i PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN PADA PESERTA DIDIK SMP PANGUDI LUHUR BAYAT KLATEN KELAS IX A SEMESTER I Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh Fajari Revyanto Kurniawan NIM. 091224011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Embed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/8167/1/091224011_full.pdfiii skripsi penerapan pendekatan saintifik dalam peningkatan kemampuan menulis cerpen pada peserta
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK
DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN
PADA PESERTA DIDIK SMP PANGUDI LUHUR BAYAT KLATEN
KELAS IX A SEMESTER I
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
OlehFajari Revyanto Kurniawan
NIM. 091224011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIAJURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK
DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN
PADA PESERTA DIDIK SMP PANGUDI LUHUR BAYAT KLATEN
KELAS IX A SEMESTER I
Disusun oleh :
Fajari Revyanto Kurniawan
091224011
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
Drs. J. Prapta Diharja, SJ., M.Hum Tanggal 5 September 2016
Pembimbing II
Drs. B. Rahmanto, M.Hum. Tanggal 5 September 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK
DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN
PADA PESERTA DIDIK SMP PANGUDI LUHUR BAYAT KLATEN
KELAS IX A SEMESTER I
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Fajari Revyanto Kurniawan
NIM: 091224011
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal: 27 September 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda tangan
Ketua : Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. .....................
Sekretaris : Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. .....................
Anggota : Drs. J. Prapta Diharja, S.J, M.Hum. .....................
Anggota : Drs. B. Rahmanto, M.Hum. .....................
Anggota : Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. .....................
Yogyakarta, 27 September 2016
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Syukur Tiada Akhir
Jacob Oetama
“Sakehing prekara bisa daksangga srana kekuwatan sing diparengake deningSang Kristus marang aku”
-Filipi 4 : 13-
Selalu berusaha menjadi seperti sebatang lilin dan segenggam garam
Fajari Revyanto Kurniawan
Karya sederhanaku ini aku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria
Bapak Norbertus Riyanta
Ibu Fransisca Natalia Murwati
Adekku tercinta CH. Rinanda YV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 September 2016
Penulis,
Fajari Revyanto Kurniawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fajari Revyanto Kurniawan
Nomor Mahasiswa : 091224011
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIKDALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN
PADA PESERTA DIDIK SMP PANGUDI LUHUR BAYAT KLATENKELAS IX A SEMESTER I
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
meminta izin dari maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 27 September 2016
Yang menyatakan
Fajari Revyanto Kurniawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Kurniawan, Fajari Revyanto. 2016. Penerapan Pendekatan Saintifik dalamPeningkatan Kemampuan Menulis Cerpen pada Peserta Didik SMPPangudi Luhur Bayat Klaten Kelas IX A Semester I. Skripsi.Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalampeningkatan kemampuan menulis cerpen. Pendekatan yang digunakan dalampenelitian ini adalah pendekatan saintifik.
Penelitian ini adalah jenis PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Prosedurpenelitian ini mengunakan model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis &McTaggart. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiridari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, keseluruhan siklusdilakukan dalam 2 pertemuan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IXA SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten. Subjek diberikan tindakan berupapendekatan saintifik dalam menulis cerpen. Pengumpulan data dilakukan dengantes, analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif.
Hasil dari penelitian yang dilakukan ini adalah analisis data kemampuansiswa menunjukkan bahwa pada kondisi awal, hanya 5 orang dari 28 siswa atau17,86% siswa tuntas dalam pembelajaran. Pada siklus I terjadi peningkatanmenjadi 11 siswa atau 39,29 % siswa tuntas dalam pembelajaran. Pada siklus IIpada nilai akhir mengalami peningkatan, dengan kata lain kriteria penilaian dalamkategori baik sudah tercapai, bahkan terdapat beberapa peserta didik yangtergolong dalam kriteria nilai sangat baik. Dengan demikian, pembelajaranmenulis cerpen dengan menggunakan pendekatan saintifik dapat disimpulkanmengalami peningkatan yang cukup signifikan dilihat dari jumlah siswa yangtuntas dalam setiap proses pembelajaran menulis cerpen.
Kata kunci : Cerpen, pendekatan saintifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Kurniawan, Fajari Revyanto. 2016. Implementation of Scientific Approach inUpgrading of Students Writing Short Story Capability of PangudiLuhur Bayat Klaten Junior High School IXA Class Semester I. Thesis.Yogyakarta: PBSI, FKIP, Sanata Dharma University.
This research purpose is to determine students result in learning to writeshort stories. This research use scientific approach.
This research is a kind of Classroom Action Research. This study uses aprocedure model of Kemmis & McTaggart Classroom Action Research. It wasconducted in two circles, each cycle consists of two cycles, and there areplanning, realization, observing, and reflection. The respondents of this researchare students of XI A Pangudi Luhur Bayat Klaten Junior High School.Respondents were given actions in the form of scientific approach in writing shortstories. The data collection in this study collected by test, data analysis usingdescriptive statistic.
The result of the research showed that the students' abilities in the initialconditions, only 5 out of 28 students or 17.86% students completed the study. Inthe first cycle increased to 11 students or 39.29% students completed the study. Inthe second cycle at the final value has increased, in other words, the assessmentcriteria in both categories have been reached, even there are some students whobelong to the criteria of very good value. Therefore, the study of writing a shortstory by using a scientific approach can be summed experienced a significantincrease in terms of the number of students who pass in every process of learningto write short story.
Keywords: Short Story, scientific approach.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, dukungan,
bimbingan, motivasi dan arahan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia.
2. Romo Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum. dan Bapak Drs. B. Rahmanto,
M.Hum. sebagai dosen pembimbing akademik maupun sebagai dosen
pembimbing dalam penyusunan skripsi yang telah bersedia meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran dari awal penyusunan skripsi sampai
terselesaikannya skripsi ini.
3. Bapak Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. Sebagai dosen penguji yang telah
memberikan masukan kepada penulis sehingga penulis mendapat banyak
pengetahuan dan wawasan dalam mengambil dan mengolah data
penelitian.
4. Segenap dosen dan karyawan Prodi PBSI Universitas Sanata Dharma yang
telah membimbing, membantu serta memberikan ilmunya kepada penulis
selama di Universitas Sanata Dharma.
5. Bapak FX. Heru Cahyono, S.Pd. sebagai kepala sekolah SMP Pangudi
Luhur Bayat Klaten yang telah mengijinkan penulis melaksanakan
penelitian.
6. Ibu Ana Prasetyaningsih, S.Pd. sebagai guru pembimbing yang telah
sabar membimbing penulis dalam melakukan penelitian di SMP Pangudi
Luhur Bayat Klaten.
7. Siswa-siswi kelas IX A SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten tahun ajaran
2015/2016 yang telah bersedia membantu penulis selama penulis
melakukan penelitian di SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
8. Bapak N. Riyanta, Ibu FN. Murwati, dan adek CH. Rinanda Yulitasari
Veraningtyas atas motivasi, doa dan dukungan serta cinta kasih yang
diberikan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat kost yang selalu memberikan semangat kepada penulis
dalam penyusunan skripsi.
10. Cecil, Woro, Asa, Tofan, Kiki dan adit yang telah memberikan dukungan
kepada penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.
11. Mbak Tina, mbak Nila, Mas Anggun, Bulek Yugi, Mas Agus Munadi,
Mas adit, dek Tutik, mbak Uut, Mas Sandro yang telah memberikan
dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
12. Teman-teman OMK Santo Stephanus Bayat yang telah memberikan
dukungan untuk terus maju dan semangat OJO KENDHO, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi.
13. Teman-teman Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia angkatan 2009. Yang
telah banyak membantu penulis dalam bertukar pikiran ketika penulis
mengalami kesulitan.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi yang membaca dan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian
selanjutnya.
Yogyakarta, 27 September 2016
Penulis,
Fajari Revyanto Kurniawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix
DAFTAR ISI............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
melaksanaan rencana yang telah dibuat seperti pada tahap
sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan 2
kali pertemuan. Kegiatan pada siklus ini berlangsung
selama 2JP (80 menit) dalam setiap pertemuan.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I
dilaksanakan pada tanggal 9 September 2015, pukul
11.35 – 12.55 WIB. Tujuan yang akan dicapai pada
pertemuan pertama yaitu memahami pengertian
cerpen, menjelaskan ciri-ciri cerpen, menjelaskan
unsur-unsur cerpen, dan menjelaskan langkah-
langkah menulis cerpen. Berikut ini merupakan
uraian kegiatan pada pertemuan pertama:
a) Peneliti bersama kolaborator masuk ke
dalam kelas untuk memulai kegiatan belajar
mengajar. Dalam kegiatan ini, peneliti
bertindak sebagai fasilitator dan kolaborator
bertindak sebagai guru pendamping.
Setelah semua peserta siap mengikuti
kegiatan belajar mengajar, lalu peneliti
menjelaskan tentang pengertian cerpen,ciri-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
ciri cerpen, unsur-unsur cerpen, dan
langkah-langkah menulis cerpen.
b) Untuk awal kegiatan ini peneliti
menjelaskan tentang pengertian cerpen,
ciri-ciri cerpen (jumlah katanya tidak lebih
dari 10.000 kata, memiliki bentuk cerita
yang pendek, isi ceritanya berasal dari
kehidupan sehari-hari, hampir seluruh
tokoh yang ada dalam cerpen mengalami
masalah dan konflik, kalimat, susunan kata-
kata yang digunakan bersifat sederhana,
alur cerita dalam cerpen bersifat tunggal
dan lurus, penokohan pada cerpen sangat
sederhana), unsur-unsur cerpen (tema, latar
atau setting, pesan atau amanah,
penokohan, sudut pandang, alur), langkah-
langkah menulis cerpen ( siapkan tema,
tentukan jenis cerpen, tentukan segmen,
tentukan tokoh, tentukan konflik, tentukan
penyelesaian, tentukan judul).
c) Bahan menulis cerpen pada pertemuan ini
dimulai dari yang sederhana dengan tujuan
mengenalkan pengertian cerpen, ciri-ciri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
cerpen, unsur-unsur cerpen, dan langkah
langkah menulis cerpen kepada para peserta
didik. Materi tersebut dapat dilihat dibawah
ini:
1) Pengertian cerpen
Cerita pendek atau cerpen merupakan cerita fiksi
bentuk prosa yang padat, yang unsur ceritanya terpusat
pada satu peristiwa pokok, sehingga jumlah dan
pengembangan pelaku terbatas, dan keseluruhan cerita
memberikan kesan tunggal (Jabrohim, 1994: 165-166).
Cerita pendek menurut KBBI edisi keempat
(2008:263) adalah kisahan pendek (kurang dari 10.000
kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan
dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu
situasi (pada suatu ketika).
2) Ciri Ciri Cerpen
(a) Cerpen memiliki bentuk cerita yang pendek, lebih
pendek dari novel. Beberapa sumber menyatakan
bahwa ciri ciri cerpen bersifat singkat dan padat.
(b) Jumlah katanya tidak lebih dari 10.000 kata. Ciri
ciri cerpen yang satu ini diambil dari pengertian
cerpen menurut KBBI. Beberapa sumber lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
menerangkan bahwa jumlah kata dari cerpen
sekitar 5000 kata atau 2-20 halaman kertas.
(c) Isi ceritanya berasal dari kehidupan sehari-hari
(biasanya dari pengalaman pribadi atau orang lain).
Ciri cerpen ini sudah jelas menggambarkan kenapa
cerpen itu dapat menceritakan sesuatu dengan cara
yang lebih singkat dari novel akan tetapi tetap
dapat menyampaikan pesannya.
(d) Tidak mengangkat atau menceritakan semua latar
belakang pemain atau pelaku dalam cerita atau
kisah tersebut, hanya melukiskan masalah tunggal,
tokoh utama dan inti sarinya saja. Ciri cerpen ini
mendukung dan menegaskan kenapa cerpen
memang harus "cerita pendek".
(e) Hampir seluruh tokoh yang ada dalam cerpen
mengalami masalah atau konflik yang
berhubungan dengan tokoh utama.
(f) Kalimat, susunan dan kata kata yang digunakan
bersifat sederhana dan mudah dimengerti sehingga
pembaca mampu memahami dengan cepat dan
deskripsi yang singkat.
(g) Kesan yang muncul saat dan setelah membaca
cerpen cukup mendalam sehingga pembaca dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
merasakan isi cerpen. Ciri ciri cerpen ini menjadi
alasan sehingga banyak orang yang tetap
menunggu cerpen dalam terbitan tabloid atau
majalah.
(h) Biasanya hanya satu kejadian besar dan beberapa
kejadian pendukung yang ada.
(i) Alur cerita dalam cerpen bersifat tunggal dan lurus
(j) Penokohan pada cerpen sangat sederhana, tidak
mendalam dan singkat
3) Unsur Unsur Cerpen
Sebelum itu, anda harus menyadari bahwa unsur
unsur cerpen atau semua jenis prosa ada dua yaitu
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
adalah unsur-unsur yang ada dalam tubuh prosa itu
sendiri, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur unsur
yang membangun di luar sebuah karya sastra atau
prosa tersebut dengan kata lain latar belakang penulis
dan lingkungan penulis saat itu. Dalam cerpen sendiri,
terdapat 6 unsur intrinsik cerpen yang sering disebut
unsur pembentuk cerpen atau unsur penyusun cerpen.
Berikut 6 unsur intrinsik cerpen tersebut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
(a) Tema
Tema adalah inti atau ide dasar dari sebuah
cerita. Dalam hal ini cerita pendek atau cerpen.
Sudah selayaknya dalam sebuah cerita terdapat
tema dalamnya. Untuk membentuk suatu tema
dari sebuah cerpen, seorang penulis cerpen
haruslah membangunnya dari masalah ataupun
suatu permasalahan keseharian atau kehidupan
yang ada dan layak jadi sebuah renungan.
(b) Latar atau setting
Latar atau setting cerpen dapat berupa
tempat, suasana, waktu, dan budaya yang menjadi
ruang atau wadah cerita tersebut.
(c) Pesan atau amanah
Dalam sebuah cerpen, unsur ini haruslah
ada. Jikalau unsur pesan tidak ada, maka
sepertinya tidak layak disebut sebagai sebuah
karya sastra cerpen. Pesan pengarang cerpen dapat
berupa nilai didik yang hendak disampaikan baik
secara eksplisit ataupun secara implisit.
(d) Penokohan
Dalam cerpen, watak watak yang dimiliki
tokoh digambarkan lengkap dengan sifatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dalam cerita pendek, baik dengan jelas ataupun
disamarkan.
(e) Sudut Pandang (Point of view)
Sudut pandang dalam sebuah cerpen
umumnya menempatkan pengarang sebagai orang
pertama. Akan tetapi, sering juga pengarang
sebagai orang kedua, orang ketiga dan bahkan di
luar cerita. Sudut pandang pengarang dalam cerita
sebagai orang pertama biasanya memberikan
cerita yang lebih pendek dari sudut yang lainnya.
(f) Alur
Unsur intrinsik cerpen yang satu ini tidak
begitu jelas terlihat. Tentulah hal ini karena
pendeknya "cerpen". Akan tetapi, bila dihendaki
oleh pengarang, dapat diberikan tahapan tahapan
dalam alur cerpen. Kelemahannya, semakin jelas
alur dan semakin banyak alur yang ada, akan
semakin panjang "cerpennya".
4) Langkah Langkah Menulis Cerpen
(a) Siapkan tema
Anda dapat memilih tema persahabatan,
percintaan, misteri, dan lain-lain. Menulis tanpa
berpegang pada satu tema bisa-bisa hanya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
membuat Anda duduk kebingungan di depan
komputer dan membuang waktu dengan percuma.
(b) Tentukan jenis cerpen
Cerpen seperti apa nan ingin ditulis? Cerpen
horor, komedi, drama, romantis, misteri, religi,
atau drama komedi? Jika sejak awal Anda sudah
menentukan akan membuat cerpen komedi,
misalnya, fokuslah buat menulis cerpen yang
benar-benar lucu, bukan lucu nan nanggung.
(c) Tentukan segmen
Pastikan dulu apakah Anda akan menulis
cerpen anak, remaja, atau dewasa. Menulis cerpen
buat anak-anak jelas tidak sama dengan menulis
cerpen buat remaja, apalagi buat dewasa.
(d) Tentukan tokoh
Siapa yang akan menjadi tokoh primer
dalam cerpen Anda? Siapkan nama-nama tokoh
primer dan beri karakter buat setiap tokoh primer
dan tokoh-tokoh lainnya yang ada di dalam cerpen.
(e) Tentukan konflik
Cerpen tanpa konflik tentu akan hambar, tidak ada
gregetnya. Jadi, siapkan konflik. Konflik ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
muncul di tengah-tengah cerita, dapat pula
langsung menggebrak di awal cerita.
(f) Tentukan penyelesaian (ending) cerita
Kalau kata grup band Armada, "Mau dibawa
ke mana interaksi kita...". Begitu juga dengan
menulis cerpen. Mau dibawa ke mana cerpen nan
akan Anda tulis? Ke akhir yang senang (happy
ending) , akhir yang menyedihkan (sad ending) ,
atau akhir yang menggantung (hanging ending) ?
(g) Tentukan judul
Jangan lupa, pilih judul yang singkat, namun
bisa menggambarkan isi cerpen yang ditulis. Tak
masalah jika Anda menentukan judul ini
belakangan atau bahkan ketika cerpen telah selesai
ditulis. Tapi, ingat! Jangan sampai melakukan
kesalahan fatal dengan tak mencantumkan judul
cerita.
d) Peneliti mengajak peserta didik untuk menulis cerpen.
Apabila sudah dirasa cukup, peneliti mengucapkan salam
dan meninggalkan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada tanggal
11 September 2015, pukul 09.20 – 10.40 WIB. Pada pertemuan
kedua siklus I, peneliti mengadakan tes akhir siklus I. Tes ini
dilaksanakan untuk mengetahui hasil menulis cerpen. Berikut ini
penjabaran kegiatan pada pertemuan kedua:
a) Peneliti bersama kolaborator masuk ke dalam kelas untuk
memulai kegiatan belajar mengajar bersama-sama dengan
peserta didik.
b) Sebelum tes dilaksanakan, peneliti mengajak peserta didik
untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan pada
pertemuan sebelumnya. Setelah itu tes dilaksakan, dan
pengambilan nilai dilakukan cara setiap peserta didik
menulis cerpen sesuai dengan pengalaman pribadi masing
masing dengan tema “persahabatan”.
c) Setelah tes dilaksanakan, peneliti menutup pertemuan
terakhir ini dengan mengucapkan salam.
c. Hasil Observasi Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama 2 kali
pertemuan bersama peneliti, hasil yang didapat adalah:
1) Peserta didik masih kurang memahami cara menulis cerpen
pada kelengkapan unsur intrinsik cerpen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2) Masih banyak peserta didik yang kurang memahami cara
menulis cerpen dengan memperhatikan keterpaduan
unsur/struktur cerpen.
3) Peserta didik masih kurang memahami cara menulis cerpen
dengan memperhatikan kesesuaian penggunaan bahasa cerpen.
4) Beberapa peserta didik masih belum serius ketika menulis
cerpen, terbukti dari nilai pretes
5) Masih banyak peserta didik yang masih saling bertanya dengan
teman yang lain.
6) Waktu untuk menulis cerpen kurang efektif diakibatkan karena
masih banyak siswa yang masih bertanya satu sma lain.
7) Masih banyak peserta didik yang malu bertanya kepada
peneliti ketika mengalami kesulitan dalam menulis cerpen.
Dari hasil nilai tes pada siklus I peserta didik SMP Pangudi
Luhur Bayat Klaten. Nilai rata-rata peserta didik SMP tersebut
adalah 58,75%. Jika dilihat dari hasil tes masing-masing
peserta didik, terdapat 11 peserta didik yang sudah memenuhi
nilai dalam kriteria BAIK dengan persentase 39,29% dan 17
peserta didik yang memenuhi nilai dalam kriteria KURANG
dengan persentase 60,71%. Didasari oleh nilai yang didapat
sebelum dan sesudah mendapatkan tindakan mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
peningkatan sebesar 1,96 %. tetapi peserta didik masih belum
memenuhi kriteria baik.
d. Refleksi Siklus I
Menulis cerpen dalam kegiatan belajar mengajar di SMP
Pangudi Luhur Bayat Klaten masih belum mencapai nilai dengan
kategori baik, karena masih terdapat beberapa kendala selama proses
pembelajaran berlangsung. Beberapa kendala yang dihadapi antara
lain:
1) Bagi siswa pemanfaatan waktu dalam menulis cerpen harus
lebih digunakan dengan sebaik mungkin.
2) Pada saat peneliti menjelaskan materi masih banyak peserta
didik yang berbicara sendiri, membuat gaduh kegiatan belajar
mengajar, terdapat siswa yang mengantuk, dan masih belum
serius ketika sesi bertanya jawab.
3) Materi yang diberikan oleh peneliti masih belum
mempengaruhi hasil menulis cerpen, karena metode yang
digunakan oleh guru masih menggunakan metode
konvensional atau terpusat oleh guru, sehingga peserta didik
tidak berkembang.
4.1.3 Siklus II
Pelaksanaan siklus II ini merupakan tindakan lanjutan
pembelajaran menulis cerpen. Dalam siklus ini, peneliti
mencoba untuk melanjutkan penelitian pada siklus I, setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
melihat hasil siklus I sebagai acuan yang dirasa masih harus
diberikan pembelajaran melalui pendekatan saintifik. Berikut
ini merupakan hasil pelaksanaan siklus II yang meliputi
tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi.
a. Perencanaan Siklus II
Dalam tahapan ini, peneliti merencanakan dan
mempersiapkan segala sesuatu sebelum penelitian
dilaksanakan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
perencanaan meliputi:
1) Mengidentifikasi masalah melalui hasil tes pada
siklus 1. Berdasarkan hasil observasi, peserta didik
masih belum mampu menulis cerpen dengan baik.
Pada siklus II ini, menulis cerpen harus lebih
ditingkatkan lagi dengan memperhatikan materi
tentang cerpen.
2) Mempersiapkan contoh cerpen yang akan diberikan
dan juga materi yang akan diajarkan kepada peserta
didik. Contoh cerpen yang dipelajari adalah cerpen
karya AA Navis yang berjudul “Dua Orang
Sahabat”.
3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran ini dilakukan dalam beberapa kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
pertemuan. Materi yang akan diajarkan pada
pertemuan pertama akan difokuskan sama seperti
pertemuan sebelumnya pada siklus I yaitu
pengertian cerpen, menjelaskan ciri-ciri cerpen,
menjelaskan unsur-unsur cerpen, dan menjelaskan
langkah-langkah menulis cerpen. Untuk pertemuan
kedua, materi pembelajaran masih sama seperti
pertemuan pertama yaitu mempelajari tentang unsur-
unsur cerpen dan langkah-langkah menulis cerpen,
agar peserta didik mampu menulis cerpen dengan
baik.
4) Membagi peserta didik menjadi 7 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4 orang.
b. Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada tahapan ini adalah
melaksanakan rencana yang telah dibuat seperti pada tahap
sebelumnya. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilakukan
2 kali pertemuan. Kegiatan pada siklus ini berlangsung
selama 2JP (80 menit).
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II
dilaksanakan pada tanggal 23 September 2015,
pukul 11.35 – 12.55 WIB. Tujuan yang akan dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pada pertemuan pertama yaitu menulis cerpen
dengan memperhatikan materi tentang cerpen.
Berikut ini merupakan uraian kegiatan pada
pertemuan pertama:
a) Peneliti bersama kolaborator masuk ke dalam
kelas untuk memulai kegiatan menulis
cerpen. Dalam kegiatan ini, peneliti bertindak
sebagai pelatih dan kolaborator bertindak
sebagai pengamat. Setelah semua peserta
siap mengikuti kegiatan belajar mengajar,
peneliti memberikan salam pembuka dan
berdoa, kemudian menjelaskan tujuan yang
akan dicapai setelah mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
b) Setelah itu peneliti mengajak peserta didik
untuk mengamati contoh cerpen dari penulis
AA Navis. Contoh cerpen dilakukan guna
mempersiapkan diri sebelum masuk ke
materi menuulis cerpen, supaya mereka dapat
menulis cerpen dengan baik dan benar sesuai
dengan materi cerpen yang telah diajarkan.
c) Untuk permulaan pada kegiatan ini, peserta
didik mempelajari contoh cerpen yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
diberikan. Setelah mempelajari contoh
cerpen tersebut, peneliti mengajak peserta
didik untuk menulis cerpen.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan
pada tanggal 25 September 2015, pukul 09.20 –
10.40 WIB. Pada pertemuan keempat siklus II,
peneliti mengadakan tes akhir siklus II. Tes ini
dilaksanakan untuk mengetahui peningkatan nilai
akhir menulis cerpen peserta didik SMP Pangudi
Luhur Bayat Klaten melalui pendekatan saintifik.
Berikut ini penjabaran kegiatan pada pertemuan
kedua:
a) Peneliti bersama kolaborator masuk ke dalam
kelas untuk memulai kegiatan belajar
mengajar bersama-sama dengan peserta
didik. Peneliti mengumumkan kepada peserta
didik bahwa pertemuan ini akan dilakukan
tes.
b) Sebelum tes dilaksanakan, peneliti mengajak
peserta didik diajak untuk mengingat materi
yang sudah diajarkan pada pertemuan
sebelumnya. Setelah itu tes dilaksakan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
pengambilan nilai dilakukan dengan dengan
menulis cerpen yang baik dan benar.
c) Setelah tes dilaksanakan, peneliti menutup
pertemuan terakhir ini dengan mengucapkan
salam.
c. Hasil Observasi Siklus II
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama
2 kali pertemuan bersama guru mata pelajaran, hasil yang
didapat adalah:
1) Penulisan cerpen dengan menggunakan pendekatan
saintifik, sudah mengalami peningkatan.
2) Pendekatan saintifik memberikan pengaruh
peningkatan nilai dalam menulis cerpen.
3) Peserta didik lebih serius dalam menulis cerpen
dengan menggunakan pendekatan saintifik.
4) Peserta didik terlihat lebih serius dan antusias ketika
menulis cerpen dibandingkan dengan hasil menulis
cerpen pada siklus I.
5) Pada saat menulis cerpen, peserta didik saling
bertanya jawab dan mengingatkan jika ada yang
mengalami kesulitan ketika menulis cerpen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
6) Peserta didik yang biasanya sering membuat gaduh
di kelas, sekarang terlihat serius ketika mereka
menulis cerpen.
7) Peserta didik dapat memanfaatkan waktu dengan
efektif ketika menulis cerpen, terlihat mereka sangat
serius dan tidak ada yang ijin keluar kelas.
Dari data yang diperoleh, menunjukkan hasil nilai
tes pada siklus II menulis cerpen SMP Pangudi Luhur Bayat
Klaten. Nilai rata-rata peserta didik di SMP tersebut adalah
75,36%. Jika dilihat dari hasil tes masing-masing peserta
didik, terdapat 4 peserta didik yang sudah memenuhi nilai
dalam kriteria SANGAT BAIK dan 24 peserta didik yang
sudah memenuhi nilai dalam kriteria BAIK. Persentase
peserta didik yang memenuhi kriteria keberhasilan tindakan
adalah 100%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
upaya meningkatkan kemampuan menulis cerpen dengan
menggunakan pendekatan saintifik pada peserta didik SMP
Pangudi Luhur Bayat Klaten tersebut pada siklus II dapat
dikatakan berhasil dengan baik.
d. Refleksi Siklus II
Setelah siklus II selesai, peneliti dan kolaborator
mendiskusikan hasil pembelajaran. Berdasarkan hasil tes
yang dilakukan pada siklus II, pembelajaran yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dilakukan sudah berjalan dengan baik sesuai rencana.
Peserta didik mengalami peningkatan menulis cerpen yang
dimulai dari pretes, siklus I, sampai dengan siklus II.
Dari hasil siklus ini, didapat semua peserta didik
telah mencapai kriteria keberhasilan tindakan. Setelah
berkoordinasi dengan guru mata pelajaran, maka proses
tindakan ini disepakati untuk berhenti sampai pada siklus
II.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pada subbab ini dibahas peningkatan kemampuan siswa dalam
pembelajaran menulis cerpen. Pembahasan hasil penelitian ini bertujuan
untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang diangkat oleh peneliti,
yaitu apakah pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dapat
meningkatkan kemampuan menulis cerpen menggunakan pendekatan
saintifik pada siswa kelas IX A SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten tahun
ajaran 2015/2016.
Data tes menulis cerpen ini diambil dari nilai setiap aspek yang
telah ditentukan dalam pedoman penilaian yang ditetapkan. Aspek-aspek
yang dinilai pada hasil tes tertulis siswa yaitu kelengkapan aspek formal
cerpen, kelengkapan unsur intrinsik cerpen, keterpaduan unsur/struktur
cerpen dan, kesesuaian penggunaan bahasa cerpen. Secara terperinci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
peningkatan kemampuan siswa pada setiap aspek penilaian dari kondisi
awal, siklus 1, dan siklus 2 akan dijelaskan sebagai berikut.
4.3 Peningkatan Kemampuan Berdasarkan Nilai Rata-Rata Siswa
Peningkatan hasil tes menulis cerpen untuk seluruh aspek dapat
pula dilihat dari peningkatan jumlah nilai rata-rata siswa pada kondisi
awal, siklus I, dan siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik
berikut.
Pretest Siklus I Siklus II
Rata-rata 57,32 58,75 75,36
Grafik 1
Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa pada Pembelajaran Menulis Cerpen
dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Pretest Siklus I Siklus II
Nilai Rata-rata
Pretest
Siklus I
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Grafik tersebut menunjukkan bahwa jumlah nilai rata-rata pada
kondisi awal adalah 57,32. Setelah pelaksanakan siklus I, nilai rata-rata
siswa meningkat menjadi 58,75. Pada pelaksanaan siklus II nilai rata-rata
siswa meningkat menjadi 75,36. Berdasarkan data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen dengan
pendekatan saintifik dapat dikatakan berhasil. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
menulis cerpen memberikan dampak positif pada diri peserta didik.
Penerapan pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis cerpen.
4.4 Peningkatan Kemampuan Siswa Berdasarkan Ketuntasan Belajar
Peningkatan kemampuan menulis cerpen juga dapat diketahui dari
banyaknya siswa yang tuntas dalam menulis cerpen. Data tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5
Data Jumlah Siswa yang Tuntas dan Tidak Tuntas
No. Siklus
Jumlah Siswa
Tuntas Tidak Tuntas
1. Pretest 5 23
2. Siklus I 14 14
3. Siklus II 20 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Data yang ada pada tabel tersebut, dapat digambarkan dalam
diagram lingkaran seperti yang akan ditampilkan sebagai berikut. Tujuan
penyajian diagram lingkaran ini adalah untuk lebih memperjelas
peningkatan kemampuan siswa yang tuntas dan tidak tuntas.
Diagram 1
Persentase Ketuntasan Kemampuan Awal Menulis Cerpen Siswa Kelas IX A
SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten Tahun Ajaran 2015/2016
Berdasarkan tabel dan diagram di atas, diketahui bahwa pada
pretest jumlah siswa yang tuntas pada pembelajaran menulis cerpen
hanya 5 orang atau 17,86 % dari keseluruhan siswa yang berjumlah 28
orang. Jumlah siswa yang tidak tuntas 23 orang atau 82,14 %. Siswa
tidak tuntas karena nilai yang diperoleh belum mencapai KKM yang
ditetapkan.
Pretest
Tuntas
Tidak Tuntas
17,86 %
82,14 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Diagram 2
Persentase Ketuntasan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas IX A
SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten Tahun Ajaran 2015/2016 Siklus I
Setelah tindakan siklus I dilaksanakan, data menunjukkan adanya
peningkatan prosentase siswa yang mencapai KKM. Pada siklus ini, jumlah siswa
yang tuntas sebanyak 11 orang atau 39,29% dari keseluruhan siswa yang
berjumlah 28 orang. Jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 17 orang atau
60,71% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 28 orang.
Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
39,29 %
60,71 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Diagram 3
Persentase Ketuntasan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas IX A
SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten Tahun Ajaran 2015/2016 Siklus II
Siklus II
Tuntas100 %
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Siklus II
Sangat Baik
Baik
14,29%
85,71%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Siklus II dilaksanakan karena jumlah siswa yang tuntas pada siklus
I belum mencapai target minimal yang ditetapkan untuk siklus II yaitu
sebesar 75%. Untuk mencapai target tersebut, peneliti melaksanakan
siklus II. Berdasarkan diagram tersebut, hasil yang dicapai pada
penerapan siklus II jumlah peserta didik semuanya tuntas dalam menulis
cerpen. Tetapi ada dua kriteria keberhasilan nilai menulis cerpen, yaitu
kriteria sangat baik dan kriteria baik. Adapun peserta didik yang masuk
dalam kategori nilai sangat baik yaitu berjumlah 4 orang atau 14,29 %
dari keseluruhan peserta didik yang berjumlah 28 orang. Jumlah speserta
didik yang masuk dalam kategori nilai baik yaitu berjumlah 24 orang
atau 85,71 % dari keseluruhan peserta didik yang berjumlah 28 orang.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan
pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran menulis cerpen berhasil
meningkatkan nilai hasil menulis cerpen dibandingkan dengan siklus
sebelumnya, karena dapat meningkatkan kemampuan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada bab IV, dapat
disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik terbukti dapat
meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas IX A SMP Pangudi
Luhur Bayat Klaten tahun ajaran 2015/2016 dalam pembelajaran menulis
cerpen. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang menunjukkan adanya
peningkatan nilai hasil menulis cerpen siswa. Hasil analisis data
kemampuan siswa menunjukkan bahwa pada kondisi awal, hanya 5 orang
dari 28 siswa atau 17,86% siswa tuntas dalam pembelajaran. Pada siklus I
terjadi peningkatan menjadi 11 siswa atau 39,29 % siswa tuntas dalam
pembelajaran. Pada siklus II pada nilai akhir mengalami peningkatan
tuntas semuanya, dengan kata lain kriteria penilaian dalam kategori baik
sudah tercapai, bahkan terdapat beberapa peserta didik yang tergolong
dalam kriteria nilai sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa kemampuan siswa dalam menulis cerpen mengalami peningkatan
yang cukup signifikan dilihat dari jumlah siswa yang tuntas dalam setiap
proses pembelajaran menulis cerpen.
Peningkatan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran
menulis cerpen menggunakan pendekatan saintifik dapat pula dilihat dari
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
hasil uji hipotesis yang dilakukan peneliti. Hasil uji hipotesis dari kondisi
awal hingga siklus II menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel.
Oleh karena itu, hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dari
hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menjawab
dengan hipotesis yang telah dirumuskan, yaitu pendekatan saintifik dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas IX A semester 1 SMP Pangudi
Luhur Bayat Klaten tahun ajaran 2015/2016 dalam pembelajaran menulis
cerpen.
5.2 Saran
Melalui penelitian ini, banyak pengalaman yang diperoleh peneliti
mengenai proses pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis cerpen
dengan menggunakan pendekatan saintifik. Berdasarkan pengalaman
tersebut, peneliti memberikan beberapa saran bagi pihak-pihak yang
terkait dengan penelitian ini.
1. Bagi guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten
Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada
kompetensi dasar menulis cerpen dengan memperhatikan
aspek formal cerpen, unsur intrinsik cerpen, keterpaduan
unsur/struktur cerpen, dan kesesuaian penggunaan bahasa
cerpen lebih ditingkatkan lagi ketika mengajar, karena dengan
memperhatikan beberapa aspek tersebut ketika mengajar di
kelas mungkin lebih efektif lagi dan peserta didik lebih
atraktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dapat
dijadikan sebagai alternatif, apabila guru ingin menerapkan
metode dan teknik lain dalam pembelajaran. Penggunaan
pendekatan saintifik memberi peluang bagi peserta didik untuk
terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran yang variatif dapat diterapkan oleh guru,
sehingga kegiatan belajar mengajar tidak terkesan monoton dan
para siswa tidak merasa bosan ketika belajar di sekolah setiap
hari. Setiap pembelajaran pasti terjadi proses dan hasil, maka
dari itu guru harus lebih memperhatikan karakter masing
masing peserta didik agar Setiap proses tindakan yang akan
dilakukan dalam pembelajaran berjalan dengan baik dan
tercipta suasana kelas yang harmonis. Pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik dapat dijadikan alternatif
dalam proses pembelajaran. Pendekatan saintifik terbukti dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen,
terbukti bahwa siswa dapat mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari.
2. Bagi SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah
satu sumber informasi mengenai kemampuan siswa kelas IX
dalam pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan
pendekatan saintifik. Hasil penelitian ini dapat pula dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
sebagai acuan atau model penelitian tindakan kelas bagi guru
Bahasa Indonesia atau guru mata pelajaran lain di SMP
Pangudi Luhur Bayat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi motivasi bagi para guru di SMP Pangudi Luhur Bayat
untuk melakukan penelitian tindakan kelas sehingga mutu
pembelajaran dan prestasi siswa dapat terus ditingkatkan.
3. Peneliti lain
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
menulis cerpen siswa SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten kelas
IX A semester 1 tahun ajaran 2015/2016 dapat ditingkatkan
dengan penerapan pendekatan saintifik. Oleh sebab itu, hasil
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu
informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
sejenis. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan
untuk melakukan penelitian terhadap tiga keterampilan
berbahasa lainnya yaitu berbicara, membaca dan menyimak
dengan menggunakan metode pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan pendekatan saintifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Sani Ridwan. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Kurikulum 2013.Jakarta: Bumi Aksara.
Abrams, M.H. 1976. “Orientation of Critical Theories” dalam buku The MirrorTheLamp:Romantic Theory and the Critical Tradition. Oxford: OxfordUniversity Press.
Sayuti, Suminto A. 2006. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: GamaMedia.
Setyaningsih, Y. T. 2009. Unsur Intrinsik Cerpen “Monumen” Karya NH. Dinidan Implementasinya dalam Pembelajaran Cerpen di SMP Kelas IXSemester I. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya.
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PTGramedia.
Suparno, Paul. 2002. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:Kanisius.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis sebagai Satu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.
Tarigan, Dajgo dan H.G. Tarigan. 1990. Teknik Pengajaran KeterampilanBerbahasa. Bandung: Aksara.
Wahana Komputer. 2009. Pengolahan Data statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta:Salemba Infotek.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusatraan. Jakarta: PTGramedia.
Wiriatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Rosdakarya.
Wulandari, R. H. D. S. 2010. Analisis Struktural Cerpen “Kartu Pos Dari Surga”Karya Agus Noor dan Implementasinya dalam Pembelajaran Cerpen diSMA. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Silabus
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kelas IX, Semester I SMP
Pangudi Luhur Bayat Klaten yang digunakan sebagai acuan penelitian ini.
Kelas IX, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami dialog
interaktif pada tayangan
televisi/siaran radio
1.1 Menyimpulkan isi dialog interaktif beberapa
narasumber pada tayangan televisi/siaran radio
1.2 Mengomentari pendapat narasumber dalam
dialog interaktif pada tayangan televisi/siaran
radio
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi
dalam bentuk komentar
dan laporan
2.1 Mengkritik/memuji berbagai karya (seni atau
produk) dengan bahasa yang lugas dan santun
2.2 Melaporkan secara lisan berbagai peristiwa
dengan menggunakan kalimat yang jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Membaca
3. Memahami ragam
wacana tulis dengan
membaca intensif dan
membaca memindai
3.1 Membedakan antara fakta dan opini dalam teks
iklan di surat kabar melalui kegiatan membaca
intensif
3.2 Menemukan informasi yang diperlukan secara
cepat dan tepat dari indeks buku melalui
kegiatan membaca memindai
Menulis
4. Mengungkapkan
informasi dalam bentuk
iklan baris, resensi, dan
karangan
4.1 Menulis iklan baris dengan bahasa yang singkat,
padat, dan jelas
4.2 Meresensi buku pengetahuan
4.3 Menyunting karangan dengan berpedoman pada
ketepatan ejaan, tanda baca, pilihan kata,
keefektifan kalimat, keterpaduan paragraf, dan
kebulatan wacana
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Memahami wacana
sastra jenis syair
melalui kegiatan
mendengarkan syair
5.1 Menemukan tema dan pesan syair yang
diperdengarkan
5.2 Menganalisis unsur-unsur syair yang
diperdengarkan
Berbicara
6. Mengungkapkan
kembali cerpen dan
puisi dalam bentuk
yang lain
6.1 Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen
6.2 Menyanyikan puisi yang sudah dimusikalisasi
dengan berpedoman pada kesesuaian isi puisi
dan suasana/irama yang dibangun
Membaca
7. Memahami wacana
sastra melalui kegiatan
membaca buku
kumpulan cerita
pendek (cerpen)
7.1 Menemukan tema, latar, penokohan pada cerpen-
cerpen dalam satu buku kumpulan cerpen
7.2 Menganalisis nilai-nilai kehidupan pada cerpen-
cerpen dalam satu buku kumpulan cerpen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menulis
8. Mengungkapkan
kembali pikiran,
perasaan, dan
pengalaman dalam
cerita pendek
8.1 Menuliskan kembali dengan kalimat sendiri
cerita pendek yang pernah dibaca
8.2 Menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa
yang pernah dialami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Pangudi Luhur Bayat Klaten
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : 8. Mengungkapkan kembali pikiran, perasaan, danpengalaman dalam cerita pendek
Kompetensi Dasar : 8.1b Menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yangpernah dialami
Indikator : 1. Mampu mendata peristiwa-peristiwa yang pernahdialami
2. Mampu menentukan konflik yang ada dalamperistiwa yang dipilih
3. Menentukan alur cerita4. Mampu menulis cerita pendek bertolak dari
peristiwa yang pernah dialami
Alokasi waktu : 4 x 40 menit (2 x Pertemuan)
1. Tujuan PembelajaranMelalui kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Mampu mendata peristiwa-peristiwa yang pernah dialami2. Mampu menentukan konflik yang ada dalam peristiwa yang dipilih3. Menentukan alur cerita4. Mampu menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami
2. Materi Pembelajaran
a. Pengertian cerpenCerita pendek atau cerpen merupakan cerita fiksi bentuk prosa yang padat,yang unsur ceritanya terpusat pada satu peristiwa pokok, sehingga jumlah danpengembangan pelaku terbatas, dan keseluruhan cerita memberikan kesantunggal (Jabrohim, 1994: 165-166).
Cerita pendek menurut KBBI edisi keempat (2008:263) adalah kisahanpendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yangdominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada suatuketika).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
b. Ciri Ciri Cerpen
Cerpen memiliki bentuk cerita yang pendek, lebih pendek dari novel.Beberapa sumber menyatakan bahwa ciri ciri cerpen bersifat singkat danpadat.
Jumlah katanya tidak lebih dari 10.000 kata. Ciri ciri cerpen yang satu inidiambil dari pengertian cerpen menurut KBBI. Beberapa sumber lainmenerangkan bahwa jumlah kata dari cerpen sekitar 5000 kata atau 2-20halaman kertas.
Isi ceritanya berasal dari kehidupan sehari-hari (biasanya dari pengalamanpribadi atau orang lain). Ciri cerpen ini sudah jelas menggambarkankenapa cerpen itu dapat menceritakan sesuatu dengan cara yang lebihsingkat dari novel akan tetapi tetap dapat menyampaikan pesannya.
Tidak mengangkat atau menceritakan semua latar belakang pemain ataupelaku dalam cerita atau kisah tersebut, hanya melukiskan masalahtunggal, tokoh utama dan inti sarinya saja. Ciri cerpen ini mendukung danmenegaskan kenapa cerpen memang harus "cerita pendek".
Hampir seluruh tokoh yang ada dalam cerpen mengalami masalah ataukonflik yang berhubungan dengan tokoh utama.
Kalimat, susunan dan kata kata yang digunakan bersifat sederhana danmudah dimengerti sehingga pembaca mampu memahami dengan cepat dandeskripsi yang singkat.
Kesan yang muncul saat dan setelah membaca cerpen cukup mendalamsehingga pembaca dapat merasakan isi cerpen. Ciri ciri cerpen ini menjadialasan sehingga banyak orang yang tetap menunggu cerpen dalam terbitantabloid atau majalah.
Biasanya hanya satu kejadian besar dan beberapa kejadian pendukungyang ada.
Alur cerita dalam cerpen bersifat tunggal dan lurus Penokohan pada cerpen sangat sederhana, tidak mendalam dan singkat
c. Unsur Unsur Cerpen
Sebelum itu, anda harus menyadari bahwa unsur unsur cerpen atausemua jenis prosa ada dua yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsurintrinsik adalah unsur-unsur yang ada dalam tubuh prosa itu sendiri,sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur unsur yang membangun di luarsebuah karya sastra atau prosa tersebut dengan kata lain latar belakangpenulis dan lingkungan penulis saat itu.
Dalam cerpen sendiri, terdapat 6 unsur intrinsik cerpen yang seringdisebut unsur pembentuk cerpen atau unsur penyusun cerpen. Berikut 6 unsurintrinsik cerpen tersebut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
1. TemaTema adalah inti atau ide dasar dari sebuah cerita. Dalam hal ini
cerita pendek atau cerpen. Sudah selayaknya dalam sebuah cerita terdapat temadalamnya. Untuk membentuk suatu tema dari sebuah cerpen, seorang penuliscerpen haruslah membangunnya dari masalah ataupun suatu permasalahankeseharian atau kehidupan yang ada dan layak jadi sebuah renungan.
2. Latar atau settingLatar atau setting cerpen dapat berupa tempat, suasana, waktu, dan
budaya yang menjadi ruang atau wadah cerita tersebut.
3. Pesan atau amanahDalam sebuah cerpen, unsur ini haruslah ada. Jikalau unsur pesan
tidak ada, maka sepertinya tidak layak disebut sebagai sebuah karya sastracerpen. Pesan pengarang cerpen dapat berupa nilai didik yang hendakdisampaikan baik secara eksplisit ataupun secara implisit.
4. PenokohanDalam cerpen, watak watak yang dimiliki tokoh digambarkan
lengkap dengan sifatnya dalam cerita pendek, baik dengan jelas ataupundisamarkan.
5. Sudut Pandang (Point of view)Sudut pandang dalam sebuah cerpen umumnya menempatkan
pengarang sebagai orang pertama. Akan tetapi, sering juga pengarang sebagaiorang kedua, orang ketiga dan bahkan di luar cerita. Sudut pandang pengarangdalam cerita sebagai orang pertama biasanya memberikan cerita yang lebihpendek dari sudut yang lainnya.
6. AlurUnsur intrinsik cerpen yang satu ini tidak begitu jelas terlihat.
Tentulah hal ini karena pendeknya "cerpen". Akan tetapi, bila dihendaki olehpengarang, dapat diberikan tahapan tahapan dalam alur cerpen. Kelemahannya,semakin jelas alur dan semakin banyak alur yang ada, akan semakin panjang"cerpennya".
d. Langkah Langkah Menulis Cerpen
1. Siapkan tema
Anda dapat memilih tema persahabatan, percintaan, misteri, danlain-lain. Menulis tanpa berpegang pada satu tema bisa-bisa hanya akanmembuat Anda duduk kebingungan di depan komputer dan membuangwaktu dengan percuma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2. Tentukan jenis cerpen
Cerpen seperti apa nan ingin ditulis? Cerpen horor, komedi, drama,romantis, misteri, religi, atau drama komedi? Jika sejak awal Anda sudahmenentukan akan membuat cerpen komedi, misalnya, fokuslah buatmenulis cerpen yang benar-benar lucu, bukan lucu nan nanggung.
3. Tentukan segmen
Pastikan dulu apakah Anda akan menulis cerpen anak, remaja, ataudewasa. Menulis cerpen buat anak-anak jelas tidak sama dengan menuliscerpen buat remaja, apalagi buat dewasa.
4. Tentukan tokoh
Siapa yang akan menjadi tokoh primer dalam cerpen Anda?Siapkan nama-nama tokoh primer dan beri karakter buat setiap tokoh primerdan tokoh-tokoh lainnya yang ada di dalam cerpen.
5. Tentukan konflik
Cerpen tanpa konflik tentu akan hambar, tidak ada gregetnya. Jadi,siapkan konflik. Konflik ini dapat muncul di tengah-tengah cerita, dapatpula langsung menggebrak di awal cerita.
6. Tentukan penyelesaian (ending) cerita
Kalau kata grup band Armada, "Mau dibawa ke mana interaksikita...". Begitu juga dengan menulis cerpen. Mau dibawa kemana cerpenyang akan Anda tulis? Ke akhir yang senang (happy ending), akhir yangmenyedihkan (sad ending), atau akhir yang menggantung (hanging ending)?
7. Tentukan judul
Jangan lupa, pilih judul yang singkat, namun bisa menggambarkanisi cerpen yang ditulis. Tak masalah jika Anda menentukan judul inibelakangan atau bahkan ketika cerpen telah selesai ditulis. Tapi, ingat! Jangansampai melakukan kesalahan fatal dengan tak mencantumkan judul cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
3. Metode PembelajaranTanya jawabDiskusiPembelajaran berbasis saintifik
4. Langkah-langkah Kegiatan PembelajaranPertemuan I
Langkah – langkah
Pembelajaran
AlokasiWaktu
Metode Kecerdasan
A.Kegiatan Awal :
Apersepsi
1. Guru menanyakanpengalaman siswa dalammenulis cerpen
2. Guru menyampaikan tujuanpembelajaran saat itu.
10 menit
TanyaJawab
Lingusitik
B.Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Siswa bergabung dalamkelompok
2. Masing-masing kelompokterdiri dari 4 siswa
3. Siswa diberi tugas untukmendaftar topik yang akandiangkat sebagai cerpen
Elaborasi1. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasildiskusinya
2. Guru dan siswa melakukandiskusi tema apa yang akanditulis
3. Siswa menulis cerpen dengantema yang telah ditentukansebelumnya denganmemperhatikan unsur cerpen
Konfirmasi1. Guru memberikan penguatan
tentang cara menulis cerpenyang baik dan benar
60 menit Diskusi
Penugasan Linguistik
Interpersonal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2. Siswa menanyakan kepadaguru mata pelajaran danpeneliti bila menemuikesulitan dalam menuliscerpen
C.Kegiatan Akhir
1. Siswa dan guru melakukanrefleksi dengan menanyakanke siswa hambatan yangdihadapi dalam menuliscerpen.
2. Siswa menyimpulkanpelajaran.
10 menit Tanyajawab
Intrapersonal
Pertemuan II
Langkah – langkah PembelajaranAlokasiWaktu
Metode Kecerdasan
A.Kegiatan Awal:
Apersepsi
1. Tanya jawab tentang materipertemuan pertamasebelumnya
2. Guru menyampaikan tujuanpembelajaraan saat itu.
10menit
Tanya Jawab
Lingusitik
B.Kegiatan Inti:
Eksplorasi1. Guru menanyakan gaya
belajar dan hobi masing-masing siswa
2. Guru menanyakan kepadasiswa tentang materi yangtelah dipelajari padapertemuan sebelumnya.
Elaborasi1. Siswa diberi tugas untuk
60menit
Diskusi
Penugasan
Linguistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
menulis cerpen berdasarkantema yang telah ditentukan.
2. Siswa menulis puisi denganmemperhatikan unsur-unsurcerpen
1. Guru memberikan umpanbalik positif berkaitandengan hasil cerpen karyasiswa
Naturalis
Interpersonal
Interpersonal
Interpersonal
C.Kegiatan Akhir
1. Siswa dan guru melakukanrefleksi dengan menanyakanke siswa hambatan yangdihadapi dalam menuliscerpen
2. Siswa menyimpulkanpelajaran.
10menit
Tanya jawab Intrapersonal
5. Sumber Belajar
Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV. Jakarta: BalaiPustaka.Jabrohim (ed.). 1994. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.www.google.com
6. Penilaian
Kisi – Kisi soal penilaian
1. Soal Penilaian
Buatlah cerpen bebas dengan mengamati objek di sekitar
sekolah dalam beberapa kalimat!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2. Pedoman penskoran penilaianKriteria penilaian menulis cerpen
Menggunakan1) kaidah EYD2) gaya bahasa3) ragam bahasa
Memuatketigasubaspeknamun
Hanyamemuatduasubaspek
Hanyamemuatsatusubaspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
yang disesuaikandengan dimensitokoh dan latar
tidaklengkap
Skor Maks 25 20 15 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel Observasi
Tabel 4.1Instrumen Observasi untuk Guru
PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUMSekolah : SMP Pangudi Luhur Bayat KlatenKelas : IX AMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaHari/Tanggal :
No. Unsur yang Diobservasi Ya Tidak1. Guru menguasai materi pembelajaran √2. Guru menyajikan materi dengan sistematis √3. Guru menyajikan materi dengan tuntas √4. Guru memilih metode pembelajaran dengan tepat √5. Metode pembelajaran diterapkan secara efektif √6. Guru memakai media √7. Guru sering bertanya kepada peserta didik √8. Guru umumnya duduk di kursi √9. Guru sering berjalan ke samping, tengah, dan
belakang√
10. Guru menjawab berbagai pertanyaan peserta didikdengan jelas
√
Tabel 4.2Observasi Pembelajaran pada Siklus I
AKTIVITAS SISWA DI KELASSekolah : SMP Pangudi Luhur Bayat KlatenKelas : IX AMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaHari/Tanggal :
No. A s p e k Keterangan1. Siswa menjawab pertanyaan guru. Siswa masih malu menjawab
pertanyaan yang diajukan.2. Siswa memahami cerpen yang
dibaca.Siswa memahami cerpen yang dibaca.
3. Siswa dapat mengaitkan topikdengan pengalaman.
Siswa kesulitan dalam mengaitkantopik dengan pengalaman.
4. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
cerpen. cerpen.5. Siswa dapat menyusun cerpen Siswa masih kesulitan menyusun
cerpen.6. Siswa bertanya pada guru ketika
menemui kesulitan.Siswa enggan bertanya kepada guru.
7. Siswa bertanya pada teman ketikamenemui kesulitan.
Siswa bertanya pada teman ketikamenemui kesulitan.
8. Siswa aktif mengungkapkanpendapat.
Siswa masih pasif mengungkapkanpendapat.
9. Perwakilan siswa membacakanhasil menulisnya.
Siswa masih malu membacakan hasilmenulisnya.
10. Siswa memberikan tanggapan darihasil menulis teman lain.
Siswa memberikan tanggapan darihasil menulis teman lain.
Tabel 4.3Observasi Proses Pembelajaran pada Siklus II
AKTIVITAS SISWA DI KELASSekolah : SMP Pangudi Luhur Bayat KlatenKelas : IX AMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaHari/Tanggal :
No. A s p e k Keterangan1. Siswa menjawab pertanyaan guru. Siswa mau menjawab pertanyaan