ANALISIS PENGOBATAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN FORMULA MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE DI RUMAH SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Aloysius Bimo Tiar Nugroho NIM : 078114056 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Farmasi/Farmasi/078114056_full.pdf · Jenis obat pada kasus perlu penyesuaian dosis di RS Elisabeth ..... 41
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PENGOBATAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN FORMULA
MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE DI RUMAH SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Aloysius Bimo Tiar Nugroho
NIM : 078114056
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PENGOBATAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN FORMULA
MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE DI RUMAH SAKIT KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Aloysius Bimo Tiar Nugroho
NIM : 078114056
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
“The only true wisdom is in knowing you know nothing”
Socrates
Kupersembembahkan untuk
Tuhan Yesus yang selalu mencurahkan Roh Kudusnya di hatiku
Orang Tua-ku yang telah membesarkan dan mendidikku
Saudara-saudaraku yang selalu menguatkanku
Semua orang yang kucintai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
berjudul “ANALISIS PENGOBATAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI
BERDASARKAN LAJU FILTRASI GLOMERULUS DENGAN FORMULA
MODIFICATION of DIET in RENAL DISEASE DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN BANTUL PERIODE 2009” . Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penyusunan skripsi ini tentu saja tidak lepas dari bantuan dan dukungan
banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis hendak berterimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Seluruh staf rekam medik di Rumah Sakit St. Elisabeth Ganjuran dan RSUD
Panembahan Senopati Bantul atas ijin dan rasa kekeluargaan yang diberikan.
2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
3. dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK. yang dengan sabar membimbing dan memberikan
saran dan masukan kepada penulis.
4. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. dan Maria Wisnu Donowati M.Si., Apt.
selaku dosen penguji yang telah memberikan arahan dan masukan bagi
penulis.
5. Seluruh staf sekretariat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Bapak, Ibu, dan Eyang yang selalu memberi kasih sayang, doa tulus, dan
dukungan yang selalu menguatkan penulis.
7. Kakakku Mbak Yayi atas dukungan dan semangatnya, adikku Windu,dan
sodaraku Yoyok yang sudah mengalah untuk tidak pakai komputer rumah.
8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2007, yang selalu saling menguatkan.
9. Teman satu perjuangan untuk mencari data di Bantul, Hetty dan Nila, yang
selalu semangat walaupun Bantul itu jauh.
10. Teman-teman GFR team, Dita “weka”, Frisa, Olive, Tikubis, Sano “babi” dan
Mayan, atas semua semangat dan motivasinya.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis
menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini dapat
berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 6 Desember 2010
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................. vi
PRAKATA ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv
INTISARI ................................................................................................. xv
ABSTRACT ............................................................................................... xvi
BAB I PENGANTAR .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
BIOGRAFI PENULIS ............................................................................. 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL Tabel I. Tahap Chronic Kidney Disease (CKD) Berdasarkan LFG ........ 11
Tabel II. Profil Pasien Geriatri Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 26
Tabel III. Profil Pasien Geriatri Berdasarkan Umur .................................. 28
Tabel IV. Profil Pasien Geriatri Perempuan Berdasarkan Kreatinin Serum ........................................................................ 30
Tabel V. Profil Pasien Geriatri Laki-laki Berdasarkan Kreatinin Serum ........................................................................................ 31
Tabel VI. Profil Ras Pasien Geriatri .......................................................... 33
Tabel VII. Derajat penurunan fungsi ginjal ................................................ 34
Tabel VIII. Kasus Pengobatan Antibiotik yang Butuh Penyesuaian Dosis .......................................................................................... 37
Tabel IX. Jenis obat pada kasus perlu penyesuaian dosis di RS Elisabeth .......................................................................... 41
Tabel X. Jenis obat pada kasus perlu penyesuaian dosis RSUD Panembahan Senopati ............................................................... 41
Tabel XI. Kesesuaian dosis antibiotik terhadap guideline ........................ 42
Tabel XII. Ketidaksesuaian dosis antibiotik pada RS Elisabeth Ganjuran .................................................................................... 43
Tabel XIII. Ketidaksesuaian dosis antibiotik pada RSUD Panembahan Senopati ............................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Laju filtrasi glomerulus ............................................................. 9
Gambar 3.1. Proporsi Sampel Kajian Antibiotik ............................................ 22
Gambar 4.1. Diagram Profil Pasien Geriatri RS Elisabeth Ganjuran Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................ 26
Gambar 4.2. Diagram Profil Pasien Geriatri RSUD Panembahan SenopatiBerdasarkan Jenis Kelamin .................... 27
Gambar 4.3. Diagram Profil Pasien Geriatri RS Elisabeth Ganjuran Berdasarkan Umur ..................................................................... 29
Gambar 4.4. Diagram Profil Pasien Geriatri RSUD Panembahan Senopati Berdasarkan Umur ..................................................... 29
Gambar 4.5. Diagram Profil Pasien Geriatri Perempuan Berdasarkan Serum Kreatinin ........................................................................ 32
Gambar 4.6. Diagram Profil Pasien Geriatri Laki-Laki Berdasarkan Serum Kreatinin ........................................................................ 32
Gambar 4.7. Diagram Profil Ras Pasien Geriatri ............................................ 33
Gambar 4.8. Diagram Derajat Penurunan Fungsi Renal RS Elisabeth .......... 35
Gambar 4.9. Diagram Derajat Penurunan Fungsi Ginjal RSUD
Lampiran 3 Data Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan nilai LFG ......... 69
Lampiran 4 Pengobatan Antibiotik dan kesesuaiannya dengan guideline ................................................................................ 78
Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian Bapeda Bantul ....................................... 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
INTISARI
Pasien geriatri sering mengalami penurunan fungsi fisiologik salah satunya fungsi ginjal. Nilai laju filtrasi glomerulus (LFG) merupakan parameter yang digunakan untuk menilai penurunan fungsi ginjal. Penggunaan obat antibiotik pada geriatri yang dosisnya tidak sesuai dapat menyebabkan risiko penyakit ginjal kronis. Nilai LFG yang digunakan dalam evaluasi ketidaksesuaian terapi antibiotik dapat dihitung dengan formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran evaluasi pengobatan antibiotik pada pasien geriatri berdasarkan LFG yang dihitung dengan formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional yang bersifat retrospektif. Data diperoleh melalui rekam medis rumah sakit di Kabupaten Bantul periode Januari – Desember 2009. Pengolahan data dilakukan secara analisis deskriptif.
Terdapat 284 pasien geriatri di RS Kabupaten Bantul yang mendapatkan pemeriksaan kreatinin serum dan peresepan antibiotik. Profil pasien geriatri mayoritas berjenis kelamin laki-laki (51,4%), berumur 60–75 tahun, kreatinin serum berada pada rentang normal. Derajat penurunan fungsi ginjal berdasarkan LFG pada stage 1 (≥ 90 ml/ min/ 1,73 m2) sebanyak 102 (35,9%). Dari total 15, terdapat 4 kasus (26,7%) tidak sesuai dosis dengan rekomendasi guideline, 1 kasus (6,7%) obat tidak direkomendasikan oleh guideline, dan 10 kasus (66,7%) dosisnya sesuai rekomendasi guideline.
Kata kunci: geriatri, antibiotik, LFG, MDRD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
Geriatric patients have physiologic changes and decreased kidney function. Glomerular filtration rate (GFR) is the parameter used to assess decreased kidney function. The use of inappropriate doses of antibiotics can cause chronic kidney disease risk. GFR was calculated using the formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD). This study aimed to obtain the evaluation of antibiotic treatment in geriatric patients based on GFR calculated by MDRD formula in the hospital in Bantul period of 2009. This study was an retrospective observational research with cross sectional design. The data were obtained through medical records of hospitals in Bantul regency period January to December 2009. The data was processed by descriptive analysis. There were 284 geriatric patients in Bantul District Hospital who received examination of serum creatinine and antibiotic prescribings. The major profile were male (51.4%), aged 60-75 years, and had serum creatinine in the normal range. One hundred and two (35,9%) geriatrics had stage 1 degree of kidney impairment based on GFR (≥ 90 ml / min / 1,73 m2). From total 15 cases, there were 4 cases (26.7%) not accordance with the recommendation guideline doses, 1 case (6.7%) that not recommended, and 10 cases (66.7%) accordance to guideline recommendations.
Keywords: geriatrics, antibiotics, GFR, MDRD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENGANTAR
A. Latar Belakang
Pasien geriatri sering mengalami pelemahan fungsi renal. Schulz (2008)
menemukan bahwa penurunan fungsi renal (nilai laju filtrasi glomerulus <60
ml/min/1,73 m2) pada pasien geriatri mencapai 43% bila nilai laju filtrasi
glomerulus (LFG) dihitung dengan formula modification of diet in renal disease
(MDRD) dan 61% jika dihitung dengan formula Cockcroft-Gault (CG). Sebesar
52% pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG perlu dilakukan penyesuaian
dosis (Schulz, 2008).
Pasien geriatri menurut UU Kesehatan No. 13 Tahun 1998 (cit., Siti, 2008)
adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Menurut perkiraan
dari United State Census Bureau 2000 (cit., U.S. Department of Health and
Human Services, 2001) populasi usia lanjut di Indonesia diproyeksikan antara
tahun 2000-2030 akan naik 240%. Hal ini tentunya perlu dijadikan sebagai
perhatian terhadap penanganan kelompok pasien geriatri dalam hal penanganan
medis, karena pasien geriatri memiliki sensitifitas yang lebih tinggi pada berbagai
bentuk aksi obat dalam hal interaksi farmakodinamika obat dengan reseptornya
(Katzung, 2004). Pasien geriatri juga sering kali mengalami keterbatasan dan
kemunduran fungsi organ (Siti, 2008), oleh karena itu penelitian ini lebih
memfokuskan pada pasien geriatri.
Beberapa antibiotik (amphotericin B, gentamycin dan vancomycin) dapat
meningkatkan kadar blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin pada darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Peningkatan BUN dan kreatinin serum tersebut dapat mengarah pada disfungsi
renal (Hamilton, 2005).
Obat antibiotik merupakan salah satu obat yang sering digunakan oleh
pasien geriatri. Hal ini berhubungan dengan banyaknya kasus infeksi seperti
halnya infeksi saluran kemih (ISK) maupun infeksi saluran pernafasan (ISPA)
pada pasien geriatri (Katzung, 2004). Pada kasus ISPA seperti pneumonia,
antibiotik yang dapat diberikan adalah kotrimoksasol, jika mengalami pasien
mengalami alergi dapat diberikan amoksilin, penisilin, atau ampisilin.
Ciprofloxacin, norfloxacin, levofloxacin dapat diberikan untuk pasien dengan
infeksi saluran kemih (Katzung, 2004).
Kasus terapi antibiotik bagi pasien geriatri dapat mengarah kepada
kerusakan ginjal kronis yang ireversibel. Antibiotik yang perlu diawasi
penggunaannya pada pasien geriatri contohnya adalah golongan laktam dan
aminoglikosid karena ekskresi utamanya melalui ginjal. Waktu paruh obat akan
menjadi lebih panjang bila terjadi penurunan fungsi ginjal, sehingga obat dapat
memberikan efek toksik pada ginjal sendiri (Anonim, 2008).
LFG merupakan parameter terbaik untuk mengukur fungsi ginjal dan
mengetahui tingkat penurunan fungsi ginjal (Dipiro, 2008). Menurut Froissart,
Rossert, Jacquot, Paillard, dan Houillier (2005) salah satu perhitungan LFG yang
telah digunakan secara luas adalah formula MDRD. Perhitungan LFG dengan
formula MDRD membutuhkan data kreatinin serum, umur, suku bangsa, dan jenis
kelamin (Froissart, Rossert, Jacquot, Paillard, dan Houillier, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Penelitian Froissart, et al. (2005) menunjukkan bahwa dari 2.178 pasien
independent yang diukur LFG-nya menggunakan formula Cockcroft-Gault (CG)
dan MDRD tidak didapati hubungan yang linier dengan nilai kreatinin serum.
Hasil tersebut berarti bahwa pasien dengan nilai kreatinin serum normal belum
tentu mempunyai nilai LFG yang normal pula. Hal ini menyebabkan banyaknya
pasien geriatri yang terlambat terdeteksi bahwa mereka sebenarnya telah
mengalami penurunan fungsi ginjal. Peresepan antibiotik dengan dosis tidak
sesuai pada pasien geriatri yang belum diketahui telah mengalami penurunan LFG
akan semakin memperparah keadaannya dan meningkatkan risiko chronic kidney
disease (CKD).
Penelitian ini merupakan sub dari proyek penelitian besar dengan judul
“Analisis Pengobatan pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
Menurut Formula Cockroft-Gault (CG) dan Modification of Diet in Renal Disease
(MDRD) di Rumah Sakit Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kajian
Obat Hipertensi, Obat Antibiotika, dan Obat Antiinflamasi Non Steroid (Kota
Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman)”. Adanya pemilihan Rumah
Sakit Kabupaten Bantul dalam penelitian ini karena diharapkan dapat mewakili
salah satu Kabupaten di Provinsi DIY yaitu Kabupaten Bantul,
Peresepan yang tidak rasional pada pasien geriatri dengan kondisi telah
mengalami penurunan LFG dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi
ginjal sampai kerusakan ginjal kronik. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran secara nyata dan jelas mengenai peresepan antibiotik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tidak sesuai pada pasien geriatri dengan kondisi telah mengalami penurunan laju
filtrasi glomerolus di daerah Kabupaten Bantul.
1. Rumusan masalah
a) Bagaimana profil pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi
glomerolus berdasarkan formula Modification of Diet in Renal Disease
(MDRD) di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009 berdasarkan
jenis kelamin, umur, suku bangsa, kreatinin, dan derajat penurunan fungsi
renal berdasarkan LFG?
b) Berapa banyak pasien geriatri yang mendapatkan peresepan antibiotik
yang perlu disesuaikan dosisnya berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus
menggunakan formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode
2009?
c) Berapa banyak kasus pengobatan antibiotik pada pasien geriatri yang tidak
sesuai dosisnya berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus menggunakan
formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009?
2. Keaslian penelitian
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan peresepan obat
antibiotik terhadap penurunan laju filtrasi glomerolus yang pernah dilakukan,
antara lain:
1) Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik
Rawat Inap di RSUD Dr Moewardi Surakarta Periode September-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
November 2007 (Yulianti, 2008). Yulianti mendapatkan hasil bahwa
dari 48 pasien yang masuk dalam kriteria inklusi ditemukan 55 episode
infeksi, dimana terdapat 45 (81,8%) episode infeksi yang tepat indikasi
tepat obat, 6 (10,9%) tepat indikasi tidak tepat obat, dan 1 (1,8%)
kontraindikasi, serta 3 (5,5%) penggunaan antibiotik tanpa indikasi.
Terdapat 16,1% dosis antibiotik yang belum disesuaikan untuk pasien
penyakit ginjal kronik. Berdasarkan hasil terapi pemberian antibiotik
didapatkan 45,5% responnya baik.
2) Calculation of the Estimated Creatinine Clearance in Avoiding Drug
Dosing Errors in The Older Patient (Hu, Matayoshi, Stevenson, 2001).
Hu, Matayoshi, dan Stevenson mendapatkan hasil bahwa dari 1044
pasien dengan umur diatas 80 tahun yang didiagnosis mengalami
infeksi dan memenuhi kriteria inklusi yaitu memiliki data yang
memadai untuk formula Cockroft-Gault dan menerima pengobatan
antibiotik, ditemukan tingkat kesalahan pemberian dosis antibiotik
sebesar 34% setelah disesuaikan dengan perhitungan klirens kreatinin
dengan formula Cockroft-Gault.
3) Comparison of Dosing Recommendations for Antimicrobial Drugs
Based on Two Methods for Assessing Kidney Function: Cockcroft-
Gault and Modification of Diet in Renal Disease (Golik & Lawrence,
2008). Mendapatkan hasil bahwa terdapat ketidaksesuaian dosis
sebesar 22,8% - 36,3% pada pengobatan antibiotik cefepime,
levofloxacin, meropenem, dan piperacillin-tazobactam, setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dilakukan penyesuaian dosis dengan menggunakan formula MDRD
dan CG.
Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, penelitian mengenai
“Analisis Pengobatan Antibiotik Pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi
Glomerulus dengan Formula Modification Of Diet In Renal Disease di Rumah
Sakit Kabupaten Bantul Periode 2009” belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian
Manfaat praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi
mengenai analisis pengobatan antibiotik pada geriatri berdasarkan LFG yang
dihitung dengan formula MDRD dalam pengambilan keputusan oleh farmasis
dan tenaga kesehatan lain dalam mempraktekkan pelayanan kesehatan
sehingga dapat mencegah terjadinya pengobatan antibiotik yang tidak sesuai.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Untuk mendapatkan evaluasi pengobatan antibiotik pada pasien geriatri
berdasarkan laju filtrasi glomerulus yang dihitung dengan formula MDRD di
Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009.
2. Tujuan Khusus:
a) Mengetahui seperti apakah profil pasien geriatri yang mengalami
penurunan laju filtrasi glomerolus berdasarkan formula MDRD di Rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Sakit Kabupaten Bantul periode 2009 meliputi jenis kelamin, umur, suku
bangsa, kreatinin, dan derajat penurunan fungsi renal berdasarkan LFG.
b) Mengetahui jumlah kasus pengobatan antibiotik pada pasien geriatri yang
perlu disesuaikan dosisnya berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus
berdasarkan formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode
2009.
c) Mengetahui jumlah kasus pengobatan antibiotik pada pasien geriatri yang
tidak sesuai dosisnya berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus
menggunakan formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode
2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Anatomi Fisiologis Ginjal
Dua ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, di luar rongga
peritonium. Sisi medial setiap ginjal merupakan daerah lekukan yang disebut
hilum tempat lewatnya arteri dan vena renalis, cairan limfatik, suplai saraf, dan
ureter yang membawa urin akhir dari ginjal ke kandung kemih, tempat urin
disimpan hingga dikeluarkan. Ginjal dilingkupi oleh kapsul fibrosa yang keras
untuk melindungi struktur dalamnya yang rapuh. Masing-masing ginjal manusia
terdiri dari kurang lebih 1 juta nefron, masing-masing mampu membentuk urin.
Ginjal tidak dapat membentuk nefron baru, oleh karena itu pada trauma ginjal,
penyakit ginjal, atau proses penuaan akan terjadi penurunan jumlah nefron secara
bertahap. Setelah usia 40 tahun, jumlah nefron yang berfungsi biasanya menurun
kira-kira 10% setiap 10 tahun (Guyton & Hall, 2006).
Setiap nefron terdiri dari glomerulus yang dilalui sejumlah besar cairan
yang difiltrasi dari darah, dan tubulus yang panjang tempat cairan hasil filtrasi
diubah menjadi urin dalam perjalanannya menuju perlvis ginjal. Glomerulus
tersusun dari suatu jaringan kapiler glomerulus yang bercabang dan
beranastomosis, yang mempunyai tekanan hidrostatik tinggi (kira-kira 60 mmHg).
Kapiler glomerulus dilapisi oleh sel-sel epitel, dan keseluruhan glomerulus
dibungkus dalam kapsula Bowman (Guyton & Hall, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Ginjal memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh, antara lain untuk
mengekskresikan sebagian besar produk sisa metabolisme tubuh dan sisa obat-
obatan, mengontrol sekresi hormon aldosteron dan ADH dalam pengaturan cairan
tubuh, mengatur metabolisme vitamin D dan ion kalsium, ikut serta dalam
produksi hormone eritropoetin dan renin (Setiadi, 2007).
B. Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
Gambar 2.1. Laju filtrasi glomerulus
Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) adalah volume total dari cairan yang
terfiltrasi oleh glomeruli per satuan waktu. Nilai normalnya berkisar 120
mL/menit per 1,73 m2 luas permukaan tubuh, equivalen dengan 180 Liter/ hari.
Sekitar 99% dari GFR kembali ke kompartemen ekstraselular lewat proses
reabsorbsi tubular (Despopoulos & Silbernagl, 2001). Laju filtrasi glomerulus
merupakan salah satu indeks fungsi ginjal yang terpenting, yang memberi
informasi tentang jumlah jaringan ginjal yang berfungsi (Sylvia & Lorraine,
2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
National Kidney Foundation menyatakan bahwa LFG merupakan parameter
terbaik untuk mengukur level fungsi ginjal dan menentukan tingkat kerusakan
ginjal. National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative
(NKF K/DOQI) merekomendasikan persamaan tes klirens kreatinin (TKK) yang
menggunakan kadar kreatinin serum pada orang dewasa salah satunya yaitu
persamaan MDRD yang memperhitungkan faktor usia, jenis kelamin, kreatinin
serum dan ras.
Persamaan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) :
Tabel VII dapat diketahui bahwa pada RS Elisabeth Ganjuran, pasien
geriatri paling banyak mengalami penurunan fungsi ginjal pada stage 2, yaitu
sebanyak 38 pasien. Pada stage 1 sebanyak 17 pasien, stage 3A, didapati 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pasien, stage 3B 14 pasien, stage 4 sebanyak 9 pasien, dan stage 5 ada 6 pasien.
Pada RSUD Panembahan Senopati, tingkat penurunan fungsi ginjal yang paling
banyak diderita oleh pasien adalah pada stage 1 yaitu sebanyak 85 pasien,
kemudian terbanyak kedua adalah pada stage 2 yaitu sebanyak 51 pasien geriatri.
Pada stage lainnya yaitu stage 3A sebanyak 10, stage 3B sebanyak 20 pasien,
stage 4 sebanyak 7, dan stage 5 sejumlah 5 pasien geriatri.
Gambar 4.8. Diagram Derajat Penurunan Fungsi Renal RS Elisabeth
Gambar 4.8 menunjukkan pada RS Elisabeth Ganjuran, tingkat penurunan
fungsi ginjal yang paling banyak diderita oleh pasien geriatri adalah pada stage 2,
yaitu sebesar 35,8%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pasien RS Elisabeth
Ganjuran mengalami sedikit penurunan LFG.
16.0%
35.8%
20.8%
13.2%
8.5%5.7%
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
35.0%
40.0%
Stage 1 Stage 2 Stage 3A
Stage 3B
Stage 4 Stage 5
pres
enta
se
Derajat Penurunan Fungsi Ginjal
persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 4.9. Diagram Derajat Penurunan Fungsi Ginjal
RSUD Panembahan Senopati
Gambar 4.9 menunjukkan bahwa pada RSUD Panembahan Senopati,
tingkat penurunan fungsi ginjal yang paling banyak diderita pasien geriatri adalah
pada stage 1. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas sampel pasien geriatri di
RSUD Panembahan Senopati memiliki tingkat LFG yang normal.
Mayoritas keseluruhan pasien geriatri di RS Kabupaten Bantul, derajat
penurunan fungsi ginjalnya berada pada stage 1, yaitu sebanyak 102 (35,9%).
Penelitian Smith, Lichtman, Bracken, Shlipak, Phillips, dan Paul (2006)
menemukan hasil bahwa terdapat 29% dari 80098 sampel mengalami penurunan
fungsi ginjal stage 3 (30-59 ml/ min/ 1,73 m2) hingga stage 4 (15-29 ml/ min/
1,73 m2) di Amerika Serikat.
C. Penyesuaian Dosis Antibiotik Berdasarkan LFG
Nilai LFG yang didapatkan dari formula MDRD dijadikan pedoman untuk
penyesuaian dosis pengobatan antibiotik pasien geriatri di RS Kabupaten Bantul.
Penyesuaian dosis antibiotik dilakukan pada stage CKD yang beragam, sesuai
47.8%
28.7%
5.6%11.2%
3.9% 2.8%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
Stage 1 Stage 2 Stage 3A Stage 3B Stage 4 Stage 5
Pre
sent
ase
Derajat Penurunan Fungsi Ginjal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dengan spesifikasi masing-masing antibiotik pada guideline. Guideline yang
digunakan sebagai dasar penyesuaian dosis antibiotik adalah dari GlobalRPh.com
(McAuley, 2010) yang merupakan situs kesehatan yang tersertifikasi dan disusun
oleh McAuley, seorang clinical pharmacist.
Tabel VIII. Kasus Pengobatan Antibiotik yang Butuh Penyesuaian Dosis Penyesuaian Dosis
Antibiotik RS Elisabeth RSUD Panembahan
Senopati Jumlah % Jumlah %
perlu penyesuaian 9 8,5% 6 3,4%
tidak perlu penyesuaian 97 91,5% 172 96,6%
total 106 100,0% 178 100,0%
Dari tabel VIII, dapat diketahui bahwa pada RS Elisabeth Ganjuran, dari
populasi sampel sebanyak 106, terdapat 9 kasus pengobatan antibiotik yang
memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan nilai LFG, dan 97 kasus pengobatan
tidak memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan LFG. Pada RSUD Panembahan
Senopati, dari total sampel sebanyak 178, didapati 6 kasus pengobatan antibiotik
yang memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan nilai LFG, dan 172 kasus
pengobatan antibiotik yang tidak memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan
LFG. Total terdapat sebanyak 15 (5,3%) total kasus pengobatan antibiotik yang
membutuhkan penyesuaian dosis berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus
menurut formula MDRD di RS Kabupaten Bantul periode 2009.
Banyaknya kasus pengobatan antibiotik pada geriatri yang membutuhkan
penyesuaian dosis juga disajikan dalam diagram berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.10.
Dapat diketahui pada gambar 4.10, bahwa di RS Elisabeth Ganjuran,
presentase kasus pengobatan antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis
berdasarkan LFG hanyalah sebesar 8,5%, sedangkan kasus pengobatan antibiotik
yang tidak membutuhkan penyesuaian dosis berda
91,5%
Gambar 4.11.
Gambar 4.11 menunjukkan presentase jumlah kasus pengobatan antibiotik
yang memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan LFG, yaitu sebesar 3,4%, dan
kasus pengobatan antibiotik yang tidak memerlukan penyesuaian dosis
berdasarkan LFG sebesar 96,6%. Terdapat seb
Gambar 4.10. Diagram Penyesuaian Dosis Antibiotik RS Elisabeth
iketahui pada gambar 4.10, bahwa di RS Elisabeth Ganjuran,
presentase kasus pengobatan antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis
berdasarkan LFG hanyalah sebesar 8,5%, sedangkan kasus pengobatan antibiotik
yang tidak membutuhkan penyesuaian dosis berdasarkan LFG presentasenya
Gambar 4.11. Diagram Penyesuaian Dosis AntibiotikRSUD Panembahan Senopati
Gambar 4.11 menunjukkan presentase jumlah kasus pengobatan antibiotik
yang memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan LFG, yaitu sebesar 3,4%, dan
kasus pengobatan antibiotik yang tidak memerlukan penyesuaian dosis
berdasarkan LFG sebesar 96,6%. Terdapat sebanyak 15 (5,3%) total kasus
8,5 %
91,5%
perlu pernyesuaian tidak perlu penyesuaian
perlu penyesuaian
3,4%
tidak perlu penyesuaian
96,6%
38
Diagram Penyesuaian Dosis Antibiotik RS Elisabeth
iketahui pada gambar 4.10, bahwa di RS Elisabeth Ganjuran,
presentase kasus pengobatan antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis
berdasarkan LFG hanyalah sebesar 8,5%, sedangkan kasus pengobatan antibiotik
sarkan LFG presentasenya
Diagram Penyesuaian Dosis Antibiotik
Gambar 4.11 menunjukkan presentase jumlah kasus pengobatan antibiotik
yang memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan LFG, yaitu sebesar 3,4%, dan
kasus pengobatan antibiotik yang tidak memerlukan penyesuaian dosis
anyak 15 (5,3%) total kasus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pengobatan antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis berdasarkan nilai
laju filtrasi glomerulus menurut formula MDRD di RS Kabupaten Bantul.
Penelitian Yulianti (2008) juga mendapatkan hasil bahwa di RSUD Dr Moewardi
Surakarta, dari 43 sampel pasien didiagnosis penyakit ginjal kronik, terdapat
16,1% dosis pengobatan antibiotik yang belum disesuaikan dosisnya.
1. Jenis Antibiotik pada Geriatri di RS Kabupaten Bantul
Antibiotik yang digunakan dalam pengobatan pada pasien geriatri di
RS Elisabeth dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.12. Diagram Jenis Antibiotik RS Elisabeth
Gambar 4.12 menunjukkan penggunaan antibiotik pada sampel pasien
geriatri di RS Elisabeth Ganjuran. Dari diagram, dapat diketahui bahwa
9
26 7
49
1
12
1 1
10
1 1 24
0
10
20
30
40
50
60
jum
lah
pem
akai
an
Jenis Antibiotik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
antibiotik yang paling sering digunakan adalah injeksi ceftriaxon 1 gram,
yaitu sebanyak 47 kasus pengobatan antibiotik.
Gambar 4.13. Diagram jenis antibiotik geriatri
RSUD Panembahan Senopati
Pada RSUD Panembahan Senopati antibiotik yang digunakan pada
sampel geriatri, sama halnya dengan RS Elisabeth Ganjuran, yaitu injeksi
ceftriaxon 1gram. Ditemukan sebanyak 86 kasus pengobatan menggunakan
injeksi ceftriaxone.
2. Jenis Obat Antibiotik Pada Kasus Perlu Penyesuaian Dosis
Jenis obat antibiotik dari kasus pengobatan antibiotik yang
memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan perhitungan LFG menggunakan
formula MDRD dapat dilihat dalam tabel dibawah ini
139
3
19
1 1 1 28
13
86
38
3 62
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
jum
lah
pem
akai
an
jenis antibiotik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel IX. Jenis Obat pada Kasus Perlu Penyesuaian Dosis di RS Elisabeth Jenis Obat Jumlah % Injeksi meropenem 1 gram 2 22,2% Cefadroxil 500 mg 1 11,1% Injeksi cefotaxim 1 gram 3 33,3% Ciprofloxacin 500 mg 2 22,2% Fosfomycin 1 11,1% Total 9 100,0%
Ditemukan 9 kasus pengobatan antibiotik yang membutuhkan
penyesuaian dosis berdasarkan LFG di RS Elisabeth. Terdapat 3 kasus
pengobatan yang menggunakan injeksi cefotaxim 1 gram, 2 kasus
pengobatan menggunakan ciprofloxacin 500 mg dan injeksi meropenem 1
gram, dan 1 kasus untuk kasus pengobatan cefadroxil 500 mg, dan
fosfomycin.
Tabel X. Jenis Obat pada Kasus Perlu Penyesuaian Dosis RSUD Panembahan Senopati
Jenis Obat Jumlah % Injeksi ceftazidime 1 gram 2 33,3% injeksi cefotaxime 1 gram 1 16,7% Cefadroxil 500 mg 2 33,3% Ciprofloxacin 500 mg 1 16,7% Total 6 100,0%
RSUD Panembahan Senopati ditemukan 6 kasus pengobatan antibiotik
yang memerlukan penyesuaian dosis berdasarkan LFG. Terdapat 1 kasus
pengobatan yang menggunakan ciprofloxacin 500 mg dan injeksi cefotaxim 1
gram, dan masing-masing 2 kasus untuk pengobatan dengan injeksi
ceftazidime 1 gram, dan cefadroxil 500 mg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. Kesesuaian Dosis Antibiotik dalam Resep dengan Guideline
Dari kasus pengobatan antibiotik yang memerlukan penyesuaian dosis
berdasarkan perhitungan LFG menggunakan formula MDRD, kesesuaian
dosisnya terhadap guideline disajikan dalam tabel berikut:
Tabel XI. Kesesuaian Dosis Antibiotik Terhadap Guideline kesesuaian dosis RS Elisabeth RSUD Panembahan
Senopati jumlah % jumlah %
tidak sesuai dosis 2 1,9% 2 1,1%
tidak direkomendasikan 1 0.9% 0 0,0%
sesuai dosis 6 5,7% 4 2,3% tidak butuh penyesuaian
97 91,5% 172 96,6%
total sampel 106 100,0% 178 100,0%
Gambar 4.14. Diagram Kesesuaian Dosis Antibiotik RS Elisabeth Ganjuran
Dari gambar 4.14, dapat diketahui pada RS Elisabeth didapati 6 kasus
(5,7%) kasus pengobatan antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis
dengan pemberian dosis yang sudah sesuai dengan guideline. Kasus
22
1 06
4
97
172
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
RS Elisabeth RSUD Panembahan
Senopati
jum
lah
Rumah Sakit
Tidak butuh penyesuaian
sesuai dosis
tidak direkomendasikan
tidak sesuai dosis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pengobatan yang dosisnya tidak sesuai dengan guideline didapati sebanyak 2
kasus (1,9%), dan kasus pengobatan antibiotik yang tidak direkomendasikan
ada sebanyak 1 kasus (0,9%). Pada Pada RSUD Panembahan Senopati,
didapati kasus pengobatan antibiotik yang membutuhkan penyesuaian dosis
dengan pemberian dosis yang sudah sesuai dengan guideline adalah sebanyak
4 (2,3%), dan kasus pengobatan antibiotik yang dosisnya tidak sesuai dengan
guideline sebanyak 2 (1,1%).
Kasus pengobatan antibiotik di RS Elisabeth Ganjuran yang
membutuhkan penyesuaian dosis dengan pemberian dosis tidak tepat dan
obat tidak direkomendasikan dideskripsikan pada tabel dibawah ini:
Tabel XII. Ketidaksesuaian Dosis Antibiotik pada RS Elisabeth Ganjuran NO. RM
Jenis Kelamin
Obat Dosis pemberian
GFR Rekomendasi guideline
19311 L Ciprofloxacin 500 mg
500 mg per 12 jam
16 250 per12 jam atau 250-500mg per 18 - 24
jam 19405 P Ciprofloxacin
500 mg 500 mg per
12 jam 25 250 per 12 jam atau
250-500mg per18 - 24 jam
18601 P Fosfomycin 1gr
1gr per 12jam
57 tidak direkomendasikan
Pada RS Elisabeth, ketidaksesuaian dosis antibiotik terjadi pada 2
kasus pemberian obat ciprofloxacin. Pasien dengan nilai LFG 16 ml/ min dan
pasien dengan LFG 25 ml/ min diberikan dosis ciprofloxacin 500 mg per 12
jam. Menurut guideline, untuk pasien dengan nilai LFG 5-30 ml/min, dosis
ciprofloxacin seharusnya disesuaikan menjadi 250 mg tiap 12 jam, atau 250 –
500 mg tiap 18 jam hingga 24 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Kasus pengobatan antibiotik yang tidak direkomendasikan pada RS
Elisabeth adalah pada pengobatan fosfomycin dengan nilai LFG pasien
sebesar 57 ml/min. Pada kasus pengobatan ini, pasien mengalami penurunan
fungsi ginjal pada stage moderat jika dilihat dari nilai LFG. Menurut
guideline, jika pada pasien mengalami penurunan fungsi ginjal, maka
pengobatan fosfomycin sebaiknya diganti dengan antibiotik lainnya, karena
waktu paruhnya akan meningkat dengan adanya penurunan fungsi ginjal.
Kasus pengobatan antibiotik di RSUD Panembahan Senopati yang
membutuhkan penyesuaian dosis dengan pemberian dosis tidak tepat dan
obat tidak direkomendasikan dideskripsikan pada tabel dibawah ini:
Tabel XIII. Ketidaksesuaian Dosis Antibiotik pada
RSUD Panembahan Senopati NO. RM
Jenis Kelamin
OBAT Dosis pemberi
an
GFR penyesuaian dosis
368914 L injeksi ceftazidime 1 g
1 g per 8 jam
30 1 gram per 24 jam
379285 L ciprofloxacine 500 mg
500 mg per 12 jam
30 250 per 12jam atau 250-500mg per18 -
24 jam
Ketidaksesuaian dosis terjadi pada pemberian pengobatan injeksi
ceftazidime 1 g dan ciprofloxacine 500 mg. Pengobatan injeksi ceftazidime,
dengan nilai LFG pasien sebesar 30 ml/ min, seharusnya diberikan
penyesuaian dosis menjadi 1 gram per 24 jam. Penelitian Dalen, Vree, Baars,
Termond (1986) mendapatkan hasil farmakokinetik berupa peningkatan
waktu paruh dari ceftazidime berkorelasi dengan menurunnya klirens
kreatinin atau laju filtrasi glomerulus, sehingga pada pasien dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
penurunan fungsi ginjal direkomendasikan dilakukan penyesuaian dosis.
Pada pengobatan ciprofloxacin, dengan nilai LFG dari pasien sebesar 30 ml/
min, seharusnya diberikan penyesuaian dosis menjadi 250 mg per 12 jam
atau 250 mg – 500 mg tiap 18 – 24 jam. Menurut penelitian Gasser, Ebbert,
Graversen, dan Madsen (1987) ditemukan hasil bahwa Cmax dan Tmax dari
ciprofloxacin menjadi lebih lama pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal
(< 50 ml/ min per 1,73 m2). Hal tersebut dapat menyebabkan efek berbahaya
bagi ginjal, karena konsentrasi obat yang menumpuk pada ginjal akan
mengakibatkan nefrotoksisitas pada ginjal dan memperparah kerusakan ginjal
pada pasien.
Secara keseluruhan, pada RS Kabupaten Bantul periode 2009 didapati
4 (1,41%) kasus pengobatan antibiotik yang dosisnya tidak sesuai dan 1
(0,35%) kasus pengobatan yang tidak direkomendasikan guideline
berdasarkan nilai LFG. Penelitian Golik dan Lawrence (2008) mendapatkan
hasil bahwa terdapat ketidaksesuaian dosis sebesar 22,8% - 36,3% pada
pengobatan antibiotik cefepime, levofloxacin, meropenem, dan piperacillin-
tazobactam, setelah dilakukan penyesuaian dosis dengan menggunakan
formula MDRD dan CG. Hu, Matayoshi, dan Stevenson (2001),
menunjukkan bahwa dari 1044 pasien dengan umur diatas 80 tahun yang
didiagnosis mengalami infeksi dan memenuhi kriteria inklusi yaitu memiliki
data yang memadai untuk formula Cockroft-Gault dan menerima pengobatan
antibiotik, ditemukan tingkat kesalahan pemberian dosis antibiotik sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
34% setelah disesuaikan dengan perhitungan klirens kreatinin dengan
formula Cockroft-Gault.
Penyesuaian dosis antibiotik pada geriatri yang mengalami penurunan
fungsi ginjal merupakan hal yang penting untuk menjamin keberhasilan
terapi dari pasien. Penggunaan antibiotik dengan dosis yang belum
disesuaikan berdasarkan nilai LFG dapat menyebabkan nefrotoksisitas dan
memperparah kerusakan ginjal pada geriatri. Penelitian Fanos, Mussap,
Verlatto, Plebani ,dan Padovani (1996) mendapatkan hasil bahwa kejadian
disfungsi tubular ginjal pada 12 sampel yang mendapat pengobatan antibiotik
terjadi akibat amikacin. National Health Service (2010) di Inggris bahkan
telah mengeluarkan kebijakan mengenai peresepan antibiotik (antibiotic
prescribing policy) yang salah satunya mengharuskan untuk
mempertimbangkan fungsi ginjal pasien dalam peresepan antibiotik. Untuk
itu, penyesuaian dosis antibiotik berdasarkan nilai LFG pada geriatri perlu di
perhatikan lagi, mengingat RS di Kabupaten Bantul masih ditemukan adanya
kasus pengobatan antibiotik yang masih belum disesuaikan dosisnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Profil geriatri yang mengalami penurunan LFG berdasarkan formula MDRD
di Rumah Sakit Kabupaten Bantul periode 2009 mayoritas berjenis kelamin
laki-laki, yaitu sebanyak 146 (51,4%), umur berada pada rentang 60 – 75
tahun (elderly), kreatinin serum sampel geriatri perempuan mayoritas berada
pada rentang normal (0,5 – 0,9 mg/dL) yaitu sebanyak 67 (48,6%). Kreatinin
serum sampel geriatri laki-laki mayoritas berada pada rentang normal (0,6 –
1,3 mg/dL) yaitu sebanyak 96 (65,8%), ras geriatri seluruhnya adalah non
Afrika Amerika, derajat penurunan fungsi ginjal berdasarkan LFG mayoritas
pada stage 1 (≥ 90 ml/ min/ 1,73 m2), yaitu sebanyak 102 (35,9%).
2. Jumlah pasien geriatri yang mendapatkan peresepan antibiotik yang perlu
disesuaikan dosisnya berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus menurut
formula MDRD pada periode 2009 di RS Kabupaten Bantul ada sebanyak 15
kasus (5,3%).
3. Dari total 15 kasus, terdapat 4 kasus (26,7%) tidak sesuai dosis dengan
rekomendasi guideline, 1 kasus (6,7%) obat tidak direkomendasikan oleh
guideline, dan 10 kasus (66,7%) dosisnya sesuai rekomendasi guideline
berdasarkan nilai laju filtrasi glomerulus menurut formula MDRD di RS
Kabupaten Bantul periode 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang bersifat prospektif untuk
mengetahui perkembangan nilai LFG pada geriatri sehingga ada maintenance
ketepatan penyesuaian dosis yang diberikan pada terapi dan bisa
mengantisipasi kemungkinan kehadiran CKD.
2. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan formula LFG yang terbaru,
seperti formula Mayo Clinic Quadratic (MCQ), sehingga dapat digunakan
sebagai pembanding untuk mengetahui nilai LFG mana yang lebih akurat
pada sampel dengan Ras Asia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008, Farmakoterapi pada Usia Lanjut, http://farklin.com/images/multirow3f1e14b76904c.pdf, diakses tanggal 30 Maret 2010.
Brooker, C., 2005, Ensiklopedia Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 20.
Dalen, R., Vree, T., Baars, M., Termond, E., 1986, Dosage Adjustment for Ceftazidime in Patientswith Impaired Renal Function, European Journal of Clinical Pharmacology, 30, 597 - 605.
Darmojo, B., 1999, Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Balai Penerbit FKUI, Jakarta, pp. 71-76.
Despopoulos, A. & Silbernagl, S., 2001, Color Atlas of Physiology, 6th Edition, Thieme Publishing Group, Sttugart, pp. 152 – 157.
Dinas Kesehatan Propinsi DIY, 2008, Profil Kesehatan Propinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2008, Dinas Kesehatan Propinsi DIY, Yogyakarta, pp. 11-12.
Dipiro, 2008, Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, Seventh Edition, Mc Graw Hill Medical, USA, pp. 705, 711.
Fanos, V., Mussap, M., Verlatto, G., Plebani, M., Padovani, M., 1996, Evaluation of Antibiotic-Induced Nephrotoxicity in Preterm Neonates by Determining Urinary L-Microglobulin, Pediatric Nephrology, 10, 645 – 647.
Froissart, M., Rossert, J., Jacquot, C., Paillard, M., dan Houillier, P., 2005, Predictive Performance of the MDRD And Cockcroft-Gault Equations For Estimating Renal Function, Journal of the American Society of Nephrology,16, 763-773.
Gasser, T., Ebbert, S., Graversen, P., Madsen, P., 1987, Ciprofloxacin Pharmacokinetics in Patients with Normal and Impaired Renal Function, Antimicrobial Agents and Chemotherapy Journal, 31, 709-712.
Golik, M., Lawrence, K., 2008, Comparison of Dosing Recommendations for Antimicrobial Drugs Based on Two Methods for Assessing Kidney Function: Cockcroft-Gault and Modification of Diet in Renal Disease, Pharmacotherapy Journal, 28(9), 1125-1132.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Greenberg, Saad, Abraham, & Balmir, 2009, Drug Dosage Adjustment Using Renal Estimation Equations:A Review of the Literature, Hospital Pharmacy Journal, 44, 577–583, 603.
Guyton & Hall, 2006, Fisiologi Kedokteran, edisi 11, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 327.
Hamilton, S., 2005, Nephrotoxicity (Renal Toxicity), http: //www.chemocare.com/managing/nephrotoxicity-renal-toxicity.asp, diakses tanggal 30 Maret 2010.
Hu, K., Matayoshi A., Stevenson F., 2001, Calculation of the Estimated Creatinine Clearance in Avoiding Drug Dosing Errors in the Older Patient, The American Journal of the Medical Science, 322, 133-136.
Jogiyanto, 2008, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta, pp. 89,90.
Johnson, D. W., 2005, Automated Reporting of GFR, Australian Family Psysician, Vol. 34, Australia, 11, 926.
Katzung, 2004, Basic and Clinical Pharmacology 9th Edition, Mc Graw-Hill, US, pp.1007, 1012.
Knott, L., 2010, Assesing Renal Function, http://www.patient.co.uk/ doctor/Assessing-Renal-Function.htm, diakses tanggal 10 Maret 2010.
Levey, A., Bosch, J., Lewis, J., Greene, T., Rogers, N., Roth, D., 1999, A More Accurate Method To Estimate Glomerular Filtration Rate from Serum Creatinine: A New Prediction Equation, Annals of Internal Medicine, 130, 461-470.
McAuley, 2010, Antibiotic Renal Dosing Database, http: //www.globalrph.com/index_renal.htm, diakses tanggal 13 Oktober 2010.
National Kidney Foundation DOQI, 2003, KDOQI Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease: Evaluation, Classification, and Stratification, http://www.kidney.org/professionals/kdoqi/, diakses tanggal 6 April 2010.
National Health Service, 2010, Antibiotic Prescribing Policy, Royal Hospital United Bath, pp. 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
NICE Clinical Guideline, 2008, Early Identification And Management of Chronic Kidney Disease in Adult In Primary and Secondary Care, NICE Clinical Guideline 73, 7.
Notoatmojo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, pp. 138.
Schulz, 2008, Clinical Value of Automatic Reporting of Estimated Glomerular Filtration Rate in Geriatrics, http://content.karger.com/ProdukteDB/produkte, diakses tanggal 11 Maret 2010.
Setiadi, 2007, Anatomi dan Fisiologi Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp. 121-126.
Setiawan, N., 2007, Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya, Fakultas Peternakan
Universitas Padjajaran, 7, http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/03/penentuan_ukuran_sampel_memakai_rumus_slovin.pdf, diakses tanggal 01 April 2010
Siti, R.M., 2008, Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, pp. 2, 32.
Smith, G., Lichtman, J., Bracken, M., Shlipak, M., Phillips, C., Paul, B., et al, 2006, Renal Impairment and Outcomes in Heart Failure: Systematic Review and Meta-Analysis, Journal of the American College of Cardiology, 47, 1987-1996.
Sylvia & Lorraine, 2006, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, ,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 867 – 871, 889.
United States Department of Health and Human Services, 2001, International Population Reports, United States Department of Health and Human Services, Washington, DC., pp. 11.
Walker, R., Edwards, C., 2003, Clinical Pharmacy and Therapeutics, 3rd Edition, Churchill Livingstone, Philadhelphia, pp. 65.
Walsh, C., 2003, Antibiotics; Actions, Origin, Resistance, American Society of
Microbiology, Washington, DC., pp. 3.
Yulianti, 2008, Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Rawat Inap di RSUD Dr Moewardi Surakarta Periode September-November 2007, Tesis, 6, Universitas Muhammadiyah , Surakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
372670 L 5.49 69 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 11
368684 P 4.09 82 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 11
384388 P 4.07 61 injeksi ceftriaxone 1 ampul/12 jam 12
370030 (1)
L 3.13 72 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 21
383814 L 2.92 62 injeksi ceftriaxone 1 g / 24 jam 23
240484 L 2.71 78 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 24
376826 L 2.60 76 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 26
375456 L 2.66 65 injeksi ceftriaxone 1 x 1 26
378043 L 2.45 64 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 28
369567 L 2.28 86 injeksi ceftriaxone 1 ampul/24 jam 29
379285 L 2.27 80 ciprofloxacine 2 x 500 mg 30
368914 L 2.38 60 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 30
368913 L 2.38 60 injeksi ceftriaxone 1 ampul/24 jam 30
375672 P 1.83 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 30
368915 L 2.38 60 metronidazole 3 x 500 mg 30
279129 P 1.74 63 amoxicilin 4 x 500 mg 31
373063 L 2.10 99 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 31
335068 P 1.68 76 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 31
101600 P 1.63 74 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 33
376133 L 2.04 76 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 34
388117 L 2.01 80 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam
34
388118 L 2.01 80 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 34
280681 L 1.92 84 injeksi ceftriaxone 2 x 1 36
373117 L 1.89 70 cefadroxil 2 x 500 mg 38
387649 P 1.50 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 38
342736 L 1.80 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 40
379709 (1)
L 1.77 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 41
389315 L 1.71 77 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 41
370030 (2)
L 1.67 72 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 43
115423 L 1.67 67 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 44
371001 L 1.55 87 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 45
376347 L 1.56 60 injeksi ceftriaxone 1 gr/24 jam 48
110898 P 1.16 68 ciprofloxacine 2 x 500 mg 49
264400 L 1.49 66 injeksi ceftriaxone 1g/ 12 jam 50
373991 P 1.15 65 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 50
375919 L 1.42 82 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 51
368678 P 1.07 69 amoxicilin 3 x 500 mg 54
379709 (2)
L 1.39 70 injeksi ceftriaxone 1 ampul/12 jam 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
379037 L 1.31 85 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 55
386601 P 1.04 66 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 56
382298 P 0.97 69 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 61
378011 L 1.23 65 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 63
372024 L 1.16 74 injeksi ceftazidime 3 x 1 ampul 65
361941 P 0.93 60 injeksi ceftriaxon 1 g/24 jam 65
361942 P 0.93 60 injeksi garamycine 80 mg/8 jam 65
372023 L 1.16 74 metronodazole 3 x 500 mg 65
361943 P 0.93 60 rifampicin 1 x 450 mg 65
373089 L 1.15 75 cefixime 2 x 100 mg 66
203434 (2)
P 0.92 63 cefixime 2 x 100 mg 66
203434 (1)
P 0.92 63 injeksi ceftriaxone 2 x 1 66
203434 (2)
P 0.92 63 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 66
373087 L 1.15 75 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 66
373088 L 1.15 75 metronidazole 3 x 500 mg 66
376364 P 0.91 60 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 67
384829 P 0.90 60 amoxicilin 3 x 500 mg 68
269916 (1)
L 1.11 79 injeksi ceftriaxone 1 / 24 jam 68
379131 L 1.15 62 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 68
269916 (1)
L 1.11 79 injeksi ciprofloxacin 1 g/12 jam 68
359571 L 1.11 70 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 70
386669 P 0.85 73 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 70
376350 L 1.11 70 injeksi garamycine 80 mg/12jam 70
318074 P 0.84 72 injeksi ceftriaxone 1 g/ 12 jam 71
259069 L 1.07 63 lefloxacine 1 x1 74
371262 P 0.82 64 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 75
371263 P 0.82 64 lefloxacine 1 x 500 mg 75
369587 L 1.04 60 ciprofloxacine 2 x 500 mg 77
380828 L 1.04 61 erythromycine 4 x 250 mg 77
369587 L 1.04 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 77
356887 L 0.99 76 gentamycin 3 x 80 mg 78
368759 L 1.02 65 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 78
372409 P 0.78 69 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 78
372550 P 0.78 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 78
377619 P 0.78 65 cotrimoxasole 2 x 480 mg 79
127178 P 0.74 87 injeksi metronidazole 250mg/6 jam 79
378865 P 0.74 75 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 81
354441 P 0.75 71 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
(1)
372287 L 0.93 85 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 82
370515 L 0.94 80 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 82
370516 L 0.94 80 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 82
282208 P 0.73 73 ciprofloxacine 2 x 500 mg 83
369985 L 0.95 67 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 84
370984 P 0.71 80 injeksi ceftriaxone 2 x 1g 84
381743 L 0.95 65 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 85
228990 (2)
P 0.71 77 injeksi garamycine 80 mg/8 jam 85
254332 L 0.93 66 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 86
383417 L 0.92 70 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 86
392909 P 0.71 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 86
374831 L 0.89 80 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 87
371587 L 0.92 68 injeksi ceftriaxone 1 gr/24 jam 87
269916 (2)
L 0.90 79 injeksi ceftriaxone 1g/ 12 jam 87
244250 L 0.92 64 injeksi ceftriaxon 1g/12 jam 88
373941 P 0.66 85 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 90
375387 L 0.89 70 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 90
375388 L 0.89 70 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 90
373413 L 0.85 85 cefadroxil 2 x 500 mg 91
378008 L 0.89 67 injeksi ceftriaxon 1 ampul/12 jam 91
131875 L 0.88 70 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 91
131874 L 0.88 70 injeksi metronidazole 500 mg/8 jam
91
373255 L 0.85 82 cefadroxil 2 x 500 mg 92
376383 L 0.88 64 amoxicilin 3 x 500 mg 93
348240 L 0.85 76 ciprofloxacine 2 x 500 mg 93
376384 L 0.88 64 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 93
387304 L 0.85 76 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 93
375530 P 0.66 75 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 93
373414 L 0.85 70 ciprofloxacine 2 x 500 mg 95
373415 L 0.85 70 injeksi metronidazole 500 mg/12 jam
95
228990 (1)
P 0.64 77 injeksi ceftriaxone 1 gr/ 12 jam 96
382450 P 0.65 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 96
321533 L 0.84 67 ciprofloxacine 2 x 500 mg 97
321532 L 0.84 67 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 97
379046 (1)
L 0.81 83 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 97
379046 L 0.81 83 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
(2)
187139 L 0.84 63 amoxicilin 3 x 500 mg 98
378091 L 0.82 70 cefadroxil 2 x 500 mg 99
383295 L 0.79 83 amoxicilin 3 x 500 mg 100
369556 L 0.81 71 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 100
369557 L 0.81 71 rifampicin 1 x 450 mg 100
310240 L 0.8 67 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 102
373993 P 0.60 80 injeksi ceftriaxone 1 gr/12 jam 102
379389 P 0.61 73 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 102
215759 P 0.60 76 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam
103
370591 L 0.79 67 amoxicilin 3 x 500 mg 104
103530 L 0.78 70 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 105
108463 L 0.79 64 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 105
373192 L 0.80 60 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 105
108462 L 0.79 64 injeksi metronidazole 500 mg/8 jam
105
393985 L 0.77 70 amoxicilin 3 x 500 mg 106
393984 L 0.77 70 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 106
393984 L 0.77 70 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 106
379285 P 0.6 65 amoxicilin 3 x 500 mg 107
369871 L 0.74 86 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 12 jam
107
379284 P 0.6 65 injeksi ceftriaxone 2 x 1 107
379286 P 0.6 65 metronidazole 3 x 500 mg 107
390683 L 0.76 70 cefadroxil 2 x 500 mg 108
134465 L 0.76 69 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 108
376845 P 0.60 60 injeksi ceftriaxon 1 g/24 jam 108
380245 L 0.74 75 cefixime 2 x 100 mg 110
134983 P 0.58 66 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 111
387641 L 0.74 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 111
368060 P 0.56 75 cefadroxil 2 x 500 mg 112
368965 L 0.72 79 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 112
368061 P 0.56 75 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 112
375643 L 0.75 61 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 113
206267 P 0.56 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1g 113
206267 P 0.56 72 metronodazole 3 x 500 mg 113
367925 P 0.55 70 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 116
367925 P 0.55 70 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 116
372673 (2)
L 0.69 77 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 118
388185 P 0.54 68 cefadroxil 2 x 500 mg 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
388184 P 0.54 68 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 119
371339 L 0.70 65 amoxicilin 3 x 500 mg 120
387852 L 0.69 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 120
138504 L 0.69 69 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 121
138505 L 0.69 69 metronidazole 3 x 500 mg 121
370477 P 0.52 73 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 123
379630 L 0.66 75 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 125
381748 P 0.48 83 injeksi ampicilin 3 x 500 mg 128
381749 P 0.48 83 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 128
117883 P 0.50 67 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 12 jam
131
370194 P 0.47 90 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 132
391724 L 0.63 71 amoxicilin 3 x 500 mg 133
378623 P 0.49 70 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 133
390135 P 0.48 65 injeksi ceftriaxone 2 x 1 138
390827 L 0.58 84 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 142
390828 L 0.58 84 lefofloxacin 1 x 500 mg 142
377961 L 0.61 61 injeksi ceftriaxone 1 g / 24 jam 143
280857 L 0.59 65 injeksi cefadroxil 2 x 1 147
116516 P 0.43 75 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam
152
372673 (1)
L 0.54 77 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 157
355294 L 0.51 88 amoxicilin 3 x 500 mg 163
355293 L 0.51 88 cefadroxil 3 x 500 mg 163
355292 L 0.51 88 injeksi ceftriaxone 2 x 1 163
368076 L 0.51 82 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 165
341532 P 0.36 68 amoxicilin 3 x 500 mg 191
370640 P 0.33 60 injeksi ampicilin 3 x 500 mg 216
370341 P 0.23 60 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 328
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Populasi (N) : 890 Sampel minimum :
n = ���
���.��,���� = 276
Kasus antibiotik : 178 kasus Kasus OAINS : 62 kasus Kasus antihipertensi : 214 kasus Data Profil Jenis Kelamin Pasien Geriatri jenis kelamin RS Elisabeth RSUD Panembahan Senopati
jumlah % jumlah % Laki-laki 33 31.13% 113 63.48%
Perempuan 73 68.87% 65 36.52%
Total 106 100.00% 178 100.00%
Data Profil Umur Pasien Geriatri
umur RS Elisabeth RSUD Panembahan Senopati
jumlah % jumlah %
elderly (60 - 75 tahun) 65 61.32% 128 71.91%
old (76 – 90 tahun) 38 35.85% 49 27.53%
very old (> 90 tahun) 3 2.83% 1 0.56%
total 106 100.00% 178 100.00%
Data Profil Kreatinin Serum Pasien Geriatri kreatinin serum Pasien perempuan RS
Elisabeth pasien perempuan RSUD
Panembahan Senopati jumlah % jumlah %
< 0.5mg/dL 1 1.37% 9 13.85%
0.5 - 0.9 mg/dL 30 41.10% 37 56.92%
> 0.9 mg/dL 42 57.53% 19 29.23%
Total 73 100.00% 65 100.00%
kreatinin serum pasien laki-laki RS
Elisabeth pasien laki-laki RSUD
jumlah % jumlah %
< 0.6 mg/ dL 3 9.09% 8 7.08%
0.6 - 1.3 mg/dL 22 66.67% 74 65.49%
> 1.3 mg/ dL 8 24.24% 31 27.43%
total 33 100.00% 113 100.00%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Data Profil Ras Pasien Geriatri Ras RS Elisabeth RSUD Panembahan
Senopati jmlh % jmlh %
Afrika Amerika 0 0.00% 0 0.00%
Non Afrika Amerika 106 100.00% 178 100.00%
total 106 100.00% 178 100.00%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 3 Data Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan nilai LFG RS Elisabeth Ganjuran
NO. RM
JK
CR (mg/ dL)
U (tahun) OBAT
GFR (ml/ min/ 1.73 m2)
1447 P 5.4 67 Cefriaxon 500 mg/24 jam 8 1446 P 5.4 67 Ceftriaxone 1gr/24j 8
1446 P 4.8 67 Ceftriaxone 1gr/12j 10 19386 L 4.7 82 Cefotaxim 1gr/8jam 13 1447 P 3.8 67 Ceftriaxon 500 mg/24 jam 13
1446 P 3.8 67 Ceftriaxone 1gr/24j 13
21087 L 4 73 Ciprofloxacin 2 x 1 16
21182 L 3.5 80 Ceftriaxone 1gr/24j 18 19392 P 2.4 76 Kalcef 2 x 1 21 19393 P 2.4 76 Trichodazole 3 x 500 21 20170 P 2.3 70 Cefriaxone 1x1gr 22 20170 P 2.3 70 Cefriaxone 1x1gr 22 1446 P 2.1 67 Ceftriaxone 1gr/12j 25
21159 P 2.1 65 Ciprofloxacine 2 x 1 25 21182 L 2.3 80 Ceftriaxone 1gr/24j 29 19278 P 1.8 66 Amoxan 3x1 30 5430 L 2.3 70 Ceftriaxone 1gr/12 30
19279 P
1.8 66 Chlorampenicole 3x1 (tetes mata)
30
19386 L 2.2 82 Cefotaxim 1gr/8jam 31
19813 L 2.2 78 Ceftriaxone 1 x 1gr 31
21159 P 1.7 65 Ciprofloxacine 2 x 1 32 21059 P 1.6 69 Ceftriaxone 1gr/12j 34 11287 P 1.6 70 Ceftriaxone 1gr/12j 34 21060 P 1.6 69 Inf metronidazol 3 x 500 34 18155 P 1.3 85 Amoxicillin 1 tab (extra) 41
19714 P 1.3 78 Cefadroxil 2 x 500 42 19713 P 1.3 78 Ceftriaxone 1gr/24j 42 19715 P 1.3 78 Metonidazole 3 x 500 42 19311 P 1.3 70 Cefriaxon 1 g/24j 43 11292 P 1.2 93 Cefriaxon 1 g/12j 45 21445 P 1.2 80 Ceftriaxone 1gr/12j 46
20941 P 1.2 82 Meropex 2 x 1gr 46 11287 P 1.2 70 Ceftriaxone 1gr/12j 47 3480 P 1.2 60 Cefotaxim 1 gr/8j 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3481 P 1.2 60 Meroperem 1 gr/12j 49 19813 P 1.1 78 Cefriaxone 1 x 1gr 51 21182 L 1.4 86 Ceftriaxone 1gr/24j 51 19535 P 1.1 70 Amoxan 3 x 1 52
19615 P 1.1 70 Ceftriaxon 3x1gr 52 21029 P 1.1 69 Ceftriaxone 1gr/12j 52 11292 P 1 90 Ceftriaxone 1 gr/12j 55 19405 P 1 75 Cefriaxone 1gr/24jm 57 18601 P 1 80 Ceftriaxon 1gr/24jam 57 19392 P 1 77 Fosfomycin 1gr/12jam 57
19445 P 1 70 Amoxan 3 x 500 mg 58 19820 L 1.3 70 Ceftriaxone 1gr/24j 58 1389 P 1 70 Ciprofloxacin 2x500 mg 58 6345 P 1 67 Cefotaxime 3 x 1 gr 59 6344 P 1 67 Ceftriaxone 1x 1 gr 59 19448 P 1 65 Cypro 2x1 59
6346 P 1 67 Kalcef 2 x 1 59 21294 L 1.2 76 Tricodazol 4 x 1 63 445 P 0.9 83 Cefadroxil 2x1 64 446 P 0.9 83 Cefriaxon 2x1gr 64 20554 L 1.2 70 Ceftriaxone 1gr/24j 64 18042 P 0.9 75 Baquinor 2 x1 65
19156 P 0.9 77 Cefotaxim 1gr/8jam 65 18041 P 0.9 75 Ceftriaxone 2 x 1 65 19157 P 0.9 77 Rovadin 1x100 65 8633 P 0.9 73 Trichodazole 3 x 500 mg 65 431 P 0.9 75 Tricodazol 3x500 mg 65 21084 P 0.9 70 Kalcef 2 x1 66
18286 P 0.9 67 Metrotidazol 3x500 I hari 66 18287 P 0.9 67 Tiamfenicol 3x50 66
12528 P 0.9 65 Cefotaxim 1gr/8jam 67
21201 L 1.1 81 Cefriaxone 1gr/12j 68 9871 L 1.1 76 Amoxan 3 x 500 mg 69 9872 L 1.1 76 Ceftriaxone 1gr/12j 69 19429 L 1.1 70 Doxycycline 2 x 100 70 6295 L 1.1 65 Baquinor 2 x 1 71 21010 L 1.1 65 Cefadroxil 2 x 500 mg 71
6296 L 1.1 65 Cipro 2 x 1 71 7486 P 0.8 82 Cefodroxil 2 x 500 mg 73 7485 P 0.8 82 Ceftriaxone 1gr/12j 73 19311 P 0.8 70 Ceftriaxon 1 g/24j 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
18245 P 0.8 69 Cefadroxil 2x1 76 20498 P 0.8 65 Ceftriaxone 1gr/12j 77 21294 L 1 76 Tricodazol 4 x 1 77 10950 L 1 74 Amoxisilin 3 x 500 mg 78
19714 P 0.7 78 Cefadroxil 2 x 500 86 19713 P 0.7 78 Ceftriaxone 1gr/24j 86 251 L 0.9 82 Ceftrioxone 1 gr/24j 86 19715 P 0.7 78 Metonidazole 3 x 500 86 19535 P 0.7 70 Amoxan 3 x 1 88 19311 P 0.7 70 Ceftriaxone 1 gr/12 jm 88
1434 P 0.7 70 Ceftriaxone 1 x 1 gr 88 21029 P 0.7 69 Ceftriaxone 1gr/12j 88 20779 P 0.7 70 Inj ceftriaxone 1gr/12j 88 20778 P 0.7 70 Kalcef 2 x 1 88 20886 L 0.9 61 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 91 20403 L 0.8 90 Cefrataxim 3 x 1 97
19341 L 0.8 82 Inf metronidazol 3 x 500 98
19342 L 0.8 82 Inj ceftriaxone 1 gr/12j 98 9853 L 0.8 81 Amoxan 3 x 500 99
15433 L 0.8 75 Ciprofloxacin 2 x 500 mg 100
20804 P 0.6 75 Ceftriaxone 1gr/12j 104 19562 P 0.6 73 Ciprofloxacin 2 x 500 104
19311 P 0.6 70 Cefriaxon 1 gr/12 jm 105 11287 P 0.5 70 Ceftriaxone 1gr/12j 130 16332 L 0.6 92 Azytromycin ½ .0.0 134 16331 L 0.6 92 Azytromycin 1 x 1 134 19712 L 0.6 70 Ceftriaxone 1 gr/24 jam 142 8510 P 0.4 76 cetriaxone 2x1gr 165
21031 L 0.5 74 Amoxicillin 1 tab 500 mg 173 21388 L 0.5 65 Baquinor 2 x 500 mg 177 21388 L 0.5 65 Ceftriaxone 1gr/12j 177
RSUD Panembahan Senopati
NO. RM
JK CR (mg/ dL)
U (tahun
) OBAT
GFR (ml/ min/
1.73m2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
) 361812 L 7.32 74 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 8
372670 L 5.49 69 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 11 368684 P 4.09 82 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 11
384388 P 4.07 61 injeksi ceftriaxone 1 ampul/12 jam 12
370030 (1) L 3.13 72
injeksi metronidazole 3 x 500 mg 21
383814 L 2.92 62 injeksi ceftriaxone 1 g / 24 jam 23 240484 L 2.71 78 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 24 375456 L 2.66 65 ceftriaxone 1 x 1 26 376826 L 2.60 76 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 26 378043 L 2.45 64 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 28
369567 L 2.28 86 injeksi ceftriaxone 1 ampul/24 jam 29
379285 L 2.27 80 ciprofloxacine 2 x 500 mg 30 368914 L 2.38 60 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 30
368913 L 2.38 60 injeksi ceftriaxone 1 ampul/24 jam 30
375672 P 1.83 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 30 368915 L 2.38 60 metronidazole 3 x 500 mg 30 279129 P 1.74 63 amoxicilin 4 x 500 mg 31
373063 L 2.10 99 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 31 335068 P 1.68 76 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 31 101600 P 1.63 74 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 33 376133 L 2.04 76 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 34
388117 L 2.01 80 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam 34
388118 L 2.01 80 injeksi metronidazol 3 x 1 34 280681 L 1.92 84 injeksi ceftriaxone 2 x 1 36 373117 L 1.89 70 cefadroxil 2 x 500 mg 38 387649 P 1.50 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 38 342736 L 1.80 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 40 379709 (1) L 1.77 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 41
389315 L 1.71 77 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 41
370030 (2) L 1.67 72
injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 43
115423 L 1.67 67 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
371001 L 1.55 87 injeksi ciprofloxacine 2 x 1 ampul 45
376347 L 1.56 60 injeksi ceftriaxone 1 gr/24 jam 48
110898 P 1.16 68 ciprofloxacine 2 x 500 mg 49 264400 L 1.49 66 injeksi ceftriaxone 1g/ 12 jam 50
373991 P 1.15 65 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 50
375919 L 1.42 82 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 51
368678 P 1.07 69 amoxicilin 3 x 500 mg 54 379709 (2) L 1.39 70
injeksi ceftriaxone 1 ampul/12 jam 54
379037 L 1.31 85 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 55 386601 P 1.04 66 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 56 382298 P 0.97 69 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 61
378011 L 1.23 65 injeksi ciprofloxacine 200 mg/12 jam 63
361941 P 0.93 60 injeksi cefrtriaxone 1 x 1 ampul 65
372024 L 1.16 74 injeksi ceftazidime 3 x 1 ampul 65 361942 P 0.93 60 injeksi garamycine 80 mg/8 jam 65 372023 L 1.16 74 metronodazole 3 x 500 mg 65 361943 P 0.93 60 rifampicin 1 x 450 mg 65 373089 L 1.15 75 cefixime 2 x 100 mg 66 203434 (2) P 0.92 63 cefixime 2 x 100 mg 66 203434 (1) P 0.92 63 ceftriaxone 2 x 100 mg 66 203434 (2) P 0.92 63 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 66
373087 L 1.15 75 injeksi ciprofloxacine 2 x 200 mg 66
373088 L 1.15 75 metronidazole 3 x 500 mg 66 376364 P 0.91 60 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 67 384829 P 0.90 60 amoxicilin 3 x 500 mg 68 269916 (1) L 1.11 79 injeksi ceftriaxone 1 / 24 jam 68 379131 L 1.15 62 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 68 269916 (1) L 1.11 79 injeksi ciprofloxacin 1 g/12 jam 68 359571 L 1.11 70 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 70 386669 P 0.85 73 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 70
376350 L 1.11 70 injeksi garamycine 80 mg/12jam 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
318074 P 0.84 72 injeksi ceftriaxone 1 g/ 12 jam 71 259069 L 1.07 63 lefloxacine 1 x1 74 371262 P 0.82 64 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 75 371263 P 0.82 64 lefloxacine 1 x 500 mg 75 369587 L 1.04 60 ciprofloxacine 2 x 500 mg 77 380828 L 1.04 61 erythromycine 4 x 250 mg 77 369587 L 1.04 60 injeksi ceftriaxone 2 x 1 77 356887 L 0.99 76 gentamycin 3 x 80 mg 78 368759 L 1.02 65 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 78 372409 P 0.78 69 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 78 372550 P 0.78 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 78 377619 P 0.78 65 cotrimoxasole 2 x 480 mg 79
127178 P 0.74 87 injeksi metronidazole 250mg/6 jam 79
378865 P 0.74 75 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 81 354441 (1) P 0.75 71 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 81 372287 L 0.93 85 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 82 370515 L 0.94 80 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 82
370516 L 0.94 80 injeksi metronidazole 3 x 500 mg 82
282208 P 0.73 73 ciprofloxacin 2 x 500 mg 83
369985 L 0.95 67 ceftazidime 2 x 1 g 84 370984 P 0.71 80 injeksi ceftriaxone 2 x 10 mg 84
381743 L 0.95 65 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 85 228990 (2) P 0.71 77 injeksi garamycine 80 mg/8 jam 85 254332 L 0.93 66 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 86 383417 L 0.92 70 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 86
392909 P 0.71 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 86 374831 L 0.89 80 injeksi cefrtiaxone 2 x 1 g 87 371587 L 0.92 68 injeksi ceftriaxone 1 gr/24 jam 87 269916 (2) L 0.90 79 injeksi ceftriaxone 1g/ 12 jam 87 244250 L 0.92 64 injeksi ceftriaxon 1g/12 jam 88 373941 P 0.66 85 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 90 375387 L 0.89 70 injeksi ceftriaxone 3 x 1 g 90
375388 L 0.89 70 injeksi ciprofloxacine 2 x 1 ampul 90
373413 L 0.85 85 cefadroxil 2 x 500 mg 91
378008 L 0.89 67 injeksi ceftriaxon 1 ampul/12 jam 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
131875 L 0.88 70 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 91
131874 L 0.88 70 injeksi metronidazole 500 mg/8 jam 91
373255 L 0.85 82 cefadroxil 2 x 500 mg 92 376383 L 0.88 64 amoxicilin 3 x 500 mg 93 348240 L 0.85 76 ciprofloxacine 2 x 500 mg 93 376384 L 0.88 64 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 93 387304 L 0.85 76 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 93 375530 P 0.66 75 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 93 373414 L 0.85 70 ciprofloxacine 2 x 500 mg 95
373415 L 0.85 70 injeksi metronidazole 500 mg/12 jam 95
228990 (1) P 0.64 77 injeksi ceftriaxone 1 gr/ 12 jam 96 382450 P 0.65 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 gr 96 321533 L 0.84 67 ciprofloxacine 2 x 500 mg 97 321532 L 0.84 67 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 97 379046 (1) L 0.81 83
injeksi ciprofloxacine 2 x 1 ampul 97
379046 (2) L 0.81 83
injeksi ciprofloxacine 2 x 1 ampul 97
187139 L 0.84 63 amoxicilin 3 x 500 mg 98 378091 L 0.82 70 cefadroxil 2 x 500 mg 99 383295 L 0.79 83 amoxicilin 3 x 500 mg 100 369556 L 0.81 71 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 100 369557 L 0.81 71 rifampicin 1 x 450 mg 100 310240 L 0.8 67 ceftazidime 3 x 1 102 373993 P 0.60 80 injeksi ceftriaxone 1 gr/12 jam 102 379389 P 0.61 73 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 102
215759 P 0.60 76 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jam 103
370591 L 0.79 67 amoxicilin 3 x 500 mg 104 103530 L 0.78 70 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 105 108463 L 0.79 64 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 105 373192 L 0.80 60 injeksi ceftriaxone 1 g/12 jam 105
108462 L 0.79 64 injeksi metronidazole 500 mg/8 jam 105
393985 L 0.77 70 amoxicilin 3 x 500 mg 106 393984 L 0.77 70 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 106 393984 L 0.77 70 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 106 379285 P 0.6 65 amoxicilin 3 x 500 mg 107 369871 L 0.74 86 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 12 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
jam 379284 P 0.6 65 injeksi ceftriaxone 2 x 1 107 379286 P 0.6 65 metronidazole 3 x 500 mg 107 390683 L 0.76 70 cefadroxil 2 x 500 mg 108 134465 L 0.76 69 ceftazidime 2 x 1 108 376845 P 0.60 60 injeksi ceftriaxon 1 g/24 jam 108 380245 L 0.74 75 injeksi cefiximine 2 x 1 110 134983 P 0.58 66 injeksi ceftriaxon 1gr/12 jam 111 387641 L 0.74 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 111 368060 P 0.56 75 cefadroxil 2 x 500 mg 112 368965 L 0.72 79 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 112 368061 P 0.56 75 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 112 375643 L 0.75 61 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 113 206267 P 0.56 72 injeksi ceftriaxone 2 x 1g 113 206267 P 0.56 72 metronodazole 3 x 500 mg 113 367925 P 0.55 70 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 116 367925 P 0.55 70 injeksi ceftriaxone 1 g/24 jam 116 372673 (2) L 0.69 77 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 118 388185 P 0.54 68 cefadroxil 2 x 500 mg 119 388184 P 0.54 68 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 119 371339 L 0.70 65 amoxicilin 3 x 500 mg 120 387852 L 0.69 70 injeksi ceftriaxone 2 x 1 ampul 120 138504 L 0.69 69 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 121 138505 L 0.69 69 metronidazole 3 x 500 mg 121 370477 P 0.52 73 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 123 379630 L 0.66 75 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 125 381748 P 0.48 83 ampicilin 3 x 500 mg 128 381749 P 0.48 83 injeksi ceftriaxon 2 x 1 g 128
117883 P 0.50 67 injeksi ceftriaxone 1 ampul / 12 jam 131
370194 P 0.47 90 injeksi ceftazidime 2 x 1 ampul 132 391724 L 0.63 71 amoxicilin 3 x 500 mg 133 378623 P 0.49 70 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 133 390135 P 0.48 65 injeksi ceftriaxone 2 x 1 138 390827 L 0.58 84 injeksi ceftazidime 3 x 1 g 142 390828 L 0.58 84 lefofloxacin 1 x 500 mg 142 377961 L 0.61 61 injeksi ceftriaxone 1 g / 24 jam 143 280857 L 0.59 65 injeksi cefadroxil 2 x 1 147
116516 P 0.43 75 injeksi ciprofloxacin 200 mg/12 jm 152
372673 L 0.54 77 injeksi cefotaxime 1 g/12 jam 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
(1) 355294 L 0.51 88 amoxicilin 3 x 500 mg 163 355293 L 0.51 88 cefadroksil 3 x 1 163 355292 L 0.51 88 ceftriaxone 2 x 1 163 368076 L 0.51 82 injeksi ceftriaxon 1 g/12 jam 165 341532 P 0.36 68 amoxicilin 3 x 500 mg 191 370640 P 0.33 60 injeksi ampicilin 3 x 500 mg 216 370341 P 0.23 60 injeksi ceftriaxone 1 g / 12 jam 328
Data Derajat Penurunan Fungsi Ginjal Berdasarkan LFG