Top Banner
Pikiran Rakyat o Selasa o Rahu Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 7 8 9 10 11 12 13 14 15 4 5 6 ~ 21 23 24 25 26 27 28 29 30 31 22 OMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep .Okt ONov ODes. ADA beberapa sebutan unik di kalangan mahasiswa. Adci rnahasiswn yang disebut sebagai mahasiswa kupu-kupu, yaitu mereka yang aktivitasnya adalah langsung pulang ke tempat kos setelah kuliah. Kupu-kupu adalah akronim dari kuliah pu- lang-kuliah pulang. Ada juga istilah mahasiswa kura-kura, sebutan unruk mereka yang nota bene aktif di organisasi, yang salah satu agendanya adalah rapat. Kura-kura adalah akronim dari kuliah rapat-ku- liah rapat. Satu lagi, kunang-kunang. Ini istilah bagi mahasiswa yang menjadikan kampus sebagai tempat nongkrong. Kunang-kunang adalah akronim dari kuliah nangkring-kuliah nangkring. Ketiga sebutan unik ini hanya ditanggapi dengan senyum oleh mahasiswa. Mereka tidak terlalu mempermasalahkannya. Na- mun, selain ketiga istilah di atas, ada satu sebutan yang juga po- puler, tetapi paling tidak diinginkan oleh mahasiswa. Sebutan itu adalah mahasiswa abadi. Mahasiswa jenis ini yang menjadi lapo- ran utama Kampus edisi ini. Akan tetapi, apa yang irencana <InRahmat sangat jauh dari kenyataan. Dia kini masih bera- da di kampus dengan beban skripsi yang batas waktunya tinggal satu semester lagi. Penvebab- nya, menurut Rahmat, ada di skripsi dan pem- bimbingnya. Rahmat membuat skripsi dengan judul yang berganti-ganti, bahkan sarnpai tujuh kali berganti judul dan tbpik penelitis . "Saya melihat, pembimbing memandang saya ngga punya inisiatif," kata Rahmat. Dia menjelaskan bahwa setiap dose pem- bimbing memiliki kebiasaan dan sistem yang dibangunnya sendiri dalam mernbimbing maha- siswanya. Pada umumnya, dosen di ka pusnya punya projek penelitian yang biasanya diberikan kepada mahasiswa sebagai topik penelitian. Dia pun melihat, dengan sistem seperti ini maha- si wa yang menerima topik penelitian dari dosen relatif lancar dalam pengerjaannya. "Tetapi yang saya rasakan, topik yang diberikan ke saya kok terasa sulit," keluhnya. Dosen pembimbing lalu meminta R mat un- tuk banyak membaca skripsi yang sudah jadi. Tu- juannya agar Rahmat memiliki inisiatif menga- jukan judul sendiri. Namun, apa yang ilakukan Rahmat tidak sejalan dengan apa yang diharap- kan dosen pembimbingnya. Karena keuka me- ngajukan topik sendiri, dosen pembimbingnya sering kali malah kembali menyodorkan topik penelitian yang lain karena topik yang disodor- kan Rahmat tidak memenuhi kriteria. "Saya pemah komplain, 'Pak ini kok kayak topik penelitian buat S-2?' Beliau menjawab, 'Bagus dong!'" kata Rahmat menirukan ucapan do ennya. Kompalin Rahmat hanya sampai di sa a. Karena pada akhimya, Rahmat ber edia juga ** S AMBIL menikrnati es buah, Rahmatul- lah hanya tersenyum sambil menceri- takan pengalamannya disebut sebagai mahasiswa abadi. Mahasiswa Faperta Unpad angkatan 2005 ini sudah sebelas semester mengikuti perkuliahan. Padahal, dia rajin mengikuti perkuliahan dan nilai akademiknya pun cukup bagus. "Saya masih ingat, waktu awal masuk kuliah dosen wali meminta saya untuk membuat carat- an rencana studio Saya pun membuatnya dengan penuh perhitungan," kata Rahmat sambil mern- perlihatkan catatan rencana studi yang dituli - nya dengan pensil kepada Kampus, Selasa (11/10). Di dalam catatan itu tertulis segala hal yang akan dilakukan Rahmat selama kuliah. Isinya tentang mata kuliah apa saja yang akan diambil per semestemya, lengkap dengan target nilai yang dikejamya. "Saya merencanakan emua perkuliahan sele- sai di semester tujuh. Tujuannya, agar di semes- ter delapan saya hanya tinggal membuat usulan penelitian dan selanjutnya pengerjaan skripsi," kata Rahmal.!;:t.;.....~~_~ __ ----~ Kliping Hu m a s {lnpad 2011 -------_._------
2

Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pikiranrakyat...akan dilakukan Rahmat selama kuliah. Isinya tentang mata kuliah apa saja yang akan

Mar 03, 2019

Download

Documents

trinhkhuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pikiranrakyat...akan dilakukan Rahmat selama kuliah. Isinya tentang mata kuliah apa saja yang akan

Pikiran Rakyato Selasa o Rahu • Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

7 8 9 10 11 12 13 14 154 5 6

~ 21 23 24 25 26 27 28 29 30 3122OMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep .Okt ONov ODes.

ADA beberapa sebutan unik di kalangan mahasiswa. Adcirnahasiswn yang disebut sebagai mahasiswa kupu-kupu, yaitumereka yang aktivitasnya adalah langsung pulang ke tempatkos setelah kuliah. Kupu-kupu adalah akronim dari kuliah pu-lang-kuliah pulang.

Ada juga istilah mahasiswa kura-kura, sebutan unruk merekayang nota bene aktif di organisasi, yang salah satu agendanyaadalah rapat. Kura-kura adalah akronim dari kuliah rapat-ku-liah rapat.

Satu lagi, kunang-kunang. Ini istilah bagi mahasiswa yangmenjadikan kampus sebagai tempat nongkrong. Kunang-kunangadalah akronim dari kuliah nangkring-kuliah nangkring.Ketiga sebutan unik ini hanya ditanggapi dengan senyum oleh

mahasiswa. Mereka tidak terlalu mempermasalahkannya. Na-mun, selain ketiga istilah di atas, ada satu sebutan yang juga po-puler, tetapi paling tidak diinginkan oleh mahasiswa. Sebutan ituadalah mahasiswa abadi. Mahasiswa jenis ini yang menjadi lapo-ran utama Kampus edisi ini.

Akan tetapi, apa yang irencana <InRahmatsangat jauh dari kenyataan. Dia kini masih bera-da di kampus dengan beban skripsi yang bataswaktunya tinggal satu semester lagi. Penvebab-nya, menurut Rahmat, ada di skripsi dan pem-bimbingnya. Rahmat membuat skripsi denganjudul yang berganti-ganti, bahkan sarnpai tujuhkali berganti judul dan tbpik penelitis ."Saya melihat, pembimbing memandang saya

ngga punya inisiatif," kata Rahmat.Dia menjelaskan bahwa setiap dose pem-

bimbing memiliki kebiasaan dan sistem yangdibangunnya sendiri dalam mernbimbing maha-siswanya. Pada umumnya, dosen di ka pusnyapunya projek penelitian yang biasanya diberikankepada mahasiswa sebagai topik penelitian. Diapun melihat, dengan sistem seperti ini maha-si wa yang menerima topik penelitian dari dosenrelatif lancar dalam pengerjaannya."Tetapi yang saya rasakan, topik yang

diberikan ke saya kok terasa sulit," keluhnya.Dosen pembimbing lalu meminta R mat un-

tuk banyak membaca skripsi yang sudah jadi. Tu-juannya agar Rahmat memiliki inisiatif menga-jukan judul sendiri. Namun, apa yang ilakukanRahmat tidak sejalan dengan apa yang diharap-kan dosen pembimbingnya. Karena keuka me-ngajukan topik sendiri, dosen pembimbingnyasering kali malah kembali menyodorkan topikpenelitian yang lain karena topik yang disodor-kan Rahmat tidak memenuhi kriteria."Saya pemah komplain, 'Pak ini kok kayak

topik penelitian buat S-2?' Beliau menjawab,'Bagus dong!'" kata Rahmat menirukan ucapando ennya.Kompalin Rahmat hanya sampai di sa a.

Karena pada akhimya, Rahmat ber edia juga

**

S AMBIL menikrnati es buah, Rahmatul-lah hanya tersenyum sambil menceri-takan pengalamannya disebut sebagai

mahasiswa abadi. Mahasiswa Faperta Unpadangkatan 2005 ini sudah sebelas semestermengikuti perkuliahan. Padahal, dia rajinmengikuti perkuliahan dan nilai akademiknyapun cukup bagus."Saya masih ingat, waktu awal masuk kuliah

dosen wali meminta saya untuk membuat carat-an rencana studio Saya pun membuatnya denganpenuh perhitungan," kata Rahmat sambil mern-perlihatkan catatan rencana studi yang dituli -nya dengan pensil kepada Kampus, Selasa(11/10).Di dalam catatan itu tertulis segala hal yang

akan dilakukan Rahmat selama kuliah. Isinyatentang mata kuliah apa saja yang akan diambilper semestemya, lengkap dengan target nilaiyang dikejamya."Saya merencanakan emua perkuliahan sele-

sai di semester tujuh. Tujuannya, agar di semes-ter delapan saya hanya tinggal membuat usulanpenelitian dan selanjutnya pengerjaan skripsi,"kata Rahmal.!;:t.;.....~~_~ __ ----~

Kliping Hu m a s {lnpad 2011 -------_._------

Page 2: Pikiran Rakyat - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/10/pikiranrakyat...akan dilakukan Rahmat selama kuliah. Isinya tentang mata kuliah apa saja yang akan

• llii'iAAt $

'Z'h bertahan Zama. mahasiswa menu I

aZah skripsi, se)umZah. ) SeZain karena mas

. a)'unior, Semn (17/10.. .• Z h mahaslSW

'AN di antara se)Um aARIES EDIW beberapa aZasan."

di kampus karenameneri-

ma topik penelitian tersebut.Meskipun dia tahu, topik yang disodorkan masihsama sulitnya dengan topik-topik sebelumnya.

Alhasil, seperti siklus yang terus berulang,Rahmat kembali mengganti topik penelitiannya.Bahkan, koleksi judul yang pemah dijajalnya se-makin bertambah. Dia pun sernakin tidakrnengerti karena beberapa mahasiswa yangmengerjakan skripsi dengan pembirnbing yangsama dengannya terlihat lanear mengerjakanskripsi. Di antara mereka bahkan ada yang sudahselesai. Namun, ada juga beberapa temannyayang mengalami nasib yang sama dengannya,

Hal ini membuat Rahmat semakin tertekankarena orang tuanya beberapa kali menanyakankapan jadwal wisudanya. "Saya paling enggakenak sama orang tua yang nanyain kapan lulus.Kalau yang lain, bodo amat!"

Sekarang, Rahmat sedang fokus denganpenelitiannya yang ketujuh. Topik penelitian iniditawarkan oleh temannya yang sedangmengikuti program S-2. Topik ini olehnya ke-mudian diajukan ke pernbimbing dan akhimyadisetujui. Kali ini topik penelitiannya relatiflebih mudah.

Apa yang dialami Rahmat dialami juga olehNugroho Adinegoro, mahasiswa jurusan HumasFikom Unpad angkatan 2004. Nugo, begitu diabiasa disapa, bahkan sampai harus menandata-ngani perjanjian di atas meterai. Isi surat perjan-jian itu adalah kesiapan untuk di-DO kalautidak menvelesaikan skripsi dalam jangka waktuyang tertera di surat perjanjian.

"Secara psikologi , tekanan ini pasti bertarn-bah. Bukan hanya buat pribadi, tetapi juga kelu-arga," kata Nugo yang sudah lulus beberapa wak-tu yang lalu.

Dikatakan Nugo, terkadang idealismenyadalam penelitian tidak sejalan dengan realitayang dia hadapi. Dia inginnya begini, sedangkandosen pernbimbing inginnya begitu. Penelitianpun akhimya jalan di tempat dan keburu basi.

"Saya tiga kali ganti dosen pernbimbing,Dosen pembimbing sibuk dengan disertasinyaatau sibuk ke luar negeri," kata Nugo.

Dari masalah pribadi sampai yang tak peduliFitrah mernilih mundur ketimbang DO. Maha-

siswa angkatan 2004 yang enggan menyebut asalkampu nya ini hampir DO karena batas waktuyang ditetapkan kampu. nya sudah akan habis.Namun, dia memiliki kcinginan yang besar un-

menyelesaikan studinya."Saya punya persoalan pribadi yang tidak bisa

saya ceritakan ke orang lain," ujamya kepadaKampus, Selasa (11/10).

Fitrah mengaku banyak persoalan keluargayang mengganggu konsentrasi kuliahnya. Selainitu, beberapa nilainya sebanyak 20 SKS jugatidak terdata karena pergantian sistern infomasidi fakultasnya. Narnun, menurut Fitrah, hal itutidak bisa dijadikannva sebagai alasan.

"Saya memilih keluar untuk perbaikan sisipsikologis," ungkapnya.

Fitrah mengaku, alasannya keluar bukan kare-na sudah malas dengan kuliah. Dia mengatakanbahwa dia mencintai kuliah dan kampusnya.

"Saya ingin jadi dosen. Semangat itu terussaya jaga. Saya memilih mundur agar saya bisakuliah lagi nanti," tutumya.

Dia juga mengaku, mundur dari kampusnyamerupakan strategi agar tidak kena DO. Karenakalau sudah kena DO, dia harus mengulang lagidari awal kalau mau kuliah lagi. Sernentarakalau statusnya mengundurkan diri, dia hanyatinggal menyelesaikan si aSKS yang belum ter-penuhi saja ketika nanti kuliah lagi.

Andri Herdiana, mahasiswa Fapet Unpadangkatan 2005, awalnya antusias ketika meng-hadiri wisuda temannya. Namun belakangan,yang diwisuda bukan hanya teman satuangkatan, tetapi juga adik angkatan. Hal inimembuat Andri merasa rnalu, lalu perlahan-la-han tidak lagi datang ke wisudaan.

"Akhimya saya agak canggung karena ternanatau adik angkatan sudah diwisuda. Saya jugamalu sama orang tua yang sering bertanya,"katanya.

Andri mengaku bahwa dirinya adalah tipeorang yang tidak bisa fokus dengan satu ha!.Karena itu, ketika Andri aktif di sebuah organi-sasi kemahasiswaan, foku nya tersedot ke orga-nisasi, sehingga kuliahnya terlupakan. Ritme ak-tivitasnya di organisasi yang lebih bebas, padaakhimya membuat dirinya nyaman dengan kon-disi demikian. Namun, Andri tidak mau menya-lahkan organisasi sebagai biang kerok keterlarn-batannva menyelesaikan studio

"Sekarang saya jadi lebih rajin ke kampus.Dosen pernbimbing pun lebih perhatian kepadasaya," ujamya.

Mochamad Aries Ediwan Nurachman, rnung-kin mahasiswa S-l tertua. Umumya sekarang 34tahun. Mahasiswa Unisba [urusan [umaslitikangkatan 1997 itu sampai saat ini belum lulusdan mengaku tidak ada masalah dengan sebutan

-- ----------

tuk

ma-hasiswa abadi yang kerap dise-

matkan kepada mahasiswa yang telat lulus."Sebenamya semua mata kuliah sudah selesai,

tmggal skriPsi aja. Saya ini suka jadi relawan kebeberapa ternpat, jadi skripsi ditinggal terus,"katanya sarnbil tertawa.

Diakui Aries, orang tuanya sering mengingar-kan. Tapi lama-kelamaan, orang tuanya terkesanmernbiarkan. "Mungkin mereka sudah lelahmengingatkan," tutur Aries.

Yang juga tidak membuamya merasa terbe-bani, karena Aries membiayai kuliahnya sendiri."Saya ngga bikin ini jadi beban, Saya pikir gakharus begitu, yang penting masih punya sema-ngat," ujamya.

Ditanya apakah kampusnya tidak member-lakukan DO untuk kuliah sampai batas waktutertcntu, Aries menuturkan, "Sava udah ngga adakuliah, tinggal skripsi, jadi mu gkin gak terlaludipermasalahkan. Cuma katanya tahun ini akanada 'pernutihan'."

Wakil Rektor Bidang Akademik Unisba Prof.Dr. Edi Setiadi, S.H., M.H., ketika dikonfirmasitentang hal ini mengatakan bahwa dia tidakmemiliki data mahasiswa tersebut. "Tidak adamahasiswa angkatan lama yang mengajukan ak-tif kembali karena semua rnahar iswa yangmengarnbil cuti harus melalui saya," kata Edi.

Terkait pengakuan Aries, Edi mengatakan,fakultas yang bersangkutan van f mengetahuipersoalannya, sedangkan universitas hanya me-nunggu ajuan.

Kebijakan KampusTerlambamya mahasiswa dalam rneram-

pungkan studi tentu menjadi masalah bukanhanya bagi mahasiswa, tetapi juga pihak univesi-tas, utamanya universitas yang berstatus negeri.Oleh karena itu, beberapa kampus memilikistrategi tersendiri untuk menghadapi masalahini. ITB misalnya, setahun sebelum masa studimahasiswa habis, sudah mernberikan warningkhusus dan langsung kepada rnahasiswabersangkutan.

"Setiap mahasiswa yang jatah kuliahnya ting-gal setahun lagi, akan rnendapat peringatan yanglangsung disampaikan melalui we di mana seti-ap mahasiswa memiliki ID," kata rof. Dr. Ir. Ka-darsah Suryadi, D.E.A., Pjs, Wakil Rektor bidangAkademik dan Kemahasiswaan ITB (15/10).

Selain mendapat peringatan, ahasiswa terse-but juga namanya akan diberikan kepada pihakjurusan agar mendapat perhatian usu.

Fatih [email protected]