Firman Ardiansyah | Perlukah menggunakan tombol Cancel di Web? Copyright http://f.ardiansyah.staff.ipb.ac.id/2010/11/18/perlukah-menggunakan-tombol-cancel-di-web/ Perlukah menggunakan tombol Cancel di Web? Pembahasan bisa kita tinjau dari dua model aplikasi web yang ada saat ini. Pertama dari aplikasi web yang berbasis html dan berbasis Ajax / Rich Internet Application (RIA). Web pada awalnya adalah lingkungan navigasi di mana pengguna sering beralih dari halaman satu ke halaman lain untuk mendapatkan informasi menggunakan hyperlink. Jika pengguna merasa berada di dalam lingkungan yang tidak diinginkan atau tidak diketahui akhirnya, mereka lebih mengandalkan tombol Back atau Close pada Window. Perilaku Back ini sangat kuat bagi pengguna Web sehingga pada kasus aplikasi/form yang berbasis html, pembuatan tombol Cancel/Batal secara eksplisit tidak perlu dilakukan. Jika memang pengguna berniat membatalkan apa yang dia lakukan atau pada saat awal dia sudah melihat form yang tidak dia inginkan, maka pengguna lebih cenderung menekan tombol Back. Namun, anda dapat membuat tombol Cancel ketika pengguna mungkin merasa takut ketika mereka telah mengisi sesuatu dan kemudian mereka putuskan untuk tidak menuntaskannya. Dengan adanya cara yang eksplisit untuk membatalkan tindakan (menekan tombol Cancel) akan memberikan rasa aman bahwa mereka telah benar-benar membatalkan apa yang telah mereka lakukan. Pemakaian tombol Cancel berguna untuk form yang memerlukan banyak langkah di mana pengguna memiliki kemajuan tindakan di setiap halaman yang telah dilaluinya. Misalkan pengguna melakukan pemesanan tiket dan sudah sampai pada tahapan booking dengan mengisikan data lengkap penumpang, tapi belum sampai tahap pembayaran dan dia ingin memastikan bahwa pembatalannya akan menyebabkan tindakan yang telah dia lakukan tidak lagi tersimpan di cookies ataupun di history transaksinya. Pada kondisi ini efek penekanan tombol Cancel dapat berupa tampilan dialog pemastian pembatalan dan informasi bahwa transaksi telah dibatalkan, dan kemudian pengguna dapat diarahkan ke isi web tertentu. Ditilik dari sudut pengembang, tetap harus dipertimbangkan bahwa pengembang tidak dapat mengandalkan pengguna untuk mengklik Cancel meskipun sudah ditawarkan. Sehingga logika Back/Close harus dapat menangani form berbentuk multi-step yang ditinggalkan penggunanya di tengah-tengah. Hal ini tentunya akan menambahkan kesulitan bagi pengembang. Sehingga untuk aplikasi yang rumit semacam ini lebih disarankan menggunakan bentuk lain seperti pemanfaatan Ajax/RIA. page 1 / 2