BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, telah memberikan angin segar dan mempertegas produk Undang-Undang sebelumnya, terutama kaitannya dalam usaha pembaruan dan peningkatan mutu pendidikan. Dalam usaha pembaruan dan peningkatan mutu pendidikan, peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu kunci pokok, meningat Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa Indonesia, dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia, serta sebagai sarana pengembangan bernalar dan pelatihan pemecahan masalah (Depdikbud, 1993:1). 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahirnya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2003, telah memberikan angin segar dan mempertegas produk Undang-Undang
sebelumnya, terutama kaitannya dalam usaha pembaruan dan peningkatan mutu
pendidikan. Dalam usaha pembaruan dan peningkatan mutu pendidikan,
peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu kunci
pokok, meningat Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua
jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia
adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa
Indonesia, dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia, serta sebagai sarana
pengembangan bernalar dan pelatihan pemecahan masalah (Depdikbud, 1993:1).
Karakteristik kurikulum Bahasa Indonesia ini menggambarkan adanya
situasi belajar bahasa dalam latar alami. Pembelajara bahasa yang berlatar alami
tidak dilakukan dengan pengkotak-kotakan keterampilan berbahasa. Pembelajaran
seperti ini mengutamakan keutuhan, kewarisan, keterpaduan, kebermaknaan,
relevan, disesuaikan dengan konteks, lingkungan belajar diupayakan seperti
lingkungan anak di rumah yang bersifat belajar menyenangkan dan dapat
menghormati dorongan setiap individu pembelajaran (Suyono, 1995).
Dari keempat aspek pengajaran Bahasa Indonesia itu salah satunya
adalah membaca. Menurut Kurikulum Bahasa Indonesia membaca adalah melihat
1
dengan memikirkan dan memahami isi dari apa yang ada daam tulisan. Tujuan
utama pembelajaran membaca adalah guru dapat menciptakan suatu kondisi atau
situasi yang mendukung siswa untuk belajar membaca, dan semua ini dapat
dilaksanakan apabila guru dapat merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran yang bisa diterima oleh siswa sehingga mendapatkan hasil yang
positif. Sehingga dalam konteks pendidikan modern, pengajaran berorientasi
kepada aktivitas siswa belajar (learning activity oriented) dimana siswa berperan
sebagai subjek pengajaran, termasuk proses pembelajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah Menangah Pertama. Hal ini tentu saja menuntut dukungan fasilitas dan
sumber belajar yang memadai.
Aktivitas siswa akan berkembang apabila tersedia berbagai sumber
belajar yang relevan dan terkoordinasi. Oleh karena itu perlu ditata dan digali
berbagai alternatif sumber belajar yang ada, mulai saat mereka mengikuti jam
efektif pembelajaran, di perpustakaan sekolah, lingkungan belajar lainnya, media
pembelajaran yang disediakan, serta orang-orang yang menjadi pendukung dan
pendamping yang selalu memotivasi aktivitas belajarnya, dalam hal ini guru dan
siswa secara menyeluruh.
Namun kecenderungan yang terjadi di lapangan, setelah dilakukan
pengamatan terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia, guru masih
menggunakan metode yang fasif dan tidak bervariasi, sehingga siswa tdak
termotivasi untuk aktif belajar membaca. Selain itu faktor kemampuan yang
dimiliki siswa sangatlah kurang, diantaranya keinginan untuk menggali ilmu dari
membaca, dan kurangnya fasilitas dan buku teks yang digunakan, guru hanya
terpaku pada buku paket saja.
2
Membaca Teliti (Close Reading), sesuai pendapat H.G. Tarigan
(1983:33) berpendapat bahwa membaca teliti atau membaca cermat adalah cara
dan upaya untuk memperoleh pemahaman sepenuhnya atas suatu bahan bacaan.
Sedangkan menurut Moh. Surya (2004, dalam M. Hafidz Jamil 2008:18),
mengatakan bahwa, membaca teliti adalah membaca secara aktif dan mendalam
untuk membuat hubungan, mempertimbangkan implikasi dan argument (bukti).
Dari hasil pengajaran dilapangan/indentifikasi masalah yang didapat
maka kseimpulannya meliputi ketuntasan belajar individual meningkat, dari 35
siswa ketuntasan klasikal mulai dari 51,4% pada awal meningkat ke 77,1%, dan
pada akhirnya mencapai ketuntasan yang maksimal 100%.
Maka dari permasalah tersebut penulis melakukan penelitian dengan
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang proses belajar mengajar di Kelas
VIII (delapan) SMP Negeri 1 Mentebah melalui penerapan Membaca
Pemahaman. Maka yang dijadikan judul penulis adalah “Penerapan Membaca
Pemahaman Sebuah Wacana Dalam Kegiatan Belajar di SMP Negeri 1
Mentebah pada Siswa Kelas VIII”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan dibuat dalam bentuk pertanyaan sebaga berikut “apakah penerapan
Membaca Pemahaman dapat meningkatkan kemampuan membaca dan
meningkatkan mutu belajar siswa ?”
3
Agar lebih jelas penelitian merumuskan langkah penelitiannya dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah membaca pemahaman dalam proses belajar mengajar dapat
meningkatkan kemampuan dengan kegiatan membaca wacana?
2. Apakah dengan membaca pemahaman siswa kelas VIII (delapan) SMP
Negeri 1 Mentebah dapat ditingkatkan motivasi belajar?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa Kelas VIII (delapan) SMP
Negeri 1 Mentebah.
2. Tujuan Khusus
a. Ingin membantu siswa mengatasi masalah dalam memahami sebuah
teks bacaan pada proses membaca pemahaman.
b. Meningkatkan aktivitas dan kemampuan membaca pemahaman
siswa dalam kegiatan membaca wacana.
c. Meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas VIII (delapan) SMP
Negeri 1 Mentebah melalui membaca pemahaman.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Siswa :
a. Dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman tentang
wacana.
4
b. Meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar.
c. Memberikan wawasan siswa tentang pemahaman sebuah teks dalam
membaca wacana.
2. Manfaat Bagi Guru :
a. Memperbaiki strategi pembelajaran.
b. Meningkatkan keterampilan guru untuk memilih metode
pembelajaran yang efektif dan mengembangkan profesinya sebagai
guru yang prfesional.
c. Melatih guru untuk selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran
untuk tidak menggunakan metode pembelajaran yang menoton.
3. Manfaat Bagi Sekolah :
a. Hasil penelitian bisa dimanfaatkan oleh guru yang lain untuk
memperbaiki strategi pembelajaran.
b. Mutu sekolah akan semakin membaik dalam peningkatan standar
ketuntasan nilai hasil belajar mata pelajaran.
c. Sekolah dapat menentukan pemikiran pemecahan masalah belajar
bagi siswanya.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kemampuan Membaca
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan finformasi semakin
maju dan berkembang dengan pesat. Dengan adanya perkembangan dan
kemajuan tersebut menimbulkan dampak bagi kehidupan, khususnya bagi
siswa, bak dampak negatif maupun dampak positif. Bagi siswa yang memiliki
motivasi dan minat belajar yang kurang sudah tentu membuat siswa tersebut
menjadi malas untuk belajar.
Setiap siswa mempunyai perbedaan baik pada taraf kecerdasan ataupun
kemampuan berfikir, juga berbeda dalam menyimpan, menyerap, serta
menerapkan ilmu pengetahuan. Mereka juga dapat berbeda dalam cara
pendekatan terhadap situasi belajar, menerima pelajaran, serta bagaimana
mereka mereskon metode pelajaran tertentu.begitu pula dengan kemampuan
membaca pada anak, antara siswa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan
taraf kecerdasan dan kemampuan berfikirnya akan terdapat perbedaan pada
mereka. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana mereka memperoleh,
menyimpan serta menerapkan hasil bacaannya.
a. Pengertian Membaca
Membaca pada hakekatnya adalah suatu yang rumit dan melibatkan
banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi perlu juga
6
melibatkan aktivitas visual, befikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan
simbol tulis (huruf) ke dalamkata-kata lisan. Dalam proses befikir,
membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal,
interprestasi, membaca kristis dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata
bisa berupa aktivitas membaca kata-kata dengan menggunakan rumus
(Rawley dan Mountain, 1995 dalam M. Hafidz Jamil 2008:8).
Membaca adalah interaksi dengan bahasa yang sudah dialihkodekan
dalam tulisan, bahasa yang dialihkodekan dalam tulisan teks. Teks
merupakan area isi pembelajaran menulis, artinya peningkatan
kemampuan siswa untuk terampil membaca hanya bisa dilaksanakan
apabila siswa belajar berinteraksi melalui teks. Melalui sebuah teks siswa
dapat mengetahui : 1) sistem penulisan dalam suatu bahasa, 2) konteks
komunikasi, apa yang terjadi, siapa yang terlibat (pelaku), dan kaidah
bahasa apa yang digunakan, 3) proses pilihan semantik (a proses of
semantic choices), dan 4) pesan sosial yang dikemas dalam tulisan.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa di SD terampilmembaca,
guru harus dapat menghadirkan teks yang sesuai dengan pertimbangan
tersebut. Membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh pesan/informasi yang disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahasa tulis.
Soerdarso (1993 dalam M. Hafidz Jamil 2008:9) mengemukakan
bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan
7
sejumlah besar tindakan terpisah-pisah mencakup penggunaan khayalan,
pengamatan, dan ingatan. Pendapat Hodgson 1960 dalam Tim Dosen
UPI 2008:98 membaca adalah proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan
melalui media kata-kata/bahan tulis.
b. Proses Membaca
Proses membaca merupakan kegiatan yang komplek dan rumit. Ada
sejumlah aspek yang dituntut dari pembaca. Aspek-aspek itu
adalah : 1) aspek sensori, yakni kemampuan membaca untuk memahami
simbol-simbol teks, 2) aspek perseptual, yakni kemampuan pembaca
unuk meninterprestasikan simbol-simbol teks (apa yang dilihat dan apa
yang tersirat), 3) aspek skemata, yakni kemampuan pemabaca untuk
menghubungkan pesan tertulis dengan struktur pengetahuan dari
pengalaman yang telah ada, 4) aspek berfikir, yakni kemampuan
pembaca untuk membuat isferensi dan evaluasi dari teks, dan 5) aspek
efektif, yakni kemampuan pembaca untuk membangkitkan dan
menghubungkan minat dan motivasi dengan teks yang dibaca. Kelima
aspek tersebut harus menciptakan suatu hubungan yang berimbang
(harmonis) pada saat proses membaca, sehingga itu membentuk interaksi
dengan penulis melalui teks yang dibacakan.
c. Tujuan Membaca
Setiap pembelajaran pasti mempunyai tujuan begitu juga dengan
membaca, karena seorang yang membaca dengan suatu tujuan cenderung
8
lebih memahami dibandingkan dengan yang tidak mempunyai tujuan.
Dalam kegiatan membaca di kelas, guru seharusnya menyusun tujuan
membaca dengan menyediakan tujuan khusus yang sesuai dengan
membantu mereka menyusun tujuan membaca siswa itu sendiri. Adapun
tujuan membaca tersebut mencakup :
1. Kesenangan;
2. Menyempurnakan membaca nyaring;
3. Menggunakan strategi tertentu;
4. Memperbaharui pengetahuan tentang suatu rubrik;
5. Mengaitkan informasi baru denan informasi yang lama;
6. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis;
7. Menginformasikan atau menolak prediksi;
8. Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi
yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan
mempelajari struktur teks;
9. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik (Blanton, dkk, dan
Irwin Burns dkk, 1996 dalam M. Hafidz Jamil 2008;10).
d. Fungsi Kurikulum dalam Kegiatan Membaca
Sudirman dkk dalam M. Hafidz Jamil (2008;13) menjelaskan bahwa
ada tiga macam fungsi kurikulum dalam kerangka mencapai tujuan
pendidikan, yaitu :
- Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional melalui tujuan intruksional, tujuan kurikuler, dan tujuan
institusional.
9
- Kurikulum merupakam pedoman yang harus dilaksanakan oleh guru
dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan
pendidikan.
- Kuriklum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana
proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka pencapaian
tujuan pendidikan.
2. Membaca Cepat
Membaca cepat adalah melatih kecepatan gerakan mata para siswa
pada saat membaca untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya
dalam waktu sesingkat-singkatnya. Mata siswa dilatih bergerak secapat-
2. Ketuntasan belajar klasikal 51,4% 77,1% 100% meningkat
3. Rata-rata Nila 61,29 64,23 70,37 meningkat
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran dapat dijelaskan bahwa :
1. Pada Siklus ke I (pertama), siswa yang mencapai standar ketuntasan
belajar dari 35 siswa hanya berjumlah 18 siswa tuntas, dengan ketuntasan
klasikal 51,4%, dan mencapai rata-rata nilai 61,27.
2. Pada Siklus ke II (dua), siswa yang mencapai standar ketuntasan belajar
dari 35 siswa, sejumlah 27 siswa tuntas, dengan ketuntasan klasikal
77,1%, dan mencapai rata-rata nilai 64,23.
3. Pada Siklus ke III (tiga), siswa yang mencapai standar ketuntasan belajar
dari 35 siswa sudah mencapai 35 siswa (keseluruhan), dengan ketuntasan
mencapai 100%, dan mencapai rata-rata nilai 70,37.
28
BAB V
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya
sebagai berikut :
1. Ketuntasan belajar induvidual meningkat dari Siklus ke I (pertama)
sebanyak 18 siswa, Siklus ke II (dua) sebanyak 27 siswa, dan Siklus ke
III (tiga) secara keseluruhan dari 35 siswa telah tercapai ketuntasannya.
2. Porsentase Ketuntasan belajar klasikal meningkat dari Siklus ke I
(pertama) sebesar 51,4% dari 35 siswa, Siklus ke II (dua) sebesar 77,1%
dari 35 siswa, dan Siklus ke III (tiga) secara keseluruhan sebesar 100%
dari 35 siswa telah tercapai ketuntasan klasikalnya.
3. Nilai rata-rata peningkatannya juga cukup memuaskan.
4. Keterampilan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran
dengan penerapan pembelajaran yang dialogis, bermakna dan
menyenangkan dengan metode diskusi dan penugasan membawa dampak
yang positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
B. Saran-Saran
1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang pengembangan prosedur
penerapan pembelajaran dialogis, bermakna dan menyenangkan dengan
metode disekusi dan penugasan, secara lebih lengkap dan lebih sempurna
29
untuk dapat diterapkan pada materi-materi lain dan Bahasa Indonesia
khususnya membaca pemahaman.
2. Guru perlu menerapkan danengembangkan model-model atau metode-
metode pembelajaran sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah materi pelajaran lebih meningkat.
3. Pendekatan penelitian tindakan kelas perlu dicoba dan dikembangkan
oleh guru untuk meningkatkan kemampuan kiberja dan kualitas guru
dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.
30
DAFTAR PUSTAKA
Tim FKIP.2007 ; Pemantapan Kemampuan Profesional PGSM ; Jakarta ;
Universitas Terbuka.
Wardani, I.G.A.K. dkk.2007 ; Penelitian Tindakan Kelas ; Jakarta ; Universitas
Terbuka.
Tim FKIP.1997 ; Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) ; Jakarta, Universitas
Terbuka.
Usman, Moh. Uzer.1996 ; Menjadi Guru Profesional ; Bandug ; Remaja
Rosdakarya.
Purwanto, Bandung.2004 ; Bahasa dan Sastra Indonesia SMP dan MTs Kelas
VIII ; Mediatama.
31
Siklus ke I (pertama)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan)/2 Genap
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit (2 X pertemuan)
Standar Kompetensi :
11. Memaham ragam wacana tulis dengan membaca estensif, membaca
intensif, dan membaca nyaring.
Kompetensi Dasar :
11.1. Menemukan masalah utama dari berbagai berita yang bertopik sama
melalui membaca ekstensif.
Indikator :
Mampu mendata masalah-masalah dari tipa berita.
Mampu menentukan masalah utama dari tiap berita.
Mampu menyimpulkan kesamaan masalah melalui kegiatan
membandingkan beberapa berita
A. Tinjauan Pembelajaran
Siswa dapat menemukan masalah utama dari berbagai berita yang bertopik
sama melalui membaca ekstensif.
B. Materi dan Metode Pokok Pembelajaran
1. Materi Pokok Pembelajaran
Cara menemukan masalah utama dan implementasinya.
32
2. Metode Pokok Pembelajaran
a. Pemodelan
b. Inkuiri
c. Demontrasi
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertermuan Pertama …………………………………………. (10 menit)
a. Siswa dan guru bertanyan jawab tentang hal-hal yang berkaitan
dengan teks berita.
b. Siswa memperhatikan beberapa teks berita yang ditunjukkan oleh
guru.
c. Siswa memilih tiga teks berita yang disajikan guru.
2. Kegiatan Inti …………………………….…………………. (60 menit)
a. Membaca beberapa berita untuk bertanyan jawab mengenai
permasalahan yang ada dalam tiap-tiap berita.
b. Bertanyan jawab mengenai masalah utama pada setiap berita.
c. Bertanya jawab untuk menyimpulkan kesamaan masalah dalam
beberapa masalah.
3. Kegiatan Akhir ………………………………………………. (10 menit)
Siswa dan guru melakukan refleksi tentang berita yang dibaca.
D. Sumber Belajar
1. Teks berita
2. Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VIII.
33
E. Evaluasi
Jenis penilaian :
3. Teknik : Tes tertulis
4. Bentuk Instrumen : Tes uraian
5. Soal/Instrumen :
1. Tuliskan permasalahan-permasalahan yang terdapat pada tiga teks
berita yang kamu baca !
Pedoman Penskoran :
No. Kegiatan Skor
1. Siswa menuliskan 3 (tiga) permasalahan atau lebih 3
2. Siswa menuliskan 2 (dua) permasalahan 2
3. Siswa menuliskan 1 (satu) permasalahan 1
4. Siswa tidak menuliskan permasalahan 0
Skor Maksimal 3
2. Tuliskan masalah utama yang terdapat pada tiga teks berita yang
kamu baca !
Pedoman Penskoran :
No. Kegiatan Skor
1. Siswa menuliskan 3 (tiga) masalah utama. 3
2. Siswa menuliskan 2 (dua) masalah utama. 2
3. Siswa menuliskan 1 (satu) masalah utama. 1
4. Siswa menuliskan jawaban tetapi salah 0
Skor Maksimal 3
3. Tuliskan kesamaan masalah yang terdapat di ketiga berita yang
kamu baca !
34
Pedoman Penskoran :
No. Kegiatan Skor
1. Siswa menuliskan 3 (tiga) kesamaan masalah. 3
2. Siswa menuliskan 2 (dua) kesamaan masalah. 2
3. Siswa menuliskan 1 (satu) kesamaan masalah. 1
4. Siswa menuliskan kesamaan masalah tetapi salah 0
Skor Maksimal 3
Skor total maksimal 3 + 3 + 3 = 9
Penghitungan nilai akhir skala 0 sampai dengan 100 adalah sebagai berikut :
Skor PerolehanNilai Akhir X Skor Ideal (100)
Skor Maksimal
Mentebah, 8 Februari 2010
Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 1 Mentebah, Mahasiswa,
WILUYO MAMIK INDIONO
NIP 19641029 198603 1 012 NIM 013452418
35
Siklus ke II (dua)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan)/2 Genap
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit (2 X pertemuan)
Standar Kompetensi :
11. Memaham ragam wacana tulis dengan membaca estensif, membaca
intensif, dan membaca nyaring.
Kompetensi Dasar :
11.2. Menemukan masalah utama dari berbagai berita yang bertopik sama
melalui membaca ekstensif.
Indikator :
Mampu mendata informasi yang problematik dan atau kontradiktif dari
bacaan.
Mampu merumuskan masalah dari data yang diperoleh untuk bahan
diskusi.
A. Tinjauan Pembelajaran
Siswa dapat menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca
intensif.
B. Materi dan Metode Pokok Pembelajaran
1. Materi Pokok Pembelajaran
Cara menemukan informasi dan implementasiknya..
36
2. Metode Pokok Pembelajaran
a. Diskusi
b. Tanya jawab
c. Inkuiri
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 X 40 menit)
1. Pertermuan Pertama …………………………………………. (10 menit)
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi pembelajaran yang
berkaitan dengan penemuan informasi dalam teks berita.
b. Siswa membaca berita dari media cetak.
c. Siswa dan guru bertanya jawab tentang isi berita.
d. Siswa menemukan informasi yang ada dalam berita.
2. Kegiatan Inti …………………………….…………………. (60 menit)
a. Siswa membentuk kelompok diskusi.
b. Siswa membaca berita atau artikel dari media cetak, kemudian
berdiskusi untuk menemukan informasi yang problematik atau
kontradiktif.
c. Siswa mendiskusikan untuk merumuskan masalah sebagai bahan
diskusi.
3. Kegiatan Akhir ………………………………………………. (10 menit)
a. Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi.
b. Siswa dan guru melakukan refleksi.
Pertemuan II (2 X 40 menit)
1. Pertermuan Pertama …………………………………………. (10 menit)
37
a. Siswa dan guru bertanyan jawab tentang informasi yang ada dalam
berita.
b. Siswa berkelompok sesuai dengan kegiata sebelumnya.
2. Kegiatan Inti …………………………….…………………. (60 menit)
a. Siswa menyebutkan beberapa informasi yang problematik atau
kontradiktif secara individual.
b. Siswa yang lain dan guru menilai hasil jawaban siswa.
c. Siswa dan guru menentukan jawaban yang tepat.
3. Kegiatan Akhir ………………………………………………. (10 menit)
a. Siswa dan guru menyimpulkan tentang informasi yang kotradiktif
atau problematik.
b. Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan
pengalaman pembelajaran.
D. Sumber Belajar
1. Teks berita.
2. Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
E. Evaluasi
Jenis penilaian :
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : Tes uraian
3. Soal/Instrumen :
1. Tuliskan 2 (dua) informasi yang bersifat problematik atau
kotrakdiktif dalam teks berita yang kamu baca !
38
Pedoman Penskoran :
No. Kegiatan Skor
1. Siswa menentukan 3 (tiga) permasalahan atau lebih 2
2.Siswa menentukan 1 (satu) sampai 2 (dua) permasalahan
1
3. Siswa tidak menuliskan permasalahan 0
Skor Maksimal 2
2. Rumuskan permasalahan yang terdapat pada suatu teks untuk
diskusi !
Pedoman Penskoran :
No. Kegiatan Skor
1.Siswa merumuskan 3 (tiga) permasalahan problematik atau kontradiktif
2
2.Siswa merumuskan 1 sampai 2 permasalahan problematif atau kontradiktif
1
3. Siswa tidak menuliskan permasalahan 0
Skor Maksimal 2
Skor total maksimal 2 + 2 = 4
Penghitungan nilai akhir skala 0 sampai dengan 100 adalah sebagai berikut :
Skor PerolehanNilai Akhir X Skor Ideal (100)
Skor Maksimal
Mentebah, 15 Februari 2010
Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 1 Mentebah, Mahasiswa,
WILUYO MAMIK INDIONO
NIP 19641029 198603 1 012 NIM 013452418
39
Siklus ke III (tiga)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII (delapan)/2 Genap
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit (2 X pertemuan)
Standar Kompetensi :
11. Memaham ragam wacana tulis dengan membaca estensif, membaca
intensif, dan membaca nyaring.
Kompetensi Dasar :
11.3. Membaca teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan
volume suara yang jelas.
Indikator :
Mampu memberi tanda penjedaan dalam teks berita.
Mampu membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi
dan volume suara yang jelas, serta ekspresi yang sesuai dengan konteks.
A. Tinjauan Pembelajaran
Siswa dapat membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta
artikulasi dan volume suara yang jelas.
B. Materi dan Metode Pokok Pembelajaran
1. Materi Pokok Pembelajaran
Pembacaan teks berita.
40
2. Metode Pokok Pembelajaran
a. Pemodelan
b. Demontrasi
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 X 40 menit)
1. Pertermuan Pertama …………………………………………. (10 menit)
a. Siswa mengamati nara sumber/model membacakan teks berita.
b. Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara membaca berita.
2. Kegiatan Inti …………………………….…………………. (60 menit)
a. Siswa mendiskusikan intonasi, artikulasi, dan ekspresi nara sumber/
model dalam membacakan teks berita.
b. Siswa membacakan teks berita secara kelompok.
c. Siswa mengomentari tentang intonasi, artikulasi, dan ekspresi
pembacaan teks berita dengan kelompok lain.
3. Kegiatan Akhir ………………………………………………. (10 menit)
a. Siswa dan guru menyimpulkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
membaca berita.
b. Siswa dan guru melakukan refleksi.
Pertemuan II (2 X 40 menit)
1. Pertermuan Pertama …………………………………………. (10 menit)
a. Siswa dan guru bertanyan jawab tentang tanda jeda.
b. Siswa berkelompok sesuai dengan kegiatan sebelumnya.
41
2. Kegiatan Inti …………………………….…………………. (20 menit)
a. Siswa berdiskusi tentang pengertian tanda jeda.
b. Siswa menjelaskan tanda jeda.
c. Siswa memberikan tanda jeda pada teks berita secara berkelompok.
d. Siswa membacakan teks berita dengan memperhatikan tanda jeda
yang sudah ada secara berkelompok.
e. Siswa membacakan teks berita secara individual.
f. Siswa bergantian menilai temannya dan memberi komentar.
g. Siswa dan guru menentukan tiga pembaca terbaik.
3. Kegiatan Akhir ………………………………………………. (10 menit)
a. Siswa dan guru menyimpulkan tanda jeda.
b. Siswa dan guru melakukan refleksi
D. Sumber Belajar
1. Teks berita
2. Nara sumber
3. Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VIII.
E. Evaluasi
Jenis penilaian :
1. Teknik : Tes wawancara
2. Bentuk Instrumen : Uji petik kerja prosedur dan produk
3. Soal/Instrumen :
1. Berilah tanda jeda pada teks berita yang akan kamu baca !
42
Pedoman Penskoran :
No. Kegiatan Skor
1. Siswa membubuhkan tanda jeda dengan tepat 3
2.Siswa membubuhkan tanda jeda, tetapi ada yang kurang tepat
2
3. Siswa membubuhkan tanda jeda, tetapi tidak tepat 1
4. Siswa tidak membubuhkan tanda jeda 0
Skor Maksimal 3
2. Bacakanlah teks berita tersebut di depan kelas !
Pedoman Penskoran :
Berilah tand cek ( ) pada kolom nilai 1, 2, 3, atau 4 dengan ketentuan :
1 = kurang 2 = sedang 3 = baik 4 = sangat baik
Nama Siswa : ……………………………………….
Tanggal : ……………………………………….
Judul Cerita : ……………………………………….
No. AspekSkor
1 2 3 4
1. Intonasi
2. Artikulasi
3. Volume
4. Suara
Skor Maksimal 16
Skor total maksimal 3 + 16 = 19
43
Penghitungan nilai akhir skala 0 sampai dengan 100 adalah sebagai berikut :
Skor PerolehanNilai Akhir X Skor Ideal (100)
Skor Maksimal
Mentebah, 22 Februari 2010
Mengetahui :
Kepala SMP Negeri 1 Mentebah, Mahasiswa,
WILUYO MAMIK INDIONO
NIP 19641029 198603 1 012 NIM 013452418
44
LEMBAR OBSERVASI
Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Kelas/Semester : VIII (delapan)/2 (genap)
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Mentebah
Hari/Tanggal : Senin, 8 Februari 2010 (Siklus I)
Senin, 15 Februari 2010 (Siklus II)
Senin, 22 Februari 2010 (Siklus III)
Fokus Observasi : Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran dalam Kelas
No. Aspek yang diobservasiKemunculan
KomentarAda Tidak
1. Memberikan apersepsi pada setiap Siklus 2. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada
siswa pada setiap Siklus
3. Menggunakan LKS pada setiap Siklus 4. Memberikan contoh dan latihan kepada siswa
pada setiap Siklus
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
6. Memberikan PR kepada siswa untuk penguatan setiap siklus
7. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok tiap Siklus
8. Bersama-sama dengan siswa membuat rang-kuman pembelajaran pada setiap Siklus
9. Memberikan postest pada akhir pembelajaran pada setiap Siklus
Pengamat,
UTIN ROSITA
NIP 19730913 200012 2 001
45
46
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU 1 PLUS
(APKG 1 PLUS)
LEMBAR PENILAIAN
KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
1. NAMA GURU/MAHASISWA : MAMIK INDIONO
2. N I M : 013452418
3. TEMPAT MENGAJAR : SMP Negeri 1 Mentebah
4. KELAS : VIII (delapan)
5. MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
6. WAKTU : 4 X 40 menit
7. TANGGAL : 8 Februari 2010
PETUNJUK
Bacalah dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa ketika melakukan praktik/latihan perbaikan pembelajaran. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalan RPP tersebut dengan menggunakan butir penilaian berikut ini.
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan tujuan/ indikator perbaikan pembelajaran
1 2 3 4 5
1.1 Menggunakan bahan perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan masalah yang diperbaiki
1.2 Merumuskan tujuan khusus/indikator perbaikan pembelajaran
Rata-rata butir 1 = A
2. Mengembangkan dan mengorganisasi-kan materi, media(alat bantu pembela-jaran), dan sumber belajar
2.1 Mengembangkan dan mengorganisa-sikan alat pembelajaran
2.2 Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran
1. Amatilah dengan cermat kegiatan perbaikan pembelajaran yang sedang berlangsung.2. Pusatkan perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
perbaikan pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa.3. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di
bawah ini.4. Khusus untuk butir 3, yaitu mendemontrasikan kemampuan khusus dalam kegiatan
perbaikan pembelajaran, dipilih salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan.
1. Mengelola ruang dan fasilitas perbikan pembelajaran
1 2 3 4 5
1.1 Menata fasilitas dan sumber belajar
1.2 Melaksanakan tugas rutin kelas
Rata-rata butir 1 = A2. Melaksanakan kegiatan perbiakan
pembelajaran2.1 Memulai perbaikan pembelajaran
2.2 Melaksanakan perbaikan pembelaja-ran yang sesuai dengan indikator/ tujuan, siswa, situasi, dan lingkungan
2.3 Menggunakan alat abntu (media) pembelajaran yang sesai dengan indikator/tujuan, siswa, situasi, dan lingkungan
2.4 Melaksanakan perbaikan pembelaja-ran dalam urutan yang logis
2.5 Melaksanakan perbaikan pembelaja-ran secara individual, kelompok atau klasikal
49
2.6 Mengelola waktuperbaikan pembelajaran secara efesien
2.7 Mengakhiri/menutup kegiatan perbaikan pembelajaran
Rata-rata butir 2 = B
3. Mengelola interaksi kelas
3.1 Memberikan petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi perbaikan pembelajaran
3.2 Menangani pertanyaan dan respon siswa
3.3 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat, dan gerakan badan