Page 1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM PENERAPAN METODE MÜLLTRENNUNG DI JERMAN SEBAGAI
DASAR PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA
BIDANG KEGIATAN : PKM-GT
Diusulkan oleh :
Hesti Winarni (11203241040) Angkatan 2011
Sholihah Sulistiyowati (11203241034) Angkatan 2011
Ari Wahyu Martina (11203241046) Angkatan 2011
Agus Setiawan (12203241001) Angkatan 2012
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
Page 2
1. Judul Kegiatan : PENERAPAN METODE
MÜLLTRENNUNG DI JERMAN SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN
SAMPAH DI INDONESIA
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( v ) PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Hesti Winarni
b. NIM : 11203241040
c. Jurusan : Pendidikan Bahasa Jerman
d. Universitas : Universitas Negeri Yogyakarta
e. Alamat Rumah : Loputih Jatimulyo, Dlingo, Bantul
f. No Telp/HP : 087738581518
g. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Isti Haryati, S.Pd.,M.A
b. NIP : 19700907 200312 2001
c. Alamat Rumah : Mundon RT 06 Babadan, Bantul
d. No Telp/HP : 08157963017
Yogyakarta, 14 Februari 2013
Menyetujui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Ketua Pelaksana Kegiatan
(Dra. Lia Malia, M.pd.) (Hesti Winarni)
NIP. 19590326 198601 2001 NIM. 112032401040
Pembantu Rektor III UNY Dosen Pendamping
(Dr. Sumaryanto, M.Kes.) (Isti Haryati,S.Pd.,M.A.) NIP. 19650301 199001 1001 NIP. 19700907 200312 2001
Page 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
PKM-GT ini yang berjudul “Penerapan Metode Mülltrennung di Jerman sebagai
Dasar Pengelolaan Sampah di Indonesia ”.
Terselesainya penulisan PKM-GT ini adalah berkat dukungan dari semua
pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada:
1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat
karya tulis ini.
2. Ibu Isti Haryati, M.A selaku dosen pembimbing yang membimbing dan
memberikan arahan kepada penulis.
3. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan do’anya.
4. Segenap pihak yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian penelitian
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak memiliki kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan tulisan. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan sumbangan ilmiah yang sebesar-besarnya
bagi penulis dan pembaca.
Yogyakarta, 14 Februari 2013
Penulis
Page 4
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Ringkasan 1
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Manfaat 2
GAGASAN
Kondisi Terkini 2
Solusi yang Pernah Ditawarkan 3
Gagasan Baru yang Diajukan 3
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian yang dapat Diperbaiki Melalui 4
Gagasan yang Diajukan
Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan 4
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan 5
Luaran yang Diharapkan 5
KESIMPULAN
Inti Gagasan 6
Teknik Implementasi Gagasan 6
Prediksi Keberhasilan Gagasan 7
DAFTAR PUSTAKA 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 8
LAMPIRAN 10
Page 5
RINGKASAN
Sampah adalah masalah serius yang harus segera dikelola dengan baik.
Oleh karena itu jika tidak dikelola dengan baik maka akan menyebabkan berbagai
bencana seperti banjir, longsor sampah, penyebaran penyakit dan pencemaran
lingkungan. Sampah tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah Indonesia.
Pemerintah hanya menyediakan satu tempat sampah untuk bermacam-macam
jenis sampah yang ada. Jika pun dipisah seperti sampah organik dan anorganik
maka pada akhirnya sampah itu akan dicampur menjadi satu dan dibuang di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Karya tulis ini bertujuan untuk merumuskan metode Mülltrennung sebagai
dasar untuk pengelolaan sampah yang ada di Jerman agar dapat
diimplementasikan di Indonesia.
Landasan teori yang digunakan adalah Undang-Undang nomor 18 tahun
2008 tentang pengelolaan sampah. Dalam pasal 13 disebutkan bahwa pengelola
kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas
pemilahan sampah.
Gagasan ini ditulis dengan analisis dari beberapa permasalahan yang
terjadi di Indonesia akhir-akhir ini seperti bencana banjir di Jakarta dan beberapa
daerah di Indonesia, yang dikombinasi dengan solusi logis berdasarkan tinjauan
pustaka yang ada.
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa masyarakat Indonesia masih
banyak yang membuang sampah di sembarang tempat, misalnya di jalan bahkan
di sungai. Ketiadaan fasilitas seperti tempat sampah menjadi salah satu
penyebabnya. Tempat sampah sebagai sarana vital menampung sampah harus ada
di setiap jalan. Jumlahnya pun harus disesuaikan dengan jenis sampah yang ada,
seperti sampah plastik, kertas, barang pecah belah, dan sampah organik.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kesadaran masyarakat akan sampah masih sangat minim. Semboyan
“Buanglah sampah pada tempatnya” tidak begitu diimplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Banyak masyarakat yang secara sadar membuang sampah di
sembarang tempat, misalnya di jalan bahkan di sungai. Tempat sampah yang
menjadi sarana vital menampung sampah pun jumlahnya masih sangat minim. Hal
ini tidak sebanding dengan jumlah sampah yang diproduksi oleh masyarakat.
Kementerian Lingkungan Hidup mencatat rata-rata penduduk Indonesia
menghasilkan sekitar 2,5 liter sampah per hari atau 625 juta liter dari jumlah total
Page 6
penduduk. Kondisi ini akan terus bertambah sesuai dengan kondisi lingkungannya
(Kementerian Lingkungan Hidup, 2012).
Pengelolaan sampah di Indonesia sebenarnya sudah baik. Sampah dipilah
menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Hanya saja semua
sampah tersebut dibuang mejadi satu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa
dibedakan jenisnya lagi. Padahal jika ada pembagian sampah menurut jenisnya
seperti sampah plastik, sampah kertas, barang pecah-belah dan sampah organik
maka hal tersebut akan memudahkan untuk didaur ulang.
Tujuan
Karya tulis ini bertujuan untuk menjelaskan konsep Mülltrennung di
Jerman untuk dapat diterapkan di Indonesia yang tata kelola sampahnya masih
sangat buruk. Dengan metode ini maka diharapkan sampah yang menimbun di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat tersalurkan dengan baik karena ada
pemilahan sampah yang baik pula.
Manfaat
Manfaat karya tulis ini adalah menambah pengetahuan tentang
pengelolaan sampah dengan metode Mülltrennung yang ada di Jerman sehingga
masyarakat dapat secara sadar menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar
sampah tidak menyebabkan bencana lagi.
GAGASAN
Kondisi Terkini
Dewasa ini masalah sampah menjadi isu yang hangat dibicarakan baik
oleh pemerintah maupun masyarakat. Sebagai contoh adalah banjir yang
menenggelamkan ibukota negara pada pertengahan Januari 2013 lalu dan diduga
disebabkan oleh sampah yang menumpuk yang tidak dikelola dengan baik oleh
pemerintah.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup, setiap hari rata-rata
setiap orang di Indonesia menghasilkan 2 kg sampah. Jika saat ini penduduk
Indonesia berjumlah 245 juta orang maka jumlah total sampah yang dihasilkan
setiap harinya adalah :
245.000.000 X 2 Kg = 490.000.000 Kg (490 Juta Kg).
Dikonversi dalam ton menjadi 490.000 ton/hari. Dan jika hal itu
diakumulasikan dalam satu tahun maka hasilnya adalah :
490.000 ton X 365 hari, maka masyarakat Indonesia telah memproduksi sampah
sebanyak 178.850.000 ton (seratus tujuh puluh delapan juta delapan ratus lima
puluh ribu ton sampah per tahun). Dari total sampah diatas lebih dari 50 % adalah
Page 7
sampah rumah tangga dan sekitar 60 % nya merupakan sampah organik
(Kementerian Lingkungan Hidup, 2012).
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Pemilahan sampah yang baik menjadi kunci dasar dari pengelolaan
sampah yang baik pula. Di Indonesia sebenarnya sudah diterapkan program
pemilahan sampah seperti yang tertera dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
nomor 33 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan sampah. Dalam ayat 5
disebutkan bahwa “Pemilahan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan menyediakan fasilitas tempat sampah organik dan anorganik di
setiap rumah tangga, kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri,
kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya”.
Berdasarkan peraturan menteri tersebut maka pemerintah menyediakan dua jenis
tong sampah. Hijau untuk sampah organik dan merah untuk sampah anorganik.
Gagasan yang Diajukan
Gagasan yang diajukan adalah dengan mencontoh negara dengan sistem
pengelolaan sampah yang sudah sangat berhasil, yaitu Jerman. Negara ini
mengelola sampah dengan sistem Mülltrennung yaitu pemilahan sampah menjadi
empat jenis sampah.
Pertama adalah sampah organik (Biotonne) dengan tong sampah berwarna
hijau. Termasuk dalam jenis sampah ini adalah sampah dapur seperti bahan
makanan yang sudah busuk, telur, ampas kopi/teh, sisa sayuran (kentang, kol,
bayam, dan lain-lain), dan juga sisa buah-buahan (kulit pisang, semangka, apel,
dan lain-lain). Selain itu ada juga sampah dari alam seperti daun, bunga, dan
ranting pohon.
Kedua adalah jenis sampah berbahan kertas (Papiertonne), seperti brosur,
katalog, koran, majalah dan buku-buku bekas. Sampah ini ditampung di tong
sampah berwarna biru. Ketiga adalah tong sampah warna kuning (Gelbe Tonne)
untuk sampah wadah bekas. Termasuk dalam jenis sampah ini adalah sampah
yang berbahan logam, berbahan plastik seperti botol, kantong plastik, dan juga
sampah berbahan alumunium seperti kaleng susu. Keempat adalah jenis sampah
pecah-belah (Altglascontainer) seperti gelas dan piring yang sudah tidak terpakai,
botol saus dan kecap, parfum, dan lain-lain. Sampah ini ditampung di tong
sampah warna merah.
Waktu pengangkutan sampah-sampah ini pun bervariasi. Misalnya sampah
organik dan sampah wadah bekas diangkut seminggu sekali, sedangkan sampah
berbahan kertas dan pecah-belah diangkut dua mingu sekali. Jadi diperlukan tong
sampah yang besar untuk dapat menampung sampah-sampah tersebut. Tong
sampah ini pun harus terbuat dari plastik atau logam yang kuat agar bisa bertahan
lama. Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dikumpulkan berdasarkan
jenisnya.
Page 8
Selain jenis sampah diatas, ada juga sampah khusus (Sondermüll) yaitu
sampah-sampah seperti baterai, CD bekas, tempat film bekas, dan lain-lain.
Sampah ini akan ditampung di tong khusus yang disediakan di swalayan-swalayan
tertentu.
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian yang dapat Diperbaiki Melalui Gagasan
yang Diajukan
Banjir yang melanda beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan
Bandung diduga disebabkan oleh masalah sampah. Jika pemerintah tidak
mengubah sistem pengelolaan sampah yang masih sangat buruk ini, maka
bencana yang lebih hebat akibat sampah dapat terjadi. Oleh karena itu dengan
menerapkan metode mülltrenung ini maka sampah akan dipilah-pilah berdasarkan
jenisnya. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses daur ulang yang nantinya
dapat mengurangi volume sampah yang ada. Karena pada dasarnya sampah tidak
bisa dihilangkan, sampah harus diolah dan dimanfaatkan dengan baik. Metode
Mülltrennung atau pemilahan sampah menjadi emapat jenis sampah ini adalah
dasar untuk pengelolaan sampah. Kesadaran masyarakat yang tinggi diperlukan
untuk mensukseskan metode ini.
Pihak Pihak yang dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan
Gagasan ini akan terwujud apabila ada peran aktif dari :
1. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan penyedia anggaran.
2. Masyarakat dengan kesadaran penuh dan kedisiplinan harus dapat
memilah-milah sampah yang benar. Mana yang harus dikategorikan
sebagai sampah kertas, plastik, barang pecah-belah ataupun sampah
organik.
3. Petugas kebersihan harus mengontrol pemilahan sampah tersebut.
Karena kemungkinan masyarakat akan memasukkan sampah yang
tidak sesuai dengan jenisnya. Dengan ketelitian petugas kebersihan
maka hal tersebut akan dapat diminimalisasikan.
4. Peran media sebagai sarana mensosialisasikan program ke masyarakat
baik media cetak seperti koran, majalah, poster maupun media
elektronik seperti televisi, internet dan radio.
5. Dinas kebersihan menyediakan tong sampah dengan berbagai warna
yang berbeda. Misalnya warna hijau untuk sampah organik, warna
merah untuk sampah barang pecah-belah, warna kuning untuk plastik
dan warna biru untuk sampah berbahan kertas.
Page 9
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan
Gagasan Mülltrennung ini dapat diimplementasikan dengan baik apabila didukung
oleh hal-hal strategis sebagai berikut :
1. Adanya tempat sampah dengan berbagai warna (merah, kuning, hijau
dan biru) sebagai dasar tempat pemilahan sampah yang tepat guna.
Tempat sampah ini akan ditempatkan di tempat-tempat umum dan juga
di setiap desa agar dapat dikontrol dengan baik.
2. Truk pengangkut sampah yang akan mengangkut setiap hari. Masing-
masing jenis sampah akan diangkut dengan truk yang berbeda-beda.
Truk merah akan mengangkut sampah dari tong merah, truk kuning
juga akan mengangkut sampah dari tong kuning, begitu pula dengan
truk hijau dan biru.
3. Media massa sebagai pihak yang ikut mensosialisasikan program ini.
4. Tempat pembuangan sampah yang disesuaikan dengan jenisnya.
Sampah berbahan plastik, kertas, organik, dan barang pecah-belah
dibedakan tempatnya, tidak dijadikan satu.
5. Perusahaan sebagai tempat pendaurulangan sampah.
Luaran yang Diharapkan
1. Jumlah sampah di Indonesia akan berkurang sehingga bencana-
bencana yang disebabkan oleh sampah dapat diminimalisasikan.
2. Warga Indonesia akan terbiasa hidup tertib dan disiplin. Oleh karena
itu mereka dituntut untuk dapat memilah-milah jenis sampah yang
ada, dan memasukkannya pada tempat sampah yang disediakan. Lalu
dikirim ke perusahaan-perusahaan yang akan mendaur ulang sampah-
sampah tersebut berdasarkan jenisnya, sehingga akan tercipta
indonesia yang bersih.
3. Adanya daur ulang sampah ini yang dilakukan oleh perusahaan dapat
menekan jumlah bahan baku dari alam. Dengan demikian, bahan baku
dari alam dapat digunakan untuk pembuatan produk yang bernilai
lebih tinggi.
4. Menambah lapangan pekerjaan baru karena perusahaan-perusahaan
yang mendaur-ulang sampah memerlukan pekerja yang banyak, baik
dalam terjun langsung di masyarakat maupun yang bekerja
diperusahaan sehingga dapat memperkecil jumlah pengangguran di
Indonesia.
Page 10
KESIMPULAN
Inti Gagasan
Gagasan pemilahan sampah menjadi empat jenis sampah pada
dasarnya untuk penerapan perbaikan pengelolaan sampah yang ada di Indonesia.
Pemisahan sampah tersebut meliputi pertama sampah organik, kedua sampah dari
bahan kertas dan karton, ketiga sampah berbahan plastik, alumunium, sterofoam,
dan berupa besi/baja. Yang terakhir berbahan barang pecah belah, seperti botol-
botol, gelas-gelas dan kaca-kaca.
Teknik Implementasi Gagasan
1. Mensurvei tempat-tempat yang strategis untuk menempatkan empat jenis
tempat sampah yang dibedakan warnanya dan setiap tempat sampah
diberi gambar-gambar dan tulisan yang melambangkan isinya.
2. Mensosialisasikan gagasan kepada masyarakat melalui berbagai media
maupun sosialisasi langsung.
3. Pengadaan tempat sampah dan diusahakan setiap desa memiliki satu
tempat sampah.
4. Penyediaan unit-unit truk pengangkut sampah berdasarkan jenis-jenis
sampah. Truk tersebut mengangkut sampah setiap hari.
5. Sampah dikumpulkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Masing-
masing sampah diletakkan secara terpisah, tidak dijadikan satu. Sampah
organik ditempatkan di tong besar yang khusus untuk sampah organik,
begitu pula dengan sampah berbahan kertas, plastik maupun pecah-belah.
6. Semua jenis sampah disalurkan ke perusahaan yang membidangi bahan
tersebut, seperti:
a. Sampah organik, untuk disalurkan ke tempat-tempat yang telah
ditentukan untuk dijadikan kompos dan biopori.
b. Sampah berbahan kertas, untuk disalurkan ke perusahaan kertas.
c. Sampah berbahan barang pecah belah, untuk disalurkan ke
perusahaan-perusahaan berbahan pecah-belah.
d. Sampah berbahan plastik, sterofoam, alumunium, dan besi/ baja.
Keempat bahan ini akan disalurkan keempat perusahaan yang berbeda
sesuai jenisnya.
Prediksi Keberhasilan Gagasan
Sebelum memprediksi keberhasilan gagasan, kami akan melihat
keberhasilan negara Jerman dalam menerapkan sistem ini. Pemilahan sampah
menjadi empat jenis sampah ini sangat efektif untuk mempermudah pendaur-
ulangan sampah yang ada. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Jerman sebesar
Page 11
46% dalam pengolahan dan pedaur-ulangan sampah. Bandingkan dengan
Indonesia yang saat ini hanya bisa mendaur ulang sampah sebesar 5-10% saja.
Diharapkan dengan penerapan gagasan ini, Indonesia dapat mendaur ulang
sampah sebesar 15% bahkan lebih untuk setiap harinya. Pemilahan sampah yang
benar adalah kunci dari suksesnya pendaur-ulangan sampah.
DAFTAR PUSTAKA
Diaz. 2010. Mengapa Aku Dibuang Makalah Mengenai Sampah. Diakses dari
http://diazscript.wordpress.com/2010/06/15/mengapa-aku-dibuang-
makalah-mengenai-sampah/#more-1100 pada tanggal 12 Februari 2013.
Hendrawan, Parliza. 2012. Indonesia Hasilkan 625 Juta Liter Per Hari. Diakses
dari http://www.tempo.co/read/news/2012/04/15/063397147/Indonesia-
Hasilkan-625-Juta-Liter-Sampah-Sehari pada tanggal 12 Februari 2013.
Pramesti, Olivia Lewi. 2011. 90 Persen Sampah diIndonesia Belum Didaur
Ulang. Diakses dari http://nationalgeographic.co.id/berita/2011/11/90-
persen-sampah-di-indonesia-belum-didaur-ulang pada tanggal 12 Februari
2013.
Supriatna,Rimba. 2012. Optimalisasi Kebijakan dan Strategi Pengelolaan
Sampah Berwawasan Lingkungan. Diakses dari
http://grenn.kompasiana.com/penghijauan/2012/07/24/optimalisasi-
kebijakan-dan-strategi-pengelolaan-sampah-berwawasan-lingkungan-
479605.html pada tanggal 12 Februari 2013.
Schueter, Admi Landri. 2011. Bagaimana Cara Jerman Mengurangi Sampah.
Diakses dari http://jogja.tribunnews.com/2011/02/03/bagaimana-cara-
jerman-mengurus-sampah pada tanggal 13 Februari 2013
Page 12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua kelompok
Nama : Hesti Winarni
NIM : 11203241040
Jurusan / Fakultas : Pendidikan Bahasa Jerman / FBS
Tempat, tanggal lahir : Bantul, 16 November 1993
Universitas : Universitas Negeri Yogyakarta
HP : 087738581518
Alamat : Loputih, Jatimulyo, Dlingo,Bantul
Email : [email protected]
Anggota
Nama : Sholihah Sulistiyowati
NIM : 11203241034
Jurusan / Fakultas : Pendidikan Bahasa Jerman / FBS
Tempat, tanggal lahir : Sleman, 16 Januari 1993
Universitas : Universitas Negeri Yogyakarta
HP : 085725955030
Alamat : Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Email : [email protected]
Nama : Ari Wahyu Martina
NIM : 11203241046
Jurusan / Fakultas : Pendidikan Bahasa Jerman / FBS
Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 15 Maret 1993
Universitas : Universitas Negeri Yogyakarta
HP : 085641640100
Alamat : Jln. Gunung Payung 11 C Salatiga
Email : [email protected]
Nama : Agus Setiawan
NIM : 12203241001
Jurusan / Fakultas : Pendidikan Bahasa Jerman / FBS
Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 09 Agustus 1994
Universitas : Universitas Negeri Yogyakarta
HP : 08574538093
Alamat : Jln. Kiai Huseun no. 44b Sedati, Sidoarjo
Email : [email protected]
Dosen Pembimbing
Nama : Isti Haryati
NIP : 19700907 200312 2001
HP : 08151963017
Alamat : Mundon, Babadan, Bantul
Page 13
Karya :
1. Kajian Intertekstulits Roman Die Leiden des jungen Werthers karya
J.W Goethe dan Roman Die neuen Leiden des jungen Werhers karya
Ulrich Plensdorf
2. Humanisme Sekuler dalam Drama Nathan der Weise karya G.E Lessig
: Kajian Strukturalisme Genetik.
3. Motif Magie dalam Drama Faust karya Johann Wolfgang von Geothe
4. Pemanfaatan Teks Sastra dalam Pembelajaran Bahasa Jerman di SMA.
5. Märchen dan Penanaman Nilai pada Anak.
6. Bentuk Komunikasi Budaya dalam Penerjemahan Karya Sastra Asing
dengan Model Teori Informasi
Page 14
LAMPIRAN
Gambar 1. Pemilahan sampah berdasarkan jenisnya
Gambar 2. Contoh tong sampah