8125
78,1219 0,81 2 a 14 12 78,9059 0,81
78,5139 0,5544
81,7017 0,82 3 b 2 24 84,9113 0,82
83,3065 2,2695
68,6202 0,80 4 ab 14 24 68,9695 0,79
68,7948 0,2470
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 6. Hubungan suhu pendinginan terhadap kandungan steviosida
dalam kristal
Gambar 7. Hubungan lama pendinginan terhadap kandungan steviosida
dalam kristal
Koefisien faktor pada persamaan factorial design menujukkan
bahwa suhu merupakan faktor paling menentukan dan meningkatkan
kandungan steviosida dari pada lama pendinginan. Hal ini tidak sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
hasil perhitungan efek faktor terhadap respon (Lampiran 4), karena diperoleh
hasil bahwa suhu merupakan faktor dengan efek dominan tetapi suhu bersifat
menurunkan kandungan steviosida dalam kristal. Suhu merupakan faktor
dominan karena memiliki nilai efek paling besar yaitu -14,9304 dibandingkan
efek lama pendinginan (-5,3452) dan efek interaksi (-14,0929). Nilai negatif
pada masing-masing efek faktor dan interaksi ini menunjukkan bahwa faktor
dan interaksi bersifat menurunkan respon. Oleh karena itu, seiring peningkatan
level suhu maka kadar steviosida menurun, sesuai dengan Gambar 6. Analisis
dengan Yate’s treatment dilakukan pada penelitian ini karena faktor yang
benar-benar berpengaruh pada kadar steviosida belum dapat diketahui pasti.
Tabel IV. Hasil Yate’s treatment kandungan steviosida dalam kristal
source of variation sum of square mean square df Fhitung
Replikasi 1 1,2750 Treatments 3 225,0489 75,0163
a 1 111,4584 111,4584 68,1804 b 1 14,2856 14,2856 8,7387 ab 1 99,3049 99,3049 60,7460
1,6348 Experimental error 3 4,9043 Total 7 231,2282
Keterangan : a : suhu pendinginan b: lama pendinginan ab : interaksi
Berdasar perhitungan Yate’s treatment diperoleh bahwa Fhitung faktor
suhu lebih besar dari Ftabel(1,3) dengan taraf kepercayaan 95% yaitu 10, 128
sehingga menunjukkan bahwa Ho dan Ho ditolak. Ho1 3 1 ditolak menunjukkan
bahwa kandungan steviosida level rendah tidak sama dengan level tinggi,
sehingga faktor suhu merupakan faktor yang mempengaruhi kandungan
steviosida. Ho ditolak menunjukkan terdapat interaksi. Interaksi ini dapat 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
terlihat pada gambar 6 dan 7. Gambar 6 mengindikasi terdapat interaksi tetapi
interaksi ini tidak berada pada range level suhu pendinginan karena garis level
tinggi dan level rendah tidak sejajar. Pada gambar 7 dapat terlihat adanya
interaksi sehingga mendukung hasil perhitungan Yate’s treatment.
Perpotongan garis level rendah dan level tinggi suhu mengindikasikan terdapat
interaksi. Di sisi lain faktor lama pendinginan tidak mempengaruhi kandungan
steviosida karena memiliki Fhitung faktor suhu lebih kecil dari Ftabel(1,3),
meskipun terjadi perubahan kandungan steviosida terhadap lama pendinginan
tetapi perubahan ini dapat diabaikan.
Proses kristalisasi ditentukan oleh tingkat kelarutan senyawa tersebut
karena kristalisasi terjadi ketika senyawa menjadi tidak larut. Menurut Mullin
(2001) kelarutan senyawa selain dipengaruhi kekuatan pelarut untuk
melarutkan senyawa, juga dipengaruhi oleh suhu. Suhu memiliki pengaruh
pada tingkat kelarutan suatu senyawa di mana semakin turun suhu maka
tingkat kelarutan senyawa menjadi menurun. Berdasar hasil penelitian
diperoleh bahwa kandungan steviosida meningkat seiring dengan peningkatan
suhu, sehingga dapat diketahui bahwa kristal dengan kandungan steviosida
terbesar berada di sekitar suhu pendingan level tinggi.
Selain itu lama pendinginan juga mempengaruhi kristal terbentuk
karena menurut Flint, Y. (1989) kristalisasi membutuhkan waktu hingga kristal
terbentuk. Kandungan senyawa dalam kristal akan meningkat seiring dengan
peningkatan lama pendinginan hingga senyawa tersebut tidak dapat
mengendap lagi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa range waktu 12 dan 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
jam termasuk dalam range waktu yang dibutuhkan steviosida untuk mengristal
meskipun tidak mempengaruhi kandungan steviosida.
2. Berat kristal
Berat kristal diperoleh dengan cara penimbangan setelah kristal
mencapai bobot tetap di mana selisih 2 kali penimbangan setiap jam kurang
dari 0,25% (Anonim, 1995). Berat kristal ini dihitung terhadap serbuk daun
stevia yang digunakan pada tiap perlakuan (Tabel V).
Tabel V. Berat kristal Perlakuan Berat
kristal (%b/b)
Rata-rata berat kristal (%b/b) 0No Notasi SD T ( C) t(jam)
Y X X1 21,0371 1 1 2 12
0,9110 0,1783 0,7849 1,1409 2 a 14 12
1,0114 0,1832 0,8818 1,4125 3 b 2 24
1,4545 0,0594 1,4965 1,1641 4 ab 14 24
1,0896 0,1054 1,0150 Keterangan :
T : suhu pendinginan t : lama pendinginan
Pada tabel V terlihat bahwa faktor lama pendinginan memiliki
pengaruh lebih besar dibanding faktor suhu tetapi pengaruh ini dapat diketahui
dengan pasti melalui perhitungan Yate’s treatment. Perhitungan efek
(Lampiran 6) menunjukkan bahwa lama pendinginan merupakan efek yang
dominan karena memiliki nilai efek terbesar yaitu 0,6217 dibandingkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
efek faktor suhu pendinginan (-0,2646) dan interaksi (-0,4653). Hasil
perhitungan ini sesuai dengan persamaan factorial design yang diperoleh yaitu
Y = 0,2732 + 0,0471X + 0,0518 X – 0,0032X X1 2 1 2, yang menunjukkan
koefisien terbesar ialah faktor lama pendinginan yaitu 0,0518. Nilai efek antar
faktor dan koefisien antar faktor memiliki nilai yang serupa, maka perlu
dilakukan perhitungan Yate’s treatment utuk mengetahui faktor yang benar-
benar mempengaruhi berat kristal steviosida.
Tabel VI. Hasil Yate’s treatment berat kristal
Source of variation sum of squares mean squares df Fhitung1,0042 Replikasi 1 0,3365 0,3365 Treatments 3
-0,9242 -0,3081 Experimental error 3 Total 7 0,4165 Keterangan : a : suhu pendinginan b: lama pendinginan ab : interaksi
Tabel VI menunjukkan bahwa tidak ada faktor mempengaruhi berat
kristal karena nilai Fhitung baik faktor suhu, faktor lama pendinginan, dan
interaksi memiliki lebih kecil dari pada Ftabel (1,3) dengan taraf kepercayaan
95% yaitu 10,128. Hal ini menunjukkan bahwa tidak faktor dominan yang
mempengaruhi berat kristal. Pernyataan ini tidak sesuai dengan dugaan
sebelumnya yang menyatakan lama pendinginan merupakan faktor dominan.
Hal ini disebabkan oleh selisih berat kristal tiap level, nilai efek, dan koefisien
pada tiap faktor menujukkan nilai yang serupa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Hubungan suhu pendinginan terhadap berat kristal dan lama
pendinginan terhadap berat kristal dapat terlihat pada gambar 8 dan 9.
Gambar 8. Hubungan suhu pendinginan terhadap berat kristal
Gambar 9. Hubungan lama pendinginan terhadap berat kristal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pada gambar 8 menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang dapat
mempengaruhi berat kristal sedangkan gambar 9 menunjukkan bahwa
peningkatan level lama pendinginan dapat menurunkan berat kristal. Gambar 9
juga tidak menunjukkan adanya interaksi pada range level lama pendinginan
karena tidak terdapat perpotongan garis level rendah dan level tinggi lama
pendinginan, tetapi interaksi ini terjadi di luar level lama pendinginan. Akan
tetapi perhitungan Yate’s treatment menyatakan tidak terdapat faktor yang
mempengaruhi berat kristal sehingga perubahan berat kristal yang terlihat pada
gambar 8 dan 9 dapat diabaikan.
F. Contour Plot
Persamaan factorial design yang diperoleh dapat digunakan untuk
penentuan respon karena berdasar perhitungan Yate’s treatment, interaksi
memberikan pengaruh baik terhadap kandungan steviosida dalam kristal
maupun berat kristal. Interaksi merupakan variabel yang tak terkendali
sehingga jika interaksi memberikan pengaruh pada respon maka persamaan
factorial design tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya jika dilakukan
ekstrapolasi. Oleh karena itu, persamaan factorial design yang diperoleh dapat
digunakan hanya pada kondisi yang sama dengan kondisi penelitian.
Masing-masing persamaan factorial design yang diperoleh
kemudian dibuat contour plot, untuk mengetahui pengaruh kombinasi faktor
suhu dan lama pendinginan terhadap respon untuk memperoleh kristal yang
diinginkan. Kristal dianggap memiliki karakter yang baik ialah kristal dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
berat kristal melebihi 1,2% terhadap serbuk daun stevia, dengan kandungan
steviosida dalam kristal melebihi 80%.
Gambar 10. Contour plot suhu dan lama penyimpanan terhadap kandungan
steviosida dalam kristal
Gambar 10 merupakan contour plot suhu dan lama pendinginan terhadap
kandungan steviosida dalam kristal. Kandungan steviosida yang diperoleh
pada kondisi percobaan berada di sekitar 69 %b/b sampai dengan 83% b/b.
Area yang diarsir merupakan kombinasi suhu dan lama pendinginan yang
menghasilkan kandungan steviosida melebihi 80%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 11. Contour plot suhu dan lama pendinginan terhadap berat kristal
Contour plot suhu dan lama pendinginan dapat dilihat pada gambar
11. Gambar 11 menunjukkan bahwa dengan perlakuan suhu dan lama
pendinginan dapat menghasilkan berat kristal terhadap berat serbuk daun
stevia di sekitar 1,0 %b/b hingga 1,5%b/b. Area yang diarsir pada gambar 11
ialah area suhu dan lama pendinginan yang menghasilkan berat kristal
melebihi 1,2%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Gambar 12. Contour plot superimposed kandungan steviosida dan
berat kristal
Dari kedua contour plot di atas kemudian dibuat contour plot
superimposed untuk memperoleh daerah optimum hasil kombinasi faktor
suhu dan lama pendinginan. Daerah optimum ini memiliki karakter kristal
dengan berat kristal dan kandungan steviosida dalam kristal yang diinginkan
yaitu kristal dengan berat kristal melebihi 1,2 %, dengan kandungan
steviosida dalam kristal melebihi 80%. Kombinasi suhu dan lama
pendinginan untuk memperoleh kristal dengan kriteria di atas terletak pada
daerah yang diarsir pada gambar 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Faktor dominan terhadap kandungan steviosida dalam kristal adalah
faktor suhu pendinginan dan terdapat interaksi, tetapi tidak ada faktor
yang dominan terhadap berat kristal yang diperoleh.
b. Kombinasi antara suhu dan lama pendinginan dapat menghasilkan kristal
dengan berat kristal lebih dari 1,2 % terhadap serbuk daun stevia, dengan
kandungan steviosida dalam kristal lebih dari 80%.
B. Saran
a. Perlu dilakukan penentuan kandungan steviosida menggunakan metode
kuantitatif lain seperti HPLC (High Performance Liquid
Chromatography), karena metode KLT dengan analisis ImageJ ini
merupakan metode semikuantitatif.
b. Perlu dilakukan studi mengenai pengaruh suhu dan lama penyimpanan
terhadap kualitas kristal yang diperoleh (misal kelarutan, bentuk
kristal).
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1986a, edited by G Lyn O'brien Nabors dan Robert C, Alternative
Sweeteners, 295-305, Marcell Dekker Inc, New York. Anonim, 1986b, Sediaan Galenik, 10-13, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia IV, 7, 1002, 1036, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 2007, Compendium Of Food Additive Specifications, 61-64, Food And
Agriculture Organization Of The United Nations. AR, Rahmani, 2008, Removal of Water Turbidity by the Electrocoagulation
Method, J Res Health Sci, Vol. 8, No. 1, 18-24. Asmatulu, R., 2002, Removal of the Discoloring Contaminants of an East
GeorgiaKaolin Clay and its Dewatering Turkish J. Eng. Env. Sci., 26, 447 -453.
Bartz, R., Li, Wen-Hong, Venables, B., Zehmer, J.K, Roth, M.R., Welti, R.,
et.al., 2007, Lipidomics Reveals That Adiposomes Store Ether Lipids and Mediate Phospholipid Traffic, Journal of Lipid Research, 48, 837-847.
Blum-Fretz, C., Baumann, A., dan Feife, S., 2007, Fat determination, automated
extraction, Soxhlet, hot extraction, BÜTCHI Labortechnik AG, Switzerland.
Bolton S. , 1990, Pharmaceutical Statistic, Practical and Clinical Applications
2nd ed., Revised and Expanded, 308-334, Marcel Dekker Inc., New York.
Brandle, J.E., dan Rosa, N, 1992, Heritability for yield, leaf stem ratio and stevioside content estimated from a landrace cultivar of Stevia rebaudiana, Can. J. Plant Sci, 72: 1263-1266.
Bruneton, J., diterjemahkan Caroline K. Halton, 1999, Pharmacognosy Phytochemistry Medicinal Plants 2nd ed., 653, Lavoisier Publishing, France.
Rural Industries Research and Development Corporation, Australia. Reinking, L., 2001, ImageJ Basics, Department of Biology, Millersville
University, Millersville Sherma, J. dan Fried, B., 1996, Handbook of Thin Layer Chromatography, edisi
2, 7-8, Marcel Dekker Inc., New York Stahl, E., 1969, Thin Layer Chromatography, 135-138, Spinger Verlag, New
York. Sunardi, 2007, Pengaruh Tegangan Listrik dan Kecepatan Alir Terhadap Hasil
Pengolahan Limbah Cair yang Mengandung Logam Pb, Cd, dan TSS Menggunakan Alat Elektrokoagulasi, Seminar Nasional III SDM Teknologi Nuklir Yogyakarta, 442-446.
Wallin H., 2004, STEVIOL GLYCOSIDES Chemical and Technical Assessment,