BAB X SOFTWARE PIPESIM (DESAIN ESP) 10.1. DASAR TEORI Software Pipesim merupakan simulator produksi yang digunakan untuk mempermudah dalam proses analisa pemipaan produksi dari dalam reservoir sampai ke permukaan, baik dalam mendesain maupun mengoptimalkan sumur Natural Flow maupun Artificial Lift (Gas Lift, ESP, dan Sucker Rod Pump). Perintah-perintah pada Pipesim terbagi menjadi beberapa macam tergantung kegunaannya, berikut pembagian perintah-perintah pada Pipesim : a) Well Performance Tubing, digunakan untuk : Konfigurasi tubing. Peralatan bawah permukaan. Pemasangan artificial lift (Gas Lift & ESP). Detail tubing, MD/TVD dari tubing. Vertical Completion, memodelkan aliran fluida dari reservoir ke dasar sumur menggunakan IPR pada sumur vertical. Data yang dimasukkan : Temperatur reservoir.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB X
SOFTWARE PIPESIM
(DESAIN ESP)
9.1. DASAR TEORI
Software Pipesim merupakan simulator produksi yang digunakan untuk
mempermudah dalam proses analisa pemipaan produksi dari dalam reservoir
sampai ke permukaan, baik dalam mendesain maupun mengoptimalkan sumur
Natural Flow maupun Artificial Lift (Gas Lift, ESP, dan Sucker Rod Pump).
Perintah-perintah pada Pipesim terbagi menjadi beberapa macam tergantung
kegunaannya, berikut pembagian perintah-perintah pada Pipesim :
a) Well Performance
Tubing, digunakan untuk :
Konfigurasi tubing.
Peralatan bawah permukaan.
Pemasangan artificial lift (Gas Lift & ESP).
Detail tubing, MD/TVD dari tubing.
Vertical Completion, memodelkan aliran fluida dari reservoir ke dasar
sumur menggunakan IPR pada sumur vertical.
Data yang dimasukkan :
Temperatur reservoir.
Tekanan reservoir.
IPR.
Sifat-sifat fluida.
Horizontal Completion, memodelkan aliran fluida dari reservoir ke dasar
sumur menggunakan IPR pada sumur horizontal.
Nodal Analysis Point, membagi sistem menjadi dua untuk dilakukan
analisa nodal. NA point diletakkan diantara dua obyek.
b) Pipeline and Facilities
Select Arrow, untuk memilih dan meletakkan obyek pada area kerja.
Text, memberi keterangan pada model.
Junction, tempat dimana dua atau lebih cabang bertemu. Fluida yang
berasal dari cabang-cabang yang ada akan bercampur di junction. Di
junction tidak terjadi penurunan tekanan atau perubahan temperatur.
Branch, menghubungkan antara junction dengan junction atau source/sink
denga junction.
Source, titik dimana fluida mulai memasuki jaringan (network).
Stream re-injection, satu titik di dalam jaringan dimana aliran fluida
dialihkan dari separator dan dapat dinjeksikan ke cabang yang lain.
Sink, satu titik dimana fluida keluar dari sistem jaringan.
Production Well, titik dimana fluida mulai memasuki jaringan (network).
Hampir sama dengan Source.
Injection Well, sumur injeksi.
Fold, membagi jaringan menjadi sub-model jaringan dari model jaringan
utama. Digunakan untuk membagi model jaringan yang besar menjadi sub-
sub model.
c) Network Analysis
Select Arrow, untuk memilih dan meletakkan obyek pada area kerja.
Text, memberi keterangan pada model.
Connector, digunakan untuk menghubungkan dua objek dimana tidak
terjadi perubahan tekanan atau temperatur yang signifikan.
Node, digunakan untuk menghubungkan obyek dimana tidak ada peralatan
(equipment) diantara obyek tersebut.
Flowline, untuk memodelkan pipa yang akan digunakan.
Riser, digunakan untuk memodelkan Riser yang digunakan.
Boundary Node, hampir sama dengan Node tapi hanya satu obyek saja
yang bias dihubungkan.
Source, titik dimana fluida mulai memasuki jaringan (network).
Separator, memodelkan separator yang digunakan.
Compressor, memodelkan compressor yang digunakan.
Expander, memodelkan expander yang digunakan dalam model.
Heat Exchanger, memodelkan Heat Exchanger yang digunakan. Data yang
dimasukkan yaitu perubahan tekanan atau temperatur.
Choke, memodelkan Choke yang digunakan. Data yang dimasukkan
diameter choke, critical pressure ratio, batas toleransi laju alir kritis
Multiplier/Adder, untuk memvariasikan laju alir fluida.
Report, untuk menampilkan hasil perhitungan di titik yang telah ditentukan.
Engine keyword tool, digunakan untuk memasukkan dan menyimpan
dalam “expert mode”.
Injection point, digunakan untuk menambahkan komposisi pada sistem
utama.
Multiphase Booster, untuk memodelkan booster yang digunakan.
Pump, untuk memodelkan pipa yang digunakan. Data yang dimasukkan,
perbedaan tekanan, tenaga yang diperlukan, dll.
9.2. PROSEDUR PERCOBAAN
9.2.1. Input Data
1. Membuka software Pipesim melalui shortcut yang ada pada desktop atau
start menu.
2. Setelah terbuka, mengklik new untuk memulai lembar pekerjaan baru.
Gambar 10.1. Tampilan Muka Software Pipesim
3. Klik New Single Branch Model pada tab Well Pipeline Models maka
akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
Gambar 10.2. Tampilan Page New Single Branch Model
4. Masukan icon pada toolbar ke lembar kerja dengan cara mengklik kiri
pada toolbar kemudian klik kiri pada lembar kerja mulai dari Vertical
Completion, Node dan Tubing.
Gambar 10.3. Tampilan Page Lembar Kerja dengan Icon Vertical
Completion, Tubing dan Node
5. Pilih dan klik Setup pada menu bar kemudian pilih Black Oil, maka akan
muncul tampilan seperti gambar di bawah ini.
Gambar 10.4. Tampilan Page Pengisian Black Oil Properties
Vertical Completion
Node
Tubing
6. Mengisi kolom-kolom yang tersedia sesuai dengan data yang ada (Fluid
name, WC, GLR, SGw, SGgas dan API) lalu klik OK.
7. Mengklik dua kali icon Vertikal Completion - VertWell_1. Isikan data
yang tersedia ke dalam kotak yang ada tanda merahnya, kemudian klik
OK.
Gambar 10.5. Tampilan Page Pengisian Vertical Completion
8. Mengklik dua kali icon Tubing. Lalu isikan data-data yang diperlukan
pada tab Deviation Survey.
Gambar 10.6. Tampilan Page Pengisian Tubing
9. Pilih Geothermal Survey maka akan tampil page dibawah ini. Lalu
masukkan data MD, Ambient Temp, dan Temp Bottom Hole.
Gambar 10.7. Tampilan Page Pengisian Tubing Properties
10. Pilih Tubing Configuration, kemudian masukkan data Bottom MD, ID
Tubing, dan ID casing kemudian klik OK, maka akan tampil page
dibawah ini.
Gambar 10.8. Tampilan Page Pengisian Tubing Properties
10.2.2. Analisa Nodal Untuk Natural Flow
1. Klik icon Connector pada toolbar, yang kemudian men-drag dari arah
Vertical Completion ke Nodal.
Gambar 10.9. Tampilan Page Lembar Kerja dengan Icon Nodal dan
Connector
2. Memilih opsi Nodal Analysis pada Operations toolbar.
Gambar 10.10. Tampilan Pilihan Operations Nodal Analysis
3. Mengisi data pada Nodal Analysis dengan mengisi besarnya Outlet
Pressure, kemudian Run Model.
Gambar 10.11. Tampilan Nodal Analysis Input
4. Dari grafik didapatkan kurva IPR yang menunjukkan tidak adanya aliran
di permukaan. Setelah itu Close.
Gambar 10.12. Tampilan IPR Curve
10.2.3. Desain ESP
1. Memilih menu Artificial Lift pada toolbar, kemudian memilih ESP
Design pada menu ESP.
Gambar 10.13. Tampilan Menu Artificial Lift pada Toolbar
2. Mengisi data ESP Design pada Pump Selection tab. Setelah itu Pilih dan
Klik Select Pump.
Gambar 10.14. Tampilan Pump Selection pada ESP Design
3. Setelah klik Select Pump maka akan muncul tampilan pilihan jenis Pompa
pada jendela Select Pump. Lalu Pilih pompa dengan manufacture :
REDA, Model : DN1800. Klik OK
Gambar 10.15. Tampilan Page ESP Design – Select Pump
4. Kembali pada tampilan page ESP Design, klik Calculate dan Install