Top Banner
PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DITINJAU DARI MASLAHAT MURSALAH SKRIPSI OLEH : SARIFUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2016 M / 1437 H
17

PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

Jan 21, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG

NOMOR 1 TAHUN 1974 DITINJAU DARI MASLAHAT

MURSALAH

SKRIPSI

OLEH :

SARIFUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI

BANJARMASIN

2016 M / 1437 H

Page 2: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG

NOMOR 1 TAHUN 1974 DIITNJAU DARI MASLAHAT

MURSALAH

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam

untuk memenuhi Sebagian Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana

dalam Ilmu Hukum Islam

Oleh :

Sarifuddin

NIM: 1201110061

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

JURUSAN HUKUM KELUARGA

BANJARMASIN

2016 M / 1437 H

Page 3: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah
Page 4: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah
Page 5: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

MOTTO

“Yang paling penting itu bukan seberapa besar mimpimu, tetapi seberapa besar usahamu untuk

mewujudkan mimpimu itu”

Page 6: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

Fonem konsonan Bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan

sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi dengan huruf dan tanda

sekaligus.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan Nasional dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987,

tanggal 22 januari 1988, sebagai berikut :

A. Konsonan Tunggal

No Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif ا 1Tidak

dilambangkan

Tidak

dilambangkan

Ba B Be ب 2

Ta T Te ت 3

|S|a’ S ث 4Es (dengan titik di

atas)

Jim J Je ج 5

}H{a H ح 6ha (dengan titik di

bawah)

Kha Kh Ka dan ha خ 7

Dal D de د 8

|Z|a Z ذ 9zet (dengan titik di

atas)

Ra R Er ر 10

Zai Z Zet ز 11

Page 7: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

Sin S es س 12

Syin Sy es dan ye ش 13

}S{ad S ص 14Es (dengan titik di

bawah)

}D{ad d ض 15de (dengan titik di

bawah)

}T{a T ط 16te dengan titik di

bawah)

}Z{a Z ظ 17zet dengan titik di

bawah)

‘ Ain‛ ع 18Koma terbalik di

atas

Gain G Ge غ 19

Fa F Ef ف 20

Qaf Q Qi ق 21

Kaf K Ka ك 22

Lam L ‘el ل 23

Mim M ‘em م 24

Nun N ‘en ن 25

Waw W We و 26

Ha H Ha ه 27

Hamzah ‘ Apostrop ع 28

Ya Y Ye ي 29

2. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap

Ditulis muta’aqqidin متعّقدين

Ditulis ‘iddah عّدة

3. Ta’marbutah

Page 8: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

a) Apabila dimatikan ditulis h

Ditulis Hibbah هبة

Ditulis Jizyah جزية

Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah terserap ke dalam

bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya kecuali apabila dikehendaki

lafal aslinya).

Bila diikuti denngan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis

dengan h.

’<Ditulis Kara>mah al auliya كرمة األولياء

b) apabila ta’marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah, dan dammah ditulis

t.

Ditulis Zaka>tul-fit}ri زكاة الفطر

4. Vokal pendek

—— َ—— Kasrah Ditulis I

—— َ—— Fathah Ditulis a

—— َ—— Dammah Ditulis u

5. Vokal panjang

Page 9: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

1 Fathah + Alif

Ditulis a> - ja>hiliyyah جاهلية

2 Fathah + ya’ mati

<Ditulis a> - yas’a يسعي

3 Kasrah + ya’ mati

Ditulis i> - kari>m كرمي

3 Dammah + waw’ mati

}Ditulis u> - furu>d فروض

6. Vokal rangkap

1 Fathah+ ya’ mati

Ditulis ai – Bainakum بينكم

2 Fathah + waw’ mati

Ditulis au – Qaulun قول

7. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

Ditulis a’antum أأنتم

Ditulis u’iddat أعدت

Ditulis la’in syakartum لئن شكرمت

8. Kata sandang alif + lam

a) Apabila diikuti huruf Qamariyah ditulis dengan menggunakan huruf “al”

Ditulis al-Qur’a>n القرأن

Ditulis al-Qiya>s القياس

Page 10: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

b) Apabila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah

yang mengkutinya dengan menghilangkan huruf “al” nya.

<Ditulis as-Sama السماء

Ditulis Asy-Syams الشمس

9. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Ditulis ذوي الفروضZ|awi> al-furu>d{ atau Z|awil furu>d{

Ditulis أهل السنةAhl as-sunnah atau ahlussunnah

Page 11: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan rahmat, taufik dan

hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul “Persyaratan Poligami dalam Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 Ditinjau dari Maslahat Mursalah” ini dapat

penulis selesaikan. Salawat serta salam semoga selalu tecurah kepada kekasih Allah,

Nabi Muhammad Saw, keluarga serta sahabat beliau yang telah membawa kita dari

zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan cahaya.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis mengakui banyak pihak

yang telah berjasa memberikan bimbingan dan motivasi yang berharga kepada

penulis. Kepada mereka penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-

tingginya, khususnya kepada :

1. Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin

Bapak Prof. Dr. H. Ahmadi Hasan, M.H yang telah menerima dan menyetujui

skripsi ini untuk dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Syariah

dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin.

2. Bapak Drs. H. Ruslan, M.Ag dan Ibu Hj. Nurwahidah, M.HI selaku dosen

pembimbing I dan pembimbing II yang telah turut serta banyak memberikan

bimbingan dan arahan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Page 12: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

3. Ketua Jurusan Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhshiyah) Ibu Dra. Hj.Yusna

Zaidah, M.H serta seluruh dosen, asisten dosen, karyawan dan karyawati

Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin yang telah

banyak memberikan pengetahuan, pelayanan dan bantuan selama berstudi di

Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin.

4. Kepala Perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin beserta para stafnya, Kepala

Perpustakaan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam beserta para stafnya, dan

juga Kepala Perpustakaan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan beserta para

stafnya, yang telah banyak membantu meminjamkan buku-buku yang

diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Untuk orangtua tercinta, Bapak H. Mahidi dan Ibu Hj. Sundusyiah yang selalu

mendoakan, memotivasi dan membiayai penulis dalam menjalani perkuliahan

di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam.

6. Semua rekan mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari

Banjarmasin yang telah banyak membantu dalam penyusunan dan

penyelesaian skripsi ini, khususnya teman-teman jurusan Hukum Keluarga

angkatan 2012 semoga kita semua bisa menjadi orang yang sukses nanti.

7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu di sini yang telah

banyak memberikan bantuan baik berupa saran maupun sumbangan pikiran

lainnya.

Page 13: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

Semoga semua bantuan dan jasa mereka kepada penulis menjadi amal jariah

di sisi Allah SWT. Kiranya karya ini bermanfaat bagi agama, nusa bangsa dan

terutama untuk penulis sendiri. Amin, Ya Rabbal ‘Alamin.

Banjarmasin, 27 Juni 2016

Sarifuddin

Page 14: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

MOTTO ......................................................................................................... vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA .............................. viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. xiii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ v

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8

D. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 8

E. Definisi Operasional ............................................................................ 9

F. Kajian Pustaka ................................................................................... 10

G. Metode Penelitian ............................................................................. 13

H. Sistematika Penulisan ....................................................................... 17

BAB II KETENTUAN-KETENTUAN UMUM TENTANG POLIGAMI

DAN MASLAHAT MURSALAH ................................................................. 19

A. Poligami Menurut Hukum Islam ...................................................... 19

Page 15: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

1. Pengertian Poligami ............................................................................ 19

2. Dasar Hukum Poligami dalam Islam .................................................. 20

3. Persyaratan Poligami dalam Islam ..................................................... 27

B. Poligami Menurut UU No.1 Tahun 1974 ......................................... 34

1. Poligami dalam UU No.1 Tahun 1974 .............................................. 34

2. Persyaratan Poligami Menurut UU No.1 Tahun 1974 ....................... 35

3. Prosedur Izin Poligami ....................................................................... 37

C. Ketentuan Umum Tetntang Maslahat Mursalah ................................ 41

1. Pengertian Maslahat Mursalah ........................................................... 41

2. Dasar Hukum Maslahat ...................................................................... 44

3. Macam-Macam Maslahat ................................................................... 45

4. Kehujjahan Maslahat Mursalah .......................................................... 48

5. Syarat-Syarat Berhujjah dengan Maslahat Mursalah ......................... 51

BAB III ANALISIS TERHADAP PERSYARATAN POLIGAMI DALAM

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DITINJAU DARI

MASLAHAT MURSALAH .......................................................................... 54

A. Persyaratan Poligami yang Diatur dalam UU No.1 Tahun 1974 ....... 54

B. Tinjauan Maslahat Mursalah terhadap Persyaratan Poligami dalam

UU No.1 tahun 1974 ............................................................................... 56

1. Analisis Maslahat Mursalah Terhadap Persyaratan Alternatif

Poligami.. ................................................................................................ 56

2. Analisis Maslahat Mursalah Terhadap Persyaratan Kumulatif

Poligami. ................................................................................................. 72

Page 16: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 90

A. Simpulan ............................................................................................ 90

B. Saran-Saran ........................................................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 92

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 97

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 98

Page 17: PERSYARATAN POLIGAMI DALAM UNDANG-UNDANG …a) Apabila dimatikan ditulis h ةبه Ditulis Hibbah ةيزج Ditulis Jizyah Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata arab yang sudah