Top Banner
PERUBAHAN PATOLOGI SEL DAN JARINGAN Dr. Haris Budi Widodo
31

Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

Aug 12, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

PERUBAHAN PATOLOGI SEL DAN JARINGAN

Dr. Haris Budi Widodo

Page 2: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

• Penyakit: merupakan manifestasi adanya defek/kerusakan struktur sel dan berkaitan dgn komposisi matrik ekstraseluler dimana sel itu berada

• Pada tubuh yg normal terjadi keseimbangan (homeostasis) maupun koordinasi dlm mempertahankan keadaan fungsi normalnya.

• Organ tubuh tersusun dari sel terdiferensiasi dari unsur pokok disebut parenkim dan yg berfungsi sebagai penyangga disebut stroma.

• Substansi interseluler dalam jaringan disebut matrik.

Page 3: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

Jejas

• Variabel jejas meliputi: jenis (quality), intensitas dan periode

• Jenis jejas: 1. Endogen: defek genetik, faktor imun,

produksi hormonal tidak adekuat, hasil metabolisme tidak sempurna, proses menjadi tua.

2. Eksogen: agen kimiawi (zat kimia, obat (intoksikasi/hipersensitivitas); agen fisik(trauma, ionisasi, radiasi, listrik, suhu); agen biologik (infeksi mikroorganisme, virus, parasit, dsb).

Page 4: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

• Reaksi sel terhadap jejas, dpt berakibat berbeda-beda, berdasar:

• intensitas dan periode jejas maka akan terjadi adaptasi yaitu penyesuaian terhadap lingkungannya.

Page 5: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

Sel yg terkena jejas dpt mengalami kerusakan yg sifatnya:

a) Reversibel: dapat mengalami serangkaian perubahan dua arah (dapat kembali seperti semula)

b) Ireversibel: Tidak dapat kembali seperti keadaan semula.

Page 6: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

SKEMA REAKSI SEL TERHADAP JEJAS MENURUT INTENSITAS PERIODE BERLANGSUNGNYA

Page 7: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

PERBEDAAN SEL NORMAL DAN SEL TERJEJAS

Page 8: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

• Jejas pada masa mudigah (pembentukan janin): dpt terjadi kegagalan total

• Jejas subletal-letal pada tahap somatogenesis-organogenesis maka bayi dpt terjadi kelainan kongenital sifatnya tunggal/multipel, unilateral atau bilateral

• Kelainan kongenital dpt: agenesis organ krn tdk ada anlage (kuncup embriogenesis, organ tidak terbentuk) maupun aplasi (anlage ada tetapi tidak tumbuh) atau hipoplasi (anlage ada tetapi pertumbuhannya tdk pernah mencapai ukuran normal)

Page 9: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

• Jejas pada masa mudigah (pembentukan janin): dpt terjadi kegagalan total

• Jejas subletal-letal pada tahap somatogenesis-organogenesis maka bayi dpt terjadi kelainan kongenital sifatnya tunggal/multipel, unilateral atau bilateral

• Kelainan kongenital dpt: agenesis organ krn tdk ada anlage (kuncup embriogenesis, organ tidak terbentuk) maupun aplasi (anlage ada tetapi tidak tumbuh) atau hipoplasi (anlage ada tetapi pertumbuhannya tdk pernah mencapai ukuran normal)

Page 10: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

• Bentuk reaksi sel thp jejas dari aspek perubahan fungsi atau struktur sel:1) Retrogresif (kemunduran/degenerasi)2) Progresif (Berjalan terus tetapi tambah

buruk (penyakit)3) Adaptasi (penyesuaian: atropi, hipertropi,

hiperplasi, metaplasi)

Page 11: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

1) Atropi : bertambah kecilnya ukuran sel yg sebelumnya berkembang sempurna dan ukuran normal, sifat fisiologik (contoh proses menua) maupun patologik (marasmus dan kwasiorkhor)

2) Hipertropi: ukuran sel, organ/jaringan mjd lebih besar dari uk normalnya. Sifat fisiologik (otot skelet pada binaraga) maupun patologik (bengkak krn radang)

3) Hiperplasia (ukuran sel tambah besar, diikuti dgn proliferasi sel) contoh pada kanker.

Page 12: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

4) Metaplasi yaitu perubahan dari jenis sel matur jenis tertentu menjadi sel matur jenis lainnya.Etiologi: adanya rangsang terus menerus atau karena radang kronis.Contoh epitel columner simplex metaplasi menjadi epithelium squamous complex (metaplasi squamousa)Ada 2 macam metaplasi:1. Metaplasi epithelial

Terjadi pada epitel bronkhus pada perokok atau penderita bronkitis, cervix uteri dan defisiensi Vit AMaksud: melindungi/proteksi, tetapi epitel yang metaplasi kehilangan fungsi sekresi lendir2. Metaplasi mesenchimal

Terjadi pada: fibroblast metaplasi menjadi osteoblast, chondroblast pada trauma jaringanMaksud: sebagai adaptasi sel

Page 13: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

5) Displasia: Pertumbuhan sel/sekelompok sel yang perubahannya ke arah kemunduran atau metaplasia yang terus menerus tanpa mereda, bila tdk segera diatasi terjadi perubahan ke arah ganas Intra epitelial (insitu) atau karsinoma tahap dini.

Page 14: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

6) Degenerasi: Keadaan terjadinya perubahan biokimia intraseluler (termasuk metabolisme protein, KH dan lemak) yg disertai perubahan morfologi, akibat jejas non fatal. perubahan yang terjadi masih dapat pulih (reversibel). Sel terkesan menggembung (bengkak) dan sitoplasma tampak keruh.

Page 15: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

MEKANISME KERJA BERBAGAI FAKTOR ETIOLOGI JEJAS SEL

Penyebab jejas:• Iskemi (defisiensi darah pada suatu bagian) dan

hipoksia (penurunan kadar oksigen pada jaringan)

• Radikal bebas (termasuk oksigen teraktivasi)• Zat toksik (termasuk obat-obatan)

Page 16: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

Penyebab yg sukar diprediksi:• Reaksi imunologik (contoh:

Anafilaktik/alergen/obat)• Defek genetik berhub dgn defek

metabolisme enzim

Penyebab yg universal, sifat merata dan tdk dpt dihindari: proses aging dan trauma psikis.

Page 17: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

ISKEMIA DAN HIPOKSIA

• ISKEMIA (Ischein=menekan, haima = darah) defisiensi darah pada suatu bagian, akibat konstriksi fungsional dan obstruksi pembuluh darah.

Page 18: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

• Etiologi:

1.Konstriksi fungsional pembuluh darah yaitu tdk ada kelainan dinding pembuluh darah, gangguan persyarafan otonom, rangsang psikis, atau rangsang mediator vasokonstriktif lokal akibat kerusakan jaringan lokal dan atau sistemik bila mediator vasokonstriksi beredar dalam darah.

Page 19: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

2. Obstruksi lokal atau krn adanya komponen yg ikut aliran darah berupa benda asing (trombus, embolus, tromboembolus)

• Akibat: Gangguan aktivitas sel yg bersifat reversibel (degenerasi) maupun ireversibel (nekrosis)

Page 20: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

HIPOKSI• Penurunan pemasukan oksigen ke

jaringan di bawah kadar fisiologik, meskipun perfusi darah ke jaringan memadai.Contoh: Anemia, Hb tidak normal, keracunan sianida, kegagalan transport oksigen pada infark jantung

• Iskemi dan hipoksi yg berkelanjutan terjadi kerusakan membran sel/inti sel.

• Jejas reversibel menjadi ireversibel

Page 21: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

Kerusakan membran sel terjadi akibat:

1. Kekurangan/habisnya ATP sel

2. Fosfolipid membran hilang (sintesis turun, degradasi naik)

3. Terbentuknya partikel lipid (asam lemak bebas, fosfolipid)

4. Oksigen toksik (Superoksida)

5. Perubahan sitoskelet

6. Pecahnya lisosom

Kematian sel yg bersifat khas: nekrosis koagulatif = infark

Page 22: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

JEJAS KARENA RADIKAL BEBAS

• Radikal bebas (radicalis = kelompok atom yg masuk ke dalam dan dari senyawa kimia tanpa menimbulkan perubahan, dan membentuk salah satu unsur pokok molekul): mrpk bentuk radikal yg sangat reaktif dan punya waktu paruh sangat pendek (10 detik dlm larutan), membawa elektron yg tdk berpasangan

Page 23: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

• Sejenis bahan kimia yang mempunyai satu elektron tanpa pasangan pada orbit luarnya.

• Contoh: Superoksida (O2-),

Hidrogenperoksida (H2O2), ion hidroksil (OH-) berperan dalam jejas sel invivo

• Radikal bebas lain: Fe+, Fe2+, NO2, NO3

-, CCl3- dan Cl-.

Page 24: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

• Efek Radikal bebas

1. Merusak protein

2. Merusak sel

3. Merusak jaringan dan organ tubuh

4. Menyebabkan penuaan

5. Perubahan degeneratif

6. Radang

7. Penyakit

Page 25: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

Antioksidan:

Senyawa penetral radikal bebas, mencegah kerusakan tubuh dgn cara:

1.Melindungi protein

2.Melindungi sel

3.Melindungi jaringan dan organ

Selain vit E, yg termasuk antioksidan: Beta karoten (salah satu jenis karotenoid, merupakan pigmen tanaman berwarna kuning hingga merah.

Page 26: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

TAHAPAN REAKSI JEJAS SEL AKIBAT RADIKAL BEBAS

1.Intitiation : Permulaan terbentuknya radikal bebas

2.Propagation : serangkaian reaksi yg berkembang akibat adanya radikal bebas

3.Terminasi : pemusnahan atau inaktifasi radikal bebas oleh antioksidan endogen atau oksigen endogen atau eksogen, maupun enzim superoksida dismutase.

Page 27: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

JEJAS SEL OLEH ZAT TOKSIK• Zat toksik : adalah zat yg secara langsung

bersifat racun bagi sel, organ maupun sistem tubuh.

Etiologi: 1. Endogen: Kegagalan metabolisme dalam

tubuh2. Eksogen: Melalui saluran nafas, pencernakan,

suntikan maupun kontak langsung

Page 28: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

Jenis:1. Larut dlm air, langsung merusak baik

komponen molekuler maupun organel sel2. Larut dalam lipid: biasanya tdk langsung

merusak komponel sel, organ, sistem tubuh.

Page 29: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

Apoptosis (Program Cell Death)

Kematian sel yg terprogram• Fisiologik: pada embriogenesis• Patologi: proses atropi dari susunan endokrin,

obstruksi sal. ekskresi dgn dampak pada susunan kelenjar terkait

Page 30: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

GANGGUAN METABOLISME AKIBAT DEFISIENSI MINERAL DAN VITAMIN

Metabolisme: keseluruhan proses fisik dan kimia dimana bahan hidup yang diorganisasi, dihasilkan dan dipertahankan (anabolisme) dan juga ditransformasi dimana energi digunakan untuk organisme (katabolisme).

• Sebagai katalisator : enzim• Sebagai regulator : hormon, makananSifat gangguan metabolisme: enzimatik (genetik), hormonal

(genetik, acquired), diet tdk seimbang atau kombinasi ketiga faktor tsb.

• Manifetasi: sistemik (seluruh tubuh) atau penyakit pada sistem organ tertentu.

• Patogenesis: Manifestasi klinik timbul karena kelebihan atau defisiensi zat esensial, dan atau akibat terbentuknya metabolit (produk metabolisme) yang tidak sempurna.

Page 31: Perubahan Patologi Sel Dan Jaringan

SKEMA SIMPLIFIKASI METABOLISME ZAT ESENSIAL TUBUH