PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN
2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA, Menimbang:a.bahwaterjadipeningkatanpopulasilanjutusiadi
Indonesiayangdapatmenimbulkanpermasalahan
terkaitaspekmedis,psikologis,ekonomi,dansosial
sehinggadiperlukanpeningkatanpelayanan kesehatan terhadap warga
lanjut usia; b.bahwadengankondisimultipenyakit,berbagai
penurunanfungsiorgan,gangguanpsikologis,dan
sosialekonomisertalingkunganpadawargalanjut usia, pelayanan
terhadap warga lanjut usia di rumah
sakitdilakukanmelaluipelayanangeriatriterpadu
yangparipurnadenganpendekatanmultidisiplin yang bekerja secara
interdisiplin; c.bahwa untuk mewujudkan pelayanan geriatri terpadu
dirumahsakitdiperlukansuatupedomandalam penyelenggaraan pelayanan
geriatri di rumah sakit; d.bahwaberdasarkanpertimbangansebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkanPeraturanMenteriKesehatantentang Penyelenggaraan
Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit;
Mengingat:1.Undang-UndangNomor13Tahun1998tentang
KesejahteraanLanjutUsia(LembaranNegara
RepublikIndonesiaTahun1998Nomor190,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesia Nomor 3796);
2.Undang-UndangNomor29Tahun2004tentang
PraktikKedokteran(LembaranNegaraRepublik
IndonesiaTahun2004Nomor116,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431); 3. Undang-Undang . . . - 2 -
3.Undang-UndangNomor36Tahun2009tentang
Kesehatan(LembaranNegaraRepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4.Undang-UndangNomor44Tahun2009tentang
RumahSakit(LembaranNegaraRepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
5.Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang
PelaksanaanUpayaPeningkatanKesejahteraan
LanjutUsia(LembaranNegaraRepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4451); 6.
KeputusanMenteriKesehatanNomor
129/Menkes/SK/II/2008tentangStandarPelayanan Minimal Rumah Sakit;
7. KeputusanMenteriKesehatanNomor
229/Menkes/SK/VII/2012tentangPedoman Pelayanan Psikogeriatri; 8.
PeraturanMenteriKesehatanNomor56Tahun2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1221); MEMUTUSKAN : Menetapkan:
PERATURANMENTERIKESEHATANTENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI
DI RUMAH SAKIT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan
Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.LanjutUsiaadalahseseorangyangtelahmencapaiusia60(enam puluh)
tahun ke atas. 2. Geriatri . . . - 3 -
2.Geriatriadalahcabangdisiplinilmukedokteranyangmempelajari
aspekkesehatandankedokteranpadawargaLanjutUsiatermasuk
pelayanankesehatankepadaLanjutUsiadenganmengkajisemua aspek
kesehatan berupa promosi, pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan
rehabilitasi. 3.Psikogeriatriadalahcabangdariilmukedokteranjiwayang
mempelajarimasalahkesehatanjiwayangmenyangkutaspek promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta masalah psikososial
yang menyertai Lanjut Usia.
4.PasienGeriatriadalahpasienLanjutUsiadenganmultipenyakit
dan/ataugangguanakibatpenurunanfungsiorgan,psikologi,sosial,
ekonomidanlingkunganyangmembutuhkanpelayanankesehatan
secaraterpadudenganpendekatanMultidisiplinyangbekerjasecara
Interdisiplin. 5.RumahSakitadalahinstitusipelayanankesehatanyang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yangmenyediakanpelayananrawatinap,rawatjalan,dangawat darurat.
6.Hendaya(Handicap)adalahkondisikemunduranseseorangakibat
adanyaketunaan/kelainandan/atauketidakmampuanyang
membatasinyadalammemenuhiperansosialnyayangnormal menurut umur,
jenis kelamin serta faktor sosial, ekonomi dan budaya.
7.Rehabilitasimedikadalahpelayanankesehatanterhadapgangguan
fisikdanfungsiyangdiakibatkanolehkeadaan/kondisisakit, penyakit
ataupun cedera melalui paduan intervensi medik, keterapian
fisik,rehabilitatif,bio-psikososialdanedukasionaluntukmencapai
kemampuan fungsionalyang optimal.
8.StatusFungsionaladalahkemampuanuntukmempertahankan kemandirian
dan untuk melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
9.Multidisiplinadalahberbagaidisiplinataubidangilmuyangsecara
bersama-samamenanganipenderitadenganberorientasipada ilmunya
masing-masing. 10.
Interdisiplinadalahpelayanankesehatanyangdilakukanoleh
berbagaidisiplin/bidangilmuyangsalingterkaitdanbekerjasama dalam
penanganan pasien yang berorientasi pada kepentingan pasien. 11.
Klinik . . . - 4 - 11.
KlinikAsuhanSiang(daycare)adalahklinikrawatjalanyang memberikan
pelayanan rehabilitasi, kuratif, dan asuhan psikososial. 12.
Hospiceadalahpelayanankepadapasiendenganpenyakitterminal
dalambentukmeringankanpenderitaanpasienakibatpenyakit
(paliatif),pendampinganpsikisdanspiritualsehinggapasiendapat
meninggal dengan tenang dan terhormat. 13.
TimTerpaduGeriatriadalahsuatutimMultidisiplinyangbekerja secara
Interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan Lanjut Usia
denganprinsiptatakelolapelayananterpadudanparipurnadengan
mendekatkan pelayanan kepada pasien Lanjut Usia. Pasal 2
PengaturanPenyelenggaraanPelayananGeriatridiRumahSakit bertujuan
untuk: a.meningkatkankualitashidup,kualitaspelayanan,dankeselamatan
Pasien Geriatri di Rumah Sakit; dan
b.memberikanacuandalampenyelenggaraandanpengembangan pelayanan
Geriatri di Rumah Sakit. BAB II TINGKATAN PELAYANAN GERIATRI Pasal
3 (1) PelayananGeriatridiberikankepadapasienLanjutUsiadengan
kriteria: a.memiliki lebih dari 1 (satu) penyakit fisik dan/atau
psikis; atau b.memiliki1(satu)penyakitdanmengalamigangguanakibat
penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan
yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
(2)SelainpasienLanjutUsiasebagaimanadimaksudpadaayat(1),
pelayananGeriatrijugadiberikankepadapasiendenganusia70
(tujuhpuluh)tahunkeatasyangmemiliki1(satu)penyakitfisik dan/atau
psikis.
(3)PelayananGeriatrisebagaimanadimaksudpadaayat(1)danayat(2)
dilaksanakansecaraterpadudenganpendekatanMultidisiplinyang bekerja
secara Interdisiplin. Pasal 4 . . . - 5 - Pasal 4 (1)
Berdasarkankemampuanpelayanan,pelayananGeriatridiRumah Sakit dibagi
menjadi: a.tingkat sederhana; b.tingkat lengkap; c.tingkat
sempurna; dan d.tingkat paripurna. (2)
Tingkatansebagaimanadimaksudpadaayat(1)ditetapkan berdasarkan:
a.jenis pelayanan; b.sarana dan prasarana; c.peralatan; dan
d.ketenagaan. BAB III JENIS PELAYANAN Pasal 5 (1)
JenispelayananGeriatritingkatsederhanapalingsedikitterdiriatas
rawat jalan dan kunjungan rumah (home care).
(2)JenispelayananGeriatritingkatlengkappalingsedikitterdiriatas
rawat jalan, rawat inap akut, dan kunjungan rumah (home care).
(3)JenispelayananGeriatritingkatsempurnapalingsedikitterdiriatas
rawatjalan,rawatinapakut,kunjunganrumah(homecare),dan Klinik Asuhan
Siang.
(4)JenispelayananGeriatritingkatparipurnaterdiriatasrawatjalan,
KlinikAsuhanSiang,rawatinapakut,rawatinapkronik,rawatinap
Psikogeriatri,penitipanPasienGeriatri(respitecare),kunjungan rumah
(home care), dan Hospice. Pasal 6
SelainmenyelenggarakanpelayananGeriatrisebagaimanadimaksud dalam
Pasal 5, Rumah Sakit dengan pelayanan Geriatri tingkat sempurna
dantingkatparipurna,melaksanakanpendidikan,pelatihan,dan penelitian
serta kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam rangka
pengembangan pelayanan Geriatri dan pemberdayaan masyarakat. BAB IV
. . . - 6 - BAB IV PERSYARATAN Bagian KesatuLokasi Pasal 7
(1)PelayananGeriatridilakukansecaramandiri,terpisahdengan pelayanan
lainnya di Rumah Sakit.
(2)LokasipelayananGeriatrisebagaimanadimaksudpadaayat(1)
berdekatandenganruangperawatandanruangRehabilitasiMedik serta
berdekatan dengan akses masuk Rumah Sakit. Bagian Kedua Bangunan
Pasal 8 (1)
BangunanpelayananGeriatritingkatsederhanapalingsedikitterdiri atas:
a.ruang pendaftaran/administrasi; b.ruang tunggu;c.ruang periksa;
dan d.ruang Tim Terpadu Geriatri. (2) Ruang
pendaftaran/administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dapat bergabung dengan ruang pendaftaran/administrasi lain di Rumah
Sakit. Pasal 9 (1)
BangunanpelayananGeriatritingkatlengkappalingsedikitterdiri atas:
a.ruang pendaftaran/administrasi; b.ruang tunggu;c.ruang
periksa;d.ruang bangsal Geriatri akut; dan e.ruang Tim Terpadu
Geriatri. (2)
RuangbangsalGeriatriakutsebagaimanadimaksudpadaayat(1) huruf d
terdiri atas ruang rawat inap dan ruang fisioterapi. Pasal 10 . . .
- 7 - Pasal 10
(1)BangunanpelayananGeriatritingkatsempurnadanGeriatritingkat
paripurna paling sedikit terdiri atas: a.ruang
pendaftaran/administrasi; b.ruang tunggu;c.ruang periksa;d.ruang
bangsal Geriatri akut;e.ruang Klinik Asuhan Siang; f.ruang bangsal
Geriatri kronis; g.ruang penitipan Pasien Geriatri (respite care);
h.ruang Hospice care; dan i.ruang Tim Terpadu Geriatri.
(2)RuangbangsalGeriatriakutsebagaimanadimaksudpadaayat(1) huruf d
terdiri atas ruang rawat inap dan ruang fisioterapi. Pasal 11
(1)SelainmemenuhipersyaratansebagaimanadimaksuddalamPasal7
sampaidenganPasal10,bangunanpelayananGeriatrijugaharus
memenuhikonstruksibangunanyangsesuaidenganstandar keamanan,
keselamatan, dan kesehatan Pasien Geriatri.
(2)KetentuanlebihlanjutmengenaibangunanpadapelayananGeriatri
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini. Bagian Ketiga Peralatan Pasal 12
(1)PeralatanpadapelayananGeriatrimeliputiperalatanuntuk
pemeriksaan, terapi, dan latihan.
(2)Jenisperalatansebagaimanadimaksudpadaayat(1)disusunsesuai
tingkatan pelayanan Geriatri.
(3)Jumlahperalatansebagaimanadimaksudpadaayat(1)didasarkan pada:
a.kebutuhan pelayanan; b.rata-ratajumlah kunjungan setiap hari; c.
angka . . . - 8 -
c.angkarata-ratapemakaiantempattidur/BedOccupancyRate (BOR) bagi
pelayanan rawat inap; dan d.evaluasi kemampuan alat dan efisiensi
penggunaan alat.
(4)Ketentuanlebihlanjutmengenaijenisperalatansebagaimana
dimaksudpadaayat(2)tercantumdalamLampiranyangmerupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Bagian Keempat Ketenagaan
Pasal 13 (1)KetenagaandalampelayananGeriatridiRumahSakitterdiriatas
tenagakesehatandantenaganonkesehatanyangbekerjabersama-sama sebagai
Tim Terpadu Geriatri. (2)Tim Terpadu Geriatri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas
ketuadankoordinatorpelayananyangmerangkapsebagaianggota, dan
anggota.
(3)TimTerpaduGeriatrisebagaimanadimaksudpadaayat(1)dibentuk oleh
Kepala/Direktur Rumah Sakit.
(4)KetuaTimTerpaduGeriatrisebagaimanadimaksudpadaayat(2) terdiri
atas: a.dokterspesialispenyakitdalamkonsultanGeriatri,untuk
pelayanan Geriatri tingkat paripurna; atau
b.dokterspesialispenyakitdalamuntukpelayananGeriatritingkat
sederhana, lengkap, dan sempurna. (4) Koordinator pelayanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibentuk
sesuaidenganmasing-masingpelayananpadapelayananGeriatri tingkat
sederhana, lengkap, sempurna, dan paripurna. Pasal 14
TimTerpaduGeriatripadapelayananGeriatritingkatsederhanapaling
sedikit terdiri atas: a.dokter spesialis penyakit dalam; b.dokter
spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit Pasien Geriatri;
c.dokter;
d.perawatyangtelahmengikutipelatihankeperawatangerontikatau
pelatihan keterampilan inteligensia; e. apoteker . . . - 9 -
e.apoteker; f. tenaga gizi; g.fisioterapis; dan h.okupasi terapis.
Pasal 15
TimTerpaduGeriatripadapelayananGeriatritingkatlengkappaling sedikit
terdiri atas: a.dokter spesialis penyakit dalam; b.dokter spesialis
kedokteran fisik dan rehabilitasi; c.dokter spesialis kedokteran
jiwa/psikiater ; d.dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis
penyakit Pasien Geriatri; e.dokter; f.
perawatyangtelahmengikutipelatihankeperawatangerontikatau pelatihan
keterampilan intiligensia; g.apoteker;h.tenaga gizi; i.
fisioterapis;j. okupasi terapis k. psikolog; dan l. pekerja sosial.
Pasal 16
TimTerpaduGeriatripadapelayananGeriatritingkatsempurnapaling
sedikit terdiri atas: a.dokter spesialis penyakit dalam; b.dokter
spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi;c.dokter spesialis
kedokteran jiwa/psikiater; d.dokter spesialis lainnya sesuai dengan
jenis penyakit Pasien Geriatri; e. dokter; f.
perawatyangtelahmengikutipelatihankeperawatangerontikatau pelatihan
keterampilan inteligensia; g.apoteker;h. tenaga gizi; i.
fisioterapis;j. okupasi terapis;k. terapis wicara; l. perekam
medis;m.psikolog; dan n.pekerja sosial. Pasal 17 . . . - 10 - Pasal
17 Tim Terpadu Geriatri pada pelayanan pelayanan Geriatri paripurna
paling sedikit terdiri atas: a.dokter spesialis penyakit dalam
konsultan Geriatri; b.dokter spesialis kedokteran fisik dan
rehabilitasi; c.dokter spesialis kedokteran jiwa/psikiater;
d.dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit Pasien
Geriatri; e. dokter; f.
perawatyangtelahmengikutipelatihankeperawatangerontikatau pelatihan
keterampilan inteligensia; g.apoteker;h. tenaga gizi; i.
fisioterapis;j. okupasi terapis;k. terapis wicara; l. perekam
medis; m. psikolog; dan n.pekerja sosial;o.psikolog. Pasal 18
Dalammelaksanakanpelayanan,TimTerpaduGeriatrimengacupada
uraiantugassebagaimanatercantumdalamLampiranyangmerupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB V ALUR PELAYANAN
DAN SISTEM RUJUKAN Pasal 19 (1)Pelayanan Geriatri diberikan sesuai
dengan alur pelayanan Geriatri.
(2)AlurpelayananGeriatrisebagaimanadimaksudpadaayat(1) tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini. Pasal 20
(1)DalamhalPasienGeriatrimembutuhkanpelayananGeriatridiluar
kemampuantingkatanpelayanannya,TimTerpaduGeriatari melakukan sistem
rujukan.(2) Sistem . . . - 11 - (2)Sistem rujukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a.rujukan internal adalah
rujukan di dalam Rumah Sakit; atau
b.rujukaneksternaladalahrujukanantarfasilitaspelayanan
kesehatansesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan. BAB VI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI MUTU Pasal 21
(1)TimTerpaduGeriatriwajibmelakukanpemantauandanevaluasi
mutupelayananGeriatrisecaraberkesinambunganuntuk mewujudkan
keberhasilan pelayanan Geriatri bagi Pasien Geriatri. (2)Pemantauan
dan evaluasi mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dalam bentuk kegiatan pencatatan dan pelaporan. Pasal 22
(1)Pencatatansebagaimanadimaksudpadaayat(2)palingsedikit memuat:
a.lama perawatan; b.Status Fungsional; c.kualitas hidup;d.rawat
inap ulang (rehospitalisasi); dan e.kepuasan pasien.
(2)Pencatatansebagaimanadimaksudpadaayat(3)ditandatanganiolehKetua
Tim Terpadu Geriatri.
(3)Pencatatansebagaimanadimaksudpadaayat(3)dilaporkansecara
berkalapalinglambat1(satu)tahunsekalikepadaKepala/Direktur Rumah
Sakit. (4)Ketentuanlebihlanjutmengenaipencatatansebagaimanadimaksud
padaayat(3)tercantumdalamLampiranyangmerupakanbagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB VII . . . - 12 - BAB
VII PENGEMBANGAN PELAYANAN GERIATRI Pasal 23
(1)TimTerpaduGeriatridapatmelakukanupayapengembangan pelayanan
Geriatri untuk mengantisipasi kompleksitas kasus penyakit
danpermasalahankesehatanPasienGeriatrisertakebutuhan
masyarakatterhadappelayananGeriatriyangaman,terjangkau,dan
bermutu.(2)Upaya pengembangan pelayanan Geriatri sebagaimana
dimaksud pada
ayat(1)dilaksanakansecaraberkesinambungandenganmengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Geriatri.
(3)Ruang lingkup pengembangan pelayanan Geriatri
meliputi:a.pengembangan sumber daya manusia; b.pengembangan jenis
pelayanan; dan/atau c.pengembangan sarana, prasarana, dan
peralatan. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 24
(1)Menteri,Gubernur,Bupati/Walikotamelakukanpembinaandan
pengawasanterhadappelaksanaanPeraturanMenteriinisesuai dengan
fungsi dan tugas, danmasing-masing.
(2)Menteri,Gubernur,Bupati/Walikotadalammelakukanpembinaan
danpengawasansebagaimanadimkasudpadaayat(1)dapat melibatkan
organisasi profesi
terkait.(3)Pembinaandanpengawasansebagaimanadimaksudpadaayat(1)
bertujuan untuk: a.peningkatan mutu pelayanan Geriatri;
b.keselamatan Pasien Geriatri; c.pemenuhan kebutuhan pelayanan
kesehatanyang terjangkau oleh masyarakat; d.pengembangan jangkauan
pelayanan; dan e.peningkatan kemampuan kemandirian Rumah Sakit.
(4)Pembinaandanpengawasansebagaimanadimaksudpadaayat(1)
dilaksanakan melalui: a.advokasi, sosialisasi, dan bimbingan
teknis; b. pelatihan . . . - 13 - b.pelatihan dan peningkatan
kapasitas ketenagaan; dan/atau c.pemantauan dan evaluasi.
(5)PengawasanterhadappelaksanaanpelayananGeriatrisesuaidengan
ketentuan Peraturan Menteri ini dan ketentuan peraturan
perundang-undanganterkaitdilaksanakanolehinstansidan/ataupetugasyang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB
IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Peraturan Menteri ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan.
Agarsetiaporangmengetahuinya,memerintahkanpengundangan
PeraturanMenteriinidenganpenempatannyadalamBeritaNegaraRepublik
Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Ttd. NAFSIAH MBOI Diundangkan
di Jakarta pada tanggal 29 Oktober 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1752 - 14 - LAMPIRAN PERATURAN
MENTERI KESEHATAN NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN
PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT PENYELENGGARAAN PELAYANAN
GERIATRI DI RUMAH SAKIT I.LATAR BELAKANG
Pembangunankesehatandiarahkanuntukmeningkatkankesadaran,
kemauandankemampuanhidupsehatbagisetiaporangagar peningkatan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Pembangunankesehatandiselenggarakanberdasarkan
perikemanusiaan,pemberdayaandankemandirian,adildanmerata,
sertapengutamaandanmanfaatdenganperhatiankhususpada penduduk rentan
antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga
miskin.Dampakkeberhasilanpembangunankesehatanditandai
denganmeningkatnyaumurharapanhidup,menurunnyatingkat
kematianbayidanibumelahirkan.BerdasarkandataBiroPusat
Statistiktahun2014,umurHarapanHidup(UHH)di Indonesiauntuk
wanitaadalah73tahundanuntukpriaadalah69tahun.Badan
PerencanaanPembangunanNasionalmemproyeksikanumurharapan hidup di
Indonesia pada tahun 2025 dapat mencapai 73,6
tahun.Upayapeningkatankesejahteraanpadalanjutusiadiarahkanuntuk
memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif agar terwujud
kemandiriandankesejahteraan.Salahsatuupayayangdilakukan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit. Dalam
upaya peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit
yangberkualitas,meratadanterjangkaumakapelayanangeriatri
harusdilakukansecaraterpadumelaluipendekatanyangbersifat
interdisiplinolehberbagaitenagaprofesionalyangbekerjadalamtim
terpadugeriatri.Olehsebabitu,dalamrangkameningkatkan
pelayanankesehatangeriatridirumahsakitdanuntuk mengakomodasi
berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidangpelayanangeriatri,perludisusunpenyelenggaraanpelayanan
geriatri di rumah sakit.
- 15 - II.PRINSIP PELAYANAN GERIATRI
Mengingatberbagaikekhususanperjalanandanpenampilanpenyakit
padawargalanjutusia,makaterdapat duaprinsiputamayangharus
dipenuhigunamelaksanakanpelayanankesehatanpadawargalanjut
usiayaitupendekatanholistiksertatatakerjadantatalaksanasecara tim.
A.PRINSIP HOLISTIK Prinsip holistik pada pelayanan kesehatan lanjut
usia menyangkut berbagai aspek, yaitu:
1.Seorangwargalanjutusiaharusdipandangsebagaimanusia
seutuhnya,meliputijugalingkungankejiwaan(psikologis)dan
sosialekonomi.Aspekdiagnosispenyakitpadapasienlanjut
usiamenggunakanasesmengeriatri,meliputiseluruhorgan, sistem,
kejiwaan dan lingkungan sosial ekonomi.
2.Sifatholistikmengandungartisecaravertikalmaupun
horizontal.Secaravertikalberartipemberianpelayananharus dimulai
dari masyarakat sampai ke pelayanan rujukan tertinggi
(rumahsakityangmempunyaipelayanansubspesialisgeriatri).
Secarahorisontalberartipelayanankesehatanharus
merupakanbagiandaripelayanankesejahteraanwargalanjut
usiasecaramenyeluruh.Olehkarenanyaharusbekerjasecara
lintassektoraldengandinas/lembagaterkaitdibidang
kesejahteraan,misalnyaagama,pendidikandankebudayaan serta dinas
sosial. Untukmengupayakanprinsippelayananholistikyang
berkesinambungandansecaraberjenjang(vertikal)mulaidari
masyarakat,puskesmasdanrumahsakit,kontinuitas
pelayanankesehatangeriatrisecaragarisbesardapatdibagi menjadi:
a.PelayananKesehatanWargaLanjutusiadiMasyarakat (Community Based
Geriatric Service) Pada pelayanan ini, masyarakat harus diupayakan
berperan sertadalammenanganikesehatanparawargalanjutusia,
setelahdiberikanpelatihandanpenambahanpengetahuan
secukupnyadenganberbagaicaraantaralainceramah, simposium, lokakarya
danpenyuluhan-penyuluhan. - 16 - Semua upaya kesehatan yang
dilaksanakan yaitu pelayanan dari masyarakat, oleh dan untuk
masyarakat. Puskesmasdandokterpraktekmandirimerupakantulang
punggunglayananditingkatini.Masyarakatmemantau
kondisikesehatanwargalanjutusiadilingkungannyadan
menyampaikanpermasalahanyangadapadaPuskesmas setempat.
b.PelayananKesehatanWargaLanjutusiadiMasyarakat
BerbasisRumahSakit(HospitalBasedCommunityGeriatric Service)
Padapelayananini,rumahsakityangtelahmelakukan
layanangeriatribertugasmembinawargalanjutusiayang
beradadiwilayahnya,baiksecaralangsungatautidak
langsungmelaluipembinaanpadaPuskesmasyangberada
diwilayahkerjanya.Transferofknowledgeberupa
lokakarya,simposium,ceramah-ceramahbaikkepada
tenagakesehatanataupunkepadaawamperlu
dilaksanakan.Dilainpihak,rumahsakitharusselalu
bersediabertindaksebagairujukandarilayanankesehatan yang ada di
masyarakat. Pelayanankesehatangeriatriolehpuskesmas(puskesmas
basedgeriatricservices),yaitupelayanankesehatanwarga lanjut usia
yang diselenggarakan oleh puskesmas setempat.
Puskesmasmerupakanunitterdepandalammemberikan
pelayanankepadamasyarakatdanbertindaksebagai
konsultanterhadappelayanankesehatanwargalanjutusia di masyarakat,
sehingga pasien lanjut usia yang sebelumnya
dirawatataumendapatpelayanandirumahsakit,setelah kembali ke
masyarakat menjadi tanggung jawab
puskesmas.Kegiatandipuskesmasmeliputiupayapromotif,preventif,
dankuratifsederhanasesuaidenganPedomanPuskesmas
SantunLanjutusiaBagiPetugasKesehatan.Puskesmas
adalahperpanjangantanganrumahsakitsehingga
diharapkanterdapatpembinaandariinstitusiyanglebih
tinggiterhadapinstitusiyanglebihrendahdiwilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan rujukan timbal balik. - 17 -
Kegiatanpelayanankesehatanpadawargalanjutusia
diberikandidalamgedungpuskesmasmaupundiluar
gedung.Bentukkegiatanpelayanankesehatandiluargedung
sebagaibentukpelayananyangproaktifdilaksanakan melalui:
a.pelayanankesehatankelompoklanjutusia(Posyandu/ Posbindu Lanjut
usia); b.programperawatanwargalanjutusiadirumah(home care);
c.pelayanan kesehatan di panti sosial tresna wredha.
c.PelayananKesehatanWargaLanjutusiaBerbasisRumah Sakit (Hospital
Based Geriatric Service)
Padalayananini,pelayanankesehatangeriatriyang
dilaksanakandirumahsakitdilakukansecaraterpadu.
Rumahsakitmenyediakanberbagailayananbagipara lanjut usia, mulai
dari layanan sederhana berupa poliklinik lanjut usia, sampai pada
layanan yang lebih maju, misalnya
bangsalakut,kliniksiangterpadu(dayhospital),bangsal
kronisdan/ataupantirawatwredha(nursinghome). Disamping itu, rumah
sakit jiwa juga menyediakan layanan
kesehatanjiwabagipasienlanjutusiadenganpolayang
sama.Padatingkatini,sebaiknyadilaksanakansuatu
layananterkait(con-jointcare)antaraunitgeriatrirumah
sakitumumdenganunitpsikogeriatrisuaturumahsakit
jiwa,terutamauntukmenanganipenderitagangguanfisik dengan komponen
gangguan psikis berat atau sebaliknya.3.Pelayanan holistik harus
mencakup aspek promotif, pencegahan (preventif), penyembuhan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). B. PRINSIP TATAKERJA DAN
TATALAKSANA TIM
TimTerpaduGeriatrimerupakanbentukkerjasamamultidisiplin yang
bekerja secara interdisiplin dalam mencapai tujuan pelayanan
geriatri.Padatimmultidisiplinkerjasamaterutamabersifatpada
pembuatandanpenyerasiankonsep,sedangkanpadatim
interdisiplinkerjasamameliputipembuatandanpenyerasian konsep serta
penyerasian tindakan. - 18 - III.PELAKSANAAN PELAYANAN GERIATRI DI
RUMAH SAKIT A.PERSYARATAN BANGUNAN 1.Konstruksi bangunan a.Jalan
Jalanmenujukepelayanangeriatriharuscukupkuat,rata,
tidaklicinsertadisediakanjalurkhususuntuk pasien/pengunjung dengan
kursi roda. b.Pintu Pintuharuscukuplebaruntukmemudahkan
pasien/pengunjunglewatdengankursirodaatautempat tidur. Lebar pintu
sebaiknya 120 cm terdiri dari pintu 90 cm dan pintu 30 cm. c.
ListrikDayalistrikharuscukupdengancadangandayabilasuatu saat
memerlukan tambahan penerangan sehingga diperlukan
stabilisatoruntukmenjaminstabilitastegangan,dilengkapi dengan
generator listrik. d.Penerangan
Peneranganlorongdanruangharusterangnamuntidak
menyilaukan.Setiaplampupenerangandiatastempattidur harus diberi
penutup, agar tidak menyilaukan. e. Lantai
Lantaiharusrata,mudahdibersihkantetapitidaklicin,bila
adaundakanatautanggaharusjelasterlihatdenganwarna ubin yang berbeda
untuk mencegah jatuh. f. Langit-langit Langit-langit harus kuat dan
mudah dibersihkan.
g.DindingDindingharuspermanendankuatdansebaiknyadicat
berwarnaterang.Khususuntukdindingruanglatihan, sebaiknya dipilih
warna yang bersifat memberi semangat dan
disepanjangdinding,terdapatpeganganyangkuat sebaiknya terbuat dari
kayu (hand rail). - 19 - h.Ventilasi
Semuaruanganharusdibericukupventilasi.Ruanganyang
menggunakanpendingin/airconditionharusdilengkapi
cadanganventilasiuntukmengantisipasiapabilasewaktu-waktu terjadi
kematian arus listrik. i. Kamar mandi dan WC
Kamarmandimenggunakanklosetdudukdenganpegangan
disebelahkanandankirinya.Showerdilengkapidengan
tempatdudukdanpegangan.Gagangshowerharus
diletakkanditempatyangmudahdijangkauolehpasien
dalamposisiduduk.Demikianpulatempatsabunharus
diletakkansedemikianagarmudahdijangkaupasien.
Tersediabeluntukmemintabantuandanpintumembuka keluar. j. Air
Penyediaanairuntukkamarmandi,WC,cucitanganharus
cukupdanmemenuhipersyaratan.Semuafasilitasgedung
danlingkunganharusmengacukepadapedomanPekerjaan
Umumtentangstandartekniseksesibilitasgedungdan lingkungan.
k.Padadinding-dindingtertentuharusdiberipengamandan
kayuataualumunium(leuning)yangberfungsisebagai
peganganbagipasienpadasaatberjalansertauntuk melindungi dinding
dari benturan kursi roda. l.
Agardihindarisudut-sudutyangtajampadadindingatau
bagiantertentuuntukmenghindarikemungkinanterjadinya bahaya/trauma.
m.Disediakanwastafelpadasetiapruanganpemeriksaan, pengobatan dan
ruangan yang lain. 2.Kebutuhan Ruangan a.Ruang pendaftaran
administrasi Ruangan ini harus cukup luas untuk penempatan meja
tulis, lemariarsipuntukpenyimpanandokumenmedikpasien.
Letaknyadekatdenganruangtunggu,sehinggamudah dilihat oleh pasien
yangbaru datang. - 20 - b.Ruang tunggu Harus bersih dan cukup luas,
aman dan nyaman, baik untuk
pasiendariluarataupundaribangsalyangmenggunakan kursi roda atau
tempat tidur. c. Ruang periksa
Ruanganinidekatdenganruangpendaftaranserta
dilengkapidenganfasilitasdanalat-alatpemeriksaan. Ruangan terdiri
dari: 1)ruangperiksaperawatgeriatridansosialmedikuntuk melakukan
anamnesis; 2)ruang periksa dokter/tim geriatri; 3)WC dan kamar
mandi; dan4)ruangandiskusitimgeriatriataupertemuandengan keluarga
pasien (family meeting). d.Ruang bangsal geriatri
akutRuanginiharuscukupluasdansetidaknyaharus mempunyai fasilitas:
1)bangsalperawatanterbagiataslaki-lakidanperempuan dengan bel
terpasang disetiap dinding tempat tidur; 2)ruang semi intensif
dengan minimal 1 (satu) tempat tidur, terbagi atas laki-laki dan
perempuan (disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan); 3)ruang
dokter; 4)ruang rehabilitasi akut; 5)ruang perawat, dengan lokasi
yang memungkinkan untuk perawatmelihatsemuapasienyangsedangdalam
perawatan; 6)kamarmandidanWCyangjumlahnyasesuaidan
dilengkapidenganfasilitasdanpersyaratanuntukpasien lanjut usia;
7)kamarmandi/WCkhususuntukperawatdan pengunjung; 8)ruang rapat
kecil; dan 9)gudang. e. Ruang asuhan siang (day care)
Ruanginiharusluassertadilengkapidenganpembagian ruangan,
masing-masing untuk: 1)ruangistirahatdengantempattidurdankursi
bersandaran tinggi dilengkapi penyangga kaki; - 21 - 2)ruang
tindakan/periksa bila dibutuhkan; 3)ruang untuk
latihan/gimnasium/olahraga ringan;
4)ruangsimulasiaktivitassehari-hari(dapurkecildengan
perlengkapannya,kamar kecil dan lain-lain);
5)ruanguntukrekreasi/hobi,merangkapruangmakan bersama;
6)WC/kamarmandiyangjumlahnyadisesuaikandengan jumlah pengunjungdan
staf; 7)ruangan assessmentdan sosialisasi; 8)ruang terapi okupasi;
dan 9)ruang tamu, mebel dan pantry set. f. Ruang bangsal geriatri
kronis Ruanginiharuscukupluasdanpadadasarnyaperlu
dilengkapidenganfasilitasdanperlengkapansepertipada
bangsalakut.Ukuran/kapasitasruanglebihbesardari
bangsalakut,masing-masinguntuklaki-lakidan perempuan. Perlengkapan
sarana dan prasarana rehabilitasi medis sesuai
denganperlengkapanuntukdaycare.Sebaiknyaruangini
mempunyaitamanyangcukupluasdenganareatempat berjemur pasien serta
dilengkapi kolam dengan air mengalir. g. Ruang tempat penitipan
pasien geriatri (respite
care)Ruanginimiripdenganruangrawatkronisnamunterdiri
ataskamar/kamarmirippaviliunyangbertujuanuntuk
memberikanprivacybagipasienlanjutusiadenganfasilitas
sepertiperpustakaan,ruangbersosialisasidantamanuntuk
latihanberjalan(tamanmobilisasi).Sebaiknyajugaterdapat
ruanguntukpertemuandengankeluargapasienyang bergabung dengan ruang
assessment/ruang rapat. h.Ruang hospice care Hospice care merupakan
ruang perawatan bagi pasien paliatif
dirumahsakit.Perlengkapansaranadanprasarana
rehabilitasimedishospicecaresesuaidenganperlengkapan untuk day
care. Sebaiknya ruang ini mempunyai taman yang
cukupluasdenganareatempatberjemurpasienserta dilengkapi kolam
dengan air mengalir. - 22 - i. Ruang tenaga staf dan ruang
pertemuan, terdiri dari: 1)ruang ketua tim; 2)ruang anggota; 3)1
(satu) ruang pertemuan untuk tim; 4)ruang istirahat karyawan dan
pantry; dan 5)kamar kecil untuk karyawan. B.PERSYARATAN PERALATAN
NoJenis Alat Tingkatan Pelayanan SederhanaLengkapSempurnaParipurna
Ruang periksa 1Tempat tidur pasien 2 1 set alat pemeriksaan fisik
3EKG 4Light box 5 Bioelectrical impedance -- 6 Timbangan berat
badan dan pengukur tinggi badan 7 Instrumen penilaian Kognitif,
Psikologi, Psikiatri Ruang rawat inap 8Tempat tidur pasien-
9Oksigen- 10Suction- 11Komod- 12Light box- 13EKG- 14Blue bag-
15Chair scale- 16 Timbangan rumah tangga - Ruang Fisioterapi
17Paralel bar- 18Walker- 19Stick- 20Tripot- 21Quadripot- - 23 -
NoJenis Alat Tingkatan Pelayanan SederhanaLengkapSempurnaParipurna
22Kursi roda- 23Tilting table- 24Meja fisioterapi- 25Paralel bar-
26Alat diatermi- 27TENS- Ruang Asuhan Siang 28Paralel bar--
29Sepeda statis-- 30TENS-- 31EKG-- 32Tongkat ketiak-- 33Tongkat
lengan-- 34 Tripod, walker, kursi roda - - 35 Grip exerciser,
bantal pasir - - 36 Wax, parafin batah, matras - - 37 Intermitten
pneumatic compres - - 38Oxigen silinder portable, infus set -- 39
Standar infus, alat inhalasi - - 40 Thera band, Gimnic arte 75 - -
41 Softgym over, body ball 75 - - 42 Padded U sling with head
support - - 43 Nylon Mesh Bath sling - - 44 Convertible exercise
training stand - - 45 Endorphin pedal cycle - - 46 Hugger exercise
weight 48 - - 47Vinnyl Dumble Set-- - 24 - NoJenis Alat Tingkatan
Pelayanan SederhanaLengkapSempurnaParipurna 48 Multipurpose
combination rack - - 49Walbar-- 50Pulley exercise-- 51
Shoulderwheel exercise - - 52Quadriceps exercise-- 53Tempat tidur--
54 Kursi bersandaran tinggi - - Ruang bangsal geriatri kronis
55Tempat tidur pasien--- 56 Kursi roda, walker, tripod, quadriceps
exercise - -- 57Komod--- 58 Light box, senter, hammer reflex ---
Ruang Penitipan Pasien (respite care) 59Tempat tidur pasien--- 60
Kursi roda, walker, tripod, quadriceps exercise - -- 61Komod--- 62
Light box, senter, hammer reflex --- Ruang hospice care 63Tempat
tidur pasien--- 64 Kursi roda, walker, tripod, quadriceps exercise
- -- 65Komod--- 66 Light box, senter, hammer reflex --- - 25 -
C.TUGAS TIM TERPADU GERIATRI1.Ketua Tim Terpadu Geriatri Tugas
Pokok: 1)Melaksanakankoordinasipenyelenggaraanupaya pelayanan
geriatri sesuai dengan tingkatan pelayanan.
2)Melaksanakankoordinasipelaksanaankerjasamalintas program dan
lintas sektoral dengan berbagai disiplin. Uraian Tugas:
1)Merencanakan/membuatrencanakerjakebutuhantim geriatri setiap
tahunnya. 2)Menyelenggarakanpelayanangeriatriberdasarkanrencana
kebutuhanketenagaan,sesuaikebijaksanaanyangtelah ditetapkan oleh
direktur rumah sakit.
3)Menyelenggarakanrujukan,baikdidalammaupunkedan dari luar rumah
sakit. 4)Menyelenggarakankerjasamadengantim/departeman/
bagian/KSMF(KelompokStafMedikFungsional)laindi
rumahsakit,sertahubunganlintasprogramdanlintas sektoral melalui
direktur rumah sakit.
5)Memberikanlaporanberkalatimterpadugeriatrikepada Direktur Rumah
Sakit. 2.Koordinator rawat jalan Tugas Pokok:
Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridiruanglingkup
poliklinik,meliputiasesmengeriatri,tugaskonsultatifkuratif
(sederhana)sertamelaksanakanrujukankedandari tim/departemen/KSMF
lain bila perlu Uraian Tugas:
1)Merencanakan/membuatrencanakerjasertarencana kebutuhan poliklinik
geriatri setiap tahunnya.
2)Menyediakankelengkapanpelayanangeriatridipoliklinik
berdasarkankebijaksanaanyangtelahditetapkanoleh ketua tim geriatri.
3)Menyediakankelengkapantugaspendidikan,latihandan
penelitiansertapengembangansesuaikebijakantim geriatri. - 26 -
4)Menyelenggarakan kerja sama dengan SMF di rumah sakit.
5)Bertanggungjawabkepadaketuatimgeriatriatas penyelenggaraan
pelayanan geriatri di poliklinik. 3.Koordinator rawat inap
akutTugas Pokok:
Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridiruanglingkup
rawatinapakut,meliputipengkajian,tindakankuratif,
rehabilitasidankonsultasi,sertamelaksanakanrujukanke SMF lain bila
perlu. Uraian Tugas: 1)Merencanakan/membuatrencanakerjasertarencana
kebutuhan bangsal geriatri akut setiap tahunnya.
2)Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridirawatinap akut
berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim
geriatri. 3)Menyelenggarakantugaspendidikan,latihan,penelitian
serta pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri.
4)Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan SMF lain di Rumah
Sakit. 5)Bertanggungjawabkepadaketuatimgeriatriataslaporan
berkaladanpenyelenggaraanpelayanangeriatridirawat inap geriatri
akut. 4.Koordinator rawat inap kronik Tugas Pokok:
Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridiruanglingkup
rawatinapgeriatrikronis,meliputipengkajian,kuratif, konsultatif dan
rehabilitatif, serta mengadakan rujukan ke SMF lain bila perlu.
Uraian Tugas: 1)Merencanakan/membuatrencanakerjasertarencana
kebutuhan rawat inap geriatri kronis setiap tahunnya.
2)Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridiruang
lingkuprawatinapgeriatrikronissesuaikebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh katua tim geriatri.
3)Menyelenggarakantugaspendidikan,latihan,penelitian dan
pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri. - 27 -
4)Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan kepada SMF lain di rumah
sakit. 5)Bertanggung jawab atas laporan berkala rawat inap geriatri
kronis. 6)Bertanggungjawabkepadaketuatimgeriatriatas
penyelenggaraan geriatri di rawat inap geriatri kronis.
5.Koordinator klinik asuhan siang Tugas Pokok:
Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridiruanglingkup
klinikasuhansiang,meliputiasesmen,kuratif,rekreatifdan
rehabilitatif serta mengadakan rujukan ke SMF lain bila perlu.
Uraian Tugas: 1)Merencanakan/membuatrencanakerjasertarencana
kebutuhan klinik asuhan siang setiap tahunnya.
2)Menyelenggarakanupayapelayanangeriatridiruang
lingkupklinikasuhansiangberdasarkankebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh ketua tim geriatri.
3)Menyelenggarakantugaspendidikan,latihan,penelitian dan
pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri. 4)Menyelenggarakan
kerjasama dan rujukan dengan SMF lain di rumah sakit.
5)Bertanggungjawabataslaporanberkaladan penyelenggaraan geriatri di
klinik asuhan siang. D.ALUR PELAYANAN
Semuapasienlanjutusiayangdatangkepoliklinik/UGDakan
dilakukantriaseapakahtergolongkedalampasiengeriatri.Untuk
pasienlanjutusiabiasaakanditeruskankedokterspesialisyang
sesuaidenganpenyakitnya.Apabilatergolongpasiengeriatri
(misalnyamemiliki:penurunanstatusfungsional,adasindrom
geriatri,gangguankognitif-demensia,jatuhosteoporosisdan
inkontinensia)akandilakukanasesmengeriatrikomprehensifoleh Tim
Terpadu Geriatri. - 28 -
Perencanaantatalaksanapasiengeriatridisesuaikandenganjenis
pelayananyangadadirumahsakitmenuruttingkatanpelayanan
geriatridirumahsakit.Terdapat4(empat)modelalurpelayanan
pasiengeriatrimulaidaripelayanantingkatsederhana,lengkap,
sempurnadanparipurnayangmemilikiperbedaandalamjenis pelayanan yang
diberikan. Model 1.Alur Pelayanan di Rumah Sakit dengan Pelayanan
GeriatriTingkat Sederhana
Rumahsakitdenganpelayanangeriatrisederhanabolehmelakukan perawatan
inap namun karena belum terdapat ruang rawat khusus yakni ruang
rawat akut geriatri maka dapat dirawat di ruang rawat biasa. Rawat
Jalan (Poliklinik) Asesmen dan konsultasi Kuratif Intervensi
psikososial Rehabilitasi Triase di setiap Polikilinik
Departemen/UGD Asesmen geriatri komprehensif oleh tim terpadu poli
geriatri Masalah Geriatri: Kondisi medis umum Status fungsional
Psikiatri: Status mental, fungsi kognitif Sosial dan lingkungan
Rencana Tatalaksana Komprehensif oleh tim terpadu poli geriatri
Pasien lanjut usia Home Care/ Asuhan Rumah - 29 - Model 2. Alur
Pelayanan di Rumah Sakit dengan Pelayanan GeriatriTingkatLengkap
home care/ asuhan rumah Rawat Jalan (Poliklinik) Asesmen dan
konsultasi Kuratif Intervensi psikososial Rehabilitasi Triase di
setiap polikilinik departemen/UGD Asesmen geriatri komprehensif
oleh tim terpadu geriatri Masalah Geriatri: Kondisi medis umum
Status fungsional Psikiatri: Status mental, fungsi kognitif Sosial
dan lingkunganRencana Tatalaksana Komprehensif oleh tim terpadu
geriatri Pasien lanjut usiaRawat Inap Akut Asesmen dan konsultasi
Kuratif Intervensi psikososial: terapi kelompok Psikoedukasi
keluarga Rehabilitasi - 30 - Model 3.Alur Pelayanan di Rumah Sakit
dengan Pelayanan GeriatriTingkat Sempurna home care/ asuhan rumah
Rawat Jalan (Poliklinik) Asesmen dan konsultasi Kuratif Intervensi
psikososial Rehabilitasi Triase di setiap Polikilinik
Departemen/UGD Asesmen geriatri komprehensif dalam UPT geriatri
Masalah Geriatri: Kondisi medis umum Status fungsional Psikiatri:
Status mental, fungsi kognitif Sosial dan lingkunganRencana
Tatalaksana Komprehensif dalam UPT geriatri Pasien lanjut usia
Rawat Inap Akut Asesmen dan konsultasi Kuratif Intervensi
psikososial: terapi kelompok Psikoedukasi keluarga Rehabilitasi
Klinik Asuhan Siang Terapi terpadu (preventif, kuratif,
rehabilitatif) Rekreasi Cognitive remediation Reminiscence Life
review Terapi aktivitas - 31 - Model 4.Alur Pelayanan di Rumah
Sakit dengan Pelayanan GeriatriTingkat Paripurna home care/ asuhan
rumah Rawat Jalan (Poliklinik) Asesmen dan konsultasi Kuratif
Intervensi psikososial Rehabilitasi Triase di setiap Polikilinik
Departemen/UGD Asesmen geriatri komprehensif oleh Tim Geriatri
Masalah Geriatri: Kondisi medis umum Status fungsional Psikiatri:
Status mental, fungsi kognitif Sosial dan lingkunganRencana
Tatalaksana Komprehensif dalam pelayanan geriatri Pasien lanjut
usia Rawat Inap Akut/Kronis Asesmen dan konsultasi Kuratif
Intervensi psikososial: terapi kelompok Psikoedukasi keluarga
Rehabilitasi Klinik Asuhan Siang Terapi terpadu (preventif,
kuratif, rehabilitatif) Rekreasi Cognitive remediation Reminiscence
Life review Terapi aktivitas Respite care/Tempat Penitipan Lanjut
usia Hospice rawat inap Psikogeriatri - 32 -
Dalampenyelenggaraanpelayanan,peranTimTerpaduGeriatri
adalahmemberikanpelayanankesehatansecaraparipurna/
komprehensifterhadappasiengeriatri,berupapenegakkan diagnosis medik
dan fungsional (melalui suatu asesmen/pengkajian
paripurnapasiengeriatri),pelayanannon-medikamentosadan
medikamentosasertarehabilitasi,termasukpelayananpsikoterapi dan
pelayanan sosial medik. Pelayanan medikamentosa pada pasien
geriatribersifatmenyeluruh,denganmemerhatikanaspekfisiologi dan
nutrisi pasien.Saat pasien masih dirawat, selain diberikan
pendekatan kuratif dan
rehabilitatif,upayapromotifdanpreventifyangsesuaitetap
diberikan.Setelahupayapelayananterapimedikamentosadan
rehabilitasidiruangrawatinapdilaksanakan,pelayanan
dilanjutkandenganupayapelayanandiklinikasuhansiang dan/atau
poliklinik rawat jalan.Pada pemulangan pasien, dibuatkan
perencanaan pemulangan yang
berisikegiatanyangdapatdilakukandirumahsepertiterlihat
dalamFormulir.Perencanaanpulangdievaluasidanakhirnya
pasiendapatdipulangkansepenuhnyakemasyarakatdan mendapatkan
pelayanan geriatri oleh masyarakat melalui pelayanan rujukan.
E.PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pemantauandanevaluasidilaksanakansecaraberkesinambungan guna
mewujudkan keberhasilan program pelayanan kesehatan bagi
pasiengeriatri.Pemantauandanevaluasiharusditindaklanjuti
untukmenentukanfaktor-faktoryangpotensialberpengaruhagar
dapatdiupayakanpenyelesaianyangefektif.Pemantauandan
evaluasimutudilakukandalambentukkegiatanpencatatandan
pelaporan.Diperlukansejumlahindikatordalampencatatan, diantaranya
sebagai berikut:1.Lama rawat Lama rawat pasien geriatri di ruang
rawat inap akut tergantung
darikemampuanTTGsertadukungansaranadanprasarana. Makin terampil dan
lengkap, lama rawat akan semakin singkat.
Rata-ratalamarawatpasiengeriatriyangmasukkarena
mengalamigeriatricgiantsdandirawatinapdengan
menerapkanpengkajianparipurnapasiengeriatriadalah12 hari. - 33 -
2.Status fungsional
Statusfungsionalpasiendiukursejakpasienmasukrumah sakit sampai saat
pemulangan. Diukur rata-rata kenaikan skor status fungsional pasien
geriatri dengan karakteristik seperti di atas adalah 4/20 jika
menggunakan instrumen ADL Barthel. 3.Kualitas hidup
Penilaiankualitashidupharusmenggunakaninstrumenyang mampu menilai
kualitas hidup terkait kesehatan (health related
qualityoflife=HRQoL).Salahsatuinstrumenyangsering
digunakanadalahEQ5D(Euro-QualityofLifeFiveDimension)
yangmengukurlimadimensiatauaspekyangmemengaruhi
kesehatan.StandarnilaiEQ5D0,71denganEQ5D-VAS minimal 79%.4.Rawat
inap ulang (rehospitalisasi)
Rehospitalisasiadalahperawatankembalisetelahpulangke rumah dari
rumah sakit. Perawatan yang terjadi kembali dalam
30haripertamapascarawatmenggambarkanadanya
permasalahankesehatanyangsesungguhnyabelumoptimal
ditatalaksanadirumahsakit.Persentasemaksimal
rehospitalisasipasiengeriatripascarawatinapakutadalah
15%.Rehospitalisasiinidapatdipengaruhiolehkesiapantim
terpadugeriatrisertadukunganyangadadirumahsakit.
Rehospitalisasijugatakterlepasdaripengaruhkemampuan puskesmas dan
community based geriatric service. 5.Kepuasan pasien Kepuasan
pasien diukur saat pasien pulang dengan instrumen
yangsecarasahihdapatmengukurkepuasanpasien.Salah
satuinstrumenyangseringdigunakanadalahPatientss
SatisfactionQuestionair(PSQ)yangtelahdiujikesahihan (Spearman
correlation coefficient: 0,383 0,607 ; p < 0,01) dan
keandalannya(Cronbachsalpha:0,684).Instrumenini memiliki nilai
standar minimal 190. MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Ttd.
NAFSIAH MBOI FORMULIR CONTOHRENCANA KEGIATAN (DISCHARGE PLANNING)
I.PASIEN MANDIRI WAKTUAKTIVITASOBATMAKANANMINUMAN 05.00 -
08.00Bangun, membasuh wajah A B C DMakan regal dengan teh Makan
telur Minum susu 08.00 - 09.00Berkebun Senam ringan sambil
berjemur15-30 menit 09.00 - 10.00Snack Makanan cair 150 cc 10.00 -
10.30Mandi 10.30 - 12.00Berkebun MembacaMenonton TV 12.00 - 14.00A
B Jadwal makan siang 14.00 - 17.00Berkebun Bermain dengan cucu
16.00 - 16.30Senam ringan 30 menit 16.30 - 17.00Snack sore 17.00 -
17.30Mandi 17.30 - 19.00Duduk-duduk / menonton TV Menerima tamu
19.00 - 20.00A B D Makan malam 21.00Makanan cair 200cc 20.00 -
24.00Menonton TV, bermain dengan cucu.(kadang-kadang menerima tamu)
II.PASIEN KETERGANTUNGAN BERAT WAKTUAKTIVITASOBATMAKANANMINUMAN
05.00 - 05.30 Cek pembalut, kasur, alas tempat tidur, kulit
genitalia, adakah urin, feses - 05.30 - 06.30 Senam ringan (latihan
lingkup gerak sendi pasif) 15-30 menit 06.30 - 07.30 Dimandikan,
dibersihkan, ganti pakaian 07.30 - 08.30 Memposisikan (elevasi
kepala dan bahu 30 derajat); Meyakinkan posisi NGT yang benar A B
CSarapan Makanan cair 200cc Bilas 50 cc air putih 08.30 - 10.00
Berjemur Menonton TV Berbaring di ruang keluarga (interaksi dgn
keluarga) 10.00 - 10.30 Memposisikan (elevasi kepala dan bahu 30
derajat); Meyakinkan posisi NGT yang benar Snack, atau susu, atau
suplemen Air putih atau susu 100 cc 10.30 - 12.30 Istirahat Bermain
dengan cucu 12.30 - 13.30 Memposisikan (elevasi kepala dan bahu 30
derajat); Meyakinkan posisi NGT yang benar Obat A B CMakan siang,
blender Air putih 200 cc 13.30 - 16.00 Istirahat siang 16.00 -
16.30 Senam ringan (latihan lingkup gerak sendi pasif) 30 menit
16.30 - 17.00 Dimandikan17.00 - 17.30 Memposisikan (elevasi kepala
dan bahu 30 derajat); Meyakinkan posisi NGT yang benar Snack
soreBilas 50 cc air putih 17.30 - 19.00 Duduk-duduk / menonton TV
Menerima tamu WAKTUAKTIVITASOBATMAKANANMINUMAN 19.00 - 20.00
Memposisikan (elevasi kepala dan bahu 30 derajat); Meyakinkan
posisi NGT yang benar B C D Makan malam Bilas 50 cc air putih
21.00Memposisikan (elevasi kepala dan bahu 30 derajat); Meyakinkan
posisi NGT yang benar Susu 200cc 20.00 -24.00Menonton TV, bermain
dengan cucu; sampai tidur