Top Banner
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KLINIS DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG: SEBUAH STUDI KUALITATIF (Skripsi) Oleh SONIA MAHATVA D.P FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020
79

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

Sep 02, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

1

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN KLINIS DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG: SEBUAH STUDI KUALITATIF

(Skripsi)

Oleh

SONIA MAHATVA D.P

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

2

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN KLINIS DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG: SEBUAH STUDI KUALITATIF

Oleh:

Sonia Mahatva D.P

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA KEDOKTERAN

pada

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 3: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

ABSTRACT

STUDENT PERCEPTIONS OF FACTORS INFLUENCING THE

IMPLEMENTATION OF CLINICAL SKILLS LEARNING AT THE

FACULTY OF MEDICINE LAMPUNG UNIVERSITY:

A QUALITATIVE STUDY

By

SONIA MAHATVA D.P

Background: Clinical skills learning is learning method in medical education that

plays an important role in teaching clinical skills procedures. However, the

implementation is not easy enough, because it requires a lot of human resources,

mannequins, certain settings, etc. This study aim to find related factors that

influence the implementation of learning clinical skills at the Faculty of Medicine

Lampung University.

Methods: This study used a qualitative research design by using a

phenomenological approach. The participants in this study were eighteen

participants from the Faculty of Medicine Lampung University, with four

criterias, namely: student of medical education study program, gender, Grade

Point Average (GPA), and year. Also two lecturers with clinical teaching skills of

at least five-year experience. The data was collected by Focus Group Discussion

(FGD) technique and in-depth interview. The data was analyzed by thematic

analysis.

Results: The results of the study found factors that influence the implementation

of clinical skill learning at the Faculty of Medicine Lampung University, namely;

instructor, supporting equipment, learning environment, student readiness, time

allocation, material, and guidance.

Conclusion: This study showed that students perception of the implementation of

clinical skills learning were already good although there were some shortcomings.

Instructor, supporting equipment, learning environment, student readiness, time

allocation, material, and guidance are factors that influence the implementation of

clinical skills learning at the Faculty of Medicine Lampung University

Keyword: Clinical skills, Implementation, Medical faculty

Page 4: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

ABSTRAK

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KETERAMPILAN KLINIS DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG: SEBUAH STUDI KUALITATIF

Oleh

SONIA MAHATVA D.P

Latar Belakang: Pembelajaran keterampilan klinis merupakan metode

pembelajaran pada pendidikan kedokteran yang berperan penting untuk

mengajarkan prosedur keterampilan klinis. Akan tetapi dalam pelaksanaannya

tidak cukup mudah sebab, memerlukan SDM yang banyak, manekin, setting

tertentu, dll. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis di Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan

pendekatan fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung sebanyak delapan belas orang dengan

empat kriteria yaitu: program studi pendidikan dokter, gender, indeks prestasi

kumulatif, dan angkatan. Serta dua dosen dengan pengalaman mengajar

keterampilan klinis minimal lima tahun. Teknik pengambilan data dalam

penelitian ini adalah Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam.

Setelah didapatkan data penelitian, data dianalisis dengan cara analisis tematik.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis di Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung yakni instruktur, peralatan penunjang, lingkungan belajar, kesiapan

mahasiswa, alokasi waktu, materi, dan panduan.

Kesimpulan: Persepsi mahasiswa terhadap pelaksanaan pembelajaran

keterampilan klinis adalah sudah baik meskipun terdapat beberapa kekurangan.

Instruktur, peralatan penunjang, lingkungan belajar, kesiapan mahasiswa, alokasi

waktu, materi, dan panduan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis di Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung.

Kata kunci: Fakultas kedokteran, Keterampilan klinis, Pelaksanaan

Page 5: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi
Page 6: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi
Page 7: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi
Page 8: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Malang pada tanggal 10 September 1997 sebagai anak

kedua dari dua bersaudara, dari bapak Jonson Right Way dan ibu Wahyuning Sri

Suharti.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2

Malang pada tahun 2009, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP

Negeri 8 Malang pada tahun 2012, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA

Negeri 5 Malang pada tahun 2015. Penulis sempat menjadi mahasiswa di

Universitas Brawijaya pada tahun 2015.

Pada tahun 2016 penulis terdaftar sebagai mahasiswa program studi pendidikan

dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung melalui jalur Seleksi

Bersama Mahasiwa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selama menjadi

mahasiswa, penulis mengikuti organisasi FSI IBNU SINA sebagai sekretaris

divisi media dan syiar (2017/2018) dan LUNAR sebagai koordinator divisi media

dan jurnalistik (2018/2019).

Page 9: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

“Ihfadzillah Yahfadzka”

Karya ini kupersembahkan kepada keluargaku,

sahabat dan teman-teman sejawat

Terima kasih untuk senyuman, semangat,

dan dukungan yang telah kalian berikan.

“dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada

Engkau, ya Rabbku”

(Qs. Maryam 19:4)

Page 10: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Azza wa jalla yang telah memberi

kekuatan, kemudahan, rahmat dan karunia-Nya selama pelaksanaan penyusunan

skripsi ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah pada suri tauladan terbaik

Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihi wa sallam. Penulis mengucapkan terimakasih

kepada dosen-dosen pembimbing, keluarga dan sahabat sehingga skripsi dengan

judul “PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN

KLINIS DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG:

SEBUAH STUDI KUALITATIF” dapat terselesaikan.

Penulis meyakini penelitian ini tidak akan selesai tanpa dukungan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

rasa terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Karomani, M.Si., selaku Rektor Universitas Lampung;

2. Dr. Dyah Wulan Sumekar R.W., SKM., M.Kes., selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung;

3. dr. Merry Indah Sari, S.Ked, M.Med.Ed, selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan

dalam penyusunan skripsi ini;

Page 11: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

4. dr. Intanri, S.Ked., Sp.Pk, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu, memberikan bimbingan, motivasi, saran dan pengarahan dalam

penyusunan skripsi ini;

5. dr. Dwita Oktaria, S.Ked, M.Pd.Ked, selaku Penguji Utama yang telah

meluangkan waktu, memberikan saran, ilmu serta nasihat yang dapat

membangun dalam penyusunan skripsi ini;

6. dr. Anggraeni Janar Wulan, S.Ked, M.Sc, selaku Pembimbing Akademik

yang telah memberi motivasi, saran, dan nasehat selama ini;

7. Seluruh dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lampung atas ilmu, waktu

dan bimbingan yang telah diberikan dalam proses perkuliahan;

8. Seluruh staf akademik, administrasi, tata usaha Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung yang telah sangat membantu, memberikan waktu,

tenaga serta kesabarannya selama proses penyelesaian penelitian ini;

9. Kepada ayah dan ibu tercinta, bapak Jonson dan ibu Wahyuning yang selalu

mendo’akan, mendukung, memberi motivasi dan semangat selama penulis

mengerjakan skripsi dan belajar di fakultas kedokteran ini;

10. Kakak penulis, Sonia Hajar Marophahita yang mendo’akan dan memberi

semangat selama penulis mengerjakan skripsi dan belajar di fakultas

kedokteran ini;

11. Kepada kak Thoriq dan kak Nuha yang memberikan arahan dan ilmunya

terkait penelitian kualitatif ini;

12. Kepada sahabat seimanku DOA IBU, Alvira, Wilda, Dea, Ghina, Rima,

Fatimah, Rani, Bunda Nadya, Anthia, Desti, dan Dinda atas doa, dukungan,

semangat yang selama ini kalian berikan pada penulis;

Page 12: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

13. Kepada keluarga langitku MPQ UNILA, Ustadz Hasan, Umi Masyitoh, serta

teman-teman penghafal kalam-Nya atas doa-doa, motivasi dan semangat yang

selalu kalian berikan;

14. Kepada keluarga langitku QLI 3, Kak rosida, Simus, Mbak Khodijah, Dita,

Lilis, dan Rohma atas doa-doa, semangat pagi dan dukungan yang selalu

kalian berikan;

15. Kepada tetangga kos Nada, Fu, Buk Win, Dhanti, Ayu, Ghale, Ghina, Rima,

Fatimah, Alvira, Nia, dan Lian atas bantuan, semangat dan dukungannya;

16. Kepada teman-teman terdekat Hanifah, Mutiara, Neema, Yasmin, Eno, Jihan

F, Jihan NP, Dian, Devio, Naja, dan Mila atas support yang selama ini kalian

berikan;

17. Kepada teman-teman sejawat angkatan 2016, TR16EMINUS atas

kebersamaan yang kalian berikan selama 3.5 tahun ini. Semoga kelak kita

bisa menjadi dokter yang professional, amanah, dan sukses dunia akhirat;

18. Seluruh calon teman sejawat kakak-kakak tingkat Cran14al, Endom15ium,

dan adik-adik V17treous, F18brinogen, dan L19amentum atas kebersamaan

selama ini;

19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat untuk pembacanya.

Bandar Lampung, 23 Januari 2020

Penulis

Sonia Mahatva D.P

Page 13: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 6

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

1.3.1 Tujuan Umum .............................................................................. 6

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................ 7

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

1.4.1 Manfaat bagi Peneliti .................................................................. 7

1.4.2 Manfaat bagi Institusi ................................................................. 7

1.4.3 Manfaat bagi Peneliti lain ........................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persepsi .............................................................................................. 9

2.1.1 Definisi ...................................................................................... 9

2.1.2 Proses Pembentukan Persepsi ................................................... 10

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ............................. 11

2.2 Pembelajaran Keterampilan Klinis .................................................... 12

2.2.1 Definisi ..................................................................................... 12

2.2.2 Tujuan Pembelajaran Keterampilan Klinis .............................. 13

2.2.3 Peran Pembelajaran Keterampilan Klinis ................................ 13

2.2.4 Proses Pembelajaran Keterampilan Klinis ............................... 14

2.2.5 Pembelajaran Keterampilan Klinis yang Efektif ...................... 16

2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran

Keterampilan Klinis ................................................................. 17

2.2.6.1 Materi Keterampilan Klinis .......................................... 18

2.2.6.2 Metode Pengajaran ....................................................... 19

2.2.6.3 Peserta Didik ................................................................ 20

2.2.6.4 Instruktur Klinis ........................................................... 21

2.2.6.5 Peralatan Penunjang ..................................................... 23

2.2.6.6 Lingkungan Pembelajaran ............................................ 24

Page 14: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

ii

2.3 Prosedur Pengajaran Keterampilan Klinis ......................................... 25

2.3.1 Karakteristik Instruktur Pada Pembelajaran Keterampilan

klinis .......................................................................................... 26

2.3.2 Cara Meningkatkan Kemampuan Mengajar Keterampilan

Klinis ........................................................................................ 27

2.3.3 Langkah-langkah yang Harus Dilakukan Instruktur Pada

Pembelajaran Keterampilan Klinis ........................................... 30

2.4 Kerangka Teori .................................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ......................................................................... 37

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 37

3.3 Populasi dan Partisipan ...................................................................... 37

3.3.1 Populasi ..................................................................................... 37

3.3.2 Partisipan ................................................................................... 38

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 39

3.4.1 Jenis dan Sumber data ............................................................... 39

3.4.2 Instrumen Penelitian.................................................................. 40

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 41

3.4.3.1 Focus Group Discussion (FGD) ................................... 41

3.4.3.2 In-Depth Interview ........................................................ 42

3.5 Analisis Data ...................................................................................... 43

3.6 Uji Keabsahan Data ........................................................................... 46

3.6.1 Uji Kredibilitas .......................................................................... 46

3.6.2 Uji Transferabilitas .................................................................... 47

3.6.3 Uji Dependabilitas ..................................................................... 47

3.6.4 Uji Konfirmabilitas ................................................................... 48

3.7 Alur Penelitian ................................................................................... 49

3.8 Etika Penelitian .................................................................................. 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 51

4.1.1 Gambaran Umum ...................................................................... 51

4.1.2 Hasil Analisis Tematik .............................................................. 52

4.1.2.1 Persepsi Mahasiswa Terhadap Pelaksanaan

Pembelajaran Keterampilan Klinis di FK UNILA ....... 52

4.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan

Pembelajaran Keterampilan Klinis di FK UNILA ....... 55

4.2 Pembahasan ........................................................................................ 83

4.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan

Pembelajaran Keterampilan Klinis di FK UNILA ................... 83

4.2.1.1 Instruktur....................................................................... 83

4.2.1.2 Peralatan Penunjang...................................................... 97

4.2.1.3 Lingkungan Belajar ...................................................... 99

4.2.1.4 Kesiapan Mahasiswa .................................................... 102

4.2.1.5 Alokasi Waktu .............................................................. 104

4.2.1.6 Materi ............................................................................ 105

4.2.1.7 Panduan Keterampilan Klinis ....................................... 106

Page 15: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

iii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 109

5.2 Saran .................................................................................................. 111

5.2.1 Bagi Institusi ............................................................................. 111

5.2.2 Bagi Instruktur .......................................................................... 111

5.2.3 Bagi Mahasiswa ........................................................................ 112

5.2.4 Bagi Peneliti Lain ...................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 113

LAMPIRAN

Page 16: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Karakteristik Partisipan Mahasiswa .......................................................... 52

2. Kriteria Partisipan Dosen .......................................................................... 52

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pembelajaran

Keterampilan Klinis .................................................................................. 56

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pembelajaran

Keterampilan Klinis (Instruktur) ............................................................... 58

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pembelajaran

Keterampilan Klinis (Peralatan Penunjang) .............................................. 70

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pembelajaran

Keterampilan Klinis (Lingkungan) ........................................................... 74

7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pembelajaran

Keterampilan Klinis (Kesiapan Mahasiswa) ............................................ 76

8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pembelajaran

Keterampilan Klinis (Alokasi Waktu) ...................................................... 80

9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pembelajaran

Keterampilan Klinis (Materi) .................................................................... 81

10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Pembelajaran

Keterampilan Klinis (Panduan) ................................................................. 82

Page 17: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Teori ......................................................................................... 36

2. Alur Penelitian .......................................................................................... 49

3. Hubungan Tema Utama ............................................................................ 57

Page 18: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

vi

LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearance

Lampiran 2. Inform Consent Mahasiswa

Lampiran 3. Inform Consent Dokter

Lampiran 4. Pertanyaan FGD Mahasiswa

Lampiran 5. Pertanyaan In-Depth Interview Dosen

Lampiran 6. Dokumentasi FGD 2016

Lampiran 7. Dokumentasi FGD 2017

Lampiran 8. Dokumentasi FGD 2018

Lampiran 9. Dokumentasi In-Depth Interview

Page 19: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan sarjana kedokteran di Indonesia telah mengalami perubahan

kurikulum yang sebelumnya menerapkan pembelajaran konvensional berupa

teacher centered sekarang telah beralih menjadi Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) dengan metode pembelajarannya menggunakan Problem

Based Learning (PBL). Salah satu aplikasi dari PBL ini adalah pembelajaran

keterampilan klinis (clinical skills learning). Keterampilan klinis merupakan

salah satu dari 7 area kompetensi penting yang harus dikuasai oleh semua

lulusan fakultas kedokteran di Indonesia, dalam Standar Kompetensi Dokter

Indonesia (SKDI) 2012 keterampilan klinis merupakan area kompetensi ke-6

(Saputra dan Lisiswanti, 2015).

Pembelajaran keterampilan klinis merupakan metode pembelajaran pada

pendidikan kedokteran yang berperan penting mengajarkan prosedur

keterampilan klinis bagi peserta didik. Sementara laboratorium keterampilan

klinis menyediakan lingkungan yang aman bagi mahasiswa untuk dapat

melakukan praktik keterampilan klinis sebelum melakukannya di praktik

nyata. Mahasiswa harus memahami mengenai keterampilan tindakan medis

Page 20: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

2

dan menilai dengan benar sebelum mempraktikannya ke pasien. Keterampilan

klinis yang harus dikuasai mencakup kemampuan anamnesis, pemeriksaan

fisik, pendekatan klinis, penalaran diagnostik, prosedural yang baik,

komunikasi yang efektif, kerjasana tim dan profesionalitas (Al-Elq, 2007).

Keterampilan klinis menitikberatkan pada metode pembelajaran keterampilan

medis yang sistematis dan terintegrasi mulai dari yang sederhana sampai ke

arah yang lebih kompleks sehingga keterampilan ini berperan dalam

menentukan diagnosis dan menyelesaikan suatu masalah kesehatan (Tjahjono,

2011).

Hasil pembelajaran keterampilan klinis dapat diukur dengan Objective

Structured Clinical Examination (OSCE). OSCE berfungsi untuk menilai

kompetensi dan keterampilan klinis mahasiswa secara objektif dan terstruktur.

Dikatakan objektif karena untuk menguji setiap mahasiswa dilakukan dengan

alat uji berupa daftar tilik yang sama dan dengan kriteria kerja yang terukur.

Sedangkan terstruktur maksudnya setiap mahasiswa diuji dengan jenis tugas

dan alokasi waktu yang sama (Andrianie et al, 2014).

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung sejak tahun 2008 telah

menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Sejak saat itu juga

telah menerapkan pembelajaran keterampilan klinis dengan metode

penilaiannya mengembangkan metode ujian OSCE (Saputra et al, 2015).

Berdasarkan pernyataan tersebut, seharusnya mahasiswa memiliki kompetensi

melakukan prosedur keterampilan klinis dengan baik. Akan tetapi masih

Page 21: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

3

banyak mahasiswa yang tidak berhasil lulus ujian OSCE pada kesempatan

pertama (first taker). Berdasarkan data hasil ujian OSCE yang diperoleh dari

penanggung jawab masing-masing CSL (Clinical Skills Learning), pada CSL

4 angkatan 2016 tahun ajaran 2017/2018 dengan jumlah 244 mahasiswa yang

lulus OSCE first taker berjumlah 99 mahasiswa (40,6%) dan yang harus

mengulang 145 mahasiswa (59,4%). Pada OSCE CSL 3 angkatan 2017 tahun

ajaran 2018/2019 dengan jumlah 239 mahasiswa yang lulus OSCE first taker

berjumlah 54 mahasiswa (22,6%) dan yang harus mengulang 185 mahasiswa

(77,4%). Pada OSCE CSL 2 angkatan 2018 tahun ajaran 2018/2019 dengan

jumlah 200 mahasiswa yang lulus OSCE first taker berjumlah 134 (67%) dan

yang harus mengulang 66 mahasiswa (33%). Berdasarkan data tersebut sekitar

sepertiga sampai tiga perempat mahasiswa harus mengulang ujian OSCE pada

kesempatan pertama.

Hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik tersebut dipengaruhi oleh

aktifitas pembelajaran di kelas maupun di laboratorium keterampilan klinis.

Proses pembelajaran keterampilan klinis harus memenuhi standar mutu yang

telah ditetapkan, sehingga bila standar mutu tidak sesuai dengan standar

kurikulum maka akan mempengaruhi hasil belajar dan tidak tercapainya

beberapa tujuan pembelajaran (Fauzi, 2018). Sangat penting bagi peserta didik

untuk menjalani pelatihan keterampilan klinis yang sesuai standar dengan

dipimpin oleh seorang instruktur pelatihan (Bugaj dan Nikendei, 2016). Akan

tetapi ketercapaian hasil ujian OSCE tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh

instruktur. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Hakim (2016) mengenai

Page 22: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

4

persepsi mahasiswa tentang Peer-Assisted Learning (PAL) dalam

pembelajaran keterampilan klinis di Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung menyimpulkan bahwa metode pembelajaran PAL dalam

pembelajaran keterampilan klinis dapat membantu meningkatkan hasil yang

baik pada ujian OSCE berdasarkan persepsi instruktur dan peserta didik.

Dengan demikian, pembelajaran dengan tutor sebaya juga dapat meningkatkan

ketercapaian hasil pembelajaran.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi suatu proses pelaksanaan

pembelajaran keterampilan klinis. Faktor-faktor tersebut harus terlaksana

secara baik agar proses pembelajaran keterampilan tersebut bisa mencapai

tujuannya. Suryadi (2008), mengemukakan 3 komponen penting yang

menentukan keberhasilan suatu pelatihan keterampilan klinik diantaranya

konten materi keterampilannya, metode atau strategi pelatihannya, dan peserta

didiknya (trainee). Faktor-faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan

keterampilan klinis antara lain instruktur kliniknya, peralatan yang menunjang,

dan lingkungan pembelajarannya baik lingkungan fisik maupun non-fisik

(Saputra dan Lisiswanti, 2015).

Proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinik pun tidak cukup mudah

sebab, memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang banyak, peralatan dan

manekin (model tiruan anggota tubuh), setting tertentu yang memiliki beberapa

kekhususan, partisipasi aktif dari pembelajarnya, waktu yang cukup untuk

Page 23: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

5

latihan, umpan balik dan refleksi serta memerlukan penilaian untuk

mengetahui tingkat capaian keterampilan mahasiswanya (Suryadi, 2008).

Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Hardisman dan Yulistini (2013),

yang memiliki persamaan desain penelitian kualititatif dengan tujuan

penelitian untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis.

Perbedaan penelitian yang pertama dari segi lokasi, penelitian sebelumnya

dilakukan di Universitas Andalas sedangkan penelitian ini dilakukan di

Universitas Lampung. Perbedaan lokasi tersebut juga akan memberikan

perbedaan dalam menunjang pelaksanaan keterampilan klinis baik dari segi

jumlah instruktur pengajar, penyusunan materi keterampilan, peralatan

penunjang, dan lingkungan pembelajaran. Kedua dari segi variabel, penelitian

sebelumnya menggunakan variabel hambatan dalam pelaksanaan skills lab.

Sedangkan pada penelitian ini variabel adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis, sehingga bisa

didapatkan faktor yang menghambat ataupun faktor yang menunjang

keberhasilan suatu pembelajaran keterampilan klinis. Ketiga dari segi teknik

pengambilan partisipan pada penelitian sebelumnya pengambilan partisipan

dilakukan secara terbuka dan sukarela sedangkan pada penelitian ini dilakukan

dengan maximal variation sampling yakni pengambilan partisipan dengan

perbedaan karakteristik yang sesuai tujuan penelitian. Sehingga diharapkan

dari perbedaan karakteristik tersebut didapatkan beragam perspektif. Keempat

dari segi teknik pengumpulan data pada penelitian sebelumnya dilakukan

dengan In-Depth Interview pada setiap mahasiswa sedangkan pada penelitian

Page 24: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

6

ini dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD) pada mahasiswa dan

untuk instruktur pengajar dengan In-Depth Interview.

Menimbang begitu pentingnya peranan pembelajaran keterampilan klinis bagi

profesi kedokteran kedepannya, maka pelakasanaannya harus dilaksanakan

dengan sebaik mungkin. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih

lanjut terkait faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran

keterampilan klinis. Namun, masih sedikit penelitian yang membahas

mengenai pembelajaran keterampilan klinis terutama di Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik

untuk mengetahui lebih mendalam mengenai persepsi mahasiswa terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran keterampilan

klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang ingin dijawab dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap faktor-faktor

yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis di Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dilakukan penelitian ini adalah mengeksplorasi secara

mendalam persepsi mahasiswa terhadap faktor-faktor yang

Page 25: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

7

mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis di

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

1.3.2 Tujuan Khusus

Mengetahui persepsi mahasiswa terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis di

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

1.4 Manfaat Penelitan

1.4.1 Manfaat bagi Peneliti

Penulis dapat mengembangkan kemampuan meneliti dan menambah

pengetahuan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

pembelajaran keterampilan klinis ditinjau dari segi persepsi mahasiswa

di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

1.4.2 Manfaat bagi Institusi

Sebagai masukan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung untuk

meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis

sehingga menghasilkan luaran yang berkompeten terutama dalam

keterampilan klinis.

Page 26: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

8

1.4.3 Manfaat bagi Peneliti lain

Sebagi bahan rujukan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya

mengenai pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis dan bahan

kajian yang lebih lanjut dalam topik yang sama.

Page 27: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persepsi

2.1.1 Definisi

Persepi disebut sebagai inti komunikasi, sebab jika persepsi tidak akurat

maka komunikasi efektif tidak akan tercapai. Sedangkan inti dari

persepsi adalah penafsiran (interpretasi) yang identik dengan penyandian

balik (decoding) dalam proses komunikasi (Mulyana, 2014). Istilah

persepsi sebenarnya memiliki definisi yang beragam. Menurut (Rakmat,

2013) persepsi adalah pengamatan tentang suatu obyek, peristiwa atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi

dan menafsirkan pesan. Persepsi setiap individu dapat sangat berbeda

walaupun hal yang diamati sama. Persepsi didefinisikan sebagai proses

yang digunakan untuk menginterpretasikan data-data sensoris (Severin

dan Tankard, 2008). Menurut (Solso, 2008) persepsi melibatkan kognisi

tinggi dalam penginterpretasian terhadap informasi sensorik, kemudian

informasi tersebut diproses sesuai pengetahuan individu. Hal-hal tersebut

memberikan makna terhadap pengalaman sensorik.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai definisi persepsi dapat

disimpulkan bahwa persepsi merupakan pengamatan terhadap suatu

Page 28: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

10

obyek atau peristiwa yang melibatkan kognisi, pengetahuan dan

pengalaman individu dalam menginterpretasikannya sehingga persepsi

individu bisa jadi berbeda dengan individu lain meskipun hal yang

diamati sama.

2.1.2 Proses Pembentukan Persepsi

Menurut Miftah (2003), proses terbentuknya persepsi didasari oleh tiga

tahapan, yaitu:

a. Stimulus atau Rangsangan

Persepsi terjadi diawali dengan individu yang dihadapkan pada suatu

stimulus/ rangsangan yang hadir dari lingkungannya.

b. Registrasi

Pada tahap ini, suatu gejala yang nampak adalah mekanisme fisik berupa

penginderaan dan seorang individu berpengaruh terhadap alat indera

yang dimilikinya. Seseorang dapat mendengarkan atau melihat informasi

yang terkirim kepadanya, kemudian mendaftar semua informasi yang

terkirim kepadanya.

c. Interpretasi

Interpretasi merupakan proses memberikan arti kepada stimulus yang

diterimanya. Proses ini merupakan aspek kognitif karena proses ini

bergantung pada cara pendalaman, motivasi, dan kepribadian masing-

masing individu.

Page 29: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

11

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Menurut Bimo (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi:

a. Objek yang dipersepsi

Obyek yang dipersepsi akan menimbulkan stimulus yang ditangkap oleh

alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar dan dari dalam

individu yang mempersepsi

b. Alat indera, saraf, dan pusat susunan saraf

Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima

reseptor ke pusat susunan saraf yakni otak sebagai pusat kesadaran, dan

sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.

c. Perhatian

Merupakan langkah awal untuk mengadakan persepsi. Perhatian

merupakan konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan

kepada sesuatu atau sekumpulan objek.

Sedangkan menurut Miftah (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi seorang individu adalah sebagai berikut :

a. Faktor internal

Berupa perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka, keinginan

atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, gangguan

kejiwaan, nilai, kebutuhan, minat, dan motivasi.

Page 30: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

12

b. Faktor eksternal

Berupa latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan

dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan

gerak, hal-hal baru, dan ketidakasingan suatu obyek.

2.2 Pembelajaran Keterampilan Klinis

2.2.1 Definisi

Pembelajaran keterampilan klinis (Clinical Skills Learning) merupakan

metode pembelajaran pada pendidikan kedokteran yang berperan penting

untuk mengajarkan prosedur keterampilan klinis bagi peserta didik.

Pembelajaran ini memudahkan mahasiswa untuk dapat mempraktekkan

keterampilan klinis sebelum mengaplikasikannya pada pasien nyata.

Keterampilan klinis tersebut meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik,

pemeriksaan penunjang, penalaran diagnostik, kesempurnaan

prosedural, komunikasi yang efektif, kerja tim dan profesionalisme (Al-

Elq, 2007).

Keterampilan klinik merupakan salah satu dari 7 area kompetensi penting

yang harus dikuasai oleh semua lulusan fakultas kedokteran di Indonesia.

Dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012 keterampilan

klinis merupakan area kompetensi ke-6 (Saputra dan Lisiswanti, 2015).

Keterampilan klinis itu sendiri merupakan kegiatan mental dan atau fisik

yang terorganisir serta memiliki kegiatan yang saling bergantung dari

Page 31: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

13

awal hingga akhir sehingga keterampilan ini berperan dalam menentukan

diagnosis dan menyelesaikan suatu masalah kesehatan (Tjahjono, 2011).

2.2.2 Tujuan Pembelajaran Keterampilan Klinis

Tujuan pembelajaran keterampilan klinis adalah menyamakan

pembelajaran dan evaluasi keterampilan klinik dengan menggunakan alat

penilaian yang sama bagi semua mahasiswa dan meningkatkan sikap

mahasiswa dalam memberi pelayanan pada pasien (Mahmoud, 2006).

Pembelajaran keterampilan klinis melatih mahasiswa dengan berbagai

macam keterampilan yang sesuai dengan situasi dan kondisi pasien,

sehingga diharapkan untuk kedepannya mahasiswa benar-benar siap

dalam menghadapi pasien yang nyata (Nurini et al, 2002).

2.2.3 Peran Pembelajaran Keterampilan Klinis

Keterampilan klinis (clinical skills) merupakan hal yang sangat

dibutuhkan dalam profesi kedokteran. Pembelajaran keterampilan klinis

memiliki peran untuk mempersiapkan mahasiswa kedokteran sebelum

memasuki pendidikan profesi dengan melatih keterampilan

berkomunikasi, pemeriksaan fisik, tindakan medik dan prosedur invasif

lainya (Setiawan, Danlen dan Wittingham, 2013). Laboratorium

keterampilan klinis (skills lab) menyediakan lingkungan yang aman bagi

mahasiswa untuk dapat melakukan praktik keterampilan klinis sebelum

melakukannya di praktik nyata (Al-elq, 2007).

Page 32: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

14

Keterampilan klinis dalam sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK) merupakan pilar utama dan elemen penting dari mutu profesional

lulusan pendidikan tinggi kedokteran-kesehatan. Terampil dalam bidang

tertentu dapat sebagai bukti nyata tercapainya sebuah kompetensi

(Saputra dan Lisiswanti, 2015).

2.2.4 Proses Pembelajaran Keterampilan Klinis

Proses pembelajaran keterampilan klinis harus memenuhi standar mutu

yang telah ditetapkan, sehingga bila standar mutu tidak sesuai dengan

standar kurikulum maka akan mempengaruhi hasil belajar dan tidak

tercapainya beberapa tujuan pembelajaran (Fauzi, 2018). Sangat penting

bagi peserta didik untuk menjalani pelatihan keterampilan klinis yang

sesuai standar dengan dipimpin oleh seorang instruktur pelatihan (Bugaj

dan Nikendei, 2016). Standarisasi ini mencakup instruksi yang telah

tersandarisasi misalnya standar Walker dan Peyton (1998) yang terdiri

dari demontrasi, dokonstruksi, komprehensi dan pelaksanaan.

Selanjutnya daftar tilik yang terbukti kondusif untuk menjamin kualitas

peserta didik selama proses pembelajaran keterampilan klinis (Nikendei

et al, 2005).

Standar internal dari fakultas juga berperan dalam menentukan prosedur

dan prinsip-prinsip pada pemeriksaan (Pjontek, Scheibe dan Tabatabai,

2013). Pada akhirnya proses standarisasi memberikan dasar yang

memungkinkan penilaian keterampilan mahasiswa berbasis kompetensi

Page 33: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

15

(Bugaj dan Nikendei, 2016). Pembelajaran keterampilan klinis

mencangkup tiga kompetensi yakni knowledge, skill dan attitude yang

harus dimiliki seorang dokter (Dent dan Harden, 2013).

Proses bimbingan keterampilan menurut Balendong dan Dolmans (1999)

dilakukan dalam beberapa tahapan:

1. Mendemonstrasikan keterampilan klinik yang meliputi: menjelaskan

dan menunjukkan keterampilan yang akan dipelajari, menggunakan

video atau slide, dan memperagakan keterampilan pada manekin

(model simulasi).

2. Praktik oleh mahasiswa di bawah pengawasan dosen pada manekin

(model simulasi). Tahapan ini dilakukan dengan cara mahasiswa

mempraktikkan keterampilan pada model/ simulasi/ role play. Dosen

pembimbing atau instruktur meninjau ulang praktik mahasiswa dan

memberikan umpan balik yang konstruktif.

3. Mengevaluasi kompetensi atau keterampilan mahasiswa oleh dosen

pembimbing. Tahap ini dilakukan dengan cara menilai setiap

keterampilan mahasiswa pada manekin menggunakan daftar tilik

yang telah dibuat dan praktik pada manekin di bawah pengawasan

pembimbing.

Menurut Nurini et al (2002), proses pembelajaran keterampilan klinis

dapat dilakukan dengan cara:

Page 34: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

16

1) Sebelum praktik keterampilan klinis, mahasiswa mempelajari teori

yang berkaitan dengan keterampilan yang akan dipelajari dan melihat

demonstrasi yang diperagakan oleh instruktur atau melihat audio visual.

2) Mahasiswa berlatih dengan temannya mengenai prosedur yang

sederhana dan tidak menimbulkan resiko.

3) Beberapa keterampilan klinis dilakukan pada manekin misalnya

pemasangan kateter, pemasangan NGT, dan lain-lain.

4) Pada tingkatan yang lebih lanjut, praktik dapat dilakukan pada pasien

simulasi yang telah dididik sebelumnya.

5) Apabila memungkinkan mahasiswa dapat dihadapkan pada pasien

dengan keadaan yang tidak beresiko.

2.2.5 Pembelajaran Keterampilan Klinis yang Efektif

Beberapa syarat untuk melaksanakan suatu pembelajaran keterampilan

klinik (clinical skills learning) yang efektif menurut Roy Remmens

(1999) dalam Ningjanah (2018) antara lain:

1. Pendidikan keterampilan dimulai sejak awal masa pendidikan,

keterampilan ini dimulai dari yang sederhana kemudian meningkat

derajat kesulitannya dan sesuai dengan pendidikan kognitif yang sedang

berlangsung pada mahasiwa.

2. Tujuan pendidikan suatu topik atau tema keterampilan harus jelas

dan terdiskripsi secara rinci.

3. Latihan dilakukan secara teratur (reguler) dan diulang (iterated).

Page 35: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

17

4. Bentuk latihan berupa demonstrasi dan praktek yang dibimbing oleh

dosen pembimbing atau instruktur dengan pemberian umpan balik.

5. Dilakukan evaluasi keterampilan baik secara formatif maupun

sumatif.

6. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan latihan ulang,

sampai mahasiswa merasa sudah benar-benar terampil. Mahasiswa diberi

kesempatan untuk mempraktekkan dan mengintegrasikan keterampilan

yang dilatih dalam konteks klinik serta berlatih pemecahan masalah

klinis (clinical problem solving).

2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pembelajaran

Keterampilan Klinis

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi suatu proses pembelajaran

keterampilan klinis. Faktor-faktor tersebut harus terlaksana secara baik

agar proses pembelajaran keterampilan tersebut bisa mencapai

tujuannya. Suryadi (2008), mengemukakan tiga komponen penting yang

menentukan keberhasilan suatu pelatihan keterampilan klinik

diantaranya konten materi keterampilannya, metode atau strategi

pelatihannya, dan peserta didiknya (trainee). Faktor-faktor lain yang

mempengaruhi keberhasilan keterampilan klinis antara lain instruktur

kliniknya, peralatan yang menunjang, dan lingkungan pembelajarannya

baik lingkungan fisik maupun non-fisik (Saputra dan Lisiswanti, 2015).

Page 36: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

18

2.2.6.1 Materi Keterampilan Klinis

Konten materi pada pembelajaran keterampilan klinik harus dipecah

menjadi komponen-komponen keterampilan yang lebih kecil dalam

pembelajarannya kemudian seiring dengan pertambahan kemampuan

mahasiswa, komponen keterampilan tersebut diintegrasikan kembali.

Selain itu, konten materi juga menentukan berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk proses latihannya (Amin dan Eng, 2009). Jika

keterampilannya kompleks waktu yang dibutuhkan untuk latihan

juga lebih panjang. Sebagai contoh keterampilan prosedural asuhan

persalinan normal (APN) atau keterampilan pemeriksaan pada pasien

psikiatri membutuhkan waktu latihan yang lebih panjang (Saputra

dan Lisiswanti, 2015).

Secara keseluruhan, konten materi yang dikemas dalam kurikulum

harus sesuai. Kurikulum harus dilakukan secara spiral. Ciri dari

kurikulum yang spiral diantaranya adalah adanya pengulangan

(iterative), adanya penambahan tingkat kesulitan, adanya

pembelajaran terhadap hal yang baru yang akan berkaitan dengan

pembelajaran sebelumnya serta adanya peningkatan capaian

kompetensi dari peserta didik terkait dengan topik tersebut (Dent dan

Harden, 2013).

Page 37: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

19

2.2.6.2 Metode Pengajaran

Fakultas kedokteran harus menggunakan berbagai metode

pengajaran yang memungkingkan bagi peserta didiknya untuk

memperoleh pengajaran keterampilan klinis yang baik. Beberapa

metode penting yang mempengaruhi pembelajaran mahasiswa dalam

keterampilan klinis termasuk pembelajaran berbasis simulasi,

pengajaran dengan multimedia misalnya video, PBL (Problem Based

Learning), seminar, dan pembelajaran dialektif seperti kuliah dan

laboratorium (Sahu et al, 2019).

Pembelajaran simulasi didasarkan pada asumsi semakin banyak

konteks pembelajaran yang menyerupai paktik klinis maka akan

semakin baik pembelajarannya. Oleh karena itu, dengan simulasi ini

maka pembelajaran keterampilan klinis bisa dirubah dari

pemahaman metode lama yakni “See One, Do One, Teach One”

menjadi “See One, Practice Many, Do One” untuk mendapat luaran

yang lebih baik. Metode pelatihan simulasi merupakan alat

pembelajaran yang penting dalam pendidikan kedokteran dan

memberi manfaat bagi klinisi untuk menyediakan pelayanan yang

berkualitas (Matson et al, 2007).

Metode dalam menyampaikan latihan keterampilan klinis dikenal

dengan S-T-E-P-S, yakni menggali dan mengaktifkan pengetahuan

sebelumnya (set the foundation), demonstrasi oleh instruktur (tutor

Page 38: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

20

demonstration), penjelasan sambil mendemonstrasikan kembali

(explanation), mahasiswa mempraktekkan dibawah supervisi

(practice under supervision) dan melakukan praktek kembali secara

keseluruhan dengan baik (Dent dan Harden, 2013). Metode lain

seperti Menurut Walker dan Peyton (1998) terdapat empat tahap

dalam menyampaikan keterampilan klinis. Pertama demonstrasi

oleh instruktur dengan mengajarkan keterampilan klinis secara

normal tidak terlalu cepat atau pelan tanpa memberi penjelasan.

Kedua dekonstruksi dengan mengajarkan keterampilan klinis secara

pelan dengan memberi penjelasan. Ketiga komprehensi yakni

peserta didik menanyakan instruktur siapa dari peserta didik tersebut

yang akan melakukan keterampilan klinis. Keempat dengan

pelaksanaan dimana peserta didik menunjukkan keterampilan

klinis, mengartikulasi pedoman pada setiap langkah sebelum

melakukan keterampilan klinis.

2.2.6.3 Peserta Didik

Harus dipastikan bahwa peserta didik sudah memahami materi

keterampilan yang akan diajarkan sebelum pembelajaran

keterampilan klinik dimulai. Pengetahuan mengenai keterampilan,

indikasi, kontraindikasi serta semua pengetahuan faktual (factual

knowledge) dari keterampilan tersebut. Mahasiswa juga harus

memahami meskipun sebatas pengetahuan kognitif mengenai

prosedur materi yang akan dilatihkan (procedural knowledge). Hal

Page 39: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

21

ini sebagaimana yang dikemukan dalam Piramida Miller (1990),

tentang tingkatan penilaian keterampilan yang secara berurutan

dimulai dari knows, knows how, shows how, dan does.

Berapa faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam menguasai

keterampilan klinik antara lain prior knowledge, tingkat kecerdasan

keterampilan atau bakat yang dimiliki mahasiswa, umur mahasiswa,

gaya belajar mahasiswa serta sikap dan motivasi mahasiswa. Pada

pembelajaran keterampilan dengan menggunakan teman sebaya

sebagai pengajar (peer-assisted learning), motivasi mahasiswa

peserta bersifat motivasi eksternal sedangkan motivasi mahasiswa

yang berperan sebagai pengajar lebih bersifat motivasi internal.

Motivasi internal membuat mahasiswa belajar dan berlatih

keterampilan secara lebih mendalam. Hal ini yang juga

mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam penguasaan suatu

keterampilan klinik (Suryadi, 2008).

2.2.6.4 Instruktur

Seorang instruktur memainkan peran yang penting dalam

mengajarkan keterampilan klinis bagi peserta didiknya, khususnya

dalam mempersiapkan tahapan klinis melalui pengalaman, sikap dan

antusiasme seorang instruktur terhadap materi yang diajarkannya.

Tanggung jawab utama seorang instruktur klinis adalah memastikan

bahwa peserta didiknya menerima pelatihan keterampilan klinis yang

Page 40: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

22

efektif melalui berbagai metode pembelajaran (Association of

American Medical College, 2005). Sebelum memberikan pelatihan

keterampilan klinis, seorang instruktur harus mengetahui output

pembelajaran untuk setiap kegiatan pembelajaran. Sangat penting

bagi instruktur untuk memahami apa yang diajarkannya,

pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki bagi seorang

instruktur seperti pengetahuan mengenai evaluasi keterampilan klinis

mahasiswanya. Selain penguasaan materi keterampilan linis, seorang

instruktur harus memiliki pengetahuan ilmu kedokteran umum,

empati, etika medis, respect pada pasien, dan yang terpenting mampu

memberikan lingkungan belajar yang positif (Burgess, Goulston, dan

Oates, 2015).

Instruktur harus membina rapport dengan peserta didiknya dan

membuat mereka nyaman untuk berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran keterampilan klinis. Dengan demikian, penting bagi

seorang instruktur untuk memahami prior knowledge peserta

didiknya, tingkat motivasi, dan mengetahui apa yang dibutuhkan

untuk membuat pengajaran lebih efektif. Instruktur harus

memberikan perhatian pada saat peserta didik melakukan

keterampilan klinis dan memberikannya umpan balik jika terdapat

kesalahan pada saat proses pelaksanaannya (Ledingham, 1998).

Page 41: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

23

2.2.6.5 Peralatan Penunjang

Pendidikan kedokteran berbasis simulasi memberikan pelatihan

keterampilan klinis yang aman, lingkungan yang terkontrol dimana

problem based learning diajarkan dan kompetensi dipraktikkan

sesuai standar (Jones, Neto, dan Braghiroli, 2015). Modalitas

simulasi dapat diklasifikasikan menjadi lima kelompok besar (Ziv,

Small, dan Wolpe, 2000):

1. Teknologi rendah: menggunakan model yang relatif murah yakni

dengan manekin yang digunakan untuk mengajarkan

pengetahuan dasar atau keterampilan psikomotorik khusus.

2. Simulator komputer berbasis layar: menggunakan software untuk

pelatihan dan penilaian pengetahuan klinis serta pengambilan

keputusan.

3. Pasien terstandarisasi: aktor yang terlatih untuk berperan menjadi

pasien sehingga peserta didik dapat menganamnesis, melakukan

pemeriksaan fisik, melakukan keterampilan komunikasi, dan

melakukan profesionalitas.

4. Pelatih keterampilan yang kompleks: menggunakan simulator

berbasis komputer untuk pelatihan keterampilan klinis yang

tinggi.

5. Simulator pasien yang realistis: menggunakan manekin berbasis

komputer digunakan untuk melatih keterampilan klinis dengan

resiko tinggi.

Page 42: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

24

Beberapa kombinasi dari modalitas simulasi di atas dapat

dikombinasikan bergantung pada tujuan keterampilan tersebut. Di

samping itu sumber daya finansial dapat menjadi batasan dalam

mendefinisikan modalitas, namun yang terpenting pemilihan

modalitas tersebut disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia

diikuti dengan partisipasi dari peserta didik. Jumlah dan jenis

peralatan sebaiknya memadai, peralatan berupa manekin dan bahan

habis pakai (Ziv, Small, dan Wolpe, 2000). Kekurangan jumlah

peralatan akan berimbas pada kurangnya kesempatan mahasiswa

untuk berlatih keterampilan (Saputra dan Lisiswanti, 2015).

Manekin harus dalam kondisi baik dan tidak rusak. Kondisi alat

peraga yang kurang baik, akan mempengaruhi minat belajar

mahasiswa (Rizal, 2014).

2.2.6.6 Lingkungan Pembelajaran

Lingkungan pembelajaran dapat berupa lingkungan fisik dan

lingkungan non-fisik (sosial). Lingkungan fisik berupa ruangan,

sarana dan prasarana, pencahayaan ruangan, suhu ruangan, dan

ventilasi udara. Jika lingkungan fisik nyaman maka proses latihan

keterampilan klinis akan berjalan dengan baik serta akan

meningkatkan motivasi mahasiswa dalam berlatih (Saputra dan

Lisiswanti, 2015). Lingkungan non-fisik atau lingkungan sosial

berupa instruktur yang menyediakan lingkungan yang nyaman bagi

peserta didik untuk berlatih, memberikan umpan balik, memberikan

Page 43: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

25

dukungan, cara instruktur membawakan materi menarik, pasien

simulasi yang cukup baik dan atraktif, antusiasme dari teman-teman

anggota kelompok, interaksi antar sesama teman anggota kelompok,

dan lain-lain. Kesemuanya dapat membangun motivasi dari peserta

didik serta membuat proses pembelajaran keterampilan berjalan lebih

kondusif (Hutchison, 2003).

3.3. Prosedur Pengajaran Keterampilan Klinis

Pada pembelajaran keterampilan klinis, seorang instruktur membutuhkan skills

untuk memberikan contoh prosedur keterampilan klinis bagi peserta didik

(Wearne, 2011). Keterampilan mengajar keterampilan klinis sangat penting

dimiliki oleh instruktur sebab kemampuan mengajar keterampilan klinis

(clinical teaching) sering diabaikan di antara keseluruhan proses mengajar

(Newble dan Cannon, 2001). Sebagian besar Fakultas Kedokteran masih

menggunakan metode pengajaran keterampilan klinis dan prosedur melalui

observasi, uji coba, dan demontrasi atau biasa disebut “see one, do one, teach

one”. Tetapi metode ini tidak menawarkan pengalaman yang kuat kepada

mahasiswa dan para lulusan untuk mempersiapkan diri saat terjun langsung

dalam menangani pasien (Nutter dan Whitcomb, 2005). Penelitian telah

menunjukkan bahwa mahasiswa yang belajar keterampilan klinis hanya

dengan observasi saja tidak memberikan kepercayaan diri dan kompetensi yang

cukup (Dehmer et al, 2013; Wu et al, 2006; Steward et al, 2007). Fakultas

Kedokteran saat ini telah memulai kurikulum pelatihan keterampilan klinis dan

prosedural yang formal. Hal ini akan membantu mahasiswa untuk

Page 44: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

26

mendapatkan pelatihan keterampilan klinis yang formal sehingga dapat

mempertahankan kemampuan pelaksanaannya (Remmen et al, 2001).

2.3.1 Karakteristik Instruktur Pada Pembelajaran Keterampilan Klinis

Menurut Newble dan Cannon (2001) terdapat karakteristik yang harus

dimiliki instruktur untuk mengajar keterampilan klinis yang efektif.

Daftar berikut dapat di check list oleh seorang instruktur untuk

mengetahui sejauh mana karakteristik instruktur yang ideal sudah

diterapkannya.

1. Apakah anda mendorong mahasiswa untuk berperan aktif dan

mencegah mereka hanya berdiam diri saja saat observasi?

2. Apakah anda memiliki dan menunjukkan sikap positif pada saat

mengajar?

3. Apakah perhatian anda saat mengajar dapat diaplikasikan untuk

memecahkan masalah?

4. Apakah anda fokus pada integrasi kedokteran klinis dengan ilmu-ilmu

dasar dan klinis atau anda menghabiskan sebagian besar waktu untuk

pengajaran teoritical/ didactic?

5. Apakah anda mengawasi mahasiwa secara dekat saat mereka

menganamnesis dan memeriksa pasien serta memberikan umpan balik

yang efektif pada kinerja mereka?

6. Apakah anda memberikan peluang bagi mahasiswa untuk melatih

keterampilan klinis mereka?

Page 45: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

27

7. Apakah anda memberikan contoh yang baik bagi mahasiswa

khususnya saat membina hubungan interpersonal dengan pasien anda?

8. Apakah pengajaran anda memberikan stimulasi dan tantangan?

9. Apakah pengajaran anda pada umumnya berorientasi pada pasien atau

pada penyakit?

10. Apakah anda ramah, membantu, dan bersedia untuk mahasiswa anda?

Jika jawaban “tidak” lebih sedikit daripada jawaban “ya” maka instruktur

tersebut merupakan tipikal seorang klinisi. Sebab pada banyak penelitian

menunjukkan bahwa semua karakteristik tersebut jarang ada pada

seorang instruktur klinis.

2.3.2 Cara Meningkatkan Kemampuan Mengajar Keterampilan Klinis

Cara untuk meningkatkan kemampuan mengajar keterampilan klinis

berdasarkan Newble dan Cannon (2001) adalah sebagai berikut:

1. Merencanakan pengajaran

Merencanakan pengajaran bisa dilakukan dengan mempelajari kembali

instruksi yang sudah diberikan di modul pembelajaran keterampilan

klinis yang akan diajarkan. Seorang instruktur seharusnya merencanakan

harapan yang harus dicapai mahasiswa saat proses pembelajaran tersebut

berlangsung.

2. Memberikan contoh yang baik

Pada kenyataannya masih jarang mahasiswa mendapat kesempatan untuk

melihat langsung instruktur yang telah berpengalaman dalam

menganamnesis pasien, melakukan pemeriksaan fisik, dan

Page 46: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

28

mendiskusikan hasil pemeriksaan dan rencana tindak lanjut dengan

pasien.

3. Melibatkan mahasiswa

Perhatian penting pada saat mengajar keterampilan klinis adalah

memberikan kesempatan mahasiswa untuk mencoba melakukan

prosedur keterampilan klinis dibawah pengawasan instruktur.

4. Mengobservasi mahasiswa

Mengobservasi mahasiswa saat melakukan anamnesis, pemeriksaan

fisik, dan menjelaskan berbagai hal kepada role model. Instruktur

kemudian memberikan masukan mengenai kekurangan pada saat

mahasiswa mencoba memeragakan prosedur keterampilan tersebut.

Pengajaran ini harus dilakukan secara simpatik dan supportif.

5. Memberikan lingkungan pengajaran yang baik

Semakin senior dan prestige seorang instruktur maka akan membawa

pandangan yang berbeda dari sudut pandang mahasiswa, misalnya

mahasiswa cenderung takut dan segan ketika berhadapan dengan

instruktur. Sangat penting bagi instruktur tersebut untuk bersikap ramah

dan mengurangi rasa takut pada mahasiwa sehingga diharapkan tercipta

lingkungan pembelajaran yang nyaman dan tidak menegangkan.

Menurut George dan Daton (2001) jika peserta didik memiliki masalah

dalam pembelajaran keterampilan klinis, maka instruktur perlu

mengidentifikasikan mana dari alasan berikut yang mungkin mendasari

kekurangan dari performa peserta didik:

Page 47: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

29

1. Kemampuan karakter peserta didik

Kemampuan sifat peserta didik adalah ketidakmampuan yang

melekat pada peserta didik untuk melakukan tugas karena peserta

didik mungkin tidak memiliki kekuatan, baik dari koordinasi motorik

atau keterampilan motorik halus yang diperlukan untuk melakukan

tugas.

2. Tidak kuatnya deskripsi dan atau demonstrasi

Pelajar mungkin tidak mengetahui bagaimana keterampilan klinis

yang benar. Hal ini dapat terlihat jika ada peserta didik yang tidak

memperhatikan saat instruktur mendemonstrasikan keterampilan

klinis atau terlalu banyak waktu antara demonstrasi berlangsung

dengan saatnya peserta didik tersebut untuk melakukan prosedur

keterampilan klinis.

3. Mencetak peserta didik yang salah

Peserta didik mungkin secara otomatis akan mengulangi apa yang

mereka pelajari meskipun tindakan tersebut tidak benar. Hal ini

sering terjadi dalam prosedur resmi dimana peserta didik telah

berusaha untuk mempelajari suatu prosedur dan tidak diberikan

umpan balik yang tepat dan tindakan koreksi sehingga peserta didik

mengulangi tindakan yang tidak sesuai dengan keterampilan klinis.

4. Koreksi yang tidak benar

Peserta didik mungkin menerima apa yang mereka yakini sebagai

umpan balik yang menunjukkan tindakan mereka benar padahal

tidak.

Page 48: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

30

5. Faktor afektif

Faktor afektif ini dapat mencakup rasa takut, intimidasi, gangguan ,

malu, kurangnya kepercayaan pada nilai dari keterampilan klinis,

atau kecemasan pada saat melakukan keterampilna klinis dapat

menyebabkan kekurangan dalam proses pembelajaran keterampilan

klinis.

6. Persepsi peserta didik yang tidak tepat

Peserta didik mungkin tidak bisa mengingat apa yang sudah mereka

lakukan dengan benar dan yang tidak benar.

Jika instruktur mengenali adanya masalah ini maka tindakan koreksi

bisa dilakukan. Pengajaran keterampilan klinis mungkin tidak

memerlukan waktu yang intensif jika instruktur dapat melakukan

pembelajaran lima langkah (George dan Daton, 2001).

2.3.3 Langkah-Langkah yang Harus dilakukan Instruktur Pada

Pembelajaran Keterampilan Klinis

Menurut Walker dan Peyton (1998) terdapat 4 langkah siklus

pembelajaran yang harus dilakukan instruktur ketika mengajarkan

keterampilan klinis yakni:

1. Demonstrasi

Seorang instruktur mengajarkan keterampilan klinis secara normal tidak

terlalu cepat atau pelan tanpa memberi penjelasan.

Page 49: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

31

2. Dekonstruksi

Seorang instruktur mengajarkan keterampilan klinis secara pelan dengan

memberi penjelasan.

3. Komprehensi

Peserta didik menanyakan instruktur siapa dari peserta didik tersebut

yang akan melakukan keterampilan klinis.

4. Pelaksanaan

Peserta didik menunjukkan keterampilan klinis, mengartikulasi pedoman

pada setiap langkah sebelum melakukan keterampilan klinis.

Tugas instruktur pada keterampilan klinis menurut Walker dan Peyton

(1998) dan George dan Doto (2001):

1. Menilai keterampilan klinis peserta didik sebelumnya

2. Mengarahkan peserta didik untuk memasuki step siklus pembelajaran

yang sesuai

3. Mengeksplorasi kekhawatiran peserta didik dan memberikan

dukungan yang tepat

4. Mengawasi siklus pembelajaran

5. Memberikan refleksi pembelajaran

6. Memberikan umpan balik pada peserta didik

7. Mengawasi kemampuan peserta didik

Sementara itu, menurut George dan Doto (2001) terdapat lima langkah

metode mengajar keterampilan klinis yang prinsip-prinsipnya didasarkan

Page 50: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

32

pada taksonomi domain psikomotor. Prinsip-prinsip dasar tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Konseptualilasi: peserta didik harus memahami unsur-unsur kognitif

dari keterampilan yakni mengapa dilakukan, kapan dilakukan, kapan

tidak dilakukan, dan tindakan pencegahan yang dilakukan. Peserta

didik harus mengetahui instrumen yang terlibat dalam pembelajaran

keterampilan klinis.

2. Visualisasi: peserta didik harus melihat keterampilan klinis yang

diajarkan instruktur secara keseluruhan dari awal hingga akhir

sehingga peserta didik memiliki model kinerja yang diharapkan. Hal

ini menyebabkan imitasi peserta didik terhadap pembelajaran

keterampilan klinis.

3. Verbalisasi: peserta didik harus mendengarkan langkah-langkah

keterampilan klinis bersamaan dengan demonstrasi yang kedua. Jika

peserta didik dapat menceritakan kembali langkah-langkah

keterampilan yang sudah diberikan dengan benar sebelum

mendemonstrasikannya maka kemungkinan besar peserta didik dapat

melakukan keterampilan klinis dengan benar. Hal ini akan

mengarahkan peserta didik untuk memanipulasi dalam pembelajaran

keterampilan klinis.

4. Praktik: peserta didik yang telah melihat keterampilan klinis,

mendengar narasi, dan mengulangi narasi, maka sekarang peserta

didik harus melakukan keterampilan klinis tersebut. Keterampilan

Page 51: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

33

klinis tersebut dapat dipecah-pecah ke dalam unit-unit untuk

praktiknya yaitu:

1. Praktik sub komponen: berlatih sebagian kecil dari keterampilan

klinis.

2. Praktik yang berkaitan: berlatih sebagian kecil dari keterampilan

klinis yang terkait bersama.

3. Praktik yang berdekatan: mempraktikkan seluruh keterampilan

klinis secara berulang. Hal ini akan mengarahkan peserta didik

untuk mempraktikkan dan pada akhirnya dapat

mengartikulasikan.

4. Koreksi dan penguatan: kesalahan peserta didik dalam melakukan

keterampilan klinis perlu segera dikoreksi. Dukungan positif harus

diberikan agar peserta didik dapat mempraktikan dengan benar.

5. Penguasaan keterampilan: kemampuan peserta didik untuk secara

rutin melakukan urutan keterampilan klinis dalam situasi latihan

tanpa kesalahan. Hal ini akan mengarahkan ke artikulasi dari

peserta didik.

6. Autonomi keterampilan: kemampuan peserta didik untuk secara

teratur melakukan keterampilan klinis sebagai rutinitas dalan

situasi nyata tanpa kesalahan. Hal ini akan mengarah ke

naturalisasi peserta didik dalam melakukan keterampilan klinis.

Page 52: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

34

Dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar tersebut maka metode

lima langkah dibuat. Metode lima langkah (George dan Daton, 2001)

adalah sebagai berikut:

1. Overview: untuk memotivasi peserta didik dalam pembelajaran

keterampilan klinis, peserta didik harus memahami mengapa

keterampilan tersebut diperlukan dan bagaimana keterampilan

tersebut harus dilakukan.

2. Pengajar harus mendemonstrasikan keterampilan klinis sebagaimana

mestinya dilakukan tanpa berbicara selama melakukan prosedur.

Demontrasi yang bisu ini akan memberikan peserta didik gambaran

mental seperti apa keterampilan klinis itu jika dilakukan dengan

benar. Gambaran ini penting karena peserta didik akan menggunakan

gambaran ini untuk mengevaluasi diri mereka saat berlatih

keterampilan klinis.

3. Pengajar kemudian mengulangi prosedur tetapi membutuhkan waktu

lebih lama daripada langkah kedua karena pengajar harus

mendeskripsikan secara rinci setiap langkah dalam proses

pembelajaran. Hal ini akan membantu peserta didik untuk melihat

bagaimana setiap langkah telah sesuai sehingga bisa dilakukan dengan

optimal dan memberikan waktu bagi peserta didik untuk mengajukan

pertanyaan atau meminta klarifikasi dari setiap langkah atau dari

setiap prosedur.

4. Peserta didik mendeskripsikan step by step bagaimana melakukan

suatu prosedur keterampilan klinis. Pengajar akan memastikan bahwa

Page 53: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

35

peserta didik memahami dan mengingat setiap langkah dalam urutan

prosedur keterampilan klinis. Langkah ini akan membantu peserta

didik untuk memindahkan materi tersebut ke memori mereka

sehingga peserta didik dapat mengulangi kembali langkah-langkah

suatu prosedur keterampilan klinis saat prosedur baru mulai dipelajari

lagi.

5. Peserta didik melakukan keterampilan klinis. Peserta didik siap untuk

melakukan keterampilan klinis pertama mereka dibawah obervasi

instruktur dan pemberian umpan balik atau bimbingan jika

dibutuhkan. Setelah langkah tersebut berhasil, peserta didik harus

melanjutkan latihan keterampilan klinis tersebut sampai mereka

mencapai tingkat kemahiran.

Page 54: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

36

2.4 Kerangka Teori

Gambar 1. Kerangka Teori (Anwar, Prabandari dan Emilia, 2013; Suryadi, 2008;

Lisiswanti dan Saputra, 2015).

Clinical Skills Learning (CSL)

Pelaksanaan Perencanaan Evaluasi

Materi

Keterampilan

Metode

Pelatihan

Peserta

Didik

Instruktur

Klinik

Peralatan

Penunjang Lingkungan

Pembelajaran

Tercapainya Tujuan

Pembelajaran

Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK)

Problem Based Learning

(PBL)

Tutorial

Page 55: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.

Penelitian kualitatif merupakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami

makna yang oleh sejumlah individu dianggap sebagai masalah sosial

(Creswell, 2016). Tujuan metode kualitatif untuk menggali lebih dalam suatu

gejala, fakta, atau realita dan tidak hanya sebatas permukaan saja (Raco, 2010).

Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah fenomenologi.

Fenomenologi merupakan strategi penelitian yang mengidentifikasikan

pengalaman manusia mengenai fenomena tertentu. (Creswell, 2016).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada

bulan Oktober hingga Desember 2019.

3.3 Populasi dan Partisipan

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang memiliki karakteristik tertentu dan sudah ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi

Page 56: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

38

dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan kedokteran

Universitas Lampung angkatan 2016, 2017, dan 2018 serta dosen

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

3.3.2 Partisipan

Sampel dalam penelitian kualitatif disebut partisipan. Penggunaan kata

partisipan karena dalam penelitian ini dibutuhkan peran aktif dari peserta

penelitian (Raco, 2010). Partisipan dalam penelitian ini adalah

mahasiswa dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan

kriteria:

A. Mahasiswa Kedokteran

1. Mahasiswa program studi pendidikan dokter Universitas

Lampung

2. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan

3. Angkatan 2016, 2017, dan 2018

4. Indeks Prestasi Kumulatif yaitu IPK < 2,75 (rendah), IPK 2,75 –

3,49 (sedang), dan IPK ≥ 3,5 (tinggi)

5. Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian

B. Dosen

1. Merupakan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

yang memiliki pengalaman sebagai instruktur dalam

pembelajaran keterampilan klinis selama minimal 5 tahun

2. Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian

Page 57: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

39

Banyaknya partisipan mahasiswa adalah 18 orang yang dibagi ke dalam

3 kelompok masing-masing 6 orang mahasiswa berdasarkan tahun

angkatan dengan proporsi 3 laki-laki dan 3 perempuan di setiap

kelompok. Jumlah partisipan dapat bertambah sampai didapatkan data

jenuh. Sedangkan untuk triangulasi data menggunakan In-depth

Interview pada 2 dosen instruktur dengan proporsi 1 dosen laki-laki dan

1 dosen perempuan. Sehingga total partisipan dalam penelitian ini

berjumlah 20 orang.

Teknik pengambilan partisipan dosen pada penelitian ini menggunakan

purposive sampling yakni pengambilan partisipan berdasarkan tujuan

penelitian. Sedangkan teknik pengambilan partisipan mahasiswa

dilakukan dengan maximal variation sampling yaitu pengambilan

partisipan dengan perbedaan karakteristik yang sesuai tujuan penelitian

sehingga didapatkan beragam perspektif dari masing-masing

karakteristik tersebut (Creswell, 2016).

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data pada penelitian ini adalah:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung

di lapangan (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini data didapat

melalui catatan lapangan (field notes), kamera, dan rekaman suara

Page 58: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

40

saat wawancara dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk

mahasiswa dan In-Depth Interview untuk instruktur.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber

yang sudah ada. Data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan

lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain

(Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini data sekunder berupa data

mahasiswa dan dosen yang berkaitan dengan penelitian. Data

mahasiswa berupa data Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang

diambil di bagian akademik Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung.

Pertanyaan-pertanyaan dalam pedoman wawancara pada penelitian

akan memfokuskan pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

keterampilan klinis mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran

keterampilan klinis. Selanjutnya, peneliti akan meminta izin kepada

partisipan untuk mendokumentasikan saat berlangsungnya wawancara

dengan merekam menggunakan tape recorder dan kamera. Transkrip

verbatim dibuat untuk analisis dan akhirnya didapatkan tema- tema

terkait dengan judul peneliti (Emzir, 2008).

3.4.2 Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti

sendiri adalah mahasiswa aktif tingkat keempat Fakultas Kedokteran

Page 59: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

41

Universitas Lampung. Peneliti berperan sebagai penggali informasi

sedalam dalamnya dari partisipan terkait tujuan dalam penelitian ini.

Pada saat pengambilan data menggunakan metode Focus Group

Discussion (FGD) dan In-depth Interview, peneliti berperan sebagai

moderator atau interviewer. Peneliti menggunakan recorder, kamera,

buku catatan serta lembar inform consent sebagai alat bukti

pengumpulan data. Instrumen pertanyaan yang akan diajukan dalam

Focus Group Discussion (FGD) kepada mahasiswa dan In-depth

Interview kepada instruktur disusun berdasarkan informasi yang telah

didapatkan dari berbagai literatur yang sesuai dan hasil diskusi dengan

dosen pembimbing penelitian.

3.4.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif ini menggunakan

metode Focus Group Discussion (FGD) untuk mahasiswa dan

wawancara mendalam atau In-depth Interview untuk dosen instruktur.

3.4.3.1 Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terfokus

adalah salah satu teknik pengumpulan data yang umum

dilakukan pada penelitian kualitatif dimana sekelompok orang

berdiskusi mengenai fokus masalah tertentu yang dipandu oleh

moderator. FGD bertujuan untuk menemukan tema berdasarkan

pemahaman sebuah kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk

Page 60: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

42

menghindari kesalahan persepsi dari seorang peneliti terhadap

fokus masalah yang diteliti (Sutopo, 2006).

Pada praktiknya FGD terdiri dari 6 sampai 10 partisipan tetapi

bisa antara 5-10 tergantung pada tujuan penelitian (Hennik,

2014). Dipandu dengan seorang moderator yang memimpin

jalannya diskusi menggunakan wawancara semi struktur kepada

suatu kelompok dengan tatanan informal dan bertujuan

mengumpulkan data atau informasi tentang suatu topik isu

tertentu (Afiyanti, 2008).

Pada penelitian, Focus Group Discussion (FGD) dilakukan

sebanyak tiga kali secara terpisah dengan durasi 30-60 menit

setiap diskusi. Jumlah pertemuan diskusi dapat bertambah

sesuai kebutuhan penelitian sampai didapat titik jenuh. Titik

jenuh merupakan batas akhir perolehan data sebab sudah tidak

ditemukan variasi jawaban atau pendapat baru dari diskusi yang

sudah dilakukan

3.4.3.2 In-Depth Interview

In-Depth Interview atau wawancara mendalam merupakan

teknik pengumpulan data dengan melakukan penggalian

informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas terkait dengan

masalah dan fokus penelitian yang diarahkan untuk tujuan

Page 61: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

43

penelitian (Moleong, 2014). Dalam penelitian ini, wawancara

mendalam dilakukan pada dua orang dosen instruktur

pembelajaran keterampilan klinis selaku partisipan. Durasi

wawancara berkisar 30 menit untuk masing-masing partisipan.

Wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan

pertanyaan terbuka. Penggalian informasi yang dilakukan untuk

mengetahui pendapat partisipan dalam memandang sebuah

permasalahan.

Teknik wawancara ini dilakukan oleh seorang pewawancara

dengan mewawancarai satu orang secara tatap muka (face to

face). Sebelum dilakukan wawancara, peneliti membuat

pedoman wawancara yang bertujuan agar pelaksanaan

wawancara lebih terarah dan topik yang akan dibahas tidak

menyimpang luas sesuai dengan tujuan penelitian. Akan tetapi

pedoman tersebut bersifat dinamis dalam artian selama

wawancara berlangsung peneliti dapat mengajukan pertanyaan-

pertanyaan tambahan yang muncul sejalan dengan respon dari

partisipan yang diteliti sehingga diharapkan pengumpulan

informasi data bisa lebih mendalam (Creswell, 2016).

3.5 Analisis Data

Pada penelitian kualitatif, analisis data berarti mengatur secara sistematis

bahan hasil wawancara dan observasi, menafsirkannya sehingga menghasilkan

Page 62: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

44

sebuah pemikiran, pendapat, teori atau gagasan baru. Hal inilah yang disebut

temuan atau findings. Findings dalam analisis kualitatif berarti mencari dan

menemukan tema, pola, konsep, wawasan, dan pemahaman. Tantangan bagi

analisis kualititatif adalah bagaimana mengartikan data yang banyak (Raco,

2010). Data dapat dianalisis dengan langkah-langkah berikut (Creswell, 2016):

1. Mempersiapkan dan mengolah data untuk dianalisis

Langkah awal ini melibatkan pengumpulan data, transkrip, mengetik data

lapangan, dan menyusun data tersebut ke dalam jenis-jenis yang berbeda

tergantung pada sumber informasi.

2. Membaca keseluruhan data

Merefleksikan maknanya secara keseluruhan. Pada tahap ini peneliti

kualitatif terkadang menulis catatan-catatan khusus atau gagasan-gagasan

umum tentang data yang diperoleh. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

seperti gagasan umum yang terkandung dalam perkataan partisipan, intonasi

dari gagasan yang disampaikan, dan kesan dari kedalaman, kredibilitas,

serta penuturan informasi dari partisipan.

3. Menganalisis lebih detail dengan mengkoding data

Koding merupakan proses mengolah materi atau informasi menjadi

segmen-segmen tulisan sebelum memaknainya. Cara pengkodingan

menurut Creswell (2012), adalah sebagai berikut. Pertama mencari arti

keseluruhan lalu pilih yang paling penting dan singkat. Kedua, mencari arti

yang terkandung dalam informasi tersebut. Ketiga, membuat catatan di

setiap statement. Keempat, setelah pengkodean dilanjutkan dengan

membuat daftar dari kode yang sudah dibuat, caranya menyendirikan kode

Page 63: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

45

yang memiliki arti serupa dan menghilangkan yang redundant sehingga,

koding natinya akan semakin kecil dan membentuk tema-tema atau pola-

pola. Fungsi kode untuk membuat ide utama. Kelima, menentukan lima

sampai tujuh tema atau pola. Ada beberapa tipe tema yakni tema yang sudah

diduga peneliti, tema yang muncul diluar dugaan dan tema yang susah

diklasifikasikan. Proses pengkodingan ini bisa secara manual atau dengan

program software komputer untuk memudahkan pengkodingan. Pada

penelitian ini, proses pengkodingan dilakukan secara manual.

4. Menerapkan proses koding

Setelah mengidentifikasi tema-tema selama proses koding, peneliti

kualitatif dapat memanfaatkan tema-tema ini untuk membuat analisis yang

lebih kompleks yakni deskripsi umum seperti dalam fenomenologi.

5. Menunjukkan deskripsi dan tema-tema tersebut akan disajikan kembali

dalam narasi/ laporan kualitatif

Pendekatan yang paling sering adalah menerapkan pendekatan naratif dalam

menyampaikan hasil analisis. Pendekatan ini bisa meliputi pembahasan

tentang kronologi peristiwa, tema-tema tertentu, atau tentang

keterhubungan antartema. Peneliti kualitatif juga dapat menggunakan

visual-visual, gambar-gambar, atau tabel-tabel untuk membantu menyajikan

pembahasan ini.

6. Menginterpretasi atau memaknai data

Memaknai data dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan seperti

“pelajaran apa yang bisa diambil dari semua ini?” dapat membantu peneliti

mengungkapkan suatu gagasan. Dalam hal ini, peneliti menegaskan apakah

Page 64: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

46

hasil penelitiannya membenarkan atau justru menyangkal informasi

sebelumnya.

3.6 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi 1) uji kredibilitas, 2)

transferabilitas, 3) dependabilitas, dan 4) konfirmabilitas.

3.6.1 Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas merupakan sebutan uji validitas pada penelitian

kualitatif. Syarat data yang dianggap memiliki kredibilitas atau tingkat

kepercayaan tinggi yakni terdapat kesesuaian antara fakta di lapangan

yang dilihat dari sudut pandang partisipan dalam penelitian

(Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini, peneliti menguji kredibilitas

dengan teknik triangulasi dan member checking.

Peneliti menggunakan triangulasi sumber (data) dan triangulasi

metode untuk menguji keabsahan data. Triangulasi sumber dilakukan

pada mahasiswa dan dosen instruktur sementara triangulasi metode,

penulis menggunakan Focus Group Discussion (FGD) dan In-Depth

Interview. Selain dengan triangulasi, peneliti juga melakukan member

checking. Member checking merupakan proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti kepada pemberi data atau partisipan tujuannya agar

informasi yang diperoleh dan yang akan digunakan dalam penulisan

laporan sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh sumber data.

(Bungin, 2001).

Page 65: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

47

3.6.2 Uji Transferabilitas

Uji Transferabilitas adalah uji validitas eksternal dalam penelitian

kualitatif. Kriteria transferabilitas merujuk pada tingkat kemampuan

hasil penelitian kualitatif dapat digeneralisasikan kepada setting yang

lain (Emzir, 2008). Penelitian kualitatif dapat meningkatkan

transferabilitas dengan mendiskripsikan konteks penelitian dan

asumsi-asumsi yang menjadi pusat pada penelitian tersebut

(Sugiyono, 2016).

Transferabilitas penelitian kualitatif tidak dapat dinilai sendiri oleh

penelitinya tetapi dinilai oleh pembaca hasil penelitian tersebut. Jika

pembaca memperoleh gambaran dan pemahaman jelas tentang

laporan penelitian (konteks dan fokus penelitian), hasil penelitian itu

dapat dikatakan memiliki transferabilitas tinggi (Bungin, 2001).

3.6.3 Uji Dependabilitas

Uji dependabilitas (dependability) sama dengan uji reliabilitas dalam

penelitian kuantitatif. Dikatakan penelitian relieble apabila orang lain

dapat mengulangi atau mereplikasi proses penelitian tersebut. Adanya

pengecekan atau penilaian akan ketepatan peneliti dalam

mengkonseptualisasikan apa yang diteliti merupakan cerminan dari

ketepatan menurut standar reliabilitas penelitian. Pada penelitian

kualitatif ini, uji dependabilitas dilakukan dengan cara melakukan

audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit ini dilakukan oleh

Page 66: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

48

pembimbing penelitian dengan melakukan review keseluruhan hasil

penelitian, mempelajari serta menilai akurasi hasil dari proses

penelitian yang dilakukan (Sugiyono, 2016).

3.6.4 Uji Konfirmabilitas

Uji objektivitas dalam penelitian kualitatif disebut dengan uji

confirmability atau konfirmabilitas. Penelitian dapat dikatakan

objektif apabila hasil penelitian tersebut telah disepakati banyak

orang. Dalam penelitian kualitatif, standar konfirmabilitas terfokus

pada pemeriksaan kualitas dan kepastian hasil penelitian. Audit data

dilakukan untuk menguji pengumpulan data dan prosedur analisis

serta membuat penilaian tentang hasil penelitian (Sugiyono, 2016).

Pada penelitian kualitatif ini, uji konfirmabilitas dilakukan oleh

auditor yakni dosen pembimbing untuk menguji pengumpulan data

dan prosedur analisis serta membuat penilaian mengenai penelitian

ini. Konfirmabilitas penelitian kualitatif cenderung berasumsi bahwa

setiap peneliti membawa perspektif yang unik kedalam penelitiannya.

Page 67: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

49

3.7 Alur Penelitian

Adapun alur penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Bagan Alur Penelitian

Penyusunan Proposal Penelitian

Seminar Proposal Penelitian

Revisi Proposal Penelitian

Pengajuan Ethical Clearance

Pengumpulan Data Penelitian

Focus Group

Discussion (FGD)

(

In-Depth Interview

(

Pengolahan dan Analisis Data

Pengujian Keabsahan Data

Penyusunan Hasil Penelitian

Page 68: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

50

3.8 Etika Penelitian

Etika dalam penelitian ini dinyatakan dengan ethical clearance yang

dikeluarkan oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

dengan No. 3205/UN26.18/PP.05.02.00/2019. Sebelum mengambil data,

peneliti meminta persetujuan partisipan dengan informed consent. Data yang

digunakan dalam penelitian ini hanya diambil dari partisipan yang bersedia

menanda-tangani lembar persetujuan tersebut.

.

Page 69: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian ini telah didapatkan persepsi mahasiswa terhadap faktor-faktor

yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis di Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung yakni:

1. Persepsi mahasiswa tpelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis di

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung adalah sudah baik meskipun

terdapat beberapa kekurangan.

2. Persepsi mahasiswa terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis di Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung adalah:

a. Instruktur

- Profesionalitas instruktur, mencakup cara instruktur menyampaikan

materi, ketepatan waktu kehadiran instruktur, instruktur yang

komunikatif, penguasaan materi oleh instruktur, dan pemberian

umpan balik oleh instruktur.

- Jumlah instruktur yang dirasa kurang oleh mahasiswa.

- Perbedaan persepsi antar instruktur yang membuat mahasiswa

merasa bingung terutama saat mendekati ujian OSCE.

Page 70: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

110

b. Peralatan penunjang

- Kualitas manekin, mahasiswa berpendapat bahwa banyak dari

manekin yang secara kualitas sudah menurun sehingga perlu

perbaruan.

- Kuantitas alat, mahasiswa berpendapat bahwa jumlah peralatan

penunjang dan manekin kurang lengkap.

c. Lingkungan belajar

- Lingkungan fisik, mahasiswa merasa bahwa suhu ruangan yang

panas mempengaruhi konsentrasi mereka selama pelaksanaan

pembelajaran keterampilan klinis berlangsung.

- Lingkungan non fisik, mahasiswa merasa teman-teman satu

kelompok yang supportif dan kelompok yang bersebelahan kondusif

akan mendukung proses pelaksanaan.

d. Kesiapan mahasiswa, prior knowledge sangat penting untuk dimiliki

mahasiswa sebelum pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis.

e. Alokasi waktu, mahasiswa berpendapat jika waktu yang diberikan

sudah cukup jika dosen instruktur dan mahasiswanya hadir tepat waktu.

f. Materi, mahasiswa berpendapat jika materi yang diajarkan telah sesuai

dengan buku panduan dan standar kompetensi dokter namun dalam

pelaksanaannya, terkadang tidak sesuai dengan blok yang sedang

berjalan.

g. Panduan, mahasiswa merasa puku panduan yang sudah diberikan sudah

baik sedangkan untuk video penuntun keterampilan klinis dinilai masih

Page 71: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

111

kurang. Mahasiswa merasa terbantu dengan adanya video penuntun

dalam keterampilan klinis

5.2 Saran

5.2.1 Bagi institusi

a. Institusi dapat menambah jumlah dosen instruktur untuk meminimalisir

terjadinya reschedule dan dosen instruktur yang memegang lebih dari

satu kelompok.

b. Institusi dapat mengadakan pelatihan keterampilan memberikan umpan

balik bagi instruktur secara rutin dan memantau hasil pelatihan tersebut.

c. Institusi dapat mengadakan refreshing instruktur untuk penyamaan

persepsi dosen instruktur.

d. Institusi dapat mengadakan penambahan jumlah dan perawatan

peralatan penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan

klinis secara berkala.

e. Institusi dapat memperbaiki sarana dan prasana yang kurang berfungsi

dengan baik seperti AC agar jalannya proses pembelajaran

keterampilan klinis berlangsung nyaman dan efektif.

f. Institusi dapat menambah video pembelajaran keterampilan klinis untuk

menunjang pelaksanaan keterampilan klinis.

5.2.2 Bagi instruktur

a. Instruktur dapat memaksimalkan perannya sebagai instruktur

keterampilan klinis dengan meningkatkan profesionalitas instruktur.

b. Instruktur dapat mengefektifkan jalannya pembelajaran keterampilan

klinis dengan meminimalisir faktor-faktor yang menurunkan

Page 72: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

112

pelaksanaan yang sudah ditemukan seperti penyampaian materi yang

sesuai panduan, ketepatan waktu kehadiran, komunikatif, penguasaan

materi, dan pemberian umpan balik kepada mahasiswa.

5.2.3 Bagi mahasiswa

a. Mahasiswa dapat lebih memaksimalkan dan mengefektifkan jalannya

keterampilan klinis dengan memaksimalkan perannya sebagai peserta

didik dalam pembelajaran keterampilan klinis, seperti belajar sebelum

pelaksanaan keterampilan klinis

b. Mahasiswa dapat menjaga kekondusifan ruangan sehingga menjaga

kenyamanan dan kelancaran proses pelaksanaan pembelajaran

keterampilan klinis.

5.2.4 Bagi peneliti lain

Peneliti lain dapat melakukan penelitian serupa di waktu dan tempat

yang berbeda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan pembelajaran keterampilan klinis bagi kemajuan

pembelajaran mahasiswa.

Page 73: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

113

DAFTAR PUSTAKA

Al-Elq AH. 2007. Medicine and clinical skills learning. Journal of Family and

Community Medicine. 14(2): 59-63.

Alo JM. 2017. Students lived experienced with team teaching, practical return

demonstration, and hospital exposure as strategies towards excellent

clinical nursing practice. International Journal of Sciences: Basic and

Applied Research. 32(3): 194-205.

Amin Z, Eng KH. 2009. Basics in medical education. Second Edition. Singapore:

World Scientific Publishing.

Anderson PAM. 2012. Giving feedback on clinical skills: are we starving our

young?. Journal of Graduate Medical Education. 4(2): 154-8.

Andrianie K, Rani N, Yuni PS, Tina DJ. 2014. Pengaruh karakteristik penguji

terhadap derajat kesesuaian antar-penguji Objective Structured Clinical

Examination (OSCE) di program studi D3 kebidanan fakultas kedokteran

universitas padjajaran. Pustaka UNPAD.

Anwar AI, Prabandari YS, Emilia O. 2013. Motivasi dan strategi belajar siswa

dalam pendidikan pembelajaran berbasis masalah dan collaborative

learning di fakultas kedokteran gigi universitas hasanuddin. Jurnal

Pendidikan Kedokteran Indonesia. 2(3): 233-9.

Association of American Medical Colleges (AAMC). 2005. Recommendations For

clinical skills curricula for undergraduate medical education. UK: AAMC.

Aziz T. 2019. Studi kualitatif: faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

mahasiswa tingkat akhir dalam proses tutorial fakultas kedokteran

universitas lampung [skripsi]. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Bakar A, Widyandana, Sanussi R. 2014. Pengaruh pelatihan instruktur skills lab

terhadap kemampuan mengajar keterampilan klinik. Jurnal Pendidikan

Kedokteran Indonesia. 3(3): 177-85.

Page 74: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

114

Balendong S. 1999. Block construction. maastricht : departmen of educational

development and research Universitaire Pers Maastricht.

Bimo W. 2004. Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Bugaj TJ, Nikendei C. 2016. Practical clinical training in skills labs: theory and

practice. Journal for Medical Education. 33(4): 1-21.

Bungin B. 2001. Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Burgess A, Goulston K, Oates K. 2015. Role modelling of clinical tutors: A focus

group study among medical students. BMC Med Educ. 15:17.

Cahyanto EB, Listyaningsih E. 2010. Implementasi pembelajaran skill

laboratorium. Garuda. 2(1): 20-32.

Cantillon P, Sargeant J. 2008. Giving feedback in clinical settings. British Medical

Journal. 337:a1961.

Creswell JW. 2012. Educational research: planning, conducting, and evaluating

quantitative and qualitative research. Edisi ke-4. Boston: Pearson.

Creswell JW. 2016. Research design: pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan

campuran. Edisi ke-4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dehmer JJ, Amos KD, Farrell TM, Meyer AA, Newton WO, Meyers MO. 2013.

Competence and confidence with basic procedural skills: The experience

and opinions of fourth-year medical students at a single institution.

Academic Medicine. 88: 682-7.

Dent JA, Harden RM. 2013. Practical guide for medical teacher 4 th Edition. UK:

Elseviers Churchil Livingstone.

Emzir. 2008. Metodologi penelitian pendidikan kuantitatif dan kualitatif. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Fauzi I. 2018. Hubungan mutu pembelajaran skill lab dengan hasil OSCE

(Objective Structural Clinical Examination) pada mahasiswa PSIK FKIK

UMY [skripsi]. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Fawzia FN, Probandari A, Suyatmi. 2017. Persepsi mahasiswa terhadap faktor

penunjang pembelajaran dalam skills lab. Nexus Pendidikan Kedokteran

& Kesehatan. 6(1): 16-29.

Page 75: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

115

Firmansyah R. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa

kedokteran terhadap pelatihan keterampilan klinik di tahap sarjana: studi

kasus di FK Undip. Jurnal Media Medika Muda. 1(1): 1-16.

Fitri DF, Harsono, Suryadi E. 2013. Persepsi mahasiswa dan tutor tentang kejadian

kritis selama diskusi tutorial dan jenis-jenis intervensi terhadap kejadian

tersebut. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia. 2(3): 159-173.

George JH, Doto FX. 2001. A simple five-step method for teaching clinical skills.

Fam Med. 33(8): 577-8.

Hakim L. 2016. Persepsi mahasiswa tentang peer-assissted learning dalam

pembelajaran keterampilan laboratorium klinik (Clinical Skills Lab/ CSL)

di fakultas kedokteran universitas lampung [skripsi]. Lampung:

Universitas Lampung.

Hardisman, Yulistini. 2013. Pandangan mahasiswa terhadap hambatan pada

pelaksanaan skill lab di fakultas kedokteran universitas andalas. Jurnal

Pendidikan Kedokteran Indonesia. 2(3): 180-7.

Hasan T, Bani I, Ageely H, Fauzi M. 2011. An ideal medical teacher. J Med Educ.

3(1): e54-e59.

Hennik M. 2014. Focus group discussion. United State of America. Oxford

University Press.

Hutchinson L. 2003. ABC of learning and teaching in medicine. London: BMJ

Publishing Group.

Jang HW, Kim KJ. 2014. Use of online clinical videos for clinical skills training

for medical students: benefits and challenges. BMC Medical Education.

14(56): pp 1-6.

Jones F, Neto CE, Braghiroli OF. 2015. Simulation in medical education: brief

history and methodology. A Global Journal in Clinical Research. 2(1): 56-

63.

Kurniawan B, Oktafany, Angraini DI, Lisiswanti R, Saputra O, Imantika E, et al.

2016. Buku panduan clinical skill laboratory. Bandar Lampung: Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung.

Latif HA, Lisiswanti R, Susianti. 2017. Persepsi mahasiswa dan dosen terhadap

peranan dosen pembimbing akademik di fakultas kedokteran universitas

lampung. Medula. 7(4): 147-56.

Page 76: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

116

Ledingham IM. 1998. Twelve tips for setting up a clinical skills training

facility. Med Teach. 20: 503–7.

Lisiswanti R, Saputra O. 2015. Refleksi dari pembelajaran laboratorium

keterampilan klinik (A reflection of learning skills clinical laboratory). pp

64–70.

Mahmoud SH. 2006. Clinical skills lab Faculty of Medicine. Suez: Canal

University.

Martens MJC, Duviver RJ, Van Dalen J, Verwijnen GM, Scherpbier AJJA, Van

Der Vleuten CPM. 2009. Student views on the effective teaching of

physical examination skills: A qualitative study. Med Educ. 43(2): 184-91.

Matson CC, Stearns JA, Defer T, Greenberg L, Ullian JA. 2007. Prerequisite

competencies for third-year clerkships: An interdisciplinary

approach. Fam Med. 39: 38–42.

Menachery EP, Knight AM, Kolodner K, Wright SM. 2006. Physician

characteristics associated with proficiency in feedback skills. J Gen Intern

Med. 21: 440-6.

Miftah T. 2003. Perilaku organisasi konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Miller GE. 1990. The assessment of clinical skills/competence/performance. Acad

Med. 65: S63–7.

Moleong LJ. 2014. Metode penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana D. 2014. Ilmu komunikasi: suatu pengantar. Cetakan ke 18. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Newble D, Cannon R. 2001. A handbook for medical teachers. Ed.4. UK: Kluwer

Academic Publisher.

Nikendei C, Zeuch A, Dieckmann P, Roth C, Schafer S, Volkl M, Schellberg D,

Herzog W, Jünger J. 2005. Role-playing for more realistic technical skills

training. Med Teach. 27(2): 122-6.

Ningjanah SNA. 2018. Gambaran performa trainer pada kegiatan skill lab program

studi pendidikan dokter gigi universitas muhammadiyah semarang

[skripsi]. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.

Page 77: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

117

Ningsih US, Khoiriyah U. 2016. Peran prior knowledge terhadap kemampuan

kognitif mahasiswa kedokteran dalam tutorial. JK Unila. 1(2): 302-7.

Nurini AA, Suryadi E, Hadianto T, Sutrisno, Yayi SP. 2002. Skills lab. Yogyakarta

: Medika FK UGM.

Nursalam dan Efendi, F. 2008. Pendidikan dalam keperawatan. Salemba Medika :

Jakarta.

Nutter D, Whitcomb M. 2005. The AAMC project on the clinical education of

medical students: clinical skills education. Washington: Association of

American Medical Colleges.

Panggabean AF, Natasha N. 2016. Gambaran performa instruktur skill lab program

studi kedokteran di fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas

jambi. Jambi Medical Journal. 4(1): 15-27.

PDDIKTI. 2019. Profil perguruan tinggi universitas lampung [internet]. Tersedia

dari:https://forlap.ristekdikti.go.id/perguruantinggi/detail/RTJCNzA1QTc

tMTczRS00NjRBLTlGQUMtNTA5MTI4NzA5NTE1.

Pjontek R, Scheibe F, Tabatabai J. 2013. Heidelberger standarduntersuchung.

Heidelberg: Medizinische Fakultät Heidelberg.

Pringgoutami Z. 2017. Hubungan persepsi mahasiswa tentang lingkungan belajar

terhadap motivasi belajar pada mahasiswatahap preklinik fakultas

kedokteran universitas lampung [skripsi]. Bandar Lampung: Universitas

Lampung

Raco JR. 2010. Metode penelitian kualitatif. Cikarang: Grasindo.

Radovan M, Makovec D. 2015. Adult learners’ learning environment perceptions

and satisfaction in formal education-case study of four East-European

countries. International Education Studies. 8(2): 101–112.

Remmen R, Scherpbier A, Vleuten CVD, Denekens J, Derese A, Hermann I,

Hoogenboom R, Kramer A, Rossum HV, Van Royen P, Bossaert L. 2001.

Effectiveness of basic clinical skills training programmes: A cross-

sectional comparison of four medical schools. Medical Education. 35: 121-

8.

Ristekdikti. 2016. Persyaratan, kualifikasi dan komposisi NIDN dan NIDK, tata

cara dan proses registrasi pendidik di perguruan tinggi [internet] [diunduh

pada 13 januari 2020]. Tersedia dari:

https://forlap.ristekdikti.go.id/files/download/MTU~

Page 78: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

118

Rizal S. 2014. Persepsi mahasiswa pendidikan dokter fakultas kedokteran gadjah

mada terhadap penggunaan manekin di dalam belajar keterampilan klinik

di skills lab [skripsi]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Sahu PK, Chattu VK, Rewatkar A, Sakhamuri S. 2019. Best practices to impart

clinical skills during preclinical years of medical curriculum. J Educ

Health Promot. pp 8:57.

Sandika E. 2012. Identifikasi kebutuhan mahasiswa kedokteran terhadap pelatihan

keterampilan klinik di setiap jenjang pendidikan sarjana [KTI]. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Saputra O, Lisiswanti R. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pembelajaran keterampilan klinik di institusi pendidikan kedokteran.

Jurnal Kedokteran Unila. 5(9): 104-9.

Saputra O, Lisiswanti R, Apriliana E, Zuraida E. 2015. Workshop penulisan soal

ujian kompetensi-objective structured clinical examination (UK-OSCE)

bagi dosen fakultas kedokteran Universitas Lampung. JPM Ruwa Jurai.

1(1): 47-51

Sara G. 2018. Persepsi mahasiswa terhadap umpan balik yang diberikan dalam

diskusi problem based learning di fakultas kedokteran universitas

lampung: sebuah studi kualitatif [skripsi]. Bandar Lampung: Universitas

Lampung.

Setiawan P, Danlen JV, Wittingham J. 2013. Instrument for evaluating didactical

performance of clinical skill laboratory teachers. Jurnal Pendidikan

Kedokteran Indonesia. 2(2):95-85.

Severin WJ, Tankard JW. 2008. Teori komunikasi, sejarah, metode, & terpaan di

dalam media massa. Jakarta: Kecana Prenada Media Grup.

Shafira NNA, A.S Charles, Maharani C. 2018. The influence of video learning

media addition on neuromotoric physical examination clinical skill of

medical student. Jambi Medical Journal. 6(2): 165-170.

Solso R. 2008. Psikologi kognitif edisi delapan. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2016. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R.D. Bandung:

Afabeta.

Suryadi E. 2008. Pendidikan di laboratorium keterampilan klinik. Yogyakarta:

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Page 79: PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG ...digilib.unila.ac.id/60936/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfHasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

119

Sutopo. 2006. Metodologi penelitian kualitatif. Surakarta: UNS.

Syakir MA. 2018. Studi kualitatif: persepsi mahasiswa tentang video pembelajaran

sebagai sarana self directed learning di fakultas kedokteran universitas

lampung [skripsi]. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Tim CSL FK UNILA. 2019. Buku panduan clinical skill laboratory csl semester 3.

Ed 2. Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Tjahjono CT. 2011. Manual prosedur pembelajaran ketrampilan klinik. Malang:

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Universitas Lampung. 2011. Pedoman beban tugas dosen unila. Bandar Lampung:

Universitas Lampung.

Walker M, Peyton JWR. 1998. Teaching and learning in medical practice.

Rickmansworth, UK: Manticore Europe.

Wearne S. 2011. Teaching procedural skills in general practice. Australian Family

Physician. 40(1): 63-7.

Ziv A, Small SD, Wolpe PR. 2000. Patient safety and simulation-based medical

education. Med Teach. 22(5): 489–95.