Top Banner
AKAD SEWA DAN HADIAH Pertemuan 9K, 10R
20

Pertemuan 9K, 10R · 2020. 12. 27. · 1 •Al-ijarah berasal dari kata al-ajru,yang berarti al-iwadhu (ganti).Pengungkapan Secara etimologi ijarah disebut juga upah, sewa, jasa,

Feb 08, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • AKAD SEWA DAN HADIAH

    Pertemuan 9K, 10R

  • 1

    • Al-ijarah berasal dari kata al-ajru,yang berarti al-iwadhu (ganti).Pengungkapan Secara etimologi ijarah disebut juga upah, sewa, jasa, atau imbalan. Sedangkan menurut istilah syara’ adalah merupakan salah satu bentuk kegiatan muamalah dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, seperti sewa-menyewa dan mengontrak atau menjual jasa, dan lain-lain.

    2

    • Menurut Fatwa Dewan Syarah Nasional No.09/DSN/MUI/IV/2000, Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna (manfaat ) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri, dengan demikian dalam akad ijarah tidak ada perubahan kepemilikan, tetapi hanya pemindahan hak guna saja dari yang menyewakan kepada penyewa

  • Al-qur’an

    “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata wahaibapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerjadengan kita karena sesungguhnya orang yang palingbaik yang kamu ambil untuk bekerja ialah orang yangkuat lagi dapat dipercaya” (QS. Al-Qashas:26)

    “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,tidak dosa bagimu apabila kamu memberikanpembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamukepada Allah dan ketahuilah Allah Maha melihat apayang kamu kerjakan”.(QS. Al- Baqarah:233)

    Kedua dalil Al-qur’an tersebut menggambarkan situasi dimana majikan telah menyewa tenaga pekerjanya dengan bayaran berupa upah tertentu, ada yang menjadi dalil dari ayat tersebut di atas adalah ungkapan “apabila kamu memberikan pembayaran yang patut”. Yang menandannkan ada jasa yang dibayarkan.

  • HADIS T

    “ Dari Ibnu Umar r.a. bersabda Rasullah Saw.Berikanlah upah (sewa) buruh itu sebelumkering keringatnya”. (HR. IbnuMajah).

    “ Dari Abi Said Al-Hudry r.a. bahwa Rasullah Saw.Telah bersabda. Barang siapa memperkerjakanpekerja hendaklah menjelaskan upahnya”.

    “ Diriwatkan dari Ibnu Abbas Bahwa Rasullah Saw.bersabda. Berbekamlah kamu, kemudian berikanlahupahnya kepada tukang bekam itu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

    1

    2

    3

  • RUKUN IJARAH

    1. Pelaku akad, yaitu mustajir (penyewa), adalah pihak yang menyewa aset dan mu‟jir/muajir (pemilik) adalah pihak pemilik yang menyewakan aset.

    2. Objek akad, yaitu ma‟jur (aset yang disewakan) dan ujrah(harga sewa).

    3. Sighat yaitu ijab dan qabul.

  • 1. Jasa atau manfaatyang akan diberikan oleh aset

    yang disewakan tersebutharus tertentu dan

    diketahui dengan jelas oleh kedua belah pihak.

    2. Kepemilikan aset tetap pada yang menyewakan yang bertanggung jawab pemeliharaannya, sehingga aset tersebut harus dapat memberi manfaat kepada

    penyewa.

    3. Akad ijarah dihentikan pada saat aset yang

    bersangkutanberhenti.

    4. memberikan manfaat kepadapenyewa.

    SYARAT IJARAH

  • Al-Ijarah ala al Manfa‟ah

    Al-Ijarah ala al Manfa‟ah atau biasa di sebut Ijarah manfaat Hal ini berhubungan dengansewa jasa, yaitu memperkerjakan jasa seseorang dengan upah sebagai imbalan jasa yangdisewa. Pihak yang mempekerjakan disebut musta‟jir, pihak pekerja disebut ajir, upahyang dibayarkan disebut ujrah.

    Al- Ijarah ala Al-Amal

    Hal ini berhubungan dengan sewa aset atau properti, yaitu memindahkan hak untuk memakai dari aset atau properti tertentu kepada orang lain dengan imbalan biaya sewa. Bentuk ijarah ini mirip dengan leasing (sewa) di bisnis konvensional Artinya, ijarah ini berusaha mempekerjakan seseorang untuk melakukan sesuatu.

  • PENENTUAN UJROH

    Dalam fatwa DSN No: 09/DSN MU I/IV/2000 perihal PembiayaanIjârah dinya takan bahwa Kelenturan (flexibility) dalam menentukan sewa atau upah dapat diwujudkan dalam ukuran waktu, tempat dan jarak. Merujuk pada Buku 2 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Bab X tentang Ijarah Bagian Keenam Pasal pasal 271 ayat 1 dan 2 dinyatakan bahwa: (1) Nilai atau harga ijârah antara lain ditentukan berdasarkan satuan waktu dan (2) Satuan waktu yang dimaksud dalam ayat (1) adalah menit, jam, hari, dan atau tahun.

    Model Pembayaran Akad Ijârah

    Contigent to Performance: Pembayaran

    tergantung pada kinerja objek sewa.

    Not Contigent to Performance:

    Pembayaran tidak tergantung pada

    kinerja objek sewa.

  • BERAKHIRNYA AKAD IJÂRAH

    1. Obyek hilang atau musnah

    2. Waktu perjanjian berakhir

    3. pembatalan oleh kedua pihak yang

    berakad

    4.Menurut ulama Hanâfiyah berakhirnya akad ijârah

    karena salah satu pihak yang berakad meninggal

    sebab akad ijârah tidak dapat diwariskan.

    5. Merujuk pada Buku 2Kompilasi Hukum Ekonomi

    Syariah Bab X tentang Ijarah pasal 253 dinyatakan bahwa: “Akad ijarah

    dapat diubah, diperpanjang,danatau dibatalkan

    berdasarkan kesepakatan.”

  • Ijarah muntahiya bi at-tamlik (IMBT) adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa, atau lebih tepatnya akad sewa yang di akhiri dengan kepemilikan barang di tangan si pembeli. Menurut kamus ekonomi syariah, ijarah muntahiya bi at-tamlik adalah ijarah dengan janji (wa’ad) yang mengikat pihak yang menyewakan untuk menjadikan kepemlikan kepada penyewa.

    Ijarah muntahiya bi at-tamlik (IMBT) adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa, atau lebih tepatnya akad sewa yang di akhiri dengan kepemilikan barang di tangan si pembeli. Menurut kamus ekonomi syariah, ijarah muntahiya bi at-tamlik adalah ijarah dengan janji (wa’ad) yang mengikat pihak yang menyewakan untuk menjadikan kepemlikan kepada penyewa.

  • FATWA DSN-MUI TENTANG IJARAH MUNTAHIYA BI AT-TAMLIK

    Pertama : ketentuan umumAkad al-ijarah al-Muntahiya bi at-tamlik boleh dilakukan denganketentuansebagai berikut:1.semua rukun dan syarat yangberlaku dalam akad ijarah (FatwaDSN Nomor : 09/DSN-MUI/IV/2000)berlaku pula dalam akad al-ijarah al-muntahiya bi at-tamlik2.perjanjian untuk melakukan akadal-ijarah al-muntahiyah bi at-tamlikharus disepakati ketika akad ijarahditandatangani3.hak dan kewajiban setiap pihakharus dijelaskan dalam akad

    kedua : ketentuan tentang al-ijarah al-muntahiya bi at-tamlik1. pihak yang melakukan al-ijarah al-muntahiah bi at-tamlik harusmelaksanakan akad ijarah terlebih dahulu.Akad pemindahan kepemilikan, baikdengan jual beli atau pemberian, hanyadapat dilakukan setelah masa ijarahselesai.2. Janji pemindahan kepemilikan yangdisepakati di awal akad ijarah adalah wa’adyang hukumnya tidak mengikat. Apabilajanji itu ingin dilaksanakan, maka harusada adad pemindahan kepemilikan yangdilakukansetelah masa ijarah selesai.

    Ketiga:Jika salah pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

  • RUKUN IJARAH MUNTAHNIYA

    1.Penyewa (musta’jir) atau dikenal dengan

    lesse, yaitu pihak yang menyewa objek sewa

    2. Pemilik barang(mua’ajjir), dikenaldengan lessor, yaitupemilik barang yangdigunakan sebagai

    objek sewa.

    3.Barang/objek sewa (ma’jur) adalah barang

    yang disewakan.

    4.Harga sewa/ manfaat sewa (ujrah) adalah

    manfaat atau imbalan yang diterima oleh

    mu’ajjir.

    5. Ijab Kabul,adalah serahterima barang

  • SYARAT IJARAH MUNTAHNIYA

    a. Kerelaan dari pihak yang melaksanakan akad.b.Ma’jur memiliki manfaat dan manfaatnya dibenarkandalam islam, dapat dinilai atau diperhitugkan, danmanfaat atas transaksi ijarah muntahiya bittamlik harusdiberikan oleh lesse kepada lessor

  • JU’ALAH

  • SEKIAN TERIMA KASIH