PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN, MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA (Kajian Tekanan Darah) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Ester Serina Manurung NIM : 048114085 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i pengaruh pemberian edukasi tahap ii tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat dusun krodan, maguwoharjo, sleman,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DUSUN KRODAN,
11. Ivonne, Vika, Ina atas kerjasama yang baik selama penyusunan skripsi ini
12. Hetty, Made, Rina, Maduma, atas kesediaannya dengan sepenuh hati memberi
bantuan sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai.
13. Teman-teman FKK 2004 Kelas B atas kebersamaannya selama di Fakultas
Farmasi.
14. Masyarakat Dusun Krodan yang telah bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini.
15. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan
memerlukan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya dan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Yogyakarta, 19 Desember 2008
Penulis
Ester Serina Manurung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
INTISARI
Angka kejadian terjadinya sindrom metabolik meningkat dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh adanya perubahan pola dan gaya hidup masyarakat yang cenderung tidak sehat. Pemberian edukasi tentang sindrom metabolik bertujuan untuk mengurangi prevalensi sindrom metabolik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu non-randomized pretest-posttest control group design. Analisis statistik yang digunakan yaitu Mann-Whitney Test dengan taraf kepercayaan 90% dan analisis kualitatif.
Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk mengetahui profil responden secara keseluruhan dan mengetahui pengaruh edukasi tentang sindrom metabolik terhadap perilaku masyarakat dusun Krodan; serta mengetahui profil tekanan darah responden pada saat sebelum dan sesudah pemberian edukasi bila pemberian edukasi dilakukan dalam waktu yang relatif lebih lama.
Hasil penelitian menunjukkan Profil responden secara keseluruhan, pada observasi awal, observasi I, observasi II dan observasi III profil responden kelompok edukasi vs nonedukasi berbeda tidak bermakna, kecuali jika dilihat profil BMI, profil rasio lingkar pinggang-pinggul pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan, lingkar pinggang pada jenis kelamin laki- laki, profil gula darah puasa antara kelompok edukasi vs non edukasi. Selisih nilai kuisioner terkait tekanan darah kelompok edukasi vs nonedukasi, ditunjukkan dengan nilai p sebesar 0,588 untuk selisih nilai observasi III – observasi 1, 0,156 untuk selisih nilai observasi III – observasi awal atau berbeda tidak bermakna. Profil tekanan darah pada observasi awal pada kelompok edukasi vs non edukasi : 117,6±11,4mmHg vs 116,4±15,6 mmHg untuk tekanan sistolik dan 80,4±10,1mmHg vs 79,3±9,0mmHg untuk tekanan diastolik. Profil tekanan darah pada saat observasi I pada kelompok edukasi vs non edukasi 114,3±12,4mmHg vs 119,8±20,2mmHg untuk tekanan sistolik dan 79,8±9,0mmHg vs 80,0±12,2mmHg untuk tekanan diastolik. Profil tekanan darah pada saat observasi II pada kelompok edukasi vs non edukasi 114,4±10,7mmHg vs 114,1±14,1mmHg untuk tekanan sistolik dan 73,6±8,7 mmHg vs 71,6±10,2mmHg untuk tekanan diastolik. Profil tekanan darah pada saat observasi III pada kelompok edukasi vs non edukasi 122,6±15,4mmHg vs 120,5±18,5mmHg untuk tekanan sistolik dan 81,7±11,8mmHg vs 80,8±12,0mmHg untuk tekanan diastolik.
Kata kunci: sindrom metabolik, edukasi, perilaku, sistolik, diastolik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Metabolic syndrome rises time by time for the changing bad pattern and life style of people. Metabolic syndrome education has a goal to decrease the prevalence metabolic syndrome. This study is study of experimental with non- randomized pretest-posttest control group design. This study takes Mann- Whitney test for statistic analyze, with 90 % confidence level and qualitative analyze.
This study is follow up of study before in purpose to know the respondents profile, the effect of metabolic syndrome education to people behavior in Krodan village, the level profile of blood pressure of respondents before and after they having this education for more long time. The study results that respondents profile of all observation between education group and non education group is not significant difference. It differs, with the profile data of BMI, the circle of woman and man loin, also their rears, glucose level between education group and non education group. The difference of blood pressure in education group and non education group for first observation and begun observation is shown in p 0.588. for third observation and begun observation, the difference is p 0.156. It is not significant point. The blood pressure in education group vs non education group while begun observation : 117.6±11.4mmHg vs 116.4±15.6mmHg for systolic pressure and 80.4±10.1mmHg vs 79.3± 9.0mmHg for diastolic pressure. In the first observation, the blood pressure profile is : 114.3±12.4 mmHg vs 119.8±20.2mmHgfor systolic pressure and 79.8±9.0mmHg vs 80.0±12.2 mmHg for diastolic pressure. The second observation, shows the blood pressure boths groups is : 114.4±10.7mmHg vs 114.1±14.1mmHg for systolic pressure and 73.6±8.7mmHg vs 71.6±10.2mmHg for diastolic pressure. The blood pressure in the third observation is 122.6±15.4mmHg vs 120.5±18.5mmHg for systolic pressure and dan 81.7±11.8mmHg vs 80.8±12.0mmHg for diastolic pressure. Key words : metabolic syndrome, education, behavior, systolic, diastolic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
PRAKATA ................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vii
INTISARI ................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENGANTAR ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1. Rumusan masalah ........................................................................ 3
Non Edukasi Non Laboratorium ................................ 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Sindrom metabolik terjadi tidak disebabkan oleh satu faktor saja tetapi
dapat disebabkan oleh sekumpulan faktor yang muncul secara bersamaan yang
sangat besar pengaruhnya terhadap sistem metabolisme tubuh. Prevalensi
terjadinya sindrom metabolik meningkat dari tahun ke tahun. Kurnia (2003) dalam
bukunya menyebutkan bahwa prevalensi terjadinya sindrom metabolik di antara
penduduk dewasa Amerika Serikat sangat tinggi dan pernyataan ini di tunjukkan
oleh suatu studi survei kesehatan. Survei ini meneliti 8814 laki-laki dan
perempuan berusia di atas 20 tahun dan menemukan prevalensi sindrom
metabolik sebanyak 23,7%. Prevalensi tersebut meningkat menjadi 43,5% pada
penderita usia 60-69 tahun. Penelitian lainnya juga menyatakan bahwa sindrom
metabolik juga menjadi ancaman serius bagi warga Jakarta, karena prevalensinya
terus yang mengalami peningkatan. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 1.560
responden, terdapat 26,6% yang mengalami sindrom metabolik (Anonim, 2007a).
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya sindrom metabolik adalah
adanya peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu yang
lama. Peningkatan tekanan darah ini mengarah ke hipertensi. Ridjab (2007)
menyebutkan bahwa sekitar 50 juta orang dewasa Amerika menderita tekanan
darah tinggi. Di Indonesia, hipertensi didapatkan pada 83 per 1000 anggota rumah
tangga. Prevalensi tekanan darah ini meningkat seiring dengan bertambahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
usia. Prevalensi hipertensi ringan sebesar 2 % pada usia 25 tahun atau kurang dan
mengalami peningkatan sebesar 25 % pada usia 50 tahun dan pada usia 70 tahun
meningkat sebesar 50 %. Sebuah studi meta-analisis menunjukkan bahwa sekitar
seperempat dari populasi dunia, atau sekitar satu triliun penduduk menderita
hipertensi pada tahun 2000. Proporsi ini diperkirakan akan meningkat menjadi
29% atau menjadi 1,56 triliun penduduk pada tahun 2025.
Di Yogyakarta, menurut publikasi Kompas tanggal 13 Februari 2006
disebutkan bahwa dalam satu dekade terakhir, tren penyakit di Yogyakarta telah
bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif atau penyakit karena usia
tua. Penyakit degeneratif ini antara lain adalah hipertensi. Dusun Krodan
merupakan bagian kecil dari wilayah Yogyakarta. Penduduk menyebutkan bahwa
angka kejadian stroke mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Mereka juga
menyebutkan bahwa jumlah penduduk yang terserang penyakit degeneratif seperti
hipertensi, diabetes, dan kolesterol makin meningkat. Data puskesmas setempat
periode Juli-Desember 2007 menyebutkan bahwa dari 63 orang yang berobat,
terdapat 12 orang yang mengalami penyakit degeneratif (19,05%). Kejadian
sindrom metabolik yang prevalensinya meningkat dewasa ini, sebagian besar
disebabkan oleh pola dan gaya hidup masyarakat modern yang cenderung tidak
sehat. Pola dan gaya hidup ini merupakan salah satu faktor penyebab seseorang
mudah terjangkit penyakit atau tidak dan gaya hidup ini meliputi kebiasaan makan
berlebih atau tidak terkontrol, aktivitas yang terlalu banyak, sering merokok dan
kurang istirahat. Akibatnya pada umumnya masyarakat usia diatas 40 tahun rentan
terhadap penyakit yang berkaitan dengan pembuluh darah, hal ini terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
disebabkan oleh pembuluh darah yang semakin kaku pada usia yang semakin tua.
(Wiryowidagdo & Sitanggang, 2006). Oleh karena itu, pemberian edukasi tentang
pola dan gaya hidup sehat sangat diperlukan.
Pemberian edukasi tentang tentang pola dan gaya hidup sehat tahap kedua
ini dilatarbelakangi oleh saran dari peneliti tahap pertama yang dilakukan oleh
Asih, et al (2008) dan teman-teman dengan menggunakan judul, subjek uji dan
metode yang sama dalam waktu pemberian edukasi yang lebih lama dengan
demikian diharapkan pengetahuan masyarakat tentang sindrom metabolik
semakin meningkat, sehingga dapat mengurangi angka kejadian sindrom
metabolik dalam masyarakat, lebih khususnya dapat mengurangi prevalensi
hipertensi.
1. Permasalahan
a. Seperti apakah profil responden pada penelitian pemberian edukasi tahap ke
dua?
b. Apakah ada pengaruh pemberian edukasi yang di perpanjang waktunya
terhadap perilaku masyarakat?
c. Seperti apakah profil tekanan darah pada observasi awal, observasi I, observasi
II, observasi III ?
2. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang sindrom metabolik sebelumnya pernah dilakukan oleh
Damayanti (2005), yang berjudul “Sebaran Prevalensi Sindrom Metabolik
Menurut Kriteria IDF Pada Penderita Yang Dirawat Jalan dan Inap Di RSUD
Koja Periode Juni 2000-Juni 2005”. Penelitian ini menggunakan metode survei
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bersifat studi deskriptif cross sectional, yaitu suatu penelitian yang mempelajari
dinamika korelasi antara faktor- faktor risiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point
time approach). Dari penelitian ini diperoleh data bahwa berdasarkan jenis
kelamin, prevalensi terjadinya sindrom metabolik lebih banyak terjadi pada laki-
laki (57,78%) dibandingkan pada perempuan (42,22%). Berdasarkan data
pengukuran tekanan darah, didapatkan bahwa sebagian besar pasien yang
memiliki kecenderungan memiliki tekanan darah >140/90 mmHg yaitu sebesar
41,93%, sedangkan pasien dengan tekanan darah antara 130/80-140/90 mmHg
sekitar 36,635, dan yang memiliki tekanan darah =120/80 mmHg hanya sekitar
24,44%. Penelitian sindrom metabolik lain juga telah dilakukan oleh Tartan, et al
(2006), yang berjudul “Metabolic Syndrome as a Predictor of Non-Dipping
Hypertension”.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian tersebut, karena penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental semu (kuasi) dengan rancangan penelitian
nonrandomized pretest-posttest control group design. Penelitian ini merupakan
penelitian tahap kedua yang merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya
yang dilakukan kelompok peneliti sebelumnya. Penelitian ini ingin mengkaji
pengaruh perlakuan pemberian edukasi tentang sindrom metabolik dalam waktu
yang relatif lebih lama (6 bulan) akan memberi profil perilaku masyarakat yang
lebih baik jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau referensi
tentang pengaruh pemberian edukasi sindrom metabolik terhadap tekanan darah
kepada masyarakat yang tinggal dan bekerja di dusun Krodan, Maguwoharjo,
Sleman, Yogyakarta.
b. Manfaat praktis
Data yang diperoleh pada penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai acuan bagi pihak-pihak terkait yang menangani atau ingin meneliti lebih
lanjut tentang sindrom metabolik dalam masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi yang
diperpanjang waktunya terhadap perilaku masyarakat yang tinggal dan bekerja di
dusun Krodan, Maguwoharjo tentang sindrom metabolik terutama yang terkait
dengan tekanan darah.
2. Tujuan khusus
Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui profil subyek secara keseluruhan terkait dengan sindrom metabolik
jika ditinjau dari lamanya waktu pemberian edukasi
b. Mengetahui pengaruh pemberian edukasi terhadap perilaku masyarakat yang
tinggal dan bekerja di dusun Krodan, Maguwoharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
c. Mengetahui profil tekanan darah masyarakat yang tinggal dan bekerja di dusun
Krodan, Maguwoharjo pada saat sebelum dan sesudah pemberian edukasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
PENELAHAAN PUSTAKA
A. Sindrom Metabolik
1. Definisi
Menurut National Cholesterol Education Program Expert Panel on
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults, Adult
Treatment Panel III (NCEP ATP III) tahun 2001, sindrom metabolik adalah
sekelompok kelainan metabolik, baik lipid maupun non-lipid yang merupakan
faktor risiko penyakit jantung koroner. Kelompok faktor risiko tersebut meliputi
obesitas sentral, dislipidemia aterogenik, kadar trigliserida meningkat dan kadar
kolesterol HDL rendah, hipertensi, serta glukosa plasma yang abnormal (Adam
dan Adriansjah, 2004).
2. Komponen Sindrom Metabolik
Standar NCEP ATP III menyebutkan ada 6 komponen sindrom metabolik yang
berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskuler, yaitu:
a. Obesitas abdominal, yang secara klinis ditunjukkan dengan meningkatnya
lingkar pinggang.
b. Dislipidemia aterogenik, manifestasinya berupa meningkatnya kadar trigliserida
dan rendahnya kadar kolesterol High Density Lipoprotein.
c. Peningkatan tekanan darah, umumnya berhubungan dengan obesitas dan
umumnya terjadi pada individu yang mengalami resistensi insulin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
d. Resistensi insulin, kebanyakan dijumpai pada individu yang mengalami
sindrom metabolik.
e. stadium protroinflamasi, ditandai dengan meningkatnya C-reactive protein
(CRP), umum dijumpai pada individu yang mengalami sindrom metabolik.
Salah satu penyebab meningkatnya kadar C-reactive protein adalah obesitas,
karena adanya jaringan adiposa yang berlebih dapat mendatangkan sitokin
inflamatori yang akan menyebabkan meningkatnya C-reactive protein.
f. stadium protrombik, yang ditandai dengan meningkatnya plasminogen activator
inhibitor (PAI)-1 dan fibrinogen juga dihubungkan dengan sindrom metabolik.
Fibrinogen, suatu reaktan fase akut seperti CRP, responnya mengalami
peningkatan sebagai respon terhadap tingginya stadium sitokin.
Standar NCEP ATP III membagi komponen sindrom metabolik menjadi 3
faktor risiko, yaitu faktor risiko pokok, utama, dan darurat. Faktor risiko pokok
yaitu obesitas, kurangnya aktivitas fisik, diet aterogenik; faktor risiko utama yaitu
merokok, hipertensi, meningkatnya kolesterol LDL, kolesterol HDL yang rendah,
riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner, dan penuaan; faktor risiko
darurat yaitu meningkatnya kadar trigliserida, partikel-partikel kecil LDL,
resistensi insulin, intoleransi glukosa, stadium proinflamasi dan protrombik
(Anonim, 2004).
3. Patogenesis
Sindrom metabolik memiliki 3 kategori etiologis potensial, yaitu obesitas
dan gangguan jaringan adiposa; resistensi insulin, dan kumpulan faktor
independent lain seperti usia, stadium proinflamatori, dan perubahan hormonal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Menurut NCEP ATP III (2001), obesitas dan distribusi lemak tubuh yang
abnormal merupakan faktor utama yang bertanggung jawab terhadap
meningkatnya prevalensi sindrom metabolik. Obesitas berkontribusi terhadap
hipertensi, serum kolesterol yang tinggi, kolesterol HDL yang rendah, dan
hiperglikemia yang dihubungkan dengan meningkatnya risiko penyakit
kardiovaskuler.
Resistensi insulin atau hiperinsulinemia secara langsung menyebabkan
faktor risiko metabolik yang lain. Resistensi insulin umumnya meningkat dengan
peningkatan komponen lemak tubuh. Kebanyakan individu dengan kategori
obesitas yaitu BMI=30 Kg/m 2 memiliki hiperinsulinemia postprandial dan
sensitivitas insulin yang relatif rendah. Individu yang mengalami overweight
(BMI 25-29,9 Kg/m 2 ) juga menunjukkan hal serupa. Pada beberapa populasi,
misalnya Asia Selatan, resistensi insulin umum terjadi walaupun dengan nilai
BMI<25 Kg/m 2 . Selain obesitas dan resistensi insulin, faktor independen lain
yang memperantarai komponen sindrom metabolik yaitu genetik. Sebagai contoh,
metabolisme lipoprotein, yang dimodulasi oleh variasi genetik, oleh karena itu
ekspresi dislipidemia sebagai respon terhadap obesitas dan atau resistensi insulin
juga bervariasi (Anonim, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Kriteria Diagnosis
Tabel I. Kriteria Diagnosis Menurut NCEP ATP III, Tahun 2001 Faktor risiko Batas nilai
1. Obesitas abdominal, dalam bentuk lingkar
pinggang Laki- laki Perempuan
2. Trigliserida 3. Kolesterol HDL Laki- laki Perempuan 4. Tekanan darah 5. Glukosa puasa
>102 cm >88 cm = 150 mg/dL <40 mg/dL <50 mg/dL =130/=85 mmHg =110 mg/dL
Tabel II. Kriteria Sindrom Metabolik menurut WHO Tahun 1998
Faktor risiko Batasan Tekanan darah meningkat =160/90 mmHg Trigliserida plasma meningkat disertai atau tidak kolesterol high-density lipoprotein rendah Pria Wanita
=150 mg/dl <35 mg/dl <39 mg/dl
Mikroalbuminuria Rerata ekskresi albumin urin Ratio albumin : kreatinin
>20 mg/menit =30 mg/gram
Obesitas sentral Pria (rasio lingkar pinggang-pinggul) Wanita (rasio lingkar pinggang-pinggul) Body Mass Index
>0,90 >0,85 =30 kg/m2
5. Penatalaksanaan
Sindrom metabolik terdiri atas dua komponen utama, yaitu obesitas sentral
dan beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner baik berupa kelainan lipid
maupun non-lipid. Oleh karena itu, NCEP ATP III membagi penatalaksanaan
tersebut atas yang ditujukan pada penyebab utama sindrom metabolik yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menurunkan berat badan dan meningkatkan aktivitas tubuh serta terapi yang
ditujukan kepada faktor risiko lipid dan non- lipid yang ditemukan pada penderita
(Adam, Adam, dan Adriansjah, 2004). Terapi menggunakan obat penurun berat
badan dimulai pada BMI antara 25-29.9 Kg/m 2 yang disertai dengan penyakit
penyerta seperti diabetes melitus, pasca stroke, dan penyakit arteri perifer.
Tindakan operasi perlu dipertimbangkan bila BMI =40 Kg/m 2 . Obat penurun
berat badan yang banyak digunakan yaitu orlistat dan sibutramin. Orlistat bekerja
mencegah absorpsi lemak dari usus sedangkan sibutramin bekerja sentral
menimbulkan rasa kenyang (Adam, dan Adriansjah, 2004).
Pada penderita sindrom metabolik dengan diabetes, pilihan obatnya yaitu
golongan metformin. Selain menurunkan kadar glukosa darah, metformin juga
dapat menurunkan berat badan. Perlu dipertimbangkan pilihan obat untuk lipid
pada mereka dengan kadar kolesterol LDL yang normal tetapi dengan trigliserid
tinggi dan terapi terhadap obesitas pembatasan kalori, olahraga, obat penurun
berat badan terapi terhadap faktor risiko dislipidemi, hipertensi, hiperglikemi
kolesterol HDL rendah. Pada penderita dengan kadar trigliserid >400 mg/dl,
meskipun dengan kadar kolesterol LDL yang normal, harus dimulai dengan obat
golongan fibrat (gemfibrozil atau fenofibrat). Penderita dengan dislipidemi
kombinasi, yaitu kadar kolesterol LDL tinggi dan kolesterol HDL rendah,
sebaiknya diberikan obat kombinasi statin dan niaspan (asam nikotinik kerja
lama) seperti lofastatin dan niaspan. Beberapa studi menekankan bahwa untuk
mengontrol berbagai faktor risiko kardiovaskular dibutuhkan usaha yang intensif.
Untuk mewujudkan usaha tersebut, National Clinical Guidelines menyarankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pengurangan gaya hidup yang berisiko terkena penyakit kardiovaskuler. Saran
tersebut yaitu “Therapeutic Lifestyle Change” atau “TLC” yang terdiri dari
olahraga dan latihan bersama pakar nutrisi dan berhenti merokok. Ada enam
aspek penting TLC:
1. Olahraga/aerobik
Olahraga merupakan antidepresan yang poten. Menaikkan denyut nadi antara
120- 160 denyut per menit. Dilakukan tiga kali seminggu selama 35 menit.
2. Istirahat yang cukup, tidur selama 7 sampai 8 jam setiap malam.
3. Cahaya matahari alami, otak memerlukan 2500 lux selama 30-60 menit setiap
hari.
4. Asam lemak omega-3, pemasukan omega-3 (terutama bentuk molekuler yang
disebut EPA) dapat menurunkan tekanan atau despresi. Penelitian
merekomendasikan dosis satu kali sehari 1000 miligram EPA, yang
mengandung minyak ikan dengan konsentrasi tinggi.
5. Interaksi sosial, dukungan sosial membantu mencegah tekanan ketika kita
menderita dalam hidup.
6. Mengurangi pikiran negatif, kesepian dapat mendorong kecenderungan berpikir
negatif. Interaksi sosial dan belajar untuk melibatkan diri dalam berbagai
aktivitas bila sendiri (Anonim, 2005).
B. Sindrom Metabolik dan Hipertensi
Tekanan darah arterial ditentukan oleh cardiac output (jumlah darah yang
dipompa oleh jantung tiap menit) dan tahanan yang dialami oleh darah saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dipompakan melalui sirkulasi perifer (disebut tahanan total perifer). Oleh karena
itu, tekanan darah dapat diformulasikan sebagai berikut:
Tekanan darah = cardiac output x tahanan perifer total
(Porth,1994)
Peningkatan tekanan darah dapat disebabkan karena peningkatan tahanan
perifer total dan peningkatan cardiac output. DiPiro (2005) menyebutkan bahwa
peningkatan cardiac output dapat disebabkan oleh peningkatan cardiac preload
yang menyebabkan peningkatan volume cairan karena adanya asupan sodium atau
retensi sodium renal yang berlebihan. Selain itu, peningkatan cardiac output juga
dapat disebabkan oleh konstriksi vena sebagai akibat dari stimulasi Sistem Renin
Angitensin Aldosteron (RAAS) yang berlebihan dan aktivitas saraf simpatik yang
berlebihan. Peningkatan tahanan perifer total dapat disebabkan oleh konstriksi
fungsional vaskular sebagai akibat dari stimulasi Sistem Renin Angitensin
Aldosteron (RAAS) yang berlebihan dan aktivitas saraf simpatik yang berlebihan.
Naiknya tahanan perifer juga dapat disebabkan oleh hipertrofi struktur vascular
sebagai akibat dari stimulasi Sistem Renin Angitensin Aldosteron (RAAS) yang
berlebihan, aktivitas saraf simpatik yang berlebihan, dan hiperinsulinemia sebagai
akibat dari obesitas atau sindrom metabolik.
Hipertensi merupakan penyakit yang biasa didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan arterial darah yang terjadi dalam jangka waktu lama (DiPiro,
2005). Ganong (2003) menyebutkan bahwa hipertensi merupakan tekanan arterial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
yang lebih besar dari 140/90 mmHg pada orang dewasa dalam tiga kali
pemeriksaan. JNC7 menyebutkan bahwa klasifikasi tekanan darah berdasarkan
dua kali pemeriksaan.
Terdapat beberapa mekanisme yang berperan dalam patogenesis hipertensi
terkait hubungannya dengan sindrom metabolik. Pertama, pada penderita sindrom
metabolik umumnya terjadi resistensi insulin. Resistensi insulin berarti bahwa
kadar insulin dalam tubuh tinggi. Kadar insulin yang tinggi ini dapat
meningkatkan retensi sodium dan meningkatkan aktivitas saraf simpatik yang
pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah (DiPiro, 2005). Kedua, kadar
insulin yang tinggi juga dapat menyebabkan peningkatan jumlah kalsium
intraseluler. Kalsium intraseluler ini berperan dalam kontraksi otot. Jika kalsium
intraseluler jumlahnya banyak, maka kontraksi otot akan semakin kuat, termasuk
di dalamnya adalah otot jantung. Kontraksi otot jantung yang kuat pada akhirnya
akan menyebabkan tekanan darah juga meningkat (DiPiro, 2005). Ketiga,
adiponektin, salah satu molekul kunci pada sindrom metabolik, jumlahnya
mengalami penurunan. Adiponektin ini berperan dalam metabolisme lemak,
glukosa, dan resistensi insulin. Kadar adiponektin yang rendah dapat mengurangi
respon vasodilator pada pembuluh darah, meningkatkan aktivitas saraf simpatik,
meningkatkan risiko atherosclerosis yang berperan menyebabkan hipertensi, dan
mangaktivasi Sistem Renin Angiotensin Aldosteron atau RAAS (Anonim, 2004).
Ketika mengukur tekanan darah, ada dua hal yang terukur, yaitu tekanan
sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik dicapai ketika jantung berkontraksi
memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan diastolik dicapai ketika jantung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
berelaksasi setelah memompa darah (DiPiro, 2005). Penggolongan tekanan darah
telah dilakukan oleh WHO dan JNC7. Berikut ini adalah penggolongan tekanan
darah menurut WHO dan JNC7.
Tabel III. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC7, 2003 Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik
(mmHg) Tekanan Darah Diastolik (mmHg)
Normal Kurang dari 120 Kurang dari 80 Prehipertensi 120-139 80-89 Hipertensi stadium 1 140-159 90-99 Hipertensi stadium 2 = 160 = 100
Tabel IV. Klasifikasi Tekanan Darah Menurut WHO, 1999 Kategori Tekanan Darah Sistolik
(mmHg) Tekanan Darah Diastolik (mmHg
Optimal < 120 < 80 Normal < 130 <85
Normal- tinggi 130-139 85-89
Hipertensi grade1(mild) 140-159 90-99
Subgroup: borderline 140-149 90-94
Hipertensi grade 2 (moderate)
160-179 100-109
Hipertensi grade 3 (severe)
= 180 = 110
Isolated systolic hypertension
= 140 < 90
Target terapi hipertensi secara keseluruhan yaitu menurunkan tekanan
darah terkait dengan morboditas dan mortalitas. Morbiditas dan mortalitas ini
terkait dengan Target Organ Damage atau TOD seperti kejadian kardiovaskular,
serebrovaskular, gagal jantung, dan penyakit ginjal. Ada dua jenis terapi yang
digunakan, yaitu terapi farmakologis dan nonfarmakologis. Terapi farmakologis
dapat dilakukan dengan pemberian diuretik, ß blocker, calcium channel blocker,
ACE inhibitor, angiotensin reseptor inhibitor, a blocker, adrenergik inhibitor, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
vasodilator. Menurut NCEP ATP III, terapi farmakologi untuk hipertensi terkait
sindrom metabolik yang terbaik adalah dengan penggunaan diuretik. Terapi
nonfarmakologis meliputi perubahan pola hidup, antara lain berupa menurunkan
berat badan dan mempertahankannya sampai pada tingkat berat badan ideal (BMI
18,5-24,9 Kg/m 2 ), olahraga secara rutin, mengurangi konsumsi alkohol,
mengurangi rokok, diet kaya sayuran dan buah-buahan serta mengurangi asupan
sodium (DiPiro, 2005).
C. Edukasi
Pendidikan dalam arti formal adalah suatu proses penyampaian bahan atau
materi pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidikan (anak didik) guna
mencapai perubahan tingkah laku (tujuan). Pendidikan kesehatan atau penyuluhan
kesehatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara persuasi, bujukan,
himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi kesadaran sebagai upaya agar
masyarakat dapat berperilaku sehat. Pendidik kesehatan adalah semua petugas
kesehatan dan siapa saja yang berusaha untuk mempengaruhi individu atau
masyarakat guna meningkatkan kesehatan mereka (Notoatmodjo, 2002).
D. Perilaku
Skiner, seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau obyek yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan
minuman, serta lingkungan (Notoatmodjo, 2002).
Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar, namun dalam memberikan respon sangat tergantung pada
karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor
yang membedakan respon terhadap stimulus atau rangsangan dari luar, namun
dalam memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor
lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respon
terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku
ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu determinan atau faktor internal dan eksternal.
1. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan,
yang bersifat given atau bawaan, misalnya kecerdasan, tingkat emosional, jenis
kelamin, dan sebagainya.
2. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik,
sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan merupakan
faktor dominan yang mewarnai perilaku seseorang. Benyamin Bloom, seorang
ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia ke dalam 3 domain, ranah
atau kawasan, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam perkembangannya,
teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan,
yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.
2. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap masih
merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku
terbuka.
3. Praktik atau tindakan
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kesehatan, kemudian
mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang
diketahui atau disikapinya yang dinilai baik. Untuk mewujudkan sikap menjadi
suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan pendukung (support) dari pihak
lain (Notoatmodjo, 2002).
Proses pembentukan atau perubahan perilaku dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor dari dalam maupun dari luar individu (Sarwono, 1997). Faktor-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku antara lain yaitu motivasi dan
pengetahuan.
1. Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan, dan keinginan individu yang
diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. Sumber yang mendorong
terciptanya suatu kebutuhan tersebut dapat berasal dari dalam orang itu sendiri
atau dari lingkungannya sekitar (Dharmmesta dan Handoko, 2000), sedangkan
menurut Sarwono (1997) motivasi adalah dorongan yang bertindak untuk
memuaskan suatu kebutuhan, dorongan ini diwujudkan dalam bentuk tindakan
atau perilaku. Motivasi timbul karena adanya suatu kebutuhan atau keinginan
yang harus terpenuhi. Keinginan itu akan mendorong individu untuk melakukan
suatu tindakan agar tujuan tercapai. Motivasi yang rendah biasanya menghasilkan
suatu tindakan yang kurang kuat, dan pengetahuan yang diketahui cukup tinggi.
2. Pengetahuan
Menurut Dharmmesta dan Handoko (2000), pengetahuan adalah sebagai
unsur-unsur yang mengisi akal dan alami jiwa seseorang yang sadar, yang secara
nyata terkandung di dalam otaknya. Pengetahuan akan menimbulkan suatu
gambaran, persepsi, konsep, dan fantasi, terhadap segala hal yang diterima dari
lingkungannya melalui panca indranya
E. Landasan Teori
Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Perilaku meliputi tiga domain yaitu pengetahuan, sikap dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tindakan. Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus
atau rangsangan dari luar, namun dalam memberikan respon sangat tergantung
pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan, yang
dikenal sebagai determinan, yang terdiri dari determinan eksternal dan internal.
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kesehatan, kemudian
mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang
diketahui atau disikapinya yang dinilai baik.
Pemberian edukasi tentang sindrom metabolik kepada masyarakat Dusun
Krodan akan mempengaruhi perilaku masyrakat tersebut menuju ke arah perilaku
yang lebih sehat. Salah satu parameter perilaku sehat tersebut dapat dilihat dari
nilai tekanan darah yang normal.
F. Hipotesis
Perilaku ( pengetahuan, sikap, dan tindakan ) masyarakat yang tinggal dan
bekerja di dusun Krodan akan mengalami peningkatan setelah dilakukannya
pemberian edukasi tahap dua dengan kajian uji tekanan darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu (kuasi) dengan
rancangan eksperimental ulang non-random atau non-randomized pretest-posttest
control group design, yang secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Diastolik 114,4 ± 10,7 114,06 ± 14,14 0,762Gula Darah Puasa Kadar Kolesterol Total
n = Jumlah Responden ρ = Signifikansi SD = Standar Deviasi
_
X = Rata-rata Tabel diatas merupakan table profil responden pada awal penelitian tahap
yang kedua. Berdasarkan hasil analisis statistik terhadap data tersebut diperoleh
nilai p > 0,1, hal ini berarti bahwa antara responden kelompok edukasi dan non
edukasi berbeda tidak bermakna. Pada saat ini responden lepas dari pengamatan
peneliti karena dalam dua bulan ini (Mei–Juni), responden tidak di kunjungi oleh
peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel X1. Faktor Risiko Observasi Awal Sindrom Metabolik Responden Pada Penelitian Tahap I Hasil Kombinasi antara Kriteria WHO Tahun 1998 dengan Kriteria NCEP ATP III Tahun 2001
No.
Faktor Risiko Perlakuan (Edukasi) Kontrol (Nonedukasi)
Tabel faktor risiko di atas menunjukkan risiko yang dimiliki oleh
responden terkait sindrom metabolik. Berdasarkan tabel faktor risiko observasi
awal di atas, terdapat 57 orang (86,36%) yang mengalami sindrom metabolik dan
9 orang (13,64%) tidak. Jumlah responden pada kelompok edukasi yang pada
awalnya 40 responden dan non edukasi 38 responden menjadi 36 responden
edukasi dan 30 responden non edukasi. Terdapat 12 responden yang terpaksa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dikeluarkan karena sudah tidak bersedia lagi bekerjasama dengan peneliti sampai
pada penelitian ini berakhir.
Berdasarkan tabel faktor risiko observasi awal di atas, terdapat 55 orang
(83,33%) yang mengalami sindrom metabolik dan 11 orang (16,67%) tidak.
Diperoleh pengurangan jumlah responden yang mengalami sindrom metabolik
yaitu menjadi 55 responden dari 57 berarti ada pertambahan dua responden yang
tidak lagi memiliki risiko menderita sindrom metabolik, semula berjumlah 9
responden menjadi 11 orang dan ini menunjukkan bahwa edukasi yang telah
dilakukan pada penelitian tahap pertama berdampak positif terhadap subjek uji.
B. Pengaruh Pemberian Edukasi Terhadap Perilaku Masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta
Perubahan perilaku responden dapat dilihat dari dari nilai kuisioner total.
Nilai kuisioner ini dicari rata-ratanya kemudian nilai rata-rata ini dibandingkan
antara nilai observasi awal, observasi I, observasi III untuk kelompok edukasi dan
non edukasi perbandingan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Nilai Rata-Rata Kuisioner Kelompok Edukasi vs Non Edukasi
121
135.8
114
120.7116.8
119.8
100105110115120125130135140
ObservasiAwal
Observasi I Observasi III
Kelompok Perlakuan
Rat
a-Rat
a Nila
i
Kui
sion
er
EdukasiNon Edukasi
Gambar I . Nilai rata-rata kuisioner observasi awal, observasi I, Observasi III Edukasi vs Non Edukasi Respoden Penelitian Tentang Pengaruh Edukasi Terhadap Penderita Sindrom Metabolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa antara observasi awal, observasi I,
observasi III tidak terjadi perubahan yang signifikan. Dari nilai kuisioner tersebut
di ambil dicari selisih nilai antara observasi III – observasi II, dan selisih nilai
observasi III – observasi awal. Selisih nilai observasi III – observasi II, dan selisih
nilai observasi III – observasi awal kemudian dibandingkan, antara kelompok
edukasi dan nonedukasi. Untuk membandingkan antara kelompok edukasi dan
nonedukasi, nilai selisih ini kemudian diuji statistik. Hasil uji statistik
menghasilkan nilai p untuk selisih nilai observasi III – observasi II sebesar 0,588
dan nilai p selisih nilai observasi III – observasi awal sebesar 0.156. Hal ini
menunjukkan bahwa antara kelompok edukasi dan nonedukasi berbeda tidak
bermakna.
Penelitian ini difokuskan pada tekanan darah, maka pengaruh pemberian
edukasi pada penelitian ini dapat dilihat dari nilai kuisioner yaitu nilai pernyataan-
pernyataan yang terkait dengan tekanan darah. Pernyataaan-pernyataan tersebut
adalah pernyataan nomor 2, 4, 6, 9, 15, 19, 21, 24, 33, dan 36. Nilai dari
pernyataan-pernyataan ini kemudian dijumlah dan dicari selisihnya antara
observasi III – observasi II, observasi III – observasi awal. Selisih nilai tersebut
kemudian dibandingkan, antara kelompok edukasi dan kelompok nonedukasi.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan terkait tekanan darah pada kuisioner,
pernyataan nomor 4, 15, 21, dan 24 merupakan pernyataan tentang pengetahuan;
pernyataan nomor 2, 6 dan 19 merupakan pernyataan mengenai sikap; pernyataan
nomor 9, 33, dan 36 merupakan pernyataan tentang tindakan. Adapun gambaran
pengaruh edukasi tersebut adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
5
0
-4
1
6
-3
10
4
-2
65
4
-1
2
0
6
4
-7
6
-8
-6
-4
-2
0
2
4
6
8Se
lisih
Nila
i
2 4 6 9 15 9 21 24 33 36 Nomor Soal
Nomor soal terkait tekanan darah vs selisih nilai Observasi I - Observasi Awal
EdukasiNon Edukasi
Gambar II. Nomor Soal Terkait Tekanan Darah vs Selisih Nilai Antara Observasi I – Observasi Awal Respoden Penelitian Tentang Pengaruh Edukasi Terhadap Penderita Sindrom Metabolik
2
-1-2
56
01
24
-7
5
-2-1
-3-2
-3-1
4
-11
0
-12-10-8-6-4-202468
Selis
ihni
lai
2 4 6 9 15 19 21 24 33 36 Nomor Soal
Nomor soal terkait tekanan darah vs selisih nilai observasi III -observasi awal
EdukasiNon Edukasi
Gambar III. Nomor Soal Terkait Tekanan Darah vs Selisih Nilai Antara Observasi III – Observasi Awal Respoden Penelitian Tentang Pengaruh Edukasi Terhadap Penderita Sindrom Metabolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Grafik di atas merupakan gambaran perubahan perilaku responden secara
keseluruhan terkait tekanan darah, yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap,
dan tindakan. Secara keseluruhan, bila dibandingkan antara observasi I –
observasi awal dengan observasi III – observasi awal pada kelompok edukasi,
observasi III – observasi awal terdapat perubahan perilaku yang lebih positif pada
responden yang diberi edukasi jika dibandingkan dengan kelompok
nonedukasinya, kecuali jika dilihat dari pernyataan nomor 2, 4 dan 36. Hal ini
dapat dilihat dari grafik yang memiliki nilai positif dan nilai negatif. Pada gambar
II dan III pada responden non edukasi selisih nilai negatif semakin berambah
jumlahnya pada gambar 3 dan responden yang di beri edukasi semakin bernilai
positif. Hal ini berarti edukasi dengan waktu yang lebih lama semakin berdampak
positif terhadap responden berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan tindakan
responden. Jika di bandingkan nilai positif yang di miliki kelompok edukasi dan
non edukasi baik pada gambar II dan III, pada kelompok edukasi lebih terlihat
adanya perubahan perilaku kearah yang lebih positif di bandingkan dengan
responden non edukasi, hal ini memperlihatkan adanya dampak positif
diberikannya edukasi terhadap responden.
Untuk melihat secara rinci perubahan pengetahuan, sikap, dan tindakan
responden terkait dengan tekanan darah, dapat dilihat dari grafik berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar IV . Nomor Soal Tentang Pengetahuan Vs Selisih Nilai Observasi I –
Observasi Awal Respoden Penelitian Tentang Pengaruh Edukasi Terhadap Penderita Sindrom Metabolik
Gambar V . Nomor Soal Tentang Pengetahuan Vs Selisih Nilai Observasi III – Observasi Awal Respoden Penelitian Tentang Pengaruh Edukasi Terhadap Penderita Sindrom Metabolik
Pada pembahasan ini peneliti melihat perubahan tingkat pengetahuan
responden baik yang edukasi dan non edukasi dengan membandingkan selisih
nilai yang diperoleh pada observasi I – observasi awal yang telah dilakukan
peneliti sebelumnya dengan observasi III – observasi awal dengan kata lain mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
melihat apakah pemberian edukasi yang waktunya di perpanjang dapat berdampak
positif terhadap responden yang di beri edukasi. Dapat di lihat adanya
peningkatan nilai pengetahuan dari responden yang di beri edukasi dari hasil
penelitian sebelumnya dengan peneliti sekarang.
Pada gambar IV, nilai pengetahuan mengalami peningkatan dimana pada
soal nomor 24 yang semula bernilai 0 menjadi 2 pada gambar V, hal ini berarti
bahwa terjadi peningkatan pengetahuan responden dan pada soal nomor 15 dan 21
nilai pengetahuan dari kedua grafik tetap, hal ini berarti tingkat pengetahuannya
responden dapat dipertahankan.
Pada gambar IV tampak perbedaan yang sangat signifikan antara
kelompok edukasi dan non edukasi di mana kelompok non edukasi terlihat
memilik nilai positif yang lebih tinggi, akan tetapi pada gambar V, pengetahuan
responden non edukasi mengalami penurunan nilai yang sangat banyak, terlihat
pada nomor soal 4, 15, 21 hal ini terjadi mungkin saja karena tidak adanya
pendampingan terhadap mereka seperti yang dialami oleh responden yang
pendapat perlakuan. Pada kelompok edukasi nilai pada soal nomor 15 tetapi hal
ini menunjukkan bahwa responden edukasi sudah memahami sungguh bahwa
makan cepat saji dapat memicu terjadinya hipertensi, diabetes, karena umumnya
makanan cepat saji memiliki kandungan garam dan gula cukup tinggi serta rendah
serat. Sementara pada kelompok nonedukasi terjadi penurunan nilai sebanyak 4
point yaitu menjadi -2. Pada soal nomor 4 responden kelompok edukasi
mengalami penurunan nilai sebanyak 1 point dan pada kelompok nonedukasi
mengalami penurunan nilai sebanyak 7 point. Soal nomor 4 berbunyi “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan sedini mungkin”. Hal ini mungkin disebabkan oleh responden yang di
beri edukasi berada dalam kondisi yang kurang baik sehingga pada saat di beri
edukasi kurang bisa fokus terhadap topik edukasi yang diberikan sehingga
responden kurang bisa memahami dengan baik. Selain faktor diatas faktor
lingkungan dapat juga menjadi penentu pada saat pengisian kuisioner seperti suara
yang gaduh disana-sini sehingga responden kurang berkonsentrasi dalam mengisi
kuisioner tersebut dan hal ini mempengaruhi hasil dari pengisian kuisioner
tersebut.
Pada soal nomor 21, nilai pengetahuan untuk kelompok edukasi tetap yaitu
1 akan tetapi pada responden non edukasi mengalami penurunan yang sangat
banyak yaitu sebesar 7 point, dengan ini sangat tampak dengan jelas perbedaan
tingkat pengetahuan dari responden edukasi dan non edukasi. Pada nomor soal 24
responden yang di beri edukasi mengalami peningkatan sebesar 2 point dimana
pernyataan ini berisi tentang pengaruh stress terhadap terjadinya hipertensi dengan
ini berarti responden sudah memahami bahwa stress dapat memudahkan orang
terkena hipertensi. Dengan membandingkan hasil yang diperoleh dapat dikatakan
bahwa edukasi yang dilakukan selama 6 bulan lebih baik bila di bandingkan
dengan yang dilakukan selama 3 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar VI. Nomor Soal Tentang Sikap Vs Selisih Nilai Observasi I –Observasi Awal Respoden Penelitian Tentang Pengaruh Edukasi Terhadap Penderita Sindrom Metabolik
Gambar VII. Nomor Soal Tentang Sikap Vs Selisih Nilai Observasi III –
Observasi Awal Respoden Penelitian Tentang Pengaruh Edukasi Terhadap Penderita Sindrom Metabolik
Berdasarkan grafik diatas perubahan nilai sikap responden, pada soal
nomor 6 dan 19, terjadi peningkatan nilai sikap responden, pada responden
edukasi dan mengalami perubahan negatif pada responden nonedukasi. Soal 6
tersebut berbunyi “Menurut saya pemantauan kolesterol, gula darah dan tekanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
darah perlu dilakukan sejak dini” dan soal nomor 19 berbunyi “Saya merasa tidak
perlu memeriksakan tekanan darah karena saya tidak hipertensi’, Peningkatan
tersebut menunjukkan bahwa setelah edukasi, responden menjadi tahu pentingnya
memantau kesehatan meskipun belum terpapar penyakit tersebut. Hal ini terjadi
karena sebelum pemberian edukasi para responden sudah mengetahui pentingnya
pemeriksaan kesehatan secara rutin, yang dapat dilihat dari hasil wawancara.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa para responden sudah mengetahui
pentingnya pemeriksaan kesehatan sejak dini.
Pada responden kelompok edukasi mengalami penurunan nilai pada soal
nomor 2 dan pada kelompok non edukasi cenderung tetap . Soal tersebut berbunyi
“Meskipun saya tidak memiliki riwayat penyakit keluarga (kolesterol, hipertensi,
diabetes), saya tetap harus mengatur pola makan.”. Hal ini mungkin saja di
sebabkan faktor lingkungan saat pengisian kuisioner yang kurang mendukung atau
kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan sehingga mempengaruhi hasil dari
pengisian kuisioner tersebut.
GambarVIII. Nomor Soal Tentang Tindakan vs Selisih Nilai Observasi I-bservasi awal Respoden Penelitian Tentang Pengaruh Edukasi Terhadap Penderita Sindrom Metabolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar IX. Nomor Soal Tentang Tindakan Vs Selisih Nilai
Observasi III – Observasi Awal Respoden Penelitian Tentang Pengaruh Edukasi Terhadap Penderita Sindrom Metabolik
Berdasarkan grafik diatas perubahan nilai tindakan responden, dapat
dilihat bahwa kelompok edukasi menunjukkan peningkatan positif pada nomor
soal 9 dan 33 sementara pada kelompok nonedukasi, terjadi perubahan negatif.
Soal nomor 9 berbunyi “saya akan mulai memeriksakan kadar gula darah,
kolesterol dan tekanan darah secara rutin”.. Soal nomor 33 berbunyi “Semakin tua
umur seseorang akan lebih mudah terserang penyakit hipertensi, saya mulai
mengurangi makanan yang banyak mengandung garam”. Hal ini mungkin
disebabkan karena responden kelompok edukasi memperoleh edukasi tentang
pentingnya pemeriksaan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah secara
rutin yang pada penelitian sebelumnya kurang di berikan secara tegas.
Peningkatan nilai tindakan pada soal nomor 36 mengalami perubahan
negative baik untuk responden kelompok edukasi dan non edukasi. Soal tersebut
berbunyi “saya mengatur pola makan dan rajin berolahraga, meskipun saya tidak
memiliki riwayat penyakit keluarga yang menderita penyakit degeneratif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
meliputi hipertensi, kolesterol, diabetes”. Hal ini terjadi karena responden
kelompok edukasi mengakui kurang memberi waktu untuk olah raga dengan
alasan sibuk bekerja dan sesudah sampai di rumah sudah capek karena seharian
bekerja, dan untuk beberapa responden edukasi pola makan menjadi tidak teratur
karena di sibukkan oleh pekerjaan meskipun peneliti sudah menekankan berkali-
kali pentingnya pengaturan pola makan dan olah raga yang rutin, dan responden
sendiri menyadari hal tersebut tapi tidak melakukannya karena masalah waktu dan
kesibukan kerja mulai melakukan olahraga dan mengatur pola makan.
Kendala utama adalah waktu pemberian edukasi kebanyakan responden
dalam kondisi lelah saat edukasi diberikan, karena seharian bekerja dan
penyesuaian waktu antara peneliti dan responden. Meskipun secara statistik
perbedaan antara kelompok edukasi dan nonedukasi tidak bermakna, namun
grafik di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan kelompok edukasi
mengalami perubahan yang lebih positif jika dibandingkan dengan kelompok
nonedukasi.
B. Profil Tekanan Darah Observasi Awal , Observasi I, Observasi II dan Observasi III
Berdasarkan data yang diperoleh dari masing-masing kondisi diperoleh
data tekanan darah dari masing-masing responden, pada kondisi awal penelitian
tahap pertama, terdapat tiga orang yang mengalami hipertensi atau sebesar 8,3%
pada kelompok perlakuan edukasi. Pada saat observasi awal, dari ketiga
responden yang mengalami hipertensi ini, terdapat satu orang yang mengalami
penurunan tekanan darah dari tekanan sebesar 140/90 mmHg menjadi 110/80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mmHg. Pada kelompok nonedukasi terdapat satu orang yang mengalami
hipertensi pada saat observasi awal atau sebesar 2,6%. Tekanan darah responden
ini justru mengalami kenaikan pada saat observasi I, dari 160/100 mmHg menjadi
210/110 mmHg, data ini merupakan hasil peneliti sebelumnya.
Pada observasi II ini kondisi tekanan darah responden mengalami
perubahan dimana jumlah responden yang mengalami hipertensi menjadi 1
responden edukasi (140/90) dan 1 responden non edukasi (160/90). Pada
observasi III ada 7 responden mengalami hipertensi untuk kelompok edukasi dan
5 responden non edukasi. Berikut ini merupakan gambaran tekanan darah dari
masing- masing kondisi yaitu observasi awal, kondisi observasi I yang
merupakan hasil penelitian dari peneliti tahap pertama dan kondisi observasi II
dimulainya edukasi tahap ke dua dan kondisi observasi III dengan menampilkan
nilai mean dari masing-masing responden edukasi dan non edukasi.
Profil Tekanan Sistolik Edukasi vs Non Edukasi
122.6
114.4
114.3
117.6120.5
114.1
119.8
116.4
108110112114116118120122124
Observasiawal
Observasi 1 Observasi II Observasi III
Tahap Pengambilan Data
Mea
n Te
kana
n Si
stol
ik
EdukasiNon Edukasi
Gambar X. Profil tekanan sistolik edukasi vs non edukasi Respoden Penelitian Tentang Pengaruh Edukasi Terhadap Penderita Sindrom Metabolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berdasarkan grafik mean tekanan Sistolik dapat di lihat bahwa untuk
responden kelompok edukasi pada kondisi observasi awal titik berada pada nilai
117,6 observasi I nilai mean tekanan sistolik dari responden edukasi mengalami
penurunan menjadi sebesar 114,3 pada kondisi observasi II nilai mean mengalami
kenaikan menjadi 114,4 pada kondisi observasi III mengalami peningkatan yang
cukup signifikan menjadi 12,6. Berbeda halnya dengan responden kelompok non
edukasi mengalami kenaikan justru pada observasi I dan menurun drastis pada
awal observasi II dan pada observasi III mengalami kenaikan menjadi sebesar
120,5.
Setelah diuji dengan menggunakan analisis statistik, dengan
membandingkan tekanan sistolik antara kelompok edukasi dan nonedukasi untuk
pretest diperoleh nilai p sebesar 0,417, hal ini menunjukkan bahwa observasi awal
tekanan sistolik untuk kelompok edukasi dan non edukasi berbeda tidak
bermakna. Pada kondisi observasi II diperoleh nilai p sebesar 0,230 hal ini
menunjukkan bahwa antara kelompok edukasi dan non edukasi berbeda tidak
bermakna. Pada kondisi observasi II diperoleh nilai p sebesar 0,230, pada kondisi
observasi III diperoleh nilai p 0,123 hal ini menunjukkan bahwa tekanan sistolik
antara kelompok edukasi dan non edukasi berbeda tidak bermakna.
Untuk melihat apakah pemberian edukasi dalam waktu yang lama
mengalami perubahan tekanan sistolik menuju ke nilai normal dilakukan analisis
statistik dengan membandingkan selisih antara masing-masing kondisi di uji
distribusi normalnya dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test dan ternyata data tidak terdistribusi secara normal sehingga analisisnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menggunakan Mann-Whitney Test. Pada pengujian selisih antara nilai tekanan
sistolik kondisi observasi III – kondisi Observasi II diperoleh nilai p sebesar
0,088. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan sistolik antara kelompok edukasi dan
non edukasi berbeda bermakna dengan demikian pemberian edukasi memberi
pengaruh yang positif terhadap tekanan sistolik responden edukasi.
Pada penelitian ini peneliti juga mau melihat keadaan tekanan sistolik
responden pada awal penelitian tahap ke dua (obsrevasi II) dimana data ini
diperoleh 2 bulan setelah peneliti pertama mengakhiri penelitiannya dengan
demikian responden tidak mendapat edukasi selama 2 bulan tersebut. Berdasarkan
analisis statistik dengan menguji selisih nilai tekanan sistolik observasi II –
Observasi I ( dilakukan peneliti sebelumnya ) antara kelompok edukasi dan non
edukasi diperoleh nilai p sebesar 0,106, hal ini menunjukkan bahwa tekanan
sistolik antara kelompok edukasi dan non edukasi berbeda tidak bermakna.
Berikut merupakan klasifikasi tekanan sistolik responden baik kelompok
perlakuan edukasi maupun non edukasi.
Tabel XIII. Klasifikasi Tekanan Sistolik Responden penelitian Tentang Sindrom Metabolik Menurut Kriteria WHO Tahun 1999
Observasi Awal Observasi I Observasi II Observasi III Klasifikasi Edukasi Non Edukasi Non Edukasi Non Edukasi Non
Edukasi Edukasi Edukasi Edukasi
Normal 34 27 32 28 35 29 28 25 Hipertensi
grade 1 2 1 4 1 7 3 Hipertensi
grade 2 2 2 1 1 1 Hipertensi
grade 3 1
Pada gambar diatas dapat dilihat persentase dari nilai tekanan sistolik
untuk masing-masing kelompok perlakuan sesuai dengan waktu pengambilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
data. Responden yang mengalami hipertensi mengalami peningkatan pada
observasi III baik untuk kelompok edukasi maupun non edukasi dan apabila
dibandingkan antara kelompok edukasi dan non edukasi, pada kelompok edukasi
(19,4 %) mengalami peningkatan yang lebih besar dari kelompok non edukasi
(13,3%) dengan selisih 6,1 %, akan tetapi pada kelompok edukasi tidak ditemukan
adanya responden yang mengalami hipertensi sampai pada stadium 3 yang pada
kelompok perlakuan non edukasi ada yaitu sebesar 3,3 %.
Dari data terlihat bahwa tekanan sistolik responden kelompok edukasi
lebih baik dibandingkan dengan responden kelompok non edukasi, hal ini
mungkin pengaruh dari pemberian edukasi yang telah dilakukan kelompok
peneliti sebelumnya. Peneliti juga menganalisis dengan menggunakan statistik
selisih tekanan diastolik kondisi observasi II - kondisi observasi awal antara
kelompok edukasi dan non edukasi dan diperoleh nilai p sebesar 0,649 , hal ini
menunjukkan bahwa antara kelompok edukasi dan non edukasi berbeda tidak
bermakna, meskipun demikian bila diamati data masing-masing responden nilai
tekanan sistoliknya mengalami perubahan baik perubahan positif maupun
perubahan negatif. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat perubahan tekanan sistolik
responden kelompok edukasi maupun edukasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar XI. Profil tekanan diastolik edukasi vs non edukasi Respoden Penelitian Tentang Pengaruh Edukasi Terhadap Penderita Sindrom Metabolik
Berdasarkan grafik mean tekanan Diastolik dapat di lihat bahwa pada
kondisi observasi awal dan observasi II, kondisi observasi II dan observasi III
nilai mean dari responden edukasi lebih tinggi dari yang non Edukasi. Setelah
diuji dengan menggunakan analisis statistik, dengan membandingkan tekanan
diastolik antara kelompok edukasi dan nonedukasi untuk observasi awal diperoleh
nilai p sebesar 0,602, hal ini menunjukkan bahwa kondisi observasi awal tekanan
diastolik untuk kelompok edukasi dan non edukasi berbeda tidak bermakna. Pada
kondisi observasi 1 diperoleh nilai p sebesar 0,946 hal ini menunjukkan bahwa
antara kelompok edukasi dan non edukasi berbeda tidak bermakna. Pada kondisi
observasi II diperoleh nilai p sebesar 0,256, pada kondisi observasi III diperoleh
nilai p 0,634 hal ini menunjukkan bahwa antara kelompok edukasi dan non
edukasi berbeda tidak bermakna. Menurut analisis statistik diproleh nilai p> 0.1
baik untuk kondisi awal observasi awal, observasi 1, observasi II, observasi III
menunjukkan keempat kondisi diatas berbeda tidak bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Untuk melihat apakah pemberian edukasi dalam waktu yang lama
mengalami perubahan tekanan darah menuju ke nilai normal dilakukan analisis
statistik dengan membandingkan selisih antara nilai tekanan diastolik kondisi
observasi III – observasi II, di uji distribusi normalnya dengan menggunakan One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan ternyata data tidak terdistribusi secara
normal sehingga analisisnya menggunakan Mann-Whitney Test sehingga
diperoleh nilai p sebesar 0,513. Hal ini menunjukkan bahwa antara kelompok
edukasi dan non edukasi berbeda tidak bermakna.
Pada penelitian ini peneliti juga mau melihat keadaan tekanan diastolik
responden pada awal penelitian tahap ke dua (observasi II) dimana data ini
diperoleh 2 bulan setelah peneliti pertama mengakhiri penelitiannya dengan
demikian responden tidak mendapat edukasi selama 2 bulan tersebut. Berdasarkan
analisis statistik dengan menguji selisih nilai tekanan diastolik pada observasi
awal – observasi I (dilakukan peneliti sebelumnya) antara kelompok edukasi dan
non edukasi diperoleh nilai p sebesar 0,345, hal ini menunjukkan bahwa antara
kelompok edukasi dan non edukasi berbeda tidak bermakna, akan tetapi bila
dilihat tekanan diastolik masing-masing responden cenderung rendah bahkan ada
responden yang nilai tekanan diastoliknya sebesar 50 baik pada responden
kelompok edukasi dan non edukasi, tetapi secara umum terlihat bahwa nilai
tekanan diastolik yang cenderung rendah banyak dilami kelompok non edukasi
yaitu sebanyak 10 responden, dan untuk yang non edukasi sebanyak 4 orang. Hal
ini mungkin pengaruh dari pemberian edukasi yang telah dilakukan kelompok
peneliti sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Peneliti juga menganalisis dengan menggunakan statistik selisih tekanan
diastolik kondisi observasi II- kondisi observasi awal antara kelompok edukasi
dan non edukasi dan diperoleh nilai p sebesar 0,649, hal ini menunjukkan bahwa
antara kelompok edukasi dan non edukasi berbeda tidak bermakna, meskipun
demikian bila di amati data masing-masing responden nilai tekanan diastoliknya
mengalami perubahan, berikut merupakan klasifikasi tekanan sistolik responden
baik kelompok perlakuan edukasi maupun non edukasi
Tabel XIV. Klasifikasi Tekanan Diastolik Responden penelitian Tentang Sindrom Metabolik Menurut Kriteria WHO Tahun 1999
Observasi Awal Observasi I Observasi II Observasi III Klasifikasi Edukasi Non Edukasi Non Edukasi Non Edukasi Non Edukasi Edukasi Edukasi Edukasi
Normal 26 26 30 24 34 27 22 21
Hipertensi grade 1 8 2 4 4 2 3 9 5
Hipertensi grade 2 2 2 2 2 5 3
Hipertensi grade 3 1
Pada gambar diatas dapat di lihat persentase dari nilai tekanan diastolik
untuk masing-masing kelompok perlakuan sesuai dengan waktu pengambilan
data. Responden yang mengalami hipertensi mengalami peningkatan pada
observasi III baik untuk kelompok edukasi maupun non edukasi dan apabila
dibandingkan antara kelompok edukasi dan non edukasi, pada kelompok edukasi
(25%) mengalami peningkatan yang lebih besar dari kelompok non edukasi
(16,8%) dengan selisih 8,2 %, akan tetapi pada kelompok edukasi tidak ditemukan
adanya responden yang mengalami hipertensi sampai pada stadium 3 yang pada
kelompok perlakuan non edukasi ada yaitu sebesar 3,3 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Dari data ini peneliti melihat bahwa tekanan darah baik tekanan sistolik
maupun tekanan diastolik dari masing-masing responden baik kelompok edukasi
dan non edukasi pada kondisi observasi III ini mengalami kenaikan yang sangat
besar, hal ini mungkin di sebabkan waktu pengambilan data terakhir yang kurang
cocok yaitu tepat pada suasana lebaran. Pada hari raya ini yang sering pola makan
responden tidak, pergerakan yang kurang, waktu olah raga yang biasanya di
gunakan tersita untuk mengurus keperluan hari raya dan untuk menjamu sanak
saudara yang berkunjung, peneliti merasa faktor inilah yang menyebabkan
responden mengalami peningkatan tekanan darah yang cukup signifikan, namun
meskipun demikian masih tetap ada responden yang tekanan darahnya pada range
yang normal, dan bahkan beberapa responden mengalami penurunan tekanan
darah yang cukup signifikan. Kemungkinan lain mungkin sebagian dari responden
merasa bosan dengan edukasi dengan waktu yang lama.
Meskipun tidak semua responden mengalami manfaat pemberian edukasi
ini dalam hal tekanan darah ini, menurut peneliti pemberian edukasi ini tetap
mempengaruhi pola hidup sehat responden karena tetap ada responden yang
mengalami penurunan tekanan darah yang cukup signifikan meskipun tidak terjadi
pada keseluruhan responden edukasi, akan tetapi keberhasilan sebuah tindakan
tidak hanya di tentukan oleh besarnya jumlah yang mengalami manfaat akan
tetapi ada atau tidaknya responden yang mengalami pengaruh positif dari
tindakan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel XV . Profil Akhir responden secara keseluruhan terkait Sindrom Metabolik
Gula Darah Puasa 18 108,1 ± 54,1 14 78,6 ± 6,6 0,01 Kadar Kolesterol Total 18 203,7 ± 36,9 14 199,7 ± 32,8 0,879
Tabel merupakan rangkuman profil responden secara keseluruhan pada
observasi III. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa ada 5 profil yang
menunjukkan bahwa antara kelompok edukasi dan nonedukasi memberikan
perbedaan yang bermakna, hal ini tampak pada profil BMI dengan nilai p sebesar
0,017, profil rasio lingkar pinggang-pinggul pada jenis kelamin laki-laki dengan
nilai p sebesar 0,002, lingkar pinggang pada jenis kelamin laki-laki dengan nilai p
sebesar 0,005, lingkar pinggang pada jenis kelamin perempuan dengan nilai p
sebesar 0,017, profil gula darah puasa dengan nilai p sebesar 0,01. Ada 4 profil
yang menunjukknya bahwa antara kelompok edukasi dan non edukasi
menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel XVI. Faktor Risiko Observasi III Sindrom Metabolik Responden asil Kombinasi Antara Kriteria WHO Tahun 1998 Dengan Kriteria NCEP ATP III Tahun 2001
No.
Faktor Risiko Perlakuan (Edukasi) Kontrol (Nonedukasi)
Berdasarkan tabel faktor risiko di atas, edukasi tidak begitu
memperlihatkan dampak posistif, dari tabel diatas yang mengalami penurunan
terlihat pada responden yang memiliki 3 faktor risiko dari yang semula berjumlah
18 orang menjadi 15. Jumlah responden yang mengalami sindrom metabolik juga
tidak mengalami penurunan, dari yang semula berjumlah 55 orang (83,33%) tetap
55 orang. Jumlah responden yang tidak mengalami sindrom metabolik jumlahnya
tetap yaitu 11 orang.
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh, sebagian besar responden
sudah mengetahui bahwa pola hidup sehat meliputi pengaturan pola makan,
olahraga teratur, istirahat cukup, dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Beberapa responden melakukan pengaturan pola makan dengan banyak makan
yang kaya serat, makanan yang banyak mengandung lemak dan kolesterol. Selain
itu ada juga responden yang sudah memulai pola hidup sehat dengan berhenti
merokok. Namun tidak semua responden melakukan hal tersebut, meskipun
mereka mengetahui bahwa ketiga hal tersebut sangat penting untuk menjaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kesehatan. Olahraga menjadi masalah bagi sebagian besar responden. Mereka
umumnya belum dapat melakukan olahraga secara teratur karena alasan
kesibukan. Pada responden yang memperoleh pemeriksaan laboratorium, sebagian
besar menjadikan hasil tes laboratorium tersebut sebagai motivasi diri untuk mulai
melaksanakan pola hidup sehat. Ada responden yang hasil tes laboratoriumnya
menunjukkan kadar gula darah yang tinggi kemudian mulai mengurangi asupan
gula pada setiap makanan yang dikonsumsi. Ada juga responden yang mulai
mengurangi konsumsi gorengan karena hasil tes laboratorium menunjukkan
bahwa kolesterol darahnya tinggi. Pada saat wawancara ini dilakukan, beberapa
responden sudah mengetahui bahwa gemuk sentral merupakan kegemukan pada
satu tempat saja, yaitu pada perut, dan mereka juga tahu bahwa yang lebih
berbahaya adalah gemuk sentral tersebut. Beberapa responden juga sudah
mengetahui bahwa penyakit sindrom metabolik itu adalah penyakit kegemukan
yang tidak merata, tekanan darah yang tinggi, lingkar pinggang dan pinggul yang
tidak seimbang, yang disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, olah raga
yang tidak teratur, dan dampak dari sindrom metabolik ini adalah adanya penyakit
diabetes mellitus, penyakit jantung, stroke.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
D. Rangkuman Pembahasan
Profil Responden pada saat observasi awal dan observasi I, observasi II
dan observasi III baik itu pada kelompok edukasi ataupun nonedukasi berbeda
tidak bermakna, kecuali jika dilihat profil Body Mass Index (BMI), profil rasio
lingkar pinggang-pinggul pada jenis kelamin laki-laki, lingkar pinggang pada
jenis kelamin laki- laki, lingkar pinggang pada jenis kelamin perempuan , profil
gula darah puasa.
Berdasarkan hasil selisih total nilai kuisioner, antara kelompok edukasi
dan nonedukasi, diperoleh nilai p untuk selisih nilai observasi III-observasi I
sebesar 0,588 dan nilai p selisih nilai observasi III - observasi awal sebesar 0,156.
Hal ini menunjukkan bahwa antara kelompok edukasi dan nonedukasi berbeda
tidak bermakna. Untuk pernyataan-pernyataan kuisioner yang terkait tekanan
darah, setelah dihitung nilai selisih antara untuk selisih nilai observasi III –
Observasi 1 dan selisih nilai observasi III - observasi awal, dengan
membandingkan antara kelompok edukasi dan nonedukasi, diperoleh nilai p
sebesar 0,233 untuk selisih nilai observasi III – observasi awal dan 0,119 untuk
observasi III – observasi 1. Nilai p ini menunjukkan bahwa antara kelompok
edukasi dan nonedukasi menunjukkan perbedaan perilaku yang tidak bermakna.
Namun, jika dilihat dari grafik, kelompok edukasi lebih memberikan perubahan
yang positif bila dibandingkan dengan kelompok non edukasi, hal ini berarti
responden tetap mengalami peningkatan perilaku hidup sehat meskuipun tidak
pada semua responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Profil tekanan darah pada saat observasi awal pada kelompok edukasi
yaitu 117,6mmHg untuk tekanan sistolik dan 80,4mmHg untuk tekanan diastolik.
Pada kelompok nonedukasi, profil tekanan darah observasi awal yaitu 116,4
mmHg untuk tekanan sistolik dan 79,3mmHg untuk tekanan diastolik. Setelah
dilakukan analisis statistik, antara tekanan sistolik kelompok edukasi dan
nonedukasi, diperoleh nilai p sebesar 0,417 sedangkan untuk tekanan diastolik
diperoleh nilai p sebesar 0,602.
Profil tekanan darah pada saat observasi I pada kelompok edukasi yaitu
114,3mmHg untuk tekanan sistolik dan 79,8mmHg untuk tekanan diastolik. Pada
kelompok nonedukasi, profil tekanan sistolik responden yaitu 119,8mmHg
sedangkan profil tekanan diastoliknya yaitu 80,0mmHg. Berdasarkan analisis
ststistik, diperoleh nilai p untuk tekanan sistolik sebesar 0,230 dan tekanan
diastolik sebesar 0,946. Profil tekanan darah pada saat observasi II pada kelompok
edukasi yaitu 114,4mmHg untuk tekanan sistolik dan 73,6mmHg untuk tekanan
diastolik. Pada kelompok nonedukasi, profil tekanan sistolik responden yaitu
114,06mmHg sedangkan profil tekanan diastoliknya yaitu 71,6mmHg.
Berdasarkan analisis stastistik, diperoleh nilai p untuk tekanan sistolik sebesar
0,230 dan tekanan diastolik sebesar 0,256. Profil tekanan darah pada saat
observasi III pada kelompok edukasi yaitu 122,6mmHg untuk tekanan sistolik
dan 81,7mmHg untuk tekanan diastolik. Pada kelompok nonedukasi, profil
tekanan sistolik responden yaitu 120,5mmHg sedangkan profil tekanan
diastoliknya yaitu 80,8mmHg. Berdasarkan analisis stastistik, diperoleh nilai p
untuk tekanan sistolik sebesar 0,406 dan tekanan diastolik sebesar 0,634.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan grafik rata-rata selisih tekanan sistolik dan diastolik, tampak
bahwa edukasi tidak terlalu menunjukkan adanya perubahan perilaku positif
responden jika dibandingkan dengan kelompok nonedukasi.
Secara statistik antara responden edukasi dan non edukasi berbeda tidak
bermakna yang berarti bahwa dengan adanya edukasi tentang sindrom metabolik
yang di perpanjang kepada responden tidak menunjukkan adanya peningkatan
perilaku sehat dimana salah satu parameternya adalah tekanan darah yang normal.
Meskipun tidak semua responden mengalami manfaat pemberian edukasi
ini dalam hal tekanan darah, menurut peneliti pemberian edukasi ini tetap
mempengaruhi pola hidup sehat responden karena tetap ada responden yang
mengalami penurunan tekanan darah yang cukup signifikan meskipun tidak terjadi
pada keseluruhan responden edukasi, akan tetapi keberhasilan sebuah tindakan
tidak hanya di tentukan oleh besarnya jumlah yang mengalami manfaat akan
tetapi ada atau tidaknya responden yang mengalami pengaruh positif dari
tindakan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Profil responden pada observasi III kelompok edukasi vs nonedukasi adalah
sebagai berikut : Body Mass Index (BMI) = rata-rata 26,7 vs 25,1 (p = 0,017);
rasio lingkar pinggang-pinggul perempuan = 0,9 vs 0,87 (p = 0,128); laki-laki
= 0,9 vs 0,87 (p = 0,002); lingkar pinggang laki-laki = 93,61 vs 85,8 (p=
0,005; perempuan = 93,5 vs 87,4 (p = 0,017); tekanan darah sistolik = 122,6
vs 120,5mmHg (p = 0,406); tekanan darah diastolik 80,4 vs 79,3mmHg (p=
0.602); kadar gula darah puasa = 108,1 vs 78,6 mg/dl (p = 0,01); kadar
kolesterol total = 203,7 vs 199,7 (p = 0,879). Berdasarkan analisis statistiknya
dapat dikatakan pada tekanan darah dan kadar kolesterol total antara
responden edukasi dan non edukasi berbeda tidak bermakna.
2. Perubahan perilaku berdasarkan nilai kuisioner responden terkait tekanan darah
kelompok edukasi vs nonedukasi adalah berbeda tidak bermakna yang
ditunjukkan dengan hasil uji statistik yaitu untuk selisih nilai obsevasi III -
observasi I (p = 0,588), untuk selisih nilai observasi III-observasi awal (p =
0,156). Secara statistik jika dilihat dari nilai kuisioner dari responden antara
kelompok edukasi dn non edukasi berbeda tidak bermakna yang berarti bahwa
perubahan perilaku responden uji yang meliputi pengetahuan, sikap dan
tindakan mengalami perubahan yang tidak bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3. Profil tekanan darah dalam mmHg pada observasi awal pada kelompok edukasi
vs non edukasi : 117,6±11,4 vs 16,4±15,6 untuk tekanan sistolik dan 80,4±10,1
vs 79,3±9,0 untuk tekanan diastolik. Profil tekanan darah pada saat observasi
III pada kelompok edukasi vs non edukasi 122,6±15,4 vs 120,5±18,5 untuk
tekanan sistolik dan 81,7±11,8 vs 80,8±12,04 untuk tekanan diastolik. Secara
statistik antara responden edukasi dan non edukasi berbeda tidak bermakna
yang berarti bahwa dengan adanya edukasi tentang sindrom metabolik yang di
perpanjang kepada responden tidak menunjukkan adanya peningkatan perilaku
sehat dimana salah satu parameternya adalah tekanan darah yang normal.
B. Saran
1. Jika dilakukan penelitian sejenis, perlu suatu pengaturan waktu
pemberian edukasi yang tepat agar responden dapat menerima edukasi
secara optimal
2. Pengukuran Tekanan darah dilakukan minimal tiga kali untuk setiap
responden saat pemberian edukasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1999, World Health Organization-International Society of hypertension Guidelines for The Management of Hypertension.Guideline
Subcommittee, www.who.int, diakses tanggal 2 Februari 2008 Anonim, 2004, Definition of Metabolic Syndrome: Report of the National Heart,
Lung, and Blood Institute/American Heart Association Conference on Scientific Issues Related to Definition, http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/109/3/433, diakses pada tanggal 20 juni 2007
Anonim, 2005, Change Your Life, Change Your Mind,
http://www.psych.ku.edu/tlc/Therapeutic%20Lifestyle%20Change%20article. pdf-, diakses tanggal 6 September 2007
Anonim, 2006, Kecenderungan Penyakit di Yogyakarta Kian Bergeser,
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0702/13/jogja/1033735.html, diakses tanggal 28 september 2007
Anonim, 2007a, Gaya Hidup: Ragam Penyakit Urban, www.korantempo.com,
diakses tanggal 28 Juni 2007 Anonim, 2007b, Obesity, http://www.weightcontroldoctor.com, diakses tangggal
10 Mei 2008 Adam, J.M.F, dan Adriansjah, H., 2004, Sindrom Metabolik: Pengertian,
Epidemiologi, dan Kriteria Diagnosis, Medika, Volume XXX, 739; 741 Asih, H.S., 2008, Skripsi : Pengaruh Pemberian Edukasi Tentang Sindrom
Metabolik Terhadap Perilaku masyarakat dusun krodan, maguwoharjo, sleman, yogyakarta (kajian tekanan darah)
Azwar, S., 1995, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi 2, 1, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta Azwar, S., 1999, Penyusunan Skala Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Azwar, S., 2000, Validitas dan Reliabilitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Damayanti, M dan Santoso M., 2005, Sebaran Prevalensi Sindrom Metabolik
Menurut Kriteria IDF Pada Penderita Yang Dirawat Jalan Dan Inap DI RSUD Koja Periode Juni 200-Juni 2005, 16-21, Penerbit Fakultas Kedokteran Ukrida, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dharmesta, B.S., dan Handoko, H., 2000, Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, Edisi I, Cetakan 1, 55-58; 75-85, BPFE, Yogyakarta DiPiro, 2005, Chapter VII, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approah, 189, Sixth Edition, McGraw-Hill, New York
Ganong, W. F., 2006, Pathophysiology of Disease: Introduction to Clinical
Medicine, 5th Edition, 304-322, Lange Medical Books/McGraw-Hill, San Francisco
Kurnia, Y., 2003, Sindrom X dan Obesitas, 12-14, Penerbit Fakultas Kedokteran
Ukrida, Jakarta. Notoatmodjo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, 167-169, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo, S., 2002, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, 133-148, Penerbit
Company, Philadelphia. Praktiknya, A.W., 1986, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan, 154, Penerbit Rajawali, Jakarta. Ridjab, D.A., 2007, Modifikasi Gaya Hidup dan Tekanan Darah, 159-163,
Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta. Sarwono, 1997, Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya, 111-
132, Cetakan Kedua, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Sevilla, C.G., Ochave,J.A., Punsalan,T.G., Regala,B.P., dan Uriarte,G.G, 1993,
Pengantar Metode Penelitian, 163, Penerbit Umiversitas Indonesia, Jakarta
Sitanggang dan Wiryowidagdo, 2006, Tanaman Obat Untuk Jantung, Darah
Tinggi dan Kolesterol, 1, edisi revisi, Penerbit Agromedia, Jakarta Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung Tartan, Uyarel, Kasikcioglu, Alper, Ozay, Bilsel, et al, 2006, Metabolic Syndrome
as a Predictor of Non-Dipping Hypertension, The Tohoku Journal of Experimental Medicine, Vol. 210, No.1, September 2006, 57-66, Tohoku University Medical Press, Sendai, Japan
Triton, 2007, SPSS 16.0 Terapan Riset dan Statistik Parametrik, Andi Offset,
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 3. Panduan Wawancara
1. P : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa?
2. P : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda (misalnya;olahraga)?
3. P : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan?
4. P : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)?
5. P : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan
berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?
6. P : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa
rutin Anda menimbang berat badan Anda?
7. P : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi?
8. P : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
9. P : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat badan? Misalnya apa?
10. P : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
11. P : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun
Anda sudah tahu bahaya merokok?
12. P : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan? Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja?
13. P : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin?
14. P : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
15. P : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat kondisi sehat atau waktu ada keluhan?
16. P : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau mengontrolnya menjadi normal?
17. P : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
18. P : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?
19. P : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini? 20. P : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 4. Hasil Wawancara Respoden Pada Bulan Terakhir
P : Pertanyaan R : Jawaban Responden
1. P : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa?
R1 : Yang benar itu makan teratur, olah raga , minum air putih yang banyak
R 2 : Pola hidup yang sehat itu, mengatur pola makan, olah raga yang teratur dan Sering cek kesehatan
R 3 : Mengatur pola makan sehari-hari dan di imbangi dengan berolah raga
R 4 :
Mengurangi kebiasaan buruk misalnya merokok, mengkonsumsi makanan bergizi,menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi
R 5 : Menurut saya yang penting teratur. Makan tiga kali sehari dan tidak lompat-lompat, dan yang penting seimbang dan banyak makan sayuran
R 6 :
Pola hidup yang sehat itu, teratur seimbang olah raga teratur, menghindari makan-makann berlemak, banyak konsumsi buah-buahan, istirahat yang cukup
R 7 : Ya menjaga kesehatan, olah raga rutin, mengatur pola makan R 8 : Ya..apa ya..makan empat sehat lima sempurna R 9 : Pola makannya teratur, banyak makan sayuran berserat, ya olah raga
R10 : Pola hidup yang sehat itu, makan harus teratur, paling tidak olah raga, makan-makanan yang bergizi dan menghindari yang berkolesterol
2. P :Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan
Anda (misalnya;olahraga)? R1 : Jalan kaki setiap hari
R 2 : Kadang-kadang lari pagi, jalan-jalan pagi tapi Cuma seminggu sekali, soalnya saya sibuk, pola makan juga saya atur
R 3 : Kalau olah raga itu ya jelas tapi bukan lari pagi tapi senam, saya penganut silat
R 4 : Kalau olah raga secara khusus belum mungkin karena sibuk, tapi aku melakukan pekerjaan harian rumah dan kuusahakan sampai berkeringat
R 5 : Memperbaiki pola makan dengan olah raga R 6 : Olah raga itu baru kemarin, saya senang setrika, jalan kaki. R 7 : Sejauh ini belum ada R 8 : Terkadang olah raga lari 1 x 1minggu
R 9 : Ya kalau saya sendiri jalan pagi dan terkadang lari pagi sekitar 20 menit dan sebelumnya saya minum air putih sekuatnya.
R10 : Ya olah raga itu tadi jalan kaki kalau minggu pagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. P : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa yang Anda lakukan?
R1 : belum ada olah raga khusus yang saya lakukan R 2 : Kalau aku setiap hari..itu jalan-jalan.. setiap pagi muter-muter kampong
R 3 : Kalau minggu itu jalan pagi, kalau sore itu main volley, badminton R 4 : Kalau selama ini setiap pagi selama 20-30 menit R 5 : Minimal 3 kal.., ya Cuma jalan kaki itu R 6 : Saya latihan silat itu seminggu tiga kali R 7 : seminggu sekali bermain tennis R 8 : belum R 9 : tidak pernah
R10 : Yang rutin itu jalan kaki.., yang disekitar rumah 1 kali sehari , kalau yang rada jauh 1 kali 1 minggu, soalnya kesibukan itu loh mbak
4. P : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)?
R1 : Banyak makan sayur-sayuran
R 2 : Gizi seimbang, meskipun lauknya seadanya tapi lengkap dengan sayur dan buah
R 3 : Makan nasi 1 x 1 hari.., padahal itu tidak teratur ya R 4 : Mengatur pola makan yang ga berlemak dan makan buah-buahan
R 5 : Menghindari goreng-gorengan, mengurangi yang berlemak-lemak, makan sayur dan buah-buahan
R 6 : Mengurangi makan-makanan yang pedas, belemak tinggi dan bersantankental dan aku juga mengurangi yang di bakar
R 7 : Mengurangi porsi makan, dan mengurangi konsumsi garam
R 8 : Mungkin ya makan ya teratur.., Cuma sedikit tapi teratur, porsinya dikurangi tetapi tetap tiga kali
R 9 : Sebenarnya penting juga sih, tapi untuk menstandarkan arti sehat untuk masing-masing individu kan berbeda-beda
R10 : Ya…pola makan yang seimbang itu, konsumsi sayur, lauk, telur,tapi kalau minum susu jarang, konsumsi buah setiap hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
5. P : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi mengandung serat?
R1 : Buah-buahan dan sayur-sayuran. Ya udah R 2 : Makan nasi, ketela, kentang. Menurut saya udah lumayan
R 3 : Makanan berserat itu ya sayur-sayuran dan buah-buahan. Saya rasa saya kurang mengkonsumsi makanan berserat
R 4 :
Makanan berserat itu, seperti papaya, jambu, mangga, ketela atau buah- buahan. Saya kira sudah karena setiap minggu saya udah mengkonsumsi ketela dan jagung
R 5 : Makanan seperti buah-buahan. Tidak terlalu saya perhatikan
R 6 : Menurut saya makanan berserat itu makanan yang mudah di cerna. Saya rasa sudah mengkonsumsi makanan yang berserat.
R 7 : Seperti buah-buahan, jeruk ,semangka dan sayur-sayuran. Saya rasa sudah
R 8 : Seperti itu loh..buah-buahan dan sayur-sayuran. Keliahatannya sudah
R 9 : Ya..sayuran misalnya sawi, kangkung, buah-buahan misalnya papaya. Menurut saya ada yang mengandung serat
R10 : Ya misalnya seperti sayur sawi, dan buah-buahan. Ya kayaknya ya iya,,,
6. P : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin Anda menimbang berat badan Anda?
R1 : Aku itu ga mesti.., kadang sebulan sekali ya kadang 2 kali sebulan R 2 : Kadang setiap hari, kadang tiga hari sekali., pokoknya kalau saya mau
R 3 : Paling tidak sebulan sekali R 4 : Rutin sih ga, tapi kalau ketemu timbangan saya mesti nimbang R 5 : sebulan sekali R 6 : seminggu dua kali R 7 : Setiap bulan karena setiap bulan ada posyandu anak balita R 8 : Tidak rutin R 9 : ya..tidak tentu., kalau ada timbangan ya nimbang
R10 : Kalau saya ke apotik, sekali seminggu saat beli obat ini beli obat itu dan saya tensi juga mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
7. P. Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi?
R1 : Aku rasa faktor umur karena waktu muda aku kurus. Terjadi peningkatan pada usia 32 tahun
R 2 : Berdasarkan faktor umur, terjadi peningkatan pada umur 31 tahun
R 3 :
Faktor perilaku hidup, pada usia 23 tahun saya mengalami kegemukan perut karena waktu mau tidur saya minum sprite di campur telur
R 4 : Faktor umur. Mulai usia 30 tahun
R 5 : Kalau menurut saya faktor umur, peningkatan terjadi saat saya melahirkan pertama, sekitar umur 26 tahun
R 6 : Keliahatannya faktor umur, kalau keturunan ga ada e.., pada umur 40 thn naik drastis
R 7 : Menurut saya faktor umur. Mulai umur 30 an ada peningkatan
R 8 : Mungkin karena Suntik KB, karena dulu itu saya kecil. Peningkatan terjadi saya saat berusia 28 tahun
R 9 : Orang tua saya dan saudara-saudara saya semua gemuk. Berarti lebih besar faktor keturunan
R10 :
Berdasarkan faktor umur, karena dulunya saya kecil, ibu saya dan bapak saya juga kecil, atau mungkin juga karena KB suntik itu. Ada peningkatan itu saat umur 25 tahun, dulunya saya 40 an Kg dan sekarang sekitar 62 Kg
8. P : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk
perut atau atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
R1 : Kok saya kayaknya gemuk di bagian perut ya.. Yang bahaya yang di bagian perut itu
R 2 : Kegemukan di perut saja. Yang berbahaya itu kegemukan di perut.
R 3 : Kegemukan perut. Dan yang berbahaya setahuku yang di perut
R 4 : Kegemukan yang merata. Yang berbahaya yang kegemukannya di perut
R 5 : Kelihatannya merata. Lebih berbahaya yang diperut
R 6 : ya menurut saya kegemukan saya merata. Menurut saya kegemukan diperut yang berbahaya
R 7 : Kalau saya merasa gemuk merata. Kalau menurut saya berbahaya yang gemuk di perut karena ga seimbang
R 8 : Menurut saya, saya agak merata. Yang paling berbahaya kegemukan di perut
R 9 : Aku rasa kegemukan di bagian perut. Yang berbahaya itu kegemukan di bagian perut
R10 : Aku rasa kegemukan di bagian perut. Yang berbahaya itu kegemukan di bagian perut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
9. P : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat badan? Misalnya apa?
R1 : Ada, misalnya tidak terlalu banyak ngemil, makan malam 3 jam sebelum tidur
R 2 : Ada,. ya olah raga tadi seperti lari
R 3 : Ada. Olah raga, porsi makan mulai saya kurangi, dulu waktu ada raket saya main badminton
R 4 : Kegemukan di bagian perut. Menurut saya yang berbahaya itu kegemukan di perut
R 5 : Mengurangi gorengan dan cemilan R 6 : Mengurangi makanan berlemak dan olah raga R 7 : Mengurangi makanan, 2 kali sehari, dari segi olah raga belum R 8 : menurut saya olah raga, dan mengatur pola makan itu R 9 : Ya olah raga itu.., mengurangi porsi makan R10 : Yang saya alami, puasa senin dan kamis, porsi dikurangi
10. P : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya, sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
R1 : Tidak R 2 : Ya.....
R 3 : Dulu setahun yang lalu. Sekarang ga lagi
R 4 : Saya merokok saat saya mengandung anak ke tiga, itu karena mengidam tapi setelah itu sudah ga doyan lagi
R 5 : Saya tidak merokok R 6 : Semoga udah ga lagi. Dalam1 bulan kemarin udah ga R 7 : Tidak R 8 : Tidak R 9 : Tidak R10 : Tidak
11. P : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok,
walaupun Anda sudah tahu bahaya merokok? R1 : - R 2 : Tidak ada, saya tetap merokok
R 3 : - R 4 : -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
R 5 : - R 6 : - R 7 : - R 8 : - R 9 : - R10 : -
12. P :Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk
dilakukan? Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja?
R1 : Penting. Yang saya lakukan itu cek tekanan darah, saya kan hipertensi mbak, habis konsumsi kaptopril saya langsung ukur tensi
R 2 : Penting untuk antisipasi. Saat dengan mbak-mba farmasi itu dan kalau ke puskesmas tapi ga tentu
R 3 : Penting,..Belum pernah selain penelitian ini, tapi meng\imbang berat badan rutin
R 4 : Penting. 3 x selama penelitan ini dan 1 kali pernah periksa kolesterol
R 5 : ya..saya masih merokok, saya mulai merokok sejak keluar dari SMA sampai sekarang
R 6 : Penting. Satu kali satu bulan, seperti tensi itu
R 7 : Penting. Saat bersama mbak-mabknya ini tapi dulu aku pernah sekali periksa kolesterol
R 8 : Penting sekali. Periksa itu kalau ada yang ga enak di tubuh baru periksa
R 9 : Penting. Satu bulan sekali ya..cek up kesehatan badan.., tensi dan tes kadar kolesterol
R10 :
Menurut saya penting untuk mengantisipasi penyakit. Kalau saya 4 kali, 3 kali dengan mbak-mbak ini dan 1 kali periksa sendiri, kolesterol dan gula darah
13. P : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan rutin? R1 : Ga menemui R 2 : Ga menemui
R 3 : Masalah waktu R 4 : Ga menemui R 5 : Ga menemui R 6 : Ga menemui R 7 : Kendalanya tempatnya jauh R 8 : Malas dan ada rasa takut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
R 9 : Menemui yaitu waktu dan pekerjaan R10 : Ya.malas itu tadi
14. P : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri)
R1 : Dari dokter, dari pengalaman-pengalaman, dari TV dan Radio R 2 : Dari kesadaran diri sendiri dan dari mbak mahasiswa farmasi
R 3 : Informasi dari internet R 4 : Informasi dari mahasiswa farmasi sadhar dan saat ikut papsmir R 5 : Kesadaran diri. Informasi dari mahasiswa R 6 : Saat pertemuan PKK, dari puskesmas dan dari mbak-mbak ini
R 7 : Saya kiranya semuanya itu ada, baik pandangan dari dokter lewat televise dan radio
R 8 : Ya., kesadaran diri sendiri dan dari orang lain juga, saya itu jarang sakit ya.. hanya tensi tinggi itu
R 9 : Dari mbak-mbaknya dan dari baca majalah
R10 : Ya dari mbak-mbaknya ini, ya dari dokter dan perawat juga tapi lebih sering dari mahasiswa
15. P : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat kondisi sehat atau waktu ada keluhan?
R1 : Belum rutin karena saya juga ga pernah sakit. Aku ga pernah periksa
R 2 : menurut saya iya.., kalau ada keluhan sedikit saja aku langsung ke dokter
R 3 : Menurut saya tidak. Kalau ada keluhan saja R 4 : Saya kira belum rutin. Kalau sekedar tensi kalau ada keluhan R 5 : Saat ada keluhan saja R 6 : Tidak rutin R 7 : Tidak. Pada waktu ada keluhan saja R 8 : Ya..kalau tensi saya rutin. Ya kalau ada keluhan
R 9 : Ya.termasuk rutin. Ya saat masih sehat tapi kadang udah sakit dulu baru periksa
R10 : Ya…kalau ada keluhan saja, kalau kita sehat kan kita ga tahu, jadi ga rutin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
16. P : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau mengontrolnya menjadi normal?
R1 : Ada R 2 : Kalau tensi saya tinggi, saya minta obat
R 3 : Keinginan untuk berusaha itu ada R 4 : Ada R 5 : Ya ada
R 6 : Ya jelas ada, karena aku punya rasa takut kalau ada kelebihan gula darah dan kolesterol
R 7 :
Ada ya..jelas ada karena itu keinginan saya. Mengusahakan untuk makan makan yang tidak mengandung gula, soalnya saya juga tidak suka yang manis-manis mungkin karena faktor lain
R 8 : Kalau aku ada usaha, sebelum aku di cek itu aku mengusahakan mengkonsumsi bawang putih dan porsi makan saya kurangi
R 9 : Ya mengurangi konsumsi daging-dagingan
R10 : Menahan keinginan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak mendukung
17. P : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
R1 : Pertama saya harus happy dulu.., usaha yang pertama dilakukan itu gerak dulu untuk mengatur peredaran darah
R 2 : Ga ada
R 3 : Ga menemui R 4 : Makan tidak terkontrol, suka ngemil R 5 : Malas itu tadi R 6 : Masalah waktu R 7 : Saya kira ga ada R 8 : Tidak ada R 9 : Tidak ada. Kalau ada kelebihan berusaha aja menguranginya R10 : Masalah Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
18. P : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut? (menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi normal)?
R1 : Makin termotivasi untuk normal
R 2 : Saya kira makin termotivasi kalau normal di stabilkan dan kalau tinggi di normalkan
R 3 : Saya termotivasi untuk memperbaiki
R 4 : Sebelum mengetahuinya ada ketakutan., tapi kalau jelek di perbaiki kalau normal dipertahankan
R 5 : Termotivasi untuk lebih baik
R 6 : Ya merasa senang saja, kalau ada kelebihan saya berusaha lagi untuk menormalkan
R 7 : Ya..ada takutnya tapi sekaligus termotivasi untuk menjadi lebih baik R 8 : Ya..termotivasi untuk memperbaiki R 9 : Ga ada R10 : Ya terdorong untuk menormalkan berat badan, untuk memperbaikinya
19. P : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom
metabolik, yang telah kita pelajari bersama selama ini? R1 : aku lupa e mbak R 2 : Penyakit karena kelebihan zat-zat seperti kolesterol, asam urat
R 3 :
Sindrom metabolik itu karena kegemukan itu, lingkar pinggang dan berat badan, dan pola makan yang tidak teratur, dan kegumukan yang hanya di bagian perut saja, olah raga yang tidak teratur
R 4 : Sindrom metabolik itu seperti adanya kegemukan, tekanan darah tinggi, lingkar pingga besar
R 5 : Tensi tinggi, Kadar gulanya tinggi
R 6 : ya itu perut besar itu, penyumbatan pembuluh darah.., ya berbahayalah
R 7 : Ya itu..kalau berat badannya besar, rasio lingkar pinggang - pinggul besar, pola makan yang tidak teratur.
R 8 : Ya..lupa e mbak
R 9 : Sindrom metabolik itu ya...kayak kegemukan diperut itu, tensinya tinggi
R10 : Sindrom metabolik itu disebabkan pola hidup yang ga teratur itu, makanannya, olah raga,..yang kegemukan ga normal itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
20 P : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang anda ketahui
R1 : Sakit gula, stroke. R 2 : dampaknya biasanya stroke
R 3 : Dampaknya itu penyakit jantung, stroke R 4 : Diabetes R 5 : Hipertensi, Stroke, penyakit gula R 6 : Penyakit jantung, Penyakit gula darah,hepatitis
R 7 : Sindrom itu kesannya menakutkan, menurut saya sindrom metabolik itu sekian banyak penyakit terkumpul jadi satu
R 8 : Tidak tau
R 9 : Yang saya ketahui yang paling fatal itu kematian dan juga stroke, dan penyakit gula
R10 : Penyakit gula dan stroke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 5. Lembar Kuisioner Lembar kuesioner yang diisi oleh subjek dan kategori jawaban
Identitas responden
Nama :
Jenis kelamin : laki-laki / perempuan*
Umur : …….tahun
Tempat Tanggal Lahir :
Pendidikan :
Jenis pekerjaan :
Alamat :
Telp :
Tinggi Badan :............... cm
Berat Badan : .............. Kg
Lingkar Pinggang : ..............cm
Lingkar Pinggul : ..............cm
Tekanan Darah : ..............mm Hg
Lembar kuesioner ini terdiri dari 38 butir pertanyaan. Baca dan pahami setiap
pernyataan dengan baik kemudian berilah tanda silang (X) pada kolom yang telah
tersedia. Pilihan jawaban atas pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebagai
berikut :
STS : jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU
TS : jika pilihan TIDAK SETUJU
S : jika pilihan SETUJU
SS : jika pilihan SANGAT SETUJU
Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut dengan jujur. Jawaban yang Anda
berikan tidak ada yang benar ataupun salah
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa olahraga bukan suatu keharusan X
Atas partisipasi dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya sadar stress dalam pekerjaan dapat
mempengaruhi kesehatan
2 Meskipun saya tidak memiliki riwayat penyakit keluarga (kolesterol, hipertensi, diabetes), saya tetap harus mengatur pola makan
3 Saat mengalami stress, orang akan lebih mudah terserang penyakit
4 Pemeriksaan kesehatan (kolesterol,gula darah, tekanan darah) sebaiknya dilakukan sedini mungkin
5 Meskipun alkohol tidak baik untuk kesehatan, saya akan tetap meminumnya karena dapat membuat saya merasa santai (rilex
6 Menurut saya pemantauan kolesterol, gula darah dan tekanan darah perlu dilakukan sejak dini
7 Salah satu cara untuk menghindari penyakit kolesterol dan diabetes yaitu dengan menjaga pola makan yang sehat setiap hari
8 Menurut saya orang yang merokok lebih mudah terserang penyakit
9 Saya akan mulai memeriksakan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah secara rutin
10 Makanan yang berserat baik dikonsumsi setiap hari, tetapi saya tidak terlalu mempedulikannya
11 Orang yang sangat gemuk (obesitas) akan cenderung lebih mudah terserang penyakit jantung, kolesterol, diabetes
12 Pada usia 40 tahunan kecenderungan perut membesar (gemuk sentral) lebih meningkat
13 Menurut saya mengatur pola makan penting walaupun dalam keadaan sehat
14 Saya selalu mengontrol berat badan, karena orang yang gemuk umumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
tidak sehat (memiliki banyak penyakit) 15 Makanan cepat saji (fast food)
merupakan penyebab utama timbulnya penyakit hipertensi, diabetes
16 Meskipun merokok berbahaya bagi kesehatan, hal itu tidak bermasalah bagi saya (saya tetap merokok)
17 Saya akan mengatur pola makan 4 sehat 5 sempurna dengan susu yang kandungan lemaknya rendah
18 Saya mulai mengurangi makan makanan yang banyak mengandung garam dan lemak
19 Saya merasa tidak perlu memeriksa tekanan darah karena saya tidak hipertensi
20 Orang yang relatif tidak gemuk kadar kolesterolnya pasti rendah
21 Semakin tua umur, kesehatan akan semakin menurun, sehingga semakin berisiko terserang penyakit hipertensi, kolesterol, dan diabetes
22 Saya tidak merokok karena tahu bahaya rokok bagi kesehatan
23 Saya tidak memantau berat badan saya karena tidak mempengaruhi kesehatan saya
24 Orang yang mengalami stess mudah terserang penyakit hipertensi
25 Mengkonsumsi alkohol dapat memperparah penyakit jantung
26 Kebiasaan merokok dapat memicu timbulnya penyakit jantung
27 Lingkar pinggang yang besar dapat mempengaruhi kesehatan, tetapi menurut saya tidak masalah
28 Saya merasa olah raga penting untuk menjaga kesehatan
29 Saya jarang berolahraga karena olahraga tidak mempengaruhi kesehatan saya
30 Kebiasaan berolahraga yang dilakukan secara rutin dapat membuat tubuh lebih sehat.
31 Saya tidak pernah mengatur pola makan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Terima kasih atas waktu dan kerjasamanya Distribusi pertanyaan
Tindakan F 9, 14, 17, 18, 22, 33, 34, 36 NF 23, 29, 31
karena saya merasa sehat 32 Saya merasa olahraga yang baik tidak
selalu olahraga berat (bulutangkis, volley, sepakbola)
33 Semakin tua umur seseorang akan lebih mudah terserang penyakit hipertensi, saya mulai mengurangi makanan yang bayak mengandung garam
34 Saya berolahraga setiap hari untuk menjaga kesehatan
35 Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang bergizi dan baik untuk kesehatan
36 Saya mengatur pola makan dan rajin berolahraga, meskipun saya tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit degeneratif (hipertensi, kolesterol, diabetes)
37 Olahraga setiap hari lebih menyehatkan, meskipun hanya olahraga ringan (jalan kaki, lari pagi)
38 Pengaturan porsi makan perlu dilakukan setiap hari namun bagi saya hal itu tidak penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 6. Surat Pernyataan Kesediaan Responden a. Responden Non Laboratorium Surat pernyataan kesediaan sebagai Responden penelitian
Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
No telp/HP :
Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul ”
Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik ” yang
akan dilaksanakan selama ± 6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman,
Yogyakarta. Dalam penelitian ini saya selaku responden bersedia diberikan
edukasi setiap bulan, dilakukan pengukuran lingkar pinggang, berat badan, dan
tekanan darah.
Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam
penelitian ini.
Yogyakarta,
Mengetahui
Peneliti Responden
( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b. Responden Laboratorium Surat pernyataan kesediaan sebagai Responden penelitian
Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
No telp/HP :
Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul ”
Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik ” yang
akan dilaksanakan selama ± 6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman,
Yogyakarta. Dalam penelitian ini saya selaku responden bersedia diberikan
edukasi setiap bulan, dilakukan pengukuran lingkar pinggang, berat badan,
tekanan darah dan bersedia diambil sampel darah untuk pengukuran kadar gula
darah dan kolesterol selama waktu penelitian, yang dibutuhkan sebagai data
penelitian. Dalam hal ini pengukuran kadar gula darah dan kolesterol akan
dilakukan oleh petugas laboratorium klinik.
Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam
penelitian ini.
Yogyakarta,
Mengetahui
Peneliti Responden
( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 7. Uji Normalitas Profil Observasi Awal Tekanan Sistolik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pretest Tekanan Sistolik
N 66Normal Parametersa Mean 117.0455
Std. Deviation 13.41002Most Extreme Differences
Absolute .201Positive .201Negative -.148
Kolmogorov-Smirnov Z 1.630Asymp. Sig. (2-tailed) .010Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .000c
90% Confidence Interval
Lower Bound .000Upper Bound .034
a. Test distribution is Normal. c. Based on 66 sampled tables with starting seed 1310155034.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 8. Uji hipotesis Profil Observasi Awal Tekanan Sistolik Ranks
kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Pretest Tekanan Sistolik
Edukasi 36 35.21 1267.50 Non Edukasi 30 31.45 943.50 Total 66
Test Statisticsb Pretest Tekanan Sistolik
Mann-Whitney U 478.500 Wilcoxon W 943.500 Z -.812 Asymp. Sig. (2-tailed) .417 Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .379a 90% Confidence Interval
Lower Bound .281 Upper Bound .477
Monte Carlo Sig. (1-tailed)
90% Confidence Interval
Lower Bound .044 Upper Bound .168
Sig. .106a a. Based on 66 sampled tables with starting seed 2048628469.
b. Grouping Variable: kelompok Lampiran 9. Uji Normalitas Profil Observasi I Tekanan Sistolik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Posttest 1 Tekanan
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .295Upper Bound .493
Sig. .394a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 1585587178. b. Grouping Variable: kelompok Lampiran 13. Uji Normalitas Profil Observasi III Tekanan Sistolik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tekanan Sistolik
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .142Upper Bound .312
Sig. .227a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 126474071. b. Grouping Variable: kelompok Lampiran 15. Uji Normalitas Profil Observasi Awal Tekanan Diastolik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tekanan Diastolik
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .156Upper Bound .329
Sig. .242a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 213798720. b. Grouping Variable: kelompok Lampiran 17. Uji Normalitas Profil Observasi I Tekanan Diastolik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tekanan Diastolik
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .310Upper Bound .509
Sig. .409a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 1487459085. b. Grouping Variable: kelompok Lampiran 19. Uji Normalitas Profil Observasi II Tekanan Diastolik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tekanan Diastolik
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .079Upper Bound .224
Sig. .152a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 1066061003. b. Grouping Variable: kelompok Lampiran 21. Uji Normalitas Profil Observasi III Tekanan Diastolik
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .295Upper Bound .493
Sig. .394a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 442399356. b. Grouping Variable: kelompok Lampiran 23. Uji Normalitas Selisih Tekanan Diastolik Observasi III –
Observasi Awal One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Selisih Nilai Tekanan Diastolik Posttest 2 - Pretest
Mann-Whitney U 490.500Wilcoxon W 1156.500Z -.654Asymp. Sig. (2-tailed) .513Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .500a
90% Confidence Interval
Lower Bound .399Upper Bound .601
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval
Lower Bound .116Upper Bound .277
Sig. .197a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 329836257. b. Grouping Variable: kelompok Lampiran 27. Uji Normalitas Selisih Nilai Tekanan Diastolik Observasi II –Observasi 1
Kolmogorov-Smirnov Z 1.086Asymp. Sig. (2-tailed) .189Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .212c
90% Confidence Interval
Lower Bound .129Upper Bound .295
a. Test distribution is Normal. c. Based on 66 sampled tables with starting seed 303130861.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 28. Uji Hipotesis Selisih Nilai Tekanan Diastolik Observasi II-Observasi I Mann-Whitney Test
Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Selisih Nilai Tekanan Diastolik Awal Penelitian Tahap II - Posttest 1
Edukasi 36 35.50 1278.00 Non Edukasi 30 31.10 933.00 Total 66
Test Statisticsb Selisih Nilai Tekanan
Diastolik Awal Penelitian Tahap II - Posttest 1
Mann-Whitney U 468.000Wilcoxon W 933.000Z -.945Asymp. Sig. (2-tailed) .345Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .500a
90% Confidence Interval
Lower Bound .399Upper Bound .601
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval
Lower Bound .169Upper Bound .346
Sig. .258a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 92208573. b. Grouping Variable: kelompok edukasi Lampiran 29. Uji Normalitas Selisih Nilai Tekanan Diastolik Observasi I – Observasi I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Selisih Nilai Tekanan Diastolik Posttest 1 - pretest
Kolmogorov-Smirnov Z 1.980Asymp. Sig. (2-tailed) .001Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c
90% Confidence Interval
Lower Bound .000Upper Bound .034
a. Test distribution is Normal. c. Based on 66 sampled tables with starting seed 112562564.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 30. Uji Hipotesis Selisih Nilai Tekanan Diastolik Observasi 1 – Observasi Awal
Mann-Whitney Test
Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Selisih Nilai Tekanan Diastolik Posttest 1 - pretest
Edukasi 36 32.99 1187.50 Non Edukasi 30 34.12 1023.50 Total 66
Test Statisticsb
Selisih Nilai Tekanan Diastolik Posttest 1 - pretest
Mann-Whitney U 521.500Wilcoxon W 1187.500Z -.251Asymp. Sig. (2-tailed) .802Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .818a
90% Confidence Interval
Lower Bound .740Upper Bound .896
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval
Lower Bound .224Upper Bound .412
Sig. .318a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 221623949. b. Grouping Variable: kelompok edukasi Lampiran 31. Uji Normalitas Selisih Nilai Tekanan Sistolik Observasi III – Observasi
Awal One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Selisih Nilai Tekanan Sistolik Posttest 2 - Pretest
Kolmogorov-Smirnov Z .956Asymp. Sig. (2-tailed) .321Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .303c
90% Confidence Interval
Lower Bound .210Upper Bound .396
a. Test distribution is Normal. c. Based on 66 sampled tables with starting seed 484067124.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 32. Uji Hipotesis Selisih Nilai Tekanan Sistolik Observasi III – Observasi
Awal Mann-Whitney Test
Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Selisih Nilai Tekanan Sistolik Posttest 2 - Pretest
Edukasi 36 34.47 1241.00 Non Edukasi 30 32.33 970.00 Total 66
Test Statisticsb
Selisih Nilai Tekanan Sistolik Posttest 2 - Pretest
Mann-Whitney U 505.000Wilcoxon W 970.000Z -.455Asymp. Sig. (2-tailed) .649Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .712a
90% Confidence Interval
Lower Bound .620Upper Bound .804
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval
Lower Bound .169Upper Bound .346
Sig. .258a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 475497203. b. Grouping Variable: kelompok Lampiran 33. Uji Normalitas Selisih Nilai Tekanan Sistolik Observasi III – Observasi II
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Selisih Nilai Tekanan Sistolik
Kolmogorov-Smirnov Z 1.249Asymp. Sig. (2-tailed) .088Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .076c
90% Confidence Interval
Lower Bound .022Upper Bound .129
a. Test distribution is Normal. c. Based on 66 sampled tables with starting seed 215962969.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 34. Uji Hipotesis Selisih Nilai Tekanan Sistolik Observasi III – Observasi II Mann-Whitney Test
Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Selisih Nilai Tekanan Sistolik Posttest 2 - Awal Penelitian Tahap II
Edukasi 36 34.76 1251.50 Non Edukasi 30 31.98 959.50 Total 66
Test Statisticsb
Selisih Nilai Tekanan Sistolik Posttest 2 - Awal
Penelitian Tahap II
Mann-Whitney U 494.500Wilcoxon W 959.500Z -.597Asymp. Sig. (2-tailed) .551Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .667a
90% Confidence Interval
Lower Bound .571Upper Bound .762
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval
Lower Bound .224Upper Bound .412
Sig. .318a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 1573343031. b. Grouping Variable: kelompok Lampiran 35 . Uji normalitas Selisih Nilai Tekanan Sistolik Observasi II – Observasi 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Selisih Nilai Tekanan
Kolmogorov-Smirnov Z 1.316Asymp. Sig. (2-tailed) .063Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .045c
90% Confidence Interval
Lower Bound .003Upper Bound .088
a. Test distribution is Normal. c. Based on 66 sampled tables with starting seed 1241531719.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 38. Uji Hipotesis Selisih Nilai Tekanan Sistolik Observasi I – Observasi Awal Mann-Whitney Test
Ranks kelompok N Mean Rank Sum of Ranks
Selisih Nilai Tekanan Sistolik Posttest 1 - Pretest
Edukasi 36 29.58 1065.00 Non Edukasi 30 38.20 1146.00 Total 66
Test Statisticsb Selisih Nilai Tekanan Sistolik
Posttest 1 - Pretest
Mann-Whitney U 399.000Wilcoxon W 1065.000Z -1.843Asymp. Sig. (2-tailed) .065Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .045a
90% Confidence Interval
Lower Bound .003Upper Bound .088
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval
Lower Bound .000Upper Bound .040
Sig. .015a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 562334227. b. Grouping Variable: kelompok Lampiran 39. Uji Normalitas Kadar Gula Darah Puasa Observasi Awal
(33 Sampel) NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test kadar gula darah puasa pretest N 32Normal Parametersa Mean 96.22
Std. Deviation 21.503Most Extreme Differences
Absolute .292Positive .292Negative -.212
Kolmogorov-Smirnov Z 1.653Asymp. Sig. (2-tailed) .008Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .031c
90% Confidence Interval
Lower Bound .000
Upper Bound .082
a. Test distribution is Normal. c. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 40. Uji Hipotesis Kadar Gula Darah Puasa Obsevasi Awal (32 Sampel) Mann-Whitney Test
Test Statisticsc
kadar gula darah puasa pretest Mann-Whitney U 106.500Wilcoxon W 211.500Z -.742Asymp. Sig. (2-tailed) .458Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .464a
Monte Carlo Sig. (2-tailed)
Sig. .438b
90% Confidence Interval
Lower Bound .293Upper Bound .582
Monte Carlo Sig. (1-tailed)
90% Confidence Interval
Lower Bound .099Upper Bound .339
Sig. .219b
a. Not corrected for ties. b. Based on 32 sampled tables with starting seed 926214481. c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi
Lampiran 41. Uji Normalitas Kadar Gula Darah Puasa Obsevasi II (32Sampel) NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test kadar gula darah puasa
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000Upper Bound .069
Sig. .000b
a. Not corrected for ties. b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525. c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi Lampiran 45. Uji Normalitas Selisih Kadar Gula Darah Puasa Observasi III –
Observasi Awal NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test selisih kadar gula
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000Upper Bound .069
Sig. .000b
a. Not corrected for ties. b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525. c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi Lampiran 47. Uji Normalitas Selisih Kadar Gula Darah Puasa Observasi III –
Observasi I NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test selisih kadar gula
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000Upper Bound .069
Sig. .000b
a. Not corrected for ties. b. Based on 32 sampled tables with starting seed 299883525. c. Grouping Variable: responden edukasi nonedukasi Lampiran 49. Data Standar Deviasi Kelompok Edukasi (Observasi Awal )
Kriteria Edukasi Nonedukasi
p n x ± SD n x ± SD
Kadar Gula Darah Puasa 18 100.28 ± 26.720 14 91.00 ± 10.806 0,458
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviationkadar gula darah puasa Observasi Awal 18 100.28 26.720Valid N (listwise) 18
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation kadar gula darah puasa Observasi Awal 14 91.00 10.806Valid N (listwise) 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 50. Data Standar Deviasi Kelompok Edukasi (Observasi I )
Kriteria Edukasi Nonedukasi
p n x ± SD n x ± SD
Kadar Gula Darah Puasa 18 95.33 ± 26.752 14 85.71 ± 5.941 0,553
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation kadar gula darah puasa observasi I 18 95.33 26.752Valid N (listwise) 18
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation kadar gula darah puasa observasi I 14 85.71 5.941 Valid N (listwise) 14
Lampiran 51. Data Standar Deviasi Kelompok Edukasi (Observasi III)
Kriteria Edukasi Nonedukasi
p n x ± SD n x ± SD
Kadar Gula Darah Puasa 18 108.28 ± 54.088 14 78.57 ± 6.642 0,01
Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation kadar gula darah puasa posttest2 18 108.28 54.088
Valid N (listwise) 18
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation kadar gula darah puasa posttest2 14 78.57 6.642 Valid N (listwise) 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 52. Uji Normalitas Kadar kolesterol Observasi Awal (32 Sampel)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilai kadar kolesterol
Kolmogorov-Smirnov Z .784Asymp. Sig. (2-tailed) .570Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .688c
90% Confidence Interval
Lower Bound .553Upper Bound .822
a. Test distribution is Normal. c. Based on 32 sampled tables with starting seed 2000000. Lampiran 53. Uji Hipotesis Kadar Kolesterol Observasi Awal (32Sampel) Mann-Whitney Test
Ranks responden edukasi non edukasi N Mean Rank Sum of Ranks nilai kadar kolesterol pretest
a. Test distribution is Normal. c. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000. Lampiran 63. Uji Normalitas Lingkar Pinggang Responden Perempuan Observasi III
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test LP cew postest 2 N 31Normal Parametersa Mean 90.774
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000. Lampiran 65. Uji hipotesis Lingkar Pinggang Responden Laki-laki Observasi Awal Mann-Whitney Test
Ranks edukasi nonedukasi N Mean Rank Sum of RanksLP cow pretest
edukasi 18 23.44 422.00 nonedukasi 17 12.24 208.00 Total 35
Test Statisticsc
LP cow pretest Mann-Whitney U 55.000Wilcoxon W 208.000Z -3.244Asymp. Sig. (2-tailed) .001Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval
Lower Bound .000Upper Bound .064
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval
Lower Bound .000Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties. b. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525. c. Grouping Variable: edukasi nonedukasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 66. Uji Normalitas Lingkar Pinggang Responden Laki-laki Observasi I One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP cow postest 1 N 35Normal Parametersa Mean 91.629
a. Test distribution is Normal. c. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000. Lampiran 67. Uji hipotesis Lingkar Pinggang Responden Laki-laki Observasi I Mann-Whitney Test
Ranks edukasi
nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks LP cow postest 1 edukasi 18 22.53 405.50
nonedukasi 17 13.21 224.50 Total 35
Test Statisticsc
LP cow postest 1 Mann-Whitney U 71.500Wilcoxon W 224.500Z -2.696Asymp. Sig. (2-tailed) .007Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .006a