PERTMBUHAN PENDUDUK INDONESIA LAPORAN Tugas ini disusun guna memenuhi mata kuliah Geografi Regional Indonesia yang dibimbing oleh Bapak Marhadi Slamet Kistiyanto Oleh Shima Tandya Lestari NIM 110721435066 Offering B 2011 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI DESEMBER 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERTMBUHAN PENDUDUK INDONESIA
LAPORAN
Tugas ini disusun guna memenuhi mata kuliah Geografi Regional Indonesia
yang dibimbing oleh Bapak Marhadi Slamet Kistiyanto
Oleh
Shima Tandya Lestari
NIM 110721435066
Offering B 2011
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
DESEMBER 2013
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir yang berjudul „Pertumbuhan Penduduk
Indonesia‟. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah
Geografi Regional Indonesia pada program studi pendidikan geografi.
Pada kesempatan kali ini, saya menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada
seluruh pihak yang telah memberikan berbagai masukan dalam penyelesaian tugas akhir ini,
khususnya kepada Bapak Marhadi Slamet Kistiyanto sebagai dosen pengampu mata kuliah
Geografi Regional Indonesia.
Melalui penulisan ini, saya berharap bahwa nantinya laporan tugas akhir mata kuliah
Geografi Regional Indonesia mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukan baik dari segi akademis maupun bidang yang terkait. Penulis menyadari bahwa
dalam kepenulisan laporan masih terdapat kekurangan, sehingga memohon krtik dan saran
yang membangun agar tercapai kesempurnaan. Semoga laporan tugas akhir ini memberikan
manfaat bagi saya dan pihak manapun.
Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Lawang, 10 Desember 2013
Shima Tandya Lestari
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan sebagai kumpulan
manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk merupakan
salah faktor penting perkembangan sebuah negara karena tanpa penduduk negara
tidak akan terbentuk, sebab penduduk merupakan faktor penting lainnya selain dari
wilayah.
Pertumbuhan atau pertambahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain tingkat kelahiran dan urbanisasi. Kedua faktor ini yang kemudian
menjadi salah satu penyebab tidak seimbangnya laju pertumbuhan ekonomi dan sosial,
ketidakseimbangan tersebut dapat terjadi apabila angka laju pertumbuhan penduduk
pada suatu wilayah tidak seimbang dengan angka laju pertumbuhan ekonomi dan
sosial pada wilayah tersebut. Selain itu, masih adanya disparitas pembangunan antara
daerah perkotaan dan perdesaan yang juga merupakan salah satu penyebab terjadinya
arus migrasi dari satu wilayah yang lain.
Badan Pusat Statistik mencatat bahwa laju pertumbuhan penduduk Indonesia
selama periode 2000-2010 lebih tinggi dibanding periode 1990-2000. Laju
pertumbuhan penduduk 2000-2010 mencapai 1,49 persen atau lebih tinggi dibanding
periode 1990-2000 yang hanya mencapai 1,45 persen[2], sesuai dengan hasil sensus
tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,56 juta orang. Sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan pangan 237,56 juta orang dibutuhkan lahan produktif untuk
tanaman padi seluas 13 juta ha, namun saat ini lahan padi yang diolah seluas 7,7 ha[3],
jika pertambahan penduduk setiap tahunnya sebesar 1,49% atau bahkan melebihi,
maka dengan sendirinya akan mendatangkan masalah-masalah sosial seperti
kemiskinan, kelaparan, kekumuhan kota, berkurangnya daya dukung lahan dan
masalah-masalah sosial lainnya.
Banyak ahli telah berpendapat dengan masalah pertumbuhan penduduk ini dan
menjadi perdebatan diantara mereka sendiri. Beberapa diantara mereka ada yang
mendukung teori korelasi pertumbuhan penduduk dengan pembangunan, namun ada
juga sebagian dari yang mengasumsikan bahwa ini adalah pembalikan fakta dari
kegagalan ekonomi bangsa. Teori yang paling klasik yaitu Malthus yang
mengemukakan bahwa jumlah penduduk senantiasa bertambah banyak sedangkan
pertumbuhan produksi tidaklah banyak sehingga salah satu solusi terbaik adanya
pengendalian jumlah penduduk. Malthus khawatir terhadap dampak pertumbuhan
penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi walaupun sebenarnya bisa menjadi asumsi
bahwa pertambahan penduduk bisa memicu proses industrialisasi.
Namun teori ini sangat tidak relevan apabila diterapkan pada negara-negara
berkembang dan terbelakang karena adanya perbedaan yang sangat mendasar dengan
kondisi negara-negara maju. Situasi politik yang tidak menentu, disparitas
pembangunan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya dan tingginya
pertumbuhan penduduk dianggap sebagai penghambat pembangunan ekonomi, hal
seperti ini juga terjadi di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana gambaran umum pertumbuhan penduduk di Indonesia?
2. Bagaimana Hasil Perhitungan dan analisis pertumbuhan penduduk di
Indonesia?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di
Indonesia?
4. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat pertumbuhan
penduduk di Indonesia?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui gambaran umum pertumbuhan penduduk di indonesia
2. Untuk mengetahui hasil perhitungan dan analisis pertumbuhan penduduk di
indonesia
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
di indonesia
4. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat
pertumbuhan penduduk di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia
adalah sebesar 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan
118.048.783 perempuan. Distribusi penduduk Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau
Jawa yaitu sebesar 58 persen, yang diikuti oleh Pu¬lau Sumatera sebesar 21 persen.
Selanjutnya untuk pulau-pulau/kelompok kepulauan lain berturut-turut adalah sebagai
berikut: Sulawesi sebesar 7 persen; Kalimantan sebesar 6 persen; Bali dan Nusa
Tenggara sebesar 6 persen; dan Maluku dan Papua sebesar 3 persen.
Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah tiga provinsi dengan urutan teratas
yang berpenduduk terbanyak, yaitu masing-masing berjum¬lah 43.021.826 orang,
37.476.011 orang, dan 32.380.687 orang. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara
merupakan wilayah yang terbanyak penduduknya di luar Jawa, yaitu sebanyak
12.985.075 orang.
Penduduk Indonesia terus bertambah dari waktu ke waktu. Ketika pemerintah Hindia
Belanda mengadakan sensus penduduk tahun 1930 penduduk nusantara adalah 60,7
juta jiwa. Pada tahun 1961, ketika sensus penduduk pertama setelah Indonesia
merdeka, jumlah penduduk sebanyak 97,1 juta jiwa. Pada tahun 1971 penduduk
Indonesia sebanyak 119,2 juta jiwa, tahun 1980 sebanyak 146,9 juta jiwa, tahun 1990
sebanyak 178,6 juta jiwa, tahun 2000 sebanyak 205,1 juta jiwa, dan pada tahun 2010
sebanyak 237,6 juta jiwa.
Pertumbuhan Penduduk Indonesia berdasarkan Jenis Kelamin
Dengan luas wilayah Indonesia yang sekitar 1.910.931 km2, maka rata-rata tingkat
kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per km2. Provinsi yang
paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar
14.440 orang per km2. Sementara itu, provinsi yang paling rendah tingkat kepadatan
penduduknya adalah Provinsi Papua Barat, yaitu sebesar 8 orang per km2.
Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh
lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000 menjadi
273,2 juta pada tahun 2025 (Tabel 3.1). Walaupun demikian, pertumbuhan rata-rata
per tahun penduduk Indonesia selama periode 2000-2025 menunjukkan
kecenderungan terus menurun. Dalam dekade 1990-2000, penduduk Indonesia
bertambah dengan kecepatan 1,49 persen per tahun, kemudian antara periode 2000-
2005 dan 2020-2025 turun menjadi 1,34 persen dan 0,92 persen per tahun. Turunnya
laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran dan kematian, namun
penurunan karena kelahiran lebih cepat daripada penurunan karena kematian. Crude
Birth Rate (CBR) turun dari sekitar 21 per 1000 penduduk pada awal proyeksi
menjadi 15 per 1000 penduduk pada akhir periode proyeksi, sedangkan Crude Death
Rate (CDR) tetap sebesar 7 per 1000 penduduk dalam kurun waktu yang sama.
Salah satu ciri penduduk Indonesia adalah persebaran antar pulau dan provinsi yang
tidak merata. Sejak tahun 1930, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau
Jawa, padahal luas pulau itu kurang dari tujuh persen dari luas total wilayah daratan
Indonesia. Namun secara perlahan persentase penduduk Indonesia yang tinggal di
Pulau Jawa terus menurun dari sekitar 59,1 persen pada tahun 2000 menjadi 55,4
persen pada tahun 2025. Sebaliknya persentase penduduk yang tinggal di pulau pulau
lain meningkat seperti, Pulau Sumatera naik dari 20,7 persen menjadi 22,7 persen,
Kalimantan naik dari 5,5 persen menjadi 6,5 persen pada periode yang sama. Selain
pertumbuhan alami di pulau-pulau tersebut memang lebih tinggi dari pertumbuhan
alami di Jawa, faktor arus perpindahan yang mulai menyebar ke pulau-pulau tersebut
juga menentukan distribusi penduduk
Jumlah penduduk di setiap provinsi sangat beragam dan bertambah dengan laju
pertumbuhan yang sangat beragam pula. Bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan
periode 1990-2000, maka terlihat laju pertumbuhan penduduk di beberapa provinsi
ada yang naik pesat dan ada pula yang turun dengan tajam (data tidak ditampilkan).
Sebagai contoh, provinsi-provinsi yang laju pertumbuhan penduduknya turun tajam
minimal sebesar 0,50 persen dibandingkan periode sebelumnya (1990-2000) adalah
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Tengah, Sulawesi
Tengah, Gorontalo dan Papua. Sementara, provinsi yang laju pertumbuhannya naik
pesat minimal sebesar 0,40 persen dibandingkan periode sebelumnya adalah Lampung,
Kep. Bangka Belitung, DKI Jakarta dan Maluku Utara.
Tabel 3.2. memperlihatkan dua provinsi dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk
minus yaitu, Nanggroe Aceh Darussalam dan DKI Jakarta. Kondisi ini kemungkinan
akibat dari asumsi migrasi yang digunakan, yaitu pola migrasi menurut umur selama
periode proyeksi dianggap sama dengan pola migrasi periode 1995-2000, terutama
untuk provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pola net migrasi provinsi ini pada periode
1995-2000 adalah minus di atas 10 persen, jauh lebih tinggi dari provinsi-provinsi
pengirim migran lainnya.
B. HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA
no provinsi
jumlah penduduk pertumbuhan penduduk tahun 1990-2000
% kategori 1990 2000 2010 pn/po log pn/po log e n log e
log(pn/po):
N log e
1 aceh 3.416 3.929 4.494 1,15 0,06 0,43 4,34 0,01 1,40 sedang
2 sumatera utara 10.256 11.643 12.982 1,14 0,06 0,43 4,34 0,01 1,27 sedang
3 sumatera barat 4.000 4.249 4.847 1,06 0,03 0,43 4,34 0,01 0,60 rendah