Top Banner
Perkembangan Perkembangan Iptek di Iptek di Indonesia Indonesia
18

Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

Jan 30, 2016

Download

Documents

dessy

Sejarah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

Perkembangan Perkembangan Iptek di IndonesiaIptek di Indonesia

Page 2: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

Ilmu pengetahuan dan teknologi modern mulai berkembang di Indonesia sejak masa kolonial Belanda pada kurun abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Perkembangan iptek ini ditandai dengan berdirinya perusahaan swasta asing, misi keagamaan, dan pendidikan Barat. Teknologi modern Barat diperkenalkan pertama-tama melalui pabrik gula, kemudian menyebar ke sektor lainnya antara lain, galangan kapal, pertambangan batu bara, timah, gas, dan minyak bumi. Perkembangan ilmu pengetahuan Barat ke dalam masyarakat Indonesia tersebar melalui pembukaan sekolah-sekolah Barat bagi penduduk Bumiputera sejak pertengahan abad ke-19

Dalam perkembangan ipteknya, Indonesia memang masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan bahkan sesama negara Asia sendiri. Hal ini pada dasarnya tidak dapat dilepaskan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1.Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang mendapat pendidikan Barat

2.Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang terlibat secara langsung dalam pengembangan iptek yang dikembangkan Barat

3.Tidak adanya keinginan, baik dari penguasa kolonial maupun perusahaan swasta asing dalam melakukan alih teknologi bagi penduduk pribumi

4.Tidak terjadinya industrialisasi

5.Tidak terjadinya inovasi teknologi yang berarti dalam masyarakat Indonesia sendiri

Page 3: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

1) Lembaga-Lembaga yang Menjadi Pusat Pengembangan Iptek

Lembaga pendidikan dan penelitian peninggalan Belanda

- Technische Hoge School (THS-kini ITB) atau Sekolah Tinggi Teknik di Bandung

- Landbouw Hoge School atau Sekolah Tinggi Pertanian di Bogor

- Rechts Hoge School (RHS) atau Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta

- Geneeskundige Hoge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta

- Institut Eijkman di Jakarta

- Observatorium Boscha di Lembang, Jawa Barat

Pada tahun 1970-an, perkembangan iptek mulai menunjukkan kemajuan yang ditentukan oleh faktor-faktor berikut :

Perkembangan ekonomi, Perluasan kesempatan pendidikan, Industrialisasi. Modernisasi pertanian, dan Perubahan sosial budaya.

Page 4: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

Pada tanggal 23 Agustus 1967, pemerintah mendirikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai fusi dari Departemen Riset Nasional dan MIPI dengan fungsi sebagai berikut :Memberi nasihat kepada pimpinan pemerintahan.Membimbing aparatur-aparatur penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi.Membina tenaga-tenaga penelitian agar mempunyai rasa kesadaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi.Menanam, memupuk, mengembangkan dan membina kesadaran ilmiah rakyat Indonesia.Menyelenggarakan hubungan dan kerja sama dengan badan Internasional dan badan ilmiah negara lain.

LIPI mempunyai beberapa lembaga sebagai realisasi dari fungsi pembinaan tenaga-tenaga penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan potensi iptek di Indonesia, antara lain :

1.Lembaga Biologi Nasional (LBN)

2.Lembaga Geologi dan Pertambangan Nasional (LGPN)

3.Lembaga Oseanologi Nasional (LON)

4.Lembaga Fisika Nasional (LFN)

5.Lembaga Instrumentasi Nasional (LIN)

6.Lembaga Metalurgi Nasional (LMN)

7.Lembaga Elektronika Nasional (LEN)

8.Lembaga Kimia Nasional (LKN)

9.Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional (Leknas)

10.Lembaga Riset Kebudayaan Nasional (LKRN)

Page 5: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

2) Pengangkatan Menteri Negara Riset untuk Pengembangan IptekMenristek mempunyai tugas pokok mengembangkan penelitian dan teknologi serta penerapannya semakin terarah dan terpadu sesuai dengan keperluan pembangunan. Fungsi Menristek adalah sebagai berikut :

a. Mempersiapkan perumusan kebijakan pemerintah yang bersangkutan dengan penelitian, pengembangan, dan penerapan riset dan teknologi.

b. Merencanakan secara teratur dan menyeluruh perumusan kebijakan.

c. Mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan teknologi seluruh instansi pemerintah agar terciptanya kerja sama yang serasi, selaras, teratur, bulat dan mantap.

d. Mengkoordinasikan kegiatan operasional LIPI, Batan, Bakosurtanal, Lapan dan BPS. 

3) Bidang-Bidang yang Menjadi Prioritas IptekPengembangan Iptek di Indonesia disesuaikan dengan pembangunan dibidang industri dan pertambangan. Pengembangan Iptek tidak terlepas dari keharusan memperhatikan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup serta peningkatan taraf hidup rakyat indonesia. Prioritas riset dan teknologi meliputi bidang-bidang :

a. Bidang kebutuhan dasar manusia : melalui usaha pemenuhan kebutuhan dasar yang difokuskan pada masalah pangan dan kesehatan.

b. Bidang sumber daya alam dan energi: yang menunjang pemanfaatan, pemeliharaan, penggunaan, sumber daya alam dan energi untuk pembangunan nasional.

c. Bidang industri: untuk meningkatkan kemampuan nasional yang difokuskan pada  pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi.

d. Bidang pertahanan dan keamanan : yang difokuskan pada peningkatan ketahanan bangsa untuk masa kini dan masa yang akan datang.

e. Bidang sosial ekonomi, filsafat, budaya, hukum dan perundang-undangan, bidang berusaha menunjang pembangunan nasional dibidang tersebut.  

Page 6: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

B.B. Perkembangan Teknologi Komunikasi,Perkembangan Teknologi Komunikasi,Informasi, dan TransportasiInformasi, dan Transportasi

1.1. Teknologi KomunikasiTeknologi Komunikasi

Dunia telekomunikasi Indonesia mengalami perubahan yang penting sejak akhir tahun 1960-an. Jaringan gelombang mikro lintas Sumatra diselesaikan pada tahun 1975 dan jaringan gelombang mikro Indonesia Timur dapat diselesaikan pada tahun 1978.

Pada saat yang sama, muncul gagasan tentang perlunya penggunaan jaringan telekomunikasi melalui satelit, terutama untuk kepentingan hubungan dengan luar negeri. Sebagai realisasinya, Indonesia sepakat menjalin kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi internasional ITT yang kemudian mendirikan PT. Indonesian Satellite (Indosat) pada tahun 1967.

Untuk mengatasi berbagai kendala yang muncul, pada tanggal 15 Februari 1975, Indonesia akhirnya menandatangani pengadaan dua satelit, yaitu satu stasiun pengendali utama dan 40 stasiun bumi. Sebagai langkah penunjang, pemerintah Indonesia mulai membangun sumber daya manusia dan fisik sejak tahun 1974.

Langkah selanjutnya adalah dibangunnya pusat pengendalian satelit di Cibinong, Jawa Barat, yang diikuti oleh pembangunan beberapa stasiun bumi lainnya.

Para pakar teknologi komunikasi Indonesia dibantu oleh tenaga ahli dari luar negeri, bekerja sama mengoprasikan teknologi komunikasi modern yang kemudian diberi nama Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa.

Page 7: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

Pada tanggal 8 Juli 1976, Satelit Palapa generasi pertama diluncurkan dari Cape Caneveral Florida, AS. Setelah berhasil mengorbit, satelit Palapa mulai berfungsi sebagai media komunikasi yang dapat menjangkau sebagian besar wilayah Indonesia dan beberapa negara sekitarnya pada tanggal 16 Agustus 1976. Pada waktu itu, Indonesia tercatat sebagai negara ke-4 yang memiliki sistem komunikasi satelit domestik setelah Kanada, Uni Soviet, dan Amerika Serikat.

Penggunaan SKSD Palapa (sejak 1976) digunakan untuk melayani telepon, telegram dan teketeks, serta siaran televisi. Disamping itu, perkembangan teknologi komputer yang dipadukan sebagai media komunikasi dan informasi melalui jaringan internet makin memperluas penggunaan satelit dalam pengembangan sistem komunikasi dan informasi.

Berbagai langkah yang diambil pemerintah untuk memperlancar penyebaran dan meningkatkan arus informasi, misalnya :- Membangun stasiun pemancar radio- Membangun stasiun pemancar maupun stasiun relay televise- Memberikan fasilitas penerbitan media massa cetak maupun elektronik- Mencanagkan program “Koran Masuk Desa”

Namun sampai akhir tahun 1990-an, perkembangan pesat teknologi komunikasi ternyata belum menyentuh lapisan masyarakat secara menyeluruh. Kurang optimalnya program pengembangan iptek dan tidak meratanya pembangunan sosial ekonomi menjadi faktor kendala belum meratanya pemanfaatan teknologi komunikasi tersebut.

Page 8: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

2.2. Teknologi InformasiTeknologi Informasi

a. Media CetakSetelah Johan Guttenberg menemukan teknologi cetak-mencetak pada abad ke-15, perkembangan media cetak terus dikembangkan dari masa ke masa sebagai sarana untuk menyampaikan informasi melalui pers. Di Indonesia, perkembangan pers sudah dimulai sejak masa kolonial yang kemudian dilanjutkan pada masa kemerdekaan.

Perkembangan teknologi pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an juga berpengaruh besar pada kecepatan, efisiensi, mutu berita, maupun tampilan media cetak itu sendiri. Kemajuan telekomunikasi dan media informasi sangat memudahkan media cetak untuk mendapatkan atau saling tukar menukar berita secara cepat melalui media internet.

Pada akhir tahun 1990-an, media cetak mulai memanfaatkan perkembangan teknologi pencetakan jarak jauh. Teknologi ini bertujuan sebagai upaya untuk mengurangi konsumen.

b. Media ElektronikMedia elektronik seperti radio dan televisi merupakan dua sarana yang

memiliki peran penting dalam perkembangan teknologi informasi di Indonesia. Dalam perkembangannya, orang-orang Indonesia pun kemudian tidak mau ketinggalan dari Belanda untuk mendirikan stasiun radio. Mekipun demikian, jumlah orang pribumi yang memiliki radio masih terbatas.

Page 9: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

Siaran televisi di Indonesia sendiri dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962 dengan diresmikannya stasiun televisi milik pemerintah, yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI). Siaran TVRI pada waktu itu jangkauannya masih terbatas, yaitu hanya meliputi kawasan Jakarta dan sekitarnya denga kualitas gambar yang bisa dikatakan masih buruk. Selain itu, jumlah pemilik televisi pada saat itu masih terbatas sekali.

Setelah diluncurkannya SKSD Palapa pada tahun 1976, siaran televisi mulai mengalami perkembangan penting. Pada saat yang bersamaan, pemilik televisi pun mengalami peningkatan.

Perkembangan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia diawali dengan mengudaranya Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) pada tanggal 24 Agustus 1989. Setelah mengudaranya RCTI tersebut, maka menyusul kemudian munculnya industri televisi swasta lainnya, antara lain Surya Citra Televisi (SCTV) pada tahun 1990, Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) pada tahun 1991, Andalas Televisi (ANTV) pada tahun 1993, Indosiar tahun 1995, Metro TV tahun 2000, Trans TV tahun 2001, dan TV One pada tahun 2008.

Setelah Orde Reformasi, kemunculan industri televisi swasta semakin tidak terbendung sebagai dampak dari kebebasan pers yang melanda Indonesia sejak reformasi tahun 1998. Bukan hanya stasiun televisi swasta yang dapat mengudara secara nasional, namun di banyak daerah mulai bermunculan stasiun televisi swasta lokal, terutaman setelah memasuki tahun 2000

Page 10: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

3.3. Teknologi TransportasiTeknologi Transportasi

a) Transportasi Darat

Penemuan mobil oleh Gottlieb Daimler pada tahun 1887 merupakan temuan teknologi transportasi darat yang telah mengubah sejarah transportasi dunia. Di Indonesia sendiri, mobil masuk pasa awal abad ke-20 dan hanya dimiliki oleh orang-orang kaya Eropa dan terbatas di kalangan orang pribumi seperti, Bupati.

Faktor pendukung berkembangnya penggunaan kendaraan bermotor di Indonesia adalah :

1. Perkembangan industri otomotif Eropa dan Amerika Serikat pada tahun 1960-an.

2. Berkembangnya teknologi otomotif Jepang pada tahun 1970-an.

3. Perluasan dan perbaikan jalan raya, juga dibangun jalan bebas hambatan (jalan tol), jalan layang, pembangunan sistem rel ganda, pembangunan jembatan

Transportasi darat meliputi : jalan raya, kereta api, sungai, danau, penyebrangan atau feri. Pembinaannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Page 11: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

b) Transportasi Laut

Sebagai negara maritim, perkembangan transportasi air di Indonesia sangat beragam pada perkembangan teknologi. Sektor transortasi laut di Indonesia sampai pertengahan tahun 1960-an masih sangat tergantung pada kegiatan pelayaran warisan masa kolonial. Meskipun demikian, industri pelayaran tetap memiliki peran penting, misalnya sebagai sarana transportasi ibadah haji, sebelum akhirnya digantikan oleh transportasi udara pada tahun 1980-an. Walaupun, sebagian besar kapal dan teknologi industri Indonesia diimpor dari luar, tetapi usaha pengembangannya juga dilakukan di dalam negeri yaitu PT PAL Surabaya. Pembinaanya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Transportasi laut dibedakan menjadi :- Pelayaran lokal, menghubungkan dua tempat yang berdekatan.- Pelayaran perintis, melayani angkutan di daerah terpencil- Pelayaran nusantara, dilakukan antarpulau dan antardaerah di

Indonesia- Pelayaran samudra, menghubungkan Indonesia dengan dunia

Internasional

Page 12: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

c) Transportasi Udara

Setelah kemerdekaan, makin terbuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan impiannya membuat pesawat terbang sendiri. Kesadaran bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan tentu memerlukan adanya sarana transportasi udara untuk kelancaran pemerintahan, pembangunan ekonomi, dan pertahanan keamanan.

Perkembangan transportasi penerbangan ditentukan oleh faktor-faktor berikut :

1. Meningkatnya jumlah penumpang maupun barang sejak tahun 1970-an

2. Bertambahnya jumlah bandar udara dan kemampuan operasional

3. Pembangunan lapangan terbang perintis di beberapa provinsi

Keberadaan bandar udara internasional dalam negeri Jakarta masih terpisah di Halim Perdana Kusumah dan Kemayoran. Sejak awal tahun 1980-an disatukan di Bandar Udara Soekarno-Hatta di Cengkareng. Disusul kemudian pembukaan beberapa bandara di daerah untuk penerbangan internasional.

Page 13: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

Garuda Indonesia adalah perusahhan penerbangan nasional pertama yang mulai melayani penerbangan pada tanggal 26 Januari 1949 dengan menggunakan pesawat DC3 yang dibeli masyarakat Aceh dengan nama Seulawah. Seiring tumbuhnya perekonomian Indonesia pada tahun 1970-an, maka mulai berkembang perusahaan penerbangan milik pemerintah dan swasta lainnya.

Faktor yang menyebabkan berkembangnya perusahaan penerbangan adalah :

1.Kondisi geografis Indonesia

2.Perkembangan bisnis antar kota

3.Jalan darat belum memadai

Sebagai upaya mengembangkan teknologi dan industri penerbangan, atas prakarsa B. J. Habibie, didirikanlah Industri Pesawat Terbang Nurtanio pada tanggal 28 April 1976 di Bandung. Dalam perkembangannya, perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara.

Melalui kerja sama dengan beberapa penerbangan besar internasional, terutama dengan Cassa (Spanyol), IPTN berhasil merakit dan memproduksi berbagai jenis pesawat dan helikopter, salah satunya CN-235.

Pada tahun 1995, IPTN memproduksi pesawat N-250 dan berhasil mengangkasa untuk pertama kalinya. Namun, perkembangan industri penerbangan Indonesia mengalami kemunduran pesat setelah anggaran IPTN dinyatakan defisit.

Pada tanggal 24 Agustus 2000, IPTN direstrukturisasi dan kemudian berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia (DI). PT DI tidak hanya memproduksi berbagai pesawat, tetapi juga senjata dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat.

Page 14: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

C.C. Teknologi Pertanian dan RevolusiTeknologi Pertanian dan RevolusiHijauHijau

Teknologi pertanian mempunyai keterkaitan dengan hampir seluruh kegiatan revolusi hijau. Revolusi hijau disini, dapat diartikan sebagai pengembangan teknologi pertanian untuk melipatgandakan/meningkatkan produksi pertanian. Kelahiran Revolusi Hijau didorong oleh pendapat Thomas Robert Malthus pada abad ke-17 yang menyatakan bahwa perbandingan antara pertumbuhan bahan makanan tidak mengikuti pertumbuhan penduduk.

Pelaksanaan Revolusi Hijau di Indonesia karena dua alasan, yaitu :

1.Indonesia adalah negara agraris dan tanahnya subur

2.Jumlah penduduknya banyak

Page 15: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

Langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah untuk Langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan hasil produksi adalah :meningkatkan hasil produksi adalah :

1.Intensifikasi Pertanian, programnya yaitu Panca Usaha Tani meliputi unsur-unsur berikut :

- Pemilihan bibit unggul - Irigasi

- Pengolahan tanah yang baik - Pemberantasan

- Pemupukan hama

2. Ekstensifikasi Pertanian, dengan cara memperluas lahan/daerah pertanian

3. Diversifikasi Pertanian, penganekaragaman jenis tanaman pada satu lahan pertanian melalui sistem tumpang sari

4. Rehabilitasi Pertanian, merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber daya pertanian yang kritis dan yang membahayakan kondisi lingkungan dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Page 16: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

Dampak Positif Revolusi HijauDampak Positif Revolusi Hijau

1. Ditemukannya bibit biji-bijian yang berkualitas unggul

2. Hasil panen meningkat

3. Masalah pangan dapat diatasi

4. Kesejahteraan petani meningkat

5. Indonesia berhasil mencapai swsembada beras

Dampak Negatif Revolusi HijauDampak Negatif Revolusi Hijau

1. Penggunaan pestisida dapat mencemarkan lingkungan

2. Berkurangnya keanekaragaman genetik karena penyeragaman jenis tanaman tertentu yang dikembangkan

3. Adanya mekanisme pertanian menyebabkan cara tradisional tertinggalkan

4. Kerjasama semakin menurun

Page 17: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

D.D. Dampak Perkembangan Iptek bagi Dampak Perkembangan Iptek bagi Kehidupan Masyarakat IndonesiaKehidupan Masyarakat Indonesia

Dampak Positif

a. Memberikan berbagai kemudahan, terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi

b. Mempermudah meluasnya berbagai informasi, karena informasi merupakan hal yang sangat penting, sehingga tanpa informasi, orang tersebut akan tertinggal

c. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan, hal tersebut penting karena dalam hidup, pengetahuan selalu berkembang

Dampak Negatif

a. Mempengaruhi pola berpikir

b. Hilangnya budaya tradisional, itu bisa terjadi karena pengguna teknologi lebih menyukai budaya luar sehingga melupakan budaya tradisional

c. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan, karena mengetahui teknologi untuk memanfaatkan SDA sehingga masyarakat mengeksplorasi alam dengan sewenang-wenang

Page 18: Perkembangan Iptek Di Indonesia (Remed Sejarah)

☺ ☺ TERIMA KASIH ☺TERIMA KASIH ☺

►► Anisa Sekar WangiAnisa Sekar Wangi► ► Desi Anggarini PratiwiDesi Anggarini Pratiwi

►► Isnaini Nuryanda PutriIsnaini Nuryanda Putri

►► Sania Sufiandi RukmanaSania Sufiandi Rukmana