Mikrokontroler-Pemograman Input PERTEMUAN II PEMOGRAMAN INPUT TUJUAN: - Mahasiswa mampu memprogram mikrokontroller untuk menerima Informasi dari perangkat input yaitu switch, potensiometer, LDR, phototransistor, mic. PENGENALAN MIKROKONTROLER Setiap switch/saklar mekanik baik yang dikendalikan secara manual maupun dengan listrik (contohnya relay) akan mengalami yang disebut dengan efek pantul atau “bounching”, yaitu efek yang tidak stabil dalam waktu beberapa saat, sesaat setelah perubahan keadaan terjadi, misalnya semula ON berupah ke OFF atau sebaliknya. Gambar 1. Bounching Gambar 1 bagian kiri memperlihatkan kejadian bounching sesaat dari kondisi OFF menuju ON, sedangkan yang kanan kejadian bounching dari keadaan On menuju OFF. Kejadian ini pada mikrokontrol yang mempunyai clock yang cukup tinggi akan dapat menimbulkan masalah. Salah satu solusi sederhananya agar mikrokontroler tidak salah dalam menerima data yang diharapkan oleh perancang, maka program diatur sedemikian rupa agar pada saat keadaan tidak stabil mikrokontroler tidak mengambil data saklar tesebut, dengan cara menunggu (delay) beberapa saat sampai keadaan stabil. PERALATAN: Modul-modul/perangkat keras yang digunakan dalam praktikum ini terdiri dari : 1. Satu buah Kit-MCU (ATMega16)
12
Embed
PERTEMUAN II PEMOGRAMAN INPUT - if-lab.itenas.ac.idif-lab.itenas.ac.id/iflab/wp-content/uploads/2017/...Gambar 1 bagian kiri memperlihatkan kejadian bounching sesaat dari kondisi OFF
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Mikrokontroler-Pemograman Input
PERTEMUAN II
PEMOGRAMAN INPUT
TUJUAN:
- Mahasiswa mampu memprogram mikrokontroller untuk menerima Informasi
dari perangkat input yaitu switch, potensiometer, LDR, phototransistor, mic.
PENGENALAN MIKROKONTROLER
Setiap switch/saklar mekanik baik yang dikendalikan secara manual maupun
dengan listrik (contohnya relay) akan mengalami yang disebut dengan efek pantul atau
“bounching”, yaitu efek yang tidak stabil dalam waktu beberapa saat, sesaat setelah
perubahan keadaan terjadi, misalnya semula ON berupah ke OFF atau sebaliknya.
Gambar 1. Bounching
Gambar 1 bagian kiri memperlihatkan kejadian bounching sesaat dari kondisi OFF
menuju ON, sedangkan yang kanan kejadian bounching dari keadaan On menuju OFF.
Kejadian ini pada mikrokontrol yang mempunyai clock yang cukup tinggi akan dapat
menimbulkan masalah. Salah satu solusi sederhananya agar mikrokontroler tidak salah
dalam menerima data yang diharapkan oleh perancang, maka program diatur
sedemikian rupa agar pada saat keadaan tidak stabil mikrokontroler tidak mengambil
data saklar tesebut, dengan cara menunggu (delay) beberapa saat sampai keadaan stabil.
PERALATAN:
Modul-modul/perangkat keras yang digunakan dalam praktikum ini terdiri dari :
1. Satu buah Kit-MCU (ATMega16)
Mikrokontroler-Pemograman Input
2. Satu buah Kit-Display
a. 1 sub-modul Led (Merah-Kuning-Hijau-Biru)
b. 1 sub-modul Mic
c. 1 buah Buzzer
d. 1 sub-modul Led & Switch
e. 1 sub-modul LDR
f. 1 sub-modul Potensio
g. 1 sub-modul Phototransistor
3. Satu buah Kit Programmer AVR910-Serial
4. Satu buah kabel ISP
5. Satu set kabel jumper yang terdiri :
a. 3 buah kabel data 10 pin
b. 1 buah kabel jumper 2 pin
c. 3 buah kabel jumper 1 pin
Mikrokontroler-Pemograman Input
TUGAS-2.1. CounterUp
Untuk praktikum kali ini, lakukan mounting sebagai berikut :
1. Hubungkan MCU dengan Programmer
2. Hubungkan terminal Port B pada MCU dengan terminal P02 menggunakan
kabel-10 (PERHATIKAN pin-0 pada masing-masing terminal).
3. Dalam tugas ini, praktikan ditugaskan untuk menyalin source code yang
diberikan pada IDE BASCOM.
4. Diharapkan praktikan memahami cara untuk memeriksa salah satu PIN dari
suatu port. Untuk memeriksa keadaan salah satu pin dari suatu Port harus
menggunakan PinX.n, misalnya pada sintax IF.. atau While …