USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TUTORIAL ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA PENYADARAN MASYARAKAT AKAN DAMPAK SUSU FORMULA DAN MAKANAN PENDAMPING ASI BAGI BAYI SEBELUM USIA 6 BULAN BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh : Imung Hidayati 206112077/2012 Ana Muhifa 206112080/2012 Siti Aisah 206112089/2012 Khomsatun 206113050/2013 STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
TUTORIAL ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA PENYADARAN
MASYARAKAT AKAN DAMPAK SUSU FORMULA
DAN MAKANAN PENDAMPING ASI BAGI BAYI SEBELUM
USIA 6 BULAN
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh :
Imung Hidayati 206112077/2012
Ana Muhifa 206112080/2012
Siti Aisah 206112089/2012
Khomsatun 206113050/2013
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAHCILACAP
2013
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah............................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................... 4
D. Luaran yang Di Harapkan .................................................................... 5
E. Kegunaan.............................................................................................. 5
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN .................... 7
BAB III METODE PELAKSANAAN.......................................................... 9
BAB III BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya.................................................................................... 10
B. Jadwal kegiatan .................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
RINGKASAN
ASI merupakan makanan terbaik yang mengandung gizi paling lengkapuntuk bayi. ASI mengandung asam lemak, laktosa, air dan asam amino dalamkandungan yang tepat dan sesuai untuk pencernaan, perkembangan otak danpertumbuhan bayi. Bayi yang mendapatkan ASI akan terhindar dari pneunomia,botulisme, bronkitis, infeksi stafilokokus, influenza, infeksi telinga, campakjerman, dan ancaman diare. Hal itu terjadi karena Saluran cerna bayi yangmendapatkan ASI kaya akan bakteri baik yang akan melawan bakteri jahat di ususbayi tersebut.
Rendahnya perkembangan ibu yang memberikan ASI eksklusif dan lebihmemilih untuk memberikan susu formula serta MP-ASI disebabkan karenatingkat pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya ASI eksklusif bagi bayiusia 0-6 bulan yang masih sangat rendah, faktor budaya yang memberikan MP-ASI ketika bayi menangis, tuntutan kerja yang tidak memungkinkan bagi merekauntuk memberikan ASI secara eksklusif, serta banyaknya iklan susu formula dimedia masa maupun media elektronik. Salah satu upaya yang dapat digunakanuntuk menyadarkan masyarakat terkait pentingnya pemberian ASI eksklusifadalah dengan diadakannya tutorial.
Tutorial ASI eksklusif sebagai upaya penyadaran masyarakat akan dampaksusu formula dan makanan pendamping ASI bagi bayi sebelum usia 6 bulan perludilakukan di Kecamatan Cilacap Tengah khususnya di daerah Kelurahan GunungSimping karena berdasarkan data dari profil kesehatan Kabupaten Cilacap tahun2010 diketahui bahwa jumlah ASI eksklusif di Kabupaten Cilacap adalah sebesar34,53 %. Kemudian dari 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap,Kecamatan Cilacap Tengah merupakan kecamatan dengan cakupan ASI eksklusifterendah, yaitu dari 377 bayi usia 0-6 bulan hanya 12 bayi (3,0 %) yang mendapatASI eksklusif.
Kata Kunci: Kandungan ASI, penyebab rendahnya pemberian ASI, tutorialASI eksklusif , upaya penyadaran masyarakat, Cilacap Tengah, KelurahanGunung Simping, ASI eksklusif terendah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Indikator kesehatan bayi diukur dengan Angka Kematian Bayi (AKB), yaitu
jumlah kematian penduduk berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1
tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. AKB di Indonesia masih
cukup tinggi dibandingkan dengan Negara Asean lainnya. Menurut data Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian bayi 34 per
1000 kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan global (millennium develoment
goals/ MDG’s) pada tahun 2015, diharapkan angka kematian bayi menurun dari
34 pada tahun 2007 menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (DEPKES 2011).
Salah satu penyebab tingginya AKB adalah pemberian susu formula dan
MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan. Hal itu terjadi karena system immune dan
system pencernaan bayi belum tumbuh secara sempurna. Dari tindakan tersebut
maka menimbulkankan bayi terkena diare, sembelit, timbul alergi, obesitas
dikemudian hari, terserang infeksi karena terdapat berbagai jenis kuman masuk
kedalam tubuh bayi bersamaan dengan masuknya susu formula dan MP-ASI.
Oleh sebab itu maka sebenarnya penyebab tingginya AKB dapat dicegah dengan
pemberian ASI secara eksklusif.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa menyusui secara eksklusif dapat
mencegah timbulnya beberapa penyakit. Menurut hasil penelitian Khairunniyah
(2004 dalam Handayani 2007), pemberian ASI eksklusif berpengaruh pada status
gizi bayi. Semakin sedikit jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif, maka
kualitas kesehatan dan status gizi bayi dan anak balita akan semakin buruk,
karena pemberian makanan pendamping ASI yang tidak benar menyebabkan
gangguan pencernaan yang selanjutnya menyebabkan gangguan pertumbuhan
yang pada akhirnya dapat meningkatkan AKB.
2
Penelitian di Amerika Latin melaporkan bahwa 55 % kematian bayi
dikarenakan diare dan infeksi saluran pernapasan atas dapat dicegah dengan
pemberian ASI eksklusif diantara bayi umur 0-3 bulan. Penelitian lain di
Scandinavia menemukan hasil bahwa ada hubungan antara lamanya ibu
menyusui dengan perkembangan mental anak, sehingga dalam kesimpulannya
dinyatakan bahwa menyusui lebih lama bermanfaat bagi perkembangan
cognitive anak (Indrawati 2008).
Melihat besarnya manfaat ASI tersebut, progam peningkatan penggunaan
ASI merupakan salah satu progam utama bidang kesehatan ibu dan anak.
Progam ini berkaitan dengan kesepakatan global antara lain: Declarasi Innocenti
(Italia) tahun 1990 tentang perlindungan, promosi dan dukungan terhadap
pengguna ASI. Deklarasi tersebut menghimbau agar semua negara di dunia
mengambil kebijakan serta menentukan target terhadap ASI eksklusif (roesli
2003, halaman 3).
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sampai usia 6 bulan
tanpa diberikan makanan dan minuman, kecuali obat dan vitamin (Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2008). ASI adalah hadiah yang sangat berharga
yang dapat diberikan kepada bayi, dalam keadaan miskin mungkin merupakan
satu- satunya, dalam keaadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang
menyelamatkan jiwanya (UNICEF 2012). Oleh sebab itu, pemberian ASI perlu
diberikan secara eksklusif sampai usia 6 bulan dan tetap mempertahankan
pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping sampai usia 2 tahun
sesuai dengan kebijakan nasional yang telah ditetapkan dalam SK Menteri
Kesehatan N0 450/Menkes/SK/IV/2004.
Berdasarkan data yang diperoleh dari profil kesehatan kabupaten/kota di
provinsi Jawa Tengah terjadi peningkatan dari 28,96% pada tahun 2008 menjadi
40,21% pada tahun 2009. Angka tersebut meskipun terjadi peningkatan tetapi
3
masih sangat jauh dibawah target nasional yaitu sebesar 80% pada tahun 2010
(Profil Kesehatan provinsi Jawa Tengah 2008).
Berdasarkan data dari profil kesehatan Kabupaten Cilacap tahun 2010
diketahui bahwa cakupan ASI eksklusif masih lebih rendah dari cakupan
provinsi maupun nasional, yaitu sebesar 34,53% pada tahun 2010. Dari 24
kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap, Kecamatan Cilacap Tengah
merupakan kecamatan dengan cakupan ASI eksklusif terendah. Hal tersebut
dapat ditunjukan dengan data bahwa dari 377 bayi usia 0-6 bulan hanya 12 bayi
(3,0%) yang mendapat ASI eksklusif.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menuturkan bahwa rendahnya
perkembangan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di Indonesia disebabkan
oleh penyebarluasan informasi diantara petugas kesehatan dan masyarakat yang
tidak optimal, yaitu hanya sekitar 60% masyarakat tahu informasi tentang ASI
dan baru ada sekitar 40 % tenaga kesehatan terlatih yang bisa memberikan
konseling menyusui. Sedangkan menurut Sandra Fikawati dan Ahmad Syafiq
faktor predisposisi yang menyebabkan rendahnya pemberian ASI eksklusif
adalah dukungan dari tenaga kesehatan, penolong persalinan dan iklan susu
formula di media massa terutama bagi ibu yang berpendidikan rendah ( Jurnal
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia).
Berdasarkan data dari Puskesmas Cilacap Tengah diketahui bahwa jumlah
bayi pada bulan Januari sampai Desember 2011 adalah sebanyak 693 bayi,
kemudian dari jumlah tersebut yang mendapatkan ASI eksklusif sampai dengan
usia 6 bulan adalah sebanyak 151 bayi atau 21,8%.
Kecamatan Cilacap Tengah terbagi dalam dua wilayah puskesmas yaitu wilayah
kerja Puskesmas Cilacap Tengah I yang meliputi 3 kelurahan dan wilayah kerja
Puskesmas Cilacap Tengah II yang meliputi 2 kelurahan.
4
Kelurahan Gunung Simping merupakan daerah dengan cakupan ASI
eksklusif terendah di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah. Berdasarkan hasil
survey langsung di Kelurahan Gunung Simping didapatkan hasil bahwa
mayoritas ibu yang menyusui masih menganut budaya yang menyatakan bahwa
ketika bayi menangis menandakan ia lapar dan harus segera diberikan MP-ASI
atau susu formula. Dari potensial tersebut, maka diperlukan pembentukan kader
ASI eksklusif untuk meluruskan budaya tersebut.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi
permasalahan yang muncul sebagai berikut:
1. Kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Cilacap
Tengah I tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi usia 0-6
bulan yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi, serta
rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat terkait dampak dari pemberian
susu formula atau makanan tambahan pendamping ASI yang diberikan
sebelum bayi berusia 6 bulan.
2. Kurangnya motivasi dalam diri masyarakat untuk memberikan ASI eksklusif
bagi bayi sampai usia 6 bulan tanpa memberikan MP-ASI ataupun susu
formula.
C. TUJUAN
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dirumuskan tujuan kegiatan
pengabdian ini sebagai berikut:
1. Meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat wilayah kerja Puskesmas
Cilacap Tengah I tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi usia
0-6 bulan yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi serta
dampak dari pemberian susu formula dan MP-ASI yang diberikan sebelum
bayi berusia 6 bulan.
5
2. Meningkatnya motivasi masyarakat Gunung Simping untuk memberikan ASI
eksklusif bagi bayi sampai usia 6 bulan tanpa menambahkan MP-ASI ataupun
susu formula.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari pengabdian ini adalah :
1. Terlaksananya program yaitu “Tutorial ASI Eksklusif sebagai Upaya
Penyadaran Masyarakat akan Dampak Susu Formula dan Makanan
Pendamping ASI bagi Bayi Sebelum Usia 6 Bulan”.
2. Terciptanya modul program berupa “Tutorial untuk Meningkatkan Kesediaan
Masyarakat dalam Memberikan ASI eksklusif pada Bayi Usia 0-6 bulan di
Kabupaten Cilacap” yang dapat digunakan oleh bidan, kader, maupun Petugas
Puskesmas Cilacap Tengah I dalam memberdayakan masyarakat untuk turut
serta mendukung program ASI eksklusif pemerintah agar angka kematian bayi
(AKB) di Indonesia menurun.
3. Terjalinnya kerjasama antara pelaksana PKM-M dengan judul “Tutorial Asi
Eksklusif sebagai Upaya Penyadaran Masyarakat akan Dampak Susu Formula
dan Makanan Pendamping ASI bagi Bayi Sebelum Usia 6 Bulan” dengan
bidan di Kelurahan Gunung Simping.
4. Terbentuknya kader ASI eksklusif wilayah kerja Puskesmas Cilacap Tengah I
untuk membantu melancarkan program pelatihan dan penyuluhan kepada
masyarakat di Kelurahan Gunung Simping.
E. KEGUNAAN
Kegunaan dari diadakannya kegiatan pengabdian ini adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat wilayah kerja Puskesmas
Cilacap Tengah I tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan dampak
dari pemberian susu formula dan MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan.
6
2. Meningkatkan motivasi kepada masyarakat untuk memberikan ASI eksklusif
tanpa menambahkan susu formula atau MP-ASI kepada bayi yang berusia 0-6
bulan.
3. Menciptakan kerjasama antara bidan dan kader ASI eksklusif dalam upaya
penyadaran masyarakat akan pentingnya ASI Eksklusif bagi bayi usia 0-6
bulan.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Kelurahan Gunungsimping merupakan kelurahan yang ada di Kecamatan
Cilacap Tengah dengan luas wilayah 231,34 Ha yang memiliki kepadatan penduduk
per km2 adalah 1.488 orang. Secara keseluruhan penduduk Kelurahan
Gunungsimping berjumlah 14.560 orang dengan perbandingan laki- laki dan
perempuan hampir 1:1 yaitu jumlah laki- laki sebesar 7.237 orang dan jumlah
perempuan sebesar 7.323 orang.
Dari data tersebut didapatkan hasil bahwa mayoritas masyarakat kelurahan
Gunungsimping berpendidikan SMA dan 70% bermata pencaharian sebagai buruh
industri, baik itu industri kecil, sedang, maupun besar. Dari mata pencaharian itulah
upaya peningkatan kesehatan masyarakat Gunungsimping relatif maju. Hal itu dapat
dibuktikan dengan terlaksananya program Posyandu di Kelurahan Gunungsimping
secara rutin yaitu setiap tanggal 23 tiap bulannya.
Meskipun program Posyandu di Kelurahan Gunungsimping telah berjalan
secara aktif, namun dalam pemanfaatan promosi program ASI eksklusif masih
sangatlah kurang. Di kegiatan Posyandu tersebut mereka lebih banyak membahas
masalah- masalah yang lebih kompleks dan jarang sekali untuk fokus membahas
mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif.
Selain faktor yang telah disebutkan diatas, ditambah dengan faktor budaya yang
memberikan MP-ASI ketika bayi menangis, tuntutan kerja yang tidak memungkinkan
bagi mereka untuk memberikan ASI secara eksklusif, serta banyaknya iklan susu
formula di media masa maupun media elektronik yang manfaatnya sangat
menggiurkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi mereka, hal ini tentu
menjadi kendala yang sangat serius untuk terlaksanya program ASI eksklusif dari
usia 0-6 bulan tanpa tambahan susu formula maupun MP-ASI. Dari fenomena
tersebut maka sangatlah penting untuk dibentuknya kader ASI eksklusif yang
bermanfaat untuk menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya pemberian ASI
8
eksklusif dan dampak dari pemberian susu formula serta MP-ASI sebelum bayi
berusia 6 bulan.
9
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul dalam rumusan masalah, maka
kami menawarkan solusi permasalahan melalui serangkaian kegiatan dengan
melibatkan partisipatori aktif dari Puskesmas Cilacap Tengah I sebagai berikut:
1. Pembuatan modul tutorial untuk meningkatkan kesediaan masyarakat dalam
memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Kecamatan Cilacap
Tengah sehingga terbentuk kemandirian, kepatuhan, dan kesadaran diri
masyarakat dalam memberikan ASI eksklusif bagi bayinya.
2. Menjalin kerjasama dengan bidan wilayah kerja Puskesmas Cilacap Tengah I
untuk mengadakan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat di Kelurahan
Gunung Simping.
3. Pembentukan kader ASI eksklusif wilayah kerja Puskesmas Cilacap Tengah I
untuk membantu melancarkan program pelatihan dan penyuluhan kepada
masyarakat di Kelurahan Gunung Simping.
4. Pelatihan dan penyuluhan kepada pasangan usia produktif, remaja dan keluarga
tentang pentingnya ASI eksklusif serta dampak dari pemberian susu formula dan
makanan pendamping ASI, dengan melibatkan kader ASI eksklusif yang sudah
dibentuk.
Adapun bagan dari metode pelaksanaan PKM-M tersebut adalah sebagai berikut:
Pembuatan Modul Tutorial
Menjalin kerjasama dengan bidan
Pembentukan kader ASI eksklusif
Pelatihan dan Penyuluhan tentang PentingnyaPemberian ASI Eksklusif pada Bayi usia 0-6 Bulan
10
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. ANGGARAN BIAYA
No Jenis Pengeluaran Total (Rp)1 Peralatan Penunjang 2.971.000
2 Bahan Habis Pakai 4.681.000
3 Perjalanan 2.960.000
4 Lain- Lain 1.250.000
Jumlah 11.862.000
B. JADWAL KEGIATAN
0 1 2 3 4 5 6
Survei dan Perizinan
Pembuatan Proposal
Pembuatan Modul Tutorial
Menjalin Kerjasama dengan Bidan
Pembentukan Kader ASI eksklusif
Pelatihan dan Penyuluhan
Pembentukan Laporan dan Publikasi
Bulan
Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Depkes 2006, Pedoman Umum Pemberian MP-ASI Lokal 2006
Dinkes Provinsi Jawa Tengah, profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Hikmawati, Isna, 2008, Faktor Resiko Kegagalan Pemberian ASI selama 2 Bulan,
Tesis, Undip, Semarang
Perinasia, 2003, Bahan Bacaan Manajemen Laktasi, Program Manajemen Laktasi
Perkumpulan Perinatalogi Indonesia Jakarta
Prasetyono, D.S. 2012. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva-press: Yogyakarta
Roesli. 2008. ASI Eksklusif. Jakarta: EGC
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
MaterialJustifikasiPemakaian
Kuantitas HargaSatuan
(Rp)
Keterangan
Spidol whiteboard
Digunakan saatpelatihan danpenyuluhan
2 buah 8.000 16.000
Tinta RefillHitam
Digunakan untukprint modul
3 buah 30.000 90.000
Tinta RefillWarna
Digunakan untukprint modul
3 buah 35.000 105.000
Penghapus Digunakan saatpelatihan danpenyuluhan
2 buah 5.000 10.000
Sewa LCD danseperangkat
Digunakan saatpelatihan danpenyuluhanselama 3 kali
3 paket 200.000 600.000
Sewa Tempat,kursi & meja
Digunakan saatpelatihan danpenyuluhanselama 3 kali
3 ruang 300.000 900.000
Spanduk Digunakan saatpelatihan danpenyuluhan
1 buah 150.000 150.000
Brosur dan leafletASI Eksklusif
Digunakan saatpelatihan danpenyuluhan sertapromosi ASIeksklusif
1 paket 1.000.000 1.000.000
Cetak foto digital Digunakan untukdokumentasipelatihan danpenyuluhan
1 paket 50.000 50.000
Rekaman video Digunakan untukdokumentasipelatihan danpenyuluhan
1 paket 50.000 50.000
SUBTOTAL 2.971.000
2. Bahan Habis Pakai
Material JustifikasiPemakaian
KuantitasHargaSatuan
(Rp)Keterangan
Block note Diberikan kepadapeserta pelatihandan penyuluhanuntuk digunakansebagai bukucatatan
150 biji 4.000 600.000
Ballpoint Diberikan kepadapeserta pelatihandan penyuluhanuntuk digunakansebagai alat tulis
150 biji 2.000 300.000
Kertas Kwarto A480 gram
Digunakan untukpembuatan modul
8 rim 50.000 400.000
Biaya fotocopy150 eks
Digunakan untukfoto copy modul
50 hal 200 1.500.000
Biaya jilid modul168 eks
Digunakan untukjilid modul aslisebanyak 18 buahdan modulfotocopysebanyak 150buah
168 kali 3.000 504.000
Lembar print Digunakan untukprint isi modulsebanyak 900lembar dan untuksampul halamansebanyak 18lembar
918 lbr 1.500 1.377.000
SUBTOTAL 4.681.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi PerjalananKuantitas Harga
Satuan(Rp)
Keterangan
Perjalananketua
Digunakan untukperjalanan survey danperizinan, pencarian data,pembuatan proposal,pembuatan modul,pencarian kerjasamabidan, pembentukankader ASI eksklusif,pelatihan dan penyuluhanserta pembentukanlaporan dan publikasi
20 kali 40.000 800.000
Perjalanananggota 1
Digunakan untukperjalanan survey danperizinan, pembuatanproposal, pembuatanmodul, pembentukankader ASI eksklusif,pelatihan dan penyuluhanserta pembentukanlaporan dan publikasi
18 kali 40.000 720.000
Perjalanananggota 2
Digunakan untukperjalanan pencariandata, pembuatanproposal, pembuatanmodul, pencariankerjasama bidan,pelatihan dan penyuluhanserta pembentukanlaporan dan publikasi
18 kali 40.000 720.000
Perjalanananggota 3
Digunakan untukperjalanan pencariandata, pembuatanproposal, pembuatanmodul, pembentukankader ASI eksklusif,pelatihan dan penyuluhanserta pembentukanlaporan dan publikasi
Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari Mitra
Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan.
Modul ASI Eksklusif
Latar Belakang disusunnya Modul ASIEksklusif
Membahas Tentang
Rumusan Masalah, Tujuan, serta Manfaat tersusunnyaModul ASI Eksklusif
Kesimpulan pentingnya ASI eksklusif
Tinjauan Teori ASI Eksklusif, yang terdiri dari:a. Pengertian ASI eksklusifb. Kandungan ASI eksklusifc. Manfaat dan kegunaan ASI Eksklusifd. Perbandingan kandungan ASI eksklusif dan
susu formula atau MP-ASIe. Alasan ASI eksklusif itu pentingf. Resiko pemberian ASI yang dilakukan tidak
secara eksklusifg. Tindakan yang harus dilakukan ketika terdapat