Top Banner
23

Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

Dec 24, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat
Page 2: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

2

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara;

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasiona;

8. Undang-Undarg Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

10. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional

Pegawai Negeri Sipil;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelola Keuangan

Negara/Daerah;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

21. Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Nomor

237/MENKES/SK/IH/2001 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Jiwa Duren

Sawit;

Page 3: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

3

22 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/02/M.PAN/1/2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan Kerja di

Lingkungan Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum;

23. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

24. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Barang Daerah;

25. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah;

26. Keputusan Gubernur Nomor 58 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

27. Peraturan Gubernur Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

28. Keputusan Gubernur Nomor 2091 Tahun 2006 tentang Penetapan Rumah Sakit

Khusus Daerah Duren Sawit Sebagai Unit Kerja Dinas Kesehatan Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah Secara Penuh;

29. Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pelayanan Minimal

Rumah Sakit Daerah dan Puskesmas Dinas Kesehatan Provinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta;

30. Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2007 tentang Pegawai Non Pegawai

Negeri Sipil SKPD/UKPD yang menerapkan PPK-BLUD.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH

SAKIT KHUSUS DAERAH DUREN SAWIT DINAS KESEHATAN PROVINSI

DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

3. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Page 4: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

4

4. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

6. Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit yang selanjutnya disebut RSKD Duren Sawit adalah

Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus ibukota

Jakarta.

7. Direktur adalah Direktur RSKD Duren Sawit.

8. Wakil Direktur adalah Wakil Direktur RSKD Duren Sawit.

9. Komite Rumah Sakit adalah Komite RSKD Duren Sawit

10. Satuan Pengawas Internal yang selanjutnya disingkat SPI adalah Satuan Pengawas Internal

RSKD Duren Sawit.

11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional di RSKD Duren Sawit.

12. Pejabat Fungsional adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional tertentu

dan bertugas di RSKD Duren Sawit.

13. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

14. Unit Pelayanan Medis adalah bagian atau subordinat dari RSKD Duren Sawit tempat pelayanan

medis dilaksanakan.

15. Unit Pelayanan Penunjang Medis adalah bagian atau subordinat dari RSKD Duren Sawit tempat

pelayanan penunjang medis dilaksanakan.

16. Unit Pelayanan Asuhan Keperawatan adalah bagian atau subordinat di RSKD Duren Sawit

tempat pelayanan asuhan keperawatan dilaksanakan.

17. Komite, Mutu, Etik dan Hukum adalah Komite Mutu, Etik dan Hukum RSKD Duren Sawit.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) RSKD Duren Sawit merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan di bidang pelayanan

kesehatan perorangan.

(2) RSKD Duren Sawit dipimpin oleh seorang Direktur yang dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Page 5: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

5

Pasal 3

(1) RSKD Duren Sawit mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan dengan

mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara

terpadu dengan upaya pencegahan (preventif) dan peningkatan (pro-motif) serta melaksanakan

upaya rujukan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), RSKD Duren Sawit

mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana kerja dan anggaran RSKD Duren Sawit;

b. pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan;

c. penyelenggaraan pelayanan kesehatan mediko-psiko-sosial;

d. penyelenggaraan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat;

e. penyelenggaraan kerja sama pelayanan kesehatan khusus pada panti-panti sosial;

f. penyelenggaraan pelayanan rehabilitasi mental, rehabilitasi medis dan rehabilitasi NAPZA

serta pelayanan penderita HIV/AIDS;

g. penyelenggaraan pelayanan medis;

n. penyelenggaraan pelayanan penuniang medis;

i. penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan;

j. penyelenggaraan pelayanan rujukan dan ambulans;

k. penyelenggaraan peningkatan mutu pelayanan;

I. penyelenggaraan urusan rekam medis;

m. penyelenggaraan pelayanan kegawatdaruratan;

n. penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja;

o. penyelenggaraan pelayanan pemulasaraan jenazah;

p. fasilitasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;

q. pelaksanaan kerja sama dengan pihak ketiga dalam rangka meningkatkan pelayanan

kesehatan;

r. penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan peralatan kesehatan dan peralatan non

kesehatan;

s. fasilitasi penelitian dan pengembangan pelayanan kesehatan;

t. penyelenggaraan urusan kepegawaian;

u. pengelolaan keuangan;

v. penyusunan standar pelayanan;

w. penyusunan operasienal prosedur;

x. pengelolaan urusan ketatausahaan;

y. pengelolaan urusan perlengkapan; dan

z. pelaporan dan pertanggungjawaban.

BAB III

ORGANISASI

Bagian Kesatu

Susunan Organisasi

Pasal 4

(1) Susunan organisasi RSKD Duren Sawit terdiri dan :

a. Direktur;

b Wakil Direktur Umum dan Keuangan;

c Wakil Direktur Pelayanan;

Page 6: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

6

d. Subbagian Tata Usaha;

e. Subbagian Keuangan;

f. Seksi Pelayanan Medis;

g. Seksi Pelayanan Penunjang Medis;

h. Seksi Pelayanan Keperawatan;

i. Komite Rumah Sakit;

j. SPI;

k. Unit Pelayanan Medis;

I. Unit Pelayanan Penunjang Medis,

m. Unit Pelayanan Keperawatan; dan

n. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan susunan organisasi RSKD Duren Sawit sebagaimana tercantum dalam lampiran

peraturan Gubernur ini

Bagian Kedua

Direktur

Pasal 5

Direktur mempunyai tugas:

a. memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4;

b. melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan;

c. memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Wakil Direktur, Subbagian, Seksi, Komite

Rumah Sakit, SPI, Unit-unit Pelayanan, dan Kelompok Jabatan Fungsional;

d. melaksanakan peningkatan dan pengembangan pelayanan RSKD Duren Sawit baik kualitas

maupun kuantitas;

e. melaksanakan kerja sama dan koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka peningkatan

pelayanan RSKD Duren Sawit sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah; dan

f. melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan tugas dan fungsi rumah sakit.

Bagian Ketiga

Wakil Direktur Umum dan Keuangan

Pasal 6

(1) Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan

ketatausahaan dan keuangan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wakil Direktur Umum dan

Keuangan mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kerja dan anggaran jajaran Wakil Direktur Umum dan Keuangan;

b. pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan;

c. penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan tugas tata usaha dan keuangan;

d. penyusunan standar operasional prosedur pelaksanaan tugas tata usaha dan keuangan;

Page 7: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

7

e. pemantauan, monitoring, evaluasi, pengawasan dan pembinaan pelaksanaan tugas tata

usaha dan kauangan;

f. pengkoordinasian, pemantauan, monitoring, evaluasi, pengawasan dan pembinaan

kinerja para Kepala Subbagian; dan

g. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

(3) Wakil Direktur Umum dan Keuangan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung

jawab kepada Direktur.

Bagian Keempat

Wakil Direktur Pelayanan

Pasal 7

(1) Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pelayanan medis,

pelayanan penunjang medis dan pelayanan asuhan keperawatan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wakil Direktur Pelayanan

mempunyai fungsi ;

a. penyusunan rencana kerja dan anggaran jajaran Wakil Direktur Pelayanan;

b. pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan;

c. penyusunan standar pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan pelayanan asuhan

keperawatan;

d. penyusunan standar operasional prosedur pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan

pelayanan asuhan keperawatan;

e. pemantauan, monitoring, evaluasi, pengawasan dan pembinaan pelaksanaan pelayanan

medis, pelayanan penunjang medis dan pelayanan asuhan keperawatan;

f. pengkoordinasian, pemantauan, monitoring, evaluasi, pengawasan dan pembinaan kinerja

para Kepala Seksi; dan

g. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

(3) Wakil Direktur Pelayanan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada

Direktur.

Bagian Kelima

Subbagian Tata Usaha

Pasal 8

(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja dan anggaran Subbagian Tata Usaha;

b. melaksanakan rencana kerja dan anggaran Subbagian Tata Usaha yang telah ditetapkan;

c. melaksanakan urusan surat-menyurat dan kearsipan;

d. melaksanakan administrasi pengurusan barang meliputi penerimaan, penyimpanan,

pengeluaran, pencatatan/pembukuan, mutasi dan penghapusan barang medis dan barang

non medis;

e. melaksanakan urusan kerumahtanggaan meliputi pengamanan, pemeliharaan kebersihan dan

penyelenggaraan rapat rumah sakit, serta upacara dinas;

Page 8: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

8

f. melaksanakan pengadaan dan pendayagunaan pegawai rumah sakit;

g. melaksanakan pembinaan dan pengembangan karir pegawai rumah sakit;

h. melaksanakan kesejahteraan pegawai rumah sakit;

i. melaksanakan pembinaan disiplin pegawai rumah sakit;

j. melaksanakan penyimpanan dan pengelolaan data kepegawaian rumah sakit;

k. mengkoordinasikan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai;

l. mengurus tugas/izin pendidikan dan pelatihan belajar bagi pegawai;

m. mengkoordinasikan fasilitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;

n. melakukan kerja sama dengan institusi pendidikan/institusi pendidikan tenaga kesehatan;

o. menyiapkan bahan, perumusan dan penyelesaian peraturan kerumahsakitan;

p. mengkoordinasikan fasilitas pemberian pertimbangan dan bantuan hukum kedinasan;

q. melaksanakan pengelolaan data kerumahsakitan;

r. melaksanakan pemasaran pelayanan rumah sakit;

s. mempersiapkan bahan pelaksanaan kerja sama dengan pihak lain;

t. menyelenggarakan kegiatan kehumasan rumah sakit;

u. menyiapkan bahan penyusunan standar operasional prosedur, pemantauan, monitoring,

evaluasi, pengawasan dan pembinaan kegiatan surat-menyurat, perlengkapan,

kerumahtanggaan, teknologi informasi dan kehumasan; dan

v. menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha.

(2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang dalam melaksanakan

tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan.

Bagian Keenam

Subbagian Keuangan

Pasal 9

(1) Subbagian Keuangan mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja dan anggaran Subbagian Keuangan;

b. melaksanakan rencana kerja dan anggaran Subbagian Keuangan yang telah ditetapkan;

c. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran RSKD Duren

Sawit;

d. melaksanakan mobilitasi penerimaan keuangan;

e. melaksanakan pengelolaan kas;

f. melaksanakan pengelolaan utang-piutang RSKD Duren Sawit;

g. melaksanakan sistem informasi manajemen keuangan;

h. melaksanakan akuntansi dan laporan keuangan (realisasi anggaran, neraca, arus kas dan

catatan atas laporan keuangan) RSKD Duren Sawit;

Page 9: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

9

i. menyusun laporan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan RSKD Duren Sawit;

j. melaksanakan pembayaran pengeluaran;

k. mengkoordinasikan perhitungan unit cost setiap pelayanan;

I. mengkoordinasikan penyusunan formula remunerasi;

m. melaksanakan verifikasi, penetapan denda dan penagihan piutang;

n. melaksanakan monitoring, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja dan

anggaran RSKD Duren Sawit;

o. menghimpun dan menyiapkan bahari penyusunan laporan kinerja RSKD Duren Sawit; dan

p. menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Subbagian Keuangan.

(2) Subbagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang dalam melaksanakan

tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan.

Bagian Ketujuh

Seksi Pelayanan Medis

Pasal 10

(1) Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja dan anggaran Seksi Pelayanan Medis;

b. melaksanakan rencana kerja dan anggaran Seksi Pelayanan Medis yang telah ditetapkan;

c. mengkoordinasikan, memonitor, mengevaluasi, mengawasi dan membina pelaksanaan

kegiatan unit pelayanan medis, pelayanan kegawatdaruratan dan rujukan;

d. menyediakan sarana dan prasarana unit pelayanan medis, pelayanan kegawatdaruratan dan

rujukan;

e. mengembangkan kegiatan unit pelayanan medis, pelayanan kegawatdaruratan dan rujukan;

f. menghimpun usulan rencana kegiatan unit pelayanan medis, pelayanan kegawatdaruratan

dan rujukan sebagai bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi Pelayanan Medis;

g. menyusun standar pelayanan, standar operasional prosedur, monitoring, evaluasi,

pengawasan dan pembinaan unit pelayanan medis, pelayanan kegawatdaruratan dan

rujukan;

h. melaksanakan koordinasi dengan Subbagian Tata Usaha, Subbagian Keuangan, Seksi

Pelayanan Penunjang Medis, Seksi Pelayanan Keperawatan dalam rangka memperlancar

dan meningkatkan pelayanan pada Unit Pelayanan Medis, pelayanan kegawatdaruratan dan

rujukan; dan

i. menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan Medis.

(2) Seksi Pelayanan Medis dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan.

Page 10: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

10

Bagian Kedelapan

Seksi Pelayanan Penunjang Medis

Pasal 11

(1) Seksi Pelayanan Penunjang Medis mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja dan anggaran Seksi Pelayanan Penunjang Medis;

b. melaksanakan rencana kerja dan anggaran Seksi Pelayanan Penunjang Medis yang telah

ditetapkan;

c. mengkoordinasikan, memonitor, mengevaluasi, mengawasi dan membina pelaksanaan

kegiatan Unit Pelayanan Penunjang Medis;

d. menyediakan sarana dan prasarana Unit Pelayanan Penunjang Medis;

e. mengembangkan kegiatan Unit Pelayanan Penunjang Medis;

f. menghimpun usulan rencana kegiatan Unit Pelayanan Penunjang Medis sebagai bahan

penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi Pelayanan Penunjang Medis;

g. menyusun standar pelayanan, standar operasional prosedur, monitoring, evaluasi,

pengawasan dan pembinaan Unit Pelayanan Penunjang Medis;

h. menyelenggarakan urusan rekam medis;

i. menyelenggarakan pemulasaraan jenazah dan koordinasi pelayanan ambulans;

j. melaksanakan penyuluhan kesehatan masyarakat RSKD Duren Sawit;

k. melaksanakan koordinasi dengan Subbagian Tata Usaha, Subbagian Keuangan, Seksi

Pelayanan Medis, Seksi Pelayanan Keperawatan dalam rangka memperlancar dan

meningkatkan pelayanan pada Unit Pelayanan Penunjang Medis; dan

i. menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan

Penunjang Medis.

(2) Seksi Pelayanan Penunjang Medis dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan.

Bagian Kesembilan

Seksi Pelayanan Keperawatan

Pasal 12

(1) Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja dan anggaran Seksi Pelayanan Keperawatan;

b. melaksanakan rencana kerja dan anggaran Seksi Pelayanan Keperawatan yang telah

ditetapkan:

c. mengkoordinasikan, memantau, memonitor, mengevaluasi, mengawasi dan membina

pelaksanaan Unit Pelayanan Keperawatan;

Page 11: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

11

d. menyediakan sarana dan prasarana Unit Pelayanan Keperawatan;

e. mengembangkan kegiatan Unit Pelayanan Keperawatan;

f. menghimpun usulan program kerja/rencana kegiatan Unit Pelayanan Keperawatan sebagai

bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran Seksi Pelayanan Asuhan Keperawatan;

g. menyiapkan bahan penyusunan standar pelayanan, standar operasional prosedur,

pemantauan, monitoring, evaluasi, pengawasan dan pembinaan Unit Pelayanan

Keperawatan;

h. melaksanakan koordinasi dengan Subbagian Tata Usaha, Subbagian Keuangan, Seksi

Pelayanan Medis, Seksi Pelayanan Penunjang Medis dalam rangka memperlancar dan

meningkatkan pelayanan Keperawatan; dan

i. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan Keperawatan.

(2) Seksi Pelayanan Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan

tugasnya bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan,

Bagian Kesepuluh

Komite RumahSakit

Pasal 13

(1) Komite Rumah Sakit adalah wadah pengembangan kompetensi pejabat fungsional di RSKD

Duren Sawit

(2) Komite Rumah Sakit dipimpin satu orang Ketua yang dipilih dari dan oleh pejabat fungsional

dalam rapat yang dilaksanakan untuk itu, serta diangkat dan diberhentikan oleh Direktur.

(3) Ketua Komite Rumah Sakit dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur.

(4) Untuk menunjang pelaksanaan tugas Komite Rumah Sakit, Direktur atas usul Ketua Komite

Rumah Sakit membentuk Kelompok Jabatan Fungsional.

(5) Untuk dapat dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

setiap kelompok profesi jabatan fungsional paling sedikit mempunyai anggota 15 (limabelas)

orang anggota profesi jabatan fungsional yang dipimpin satu orang Ketua Kelompok Jabatan

Fungsional.

(6) Ketua Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada

Ketua Komite Rumah Sakit.

(7) Kelompok yang tidak memenuhi jumlah sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat bergabung

dengan Kelompok Jabatan Fungsional yang sudah ada, atau bergabung dengan kelompok

jabatan fungsional yang tidak memenuhi syarat jumlah untuk membentuk Kelompok Jabatan

Fungsional gabungan dengar jumlah anggota paling sedikit 15 (limabelas) orang.

Page 12: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

12

(8) Ketua Komite Rumah Sakit dan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional diangkat untuk masa

jabatan selama 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih dan diangkat hanya untuk satu kali masa jabatan

berikutnya.

(9) Ketua Komite Rumah Sakit mempunyai tugas:

a. menyusun etika profesi di RSKD Duren Sawit;

b. melaksanakan pengawasan dan pembinaan pelayanan profesi;

c. melaksanakan pengawasan dan pembinaan pelaksanaan etika profesi;

d. melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi profesi;

e. melaksanakan kegiatan peningkatan kemitraan antar profesi;

f. menyelesaikan permasalahan pelanggaran etika profesi, pelayanan profesi, dan hubungan

anfar profesi;

g. melakukan tindakan koreksi dan memberikan rekomendasi sanksi profesi terhadap

pelanggaran etika profesi, pelayanan profesi dan hubungan antar profesi;

h. menyusun standar pelayanan profesi;

i. memberikan rekomendasi keprofesian kepada Direktur; dan

j. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Direktur dengan tembusan kepada Kepala Subbagian

dan para Kepala Seksi.

(10) Ketua Komite Rumah Sakit dalam memimpin Komite Rumah Sakit wajib berkoordinasi dan

bekerja sama dengan para Kepala Subbagian dan para Kepala Seksi.

(11) Ketua Kelompok Jabatan Fungsional dalam memimpin Kelompok Jabatan Fungsional wajib

berkoordinasi dan bekerja sama dengan Ketua Komite Rumah Sakit dan para Kepala

Subbagian dan para Kepala Seksi.

(12) Setiap keputusan Komite Rumah Sakit dan Kelompok Jabatan Fungsional ditetapkan melalui

musyawarah atau pemungutan suara dalam rapat.

(13) Rincian tugas Kelompok Jabatan Fungsional disusun oleh Komite Rumah Sakit dan ditetapkan

oleh Direktur.

Pasal 14

(1) Susunan Komite Rumah Sakit terdiri atas:

a. satu orang Ketua merangkap anggota;

b. satu orang Sekretaris merangkap anggota; dan

c. para Ketua Kelompok Jabatan Fungsional sebagai anggota.

(2) Susunan Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas :

a. satu orang Ketua merangkap anggota;

b. satu orang Sekretaris merangkap anggota; dan

c. pejabat fungsional sebagai anggota.

Pasal 15

(1) Pejabat Fungsional untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi Ketua Komite Rumah Sakit

sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Page 13: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

13

a. berprofesi sebagai tenaga kesehatn;

b. memiliki dedikasi yang tinggi dalam menjalankan pelayanan profesinya,

c. memiliki nilai keteladanan dan dihormati oleh anggota profesi;

d. tidak pernah melanggar etika profesi dan perbuatan tercela lainnya;

e. dicalonkan anggota profesi; dan

f. diterima seluruh atau sebagian besar kelompok profesi.

(2) Pejabat Fungsional yang dapat dipilih dan diangkat menjadi Ketua Kelompok Jabatan

Fungsional sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1).

Bagian Kesebelas

SPI

Pasal 16

(1) SPI adalah satuan kerja RSKD Duren Sawit yang independen bertugas melaksanakan

pengawasan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya (sumber daya manusia, keuangan,

perlengkapan dan metode) rumah sakit.

(2) SPI mempunyai rincian tugas:

a. menyusun kerja dan anggaran SPl;

b. melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan;

c. menyusun petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pengawasan internal;

d. menyusun jadwal pelaksanaan pengawasan internal;

e. melaksanakan pengawasan internal;

f. mengolah dan melaporkan hasil pengawasan internal;

g. merekomendasikan tindakan atau sanksi terhadap temuan hasil pemeriksaan;

h. memantau/memonitor pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan; dan

i. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas.

(3) SPI dipimpin satu orang ketua yang dipilih, diangkat dan diberhentikan Direktur dari Pegawai

Negeri Sipil di Rumah Sakit yang memenuhi persyaratan.

(4) SPi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur.

(5) SPI dalam melaksanakan pemeriksaan tidak dapat dipengaruhi Direktur, para Wakil Direktur,

para Kepala Subbagian/Kepala Seksi, Ketua Komite Rumah Sakit dan/atau pejabat fungsional

rumah sakit lainnya.

Pasal 17

Susunan SPI, terdiri atas :

a. Satu orang Ketua merangkap anggota003B

Page 14: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

14

b. Satu orang Sekretaris merangkap anggota;

c. Satu orang anggota; dan

d. Sekretariat paling banyak dua orang.

Pasai 18

Untuk dapat diangkat sebagai ketua, sekretaris, dan anggota SPI sekurang-kurangnya harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut.

a. berprofesi sebagai tenaga kesehatan atau pegawai non kesehatan;

b. memiliki dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas;

c. memiliki nilai keteladanan dan dihormati oleh pegawai rumah sakit;

d. tidak pernah melanggar etika profesi atau peraturan kepegawaian;

e. tidak pernah melakukan perbuatan tercela;

f. memiliki pendidikan paling rendah Strata Satu;

g. memiliki integritas; dan

h. memiliki komitmen, konsistensi dan obyektifitas.

Pasal 19

Ketua dan Sekretaris SPI diangkat oleh Dlrektur untuk masa tugas 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat

kembali hanya untuk satu masa tugas berikutnya.

Bagian Keduabelas

Unit Pelayanan Medis

Pasal 20

(1) Unit Pelayanan Medis mempunyai tugas melaksanakan pelayanan medis rawat jalan dan rawat

inap kegawatdaruratan dan rujukan.

(2) Unit Pelayanan Medis antara lain terdiri dari unit pelayanan tumbuh kembang anak, unit

pelayanan psikogeriatri, unit pelayanan psikosomatik, unit pelayanan kesehatan jiwa remaja,

unit pelayanan gawat darurat kejiwaan, unit pelayanan ambulans dan unit pelayanan medis

lainnya.

(3) pembentukan Unit Pelayanan Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh

Direktur, atas persetujuan Kepala Dinas.

(4) Untuk memperlancar pelaksanaan tugas Unit Pelayanan Medis sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), Direktur dapat menugaskan satu orang penanggung jawab untuk memimpin satu

dan/atau beberapa Unit Pelayanan Medis atas usul Kepala Seksi Pelayanan Medis.

(5) Penanggung Jawab Unit Pelayanan Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pelayanan Medis.

(6) Uraian tugas Penanggung Jawab Unit pelayanan Medis ditetapkan oleh Direktur atas usul

Kepala Seksi Pelayanan Medis.

Page 15: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

15 5

Bagian Ketigabelas

Unit Pelayanan Penunjang Medis

Pasal 21

(1) Unit Pelayanan Penunjang Medis mempunyai tugas melaksanakan pelayanan penunjang medis

dan rujukan pelayanan penunjang medis.

(2) Unit Pelayanan Penunjang Medis antara lain terdiri dari unit pelayanan farmasi, unit pelayanan

laboratorium, unit pelayanan radiodiagnostik, unit pelayanan gizi, unit rekam medis, unit

pemulasaraan jenazah, unit pelayanan ambulans dan unit pelayanan penunjang medis lainnya.

(3) Pembentukan Unit Pelayanan Penunjang Medis ditetapkan oleh Direktur, atas persetujuan

Kepala Dinas.

(4) Untuk memperlancar pelaksanaan tugas Unit Pelayanan Penunjang Medis, Direktur dapat

menugaskan satu orang penanggung jawab untuk memimpin satu dan/atau beberapa Unit

Pelayanan Penunjang Medis atas usul Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Medis.

(5) Penanggung jawab Unit Pelayanan Penunjang Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (4),

dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pelayanan Penunjang

Medis.

(6) Uraian tugas Penanggung jawab Unit Pelayanan Penunjang Medis ditetapkan oleh Direktur atas

usul Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Medis.

Bagian Keempatbelas

Unit Pelayanan Keperawatan

Pasal 22

(1) Unit Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan asuhan keperawatan, rawat

jalan, rawat inap, rawat intensif serta rawat emergensi (gawat darurat) dan rawat rehabilitasi.

(2) Unit Pelayanan Keperawatan antara lain terdiri dari unit pelayanan keperawatan jiwa, unit

keperawatan intensif dan unit pelayanan keperawatan lainnya.

(3) Pembentukan Unit Pelayanan Keperawatan ditetapkan oleh Direktur, atas persetujuan Kepala

Dinas.

(4) Untuk memperlancar pelaksanaan tugas Unit Pelayanan Keperawatan, Direktur dapat

menugaskan satu orang penanggung jawab untuk memimpin satu dan/atau beberapa Unit

Pelayanan Keperawatan atas usul Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan.

(5) Penanggung Jawab Unit Pelayanan Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dalam

melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan.

(6) Uraian tugas Penanggung Jawab Unit Pelayanan Keperawatan ditetapkan oleh Direktur atas

usul Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan.

Page 16: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

16

BAB IV

STATUS JABATAN

Pasal 23

(1) Jabatan Direktur, Wakil Direktur, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan struktural

yang hanya dapat dijabat oleh PNS.

(2) Jabatan Ketua SPI merupakan jabatan non struktural yang hanya dapat dijabat oleh PNS.

(3) Jabatan Ketua Komite Rumah Sakit, Ketua Kelompok Jabatan Fungsional dan Penanggung

Jawab Unit Pelayanan bukan jabatan struktural.

(4) Direktur adalah jabatan eselon Ill/a, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan eselon

IV/a.

(5) Wakil Direktur disetarakan dengan jabatan eselon lll/b.

(6) Kepala Dinas dalam mengajukan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), harus memperhatikan dan mempertimbangkan kesesuaian jabatan

dengan pendidikan formal, pendidikan dan pelatihan kedinasan, pengalaman dan kompetensi

pejabat/calon pejabat.

(7) Selain pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kepala Subbagian Tata Usaha

harus mempunyai latar belakang pendidikan formal, berpengalaman dan/atau kompetensi di

bidang administrasi dan Kepala Subbagian Keuangan di bidang keuangan.

BAB V

TATA KERJA

Pasal 24

(1) Dalam melaksanakan tugasnya Direktur, Wakil Direktur, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Ketua

Komite Rumah Sakit, Ketua SPI, Ketua Kelompok Jabatan Fungsional pada Komite Rumah

Sakit, dan Penanggung Jawab Unit Pelayanan, wajib melaksanakan dan menerapkan prinsip

koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi, profesionalisme, efisiensi, efektifitas, transparansi,

produktifitas, akuntabilitas dan menjunjung tinggi etika serta melaksanakan tugas dan

bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Direktur, Wakli Direktur, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Ketua Komite Rumah Sakit, Ketua

SPI, Ketua Kelompok Jabatan Fungsional pada Komite Rumah Sakit, dan Penanggung jawab

Unit Pelayanan, wajib mengkoordinasikan, memberikan pengarahan bimbingan, pembinaan dan

petunjuk terhadap bawahan masing-masing sesuai dengan kewenangannya.

(3) Direktur dalam melaksanakan tugasnya mengadakan kerjasama dan koordinasi vertikal dan

horizontal, baik di satuan kerja perangkat daerah/unit kerja terkait maupun dengan instansi

pemerintah pusat can swasta.

Page 17: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

17

Pasai 25

(1) Direktur, Wakil Direktur, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Ketua Komite Rumah Sakit, Ketua

SPI, Ketua Kelompok Jabatan Fungsional pada Komite Rumah Sakit, dan Penanggung jawab

Unit Pelayanan, wajib mengawasi di satuan kerja masing-masing dan apabila terjadi

penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan berpedoman pada

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Setiap bawahan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada

atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(3) Setiap Laporan yang diterima oleh pimpinan dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan

sebagai bahan penyusunan Laporan kepada atasan dan petunjuk kepada bawahan serta bahan

pengambilan keputusan pada lingkup tugasnya.

Pasal 26

Keputusan dalam bentuk dan tingkat manapun harus didasarkan atas pertimbangan obyektif.

Pasal 27

(1) RSKD Duren Sawit merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan Daerah.

(2) RSKD Duren Sawit menjadi bagian dari sistem penanggulangan kejadian luar biasa di bidang

kesehatan.

Pasal 28

Pemanfaatan RSKD Duren Sawit sebagai lahan pendidikan tenaga kesehatan dan/atau

mahasiswa/siswa pendidikan disiplin ilmu lainnya tidak diperkenankan mengurangi kualitas

pelayanan dan/atau mengganggu kecepatan, ketepatan, keamanan dan kenyamanan pelayanan

kepada pasien dan/atau keluarganya.

BAB VI

KEPEGAWAIAN

Pasal 29

(1) KepegawaianRSKD Duren Sawit terdiri dari:

a. PNS;

b. Pegawai Non PNS.

(2) Pegawai PNS sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian.

Page 18: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

18

(2) Pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud pada huruf b ayat (1) diatur sesuai dengan Peraturan

Gubernur tentang Pegawai Non PNS SKPD/UKPD yang menerapkan PPK-BLUD dan ketentuan

peraturan perundang-undangan lainnya.

Pasai 30

(1) Penugasan dan penempatan pejabat fungsional tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga

kefarmasian dan jabatan fungsional Iainnya serta tenaga non medis dalam lingkungan RSKD

Duren Sawit ditetapkan oleh Direktur.

(2) Penugasan dan penempatan PNS pejabat fungsional tenaga medis, tenaga keperawatan,

tenaga kefarmasian dan jabatan fungsional Iainnya serta tenaga non medis RSKD Duren Sawit

ke unit kerja lain dalam lingkungan Dinas.Kesehatan ditetapkan oleh Kepala Dinas.

BAB VII

KEUANGAN

Pasal 31

(1) Keuangan untuk pembiayaan kegiatan RSKD Duren Sawit bersumber dari:

a. Pendapatan operasional;

b. APBD; dan

c. Sumbangan, hibah/bantuan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

(2) Pengelolaan keuangan RSKD Duren Sawit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII

PEMBINAAN

Pasal 32

(1) Pembinaan teknis RSKD Duren Sawit dilakukan oleh Dinas Kesehatan.

(2) Pembinaan administrasi keuangan RSKD Duren Sawit dilakukan oleh Biro Keuangan Sekretariat

Daerah Provinsi DKI Jakarta.

(3) Pembinaan kelembagaan dan tata kelola dilakukan oleh Biro Organisasi dan Tatalaksana

Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta.

(4) Dalam melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3),

Dinas Kesehatan, Biro Keuangan dan Biro Organisasi dan Tatalaksana dapet mengikutsertakan

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait.

Page 19: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

19

BAB X

PENGAWASAN DAN PELAPORAN

Pasal 33

Pengawasan terhadap RSKD Duren Sawit dilaksanakan oleh :

a. Lembaga negara yang berwenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

Negara;

b. SKPD yang bertanggung jawab dalam bidang pengawasan Daerah; dan

c. instansi pengawas fungsional lainnya.

Pasal 34

(1) RSKD Duren Sawit wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi secara berkala

dan/atau sewaktu-waktu kepada Dinas Kesehatan.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup laporan keuangan dan laporan

kinerja.

BAB X

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 35

(1) Dalam rangka memonitor, memantau dan mengendalikan mutu pelayanan, etika institusi rumah

sakit dan norma hukum RSKD Duren Sawit, Direktur dapat membentuk Komite Mutu, Etik dan

Hukum.

(2/ Komite sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membantu Direktur dalam memonitor, memantau

dan mangendalikan mutu pelayanan, etik institusi rumah sakit dan norma hukum RSKD Duren

Sawit,

(3) Komite sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan anggaran Komite Mutu, Etik dan Hukum RSKD Duren Sawit;

b. melaksanakan rencana kerja dan anggaran Komite Mutu, Etik dan Hukum yang telah

ditetapkan;

c. mengkoordinasikan penyusunan hukum RSKD Duren Sawit;

d. mengevaluasi kepuasan pelanggan RSKD Duren Sawit;

e. melaksanakan monitoring, pemantauan dan pengendalian mutu pelayanan RSKD Duren

Sawit;

f. melaksanakan monitoring, pemantauan dan pengendalian etika institusi RSKD Duren Sawit;

g melaksanakan monitoring, pemantauan dan pengendalian penerapan norma hukum RSKD

Duren Sawit;

h. mendokumentasikan ketentuan mutu pelayanan. etika institusi rumah sakit dan norma institusi

RSKD Duren Sawit;

i. memberikan rekomendasi kepada Direktur. mengenai peningkatan mutu pelayanan,

pelaksanaan etika institusi RSKD Duren Sawit dan penerapan norma institusi RSKD Duren

Sawit; dan

j. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi,

Page 20: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

20

Pasal 36

Susunan Komite Mutu, Etika dan Hukum RSKD Duren Sawit terdiri atas :

a. Satu orang Ketua Komite merangkap anggota;

b. Satu orang Sekretaris merangkap anggota;

c. Tiga orang anggota masing-masing sebagai penanggung jawab Mutu Pelayanan, Etika

Institusi RSKD Duren Sawit dan penerapan Norma Hukum RSKD Duren Sawit; dan

d. Sekretariat paling banyak 2 orang untuk membantu Sekretaris.

Pasal 37

(1) Ketua Komite Mutu, Etika dan Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf a

merangkap anggota mempunyai tugas:

a. memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Komite Mutu, Etika

dan Hukum RSKD Duren Sawit:

b. melakukan Koordinasi dengan Wakil Direktur, Ketua Komite Rumah Sakit dan Ketua SPI

dalam rangka meningkatkan kinerja Komite Mutu, Etika dan Hukum RSKD Duren Sawit;

dan

c. menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban kepada Direktur dengan tembusan

kepada para Wakil Direktur, Ketua Komite Rumah Sakit dan Ketua SPI.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (I) Ketua Komite Mutu, Etika

dan Hukum RSKD Duren Sawit berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

Pasal 38

(1) Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf I: merupakan unsur pelaksana adrr

inistrasi, Komite Mutu, Etik dan Hukum RSKD Duren Sawit.

(2) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugasnya berada d

bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua Komite Mutu, Etik dan Hukum RSKD Duren

Sawit.

(3) Uraian tugas Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan

Direktur atas usul Ketua Komite Mutu, Etik dan Hukum RSKD Duren Sawit.

Pasal 39

(1) Anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf c merupakan unsur pelaksana,

Komite Mutu, Etik dan Hukum RSKD Duren Sawit sesuai bidang tanggung jawab masing-

masing.

(2) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugasnya berada di

bawah dan bertanggung kepada Ketua Komite Mutu, Etik dan Hukum RSKD Duren Sawit.

(3) Uraian tugas Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh

Direktur atas usul Ketua Komite Mutu, Etik dan Hukum RSKD Duren Sawit.

Page 21: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

21

Pasal 40

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada huruf d, Pasal 36 adalah pegawai administrasi

membantu Sekretaris melaksanakan kesekretariatan Komite Mutu, Etik dan Hukum RSKD

Duren Sawit.

(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugasnya berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(3) Uraian tugas Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh

Ketua atas usul Sekretaris Komite Mutu, Etik dan Hukum RSKD Duren Sawit.

Pasal 41

(1) Untuk dapat diangkat sebagai Ketua, Sekretaris atau Anggota Komite Mutu, Etik dan

Hukum RSKD Duren Sawit sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan antara lain :

a. pendidikan minimal strata satu;

b. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin pegawai;

c. mempunyai dedikasi baik dalam melaksanakan tugas;

d. mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pelayanan RSKD Duren Sawit;

e. bersifat konsisten dan objektif;

f. mampu memimpin (khusus Ketua); dan

g. memahami kegiatan administrasi (khusus Sekretaris).

(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditambah Diktum sesuai

kebutuhan dan perkembangan RSKD Duren Sawit.

Pasal 42

(1) Jabatan Ketua Komite Mutu, Etik dan Hukum merupakan jabatan non struktural yang hanya

dapat dijabat oleh PNS.

(2) Pengangkatan dan pemberhentian Ketua Komite Mutu, Etik dan Hukum dilakukan oleh

Direktur.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 43

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Keputusan Gubernur Nomor 105 Tahun 2001

tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Duren Sawit Dinas Kesehatan Propinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Page 22: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat

22

Pasai 44

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini

dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 18 Desember 2007

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 28 Desember 2007

BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 172.

Page 23: Perundang-undangan; · 2017. 12. 16. · Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan ... tempat