Top Banner
PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR SEMESTER PROSPEK PEMBANGUNAN KERTAJATI AEROCITY Zahrah Fadhilah Nindita, Nadia Agni Sheilla, Marlina Wirmas 15412037, 15412055, 15412056 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung I. Prolog Dalam era otonomi daerah, pemerintah daerah diberikan hak, wewenang dan kewajiban dalam mengatur dan mengurus sendiri urusan dan kepentingan masyarakat setempat termasuk dalam hal ini adalah penyelenggaraan dan pengembangan untuk meningkatkan pelayanan publik yaitu melalui penyediaan infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat. Adapun salah satu infrastruktur yang dianggap mampu mendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat dalam skala regional, nasional dan internasional adalah transportasi udara. Hal ini dikarenakan, adanya pengembangan transportasi udara (bandara udara) disuatu wilayah dapat menjadi gerbang yang memicu peningkatan kegiatan bisnis dan mengubah kawasan-kawasan sekitarnya menjadi tempat usaha yang berpengaruh pada pengembangan kawasan urban abad 21. Dalam konteks tersebut, maka pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah Provinsi Jawa Barat berusaha merespon hal itu dengan melakukan pembangunan dan pengembangan Bandara Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Kawasan Perkotaan Kertajati Aerocity yang merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya PKN Cirebon sebagai bagian dari kebijakan Struktur Ruang Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan dalam RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029. Sejalan dengan hal tersebut, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 22 Tahun 2010 Tentang Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 menetapkan kawasan strategis Provinsi Jawa Barat sebanyak 24 (dua puluh empat) kawasan strategis, salah satunya adalah Kawasan Strategis Provinsi adalah (KSP) Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Kertajati Aerocity. Secara umum ditetapkannya kawasan strategis Bandara Internasional Jawa Barat dan Kertajati Aerocity didasarkan pada kepentingan ekonomi yaitu sebagai kawasan yang dapat mendorong perekonomian Jawa Barat serta beberapa issue penanganan yaitu: 1. Mengembangkan Bandara & Aerocity 2. Mengintegrasikan dengan pengembangan wilayah disekitarnya, dan 3. Melaksanakan kerjasama dengan pihak swasta. Selain itu, pembangunan dan pengembangan BIJB dan Kertajati Aerocity juga sejalan dengan kebijakan pembangunan transportasi nasional yang diarahkan melalui pendekatan pengembangan wilayah, agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah. Sementara Kertajati Aerocity sendiri dibangun dengan tujuan untuk mendukung keberadaan bandara dalam meningkatkan
23

PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

Feb 07, 2018

Download

Documents

duongmien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK

UJIAN AKHIR SEMESTER

PROSPEK PEMBANGUNAN KERTAJATI AEROCITY

Zahrah Fadhilah Nindita, Nadia Agni Sheilla, Marlina Wirmas

15412037, 15412055, 15412056

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung

I. Prolog

Dalam era otonomi daerah, pemerintah daerah diberikan hak, wewenang dan kewajiban dalam

mengatur dan mengurus sendiri urusan dan kepentingan masyarakat setempat termasuk dalam hal ini

adalah penyelenggaraan dan pengembangan untuk meningkatkan pelayanan publik yaitu melalui

penyediaan infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat. Adapun salah

satu infrastruktur yang dianggap mampu mendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat dalam

skala regional, nasional dan internasional adalah transportasi udara. Hal ini dikarenakan, adanya

pengembangan transportasi udara (bandara udara) disuatu wilayah dapat menjadi gerbang yang memicu

peningkatan kegiatan bisnis dan mengubah kawasan-kawasan sekitarnya menjadi tempat usaha yang

berpengaruh pada pengembangan kawasan urban abad 21. Dalam konteks tersebut, maka pemerintah

daerah dalam hal ini pemerintah Provinsi Jawa Barat berusaha merespon hal itu dengan melakukan

pembangunan dan pengembangan Bandara Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Kawasan

Perkotaan Kertajati Aerocity yang merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya PKN Cirebon

sebagai bagian dari kebijakan Struktur Ruang Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan dalam RTRW

Provinsi Jawa Barat 2009-2029.

Sejalan dengan hal tersebut, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 22 Tahun 2010 Tentang

Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 menetapkan kawasan strategis Provinsi

Jawa Barat sebanyak 24 (dua puluh empat) kawasan strategis, salah satunya adalah Kawasan Strategis

Provinsi adalah (KSP) Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Kertajati Aerocity. Secara umum

ditetapkannya kawasan strategis Bandara Internasional Jawa Barat dan Kertajati Aerocity didasarkan

pada kepentingan ekonomi yaitu sebagai kawasan yang dapat mendorong perekonomian Jawa Barat

serta beberapa issue penanganan yaitu:

1. Mengembangkan Bandara & Aerocity

2. Mengintegrasikan dengan pengembangan wilayah disekitarnya, dan

3. Melaksanakan kerjasama dengan pihak swasta.

Selain itu, pembangunan dan pengembangan BIJB dan Kertajati Aerocity juga sejalan dengan

kebijakan pembangunan transportasi nasional yang diarahkan melalui pendekatan pengembangan

wilayah, agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah. Sementara Kertajati

Aerocity sendiri dibangun dengan tujuan untuk mendukung keberadaan bandara dalam meningkatkan

Page 2: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

daya saing global, kawasan ini dibangun diatas lahan seluas ± 3.200 Ha dengan fungsi ruang meliputi

kawasan industri, perdagangan, pariwisata, dan permukiman.

Kertajati Aerocity dalam konsep teori Aerotropolis adalah suatu kota pendukung bandara yang

letak dan posisinya berdampingan secara langsung dengan bandara, akan tetapi tidak terdapat akses

langsung dari kota ke bandara maupun sebaliknya. Meskipun tidak terdapat akses langsung dari kota ke

bandara, namun memiliki kemudahan mencapai bandara dengan memanfaatkan jaringan jalan eksisting

menuju ke bandara, baik melalui arah jalur utama/penumpang dan kargo/barang. Konsep kota

pendukung bandara ini akan berdampak pada kemudahan dalam pengelolaan keamanan bandara.

Adapun tujuan utama dari pembangunan dan pengembangan Kertajati Aerocity ialah menciptakan

sebuah kawasan perkotaan yang dapat berperan sebagai agen bagi terwujudnya pertumbuhan

perekonomian dan kesejahteraan penduduk, dan menjadi penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi

di Provinsi Jawa Barat bagian timur.

Berdasarkan pernyataan sebelumnya, maka muncul pertanyaan besar mengenai “Sejauh mana

proyek Kertajati Aerocity diperkirakan dapat mencapai tujuan pembangunan dan pengembangnnya?”.

Untuk itu, maka penulisan paper ini dimaksudkan untuk memaparkan bagaimana prospek pencapaian

tujuan pembangunannya. Prospek akan dianalisis menggunakan metode historical analysis dan scenario

planning dengan melihat sejarah studi kasus aerocity di negara lain, serta membandingkan antar driving

force menggunakan konsep scenario planning. Dengan begitu akan terlihat apakah kondisi Kertajati

masa depan dapat memenuhi tujuan aerocity dalam mengakselerasi ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat.

II. Pemahaman Objek

Kertajati Aerocity merupakan rencana pengembangan kawasan dengan pusat pemacu

pertumbuhan kawasan adalah kegiatan transportasi udara. Aerotropolis sebagai konsep pengembangan

Kertajari Aerocity didefinisikan sebagai kawasan urban dengan bandar udara sebagai pusatnya dengan

guna lahan, infrastruktur dan kegiatan ekonomi yang didesain untuk mendukung kawasan tersebut.

Kertajati Aerocity dibangun di Kecamatan Kertajati , Kabupaten Majalengka yang meliputi delapan

desa, yaitu Desa Kertajati, Desa Kertasari, Desa Bantarjati, Desa Sukamulya, Desa Babakan, Desa

Mekarmulya, Desa Palasah dan Desa Kertawinangun. Kertajati Aerocity dibangun di daerah persawahan

seluas 5000 Ha dengan 1800 Ha area bandara dan 3200 Ha merupakan wilayah aerocity. Berdasarkan

Rencana Induk Kertajati Aerocity, tema pengembangan yang diusung adalah Kota Bisnis dan Industri,

yang berfungsi sebagai pusat (hub) kegiatan bisnis Jawa Barat dengan mengedepankan kegiatan industri

berteknologi tinggi, industri padat karya, industri hijau dan industri non polutan. Konsep aerotropolis

diilustrasikan dengan gambar berikut.

Page 3: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

Gambar 1. Skematik Desain Aerotropolis

Sumber: Rencana Induk Kertajati Aerocity, 2013

Pengembangan BIJB dan Kertajati Aerocity yang meliputi pembangunan Bandar udara

dan kawasan perkotaan Kertajati Aerocity, merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya PKN

Cirebon sebagai bagian dari kebijakan Struktur Ruang Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan dalam

RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029. Tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan dan

pengembangan BIJB dan Kertajati Aerocity adalah untuk :

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional berbasis potensi daerah, sehingga mampu

menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

2. Meningkatkan daya saing global Jawa Barat dalam rangka mendorong percepatan

pertumbuhan investasi.

3. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang transportasi udara.

Visi pengembangan Kertajati Aerocity

1. Kertajati Aerocity sebagai Kota Jasa yang Sejahtera, Nyaman dan Berkelanjutan

2. Berperan sebagai agen bagi terwujudnya pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan

penduduk dan menjadi penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat

bagian timur

3. Terwujudnya Kertajati Aerocity sebagai kota teknologi yang modern, produktif dan nyaman,

melalui pengembangan teknologi maju (advanced technology) yang didukung kegiatan bisnis

berstandar internasional, secara profesional dan amanah, menuju masyarakat sejahtera,

bermartabaat dan religi

4. Terwujudnya penataan ruang dan pembangunan wilayah yang efisien, serasi dan terarah

sehingga dapat memfasilitasi mobilitas orang dan barang, mendorong pertumbuhan ekonomi

Page 4: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

daerah, mengurangi ketimpangan anatar wilayah dan mewujudkan kualitas lingkungan hidup

yang lebih baik dan menyenangkan

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi pembangunan Kertajati Aerocity 2014-2033 adalah sebagai

berikut:

1. Aspek fisik alami lingkungan hidup :

a. Menyerasikan kehidupan dengan daya dukung lingkungan hidup.

b. Mengarusutamakan pembangunan berbasis mitigasi bencana.

c. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi dan sumberdaya wilayah dengan memperhatikan prinsip

pembangunan yang berkesinambungan (berkelanjutan).

d. Menjaga dan melestarikan keseimbangan lingkungan melalui pemantapan kawasan yang

berfungsi lindung.

e. Mengarahkan pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung dan kawasan budidaya sesuai dengan

potensi dan daya dukungnya.

2. Aspek kependudukan, sosial dan budaya :

a. Menciptakan kehidupan yang sejahtera dan dinamis.

b. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan religi.

c. Meningkatkan kemandirian masyarakat dan partisipasi dalam pembangunan.

3. Aspek perekonomian :

a. Melakukan penerapan pendekatan yang inovatif untuk meningkatkan pendapatan dari kegiatan

terkait penerbangan.

b. Mengoptimalkan produktivitas kawasan.

c. Mendorong terciptanya investasi sektor swasta, lapangan pekerjaan, dan penerimaan pajak.

d. Mewujudkan Kertajati Aerocity yang secara ekonomis berfungsi efisien, secara estetika

dirasakan menyenangkan, dan secara lingkungan hidup berjalan secara berkelanjutan.

e. Memantapkan peran dan posisi Kertajati Aerocity sebagai simpul perdagangan dan pelayanan

jasa yang berorientasi pada produktivitas.

f. Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui melalui kejelasan ruang, kepastian hukum,

dan pemanfaatan potensi sumberdayanya.

g. Mewujudkan Kertajati Aerocity sebagai pusat kegiatan perekonomian, dengan mendorong dan

membangun kegiatan dan prasarana ekonomi serta menciptakan pusatpusat lintasan darat,

kereta api, dan udara bagi Jawa Barat bagian timur dan provinsi terdekat.

h. Mewujudkan perekonomian yang berkelanjutan dan bersaing, dengan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah berbasis pada potensi sumberdaya daerah melalui

pengembangan sektor ekonomi unggulan.

i. Mengembangkan dan mengamankan kawasan yang dianggap strategis atau prioritas yang

memerlukan dukungan penataan ruang secepatnya.

Page 5: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

4. Aspek prasarana wilayah dan transportasi :

a. Membangun prasarana dan sarana kota yang manusiawi.

b. Memaksimalkan nilai lahan dan prasarana wilayah, untuk mewujudkan pertumbuhan kegiatan

penerbangan dan komersial.

c. Meningkatkan kelancaran mobilitas internal dan eksternal wilayah, dan menciptakan

kenyamanan dalam beraktivitas bagi masyarakat kawasan.

Tujuan Pengembangan

1. Tujuan yang harus dicapai dalam konstelasi yang lebih luas meliputi :

a. Menjadikan kawasan yang tertib, bersih, aman, nyaman, sehingga membuat penduduk menjadi

tenteram.

b. Meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.

c. Memberikan pelayanan umum bagi masyarakat.

d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang.

e. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas hubungan antar elemen ruang.

f. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan umum.

g. Menjaga kawasan lindung untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan.

2. Tujuan yang harus dicapai dalam lingkup internal meliputi :

a. Pemantapan kawasan yang berfungsi lindung, guna menjaga dan melestarikan keseimbangan

lingkungan.

b. Adanya penetapan yang tegas dalam pemanfaatan lahan budidaya dan lindung, sehingga

nantinya tidak terdapat tumpang tindih pemanfaatan dan penggunaan lahan baik antara

penggunaan untuk budidaya dan lindung maupun tumpang tindih antara yang berbeda

kepentingan.

c. Meningkatkan keseimbangan pemanfaatan lahan untuk kegiatan budidaya dan kawasan

lindung, agar tercapai suatu keseimbangan lingkungan yang akan menghindari kerusakan

ekosistem serta tercapainya upaya pembangunan berkelanjutan.

d. Menyiapkan ruang kawasan bagi pertambahan penduduk dan perluasan fungsi kawasan dan

kurun waktu 20 (dua puluh) tahun mendatang.

e. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi dan sumber daya wilayah dengan memperhatikan prinsip

pembangunan yang berkelanjutan.

f. Mewujudkan struktur ruang internal kawasan dengan hirarki yang lebih teratur. Hal ini

berkaitan dengan sistem pelayanan yang akan diemban oleh masing-masing bagian wilayah

kawasan . Hal ini nantinya diharapkan adanya tingkatan pelayanan, dari tingkat terendah hingga

tingkat tertinggi.

g. Meningkatkan intensitas kegiatan perekonomian dan pelayanan di berbagai bagian wilayah

kawasan secara merata, dan sesuai dengan saya dukung dan daya tampung yang ada.

Page 6: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

h. Menciptakan sistem jaringan transportasi intra wilayah kawasan maupun antar wilayah kawasan

yang mampu menjamin kelancaran hubungan antar kawasan. Antara kawasan dengan wilayah

belakangnya maupun antar bagian wilayah kawasan, sehingga membentuk kesatuan wilayah

yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan peluangpeluang yang ada.

i. Meningkatkan dan mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan, dengan sasaran utama

mengembangkan kegiatan yang diperkirakan potensial dan dianggap sebagai sektor unggul,

sebagai prioritas utama untuk dikembangkan.

j. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan dan pusat-pusat kegiatan ekonomi sebagai langkah

untuk menciptakan pemerataan pertumbuhan ekonomi.

k. Mengembangkan dan memanfaatkan seoptimal mungkin kawasan-kawasan prioritas yang ada

untuk memacu perkembangan wilayah Kertajati Aerocity secara keseluruhan.

l. Meningkatkan kapasitas dan jangkauan pelayanan transit dan perdagangan dalam lingkup

wilayah

m. Menjadikan dan memantapkan Kertajati Aerocity sebagai pusat wilayah yang lebih luas, seperti

lingkup Kawasan Ciayumajakuning khususnya dan Provinsi Jawa Barat bagian barat.

n. Memacu pertumbuhan kawasan melalui pemanfaatan potensi sumber daya perikanan yang ada

di sekitar kawasan.

o. Meningkatkan pelayanan transportasi sebagai pintu gerbang menuju Kawasan

Ciayumajakuning khususnya dan Provinsi Jawa Barat bagian barat dengan pengembangan

kawasan sebagai pusat perdagangan dan jasa regional.

p. Meningkatkan kenyamanan, kesehatan, keselamatan, serta kelestarian lingkungan.

q. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia masyarakat kawasan.

Secara umum, konsep pendekatan permbangunan yang digunakan dalam membangun Kertajati

Aerocity adalah konsep kota hijau. “Kota Hijau” merupakan sebuah metafora dari pencapaian tujuan-

tujuan pembangunan perkotaan berkelanjutan. Secara konseptual, pembangunan perkotaan

berkelanjutan merupakan upaya untuk mengintegrasikan secara sinergis dari tiga kepentingan utama

dalam pembangunan perkotaan yang meliputi :

1. keadilan sosial,

2. mendorong pertumbuhan dan efisiensi ekonomi, dan

3. perlindungan terhadap kelestarian lingkungan.

Adapun tema pengembangan yang digunakan Kertajati Aerocity adalah : Kota Bisnis dan Industri.

Ciri dari tema ini adalah :

1. Kota berfungsi sebagai pusat (hub) kegiatan bisnis Jawa Barat.

2. Kota dikembangkan sebagai kota bisnis dan industri dengan mengedepankan kegiatan industry

berteknologi tinggi (hi-tech industries), industri padat karya, industri hijau dan industri non

polutan.

Page 7: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

Kertajati Aerocity dalam konsep teori Aerotropolis adalah suatu kota pendukung bandara yang

letak dan posisinya berdampingan secara langsung dengan bandara, akan tetapi tidak terdapat akses

langsung dari kota ke bandara maupun sebaliknya. Meskipun tidak terdapat akses langsung dari kota ke

bandara, namun memiliki kemudahan mencapai bandara dengan memanfaatkan jaringan jalan eksisting

menuju ke bandara, baik melalui arah jalur utama/penumpang dan kargo/barang. Berdasarkan rencana

pembangunan di tingkat pusat dan daerah yang terkait dengan Kertajati Aerocity, terdapat beberapa

rencana pembangunan, antara lain :

a. Pembangunan Jalan Tol Cikopo – Palimanan (Cikapali)

b. Pembangunan Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu)

c. Reaktivasi Jalur Kereta Api Bandung – Kertajati – Cirebon.

d. Rencana Interchange Jalan Tol Cikapali dan Jalan Tol Cisumdawu di KM 172 dan akses keluar

masuk Kertajati Aerocity.

e. Rencana akses kargo menuju Bandara Internasional Jawa Barat di KM 157 dan rencana akses

penumpang di KM 179.

Perencanaan pada kawasan Kertajati Aerocity meliputi perencanaan ruang pada kawasan inti

maupun kawasan di sekitar kawasan inti. Beberapa rencana pola ruang dan zonasi Kertajati Aerocity

dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. Rencana Pola Ruang Kawasan Inti Kertajati Aerocity

Sumber: Paparan The Aerocity: The Future 1ndonesian Airport, APEN, 2015

Page 8: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

Gambar 3. Rencana Zonasi Kawasan Kertajati Aerocity

III. Interaksi yang Terjadi Antara Proyek dan Lingkungan

Pembangunan Kertajati Aerocity merupakan konsep pengembangan kota baru dengan kegiatan

perkotaan yang mendukung aktvitas transportasi udara. Maka hubungan yang terjadi antara proyek

Kertajati Aerocity dengan wilayah sekitarnya adalah sebagai berikut:

1. Kertajati Aerocity dengan Kecamatan Kertajati dan Kabupaten Majalengka

Kertajati Aerocity direncanakan dibangun pada enam desa di Kecamatan Kertajati, yaitu Desa

Mekarjaya, Desa Kertasari, Desa Kertajati, Desa Babakan, Desa Palasih dan Desa Kertawinangun. Luas

wilayah yang digunakan untuk Aerocity sebesar ± 3.200 Ha dengan luas bandar udara adalah ± 1.800

Ha berdasarkan Perda Jawa Barat No. 13 Tahun 2010 tentang Pembangunan dan Pengembangan Bandar

Udara Internasional Jawa Barat dan kertajati Aerocity. Pada kawasan ini, akan dikembangkan sembilan

zona dengan konsep masing-masing zona adalah sebagai berikut:

Ruang Terbuka Hijau dan biru, yang akan dibangun sempadan pada sungai dan danau/ waduk,

dengan konsep seperti taman kota pada sepanjang sempadan

Industri dan Pergudangan, dengan konsep industri hijau, high tech industry serta industri padat

karya

Perkantoran, dengan konsep kegiatan perkantoran yang mempu mengakomodasi kegiatan bisnis

serta kebutuhan kota yang berhubungan dengan kegiatan di BIJB.

Sumber: Paparan The Aerocity: The Future 2ndonesian Airport, APEN, 2015

Page 9: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

Perdagangan dan jasa, dengan pengembangan fasilitas jasa dan perdagangan yang diarahkan

untuk penjualan barang-barang ekspor hasil produksi dari industri di Kertajati Aerocity.

Permukiman, yang dibagi atas dua tipe perumahan yaitu perumahan landed dan vertikal. Untuk

menghindari terjadinya urban sprawling, maka jenis perumahan dengan tipe terkecil dibatasi

hingga rumah kecil dan lebih ditekankan kepada pembangunan hunian vertikal atau rumah

susun, agar mampu memenuhi kebutuhkan hunian bagi penduduk lokal

Fasilitas pelayanan umum dan sosial, yang dikembangkan sesuai dengan standar kebutuhan

pelayanan fasilitas berdasarkan jumlah penduduk

Dengan pembangunan secara total yang dilakukan pada sebagian wilayah Kecamatan Kertajati,

maka hal tersebut akan mempengaruhi segala aspek dalam keberlangsungan kawasan. Basis kegiatan

wilayah yang semula hanya pada sektor primer seperti pertanian akan berubah menjadi sektor sekunder

dan primer seperti industri dan jasa. Perubahan ini akan merubah kawasan yang semula memiliki

karakteristik perdesaan menjadi perkotaan modern. Pergeseran struktur ini juga akan merubah secara

total aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, sosial kependudukan hingga politik kepemerintahan wilayah.

Pada aspek fisik dan lingkungan, pembangunan Kertajati Aerocity akan menambah jumlah dan

presentase peruntukan lahan terbangun. Pembangunan fisik untuk mewujudkan zona-zona seperti yang

direncanakan di atas menyebabkan variasi guna lahan kawasan yang juga semakin bermacam.

Kemudian pada aspek ekonomi, akan terjadi perubahan struktur kegiatan dari yang utamanya pertanian

menjadi sektor jasa dan industri. Perubahan ini sekaligus akan mempegaruhi aspek sosial kependudukan

dimana pengembangan aerocity akan menciptakan lapangan pekerjaan yang luas serta mendorong

terjadinya migrasi. Penciptaan industri dan fasilitas penunjang lain akan membutuhkan tenaga kerja

yang banyak dengan berbagai tingkat pendidikan. Struktur mata pencaharian masyarakat juga akan

bergeser kepada pekerjaan sektor jasa dan industri. Pemasukan wilayah yang semula hanya

mengandalkan bantuan pusat dengan PAD yang rendah akan meningkat tajam dari berbagai kegiatan

yang tercipta. Pembentukan PT BIJB sebagai BUMD yang berperan dalam pengelolaan bandara dan

pengembangan aerocity akan mengundang banyak investasi masuk dan akan melipatgandakan

pemasukan daerah.

Kemudian pada skala kabupaten, Kecamatan Kertajati ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal

(PKL) berdasarkan RTRW Kabupaten Majalengka 2011-2031 dengan fungsi pelayanan sebagai

kawasan komersial dan jasa, kawasan industri terpadu, kawasan BIJB, pengembangan kawasan

perkotaan aerocity dan pertanian. Dengan demikian peran Kertajati dalam skala kabupaten lebih sebagai

pusat kegiatan ekonomi, pelayanan fasilitas serta penghubung dengan wilayah sekitar.

2. Kertajati Aerocity dengan Provinsi Jawa Barat dan Nasional

Pembangunan Kertajati Aerocity dipegang oleh Pemda Jawa Barat dengan mendirikan PT. BIJB

sebagai pengelola pembangunan. Kebijakan pembangunan ditetapkan melalui Perda Provinsi Jawa

Page 10: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

Barat nomor 13 tahun 2010 tentang Pembangunan dna Pengembangan Bandara Udara Internasional

Jawa Barat dan Kertajati Aerocity. Pada skala provinsi, pembangunan ini diharapkan untuk

mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan investasi dan aktivitas bisnis. Dengan

terbukanya akses transportasi udara dan didukung oleh pembangunan tol, maka konektivitas antara

wilayah timur dengan barat di Jabar akan semakin tinggi. Peningkatan interaksi dan kerjasama yang

terjadi antar daerah akan berperan dalam mengurangi ketimpangan di dalam regional Jawa Barat.

Pengembangan BIJB dan Kertajati Aerocity pada skala nasional tercantum dalam Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, dimana pada pembagunan infrastruktur di

Koridor Ekonomi Jawa akan difokuskan pada bagian utara Jawa. Dengan pembangunan ini, diharapkan

mampu mengakselerasi perwujudan koridor ekonomi dan sekaligus mengurangi beban aktivitas

ekonomi di Jawa Bagian Barat. Kemudian pada skala nasional, Pengembangan BIJB dan Kertajati

Aerocity merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya penetapan pusat kegiatan nasional (PKN)

Cirebon sebagai bagian dari kebijakan Struktur Ruang Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan dalam

RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029. Selain itu kebijakan skala nasional yang terkait dengan

pengembangan Kertajati adalah RTR Pulau Jawa-Bali, Peraturan Menteri Perhubungan, Kebijakan

Pengembangan Industri Nasional yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 28 tahun 2008,

Road Map (Peta Panduan) Pengembangan Klaster Industri Prioritas, Rencana Pembangunan Jalan Tol,

yaitu Jalan Tol Cikampek ,Cikopo-Palimanan (Cipali), dan Cileunyi- Sumedang-dawuan (Cisumdawu),

dan Rencana Pengembangan High Speed train dan Kereta Api Reguler.

Berdasarkan paparan arah kebijakan dari berbagai level pemerintahan terkait pembangunan

Kertajati Aerocity maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan Kertajati Aerocity telah didukung

dengan berbagai dokumen permbangunan baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun

kabupaten. Dari beberepa dokumen yang dihasilkan oleh instansi tingkat pusat, maka upaya

Pengembangan Kertajati Aerocity dapat dikatakan telah menjadi tekad pemerintah pusat. Hal ini

ditegaskan dalam dokumen MP3EI, RTRWN, RTR Pulau Jawa – Bali, dan Peraturan Menteri

Perhubungan. Dengan demikian, kondisi ini menimbulkan beberapa implikasi terkait kebijakan

pembangunan Kertajati Aerocity, yaitu :

a. Jika terdapat ketidaksesuaian antara kebijakan pemerintah provinsi dan kabupaten terhadap

kebijakan pemerintah pusat tersebut, maka yang harus diikuti adalah kebijakan pemerintah pusat,

misal jika terdapat rencana pola ruang dari rencana-rencana yang ditetapkan oleh pemerintah

provinsi dan kabupaten yang tidak sesuai dengan rencana pengembangan bandara dan aerocity,

maka yang harus diikuti adalah rencana yang mengutamakan pengembangan bandara dan

kawasan aerocity.

b. Diperlukan rencana pengembangan sektoral lainnya untuk mendukung pengembangan bandara

dan aerocity tersebut yang harus dihasilkan oleh berbagai instansi sektoral, baik pada tingkat

Page 11: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

pusat, provinsi, maupun kabupaten. Penyusunan rencana pengembangan sektoral lainnya tersebut

harus diprioritaskan oleh masing-masing pemerintah.

Dari RTRW Provinsi Jawa Barat arahan kebijakan yang ada juga menunjukan bahwa terdapat

arahan pengembangan di luar Kecamatan Majalengka yang diharapkan dapat sejalan dan memanfaatkan

pengembangan Kertajati Aerocity nantinya. Hal sebaliknya juga dapat terjadi, di mana Kertajati

Aerocity perlu memanfaatkan potensi/arahan pengembangan sektoral di luarnya di wilayah provinsi atau

kabupaten setempat.

Pada keberjalanan pembangunan Kertajati Aerocity terjadi pemindahan alih pengelolaan

pembangunan. Pada awalnya pembangunan Kertajati Aerocity yang meliputi keseluruhan wilayah

aerocity serta BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat) dilakukan oleh PT BIJB selaku BUMD milik

Provinsi Jawa Barat. Namun pada awal tahun 2016, pengelolaan pembangunan BIJB dialihkan ke

pemerintah pusat sehingga Jawa Barat hanya memiliki porsi pengelolaan terhadap aerocity di sekitar

bandara dan tempat parkir. Dengan begitu pengelolaan BIJ Kertajati dialihkan kepada PT Angkasa Pura

sebagai badan usaha milik negara (BUMN). Pengalihan kelola tersebut mengakibatkan saham milik

Pemerintah Provinsi Jawa barat berkurang.

IV. Analisis Berdasarkan Metode Futuristik

Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati serta aerocity di sekitarnya

sebagai salah satu infrastruktur nasional diharapkan dapat mencapai tujuan yang diharapkan untuk

kesejahteraan masyarakat dan beroperasi secara berkelanjutan. Oleh karena itu dalam memprediksi

bagaimana ketercapaian tujuan tersebut di masa depan diperlukan suatu penelitian bersifat futuristik.

Pada penelitian untuk memprediksi bagaimana prospek Kertajati Aerocity di masa depan ini digunakan

dua metode penelitian futuristik, yaitu Scenario Planning dan Historycal Analysis. Scenario planning

menjadi metode penelitian utama dimana sebagian besar tahap dalam proses penelitian tersebut

mengacu pada tahapan penelitian scenario planning dengan dibantu metode historical analysis sebagai

metode yang membantu dalam proses pengambilan keputusan di dalam suatu tahapan scenario planning.

Historical Analysis

Metode ini digunakan untuk memaparkan kejadian di masa lalu untuk dapat menjelaskan

bagaimana keadaan sekarang dapat terjadi. Berbagai peristiwa yang terjadi di masa lalu digunakan untuk

memahami suatu fenomena sekaligus tahapan-tahapan dalam suatu perkembangan. Pada paper ini

historical analysis digunakan untuk melihat studi kasus keberhasilan aerocity di masa lalu pada beberapa

tempat untuk melihat apa saja hal yang paling berdampak akan pengembangannya. Dengan begitu akan

dihasilkan beberapa driving force untuk selanjutnya dianalisis menggunakan scenario planning. Studi

kasus yang diambil pada tulisan ini adalah aerotropolis yang telah berkembang di Kawasan sekitar

Bandara Schiphol, Belanda dan Incheon, Korea Selatan. Dua kasus ini diambil karena pengembangan

kawasan sekitar bandara yang paling menunjukkan ciri aerotropolis, yaitu dengan terdapatnya kawasan

pedagangan, jasa, industri, serta permukiman pada daerah di sekitar bandara.

Page 12: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

Schiphol, Amsterdam, Belanda

Schipol merupakan bandara internasional utama Belanda yang dibangun sejak tahun 1916

sebagai bandara militer, dan dibuka untuk masyarakat sipil setelah perang dunia usai. Shiphol termasuk

salah satu mainport penerbangan menuju Eropa dari kawasan Amerika Utara dan Asia. Sebagai salah

satu bandara tersibuk di Eropa,

pengembangan Schiphol terus

dilakukan hingga pada tahun 1980-an

mulai terjadi pembangunan pada

distrik sekitar Schiphol. Distrik

Zuidas, yang terletak enam kilometer

dari Schiphol pada awalnya

dikembangkan oleh pemerintah untuk

penyediaan permukiman. namun

melihat pengembangan potensi

strategis kedekatan kawasan dengan

bandara, akhirnya Pemerintah

Belanda menetapkan Distrik Zuidas

sebagai kawasan bisnis. Pemerintah

membuat forum (Bestuursforum

Schiphol) dan Schiphol Area

Development Company (SADT) yang memfasilitasi public-private partnership. SADC berperan dalam

memfasiltasi kerja sama antara National Investment Bank, Schipol Airport, the City of Amsterdam,

municipality of Haarlemmermeer dan Provinsi

North Holland sebagai pemegang saham. Kerja

sama ini bertujuan untuk membeli dan

mengembangkan kawasan sekitar bandara untuk

penggunaan terkait aktivitas transportasi udara

serta saling berbagi revenues.

Sciphol Airport City mengembangan

kawasan aerotropolis pada Distrik Zuidas

dengan konsep Distrik bisnis. Sampai sekarang

telah terdapat 600.000 m2 lahan untuk

perkantoran, 9.000 unit multi family residents

dan hampir 1.000.000 m2 untuk kawasan industri

real estate. Hampir 60.000 lapangan pekerjaan

tercipta pada kawasan ini. Zuidas menjadi lokasi kantor pusat perusahaan perbankan raksasa ABN

AMRO dan ING, serta banyak perusahaan multinasional lainnya. Hal yang paling mempengaruhi

Gambar 4. Rencana Kawasan Aerotropolis Schipol-Zuidas

Sumber: Paparan The Aerocity: The Future 3ndonesian Airport, APEN, 2015

Gambar 5. Foto Udara Distrik Zuidas, 2015

Sumber: Airports, Cities and Regions

Page 13: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

keberhasilan pengembangan Schipol dan Zuidas sebagai aerotropolis adalah letak strategis kawasan

yang berdekatan dengan pusat kota Amsterdam serta perannya sebagai mainhub menuju negara-negara

di Eropa. Selain itu dukungan pemerintah dalam membuat SADT sangat berperan dalam investasi

pembiayaan pembangunan dan penarik perusahaan untuk berkegiatan di sana.

Incheon, Korea Selatan

Upaya paling ambisius untuk

mengembangkan Airport city dan

Aerotropolis mungkin berlangsung sekitar

Bandara Internasional Korea Selatan

Incheon. Pada intinya adalah Air City, satu

set kompleks komersial multimodal sedang

dikembangkan dengan semua fitur dari

pusat metropolitan yang modern: daerah

ritel, gedung perkantoran, logistik dan

fasilitas perakitan teknologi tinggi, fungsi

ICT dan kegiatan rekreasi, pusat konferensi

dan pameran , serta mixed-use kota baru.

Expressway rumit, jembatan dan

terowongan menghubungkan bandara ke Seoul (42 mil ke Utara) dan pulau-pulau terdekat, yang terakhir

membentuk sebuah kompleks komersial dan perumahan luas. Sebuah jalur kereta komuter berkecepatan

tinggi menghubungkan antara pusat kota Seoul dan Bandara Internasional Incheon di bawah konstruksi.

Properti bandara (15.000 hektare) jauh lebih besar daripada kebanyakan di Asia. Dibuka pada

Maret 2001, Incheon segera menjadi bandara utama di Asia dalam penumpang dan kargo. Saat ini

masterplan (dalam jangka waktu 15 tahun) memiliki pembangunan komersial dan perumahan yang

berkembang melalui tiga tahap menciptakan, memperluas dan memperdalam hamparan perkotaan.

ketiga tahap tersebut yaitu :

- Tahap pertama (sudah lengkap) adalah Dukungan Komunitas Bandara terdiri dari industri terkait

bandara-(terutama logistik), layanan komersial, dan perumahan bagi karyawan kawasan bandara

dan keluarga mereka, yang total 100.000.

- Tahap kedua (dalam proses) melibatkan memperluas (baik secara spasial dan fungsional)

Dukungan Komunitas Bandara sementara mengubahnya menjadi sebuah International Business

City. Sekitar bandara, 360 acre pusat bisnis internasional terdiri dari empat kompleks kantor,

pusat perbelanjaan, konvensi dan pameran dan dua hotel bintang lima dibuka tahun ini. Sebuah

220 acre proyek komersial tambahan dalam pengembangan adalah Bandara Free Zone. Zona

logistik internasional dan manufaktur ini beroperasi penuh pada tahun 2006. Kedua Bisnis Pusat

Gambar 6. Peta Rencana Incheon dan New Songdo

Sumber: THE AEROTROPOLIS : The Key to Global Competition in the 21st Century

Page 14: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

Internasional dan Bandara Zona Bebas direncanakan dua kali lipat dalam ruang dalam lima tahun

mendatang dengan populasi Air Kota menggandakan, juga, untuk 200.000.

- Tahap ketiga dan paling ambisius (The International Perdagangan Bebas City) adalah aerotropolis

full-blown diikat bersama oleh zona perdagangan bebas internasional diperpanjang (IFEZ). The

IFEZ akan mencakup tiga pulau, dihubungkan oleh jembatan tol (buatan manusia Songdo dan

Cheongra, bersama dengan Yeongjong mana bandara berada). Sebuhan komponen penting dalam

Republik rencana Korea untuk mengubah negara itu menjadi pusat komersial dan perdagangan di

Asia Timur Laut, IFEZ sedang dipromosikan sebagai -Pentaport‖-bandara gabungan, pelabuhan

bisnis, pelabuhan, teleport, dan port rekreasi.

Incheon Aerotropolis memiliki ganda kutub pertumbuhan perkotaan, yang diantaranya adalah :

Pertama, Yeongjong Island, adalah yang Kota Air, dengan pembangunan di sekitar bandara

berfokus pada fungsi penerbangan berorientasi kantor, hotel, perdagangan dan pameran fasilitas,

logistik, dan kegiatan pariwisata dan rekreasi. Dua yang terbesar adalah taman air 384-acre dan busana

pulau 250-acre segera selatan bandara. Yang terakhir, yang dikembangkan dengan biaya $ 1 miliar,

direncanakan menjadi kiblat mode Asia dengan negara-of-the-art outlet mewah, hotel, dan ruang

pameran. Universal Studios mengumumkan rencana pada tahun 2007 untuk membangun $ 2000000000

kompleks hiburan AS dekat bandara. Songdo Pulau akan menjadi tuan rumah aerotropolis 'kedua

perkotaan pertumbuhan, New Songdo City, yang dibuat dari awal sepenuhnya pada tanah reklamasi oleh

Gale International dari New York City dan Posco (produsen baja terbesar Korea Selatan) dalam

kemitraan dengan Pemerintah Korea dengan pembiayaan melalui Morgan Stanley, Bank Dunia, ABN

Amro dan Kookmin Bank.1.500 acre ini, US proyek $ 30000000000 adalah proyek pembangunan

swasta terbesar saat ini sedang berlangsung di dunia . Pada full build-out pada tahun 2016, New Songdo

City akan memiliki lebih dari 15 juta kaki persegi kantor dan ruang komersial, lebih dari 9.000 tempat

tinggal (kebanyakan kondominium dan kota rumah),, pusat konvensi, pusat budaya taman greenway

pusat, sebuah lapangan golf 18-hole dirancang oleh Jack Nicklaus, negara-of-the-art fasilitas medis, dan

sekolah internasional untuk anak-anak dari pekerja asing yang direncanakan oleh Harvard.

Page 15: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

Tahap I ini mega-proyek dimulai pada tahun 2005 dan akan mencakup 1 juta sq. Ft. Kompleks

ritel, 1.000 kamar hotel, pusat perdagangan 65-cerita, dan 2.360 rumah pada akhir 2008. Sebagai insentif

untuk pengembang , pemerintah Korea

telah sepakat untuk membangun tujuh

mil, enam jalur jembatan dari New Songdo

Kota langsung ke Bandara Internasional

Incheon dan menyediakan semua utilitas.

Dari mulai Air Kota melintasi garis properti

bandara untuk pengembangan New Songdo

Kota enam mil jauhnya, pemerintah Korea

secara aktif meminta partisipasi sektor

swasta dan investasi asing, pembebasan

pajak dan insentif keuangan yang murah

hati lainnya bersama dengan penyediaan

infrastruktur yang luas di seluruh besar

wilayah bandara Incheon cenderung mengkatalisasi pembangunan sektor swasta lebih jauh sehingga

muncul Korea Aerotropolis.

Scenario Planning

Penggunaan scenario planning dalam proses penelitian diawali dengan penentuan isu strategis

sebagai Focal Concern yang dijadikan perhatian utama karena dianggap penting dan perlu dibahas.

Dalam hal ini, penentuan isu strategis didasarkan pada tujuan awal dilaksanakannya proyek

pembangunan Kertajati Aerocity pada tahun 2002 yang kemudian dimasukan ke dalam Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) pada tahun 2009. Tujuan dari pembangunan Kertajati Aerocity

yang meliputi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan aerocity di sekitarnya adalah untuk

mendukung keberadaan Pusat Kegiatan Nasional (PKN Cirebon) sehingga mendorong pertumbuhan

ekonomi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu isu strategis sebagai

Focal Concern yang ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu :

“Prospek ketercapaian tujuan pembangunan Kertajati Aerocity sebagai agen untuk terwujudnya

pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jawa Barat bagian timur”

Setelah menentukan isu strategis dalam proses penelitian ini, maka langkah selanjutnya adalah

menentukan Driving Forces yaitu faktor-faktor yang memicu perubahan atau dapat mempengaruhi focal

concern. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor secara sosial, budaya, demografi, politik, ekonomi,

teknologi, lingkungan, value, dan sebagainya. Dibutuhkan check and recheck terhadap driving forces

yang ada agar penelitian dapat bersifat komprehensif, teliti, dan mendalam. Adapun driving forces yang

dinilai memengaruhi focal concern dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 7. Pembanguan Songdo International Business District

sekarang

Sumber: The Evolution of Airport Cities and the Aerotropolis in the 21st Century

Page 16: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

1. Investor

Pembangunan proyek infrastruktur pada umumnya membutuhkan biaya yang sangat besar.

Tidak jarang dana yang tersedia dari pemerintah tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan

anggaran pembangunan. Oleh karena itu dibutuhkan tambahan dana dari pihak non pemerintah

untuk membiayai kekurangan dana pembangunan. Begitu pula yang terjadi pada proses

pembangunan seluruh kelengkapan Kertajati Aerocity. Dalam hal ini keberadaan pihak investor

sangat dibutuhkan untuk memperlancar pelaksanaan pembangunan. Dengan menarik investor

tentunya permasalahan akibat kurangnya dana dapat diselesaikan.

2. Keterlibatan Pemerintah

Keberhasilan penarikan investor dalam pembangunan Kertajati Aerocity tidak lepas dari

keterlibatan pemerintah dalam proses pembangunan Kertajati Aerocit, salah satunya dapat

dilakukan dengan memberikan promosi investasi. Promosi investasi tersebut dapat berupa

kemudahan perizinan, public-private partnership, pemberian insentif, dan sebagainya. Promosi

investasi tersebut tentunya dapat meningkatkan minat investor dalam menanamkan investasi di

suatu proyek.

3. Dana pemerintah

Besarnya dana pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi dalam

perwujudan Kertajati Aerocity menunjukan bagaimana besarnya dukungan pemerintah terhadap

pembangunan proyek tersebut. Semakin besar dana yang dianggarkan oleh pemerintah maka

semakin mudah suatu proyek diwujudkan dalam waktu dekat. Kertajati Aerocity yang saat ini

telah mengalami pengalihan kuasa pengelolaan infrastruktur pada bagian BIJB Kertajati

direncanakan dibangun dengan menggunakan dana dari APBN dan APBD.

4. Politik pengelolaan

Proyek yang berjalan di suatu daerah atau wilayah tidak selamanya ditangani oleh pihak

yang sama. Terdapat pola pergantian atau pengalihan pengelolaan pada beberapa proyek

terutama proyek yang bersifat strategis. Terkadang proyek dialihkan dari pemerintah provinsi

ke pemerintah pusat tapi bisa juga sebaliknya. Hal ini yang terjadi pula pada proses

pembangunan Kertajati Aerocity dimana terjadi pengalihan kuasa pengelolaan BIJB Kertajati

dari pemerintah provinsi ke pemerintah pusat.

5. Kualitas pendidikan masyarakat

Pembangunan suatu proyek pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. Oleh karena itu pembangunan suatu proyek atau infrastruktur seyogyanya

memerhatikan bagaimana kualitas pendidikan masyarakat setempat agar masyarakat setempat

dapat terlibat dan berpatisipasi dalam pembangunan, tidak hanya sebagai pihak yang

menyaksikan pembangunan.

Page 17: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

6. Variasi jenis pekerjaan masyarakat setempat

Pembangunan proyek atau infrastruktur ditujukan untuk membantu aktivitas penghidupan

masyarakat terutama aktivitas penghidupan secara ekonomi. Infrastruktur yang terbangun harus

dapat mendukung keberjalanan aktivitas masyarakat di wilayahnya. Oleh karena itu perlu

diperhatikan bagaimana variansi jenis pekerjaan masyarakat setempat agar pembangunan

infrastruktur dapat dilakukan dengan tepat sasaran yang mendukung mata pencaharian warga

setempat.

7. Kedekatan pusat kegiatan sekitar

Pusat kegiatan menjadi pendukung atau pemicu bagi perkembangan wilayah di sekitarnya.

Daerah yang berada di antara pusat kegiatan wilayah cenderung memiliki potensi kemajuan

lebih besar dibanding dengan wilayah yang jauh dari pusat kegiatan (terisolir). Oleh karena itu

penempatan pembangunan infrastruktur di antara pusat kegiatan wilayah yang berdekatan dapat

mendukung wilayah setempat untuk lebih berkembang secara pesat. Dalam hal ini , keberadaan

Kertajati Aerocity diharapkan dapat mendukung kegiatan pada PKN Cirebon.

Setelah menetapkan beberapa driving forces yang diperkirakan menjadi pemicu perubahan

kondisi pada Kertajati Aerocity serta menganalisis keterhubungannya dengan isu strategis, maka

langkah selanjutnya adalah menentukan dua driving forces (DF) yang dinilai paling berpengaruh

terhadap masa depan Kertajati Aerocity. Proses penentuan dari kedua DF yang paling strategis tersebut

dilakukan dengan menggunakan metode Historical Analysis dimana dalam tahap ini proses analisis

histori dilakukan penelusuran preseden aerocity yang telah berhasil di suatu wilayah untuk kemudian

dapat menjadi percontohan bagi pembangunan Kertajati Aerocity. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya, preseden aerocity yang dijadikan acuan dalam hal ini adalah Incheon Aerocity di Korea

Selatan dan Schiphol Aerocity di Amsterdam. Dari hasil historical analysis tersebut ditentukan bahwa

DF yang paling berpengaruh adalah promosi investasi serta jarak dengan pusat kegiatan wilayah. Pada

studi kasus Schiphol, hal yang paling berpengaruh dalam kesuksesan pembangunan aerotropolisnya

adalah dukungan pemerintah dalam membuat kerjasama dengan swasta untuk mempromosikan

investasi, serta letak strategisnya yang terletak dekat dengan Amsterdam sebagai pusat kegiatan.

Sedangkan pada studi kasus Incheon, hal yang paling berpengaruh adalah kemauan pihak swasta untuk

berinvestasi dalam pembangunan Kawasan Songdo serta dukungan pemerintah dalam menyediakan

sarana dan prasarana serta insentif berupa pembebasan pajak dan kemudahan perizinan. Maka dengan

melihat kedua studi kasus tersebut, dua faktor yang menjadi driving force dalam pembangunan Kertajati

Aerocity adalah keterlibatan pemerintah dan kedekatan menuju pusat kegiatan.

Page 18: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

Matriks Driving Force

Setelah ditentukan dua DF yang paling berpengaruh akan keberhasilan aerocity, maka dilakukan

analisis dengan membuat matriks berdasarkan dua DF. Matriks yang terbentuk adalah sebagai baerikut.

Skenario A

Skenario A diidentifikasikan dengan keterlibatan pemerintah dalam semua proses pembangunan

aerocity serta kedekatan menuju pusat kegiatan yang tinggi. Maka interaksi yang akan terjadi

pada skenario ini adalah sebagai berikut:

- Penyediaan peraturan yang menyeluruh dalam merencanakan dan membangun kawasan

dari tingkat nasional, provinsi hingga daerah. Semua sektor pada lingkup pemerintah juga

mendukung tingkat operasional.

- Terjaminnya ketercukupan pendanaan untuk melakukan keseluruhan pembangunan dan

pengembangan kawasan aerocity.

- Kemudahan perizinan dalam berinvestasi dan membukan usaha dan kegiatan di dalam

kawasan

Kedekatan menuju

pusat kegiatan utama

(+)

Kedekatan menuju

pusat kegiatan utama

(-)

Keterlibatan

pemerintah

(+)

Keterlibatan

pemerintah (-)

SKENARIO A

SKENARIO B SKENARIO C

SKENARIO D

- Akses Lebih Mudah

- Waktu yang tempuh yang singkat

menuju pusat kegiatan utama - Jalur birokrasi panjang

- Dana pembangunan proyek tidak

terjamin

- Kesulitan manarik investor pembangunan sarana dan

prasarana kurang diperhatikan

- Akses lebih mudah

- Kemudahan menarik investor

- Dana pembangunan proyek terjamin

- Jalur birokrasi pendek

- Intensitas pembangunan sarana

prasarana tinggi - Waktu tempuh yang singkat

menuju pusat kegiatan

- Akses sulit - Waktu tempuh yang panjang

menuju pusat kegiatan utama

- Jalur birokrasi panjang

- Dana pembangunan proyek Kurang terjamin

- Kesulitan manarik investor

- Pembangunan sarana dan

prasarana kurang diperhatikan

- Kemudahan menarik investor - Dana pembangunan proyek

terjamin

- Jalur birokrasi pendek

- Dekatnya hubungan bilateral dengan pihak luar

- Waktu tempuh yang relatif panjang

menuju pusat kegiatan - Pembangunan sarana prasarana

kurang diperhatikan

Page 19: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

- Keterlibatan pemerintah yang tinggi terhadap proses pembangunan yang ditunjukan

dengan tingginya intensitas promosi investasi oeh pemerintah bisa saja menjadi dasar

keluarnya kebijakan keringanan pajak untuk menarik investor.

- Ketercukupan sarana prasarana dasar seperti air bersih, persampahan, energi,

telekomunikasi, jaringan limbah dan drainase serta fasilitas umum dan sosial pada kawasan

yang akan dikembangkan karena kemudahan secara teknis pengembangan jaringan

- Ketercukupan sarana transportasi pendukung berupa penyediaan moda angkutan seperti

kereta api, monorel, bus, trem

- Ketercukupan prasarana transportasi penghubung menuju kawasan seperti jalan raya, jalan

tol serta rel kereta

- Waktu tempuh dari pusat kegiatan menuju bandara selama dua jam

Berdasarkan ciri tersebut, maka skenario ini merupakan yang paling optimis dengan kedua

kondisi DF yang sangat mendukung. Dukungan pemerintah dalam proses pembangunan sangat

total sehingga tercapai kemudahan dalam pelaksanaan pembangunan. Akses yang dekat dengan

pusat kegiatan seperti ibukota akan memercepat pengembangan kawasan yang telah dibangun.

Skenario B

Skenario B dicirikan dengan dukungan pemerintah yang tinggi pada keseluruhan proses

pembangunan namun memiliki akses yang tidak mudah menuju ibukota. Hambatan terbesar

pada kondisi ini adalah keterbatasan akses

- Penetapan kebijakan secara intensif dan menyeluruh untuk membangun kawasan Kertajati

Aerocity dengan interaksi yang efisien antarinstansi multilevel, baik secara nasional,

provinsi, maupun kabupaten namun sayangnya kebijakan yang dibuat antardaerah lebih

sulit terwujud karena dipengaruhi jarak wilayah (berpengaruh pada intensitas komunikasi)

- Keberadaan wilayah pengembangan yang jauh dari pusat kegiatan utama beresiko pada

kurangnya minat menanamkan investasi bagi para investor karena kurangnya

keterhubungan wilayah pengembangan dengan pusat kegiatan utama

- Waktu tempuh antarwilayah yang lama dan jarak tempuh yang jauh menyebabkan

meningkatnya biaya perjalanan yang diperlukan commuter untuk mencapai tujuan. Hal ini

juga berpengaruh terhadap aktor ekonomi untuk mengembangkan usahanya di wilayah

Kertajati Aerocity (minat menurun)

- Kemudahan proses birokrasi baik dalam segi perizinan maupun penanaman investasi yang

lebih mudah sehingga memudahkan sistem birokrasi bagi pelaku usaha

- Luasnya jaringan hubunga pemerintah terhadap pihak yang berkepentingan lainnya

sehingga meningkatkan hubungan kerjasama dengan pihak luar dalam pembangunan

wilayah

Page 20: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

Skenario C

Skenario C diidentifikasikan dengan keterlibatan pemerintah yang kurang dalam semua

proses pembangunan aerocity serta kurangnya kedekatan menuju pusat kegiata. Maka interaksi

yang akan terjadi pada skenario ini adalah sebagai berikut:

- Skenario kondisi pesimis

- Faktor yang ada sama sekali tidak mendukung

- Keterlibatan pemerintah dalam pengembangan kawasan aeropolis sangat rendah.

Akibatnya para investor dan pelaku usaha tidak bersedia berinvestasi karena dianggap

kurang menguntungkan

- Selain itu, faktor kedekatan menuju pusat kegiatan juga tidak mendukung. Hal ini berakibat

pada kesulitan para investor dan pelaku usaha dapat melakukan pengembangan bisnisnya

kedepan.

Skenario D

Skenario D diidentifikasikan dengan keterlibatan pemerintah yang kurang dalam semua

proses pembangunan aerocity serta kedekatan menuju pusat kegiatan yang tinggi. Maka

interaksi yang akan terjadi pada skenario ini adalah sebagai berikut:

- Faktor yang mendukung hanyalah faktor kedekatan menuju pusat kegiatan

- Sarana transportasi pendukung berupa penyediaan moda angkutan seperti kereta api,

monorel, bus, trem, dan lain sebagianya yang mampu mengakomodasi bangkitan lalu lintas

yang di hasilkan

- Prasarana transportasi seperti jalan raya, jalan tol serta rel kereta sudah mampu menjadi

penghubung menuju dan di dalam kawasan

- Waktu tempuh dari pusat kegiatan menuju dan di dalam kegiatan bandara, dapat ditempuh

selama 2 jam

- Jarak lokasi pengembangan menuju pusat kegiatan utama yang relatif dekat sekiatar 20 km

- Masalah yang ada berkaitan dengan belum adanya keterdukungan pemerintah terhadap

pengembangan kawasan aeropolis. Sehingga para investor dan pelaku usaha memberikan

tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Setelah tuntutan ini dipenuhi maka

barulah para investor dan pelaku usaha bersedia untuk berinvestasi dan membuka usaha

dalam pengembangan kawasan aeropolis.

Kondisi pengembangan Aerocity Kertajati berdasarkan indikator-indikator penentu di atas

adalah sebagai berikut:

- Kemudahan dalam menarik investor untuk mendanai pembangunan dan pengembangan Aerocity

berdasarkan informasi-informasi yang dikumpulkan adalah rendah. Investor masih enggan dalam

menanamkan modal pembangunan maupun pengembangan kegiatan di Kertajati Aerocity. Hal

tersebut dilatarbelakangi oleh banyak faktor diantaranya letak kawasan yang belum menjanjikan,

Page 21: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

mengingat kondisi sekarang yang masih berupa kawasan pedesaan terpencil. Selain itu prospek

untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi dari aktivitas bandara juga belum terlihat sehingga

menambah keengganan investor untuk menanamkan saham.

- Dana pembangunan proyek yang masih belum terjamin seluruhnya. Pada tahap perencanaan awal,

pengelolaan pembangunan dan pengembangan BIJB dan Kertajati Aerocity diserahkan pada

pemerintah tingkat Provinsi Jawa Barat dengan membangun PT BIJB. Saham PT. BIJB didanai

sepenuhnya oleh Anggaran Provinsi. Pengelolaan juga termasuk kepada pengundangan investor

untuk mengembangkan berbagai fasilitas dan pembangunan fisik. Namun pada awal 2016

penngelolaan ditarik kepada Pemerintah Pusat untuk pengelolaan BIJB, dan Kertajati Aerocity

tetap dikelola oleh Pemda Jabar. Dari kejadian tersebut terlihat tumpang tindih dalam pegelolaan

pembangunan BIJB dan Kertajati Aerocity, dan berdampak kepada dana pembangunan yang belum

jelas keterukupannya untuk mewujudkan pengembangan Aerocity.

- Jalur birokrasi dalam berinvestasi tergolong dimudahkan. Hal ini terlihat masih dibukanya tender

untuk investor menamkan sahamnya. Proporsi saham yang ditawarkan untuk berinvestasi dalam

pengembangan Kertajati Aerocity sudah besar, dengan proporsi lebih dari 40%.

- Kebutuhan intensitas pembangunan sarana prasarana yang tinggi, hal ini terlihat dari pembangunan

jalan tol penghubung dan pembangunan runway bandara yang tengah dalam proses. Berdasarkan

berita pada media populer, pembangunan bandara akan rampung pada tahun 2017. Hal ini

menandakan aktivitas pembangunan yang sudah tinggi.

- Waktu tempuh menuju pusat kegiatan yaitu PKN Cirebon tergolong panjang, yaitu dengan jarak

tempuh lebih dari 50 kilometer. Namun hal ini telah diantisipasi dengan pembangunan tol Cipali

yang menghubungkan Majalengka dan Cirebon sehingga dapat mempermudah akses menuju

Cirebon.

V. Gambaran Perubahan dan Bagaimana Dampak di Masa Depan

Berdasarkan pemaparan kondisi faktor-faktor yang telah berproses pada pembangunan Kertajati

Aerocity, maka skenario yang kemungkinan terjadi pada masa depan Kertajati adalah Skenario B,

dimana terdapat dukungan yang tinggi oleh pemerintah namun terdapat hambatan pada kedekatan lokasi

dengan pusat kegiatan utama. Kebijakan pembangunan Kertajati Aerocity telah dirumuskan

kebijakannya pada skala nasional, provinsi hingga daerah dan sektor-sektor terkait. Keberadaan lokasi

Kertajati yang jauh dari pusat kegiatan utama yaitu PKN Kawasan Metropolitan Cirebon membuat

hambatan dalam mengundang investor akibat perkembangan wilayah yang belum terjamin. Keadaan

Kertajati sekarang yang masih berupa kawasan pedesaan juga akan mengurangi minat investor untuk

menanamkan sahamnya.

Tujuan pengembangan Kertajati Aerocity adalah terwujudnya pertumbuhan ekonomi bagi

Kawasan perkotaan dan daerah sekitarnya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun

berdasarkan gambaran skenario hasil perbandingan kondisi perkembangan Kertajati Aerocity dengan

Page 22: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

implikasi skenario, maka dampak yang dihasilkan adalah investor yang sepi peminat serta belum

terjaminnya keseluruhan pendanaan pembangunan akan berefek kepada keterhambatan proses

pembangunan Kertajati aerocity. Proses pembangunan sarana prasarana sekarang memang terbilang

tinggi karena dilakukan dengan pendanaan dari pemerintah, namun untuk pembangunan kawasan

perdagangan, jasa, industri dan permukiman di kawasan perkotaan membutuhkan dana yang sangat

banyak dan membutuhkan investor untuk mendukung pembangunan. Oleh karena itu, agar perwujudan

Kertajati Aerocity tidak terulur dan sesuai dengan rencana awal, masalah ini harus segera diselesaikan.

Kemudian terhadap wilayah yang lebih luas, maka dampak yang terjadi adalah pengembangan

wilayah yang diharapkan tidak dapat terwujud, karena efek pertumbuhan ekonomi yang diinginkan tidak

terjadi. Adapun terhadap masyarakat lokal, terhambatnya proyek ini berdampak pada lowongan

pekerjaan yang diharapkan menjadi tidak tersedia sehingga upaya pencapaian kesejahteraan yang

diinginkan menjadi tidak dapat tercapai juga. Hal ini disebabkan oleh arus perputaran ekonomi yang

yang diasumsikan akan terjadi tidak terlaksana. Pendapatan yang lebih tinggi yang seharusnya

didapatkan oleh masyarakat lokal tidak terwujud, sehingga daya beli masyarakat akan tetap rendah.

Adapun jika pembangunan dilaksanakan dengan tepat waktu, lowongan kerja yang ada belum tentu

dapat menyerap tenaga kerja dari wilayah setempat akibat tingkat pendidikan masyarakaat yang relatif

masih rendah sehingga masyarakat berpotensi hanya sebagai pihak yang menyaksikan pembangunan

bukan pihak yang terlibat dalam pembangunan. Pada akhirnya kemajuan wilayah Majalengka serta

pengurangan ketimpangan antar wilayah di Jawa Barat sulit untuk dicapai pada waktu yang cepat.

VI. Prospek Pembangunan

Driving force yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan pembangunan aerocity berdasarkan

hasil analisis history dan scenario planning adalah keterlibatan pemerintah dan kedekatan kawasan

menuju pusat kegiatan utama. Kemudian dengan membandingkan proses interaksi yang sedang terjadi

sekarang, skenario masa depan Kertajati Aerocity menunjukkan kedekatan ciri-ciri dengan skenario B

dimana dukungan pemerintah dalam pembangunan tinggi namun terdapat hambatan dalam keterbatasan

akses terhadap pusat kegiatan sehingga mengancam sepinya minat investor untuk menanam saham

dalam pembangunan dan pengembangan kegiatan. Maka berdasarkan hal tersebut, prospek ketercapaian

tujuan proyek pembangunan Kertajati Aerocity adalah rendah karena hambatan dalam kelancaran proses

pembangunan, sehingga tujuan utama proyek yaitu untuk menumbuhkan ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat menjadi sulit untuk diwujudkan sehingga dampak positif yang diharapkan lambat untuk

tercapai.

Page 23: PL 4008 SEMINAR STUDI FUTURISTIK UJIAN AKHIR · PDF filemenyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ... daya saing global Jawa Barat dalam rangka ... dan perdagangan

Daftar Pustaka

Conventz, Sven dan Thierstein, Alain. Airports, Cities and Regions. Routledge: 2015

Kadarsa, John. Shopping In the Airport City and Aerotropolis. Airport Retail Research Review: 2008.

Knipperberger, Ute dan Wall, Ales. Airports in Cities and Regions. KIT ScientificPublishing: 2010.

Laporan Akhir Rencana Induk Kertajati Aerocity, Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa

Barat. 2013.

Lubis, Basauli Umar. THE AEROCITY : The Future of Indonesian Airport. Paparan APEN: 2015.

Greis, Noel P. THE AEROTROPOLIS : The Key to Global Competition in the 21st Century. University

of North Carolina at Chapel Hill: 2011.

http://bandarakertajati.com/master-plan/

http://news.detik.com/advertorial-news-block/1941954/belajar-dari-bandara-terbaik-dunia-incheon-

international-airport