KEMENTERIA KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jakarta , 29 Juni 2018 PERSIAPAN PELAKSANAAN OSS
KEMENTERIA KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 29 Juni 2018
PERSIAPAN
PELAKSANAAN OSS
1. Presiden telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Eletronik (OSS) sebagai dasar regulasi
pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha melalui OSS.
2. Presiden akan meluncurkan OSS pada Minggu I Juli 2018.
UP DATE INFROMASI8
1. Regulasi:
a. NSPK :
• Penetapan Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga yang mengatur NSPK Perizinan
Sektor yang berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 2018
• Pencabutan Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga yang mengatur Perizinan Sektor
yang tidak sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun 2018
• Penyiapan konsep Perda sebagai pelaksanaan NSPK di dearah
b. KBLI untuk jenis perizinan (otomasi di Sistem OSS)
2. Sistem OSS:
a. Aplikasi Sistem
b. SDM
3. Lainnya
PERSIAPAN8
NORMA, STANDAR, PROSEDUR,
KRITERIA (NSPK)
4
POKOK-POKOK MUATAN NSPK
Definisi PersyaratanTatacara
PenerbitanIzin
Masa BerlakuIzin
Pengawasan
5
DEFINISI
• K/L menyusun definisi izin dan batasan-batasannya, termasuk cakupanizin yang diatur.
• Beberapa definisi mengacu kepada RPP mengenai izin OSS, sepertidefinisi Pendaftaran, Izin Usaha dan Izin Komersial/Operasional.
6
PERSYARATAN (1/2)
• K/L menetapkan standar yang akan digunakan dalam pengawasan. Standar ini digunakan sebagai acuan pelaku usaha untuk penyelesaianizin serta digunakan K/L untuk melakukan pengawasan.
• Standar akan memudahkan pengawasan, tingkat pemenuhan(compliance) serta dalam menjamin tercapainya mutu dan kualitas yang diharapkan.
7
PERSYARATAN (2/2)
• Menghilangkan perlunya surat rekomendasi dengan mengubah menjadi ketentuanstandar dan memanfaatkan integrasi data (data sharing) antar instansi melaluisistem OSS.
• Persyaratan hanya yang bersifat teknis yang menyangkut K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan) dan menjaga kelestarian sumber daya alam.
• Persyaratan yang bersifat administratif dan duplikatif dengan perizinan dasardihapus, misalnya: • Segala bentuk fotokopi dokumen;
• Akta Pendirian Perusahaan;
• NPWP dan/atau KTP;
• Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan mematuhi ketentuan yang berlaku;
• Surat keterangan domisili;
• dan lain-lain.
• Persyaratan yang sifatnya memenuhi ketentuan baku diubah menjadi standar. Ketentuan baku dapat mengacu kepada kesepakatan atau aturan internasional ataunasional.
8
TATACARA PENERBITAN IZIN
Prosedur Waktu Biaya
9
Tindak lanjut yang perlu dilakukan K/L/D adalah melakukan pengawasan atas:
• Pemenuhan komitmen atau persyaratan teknis dalam rangka memperoleh izin
• Kepatuhan terhadap standar/persyaratan teknis dalam proses pelaksanaan berusaha
K/L menentukan prosedur pemenuhannya, yang terdiri dari namun tidakterbatas pada:
• cara penyampaian persyaratan;
• prosedur pihak K/L/D dalam menerima pemenuhan persyaratan pelaku usaha;
• proses pembayaran (jika dipersyaratkan);
• proses monitor K/L dalam penyelesaian komitmen izin;
• penyampaian notifikasi dari K/L ke sistem OSS
• NIB yang diterbitkan OSS digunakan sebagai identitas pelaku usaha dalam proses pengurusan perizinan
1
0
TATACARA PENERBITAN IZIN: PROSEDUR
• K/L menetapkan waktu proses penyelesaian komitmen yang membutuhkan proses evaluasi, yaitu• Waktu pemeriksaan (jika dipersyaratan) hingga memberikan
persetujuan atas izin/non-izin yang telah diterbitkan. • Penentuan waktu memperhatikan waktu yang ditetapkan pada
RPP mengenai OSS mengenai penyelesaian masing-masing izin.• Penentuan waktu penyelesaian komitmen ini dilakukan oleh
K/L berdasarkan koordinasi dengan lembaga pengelola OSS.
1
1
TATACARA PENERBITAN IZIN: WAKTU
• K/L menetapkan ketentuan mengenai biaya izin (jika ditetapkan sebagaiPNBP), termasuk besaran, waktu pembayaran dan metodepembayarannya.
• K/L dapat menetapkan ketentuan kapan pembayaran perlu dilakukansaat pelaku usaha melakukan pemenuhan komitmen, sebagai contoh: apakah sebelum atau sesudah pemenuhan komitmen.
• Setelah melakukan pembayaran, pelaku usaha perlu menyampaikanbukti pembayaran kepada OSS dimana selanjutnya OSS akanmemberikan notifikasi atas pembayaran yang dilakukan.
1
2
TATACARA PENERBITAN IZIN: BIAYA
• Izin Usaha berlaku selama Pelaku Usaha menjalankankegiatan usahanya, kecuali diatur lain dalam undang-undang.
• Untuk izin atau non-izin yang masuk ke dalam kategori IzinKomersial atau Operasional, K/L dapat menetapkan masa berlaku ditentukan sebagaimana diatur dalam peraturanperundang-undangan yang mengatur masing-masing izin.
1
3
MASA BERLAKU IZIN
PENGAWASAN (1/3)
• K/L wajib melakukan pengawasan atas:• pemenuhan Komitmen Perizinan Berusaha;
• pemenuhan Standar, Sertifikasi, Lisensi dan/atau Pendaftaran; dan/atau
• kegiatan Usaha,
• K/L wajib menyusun rencana aksi implementasi pengawasan yang terdiri dari, namun tidak terbatas pada :• mekanisme dan tata cara pengawasan,
• penyediaan SDM pelaksana,
• periode waktu dan
• parameter keberhasilan.
1
4
PENGAWASAN (2/3)
• Pengawasan dapat dilakukan melalui koordinasi antar K/L (misalnya : pengawasanAndalalin dilakukan sekaligus saat pengawasan Amdal oleh Kemenhub dan KLHK)
• Pengawasan dapat melalui mekanisme pelaporan berkala oleh pelaku usaha
• K/L dapat bekerjasama dengan tenaga ahli profesi bersertifikasi dalam melakukanpengawasan
• Kegiatan pengawasan juga mengacu pada ketentuan dalam RPP, dimana dinyatakanbahwa setelah mendapatkan Izin Usaha berdasarkan komitmen pelaku usaha dapatmelakukan kegiatan:
• Pengadaan tanah
• Perubahan luas lahan
• pembangunan bangunan gedung dan pengoperasiannya
• pengadaan peralatan atau sarana
• pengadaan sumber daya manusia
• penyelesaian sertifikasi atau kelaikan
• pelaksanaan uji coba produksi (commisioning); dan/atau
• pelaksanaan produksi. 1
5
PENGAWASAN (3/3)
• K/L dapat mengambil tindakan jika berdasarkan hasil pengawasanditemukan ketidaksesuaian atau penyimpangan:• peringatan;
• penghentian sementara kegiatan berusaha;
• pengenaan denda administratif; dan/atau
• pencabutan Perizinan Berusaha
• Tindakan tersebut disampaikan melalui sistem OSS oleh K/L kepadaLembaga OSS. Lembaga OSS berdasarkan penyampaian K/L melakukanpenghentian sementara atau pencabutan Perizinan Berusaha.
1
6
KBLI TERKAIT IZIN
17
KBLI TERKAIT IZIN
• Informasi KBLI diperlukan sistem OSS sebagai coding atas izin pada bidangusaha atau kegiatan
• Diperlukan informasi KBLI:• Terkait izin usaha
• Terkait izin komersial atau operasionalyang relevan dengan bidang usaha
• Tim Menko telah mengidentifikasiKBLI terkait izin yang ada di lampiranPP 24/2018• Tiap K/L perlu memeriksa kembali dan
mengkonfirmasi daftar KBLI yang telahdiidentifikasi
18
TERIMA KASIHMENTERI KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN
MENTERI KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PERUBAHAN BISNIS PROSES PERIZINAN BERUSAHA MELALUI OSS21
Izin Usaha
• Izin Usaha
Sektoral
(otomatis)
•SIUP (otomatis)
Komitmen & Compliance
Komitmen & Compliance
• SNI Wajib (14 hari)
• SNI Sukarela (14
hari)
• CPOB (35 hari)
• CPOTB (35 hari)
• CPAKB (5 hari)
• Izin Lingkungan (UKL-
UPL) - (12 hari)
• Pemenuhan Standar
IMB (Standar Komposit
atau per Bagian (SNI)) -
(30 hari)
• Pemenuhan Standar
SLF (3 hari)
Izin Komersial/
Operasional
• Izin Edar
(Pendaftaran):
Pangan
Obat
Suplemen
Kosmetika
Obat Tradisional
Alat Kesehatan
•Sertifikasi/ Lisensi
Pendaftaran
•Pengesahan
Badan Usaha
•Nomor Induk
Berusaha (NIB)**
•NPWP
•BPJS
• Izin Lokasi
•Fasilitas Fiskal*
•RPTKA*
* Sesuai kebutuhan investor
** NIB berlaku sebagai TDP & API
Keterangan:
• Baru ada 40 Perda RDTR . UKL-UPL: Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup -Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
PERIZINAN BERUSAHA PADA DAERAH YANG MEMILIKI RDTR ATAU KAWASAN (KEK, KI, FTZ)
PERUBAHAN BISNIS PROSES PERIZINAN BERUSAHA MELALUI OSS22
* Sesuai kebutuhan investor
** NIB berlaku sebagai TDP & API
Izin Usaha
• Izin Usaha
Sektoral
(otomatis)
•SIUP
(otomatis)
Komitmen & Compliance
Komitmen & Compliance
• SNI Wajib
• SNI Sukarela
• CPOB
• CPOTB
• CPAKB
• Perizinan Lingkungan
(UKL-UPL/Amdal )
• Pemenuhan Standar
IMB (Standar
Komposit atau per
Bagian (SNI))
• Pemenuhan Standar
SLF
Izin Komersial/
Operasional
• Izin Edar
(Pendaftaran):
Pangan
Obat
Suplemen
Kosmetika
Obat
Tradisional
Alat
Kesehatan
•Sertifikasi/
Lisensi
Pendaftaran
•Pengesahan
Badan Usaha
•Nomor Induk
Berusaha
(NIB)**
•NPWP
•BPJS
• Izin Lokasi
•Fasilitas
Fiskal*
•RPTKA*
Izin Lokasi
PERIZINAN BERUSAHA PADA DAERAH YANG BELUM MEMILIKI RDTR
23
Presiden
SATGAS
Nasional
PTSP/
BKPM
SATGAS K/L
Pendukung
SATGAS
Leading
Sector
SATGAS
Provinsi
SATGAS
Kab/Kota
Sekjen Sekjen Sekretaris Daerah
Garis Komando
Keterangan
Garis Koordinasi
Garis Pendukung
Garis Penugasan
L
L
L
Laporan
SATGAS Nasional bertanggung
jawab terhadap pemantauan proses
perizinan berusaha dan
melaporkannya kepada Presiden.
SATGAS Leading Sector wajib: (1)
mengawal dan membantu
penyelesaian setiap perizinan
berusaha; (2) mengidentifikasi
perizinan yang perlu direformasi; (3)
melaporkan kegiatan berusaha dan
permasalahannya kepada SATGAS
Nasional.
SATGAS Provinsi, Kab/Kota adalah
SATGAS yang bertanggung jawab
terhadap pelayanan perizinan
berusaha yang menjadi tanggung
jawabnya.
SATGAS Pendukung adalah
SATGAS yang memberikan
dukungan untuk penyelesaian
perizinan usaha sektor atau daerah.
DPMPTSP DPMPTSP DPMPTSP
Sekretaris Daerah
STRUKTUR SATUAN TUGAS PERPRES NO. 91 TAHUN 2017
No SektorJumlah Izin
Saat Ini
Jumlah Izin
ReformKeterangan
1 Perhubungan
Izin 68 Izin 46 • Terdapat pengintegrasian Izin dan
penghapusan izin
• Terdapat pengintegrasian non-izin dan
penghapusan non-izin. Persetujuan
dikategorikan sebagai izin. Sudah
dikonfirmasi oleh sektor
Non-Izin 129 Non-Izin 73
2 PertanianIzin 26 Izin 12 • 29 Digabungkan*
• Sudah dikonfirmasi oleh sektor Non-Izin 35 Non-Izin 18
3 Kelautan dan Perikanan
Izin 32 Izin 11 • Terdapat pengintegrasian dan penghapusan
Izin. SIUP merupakan izin dasar untuk setiap
sub-sektor
• Terdapat pengintegrasian dan penghapusan
non-izin
• Sudah dikonfirmasi oleh sektor
Non-Izin 47 Non-Izin 33
4Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Izin 15 Izin 5 • 5 Digabung*, 2 diintegrasikan prosesnya
dengan AMDAL dan 3 dihapus
• Sudah dikonfirmasi oleh sektor Non-Izin 8 Non-Izin 3
REFORMASI PERIZINAN BERUSAHA PADA LEADING SECTORS (1/3)
Non-Izin: Standar, Rekomendasi, Pendaftaran, Sertifikasi dan Penetapan*Digabungkan dengan catatan : Terdapat persyaratan yang berbeda untuk tipe yang berbeda
24
25
No SektorJumlah Izin
Saat Ini
Jumlah Izin
ReformKeterangan
5Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
Izin 39 Izin 16 • 20 digabung
• Sudah dikonfirmasi oleh sektor untuk
subsektor lingkunganNon-Izin 5 Non-Izin 7
6 PerdaganganIzin 86 Izin 41 • 68 digabung* dan 14 dihapus
• 10 DihapuskanNon-Izin 55 Non-Izin 4
7 PerindustrianIzin 6 Izin 5 • Beberapa izin digabung dan 3 dihapus
• Sudah dikonfirmasi oleh sektorNon-Izin 44 Non-Izin 15
8Komunikasi dan
Informatika
Izin 36 Izin 10 • 32 digabungkan*, 1 diubah menjadi standar
• Sudah dikonfirmasi oleh sektor Non-Izin 1 Non-Izin 8
9 KesehatanIzin 31 Izin 15 • 22 digabungkan*, 3 diubah menjadi standar
dan 6 penambahan standar
• Sudah dikonfirmasi oleh sektorNon-Izin 2 Non-Izin 10
10 PariwisataIzin 1 Izin 1
• Sudah dikonfirmasi oleh sectorNon-Izin 2 Non-Izin 2
REFORMASI PERIZINAN BERUSAHA ... (2/3)
Non-Izin: Standar, Rekomendasi, Pendaftaran, Sertifikasi dan Penetapan*Digabungkan dengan catatan : Terdapat persyaratan yang berbeda untuk tipe yang berbeda
26
No SektorJumlah Izin
Saat Ini
Jumlah Izin
ReformKeterangan
11Pendidikan dan
Kebudayaan
Izin 16 Izin 6 • 2 digabung dan 2 dihapus
• Sudah dikonfirmasi oleh sektorNon-Izin 1 Non-Izin 3
12Riset dan Pendidikan
Tinggi
Izin 5 Izin 3 • 2 dihapuskan
• Sudah dikonfirmasi oleh sektorNon-Izin 0 Non-Izin 0
13 KetenagakerjaanIzin 9 Izin 9 • 2 pendaftaran dihapus
• Sudah dikonfirmasi oleh sektorNon-Izin 4 Non-Izin 2
14 KeuanganIzin 12 Izin 8 • 6 digabung dan 1 dihapus
• Sudah dikonfirmasi oleh sektorNon-Izin 8 Non-Izin 2
15 ESDMIzin 43 Izin 6 • 3 diubah menjadi standar
• Sudah dikonfirmasi oleh sektorNon-Izin 30 Non-Izin 3
16 AgamaIzin 6 Izin 6
• Sudah dikonfirmasi oleh sektorNon-Izin 0 Non-Izin 0
17 Obat dan MakananIzin 12 Izin 11 • 4 digabung dan 3 dihapus
Non-Izin 8 Non-Izin 6 • Sudah dikonfirmasi oleh sektor
REFORMASI PERIZINAN BERUSAHA ... (3/3)
Non-Izin: Standar, Rekomendasi, Pendaftaran, Sertifikasi dan Penetapan
27
DAERAH YANG TELAH MENETAPKAN RDTR (1/2)
DAERAH YANG TELAH MENETAPKAN RDTR (2/2)28