LAPORANPERANCANGAN GEDUNGPROGRAM STUDI TEKNIK SIPILUNIVERSITAS
BENGKULU
BAB IDESKRIPSI KONSEP STRUKTUR
1.1 Lingkup PekerjaanGedung yang akan direncanakan adalah kantor
dengan nama Kantor SMAN NISABIL BENGKULU yang beralamat di Jl.
Cendana Bengkulu. Berdasarkan perencanaan, gedung ini terdiri dari
2 lantai yang typical dengan tinggi antar lantai yaitu 4,5
meter.Pekerjaan ini memiliki lingkup kerja yang berisikan :a.
Deskripsi Konsep Strukturb. Gambar Layout (Denah) Elemen Struktur
Rencanac. Perhitungan Analisis Strukturd. Perhitungan Detail Design
untuk Elemen Strukture. Penggambaran Hasil Design Struktur
1.2 Penanggung Jawab PekerjaanPenanggung Jawab: 1. Nur Ariva
Sabila 2. Khairunisa Nama Proyek: Pembangunan Kantor SMAN
NISABILLokasi: Jl. Cendana BengkuluJumlah Lantai: 2 lantai
1.3 Material StrukturPekerjaan Kantor SMAN NISABIL akan
menggunakan material struktur sebagai berikut :a. Kuda-kuda atap
baja bj-37, bukan baja ringan b. Dinding / partisi pasangan
setengah bata c. Kolom, ring beam, lintel, dan sloof beton
bertulang dengan mutu beton (fc) sebesar 30 Mpa.d. Penutup lantai
keramik e. Kusen dan daun pintu / jendela kayu f. Plafon kayu lapis
(plywood) dengan rangka penggantung kayu
1.4 Tipe StrukturTipe struktur yang digunakan dalam pekerjaan
ini menggunakan mutu beton (fc) sebesar 30 MPa. Dengan tinggi kolom
4,5 meter. Kolom utama untuk struktur menggunakan baja tulangan 19
mm dengan fy = 400 MPa, tulangan sengkang untuk kolom utama 10 mm.
Balok utama dan sloof menggunakan baja tulangan 19 mm, tulangan
sengkang untuk balok utama 10 mm.
1.5 Tipe PondasiTipe pondasi yang digunakan dalam pekerjaan SMAN
NISABIL adalah tipe pondasi dalam jenis pondasi tiang pancang.
Mengacu pada penelitian sondir tanah di daerah yang akan dibangun
yaitu sondir 2 (data terlampir).
1.6 Peraturan yang DigunakanPeraturan perencanaan untuk
pembangunan kantor ini adalah :a. Peraturan Pembebanan Indonesia
untuk Gedung oleh Departemen Pekerjaan Umum 1987.b. SK SNI
03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung.c. SK SNI 1726-2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Struktur Bangunan Gedungd. SK SNI 03-1729-2002 Tata Cara
Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung.
1.7 Besaran Pembebanan yang Digunakan (Hidup, Mati, dan
Angin)Beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut :1. Beban
Mati (Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung 1987).
BAHAN BANGUNAN
Baja7850 kg/m3
Batu belah, batu bulat, batu gunung1500 kg/m3
Batu pecah1450 kg/m3
Beton 2200 kg/m3
Beton bertulang2400 kg/m3
Kayu 1000 kg/m3 (kelas I)
Kerikil, koral1650 kg/m3 (kering udara sampai lembab)
Pasangan bata merah1700 kg/m3
Pasangan batu belah, batu bulat, batu gunung2200 kg/m3
Pasir 1600 kg/m3 (kering udara sampai lembab)
Pasir 1800 kg/m3 (jenuh air)
Pasir kerikil, koral1850 kg/m3 (kering udara sampai lembab)
Tanah, lempung dan lanau1700 kg/m3 (kering udara sampai
lembab)
Tanah, lempung dan lanau2000 kg/m3 (basah)
KOMPONEN GEDUNG
Adukan, per cm tebal: dari semen21 kg/m2
Dinding pasangan bata merah: setengah batu250 kg/m2
Penggantung langit-langit (kayu):7 kg/m2 (bentang maks 5m, jarak
s.k.s min. 0,80 m)
Penutup lantai dari ubin, per cm tebal:24 kg/m2 (ubin semen
portland, teraso dan beton, tanpa adukan)
Penutup atap multiroof:
2. Beban Hidup Lantai GedungLANTAI GEDUNG
Lantai dan tangga rumah tinggal200 kg/m2
Sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, toserba, restoran, hotel,
asrama, rumah sakit250 kg/m2
Lantai dan balkon dalam dari ruang pertemuan400 kg/m2
Tangga, bordes, tangga dari gang300 kg/m2
Ruang pelengkap250 kg/m2
Balkon yang menjorok bebas keluar300 kg/m2 (minimum)
Atap GedungAtap/ bagian yang dapat dicapai orang, termasuk
kanopi100 kg/m2 (atap dak)
Atap/bagiannya yang tidak dapat di capai otang (diambil minimum)
:a. Beban hujan
( 40-0,8., kg/m2 ( = sudut atap, minimum 20 kg/m2, tak perlu di
tinjau bila > 500)
b. Beban terpusat100 kg/m2
Balok/gording tepi bagian kantilever200 kg/m2
3. Koefisien reduksi beban hidup pada perkantoran Untuk
perencanaan balok induk dan portal (lantai)0,6 Untuk peninjauan
gempa (lantai)0,3 Untuk perencanaan balok induk dan portal
(tangga)0,6 Untuk peninjauan gempa (tangga)0,3
4. Beban Angin Tekanan Tiupa) Tekan tiup minimum 25 kg/m2b)
Tekanan tiup minimum 40 kg/m2 (dilaut dan tepi laut sampai 5 km
dari pantai )c) Jika kecepatan angin bisa menimbulkan tekanan yang
lebih besar : ; v = kecepatan angin (m/s) Koefisien AnginGedung
tertutup+ tekan - hisap
a. Dinding vertikalDi pihak angin+ 0,9
Di belakang angin-0,4
Sejajar arah angin-0,4
b. Atap segitiga :Di pihak angin < 65o( 0,02. 0,4 )
= sudut atap65o< < 90o+0,9
Di belakang angin(semua sudut)-0,4
c. Atap segitiga majemuk :Bidang atap di pihak angin <
65o
( 0,02. 0,4 )
65o< < 90o+0,9
Bidang atap di belakang angin( semua sudut )-0,4
Bidang atap vertical di belakang( semua sudut )+0,4
Gedung terbuka sebelah
> sama dengan (1), dengan tambahan :Bidang dinding dalam
pihak angin+0,6
Bidang dinding dalam di belakang angin-0,3
Pembebasan Peninjauan AnginGedung tertutup+tekan -hisap
a. Dinding vertikalDi pihak angin+0,9
Di belakang angin-0,4
Sejajar arah angin-0,4
b. Atap segitiga :Di pihak angin < 65o( 0,02. 0,4 )
= sudut atap65o< < 90o+0,9
Di belakang angin(semua sudut)-0,4
c. Atap segitiga majemuk :Bidang atap di pihak angin < 65o(
0,02. 0,4 )
= sudut atap65o< < 90o+0,9
Bidang atap di belakang angin (semua sudut)-0,4
Bidang vertical di belakang(semua sudut)+0,4
Gedung terbuka sebelah
> sama dengan (1), dengan tambahan :Bidang dinding dalam di
pihak angin+0,6
Bidang dinding dalam di belakang angin-0,3
1.8 Metode Analisis StrukturAnalisis struktur pembangunan kantor
ini menggunakan computer berbasis elemen hingga yaitu SAP
(Structure Analysis Program).
1.9 Metode Desain StrukturMetode desain struktur untuk
pembangunan kantor ini menggunakan: Desain pondasi Menggunakan
metode Terzaghi. Desain rencana balok, kolom, pelat, tangga (untuk
semua lantai) Menggunakan metode SNI.
Desain kuda-kuda atap (sambungan, plat kopel, plat
dasar)Menggunakan metode LRFD (Load Resistance and Factor
Design).
1.10 Jumlah Tipe Balok Beserta DimensinyaTipe balok yang
digunakan dalam pembangunan kantor SMAN NISABIL ini berjumlah 3,
yaitu: Balok 1 berukuran 20 x 25 cm. Balok 2 berukuran 30 x 25 cm.
Balok 3 berukuran 15 x 15 cm.
1.11 Jumlah Tipe Kolom Beserta DimensinyaTipe kolom yang
digunakan dalam pembangunan kantor SMAN NISABIL ini berjumlah 2,
yaitu: Kolom 1 berukuran 25 x 25 cm dan tinggi 4,5 m. Kolom 2
berukuran 30 x 30 cm dan tinggi 4,5 m. Kolom 3 berukuran 35 x 35 cm
dan tinggi 4,5 m. Kolom Praktis berukuran 15 x 15 cm dan tinggi 4,5
m.
1.12 Jumlah Tipe Pondasi Beserta DimensinyaTipe pondasi yang
digunakan dalam pembangunan kantor SMAN NISABIL ini berjumlah 1,
yaitu pondasi tiang pancang dengan kedalaman 12 m.
1.13 Asumsi Asumsi yang DigunakanKonsep dan asumsi yang dipakai
dalam perencanaan gedung ini adalah balok lemah dan kolom kuat.
Konsep balok lemah kolom kuat ini dimaksudkan agar jika terjadi
beban gempa yang sangat besar maka struktur gedung akan tetap
kokoh, karena kolomnya kuat dan jika terjadi kerusakan atau
kehancuran pada salah satu lantai maka yang menderita kerusakan
hanyalah lantai itu sendiri dan satu lantai dibawahnya saja, karena
baloknya lemah. Jika ternyata balok tersebut tidak sanggup menahan
gaya-gaya yang diatasnya dan ada kemungkinan runtuh maka runtuhnya
vertikal ke bawah, sehingga tidak menganggu bangunan gedung-gedung
disebelahnya. Perencanaan tulangan balok yang dipakai adalah momen
kapasitas balok.
BAB II
BAB IIIPERHITUNGAN ANALISIS STRUKTUR
3.1 PEMODELAN STRUKTURPemodelan struktur pada perencanaan gedung
ini dengan menggunakan SAP 2000.
3.2 PEMODELAN PEMBEBANAN3.2.1 PEMODELAN ATAP3.2.1.1 Dasar
PerencanaanAtap direncanakan dari struktur baja yang dirakit di
tempat atau di proyek. Perhitungan struktur rangka atap didasarkan
pada panjang bentangan jarak kuda-kuda satu dengan lainnya. Selain
itu juga diperhitungkan terhadap beban yang bekerja, yaitu meliputi
beban mati dan beban hidup. Setelah diperoleh pembebanan, kemudian
dilakukan perhitungan dan perencanaan dimensi serta batang dari
kuda kuda tersebut. Perhitungan struktur atap gedung dari kuda-kuda
baja konvensional dalam perencanaan konstruksinya menggunakan
Pedoman Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI), dan SK SNI
untuk baja tahun 2002. Semua perencanaan tersebut berdasarkan
pembebanan atap, meliputi :a. Beban mati, terdiri dari :1. Berat
sendiri penutup atap2. Berat sendiri gording3. Berat sendiri kuda
kudab. Beban hidup pada atap/ dan atau bagian atap yang tidak dapat
dicapai dan dibebani oleh orang, harus diambil yang paling
menentukan diantara dua macam beban berikut :Beban terbagi rata per
m2 bidang datar berasal dari beban air hujan sebesar (40-0,8) Kg/m2
dimana adalah sudut kemiringan atap dalam derajat, dengan ketentuan
beban tersebut tidak perlu diambil lebih besar dari 20 Kg/m2 dan
tidak perlu ditinjau bila kemiringan atapnya lebih besar dari 5001.
Beban terpusat berasal dari seorang pekerja atau seorang pemadam
kebakaran dengan peralatannya minimum 100 kg.
3.1.1 Data umum rencana atap
Menghitung panjang gable frame (r)Jarak F-D :Cos 35o= r= = 7,58
mBentuk rangka kuda-kuda : Kuda kuda frame bajaJarak antar
kuda-kuda : 4,5 m ( jarak terpanjang )Kemiringan atap () : 35o
Bahan gording : Baja profil lip channel ([)Bahan rangka kuda-kuda :
Baja profil IWFBahan penutup atap : MultiroofAlat sambung :
Baut-murBentuk atap : PelanaMutu baja profil : Bj-37fy = 2400
kg/cm2
3.2 PERENCANAAN GORDING3.2.1 Perencanaan pada gording Dicoba
menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channel ([)
150x65x20x2 (katalog produk PT. GUNUNG RAJA PAKSI) pada perencanaan
kuda-kuda dengan data sebagai berikut : Berat gording = 4,82 kg/m-
t = 2 mm Ix = 218 cm4 - Zx = 29,1 cm3 Iy = 36 cm4 - Zy = 8,3 cm3 h
= 150 mm b = 65 mm Kemiringan atap ()= 35o Jarak antar gording yang
ditinjau (Lc)= 1 m Bentang gording (diambil yang terpanjang) = 4,0
m = 400 cm Berat penutup atap (genteng kramik+usuk+reng)= 50 kg/m2
Berat hidup = 100 kg/m
3.2.2 PembebananBeban mati (qD)Berat gording channel ([)
150x65x20x2= 3,9kg/mBerat penutup atap = 1 m x 50 kg/m2= 50 kg/m
+qtotal = 53,9 kg/mBeban hidup (qL)Pekerja ditengah bentang (P)=
100 kgAir hujan (qR) = (40-(0,8 x ) x 1 = (40-(0,8 x 35)) x 1 = 12
kg/m Gambar gaya kerja pada gording
Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban
mati qtotal bekerja vertikal, qtotal diuraikan sumbu X dan sumbu Y,
sehingga diperoleh :
Beban mati (qD = 53,9 kg/m )qDx = qtotal . sin = 53,9 . sin 35o=
30,939 kg/mqDy = qtotal . cos = 53,9 . cos 35o = 44,144 kg/m
Beban hidup(P=100 kg)Px = P . sin = 100 . sin 35o = 57,358 kgPy
= P . cos = 100 .cos 35o = 81,915 kg
(qL = 12 kg/m)qLx = qL . sin = 12 . sin 35o = 6,883 kg/mqLy = qL
. cos = 12 .cos 35o = 9,830 kg/m
Gambar gaya kerja pada beban mati
Gambar momen akibat beban hidup terpusat
3.2.3 Kombinasi momenMx = = = 188,051 kgm = 18805,1 kgcmMy1 = =
= 268,466 kgm = 26846,6 kgcm3.2.4 Kontrol terhadap teganganBJ 37
(fy = 2400 kg/cm2)f = + = + = 2294,775 kg/cm2 Syarat f <
fy2294,775 kg/cm2 < ijin = 2400 kg/cm2.........OK!!
3.2.5 Kontrol terhadap lendutanBerdasarkan (PPBBI : 148) untuk
lendutan yang diizinkan : ijin = . L= . 4 = 1,667 cmsumbu X x = . +
. = . + . = 1,011 cm sumbu Y y= . + . = . + . = 0,054 cm = = =
1,013 cm < ijin = 1,667 cmJadi, gording dengan dimensi baja
profil tipe lip channel ([) 150x65x20x2 aman untuk digunakan.
3.3 PERHITUNGAN DIMENSI BALOK KUDA-KUDA (GABLE)3.3.1 Pembebanan
pada balok gableBalok yang direncanakan menggunakan IWF 250x125x5x8
(katalog produk PT. GUNUNG GARUDA) dengan data sebagai berikut :H =
250 mmTs= 8 mmb = 125 mmTb= 5 mmZx= 285 cm3q = 25,7 kg/mZy = 41,1
cm3A = 32,68 cm2Ix= 3540 cm4 Iy= 255 cm4
Gambar distribusi pembebanaN
Pembebanan pada balok gable akibat beban yang dipikul oleh
gording terpanjang 4,5 m.
Gambar pembebanan yang dipikul gable
3.3.2 Pembebanan Pembebanan pada balok gable akibat beban-beban
yang dipikul oleh 1 gording dengan bentang 4,5 m : Gording 1 =
gording 14 ( karena terletak diujung balok maka menerima beban
setengah jarak gording = 0,5 m)
Beban Mati : Berat sendiri penutup atap = 50 x 0,5 x 4,5 = 112,5
kgBerat sendiri gording = 8,17 x 4,5= 36,765kgBerat sendiri balok =
32 x 0,5 = 17,5 kg
Beban Hidup :Pekerja ditengah bentang (P)= 100 kgAir hujan (qR)
= (40-(0,8 x 35)) x 0,5 x 4,5= 27 kg Gording 7 = gording 8 (
menerima beban setengah jarak gording + setengah sisa jarak ke
puncak = 0,5 + 0,25 = 0,75 m )
Beban Mati : Berat sendiri penutup atap = 50 x 0,75 x 4,5 =
168,75 kgBerat sendiri gording = 8,17 x 4,5= 36,765 kgBerat sendiri
balok = 32 x 0,75 = 24 kg
Beban Hidup :Pekerja ditengah bentang (P)= 100 kgAir hujan (qR)
= (40-(0,8 x 35)) x 0,75 x 4,5= 40,5 kg
Gording 6 (dua kali setengah sisa jarak ke puncak =2 x 0,25 =
0,5)Beban Mati : Berat sendiri penutup atap = 50 x 0,5 x 4,5= 112,5
kgBerat sendiri gording = 8,17 x 4,5= 36,765 kgBerat sendiri balok
= 32 x 0,5 = 17,5 kgBeban Hidup :Pekerja ditengah bentang (P)= 100
kgAir hujan (qR) = (40-(0,8 x 35)) x 0,5 x 4,5= 27 kg Gording
selain 1, 7, 8, 14 (menerima beban setengah 2 kali setengah jarak
gording = 1 m)Beban Mati : Berat sendiri penutup atap = 50 x 1 x
4,5 = 225 kgBerat sendiri gording = 8,17 x 4,5= 36,765 kgBerat
sendiri balok = 32 x 1 = 32 kgBeban Hidup :Pekerja ditengah bentang
(P)= 100 kg Air hujan (qR) = (40-(0,8 x 35)) x 1 x 4= 54 kg
Dengan cara yang sama untuk mempermudah perhitungan beban-beban
pada balok gable akibat masing=masing gording dilakukan secara
tabelaris sebagai berikut :
Tabel beban mati pada gording (kg)NoPembebananP1 = P14P7= P8P6P2
Dst
1Berat penutup atap112,5168,75112,5225
2Berat gording36,76536,76536,76536,765
3Berat sendiri balok17,52417,532
P166,765206,68116,765293,765
Tabel beban hidup pada gording (kg)NoPembebananP1 = P14 P7=
P8P6P2 Dst
1Berat pekerja ditengah bentang100 100100100
2Air hujan2740,52754
P127140,5127154
Beban angin Berdasarkan PPIUG tahun 1983 pasal 4.4 ayat 1,
menjelaskan bangunan gedung tertutup dan rumah tinggal dengan
tinggi lebih dari 16 m maka beban angin diperhitungkan.Tinggi
bangunan > 16 m (tinjauan beban angin)11,5 < 16 m, maka beban
angin tidak diperhitungkanGaya tekan dan hisap angin dapat dihitung
sebagai berikut :P = 25 kg/m2 (daerah jauh dari tepi laut)
Gaya tekan pada atap= (0,02 0,4)p= (0,02 x 35 0,4) x 25 =
7,5kg/m2Gaya hisap pada atap= -0,4.p = -0,4 x 25N = - 10kg/m2P=
beban angin x jarak kuda-kuda x jarak joint a. P1(tekan)= 5 x 4,5 x
1.15/2 = 11.5 kga. P1x = 11.5 cos 35 = 9.42 kgb. P1y = 11.5 sin 35
= 6,60 kgb. P2(tekan) = 5x 4,5 x 1.22 = 24.4 kga. P2x = 24.4 cos 35
= 19,99 kgb. P2y = 24.4 sin 35 = 14 kgc. P3(tekan) = 5x 4,5 x 1.29
= 25.8 kga. P3x = 25.8 cos 35 = 21,13 kgb. P3y = 25.8 sin 35 =
14,80 kgd. P4(hisap) = -10 x 4,5 x 1.15/2 = -23 kga. P4x = -23 cos
35 = -18,84 kgb. P4y = -23 sin35 = -13,19 kge. P5(hisap) = -10 x
4,5 x 1.22 = -48.8 kga. P5x = -48.8 cos 35 = -39,97 kgb. P5y =
-48.8 sin 35 = -28 kgf. P6(hisap) = -10 x 4,5 x 1.29 = -51.6 kga.
P6x = -51.6 cos 35 = -42,27 kgb. P6y = -51.6 sin 35 = -29,60 kg
3.4 Perhitungan gaya dalamPerhitungan gaya dalam dihitung dengan
menggunakan SAP 2000.
Gambar frame dengan beban mati
Gambar frame dengan beban hidup
Gambar deformasi struktur akibat beban kombinasi beban mati dan
beban hidup
Gambar shear force akibat beban kombinasi beban mati dan beban
hidup
Gambar shear force akibat beban beban mati
Gambar shear force akibat beban beban hidup
Gambar reaksi tumpuan akibat kombinasi beban mati dan beban
hidup
Gambar reaksi tumpuan akibat beban mati sebesar 18,47 KN
Gambar reaksi tumpuan akibat beban hidup sebesar 12,10 KN
Gambar momen akibat beban kombinasi beban mati dan beban
hidup
Gambar momen akibat beban beban mati
Gambar momen akibat beban beban hidup
PEMODELAN PEMBEBANAN STRUKTUR
3.2.2.1 Pemodelan Pada Portal 1Rekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675
kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 3= 0,35m
x 0,35m x 4,5m x 2400 kg/m3= 1323 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x
1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 Kn
Beban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mSloof 1=
0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400
kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120
kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/m
Beban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288
kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110
kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika
Electrika= 25 kg/m2
Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor=
250 kg/m
3.2.2.2 Pemodelan Pada Portal 2Rekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675
kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 4= 0,15m
x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x
1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 Kn Beban GarisBalok 1= 0,20m x
0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mSloof 1= 0,25m x 0,25m x 2400 kg/m3=
150 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m
x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400
kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2 Mortar dan Spesi= 0,05m x2200
kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72
kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2
Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor=
250 kg/m
3.2.2.3 Pemodelan Pada Portal ditengah 2-3Rekapitulasi
PembebananBeban MatiBeban titikKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400
kg/m3= 243 kgBeban GarisBalok anak= 0,15m x 0,15m x 2400 kg/m3= 54
kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mDinding= 4,5m x 250
kg/m2= 1125 kg/mAtap= 18,47 Kn
3.2.2.4 Pemodelan Pada Portal 3Rekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675
kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 4= 0,15m
x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x
1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x
0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3=
252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m
x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125
kg/m
Beban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288
kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110
kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika
Electrika= 25 kg/m2
Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor=
250 kg/m
3.2.2.5 Pemodelan Pada Portal 4Rekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675
kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 3= 0,35m
x 0,35m x 4,5m x 2400 kg/m3= 1323 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x
1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x
0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/m Balok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3=
252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 2= 0,15m
x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3=
120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat
Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan
Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400
kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2 Beban HidupBeban Hidup
Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m
3.2.2.6 Pemodelan Pada Portal 5Rekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675
kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 3= 0,35m
x 0,35m x 4,5m x 2400 kg/m3= 1323 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x
1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x
0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3=
252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 2= 0,15m
x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3=
120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat
Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2
Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai=
0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban
HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250
kg/m
3.2.2.7 Pemodelan Pada Portal 6Rekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675
kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom PDSTAL=
0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban
GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x
0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3=
252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m
x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125
kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288
kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110
kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika
Electrika= 25 kg/m2
Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor=
250 kg/m
3.2.2.8 Pemodelan Pada Portal ditengah 6 - 7Rekapitulasi
PembebananBeban MatiBeban titikKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400
kg/m3= 243 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok anak= 0,15m x 0,15m x
2400 kg/m3= 54 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72
kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat
Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan
Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400
kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup
Atap= 12,1 kn
3.2.2.8 Pemodelan Pada Portal 7Rekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972
kgKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL=
0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban
GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x
0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3=
252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m
x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125
kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288
kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110
kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika
Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup
Lantai Kantor= 250 kg/m
3.2.2.9 Pemodelan Pada Portal ditengah 7 -8Rekapitulasi
PembebananBeban MatiBeban titikKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400
kg/m3= 243 kgBeban GarisBalok anak= 0,15m x 0,15m x 2400 kg/m3= 54
kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mDinding= 4,5m x 250
kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3=
288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110
kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika
Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup
Lantai Kantor= 250 kg/m
3.2.2.10 Pemodelan Pada Portal 8Rekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972
kgKolom 3= 0,35m x 0,35m x 4,5m x 2400 kg/m3= 1323 kgKolom 4= 0,15m
x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x
1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 Kn Beban GarisBalok 1= 0,20m x
0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3=
252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 2= 0,15m
x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3=
120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat
Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan
Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400
kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup
Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m
3.2.2.11 Pemodelan Pada Portal ARekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972
kgKolom 3= 0,35m x 0,35m x 4,5m x 2400 kg/m3= 1323 kgKolom 4= 0,15m
x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x
1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x
0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3=
252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mRingBalok=
0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125
kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288
kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110
kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika
Electrika= 25 kg/m2
Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor=
250 kg/m
3.2.2.12 Pemodelan Pada Portal ditengah A-BRekapitulasi
PembebananBeban MatiBeban titikKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400
kg/m3= 243 kg Beban GarisBalok anak= 0,15m x 0,15m x 2400 kg/m3= 54
kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mDinding= 4,5m x 250
kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3=
288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110
kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika
Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Lantai Kantor= 250
kg/m
3.2.2.13 Pemodelan Pada Portal BRekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972
kgKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL=
0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban
GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x
0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3=
252 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m
x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400
kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200
kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72
kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1
knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m
3.2.2.14 Pemodelan Pada Portal ditengah B-CRekapitulasi
PembebananBeban MatiBeban titikKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400
kg/m3= 243 kg
3.2.2.15 Pemodelan Pada Portal CRekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972
kgKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL=
0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban
GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x
0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3=
252 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m
x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400
kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200
kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72
kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1
knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m
3.2.2.16 Pemodelan Pada Portal DRekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675
kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom PDSTAL=
0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban
GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x
0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3=
252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m
x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125
kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288
kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110
kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika
Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup
Lantai Kantor= 250 kg/m
3.2.2.17 Pemodelan Pada Portal ERekapitulasi PembebananBeban
MatiBeban titikKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972
kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgBeban
GarisBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x
0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3=
120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat
Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan
Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400
kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup
Lantai Kantor= 250 kg/m
Hasil Axial Force Diagram untuk beban mati
Bentuk Deformasi akibat beban kombinasi 1,2D+1,6L
Bentuk Deformasi akibat beban kombinasi 1,4D
bentuk deformasi akibat beban mati dan hidup
NoJenis StrukturMomen 3 (min) (KNm)Momen 3 (max)(KNm)Gaya Geser
(KN)
1Sloof 1 30x25-45,596337,518353,813
2Sloof 2 15x20-27,302313,8789-35,715
3Balok 1 20x25-24,553411,4411-36,507
4Balok 2 30x25-31,806217,540942,058
5Balok 3 15x15-9,5537,5646-11,61
6RingBalok 20x25-5,58123,7942-7,91
NoJenis StrukturMomen 2(KNm)Momen 3(KNm)Gaya Geser (KN)
1Kolom 1 25x25-2,04615,655-1,756
2Kolom 2 30x30-18,787915,2077-11,813
3Kolom 3 35x3515,8885-17,36146,792
4Kolom 4 15x152,8091,90840,78
5Kolom Pedestal 35x35-32,3667-25,7887-25,789
Reaksi TumpuanF1F2F3
(KN)(KN)(KN)
MAX19,95728,58266,943
MIN-24,112-26,07410,573
BAB IVPERHITUNGAN DETAIL DESAIN
4.1 Pengecekan Dimensi StrukturTinggi lantai dasar = 4500
mmTinggi tipikal lantai di atasnya = 4500 mma. Kolom 1 (25 x 25
cm)Cek KolomSyarat kolom persegi
250 17,36 mm OK !!b. Kolom 2 (30 x 30 cm)Cek KolomSyarat kolom
persegi
300 25 mm OK !!c. Kolom 3 (35 x 35 cm)Cek KolomSyarat kolom
persegi
350 34,02 mm OK !!
d. Kolom 4 (15 x 15 cm)Cek KolomSyarat kolom persegi
150 6,25 mm OK !!
e. Kolom Pedestal (35 x 35 cm)Cek KolomSyarat kolom persegi
350 153,125 mm OK !!f. Balok 1 (20 x 25 cm) Syarat :
250 12,5 mm mm OK !!
g. Balok 2 (30 x 25 cm) Syarat :
300 15,625 mm mm OK !!
h. Balok 3 (15 x 15 cm) Syarat :
150 12,5 mm mm OK !!
i. Ring Balok (20 x 25 cm)Syarat :
250 12,5 mm OK!!
j. Sloof 1 (30 x 25 cm) Syarat :
300 15,625 mm mm OK !!
k. Sloof 2 (15 x 20 cm) Syarat :
200 9,375 mm mm OK !!
4.2 Desian Penulangan4.2.1 Kolom Kolom 1Penulangan Kolom
Perhitungan Tulangan Lentur Kolom
Data Perencanaan:KOLOM 1
b =250mmD tul =16mm
h =250mmD sengkang =8mm
fc' =30Mpas =25mm
fy =400Mpa
Dari Perhitungan SAP diperoleh:
Pu =72,075kN= 72075N
Mu =5,655kNm=5655000Nmm
d = h - s - D sengkang - 1/2 D tul
= 209mm
d' =h - d
=41mm
e = Mu/Pu
=0,078459938m
=78,45993757mm
e min =0,1 x h
= 25mm
cb =(600/(600+fy)).d
=125,4
ab = x cb
=106,59
Pnb =0,85 x fc' x ab x b
=679511,25N
Pnperlu =Pu/
=84794,11765N
Pnperlu < Pnbanalisis keruntuhan tarik
a = Pn/(0,85xfc'xb)
=13,30103806
As =(Pnperlu(h/2-e-a/2))/(fy(d-d'))
=50,33331304mm2
Luas memanjang minimum:
Ast =1% Ag
=625mm2
Sehingga, As = As'
As =Ast/2
=312,5mm2
Menghitung jumlah tulangan
n =As/(1/4..d^2)
=1,553622159D16
=2D16
As ada =n.1/4..d^2
=402,2857143mm2>50,33331mm2
As ada > As perlu..OK
Digunakan Tulangan2D16
Perhitungan tulangan geser kolom
Dari perhitungan SAP didapat:
Vu =1,756kN=1756N
Vc =(1+(Pu/14.Ag)).(fc'/6)^0,5.b.d
=126458,3808N
Vc =107489,6236N
0,5 Vc =53744,81182N
Vu86,12557mm2
As ada > As perlu..OK
Digunakan Tulangan2D16
Perhitungan tulangan geser kolom
Dari perhitungan SAP didapat:
Vu =11,813kN=11813N
Vc =(1+(Pu/14.Ag)).(fc'/6)^0,5.b.d
=195321,9876N
Vc =166023,6894N
0,5 Vc =83011,84471N
Vu94,98263mm2
As ada > As perlu..OK
Digunakan Tulangan3D16
Perhitungan tulangan geser kolom
Dari perhitungan SAP didapat:
Vu =6,792kN=6792N
Vc =(1+(Pu/14.Ag)).(fc'/6)^0,5.b.d
=264120,7786N
Vc =224502,6618N
0,5 Vc =112251,3309N
Vu14,4844mm2
As ada > As perlu..OK
Digunakan Tulangan2D16
Perhitungan tulangan geser kolom
Dari perhitungan SAP didapat:
Vu =0,78kN=780N
Vc =(1+(Pu/14.Ag)).(fc'/6)^0,5.b.d
=39109,60623N
Vc =33243,16529N
0,5 Vc =16621,58265N
Vu179,6862mm2
As ada > As perlu..OK
Digunakan Tulangan3D16
Perhitungan tulangan geser kolom
Dari perhitungan SAP didapat:
Vu =25,789kN=25789N
Vc =(1+(Pu/14.Ag)).(fc'/6)^0,5.b.d
=279616,701N
Vc =237674,1958N
0,5 Vc =118837,0979N
VuVu43,2518kN >Vu :11,61kN
Jika > dari Vu maka memakai tulangan geser minimum
Jika < dari Vu maka memakai tulangan geser
Tulangan geserGeser minimum
S = d/2 :52,75mm
*Vu11,61kNS pakai150mm
*Vc10,8129kN
Vu Vc YesPakai tulangan geser minimum
NoHitung Vs
*Vs4,6671kN
(Vu/0.75)-Vc
*Vs