Top Banner
LAPORAN PERANCANGAN GEDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BENGKULU BAB I DESKRIPSI KONSEP STRUKTUR 1.1 Lingkup Pekerjaan Gedung yang akan direncanakan adalah kantor dengan nama Kantor SMAN NISABIL BENGKULU yang beralamat di Jl. Cendana Bengkulu. Berdasarkan perencanaan, gedung ini terdiri dari 2 lantai yang typical dengan tinggi antar lantai yaitu 4,5 meter. Pekerjaan ini memiliki lingkup kerja yang berisikan : a. Deskripsi Konsep Struktur b. Gambar Layout (Denah) Elemen Struktur Rencana c. Perhitungan Analisis Struktur d. Perhitungan Detail Design untuk Elemen Struktur e. Penggambaran Hasil Design Struktur 1.2 Penanggung Jawab Pekerjaan Penanggung Jawab : 1. Nur Ariva Sabila 2. Khairunisa Nama Proyek : Pembangunan Kantor SMAN NISABIL Lokasi : Jl. Cendana Bengkulu Jumlah Lantai : 2 lantai 1.3 Material Struktur Pekerjaan Kantor SMAN NISABIL akan menggunakan material struktur sebagai berikut : a. Kuda-kuda atap baja bj-37, bukan baja ringan KHAIRUNISA NUR ARIVA SABILA G1B011038 G1B011046
131

pg-fix

Nov 09, 2015

Download

Documents

Rian Fahrezha

perancangan gedung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORANPERANCANGAN GEDUNGPROGRAM STUDI TEKNIK SIPILUNIVERSITAS BENGKULU

BAB IDESKRIPSI KONSEP STRUKTUR

1.1 Lingkup PekerjaanGedung yang akan direncanakan adalah kantor dengan nama Kantor SMAN NISABIL BENGKULU yang beralamat di Jl. Cendana Bengkulu. Berdasarkan perencanaan, gedung ini terdiri dari 2 lantai yang typical dengan tinggi antar lantai yaitu 4,5 meter.Pekerjaan ini memiliki lingkup kerja yang berisikan :a. Deskripsi Konsep Strukturb. Gambar Layout (Denah) Elemen Struktur Rencanac. Perhitungan Analisis Strukturd. Perhitungan Detail Design untuk Elemen Strukture. Penggambaran Hasil Design Struktur

1.2 Penanggung Jawab PekerjaanPenanggung Jawab: 1. Nur Ariva Sabila 2. Khairunisa Nama Proyek: Pembangunan Kantor SMAN NISABILLokasi: Jl. Cendana BengkuluJumlah Lantai: 2 lantai

1.3 Material StrukturPekerjaan Kantor SMAN NISABIL akan menggunakan material struktur sebagai berikut :a. Kuda-kuda atap baja bj-37, bukan baja ringan b. Dinding / partisi pasangan setengah bata c. Kolom, ring beam, lintel, dan sloof beton bertulang dengan mutu beton (fc) sebesar 30 Mpa.d. Penutup lantai keramik e. Kusen dan daun pintu / jendela kayu f. Plafon kayu lapis (plywood) dengan rangka penggantung kayu

1.4 Tipe StrukturTipe struktur yang digunakan dalam pekerjaan ini menggunakan mutu beton (fc) sebesar 30 MPa. Dengan tinggi kolom 4,5 meter. Kolom utama untuk struktur menggunakan baja tulangan 19 mm dengan fy = 400 MPa, tulangan sengkang untuk kolom utama 10 mm. Balok utama dan sloof menggunakan baja tulangan 19 mm, tulangan sengkang untuk balok utama 10 mm.

1.5 Tipe PondasiTipe pondasi yang digunakan dalam pekerjaan SMAN NISABIL adalah tipe pondasi dalam jenis pondasi tiang pancang. Mengacu pada penelitian sondir tanah di daerah yang akan dibangun yaitu sondir 2 (data terlampir).

1.6 Peraturan yang DigunakanPeraturan perencanaan untuk pembangunan kantor ini adalah :a. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung oleh Departemen Pekerjaan Umum 1987.b. SK SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.c. SK SNI 1726-2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedungd. SK SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung.

1.7 Besaran Pembebanan yang Digunakan (Hidup, Mati, dan Angin)Beban yang diperhitungkan adalah sebagai berikut :1. Beban Mati (Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung 1987). BAHAN BANGUNAN

Baja7850 kg/m3

Batu belah, batu bulat, batu gunung1500 kg/m3

Batu pecah1450 kg/m3

Beton 2200 kg/m3

Beton bertulang2400 kg/m3

Kayu 1000 kg/m3 (kelas I)

Kerikil, koral1650 kg/m3 (kering udara sampai lembab)

Pasangan bata merah1700 kg/m3

Pasangan batu belah, batu bulat, batu gunung2200 kg/m3

Pasir 1600 kg/m3 (kering udara sampai lembab)

Pasir 1800 kg/m3 (jenuh air)

Pasir kerikil, koral1850 kg/m3 (kering udara sampai lembab)

Tanah, lempung dan lanau1700 kg/m3 (kering udara sampai lembab)

Tanah, lempung dan lanau2000 kg/m3 (basah)

KOMPONEN GEDUNG

Adukan, per cm tebal: dari semen21 kg/m2

Dinding pasangan bata merah: setengah batu250 kg/m2

Penggantung langit-langit (kayu):7 kg/m2 (bentang maks 5m, jarak s.k.s min. 0,80 m)

Penutup lantai dari ubin, per cm tebal:24 kg/m2 (ubin semen portland, teraso dan beton, tanpa adukan)

Penutup atap multiroof:

2. Beban Hidup Lantai GedungLANTAI GEDUNG

Lantai dan tangga rumah tinggal200 kg/m2

Sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, toserba, restoran, hotel, asrama, rumah sakit250 kg/m2

Lantai dan balkon dalam dari ruang pertemuan400 kg/m2

Tangga, bordes, tangga dari gang300 kg/m2

Ruang pelengkap250 kg/m2

Balkon yang menjorok bebas keluar300 kg/m2 (minimum)

Atap GedungAtap/ bagian yang dapat dicapai orang, termasuk kanopi100 kg/m2 (atap dak)

Atap/bagiannya yang tidak dapat di capai otang (diambil minimum) :a. Beban hujan

( 40-0,8., kg/m2 ( = sudut atap, minimum 20 kg/m2, tak perlu di tinjau bila > 500)

b. Beban terpusat100 kg/m2

Balok/gording tepi bagian kantilever200 kg/m2

3. Koefisien reduksi beban hidup pada perkantoran Untuk perencanaan balok induk dan portal (lantai)0,6 Untuk peninjauan gempa (lantai)0,3 Untuk perencanaan balok induk dan portal (tangga)0,6 Untuk peninjauan gempa (tangga)0,3

4. Beban Angin Tekanan Tiupa) Tekan tiup minimum 25 kg/m2b) Tekanan tiup minimum 40 kg/m2 (dilaut dan tepi laut sampai 5 km dari pantai )c) Jika kecepatan angin bisa menimbulkan tekanan yang lebih besar : ; v = kecepatan angin (m/s) Koefisien AnginGedung tertutup+ tekan - hisap

a. Dinding vertikalDi pihak angin+ 0,9

Di belakang angin-0,4

Sejajar arah angin-0,4

b. Atap segitiga :Di pihak angin < 65o( 0,02. 0,4 )

= sudut atap65o< < 90o+0,9

Di belakang angin(semua sudut)-0,4

c. Atap segitiga majemuk :Bidang atap di pihak angin < 65o

( 0,02. 0,4 )

65o< < 90o+0,9

Bidang atap di belakang angin( semua sudut )-0,4

Bidang atap vertical di belakang( semua sudut )+0,4

Gedung terbuka sebelah

> sama dengan (1), dengan tambahan :Bidang dinding dalam pihak angin+0,6

Bidang dinding dalam di belakang angin-0,3

Pembebasan Peninjauan AnginGedung tertutup+tekan -hisap

a. Dinding vertikalDi pihak angin+0,9

Di belakang angin-0,4

Sejajar arah angin-0,4

b. Atap segitiga :Di pihak angin < 65o( 0,02. 0,4 )

= sudut atap65o< < 90o+0,9

Di belakang angin(semua sudut)-0,4

c. Atap segitiga majemuk :Bidang atap di pihak angin < 65o( 0,02. 0,4 )

= sudut atap65o< < 90o+0,9

Bidang atap di belakang angin (semua sudut)-0,4

Bidang vertical di belakang(semua sudut)+0,4

Gedung terbuka sebelah

> sama dengan (1), dengan tambahan :Bidang dinding dalam di pihak angin+0,6

Bidang dinding dalam di belakang angin-0,3

1.8 Metode Analisis StrukturAnalisis struktur pembangunan kantor ini menggunakan computer berbasis elemen hingga yaitu SAP (Structure Analysis Program).

1.9 Metode Desain StrukturMetode desain struktur untuk pembangunan kantor ini menggunakan: Desain pondasi Menggunakan metode Terzaghi. Desain rencana balok, kolom, pelat, tangga (untuk semua lantai) Menggunakan metode SNI.

Desain kuda-kuda atap (sambungan, plat kopel, plat dasar)Menggunakan metode LRFD (Load Resistance and Factor Design).

1.10 Jumlah Tipe Balok Beserta DimensinyaTipe balok yang digunakan dalam pembangunan kantor SMAN NISABIL ini berjumlah 3, yaitu: Balok 1 berukuran 20 x 25 cm. Balok 2 berukuran 30 x 25 cm. Balok 3 berukuran 15 x 15 cm.

1.11 Jumlah Tipe Kolom Beserta DimensinyaTipe kolom yang digunakan dalam pembangunan kantor SMAN NISABIL ini berjumlah 2, yaitu: Kolom 1 berukuran 25 x 25 cm dan tinggi 4,5 m. Kolom 2 berukuran 30 x 30 cm dan tinggi 4,5 m. Kolom 3 berukuran 35 x 35 cm dan tinggi 4,5 m. Kolom Praktis berukuran 15 x 15 cm dan tinggi 4,5 m.

1.12 Jumlah Tipe Pondasi Beserta DimensinyaTipe pondasi yang digunakan dalam pembangunan kantor SMAN NISABIL ini berjumlah 1, yaitu pondasi tiang pancang dengan kedalaman 12 m.

1.13 Asumsi Asumsi yang DigunakanKonsep dan asumsi yang dipakai dalam perencanaan gedung ini adalah balok lemah dan kolom kuat. Konsep balok lemah kolom kuat ini dimaksudkan agar jika terjadi beban gempa yang sangat besar maka struktur gedung akan tetap kokoh, karena kolomnya kuat dan jika terjadi kerusakan atau kehancuran pada salah satu lantai maka yang menderita kerusakan hanyalah lantai itu sendiri dan satu lantai dibawahnya saja, karena baloknya lemah. Jika ternyata balok tersebut tidak sanggup menahan gaya-gaya yang diatasnya dan ada kemungkinan runtuh maka runtuhnya vertikal ke bawah, sehingga tidak menganggu bangunan gedung-gedung disebelahnya. Perencanaan tulangan balok yang dipakai adalah momen kapasitas balok.

BAB II

BAB IIIPERHITUNGAN ANALISIS STRUKTUR

3.1 PEMODELAN STRUKTURPemodelan struktur pada perencanaan gedung ini dengan menggunakan SAP 2000.

3.2 PEMODELAN PEMBEBANAN3.2.1 PEMODELAN ATAP3.2.1.1 Dasar PerencanaanAtap direncanakan dari struktur baja yang dirakit di tempat atau di proyek. Perhitungan struktur rangka atap didasarkan pada panjang bentangan jarak kuda-kuda satu dengan lainnya. Selain itu juga diperhitungkan terhadap beban yang bekerja, yaitu meliputi beban mati dan beban hidup. Setelah diperoleh pembebanan, kemudian dilakukan perhitungan dan perencanaan dimensi serta batang dari kuda kuda tersebut. Perhitungan struktur atap gedung dari kuda-kuda baja konvensional dalam perencanaan konstruksinya menggunakan Pedoman Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI), dan SK SNI untuk baja tahun 2002. Semua perencanaan tersebut berdasarkan pembebanan atap, meliputi :a. Beban mati, terdiri dari :1. Berat sendiri penutup atap2. Berat sendiri gording3. Berat sendiri kuda kudab. Beban hidup pada atap/ dan atau bagian atap yang tidak dapat dicapai dan dibebani oleh orang, harus diambil yang paling menentukan diantara dua macam beban berikut :Beban terbagi rata per m2 bidang datar berasal dari beban air hujan sebesar (40-0,8) Kg/m2 dimana adalah sudut kemiringan atap dalam derajat, dengan ketentuan beban tersebut tidak perlu diambil lebih besar dari 20 Kg/m2 dan tidak perlu ditinjau bila kemiringan atapnya lebih besar dari 5001. Beban terpusat berasal dari seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran dengan peralatannya minimum 100 kg.

3.1.1 Data umum rencana atap

Menghitung panjang gable frame (r)Jarak F-D :Cos 35o= r= = 7,58 mBentuk rangka kuda-kuda : Kuda kuda frame bajaJarak antar kuda-kuda : 4,5 m ( jarak terpanjang )Kemiringan atap () : 35o Bahan gording : Baja profil lip channel ([)Bahan rangka kuda-kuda : Baja profil IWFBahan penutup atap : MultiroofAlat sambung : Baut-murBentuk atap : PelanaMutu baja profil : Bj-37fy = 2400 kg/cm2

3.2 PERENCANAAN GORDING3.2.1 Perencanaan pada gording Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channel ([) 150x65x20x2 (katalog produk PT. GUNUNG RAJA PAKSI) pada perencanaan kuda-kuda dengan data sebagai berikut : Berat gording = 4,82 kg/m- t = 2 mm Ix = 218 cm4 - Zx = 29,1 cm3 Iy = 36 cm4 - Zy = 8,3 cm3 h = 150 mm b = 65 mm Kemiringan atap ()= 35o Jarak antar gording yang ditinjau (Lc)= 1 m Bentang gording (diambil yang terpanjang) = 4,0 m = 400 cm Berat penutup atap (genteng kramik+usuk+reng)= 50 kg/m2 Berat hidup = 100 kg/m

3.2.2 PembebananBeban mati (qD)Berat gording channel ([) 150x65x20x2= 3,9kg/mBerat penutup atap = 1 m x 50 kg/m2= 50 kg/m +qtotal = 53,9 kg/mBeban hidup (qL)Pekerja ditengah bentang (P)= 100 kgAir hujan (qR) = (40-(0,8 x ) x 1 = (40-(0,8 x 35)) x 1 = 12 kg/m Gambar gaya kerja pada gording

Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati qtotal bekerja vertikal, qtotal diuraikan sumbu X dan sumbu Y, sehingga diperoleh :

Beban mati (qD = 53,9 kg/m )qDx = qtotal . sin = 53,9 . sin 35o= 30,939 kg/mqDy = qtotal . cos = 53,9 . cos 35o = 44,144 kg/m

Beban hidup(P=100 kg)Px = P . sin = 100 . sin 35o = 57,358 kgPy = P . cos = 100 .cos 35o = 81,915 kg

(qL = 12 kg/m)qLx = qL . sin = 12 . sin 35o = 6,883 kg/mqLy = qL . cos = 12 .cos 35o = 9,830 kg/m

Gambar gaya kerja pada beban mati

Gambar momen akibat beban hidup terpusat

3.2.3 Kombinasi momenMx = = = 188,051 kgm = 18805,1 kgcmMy1 = = = 268,466 kgm = 26846,6 kgcm3.2.4 Kontrol terhadap teganganBJ 37 (fy = 2400 kg/cm2)f = + = + = 2294,775 kg/cm2 Syarat f < fy2294,775 kg/cm2 < ijin = 2400 kg/cm2.........OK!!

3.2.5 Kontrol terhadap lendutanBerdasarkan (PPBBI : 148) untuk lendutan yang diizinkan : ijin = . L= . 4 = 1,667 cmsumbu X x = . + . = . + . = 1,011 cm sumbu Y y= . + . = . + . = 0,054 cm = = = 1,013 cm < ijin = 1,667 cmJadi, gording dengan dimensi baja profil tipe lip channel ([) 150x65x20x2 aman untuk digunakan.

3.3 PERHITUNGAN DIMENSI BALOK KUDA-KUDA (GABLE)3.3.1 Pembebanan pada balok gableBalok yang direncanakan menggunakan IWF 250x125x5x8 (katalog produk PT. GUNUNG GARUDA) dengan data sebagai berikut :H = 250 mmTs= 8 mmb = 125 mmTb= 5 mmZx= 285 cm3q = 25,7 kg/mZy = 41,1 cm3A = 32,68 cm2Ix= 3540 cm4 Iy= 255 cm4

Gambar distribusi pembebanaN

Pembebanan pada balok gable akibat beban yang dipikul oleh gording terpanjang 4,5 m.

Gambar pembebanan yang dipikul gable

3.3.2 Pembebanan Pembebanan pada balok gable akibat beban-beban yang dipikul oleh 1 gording dengan bentang 4,5 m : Gording 1 = gording 14 ( karena terletak diujung balok maka menerima beban setengah jarak gording = 0,5 m)

Beban Mati : Berat sendiri penutup atap = 50 x 0,5 x 4,5 = 112,5 kgBerat sendiri gording = 8,17 x 4,5= 36,765kgBerat sendiri balok = 32 x 0,5 = 17,5 kg

Beban Hidup :Pekerja ditengah bentang (P)= 100 kgAir hujan (qR) = (40-(0,8 x 35)) x 0,5 x 4,5= 27 kg Gording 7 = gording 8 ( menerima beban setengah jarak gording + setengah sisa jarak ke puncak = 0,5 + 0,25 = 0,75 m )

Beban Mati : Berat sendiri penutup atap = 50 x 0,75 x 4,5 = 168,75 kgBerat sendiri gording = 8,17 x 4,5= 36,765 kgBerat sendiri balok = 32 x 0,75 = 24 kg

Beban Hidup :Pekerja ditengah bentang (P)= 100 kgAir hujan (qR) = (40-(0,8 x 35)) x 0,75 x 4,5= 40,5 kg

Gording 6 (dua kali setengah sisa jarak ke puncak =2 x 0,25 = 0,5)Beban Mati : Berat sendiri penutup atap = 50 x 0,5 x 4,5= 112,5 kgBerat sendiri gording = 8,17 x 4,5= 36,765 kgBerat sendiri balok = 32 x 0,5 = 17,5 kgBeban Hidup :Pekerja ditengah bentang (P)= 100 kgAir hujan (qR) = (40-(0,8 x 35)) x 0,5 x 4,5= 27 kg Gording selain 1, 7, 8, 14 (menerima beban setengah 2 kali setengah jarak gording = 1 m)Beban Mati : Berat sendiri penutup atap = 50 x 1 x 4,5 = 225 kgBerat sendiri gording = 8,17 x 4,5= 36,765 kgBerat sendiri balok = 32 x 1 = 32 kgBeban Hidup :Pekerja ditengah bentang (P)= 100 kg Air hujan (qR) = (40-(0,8 x 35)) x 1 x 4= 54 kg

Dengan cara yang sama untuk mempermudah perhitungan beban-beban pada balok gable akibat masing=masing gording dilakukan secara tabelaris sebagai berikut :

Tabel beban mati pada gording (kg)NoPembebananP1 = P14P7= P8P6P2 Dst

1Berat penutup atap112,5168,75112,5225

2Berat gording36,76536,76536,76536,765

3Berat sendiri balok17,52417,532

P166,765206,68116,765293,765

Tabel beban hidup pada gording (kg)NoPembebananP1 = P14 P7= P8P6P2 Dst

1Berat pekerja ditengah bentang100 100100100

2Air hujan2740,52754

P127140,5127154

Beban angin Berdasarkan PPIUG tahun 1983 pasal 4.4 ayat 1, menjelaskan bangunan gedung tertutup dan rumah tinggal dengan tinggi lebih dari 16 m maka beban angin diperhitungkan.Tinggi bangunan > 16 m (tinjauan beban angin)11,5 < 16 m, maka beban angin tidak diperhitungkanGaya tekan dan hisap angin dapat dihitung sebagai berikut :P = 25 kg/m2 (daerah jauh dari tepi laut)

Gaya tekan pada atap= (0,02 0,4)p= (0,02 x 35 0,4) x 25 = 7,5kg/m2Gaya hisap pada atap= -0,4.p = -0,4 x 25N = - 10kg/m2P= beban angin x jarak kuda-kuda x jarak joint a. P1(tekan)= 5 x 4,5 x 1.15/2 = 11.5 kga. P1x = 11.5 cos 35 = 9.42 kgb. P1y = 11.5 sin 35 = 6,60 kgb. P2(tekan) = 5x 4,5 x 1.22 = 24.4 kga. P2x = 24.4 cos 35 = 19,99 kgb. P2y = 24.4 sin 35 = 14 kgc. P3(tekan) = 5x 4,5 x 1.29 = 25.8 kga. P3x = 25.8 cos 35 = 21,13 kgb. P3y = 25.8 sin 35 = 14,80 kgd. P4(hisap) = -10 x 4,5 x 1.15/2 = -23 kga. P4x = -23 cos 35 = -18,84 kgb. P4y = -23 sin35 = -13,19 kge. P5(hisap) = -10 x 4,5 x 1.22 = -48.8 kga. P5x = -48.8 cos 35 = -39,97 kgb. P5y = -48.8 sin 35 = -28 kgf. P6(hisap) = -10 x 4,5 x 1.29 = -51.6 kga. P6x = -51.6 cos 35 = -42,27 kgb. P6y = -51.6 sin 35 = -29,60 kg

3.4 Perhitungan gaya dalamPerhitungan gaya dalam dihitung dengan menggunakan SAP 2000.

Gambar frame dengan beban mati

Gambar frame dengan beban hidup

Gambar deformasi struktur akibat beban kombinasi beban mati dan beban hidup

Gambar shear force akibat beban kombinasi beban mati dan beban hidup

Gambar shear force akibat beban beban mati

Gambar shear force akibat beban beban hidup

Gambar reaksi tumpuan akibat kombinasi beban mati dan beban hidup

Gambar reaksi tumpuan akibat beban mati sebesar 18,47 KN

Gambar reaksi tumpuan akibat beban hidup sebesar 12,10 KN

Gambar momen akibat beban kombinasi beban mati dan beban hidup

Gambar momen akibat beban beban mati

Gambar momen akibat beban beban hidup

PEMODELAN PEMBEBANAN STRUKTUR

3.2.2.1 Pemodelan Pada Portal 1Rekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675 kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 3= 0,35m x 0,35m x 4,5m x 2400 kg/m3= 1323 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 Kn

Beban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/m

Beban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2

Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.2 Pemodelan Pada Portal 2Rekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675 kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 Kn Beban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mSloof 1= 0,25m x 0,25m x 2400 kg/m3= 150 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2 Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2

Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.3 Pemodelan Pada Portal ditengah 2-3Rekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgBeban GarisBalok anak= 0,15m x 0,15m x 2400 kg/m3= 54 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mAtap= 18,47 Kn

3.2.2.4 Pemodelan Pada Portal 3Rekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675 kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/m

Beban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2

Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.5 Pemodelan Pada Portal 4Rekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675 kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 3= 0,35m x 0,35m x 4,5m x 2400 kg/m3= 1323 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/m Balok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2 Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.6 Pemodelan Pada Portal 5Rekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675 kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 3= 0,35m x 0,35m x 4,5m x 2400 kg/m3= 1323 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2

Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.7 Pemodelan Pada Portal 6Rekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675 kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2

Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.8 Pemodelan Pada Portal ditengah 6 - 7Rekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok anak= 0,15m x 0,15m x 2400 kg/m3= 54 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 kn

3.2.2.8 Pemodelan Pada Portal 7Rekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.9 Pemodelan Pada Portal ditengah 7 -8Rekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgBeban GarisBalok anak= 0,15m x 0,15m x 2400 kg/m3= 54 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.10 Pemodelan Pada Portal 8Rekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 3= 0,35m x 0,35m x 4,5m x 2400 kg/m3= 1323 kgKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 Kn Beban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.11 Pemodelan Pada Portal ARekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 3= 0,35m x 0,35m x 4,5m x 2400 kg/m3= 1323 kgKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2

Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.12 Pemodelan Pada Portal ditengah A-BRekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kg Beban GarisBalok anak= 0,15m x 0,15m x 2400 kg/m3= 54 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.13 Pemodelan Pada Portal BRekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.14 Pemodelan Pada Portal ditengah B-CRekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kg

3.2.2.15 Pemodelan Pada Portal CRekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom 4= 0,15m x 0,15m x 4,5m x 2400 kg/m3= 243 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.16 Pemodelan Pada Portal DRekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 1= 0,25m x 0,25m x 4,5m x 2400 kg/m3= 675 kgKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgAtap= 18,47 KnBeban GarisBalok 1= 0,20m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 2= 0,15m x 0,2m x 2400 kg/m3= 72 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Atap= 12,1 knBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

3.2.2.17 Pemodelan Pada Portal ERekapitulasi PembebananBeban MatiBeban titikKolom 2= 0,30m x 0,30m x 4,5m x 2400 kg/m3= 972 kgKolom PDSTAL= 0,35m x 0,35m x 1,0m x 2400 kg/m3= 294 kgBeban GarisBalok 2= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mSloof 1= 0,30m x 0,35m x 2400 kg/m3= 252 kg/mRingBalok= 0,2m x 0,25m x 2400 kg/m3= 120 kg/mDinding= 4,5m x 250 kg/m2= 1125 kg/mBeban Merata BidangPlat Lantai= 0,12m x 2400 kg/m3= 288 kg/m2Plafon= 11 kg/m2Mortar dan Spesi= 0,05m x2200 kg/m3= 110 kg/m2Penutup Lantai= 0,03m x 2400 kg/m3= 72 kg/m2Mekanika Electrika= 25 kg/m2Beban HidupBeban Hidup Lantai Kantor= 250 kg/m

Hasil Axial Force Diagram untuk beban mati

Bentuk Deformasi akibat beban kombinasi 1,2D+1,6L

Bentuk Deformasi akibat beban kombinasi 1,4D

bentuk deformasi akibat beban mati dan hidup

NoJenis StrukturMomen 3 (min) (KNm)Momen 3 (max)(KNm)Gaya Geser (KN)

1Sloof 1 30x25-45,596337,518353,813

2Sloof 2 15x20-27,302313,8789-35,715

3Balok 1 20x25-24,553411,4411-36,507

4Balok 2 30x25-31,806217,540942,058

5Balok 3 15x15-9,5537,5646-11,61

6RingBalok 20x25-5,58123,7942-7,91

NoJenis StrukturMomen 2(KNm)Momen 3(KNm)Gaya Geser (KN)

1Kolom 1 25x25-2,04615,655-1,756

2Kolom 2 30x30-18,787915,2077-11,813

3Kolom 3 35x3515,8885-17,36146,792

4Kolom 4 15x152,8091,90840,78

5Kolom Pedestal 35x35-32,3667-25,7887-25,789

Reaksi TumpuanF1F2F3

(KN)(KN)(KN)

MAX19,95728,58266,943

MIN-24,112-26,07410,573

BAB IVPERHITUNGAN DETAIL DESAIN

4.1 Pengecekan Dimensi StrukturTinggi lantai dasar = 4500 mmTinggi tipikal lantai di atasnya = 4500 mma. Kolom 1 (25 x 25 cm)Cek KolomSyarat kolom persegi

250 17,36 mm OK !!b. Kolom 2 (30 x 30 cm)Cek KolomSyarat kolom persegi

300 25 mm OK !!c. Kolom 3 (35 x 35 cm)Cek KolomSyarat kolom persegi

350 34,02 mm OK !!

d. Kolom 4 (15 x 15 cm)Cek KolomSyarat kolom persegi

150 6,25 mm OK !!

e. Kolom Pedestal (35 x 35 cm)Cek KolomSyarat kolom persegi

350 153,125 mm OK !!f. Balok 1 (20 x 25 cm) Syarat :

250 12,5 mm mm OK !!

g. Balok 2 (30 x 25 cm) Syarat :

300 15,625 mm mm OK !!

h. Balok 3 (15 x 15 cm) Syarat :

150 12,5 mm mm OK !!

i. Ring Balok (20 x 25 cm)Syarat :

250 12,5 mm OK!!

j. Sloof 1 (30 x 25 cm) Syarat :

300 15,625 mm mm OK !!

k. Sloof 2 (15 x 20 cm) Syarat :

200 9,375 mm mm OK !!

4.2 Desian Penulangan4.2.1 Kolom Kolom 1Penulangan Kolom

Perhitungan Tulangan Lentur Kolom

Data Perencanaan:KOLOM 1

b =250mmD tul =16mm

h =250mmD sengkang =8mm

fc' =30Mpas =25mm

fy =400Mpa

Dari Perhitungan SAP diperoleh:

Pu =72,075kN= 72075N

Mu =5,655kNm=5655000Nmm

d = h - s - D sengkang - 1/2 D tul

= 209mm

d' =h - d

=41mm

e = Mu/Pu

=0,078459938m

=78,45993757mm

e min =0,1 x h

= 25mm

cb =(600/(600+fy)).d

=125,4

ab = x cb

=106,59

Pnb =0,85 x fc' x ab x b

=679511,25N

Pnperlu =Pu/

=84794,11765N

Pnperlu < Pnbanalisis keruntuhan tarik

a = Pn/(0,85xfc'xb)

=13,30103806

As =(Pnperlu(h/2-e-a/2))/(fy(d-d'))

=50,33331304mm2

Luas memanjang minimum:

Ast =1% Ag

=625mm2

Sehingga, As = As'

As =Ast/2

=312,5mm2

Menghitung jumlah tulangan

n =As/(1/4..d^2)

=1,553622159D16

=2D16

As ada =n.1/4..d^2

=402,2857143mm2>50,33331mm2

As ada > As perlu..OK

Digunakan Tulangan2D16

Perhitungan tulangan geser kolom

Dari perhitungan SAP didapat:

Vu =1,756kN=1756N

Vc =(1+(Pu/14.Ag)).(fc'/6)^0,5.b.d

=126458,3808N

Vc =107489,6236N

0,5 Vc =53744,81182N

Vu86,12557mm2

As ada > As perlu..OK

Digunakan Tulangan2D16

Perhitungan tulangan geser kolom

Dari perhitungan SAP didapat:

Vu =11,813kN=11813N

Vc =(1+(Pu/14.Ag)).(fc'/6)^0,5.b.d

=195321,9876N

Vc =166023,6894N

0,5 Vc =83011,84471N

Vu94,98263mm2

As ada > As perlu..OK

Digunakan Tulangan3D16

Perhitungan tulangan geser kolom

Dari perhitungan SAP didapat:

Vu =6,792kN=6792N

Vc =(1+(Pu/14.Ag)).(fc'/6)^0,5.b.d

=264120,7786N

Vc =224502,6618N

0,5 Vc =112251,3309N

Vu14,4844mm2

As ada > As perlu..OK

Digunakan Tulangan2D16

Perhitungan tulangan geser kolom

Dari perhitungan SAP didapat:

Vu =0,78kN=780N

Vc =(1+(Pu/14.Ag)).(fc'/6)^0,5.b.d

=39109,60623N

Vc =33243,16529N

0,5 Vc =16621,58265N

Vu179,6862mm2

As ada > As perlu..OK

Digunakan Tulangan3D16

Perhitungan tulangan geser kolom

Dari perhitungan SAP didapat:

Vu =25,789kN=25789N

Vc =(1+(Pu/14.Ag)).(fc'/6)^0,5.b.d

=279616,701N

Vc =237674,1958N

0,5 Vc =118837,0979N

VuVu43,2518kN >Vu :11,61kN

Jika > dari Vu maka memakai tulangan geser minimum

Jika < dari Vu maka memakai tulangan geser

Tulangan geserGeser minimum

S = d/2 :52,75mm

*Vu11,61kNS pakai150mm

*Vc10,8129kN

Vu Vc YesPakai tulangan geser minimum

NoHitung Vs

*Vs4,6671kN

(Vu/0.75)-Vc

*Vs