REFERAT PITIRIASIS ROSEA VICKY CHRYSTINE N 1061050052 Pembimbing : Dr. Heryanto S, SpKK
REFERATPITIRIASIS ROSEA
VICKY CHRYSTINE N1061050052
Pembimbing :Dr. Heryanto S, SpKK
PENDAHULUANPitiriasis Rosea adalah penyakit kulit yang belum
diketahui penyebabnya, dengan sebuah lesi primer yang dikarakteristikkan dengan gambaran herald patch berbentuk eritema dan skuama halus
Istilah Pitiriasis Rosea pertama kali dideskripsikan oleh Robert Willan tahun 1798 “Roseola Annulata”
Pitiriasis Rosea yang berarti skuama berwarna merah muda (rosea)
PITIRIASIS ROSEA
DEFINISI
0 Ialah penyakit akut, kelainan kulit berupa timbulnya papuloskuamosa, dapat hilang dengan sendirinya. Umumnya menyerang anak-anak dan dewasa muda yang sehat, walaupun sebenarnya dapat ditemukan pada semua umur.
0Anak ataupun dewasa muda yang terkena penyakit ini, tidak merasakan gejala yang berarti, kemudian timbul bercak merah dan bersisik yang bisa muncul di batang tubuhnya, paha atas, atau di daerah bahu.
EPIDEMIOLOGI
075% kasus pitiriasis rosea didapatkan pada usia antara 10-35 tahun. Puncak insidensnya terdapat pada usia antara 20-29 tahun.
0Prevalensi terjadinya lebih banyak ditemukan pada golongan sosioekonomi masyarakat kelas menengah dan yang kurang mampu, Insidens pada pria dan wanita hampir sama dan tidak dipengaruhi oleh golongan ras
ETIOLOGI
0Penyebab terjadinya pitiriasis rosea masih belum diketahui, sudah lama dipikirkan bahwa virus sebagai penyebab timbulnya penyakit ini
0Terdapat hipotesis bahwa penyakit ini disebabkan oleh reaktivasi HHV-7 dan HHV-6.
GAMBARAN KLINIS
0Gejala prodormal : sakit kepala, rasa tidak nyaman di saluran pencernaan, demam, malaise, dan artralgia
0Didahului dengan munculnya gejala mirip infeksi virus seperti gangguan traktus respiratorius bagian atas atau gangguan gastrointestinal
0Lesi utama disebut Herald patch/Mother plaque/Medalion dengan diameter 2-10 cm, berwarna pink salmon, berbentuk oval disertai skuama tipis
GAMBARAN KLINIS (II)
0Gejalanya akan berkembang setelah 2 minggu kemudian muncul lesi lain
0Lesi akan menghilang setelah 2-4 minggu
0Menghilang secara spontan setelah 3-8 minggu
GAMBARAN KLINIS (III)
0 Inverted christmas tree appearance
0Muncul terutama pada batang tubuh, lokasi lain yang sering : lengan atas dan paha atas.
0Gatal ringan-sedang dapat dirasakan penderita
VARIASI PITIRIASIS ROSEA
Pitiriasis Rosea Inversa
0Lesi banyak terdapat di wajah dan distal ekstremitas, hanya sedikit yang terdapat di tubuh.
0Umumnya terjadi pada anak-anak.
VARIASI PITIRIASIS ROSEA
Pitiriasis Rosea Unilateralis
0Lesinya tidak melewati garis median tubuh
Pitiriasis rosea giganta
0Ditemukan papul-papul atau plak yang besar
Pitiriasis circinata et marginata of Vidal
0Bila plak-plak yang besar bergabung menjadi satu
Vesicular Pitiriasis Rosea
0Lebih sering ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda.
0Menyerupai infeksi varisela
Purpuric Pitiriasis Rosea
0Berupa petechie, dan ekimosis sepanjang Langer line pada leher, tubuh dan ekstremitas proksimal
0Lesinya mungkin dengan skuama yang lebih sedikit atau didominasi oleh pustule atau purpura
Pitiriasis rosea irritata
0Lesi berupa makula dengan predileksi tempat yang tidak khas (pergelangan tangan dan kaki)
0Perubahan dermatologi akibat iritasi berat atau keringat yang berlebih.
Urticarial pitiriasis rosea
0Varian yang jarang ditemukan.
0Menyerupai urtikaria akut
Papular pitiriasis rosea
0Terutama pada anak berkulit gelap dan wanita hamil
0Warna makula terlihat lebih gelap dibanding kulit sekitarnya
0Predileksi tempatnya sama seperti bentuk umumnya
DIAGNOSA ANAMNESIS
1. Informasi tentang munculnya erupsi kulit
2. Gejala prodormal
Tidak ada tes laboratorium yang membantu dalam
membuat diagnosa
PEMERIKSAAN FISIK
1. Papiloeritroskuamosa2. Memenuhi kriteria di
bawah ini: 1. Makula berbentuk
oval atau sirkuler. 2. Skuama menutupi
hampir semua lesi.3. Terdapatnya koleret
pada tepi, bagian tengah lebih tenang.
DIAGNOSA BANDING
Sifilis stadium II Tinea corporis
0Tidak ada keluhan gatal
0Lesi pada alat genital
0Tidak ditemukan herald patch
0Papuloeritemaskuamosa yang central healing (tanda adanya hifa), bagian tepi aktif disertai papul, pustul, vesikel
0Tinea corporis jarang menyebar luas pada tubuh
PENATALAKSANAAN
Non medika mentosa
1. Tenangkan dan yakinkan pasien
2. Meminta pasien datang kembali apabilaruam masih tetap ada setelah >3 bulan
3. Colloidal bath
Medikamentosa
1. Lotion kocok putih non-alkohol atau Calamine lotion
2. Antihistamin3. Steroid oral4. Asam salisilat 1%5. Foto terapi (UVB)
KOMPLIKASI Gatal yang hebat bisa saja terjadi dan mengarah pada pembentukan eksema dan infeksi sekunder akibat garukan
PROGNOSIS
Bersifat self limiting illness (6 minggu). Dapat sembuh tanpa meninggalkan bekas. Relaps dan rekuren jarang ditemukan
DAFTAR PUSTAKA
1. Blauvelt, Andrew. Pityriasis Rosea. Dalam: Dermatology in General Medicine Fitzpatrick’s. The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008: 362-65.
2. Sterling, J.C. Viral Infections. Dalam: Rook’s textbook of dermatology; edisi ke-7. 2004: 79-82.
3. James William D, Berger Timothy G, Elston Dirk M. Andrew’s Disease of The Skin Clinical Dermatology; edisi ke-10. Philadelphia, USA: Elsevier. 2006: 208-9.
4. Djuanda Adhi. Dermatosis Eritriskuamosa. Dalam: Djuanda Adhi, Hamzah Mochtar, Aisah Siti, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin; edisi ke-5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2007: 189-200.
5. Tierney Jr. Lawrence M, Mcphee Stephen J. LANGE Current Medical Diagnosis and Treatment; edisi ke-45. USA: McGraw Hill. 2006.
6. Gonzales Lenis M, Allen Robert, Janniger Camila Krysicka, Schwartz Robert A. Pityriasis Rosea: An Important Papulosquamos Disorder. International Journal of Dermatology. 2005: 757-64.