Top Banner
PERULANGAN FOR DAN ARRAY 2 DIMENSI Kelompok 1 1. Aghun Gugah P.W. 201043500665 2. Prasetya Wira 201043500670 3. Dinda 201043500618 4. Nurmaya 2010435 00671 5. Zahra 201043500680 6. Ulfa 201043500621 7. M. Firgiawan 201043500662 8. M. Arif 201043500676 9. Ahmad Nurcolis 201043500624 10. Septian 201043500640 11. Ahmad Fahmi 201043500609 12. Dwi Wulan 201043500598 13. M. Zaelani 201043500659 14. M. Kurtubi 201043500646 15. Syartika 201043500623 16. As’ad Aufar 201043500632 17. Fajar Norracmad 201043500644 18. Julistio Pratama 201043500628
27
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perulangan for

PERULANGAN FOR DANARRAY 2 DIMENSI

Kelompok 1

1. Aghun Gugah P.W. 201043500665

2. Prasetya Wira 201043500670

3. Dinda 201043500618

4. Nurmaya 201043500671

5. Zahra 201043500680

6. Ulfa 201043500621

7. M. Firgiawan 201043500662

8. M. Arif 201043500676

9. Ahmad Nurcolis 201043500624

10. Septian 201043500640

11. Ahmad Fahmi 201043500609

12. Dwi Wulan 201043500598

13. M. Zaelani 201043500659

14. M. Kurtubi 201043500646

15. Syartika 201043500623

16. As’ad Aufar 201043500632

17. Fajar Norracmad 201043500644

18. Julistio Pratama 201043500628

19. Rahmat Fajar 201043500599

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRIJAKARTA

2011

Page 2: Perulangan for

PERULANGAN

Dalam pemrograman ada dua jenis perulangan, yaitu perulangan yang sudah diketahui dengan pasti jumlah perulangannya dan yang tidak diketahui jumlah perulangannya.Yang dimaksud dengan perulangan yang sudah diketahui jumlah perulangannya adalah pembuat program sudah mengetahui dengan pasti berapa kali statement dalam blok perulangan yang harus dikerjakan. Sedangkan perulangan yang tidak pasti, statement yang dikerjakan dalam blok perulangan tidak diketahui dengan pasti jumlah perulangan yang dikerjakan, misalnya suatu statement akan diulang apabila user meng-input-kan data lebih besar dari 5. Dalam Java perulangan yang sudah diketahui dengan pasti jumlah perulangannya bisa diimplementasikan menggunakan for… sedangkan untuk perulangan yang tidak diketahui dengan pasti bisa menggunakan jenis perulangan while atau do – while.

Perulangan forAda tiga komponen utama yang harus diperhatikan dalam

penggunaan perulangan for…. Tiga komponen tersebut sebagai berikut:Variabel pencacahVariabel ini digunakan untuk mengontrol jumlah perulangan yang dikerjakan. Setiap kali perulangan dikerjakan maka nilai variabel ini akan selalu berubah. Nilai dalam variabel dapat berubah semakin besar (increment) atau semakin kecil (decrement).PersyaratanPersyaratan yang digunakan agar perulangan dikerjakan. Syarat ini bisa berdasarkan nilai dalam variabel penghitung atau variabel lain (yang telah dideklarasikan sebelumnya) menggunakan operator relasional.Peubah variabel pencacahStatement peubah variabel pencacah bertugas merubah nilai dalam variabel pencacah selama perulangan terjadi. Perubahan nilai dapat semakin besar (increment) atau semakin kecil (decrement).

Kita akan membahas bentuk perulangan lain, yaitu perulangan for. Setiap bentuk perulangan for dapat diubah menjadi bentuk perulangan while dengan fungsi yang sama tanpa mengubah alur program. Tetapi tergantung dari permasalahan yang akan kita pecahkan, menulis program dengan for akan membuat alur program lebih mudah dipahami.

Page 3: Perulangan for

Misalnya, kita akan menghitung 1+2+3+4+5+...+100. Kita bisa ekspresikan program tersebut dalam bentuk

i = 1;jumlah = 0;while (i <= 100) { jumlah += i; i++;}

Perulangan ini dapat ditulis juga dengan

jumlah = 0;for (i = 1; i <= 100; i++) jumlah += i

Apa point-point penting yang kita lihat dari perubahan ini? Pertama mari kita lihat bentuk penggunaan while yang umum dilakukaninisialisasi variabelwhile (suatu_kondisi_variabel) { perintah update_variabel}

Di sini perulangan while memiliki 3 komponen penting, yaitu inisialisasi, yaitu memberikan nilai awal suatu variabel, suatu_kondisi_variabel, yaitu pengujian bahwa perulangan akan terus dilakukan selama kondisi ini bernilai true, dan terakhir update_variabel, yaitu instruksi mengubah nilai kondisi variabel untuk membatasi perulangan sehingga akan selesai suatu saat, tidak berulang terus menerus.Pada perulangan for, ketiga komponen ini dirangkai menjadi satu dalam bentukfor (inisialisasi_variabel; kondisi_variabel; update_variabel) perintah

atau jika perintah merupakan blok yang terdiri dari banyak perintah, dapat dituliskan juga dalam bentuk

for (inisialisasi_variabel; kondisi_variabel; update_variabel) { banyak_perintah}

Di sini inisialisasi variabel bisa berupa apa saja yang berbentuk perintah, misalnya memberikan variabel dengan nilai awal tertentu, dalam bentuk variabel = nilai_awal.kondisi_variabel harus berbentuk pernyataan boolean seperti suatu_kondisi pada pernyataan while. Sedangkanupdate_variabel juga berbentuk perintah.

Page 4: Perulangan for

inisialisasi_variabel, kondisi_variabel, atau update_variabel dapat dikosongkan dan tidak harus selalu diisi. Bagian yang tidak diisi yang selalu digantikan dengan true, yang artinya perulangan akan terus dieksekusi tanpa henti. Untuk menghentikannya, perintah break harus diberikan ditengah-tengah badan perulangan.Bentuk paling umum dari perulangan for adalah menghitung. Biasanya perulangan ini memiliki bentuk sepertifor (variabel = nilai_minimum; variabel <= nilai_maksimum; variabel++) { perintah}

Perhatikan bagian terakhir adalah menaikkan nilai variabel dengan 1, yang artinya perulangan akan dimulai dengannilai_minimum, diakhiri dengan nilai_maksimum dengan jeda 1.Contoh, jika kita ingin berhitung 2,5,8,11,14,17, atau dengan kata lain, mulai dari 2 hingga 17 dengan jeda 3, kita bisa mengekspresikan for denganfor (i = 2; i <= 17; i += 3) { System.out.println(i);}

Untuk menghitung mundur, kita bisa menggunakan perintah seperti

for (i = 20; i >= 0; i--) { System.out.println(i);}

Atau jika kita ingin menghitung maju dan mundur pada saat yang bersamaan, misalnya i dari 1 hingga 10 dan j dari 10 hingga 1, kita bisa ekspresikan dengan

for (i = 1, j = 10; i <= 10; i++, j--) { System.out.println(i + " " + j);}

Catatan penting! Variabel yang akan digunakan, dalam contoh di atas i dan j, adalah variabel yang harus dideklarasikan sebelumnya. Java adalah bahasa pemrograman ketat, yang artinya semua harus didefinisikan dengan jelas sebelum digunakan. Untuk banyak kasus, deklarasi variabel dan perulangannya bisa dilakukan serentak pada bagian inisialisasi variabel. Misalnya

for (int i = 1; i <= 10; i++) { System.out.println(i)}

Perhatikan ada imbuhan int di depan inisialisasi variabel i, yang merupakan deklarasi variabel i dengan tipe data int sekaligus menginisialisasi nilainya dengan 1.

Page 5: Perulangan for

Bentuk umum perulangan for sebagai berikut:

for (variabelPencacah; persyaratan; peubahVariabelPencacah) {

statement

...

...

}

Contoh program:

//Nama program: Perulangan1.java

public class Perulangan1 {

public static void main(String[] args) {

int counter;

int batasPerulangan = 10;

for (counter=1; counter<=batasPerulangan; counter++) {

System.out.println("Perulangan ke-"+counter);

}

}

Page 6: Perulangan for

}

Output program:

Perulangan ke-1

Perulangan ke-2

Perulangan ke-3

Perulangan ke-4

Perulangan ke-5

Perulangan ke-6

Perulangan ke-7

Perulangan ke-8

Perulangan ke-9

Perulangan ke-10

Penjelasan:Program diawali dengan pendeklarasian variabel, dimana nama variabel tersebut adalah counter dan batasPerluangandengan tipe data integer. Variabel batasPerulangan diinisialisasi dengan nilai 10. Pada baris perulangan for…, variabelcounter diinisialisasi dengan nilai 1. Persyaratannya adalah statement dalam blok perulangan akan dikerjakan apabila nilai variabel counter kurang dari sama dengan nilai dalam variabel batasPerulangan. Dan setiap kali statement blok perulangan selesai dikerjakan nilai dalam variabel counter ditambah 1 (increment).

//Nama program: Perulangan2

public class Perulangan2 {

Page 7: Perulangan for

public static void main(String[] args) {

int bilangan1=6;

int bilangan2=4;

int hasil=0;

String angka = "";

for (int counter=1; counter<=bilangan2; counter++) {

hasil += bilangan1;

angka = Integer.toString(bilangan1);

System.out.println(angka);

}

System.out.println("------ +");

System.out.println(hasil);

}

}

Output program:

6

6

6

6

Page 8: Perulangan for

------ +

24

Penjelasan program:Program diawali dengan pendeklarasian variabel. Variabel tersebut adalah bilangan1, bilangan2, hasil bertipe data integer dan berturut-turut diinisialisasi dengan nilai 6, 4 , dan 0. Dalam program tersebut juga terdapat variabelangka diinisialisasi dengan string kosong (“”). Pada baris perulangan for… dideklarasikan variabel counter dan diinisialisasi dengan nilai 1. Variabel counter dideklarasikan dalam statement perulangan for…, maka hanya bisa digunakan dalam perulangan itu saja. Persyaratan dalam perulangan ini adalah statement dalam blok perulangan dikerjakan apabila nilai variabel counter kurang dari sama dengan nilai dalam variabel bilangan2. Dan setiap kali statement dalam blok perulangan selesai dikerjakan, nilai dalam variabel counter ditambah 1 (increment).

Syarat terjadinya pengulangan for… bisa terdiri lebih dari satu statement relasional yang digabung dengan operator logika AND atau OR. Berikut adalah contoh program perulangan for dengan dua syarat statement relasional yang digabungkan menggunakan operator AND.

public class Perulangan4 {

public static void main(String[] args) {

int bilangan1 = 1;

int bilangan2 = 10;

int counter;

for (counter=1; (counter<10) && (bilangan1<bilangan2); counter+=2) {

System.out.println("\t"+ bilangan1 + "\t" + bilangan2 + "\t" + counter);

Page 9: Perulangan for

bilangan1++;

bilangan2--;

}

}

}

Output program:

1        10        1

2        9        3

3        8        5

4        7        7

5        6        9

For Bersarang (Nested for)Yang dimaksud dengan nested for adalah apabila di dalam blok statement perulangan terdapat perulangan lagi. Program berikut adalah contoh dari nested for…

//Nama program: Perulangan3.java

public class Perulangan3 {

public static void main(String[] args) {

int bilangan1;

int bilangan2;

for (bilangan1=1; bilangan1<=3; bilangan1++) {

Page 10: Perulangan for

for (bilangan2=1; bilangan2<=2; bilangan2++) {

System.out.println("[" + bilangan1 + "]" + "[" + bilangan2 + "]");

}

}

}

}

Output program:

[1][1]

[1][2]

[2][1]

[2][2]

[3][1]

[3][2]

Penjelasan:Perulangan for… yang berada di posisi dalam akan dikerjakan terlebih dahulu sampai selesai, kemudian variabel pencacah for… di luarnya akan ditambah satu (bilangan1++). Instruksi for… di dalam akan diulang sebanyak batas counter for… yang berada di luar (bilangan1<=5).

Contoh lain:

public class Faktorial {

public static void main(String[] args) {

int batas = 10;

Page 11: Perulangan for

int counter = 0;

int faktorial = 1;

for(counter=0; counter<=batas; counter++) {

faktorial = 1;

for(int faktor=2; faktor<=counter; faktor++) {

faktorial *= faktor;

}

System.out.println(counter + "!" + " = " + faktorial);

}

}

}

Output program:

0! = 1

1! = 1

2! = 2

3! = 6

4! = 24

5! = 120

6! = 720

7! = 5040

Page 12: Perulangan for

8! = 40320

9! = 362880

10! = 3628800

break; dan continue; dalam Perulangan forBerikut adalah contoh program perulangan for yang menggunakan statement break; dan continue;

//Nama program: Perulangan5.java

public class Perulangan5 {

public static void main(String[] args) {

int counter;

int batasPerulangan = 10;

for (counter=1; counter<=batasPerulangan; counter++) {

System.out.println("Perulangan ke-"+counter);

if (counter<=5)

break;

}

}

Page 13: Perulangan for

}

Output program:

Perulangan ke-1

Penjelasan:Mengapa perulangan baru dijalankan sekali sudah berhenti? Karena dalam blok perulangan terdapat percabangan ifdengan statement (counter<=5) dan statement break. Maksudnya apabila kondisi (counter<=5) terpenuhi/true maka perulangan akan dihentikan. Dalam program tersebut, perulangan dimulai dengan menginisialisasi variabel counter dengan nilai 1 (counter=1). Karena syarat (counter<=batasPerulangan) terpenuhi (dimana nilai variabelcounter=1), maka statement System.out.println(“Perulangan ke-”+counter) dikerjakan. Selanjutnya bertemu dengan percabangan dengan statement (counter<=5) dan nilai kondisinya true maka statement break dalam program akan dijalankan, dan menghentikan perulangan.

public class Perulangan6 {

public static void main(String[] args) {

int bilangan=15;

int counter=0;

String hasil = "";

for(counter=1; counter<=bilangan; counter++) {

if (counter % 2 != 0)

continue;

Page 14: Perulangan for

hasil += counter + " ";

}

System.out.println("bilangan genap = " + hasil);

}

}

Output program:

bilangan genap = 2 4 6 8 10 12 14

Penjelasan:Dalam blok statement perulangan tersebut terdapat percabangan dengan statement (counter % 2 != 0). Jika kondisi pernyataannya bernilai benar maka akan terjadi pengulangan dimulai dengan menambah nilai variabel counterdengan 1 (increment). Sebaliknya jika kondisinya salah maka nilai yang ada dalam variabel counter digabungkan dengan string dan disimpan dalam variabel hasil untuk ditampilkan di layar.

Perulangan for bertingkat

Seperti pada perulangan while, perulangan for pun dapat dilakukan bertingkat, artinya perulangan for di dalam perulanganfor.

Kita ambil contoh sederhana misalnya membuat tabel perkalian seperti

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 8 16 24 32 40 48 56 64 72 80 88 96 9 18 27 36 45 54 63 72 81 90 99 10810 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 12011 22 33 44 55 66 77 88 99 110 121 13212 24 36 48 60 72 84 96 108 120 132 144

Page 15: Perulangan for

Program untuk membuat tabel perkalian tersebut bisa diekspresikan dengan algoritma pseudocode sebagai berikut

untuk setiap baris i = 1,2,3...,12 cetak perkalian i dengan 1,2,3..12 cetak baris baru

Kalau kita jabarkan lebih lanjut, perintah kedua juga merupakan perulangan dari 1 hingga 12, sehingga algoritma di atas bisa kita tulis sebagai

untuk setiap baris i = 1,2,3...,12 untuk setiap kolom j = 1,2,3...,12 cetak i*j cetak baris baru

Kita bisa terjemahkan ke dalam bahasa Java sebagai

for (int i = 1; i <= 12; i++) { for (int j = 1; j <= 12; j++) { System.out.print(i*j + " "); } System.out.println("");}

Berikut ini adalah contoh TabelPerkalian :package tabelperkalian; public class TabelPerkalian { 

/** * @param args */public static void main(String[] args) {

// TODO Auto-generated method stubfor (int i = 1; i <= 12; i++) { for (int j = 1; j <= 12; j++) { System.out.print(i*j + " "); } System.out.println("");}

}}

Page 16: Perulangan for

Berikut ini hasil kelurannya:

ARRAY MULTIDIMENSI

Tipe apapun bisa digunakan sebagai tipe dasar suatu array. Kita bisa membuat array int, array String, array Object dan seterusnya. Terutama, karena array adalah tipe Java kelas satu, kita bisa membuat array yang bertipe array.

Misalnya suatu array bertipe int[], juga otomatis memiliki array bertipe int[][], yaitu "array bertipe array int". Array tersebut disebut array 2 dimensi. Tentunya, dengan tipe int[][], kita juga bisa membuat arraynya dengan tipe int[][][], yang merupakan array 3 dimensi, dan seterusnya. Tidak ada batasan berapa dimensi array yang kita buat, akan tetapi bukan sesuatu yang biasa dilakukan untuk membuat array lebih dari 3 dimensi. Pembahasan kita akan lebih dikhususkan pada array 2 dimensi. Tipe TipeDasar[][] biasanya dibaca "array 2 dimensi bertipe TipeDasar" atau "array dari array TipeDasar".

Page 17: Perulangan for

Deklarasi pernyataan "int[][] A;" adalah membuat variabel bernama A dengan tipe int[][]. Variabel ini berisi objek yang bertipe int[][]. Pernyataan pemberian nilai "A = new int[3][4];" akan membuat objek array 2 dimensi dan mengisi A ke objek yang baru dibuat tersebut.

Seperti biasa, deklarasi dan pemberian nilai bisa digabung menjadi satu pernyataan, seperti "int[][] A = new int[3][4];". Objek yang baru dibuat adalah objek yang merupakan array dari array int. Bagian int[3][4] menyatakan bahwa ada 3 array int di dalam array A, dan di setiap array int tersebut terdapat 4 int.

Cara seperti itu mungkin sedikit membingungkan, akan tetapi akan lebih mudah apabila kita bayangkan array tersebut seperti matriks. Istilah "int[3][4]" bisa disebut sebagai matriks dengan 3 baris dan 4 kolom, seperti pada ilustrasi berikut ini :

 

Untuk banyak hal, kita bisa mengabaikan kenyataan di atas, dan membayangkan bentuk matriks seperti di atas. Kadang-kadang kita juga harus ingat bahwa setiap baris sebenarnya juga merupakan suatu array. Array-array ini bisa dirujuk dengan A[0], A[1], dan A[2]. Setiap baris bertipe int[].Pernyataan A[1] merujuk pada salah satu baris pada array A. Karena A[1] itu sendiri sebenarnya adalah array int, kita bisa menambah indeks lain untuk merujuk pada posisi pada baris tersebut. Misalnya A[1][3] adalah elemen nomor 3 pada baris 1. Seperti biasa, ingat bahwa posisi baris dan kolom dimulai dari 0. Jadi pada contoh di atas, A[1][3] bernilai 5. Lebih umum lagi,A[i][j] adalah posisi pada baris i dan kolom j. Seluruh elemen pada A bisa dinamakan seperti berikut :

Page 18: Perulangan for

A[0][0] A[0][1] A[0][2] A[0][3]A[1][0] A[1][1] A[1][2] A[1][3]A[2][0] A[2][1] A[2][2] A[2][3]

A[i][j] adalah variabel bertipe int. Kita bisa mengisi nilainya atau menggunakannya seperti variabel bertipe int biasa.Perlu juga diketahui bahwa A.length akan memberikan jumlah baris pada A. Untuk mendapatkan jumlah kolom pada A, kita harus mencari jumlah int dalam setiap baris, yaitu yang disimpan pada A[0]. Jumlah kolom ini bisa didapatkan dengan menggunakan A[0].length, atau A[1].length atau A[2].length. (Tidak ada aturan baku yang menyatakan bahwa pada setiap baris suatu array harus memiliki panjang yang sama, dan sebenarnya pada beberapa aplikasi, juga digunakan array dengan panjang yang berbeda-beda pada setiap barisnya. Akan tetapi apabila kita membuat array dengan perintah seperti di atas, maka kita akan selalu mendapatkan array dengan panjang array yang sama.)Array 3 dimensi juga dibuat dan diolah dengan cara yang sama. Misalnya, array 3 dimensi bertipe int bisa dibuat dengan pernyataan "int[][][] B = new int [7][5][11];". Kita juga bisa mengilustrasikannya sebagai kubus 3-dimensi. Masing-masing bloknya bertipe int yang bisa dipanggil dalam bentuk B[i][j][k]. Array dimensi lain yang lebih tinggi juga mengikuti pola yang sama, akan tetapi akan sangat sulit untuk membuat visualisasi struktur arraynya.

Kita bisa mengisi array multi dimensi sekaligus pada saat dideklarasikan. Ingat sebelumnya bagaimana array 1 dimensi biasa dideklarasikan, dan bagaimana isinya diinisialisasikan, yaitu seperti daftar nilai-nilainya yang dipisahkan dengan koma, dan diletakkan di dalam tanda kurung kurawal { dan }.

Inisialisasi array bisa juga digunakan untuk array multi dimensi, yang terdiri dari beberapa inisialisasi array 1 dimensi, masing-masing untuk setiap barisnya. Misalnya, array A pada gambar di atas dapat dibuat dengan perintah :

int[][] A = { { 1, 0, 12, -1 }, { 7, -3, 2, 5 }, { -5, -2, 2, 9 }};

Jika tidak ada inisialisasi yang diberikan untuk suatu array, maka nilainya akan diisi dengan nilai awal tergantung pada tipenya : nol untuk bilangan, false untuk boolean dan null untuk objek.

Seperti halnya array 1 dimensi, array 2 dimensi juga sering diolah dengan menggunakan perulangan for. UNtuk mengolah semua elemen pada array 2 dimensi, kita bisa menggunakan pernyataan for bertingkat. Jika array A dideklarasikan sepertiint[][] A = new int[3][4];

Page 19: Perulangan for

maka kita bisa mengisi 0 untuk semua elemen pada A dengan menggunakan

for (int baris = 0; baris < 3; baris++) { for (int kolom = 0; kolom < 4; kolom++) { A[baris][kolom] = 0; }}

Pertama kali perulangan for bagian luar akan memproses dengan baris = 0. Bagian dalamnya akan mengisi keempat kolom pada baris pertama, yaitu A[0][0] = 0, A[0][1] = 0, A[0][2] = 0, dan A[0][3] = 0. Kemudian perulangan for bagian luar akan mengisi baris kedua, dan seterusnya.

Dan juga, kita bisa menjumlah semua elemen pada A dengan

int jml = 0;for (int i = 0; i < 3; i++) for (int j = 0; j < 4; i++) jml = jml + A[i][j];

Untuk mengolah array 3 dimensi, tentunya kita harus menggunakan perulangan for bertingkat 3.

Suatu array 2 dimensi bisa digunakan untuk menyimpan data yang secara alami memang tersusun sebagai baris dan kolom. Misalnya papan catur terdiri dari 8 baris dan 8 kolom. Jika suatu kelas dinamakan PapanCatur untuk merepresentasikan papan catur, maka kita bisa deklarasikan dengan perintahPapanCatur[][] papan = new PapanCatur[8][8];

Kadang-kadang array 2 dimensi juga digunakan untuk masalah yang tidak terlalu jelas matriksnya. Misalnya perusahaan yang memiliki 25 toko. Anggap masing-masing toko memiliki keuntungan yang didapat pada masing-masing toko tersebut setiap bulan pada tahun 2009. Jika toko-toko tersebut memiliki nomor 0 hingga 24, dan 12 bulan dari Januari 09 hingga Desember 09 dinomori 0 hingga 11, maka data keuntungan dapat disimpan dalam array untung yang dideklarasikan seperti :double[][] untung = new double[25][12];

untung[3][2] adalah keuntungan yang dibuat oleh toko nomor 3 di bulan Maret. Atau secara umum,untung[noToko][noBulan] adalah keuntungan toko noToko pada bulan noBulan. Dalam contoh ini array 1 dimensiuntung[noToko] memiliki arti : Data keuntungan satu toko selama satu tahun.Anggap array untung telah diisi dengan data. Data ini bisa diolah lebih lanjut. Misalnya, total keuntungan seluruh perusahaan -- sepanjang tahun dari seluruh toko -- dapat dihitung dengan menjumlahkan semua elemen pada array :double totalUntung; // Total keuntungan perusahaan tahun 2009 

Page 20: Perulangan for

totalUntung = 0;for (int toko = 0; toko < 25; toko++) { for (int bulan = 0; bulan < 12; bulan++) totalUntung += untung[toko][bulan];}

Kadang-kadang kita juga perlu menghitung hanya satu baris atau satu kolom saja, bukan keseluruhan array. Misalnya, kita ingin menghitung keuntungan total perusahaan pada bulan Desember, yaitu bulan nomor 11, maka kita bisa gunakan perulangan :

double untungDesember = 0.0;for (noToko = 0; noToko < 25; noToko++) untungDesember += untung[noToko][11];

Sekarang mari kita buat array 1 dimensi yang berisi total keuntungan seluruh toko setiap bulan :

double[] untungBulanan; // Keuntungan setiap bulanuntungBulanan = new double[12]; for (int bulan = 0; bulan < 12; bulan++) { // hitung total keuntungan semua toko bulan ini untungBulanan[bulan] = 0.0; for (int toko = 0; toko < 25; toko++) { untungBulanan[bulan] += profit[toko][bulan]; }}

Sebagai contoh terakhir untuk mengolah array keuntungan, misalnya kita ingin tahu toko mana yang menghasilkan keuntungan terbesar sepanjang tahun. Untuk menghitungnya, kita harus menjumlahkan keuntungan setiap toko sepanjang tahun. Dalam istilah array, ini berarti kita ingin mengetahui jumlah setiap baris pada array. Kita perlu mencatat hasil perhitungannya untuk mencari mana toko dengan keuntungan terbesar.

double untungMaks; // Keuntungan terbesar suatu tokoint tokoTerbaik; // Nomor toko yang memiliki keuntungan terbesar double total = 0.0; // Total keuntungan suatu toko // Pertama-tama hitung keuntungan dari toko nomo 0 for (int bulan = 0; bulan < 12; bulan++) total += untung[0][bulan]; tokoTerbaik = 0; // Mulai dengan anggapan toko nomor 0untungMaks = total; // adalah toko paling menguntungkan // Sekarang kita lihat seluruh toko, dan setiap kali// kita melihat toko dengan keuntungan lebih besar dari// untungMaks, kita ganti untungMaks dan tokoTerbaik

Page 21: Perulangan for

// dengan toko tersebut for (toko = 1; toko < 25; toko++) {  // Hitung keuntungan toko tersebut sepanjang tahun  total = 0.0; for (bulan = 0; bulan < 12; bulan++) total += untung[toko][bulan];  // Bandingkan keuntungan toko ini dengan untungMaks if (total > untungMaks) { untungMaks = total; // keuntungan terbesar saat ini tokoTerbaik = toko; // datang dari toko ini } } // akhir for // Di sini, untungMaks adalah keuntungan terbesar dari 25 toko// dan tokoTerbaik adalah toko dengan keuntung tersebut// (Mungkin juga ada toko yang menghasilkan keuntungan// yang persis sama.)

 

Sejauh ini variabel array yang kita gunakan berjenis array satu dimensi. Istilah satu dimensi mengacu kepada jumlah bilangan yang digunakan sebagai indeks. Penulisan seperti ini

System.out.println(angka[3]);

merupakan penulisan untuk array satu dimensi. Perhatikan bahwa bilangan yang kita gunakan sebagai nomor indeks array hanya satu, tidak perduli berapa jumlah digitnya. Angka 100 merupakan sebuah bilangan, walaupun jumlah digitnya ada 3.

Pada beberapa kondisi diperlukan penulisan variabel array yang menggunakan nomor indeks dua bilangan, misalnya pada aplikasi matrik. Data pada suatu matrik diketahui berdasarkan nilai baris dan kolomnya. Baris adalah sebuah bilangan dan kolom adalah sebuah bilangan juga. Tanpa adanya salah satu dari keduanya kita tidak bisa mengetahui data mana yang dimaksud, jika kita ingin mengambil sebuah data individu.

Bentuk umum pendeklarasian variabel array dua dimensi di Java adalah:

tipeData[][] nama_variabel[=new tipeData[jumlah_baris]

Page 22: Perulangan for

[jumlah_kolom]];

Untuk memudahkan pemahaman, bentuk array dua dimensi bisa dihambarkan dalam bentuk petak-petak sebagai berikut:

N adalah nilai yang menyatakan jumlah baris dari array, sedangkan M menyatakan jumlah kolom dari array. Sama seperti array satu dimensi, penomoran indeks untuk array dua dimensi juga dimulai dari 0 untuk baris maupun kolomnya. Tidak ada aturan yang mengatakan bahwa urutan untuk nomor indeks adalah baris dulu baru kolom, tetapi buku ini menggunakan urutan baris-kolom untuk menyatakan indeks matrik dua dimensi.

Sekarang kita buat sebuah program yang akan mengilustrasikan penggunaan array dua dimensi. Seperti pada program-program sebelumnya, pada program ini kita menggunakan fungsi random() pada proses entry data setiap elemen array.

Program 5.11

1 class ArrayDuaDimensi

2 {

3 public static void main (String[] args)

4 {

5 int[][] angka = new int[5][3];

6

Page 23: Perulangan for

7 for (int i=0; i<angka.length; i++)

8 for (int j=0; j<angka[i].length; j++)

9 angka[i][j] = (int)(Math.random()*100);

10

11 System.out.println("Data array “ +

“dua dimensi:\n");

12

13 for (int i=0; i<angka.length; i++)

14 {

15 for (int j=0; j<angka[i].length; j++)

16 System.out.print(angka[i][j] + " ");

17

18 System.out.println();

19 }

20 }

21 }

Instruksi pada baris 7 merupakan pernyataan untuk menghitung jumlah baris, atau lebih tepatnya jumlah array indeks pertama. Untuk setiap barisnya kita bisa mengetahui berapa jumlah kolomnya, atau lebih tepatnya jumlah array indeks keduanya, dengan pernyataan seperti terlihat pada baris 8. Dengan demikian

Page 24: Perulangan for

angka.length

akan melaporkan jumlah baris, sedangkan

angka[i].length

akan melaporkan jumlah kolom pada baris ke-i. Contoh output program dapat dilihat pada gambar berikut ini: