PENGGUNAAN ANTIHIPERURISEMIA PADA PENGOBATAN KEMOTERAPI ANAK BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS MENURUT FORMULA SCHWARTZ DAN COUNAHAN-BARRATT DI RSUP DR. SARDJITO TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Meiryna Harjani NIM : 088114018 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PDF/F. Farmasi/Farmasi/088114018_full.pdf · Sintesis Asam Urat..... Gambar 3. Mekanisme Penghambatan Allopurinol Terhadap Enzim Xantin Oksidase
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGGUNAAN ANTIHIPERURISEMIA PADA PENGOBATAN
KEMOTERAPI ANAK BERDASARKAN LAJU FILTRASI
GLOMERULUS MENURUT FORMULA SCHWARTZ DAN
COUNAHAN-BARRATT DI RSUP DR. SARDJITO TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Meiryna Harjani
NIM : 088114018
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
ANALISIS LAJU FILTRASI GLOMEROLUS PENGGUNAAN
ANTIHIPERURISEMIA PADA PENGOBATAN KEMOTERAPI ANAK
MENGGUNAKAN FORMULA SCHWARTZ DAN COCKCROFT-GAULT
DI RSUP DR. SARDJITOTAHUN 2010
Skripsi yang diajukan oleh :
Meiryna Harjani
NIM : 088114018
telah disetujui oleh:
Pembimbing,
Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt Tanggal 3 Januari 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
KUPERSEMBAHKAN KARYA INI UNTUK
TUHAN YESUS KRISTUS,
PAPA, MAMA, DAN SUAMI TERKASIH,
SERTA TEMAN-TEMAN TERSAYANG
TERIMA KASIH ATAS SEMUA BANTUAN DAN
DUKUNGANNYA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih karunia,
dan kesempatan yang telah diberikanNya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Penggunaan Antihiperurisemia
pada Pengobatan Kemoterapi Anak Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerolus
Menggunakan Formula Schwartz dan Counahan-Barratt di RSUP dr.
Sardjito Yogyakarta Tahun 2010” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Fakultas Farmasi, Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang secara langsung maupun
tidak langsung membantu dalam penulisan skripsi ini sampai penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan. Ucapan terimakasih penulis terutama kepada:
1. Direktur RSUP dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian di RSUP dr. Sardjito.
2. Seluruh Apoteker dan petugas rekam medis di RSUP dr. Sardjito, yang telah
membantu selama proses pengambilan data.
3. Dekan Fakultas Farmasi, USD, Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini sebagai kepentingan penyusunan
Lampiran 8. Data NormalitasBerat Badan…………………………….
Lampiran 9. Data Normalitas Tinggi Badan…………………………
Lampiran 10. Data Normalitas Serum Kreatinin……………………...
Lampiran 12. Data Normalitas LFG Formula Schwartz………………
Lampiran 13. Data Normalitas LFG Formula Caunahan-Barratt……
Lampiran 14. Data Uji Perbandingan LFG Formula Schwartz dan
Formula Caunahan-Barratt………………………….....
Lampiran 14. Data Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov……………….
Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian RSUP dr. Sardjito Yogyakarta…...
Lampiran 16. Sertifikat Penelitian di RSUP dr. Sardjito……………...
56
56
57
58
59
60
61
60
64
65
67
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
INTISARI
Pasien anak dengan pengobatan kemoterapi akan mengalami efek sampingseperti penurunan fungsi ginjal dan hiperurisemia. Kondisi ginjal anak dapatditentukan menggunakan LFG berdasarkan formula Schwartz dan Counahan-Barratt yang selanjutnya digunakan untuk penyesuaian dosis.
Penelitian ini bertujuan mengetahui profil LFG pasien kemoterapi anakyang mendapat antihiperurisemia, jumlah kasus peresepan yang memerlukanpenyesuaian dosis, dan kesesuaian dosis obat allopurinol menurut guidelineMcAuley serta DIH. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptifbersifat retrospektif menggunakan 171 data pasien dan 26 data kasus. Kriteriainklusi data adalah pasien kemoterapi anak (1-11 tahun) menggunakanantihiperurisemia dengan data serum kreatinin, berat badan, dan tinggi badan.Tata cara analisis hasil dengan membahas data kualitatif yang diperoleh dalambentuk uraian serta bentuk tabel dan diagram batang.
Hasil penelitian menggambarkan kasus pengobatan kemoterapi anakmenggunakan antihiperurisemia di RSUP dr. Sardjito tahun 2010 menurutformula Schwartz memiliki jumlah nilai LFG terbesar (22 kasus) pada tahap I(fungsi ginjal normal) dan menurut formula C-B memiliki jumlah nilai LFGterbesar (17 kasus) pada tahap II (mengalami sedikit penurunan fungsi ginjal), 2kasus memerlukan penyesuaian regimen dosis, dan didapat 100% kesesuaiandosis allopurinol.
Kata kunci: Anak, Antihiperurisemia, LFG, Schwartz, Counahan-Barratt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRACT
Children with chemotherapy medication will experience side effects suchas decreased renal function and hyperuricemia. A child's kidney condition can bedetermined using a formula based GFR Counahan-Barratt and Schwartz are thenused for dose adjustment.
This study aims to know the profile of LFG in children patients whomreceived chemotherapy and antihiperurisemia, numbers of prescribing-caseswhich require dose adjustments, and the suitability of the drug allopurinol doseaccording to McAuley and DIH guidelines. This is a retrospective descriptiveobservational research by using data over 171 patients and 26 cases. The criteriafor data inclusion, were based upon children (1-11 years) whom receivedchemotherapy and had been given antihyperuricemia according to their creatinineserum, weight, and height. Qualitative data that we got will be discussed ondescription and table.
The results describe that in children’s chemotherapy treatment cases byusing antihiperurisemia in RSUP dr. Sardjito on 2010 according to Schwartzformula had the largest LFG value (22 cases) in stage I (normal renal function)and according to the formula CB had the largest LFG value (17 cases) in stage II(slightly decreased kidney function), 2 cases requiring adjustment of dosageregimen, and obtained 100% compliance allopurinol dose.
2. Counahan-Barratt (ml/min/1,73m2) = [tinggi badan (cm) x k] / SrCr (mg/dl),
dimana nilai k adalah sebesar 0,43 untuk anak usia di bwah 18 tahun
(Mattman, dkk, 2006).
Hasil dari perhitungan menggunakan formula Schwartz dan Counahan-
Barratt akan didapat nilai LFG pasien sehingga kondisi ginjal pasien dapat
diketahui berdasarkan tahapan dalam Chronic Kidney Disease (CKD) berdasarkan
LFG (tabel I.).
C. Pasien Anak
Pasien anak-anak merupakan kelompok pasien yang berusia 1 hingga 11
tahun. Bidang yang harus menjadi perhatian untuk anak adalah mengidentifikasi
dosis optimal. Regimen dosis tidak dapat didasarkan hanya pada berat badan atau
luas permukaan tubuh tetapi juga pada bioavailabilitas, farmakokinetik,
farmakodinamik, efektivitas, dan efek samping. Dari informasi didapat bahwa
efek obat berbeda nyata antara anak, pasien dewasa, dan pasien pediatrik karena
adanya perbedaan dalam keadaan usia, fungsi organ tubuh, dan penyakit. Dalam
dua dekade ini telah dilakukan pembelajaran dalam bidang farmakokinetik untuk
anak, namun pembelajaran tersebut hanya sedikit memiliki korelasi antara
farmakokinetik dengan hasil efikasi, efek samping, atau kualitas kehidupan
(Dipiro, dkk., 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Tabel I. Tahapan Chronic Kidney Disease (CKD) berdasarkan LFG
Tahap Chronic Disease (CKD) Berdasarkan LFG
Tahap LFG dengan
luas
permukaan
tubuh 1,73m2
Deskripsi Manajemen
I 90+ Fungsi renal normal
(tetapi urinalis dan stuktur
abnormal atau faktor
genetik mengindikasikan
penyakit ginjal)
Observasi dan
mengontrol
tekanan darah
II 60-89 Fungsi renal sedikit
menurun(CKD tahap II
tidak dapat didiagnosa
dari LFG saja tapi juga
membutuhkan urinalis
dan struktur abnormal
atau faktor genetik yang
mengindikasikan penyakit
ginjal)
Observasi dan
mengontrol
tekanan darah
dan risiko
kardiovaskular
IIIa 45-59 Fungsi renal menurun
dalam tahap moderat,
dengan atau tanpa tanda
kerusakan ginjal lainnya
Observasi dan
mengontrol
tekanan darah
dan risiko
kardiovaskular
IIIb 30-44 Fungsi renal menurun
dalam tahap moderat,
dengan atau tanpa tanda
kerusakan ginjal lainnya
Observasi dan
mengontrol
tekanan darah
dan risiko
kardiovaskular
IV 15-29 Penurunan fungsi renal
yang berat
Memikirkan
rencana untuk
mengatasi gagal
ginjal tahap akhir
V < 15 Gagal ginjal tahap akhir Transplantasi
atau dialysis
(Knott, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Dosis obat seringkali didasarkan pada berat tubuh, misalnya pada anak-
anak, dosis diberikan miligram per kilogram berat badan per hari dan harus
diberikan dalam satu atau lebih porsi sehari. Namun untuk obat-obat tertentu,
termasuk agen antineoplastik, dapat diberi berdasarkan pada luas permukaan
tubuh, misalnya, miligram per meter persegi dalam satu atau lebih dosis sehari.
Dalam kedua cara ini, jumlah dosis individu harian berdasarkan berat badan atau
luas permukaan tubuh pada pasien pediatrik, terutama anak remaja, tidak boleh
melebihi jumlah obat yang diindikasikan pada pasien dewasa (Dipiro, dkk., 2005).
D. Sistem Ginjal pada Anak
Ginjal berfungsi dalam proses filtrasi, sekresi, dan reabsorpsi, serta
endokrin dan fungsi metabolisme. Perubahan dari semua lima fungsi ginjal,
apakah menurun atau meningkatkan, berhubungan terutama dengan LFG (Dipiro,
dkk., 2008).
Kreatinin adalah petanda endogen LFG yang disintesis terutama dalam
otot skelet dan sebagian kecil disintesis di hati, pankreas, dan ginjal. Sintesis
kreatinin relatif konstan tetapi dapat terjadi peningkatan kreatinin pada kerusakan
otot.Pada anak, massa otot bertambah secara linier dengan pertumbuhan dan
kreatinin berhubungan dengan tinggi badan, massa otot, dan jenis kelamin
sehingga akan berpengaruh dalam penilaian fungsi ginjal pada anak. Kadar
kreatinin akan meningkat sesuai dengan pertambahan umur. Sebagian kecil
kreatinin disekresi pada tubulus. Beberapa obat seperti simetidin, probenesid, dan
trimetoprim dapat meningkatkan kreatinin serum. Klirens kreatinin merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
cara yang lebih baik dapat dipercaya, sehingga kadar kreatinin merupakan
pemeriksaan yang sering digunakan untuk menghitung LFG; tetapi pengumpulan
urin terutama pada anak membuat pemeriksaan ini tidak mudah (Pardede, 2001).
E. Hiperurisemia dan Antihiperurisemia Dalam Kemoterapi
Hiperurisemia disebabkan oleh dua faktor utama yaitu meningkatnya
produksi asam urat dalam tubuh, hal ini disebabkan karena sintesis atau
pembentukan asam urat yang berlebihan. Produksi asam urat yang berlebihan
dapat disebabkan karena leukemia atau kanker darah yang mendapat terapi
sitostatika. Faktor yang kedua adalah pengeluaran asam urat melalui ginjal kurang
(gout renal). Gout renal primer di sebabkan karena ekskresi asam urat di tubuli
distal ginjal yang sehat, dan gout renal sekunder di sebabkan ginjal yang rusak,
misalnya pada glomerulonefritis kronis dan kerusakan ginjal kronis (chronic renal
failure) (Junaidi, 2006).
Kadar asam urat pada tiap individu sangat bervariasi tergantung pada
sintesis dan ekskresinya. Hiperurisemia terjadi bila kadar asam urat melebihi daya
larutnya dalam plasma yaitu 6,7 mg/dl pada suhu 37°C. Kondisi ini dapat
disebabkan karena ketidakseimbangan antara produksi yang berlebihan,
penurunan ekskresi atau gabungan keduanya. Produksi yang berlebihan terjadi
pada keadaan diet tinggi purin, alkoholisme, turn over nukleotida yang
meningkat, obesitas, dan dislipidemia. Sedangkan penurunan ekskresi asam urat
terjadi pada penyakit ginjal, hipertensi, penggunaan diuretik, resistensi insulin,
dan kadar estrogen yang rendah (Johnson, Kang, Feig, Kivlighn, Kanelis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Watanabe, dkk., 2003; Berry, dan Hare, 2004; Hediger, Johnson, Miyazaki,
Endou, 2005).
Gambar di bawah merupakan jalur metabolisme purin yang hasil akhirnya
adalah asam urat, sehingga dengan tingginya jumlah purin maka asam urat
sebagai produk akhir juga tinggi.
Gambar 2. Sintesis Asam Urat (Dedelis, 2007).
Penggunaan natrium bikarbonat isotonis secara intravena untuk
mendorong diuresis alkali mempunyai efek meningkatkan kelarutan asam urat dan
mengurangi pengendapan asam urat intratubuler. Penambahan natrium bikarbonat
40-80 mEq/liter, 100-125 mEq/m2 atau75-100 mEq/liter cairan hidrasi akan
membuat pH urine berkisar antara 7,0-7,5 dan BJ urine tidak lebih dari 1,010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sehingga eksresi asam urat menjadi lebih efisien (Permono, Ugrasena, Ratwita,
2006).
Kadar asam urat dalam darah dapat dipengaruhi oleh makanan dan zat
kimia atau obat-obatan tertentu. Tabel II di bawah ini menunjukan beberapa agen
yang dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah.
Tabel II. Agen Yang Mempengaruhi Kadar Asam UratAgen yang menaikan kadar asam urat PengaruhPirazinamid, nikotinat, Laktat,hidroksibutirat, acetoasetat
Menstimulasi pembentukan asamurat
Salisilat (dosis rendah), etambutol Menurunkan ekskresi asam urat diginjal
Diuretik Meningkatkan reabsorbsi tubulusginjal sehingga menaikan kadarasam urat
Siklosporin Peningkatan reabsorpsi tubulusginjal dikaitkan dengan penurunanfiltrasi glomerulus, hipertensi,interstisial nephropathy
Takrolimus Mirip dengan efek ciklosporinAgen yang menurunkan kadar asamuratUrikosurik:Pprobenesid, sulfinpirazon, benzbromaron,losartan, salisilat (dosis tinggi), fenofibrat
Pada kasus kemoterapi anak menggunakan antihiperurisemia terdapat 3
kasus yang tidak menggunakan obat yang menginduksi hiperurisemia. Kasus
pertama menggunakan obat allopurinol, spironolakton, cefotaxim, gentamicin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
bicnat, dan KCl. Kasus kedua menggunakan obat yang sama dengan kasus
pertama dengan tambahan transfusi PRC. Sedangkan kasus ketiga hanya
menggunakan allopurinol.
Furosemid sebagai diuretik bekerja mem-blok kotransporter Na-K-Cl
(NKCC) dalam membran luminal pars asendens lengkung Henle di ginjal, dengan
mengikat ke ion Cl- yang terletak dalam domain transmembran kotransporter
tersebut, sehingga menghambat reabsorpsi natrium, klorida, ion kalium, dan air
(Familypractice, 2011). Diuretik pada kemoterapi berfungsi untuk mencegah
terjadinya kerusakan ginjal dan membantu pengeluaran material intraseluler dari
tubuh melalui ginjal agar tidak terjadi nefrotoksik (Darusman, 2002). Penggunaan
diuretik dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Karena terjadi
pengurangan volume plasma maka filtrasi asam urat melalui glomerulus
berkurang dan reabsorbsi asam urat oleh tubulus meningkat (Tierney & Stephen,
2004).
Antimetabolit dibagi dalam 4 sub antimetabolit yaitu, analog purin, analog
pirimidin, analog asam folat, dan analog urea. Metotreksat termasuk antimetabolit
sebagai analog asam folat yang beraksi antagonis dan dapat menginhibisi sintesis
DNA. Metotreksat berikatan dengan dihidrofolat reduktase, menghambat
pembentukan reduksi folat dan timidilat sintetase, menghasilkan inhibisi purin dan
sintesis asam timidilat, dan kemudian, menghambat sintesis DNA dan RNA
(Lacy, dkk., 2009; Familypractice, 2011).
Hidroksiurea adalah antimetabolit analog urea. Hidroksiurea selektif
menghambat ribonukleosida difosfat reduktase yang merupakan suatu enzim yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
diperlukan untuk mengkonversi diphosphates ribonucleoside menjadi
diphosphates deoxyribonucleoside. Diphosphates deoksiribonukleosida yang tidak
terbentuk menyebabkan sel kanker tidak bisa masuk ke fase S, sehingga tidak
terjadi sintesis DNA sel kanker. Agen ini juga memiliki aktivitas radiosensitizing
dengan mempertahankan sel-sel kanker pada fase G1 dan mengganggu perbaikan
DNA. Dengan adanya antimetabolit, sel kanker menggunakan substrat yang salah
untuk membentuk DNA sehingga pembentukan sel kanker baru terhambat.
Sedangkan substrat yang sesungguhnya tetap dapat melakukan biosintesis tanpa
adanya pengaruh dari antagonis purin, pirimidin, folat, dan urea (Lacy, dkk.,
2009; Familypractice, 2011).
Vinkristin sebagai antineoplastik bekerja dengan mengikat tubulin dan
menghambat pembentukan mikrotubul. Vinkristin akan menangkap sel kanker
pada metafase dengan mengganggu pembentukan gelondong mitosis pada fase m
dan s (Lacy, dkk., 2009).
Pada sel kanker metabolisme purin dan pirimidin lebih tinggi daripada sel
normal (Rahayu, 2010). Dengan penggunaan obat-obatan sitostatika terlebih
secara kombinasi maka pemusnahan sel tumor terjadi dalam jumlah besar yang
mengakibatkan terlepasnya zat-zat purin dan pirimidin yang dirombak menjadi
asam urat (Tjay dan Raharja, 2007). Hal inilah yang menyebabkan produksi asam
urat meningkat dengan pemakaian sitostatika antimetabolit dan antineoplastik.
Sitostatika antimetabolit dan anti neoplastik tidak menekan mengurangi pelepasan
purin dan pirimidin yang hasil katabolismenya adalah asam urat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Profil LFG pasien kanker anak yang mendapat antihiperurisemia pada
pengobatan kemoterapi menggunakan formula Schwartz di RSUP dr.
Sardjito tahun 2010 yaitu 84,6% pada tahap I, 15,4% pada tahap II, dan
tidak ada pada tahap III, IV, V. Sedangkan dengan formula Counahan-
Barratt di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010 yaitu 26,9% pada
tahap I, 65,4% pada tahap II, 7,7% pada tahap IIIa, dan tidak ada pada
tahap IIIb, IV, V.
2. Persentase kasus peresepan pada pasien kanker anak yang mendapat
antihiperurisemia pada pengobatan kemoterapi yang mengalami
penurunan LFG dan memerlukan perubahan regimen dosis dalam
pemberian antihiperurisemia sebesar 0% berdasarkan formula Schwartz
dan 7,7% berdasarkan formula Counahan-Barratt dengan nilai LFG <60
mg/min/1,73m2 di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010.
3. Kesesuaian dosis obat allopurinol pada pasien kanker anak dengan
penurunan LFG berdasarkan formula Schwartz dan Counahan-Barratt di
RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010 menurut guideline Drug
Information Handbook, 2009 sebesar 100% dan McAuley sebesar 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
B. Saran
1. Nilai LFG kasus kemoterapi anak yang mendapat antihiperurisemia yaitu
allopurinol di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2010 menurut formula
Counahan-Barratt terdapat paling banyak pada tahap II dimana terjadi
sedikit penurunan fungsi ginjal sehingga perlu monitoring penentuan dosis
obat agar tidak memperparah penurunan fungsi ginjal.
2. Penelitian selanjutnya hendaknya memiliki gold standard yang sesuai bagi
pasien anak di Indonesia guna mengevaluasi formula yang lebih baik
untuk digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
DAFTAR PUSTAKA
Anjelin R., Arifin H., Raveinal, Darwin D., 2011, Analisa Drug Related ProblemsPada Pasien Hiperurisemia di Bangsal Rawat Inap dan Rawat JalanPenyakit Dalam RSUP DR. M. Djamil Padang, Skripsi, UniversitasAndalas Padang.
Ansell D., Risdale S., dan Caskey F., 2010, Changing Patterns of RenalReplacement Therapy, http://fds.oup.com/ www.oup.com/pdf/13/9780199560035 chapter1.pdf, diakses tanggal 12 November 2011
Azzahra, 2010, Asam Urat, http://azzahrablog.wordpress.com/2010/05/27/asam-urat, diakses tanggal 28 April 2011.
Berry CE and JM Hare, 2004, Xanthine Oxidoreductase and CardiovascularDisease: Molecular Mechanism and Pathophysiological Implications, Am JPhysiol, pp: 589-606.
BMJ Group dan RPS Publishing, 2007, British National Formulary, GGP MediaGmBh, Possneck, Germany, pp. 711.
Dahlan, M. S., 2009, Statistik Untuk Kedokteran Kesehatan, edisi 4, SalembaMedika, Jakarta, pp. 30-45, 66-70
Darusman, K.R., 2002, Kemoterapi Pada Anak, Referat, Universitas Trisakti,Jakarta.
Dedelis, S., 2007, Genetic and developmental anomalies, Genetic metabolicdiseases, Purine metabolism, http://www.humpath.com/?purine-metabolism, diakses tanggal 17 Desember 2011.
Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., and Posey,L. M., 2005, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 6th
edition, McGrawHill, New York, pp. 95; 774.
Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., and Posey,L. M., 2008, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 7th
edition, McGrawHill, New York, pp. 711; 2092.
Familypractice, 2011, Methotrexate; Loop Diuretic; Hydroxyurea, http://www.fPnotebook.com/asp3/search2.aspx?qu, diakses tanggal 3 Januari 2012.
FDA, 2011, Allopurinol Description, http://www.drugs.com/pro/ allopurinol.html,diakses tanggal 20 Desember 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Greene, R. J., and Harris, N. D., 2000, Pathology and Therapeutics forPharmacists-A Basis for Clinical Pharmacy Practice , 2th ed.,Pharmaceutical Press, London, pp. 658.
Hartmann, B., Czock, D., and Keller, F., 2010, Drug Therapy in Patients withChronic Renal Failure, Dtsch Arztab Int, 107(37), 647–56.
Hediger MA, Johnson RJ, Miyazaki H, Endou H. 2005. Molecular Physiology ofUrate Transport. Am J Physiol, pp: 125-33.
Hidayat, R., 2009, Gout Dan Hiperurisemia, Medicinus, vol.22, No.2, 47-48.
Hogg, R. J., Furth, S., Lemley, K., F., Portman, R., Schwartz, G., J., Coresh, J., etal., 2003, National Kidney Foundation’s Kidney Disease OutcomesQuality Initiative Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Diseasein Children and Adolescents : Evaluation, Classification, andStratification, Pediatrics, 111, 1416-1421.
Hyon K. C., David B. M., dan Anthony M. R., 2005, Pathogenesis of Gout, AnnIntern Med. ;143:499-516.
Johnson RJ, Kang DH, Feig DI, Kivlighn S, Kanelis J, Watanabe S, Tuttle KR,Mazzali M. 2003. Is There a Pathogenic Rule of Uric Acid inHypertension,Cardiovascular and Renal Disease? Hypertension Journal, pp: 1183-90.
Jogiyanto, 2008, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, Penerbit Andi,Yogyakarta, pp. 89-90.
Junaidi I, 2006, Rematik dan Asam Urat, PT Buana Ilmu Populer, Jakarta, pp. 49-70.
Kaparang K, 2007, Penyakit Kaum Bangsawan, PT Etika Media Utama,Jakarta,pp.18-39.
Kertia, N., 2009, Asam Urat, Yogyakarta, PT Bentang Pustaka, 98.
Krakoff, I.W., 2006, Use of Allopurinol in Preventing Hyperuricemia in Leukemiaand Lymphoma, http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/10970142(196611)19:11%3C1489::AID-CNCR2820191105%3E3.0.CO;2-F/abstract, diakses tanggal 10 November 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kumar, P. & Clark, M. (2004). Kumar & Clark clinical medicine. (5th ed.)Edinburgh: W.B. Saunders.
Lacy, C. F., Amstrong, L. L., Goldman, M. P., and Lance, L. L., 2008, DrugInformation Handbook, 17th ed., Lexi-Comp, U.S., pp.66
Marks, Dawn B., Marks, Allan D., dan Smith, Colleen M., 2000, BiokimiaKedokteran Dasar, EGC, Jakarta, 112.
Mattman, A., Eintracht, S., Mock, T., Schick, G., Seccombe, D., W., Hurley, R.,M., White, C., T., 2006, Estimating Pediatric Glomerular Filtration Ratesin the Era of Chronic Kidney Disease Staging, J Am Soc Nephrol, 17,487-496.
McAuley, 2003, Drug-induced hyperuricemia (common agents),http://globalrph.com/uricacid.htm, diakses tanggal 10 Desember 2011.
McCellan, W., and Young, B., 2009, National Kidney and Urologic DiseasesInformation Clearinghouse, http://kidney.niddk.nih.gov/Kudiseases/pubs/yourkidney/, diakses tanggal 6 Maret 2011.
Mustafiza, P.V., 2010, Hubungan Antara Hiperurisemia Dengan Hipertensi,Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Nankivell, B.J, 2001, Abnormal Laboratory Result, Creatinin Clearance and TheAssesment of Renal Function, Aust rescr, 24:15-7.
Noviat, H, 2008, Hiperleukositosis-Tumor Lisis Sindrom,http://ebookfkunsyiah.wordpress.com/2008/09/21/hiperleukositosis-tumor-lisis-sindrom, diakses tanggal 15 Januari 2012.
Nurhantoko, H, 2011, Bahaya Asam Urat, http://www.obatpenyakit-2u.com/index.php/page/94/3, diakses tanggal 12 Januari 2012.
Pardede, S. O., 2001, Sistatin C dan Hubungannya dengan Fungsi Ginjal padaAnak, Universitas Indonesia, Cermin Dunia Kedokteran, No. 132, Jakarta.
Patel, P., 2009,Glomerular Filtration Rate, http://www.nlm.nih.gov/ medlineplus/ency/article/007305.htm, diakses tanggal 6 Maret 2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
ri=pdt&filepdf=0&pdf=&html=07110-myoi244.htm, diakses tanggal 28April
Poggio, E., D., Nef, P., C., Wang, X., Greene, T., Lente, F., Dennis, V., W., andHall, P., M., 2005, Performance of the Cockcroft-Gault and Modification of Diet in Renal Disease Equations in Estimating GFR in Ill HospitalizedPatients, Am J Kidney Dis, 46, 242-252.
Purwaningsih, T.,2009, Faktor-faktorRisiko Hiperurisemia, Skripsi, UniversitasDiponegoro, Semarang.
Purwata, H., 2009, Replubika Yogya: Pelayanan Kanker Anak RSUP SardjitoTerbaik di Asia Tenggara, 15,http://www.scribd.com/doc/14667126/Republika-Yogya-Senin-2742009,diakses tanggal 12 Januari 2012.
Rachmawati, E., 2009, Efek Samping Kemoterapi, http://kesehatankompas.com/reas/2009/7/23/09355377, diakses tanggal 6 Maret 2011.
Rahayu, P., 2010, Evaluasi Penggunaan Antiemetika pada Pasien KankerNasofaring dengan Kemoterapi di Instalasi Rawat Inap RSUP DrMoewardi Surakarta Tahun 2009, Skripsi, Universitas MuhammadiyahSurakarta, Surakarta
Rodgers, P.G., 2009, Glomerular Disease Primer : The Normal Kidney,http://www2.niddk.nih.gov/NIDDKLabs/Glomerular_Disease_Primer/KidneyDisease.htm, diakses tanggal 7 Desember 2011.
Schwartz, M. W., 2004, Pedoman Klinis Pediatri, EGC, Jakarta, pp.442.
Setiadi, 2007, Anatomi dan Fisiologi Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp. 121-126.
Setiyawati E., Yustin, E.E.S, Pudjiati, S.R., 2008, Manifestasi Klinik danPenatalaksaan Efek Samping Sitostatika Pada Kulit, Berkala KesehatanKlinis, vol XIV, No2, Desember 2008:120-126.
Spiritia, 2008, Apakah Resiko Toksisitas Ginjal Terkait Dengan Tenofovir?,http://spiritia.or.id/news/bacanews.php?nwno=0990, diakses tanggal 5Oktober 2011.
Sutedjo, AY, 2009, Mengenal Penyakit Melalui Hasil PemeriksaanLaboratorium, Amara Books, Yogyakarta, pp. 77.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tjay, T., H., and Rahardja, K., 2007, Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan,dan Efek Sampingnya, Edisi 6, Elex Media Komputindo, Jakarta, pp. 221-228
Tierney,L.M., and Stephen, J. 2004. Current Medical Diagnosis Treatment. LangeMedical Book. Jakarta, 459-483
Wibowo, 2005, Anatomi Tubuh Manusia, Gramedia, Jakarta, pp. 98.
Yayasan Onkologi Anak Indonesia, 2009, Indonesian Childhood CancerFoundation, Childhood Cancer is Curable, http://www.yoai-foundation.org/profil.php, diakses tanggal 28 Desember 2011.
Zieve, D., dan Chen Y.B., 2012, Acute Lymphocytic Leukemia (ALL),www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000541.htm, diakses tanggal12 Januari 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Lampiran 1. Data Kasus Penggunaan Antihiperurisemia dan Kesesuaian Dosis Berdasarkan LFG dengan Formula Caunahan-Barratt (C-B)
dan BSAmenurut guideline McAuley di RSUP DR. Sardjito Tahun 2010
No.
KasusNo. Rm Usia BB TB
LFG
C-BBSA
Anti -
hiperurisemiaDosis Frekuensi
Penyesuaian
Dosis
(mg/hari)
Kesesuaian
Dosis
1 01.48.40.10 8 th 19 115 53.17 0.8 Allopurinol 80 mg 2 x 3/4 120-160 S
2 01.48.40.10 8 th 19 115 52.61 0.8 Allopurinol 80 mg 2 x 3/4 120-160 S
Keterangan:
No. Rm Nomor Rekam Medis
JK Jenis Kelamin
BB Berat Badan
TB Tinggi Badan
LFG Laju Filtrasi Glomerulus
C-B Caunahan-Barratt
BSA Body Surface Area
TS Tidak Sesuai
S Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Lampiran 2. Regimen Dosis Obat Antihiperurisemia (Oral) Dengan Gangguan Fungsi Ginjal Menurut McAuley (www.globalrph.com)
Dosis Pemeliharaan Pasien Gangguan Ginjal
ClCr (ml/min) Dosis (mg)
> 80 Dosis Biasa
60 - 80 200 - 250 mg sehari
40 - 60 150 - 200 mg sehari
20 - 40 100 - 150 mg sehari
10 - 20 100 mg sehari
< 10 100 mg setiap 1-2 hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lampiran 3. Data Kasus Penggunaan Antihiperurisemia dan Kesesuaian Dosis Berdasarkan LFG dengan Rumus Body Surface Area
(BSA) dan Regimen Dosis Anak Dengan Hiperurisemia Sekunder Menurut DIH (Drug Information Handbook) di RSUP DR. Sardjito
Tahun 2010
No.
KasusNo. Rm Usia BB TB
LFG
C-BBSA
Anti -
hiperurisemiaDosis Frekuensi
Penyesuaian
Dosis
(mg/hari)
Kesesuaian
Dosis
11 01.48.40.10 8 th 19 115 53.17 0.8 Allopurinol 80 mg 2 x 3/4 160-240 S
12 01.48.40.10 8 th 19 115 52.61 0.8 Allopurinol 80 mg 2 x 3/4 160-240 S
Keterangan:
No. Rm Nomor Rekam Medis
BB Berat Badan
TB Tinggi Badan
LFG Laju Filtrasi Glomerulus
BSA Body Surface Area
TS Tidak Sesuai
S Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 4. Persentase Kesesuaian Dosis Antihiperurisemia Berdasarkan ProfilLFG Formula Caunahan-Barratt (C-B) dan Rumus Body Surface Area (BSA)
Kesesuaian Dosis Jumlah Persentase
Tidak Sesuai 0 0%
Sesuai 2 100%%
Total 2 100%
Lampiran 5. Persentase Kesesuaian Dosis Antihiperurisemia Berdasarkan RumusBody Surface Area (BSA) dan Regimen Dosis Menurut Drug Information Handbook(DIH)
Kesesuaian Dosis Jumlah Persentase
Tidak Sesuai 0 0%
Sesuai 2 100%
Total 2 100%
Lampiran 6. Data Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan LFG
Degree ofimpairment
LFG(ml/min/1,73
m2)
Formula Schwartz FormulaCounahan-Barratt
Jumlah Presentase Jumlah Presentase
Stage 1 ≥ 90 22 84.6% 7 26.9%
Stage 2 60 – 89 4 15.4% 17 65.4%
Stage 3 a 45 – 59 0 0% 2 7.7%
Stage 3 b 30 – 44 0 0% 0 0%
Stage 4 15 – 29 0 0% 0 0%
Stage 5 < 15 0 0% 0 0%
Total 26 100% 26 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 7. Data Normalitas Usia
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
usia .185 26 .023 .915 26 .034
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Statistic Std. Error
usia Mean 4.81 .423
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 3.94
Upper Bound 5.68
5% Trimmed Mean 4.83
Median 4.00
Variance 4.642
Std. Deviation 2.154
Minimum 1
Maximum 8
Range 7
Interquartile Range 3
Skewness .113 .456
Kurtosis -1.094 .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 8. Data NormalitasBerat Badan
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
BeratBadan .151 26 .131 .951 26 .245
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Statistic Std. Error
BeratBadan Mean 15.669 .6467
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 14.337
Upper Bound 17.001
5% Trimmed Mean 15.593
Median 15.500
Variance 10.875
Std. Deviation 3.2977
Minimum 9.2
Maximum 23.0
Range 13.8
Interquartile Range 3.0
Skewness .437 .456
Kurtosis .479 .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 9. Data Normalitas Tinggi Badan
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Tinggi_Badan .181 26 .028 .894 26 .012
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Statistic Std. Error
Tinggi_Badan Mean 108.31 1.971
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 104.25
Upper Bound 112.37
5% Trimmed Mean 108.76
Median 110.00
Variance 101.022
Std. Deviation 10.051
Minimum 81
Maximum 125
Range 44
Interquartile Range 9
Skewness -.958 .456
Kurtosis 1.279 .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 10. Data Normalitas Serum Creatinin
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
serum_creatinin .140 26 .200* .905 26 .021
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Statistic Std. Error
serum_creatinin Mean .5950 .02666
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound .5401
Upper Bound .6499
5% Trimmed Mean .5863
Median .5550
Variance .018
Std. Deviation .13592
Minimum .40
Maximum .94
Range .54
Interquartile Range .15
Skewness 1.149 .456
Kurtosis 1.253 .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 11. Data Normalitas LFG Formula Schwartz
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Schwartz .130 26 .200* .944 26 .169
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Descriptives
Statistic Std. Error
Schwartz Mean 103.38 3.270
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 96.65
Upper Bound 110.12
5% Trimmed Mean 104.04
Median 105.50
Variance 278.086
Std. Deviation 16.676
Minimum 67
Maximum 128
Range 61
Interquartile Range 28
Skewness -.497 .456
Kurtosis -.057 .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 12. Data Normalitas LFG Formula Caunahan Barratt
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
CB .150 26 .138 .942 26 .146
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Descriptives
Statistic Std. Error
CB Mean 80.88 2.531
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 75.67
Upper Bound 86.10
5% Trimmed Mean 81.38
Median 82.50
Variance 166.586
Std. Deviation 12.907
Minimum 53
Maximum 100
Range 47
Interquartile Range 21
Skewness -.518 .456
Kurtosis -.041 .887
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 13. Data Uji Perbandingan LFG Formula Schwartz dan FormulaCaunahan-Barratt
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 scwart 103.38 26 16.676 3.270
CB 80.88 26 12.907 2.531
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 scwart & CB26 1.000 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
scwart -
CB
22.50
03.787 .743 20.970 24.030
30.29
725 .000
Lampiran 14. Data Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov
Frequencies
formula N
regimen_dosis Schwartz 26
Counahan-
Barratt26
Total 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Test Statisticsa
regimen_dosi
s
Most Extreme
Differences
Absolute .077
Positive .000
Negative -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .277
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
a. Grouping Variable: formula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian RSUP dr. Sardjito Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 16. Sertifikat Penelitian RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BIOGRAFI PENULIS
Meiryna Harjani, penulis skripsi berjudul Analisis Laju Filtrasi
Glomerulus Penggunaan Antihiperurisemia Pada Pengobatan
Kemoterapi Anak Menggunakan Formula Schwartz , lahir di
Salatiga pada tanggal 6 Mei 1990, merupakan putri bungsu dari
pasangan Djoni Hardjono dan Yenia.
Awal pendidikan ditempuh di TK Laboratorium Salatiga (1994-1996). Selanjutnya
penulis menempuh pendidikannya di SD Laboratorium Salatiga (1996-1999) dan SD
Swasta Xaverius Metro (1999-2002), SMP Swasta Xaverius Metro (2002-2005), serta
masa SMA ditempuh di SMA Negeri 6 Yogyakarta (2005-2008). Lulus dari
pendidikan di tingkat SMA, penulis melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2008-2012). Selama
menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
penulis pernah mengikuti kegiatan organisasi dan kepanitiaan lepas, yaitu sebagai
divisi Pubdekdok organisasi Pharmasi Performance dan Pharmasi Even Club 2008,
Fotografer Buletin Farmaholic 2009, dan Peserta Kampanye Informasi Obat Nasional
2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI