Page 1
PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP KINERJA ORGANISASI DILIHAT DARI PERSEPSI
PEGAWAI
Studi Kasus di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten
Sleman
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Sari Apriani Panjaitan
NIM : 112114085
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
i
PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP KINERJA ORGANISASI DILIHAT DARI PERSEPSI
PEGAWAI
Studi Kasus di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten
Sleman
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Sari Apriani Panjaitan
NIM : 112114085
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
v
MOTTO
Mulailah dari apa yang kau ketahui, dan banyak hal yang akan
terungkap kemudian. Tetap melakukannya, tak peduli apapun
yang terjadi.
Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka;
namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu
tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak
melihat pintu lain yang telah terbuka. ~Thomas A. Edison~
Belajarlah dari kesalahan, tetapi jangan berbuat kesalahan yang sama
dua kali. ~Wally Amos~
Yang terpenting dalam Olimpiade bukanlah kemenangan,
tetapi keikutsertaan...
Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan
namun bagaimana bertanding dengan baik. ~Charles "Tremendeous" Jones~
TAK ADA YANG MUSTAHIL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
vi
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertandangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan
judul: PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN
INTERNAL TERHADAP KINERJA ORGANISASI DILIHAT DARI
PERSEPSI PEGAWAI Studi Kasus di Dinas Perindustrian, Perdagangan,
dan Koperasi Kabupaten Sleman dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 27
Agustus 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Yang membuat pernyataan
Sari Apriani Panjaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Sari Apriani Panjaitan
Nomor Mahasiswa : 112114085
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP KINERJA ORGANISASI DILIHAT DARI PERSEPSI
KARYAWAN Studi Kasus di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi
Kabupaten Sleman beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Univeristas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengola
dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya
di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal 31 Agustus 2015
Yang menyatakan
Sari Apriani Panjaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karuniaNYA,
penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program
Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterimakasih yang tak
terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas berkat, penyertaan dan bimbinganNYA sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA. selaku pembimbing yang telah
membimbing, memberi motivasi, masukan, dan diskusi-diskusi kepada
penulis hingga selesainya skripsi ini.
4. Nicko Kornelius Putra., S.E. dan Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si. selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan skripsi
ini.
5. Drs. Pustopo, selaku kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
Kabupaten Sleman yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
Dengan segenap pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
Kabupaten Sleman Dareah Istimewa Yogyakarta.
6. Bapak R. Panjaitan dan Mama N. Sitorus tercinta yang selalu memberikan
cinta, kasih sayang dan dukungan yang begitu luar biasa bagi penulis. Penulis
tidak bisa membalas semua kasih sayang yang mereka telah berikan kepada
penulis, hanya keberhasilan dan kesuksesan yang bisa penulis berikan kepada
mereka.
7. Kekasihku Vinsensius Cici Mone yang telah berbagi ilmu, memberikan
dukungan, semangat luar biasa dan motivasi kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
ix
8. Andreas Panjaitan, Pebriani Tobing, Subandri Simbolon, Mariyeti Mone, Mas
Yuli yang telah berbagi ilmu dan memberikan motivasi kepada penulis.
9. Teman-teman seperjuangan yang dibimbing oleh pak Supar terkhusus (Nia,
Niko, dan Chaterine Situmorang) yang telah berbagi ilmu.
10. Teman-teman Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma (Sr. Fridolina,
Magdalena Kartika, Tiara Pertiwi, Carolina, Veronika Ayu, dan Venansia
Anggit) yang telah sharing atau berbagi ilmu yang sangat berharga.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharpkan
demi perbaikan skripsi ini Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Sari Apriani Panjaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL............................................................................................... ...xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
ABSTRAK ............................................................................................................. xv
ABSTRACT ........................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Batasan Masalah ............................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5
F. Sistematis Penelitian ......................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kinerja Organisasi
1. Pengertian Kinerja Organisasi ................................................... 8
2. Pengukuran kinerja .................................................................... 8
3. Karakteristik Indikator Kinerja yang Baik ................................ 9
4. Tujuan Pengukuran Kinerja di Sektor Publik .......................... 11
5. Metode Penilaian Kinerja ........................................................ 13
B. Good Governance
1. Pengertian Good Governance ................................................. .14
2. Membangun Good Governance .............................................. 15
3. Prinsip-Prinsip Good Governance .......................................... .16
4. Pelaksanaan Good Governance .............................................. .19
C. Pengendalian Internal
1. Pengertian pengendalian Internal ............................................ 19
2. Tujuan Pengendalian Internal .................................................. 21
3. Karakteristik Pengendalian Internal ........................................ 23
4. Keterbatasan Pengendalian Internal ........................................ 23
5. Unsur-Unsur Pengendalian Internal ........................................ 24
D. Perumusan Hipotesis Penelitian ....................................................... 26
E. Kerangka Konseptual Penelitian ....................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
xi
C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 30
D. Jenis Data dan Sumber Data ............................................................ 31
E. Teknik pengumpulan Data ............................................................... 32
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ................... 32
G. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................ 36
H. Teknik Pengujian Normalitas Data .................................................. 37
I. Teknik Pengujian Asumsi Klasik .................................................... 38
J. Teknik Analisis Data ....................................................................... 40
K. Uji Hipotesis .................................................................................... 41
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah ............................................................................................. 42
B. Lokasi .............................................................................................. 44
C. Visi dan Misi ................................................................................... 44
D. Struktur Organisasi .......................................................................... 46
E. Tugas Pokok dan Fungsi.................................................................. 46
F. Sumber Daya Aparatur .................................................................... 52
G. Tujuan Strategi ................................................................................ 53
H. Sasaran ............................................................................................. 54
I. Program ........................................................................................... 55
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Profil Responden ...................................................... 57
B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ........................................... 59
C. Uji Kualitas Data ............................................................................ 62
D. Uji Normalitas Data ......................................................................... 65
E. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 66
1. Uji Multikolinearitas .................................................................. 66
2. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 67
3. Uji Autokorelasi ......................................................................... 68
F. Analisis Uji Regresi Linier Berganda .............................................. 69
G. Uji Hipotesis .................................................................................... 71
H. Pembahasan ..................................................................................... 72
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 76
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 76
C. Saran ................................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 78
LAMPIRAN ........................................................................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Nilai Ketegori Jawaban Skala Likert ................................................... 35
Tabel 3.2 Jumlah Butir Pernyataan Variabel Penelitian...................................... 36
Tabel 4.1 Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
Menurut golongan ............................................................................... 52
Tabel 4.2 Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
menurut tingkat pendidikan................................................... .............. 52
Tabel 4.3 Penjabaran Sasaran dan Indikator Sasaran............................ .............. 54
Tabel 5.1 Rincian Penerimaan dan Pembagian Kuesioner.................................. 57
Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden..................................................... .............. 58
Tabel 5.3 Usia Responden.................................................................... ............... 58
Tabel 5.4 Pendidikan Responden.......................................................... .............. 59
Tabel 5.5 Lama Kerja............................................................................ .............. 59
Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian.................................. ............. 60
Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Good Governance .................. ..................... ........62
Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Pengendalian Intern .............................................. 63
Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Kinerja Organisasi ................................................ 63
Tabel 5.10 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas .......................................................... 63
Tabel 5.11 Hasil Uji Reliabilitas.............................................................. ............. 65
Tabel 5.12 Hasil Uji Collinearity Statistic................................................. ........... 66
Tabel 5.13 Model Summary (Durbin-Watson) ...................................................... 68
Tabel 5.14 Tabel Rangkuman Pengujian .............................................................. 69
Tabel 5.15 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda ....................................... 70
Tabel 5.16 ANOVA....................................... ....................................................... 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................ 29
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi ................................................................. 46
Gambar 5.1 Grafik Normal Probability Plot......................................... ............... 65
Gambar 5.2 Grafik Scatter Plot............................................................ ................. 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner ......................................................................................... 81
Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden ............................................................... 87
Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kuesioner .......................................... 91
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Data Kuesioner ................................................. 93
Lampiran 5 Hasil Uji Realibilitas Kuesioner ....................................................106
Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas ......................................................................113
Lampiran 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas .........................................................114
Lampiran 8 Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................114
Lampiran 9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .........................................115
Lampiran 10 Surat Izin Penelitian.......................................................................118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xv
ABSTRAK
PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP KINERJA ORGANISASI DILIHAT DARI PERSEPSI
PEGAWAI
Studi Kasus di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten
Sleman
Sari Apriani Panjaitan
NIM : 112114085
Universitas Sanata Dharna
Yogyakarta
2015
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah good
governance dan pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi
pegawai. Penelitian ini penting dilakukan karena tuntutan akan penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih, transparansi, akuntabilitas dan bebas korupsi, kolusi,
nepotisme menjadikan pemerintahan yang lebih baik agar tercapai kinerja
organisasi yang unggul, sehingga dalam pengolahannya diperlukan adanya good
governance dan pengendalian internal.
Jenis penelitian ini yaitu studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linier
berganda.
Hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa: 1) good governance mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman; 2) pengendalian internal
mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi
Kabupaten Sleman.
Kata kunci: good governance, pengendalian internal, kinerja organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xvi
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF GOOD GOVERNANCE AND INTERNAL
CONTROL TO THE ORGANIZATIONAL PERFORMANCE
BASED ON THE PERCEPTION OF EMPLOYEES
Case Study at The Department of Industry, Trade and Cooperative
Sleman District
Sari Apriani Panjaitan
NIM : 112114085
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
This research aims to find out the effect of good governance and internal
control on the organizational performance in the Department of Industry, Trade
and Cooperative in Sleman District based on employees’s perception. This
research is important because the demand for clean governance, transparency,
accountability and free from corruption, collusion, nepotism will create the better
governance in order to achieve excellent organizational performance.
This research is a case study. Data was collected by questionnaires. The
sampling method used was purposive sampling method. Data was analyzed by
multiple linear regression.
The results showed that: 1) good governance influenced the organizational
performance in the Department of Industry, Trade and Cooperative Sleman
District; 2) internal controls influenced the organizational performance in the
Department of Industry, Trade and Cooperative Sleman District.
Keywords: good governance, internal control, organizational performance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perhatian terhadap bagaimana menciptakan kinerja organisasi yang unggul
telah menjadi isu yang menarik bagi para peneliti dan praktik dari tahun ke
tahun. Kinerja organisasi merupakan efektivitas organisasi secara menyeluruh
untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang
berkenaan dengan usaha-usaha yang sistematik dan meningkatkan
kemampuan organisasi secara terus menerus dalam mencapai kebutuhannya
secara efektif.
Kinerja organisasi yang unggul maka akan menjadikan suatu organisasi
tersebut menjadi terstruktur dan lebih tertata sehingga semua yang terlibat
dalam organisasi tersebut bekerja dengan kapasitas maksimalnya dan tidak
terjadi tindak penyelewengan. Supaya dapat berjalan selaras, pemimpin
mampu mengayomi suatu organisasi agar tetap menjunjung tinggi visi misi
menjadi langkah-langkah konkret bersama agar dapat terlaksana.
Tuntutan masyarakat akan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,
transparansi, akuntabilitas dan bebas korupsi, kolusi, nepotisme seharusnya
menjadi ajang unjuk kejujuran dan profesionalitas suatu organisasi.
Berdasarkan berita di media online diantaranya; www.jakartapress.com,
orang yang seharusnya menjadi panutan rakyat malah banyak yang
tersandung masalah hukum. Terungkapnya kasus penyalahgunaan wewenang
oleh pemerintah membuat esensi kinerja di suatu instansi semakin penting.
Sudah seharusnya penyelenggara negara yang baik harus mampu berkarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
2
yang lebih baik untuk bangsa dan negara. Transparansi memang menjadi
salah satu solusi tetapi tidaklah cukup. Transparansi, akuntabilitas, dan
partisipasi yang mesti diperjuangkan dalam mengelola sistem pemerintah saat
ini agar menjadi pemerintahan yang lebih baik sehingga good governance
sangat menjadi mutlak diperlukan.
Good governance merupakan tata pemerintahan yang baik.
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa
dan negara. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata, supaya bukan hanya
sekedar ada, namun ada dan dilaksanakan.
Terselenggaranya good governance juga perlu adanya pengendalian
internal yang baik atas pelaksanaan pemerintahan dan pengelolaan keuangan
negara untuk menjamin bahwa pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan
kebijakan dan rencana yang telah ditetapkan. Tidak hanya sebuah wacana
perencanaan, namun bentuk pengendaliannya serta dapat mengambil
keputusan yang tepat dalam menghadapi suatu kondisi. Pihak kepala dinas
perlu memikirkan secara matang perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan yang tepat. Kualitas pengendalian internal yang baik
akan mendorong peningkatan kinerja organisasi.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai good governance,
pengendalian internal, dan kinerja organisasi diantaranya: Sari (2012),
meneliti mengenai pengaruh budaya organisasi terhadap efektivitas penerapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
3
akuntansi sektor publik serta dampaknya terhadap good governance pada
Satuan Perangkat Daerah (SKPD) Di Kota Medan. Selain itu, Supriadi,dkk
(2014), meneliti mengenai kinerja Dinas Pendapatan Kabupaten Buleleng
berdasarkan perspektif balanced scorecard dan meneliti hubungannya dengan
tiga variabel yaitu sistem pengendalian internal, organizational citizenship
behavior dan good governance baik secara parsial maupun simultan.
Pelaksanaan kegiatan pelayanan daerah kini mengacu pada Undang-
Undang diantaranya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Lahirnya otonomi menjadikan
pergeseran sistem pemerintahan yang semula berwujud sentralisasi menjadi
desentralisasi. Konsep desentralisasi untuk lebih mempercepat tercapainya
kesejahteraan masyarakat. Persoalan otonomi daerah kini dapat dikatakan
cukup kompleks dan banyak dimensi, karena tidak hanya menyangkut
persoalan hukum dan pemerintahan saja, tetapi juga terkait aspek ekonomi,
sosial, politik, budaya, pertahanan dan keamanan, dan bidang lainnya.
Penelitian ini menggunakan objek organisasi sektor publik sebagai
penelitian dengan pemikiran bahwa organisasi sektor publik kinerjanya
sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat. Keberhasilan suatu
organisasi dapat mensejahterakan masyarakat merupakan suatu prestasi besar
mencapai kinerja organisasi. Oleh karena itu, pemerintah selalu berupaya
untuk melakukan yang terbaik demi tercapainya kesejahteraan masyarakat
dimulai dengan pembaharuan undang-undang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
4
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman
mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara.
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman
merupakan tempat bagi para wirausahawan untuk belajar dalam
meningkatkan kualitas usaha, mewujudkan koperasi yang mensejahterakan
masyarakat dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pusat penelitian
ini adalah:
1. Apakah good governance mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi
pegawai?
2. Apakah pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari
persepsi pegawai?
C. Batasan Masalah
Isu yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu good governance,
pengendalian internal, dan kinerja organisasi. Kinerja dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya; pengendalian internal, good governance,
organizational citizenship behaviour, komitmen organisasi. Kinerja
organisasi dipengaruhi oleh banyak faktor maka peneliti membatasi lingkup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
5
penelitian dengan meneliti mengenai good governance dan pengendalian
internal mempengaruhi kinerja organisasi.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah good governance mempengaruhi kinerja di
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat
dari persepsi pegawai.
2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal mempengaruhi kinerja di
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat
dari persepsi pegawai.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Untuk menambah koleksi kepustakaan supaya dapat berguna serta
memperlancar kegiatan akademik kemahasiswaan.
2. Bagi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman.
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja organisasi, serta sebagai sarana untuk mengambil
keputusan. Dengan demikian organisasi dapat meningkatkan kinerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
6
3. Bagi Penulis
Dengan mengadakan penelitian ini, penulis memperoleh kesempatan untuk
menambah pengalaman dan mengembangkan pengetahuan yang didapat
dibangku kuliah, serta melatih kemampuan untuk melakukan penelitian.
F. Sistematis Penelitian
Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisikan teori-teori yang ada hubungannya dengan kinerja
organisasi, teori-teori yang digunakan berhubungan dengan
penelitian mengenai good governance dan pengendalian internal
khususnya organisasi sektor publik.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini membahas jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel penelitian, data
penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, instrumen
penelitian, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Organisasi
Bab ini menguraikan mengenai sejarah organisasi, visi dan misi
organisasi, lokasi organisasi, struktur organisasi, tugas pokok dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
7
fungsi organisasi, sumber daya aparatur organisasi, tujuan strategi
organisasi, sasaran organisasi, dan program-program organisasi.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini akan dilakukan analisis data yang diperoleh dari hasil
penelitian lapangan serta pembahasannya.
Bab VI Penutup
Bab terakhir ini akan disajikan kesimpulan dari hasil analisis dan
pembahasan, keterbatasan dalam penelitian dan saran berguna bagi
organisasi tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja Organisasi
1. Pengertian Kinerja Organisasi
Menurut Chaizi (2004: 107), kinerja organisasi sebagai efektivitas
organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan
dari setiap kelompok yang berkenaan dengan usaha-usaha yang sistematik
dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus mencapai
kebutuhannya secara efektif.
2. Pengukuran Kinerja
Menurut Mahmudi (2010: 7), pengukuran kinerja meliputi aktivitas
penetapan serangkaian ukuran atau indikator kinerja yang memberikan
informasi sehingga memungkinkan bagi unit kerja sektor publik untuk
memonitor kinerjanya dalam menghasilkan output dan outcome terhadap
masyarakat. Pengukuran kinerja organisasi sektor publik menjadi sangat
penting karena pengukuran kinerja memiliki kaitan yang erat dengan
akuntabilitas publik. Selain itu, Dwiyanto, dkk. (2002: 48),
mengemukakan ukuran dari tingkat kinerja suatu organisasi publik sebagai
berikut: produktivitas, kualitas layanan, responsivitas dan akuntabilitas.
Menurut Mahmudi (2010: 6), pengukuran kinerja paling tidak
harus mencakup tiga variabel penting yang harus dipertimbangkan, yaitu:
proses, output, dan outcome. Faktor lain yang perlu diperhitungkan dalam
melihat kemampuan internal organisasi antara lain: struktur organisasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
9
sumber daya baik dana maupun tenaga, lokasi, fasilitas yang dimiliki,
integritas seluruh karyawan dan integritas kepemimpinan. Kondisi kedua
yaitu; lingkungan eksternal, ada beberapa sektor yang peka secara
strategik, artinya bisa menciptakan peluang, atau sebaliknya merupakan
ancaman.
3. Karakteristik Indikator Kinerja yang Baik
Menurut Mahmudi (2010: 157), pengembangan indikator kinerja
harus diperhatikan berbagai aspek agar indikator kinerja yang dihasilkan
tidak memberikan gambaran kinerja yang terdistorsi. Sistem pengukuran
kinerja yang efektif dan tidak terdistorsi diperoleh melalui desain
indikator kinerja yang baik. Beberapa syarat indikator kinerja yang baik
antara lain;
a. Konsistensi;
Indikator kinerja yang dikembangkan harus memenuhi prinsip
konsistensi, yaitu indikator tersebut harus konsisten antar waktu dan
juga konsisten antar unit. Indikator kinerja yang tidak konsisten
menyebabkan indikator tersebut tidak dapat diandalkan dan akibatnya
gambaran kinerja yang dihasilkan bias dan menyesatkan dalam
pengambilan keputusan.
b. Dapat diperbandingkan;
Syarat keterbandingan ini sangat penting karena pengukuran
kinerja tidak bersifat mutlak akan tetapi relatif. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
10
indikator kinerja digunakan untuk membandingkan kinerja relatif
terhadap waktu atau terhadap unit kerja lain.
c. Jelas;
Indikator kinerja harus jelas dan sederhana agar mudah dipahami.
Indikator kinerja yang rumit dan tidak jelas akan menyulitkan dalam
implementasi.
d. Dapat dikontrol;
Indikator kinerja yang dikembangkan harus dapat digunakan oleh
manajemen untuk alat pengendalian. Apabila manajer tidak memiliki
kemampuan untuk mengendalikan indikator kinerja yang dibuat,
maka manajer tidak akan dapat mengendalikan kinerja yang menjadi
tanggung jawabnya.
e. Kontinjensi;
Kinerja bukan merupakan sesuatu yang independen, tetapi sangat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti struktur organisasi, gaya
manajemen, ketidakpastian dan kompleksitas lingkungan eksternal.
f. Komprehensif;
Indikator kinerja harus komprehensif dan dapat merefleksikan
semua aspek yang akan diukur, termasuk aspek perilaku.
g. Fokus;
Indikator kinerja harus berfokus pada sesuatu yang diukur. Untuk
menghasilkan indikator kinerja yang fokus perlu dibuat Indikator
Kinerja Kunci (IKK). IKK merupakan indikator level tinggi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
11
memberikan gambaran komprehensif mengenai kinerja suatu
program, aktivitas, atau organisasi. Sebelum disusun IKK perlu
disusun Faktor Keberhasilan Kritis (FKK). FKK menjadi faktor kunci
keberhasilan organisasi. FKK bersifat kualitatif oleh karena itu, perlu
dikuantitatifkan agar dapat diukur. FKK dan IKK memungkinkan bagi
manajer berfokus pada kesuksesan organisasi dan memonitor tingkat
pencapaian tujuan organisasi.
h. Relevan;
Indikator kinerja harus relevan dengan sesuatu yang diukur.
Indikator kinerja harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi.
i. Realistis;
Indikator harus bersifat realistis. Target yang ditetapkan harus
didasarkan pada harapan yang realistis sehingga memungkinkan untuk
dicapai.
4. Tujuan Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Menurut Mahmudi (2010: 14), tujuan dilakukan penilaian kinerja
di sektor publik antara lain;
a. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi;
Pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik digunakan untuk
mengetahui ketercapaian tujuan organisasi. Penilaian kinerja berfungsi
sebagai tonggak yang menunjukkan tingkat ketercapaian tujuan dan
juga menunjukkan apakah organisasi berjalan sesuai arah atau
menyimpang dari tujuan yang diterapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
12
b. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai;
Pengukuran kinerja merupakan sarana untuk pembelajaran pegawai
tentang bagaimana seharusnya mereka bertindak, memberikan dasar
dalam perubahan perilaku, sikap, skill, atau pengetahuan kerja yang
harus dimiliki pegawai untuk mencapai hasil kerja terbaik.
c. Memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya;
Pengukuran kinerja dilakukan sebagai sarana pembelajaran untuk
perbaikan kinerja dimasa yang akan datang. Penerapan sistem
pengukuran kinerja dalam jangka panjang bertujuan untuk membentuk
budaya berprestasi di dalam organisasi.
d. Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam pembuatan
keputusan pemberian penghargaan (reward) dan hukuman
(punishment);
Pengukuran kinerja bertujuan memberikan dasar sistematik bagi
manajer untuk memberikan reward, misalnya kenaikan gaji, tunjangan,
dan promosi, atau punishment misalnya pemutusan kerja, penundaan
promosi, dan teguran. Sistem manajemen kinerja modern diperlukan
untuk mendukung sistem gaji berdasarkan kinerja atau disebut juga
pembayaran yang berorientasi hasil.
e. Memotivasi pegawai;
Pengukuran kinerja bertujuan meningkatkan motivasi pegawai.
Dengan adanya pengukuran kinerja yang dihubungkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
13
manajemen kompensasi, maka pegawai yang berkinerja tinggi akan
memperoleh reward.
f. Menciptakan akuntabilitas publik;
Pengukuran kinerja merupakan salah satu alat untuk mendorong
terciptanya akuntabilitas publik. Pengukuran kinerja menunjukkan
seberapa besar kinerja manajerial dicapai, seberapa bagus kinerja
finansial organisasi, dan kinerja lainnya menjadi dasar penilaian
akuntabilitas.
5. Metode Penilaian Kinerja
Menurut Griffin (2004: 432), dua kategori dasar dari metode
penilaian yang sering digunakan dalam organisasi yaitu metode objektif
dan metode pertimbangan. Metode objektif menyangkut dengan sejauh
mana seseorang bisa bekerja dan menunjukkan bukti kemampuan bekerja
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, sedangkan metode pertimbangan
merupakan metode penilaian berdasarkan nilai rangking yang dimiliki
oleh seorang karyawan, jika memiliki nilai rangking yang tinggi maka
artinya memiliki kualitas kinerja yang bagus. Wirawan (2009: 105),
penilaian kinerja dilakukan secara formatif dan sumatif. Penilaian kinerja
secara formatif merupakan penilaian kinerja ketika karyawan sedang
melakukan tugas, sedangkan penilaian kinerja dilakukan secara sumatif
dilakukan pada akhir periode penilaian. Selain itu, Fahmi (2010: 67),
penilaian kinerja karyawan dapat dilakukan dengan pengumpulan data,
yaitu salah satunya dengan melakukan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
14
B. Good Governance
1. Pengertian Good Governance
Menurut Mulyawan (2009: 6), istilah good governance berasal dari
bahasa latin yaitu Gubernanre yang kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa inggris yang artinya Govern yang berarti Steer (menyetir,
mengendalikan), direct (mengarahkan) atau rule (memerintah).
Penggunaan utama istilah ini yaitu to rule with authority atau memerintah
dengan kewenangan. Pengertian good governance diatas dapat diartikan
sebagai suatu pemahaman atau pijakan dari akuntabilitas kinerja instansi
pemerintahan.
Pengertian good governance menurut Mardiasmo (1998: 18) dalam
skripsi Mulyawan (2009: 7), merupakan suatu konsep pendekatan yang
berorientasi kepada pembangunan sektor publik oleh pemerintah yang
baik. Bank Dunia dikutip oleh Wahab (2002: 34), good governance
merupakan suatu konsep dalam penyelenggaraan manajemen
pembangunan yang solid dan bertanggungjawab sejalan dengan
demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dan
investasi yang langkah dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun
adminstrative, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal dan
political framework bagi tumbuhnya aktivitas organisasi kewiraswastaan.
Selain itu, Effendi (1996: 47) dalam skripsi Mulyawan (2009: 7) memuat
Bank Dunia juga mensinonimkan good governance sebagai hubungan
sinergis dan konstruktif diantara negara, sektor swasta dan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
15
Menurut dokumen United Nation Development Program (UNDP)
dalam skripsi Mulyawan (2009: 8), tata pemerintahan merupakan
penggunaan wewenang ekonomi politik dan administrasi guna mengelola
unsur-unsur negara pada semua tingkat. Tata pemerintah mencakup
seluruh mekanisme, proses lembaga-lembaga serta warga dan kelompok-
kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan-kepentingan mereka.
Menurut Suprasto (2006: 2), good governance dapat diartikan
sebagai pelayanan publik yang efisien. Pemerintah yang bertanggungjawab
(accountable) pada publiknya diharapkan akan mendorong terciptanya
transparansi, akuntabilitas, serta keterlibatan masyarakat dalam pembuatan
keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga
perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya.
2. Membangun Good Governance
Menurut Yuda (2013: 3), membangun good governance berarti
mengubah cara kerja state, membuat pemerintah accountable, dan
membangun pelaku-pelaku di luar negara untuk ikut berperan membuat
sistem baru yang bermanfaat secara umum. Tidak ada satu tujuan
pembangunan yang dapat diwujudkan dengan baik hanya dengan
mengubah karakteristik dan cara kerja institusi negara dan pemerintah.
Good governance juga harus menjangkau berbagai tingkat wilayah politik
oleh karena itu, membangun good governance merupakan proyek sosial
yang besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
16
3. Prinsip-Prinsip Good Governance
Menurut United Nation Development Program (UNDP) dalam
Mardiasmo (2004: 18), karakteristik pelaksanaan good governance antara
lain:
a. Participation
Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang
dapat menyalurkan aspirasinya. Partisipasi tersebut dibangun atas dasar
kebebasan berasosiasi dan berbicara serta partisipasi secara konstruktif.
b. Rule of law
Kerangka aturan hukum dan perundang-undangan haruslah
keadilan ditegakkan dan dipatuhi secara utuh (impartially), terutama
tentang aturan hukum tentang hak asasi manusia.
c. Transparency
Transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh
informasi. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara
langsung dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan.
d. Responsiveness (Daya Tanggap)
Lembaga – lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam
melayani stakeholders.
e. Consensus of orientation (Berorientasi Konsensus). Berorientasi pada
kepentingan masyarakat yang lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
17
f. Equity (Keadilan)
Setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk
memperoleh kesejahteraan dan keadilan.
g. Efficiency and effectiveness (Efektivitas dan efisiensi).
Pengelolaan sumber daya publik dilakukan secara berdaya guna
(efisien) dan berhasil guna (efektif).
h. Accountability (Akuntabilitas).
Pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang
dilakukan.
i. Strategic vision (Bervisi Strategis).
Penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi
jauh kedepan.
j. Saling keterkaitan.
Saling keterkaitan satu sama lain merupakan ciri kesepuluh good
governance diatas.
Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development
(OECD) dalam penelitian Jubaedah (2007: 51), menyebutkan prinsip-
prinsip dasar good governance, yaitu transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Berikut ini penjelasan
dari masing-masing prinsip-prinsip dasar good governance:
a. Transparansi merupakan keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
informasi materil dan relevan mengenai instansi. Prinsip ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
18
diterapkan melalui pengembangan sistem akuntansi yang berbasiskan
standar akuntansi dan best practise, pengembangan teknologi
informasi dan manajemen informasi serta pengembangan enterprise
risk management.
b. Kemandirian, berkaitan dengan keadaan suatu instansi dikelola secara
profesional tanpa bentukan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip instansi yang kuat.
c. Akuntabilitas, menyangkut mengenai kejelasan fungsi, pelaksanaan
dan pertanggungjawaban organisasi sehingga instansi terlaksana
secara efektif. Prinsip ini diterapkan melalui ketetapan waktu dan cara
penyiapan laporan keuangan, pengembangan komite audit dan resiko,
pengembangan dan perumusan peran serta fungsi internal audit.
d. Pertanggungjawaban, merupakan kesesuaian di dalam pengelolaan
instansi terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip instansi. Prinsip ini diwujudkan melalui kesadaran
terhadap tanggungjawab sebagai akibat adanya kewenangan,
penghindaran penyalahgunaan kekuasaan, profesional, senantiasa
menjunjung etika serta memelihara lingkungan organisasi yang sehat.
e. Kewajaran, yaitu prinsip yang berhubungan dengan keadilan dan
kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Prinsip dalam pra-aktif pengelolaan institusi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
19
diwujudkan dalam bentuk pembuatan peraturan-peraturan yang
melindungi kepentingan minoritas, kebijakan-kebijakan yang
melindungi instansi dari perbuatan orang yang tidak baik.
4. Pelaksanaan Good Governance
Menurut (Yuda 2013: 4), pelaksanaan kepemerintahan yang baik,
pada dasarnya menuntut keterlibatan seluruh komponen pemangku
kepentingan, baik di lingkungan birokrasi maupun di lingkungan
masyarakat. Pelaksanaan pemerintahan yang baik merupakan pemerintah
yang dekat dengan masyarakat dan dalam memberikan pelayanan harus
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Esensi kepemerintahan yang baik
(good governance) dicirikan dengan terselenggaranya pelayanan publik
yang baik, hal ini sejalan dengan esensi kebijakan desentralisasi dan
otonomi daerah yang ditujukan untuk memberikan keleluasaan kepada
daerah mengatur dan mengurus masyarakat setempat, dan meningkatkan
pelayanan publik.
C. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
The American Institure of Certifies Public Accountaants (AICPA)
pada tahun 1949 termuat dalam jurnal yang dimuat oleh Simangunsong
(2014: 51), mendefinisikan sistem pengendalian internal sebagai berikut:
“internal control comprise the plan of organization and all of
coordinate methofs and measures adopted with a business to
safeguard its assets, chek accucacy and reliability of accounting data,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
20
promote operational efficiency and encourage to prescribed
managerial policies”.
(Pengendalian internal terdiri dari semua rencana organisasi dan
semua cara serta peraturan yang diberlakukan dalam suatu organisasi
yang digunakan untuk menjaga aset, mengukur keakuratan dan
kewajaran data, meningkatkan efisiensi dalam operasional serta
membantu mencegah penyimpangan dari kebijakan manajerial).
Dasar pemikiran mengenai pengendalian internal telah disusun
dalam suatu rerangka dasar pengendalian internal COSO (COSO Intenal
Control Framework). Sistem pengendalian menurut the Commitee of
Sponsoring Organization (COSO) didefinisikan sebagai berikut:
“internal control is broadly defined as process, effected by an entity’s
board of director, management, and other personel, designed to
provide reasonable assurance regarding the achievement of
objectiveness of operation in following categories: (1) effectiviness
and efficiency of operaion; (2) reability of financial reporting; (3)
compliance with applicable law and regulation”.
(“Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi
oleh satu lingkungan dari direktur, manajemen, dan personil lainnya
yang dirancang guna memberikan jaminan yang layak atas pencapaian
berbagai tujuan organisasi dengan kategori; (1) efektivitas dan
efisiensi operasi; (2) kehandalan laporan keuangan; dan (3) ketaatan
terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku”.)
Menurut Moeller (2009: 24), suatu entitas dapat dikatakan memiliki
pengendalian internal yang baik apabila (1) dapat mencapai misi yang
telah ditetapkan dengan cara etis, (2) menghasilkan data yang akurat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
21
dapat diandalkan, (3) mematuhi kebijakan perusahaan dan aturan yang
berlaku, (4) menggunakan sumber daya secara efisien dan ekonomis, dan
(5) menyediakan untuk pengamanan aset yang sesuai. Setiap anggota dari
suatu entitas atau perusahaan, memiliki tanggungjawab terhadap
pengendalian internal di setiap bagian dan untuk melaksanakan
pengendalian internal secara efektif.
Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajemen, dan personil lain entitas yang didesain untuk
memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan
sebagai berikut ini; a) keandalan pelaporan keuangan, b) efektivitas dan
efisiensi operasi, dan c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku (IAI, 2004). Pengendalian internal menurut Arens dan Loebbecke
(2008) dalam skripsi Nova (2013: 10), merupakan suatu proses yang
dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan personel satuan usaha
lainnya yang dirancang untuk mendapatkan keyakinan yang memadai
tentang pencapaian tujuan.
2. Tujuan Pengendalian Internal
Pengendalian internal menurut Comitte of Sponsorin Organization
of the Traedway Comission dimuat oleh Ningsih (2013: 1), merupakan
suatu proses yang dilakukan oleh dewan komisaris, manajemen, dan
personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai terkait
pencapaian tujuan sebagai berikut;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
22
a. Keandalan pelaporan keuangan;
Pengendalian internal yang ada membuat manajemen memiliki
tanggung jawab untuk menyiapkan laporan keuangan untuk pihak
internal maupun eksternal organisasi.
b. Kepatuhan terhadap hukum dan aturan yang berlaku;
Pengendalian internal ini bertujuan agar organisasi melakukan
kegiatannya sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
c. Efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.
Pengendalian internal dalam suatu organisasi dapat menjadi
instrumen agar pengguna sumber daya dapat dimanfaatkan secara
efisien dan efektif dalam operasi perusahaan.
Menurut Mulyadi (2002: 178), tujuan dari pengendalian internal
terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Menjaga kekayaan perusahaan
1) Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi
yang telah ditetapkan,
2) Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat
dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
1) Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah
ditetapkan,
2) Pencatatan transaksi yang terjadi tercatat dengan benar di dalam
catatan akuntansi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
23
Menurut Mardi (2011: 59), tujuan pengendalian internal sebagai berikut:
a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan.
b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi akuntansi.
c. Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
d. Membantu menjaga kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
3. Karakteristik Pengendalian Internal
Menurut Yuda (2013: 4), karakteristik yang baik akan mendukung
terciptanya pengendalian internal yang efektif. Rencana organisasi, sistem
otoritas dan prosedur pencatatan yang tepat, praktek yang sehat serta
kualitas pengamat yang cocok harus terintegrasi dengan baik dalam
pelaksanaan tugasnya. Kelancaran pekerjaan akan memudahkan
pengendalian internal terlaksana dalam mencapai tujuan.
4. Keterbatasan Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2002: 181), keterbatasan yang terdapat dalam
pengendalian internal dapat mengakibatkan tujuan dari pengendalian
internal tidak akan tercapai. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain:
a. Kesalahan dalam pertimbangan
b. Gangguan
c. Kolusi
d. Pengabaian oleh manajemen
e. Biaya lawan manfaat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
24
5. Unsur- Unsur Pengendalian Internal
Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway
Commission (COSO) memperkenalkan adanya lima komponen
pengendalian internal dalam Boynton (2002: 5), yang meliputi
pengendalian internal (control environment), penilaian resiko (risk
assessment), prosedur pengendalian (control procedure), pemantauan
(monitoring), serta informasi dan komunikasi (information and
communication).
Berikut penjelasan lima komponen pengendalian internal:
a. Lingkungan pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para
manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang
ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap lingkungan pengendalian yaitu filosofi manajemen
(manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama
dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang
progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau
terdesentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan
pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan
unsur-unsur pengendalian internal yang lain.
b. Penilaian resiko (Risk Assestment)
Setiap organisasi memiliki resiko, dalam kondisi apapun yang
namanya resiko pasti muncul dalam setiap aktivitas baik aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
25
yang berkaitan dengan bisnis maupun non bisnis. Suatu resiko yang
telah diidentifikasi dapat dianalisis dan dievaluasi sehingga dapat
diperkirakan intensitas dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk
meminimalkan resiko yang muncul.
c. Prosedur pengendalian (Control Procedure)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandardisasi proses
kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan
mencegah atau mendeteksi terjadinya kesalahan dan ketidakberesan.
Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Personil yang kompeten, mutasi tugas, dan cuti wajib.
2) Pelimpahan tanggung jawab.
3) Pemisahan tanggungjawab untuk kegiatan terkait.
4) Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan asset, dan operasional.
d. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan merupakan proses penilaian kinerja pengendalian
internal sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan baik pada tahap
desain maupun pengoperasian pengendalian untuk menentukan
apakah pengendalian internal beroperasi sebagaimana yang
diharapkan dan untuk menentukan apakah pengendalian internal
tersebut memerlukan perubahan karena terjadinya perubahan keadaan.
e. Informasi dan komunikasi (Information and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting
dari pengendalian internal perusahaan. Informasi tentang lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
26
pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian, dan
monitoring diperlukan oleh manajemen operasional dan menjamin
ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang
berlaku pada perusahaan. Informasi juga diperlukan dari pihak
eksternal. Manajemen juga dapat menggunakan informasi jenis ini
untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa, dan kondisi yang
berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
E. Perumusan Hipotesis Penelitian
Menurut Jogiyanto (2013: 56), hipotesis merupakan dugaan yang akan
diuji kebenarannya dengan fakta yang ada.
1. Pengaruh good governance terhadap kinerja organisasi
Good governance diartikan sebagai tata kelola yang baik pada
suatu usaha yang dilandasi oleh etika profesional dalam
berusaha/berkarya. Menurut Organisation for Economic Co-operation and
Development (OECD), prinsip-prinsip dasar good governance, yaitu
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan
kewajaran.
Penelitian terkait dengan good governance dan kinerja organisasi
dilakukan oleh Taufik, dkk (2013), meneliti mengenai pengaruh
pemahaman prinsip-prinsip good governnace, pengendalian internal, dan
komitmen organisasi terhadap kinerja sektor publik pada pemerintah
kabupaten Rokan Hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
27
prinsip-prinsip good governance, pengendalian internal dan komitmen
organisasi berpengaruh terhadap kinerja sektor publik baik secara
langsung maupun tidak langsung.
2. Pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja organisasi.
Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dipengaruhi
untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi
dapat di capai melalui: efisiensi dan efektivitas operasi, penyajian laporan
keuangan yang dapat dipercaya, ketaatan terhadap undang-undang dan
aturan berlaku. Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway
Commission (COSO) memperkenalkan lima komponen pengendalian
internal, yang meliputi pengendalian internal, penilaian resiko, prosedur
pengendalian, pemantauan, serta informasi dan komunikasi.
Penelitian terkait dengan pengendalian internal dan kinerja
organisasi dilakukan oleh Supriadi, dkk (2014), meneliti mengenai kinerja
Dinas Pendapatan Kabupaten Buleleng berdasarkan perspektif balanced
scorecard dan meneliti hubungan dengan tiga variabel yaitu sistem
pengendalian internal, organizational citizenship behavior dan good
governace baik secara parsial maupun simultan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan, sistem pengendalian internal,
organizational citizenship behavior, dan good governance berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja Dinas Pendapatan Kabupaten
Buleleng berdasarkan perspektif balanced scorecard. Organizational
citizenship behavior memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
28
terhadap kinerja Dinas Pendapatan Kabupaten Buleleng berdasarkan
perspektif balanced sorecard. Sistem pengendalian internal dan good
governance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja
Dinas Pendapatan Kabupaten Buleleng berdasarkan perspektif balanced
sorecard.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka diusulkan hipotesis sebagai
berikut:
H1 : Good governance mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi
pegawai.
H2 : Pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi
pegawai.
E. Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran yang digunakan sebagai acuan dalam
melihat relasi teori dengan berbagai faktor yang diduga sebagai persoalan
mendasar maka perlu dibangun sebuah model konseptual. Model ini didasari
pada tinjauan pustaka dan penelitian sebelumnya yang terkait.
Kerangka konseptual yang coba dibangun sebagai berikut:
1. Variabel X1 yang mewakili good governance. Terdapat prinsip-prinsip
dasar dalam pelaksanaan good governance antara lain meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
29
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan
kewajaran.
2. Variabel X2 yang mewakili pengendalian internal. Terdapat lima komponen
pengendalian internal antara lain pengendalian internal (control
environment), penilaian resiko (risk assessment), prosedur pengendalian
(control procedure), pemantauan (monitoring), serta informasi dan
komunikasi (information and communication).
3. Variabel Y mewakili kinerja organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini
merupakan efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi
kebutuhan tertentu yang dipengaruhi oleh good governance dan
pengendalian internal yang berasal dari organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini
dengan menggunakan studi kasus di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Koperasi Kabupaten Sleman. Data yang diperoleh kemudian diolah dan
dianalisis, sehingga kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dan tidak
berlaku pada dinas lainnya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Koperasi Kabupaten Sleman.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 9 Januari sampai 9 April 2015.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini meliputi pegawai kantor Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman sebanyak 61 pegawai. Teknik
pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
31
sampling dengan pertimbangan dan batasan tertentu sehingga sampel yang
dipilih relevan dengan tujuan penelitian.
Berdasarkan metode tersebut maka kriteria penentuan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten
Sleman dengan minimal masa kerja 1 tahun dan tingkat pendidikan
minimal SMA.
2. Pegawai di tiap bidang Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi
Kabupaten Sleman meliputi kepala dinas, kepala bidang, kepala seksi dan
2 staf masing-masing sub bagian.
D. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
kuantitatif yang berupa nilai atau skor atas jawaban yang diberikan oleh
responden terhadap pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuesioner.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
responden berupa jawaban terhadap kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
32
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-
keterangan yang diperlukan penulis menggunakan metode pengumpulan data
primer yaitu kuesioner. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dilakukan
dengan cara pemberian daftar pernyataan secara tertutup kepada responden
yang dilengkapi dengan berbagai alternatif jawaban. Kuesioner dalam
penelitian ini dibagikan kepada 44 pegawai dinas dengan kriteria minimal
pegawai yang masa kerja 1 tahun dan tingkat pendidikan minimal SMA serta
pegawai di tiap bidang Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi
Kabupaten Sleman meliputi kepala dinas, kepala bidang, kepala seksi dan 2
staf masing-masing sub bagian.
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dibedakan menjadi:
a. Variabel dependen (Y), merupakan variabel tergantung yang
keberadaannya dipengaruhi variabel lainnya yang dalam penelitian ini
yaitu variabel kinerja organisasi.
b. Variabel independen (X), merupakan variabel bebas yang
mempengaruhi variabel dependen yang terdiri dari good governance
(X1) dan pengendalian internal (X2).
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi-definisi operasional variabel pada penelitian ini sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
33
a. Good Governance
Good governance didefinisikan dengan menggunakan definisi oleh
Bank Dunia dikutip Wahab (2002: 34), yang menyebutkan good
governance merupakan suatu konsep dalam penyelenggaraan
manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan
dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi
dan investasi yang langkah dan pencegahan korupsi baik secara politik
maupun adminstrative, menjalankan disiplin anggaran serta
penciptaan legal dan political framework bagi tumbuhnya aktivitas
organisasi yang baik.
b. Pengendalian Internal
Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris, manajemen, dan personil lain entitas yang didesain
untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga
golongan tujuan sebagai berikut ini; a) keandalan pelaporan keuangan,
b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan c) kepatuhan terhadap hukum
dan peraturan yang berlaku (IAI, 2004).
c. Kinerja Organisasi
Kinerja menurut Wibowo (2008), berkaitan dengan masalah
pengelolaan semua daya dalam organisasi yang menjadi masukan,
proses pelaksanaan kinerja, keluaran atau hasil kinerja, dan manfaat
atau dampak dari suatu kinerja. Chaizi (2004: 107), kinerja organisasi
merupakan efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
34
kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan
dengan usaha-usaha yang sistematik dan meningkatkan kemampuan
organisasi secara terus menerus mencapai kebutuhannya secara
efektif.
Instrumen kuesioner digunakan untuk dapat mengukur variabel yang
diteliti. Instrumen kuesioner untuk mengukur tentang good governance
menggunakan instrumen Jubaedah (2007), diukur dengan menggunakan
lima prinsip yang disebutkan oleh Organisation for Economic Co-
operation and Development (OECD), yaitu 1) transparansi, adalah
keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan
mengenai organisasi; 2) kemandirian, adalah organisasi dikelola secara
profesional tanpa ada kepentingan dari pejabat tertentu; 3) akuntabilitas,
menyangkut kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
organisasi sehingga pengelolaan organisasi terlaksana secara efektif; 4)
pertanggungjawaban, kesesuaian di dalam pengelolaan organisasi
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan 5) kewajaran,
yaitu berhubungan dengan kesetaraan dan kewajaran dalam memenuhi
hak-hak stakeholder. Instrumen kuesioner untuk pengukuran
pengendalian internal menggunakan instrumen Mahmudah (2014),
pernyataan yang diajukan meliputi lima komponen yang saling
berhubungan (COSO, 1992) yaitu lingkungan pengendalian, penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
35
resiko, prosedur pengendalian pemantauan, serta informasi dan
komunikasi.
Instrumen untuk pengukuran kinerja organisasi, terkait dengan
pegawai tingkat atas, menengah, dan bawah, menggunakan instrumen
kinerja organisasi yang disusun berdasarkan konsep kinerja organisasi
yang dikemukan oleh Wibowo (2008). Kinerja organisasi dalam hal ini
merupakan hasil kerja pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai.
Skala pengukuran digunakan sebagai acuan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur
yang dalam penelitian ini adalah kuesioner bila digunakan dalam
pengkuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden
tentang variabel penelitian yang ada sebagai fenomena sosial.
Kuesioner penelitian akan disusun dengan menggunakan skala likert
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Nilai Kategori Jawaban Skala Likert
Kategori Jawaban Skor Positif
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono, 2010
Berikut ini merupakan jumlah butir pertanyaan pada masing-masing
variabel dalam penelitian ini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
36
Tabel 3.2 Jumlah Butir Pernyataan Variabel Penelitian
Variabel Aspek Jumlah
Pernyataan
Good Governance
a. Transparansi
b. Kemandirian
c. Akuntabilitas
d. Pertanggungjawaban
e. Kewajaran
6
5
5
5
4
Pengendalian Internal
a. lingkungan
pengendalian,
b. penelitian resiko,
prosedur
c. pengendalian,
pemantauana
d. informasi
e. komunikasi
10
Kinerja Organisasi
a. masukan,
b. proses pelaksanaan
kinerja,
c. keluaran atau hasil
kinerja,
d. manfaat atau dampak
10
Total 45
Sumber: Data diolah
G. Teknik Pengujian Instrumen
Menurut Siregar (2013: 46), instrumen penelitian adalah suatu alat yang
dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasikan
informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan
menggunakan pola ukur yang sama. Instrumen penelitian yang baik, paling
tidak memenuhi kriteria antara lain:
1. Validitas.
Menurut Yusuf (2013: 235), validitas menunjukkan tingkat sejauh
mana suatu alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur. Teknik yang
digunakan untuk mengukur validitas butir item instrumen penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
37
yaitu teknik product moment dari Karl Pearson (validitas isi atau content
validity). Teknik product moment correlation yaitu setiap skor tiap item
dikorelasikan dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari
keseluruhan item. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka data dapat
dikatakan valid.
2. Reliabilitas
Menurut Yusuf (2013: 242), reliabilitas adalah suatu ukuran
konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen penelitian terhadap
individu yang sama, dan diberikan dalam waktu yang berbeda (Ghozali,
2006). Pengujian reliabilitas menggunakan cronbach alpha. Suatu alat
dikatakan handal jika nilai cronbach alpha > 0,60. Perhitungan validitas
dan reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan bantuan program
SPSS 16.00.
H. Teknik Pengujian Normalitas Data
Pengujian normalitas digunakan untuk menguji apakah sampel
terdistribusi dengan normal atau tidak, juga untuk menghindari bias. Dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji P-Plot Normality, yaitu
dengan menetapkan derajat keyakinan (α=0,05) dengan kriteria pengujiannya
jika sebaran data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi berdistribusi normal, sedangkan jika sebaran
data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka
model regresi tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
38
I. Teknik Pengujian Asumsi Klasik
Model penelitian yang digunakan untuk dapat melakukan estimasi,
dilakukan terlebih dahulu pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik
yaitu:
a. Uji Multikolinearitas
Priyatno (2010: 8), mengemukakan bahwa uji multikolinearitas
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier antar
variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi
dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pengujian
multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation
Factor (VIF). Menurut Santoso (2004), Apabila VIF lebih kecil dari 0,01
atau lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas. Sebaliknya tidak
terjadi multikolinearitas antar variabel jika nilai VIF berada pada kisaran
0,10 sampai 10.
b. Uji Heteroskedastisitas
Priyatno (2010: 83), mengemukakan bahwa uji heteroskedastisitas
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian
dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam
model regresi adalah tidak adanya heterokedastisitas.
Untuk menguji adanya gejala heteroskedastisitas ini dilakukan
melalui metode scatter plot, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada scatter plot. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik
(poin-poin) yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
39
(bergelombang, melebar, menyempit) maka telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas atau apabila tingkat probabilitas lebih besar
dari tingkat signifikansi α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model
regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Menurut Priyatno (2010: 75), autokorelasi adalah keadaan dimana
terjadinya korelasi dari residu untuk pengamatan satu dengan
pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Model
regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi.
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji
Durbin-Watson. Tes Durbin-Watson dalam penelitian ini dilakukan
dengan bantuan SPSS. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
adalah sebagai berikut:
1) Bila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau upper
bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi = 0, atau tidak
ada autokorelasi.
2) Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lower bound (dl),
maka koefisien autokorelasi > 0 atau terdapat autokorelasi.
3) Bila nilai DW terletak di antara upper bound (du) dan lower bound
(dl) atau nilai DW terletak antara (4-dl), maka tidak dapat ditarik
kesimpulan terdapat autokorelasi atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
40
J. Teknik Analisis Data
1. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan model regresi linier berganda. Menurut Priyatno (2012:
127), regresi linier berganda merupakan suatu alat ukur yang digunakan
untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen (jumlahnya lebih
dari 1) terhadap variabel dependen. Pengujian ini menggunakan uji regresi
linier dan regresi multiple dengan rumus sebagai berikut:
Persamaan regresi dirumuskan :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Kinerja Organisasi
a = Konstanta Regresi
b1,b2 = Koefisien Regresi
X1 = Good Governance
X2 = Pengendalian Internal
e = Error
2. Koefisien determinasi (R2)
Menurut Priyatno (2010: 83), koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 sampai 1, atau pada tabel disebut
adjusted R square, artinya semakin mendekati 1 maka semua variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
41
independennya memberikan semua informasi yang diperlukan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
K. Uji Hipotesis
1. Uji F
Menurut Priyatno (2012: 137), uji F atau koefisien regresi secara
bersama-sama digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Bagian dari uji F dapat dilihat dari output Anova yang dihasilkan dari uji
regresi linier berganda. Analysis of Variance (Anova) merupakan metode
untuk mengkaji hubungan antara satu variabel dependen yang berbentuk
metric dengan satu atau lebih variabel independen yang berbentuk
nonmetric atau kategorikal (Ghozali, 2011) dalam buku Sunjoyo, dkk
(2012: 190).
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas sebagai berikut:
a. Jika probabilitas (sig) > α maka H0 diterima.
b. Jika probabilitas (sig) < α maka H0 ditolak.
2. Uji t
Menurut Priyatno (2012: 58), uji t digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Pengmbilan keputusan berdasarkan signifikansi sebagai berikut:
a. Signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.
b. Signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah
Era pemerintahan daerah berdasarkan UU No. 5 tahun 1974 sebagian besar
urusan perindustrian, perdagangan, dan koperasi masih merupakan urusan
pemerintah pusat dan di daerah dilaksanakan oleh instansi vertikal yang
dikenal dengan kantor departemen yang meliputi kantor departemen
perdagangan, kantor departemen perindustrian dan kantor departemen
koperasi.
Era percontohan otonomi daerah di kabupaten Sleman dibentuk 22 dinas
daerah yang tiga diantaranya dinas yang menangani urusan perindustrian,
perdagangan, dan koperasi, yaitu :
1. Dinas Perindustrian, dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun
1995 tentang pembentukan dan organisasi Dinas Perindustrian Kabupaten
Sleman.
2. Dinas Perdagangan, dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun
1995 tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Perdagangan Kabupaten
Sleman.
3. Dinas Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, dibentuk dengan
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pembentukan dan
Organisasi Dinas Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Kabupaten
Sleman.
Era pemerintahan daerah berdasarkan UU No 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, dinas yang menangani urusan perindustrian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
43
perdagangan, dan koperasi telah mengalami sekali perubahan yaitu pada
awalnya dibentuk Dinas Perekonomian dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sleman, dimana dinas ini mengurusi bidang
perdagangan, perindustrian, koperasi dan pengusaha kecil, serta pariwisata.
Selama masa perkembangannya diubah menjadi Dinas Perdagangan,
Perindustrian, Koperasi, dan Penanaman Modal (P2KPM) yang dibentuk
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2003 tentang
Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12
Tahun 2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Sleman, dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 28/Kep.KDH/A/2003 tentang
Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja
Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Penanaman Modal.
Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Penanaman Modal
(P2KPM) yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor
12 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten
Sleman Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Sleman, kemudian dalam perkembangannya adanya
perubahan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 dan yang terakhir diubah
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, maka pada tahun 2009
Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Penanaman Modal
(P2KPM) diubah menjadi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
44
yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun
2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman.
B. Lokasi
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman
terletak di Jl. Parasarnya Nomor 8, Tridadi, Sleman.
C. Visi dan Misi
Visi
” Terwujudnya pelaku usaha yang mandiri dan profesional ”
Misi
1. Meningkatkan kualitas pelayanan urusan perindustrian, perdagangan dan
koperasi.
2. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi berlangsungnya investasi,
distribusi barang dan jasa.
3. Mewujudkan usaha ekonomi produktif yang berdaya saing, tangguh dan
berwawasan lingkungan yang bertumpu pada sumberdaya yang
berkualitas.
4. Mewujudkan penumbuhan, peningkatan, dan pengembangan koperasi
menuju koperasi yang berkualitas dan berdaya saing.
Berikut penjelasan pernyataan visi dan misi Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman;
1. Pernyataan Visi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
45
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang dimiliki Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi dan melihat latar belakang
serta mencermati fenomena-fenomena yang berkembang serta tuntutan-
tuntutan pelayanan masyarakat, ditetapkan visi Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman adalah “Terwujudnya
pelaku usaha yang mandiri dan profesional”. Pernyataan visi Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman
sepenuhnya mengacu pada konsep pernyataan visi pemerintah Kabupaten
Sleman, RPJM dan RPJP. Hal ini dapat dipahami mengingat bahwa
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi adalah Perangkat
Daerah dan bagian integral atau unsur dari pemerintah Kabupaten
Sleman.
2. Pernyataan Misi
Terwujudnya visi yang telah dikemukakan pada bagian
sebelumnya merupakan tantangan dan acuan yang harus dihadapi dan
dipegang oleh segenap aparat yang bertugas di Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi. Kemudian untuk mencapai visi tersebut, telah
ditetapkan misi yang merupakan kumpulan pernyataan yang harus
dilaksanakan guna mewujudkan eksistensi visi.
Pada tahun 2012 dilakukan review atas Renstra Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Tahun 2011-2015. Berdasarkan review
tersebut misi, tujuan, dan sasaran Renstra telah dirumuskan kembali
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
46
a. Mewujudkan iklim yang kondusif bagi berlangsungnya investasi,
usaha serta distribusi barang dan jasa.
b. Mewujudkan usaha ekonomi produktif yang berdaya saing, tangguh
dan berwawasan lingkungan.
D. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan,
dan Koperasi Kabupaten Sleman
Sumber: Arsip Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kab. Sleman 2015
E. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan peraturan daerah kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, Dinas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
47
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi memiliki tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut:
a. Tugas pokok:
Melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
perindustrian, perdagangan dan koperasi dan usaha kecil dan menengah.
b. Fungsi:
1) Perumusan Kebijakan teknis bidang perindustrian, perdagangan,
koperasi dan usaha kecil dan menengah.
2) Pelaksanaan tugas bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan
usaha kecil dan menengah.
3) Penyelenggaraan pelayanan umum bidang perindustrian,
perdagangan, koperasi dan usaha kecil dan menengah.
4) Pembinaan dan pengembangan bidang perindustrian, perdagangan,
koperasi dan usaha kecil dan menengah, dan
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Susunan organisasi Dinas Perindustrian Kabupaten Sleman berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 dan Peraturan Bupati Sleman Nomor
23 Tahun 2009 adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
Tugas pokok: menyelenggarankan perumusan, penetapan, memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas
pokok Dinas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
48
2. Sekretaris
a. Tugas:
Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan
mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi.
b. Fungsi:
1) Penyusunan rencana kerja sekretariat.
2) Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan.
3) Penyelenggaraan urusan umum.
4) Penyelenggaraan urusan kepegawaian.
5) Penyelenggaraan urusan keuangan.
6) Penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi.
7) Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organisasi
8) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja
Sekretariat.
Sekretariat terdiri dari:
a. Sub bagian umum dan kepegawaian.
b. Sub bagian keuangan.
c. Sub bagian perencanaan dan evaluasi.
3. Bidang Perindustrian
a. Tugas:
Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan produksi dan usaha
industri, serta pelayanan registrasi dan pengendalian industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
49
b. Fungsi:
1) Penyusunan rencana kerja bidang perindustrian.
2) Perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan
produksi dan usaha industri, serta pelayanan registrasi dan
pengendalian industri.
3) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan produksi industri.
4) Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan usaha industri.
5) Penyelenggaraan dan pembinaan pelayanan registrasi dan
pengendalian industri.
6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja
Bidang Perindustrian.
Bidang perindustrian terdiri dari:
a. Seksi pengembangan produksi industri.
b. Seksi pengembangan usaha industri.
c. Seksi registrasi dan pengendalian industri.
4. Bidang Perdagangan
a. Tugas:
Menyelenggarakan, membina, dan memantau perdagangan dalam
negeri dan luar negeri, serta bimbingan usaha dan pendaftaran
perusahaan perdagangan.
b. Fungsi
1) Penyusunan rencana kerja Bidang Perdagangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
50
2) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan, pembinaan, dan
pemantauan perdagangan dalam negeri dan luar negeri, serta
bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan perdagangan.
3) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan
dalam negeri.
4) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pemantauan perdagangan luar
negeri.
5) penyelenggaraan bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan;
dan
6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja
Bidang Perdagangan.
Bidang Perdagangan terdiri dari:
a. Seksi perdagangan dalam negeri
b. Seksi perdagangan luar negeri.
c. Seksi bimbingan usaha dan pendaftaran perusahaan.
5. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
a. Tugas:
Menyelenggarakan, membina, dan mengembangkan kelembagaan,
usaha, penyuluhan, dan pelatihan koperasi dan usaha kecil dan
menengah.
b. Fungsi:
1) Penyusunan rencana kerja bidang koperasi dan usaha kecil dan
menengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
51
2) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dan pembinaan
kelembagaan, usaha, penyuluhan, dan pelatihan koperasi dan
usaha kecil dan menengah.
3) Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan kelembagaan
koperasi dan usaha kecil menengah.
4) Penyelenggaraan, pembinaan dan pengembangan usaha koperasi
dan usaha kecil dan menengah.
5) Penyelenggaraan penyuluhan dan pelatihan koperasi dan usaha
kecil dan menengah; dan
6) Evaluasi dan penyusunan koperasi dan usaha kecil dan
menengah.
Bidang Koperasi terdiri dari:
a. Seksi kelembagaan koperasi dan usaha kecil dan menengah.
b. Seksi usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah.
c. Seksi penyuluhan dan pelatihan koperasi dan usaha kecil dan
menengah.
6. Unit Pelaksanaan Teknis, mempunyai tugas melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.
7. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi sesuai dengan
keahlian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
52
F. Sumber Daya Aparatur
1. Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Perindustrian, Perdagangan
dan Koperasi Kabupaten Sleman didukung oleh 64 orang.
a. Jumlah pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi menurut
golongan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
Kabupaten Sleman menurut golongan
No Dinas/Bagian/Bidang Golongan
Jumlah IV III II I
1 Kepala Dinas 1 1
2 Sekretariat 2 14 3 1 20
3 Bidang Perindustrian 2 8 2 12
4 Bidang Perdagangan 1 8 1 10
5 Bidang Koperasi dan UKM 1 10 3 14
6 Pejabat Fungsional
a. Penyuluhan Peindag 7 7
Jumlah 6 48 11 2 64
Sumber: Data diolah
b. Jumlah pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
Kabupaten Sleman menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
menurut tingkat pendidikan
No Dinas/Bagian/Bidang Golongan
Jumlah S-2 S-1 D-III SLTA SLTP SD
1 Kepala Dinas 1 1
2 Sekretariat 3 4 12 1 20
3 Bidang Perindustrian 3 5 1 2 1 12
4 Bidang Perdagangan 3 4 2 1 10
5 Bidang Koperasi dan
UKM
1 7 6 14
6 Pejabat Fungsional
Penyuluhan Peindag 1 5 1 7
Jumlah 12 25 2 22 2 1 64
Sumber: Daftar Nominatif Pegawai Tahun 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
53
c. Jumlah pejabat struktural meliputi 1 orang pejabat eselon IIB, 2 orang
pejabat eselon IIIA, 4 orang pejabat eselon IIIB dan 7 orang pejabat
fungsional penyuluh Perindag.
G. Tujuan Strategi
Tujuan Strategi merupakan penjabaran ataupun implementasi dari
pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan. Dengan ditetapkannya tujuan strategis, diharapkan Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi dapat secara lebih tepat mengetahui
apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam mencapai visi dan misinya
dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki, meskipun dalam
pelaksanaannya terkadang belum dapat secara utuh sinergis dengan kebijakan
daerah yang ditetapkan kemudian. Perumusan tujuan strategis tersebut juga
dijadikan sebagai tolak ukur, memberikan fasilitas Dinas Perindustrian,
perdagangan, dan Koperasi untuk mengukur sendiri sejauh mana visi dan misi
organisasi telah dapat dicapai, mengingat tujuan strategis dirumuskan
berdasarkan visi dan misi organisasi. Oleh karena itu, setiap tujuan strategis
ditetapkan, akan dilengkapi dengan indikator kinerja yang terukur.
Adapun tujuan strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
Kabupaten Sleman sesuai dengan review atas Renstra Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan investasi.
2. Meningkatkan iklim usaha yang kondusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
54
3. Meningkatkan kualitas distribusi barang dan jasa.
4. Meningkatkan kualitas usaha.
H. Sasaran
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang merupakan sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu tahunan. Proses
pencapaian hasil sasaran sangat tergantung dari keberhasilan implementasi
kegiatan/program. Adapun tujuan beserta uraian sasaran dan indikator sasaran
yang merupakan penjabaran dari tujuan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Penjabaran sasaran dan indikator sasaran
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1. Meningkatkan
Investasi
a. Meningkatnya nilai
Investasi
b. Meningkatnya
Jumlah UMKM
1) Nilai investasi sektor
perindagkop
2)Jumlah UMKM
masyarakat.
3) Jumlah Koperasi aktif
2. Meningkatkan
kualitas distribusi
barang dan jasa
a. Meningkatnya kualitas
distribusi barang dan
jasa
1) Ketersediaan barang
dan jasa diukur
dengan jumlah
kelangkaan barang
dan jasa.
2) Kestabilan harga
barang dan jasa
diukur dengan
prosentase kenaikan
harga barang dan
jasa.
3) Kualitas barang dan
jasa beredar diukur
dengan jumlah barang
dan jasa yang
mengancam
kesehatan dan
keselamatan
konsumen dari total
barang dan jasa yang
dipantau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
55
Tabel 4.3 Penjabaran sasaran dan indikator sasaran (lanjutan)
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja
3. Meningkatkan kualitas
usaha
a. Meningkatnya kualitas
usaha
1) Nilai produksi
2) Nilai tambah
3) Volume usaha
koperasi
4) Nilai ekspor
Jumlah unit usaha
yang berwawasan
lingkungan.
Sumber: Laporan Kinerja Disperindagkop 2013
I. Program
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis, dilaksanakan
secara terpadu meliputi program kerja keuangan, program kerja operasional,
dan program kerja sumberdaya manusia. Guna mencapai sasaran yang telah
ditetapkan tersebut diatas telah disusun program sebagai berikut:
1. Program pengembangan industri kecil dan menengah.
2. Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif.
3. Program penegakan hukum.
4. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif
UMKM.
5. Program peningkatan efisiensi dalam negeri.
6. Program penanggulangan kemiskinan.
7. Program pengembangan industri kecil dan menengah.
8. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
9. Program peningkatan kualitas pelayanan publik.
10. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
56
Dalam perencanaan tahunan, program kerja yang telah disusun oleh dinas
sebagaimana telah dituangkan dalam dokumen Renstra tidak selalu konsisten
dapat dilaksanakan. Hal ini terjadi karena adanya perkembangan kebijakan
daerah yang ditetapkan kemudian dalam bentuk arah kebijakan umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
57
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan Profil Responden
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman diperoleh data melalui
kuesioner yang disebarkan kepada pegawai Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman. Responden dalam penelitian
ini yaitu pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten
Sleman dengan minimal 1 tahun kerja dan tingkat pendidikan minimal SMA
serta pegawai di tiap bidang di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Koperasi Kabupaten Sleman meliputi kepala dinas, kepala bidang, kepala
seksi dan 2 staf masing-masing subbagian. Peneliti telah menyebar 44
kuesioner kepada pegawai yang sesuai dengan kriteria responden yang dituju.
Kuesioner yang berhasil dihimpun kembali kepada peneliti sebanyak 36
kuesioner. Rincian penerimaan dan pengembalian kuesioner tersebut
ditunjukkan pada tabel 5.1 berikut:
Tabel 5.1 Rincian Penerimaan dan Pembagian Kuesioner
Keterangan Total
Total kuesioner yang dibagikan 44
Total kuesioner yang dikembalikan 36
Total Kuesioner yang tidak mendapat respon 0
Tingkat pengembalian 81,82%
Kuesioner yang tidak lengkap 0
Total kuesioner yang dapat diolah 36
Tingkat pengembalian yang dipergunakan 81,82%
Sumber: data primer diolah
Karakteristik responden digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan
kondisi responden yang merupakan informasi tambahan untuk memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
58
hasil-hasil penelitian. Statistik deskriptif untuk karakteristik pegawai yang
menjadi responden penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini:
Tabel 5.2 Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1 Laki-laki 25 69,4%
2 Perempuan 11 30,6%
Total 36 100%
Sumber: data primer diolah (lampiran 3)
Berdasarkan tabel 5.2 responden dalam penelitian ini sebagian besar yaitu
pegawai berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 25 atau 69,4%, sedangkan
perempuan sebanyak 30,6%. Statistik deskriptif untuk usia responden dapat
dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3 Usia Responden
No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase
1 30 – 40 tahun 12 33,3%
2 Lebih dari 40 – 50 tahun 15 41,7%
3 Diatas 50 tahun 9 25,0%
Total 36 100%
Sumber: data primer diolah (lampiran 3)
Berdasarkan tabel 5.3 kategori usia dari 36 responden yang diteliti, dapat
diketahui bahwa responden yang berusia lebih dari 40 - 50 tahun merupakan
mayoritas dengan presentase sebesar 41,7% (15 orang), menyusul kelompok
umur yang berusia 30 – 40 tahun sebesar 33,3% (12 orang) dilanjutkan
dengan kelompok umur yang berusia diatas 50 tahun sebesar 25,0% (9
orang). Statistik deskriptif untuk pendidikan responden dapat dilihat pada
tabel 5.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
59
Tabel 5.4 Pendidikan Responden
No. Pendidikan Jumlah Presentase
1 SMA 11 30,6%
2 Akademi (D3) 4 11,1%
3 Sarjana (S1) 14 38,9%
4 Sarjana (S2) 7 19,4%
Total 36 100%
Sumber : data primer diolah (lampiran 3)
Berdasarkan tabel 5.4 sebagian besar responden berpendidikan sarjana
(S1) yaitu sebanyak 14 orang atau (38,9%) dan terdapat 4 responden yang
tingkat pendidikan terakhirnya akademi (D3). Statistik deskriptif untuk lama
kerja dapat dilihat pada tabel 5.5
Tabel 5.5 Lama Kerja
No. Lama Kerja Jumlah Presentase
1 Kurang dari 10 tahun 9 25,0%
2 10 sampai 20 tahun 13 36,1%
3 Lebih dari 20 sampai 30 tahun 8 22,2%
4 Lebih dari 30 tahun 6 16,7%
Total 36 100%
Sumber : data diolah (lampiran 3)
Berdasarkan tabel 5.5 sebagian besar responden yaitu lama kerja 10
sampai 20 tahun yaitu sebanyak 13 orang atau (36,1%) dan terdapat 6
responden yang lama kerjanya lebih dari 30 tahun.
B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Hasil uji statistik deskriptif akan diuraikan pada bagian ini. Variabel
independen yaitu good governance (X1) yang terdiri dari 25 item pernyataan
dan pengendalian internal (X2) yang terdiri dari 10 item pernyataan,
sedangkan variabel dependen yaitu kinerja organisasi (Y) terdiri dari 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
60
pernyataan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan tentang deskripsi
variabel penelitian:
Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Good Governance 36 84,00 120,00 104,5833 9,14448
Pengendalian Internal 36 22,00 50,00 36,6111 7,60555
Kinerja Organisasi 36 23,00 50,00 39,1111 5,91259
Valid N (listwise) 36
Sumber : data primer diolah (lampiran 3)
1. Good Governance
Variabel good governance terdiri dari 25 item pernyataan. Pilihan
jawaban responden terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,
setuju dan sangat setuju yang ditransformasikan dalam bentuk skala likert
1 sampai 5 dengan angka 1 menunjukkan persepsi sangat tidak setuju dan
angka 5 menunjukkan sangat setuju terhadap pernyataan yang diajukan.
Hasil statistik deskriptif jawaban responden atas variabel good
governance pada tabel 5.6 memperlihatkan total skor terendah jawaban
responden pada indikator pernyataan variabel good governance sebesar 84
sedangkan, total skor tertinggi jawaban responden pada indikator
pernyataan variabel good governance sebesar 120. Adapun nilai rata-
ratanya sebesar 104,58. Hal ini menunjukkkan bahwa rata-rata responden
menjawab sangat setuju atas pernyataan yang diajukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
61
2. Pengendalian Internal
Variabel pengendalian internal terdiri dari 10 item pernyataan. Pilihan
jawaban responden terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,
setuju dan sangat setuju yang ditransformasikan dalam bentuk skala likert
1 sampai 5 dengan angka 1 menunjukkan persepsi sangat tidak setuju dan
angka 5 menunjukkan sangat setuju terhadap pernyataan yang diajukan.
Hasil statistik deskriptif jawaban responden atas variabel pengendalian
internal pada tabel 5.6 memperlihatkan total skor terendah jawaban
responden pada indikator pernyataan variabel pengendalian internal
sebesar 22 sedangkan, total skor tertinggi jawaban responden pada
indikator pernyataan variabel pengendalian internal sebesar 50. Adapun
nilai rata-ratanya sebesar 36,6. Hal ini menunjukkkan bahwa rata-rata
responden menjawab setuju atas pernyataan yang diajukan.
3. Kinerja Organisasi
Variabel kinerja organisasi terdiri dari 10 item pernyataan. Pilihan
jawaban responden terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,
setuju dan sangat setuju yang ditransformasikan dalam bentuk skala likert
1 sampai 5 dengan angka 1 menunjukkan persepsi sangat tidak setuju dan
angka 5 menunjukkan sangat setuju terhadap pernyataan yang diajukan.
Hasil statistik deskriptif jawaban responden atas kinerja organisasi
pada tabel 5.6 memperlihatkan total skor terendah jawaban responden pada
indikator pernyataan variabel kinerja organisasi sebesar 23, sedangkan,
total skor tertinggi jawaban responden pada indikator pernyataan variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
62
kinerja organisasi sebesar 50. Adapun nilai rata-ratanya sebesar 39,40. Hal
ini menunjukkkan bahwa rata-rata responden menjawab setuju atas
pernyataan yang diajukan.
C. Uji Kualitas Data
Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan pada
kuesioner tentang good governance, pengendalian internal dan kinerja
organisasi.
1. Uji Validitas
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan korelasi
pearson validity dengan teknik product moment yaitu skor tiap item
dikorelasikan dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari
keseluruhan item. Uji validitas ini menggunakan software program SPSS
for windows dengan hasil sebagai berikut.
Hasil uji validitas untuk masing-masing variabel penelitian dapat
dilihat pada tabel 5.7, 5.8, dan 5.9
Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Good Governance
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Good Governance (X1)
X1.1 0,623 0,339 Valid
X1.2 0,240 0,339 Tidak Valid
X1.3 0,675 0,339 Valid
X1.4 0,571 0,339 Valid
X1.5 0,579 0,339 Valid
X1.6 0,588 0,339 Valid
X1.7 0,671 0,339 Valid
X1.8 0,848 0,339 Valid
X1.9 0,759 0,339 Valid
X1.10 0,587 0,339 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
63
Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Good Governance (lanjutan)
X1.11 0,721 0,339 Valid
X1.12 0,651 0,339 Valid
X1.13 0,476 0,339 Valid
X1.14 0,688 0,339 Valid
X1.15 0,790 0,339 Valid
X1.16 0,690 0,339 Valid
Sumber: data primer diolah (lampiran 4)
Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Pengendalian Internal
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Pengendalian Internal (X2)
X2.1 0,420 0,339 Valid
X2.2 0,690 0,339 Valid
X2.3 0,892 0,339 Valid
X2.4 0,847 0,339 Valid
X2.5 0,906 0,339 Valid
X2.6 0,876 0,339 Valid
X2.7 0,860 0,339 Valid
X2.8 0,898 0,339 Valid
X2.9 0,915 0,339 Valid
X2.10 0,818 0,339 Valid
Sumber: data primer diolah (lampiran 4)
Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Kinerja Organisasi
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Kinerja Organisasi (Y)
Y.1 0,851 0,339 Valid
Y.2 0,869 0,339 Valid
Y.3 0,785 0,339 Valid
Y.4 0,699 0,339 Valid
Y.5 0,846 0,339 Valid
Y.6 0,826 0,339 Valid
Y.7 0,739 0,339 Valid
Y.8 0,823 0,339 Valid
Y.9 0,718 0,339 Valid
Y.10 0,646 0,339 Valid
Sumber: data primer diolah (lampiran 4)
Tabel 5.10 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Variabel Indikator Keterangan
Good Governance (X1)
Pengendalian Internal (X2)
Kinerja Manajerial (Y)
P1, P3-P25
P1-P10
P1-P10
Valid
Valid
Valid
Sumber: data primer diolah (lampiran 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
64
Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa item pernyataan nomor
1, 3 sampai 25 tarkait variabel good governance dan item pernyataan
terkait variabel pengendalian internal maupun variabel kinerja organisasi
dalam variabel penelitian ini layak atau valid digunakan sebagai
pengumpul data. Pengujian validitas ini dilakukan dengan pearson validity
dengan membandingkan r hitung dengan r tabel (Ghozali, 2006). Hasil
perhitungan diketahui bahwa r hitung lebih besar daripada r tabel sehingga
data yang digunakan valid.
Item pernyataan nomor 2 pada variabel good governance tidak valid.
Adanya item tidak valid bisa disebabkan karena perbedaan persepsi
diantara responden yaitu responden mempunyai maksud yang berbeda-
beda dalam memaknai pernyataan pada item pernyataan kuesioner.
Ketidakvalidan item pernyataan tersebut juga dapat disebabkan oleh
persepsi responden yang tidak sesuai dengan maksud dari peneliti yang
bisa disebabkan latar belakang pendidikan responden yang berbeda-beda
dan tidak hanya berasal dari latar belakang formal akuntansi. Kedua hal
tersebut dapat menjadi item pernyataan menjadi tidak valid dalam
instrumen penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil
pengukuran relatif konsisten. Suatu pernyataan yang baik adalah
pernyataan yang jelas, mudah dipahami, dan memiliki interpretasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
65
sama meskipun disampaikan kepada responden yang berbeda dan waktu
yang berlainan. Hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 5.11 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Good Governance (X1)
Pengendalian Internal (X2)
Kinerja Organisasi (Y)
,932
,944
,929
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber: data primer diolah (lampiran 4)
Berdasarkan tabel 5.11 dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel, karena memiliki nilai
Cronbach Alpha (α) lebih besar daripada 0,60 (Ghozali. 2006).
D. Uji Normalitas Data
Pada dasarnya normalitas sebuah data dapat dikenali atau dideteksi
dengan melihat persebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik
histogram dari residualnya.
Data dikatakan berdistribusi normal, jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya. Hasil
dari uji normalitas ditunjukkan dengan tampilan grafik normal plot gambar
sebagai berikut:
Gambar 5.1 Gratifk Normal Probability Plot
Sumber: data primer diolah (lampiran 6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
66
Berdasarkan gambar 5.1 tampilan output chart di atas, dapat melihat
grafik histrogram maupun grafik plot. Grafik histrogram memberikan pola
distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya adalah data berdistribusi
normal, apabila gambar P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati
garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
E. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Suatu model dikatakan baik jika model regresi tersebut tidak
ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen yang disebut juga
multikolinearitas. Koefisien korelasi variabel yang bersangkutan nilainya
terletak di luar batas-batas penerimaan (critical value) maka koefisien
korelasi bermakna dan terjadi multikolinearitas, sedangkan koefisien
korelasi terletak di dalam batas-batas penerimaan maka koefisien
korelasinya tidak bermakna dan tidak terjadi multikolinearitas (Santoso,
2004).
Tabel 5.12 Hasil Uji Collinearity Statistic (Hasil Uji Multikolinearitas)
Variabel VIF Keterangan
Good Governance (X1)
Pengendalian Internal (X2)
1,025
1,025
Tidak terjadi Multikonearitas
Tidak terjadi Multikonearitas
Sumber: data primer diolah (lampiran 4)
Berdasarkan tabel 5.12 dapat diketahui bahwa nilai VIF semua
variabel independen lebih kecil dari 10,00, maka dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
67
tidak terjadi multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 8
dimana nilai VIF dari masing-masing variabel kurang dari 10 (Santoso,
2004).
2. Uji Heteroskedastisitas
Pada prinsipnya uji heteroskedastisitas dengan metode ini adalah
melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel independen yaitu
ZPRED dengan residunya SRESID. Jika terdapat pola tertentu pada grafik
scatterplot SPSS, seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur
(bergelombang, menyebar kemudian menyempit), maka dapat disimpulkan
bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat
dilhat pada gambar berikut ini:
Gambar 5.2
Grafik Scatter Plot
Sumber: Data primer diolah (lampiran 7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
68
Berdasarkan gambar 5.2 terlihat ouput Scatterplot di atas bahwa
titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas
sehingga, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
3. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residu
untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun
menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak
adanya masalah autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi
dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW) dengan nilai signifikansi
5%. Model regresi linier berganda terbebas dari autokorelasi jika nilai
Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan
(4-du), maka koefisien autokorelasi = 0. Penentuan letak tersebut dibantu
dengan tabel dL dan dU dibantu dengan nilai k= p-1, p yaitu jumlah
variabel independen (Priyatno, 2010: 75). Hasil uji autokorelasi dapat
dilihat dibawah ini:
Tabel 5.13 Model Summary (Durbin-Watson).
Sumber: Data primer diolah (lampiran 8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
69
Hasil perhitungan uji Durbin-Watson dapat dilihat pada tabel 5.13 Model
Summary (Durbin-Watson) diperoleh nilai Durbin-Watson (DW) sebesar
2,412.
Nilai lower bound (dL) dan upper bound (dU) dapat dilihat pada
tabel Durbin-Watson pada signifikansi 0,05, n=36 dan k=2 (n merupakan
jumlah data dan k merupakan jumlah variabel independen). Di dapat dL =
1,354 dan dU = 1,587. Jadi, dapat dihitung nilai 4-dU = 2,413 dan 4-dL =
2,646. Karena, dU < DW < 4-dU yaitu 1,587 < 1,871 < 2,413. Sehingga
dapat diambil keputusan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
Dari uji normalitas dan ketiga uji asumsi klasik diatas maka dapat
dirangkum sebagai berikut:
Tabel 5.14 Tabel Rangkuman Pengujian
Pengujian Kesimpulan
Normalitas Data Berdistribusi Normal
Multikolinearitas Tidak Terjadi
Heteroskedastisitas Tidak Terjadi
Autokorelasi Tidak Terjadi
Sumber: Data primer diolah
F. Analisis Uji Regresi Linier Berganda
Pengujian regresi linier berganda berguna untuk mengetahui tingkat
pengaruh variabel independen (good governance dan pengendalian internal)
terhadap variabel dependen (kinerja organisasi). Berdasarkan pengujian
diperoleh hasil yang dapat disajikan dalam tabel berikut ini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
70
Tabel 5.15 Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda
Variabel Koef.
Regresi
thitung ttabel Sig
Konstanta
Good Governance (X1)
Pengendalian Internal (X2)
6,363
0,222
0,260
0,607
2,276
2,211
2,035
2,035
2,035
0,548
0,029
0,034
R = 0,515
R. Square = 0,266
Standar error = 5,21778
Fhitung = 5,971
Fsig = ,006
N = 36
Sumber: data primer diolah (lampiran 8)
Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut :
Y= 6,363 + 0,222X1 + 0,260X2
Dimana:
Y = Kinerja Organisasi
X1 = Good Governance
X2 = Pengendalian Internal
Analisis R2 (R square) atau koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berdasarkan
hasil analisis yang dapat dilihat pada tabel 5.15 diperoleh hasil koefisien
determinasi berganda (R2) sebesar 0,266 dan nilai R sebesar 0,515. Nilai R
sebesar 0,515 menyatakan bahwa good governance dan pengendalian
internal dengan kinerja organisasi memiliki korelasi atau hubungan yang
cukup erat. Koefisien determinasi berganda sebesar 0,266 berarti 26,6%
perubahan kinerja organisasi dipengaruhi oleh variabel good governance dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
71
pengendalian internal sedangkan, sisanya sebesar 73,4% disebabkan oleh
faktor lain yang tidak termasuk dalam persamaan regresi yang dibuat.
G. Uji Hipotesis
1. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan model persamaan
regresi apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam
persamaan regresi berganda mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. Hasil uji signifikansi secara simultan
(bersama-sama) dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.16 ANOVA
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 325.122 2 162.561 5.971 .006a
Residual 898.434 33 27.225
Total 1223.556 35
a. Predictors: (Constant), Pengendalian Internal, Good Governance
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Sumber: Data primer diolah (Lampiran 9)
Bagian dari uji F dapat dilihat dari output ANOVA yang dihasilkan
dari uji regresi linier berganda. Fhitung sebesar 5,971 dan nilai siginifikan
lebih kecil daripada taraf signifikansi (α) 0,05. Probabilitas sebesar 0,006 <
0,05. Hal ini berarti Ho: ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel
independen (good governnace dan pengendalian internal) mempengaruhi
variabel dependen (kinerja organisasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
72
2. Uji t
Uji t untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial
terhadap variabel dependen. Hasil uji signifikansi secara parsial dapat
dilihat pada tabel 5.15.
1. Good governance mempengaruhi kinerja organisasi
Nilai thitung variabel good governance (X1) sebesar 2,276
sedangkan, nilai ttabel adalah sebesar 2,035 dimana nilai thitung lebih
besar dari nilai ttabel, dan dari persamaan diketahui bahwa koefisien
regresi adalah 0,222 dan nilai signifikansi 0,029 yaitu lebih kecil jika
dibandingkan dengan α 0,05. Hal ini berarti variabel good governance
(X1) mempengaruhi variabel dependen Y yaitu kinerja organisasi.
2. Pengendalian internal mempengaruhi kinerja organisasi
Nilai thitung variabel pengendalian internal (X2) sebesar 2,211
sedangkan, nilai ttabel adalah sebesar 2,035, dimana nilai thitung lebih
besar dari nilai ttabel, dan dari persamaan diketahui bahwa koefisien
regresi adalah 0,260 dan nilai signifikansi 0,034 yaitu lebih kecil jika
dibandingkan dengan α 0,05. Hasil uji variabel menunjukan bahwa
variabel pengendalian internal mempengaruhi kinerja organisasi.
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS,
diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y= 6,363 + 0,222X1 + 0,260X2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
73
Fhitung sebesar 5,971 dan nilai siginifikan lebih kecil daripada taraf
signifikansi (α) 0,05. Probabilitas sebesar 0,006 < 0,05. Hal ini berarti Ho:
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa good governnace dan pengendalian
internal mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi pegawai.
Nilai thitung variabel good governance (X1) sebesar 2,276 dan nilai
signifikansi 0,029 yaitu lebih kecil jika dibandingkan dengan α 0,05. Hal ini
berarti variabel good governance mempengaruhi kinerja di Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari
persepsi pegawai.
Nilai thitung variabel pengendalian internal (X2) sebesar 2,211 dan nilai
signifikansi 0,034 yaitu lebih kecil jika dibandingkan dengan α 0,05. Hasil
uji variabel menunjukan bahwa pengendalian internal mempengaruhi kinerja
di Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat
dari persepsi pegawai.
1. Good governance mempengaruhi kinerja organisasi.
Hal tersebut dijelaskan menurut Organisation for Economic Co-
operation and Development (OECD) dalam penelitian Jubaedah (2007:
51), menyebutkan prinsip-prinsip dasar good governance, yaitu
transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan
kewajaran.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing prinsip-prinsip dasar good
governance:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
74
a. Dengan adanya transparansi yang dibangun atas dasar kebebasan
memperoleh informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik
secara langsung dapat diperoleh oleh masyarakat yang
membutuhkannya. Dilain sisi, dengan adanya transparansi maka akan
menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat terhadap
penyelenggaraan suatu organisasi sehingga kepercayaan publik
terhadap suatu organisasi tersebut semakin baik.
b. Dengan adanya kemandirian maka diharapkan keadaan suatu instansi
dapat dikelola secara profesional tanpa bentukan kepentingan dan
pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip instansi yang
kuat.
c. Dengan adanya akuntabilitas maka diharapkan segala yang menyangkut
kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi dapat
dikelola oleh suatu organisasi secara efektif.
d. Dengan adanya pertanggungjawaban maka diharapkan timbul kesadaran
terhadap tanggungjawab dalam melaksanakan kegiatannnya agar
menjadi lebih professional dan penuh etika, terhindar dari
penyalahgunaan kekuasaan dan dapat meningkatkan kinerjanya
e. Dengan adanya kewajaran diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk
agar terbentuk peraturan-peraturan yang melindungi minoritas,
kebijakan-kebijakan yang melindungi suatu instansi dari perbuatan
orang yang tidak baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
75
Penerapan prinsip good governance yang semakin baik akan
menunjukkan kinerja suatu organisasi berjalan dengan baik sesuai dengan
tujuan dari organisasi tersebut.
2. Pengendalian internal mempengaruhi kinerja organisasi.
Terkait komponen pengendalian internal menurut Committee of
Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO)
memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian internal dalam
Boynton (2002: 5), yang meliputi pengendalian internal (control
environment), penilaian resiko (risk assessment), prosedur pengendalian
(control procedure), pemantauan (monitoring), serta informasi dan
komunikasi (information and communication).
Untuk menciptakan pengendalian internal yang efektif maka elemen-
elemen pengendalian yang meliputi lingkungan pengendalian, peniliaian
resiko, prosedur pengendalian, pemantauan serta informasi dan
komunikasi perlu ditingkatkan pula dan dievaluasi apakah sudah berjalan
dengan baik. Apabila suatu organisasi telah mampu melaksanakan
pengendalian internal dengan baik maka dengan begitu akan lebih terarah
dalam mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi. Ketika tujuan dan
sasaran organisasi telah dicapai maka dengan demikian akan
meningkatkan kinerja organisasi itu sendiri. Hal ini selaras dengan tujuan
dari pengendalian internal dalam memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian tujuan organisasi, keandalaan pelaporan keuangan,
dan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
76
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan
maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Good governance mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi
pegawai.
2. Pengendalian internal mempengaruhi kinerja di Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman dilihat dari persepsi
pegawai.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki keterbatasan yaitu:
responden yang terlibat dalam penelitian ini mayoritas laki-laki sebesar
69,4%. Menurut Ruegger dan King (1992), pengaruh gender terhadap
persepsi terjadi ketika proses pengambilan keputusan. Pada umumnya
perempuan memiliki tingkat pertimbangan moral yang lebih tinggi daripada
laki-laki. Perbedaan demografis responden ini menyebabkan data tidak
mewakili populasi.
C. Saran
Berdasarkan penelitian ini maka peneliti mengajukan beberapa saran
yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
77
1. Bagi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman.
Pelaksanaan good governance dan pengendalian internal di Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman perlu terus
dijaga agar pencapaian kinerja dari tujuan organisasi dapat tercapai
dengan baik. Penilaian alat ukur pada variabel good governance (X1)
meliputi komponen transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban dan kewajaran dan variabel pengendalian intern
(X2) meliputi komponen lingkungan pengendalian, penilaian resiko,
prosedur pengendalian pemantauan, serta informasi dan komunikasi
mempunyai skor rata-rata setuju. Oleh karenan itu, good governance dan
pengendalian internal yang sudah dilaksanakan di Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman perlu dipertahankan guna
mencapai kinerja yang unggul.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kondisi demografi responden lebih dicermati supaya prosentase
seimbang ataupun mendekati seimbang sehingga, data juga valid untuk
mendeskripsikan karakteristik populasi responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
78
DAFTAR PUSTAKA
Arens dan Loebbecke. 2008. Auditing Pendekatan Terpadu. Salemba Empat,
Jakarta (terjemahan).
Boynton, dkk. 2003. Modern Auditing edisi 7. Penerjemah Paul A Rajoe, Gina
Gania Ichsan Setio Budi. Erlangga Jilid II, Jakarta.
Bumbungan, Alfian. 2014. “Analisis Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian
Intern Terhadap Pencapaian Good Governance”. Skripsi Tidak
Dipublikasikan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Caeiro, Carlito. 2012. “Pengaruh Kemampuan Sumber Daya Manusia,
Independensi, Motivasi, dan Pemahaman Auditor Internal Tentang Good
Governance Terhadap Kinerja Organisasi Pada Inspektorat Timor Leste”.
Tesis Tidak Dipublikasikan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Chaizi, Nasucha. 2004. Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Praktek,
Publik. Alfabeta, Bandung.
Dwiyanto, Agus dkk. 2002. Reformasi Birokrasi di Indonesia. Universitas Gajah
Mada. Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan, Yogyakarta.
Effendi, Sofian. 1996. Membangun Martabat Manusia: Peranan Ilmu-ilmu Sosial
dan Pembangunan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Fahmi, Irhram. 2010. Manajemen Kinerja. Alfabeta, Bandung.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program Statical
Package Sosial For Sciance (SPSS). Versi 16.0 edisi 3. Universitas
Diponegoro. ISBN 979.704.015.1
Griffin, W. Ricky. 2004. Manajemen. Salemba Empat, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Indrianto. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen,
Edisi Pertama. Yogyakarta: BFFE-Yogyakarta.
Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. BPFE, Yogyakarta
Jubaedah, Edah. 2007. “Pengembangan Good Corporate Governance dalam
Rangka Reformasi Badan Usaha Milik Negara”. Jurnal Ilmu Administrasi.
Vol 4. No.1, 44-55.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
79
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. STIE YKPN, Yogyakarta.
Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. ANDI, Yogyakarta.
Moeller, Robert. (2009). Brink’s Modern Internal Auditing, 7th Ed. John Wiley
& Sons, Inc, New Jersey.
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Salemba Empat, Jakarta.
Mulyawan, Budi. 2009. “Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap
Kinerja Organisasi (Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota
Palembang)”. Tesis Dipublikasikan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ningsih, dwi. 2013. Pengendalian Internal menurut COSO (Committee of
Sponsoring Organization of The Treadway Commission).
http://dwipuspaningsih511.blogspot.com/2013/04/pengendalian-internal-
menurut-coso.html diakses tanggal 10 Juni 2015.
Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data
Penelitian dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Gava Media,
Yogyakarta.
Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Andi
Offset, Yogyakarta.
Ruegger, D., & King, E.W. (1992). “A study of the effect of age and gender upon
student business ethics”. Journal of Business Ethics, Vol. 2 (Mei 2010). No.
1: 179-186.
Santoso, Singgih. 2004. Menguasai Statistik di Era Informasi Dengan SPSS 14.
PT. ELEX Media Komputindo. Jakarta.
Sari, Eka. 2012. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektifitas Penerapan
Akuntansi Sektor Publik Serta Dampaknya Terhadap Good Governance”.
Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis. Vol. 12 (September 2012). No. 2: 25-54.
Setyawan, Darma. 2004. Manajemen Pemerintahan Indonesia. Djambatan.
Jakarta
Simangunsong, Rosma. 2014. “The Impact of Internal Control Effectiveness and
Internal Audit Role toward the Performance of Local Government”. Research
Journal of Finance and Accounting. Vol. 5 (2014). No. 7: 50-58.
Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. PT
Bumi Aksara, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
80
Sunjuyo, dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Alfabeta, Bandung.
Suprasto, Bambang. 2006.“Pengaruh Interaksi Antara Partisipasi Anggaran,
Informasi Asimetri dan Penekanan Anggaran terhadap Slack”. AUDI Jurnal
Akuntansi dan Bisnis.
Supriadi, dkk. 2014.“Analisis Pengaruh Sistem Pengendalian Internal,
Organizational Citizenship behaviour dan Good Governance Terhadap
Kinerja Organisasi Berdasarkan Perspektif Balanced Scorecard”. E-journal
S1 Ak Univeristas Pendidikan Ganesha. Vol. 2 (Tahun 2014). No. 1.
The comitte of Sponsoring Organzations of the Treadway Commission (COSO).
(2004). Enterprise Risk Managemment-Integrated Framework: Application
Techniques.
Taufik, Taufeni dan Dian Kemala. 2013. “Pengaruh Pemahaman Prinsip-Prinsip
Good Governance, Pengendalian Internal dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Sektor Publik”. Pekbis Jurnal. Vol. 5 (Maret 2013). No. 1:
51-63.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
Undang-Undang Nomor 25 Tahuun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Wahab, Abdul. 1990. Analisis Kebijakan Negara. Rieneka Cipta, Jakarta.
Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. Raja Grafinso Persada, Jakarta.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Salemba Empat,
Jakarta.
Yuda, Prima. 2013. Pengaruh Pelaksanaan Good Governance dan Pengendalian
Intern Terhadap Kinerja Organisasi (Survey Pada Dinas Daerah Kota
Tasikmalaya. Universitas Siliwangi.
Yusuf, Muri. 2013. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan. Prenadamedia group, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
82
PENGARUH GOOD GOVERNANCE DAN PENGENDALIAN INTERNAL
TERHADAP KINERJA ORGANISASI
INSTRUMEN PENELITIAN KUESIONER
Nomor Kuesioner:
Identitas Responden
Nama* : ________________________
Jenis Kelamin : ________________________
Umur : ________________________
Pendidikan Terakhir** : SD/ SMP /SMA / D3 / S1 / S2 / S3
Jabatan Sekarang : ________________________
Lama Masa Kerja : ________tahun_______bulan
(* boleh tidak diisi)
(** lingkari jawaban anda)
PETUNJUK PENGISIAN
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari cukup memberikan tanda Check List (√) pada
pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari. Setiap pertanyaan mengharapkan hanya satu
jawaban. Setiap angka akan mewakili tingkat kesesuaian dengan pendapat
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
N = Netral
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
Contoh:
Penilaian Resiko
Di bagian ini, peneliti ingin meminta anda untuk melakukan penilaian
terhadap penentuan risiko (risk assessment) pada tempat anda bekerja. Penentuan
risiko mencakup penentuan risiko di semua aspek organisasi dan penentuan
kekuatan organisasi melalui evaluasi risiko untuk memastikan bahwa semua
bagian organisasi Direktorat Pembinaan SMK bekerja secara harmonis.
No. Pernyataan STS TS N S SS 1 Tujuan direktorat telah dikomunikasikan
secara tertulis.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
83
KUESIONER Good Governance (Variabel X1)
Bagian ini, peneliti ingin meminta Bapak/Ibu/Saudara/i untuk melakukan
penilaian terhadap Good Governance pada tempat Bapak/Ibu/Saudara/i bekerja.
Good Governance adalah tata kelola yang baik pada suatu usaha yang
dilandasi oleh etika profesional dalam berusaha/berkarya. Instrumen ini disusun
dengan mengacu prinsip Good Governance pada hasil penelitian Jubaedah (2007)
meliputi transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan
kewajaran.
No Pernyataan STS TS N S SS
Elemen Transparansi
1 Organisasi harus memberikan informasi yang akurat dan
sesuai dengan kenyataan.
2 Organisasi harus memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh publik tanpa ditutup-tutupi.
3 Organisasi harus menyediakan informasi yang jelas dan
mudah diakses oleh publik ataupun stakeholder.
4 Organisasi harus secara terbuka mengungkapkan kondisi
organisasi yang menyangkut visi, misi, sasaran organisasi,
kondisi keuangan, susunan organisasi, dan kejadian-
kejadian penting yang mempengaruhi kondisi organisasi.
5 Organisasi harus mampu menjaga kerahasiaan organisasi
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku berupa
hak-hak pribadi setiap karyawan.
6 Setiap kebijakan organisasi harus dapat didokumentasikan
dan dikomunikasikan kepada internal organisasi maupun
kepada stakeholder.
Elemen Kemandirian
7 Dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing
organisasi harus bebas dari adanya dominasi dari pihak
manapun.
8 Dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing,
organ organisasi harus bebas dari benturan kepentingan
dan dari segala pengaruh atau tekanan yang bersifat
internal.
9 Dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing,
organ organisasi harus bebas dari benturan kepentingan
dan dari segala pengaruh atau tekanan yang bersifat
eksternal.
10 Dalam pengambilan keputusan harus dilakukan secara
obyektif.
11 Masing-masing organ organisasi harus menghindari adanya
saling lempar tanggungjawab antara yang satu dengan yang
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
84
No. Pernyataan STS TS N S SS Elemen Akuntabilitas
12 Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ
dan semua karyawan harus ditetapkan secara jelas selaras
dengan visi misi dan strategi organisasi.
13 Setiap organ organisasi dan karyawan harus mempunyai
kemampuan yang sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan
peranan masing-masing.
14 Sistem pengendalian internal harus dilakukan secara
obyektif dalam pengelolaan organisasi.
15 Sistem penghargaan dan sanksi perlu diterapkan untuk
meningkatkan kinerja organ organisasi.
16 Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, harus
selalu berpegang pada etika dan pedoman perilaku (code of
conduct) yang telah disepakati.
Elemen Pertanggungjawaban
17 Setiap organ organisasi harus berpegang pada prinsip-
prinsip kehati-hatian dalam melakukan tugas dan fungsi
masing-masing.
18 Setiap organ organisasi harus patuh terhadap undang-
undang pemerintahan.
19 Setiap organ organisasi harus patuh terhadap anggaran
dasar.
20 Setiap organ organisasi harus patuh terhadap peraturan
organisasi.
21 Setiap organisasi harus mempunyai rasa tanggungjawab
sosial terhadap masyarakat dan lingkungan.
Elemen Kewajaran
22 Organisasi harus memberi kesempatan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan (steakholder) untuk memberikan
masukan dan pendapat bagi kepentingan organisasi.
23 Organisasi harus memberikan kesempatan yang sama
dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan
tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku,
agama, ras, golongan, gender dan golongan fisik.
24 Organisasi harus memberlakukan adanya kebijakan
kompensasi positif (penghargaan intensif dan lain-lain)
terhadap keberhasilan pegawai.
25 Adanya kebijakan kompensasi negatif (hukuman, teguran,
dan lain-lain) terhadap kinerja buruk dari masing-masing
orang atau pegawai dalam organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
85
Pengendalian Internal (Variabel X2)
Bagian ini, peneliti ingin meminta Bapak/Ibu/Saudara/i untuk melakukan penilaian terhadap
Pengendalian Internal pada tempat Bapak/Ibu/Saudara/i bekerja.
Pengendalian internal terdiri dari semua rencana organisasi dan semua cara serta peraturan yang
diberlakukan dalam suatu organisasi yang digunakan untuk menjaga aset, mengukur keakuratan dan
kewajaran data, meningkatkan efisiensi dalam operasional serta membantu mencegah penyimpangan
dari kebijakan manajerial. Instrumen kuesioner ini disusun berdasarkan Committee of Sponsoring
Organizations of the Treatway Commission (COSO) pada hasil penelitian Mahmudah (2014) meliputi
pengendalian internal, penilaian resiko, prosedur pengendalian, pemantauan, serta informasi dan
komunikasi.
No Pernyataan STS TS N S SS 1 Manajemen seringkali dan secara jelas
mengkomunikasikan pentingnya integritas dan perilaku
etis.
2 Tugas pokok dan fungsi menyediakan kerangka yang
didalamnya terdapat pemisahan tugas.
3 Tujuan-tujuan jelas dan bisa dipahami dengan baik oleh
semua pegawai yang bertugas dan bertanggungjawab
terhadap pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
4 Ada mekanisme untuk mengidentifikasi hambatan
dalam pencapaian dari tujuan instansi.
5 Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang tepat
untuk dikembangkan dan diimplementasikan dalam
setiap proses utama pada Instansi.
6 Pegawai meninjau secara berkala keseluruhan fungsi
dan keefektifan pengendalian.
7 Mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi
yang timbul/tersedia.
8 Informasi dikomunikasikan secara efektif antara
bawahan, atasan dan antara biro/bagian
Bapak/Ibu/Saudara/i.
9 Para pejabat eselon atas telah membangun ukuran-
ukuran kinerja untuk proses-proses di Biro/bagian
Bapak/Ibu/Saudara/i.
10 Evaluasi terhadap seluruh sistem pengendalian internal
terlaksana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
86
-Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi
kuesioner ini-
Kinerja Organisasi (Variabel Y)
Bagian ini, peneliti ingin meminta Bapak/Ibu/Saudara/i untuk melakukan penilaian terhadap
Kinerja Organisasi pada tempat Bapak/Ibu/Saudara/i bekerja.
Kinerja organisasi yakni merupakan efektivitas organisasi secara menyeluruh untuk memenuhi
kebutuhan yang ditetapkan dari setiap kelompok yang berkenaan dengan usaha-usaha yang sistematik
dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus mencapai kebutuhannya secara efektif.
Instumen disusun berdasarkan konsep kinerja organisasi yang dikemukan oleh Wibowo (2008).
No Pernyataan STS TS N S SS 1 Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mampu meningkatkan
efisiensi penggunaan sumber daya manusia.
2 Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mengembangkan
manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi
dengan konsisten.
3 Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mampu meningkatkan
efisiensi dan efektivitas penggunaan waktu jam kerja.
4 Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mampu menangani
kebutuhan masyakarat/stakeholder sesuai dengan aspirasi
masyarakat/stakeholder.
5 Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i memiliki daya tanggap
terhadap tuntutan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
6 Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mampu beradaptasi
terhadap setiap perubahan yang terjadi.
7 Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mampu mencapai target
kinerja yang telah ditetapkan.
8 Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i mampu mencapai tujuan
dengan cepat.
9 Pencapaian organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i membawa
pengaruh positif bagi pembangunan daerah di Kabupaten
Sleman.
10 Organisasi Bapak/Ibu/Saudara/i selalu melakukan evaluasi
untuk perbaikan di periode selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 103
87
Lampiran 2
Hasil Jawaban Responden
Ringkasan Hasil Kuesioner Good Governance (X1)
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5
3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4
4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
6 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
7 5 5 4 5 5 4 5 4 3 4
8 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5
9 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4
10 4 3 4 2 5 3 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4
12 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4
13 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
14 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
18 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5
19 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
21 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5
22 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5
23 5 4 4 4 5 4 2 4 4 5
24 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5
25 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5
26 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4
27 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
29 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5
30 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5
31 5 3 5 5 5 4 5 4 5 5
32 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5
33 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5
34 5 4 5 3 5 3 5 4 4 5
35 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5
36 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 104
88
Lampiran 2 (Lanjutan)
Ringkasan Hasil Kuisioner Good Governance (X1)
No X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 X1.17 X1.18 X1.19 X1.20 X1.21 X1.22 X1.23 X1.24 X1.25 Jmlh
1 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 119
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 121
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 101
4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 118
5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 118
6 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
7 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 113
8 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 111
9 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 88
10 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 100
11 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 88
12 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 104
13 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 107
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 124
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 123
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125
18 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 114
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 102
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 101
21 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 101
22 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 118
23 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 104
24 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 111
25 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 113
26 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 2 114
27 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 109
28 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 104
29 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 103
30 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 103
31 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 116
32 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 103
33 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 117
34 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 3 107
35 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 107
36 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 105
89
Lampiran 2 (Lanjutan)
Ringkasan Hasil Kuisioner Pengendalian Internal (X2)
No X2.1 X2.2 X2.3 X24 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 Jmlh
1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 23
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 22
3 4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 25
4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 22
5 5 2 3 2 2 2 2 2 2 2 24
6 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 25
7 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 44
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 36
10 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38
11 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 36
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
14 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 42
15 2 4 3 3 2 2 2 2 2 2 24
16 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 47
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38
21 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 39
22 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 45
23 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38
24 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41
25 2 4 4 4 4 4 4 2 2 5 35
26 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 47
27 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
29 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 35
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
31 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 45
32 4 2 2 3 2 4 4 4 3 2 30
33 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 40
34 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 37
35 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 33
36 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 106
90
Lampiran 2 (Lanjutan)
Ringkasan Hasil Kuisioner Kinerja Organisasi (Y)
No Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Jmlh
1 3 3 3 4 4 3 4 4 4 5 37
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 33
4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 48
5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 48
6 4 2 4 4 4 4 2 2 4 3 33
7 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 46
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38
10 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
11 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38
12 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 40
13 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44
14 4 5 4 3 3 3 3 3 4 4 36
15 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 26
16 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 45
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
18 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 36
19 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 4 4 5 4 4 3 4 4 3 5 40
22 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 46
23 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 36
24 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 44
25 2 1 2 2 2 2 3 2 3 4 23
26 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 46
27 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 41
28 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38
29 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 35
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
31 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 44
32 2 2 2 4 3 3 4 3 4 3 30
33 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 35
34 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 36
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
36 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 107
91
Lampiran 3
Hasil Uji Statistik Deskriptif Kuesioner
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Good Governance 36 84.00 120.00 104.5833 9.14448
Pengendalian Internal 36 22.00 50.00 36.6111 7.60555
Kinerja Organisasi 36 23.00 50.00 39.1111 5.91259
Valid N (listwise) 36
Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 25 69.4 69.4 69.4
Perempuan 11 30.6 30.6 100.0
Total 36 100.0 100.0
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 30 - 40 tahun 12 33.3 33.3 33.3
> 40 - 50 tahun 15 41.7 41.7 75.0
> 50 tahun 9 25.0 25.0 100.0
Total 36 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 11 30.6 30.6 30.6
D3 4 11.1 11.1 41.7
S1 14 38.9 38.9 80.6
S2 7 19.4 19.4 100.0
Total 36 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 108
92
Lama Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 10 tahun 9 25.0 25.0 25.0
10 - 20 tahun 13 36.1 36.1 61.1
> 20 - 30 tahun 8 22.2 22.2 83.3
> 30 tahun 6 16.7 16.7 100.0
Total 36 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 109
93
Lampiran 4
Hasil Uji Validitas Data Kuesioner
Good Governance (X1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 110
94
Lampiran 4 (Lanjutan)
Good Governance (X1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 111
95
Lampiran 4 (Lanjutan)
Good Governance (X1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 112
96
Lampiran 4 (Lanjutan)
Good Governance (X1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 113
97
Lampiran 4 (Lanjutan)
Good Governance (X1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 114
98
Lampiran 4 (Lanjutan)
Good Governance (X1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 115
99
Lampiran 4 (Lanjutan)
Good Governance (X1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 116
100
Lampiran 4 (Lanjutan)
Pengendalian Internal (X2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 117
101
Lampiran 4 (Lanjutan)
Pengendalian Internal (X2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 118
102
Lampiran 4 (Lanjutan)
Pengendalian Internal (X2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 119
103
Lampiran 4
Kinerja Organisasi (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 120
104
Lampiran 4 (Lanjutan)
Kinerja Organisasi (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 121
105
Lampiran 4 (Lanjutan)
Kinerja Organisasi (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 122
106
Lampiran 5
Hasil Uji Realibilitas Kuesioner
Hasil Uji Realibilitas Good Governance
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 36 100.0
Excludeda 0 .0
Total 36 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.932 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 123
107
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Good Governance (X1.1) 4.58 .500 36
Good Governance (X1.2) 4.17 .737 36
Good Governance (X1.3) 4.42 .500 36
Good Governance (X1.4) 4.25 .841 36
Good Governance (X1.5) 4.67 .478 36
Good Governance (X1.6) 4.17 .609 36
Good Governance (X1.7) 4.19 .856 36
Good Governance (X1.8) 4.22 .722 36
Good Governance (X1.9) 4.22 .681 36
Good Governance (X1.10) 4.69 .467 36
Good Governance (X1.11) 4.50 .561 36
Good Governance (X1.12) 4.47 .506 36
Good Governance (X1.13) 4.28 .513 36
Good Governance (X1.14) 4.33 .478 36
Good Governance (X1.15) 4.14 .639 36
Good Governance (X1.16) 4.39 .599 36
Good Governance (X1.17) 4.36 .543 36
Good Governance (X1.18) 4.56 .504 36
Good Governance (X1.19) 4.36 .487 36
Good Governance (X1.20) 4.28 .615 36
Good Governance (X1.21) 4.39 .549 36
Good Governance (X1.22) 4.25 .554 36
Good Governance (X1.23) 4.42 .604 36
Good Governance (X1.24) 4.31 .577 36
Good Governance (X1.25) 4.14 .723 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 124
108
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Good Governance (X1.1) 104.17 80.829 .588 .929
Good Governance (X1.2) 104.58 83.621 .163 .937
Good Governance (X1.3) 104.33 80.343 .644 .928
Good Governance (X1.4) 104.50 78.143 .505 .931
Good Governance (X1.5) 104.08 81.450 .543 .930
Good Governance (X1.6) 104.58 80.079 .542 .930
Good Governance (X1.7) 104.56 76.425 .615 .929
Good Governance (X1.8) 104.53 75.513 .824 .925
Good Governance (X1.9) 104.53 77.228 .725 .927
Good Governance (X1.10) 104.06 81.483 .553 .930
Good Governance (X1.11) 104.25 79.164 .690 .928
Good Governance (X1.12) 104.28 80.835 .579 .929
Good Governance (X1.13) 104.47 82.085 .432 .931
Good Governance (X1.14) 104.42 80.479 .660 .928
Good Governance (X1.15) 104.61 77.387 .762 .926
Good Governance (X1.16) 104.36 79.037 .654 .928
Good Governance (X1.17) 104.39 82.530 .359 .932
Good Governance (X1.18) 104.19 80.618 .607 .929
Good Governance (X1.19) 104.39 80.873 .600 .929
Good Governance (X1.20) 104.47 80.256 .520 .930
Good Governance (X1.21) 104.36 80.409 .574 .929
Good Governance (X1.22) 104.50 81.743 .431 .931
Good Governance (X1.23) 104.33 79.029 .650 .928
Good Governance (X1.24) 104.44 77.568 .833 .925
Good Governance (X1.25) 104.61 78.359 .584 .929
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
108.75 86.364 9.293 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 125
109
Lampiran 5 (Lanjutan)
Pengendalian Internal (X2)
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 36 90.0
Excludeda 4 10.0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.944 10
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
Pengendalian Internal (X2.1) 3.72 .815 36
Pengendalian Internal (X2.2) 3.69 .951 36
Pengendalian Internal (X2.3) 3.81 .856 36
Pengendalian Internal (X2.4) 3.67 .862 36
Pengendalian Internal (X2.5) 3.58 .967 36
Pengendalian Internal (X2.6) 3.53 .941 36
Pengendalian Internal (X2.7) 3.53 .910 36
Pengendalian Internal (X2.8) 3.67 1.014 36
Pengendalian Internal (X2.9) 3.69 1.009 36
Pengendalian Internal (X2.10) 3.72 .974 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 126
110
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pengendalian Internal (X2.1) 32.89 53.302 .326 .956
Pengendalian Internal (X2.2) 32.92 48.764 .616 .945
Pengendalian Internal (X2.3) 32.81 46.961 .865 .934
Pengendalian Internal (X2.4) 32.94 47.483 .810 .937
Pengendalian Internal (X2.5) 33.03 45.456 .878 .933
Pengendalian Internal (X2.6) 33.08 46.193 .842 .935
Pengendalian Internal (X2.7) 33.08 46.764 .824 .936
Pengendalian Internal (X2.8) 32.94 45.025 .866 .934
Pengendalian Internal (X2.9) 32.92 44.821 .888 .933
Pengendalian Internal (X2.10) 32.89 46.673 .768 .938
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
36.61 57.844 7.606 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 127
111
Lampiran 5 (Lanjutan)
Kinerja Organisasi (Y)
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 36 100.0
Excludeda 0 .0
Total 36 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.929 10
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
Kinerja Organisasi (Y.1) 3.86 .798 36
Kinerja Organisasi (Y.2) 3.72 .974 36
Kinerja Organisasi (Y.3) 3.81 .786 36
Kinerja Organisasi (Y.4) 3.86 .723 36
Kinerja Organisasi (Y.5) 3.94 .754 36
Kinerja Organisasi (Y.6) 3.89 .747 36
Kinerja Organisasi (Y.7) 4.06 .674 36
Kinerja Organisasi (Y.8) 3.58 .841 36
Kinerja Organisasi (Y.9) 4.11 .622 36
Kinerja Organisasi (Y.10) 4.28 .566 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 128
112
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Kinerja Organisasi (Y.1) 35.25 27.621 .798 .918
Kinerja Organisasi (Y.2) 35.39 25.959 .811 .918
Kinerja Organisasi (Y.3) 35.31 28.218 .733 .921
Kinerja Organisasi (Y.4) 35.25 29.621 .612 .927
Kinerja Organisasi (Y.5) 35.17 28.029 .797 .918
Kinerja Organisasi (Y.6) 35.22 28.121 .792 .918
Kinerja Organisasi (Y.7) 35.06 29.368 .703 .923
Kinerja Organisasi (Y.8) 35.53 27.456 .771 .919
Kinerja Organisasi (Y.9) 35.00 30.057 .662 .925
Kinerja Organisasi (Y.10) 34.83 30.943 .587 .929
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items
39.11 34.959 5.913 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 129
113
Lampiran 6
Hasil Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 130
114
Lampiran 7
Hasil Uji Heterokedastisitas
Lampiran 8
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .515a .266 .221 5.21778 1.871
a. Predictors: (Constant), Pengendalian Internal, Good Governance
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 131
115
Lampiran 9
Hasil Analisis Regresi Berganda
Correlations
Kinerja
Organisasi
Good
Governance
Pengendalian
Internal
Pearson Correlation Kinerja Organisasi 1.000 .396 .388
Good Governance .396 1.000 .157
Pengendalian
Internal .388 .157 1.000
Sig. (1-tailed) Kinerja Organisasi . .008 .010
Good Governance .008 . .180
Pengendalian
Internal .010 .180 .
N Kinerja Organisasi 36 36 36
Good Governance 36 36 36
Pengendalian
Internal 36 36 36
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kinerja Organisasi 39.1111 5.91259 36
Good Governance 104.5833 9.14448 36
Pengendalian
Internal 36.6111 7.60555 36
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Pengendalian Internal,
Good Governancea
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2 Sig. F Change
1 .515a .266 .221 5.21778 .266 5.971 2 33 .006
a. Predictors: (Constant), Pengendalian Internal, Good Governance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 132
116
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Pengendalian Internal,
Good Governancea
. Enter
b. Dependent Variable: Kinerja
Organisasi
ANOVAb
Model Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 325.122 2 162.561 5.971 .006a
Residual 898.434 33 27.225
Total 1223.556 35
a. Predictors: (Constant), Pengendalian Internal, Good Governance
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 6.363 10.477 .607 .548
Good
Governance .222 .098 .344 2.276 .029 .975 1.025
Pengendalian
Internal .260 .117 .334 2.211 .034 .975 1.025
Coefficient Correlationsa
Model
Pengendalian
Internal Good Governance
1 Correlations Pengendalian Internal 1.000 -.157
Good Governance -.157 1.000
Covariances Pengendalian Internal .014 -.002
Good Governance -.002 .010
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 133
117
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimen
sion Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant)
Good
Governance
Pengendalian
Internal
1 1 2.970 1.000 .00 .00 .00
2 .026 10.589 .04 .05 .99
3 .004 28.394 .96 .95 .00
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Casewise Diagnosticsa
Case
Numb
er Std. Residual
Kinerja
Organisasi
Predicted
Value Residual
25 -3.153 23.00 39.4522 -16.45216
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 33.3000 46.0134 39.1111 3.04782 36
Std. Predicted Value -1.907 2.265 .000 1.000 36
Standard Error of
Predicted Value .886 2.538 1.429 .482 36
Adjusted Predicted Value 33.3458 45.1706 38.9840 3.13768 36
Residual -16.45216 10.58949 .00000 5.06651 36
Std. Residual -3.153 2.030 .000 .971 36
Stud. Residual -3.208 2.248 .011 1.019 36
Deleted Residual -17.02962 12.99564 .12714 5.59564 36
Stud. Deleted Residual -3.808 2.406 -.001 1.096 36
Mahal. Distance .036 7.307 1.944 1.999 36
Cook's Distance .000 .383 .036 .079 36
Centered Leverage Value .001 .209 .056 .057 36
a. Dependent Variable: Kinerja Organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 134
118
Lampiran 10
Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 135
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 136
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI