Top Banner
PERLAWANAN TERHADAP KOLONIAL BELANDA Kelompok 4 : 1. Afifah Zulianuriawani 2. Hermanto 3. Raharani 4. Rifky Alaf Haikal 5. Yessika Yolanda 6. Yohanes Putra Togar Hasian Hutepea
26

Perlawanan terhadap kolonial belanda

Apr 16, 2017

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perlawanan terhadap kolonial belanda

PERLAWANAN TERHADAP KOLONIAL BELANDA

Kelompok 4 :1. Afifah Zulianuriawani2. Hermanto 3. Raharani 4. Rifky Alaf Haikal5. Yessika Yolanda6. Yohanes Putra Togar Hasian Hutepea

Page 2: Perlawanan terhadap kolonial belanda

Perang ini disebabkan oleh :1. Tindakan Belanda yang sewenang-wenang2. Monopolinya yang merugikan

Ini yang menyebabkan Pattimura berkewajiban membebaskan rakyat Saparua Maluku. Residen Van den Berg menolak membayar harga perahu menurut kesepakatan. Hal ini berakibat menambah kemarahan rakyat. Pattimura yang juga dikenal dengan nama Thomas Matulessi menyerbu benteng Duurstede dan berhasil menguasainya dan residen Van den Berg terbunuh.

Perang di Maluku (1817)

Page 3: Perlawanan terhadap kolonial belanda

Penggantinya ialah Letkol Groot yang berpolitik licik serta berusaha memecah belah. Banyak pemimpin yang ditangkapnya sehingga kekuatan semakin lemah. Maka dalam pertempuran selanjutnya, Pattimura beserta kawan-kawannya tertangkap dan pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung di benteng New Victoria. Perjuangannya dibantu Christina Martha Tiahahu.

Page 4: Perlawanan terhadap kolonial belanda

Mula-mula merupakan perang antara kaum adat dengan para ulama .

Perang ini disebabkan oleh:1. Adanya perbedaan pendapat antara kaum

ulama dengan kaum adat.2. Kaum ulama ingin memberantas kebiasaan buruk yang

dilakukan kaum adat, seperti berjudi, menyambung ayam dan mabuk.

PERANG PADRI (1821-1832)

Page 5: Perlawanan terhadap kolonial belanda

Karena terdesak kaum adat meminta bantuan kepada Belanda, tetapi kaum paderi menyadari maksud pihak Belanda untuk menguasai Sumatra Barat. Lalu kaum adat dan paderi bersatu untuk melawan Belanda. Belada meminta bantuan dari Pulau Jawa yang diperkuat oleh Pasukan Sentot Ali Basa Prawirodirjo, tetapi Sentot Ali Basa Prawirodirjo akhirnya berpihak kepada kaum Paderi sehingga Sentot Ali Basa Prawirodirjo ditangkap dan dibuang ke Cianjur. Dengan siasat Benteng Stelsel pada tahun 1837 Belanda mengepung Imam Bonjol, sehingga Imam Bonjol ditangkap dan dibuang ke Cianjur kemudian dipindahkan ke Manado hingga wafat tahun 1864.

Page 6: Perlawanan terhadap kolonial belanda

Penyebab terjadi Perang Diponegoro adalah :1. Sebab umum a. Penderitaan dan kesenggaraan rakyat akibat pajak.b. Campur tangan Belanda dalam urusan istana.c. Munculnya kecemasan dikalangan para ulama karena berkembangnya Budaya Barat.

2. Sebab khusus Belanda membuat jalan di Tegalrejo yang melewati makam leluhur Diponegoro tanpa minta izin terlebih dahulu.Dalam perang ini Diponegoro menggunakan siasat perang gerilya yang didukung oleh kaum bangsawan dan ulama serta bupati, antara lain Kyai Mojo dan Sentot Ali Basa Prawirodirjo

PERANG DIPONEGORO (1825-1830)

Page 7: Perlawanan terhadap kolonial belanda

Belanda menggunakan siasat benteng stelsel dalam upaya mengalahkan diponegoro. Pasukan Diponegoro semakin lemah terlebih lagi pada tahun 1829 Kyai Mojo dan Sentot Ali Basa memisahkan diri. Lemahnya pasukan Diponegoro menyebabkan Diponegoro menerima tawaran Belanda untuk berunding di Magelang, dalam perundingan ini pihak Belanda diwakili oleh Jenderal De Kock namum perundingan mengalami kegagalan dan Diponegoro di tangkap dan dibawa ke Batavia, selanjutnya dipindahkan ke Menado kemudian dipindahkan lagi ke Makasar dan meninggal di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.Pengeran Diponegoro.

Page 8: Perlawanan terhadap kolonial belanda

Perlawanan dipimpin oleh para Bangsawan (Tengku) dan para tokoh ulama (Tengku) seperti Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Penglima Polem, Cut Nyak Dien, Cut Mutia dan lain-lain.Dalam rangka pax netherlandika.

Penyebab peperangan : 1) Karena Belanda melanggar Perjanjian Traktat

London tahun 1824 yang berisi bahwa Inggris dan Belanda tidak boleh mengganggu ke merdekaan Aceh.

Perang di Aceh (1873-1904)

Page 9: Perlawanan terhadap kolonial belanda

2) Untuk menguasai Aceh, Belanda menggunakan cara seperti Konsentiasi Stelsel dan mendatangkan ahli Agama Islam yaitu Snouch Hurgronye.

3) Akhirnya Aceh dapat dikuasai oleh Belanda, kemudian Raja-Raja didaerah yang berhasil dikuasai oleh Belanda diikat dengan Plakat Pendek yang isinya :1. Mengakui kedaulatan Belanda atas daerahnya.2. Tidak akan mengadakan hubungan dengan negara lain.3. Taat dan patuh pada Pemerintah Belanda

Page 10: Perlawanan terhadap kolonial belanda

Penyebab peperangan : 1. Sikap tegas penolakan Sultan Badruddin atas

kedatangan Belanda yang ingin kembali menguasai Palembang setelah Inggris meninggalkan Indonesia.

Sultan Badruddin dahulu pernah menjadi Sultan Palembang dan kemudian diturunkan secara paksa oleh pemerintah Inggris ketika masih berkuasa di Indonesia, yaitu digantikan oleh Sultan Najamuddin.

Perang di Palembang (1804-1821)

Page 11: Perlawanan terhadap kolonial belanda

2. Setelah merebut kembali kekuasaan kesultanan dari Najamuddin, tahun 1819 Sultan Badruddin selalu menghalangi setiap kapal Belanda yang memasuki sungai Musi.

Insiden ini banyak menelan korban terutama dari pihak Belanda. Pihak Belanda tidak tinggal diam dan menyerbu Palembang hingga meletuslah perang Palembang. Pada tahun 1821, Belanda dapat menguasai ibu kota Palembang dan menangkap Sultan Badruddin. Setelah Sultan Badruddin tertangkap, selanjutnya ia diasingkan ke Ternate.Perlawanan rakyat Palembang masih sering terjadi pada tahun 1825, tetapi status Kerajaan Palembang telah dibubarkan oleh Belanda.

Page 12: Perlawanan terhadap kolonial belanda

Patih Jelantik adalah patih Kerajaan Buleleng yang melawan Belanda. Penyebab peperanga :

1. Hukum tawan karang adalah hak Raja Bali yang akan dihapus Belanda. 

2. Raja harus melindungi perdagangan Belanda di Bali.

3. Belanda diizinkan mengibarkan bendera di Bali.Adanya aturan-aturan yang ditetapkan Belanda tersebut membuat Raja Bali merasa diinjak-injak kekuasaannya oleh Belanda. Maka, dikobarkanlah perang anti-Belanda. Jalannya perang sebagai berikut :

Perang di Bali (1846-1849)

Page 13: Perlawanan terhadap kolonial belanda

1. Perang Buleleng (1846)Ini terjadi karena Raja Buleleng merampas kapal Belanda sehingga terjadi pertempuran dan Buleleng jatuh ke tangan Belanda. Kemudian raja menyingkir ke benteng Jagaraga bersama Patih Jelantik.

2. Perang Jagaraga 1848Dalam pertempuran ini, Patih Jelantik bertahan di benteng Jagaraga. Tetapi, akhirnya ada salah satu bagian yang berhasil dikuasai Belanda, namun Patih Jelantik tetap bertahan.

3. Perang Jagaraga IIIni terjadi karena Raja Buleleng merampas kapal Belanda sehingga terjadi pertempuran dan Buleleng jatuh ke tangan Belanda. Kemudian raja menyingkir ke benteng Jagaraga bersama Patih Jelantik.

Page 14: Perlawanan terhadap kolonial belanda

Sebab Umum :1. Belanda yang merajela di pengusahaan perkebunan dan

pertambangan di Kalimantan Selatan.2. Belanda bermaksud untuk menguasai Kalimantan Selatan.3. Belanda terlalu ikut campur tangan dengan urusan

kerajaan.Sebab Khusus :4. Pangeran Hidayatullah yang seharusnya menjadi Sultan

Banjar ditangguhkan oleh Belanda kesultanannya yang kemudian menganggap Tamjidullah sebagai sultan yang sebenarnya tidak berhak menjadi sultan. Setelah mencopot Tamjidullah dari kursi sultan, Belanda membubarkan Kesultanan Banjar.

Perang Banjar (1859-1905)

Page 15: Perlawanan terhadap kolonial belanda

• Pangeran Hidayatullah yang ditangguhkan kesultanannya oleh Belanda semakin geram melihat sikap Belanda yang kemudian mengangkat Tamjidullah sebagai sultan. Tamjidullah tidaklah disenangi oleh masyarakat Banjar, akibatnya kekacaun terjadi. Para tokoh-tokoh seperti Pangeran Antasari dan Aling serta para punggawa Kesultanan Banjar yang tidak suka dengan Belanda mendorong terjadinya perang untuk mengusir Belanda dari tanah Banjar dan mengembalikan Kesultanan Banjar ke Pangeran Hidayatullah.

Page 16: Perlawanan terhadap kolonial belanda

• Pangeran Hidayatullah, Pangeran Antasari dan para tokoh besar lainnya melakukan gerilya untuk menghancurkan pos-pos Belanda. Mereka tidak pernah menyerah ataupun mau menerima imbalan agar menghentikan perang. Perang ini berkobar selama beberapa dekade, hingga Pangeran Hidayatullah tertangkap saat menyerbu pos Belanda di Barabai bersama dengan Demang Lehman, ia lalu diasingkan ke Cianjur bersama anggota keluarganya yang ikut bergerilya

Page 17: Perlawanan terhadap kolonial belanda

• Setelah Sultan Hidayatullah ditipu belanda dengan terlebih dahulu menyandera Ratu Siti (Ibunda Pangeran Hidayatullah) dan kemudian diasingkan ke Cianjur, maka perjuangan rakyat Banjar dilanjutkan pula oleh Pangeran Antasari. Sebagai salah satu pemimpin rakyat yang penuh dedikasi maupun sebagai sepupu dari pewaris kesultanan Banjar.

• Untuk mengokohkan kedudukannya sebagai pemimpin perjuangan umat Islam tertinggi di Banjar bagian utara (Muara Teweh dan sekitarnya), maka pada tanggal 14 Maret 1862, bertepatan dengan 13 Ramadhan 1278 Hijriah.

Page 18: Perlawanan terhadap kolonial belanda

• Dengan seruan : "Hidup untuk Allah dan Mati untuk Allah!“

• Setelah berjuang di tengah-tengah rakyat, Pangeran Antasari kemudian wafat tanpa pernah menyerah, tertangkap, apalagi tertipu oleh bujuk rayu Belanda pada tanggal 11 Oktober 1862 di Tanah Kampung Bayan Begok, Sampirang, dalam usia lebih kurang 75 tahun. Menjelang wafatnya, beliau terkena sakit paru-paru dan cacar yang dideritanya setelah terjadinya pertempuran di bawah kaki Bukit Bagantung.

Page 19: Perlawanan terhadap kolonial belanda

1. Asal – Asula. Di awal abad ke-20, penduduk Batak Toba hidup

berkelompok dengan marga-marga otonom.b. Setiap daerah atau clan otonom tersebut mempunyai

raja. Sisingamangaraja adalah pemimpin (religius) yang paling disegani saat itu.

c. Sisingamangaraja adalah keturunan seorang pejabat yang ditunjuk oleh Raja Pagaruyung yang sangat berkuasa

Perang Tapanuli (1870-1907)

Page 20: Perlawanan terhadap kolonial belanda

2. Latar Belakang Terjadinya Perlawanan Sisingamangaraja (perang tapanuli) :

a. Perang Tapanuli (1878-1907) terjadi karena diberlakukannya politik liberal yang membebaskan para pengusaha Eropa untuk dapat menyewa tanah penduduk pribumi dengan harga murah.

b. Adanya Zending atau misi penyebaran agama kristen di Tapanuli dan sekitarnya.

c. Belanda memperluas kekuasaannya dalam rangka Pax Netherlandica.

d. Kemarahan sisingamangaraja atas penempatan pasukan Belanda di Tarutung .

Page 21: Perlawanan terhadap kolonial belanda

c. Jalannya peperangand. Pada tanggal 16 Februari 1878 dan penyerangan

ke pos Belanda di Bahal Batu mulai dilakukan.e. Pada tanggal 14 Maret 1878 datang Residen Boyle

bersama tambahan pasukan yang dipimpin oleh Kolonel Engels sebanyak 250 orang tentara dari Sibolga.

f. Pada tanggal 1 Mei 1878, Bangkara pusat pemerintahan Sisingamangaraja diserang pasukan kolonial.

g. Pada tahun 1877 para misionaris di Silindung dan Bahal Batu meminta bantuan kepada pemerintah kolonial Belanda dari ancaman diusir oleh Singamangaraja XII.

Page 22: Perlawanan terhadap kolonial belanda

e. Pada 3 Mei 1878 seluruh Bangkara dapat ditaklukkan namun Singamangaraja XII beserta pengikutnya dapat menyelamatkan diri dan terpaksa keluar mengungsi.

f. Akhir Desember 1878 beberapa kawasan seperti Butar, Lobu Siregar, Naga Saribu, Huta Ginjang, Gurgur juga dapat ditaklukkan oleh pasukan kolonial Belanda.

g. Sisingamangaraja XII menjalin hubungan dengan pasukan Aceh dan dengan tokoh-tokoh pejuang Aceh beragama Islam untuk meningkatkan kemampuan tempur pasukannya.

Page 23: Perlawanan terhadap kolonial belanda

h. Pada tanggal 8 Agustus 1889, pasukan Sisingamangaraja XII kembali menyerang Belanda. Seorang prajurit Belanda tewas, dan Belanda harus mundur

i. Pada tahun 1888, pejuang-pejuang Batak melakukan penyerangan ke Kota Tua. Mereka dibantu orang-orang Aceh yang datang dari Trumon.

Page 24: Perlawanan terhadap kolonial belanda

4. Akhir Perlawanan Sisingamangaraja XIa. Pada Tahun 1907Pertahanan Raja Si Singamangaraja

XII diserang dari tiga jurusan. Tetapi Raja Si Singamangaraja XII tidak bersedia menyerah.

b. Kaum wanita dan anak-anak tertangkap oleh Belanda pada Tanggal 17 Juni 1907 Singamangaraja XII oleh pasukan Marsose Belanda pimpinan Kapten Christoffel.

c. Raja Si Singamangaraja XII gugur bersama dua putranya Patuan Nagari dan Patuan Anggi serta putrinya Lopian.

d. Banyak gugurnya pengikut dan beberapa panglimanya termasuk yang berasal dari Aceh, karena mereka juga berprinsip pantang menyerah.

Page 25: Perlawanan terhadap kolonial belanda

Pertanyaan

Page 26: Perlawanan terhadap kolonial belanda