Top Banner
PETUNJUK PRAKTIKUM DARAH LENGKAP dr. Frida Lorita HP Lab. Patologi Klinik FK UNEJ April, 2011
34

PETUNJUK PRAKTIKUM

Feb 08, 2016

Download

Documents

Chandra Permana

Petunjuk praktikum
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PETUNJUK PRAKTIKUM

PETUNJUK PRAKTIKUMDARAH LENGKAP

dr. Frida Lorita HPLab. Patologi Klinik FK UNEJ

April, 2011

Page 2: PETUNJUK PRAKTIKUM

PENDAHULUAN•Sering istilah ini ada pada pemeriksaan

darah rutin•Memberi informasi → proses patologis•Alat monitor kemajuan suatu terapi•Di laboratorium sering menggunakan alat

ukur secara otomatis → Complete blood count (CB

Page 3: PETUNJUK PRAKTIKUM

Sampel untuk Pemeriksaan Hematologi•Darah Kapiler (tanpa antikoagulansia)

* Bayi : tumit, bantalan ibu jari kaki* Dewasa : ujung jari, cuping telinga

•Darah Vena (dengan antikoagulansia)* Vena besar dan superfisial, tersering : vena di fossa cubiti

Page 4: PETUNJUK PRAKTIKUM

Antikoagulansia untuk Pemeriksaan Hematologi

• Trisodium Citrate (Natrium Sitrat)• Double Oxalat

- Balanced oxalate mixture atau antikoagulansia dari Heller dan Paul- Bentuk kering: kadar 1-2 mg/ml darah

• Ethylenediamine Tetraacetic Acid (EDTA)- Mengubah ion kalsium dalam darah menjadi bentuk non ion- 1-2mg EDTA kering untuk 1 ml darah

• Heparin- Terdapat dalam tubuh, namun jarang digunakanmahal

• Natrium Oxalat- Mengikat ion kalsium membentuk kalsium oksalat yang mengendap.- Untuk pemeriksaan(PPT) dengan perbandingan 9 vol darah :1 vol Na

Oxalat

Page 5: PETUNJUK PRAKTIKUM

Pemeriksaan Kadar Hemoglobin

•PrinsipHemoglobin diubah menjadi asam hematin dengan bantuan larutan HCl, kemudian kadar asam hematin ini diukur dengan cara membandingkan warna yang dihasilkan dengan warna starndard secara visual

•Reagensia- Larutan HCl 0,1 N- Aquadest

Page 6: PETUNJUK PRAKTIKUM

Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (cont...)

•Alat1.Hemoglobinometer (hemometer)

dari Sahli-Adams yang terdiri dari:2.Gelas berwarna coklat (warna

standard)3.Tabung hemometer dengan

pembagian dalam g% atau g/dl4.Pipet Sahli (pipet kapiler dengan

volume 20 cmm)5.Pengaduk dari gelas6.Pipet Pasteur

Page 7: PETUNJUK PRAKTIKUM

Teknik Pemeriksaan• Isi tabung hemometer dengan larutan HCl 0,1N sampai tanda 2 g%.• Hisap darah kapiler atau darah vena dengan antikoagulansia ke

dalam pipet Sahli sampai tepat pada tanda 20 cmm.• Bersihkan bagian luar pipet Sahli dengan kapas kering (hati-hati

jangan sampai menghisap darah yang ada di dalam pipet).• Darah segera ditiup secara hati-hati ke dalam larutan HCl dalam

tabung hemometer tanpa menimbulkan gelembung udara.• Sebelum dikeluarkan, pipet dibilas terlebih dahulu dengan

menghisap dan meniup HCl yang ada di tabung beberapa kali.• Inkubasi selama 10 menit untuk pembentukan asam hematin (95%).• Asam hematin yang terbentuk kemudian diencerkan dengan

aquadest tetes demi tetes sambil diaduk sampai didapatkan warna yang sama dengan warna standard.

• Hasil yang diperoleh kemudian dibaca pada meniskus. Kadar hemoglobin dinyatakan dalam g% atau g/dl

Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (cont...)

Page 8: PETUNJUK PRAKTIKUM

Sebab Kesalahan• Akibat alat-alat atau reagensia kurang sempurna1.Volume darah yang dihisaptidak tepat pada tanda 20

cmm2.Warna standard sudah berubah (perlu faktor koreksi)3.Kadar larutan HCl yang digunakan sudah berubah• Akibat pemeriksa1.Teknik pengambilan darah kurang baik2.Penglihatan pemeriksa tidak normal atau sudah lelah3.Bias akibat intensitas sinar (penerangan)4.Paralax

Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (cont...)

Page 9: PETUNJUK PRAKTIKUM

•Harga NormalLaki-laki : 13,4 – 17,7 g/dlPerempuan : 11,4 – 15,1 g/dl

•NOTEBila dikerjakan dengan sangat teliti, besar

kesalahan berkisar antara 5% - 10%. Halini karena tidak semua hemoglobin diubah menjadi asam hematin, misalnya meth-Hb, Sulf-Hb, dan CO-Hb

Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (cont...)

Page 10: PETUNJUK PRAKTIKUM

•Kadar tergantung :- Usia- Jenis kelamin- Geografis

•Kdr Hb < : Anemia•Kdr Hb > : Polisitemia

Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (cont...)

Page 11: PETUNJUK PRAKTIKUM

•LAJU ENDAP DARAHKecepatan mengendap SDMSatuan : mm/jam

•Tahapan :1. Pembentukan Rouleaux2. Fase pengendapan cepat 3. Fase pengendapan lambat

Penentuan Laju Endap Darah (LED)

Page 12: PETUNJUK PRAKTIKUM

• Faktor yg mempengaruhi LED1. Faktor Sel Darah Merah :a. Aglutinasi eritrosit & pembentukan rouleaux ( makin

besar masa eritrosit makin mudah terbentuk roeleux, makin cepat mengendap ).

b. Bentuk Eritrosit (bentuk Sferis, Bulan Sabit), mempersulit pembentukan rouleaux → pengendapan lambat → LED ↓

c. Ukuran eritrosit ( makrosit mempercepat pengendapan )

d. Jumlah eritrosit/cmm : jumlah eritrosit yang rendah mempercepat pengendapan sel → LED ↑

Penentuan Laju Endap Darah (LED) (Cont..)

Page 13: PETUNJUK PRAKTIKUM

2. Faktor komposisi plasma :LED ↑: - peningkatan makromolekul plasma,

peningkatan perbandingan globulin terhadap albumin, peningkatan kadar fibrinogen

LED ↓: peningkatan viskositas plasma

Penentuan Laju Endap Darah (LED) (Cont..)

Page 14: PETUNJUK PRAKTIKUM

3. Faktor teknis :- LED ↑ : tabung dimiringkan, tabung terlalu

panjang- LED ↓ : diameter tabung lebih kecil, tidak segera

memeriksa darah, antikoagulan berlebihan

Penentuan Laju Endap Darah (LED) (Cont..)

Page 15: PETUNJUK PRAKTIKUM

•Ada beberapa cara:- cara Westergren - cara Wintrobe- Landsberg

•PrinsipDarah vena dengan antikoagulansia tertentu dimasukkan ke dalam tabung tertentu, kemudian dicatat kecepatan pengendapan dari eritrosit-eritrositnya

Penentuan Laju Endap Darah (LED) (Cont..)

Page 16: PETUNJUK PRAKTIKUM

Cara WestergrenAlat Tabung Westergren, dengan ciri-ciri:• Panjang 300 mm• Garis tengah dalam 2 mm• Terdapat tanda 0 – 200 mm• Isi/volume tabung ± 1,0 ml• Kedua ujung tabung terbuka Rak dari Westergren• Berfungsi untuk menempatkan tabung Westergren dalam

keadaan vertikal.• Di bagian bawah rak terdapat karet untuk penutup lubang

tabung.• Di bagian atas rak terdapat pegas untuk menekan tabung

ke bawah

Penentuan Laju Endap Darah (LED) (Cont..)

Page 17: PETUNJUK PRAKTIKUM
Page 18: PETUNJUK PRAKTIKUM

Antikoagulansia yang Dipakai• Larutan natrium sitrat 3,8%, dengan

perbandingan 0,2 ml antikoagulansia untuk setiap 0,8 ml darah.

• EDTA kering1 mg untuk tiap ml darah. Seletah itu, darah perlu diencerkan dengan garam fisiologis (NaCL 0,9%) dengan perbandingan empat volume darah dengan satu volume garam fisiologis

Penentuan Laju Endap Darah (LED) (Cont..)

Page 19: PETUNJUK PRAKTIKUM

•Teknik Pemeriksaan1.Darah vena dengan antikoagulansia dihisap ke dalam

tabung Westergren sampai tanda 0.2.Tutup lubang atas dari tabung dengan ibu jari lalu

tempatkan di rak Westergren dan harus dalam keadaan vertikal.

3.Setelah 1 jam, baca permukaan atas dari kolom eritrosit.

•Harga NormalLaki-laki : 2 – 13 mm/jamPerempuan : 2 – 20 mm/jam

Penentuan Laju Endap Darah (LED) (Cont..)

Page 20: PETUNJUK PRAKTIKUM

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan1.Antikoagulansia dan darah harus

dicampurdengan baik2.Tidak bolehterjadi hemolisis.3.Tabung yang dipakai harus bersih dan kering.4.Posisi tabung harus vertikal.5.Kolom darah tidak bolehmengandung

gelembung udara.6.Penentuan LED sebaiknya dilakukan tidak lebih

dari dua jam setelah pengambilan darah.

Penentuan Laju Endap Darah (LED) (Cont..)

Page 21: PETUNJUK PRAKTIKUM

Penentuan Pack Cell Volume (PCV) atau Hematokrit

•PrinsipDarah dengan antikoagulansia dimasukkan ke dalam tabung tertentu, kemudian diputar dengan alat pemusing hingga SDM memadat. Persentase volume dari SDM yang memadat dibanding volume darah total ini merupakan nilai hematokrit

•2 Metode- Metode Makro- Metode Mikro

Page 22: PETUNJUK PRAKTIKUM

• Metode MikroAlat

1.Tabung hematokrit kapiler, dengan ciri-ciri:• Panjang 7 cm dan diameter 1 mm.• Bila yang diperiksa adalah darah vena dengan

antikoagulansia, maka tidak perlu menggunakan tabung kapiler yang dilapisi heparin.

• Bila yang diperiksa adalah darah kapiler, maka perlu menggunakan tabung kapiler yang dilapisi heparin.

2.Malam untuk menutup salah satu ujung tabung kapiler3.Sentrifuge mikro4.Pembaca tabung hematokrit

Penentuan Pack Cell Volume (PCV) atau Hematokrit

(cont...)

Page 23: PETUNJUK PRAKTIKUM

• Teknik Pemeriksaan1.Isi tabung kapiler dengan darah kapiler atau darah

dengan antikoagulansia sampai 2/3 tabung.2.Tutup ujung bawah tabung kapiler dengan malam.3.Letakkan tabung kapiler tersebut pada parit yang

sudah tersedia dengan ujung yang tertutup ke arah luar dan ujung yang terbuka ke arah pusat sentrifuge.

4.Pusingkan dengan kecepatan 11.500-15.000 rpm selama 5 menit.

5.Bacahasilnya dengan hematokrit reader.

•Harga NormalLaki-laki : 45% - 47%Perempuan : 40% - 42%

Penentuan Pack Cell Volume (PCV) atau Hematokrit

(cont...)

Page 24: PETUNJUK PRAKTIKUM

Faktor kesalahan :- Kecepatan dan waktu sentrifus- Pemasangan tornikuet yang lama

Penentuan Pack Cell Volume (PCV) atau Hematokrit

(cont...)

Page 25: PETUNJUK PRAKTIKUM

•Hct ↑ : - Polisitemia

- Makrositosis- Dehidrasi

•Hct ↓ : - Anemia- Mikrositosis- Dilusi ( ivfd )

Penentuan Pack Cell Volume (PCV) atau Hematokrit

(cont...)

Page 26: PETUNJUK PRAKTIKUM

Hitung Lekosit

•Jumpa lagi di Blok 16 nanti .....

Page 27: PETUNJUK PRAKTIKUM

Differential Count(Hitung Jenis Lekosit)

•PrinsipMenghitung dan mengelompokkan lekosit yang tampak pada hapusan darah tepi untuk menentukan jumlh relatif tiap jenislekosit. Jumlah sel yang dihitung umumnya adalah 100 sel (makin banyak lekosit yang diamati, makin baik)

•PelaporanHasil penghitungan yang diperoleh ditulis sebagai berikut:Eo/Ba/St/Seg/Ly/Mo1 / 3 / 6 / 49 / 33 / 8

Page 28: PETUNJUK PRAKTIKUM

Istilah “shift” untuk Netrofil :- Shift to the left : yaitu pe↑ proporsi netrofil

imatur/berlobus satu (netrofil-batang pada hitung jenis)

- Shift to the right : yaitu pe↑ proporsi netrofil matur/berlobus banyak (netrofilsegmen pada hitung jenis)

Differential Count(Cont...)

Page 29: PETUNJUK PRAKTIKUM

Counting Area

Page 30: PETUNJUK PRAKTIKUM

Gambar Jenis Lekosit

Monosit

Limfosit

Page 31: PETUNJUK PRAKTIKUM

• Teknik Pemeriksaan1. Memeriksa hapusan darah dengan obyektif 100 kali dengan

menggunakan minyak emersi.2. Penghitungan differential dilakukan di daerah penghitung (counting

area), yaitu daerah tempat reitrosit berdampingan satu dengan yang lainnya dan tidak saling bertumpukan. Penghitungan dimulai dari satu sisi dan bergerak ke sisi yang lain, lalu bergeser ke kiri atau ke kanan menuju sisi semula dan seterusnya.

3. Ditentukan jumlah 6 jenis sel darah putih yaitu eosinofil, basofil, stab netrofil, segmen netrofil, limfosit, dan monosit.

4. Untuk memudahkan penghitungan, dapat dibuat kolom-kolom untuk macam-macam lekosit dan masing-masing dibagi menjadi sepuluh

5. Lekosit yang kita lihat mula-mula dicatatdalam kolom 1. Bila jumlahkolon ini sudah 10, maka kita pindah untuk mengisi kolom2, dan seterusnya hingga kolom 10. Setelah masing-masing kolom mengandung 10 lekosit, maka kita sudah mendapat 100 sel. Kemudian, dihitung jumlah masing-masing jenis lekosit pada kolom 11

6. Kelainan-kelainan dan variasi dari lekosit perlu dicatat. Misalnya: vakuolisasi, adanya butir-butir toksis, hipersegmentasi, dan lain sebagainya

Differential Count (Cont...)

Page 32: PETUNJUK PRAKTIKUM

Differential Count (Cont...)•Contoh tabel

Jenis Lekosit 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Σ

Eosinofil 1

Basofil 3

Stab Netrofil 6

Segmen Netrofil 49

Linfosit 33

Monosit 8

Jumlah Sel 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

Page 33: PETUNJUK PRAKTIKUM

Contoh

Page 34: PETUNJUK PRAKTIKUM

TERIMA KASIH