Top Banner
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE TERHADAP PENURUNAN PERILAKU MEROKOK DI DUSUN NITIPRAYAN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta AJI HARI SETIAWAN PSIK/3210018 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2014
34

PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

Oct 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE

TERHADAP PENURUNAN PERILAKU MEROKOK

DI DUSUN NITIPRAYAN KASIHAN BANTUL

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

STIKES A. Yani Yogyakarta

AJI HARI SETIAWAN

PSIK/3210018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2014

Page 2: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ii

Page 3: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE

TERHADAP PENURUNAN PERILAKU MEROKOK

DI DUSUN NITIPRAYAN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

Aji Hari Setiawan1, Wenny Savitri

2, Paulus Subiyanto

3

INTISARI

Latar Belakang: Merokok merupakan suatu perilaku yang dapat merugikan

kesehatan diri sendiri maupun orang lain yang terpapar oleh asap rokok. Indonesia

menjadi negara ke-3 dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia (61,4 juta

perokok) setelah China dan India yang apabila tidak ditangani dapat menimbulkan

berbagai penyakit dan kematian. Berbagai intervensi telah dikembangkan untuk

menurunkan angka perilaku merokok salah satunya EFT. Akan tetapi keefektivan

terapi tersebut belum teruji melalui studi ilmiah.

Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh EFT terhadap perubahan perilaku

merokok di Dusun Nitiprayan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan

desain penelitian quassy experiment. Uji statistik mengunakan Independent

sample t-test dan Paired sample t-test dengan tingkat kemaknaan α= 0,05. Sampel

diambil dengan mengunakan teknik purpossive sampling dengan responden

sebanyak 30 perokok aktif dengan latar belakang emosional yang mencetuskan

perilaku merokok. Sampel dibagi kedalam dua kelompok yaitu, kelompok

intervensi (n=15) dan kelompok kontrol (n=15). Kelompok intervensi

mendapatkan 3 kali intervensi EFT, sedangkan kelompok kontrol tidak mendapat

intervensi EFT. Pengukuran perilaku merokok dilakukan sebelum dan setelah

perlakuan.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa perokok di kelompok

intervensi dengan EFT memiliki nilai rerata post tes yang lebih rendah 40,40 poin

dari nilai pretes sedangkan kelompok kontrol mengalami sedikit penurunan nilai

rerata 0,27 poin lebih rendah dari posttes. Hasil uji t-test berpasangan dengan

tingkat kepercayaan 95%, didapatkan nilai (t=8,102, dk=14, p<0,05) pada

kelompok intervensi sedangkan nilai (t=0,297, dk=14, p>0,05) pada kelompok

kontrol. Sedangkan menurut uji t-test independen, didapatkan nilai (t=7,726,

dk=29, p<0,05).

Kesimpulan: EFT memiliki pengaruh terhadap penurunan perilaku merokok pada

perokok aktif secara bermakna dibandingakan dengan kelompok kontrol tanpa

diberikan EFT.

Kata Kunci: EFT, Rokok, Perilaku Merokok

1 Mahasiswa Progam Studi Ilmu Keperawatan STIKES Jend. A. Yani Yogyakarta

2 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Jend. A. Yani Yogyakarta

3 Dosen Akademi Keperawatan Panti Rapih Yogyakarta

Page 4: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

THE EFFECT OF EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE

TOWARDS THE DECREASE OF SMOKING BEHAVIOUR

IN NITIPRAYAN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

Aji Hari Setiawan1, Wenny Savitri

2, Paulus Subiyanto

3

ABSTRACT

Background: Smoking is behaviour which can harm both the health of the

smoker as well as the other people around. Indonesia ranks third in the world for

the total number of active smokers (61,4 million smokers) after China and India.

If smoking behaviour is not treated, it will cause many diseases and death.

Various interventions have been developed to decrease smoking behaviour, one of

them is EFT. However, the effectiveness of the therapy had not been examined

through scientific studies.

Objective: To find out the effect of EFT towards the change of the smoking

behaviour in Nitiprayan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Methods: This is an experiment study with quasi-experimental design. Statistical

test used was independent t-test and paired t-test with the level of significance α=

0.05. The sampling technique was purposive sampling involving the respondents

from 30 active smokers with the emotional background of smoking divided into

two groups, intervention group (n=15) and control group (n=15). Intervention

group received three times of EFT intervention while control group did not

receive EFT intervention. The measurement of the smoking behaviour was done

before and after the treatment.

Result: The results of the study showed that the smokers in intervention group

with EFT had the average of post-test 40.40 point smaller than the score of pre-

test while the control group had undergone a decline of average with 0.27 smaller

than the post-test. The result of the paired t-test with the confidence level of 95%

yielded the score (t=8.102, df=14, p<0.05) for the intervention group while for the

control group the score that had been yielded was (t=0.297, df=14, p>0.05).

Meanwhile, the independent t-test yielded the score (t=7.726, df=29, p<0,05).

Conclutions: EFT has a significant effect towards the decrease of the smoking

behaviour compared with the control group without EFT.

Keyword: EFT, Cigarette, Smoking Behavior

1 Student of Nursing Science in School of Health Science Jend. A. Yani

Yogyakarta 2 Lecturer of Nursing Study Program in School of Health Science Jend. A. Yani

Yogyakarta 3 Lecturer in Nursing Academy of Panti Rapih Yogyakarta

Page 5: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul:

PENGARUH EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE TERHADAP

PENURUNAN PERILAKU MEROKOK DI DUSUN NITIPRAYAN

KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

Dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada Program

Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui penelitian ini bukan merupakan tiruan atau

duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah digunakan untuk

mendapat gelar sarjana di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal

Achmad Yani Yogyakarta maupun Perguruan Tinggi atau Institusi manapun,

kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, Agustus 2012

Aji Hari Setiawan

Page 6: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi rabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayangnya-Nya. Shalawat serta

salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH EMOTIONAL

FREEDOM TECHNIQUE TERHADAP PENURUNAN PERILAKU

MEROKOK DI DUSUN NITIPRAYAN KASIHAN BANTUL

YOGYAKARTA”.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,

bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. dr. I Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua STIKES A.YANI Yogyakarta

2. Dewi Retno Pamungkas, MNg selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

STIKES A. Yani Yogyakarta.

3. Wenny Savitri, MNS selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan

meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi,

pengarahan dan masukan yang sangat berarti bagi penulis.

4. Paulus Subiyanto, Sp.KMB selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah

berkenan meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi,

pengarahan, masukan dan nasehat dalam mengerjakan skripsi ini.

5. Agus Warseno, M.Kep selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran

untuk kebaikan skripsi ini.

6. Kepada Kepala Dukuh Dusun Nitiprayan dan Ketua RT yang telah

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di tempat tersebut.

7. Kepada responden yang telah bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini.

8. Kepada kedua orang tua saya yang tidak pernah lelah dalam berdoa dan

mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

membantu baik moral maupun spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Kritik dan saran

yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan selanjutnya. Semoga

karya yang sederhana ini dapat memberi manfaat dan tambahan pengetahuan bagi

para pembaca.

Yogyakarta, Agustus 2014

Penulis

Page 7: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

INTISARI .......................................................................................................... iii

ABSTRACT ........................................................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................................. v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Penelitian .................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian ...................................................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Rokok ....................................................................................................... 8

B. Perilaku Merokok ..................................................................................... 9

C. Emotional Freedom Technique (EFT) ..................................................... 17

D. Kerangka Teori......................................................................................... 26

E. Kerangka Konsep Penelitian .................................................................... 27

F. Hipotesis ................................................................................................... 27

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ............................................................................... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 29

C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 29

D. Variabel Penelitian ................................................................................... 31

E. Definisi Operasional................................................................................. 32

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ....................................................... 33

G. Analisa Data dan Model Statistik ............................................................. 35

H. Validitas dan Reliabilitas ......................................................................... 38

I. Etika Penelitian ........................................................................................ 39

J. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 40

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 43

B. Pembahasan .............................................................................................. 47

C. Keterbatasan ............................................................................................. 51

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................. 52

B. Saran ......................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian ......................................................................... 28

Tabel 3.2. Definisi Operasional .......................................................................... 32

Tabel 3.3. Kisi-kisi Skala Perilaku Merokok ...................................................... 34

Tabel 3.4. Output Hasil Normalitas Data ............................................................ 37

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Kontrol dan Intervensi ............................... 44

Tabel 4.2. Rata-Rata Perilaku Merokok pada Kelompok Kontrol ..................... 45

Tabel 4.3. Hasil Uji Paired Sample T-test Kelompok Kontrol ........................... 45

Tabel 4.4. Rata-Rata Perilaku Merokok pada Kelompok Intervensi .................. 45

Tabel 4.5. Hasil Uji Paired Sample T-test Kelompok Intervensi ....................... 46

Tabel 4.6. Hasil Selisih Uji Independent Sample T-Test .................................... 46

Page 9: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1. Karate Chop .................................................................................. 21

Gambar 2.2. Tapping ......................................................................................... 22

Gambar 2.3. Kerangka Teori .............................................................................. 26

Gambar 2.4. Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 27

Page 10: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Prosedur EFT Untuk Menurunkan Perilaku Merokok

Lampiran 3. Lembar Undangan dan Penjelasan Untuk Responden

Lampiran 4. Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 5. Surat Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 6. Surat Izin Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian

Lampiran 8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 9. Data Frekuensi Karakteristik Responden

Lampiran 10. Hasil Uji Normalitas Data

Lampiran 11. Hasil Uji Paired T-Test

Lampiran 12. Hasil Uji Independent T-Test

Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 14. Jadwal Penyusunan Skripsi

Lampiran 15. Lembar Bimbingan Skripsi

Page 11: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merokok merupakan suatu perilaku yang dapat merugikan kesehatan diri

sendiri maupun orang lain yang terpapar oleh asap rokok. Berbagai usaha telah

dilakukan pemerintah untuk mengurangi jumlah perokok dan konsumsi rokok di

Indonesia guna mengantisipasi dampak negatif merokok. Salah satu upaya

tersebut adalah penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) No. 38 tahun 2000

mengenai perubahan atas PP No.81 tahun 1999 tentang pengamanan rokok bagi

kesehatan.

Bahaya merokok sudah banyak diketahui, namun jumlah para perokok

tidak berkurang. Indonesia merupakan satu dari 12 negara yang menyumbangkan

angka sebanyak 40% dari total jumlah perokok dunia (Kompas, 2014). Saat ini

Indonesia menjadi negara ke-3 dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia

(61,4 juta perokok), setelah China dan India. Tingginya jumlah perokok aktif

tersebut berbanding lurus dengan jumlah non-smoker yang terpapar asap rokok

orang lain (second-hand smoke) yang semakin bertambah (97 juta penduduk

Indonesia). Sebanyak 43 juta anak-anak Indonesia terpapar asap rokok, sejumlah

11,4 juta diantaranya berusia antara 0-4 tahun (Depkes RI, 2013).

Perilaku merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat karena

dapat menimbulkan berbagai penyakit dan kematian. Ironisnya perilaku tersebut

masih ditoleransi oleh masyarakat, padahal di dalam asap sebatang rokok

terkandung kurang lebih 4.000 jenis zat kimia yang sangat berbahaya bagi

kesehatan (Lizam, Prabandari, Kumara, 2009).

Upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung

jawab dari segenap lapisan masyarakat. Tenaga kesehatan adalah orang yang

mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau

ketrampilan melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu

memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan (Depkes RI, 2007).

Mengingat pentingnya menjaga kesehatan seseorang, maka perawat sebagai

Page 12: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan secara

mandiri dalam konteks nonfarmakologis (Smeltzer, 2004).

Upaya menghentikan perilaku merokok dalam konteks keperawatan

dapat dilakukan melalui pengobatan komplementer tradisional-alternatif seperti

yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1109 tahun 2007

bahwa pengobatan komplementer tradisional-alternatif adalah pengobatan non

konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh melalui

pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi

berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik yang belum diterima dalam kedokteran

konvensional.

Pengobatan komplementer tradisional-alternatif bertujuan untuk

memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh terutama fungsi kekebalan dan

pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang

sakit karena tubuh secara alamiah mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan

dirinya sendiri (Depkes RI, 2007). Jenis pelayanan pengobatan komplementer

tradisional-alternatif berdasarkan Permenkes RI, Nomor : 1109/Menkes/Per/2007

salah satunya adalah intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions)

serta akupuntur. Emotional Freedom Technique (EFT) adalah metode sederhana

yang menekankan fokus pikiran pada masalah dalam diri individu disertai dengan

menekan secara lembut pada titik akupuntur (tapping) di wajah, tubuh bagian atas,

dan tangan (Hainsworth, 2008). EFT dapat membantu berbagai masalah antara

lain : kecemasan, kemarahan, compulsive behavior, panic disorder, kecanduan

(rokok dan obat-obatan), stress, depresi, trauma, phobia, dan berbagai masalah

emosi dan fisik lainnya (Hainsworth, 2008).

EFT telah digunakan untuk pengobatan berhenti merokok, karena pada

dasarnya suatu perilaku manusia diatur oleh pikiran alam bawah sadar (Gunawan,

2009). Perilaku merokok merupakan salah satu bentuk emosi negatif pada

seseorang (Gunawan, 2009). Sistem kerja EFT adalah membuka jalan pada aliran

energi tubuh seseorang dengan mengetuk titik-titik akupuntur (tapping). Di dalam

tubuh manusia terdapat jalur-jalur energi yang membawa pesan atau perintah

Page 13: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

terhadap unsur pembentukan tubuh dan ada kalanya unsur-unsur ini tersumbat

sehingga menghambat sampainya perintah (Sudiraharja, 2011). EFT juga

memberikan sugesti (set up) yang dilakukan berulang kali ketika terapis

melakukan pengetukuan pada titik-titik akupuntur dari wajah sampai kebagian

dada sehingga proses penyampaian perintah akan lebih efektif, dan perintah

tersebut langsung diproses oleh alam bawah sadar seseorang, apabila pikiran alam

bawah sadar kita menyuruh kita untuk berhenti merokok, maka tubuh akan

mengaplikasikannya untuk tidak merokok (Rafael, 2006).

Beberapa kelebihan dari EFT diantaranya adalah biaya murah, tidak

membutuhkan waktu lama tetapi cukup dengan hitungan menit atau jam, tidak

membutuhkan alat bantu peraga, dapat dilakukan dimana dan kapan saja, dapat

menyembuhkan dengan cepat, bersifat kompatibel dan dapat membantu

mempercepat proses penyembuhan medis, serta dapat untuk menerapi diri sendiri

maupun orang lain (Majid, 2008). Selain itu EFT mudah dipelajari dan tidak ada

efek samping (Iskandar, 2010).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Dusun Nitiprayan, Kasihan,

Bantul, Yogyakarta pada tanggal 8 November 2013 dengan metode wawancara

pada Ketua RT 04 terdapat penduduk berjenis kelamin laki-laki dengan usia > 18

tahun yaitu sebanyak 94 orang. 48 orang (51%) merupakan perokok aktif. Hasil

wawancara dengan 10 orang perokok aktif tersebut didapatkan informasi bahwa 8

orang diantaranya menyatakan keinginan untuk berhenti merokok namun sampai

saat ini belum berhasil. Upaya yang sudah dilakukan antara lain dengan berpuasa,

mengganti rokok dengan permen, dan berobat ke dokter namun upaya-upaya

tersebut hanya menghentikan kebiasaan merokok yang bersifat sementara. Warga

menyatakan belum pernah melakukan terapi EFT untuk berhenti merokok.

Walaupun beberapa fakta telah membuktikan keberhasilan EFT dalam

mengatasi penurunan perilaku merokok namun belum ada penelitian yang

mengkajinya secara ilmiah. Efektivitas EFT seharusnya tidak hanya dibuktikan

secara empiris tetapi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Bedasarkan

latar belakang ini maka peneliti tetarik untuk meneliti pengaruh EFT terhadap

Page 14: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

penurunan perilaku merokok di RT 04 Dusun Nitiprayan, Kasihan, Bantul,

Yogyakarta.

B. Rumusan Penelitian

Berdasarkan Latar belakang tersebut, peneliti dapat merumuskan masalah

berupa: “Adakah pengaruh EFT terhadap perubahan perilaku merokok di RT 04

Dusun Nitiprayan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh EFT terhadap

perubahan perilaku merokok di RT 04 Dusun Nitiprayan, Kasihan, Bantul,

Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui karakteristik responden dengan perilaku merokok di RT 04

Dusun Nitiprayan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

b. Diketahui perubahan perilaku merokok pada kelompok kontrol di RT 04

Dusun Nitiprayan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

c. Diketahui perubahan perilaku merokok pada kelompok intervensi sebelum

dan sesudah diberikan intervensi EFT di RT 04 Dusun Nitiprayan,

Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Page 15: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat digunakan

sebagai masukan pada ilmu pengetahuan dan acuan pengembangan dalam

ilmu praktek keperawatan khususnya mengenai EFT dan perubahan perilaku

merokok.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

a. Institusi pendidikan kesehatan

Sebagai bahan rekomendasi untuk penatalaksaan perubahan

perilaku merokok terutama tindakan keperawatan dalam preventif terhadap

penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok.

b. Peneliti lain

Sebagai bahan masukan atau acuan bagi penelitian selanjutnya

khususnya di bidang kesehatan untuk mengembangkan metode selain EFT

dalam upaya merubah perilaku merokok.

c. Masyarakat/responden

Sebagai salah satu cara untuk mensosialisasikan terapi EFT dalam

merubah perilaku merokok dalam masyarakat.

d. Puskesmas

Sebagai bahan masukan kepada pelayanan kesehatan untuk

menggunakan terapi EFT sebagai salah satu terapi komplementer

tradisional - alternatif dan sebagai intervensi inovatif keperawatan untuk

merubah perilaku merokok.

Page 16: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

E. Keaslian Penelitian

1. Hidayati, (2011) meneliti tentang “Pengaruh manajemen cemas: EFT

terhadap Kecemasan Siswa dalam Menghadapi UAN di SMA Pakem”.

Metode yang digunakan adalah quasi eksperiment. Sampel diperoleh dengan

purposive sampling sejumlah 28 orang siswa yang dibagi menjadi 2

kelompok, yaitu kelompok kontrol (n = 14) dan kelompok intervensi (n = 14).

Kelompok intervensi mendapatkan 3 kali sesi terapi EFT, sedangkan

kelompok kontrol tidak mendapat terapi. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa sebanyak 58,4% responden mengalami cemas ringan sedang dan 0,7%

mengalami cemas sedang berat dari 137 siswa saat skrining cemas. Hasil uji

t-test independen dengan taraf kesalahan (p) 0,05, didapatkan hasil Hasil (t =

-4.933, df = 26, p = < 0,05) artinya ada pengaruh EFT terhadap penurunan

kecemasan siswa dalam menghadapi UAN di SMA N 1 pakem. Persamaan

dengan penelitian ini adalah pada variabel bebas menggunakan EFT dan

mendapatkan 3 sesi terapi EFT. Perbedaannya adalah varibel terikat peneliti

terhadap penurunan perilaku merokok sedangkan penelitian Hidayati terhadap

kecemasan dan lokasi penelitian, penelitian ini dilakukan di Desa Nitiprayan,

Kasihan, Bantul, Yogyakarta sedangkan penelitian Hidayati dilakukan di

SMA N 1 Pakem, Sleman, Yogyakarta.

2. Komariah, L (2012) meneliti tentang “Spiritual Emotional Freedom

Technique (SEFT) untuk Menurunkan Perilaku Merokok pada Mahasiswa”.

Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi

Swasta (PTS) di Yogyakarta. Subyek penelitian berjumlah 22 orang yang

terdiri dari 10 orang pada Kelompok Eksperimen dan 12 orang pada

Kelompok Kontrol. Kriteria subyek adalah mahasiswa angkatan 2009-2011

yang merokok, bersedia mengikuti SEFT dengan mengisi lembar kesediaan

dan tidak sedang mengikuti terapi atau program lain yang berkaitan dengan

merokok. Intervensi yang digunakan adalah pelatihan SEFT. Penelitian ini

menggunakan analisis Uji Mann-Whitney dan Uji Wilcoxon dengan desain

penelitian yang digunakan adalah pre test post test control grup design. Hasil

Page 17: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

penelitian menunjukkan adanya penurunan prilaku merokok yang signifikan

pada mahasiswa yang diberikan SEFT. Hal tersebut berdasarkan hasil analisis

dengan uji Wilcoxon pada kelompok Eksperimen yang menunjukan bahwa

taraf signifikansi yang diperoleh data T= 0,025 (p<0,05). Kesimpulan dalam

penelitian ini adalah SEFT efektif untuk menurunkan prilaku merokok pada

mahasiswa. Hal tersebut berdasarkan taraf signifikasi yang diperoleh dari data

(U= 0,00 (U<0,05) yang diperoleh dari Uji Mann-Whitney gain score pre test

dan post test skala perilaku merokok pada Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol. Perbedaannya adalah pada variabel bebas SEFT

sedangkan variabel bebas peneliti yaitu menggunakan EFT, lokasi penelitian,

penelitian ini dilakukan di Dusun Nitiprayan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

sedangkan penelitian Komariah dilakukan di Fakultas Bimbingan Konseling

Universitas PGRI Yogyakarta. Waktu penelitian pada tanggal 31 Maret 2012

sedangkan peneliti direncanakan pada bulan Mei-Juni 2013 dan terapi yang

diberikan komariah untuk menurunkan perilaku merokok hanya 1 kali

intervensi, sedangkan peneliti melakukan terapi untuk menurunkan perilaku

merokok sebanyak 3 kali intervensi karena untuk memaksimalkan hasil terapi

yang digunakan dalam menurunkan penurunan perilaku merokok.

Page 18: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2014 di RT 04 Dusun

Nitiprayan Kasihan Bantul Yogyakarta dengan jumlah sampel sebanyak 15

orang kelompok kontrol dan 15 orang kelompok intervensi. Nitriprayan

adalah sebuah dusun yang memiliki julukan sebagai kampung seni yang

terletak Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta yang berjarak 3 km di sebelah barat daya kraton

Yogyakarta. Dusun Nitiprayan masuk dalam pedukuhan Jomegatan dengan

luas daerah ± 564 Hektar, dalam pedukuhan Jomegatan terdapat 3 dusun yaitu

Dusun Nitiprayan mulai dari RT 01-04, Dusun Jomegatan RT 05-11, dan

Dusun Gumug Indah RT 12-14.

Lokasi penelitian yang dilakukan peneliti berada di RT 04 Dusun

Nitiprayan, di RT 04 terdapat 81 Kepala keluarga yang terdiri dari 108 orang

laki-laki dan 111 orang perempuan. RT 04 Dusun Nitiprayan sebelah selatan

dan barat berbatasan dengan Dusun Tirtonirmala, sebelah utara dengan RT

03, dan sebelah timur berbatasan dengan RT 06. RT 04 memilki beberapa

kegiatan rutin seperti posyandu anak dan lansia, arisan bapak-bapak dan ibu-

ibu. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan kader posyandu RT 04

bahwa belum ada program dari puskesmas tentang terapi yang digunakan

untuk berhenti merokok.

Page 19: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2. Karakteristik Responden

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Kelompok Kontrol

dan Kelompok Intervensi (N=30)

Karakteristik Kontrol Intervensi

F % F %

Umur

Dewasa Muda (18-25 tahun) 0 0 1 6,7

Dewasa Tua (26-59 tahun) 15 100 10 66,7

Lanjut Usia (≥ 60 tahun) 0 0 4 26,7

Total 15 100,0 15 100,0

Pendidikan

Pendidikan Dasar 5 33.3 7 46.7

Pendidikan Menengah 9 60.0 8 53.3

Pendidikan Tinggi 1 6.7 0 0

Total 15 100,0 15 100,0

Pekerjaan

Bekerja 15 100.0 14 93.3

Tidak Bekerja 0 0 1 6.7

Total 15 100,0 15 100,0

Penghasilan

≥ UMK (Rp 1.125.500) 8 53,3 4 26,7

< UMK (Rp 1.125.500) 7 46,7 11 73,3

Total 15 100,0 15 100,0

Keluarga perokok

Ada 9 60,0 3 20,0

Tidak ada 6 40,0 12 80,0

Total 15 100,0 15 100,0

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui umur responden kelompok kontrol

dan intervensi mayoritas antara 26-59 tahun masing-masing sebanyak 15

orang (100%) kelompok kontrol dan 10 orang (66,7%) kelompok intervensi.

Pendidikan kelompok kontrol mayoritas pendidikan menengah sebanyak 9

orang (60%), demikian juga pada reponden kelompok intervensi mayoritas

berpendidikan menengah sebanyak 8 orang (53,3%). Seluruh responden

kelompok kontrol (100%) memiliki pekerjaan, sedangkan pada kelompok

intervensi mayoritas memiliki pekerjaan sebanyak 14 orang (93,3%).

Penghasilan kelompok kontrol mayoritas > UMK sebanyak 8 orang (53,3%),

sedangkan pada kelompok intervensi mayoritas berpenghasilan < UMK

Page 20: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

sebanyak 11 orang (73,3%). Mayoritas responden kelompok kontrol memiliki

keluarga perokok sebanyak 9 orang (60%), sedangkan pada kelompok

intervensi mayoritas tidak memiliki keluarga perokok sebanyak 12 orang

(80%).

3. Perilaku Merokok Pada Kelompok Kontrol

a. Rata-rata perilaku merokok

Tabel 4.2. Rata-Rata Perilaku Merokok pada Pre-Test dan Post-Test pada

Kelompok Kontrol (n=15)

Kategori n Mean Std.Dev Min Max

Nilai Pretest 15 45,53 11,66 22 63

Nilai Postest 15 45,26 12,45 21 70

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan terdapat sedikit penurunan

nilai rata-rata perilaku merokok pada kelompok kontrol dengan selisih

rata-rata nilai pretest dan posttest sebanyak 0,27.

b. Perbedaan rata-rata perilaku merokok

Tabel 4.3. Hasil Uji Paired Sample T-test Pre-Test dan Post-Test Kelompok

Kontrol (n=15)

Kategori Mean n T dk Sig

Nilai Pretest 45.53 15 0,297 14 0,771

Nilai Postest 45.26 15

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji paired sample t-test pretest dan

post test pada kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan

secara statistik (t=0,297, dk=14, p>0,05).

4. Perilaku Merokok Pada Kelompok Intervensi Sebelum Dan Susudah

Diberikan EFT

a. Rata-rata perilaku merokok

Tabel 4.4. Rata-Rata Perilaku Merokok pada Pre-Test dan Post-Test pada

Kelompok Intervensi (n=15)

Kategori n Mean Std.Dev Min Max

Nilai Pretest 15 60,60 21,43 3 78

Nilai Postest 15 20,20 16,78 0 51

Sumber: Data Primer 2014

Page 21: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan terdapat banyak penurunan

nilai rata-rata perilaku merokok pada kelompok intervensi dengan selisih

rata-rata nilai pretest dan posttest sebanyak 40,40.

b. Perbedaan rata-rata perilaku merokok

Tabel 4.5. Hasil Uji Paired Sample T-test Pre-Test dan Post-Test Kelompok

Intervensi (n=15)

Kategori Mean N t dk Sig

Nilai Pretest 60.60 15 8,102 14 0,000

Nilai Postest 20.20 15

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji paired sample t-test pretest dan

post test pada kelompok intervensi EFT terdapat perbedaan secara

signifikan secara statistik (t=8,102, dk=14, p<0,05).

5. Perbedaan Perilaku Merokok Pada Kelompok Kontrol Dan Kelompok

Intervensi

Tabel 4.6. Hasil Selisih Uji Independent Sample T-Test antara Kelompok

Kontrol dan Kelompok Intervensi EFT (n=15)

Kelompok n Mean Std.Dev Std.Error Mean

Selisih

Nilai

Perilaku

merokok

Kontrol 15 0,27 3,47 5,20

Intervensi 15 41,06 20,15 5,20

Levene’s Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

Selisih

Nilai

Perilaku

Merokok

F Sig. T df Sig. (2-tailed)

Equal Variances

Assumed

24,892 0,000 7,726 28 0,000

Equal Variances

not Assumed

7,726 14,83 0,000

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji Levene’s test didapatkan nilai p

sebesar 0,000 (p<0,05), sehingga nilai yang digunakan yaitu hasil uji t baris

yang kedua yaitu equal variance not assumed. Hasil uji independent sample t-

test diperoleh nilai p sebesar 0,000 <0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan rerata selisih perilaku merokok yang bermakna antara kelompok

Page 22: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

intervensi dan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan ada pengaruh EFT

terhadap perubahan perilaku merokok di RT 04 Dusun Nitiprayan, Kasihan,

Bantul,Yogyakarta

B. Pembahasan

Hasil penelitian terhadap karakteristik responden diketahui umur

responden kelompok kontrol dan intervensi seluruhnya antara 26-59 tahun

masing-masing sebanyak 15 orang (100%) kelompok kontrol dan 10 orang

(66,7%) kelompok intervensi. Umur merupakan faktor yang mempengaruhi

perilaku. Menurut Potter & Perry (2005) kemampuan kognitif dan

kemampuan perilaku sangat dipengaruhi oleh tahap perkembangan usia

seseorang. Hal ini didukung oleh pendapat Stuart dan Laraia (2005) bahwa

usia mempengaruhi cara pandang individu dalam menyelesaikan masalah,

termasuk masalah kesehatan khususnya tentang perilaku merokok.

Pendidikan kelompok kontrol mayoritas pendidikan menengah

sebanyak 9 orang (60%), demikian juga pada reponden kelompok intervensi

mayoritas berpendidikan menengah sebanyak 8 orang (53,3%). Pendidikan

merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku Pendidikan memberikan

nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta

menerima hal-hal baru dan juga bagaimana berpikir secara ilmiah, dengan

perkataan lain, orang yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah dalam

menerima dan mencerna ide-ide atau gagasan baru. Hal ini sesuai dengan

Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa tingkat

pendidikan merupakan faktor predisposisi untuk berperilaku.

Seluruh responden kelompok kontrol (100%) memiliki pekerjaan,

sedangkan pada kelompok intervensi mayoritas memiliki pekerjaan sebanyak

14 orang (93,3%). Pekerjaan mempengaruhi banyak sedikitnya informasi

yang diterima, dengan demikian informasi tersebut dapat digunakan untuk

memelihara kesehatan. Interaksi responden terhadap lingkungan pekerjaan

memungkinkan responden memperoleh informasi tentang bahaya perilaku

merokok. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Notoatmodjo (2010) yang

Page 23: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

menyebutkan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah

lingkungan fisik.

Penghasilan kelompok kontrol mayoritas > UMK sebanyak 8 orang

(53,3%), sedangkan pada kelompok intervensi mayoritas berpenghasilan <

UMK sebanyak 11 orang (73,3%). Pendapatan keluarga yang akan

mempunyai dampak terhadap pelayanan kesehatan pada perokok, disamping

itu pelayanan kesehatan perokok juga dipengaruhi ketersediaan fasilitas-

fasilitas kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2007)

bahwa Ketersediaan fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan

merupakan faktor pendukung perilaku seseorang.

Mayoritas responden kelompok kontrol memiliki keluarga perokok

sebanyak 9 orang (60%), sedangkan pada kelompok intervensi mayoritas

tidak memiliki keluarga perokok sebanyak 12 orang (80%). Perbedaan

karakteristik perilaku keluarga ini tidak mempengaruhi hasil penelitian karena

menurut Smet (1994) dalam Nasution (2007) perilaku merokok dipengaruhi

oleh lingkungan sosial. Seseorang akan berperilaku merokok dengan

memperhatikan lingkungan sosialnya.

Hasil uji paired sample t-test menunjukkan tidak ada perbedaan yang

signifikan secara statistik perilaku merokok pada kelompok kontrol pre test

dan post test tanpa diberikan EFT. Tidak adanya perbedaan perilaku merokok

disebabkan tidak adanya intervensi apapun yang diberikan pada kelompok

kontrol. Menurut Skiner (1938), dalam Notoatmodjo (2007), Perilaku

merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari

luar). Jika seseorang tidak diberi stimulus untuk berubah dalam hal ini sugesti

untuk berubah dan tidak merokok maka tidak dapat terjadi perubahan. Hal ini

diperkuat dengan teori “Transtheoretical Model” yang menyebutkan bahwa

dalam tahap perenungan (precontemplation) seseorang dapat berubah jika

diberi stimulus atau rangsangan pengetahuan mengenai konsekuensi suatu

perilaku dalam hal ini perilaku merokok. Stimulus atau rangsangan yang

diberikan untuk mencoba membantu merubah perilaku seseorang khususnya

Page 24: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

dalam hal merokok yaitu menggunakan EFT yang memberikan stimulus atau

rangsangan berupa sugesti positif.

Jika dibandingkan dengan hasil uji paired sample t-test pada

kelompok intervensi, dapat terlihat penurunan perilaku merokok yang

signifikan secara statistik setelah diberikan EFT.

Perilaku merokok setelah dilakukan intervensi EFT menunjukkan

perubahan berupa penurunan konsumsi rokok setiap harinya, karena pada saat

penekanan pada titik-titik meridian EFT, terjadi pengiriman impuls atau

rangsangan di daerah sistem limbik yang berada di hipotalamus dan terjadi

pelepasan hormon met-enfekalin, dinorfin, dan β-endorfin. Ketiga hormon

tersebut merupakan hormon yang bertanggung jawab terhadap rasa senang

dan bahagia. Ketika seseorang dilakukan terapi EFT maka rasa yang akan

timbul adalah rasa nyaman dan bahagia. Sehingga, sama halnya ketika

perokok menghisap rokok yang terkandung nikotin yang dapat meningkatkan

sensasi perasaan nyaman (Filshie dan Thompson, 2008). Apabila terapi

dilakukan secara rutin dan perokok ikut serta merubah pola hidupnya, maka

hasil yang didapatkan akan signifikan.

Menurut Steve (2011) perilaku merokok dapat diatasi dengan

menggunakan terapi EFT. EFT dapat digunakan oleh siapa saja dan mudah

dipelajari, dari latar belakang usia pada karakteristik responden lajut usia

perilaku merokok dapat diturunkan. Metode ini secara klinis efektif dalam

mengobati trauma, ketergantungan rokok, penyalahgunaan, panik,

kecemasan, ketakutan, fobia, depresi ringan, dan gejala fisik yang berasal dari

sumber-sumber emosional seperti sakit fisik, sakit kepala, kesulitan bernapas,

tekanan darah tinggi dan masih banyak lagi.

EFT bertujuan untuk menyeimbangkan sistem energi tubuh yang

tersumbat yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap pikiran, perilaku

dan emosi dengan metode tapping (ketuk) pada titik-titik tertentu pada tubuh

(The AMT Yearbook, 2003). Teknik ini untuk menyimbangkan sistem energi

tubuh sehingga tubuh mengalami respon relaksasi yang menyebabkan kondisi

fisik menjadi rileks maka kondisi psikisnya juga menjadi tenang.

Page 25: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Hasil uji independent sample t-test menunjukkan ada pengaruh EFT

terhadap perubahan perilaku merokok di RT 04 Dusun Nitiprayan, Kasihan,

Bantul, Yogyakarta.

EFT adalah suatu bentuk dari akupuntur tanpa jarum, hanya

mengetuk dengan dua jari untuk merangsang titik-titik meridian tubuh dari

klien dengan memberikan sugesti “set up” kepada masalahnya sehingga

terjadi respon relaksasi. Selanjutnya, hipotalamus akan mengaktifkan sistem

saraf parasimpatik untuk merangsang vasodilatasi pembuluh darah dan

menekan kerja saraf simpatis dengan cara menghambat respon stres saraf

simpatis (Corwin, 2009).

Hal ini sesuai pendapat Steve (2011), bahwa EFT akan membuat

seseorang merasakan respon relaksasi dan menjadi rileks, sehingga perilaku

merokok seseorang dapat diturunkan. Terganggunya sistem energi tubuh

inilah yang sebenarnya secara langsung menyebabkan gangguan emosi.

Ketika seseorang dalam kondisi tenang dan rileks, aliran energi meridian

dalam tubuh pun mengalir tenang. Berbagai kondisi seperti marah, sedih,

kecewa, stress, panik dan takut berjalan pada sistem yang sama dengan energi

tersebut. Bila aliran energi tersebut terganggu atau tersumbat dapat

mengakibatkan terhentinya pusat ketenangan dari pikiran dan emosi. Hal ini

menyebabkan pikiran dan emosi negatif muncul (The AMT Yearbook, 2003).

Ketika pikiran dan emosi negatif itu muncul seseorang akan mencari pelarian

yaitu dengan merokok. Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh

Komariah (2012), dengan judul “Efektifitas Spiritual Emotional Freedom

Technique (SEFT) Untuk Penurunan Perilaku Merokok Pada Mahasiwa”

mengatakan bahwa SEFT efektif untuk menurunkan perilaku merokok. SEFT

dan EFT memiliki teknik yang sama dalam melakukan tapping perbedaannya

hanya dalam set up atau sugesti yang diberikan, jika SEFT melibatkan unsur

spiritualitas dan EFT masih bersifat umum.

Page 26: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

1. Keterbatasan

1. Kesulitan penelitian

a. Jarak rumah setiap responden yang cukup berjauhan sehingga waktu yang

dibutuhkan untuk pengambilan data lebih lama.

b. Beberapa responden tidak memenuhi jadwal yang telah disepakati karena

adanya aktivitas tertentu yang tidak direncanakan sebelumnya sehingga

peneliti harus mencarikan jam pengganti untuk responden tersebut.

2. Kelemahan penelitian

a. Peneliti belum mengendalikan faktor-faktor atau intervensi lain yang dapat

menurunkan atau mengurangi perilaku merokok seperti dukungan

keluarga, sosial budaya dan agama.

b. Peneliti tidak mempertimbangkan perbedaan lamanya responden

berperilaku merokok, yang memungkinkan perbedaan dalam penurunan

perilaku merokok.

Page 27: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Karakteristik responden dengan perilaku merokok di RT 04 Dusun

Nitriprayan adalah mayoritas umur responden dewasa tua, berpendidikan

menengah, memiliki pekerjaan berpenghasilan di bawah UMK dan memiliki

keluarga tidak merokok.

2. Tidak ada perubahan yang signifikan secara statistik perilaku merokok pada

kelompok kontrol pre test dan post test tanpa diberikan EFT dengan diperoleh

nilai (t=0,297, dk=14, p>0,05).

3. Ada penurunan perilaku merokok yang signifikan secara statistik pada

kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan EFT dengan diperoleh

nilai (t=8,102, dk=14, p<0,05).

4. Ada pengaruh yang signifikan secara statistik pemberian EFT terhadap

perubahan perilaku merokok di RT 04 Dusun Nitiprayan, Kasihan, Bantul,

Yogyakarta dengan diperoleh nilai (t=7,726, dk=29, p<0,05).

B. Saran

1. Institusi Pendidikan Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan kepustakaan ilmiah di

bidang ilmu keperawatan serta dapat menambah pengetahuan bagi pembaca

khususnya tentang perbedaan perilaku merokok pada kelompok yang

diberikan dan tidak diberikan EFT.

2. Peneliti Lain

a. Hasil penelitian ini menjadi referensi dalam melakukan penelitian lain

terutama tentang faktor-faktor yang dapat menurunkan perilaku merokok

seperti dukungan keluarga, sosial ekonomi dan lamanya merokok dihitung

sejak pertama kali merokok.

Page 28: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

b. Perlu dilakukan pengukuran tentang hubungan antara jarak terapi yang

efektif terhadap penurunan perilaku merokok maksimal dan frekuensi

terapi yang efektif sehingga penurunan perilaku merokok dengan terapi

EFT dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

3. Masyarakat/Responden

Perlunya dilakukan penelitian EFT bagi karang taruna/pemuka masyarakat

sehingga EFT dapat disosialisasikan dan dijadikan alternatif terapi untuk

menurunkan perilaku merokok.

4. Puskesmas

Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi puskesmas dalam memberikan

terapi EFT dalam penatalaksanaan pada perokok.

Page 29: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Ahsan, A., Barber, S., Adioetomo, SM., & Setyonaluri, DH. (2008). Ekonomi

Tembakau di Indonesia. Lembaga Demografi Falkutas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Aliman, I.K. (2011). Jadi Berhenti Merokok Dengan Terapi Amaul Husna.

Yogyakarta: Laksana.

Andriani, D.S., & Purnamasari, S.E (2010). Efektivitas Pemberian Informasi

Kesehatan Reproduksi Terhadap Penurunan Perilaku Merokok Pada

Remaja Putri. Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana. Yogyakarta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Barendregt, J., Bonneux, L., & Paul, V. (2010). The Health Care Costs of

Smoking. Diakses April 4, 2014, dari

http://Content.nejm.org/cgi/content/337/15/1052.

Candradewi, D.I. (2012). Pengaruh SMS (Short Message Service) Dan Konseling

Berhenti Merokok Selama 2 Bulan Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku

Merokok Pada Siswa di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Skripsi

UMY. Yogyakarta.

Corwin, E.J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Dahlan, M.S (2011). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Edisi 5. Jakarta:

Salemba Medika

Depkes. (2006). Panduan Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok. Departemen

Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

______. (2007). Peraturan Menteri Kesehatan No. 1109 Tentang Penyelenggaraan

Pengobatan Komplementer-Alternatif.

______. (2010). Pengobatan Komplementer Tradisional– Alternatif. Diakses

Febuari 6, 2014, dari

http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id

=66:pengobatan-komplementer-tradisional-alternatif.

______. (2013). Jangan Biarkan Iklan, Promosi, dan Sponsor Rokok

Mempengaruhi Generasi Muda. Diakses Febuari 6, 2014, dari

http://www.depkes.go.id./index.php?vw=2&id=2311.

Dharma, K.K. (2011). Metode Penelitian Keperawatan; Panduan Melaksanakan

dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Page 30: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Efandi, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

Elder, C., Gallison, C., Linberg, N.M., Debar, L.Funk, K., Ritenbaugh, C., &

Steven, V.J. (2010). Randomized Trial of Tapas Acupressure for Weight

Loss maintenance: Rational an Study Design. J Altern Complement med.

Fawzani, N. & Triratnawati, A. (2005). Terapi Berhenti Merokok (Studi Kasus 3

Perokok Berat). Jurnal Kesehatan. Vol.9 1: 15-22

Filshie & Thompson. (2008). Oxford Texbook Of Palliative Medicine. Diakses

Agustus 14, 2014, dari

http://jevuska.googlepages.com/AKUPUNTUR.doc.

Freedom, J. (2011). Energy Psychology: The Furture of Therapy?. Diakses

Febuari 6, 2014, dari http://www/noetic.org/noetic/issue-thirteen-

august/energypsychology/.

Gafar, A. (2011). Evaluasi Proses Penerapan Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok

di Kota Padang Panjang Sumatra Utara. Tesis UGM. Yogyakarta.

Gunawan, A.W. (2009). Hypnoterapy: The Art Of Subconscious Restructuring.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gondodiputro, S.M. (2007). Bahaya tembakau dan bentuk-bentuk sediaan

tembakau. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran

Universitas Padjadjaran. Bandung.

Hainsworth. (2008). You Can Heal with EFT. Diakses November 4, 2013, dari

www.selfheal4me.com.

Hariweni, T. (2007). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Bekerja dan Tidak

Bekerja tentang Stimulasi Pada Pengasuhan Anak siswa PAUD Sumatra.

Tesis Fakultas Ilmu Keperawatan. Sumatra Utara.

Hidayat, A. (2009). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa

Data. Jakarta: Salemba.

Hidayati, W.R. (2011). Pengaruh Manajemen Cemas: Emotional Freedom

Technique (EFT) Terhadap Tingkat Kecemasan Siswa Dalam

Menghadapi UAN di SMA N 1 Pakem. Skripsi Keperawatan. STIKES

A.Yani Yogyakarta. Tidak dipublikasikan.

Husaini, A. (2006). Tobat Merokok Rahasia dan Cara Empatik Berhenti Merokok.

Depok: Pustaka liman.

Iskandar, E. (2010). The Miracle of Touch. Bandung : Mizan Pustaka.

Page 31: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Jacken, A. (2002). Bye-bye Smoke: Buku Panduan Ampuh untuk Berhenti

Merokok. Jakarta Barat: Nexx Media.

Komalasari, D. & Helmi, A.F. (2000). Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok

Pada Remaja. Jurnal Psikologi, 28: 37-47.

Komariah, L. (2012). Efektifitas Spriritual Emotional Freedom Technique (SEFT)

untuk menurunkan Perilaki Merokok pada Mahasiswa. Fakultas

Psikologi. Universitas Ahmad Dahlan.

Kompas. (2014). Pria Perokok Indonesia Kedua Tertinggi di Dunia. Diakses

Januari 10, 2014, dari

http://health.kompas.com/read/2014/01/10/1503085/Pria.Perokok.Indone

sia.Kedua.Tertinggi.di.Dunia.

Kumboyono., Sahar J., & Wiarsih W. (2008). Pengalaman perokok rendah tar dan

nikotin di kota Malang. Jurnal Keperawatan Indonesia, 12: 91-99.

Liana, I. (2011). Persepsi Mahasiswa terhadap Perilaku Merokok Di Kampus

Terpadu Politeknik Kesehatan Kemenkes Nangroe Aceh Darusalam.

Tesis UGM. Yogyakarta

Lizam, T.C., Prabandari, Y.S., & Kumara, A. (2009). Improving Positive Attitude

Toward Non Smoking Behavior And Tendency To Quit Smoking

Through Training Of Emotional Intelligence In High School Students.

Berita Kedokteran Masyarakat. Vol. 25, Hal: 74-81.

Majid, I. (2008). Emotional Freedom Technique. Diakses November 9, 2013, dari

www.hypnosis45.com/terapi_eft.htm.

Mardihusodo, J.S. (2012). Buku Terapi EFT (Emotional Freedom Technique).

Yogyakarta: NQ Publishing.

Masyitah, D. (2012). Pengaruh Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique

(SEFT) terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit

Umum Daerah Raden Mattaher Jambi Tahun 2012. Jakarta.

Narshr, A.K.M. (2008) Rokok Haram. Yogyakarta: Citra Risalah.

Nasution, I.K. (2007). Perilaku Merokok Pada Remaja. Medan: USU.

Notoatmodjo. S. (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

______. (2010). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 32: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P.A & Perry, A.G. (2005). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan

Praktik. Terjemahan Yulianti, D & Ester, M. Jakarta: EGC

Prihatiningsih, P. (2007). Dampak Merokok bagi Kesehatan dan Lingkungan.

Jurnal Lingkungan Keluarga. Edisi II.

Rafael, R. (2006) Hypnoterapi: Quit Smoking!. Jakarta: Gagas Media.

Rini, A.R. (2010). Pengaruh Pemberian Informasi Akan Bahaya Merokok Oleh

Institusi Pendidikan Formal (Sekolah) Terhadap Perilaku Merokok Anak

Usia Sekolah Di Kota Yogyakarta. Skripsi UGM. Yogyakarta.

Riwidikdo, H. (2009). Statistik Untuk Penelitian Kesehatan Dengan Program R

dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihima.

Sanjaya, L.R. (2012). Pengaruh Energy Psychologi (EP); Tapas Acupressure

Technique (TAT) Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi di

Bangsal Naggrek RSUD Wates Kulon Progo Yogyakarta. Skripsi

Keperawatan. STIKES A.Yani Yogyakarta. Tidak dipublikasiakan

Satiti, A. (2009). Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Yogyakarta: Data media.

Sitopoe, M. (2003). Usaha Mencegah Bahaya Merokok. Jakarta: Gramedia

Smeltzer, S.C. (2004). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddarth. ed. 8. Vol. 2. Jakarta : EGC.

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang: PT. Gramedia.

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:

Sagung Seto.

Steve, B. (2011). An Introduction to Emotional Freedom Technique (EFT). 3rd

Ed.

Clifton Park NY: Thomson

Stuart, G.W & Laraia, M.T. (2005) Principles And Practice Of Psychiatric

Nursing. (8th

ed). St. Louis: Mosby

Sudiraharja. (2011). Holistik Empowerment and Rehabilitations Technique.

Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alvabeta.

Page 33: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Sukma, D. (2011). Perilaku Merokok Siswa Serta Peranan Guru Pembimbing.

Universitas Negeri Padang. Diakses November 28, 2013, dari

www.pustaka.unp.ac.id/abstrak/dina2011a.pdf.

Syafiie, R.M., Frieda N.R.H., & Y.F.L. Kahija. (2008). Stop Smoking! Studi

Kualitatif Terhadap Pengalaman Mantan pecandu Rokok dalam

Menghentikan Kebiasaannya. 2:56.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia,

edisi 4. Jakarta: Balai Pustaka.

The AMT Yearbook. (2003). The Association For Meridian Energy Therapies.

Eastbourne: Dragon Rising.

Triswanto, S.D (ed.). (2007). Stop Smoking. Yogyakarta: Progresif Books

Vangsapalo, D. (2010). Emotional Freedom Technique (EFT) Terapi Modern

yang Mengubah Hidup Anda. Tanggerang: Quantum Success Training

and Coaching.

Velicer, W., Prochaska, J., Fava, J., Norman, G., & Redding, C. (1998). Smoking

cessation and stress management: Applications of the Transtheoretical

Model of behavior change. Homeostasis, 38, 216-233. Diakses Juni 6,

2014, dari http://www.uri.edu/research/cprc/TTM/detailedoverview.htm.

Wawan, A & Dewi M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

WHO. (2003). Framework convention on tobacco control. Diakses April 4, 2014,

dari http://www.who.int/fctc/text/en/index.html.

______. (2010). Gender and tobacco with an emphasis on marketing to women.

Tobacco free Initiative: World No Tobacco Day 2010. Diakses April 4,

2014, dari

http://www.who.int/tobacco/wntd/2010/announcement/en/index.html.

Willemse, BMW. (2010). The Impact of Smoking Cessation On Respiratory

Symtoms, Lung Fungtion, Air Way Hyperresponsiveness And

Inflamation. Diakses April 4, 2014, dari

http://erj.ersjournals.com/cgi/content/full/23/3/464.

Yusuf, A. & Saad, A. (1991). Merokok pasif. Makalah Bagian Pulmunologi

FKUI/Unit Paru RS Persahabatan Jakarta. Tidak dipublikasikan.

Zainuddin, F.A. (2009). SEFT for Healing, Success, Happiness, Greatness.

Jakarta: Afzan Publising.

Page 34: PERPUSTAKAAN - repository.unjaya.ac.id

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Zulkifli. (2010). Kontroversi Rokok, Sumbangan Rokok, Fatwa Haram dan

Politisasi Rokok. Graha Pustaka.

Zaki, M. (2012). 5 Terapi Sehat “Terapi Bekam, Mata, Kiropraktik, Refleksi,

Super Emotional Freedom Technique (SEFT)”. Jakarta: Elex Media

Komputindo.